PENGARUH KESADARAN MEREK, PERSEPSI KUALITAS, ASOSIASI MEREK, DAN LOYALITAS MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PELEMBAB WARDAH PADA KONSUMEN AL YASINI MART WONOREJO
Siti Fatimah Program Studi Adm. Niaga Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas Yudharta Pasuruan ABSTRAK Sudah bukan rahasia lagi jika kebanyakan kaum hawa menyukai bahkan menjadi keharusan untuk melakukan perawatan tubuh terutama wajah. Seiring dengan semakin pesatnya persaingan dalam dunia perdagangan, maka tidak heran jika merek merupakan bagian paling penting dalam meningkatkan kualitas sebuah produk yang di ciptakan oleh sebuah perusahaan. Merek bisa digunakan sebagai nilai tambah dalam mengambil margin yang lebih tinggi sehingga memperoleh laba yang memuaskan. Merek juga digunakan sebagai tanda suatu produk di kalangan masyarakat yang memilki kekuatan untuk tujuan utama produk itu diciptakan .Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kesadaran merek (X1), persepsi kualitas (X2), asosiasi merek (X3), dan loyalitas merek (X4) secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan pelanggan (Y). Dan dari hasil uji t diketahui bahwa secara parsial, variabel Persepsi kualitas (X2) dan loyalitas merek (X4) mempunyai pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian (Y). Sedangkan kesadaran merek (X 1) dan asosiasi merek(X3) tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian (Y). Adapun variabel yang paling dominan pengaruhnya adalah variabel loyalitas merek (X4) Dari hasil penelitian ini konsumen pelembab wardah berharap untuk dapat meningkatkan kualitas yang lebih baik dan memberikan diskon terhadap konsumen yang telah menjadi pelanggan setia. Selain itu pihak produsen diharapkan terus dapat memenuhi harapan pelanggannya, sehingga mencapai tingakat keputusan pembelian terhadap konsumennya. Kata kunci : kesadaran merek, persepsi kualitas, asosiasi merek, dan loyalitas merek dan keputusan pembelian Abstract It is nosecret thatmost ofthe womenfolkhave liked it evenbecomes imperativeto treatthe body especiallythe face. Alongwiththe rapidcompetition inworldtrade, it is no wonderif thebrandisthe mostimportantpartin improvingthe quality ofaproductcreatedbya corporation. Brandcanbe usedas anadded valuein takinga higher marginso as to obtaina satisfactory profit. Brandis alsousedasa signof a productamong the peoplewhohave thestrengthforthe main purpose ofthe productwascreated.
The
results showed thatbrandawarenessvariable(X1), perceived quality(X2), brand association (X3), and brand loyalty(X4) simultaneouslysignificantly affectcustomer satisfaction(Y). And the results ofthe t testis known thatpartial, variablequality perceptions(X2) and brand loyalty(X4) have a significant influenceon purchasing decisions(Y). While brand awareness(X1) and brand associations(X3) does not significantly influencethe purchase decision(Y). The most dominant variableis the brand loyalty variable(X4)
From theresults ofthis studymoisturizerWardahconsumersexpect tobe able toimprove thequality
better
and
give
addition,themanufactureris
discountsto
expected
consumerswhohave
tocontinueto
meet
becomeloyal
theexpectations
customers.
ofcustomers,
In thus
achievingTertiarypurchasing decisionsagainstconsumers. Keywords: brandawareness, perceived quality, brandassociations, and brand loyaltyandpurchase decisions BAB I
sebagai bagian yang paling penting dalam
PENDAHULUAN
sebuah produk, dan merek dapat menjadi sebuah nilai tambahdalam produk tersebut.
Latar Belakang Sudah
bukan
rahasia
lagi
jika
Di era globalisasi ini para kaum wanita
kebanyakan kaum hawa menyukai bahkan
terutama kaum muslim sedang mengalami
menjadi keharusan untuk melakukan perawatan
perubahan gaya hidup (lifestyle). Salah satu
tubuh terutama wajah. Hal ini mereka lakukan
manifestasi
supaya kelihatan sempurna, lebih cantik dan
adalahwanita berhijab. Trendberhijab ini tidak
menarik, serta sedap dipandang mata, apalagi
terlepas dari sifat alami wanita yang selalu
bila dipandang oleh lawan jenis. Secara
ingin tampil cantik dan menawan. Penampilan
alamiah, wanita ingin selalu tampil cantik dan
saat berhijab tentu akan terlihat sempurna
menarik dalam setiap kesempatan. Berbeda
dengan ulasan kosmetik yang tentu tidak kalah
dengan kaum laki-laki yang kebanyakan tidak
penting
memikirkan masalah penampilan dan apa
Keberadaan trendhijab ini sejalan dengan
adanya.
berkembangnya kosmetik halal yang semakin
Kosmetik merupakan alat bantu untuk
gaya
untuk
hidupmodern
menunjang
saat
ini
penampilan.
marak pula dipasaran kosmetik. Salah satu jenis
kecantikan.
kosmetik yang bertagline“kosmetik halal”
Tranggono mendefinisikan kosmetik adalah :
adalah produk kosmetik Wardah dengan model
bahan-bahan
yang di tampilkan memakai pakaian berhijab
mewujudkan
kebutuhan
yang
memeberikan
di
dampak
akan
gunakan kecantikan
untuk dan
modern.
kesehatan bagi tubuh, Secara umum masyarakat
Produk Pelembab wardah yang produksi
biasa mendefinisikan kosmetik sebagai suatu
jebolan PT Paragon Technology andInnovation
alat
untuk
menampilkan image karakter positif wanita
mempercantik dan memperindah tubuh sesuai
yang identik dengan berhijab dan kosmetik
yang diinginkan, bahkan untuk menyehatkan
pertama kali yang menggunakan merek halal.
bagian-bagian luar tubuh.Kosmetik atau alat
Banyaknya Pelembab yang ditawarkan di
kecantikan sekarang ini sangatlah beragam
pasaran membuat di masa mendatang pesaing
jenisnya, ada ribuan hingga jutaan, mulai dari
menjadi makin kompetitif karena konsumen
bermacam macam merek hingga kegunaannya.
mempunyai banyak pilihan akan produk, mulai
Namun Konsumen akan melihat sebuah merek
dari
atau
bahan
yang digunakan
merek
domestik
sampai
merek
internasional yang tersedia dalam berbagai
nilai yang diberikan sebuah produk atau jasa
merek dan kualitas yang memuaskan. Hal ini
kepada
mengharuskan
hanya
Sedangkan menurut Kotler dan Amstrong
memperhatikan produk dari sisi fisik dan
(2003) “Ekuitas merek merupakan nilai suatu
manfaatnya saja, tetapi juga apa dan bagaimana
merek berdasarkan seberapa kuat nilai merek
seorang
tersebut
pemasar
konsumen
mengelola
informasi
tidak
mendapatkan sehingga
dan
dihasilkan
informasi untuk bahan pertimbangannya. Seiring
dengan
memilki
dan
nilai
atau
pelanggan.
