MEMASYARAKATKAN KAIN TENUN MELALUI MULTIMEDIA INTERAKTIF Dinda Septyawardhani Drs. Alfonzo R. K. M. Sn E-mail :
[email protected] Kata Kunci : jurnal, naskah, panduan, penulisan, template Abstrak Kain Tenun sebagai warisan budaya milik Indonesia belum mendapat perhatian penuh dari seluruh lapisan masyarakat.Agar kain tenun ini dikenal oleh masyarakat diperlukan adanya suatu wadah informasi di tengah-tengah ruang publik masyarakat.Oleh karena itu,melalui media interaktif media ini ingin meynampaikan mengenai info dan edukasi mengenai kain tenun ini agar meningkatkan awareness masyarakat terhadap warisan budaya nenek moyang kita. Abstract Kain tenun ,known as ikat fabric,didn’t get enough awareness from public as important national heritage from Indonesia.In order to raise the awareness among the public,we need some media to inform and educate public about kain tenun.Through interactive media,we can communicate to public to raise their awareness.
Pendahuluan Menurut data tahun 2011 kain tenun belum terdaftar menjadi salah satu kekayaan Indonesia yang diakui oleh dunia Internasional. Salah satu kebudayaan tradisional Indonesia lainnya adalah kain tenun,yang merupakan warisan budaya kain tradisional selain batik yang tak ternilai harganya.Kain tenun ini sudah ada sejak zaman nenek noyang kita dahulu dan sampai sekarang masih terus diwariskan hingga kini.Dapat dirasakan kain tenun ini masih melekat dengan kehidupan masyarakat kita sehari-hari terutama yang tinggal di pelosok daerah.Kain tenun ini tadinya banyak dipakai untuk berbagai upacara adat sekarang dapat digunakan untuk keperluan sehari-hari. Kehadiran informasi kain tenun dalam media digital sendiri dapat membantu masyarakat mendapatkan informasi mengenai tentang kain tenun itu sendiri.Media digital saat ini merupakan media yang diminati oleh masyarakat banyak karena kemudahan dalam mengaksesnya.Salah satu media digital yang popular belakangan ini adalah video.Kegunaan video sendiri telah berkembang luas sejak perangkat media digital makin mudah untuk dijangkau oleh masyarakat.Media Multimedia Interaktif sendiri belum terlalu digali terlalu dalam prose’s penggarapannya.Padahal dengan media multimedia sendiri,kita dapat mempersuasif dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kain tenun. Batasan Masalah Multimedia Interaktif mengenai kain tenun ini akan berisi informasi mengenai budaya kain tenun (motif dll) dengan grafik dan tampilan visual yang lebih modern. Maksud dan Tujuan Maksudnya adalah membuat sebuah media multimedia yang berisi dengan informasi dan referensi dengan tampilan visual dan grafik yang menarik sehingga audience dapat merasakan manfaat dan informasi yang diberikan.
Tujuannya adalah agar kain tenun dapat dikenal secara luas oleh masyarakat terutama kalangan generasi muda dan diharapkan kain tenun dapat menjadi trend yang popular seperti batik serta meningkatkan kecintaan terhadap budaya local. Kerangka Pemikiran
Kain Tenun
-merupakan salah satu kekayaan kain tradisional selain batik yang belum mendapatkan perhatian khusus. ß Latar Belakang
-Indonesia memiliki kekayaan kain tenun yang sangat banyak namun masih sedikit yang dikenal masyarakat -Kesadaran masyarakat mengenai kekayaan kain tradisional bertambah,hal ini dilihat dari populernya penggunaan batik sekarang ini. -Video mengenai kain tenun masih sedikit sekali sekarang ini -Pemerintah kurang memaksimalkan potensi yang ada ß Pokok Masalah
Informasi yang sudah ada kurang menarik dan kurang penggarapan,dengan membuat tampilan video yang menarik kita dapat menarik audiens dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kain tenun. ß Solusi
Video disertai motion graphic mengenai kain tenun
ß Strenght : -Informasi yang lebih lengkap -Tampilan visual yang lebih menarik -Lebih mudah diakses Weakness : -Sosialisasi media terbatas di kalangan tertentu Opportunity: -Peluang untuk mengadakan sosialisasi melalui media interaktif berkembang luas. Threat : -Minat masyarakat belum terlalu tinggi -Sudah pernah ada media serupa ß Tujuan :
-Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap kain tenun -Meningkatkan promosi desa pengrajin kain tenun
