STUDI LEMBAGA FILANTROPI DALAM PENCAPAIAN MDGs Dwi Endah, SKM Cita Sehat Foundation Jl. Parangtritis Km 10 Gabusan Bantul Yogyakarta 55188 Indonesia Email :
[email protected] Abstrak Pencapaian Millennium Development Goals (MDGs) di Indonesia melibatkan berbagai pihak. Sebagai lembaga filantropi internasional, Rumah Zakat menyelaraskan programnya dengan target MDGs. Tujuan Penelitian ini adalah mengetahui keberhasilan program Rumah Zakat dengan indikator MDGs. Penelitian ini merupakan kajian deskriptif dengan metode studi literatur. Data yang telah diperoleh dianalisa dengan pendekatan kuantitatif, berupa prosentase, angka keberhasilan dari program yang telah berjalan. Kemudian dianalisa sesuai jenis intervensi dari masing-masing dari indikator MDGs. Hasilnya Pertama Rumah Zakat telah berhasil meningkatnya pendapatan penduduk, dengan peningkatan pendapatan Kelompok Usaha Kecil dan Mikro (KUKMI) sebesar 97 %. Perkembangan balita yang mengalami gizi buruk/kurang, melalui siaga gizi balita sebanyak 81% balita mengalami kenaikan berat badan. Kedua, Angka partisipasi sekolah yang diselenggarakan Rumah Zakat sebanyak 1616 anak. Ketiga, mendorong kesetaraan gender yaitu partisipasi angkatan kerja perempuan sebanyak 666 orang atau 69,59 % dari total penerima manfaat. Keempat, menurunkan angka kematian anak dengan menekan AKB dan imunisasi sebanyak 5.382 anak. Kelima meningkatkan kesehatan ibu melalui program Rumah Bersalin Gratis sebanyak 1647 persalinan, (100%) ibu selamat. Indikator ketujuh menjamin keberlanjutan lingkungan melalui program penanaman 5505 mangrove dan bibit tanaman keras, pengadaan Sarana Air Bersih ( Water Well) 21 titik. Kedelapan Membangun kemitraan global untuk misi kemanusiaan di Rohingya, Somalia dan Palestina. Adanya program tersebut merupakan bentuk dukungan nyata sektor swasta terhadap pemerintah dalam upaya pencapaian MDGs 2015.
Kata Kunci : Program dan MDGs, Rumah Zakat, Studi Lembaga Filantropi Abstract Achievement of the Millennium Development Goals (MDGs) in Indonesia involves many parties. As an international philanthropic ams with MDGs indicators. This research is a descriptive study with literature study methods. The data have been obtained was analyzed by quantitative 17
approaches, in the form of percentage, the success rate of the program which has been running. Then analyzed according to type of intervention of each of the MDGs indicators. First, Rumah Zakat has succeed to increasing incomes of the population, 97% member of Micro and Small Enterprise has increased their income. Children who suffer malnutrition/under, through siaga gizi program as much 81% children suffered weight gain. Second, the enrollment rate of elementary school and junior high held Rumah Zakat as much 1616 children. Third, encourage gender equality is women's labor force participation as much as 666 people or 69.59% of the total beneficiaries. Fourth, reduce child mortality rate (IMR) with immunize as many as 5,382 children. Fifth improve maternal health through Rumah Bersalin Gratiis program, as many as 1.647 births attended, (100%) the mother survived. Seventh indicator ensure environmental sustainability through the 5505 planting mangrove seedlings and perennials, procurement of Clean Water (Water Well) 21 location. Eighth, Develop a global partnership for humanitarian missions in the Rohingya, Somalia and Palestine. The existence of the program is a form of real support private sector to the government in an effort to achieve the MDGs by 2015. Keywords : Program and MDGs, Rumah Zakat, Study of Philanthropic Organization I.