loyalitas
merek,
kesadaran konsumen akan merek tersebut, kualitasyang dipersepsikan, asosiasi merek, dan
pesatnya
berbagai aset lainnya seperti paten, merek
persaingan dalam dunia perdagangan, maka
dagang dan hubungan jaringan distribusi”.
tidak heran jika merek merupakan bagian
Sedangkan Duriantodkk, (2001) mengatakan
paling penting dalam meningkatkan kualitas
“Pengukuran nilai suatu merek dapat di lakukan
sebuah produk yang di ciptakan oleh sebuah
dengan loyalitas merek, kesadaran konsumen
perusahaan. Merek bisa digunakan sebagai nilai
akan
tambah dalam mengambil margin yang lebih
dipersepsikan, asosiasi merek, dan berbagai
tinggi
yang
aset lainnya seperti paten, merek dagang dan
memuaskan. Merek juga digunakan sebagai
hubungan jaringan distribusi. Semakin kuat
tanda suatu produk di kalangan masyarakat
ekuitas merek suatu produk, maka akan
yang memilki kekuatan untuk tujuan utama
semakin kuat pula daya tariknya bagi konsumen
produk itu diciptakan. Hal ini sesuai dengan
untuk membeli produk tersebut dan pada
yang
akhirnya akan memberikan keuntungan yang
sehingga
dikatakan
semakin
perusahaan
memperoleh
Shadat
laba
(2009)
“Merek
memberikan nilai sehingga nilai total produk
merek
tersebut,
kualitas
yang
terus meningkat kepada perusahaan”.
ynag bermerek menjadi lebih tinggi di
Dari pengertian tersebut dapat di tarik
bandingkan produk yang dinilai semata-mata
kesimpulan bahwa ekuitas merek merupakan
secara objektif. Merek bukan lagi kata yang
nilai tambah yang berkaitan dengan merek yang
hanya dihubungkan dengan produk atau
dapat menambah atau mengurangi nilai suatu
sekumpulan barang pada era perdagangan
barang atau produk yang di ciptakan oleh
bebas sekarang ini tetapi juga proses dan
perusahaan untuk di berikan kepada masyarakat
strategi bisnis. Oleh karena itu, merek
atau pelanggan. Sedangkan pengukuran nilai
mempunyai nilai atau ekuitas. Dan ekuitas
pada suatu merek dapat dilakukan melalui
menjadi sangat penting karena nilai tersebut
kesadaran merek, persepsi kualitas, asosiasi
akan menjadi tolak ukur suatu produk yang ada
merek dan loyalitas merek.
dipasaran”. Shadat (2009) memberikan pengertian
Susanto mendefinisikan
dan
Wijarnako persepsi
(2004) kualitas
bahwa ekuitas merek adalah serangkaian aset
(PerceivedQuality) sebagai persepsi pelanggan
dan kewajiban yang terkait dengan sebuah
terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan
merek, nama, dan symbol yang menambah atau
suatuproduk atau jasa berkenaan dengan
maksud yang diharapkan. Sedangkan asosiasi
demikian pula dengan keputusan membeli
merek (Brand Association) adalah sesuatu yang
kosmetik.
berkaitan dengan ingatan mengenai sebuah produk.
Penelitian
ini
dilakukan
kepada
pelanggan Alyasini Mart yang menggunakan
Kesadaran nama atau familiaritas juga
produk pelembab Wardah. Alyasini Mart
merupakan penggerak dari ekuitas merek
adalah sebuah koperasi yang berada dibawah
secara keseluruhan yang mana mengahsilkan
naungan pondok pesantren Alyasini.
nama merek komoditi yang terkenal yang dapat
Dari uraian latar belakang di atas, penulis
menjadi menguntungkan secara marginal,
tertarik untuk mengkaji dan meneliti “Pengaruh
menunjukkan kecilnya loyalitas, dan mudah
Kesadaran Merek, Persepsi Kualitas, Asosiasi
hilang (Shadat: 2009). “Kesadaran Merek
Merek,
(BrandAwareness)
Keputusan Pembelian Pelembab Wardah pada
menggambarkan
dan
Loyalitas
Merek
Terhadap
keberadaan merek di dalam pikiran konsumen,
Konsumen Al Yasini Mart Wonorejo”)
yang dapat menjadi penentu dalam beberapa
Rumusan Masalah
kategori dan biasanya mempunyai peranan
Berdasarkan latar belakang di atas
kunci dalam brandekuiti” (Durianto: 2004).
peneliti berniat untuk mengetahui lebih lanjut
Sedangkan penggerak yang paling sering di
tentang Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap
lupakan dalam membangun ekuitas merek
Keputusan
adalah loyalitas merek, tidak ada suatu yang
rumusan masalah sebagai berikut:
menyenangkan di banding seorang pelanggan
Pembelian
Konsumen
dengan
1. Apakah adaPengaruh Variabel kesadaran
yang puas yang menceritakan sejarah merek
merek
dan
Asosiasi merek (X3) dan loyalitas merek
mempengaruhi
Durianto
(2004)
orang lain. Menurut loyalitas
merek
(BrandLoyalty) Brandloyalty adalah ukuran dari kesetiaan konsumen terhadap merek.
(X1),
Persepsi
kualitas
(X2),
(X4) terhadap keputusan pembelian (Y)? 2. Manakah yang signifikandiantara variabel kesadaran merek (X1), Persepsi kualitas
Keputusan pembelian yang di lakukan
(X2), Asosiasi merek (X3) dan loyalitas
konsumen merupakan serangkaian keputusan
merek (X4) yang berpengaruh secara
yang diambil dari beberapa alternatif. Menurut
simultan dan parsial terhadap terhadap
Nugroho (2003) keputusan pembelian adalah
keputusan pembelian (Y)?
proses pengintegrasian yang mengkombinasi
3. Manakah di antara Variabel kesadaran
sikap pengetahuan untuk mengevaluasi dua
merek
(X1),
Persepsi
kualitas
atau lebih perilaku alternatif, dan memilih salah
Asosiasi merek (X3) dan loyalitas merek
satu diantaranya. Karena variabel variabel
(X4)
ekuitas merek berkaitan dengan keputusan
keputusan pembelian (Y)?
