PENGUATAN PERAN GT]RU BIMBINGAI\I DAII KONSELING LAYANAFT KONSELING DI SEKOLAH I) Muhammad J::par dan Purwati
2)
Abstrak: Kurikulum mempakan salah satu komponen penting dalam Pengembangan dan penyempurnaan Kurikukum terus-menerus Kurikulum 2013 merupakan penyempurnaan Kurihulum Tingkat Pendidikan (KTSP). Struktur Kurikulum 2013 pendidikan menengah terffi sejumlah mata pelajaran, beban belajar, dan kalender pendidikan. Mata dikelompokan menjadi mata pelajaran wajib, peminatan, lintas pendalaman, dan pilihan lintas minat dan mata pelajaran pendalaman
utama Guru Bimbingan dan Konseling pada Kurikulum 2013 adalah peminatan. Berdasar posisi tersebut perlu usaha penguatan peran Pembimbing dalam layanan konseling di Sekolah.
Kata Kunci
:
Penguatan Peran Guru Bimbingan dan Konselir Konseling di Sekolah
PENGANTAR Kurikulum merupakan salah satu komponen penting dalam Kurikulum yang menjadi dasar pelaksanaan kegiatan proses belajar
menpjr
tidaklah bersifat permanen dan sempurna, sehingga usaha pengembangan
dl
penyempumaan kurikulum secara terus rnenerus merupakan suatu keharusn Usaha pengembangan dan penyempurnaan kurikulum bukanlah hal yang mudah
Usaha pengembangan dan penyempurnaan kurikulum sedang dilakuka
ini. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, sebagai instihsi yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan pendidikan di Indonesia telah pemerintah saai
mempersiapkan kurikulum baru yaitu Kurikulum 2013. Dokumen Kurikulum 2013 merupakan tindak lanjut program-program prioritas yang tercantum dalam
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2010-2014 dan dalam Rencana Strategis Kementerian Pendidikan Nasional 2010-2014 (Kemendikbud,
2013)
l
Disampaikan pada Seminar Nasional dengan tema "Reposisi Bimbingan dan Konseling Dalam Kurikulum 2013" yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri Semarang, pada tanggal 4 Mei 2013. 'Dosen Kopertis Wilayah Vl dpk Pada Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan llmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Magblang. Mahasiswa PPK Unnes
SEMINARNASIONALBIMBINGAN DAN KONSELING FIP- UNNES 20I3 REPOSISI BIMBINGAN DAN KONSEUNG DA,LAM KURIKULUM 2013
Sejak digulirkannya draf dan
uji publik Kurikulum 2013, muncul
tanggapan yang beragam di kalangan masl'arakat. Tanggapan tersebut ada yang
mengarah pada dukungan terhadap Kurikulum 20t3, tetapi ada pula tanggapan yang pesimis dan bahkan ada tanggapan yang cenderung menolak. Tanggapan atas drafKurikulum 2013 juga munculdi kalangan praktisi dan
ahli bimbingan konseling. Tanggapan tersebut dilakukan melalui diskusi-diskusi kecil dan juga melalui seminar bertaraf nasional. Salah satu topik hangat diskusi adalah posisi bimbingan konseling di sekolah dalant Kurikulum 2013.
Berdasar
hal di atas, makalah ini akan membahas penguatan peran
konselor dalam layanan konseilng di sekolah, terutama di Sekolah Menengah Atas
(SMA; dan Madrasah Aliyah (MA). Kajian ini didasarkan pertimbangan bahwa peran konselor dalam layanan konseling perlu diperkuat apapun kurikulum yang berlaku, termasuk Kurikulum 2013 nanti. j.n
KIruKULUM
2013 DAN LAYANAI{ KONSELING DI SEKOLA}I
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,
isi
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
unfuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu (Chionk Pemimpin, 2013). Kurikulum 2013 memuat Struktur Kurikulum.
Struktur Kurikulum memnggambarkan konseptualisasi konten kurikulum dalam bentuk mata pelajaran, posisi konten/mata pelajaran dalam kurikulum, distribusi konten/mata pelajaran dalam semester atau tahun, beban belajar untuk mata pelajaran dan beban belajar per minggu untuk setiap sisrva (Dekdikbud, 2013).