PENDAHULUAN Setiap negara memiliki parameter dalam menilai pembangunan. Millennium Development Goals (MDGs) adalah sebuah komitmen bersama masyarakat internasional untuk mempercepat pembangunan manusia dan mengentaskan kemiskinan. Millennium Development Goals (MDGs) sebuah paradigma pembangunan global, dideklarasikan Konferensi Tingkat Tinggi Milenium oleh 189 negara anggota Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) 1. Deklarasi MDGs merupakan hasil kesepakatan bersama antara negaranegara berkembang dan maju 1,2. Negara-negara berkembang berkewajiban untuk melaksanakannya,termasuk salah satunya Indonesia dimana kegiatan MDGs di Indonesia mencakup implementasi dan monitoring program MDGs. Pencapaian tujuan MDGs di Indonesia masih perlu diupayakan untuk mencapai target yang ditetapkan. Penduduk miskin di Indonesia masih berjumlah 29,13 juta orang 11,96 % (Maret 2012) yang seharusnya mampu ditekan sebesar 8 -10% 3. Sebanyak 900 ribu dari 22 juta balita (4,5%) mengalami gizi kurang atau gizi buruk4. Angka Kematian Ibu / AKI sebesar 228/100.000 KH dari target yang seharusnya 102/100.000 KH. Angka Kematian Bayi AKB 34/1000 KH dari target 25/1000 KH 5. Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap air minum layak yang ditargetkan 63% baru mencapai 41,66% di tahun 2012. Capaian sanitasi 18
layak sebesar 56,24% di tahun 2012 dari target sebesar 69% 5. MDGs didasarkan atas konsensus dan kemitraan global, sambil menekankan tanggung jawab negara berkembang untuk melaksanakan pekerjaan rumah mereka, sedangkan negara maju berkewajiban mendukung upaya tersebut. Secara ringkas, arah pembangunan yang disepakati secara global meliputi : 1. Menghapuskan kemiskinan dan kelaparan berat 2. Mewujudkan pendidikan dasar untuk semua orang 3. Mempromosikan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan 4. Menurunkan kematian anak 5. Meningkatkan kesehatan Ibu 6. Melawan penyebaran HIV/AIDS, dan penyakit kronis lainnya 7. Menjamin keberlangsungan lingkungan 8. Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan6 Sebagai komitmen dalam implementasi MDGs, Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah dalam bentuk kemitraan. Bentuk nyata dari strategi kemitraan dengan melibatkan perusahaan, akademisi, organisasi profesi, masyarakat, media dan LSM/NGO termasuk lembaga filantropy turut berperan dalam mencapai tujuan MDGs. Rumah Zakat sebagai salah satu lembaga filantropi internasional berkomitmen untuk sinergi dengan berbagai pihak mewujudkan percepatan pembangunan millenium di Indonesia. Pengelolaan yang dilakukan Rumah Zakat dengan cara menghimpun dana zakat, infaq, shadaqah maupun dana sosial perusahaan yang diwujudkan dalam penyaluran empat pilar program. Program Kesehatan, Pendidikan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup. Program tersebut sebagai wujud nyata dalam pencapaian MDGs di Indonesia7. II. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode yang digunakan yaitu studi literatur, dengan melihat data sekunder dari capaian program yang diimplementasikan Rumah Zakat. Data yang telah diperoleh dianalisa dengan pendekatan kuantitatif, berupa prosentase, angka keberhasilan dari program yang telah berjalan. Kemudian dianalisa sesuai jenis intervensi dari masing-masing dari indikator MDGs. III. HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam pembangunan Millenium berkomitmen untuk mengurangi separuh lebih jumlah orang-orang yang menderita kemiskinan dan kelaparan, menjamin semua anak untuk menyelesaikan pendidikan 19