yang paling dominan
pembelian, oleh sebab itu penting bagi pemasar mengetahui perilaku konsumen dalam hal menentukan
keputusan
pembeliannya,
BAB II KAJIAN TEORI
(X2),
terhadap
Tinjauan Teoritis
Merek Merek merupakan salah satu faktor
Pengertian Pemasaran Pemasaran Merupakan Ujung Tombak
penting dalam kegiatan pemasaran karena
Kegiatan Bisnis Yang di Lakukan Oleh
kegiatan memerkenalkan dan menawarkan
Organisasi
atau
perusahaan,
produk dan atau jasa tidak terlepas dari merek
perusahaan
yang
memiliki
khususnya untuk
yang dapat di andalkan. Menurut American
volume
Marketing Association, Merek di definisikan
Pertumbuhan,
sebagai istilah, simbol, tanda, rancangan, atau
Memiliki pangsa pasar yang terus meningkat
kombinasi dari hal hal tersebut. (Kotler&
dan
Keller, 2006 : 256)
memperoleh penjualan,
laba,
memperbesar
Menginginkan
memuaskan
tujuan
sekaligus
menciptakan
pelanggan yang loyal. Pemasaran adalah suatu proses kegiatan mulai dari penciptaan produk
Ekuitas Merek
dan jasa, menawarkan, dan menyerahkannya kepada
konsumen
dan
atau
pihak
lain.(Surahman, S.A, 2008 : 1)
yang di kutip oleh SurahmanS.A (2008 : 5) Ekuitas
Menurut Stanton yang di kutip oleh amirullohbahwasannya
Menurut Kotler& Keller (2006 : 258)
(brandequity)
suatuaset.Ekuitas
merek
dapat
adalah juga
di
adalah
definisikan sebagai efek diferensial positif yang
Sebuah sistem dari kegiatan bisnis yang di
di timbulkan oleh pengetahuan nama merek
rancang untuk merencanakan, memberi harga,
terhadap tanggapan pelanggan atas produk atau
mempromosikan dan mendistribusikan jasa
jasa tersebut.
serta
Pemasaran
Merek
barang-barang
pemuas
kegiatan
pemasaran. (Stanton, 2005 : 4) Pengertian
Lain
Menurut David A. Aker dalam andi M. Shadat (2009 : 53) memberikan pengertian
Menurut
AMA
bahwa ekuitas merek adalah serangkaian aset
(American Marketing Association) adalah :
dan kewajiban yang terkait dengan sebuah
“ MarketingIsOrganizationalfunctionand a set
merek, nama, dan simbol yang menambah atau
of a processes for creating, communicating,
nilai yang di berikan sebuah produk atau jasa
anddeliveringvaluetocustomersand
kepada perusahaan atau pelanggan. Ekuitas
for
managingcustomerrelationship,
merek dijabarkan dalam empat dimensi, yaitu
inwaysthatbenefittheorganizationandstakehold
kesadaran merek (brandawarness), Persepsi
ers.”
merek Pemasaran adalah Proses penciptaan,
(Perceivedquality),
(brandassociations)
dan
asosiasi
merek
loyalitas
merek
pengkomunikasian, dan penyampaian nilai
(brandloyality)
kepada
Masing-masing dimensi tersebut dijelaskan
pelanggan
dan
untuk
mengelola
hubungan baik dengan pelanggan, dengan cara
sebagai berikut :
yang menguntungkan baik bagi perusahaan
1.
Kesadaran
Merek
(BrandAwareness)
maupun bagi pelanggan. (Budiartosubroto,
Menggambarkan keberadaan merek di
2011)
dalam pikiran konsumen, yang dapat
menjadi penentu dalam beberapa kategori
Puncak Pikiran (Top of Mind) : Yaitu
dan biasanya mempunyai peranan kunci
merek
dalam
Meningkatkan
disebutkan oleh konsumen secara spontan
kesadaran adalah suatu mekanisme untuk
atau yang pertama kali dalam benak
memperluas pasar merek. Kesadarn merek
konsumen. Dengan kata lain merek
merupakan key of brandasset atau kunci
tersebut merupakan merek utama dari
pembuka untuk masuk ke elemen lainnya.
berbagai merek yang ada dalam benak
Jadi jika kesadaran itu sangat rendah maka
konsumen.
hampir
brandekuiti.
di
pastikan
bahwa
ekuitas
2.
produk
Persepsi
yang
kualitas
pertama
kali
(PerceivedQuality)
mereknya juga rendah.(Darmadidurianto,
didefinisikan sebagai persepsi pelanggan
2004)
terhadap
Peran
kesadaran
merek
dalam
keseluruhan
kualitas
keunggulan
suatu
brandequitytergantung pada tingkatan akan
berkenaan
dengan
pencapaian kesadaran di benak konsumen.
diharapkan.(Susanto
Tingkatan
Wijarnako,2004), Persepsi kualitas hampir
brandawarenessdikelompokkan
menjadi 4 tingkatan (Durianto, 2001):
produk
atau
atau
maksud
jasa yang dan
selalu menjadi pertimbangan pada setiap
Tidak Menyadari Merek (Unware of
pilihan konsumen. Kualitas dapat di
Brand) :Merupakan tingkatan merek yang
komunikasikan secara langsung dengan
paling rendah dimana konsumen tidak
demonstrasi atau argumen bahwa bahwa
menyadari akan eksistensi suatu merek.
sebuah atribut produk lebih unggul
Pengenalan Merek (BrandRecognition) : Merupakan tingkat minimal dari kesadaran
dibanding
dimiliki
pesaing.
.(Darmadidurianto, 2004) David A. Garvin dalam Durianto,
merek yang merupakan pengenalan merek
yang
dengan bantuan, misalnya dengan bantuan
dkk.,
(2001),
daftar merek, daftar gambar, atau cap
kualitasdibagi menjadi tujuh, yaitu :
merek. Merek yang masuk dalam ingatan
Kinerja
:
dimensi
Melibatkan
persepsi
berbagai
konsumen disebut brandrecognition.
karakteristik
Pengingatan
Merek
Karena faktor kepentingan pelanggan
(BrandRecall) : Mencerminkan merek-
berbeda satu sama lain, sering kali
merek apa saja yang diingat konsumen
pelanggan mempunyai sikap yang
setelah menyebutkan merek yang pertama
berbeda dalam menilai atribut kinerja.
Kembali
operasional
utama.
kali disebut. Dimana merek-merek yang
Pelayanan:Mencerminkan kemampuan
disebutkan kedua, ketiga dan seterusnya
memberikan pelayanan pada produk
merupakan
tersebut.
merek
yang
menempati
brandrecall dalam benak konsumen
Ketahanan
:Mencerminkan
ekonomis dari produk tersebut.
umur
Keandalan : Konsistensi dari kinerja yang dihasilkan suatu produk dari satu
perusahaan
di
masa
mendatang.