Konsep Kreatif Seiring dengan berkembangnya teknologi dan perubahan pola sikap manusia,maka museum pun mengalami perubahan.Perubahan ini dilakukan karena adanya perubahan pola sikap pengunjung museum.Oleh karena itu,banyak sekali perubahan yang dilakukan pada museum contohnya penambahan fasilitas (tidak sekedar sarana diorama dan informasi saja,namun juga merupakan sarana hiburan) bagi pengunjung. Tampilan visual yang tersedia dalam museum pun dapat dibuat lebih menarik,salah satunya dengan menggunakan media video,Melalui media video kita dapat memanjakan pengunjung dengan tampilan grafik melalui mata dan audio visual melalui indera pendengaran.Melalui video juga kita dapat mengolah informasi yang ada menjadi lebih menarik sehingga menarik minat pengunjung. Hal-hal yang harus diperhatikan ketika membuat sistem multimedia ini adalah bagaimana merancang suatu multimedia interaktif menjadi media yang dapat dipergunakan untuk sistem
edukasi sekaligus media informasi yang fleksibel.Multimedia Interaktif sendiri mempunyai kekuatan sebagai berikut: -kekuatan menyimpan informasi Sebagai media,video memiliki kekuatan informasi yang tak terbatas karena video dapat menyimpan informasi tak terbatas dengan ruang dan waktu.Artinya melalui video,dapat memungkinkan kita untuk menghadirkan informasi,baik yang berasal dari masa lalu atau pun masa depan dalam bentuk tayangan film. -sebagai media persuasive yang efektif Multimedia Interaktif mempunyai kekuatan persuasive yang tinggi karena melalui video kita dapat mengolah suatu informasi menjadi tayangan yang mudah dicerna dan mempengaruhi orang secara luas melalui panca indera (telinga, mata dan peraba). Pemahaman Masalah Sifat Dasar Masalah Kain tenun sudah ada sejak lama dan bnayak sekali sarana edukasi untuk mempelajarinya,namun sarana yang sudah ada kurang menarik minat dan perhatian masyarakat sehingga kain tenun belum terlalu terkenal di kalangan masyrakat. Sumber Masalah Pada kasus ini, kain tenun tidak memiliki makna yang khusus dalam masyarakat,belum memiliki keterikatan batin yang kuat,padahal kain tenun kita sangat rentan diklaim Negara lain karena belum terdaftar di UNESCO. Skala Usaha untuk pengenalan kain tenun yang sudah ada kurang memberikan interaksi yang pas di hati masyrakat,sehingga diperlukan sarana edukasi yang lebih interaktif dengan masyarakat. Kenapa Diberikan Media Interaktif dapat dipakai dalam bentuk edukasi, melalui cara yang informal,segala jenis informasi dapat memberikan nilai tambah melalui media ini.Masyarakat dapat diberikan pendidikan melalui media ini mengenai kain tenun. Output dari permasalahan ini berupa source statement : 1.Media interaktif dapat memberikan suatu informasi mempunyai nilai tambah yang dapat menarik minat masyarakat. 2.Media Interaktif dapat memberikan fungsi lain selain sebagai sarana edukasi namun juga rekreasi. Visualisasi Dengan memaparkan masalah di atas,penulis mendapat ide pemecahan masalah bahwa visualisasi yang dihasilkan harus dapat menarik minat masyarakat namun tetap mempuyai konteks edukasi yang lengkap.Melalui video inetraktif,dapat memberikan tambahan visual yang menarik karena melalui video interaktif kita dapat memberikan sistem “play” pada audiens untuk berinteraksi dengan media interaktif tersebut.Konten-konten yang ada dalam video seperti motion graphic juga dapat membantu masyrakat memahami suatu informasi dengan tampilan yang lebih dinamis.
Perancangan Instalasi Perancangan Instalasi Media Interaktif ini harus dibuat secermat mungkin karena harus dapat menyampaikan seluruh informasi yang ada seinformatif mungkin.Dalam instalasi ini juga disampaikan informasi dalam bentuk yang lengkap dan interaktif daripada pemasangan instalasi dalam bentuk diam.Tiap informasi disajikan melalui video dan motion graphic yang mempunyai daya jual lebih. Sebuah informasi akan lebih baik bila disajikan dalam bentuk interaktif karena melalui media interaktif kita dapat menerima feedback langsung dari audiens.Oleh karena itu,pengadaan instalasi video interaktif ini diharapkan dapat mengajak panca indera kita bersentuhan langsung dengan informasi. Dalam penyampaian informasinya,instalasi ini menyampaikan visualisasi yang dapat meningkatkan panca indra manusia yang merasakananya. Instalasi ini juga disertai dengan audio visual yang mendukung informasi agar cepat sampai pada panca indera Informasi yang dikemas dalam film dokumentasi dan audio yang sesuai dengan lingkungan, membuat pengunjung dapat merasakan suasana yang lebih nyata jika didukung dengan visual dan audio yang menarik. 4.11 Zoning pada zona public space Pada gambar di atas terdapat bayangan instalasi yang akan digunakan pada arena public space bandara.Terdapat instalasi di tiap sudut ruang kosong dan juga terdapat layar lebar untuk pemutaran motion graphic agar audiens yang melintas tertarik berkunjung.