dasarnya, mengentaskan kesenjangan gender pada semua tingkat pendidikan, mengurangi kematian anak balita hingga 2/3 , dan mengurangi hingga separuh jumlah orang yang tidak memiliki akses air bersih pada tahun 2015 1,2,6,8. Berikut adalah bentuk kontribusi Rumah Zakat sebagai lembaga filantropy dalam membantu pencapaian target MDGs di Indonesia. Pertama, mengurangi jumlah orang miskin dan menurunkan proporsi penduduk yang menderita kelaparan. Upaya yang dilakukan dengan meningkatkan pendapatan penduduk yaitu Indikatornya peningkatan pendapatan binaan. Hal ini dilakukan melalui program Kelompok Usaha Kecil dan Mikro (KUKMI), yaitu Balai Bina Mandiri dan Bantuan Sarana Usaha. Sepanjang 2012 jumlah member yang dibantu sebanyak 928 orang dengan hasil 901 orang mengalami peningkatan pendapatan dengan prosentasi 97 % atau berhasil memberikan kontribusi dengan menurunkan 0,0031% dari jumlah penduduk miskin di Indonesia 7. Upaya pengatasan kemiskinan salah satunya adalah dengan zakat. Oleh karena itu, zakat seharusnya dikelola secara produktif dan profesional sehingga zakat dapat mengambil bagian dalam merealisasikan ide-ide Islam untuk 9 mensejahterakan masyarakat . Indikator lain untuk digunakan untuk indikator menurunkan penderita kelaparan sesuai Bappenas salah satunya adalah perkembangan balita yang mengalami gizi buruk/kurang1,2. Untuk mencapai target tersebut Rumah Zakat mengimplementasikan program Siaga Gizi Balita. Lewat program ini, data terakhir 2012 intervensi program Siaga gizi Balita telah dilakukan kepada 240 balita, dari jumlah tersebut sebanyak 185 balita dengan prosentase 81% balita mengalami kenaikan berat badan 7. Kegiatan yang dilaksanakan dalam program siaga gizi balita antara lain Pemberian bantuan makanan tambahan, makanan pendamping ASI (MP-ASI), Pembinaan keluarga tentang gizi dan bagaimana merawat anak, melakukan pendampingan kemandirian tanaman pangan keluarga. Selain itu indikator kemiskinan adalah memberikan kemudahan akses layanan kesehatan tingkat dasar. Rumah Zakat telah berkontribusi dengan adanya pelayanan kesehatan pratama yaitu klinik dokter umum. Sejumlah 79.407 orang telah memperoleh manfaat dari praktek klinik dokter umum yang tersebar di 8 cabang Klinik Pratama Rumah Zakat. Kedua, menjamin partisipasi pendidikan dasar bagi anak laki-laki dan perempuan. Indikator yang dijadikan ukuran yaitu angka partisipasi sekolah dasar dan angka partisipasi sekolah menengah pertama. Program yang dilakukan untuk mendukung target MDGs yaitu melalui Sekolah Juara. Tahun 2012 angka partisipasi sekolah SD Juara sebanyak 1.418 anak dan SMP Juara sebanyak 198 anak. Total siswa sebanyak 1.616 anak dengan proporsi siswa laki-laki 872 anak dan siswa perempuan 744 anak (46%). Selain itu Rumah Zakat memberikan bantuan beasiswa untuk pendidikan 20
dengan angka akumulasi sebanyak 698.222 anak. Ketiga, mendorong kesetaraan gender dengan indikator tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan melalui intervensi program pemberdayaan perempuan dengan Balai Bina Mandiri dan Bantuan Sarana Usaha. Lewat Partisipasi Member Perempuan dibantu sebanyak 666 orang atau 69,59 % dari Total Penerima Manfaat. Prioritas dalam mewujudkan kesetaraan gender dapat dilakukan meliputi (1) peningkatan kualitas hidup dan peran perempuan dalam pemberdayaan (2) perlindungan perempuan terhadap berbagai tindak kekerasan (3) peningkatan peran perempuan sebagai pioner pembangunan bangsa melalui program ekonomi dan kelembagaan10. Keempat, menurunkan angka kematian anak. Indikatornya AKB per kelahiran hidup dan Anak usia 12 hingga 23 bulan yang diimunisasi 11. Hal ini dilakukan dengan program Layanan Bersalin Gratis (LBG) dan Rumah Bersalin Gratis (RBG). Lewat program ini jumlah kelahiran hidup LBG Bidan Mitra sebanyak 227, Sementara LBG Rumah Bersalin Gratis berhasil membantu kelahiran sebanyak 1.420 di akhir tahun 2012, dengan total persentase kematian bayi 0,0024%, layanan imunisasi berhasil melayani 5.382 penerima manfaat di tahun 201212. Kematian anak dapat ditekan dengan adanya program imunisasi. Kelima, meningkatkan kesehatan ibu. Indikatornya adalah AKI per kelahiran hidup, proporsi kelahiran yang ditolong tenaga kesehatan, dan proporsi member