(Darmadidurianto, 2004)
pembelian ke pembelian berikutnya. Karakteristik produk : Bagian-bagian
Pengertian
tambahan dari produk (feature). Kesesuaian
dengan
Merupakan
spesifikasi
pandangan
:
mengenai
keputusan
pembelian
menurut HelgaDrumond (2003:68), adalah mengidentifikasikan
semua
pilihan
yang
kualitas proses manufaktur (tidak ada
mungkin untuk memecahkan persoalan itu dan
cacat produk) sesuai dengan spesifikasi
menilai pilihan-pilihan secara sistematis dan
yang telah ditentukan dan teruji.
obyektif
Hasil : Mengarah pada kualitas yang dirasakan
yang
melibatkan
enam
Asosiasi
merek
serta
sasaran-sasarannya
yang
menentukan keuntungan serta kerugiannya masingmasing. Definisi keputusan pembelian menurut
dimensi sebelumnya. 3.
Keputusan Pembelian
(Brand
Association
Nugroho
(2003:38)
adalah
proses
yang
pengintegrasian yang mengkombinasi sikap
berkaitandenganingatanmengenaisebuahp
pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih
roduk.
perilaku alternatif, dan memilih salah satu
)adalahsesuatu
Asosiasiinitidakhanyaeksis,
namunjugamemilikisuatutingkatkekuatan.
diantaranya.
Keterikatan pada suatu merek akan lebih kuat apabila dilandasi pada banyak pengalaman
atau
penampakan
untuk
mengkomunikasikannya.(SusantodanWija
Tahap-tahap proses pembelian menurut Kotler&Kelller (2009) meliputi :
rnako,2004) 4.
Tahap-tahap proses pembelian
Loyalitas Merek (BrandLoyalty) adalah ukuran dari kesetiaan konsumen terhadap
1. Pengenalan Masalah Proses pengambilan keputusan pembelian
merek. Ukuran tersebut dapat memberi
dimulai
dari
pengenalan
gambaran mengenai kemungkinan seorang
kebutuhan. Kebutuhan dapat muncul dari
pelanggan beralih ke produk lain, terutama
rangsangan internal dan eksternal. Rangsangan
jika merek tersebut terdapat adanya
internal meliputi rasa lapar, haus, dan lain-lain.
perubahan baik harga atau atribut lainnya.
Rangsangan eksternal meliputi saran dari
Konsumen yang loyal umumnya akan setia
kelompok acuan, melihat iklan.
pada merek tersebut dalam hal pembelian
2. Pencarian Informasi
ulang walaupun dihadapkan pada berbagai
Konsumen
yang
masalah
atau
terangsang
alternatif pilihan merek lain. Loyalitas
kebutuhannya akan terdorong untuk mencari
sangat penting bagi perusahaan karena
informasi yang lebih banyak guna memenuhi
memberi
kebutuhannya.
jaminan
perolehan
laba
3. Evaluasi Alternatif
Pada
tahap
ini
konsumen
juga
deby dan dyah (2013) menerangkan kesadaran
mempertimbangkan alternatif lain yang dapat
merek
digunakan dalam memenuhi kebutuhannya.
pelanggan atas keputusan pembelian dengan
Konsumen akan memilih pada atribut yang
mengurangi tingkat resiko yang dirasakan atas
memberi manfaat yang dicari.
suatu merek yang diputuskan untuk dibeli.
4. Keputusan Pembelian Merupakan
tahap
mempengaruhi
rasa
percaya
diri
Hubungan Persepsi kualitas terhadap
dimana
konsumen
keputusan pembelian
menentukan bentuk niat pembelian. Dalam Persepsi
menentukan keputusan tersebut dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal berupa persepsi konsumen terhadap merek. Konsumen cenderung memilih merek dengan persepsi yang baik atau yang mereka sukai. Faktor eksternal berupa sikap orang lain. Orang juga dapat menunda pembeliannya jika dianggap resiko yang diterima besar bila
Konsumen akan mengevaluasi produk yang telah dibelinya apakah memuaskan atau tidak. Apabila produk tersebut memuaskan maka ada tersebut
akan
Hubungan Kesadaran Merek terhadap keputusan pembelian Jika Perusahaan dapat membangun merek yang kuat di pikaran pelanggan dengan strategi yang kuat maka perusahaan tersebut akan memiliki nilai tambah kepada pelanggan yang di sebutkan merek tersebut memiliki Kesadaran Merek, oleh karena itu pengingatan kembali sangat penting terhadap keputusan pembelian pada konsumen karena konsumen akan cenderung memilih yang biasa mereka pakai dalam kehidupan sehari hari, jadi merek
komunikasikan
layanan atau keunggulan dari merek tersebut langsung di ketahui oleh konsumen. Persepsi kualitas merupakan salah satu kunci utama dalam
dimensi
ekuitas
merek.
Persepsi
konsumen mengenai keseluruhan kualitas suatu
berpengaruh
terhadap
keputusan pembelian. Menurut aker dalam
tersebut
di
dalam
melakukan
keputusan pembelian. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai persepsi kualitas sebagai alasan konsumen
untuk
membeli
suatu
produk
(Moradi&Zarei dalam Imroatul, 2013) Hubungan
melakukan pembelian ulang.
kesadaran
di
bahwasannya merek tersebut kualitas atau
kosumen
5. Perilaku Pasca Pembelian
konsumen
yang
merupakpesepsi
produk atau jasa mampu. mempengaruhi
membeli produk tersebut.
kemungkinan
konsumen
kualitas
Asosiasi
Merek
terhadap
keputusan pembelian Asosiasi konsumen
mampu
dalam
mempengaruhi
melakukan
keputusan
pembelian dengan membangkitkan alasan untuk membeli melalui sense of fit antara merek dengan produk baru. Asosiasi juga bisa menciptakan informasi bagi pelanggan dan bisa mempengaruhi
pengingatan
kembali
atas
informasi tersebut, terutama pada saat membuat keputusan. Hubungan
loyalitas
Merek
terhadap
keputusan pembelian Pengaruh utama dari penjualan adalah konsumen yang puas. Seseorang pelanggan
yang sangat loyal kepada suatu merek tidak akan
dengan
mudah
memindahkan
Penelitian menganalisis
ini
ditujukan
untuk
Pengaruh
kesadaran
merek,
pembeliannya ke merek lain, maka hal tersebut
persepsi kualitas, asosiasi merek, dan loyalitas
dapat menunjukkan loyalitas terhadap merek
merek terhadap keputusan pembelian Adapun
tersebut rendah. Menurut Wirastomo (2012)
teori teori yang akan di jadikan landasan dalam
Hasil yang ditemukan menyatakan bahwa
membuat kerangka konseptual adalah : elemen-
tingkat brandloyaltyyang tinggi, yaitu berupa
elemen dari ekuitas merek yaitu kesadaran
komitmen yang kuat dari pelanggan terhadap
merek (Darmadi durianto, 2004), persepsi
merek dapat menciptakan rasa percaya diri
kualitas (Darmadi durianto, 2004), asosiasi
yang besar pada pelanggan saat mengambil
merek
keputusan pembelian. Hal ini disebabkan
loyalitas merek (Darmadi durianto, 2004), serta
karena pelanggan merasa memiliki ikatan yang
keputusan pembelian (Helga : 2003), dan
besar bahwa keputusannya membeli merek
(Nugroho : 2003)
tersebut adalah keputusan yang tepat. Aaker
(SusantodanWijarnako,2004),
Secara
skematis,
model
dan
kerangka
(1991) menyatakan bahwa tingkat loyalitas
konseptual dalam penelitihan ini terlihat pada
merek yang tinggi terhadap merek dapat
gambar sebagai berikut :
menciptakan rasa percaya diri yang besar pada pelanggan
saat
mengambil
keputusan
pembelian.
