ANALISIS PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PADA PIZZA HUT SEMARANG
1)
Desi Amita Sari1), Maria Mimin Minarsih2), Azis Fathoni3) Mahasiswa Jurusan Managemen Fakultas Ekonomi Universitas Pandanaran Semarang 2), 3) Dosen Jurusan Managemen Fakultas Ekonomi Universitas Pandanaran Semarang
ABSTRAK Penelitian ini dilakukan pada PT Pizza Hut yang terletak di Jl. Pandanaran Semarang. Yang bertujuan untuk menganalisis apakah ada Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Minat Beli Konsumen Pada PIZZA HUT yang ada di Semarang, pelanggan pizza hut apakah sudah mempunyai minat beli terhadap produk tersebut, Untuk memberikan minat beli terhadap konsumen PT. Pizza Hut menggunakan pertama: exterior dengan dimensionalisasi bagian depan toko yang bagus, papan nama (Neon Box), pintu masuk yang besar, bentuk bangunan yang besar. Kedua store layout dengan dimensionalisasi Kesesuaian pengalokasian ruang lantai , Kesesuaian pengelompokan produk, Kesesuaian pengaturan pola sirkulasi jalan , Kesesuaian suhu udara. Ketiga interior display dengan dimensionalisasi Kesesuaian penempatan poster atau gambar tentang pilihan produk (menu) , Kesesuaian pemajangan pada hari-hari khusus , Kesesuaian penempatan kursi , Kesesuaian penempatan kasir, adapun yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah 76 konsumen. Metode dalam penelitian ini menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: a) exterior mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen, hasil ini dibuktikan dengan nilai t hitung lebih besar daripada nilai t tabel yaitu 4.929 > 1,925 atau nilai signifikasi t sebesar 0,002 < 0,05. b) store layout mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen, hasil ini dibuktikan dengan nilai t hitung lebih besar daripada nilai t tabel yaitu 3.765 > 1,925 atau nilai signifikasi t sebesar 0,003 < 0,05. c) interior display mempunyai pengaruh positif dan signifikan minat beli konsumen, hasil ini dibuktikan dengan nilai t hitung lebih besar daripada nilai t tabel yaitu 4.437 > 1,925 atau nilai signifikasi t sebesar 0,000 < 0,05. Dengan demikian semakin bagus exterior, store layout, interior display akan semakin menarik minat konsumen dalam melakukan pembelian terhadap produk tersebut.
Kata Kunci : exterior, store layout, interior display, minat beli konsumen
Jurnal Skripsi Ekonomi Manajemen 2014
Page 1
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kota Semarang adalah Ibukota Provinsi Jawa Tengah, sekaligus kota metropolitan terbesar kelima di Indonesia setelah Jakarta, Surabaya, Bandung dan Medan. Sebagai salah satu kota paling berkembang di Pulau Jawa, Semarang mempunyai berbagai julukan seperti “Kota Atlas” ataupun “Semarang Pesona Asia”, disebut seperti itu karena konsistensinya dalam pemeliharaan keindahan kota, melakukan pembersihan dan pembangunan, sehingga Semarang banyak didatangi oleh wisatawan baik dari dalam negeri maupun wisatawan mancanegara dengan tujuan tertentu, diantaranya untuk berbelanja pakaian, mencari makanan atau hanya untuk menikmati suasana kota Semarang. Tingkat kunjungan wisatawan ke Kota Semarang pada tahun 2012 mengalami kenaikan dibanding tahun 2011. Berdasarkan data yang dimiliki Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang, jumlah wisatawan selama tahun 2012 sesuai rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) 1.834.886 orang dan mampu terealisasi 2.613.952 orang. Dari jumlah wisatawan itu, 32.072 wisatawan mancanegara dan 2.581.880 wisatawan domestik. Angka itu mengalami kenaikan 142 persen dari target tahun 2011 yang hanya naik 20 persen dari target tahun sebelumnya. Persaingan yang harus dihadapi oleh para pelaku usaha pun menuju ke arah persaingan non harga. Mereka berlomba-lomba untuk menciptakan suatu produkyang sejenis tetapi dengan rasa dan keunggulan yang berbeda. KFC, Mc Donald, AW, Pizza Hut, J-Co, Dunkin Donuts adalah sebagian kecil dari restoran atau