yang menggunakan alat KB. Hal ini dilakukan melalui program Layanan Bersalin Gratis (LBG). Jumlah persalinan sepanjang 2012 sebanyak 1647 persalinan dan partisipasi Keluarga Berencana (KB) sebanyak 9.052. Pencapaian ibu melahirkan 100% selamat menunjukkan bahwa upaya memberikan kemudahan akses terhadap ibu hamil/melahirkan, status gizi ibu hamil serta kualitas pelayanan perlu ditingkatkan. Indikator MDGs ketujuh, menjamin keberlanjutan lingkungan hidup, hal ini dilakukan melalui program penghijauan dengan penanaman 5505 mangrove dan bibit tanaman keras, pengelolaan sampah berbasis masyarakat yang sudah berjalan di integrated community development/ wilayah binaan. Selain itu dalam upaya menurunkan proporsi penduduk tanpa akses terhadap sumber air minum yang aman dan berkelanjutan serta fasilitas sanitasi dasar sebesar separuhnya pada 2015. Hal ini dilakukan melalui program Pengadaan Sarana Air Bersih ( Water Well) di 21 titik. Indikator MDGs kedelapan, Membangun kemitraan global untuk pembangunan implementasi yang sudah terlaksana yaitu adanya kemitraan global bersama NGO Internasional Asia Tenggara untuk misi kemanusiaan di Rohingya, Somalia dan Palestina. 21
IV. Kesimpulan Rumah Zakat berhasil mencapai 7 dari 8 indikator MDGs melalui program yang diimplementasikan. Adanya program dari lembaga filantropi seperti Rumah Zakat ini merupakan bentuk dukungan nyata sektor swasta terhadap pemerintah dalam upaya pencapaian MDGs 2015. V. Ucapan Terimakasih Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Chief Program Officer Rumah Zakat yang telah memberikan dukungan data berupa Empowering Profil Rumah Zakat, serta kepada Direktur Cita Sehat Foundation atas kesempatan pengembangan studi dan keikutsertaan seminar tentang tema MDGs di Bali pada bulan Maret 2012, yang menjadi dasar penulisan artikel ini. DAFTAR PUSTAKA Stalker Peter. Laporan Millenium Development Goals 2008. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional / Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) Jakarta. 2008. 2 Alisjahbana Armida, Dinarsyah Tuwo Lukita, Sardjunani Nina, Murniningtyas Endah, Hanafi Taufik, Subandi, dkk. Millennium Development Goals Report 2010. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional / Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) Jakarta. 2010. 3 Badan Pusat Statistik. Profil Kemiskinan di Indonesia Maret 2012 No. 45/07/Th. XV,2Juli 2012 [on line] Tersedia : http://www.bps.go.id/brs_file/kemiskinan _02jul12.pdf.2013 4 Antara. Kasus Gizi Buruk di Indonesia Masuk Lima Besar. [on line] Tersedia : http://www.beritasatu.com/kesehatan/267 43-kasus-gizi-burukindonesia-masuk-lima-besar.html . 2013. 5 Priyatno ,Nugroho Teguh. Capaian MDGs Indonesia Meleset. 7 Januari 2013. (on line). Tersedia : http://www.vhrmedia.com/new/berita_det ail.php?id=823.2013. 6 Badan Pusat Statistik. Indikator MDGs Indonesia [online] Tersedia : http://mdgs-dev.bps.go.id/main.php?link=indikator_i na&goal=7 7 Sugiyarta Indrayatna. Empowering Profile Rumah Zakat 2013. Kreativa Multicipta, Bandung. 2013. 8 Andika Boni, Millenium Development Goals (MDGs) Dalam Pengentasan Kemiskinan. Paper. Jurusan Ilmu Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. 2011. 9 Andriyanto Irsyad. Strategi Pengelolaan Zakat dalam Pengentasan Kemiskinan. Jurnal IAIN Walisongo Semarang, V19, No 1, 2011;Hal 26-27 10 Wahyuni Ida. Analisis Pencapaian Tujuan Pendidikan Millenium 1
22
Development Goals (MDGs) di Kabupaten Mimika 2010-2012. Thesis. Magister Ekonomi Pembanguan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. 2013. 11 Juhardi Robi Riski, Hamidi Wahyu, Syapsan. Studi Empiris Capaian MDGs di Provinsi Riau. Jurnal Sosial Ekonomi Pembangunan. 2011; Hal 273 275. 12 Nursofiah, Wina. Data Perkembangan AKB, Siaga Gizi dan imunisasi. Laporan tahunan perkembangan MDGs tahun 2012. Cita Sehat Foundation Bandung. 2013.
23