Hubungan
Ekuitas
Merek
terhadap KESADARAN MEREK (X1)
keputusan pembelian Menurut David A. Aker dalam andi M. Shadat (2009 : 53) memberikan pengertian
PERSEPSI KUALITAS (X2)
KEPUTUSAN PEMBELIAN (Y)
bahwa ekuitas merek adalah serangkaian aset dan kewajiban yang terkait dengan sebuah
ASOSIASI MEREK (X3)
merek, nama, dan simbol yang menambah atau nilai yang di berikan sebuah produk atau jasa
LOYALITAS MEREK (X4)
kepada perusahaan atau pelanggan. Hasil penelitian Imroatul, (2013), deby dan dyah (2013),
Wirastomo
(2012)
Hipotesis
menunjukkan
Dari model kerangka konseptual di atas,
pengaruh yang signifikan antara variabel bebas
dapat diambil hipotesis penelitian ini adalah
yang meliputi: kesadaran merek, persepsi
sebagai berikut:
kualitas, asosiasi merek dan loyalitas merek
1. Didugaada
pengaruh
antara
variabel
terhadap keputusan pembelian.
kesadaran merek (X1), persepsi kualitas
Kerangka Konseptual
(X2), asosiasi merek (X3), dan loyalitas
merek (X4) terhadap keputusan pembelian
instrumen penelitian yang digunakan harus
(Y).
diuji validitas dan reabilitas.
2. Didugaada
pengaruh
paling
dominan
Untuk
melakukan
uji
validitas
diantara variabel kesadaran merek (X1),
menggunakan korelasi product moment karl
persepsi kualitas (X2), asosiasi merek (X3),
pearson menurut Arikunto (2006:) dengan
dan loyalitas merek (X4) terhadap keputusan
rumus sebagai berikut:
pembelian (Y). 𝑟𝑥𝑦 =
3. Diduga variabel kesadaran merek (X1),
N∑xy − (∑x)(∑y) √{N∑x 2 − (∑x 2 )}{N∑y 2 − (∑y 2 )}
persepsi kualitas (X2), asosiasi merek (X3), dan loyalitas merek (X4) yang signifikan
Keterangan:
berpengaruh secara simultan dan parsial
rxy
terhadap keputusan pembelian (Y).
x dan y = Skor masing-masing variabel
= Koefisien korelasi
N
BAB III
= Banyaknya jumlah responden
METODOLOGI PENELITIAN METODE
Uji Reliabilitas
Jenis penelitian yang digunakan pada
Menurut Arikunto (2006) Reliabilitas
penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif
menunjukkan
dan
regresi
sesuatu. Reliabel artinya dapat dipercaya, jadi
berganda. Metode ini disebut metode kuantitatif
dapat diandalkan. Informasi yang andal akan
karena data penelitihan ini berupa angka angka
menjadi informasi yang tahan uji, karena
analisis menggunakan statistik
walaupun diuji ulang hasilnya tetap mantap dan
kuantitatif
dengan
analisis
pada
tingkat
keterandalan
Metode penelitihan kuantitatif dapat di
ajeg. Jadi uji reliabilitas digunakan untuk
artikan sebagai metode penelitihan yang
mengeahui sejauh mana alat ukur dapat
berlandaskan pada filsafat positivisme, di
dipercaya mengukur secara konsisten dan
gunakan untuk meneliti pada populasi atau
hanya dilakukan terhadap item yang valid. Uji
sampel tertentu.(sugiono 2013 : 13)
realibilas yang digunakan dalam penelitian ini
Uji Validitas
adalah rumus alphamenurulArikunto (2006:)
Menurut Arikunto (2006:) validitas
dengan rumus sebagai berikut:
b 2 k r11 1 t 2 k 1
adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesliansuatu instrumen. Suatu
instrumen yang valid mempunyai validitas tinggi, sebaliknnya instrumen yang kurang
Keterangan :
valid berarti memiliki validitas rendah. Agar
r11
:
data dari hasil penelitian yang diperoleh
k
:
mempunyai tingkat akurasi atau ketepatan dan keajegan
atau
konsistensi
tinggi,
maka
Reliabilitas instrumen Banyaknya
butir
pertanyaan
banyaknya soal
b
2
: Jumlah variabel butir
atau
t 2
Jadi kesimpulannya adalah jika t uji
: Jumlah variabel total
pada tingkat signifikan atau probabilitas<
Regresi Linier Berganda Untuk melihat pengaruh antara dua
0,05, maka variabel babas secara parsial
variabel bebas dan satu variabel terikat
berpengaruh signifikan terhadap variabel
yang ada, menggunakan formula:
terikat (variabel bebas bisa mengukur variabel terikat). Untuk menguji hipotesis
Y = a + B1X1 + B2X2 +B3 X3 +B4 X4 +e
diatas dengan menggunakan SPSS 17 for windows dapat dilihat pada tabel coefficient.
Uji Hipotesis Uji Parsial (uji t) Digunakan untuk mengetahui pengaruh
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Dalam
dari masing-masing variabel, baik variabel
ini
perhitungan
reliabilitas
instrumen
bebas terhadap variabel terikat tersebut
validitas
yang
masing-masing variabel menggunakan program
signifikan
Menggunakan
secara uji
statistik.
masing-masing
koefisien regresi variabel bebas apakah
tidak
terhadap
variabel
terikat
(Sugiono, 2006).
Hasil Uji Validitas
1 r
Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi produk momen person. Dimana instrumen dianggap valid
n2
t r
item
SPSS 17 For Windows.
memepunyai pengaruh yang bermakna atau
dan
penelitian
apabila nilai r > 0.3 atau jika nilai p < 0.05.
