FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN PADA PENYELENGGARAAN MAKANAN DI BLU IRINA C. RUMAH SAKIT UMUM PUSAT PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO R. B Purba*, Grace Kandou*, Alfa C. Laode* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado ABSTRAK Penyelenggaraan makanan di rumah sakit akan membantu mempercepat proses penyembuhan pasien, yang berarti pula memperpendek lama perawatan sehingga dapat menghemat biaya pengobatan. Ruang Perawatan Pasien Irina C (Irina C) Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP). Prof. DR. R. D. Kandou Manado, merupakan ruang perawatan kelas III yang di khususkan bagi pasien yang menderita penyakit interna atau penyakit dalam. Hasil survey pendahuluan pada sampel yang terbatas terdapat 10% pasien menyatakan variasi menu makanan utama yang disajikan di Irina C Tidak Baik. Bertolak dari masalah tersebut maka peneliti ingin mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat kepuasan pasien pada penyelenggaraan makanan di BLU Irina C RSUP. Prof. Dr. R. D. Kandou Manado . Peneltian ini menggunakan rancangan penelitian potong lintang (cross sectional) yang bersifat deskriptif analitik. Yang menjadi sampel pasien rawat inap BLU Irina C. RSUP. Prof. Dr. R.D. Kandou Manado yang telah dirawat minimal selama tiga hari, tidak dalam kondisi puasa, tidak mendapatkan makanan diet setelah dioperasi, dapat membaca dan menulis, bersedia menjadi sampel penelitian. Dari penelitian ini diperoleh hasil pasien merasa puas dengan penyelenggaraan makanan yang ada, namum masih terdapat 27.0% pasien yang merasa tidak puas dengan variasi menu, 43% pasien merasa tidak puas dengan cara penyajian makanan, dan 36% pasien merasa tidak puas dengan ketepatan waktu penyajian makanan. Dari hasil yang diperoleh, peneliti menyarankan agar pihak instalasi gizi untuk dapat mengevaluasi kembali variasi menu makanan, cara penyajian makanan dan ketepatan waktu penyajian makanan.
Kata Kunci : Variasi Makanan, Cara Penyajian Makanan, Ketepatan Waktu Penyajian Makanan, Kepuasan Pasien
ABSTRAC Implementation of hospital foods will help speed up the healing process of the patient, which means also shorten the duration of treatment so as to save the cost of treatment. The patient care room in Irina C (Irina C) General Hospital Center (Dr). Prof. DR. R. D. Kandou Manado, is a class III treatment in dedicated for patients who suffer from internal or internal medicine. Preliminary survey results on a limited sample contained 10% of patients expressed a varied menu of main meals served at Irina C No Good. Starting from these problems, the researchers wanted to determine the factors associated with the level of patient satisfaction in the implementation of food in BLU Irina C Hospital. Prof. Dr.. R. D. Kandou Manado. This study uses cross-sectional study design (cross-sectional) that is both descriptive and analytical. A sample of inpatients BLU Irina C. Hospital. Prof. Dr.. R.D. Kandou Manado who had been treated for at least three days, not under fasting conditions, did not get food diet after surgery, can read and write, willing to sample. Results obtained from this study patients were satisfied with the implementation of the food there, yet there are still 27.0% of patients who were not satisfied with the variety of the menu, 43% of patients were dissatisfied with the way the presentation of food, and 36% of patients are not satisfied with the timeliness of presentation food. From the results obtained, the researcher recommends that the installation is to be able to evaluate nutritional diet variation, ways of presenting food and food preparation timeliness.
Key Words : Variations food, Ways Of Presenting Food, Food Serving Timeliness, Patients Satisfied
PENDAHULUAN Menurut Undang-Undang NO. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit disebutkan : tugas rumah sakit adalah memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna. Untuk menjalankan tugas sebagaimana dimaksud, rumah sakit mempunyai fungsi penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai standar pelayanan rumah sakit. Tuntutan pasien terhadap pelayanan yang berkualitas bukan hanya dikaitkan dengan kesembuhan dari penyakit, tetapi juga menyangkut kepuasan pasien terhadap kualitas keseluruhan pelayanan termasuk pelayanan makanan pasien di rumah sakit guna memenuhi kebutuhan dan harapan pasien. Pelayanan gizi rumah sakit juga adalah pelayanan gizi yang disesuaikan dengan keadaan pasien dan berdasarkan keadaan klinis, status gizi, dan status metabolisme tubuhnya. Keadaan gizi pasien sangat berpengaruh pada proses penyembuhan penyakit, sebaliknya proses perjalanan penyakit dapat berpengaruh terhadap keadaan gizi pasien. Sering terjadi kondisi klien/pasien
semakin buruk karena tidak diperhatikan keadaan gizinya (Depkes RI, 2003) Pelayanan makanan di rumah sakit akan membantu mempercepat proses penyembuhan pasien, yang berarti pula memperpendek lama hari rawat sehingga dapat menghemat biaya pengobatan (Depkes RI, 2006). Metode Penelitian Penelitian ini merupakan jenis rancangan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional (potong lintang). Penelitian dilakukan di BLU Irina C. RSUP. Prof. Dr. R. D Kandou Manado, yaitu selama bulan Februari sampai Maret 2013. Populasi penelitian ini adalah seluruh pasien rawat inap BLU Irina C Rumah Sakit Umum Pusat Prof. R. D. Kandou Manado. Sampel penelitian ini yaitu seluruh pasien yang dirawat di BLU Irina C Rumah Sakit Umum Pusat Prof. R. D. Kandou Manado selama penelitian dilaksanakan yang berjumlah 100 orang dan yang memenuhi kriteria inklusi. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas variasi menu makanan, ketepatan waktu penyajian, cara penyajian makanan dan variabel terikat tingkat kepuasan pasien.