Struktur kurikulum terdiri atas
kelompok
A
dan B. Kelompok
A
(l)
kelompok mata pelajaran wajib yaitu
adalah mata pelajaran yang memberikan
orientasi kompetensi lebih kepada aspek kognitif dan afektif sedangkan kelompok
B adalah mata pelajaran yang lebih menekankan pada aspek afektif dan psikomotor, (2) Kelompok Pelajaran Peminatan terdiri atas 3 kelompok yaitu Peminatan matematika dan sains, Peminatan social, dan Peminatan bahas4 (3)
Mata pelajaran piiihan lintas minat, (4) Mata pelajaran pendalaman dimaksudkan
untuk mempelajari salah satu mata pelajaran dalam kelompok peminatan untuk persiapan ke perguruan tinggi, dan Mata pelajaran pilihan lintas minat dan mata
SEMINAR NASIONAL BIMBINGAN DAN KONSELING FIP- UNNES 20I3 REpOStSt BtMBiNGAN DAN KONSELTNG DAr-Atr1 KURTKULUM 20t3
pelajaran pendalaman bersifat opsional, dan dapat
dipilih keduanya
atau
satu.
Memperhatikan struktur Kurikulum 2013 pada pendidikan menenCnh
dapat dikemukakan bahwa strukiur kurikulum berisikan mata pelajaran dikelompokkan menjadi lima kelompok dari mata pelajaran wajib, sampai mata pelajaran pilihan lintas minat dan mata pelajaran pe Struktur kurikulum mempertegas peran dan tugas guru mata pelajaran. Bagi pembimbing sekolah, perannnya akan tampak pada membantu peserta didik pemilihan minat atau peminatan.
dr sekilas tampak berbeda. Pada KTSP posisi dan pul
Dibandingkan dengan kurikulum sebelumnya yaitu KTSp, posisi peran guru pembimbing
guru pembimbing secara eksplisit adalah membantu siswa dalam pengembaryn
diri. Pada Kurikulum 2013, posisi dan peran guru pembimbing adalah pada pros; pemilihan minat atau pada peminatan. Terlepas dari apapun posisi dan peran guru pembimbing dalam Kurikutun
2013, perlu penguatan peran guru pembimbing dalam leseluruhan layano bimbingan konseling terutama dalam layanan konseling.
PENGUATAN PERAN GT'RU PEMBIMBING Program bimbingan k<-rnseling merupakan program pemberian layanm bantuan kepada peserta didik (siswa) dalam upaya mencapai perkembangan yaag
optimal, baik menyangkut aspek pribadi, social, akademik, maupun karir (Syamsr
Yusuf, 2009). Dijelaskan lebih lanjut bahwa personel yang bertanggung ja*ab langsung terhadap pelaksanaan bimbingan konseling adalah guru bimbingan dan
konseling atau konselor. Bidang bimbingan konseling terkait juga dengan kegiatan pengembangan minat dan bakat siswa, atau pengembangan kecerdasan
jamak (multiple intelligence) siswa.
Berdasar pendapat
di atas dapat dikemukakan bahwa peran guru
pembimbing atau guru bimbingan dan konseling lebih luas dari peran dalam
Kurikulum 2013 yaitu berkenaan dengan peminatan. Guru pembimbing memiliki tugas yang lebih luas dan mulia yaitu memberi layanan kepada peserta didik dalam upaya mencapai perkembangan yang optimal. Perkembangan peserta didik secara optimal baik berkenaan dengan aspek pribadi, social, akademik dan karir.
SEMINAR NASIONAL BIMBINGAN DAN KONSELING FIP - UNNES 20 t 3 REPOSISI BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM KURIKULUM 2()I3
dalam kerangkan pemilihan minat atau Layanan tersebut dapat dilaksanakan baik
peminatanmaupunmelaluikegiatanlayananbimbingankonselingterutama layanan konseling.
Perangurupembimbinglebihmantapdenganmenyimakpengertian John Mcleod (2006) konseling sebagaimana dikemukakan John Mcleod. bekerja dengan banyak orang dan mengemukakan bahwa konseling mencakup diri, dukungan terhadap kisis' hubungan mungkin saja bersifat pengembangan
psikoterapis,bimbinganataupemecahanmasalah.Konselingmengindikasikan dengan klien' Hubungan ini hubungan professional antara konselor terlatih walaupun terkadang melibatkan lebih dari biasanya bersifat individu ke individu,
satuorang.Konselingdidesainuntukmenolongklienuntukmemahamidan menjelaskanpandanganmerekaterhadapkehiduparr,danrrntukmembantu melalui pilihan yang telah diinformasikan mencapai tujuan penentuan diri mereka denganbaiksertabermaknabagimerekadanmelaluipemecahanmasalah emosional atau karakter interpersonal'
Memperhatikarrperangurupembimbingdalamlayananbimbingan guru pembimbing menyambut konseling di atas, perlu penguatan peran pesimis dan Kurikulum 2013 agar mereka tidak terjebak sikap diberlakukannya
mampumeningkatkanperannyadalammembantupesertadidikmencapai peran guru pembimbing antara lain perkembangan yang optimal' Penguatan pro$am layanan bimbingan melalui peningkatan kualitas perencanaan dilakukan
pro$am bimbingan konseling dan aksi tindakan dalam mengimplementasikan konseling,sehinggalayanankonselingmerupakanlayananyangdibutuhkanoleh peserta didik.