2
Uji Reliabilitas
Keterangan:
Dari hasil perhitungan dapat diketahui
r : Koefisien regresi
bahwa hasil dari perhitungan masing-masing
n : Jumlah Responden
variabel
Menurut mardani (2001:23), menyajikan pengujian hipotesis untuk uji t sebagai berikut: Jika Sig. t < 0,05 maka H1 diterima yang
memiliki
koefisien
keandalan
cronbach’salpha> 0.6 hal ini menunjukkan bahwa semua variabel yang ada dinyatakan reliabel.
artinya ada hubungan yang linier antara kesadaran, persepsi dan asosiasi dalam keputusan pembelian terhadap
pelembab
wardah.
Analisis Regresi berganda Analisis
Jika Sig. t > 0,05 maka H0 diterima artinya tidak ada hubungan yang linier antara kesadaran, persepsi dan asosiasi dalam
Hasil Analisis Data
keputusan
kosmetik wardah.
pembelian
terhadap
regresi
linear
berganda
ini
digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Hasil analisis data dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel yang ada di bawah ini:
Berdasarkan hasil perhitungan di atas maka dapat diperoleh rumus regresi sebagai berikut:
menurun
maka
Keputusan
Pembelianmenurun pula dengan asumsi
Y= ɑ + b1x1 + b2x2+ b3x3 + b4x4 + e
bahwa variabel bebas yang lain (X1, X3, dan
Y = 1,352 - 0.018X1 + 0.345X2 + 0.062X3+
X4) = 0
0.502 X4
4. Asosiasi Merek (X3) terhadap Keputusan
Interpretasi dari regresi di atas adalah sebagai berikut :
Pembelian(Y) / ß1= 0.062 Variabel
1. Konstanta (ɑ) = 1.352
Asosiasi
Merek
(X3)
berpengaruh positif terhadap Keputusan
Ini berarti jika semua variabel bebas
Pembelian(Y) sebesar 0.062, ini berarti jika
memiliki nilai nol (0) maka nilai variabel
variabel
terikat sebesar 1.352 atau dengan kata lain
kenaikan satu satuan maka Keputusan
variabel Keputusan Pembelian (Y) akan
Pembelianakan
konstan sebesar 1.352 jika tidak dipengaruhi
sebaliknya jika variabel Asosiasi Merek
Kesadaran
menurun
Merek
(X1),
Persepsi
Asosiasi
Merek
naik
mengalami
sebesar
maka
0.062,
Keputusan
Kualitas(X2), Asosiasi Merek (X3), dan
Pembelianmenurun pula dengan asumsi
Loyalitas Merek (X4).
bahwa variabel bebas yang lain (X1, X2, dan
2. Kesadaran Merek (X1) terhadap Keputusan Pembelian (Y) / ß1= -0.018 Variabel
Kesadaran
berpengaruh negatif
X4) = 0 5. Loyalitas Merek (X4) terhadap Keputusan
Merek
(X1)
terhadap Keputusan
Pembelian(Y) / ß1= 0.502 Variabel
Loyalitas
Merek
(X4)
Pembelian (Y) sebesar -0.018, ini berarti
berpengaruh positif terhadap Keputusan
jika variabel kesadaran merek mengalami
Pembelian(Y) sebesar 0.502 ini berarti jika
penurunan satu satuan maka Kepeutusan
variabel Loyalitas Merek
Pembelian akan menurun sebesar -0.018,
kenaikan satu satuan maka Keputusan
sebaliknya jika variabel Kesadaran Merek
Pembelianakan
naik maka Keputusan Pembelian menurun
sebaliknya jika variabel Loyalitas Merek
pula dengan asumsi bahwa variabel bebas
menurun
yang lain (X2, X3, dan X4) = 0
Pembelianmenurun pula dengan asumsi
3. Persepsi Kualitas (X2) terhadap Keputusan Pembelian(Y) / ß1= 0.345 Variabel
Persepsi
Kualitas
Kualitas
mengalami
kenaikan satu satuan maka Keputusan Pembelianakan
naik
maka
0.502
Keputusan
bahwa variabel bebas yang lain (X1, X2, dan
(X2)
Pembelian(Y) sebesar 0.345, ini berarti jika Persepsi
sebesar
X3) = 0.
berpengaruh positif terhadap Keputusan
variabel
naik
mengalami
sebesar
Koefisien Determinasi R2 Koefisien seberapa
determinasi
besar
menunjukkan
kemampuan
variabel
independen menjelaskan variabel dependen.
0.345,
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui
sebaliknya jika variabel Persepsi Kualitas
bahwa nili koefisien derminasi (R2) adalah
0.824 hal ini berarti variabel bebas dalam
Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa
penelitian ini berpengaruh sebesar 82.4%,
thitung variabel Persepsi Kualitas (3.502)
sedangkan sisanya 17.6% dijelaskan variabel
>ttabel (1.984) dan nilai signifikan < 0.05
lain. Karena nilai R square sebesar 0.824 maka
yaitu 0.001, sehingga Ha yang berbunyi
dapat disimpulkan bahwa pengaruh antara
variabel
variabel bebas dan variabel terikat Sangatkuat.
berpengaruh
Hal ini sesuai dengan tabel yang ada di bawah:
terhadap Keputusan Pembelian diterima.
Persepsi
Kualitas
signifikan
tidak
secara
parsial
Sedangkan Ho yang berbunyi variabel Uji f (Simultan)
Persepsi Kualitas berpengaruh signifikan
Dari perhitungan SPSS diperoleh fhitung sebesar 110.969 dengan nilai signifikan 0.000. Nilaifhitung(110.969) >ftabel(2.465) dan nilai signifikan < 0.05 yaitu 0.000, maka hipotesis yang menduga bahwa terdapat pengaruh secara simultan variabel Kesadaran
Merek
(X1),
Persepsi
kualitas(X2), Asosiasi Merek (X3), dan Loyalitas Merek (X4) terhadap Keputusan Pembelian (Y) diterima.
pembelian (Y)
Keputusan
Pembelian ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa Persepsi Kualitas berpengaruh secara signifikan terhadapKeputusan Pembelian. 3. Asosiasi Merek (X3) terhadap Keputusan Pembelian (Y) Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa thitung variabel Asosiasi Merek (0.851)
0.05 yaitu
thitung variabel kesadaran merek (-0.217) 0.05 yaitu 0.82, sehingga Ha yang berbunyi variabel Kesadaran Merek berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Keputusan Pembelian di tolak. Ho
yang
berbunyi
variabel
kesadaran merek tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Keputusan Pembelian di dapat
disimpulkan
bahwa
Kesadaran Merek tidak berpengaruh secara signifikan terhadapKeputusan pembelian. 2. Persepsi Kualitas (X2) terhadap Keputusan Pembelian (Y)
secara
parsial
terhadap
Keputusan
Pembelian ditolak. Sedangkan Ho yang
Pada perhitungan SPSS dapat dilihat bahwa
Jadi
terhadap
Asosiasi Merek berpengaruh signifikan
1. Kesadaran Merek (X1) terhadap keputusan
terima.