Simulasi Booth
Komponen-komponen pendukung booth instalasi adalah sebagai berikut : -Layar Touchscreen Layar Touchscreen ini merupakan komponen yang penting dalam booth ini.Layar touchscren ini dipergunakan untuk temapt berinteraksinya audiens dengan video.Layar ini berukuran 30 x 25 cm,layarnya dibuat tidak terlalu besar agar audiens dapat beinteraksi dengan nyaman sesuai jarak pandang yang ada. -Layar LCD Layar LCD ini berukuran 70 x 100 cm digunakan untuk menaruh motion graphic secara looping untuk mearik perhatian pengunjung bandara yang datang dan lewat. Fokus Pemecahan masalah terletak pada display multimedia yang menyimpan informasi mengenai kain tenun pada instalasi video interaktif.Instalasi video ini akan menyimpan informasi yang disajikan secara interaktif sehingga ada hubungan timbal balik langsung antara pembuat pesan dengan audiens.Berikut ini komponen-komponen yang akan menyampaikan informasi pada audiens : 1.Video dan motion graphic Video dan Motion Graphic yang memuat informasi mengenai kain tenun yang dikemas dalam instalasi video interaktif.Di dalamnya terdapat informasi yang disusun melalui bentuk ilustrasi dan mascot.Ilustrasi bersifat menangkap waktu dan mempunyai nilai jual yang tinggi sedangkan mascot mempunyai nilai komunikatif dalam menyampaikan suatu pesan pada semua kalangan umur.
Potongan Sequence dari motion graphic
2.Audio Suara dapat merangsang panca indra auditorial dan dapat menarik perhatian audience. Tanpa audio, keberadaan video akan kurang menarik.Audio dapat membangung suasana yang diinginkan melalui rangsangan musik terhadap panca indera dan mendukung suasan informasi yang akan disampaikan. 3.Super graphic berupa gambar/image yang digabungkan serta ditambahkan tipografi yang menjelaskan mengenai gambar tersebut agar menghasilkan suatu gambar yang bercerita dan memiliki informasi. Super grafik juga berfungsi ganda sebagai penanda zona dalam museum.Selain itu,super graphic juga berguna untuk menarik perhatian pengunjung saat melintasi instalasi.
Supergraphic pada Instalasi Booth 4.Perencanaan layout instalasi video menggunakan vieo perencanaan simulasi sebagai ilustrasi instalasi tersebut.Video perencanaan ini dibikin untuk memungkinkan/tidaknya instalasi di ruang publik
Penutup / Kesimpulan Setelah menjalani sidang pada tanggal 24 Mei 2012,adapun masukan-masukan yang diterima adalah sebagai berikut : -Pada video disarankan untuk membuat video profil tiap daerah dan ditayangkan pada televisi ruang tunggu bandara,karena lebih hemat dan efisien. -Penggunaan sound dan tipografi lebih diperhatikan lagi karena kedua unsure ini penting dalam pembuatan media ini,namun hasil maksimal dari keduanya belum tampak.Ada baiknya jika penggunaan tipografi dan sound lebih ditingkatkan lagi. -Konten isi terlalu sedikit (belum maksimal),akan lebih baik lagi jika isi ditingkatkan lagi (ditambah peta dll). Ucapan Terima Kasih Selama pengerjaan Tugas Akhir ini,terdapat banyak pihak yang telah membantu.Ucapan terima kasih ini saya tujukan kepada : 1.Pak Alfonso yang telah menjadi dosen pembimbing saya selama mengerjakan Tugas Akhir ini 2.Pak Intan selaku koordinator kelas Multimedia DKV ‘08 3.Seluruh dosen DKV dan FSRD yang selama 4 tahun ini membimbing saya. Daftar Pustaka Buku : Austin,Tricia.2007,New Media Design,London: Laurence King Publishing Kartiwa,Suwati,1983,Tenun Ikat,Jakarta: Penerbit Djambang Calori,Chris,2007,Wayfinding,London :Wiley
Website : www.wikipedia.com www.museumtekstiljakarta.com www.tribunnews.com http://www.tenunindonesia.com/jenis_tenun.php
Wawancara : Wawancara dengan Ibu Missari via e-mail Wawancara dengan penduduk Desa Tenganan