Penguatandapatpuladilakukandenganpelatihandanpendidikanprofesi sehinggagurupembimbingbenar.benarmenguasaidanterampilmelaksanakan dan layanan konseling individual' konseling, seperti layanan konseling kelompok Guru pembimbing yang ahli termasuk konseling krisis dan konseling keluarga.
danterampildanSecaranyatadapatmembantumengentaskansiswamaka peserta didik. Guru pembimbing perlu kehadirannya selalu ditunggu oleh nyata dalam membantu peserta didik' menunjukkan kinerja profesionalnya secara
Bagaimanagurupembimbingmelaksanakandenganbaikbimbingankelompok,
KONSELING FIP _ UNNES 20I3 SEMINAR NASIONAL BIMBINGAN DAN DALAM KURIKULUM 20I3 REPOSISI BIMBINGAN DAN KONSELING
konseling kelompolg dan konsering perseoarangan dan atau konseling
dengan teknik dan keterampilan professional yang menyentuh pesertr merupakan entry point peneguhan eksistensi guru pembimbing. Penguatan lain yang dapat dilakukan adarah mendorong dan
program layanan konseling berikut pelaksanaan secara opreasional.
Langta
didasarkan pemikiran bahwa belum semua pemegang otoritas atau kebii sekolah memahami pentingnya pelaksanaan layanan bimbingan konseling
peran guru pembimbing dalam membantu pencapai perkembangan peserta didik baik dalam aspek pribadi, akademik, social dan karir. Diakui fasilitas dan kesempatan guru pembimbing untuk melaksanakan konseling terbatas serta kesadaran warga sekolah lainnya berkenaan dengan pentingl layanan konseling belum semuanya positif. penyediaan fasilitas pembcd
dan kesempatan guru pembimbing meraksanakan konseling seperti kelompok, bimbingan kelompok, dan kenseling individual akan pengembangan kinerja professional gunr pembimbing sekolah.
berfikir positif guru pembimbing merupakan penguatan peran konselor. Melalui suatu pelatihan berkesinambungan Pengembangan
pembimbing didorong untuk rnengembangkan sikap positif terhadap perubahr.
Pada era kehidupan yang penuh tantangan maka perubahan keniscayaan yang pasti terjadi dan harus disikapi secara positif sehingga gunr pembimbing selalu siap dengan perubahan. Sikap ini juga akan membawa padr penerimaan dan penyesuaian setiap perubahan serta tidak terjebak sikap dan nyaman dengan kemapanan.
stagnr
PENUTTJP
Tugas utama guru pembimbing dalamKurikulum 2013 adalah dalam pemilihan minat atau peminatan. peran guru pembimbing sebenarnya lebih luar dari sekedar peminatan, mengingat program binnbingan konseling adalah membantu peserta didik mencapai perkembanagn optimal baik pada aspek pribadi, akademik, social dan karir. Bantuan untuk mencapai perkembangan
optimal antara lain dilakukan dengan melaksanakan konseling kelompolg bimbngan kelompok, dan konseling perseorangan. penguatan peran guru pembimbing nelaksanakan layanan professional dapat dilakukan dengan SEMINARNASIONALBIMBINGAN DAN KONSELING FIPUNNES 2OI3 REPOSISI BIMBINGAN DAN KONSELTNG DALAM KURIKULUM 2013
kesempatan pelatihan dan pendidikan profesi, penyediaan fasilitas dan pemberian
professional, dan melaksanakan konseling, dorongan menunjukkan kinerja peneguhan pelatihan pengembangan pribadi guru pembimbing akan memperkuat eksistenti guru pembimbing dalam situasi apapun'
DAFTAR PUSTAKA .2ll,3.Kompetensi Dasar Sekolah Menengah Atas (SMA/Tvladrasah etiyatr (MA). Jakarta : Kemnterian Pendidikan dan Kebudayaan. Pendidikan. Satuan Tingkat Kurikulum Chionk. : http://www.slideshare.net/chionkPemimpin/makalah-smp. Diakses tanggal 25 April 2013 Jam 10.00 wib' . -,- --\ Kasus' (Terjemahan)' John Mcleod*., 2006. Pengantar Konseling: Teori dan Studi Jakarta: Kencana Prenada media Group' di Sekolah' syamsu Yusuf L.N., 2009. Program Bimbingan dan Konseling
2012.
Bandung: Rizqi Press.
FIP'UNNES 2OT3 SEMINAR NASIONALBIMBINGAN DAN KONSELING 2ol3 I('RIKULUM DAuAH KoNsELtNG DAN niposlsl BIMBINGAN