parsial
0.397, sehingga Ha yang berbunyi variabel
Uji t (parsial)
Sedangkan
secara
berbunyi variabel Asosiasi Merek tidak berpengaruh
signifikan
secara
parsial
terhadap Keputusan Pembelian diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa Asosiasi Merek tidak berpengaruh secara signifikan terhadapKeputusan Pembelian. 4. Loyalitas Merek (X4) terhadap Keputusan Pembelian (Y) Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa thitung variabel Loyalitas Merek (6.448) >ttabel (1,984) dan nilai signifikan < 0.05 yaitu 0.000, maka Ha yang berbunyi variabel Loyalitas signifikan
Merek secara
tidak parsial
berpengaruh terhadap
Keputusan Pembelian di terima. Sedangkan
Ho yang berbunyi variabel Loyalitas Merek berpengaruh
signifikan
secara
2. Pengaruh kesadaran merek (X1), persepsi
parsial
kualitas(X2), asosiasi merek (X3), dan
terhadap Keputusan Pembelian ditolak. Jadi
loyalitas merek (X4), secara parsial terhadap
dapat disimpulkan bahwa Loyalitas Merek
keputusan pembelian(Y) pada pelembab
berpengaruh
wardah.
secara
signifikan
terhadapKeputusan Pembelian.
KESADARAN MEREK Berdasarkan
5. Hipotesis ketiga Untuk
hasil
penelitian
diketahui
variabel iklan mempunyai thitung yakni -0.217
mengetahui
variabel
yang
dan ttabel = 1.984 dan nilai signifikan 0.828. Jadi
mempunyai pengaruh paling dominan dapat
thitung
dilihat pada tabel 4.14 kolom koefisien B. Dari
disimpulkan bahwa variabel kesadaran merek
tabel tersebut dapat dilihat bahwa nilai tertinggi
secara parsial tidak berpengaruh signifikan
dari
Jadi
terhadap keputusan Pembelian pada pelembab
kesimpulannya nilai koefisien yang paling
wardah. di sebabkan kurang nya tingkat
dominan adalah variabel loyalitas merek
promosi yang di lakukan perusahaan dan ciri
sebesar 0.502 dan hipotesis yang mengatakan
khas dari produk wardah masih kurang,
bahwa variabel Kesadaran Merek
sehingga konsumen hanya sekedar mengenal
koefisien
B
sebesar
0.502
memiliki
pengaruh paling dominan ditolak.
dan
sig>
0.05
maka
dapat
produk tapi tidak mengingatnya. Yang mana sesuai dengan pendapat Rambat (2001:108), Periklanan merupakan salah satu
Pembahasan Berdasarkan hasil pengolahan data maka
bentuk komunikasi imersonalyang digunakan
dapat diketahui bahwa:
perusahaan,
1. Pengaruh kesadaran merek (X1), persepsi
periklanan perusahaan mampu membangun
kualitas(X2), asosiasi merek (X3), dan
kesadaran (awarness) terhadap keberadaan
loyalitas merek (X4), secara simultan
produk atau jasa yang ditawarkan, untuk
terhadap keputusan pembelian(Y) pada
menambah pengetahuan konsumen tentang
pelembab wardah.
produk atau jasa yang ditawarkan, untuk
Variabel
independen
(kesadaran
membujuk
dimana
calon
diharapkan
pelanggan
dan
merek, persepsi kualitas, asosiasi merek dan
membedakan di perusahaan pesaing.
loyalitas merek) memiliki pengaruh yang
PERSEPSI KUALITAS
dengan
untuk
signifikan secara simultan terhadap variabel
Berdasarkan hasil penelitian diketahui
dependen karena telah diketahui bahwa nilai
variabel persepsi kualitas mempunyai thitung
fhitung
nilai
yakni 3.502 dan ttabel = 1.984 dan nilai
signifikan 0.000.Nilai fhitung(110.969) >ftabel
signifikan 0.001. Jadi thitung>ttabel dan sig< 0.05,
(2.465) dan nilai signifikan 0.00 < 0.05
maka dapat disimpulkan bahwa variabel
maka H1 diterima.
persepsi kualitas secara parsial berpengaruh
sebesar
110.969
dengan
signifikan
terhadap keputusan pembelian.
Konsumen merasakan bahwasannya produk pelembab
wardah
adalah
produk
yang
berkualitas.
Aaker
yang
manfaat
bagi
konsumen
dengan
(customerbenefits), dapat memberikan alasan
yang
spesifik bagi konsumen untuk membeli dan
menyatakan bahwa persepsi kualitas harus di
menggunakan merek tersebut. Asosiasi merek
ikuti dengan peningkatan kualitas yang nyata
mempengaruhi keputusan konsumen untuk
dari produknya. Kesan atau mutu yang di
membeli produk dengan cara memberikan rasa
rasakan mencerminkan perasaan konsumen
puas berupa kredibilitas dan rasa percaya diri
secara menyeluruh mengenahisuatu merek,
atas merek tersebut.
sehingga menjadi sangat berperan dalam
LOYALITAS MEREK
pendapat
keputusan
penelitian iniSesuai
berpendapat
menyatakan bahwa asosiasi merek yang memberikan
Hasil
(2004)
Durianto,
konsumen
dkk.
dalam
(2004)
memutuskan
Berdasarkan hasil penelitian diketahui
merek yang akan di beli dan akhirnya akan
variabel tingkat keterlibatan mempunyai thitung
sampai pada tahap evaluasi yang menuju pada
yakni 6.448 dan ttabel = 1.984 dan nilai
rasa puas dan tidak puas. Perepsi kualitas ini
signifikan 0.000. Jadi thitung>ttabel dan sig< 0.05
merupakan variabel yang secara terus menerus
maka dapat disimpulkan bahwa variabel tingkat
akan di ingat oleh konsumen ketika mereka
keterlibatan
mendengar atau melihat suatu hal yang
signifikan terhadap keputusan pembelian. Di
berkaitan dengan identitas dari suatu produk.
karenakan
Salah satunya melalui media iklan televisi.
konsumen dalam menyukai atau memilih
ASOSIASI MEREK
merek yang sudah cocok dengan diri mereka.
secara
adanya
parsial
kesetiaan
berpengaruh
oleh
para
Berdasarkan hasil penelitian diketahui
Penelitihan ini sesuai dengan pendapat sunarto
variabel asosiasi merek mempunyai thitung yakni
(2003) yang menyatakan bahwa loyalitas merek
0.851 dan ttabel = 1.984 dan nilai signifikan
sebagai sejauh mana seorang konsumen
0.397. Jadi thitung 0.05 maka dapat
menunjukkan sikap positif terhadap suatu
disimpulkan bahwa variabel Asosiasi merek
merek, mempunyai komitmen pada merek
secara parsial tidak berpengaruh signifikan
tertentu dan akan terus memakai dan membeli
terhadap keputusan pembelian. Konsumen
produk di masa depan.