Hasil dan Pembahasan Hubungan antara Variasi Menu Makanan dengan Tingkat Kepuasan Pasien Hubungan antara variasi menu makanan disajikan akan berpeluang 4.636 kali untuk dengan tingkat kepuasan pasien menunjukan merasa puas dengan menu makanan yang bahwa terdapat 38 pasien dari total 100 yang disajikan dibandingkan dengan pasien yang menyatakan variasi makanan tidak baik. Dari tidak merasa baik dengan menu makanan yang 42 pasien terdapat 19 pasien (50.0%) disajikan. Hasil penelitian ini sejalan dengan menyatakan tidak puas dengan variasi menu penelitian yang dilakukan oleh Illyun Kurniah yang disajikan dan 19 pasien (50.0%) (2009) yang meneliti tentang faktor-faktor menyatakan puas. Jika variasi menu makanan yang berhubungan dengan daya terima makan baik, maka akan lebih banyak pasien yang siang karyawan di RS. Brawijaya Women and merasa puas. Berdasarkan uji chi-squere Children Kebayoran Baru dan menyatakan terdapat hubungan antara variasi menu bahwa adanya hubungan bermakna secara makanan dengan tingkat kepuasan pasien, nilai statitstik antara variasi menu makanan dengan (p< 0,05 yaitu p=0,001). Diperoleh nilai OR daya terima makan karyawan dengan nilai p sebesar 4.636, yang berarti pasien yang merasa value 0.024 baik dengan variasi menu makanan yang
Tabel 1. Hubungan antara Variasi Menu Makanan dengan Tingkat Kepuasan Pasien Varasi Menu
Kepuasan Terhadap Variasi Menu Puas
Baik
N 51
Tidak Puas % 82.3
n 11
% 17.7
Uji X² (α= 0,05) p value
0.001 Tidak Baik
19
50.0
19
50.0
Hubungan antara Cara Penyajian Makanan dengan Tingkat Kepuasan pasien Hubungan antara cara penyajian makanan dengan tingkat kepuasan pasien menunjukan bahwa terdapat 42 pasien dari total 100 pasien yang memilih cara penyajian makanan tidak baik. Dari 42 pasien terdapat 27 pasien (64.3%) menyatakan tidak puas dengan cara penyajian makanan dan 15 pasien (27.6%) menyatakan puas. Jika cara penyajian makanan baik, maka akan lebih banyak pasien yang merasa puas. Berdasarkan hasil uji chisquare terdapat hubungan antara cara penyajian makanan dengan tingkat kepuasan pasien, nilai (p< 0,05 yaitu p=0.000). Diperoleh nilai OR sebesar 4.727, yang berarti pasien yang merasa baik dengan cara penyajian makanan akan berpeluang 4.727 kali
untuk merasa puas dengan cara penyajian makanan dibandingkan dengan pasien yang tidak merasa baik dengan cara penyajian makanan yang di lakukan di BLU Irina C. RSUP. Prof. Dr. R. D. Kandou Manado.Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Illyun Kurniah (2009) yang meneliti tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan daya terima makan siang karyawan di RS. Brawijaya Women and Children Kebayoran Baru dan menyatakan bahwa tidak adanya hubungan yang bermakna antara cara penyajian makanan dengan daya terima makanan karyawan dengan nilai p = 0.992.
Tabel 2. Hubungan antara Cara Penyajian Makanan dengan Tingkat Kepuasan pasien Cara Penyajian Kepuasan Makanan Makanan
Terhadap
Puas Baik
N 42
Cara
Penyajian
Tidak Puas % 72.4
n 16
% 27.6
Uji X² (α= 0,05) p value
0.000 Tidak Baik
15
27.6
27
64.3
Hubungan antara Ketepatan Waktu Penyajian Makanan dengan Tingkat Kepuasan pasien Hubungan antara ketepatan waktu penyajian makanan dengan tingkat kepuasan pasien menunjukan bahwa terdapat 36 pasien dari total 100 pasien yang memilih cara penyajian makanan tidak baik. Dari 36 terdapat 25 pasien (69.4%) menyatakan tidak puas dengan cara penyajian makanan dan 11 pasien (30.6%)
menyatakan puas. Jika ketepatan waktu penyajian makanan baik, maka akan lebih banyak pasien yang merasa puas. Berdasarkan hasil uji chi-square terdapat hubungan antara ketepatan waktu penyajian makanan dengan tingkat kepuasan pasien, (nilai p< 0,05 yaitu p=0,000). Dan didapatkan OR sebesar 13.889,
yang berarti pasien yang merasa baik dengan ketepatan waktu penyajian makanan akan berpeluang 13.889 kali untuk merasa puas dengan ketepatan waktu penyajian makanan dibandingkan dengan pasien yang tidak merasa baik dengan ketepatan wektu penyajian makanan yang di lakukan di Irina C. RSUP. Prof. Dr. R. D. Kandou Manado.
Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Hartono, 2000 yaitu manusia secara alamiah akan merasa lapar setelah 3-4 jam makan, sehingga setelah waktu tersebut sudah harus mendapatkan makanan, baik dalam bentuk makanan ringan atau makanan berat.
Tabel 3. Hubungan antara ketepatan waktu penyajian Makanan dengan Tingkat Kepuasan pasien Ketepatan Waktu Penyajian Makanan
Kepuasan Terhadap Ketepatan Waktu Penyajian Makanan Puas
Baik
N 55
Tidak Puas % 85.9
N 9
% 14.1
Uji X² (α= 0,05) p value
0.000 Tidak Baik
11
30.6
25
69.4
Kesimpulan 1.
2.
3.
Pasien yang menilai baik dengan variasi menu makanan yaitu 62.0% dan 38.0% pasien menilai tidak baik dengan variasi menu makanan, untuk tingkat kepuasan pasien terdapat 2.0 % pasien merasa sangat puas dengan variasi menu makanan, 71.0% pasien merasa puas, dan 27.0% pasien merasa tidak puas dengan variasi menu makanan yang disajikan di BLU Irina. C RSUP. Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Pasien menilai baik atas cara penyajian makanan yaitu 58.0% dan 42.0% pasien menilai tidak baik atas cara penyajian makanan, untuk tingkat kepuasan pasien terdapat 57.0% pasien marasa puas dan 43.0% pasien merasa tidak puas dengan cara penyajian makanan di BLU Irina. C RSUP. Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Pasien menilai tidak baik atas ketepatan waktu penyajian makanan yaitu 36.0% dan 64.0% pasien menilai baik atas ketepatan waktu penyajian makanan, untuk tingkat kepuasan pasien terdapat 64.0% pasien merasa puas dan 36.0% pasien merasa tidak puas dengan ketepatan waktu penyajian makanan di BLU Irina. C RSUP. Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
4. 7 8
Terdapat hubungan antara variasi menu makanan dengan tingkat kepuasan pasien. Terdapat hubungan antara cara penyajian makanan dengan tingkat kepuasan pasien. Terdapat hubungan antara ketepatan waktu penyajian makanan dengan tingkat kepuasan pasien.
Saran 1.
2.
Bagi pihak rumah sakit diharapkan melakukan evaluasi dengan menyebarkan angket kepada pasien mengenai penyelenggaraan makanan bagi pasien untuk mengetahui kinerja penyelenggaraan makanan, serta menindak lanjuti keluhan-keluhan dari kepala-kepala instalasi rawat inap juga pasien mengenai penyelenggaraan makanan yang di sajikan, sehingga diharapakan pasien mendapatkan gizi yang baik setiap harinya. Hal ini bermanfaat untuk meningkatkann daya tahan tubuh pasien Disarankan kepada pihak instalasi gizi untuk dapat mengevaluasi kembali variasi menu makanan yang akan diberikan kepada pasien
3.
4.
Disarankan kepada pihak instalasi gizi untuk mengadakan perubahan sistem dalam hal penyajian makanan untuk pasien, yaitu dengan mengantar langsung makanan yang menjadi jatah pasien langsung ke ruangan perawatan masingmasing pasien. Disarankan kepada pihak instalasi gizi untuk mengevaluasi kembali ketepatan waktu penyajian makanan untuk pasien.
PUSTAKA Depkes RI, 2003. Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit, Direktorat Gizi Mayarakat. Jakarta Depkes RI, 2006. Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit, Dirjen Pelyanan Medik. Jakarta Hartono, A. 2000. Asuhan Nutrisi Rumah Sakit. Penerbit Buku Kedokteran. EGC, Jakarta. Kurniah, Illiyun. 2009. Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Daya Terima Makan Siang Karywan Di RS. Brawijaya Women And Children Kebayoran Baru Jakarta Selatan. Peminatan Gizi, Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran dan Kesehatan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.
5.
Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat menggali lebih dalam lagi mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat kepuasan pasien pada penyelenggaraan makanan di rumah sakit dengan menggunakan pertayaan yang lebih mendalam dan menggunakan variabel lain yang belum diteliti seperti sikap petugas yang menghidangkan makanan dan keadaan tempat dan peralatan makanan.