yang menggunakan pelembab wardah tidak
kesadaran
merek
(X1),
persepsi
dipengaruhi secara signifikan oleh asosiasi
kualitas(X2), asosiasi merek (X3), dan loyalitas
merek yang sekarang mereka pakai, di
merek (X4) yang paling dominan terhadap
sebabkan karena merasa kurang rasa puas
keputusan pembelian.
berupa kredibilitas dan rasa percaya diri untuk
Dari perhitungan SPSS dapat dilihat bahwa
memakai produk pelembab wardah di takutkan
nilai tertinggi dari koefisien B sebesar 0.502.
terjadi sesuatu pada wajah mereka di karenakan
Jadi kesimpulannya nilai koefisien yang paling
terbuat dari bahan baku yang bisa menyebabkan
dominan adalah variabel Loyalitas merek
kerusakan pada wajah.
sebesar 0.502.
ekuitas merek terhadap loyalitas dan kepuasan pembelian
BAB V
2. Karena variabel yang paling dominan dari
PENUTUP
responden dalam menentukan keputusan
1.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang telah
pembelian
mereka
adalah
variabel
dibahas dengan judul pengaruh kesadaran
loyalitas merek, maka diharapkan pihak
merek, persepsi kualitas, asosiasi merek, dan
perusahaan dapat memberi pemberian
loyalitas merek terhadap keputusan pembelian
diskon atau reword bagi konsumen yang
maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
selalu memakai produk tersebut atau
1. Berdasarkan hasil analisa menunjukkan bahwa
keempat
(kesadaran
variabel
merek,
independen
persepsi
kualitas,
asosiasi merek, dan loyalitas merek) secara simultan
atau
serentak
pelanggan setia
DaftarPustaka A.B . Susanto dan HilmawanWijanarko. 2004.
berpengaruh
Power Branding Membangun Merek
signifikan terhadap keputusan pembelian
Unggul danOrganisasi Pendukungnya
pada
Jakarta : PT Mizan Publika Jakarta
konsumen
alyasinimart
yang
menggunakan produk pelembab wardah di wonorejo.
Andi M. Sadat. 2009. BrandBelief : Strategi
2. Dan secara parsial hasil analisa yang menunjukkan bahwa keempat variabel,
Membangun Merek Berbasis Keyakinan. Jakarta: Salemba Empat
kesadaran merek dan asosiasi merek tidak berpengaruh
signifikan
sedangkan
Amstrong, dan Kotler. 2003. Dasar-dasar
persepsi kualitas dan loyalitas merek
Manjemen Pemasaran. diterjemahkan
berpengaruh
oleh Bambang
signifikan
terhadap
keputusan pembelian. Astuti, Sri Wahyuni dan Cahyadi, I Gde. 2007. “Pengaruh
Saran 1. Responden
yang
pakai
Ekuitas
Merek
dalam
Terhadap Rasa Percaya Diri Pelanggan
penelitihan ini adalah hanya pelanggan
Di Surabaya Atas Keputusan Pembelian
alyasinimart yang menggunakan pelembab
Sepeda
wardah,
Ekonomi, Agustus 2007.
sehingga
di
Elemen
tempatnya
kurang
Motor
Honda.”
Majalah
meluas atau terbatas, maka untuk peneliti mendatang tempatnya perlu di perluas
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian
kembali semisal di wilayah pasuruan.
:
Untuk penelitian mendatang disarankan
Asdimahasatya
untuk mengangkat judul
lain
seperti
Suatu
Pendekatan
PraktikJakarta:
Chan, Arianis. 2010. Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap ProsesKeputusan Pembelian
Konsumen : StudiKasus Bank Muamalat
Fakultas
Indonesia
Diponegoro.
CabangBandung.Jurusan
Ekonomi,
Universitas
Administrasi Niaga Fakultas Ilmu Sosial
Lupiyoadi, Rambat, 2001, Manajemen
dan Ilmu Politik, UniversitasPadjadjaran
Pemasaran Jasa, Salemba Empat, Jakarta.
Durianto, Darmadi, Sugiarto, L. J. Budiman. 2004.
BrandEquityTen
Memimpin
Pasar.
Strategi
Jakarta:
PT.
Moh. Nazir. Ph.D, 2005, Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Bogor
Gramedia Pustaka Utama. RetnoIswari Tranggono,2007, Buku Pegangan Ghozali,
Imam.
2005.
Aplikasi
Analisis
Ilmu Pengetahuan Kosmetik ; Jakarta : PT
Multivariate dengan program SPSS,
Gramedia Pustaka Utama,Anggota IKAPI
Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang Iriani
Nur
Singgih Santoso, 2002, Statistik Multivariat,
Ida.2011.
Pengaruh
Dimensi
PT Elex Media Komoutindo, Jakarta
BrandEquity ( Ekuitas Merk) Terhadap
Sarwiji. Edisi Sembilan. Jilid 1.Penerbit
Keputusan Pembelian Kartu telepon
PT.Indeks. Jakarta
seluler Telkomsel di kota malang. FE Universitas Tribhuana
Simamora Bilson.2003. Aura Merk.Jakarta:
J. Setiadi, Nugroho . 2003, Perilaku Konsumen.
PT.
PT. Kencana prenanda media . Jakarta.
Sumodiningrat, G., 2002. Ekonometrika
Jushermi.2009.
Perceived
brand
quality,
perceived brand value for the cost,
GramediaPustakaUtama.
Pengantar, BPFE. Yogyakarta. Setiadi, Nugroho, 2003. “PerilakuKonsumen”.
branduniqueness, pricepremiu. Jurnal
Penerbit
Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas
Media,.Jakartra.
Riau Kampus Bina Widya
Stanton
Knap, Duane E. 2002. The BrandMindset. Andi. Yogyakarta.
PT.
KencanaPrenanda
William
J,2005.
Prinsip-
prinsipPemasaran, PenerbitErlangga, Jakarta. Surachman, 2008. Dasar-dasar Manajemen Merek. Malang : BayumediaPublishing
Kotler, Philip. (2004). Manajemen Pemasaran, edisi milenium, jilid 1.PT INDEKS kelompokGramedia
Kurniawati. 2013.Elemen Ekuitas Merek
Khasanah Imroatul, 2013. Analisis Pengaruh Ekuitas
Merek
Pembelian
Mie
Sudarsono, Deby Susanti Sudarsono dan Dyah
Terhadap Instan
Keputusan Sedaap
Di
Semarang. Jurnal Dinamika Manajemen
Dalam
KeputusanPembelian
Laptop.Program
Studi
Universitas Madiun
Katolik
Manajemen,
Widya
Mandala