tempat makan di Semarang. Kehadiran restoran-restoran tersebut seakan terus memenuhi kebutuhan masyarakat akan suatu produk makanan dan minuman, sehingga alternatif suatu produk sejeniis yang ditawarkan dipasarkan lebih beragam. Hal ini tentunya mendorong para pengusaha kafe untuk bersaing menarik pelanggan sebanyakbanyaknya dengan berbagai cara dan keunggulan produknya. Dari satu sisi keadaan ini menguntungkan konsumen, karena hal ini memberikan konsumen banyak pilihan dalam pembelian produk, konsumen tidak hanya melihat berdasarkan fungsi dasarnya saja, tetapi berkembang menjadi kebutuhan sekunder yaitu keinginan untuk mengkonsumsi suatu produk dengan keunggulan yang berbeda. Bagi para pelaku bisnis restoran atau kafe hal ini menjadi ancaman karena perusahaan harus lebih cermat dan cepat dalam menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi guna memenuhi kebutuhan konsumen. B. Rumusan Masalah Dalam penelitian ini beberapa permasalahan yang dapat diidentifikasi adalah : Apakah terdapat pengaruh variabel exterior, store layout, interior display, terhadap minat beli konsumen pada PT. PIZZA HUT Semarang
Jurnal Skripsi Ekonomi Manajemen 2014
Page 2
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk memiliki tujuan tertentu. Adapun tujuan penelitian ini adalah : Menganalisis pengaruh exterior, store layout, interior display, terhadap minat beli konsumen pada PT. PIZZA HUT Semarang. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pemasaran Menurut Kotler dan Keller (2009:45) “Marketing is an organizaional function and a set of processes for creating, communicating, and delivering value to customer and for managing customers relationship in ways that benefit the organizational and its stakeholders”. Definisi tersebut mengandung arti bahwa pemasaran adalah proses organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan memberi nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang mnguntungkan organisasi dan pemangku kepentingannya. Definisi lain mengenai pemasaran menurut Stanton (2005:7) “Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan jasa baik kepada para konsumen saat ini maupun masyarakat konsumen potensial”. 2. Bauran Pemasaran Menurut Buchari Alma (2007:205) “Bauaran pemasaran adalah strategi mencampur kegiatan-kegiatan pemasaran, agar dicari kombinasi maksimum hingga mendatangkan hasil memuaskan”. Sedangkan menurut Kotler dan Amstrong (2008:76) mendefinisikan bauran pemasaran sebagai berikut :“Marketing mix is the set of controlable tactical marketing tools product, price, place, and promotion that the firm blends to produce the response it wants in the target market”. 3. Restoran Menurut Suarthana (2007:23) restoran adalah “Tempat usaha yang komersial yang ruang lingkup kegiatannya menyediakan pelayanan makanan dan minuman untuk umum di tempat usahanya”. Sedangkan menurut Marsum WA (2005:7) “Restoran adalah suatu tempat atau bangunan yang diorganisasikan secara komersial yang menyaelenggarakan pelayanan dengan baik kepada semua tamunya baik berupa makan maupun minum. 4. Tinjauan Store Atmosphere Store Atmosphere merupakan suasana toko yang bertujuan untuk memberikan kenyamanan kepada konsumen saat menghabiskan banyak waktu di suatu restoran atau kafe, selain itu store atmosphere akan menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen untuk memilih restoran atau kafe tersebut di banding yang lainnya karena konsumen lebih memilih kafe yang menarik dan Jurnal Skripsi Ekonomi Manajemen 2014
Page 3
nyaman, hal ini dapat dilihat dari segi exterior, general interior, store layout dan interior display. 5. Pengertian Store Atmosphere Menurut Levy & Weits (2007:434,510) Store atmosphere adalah: “Store atmosphere is the combination of the store’s physical characteristic, such as architecture, layout, signs and display, colours, lighting, temperature, sounds and smell, which together create and image in customer’s minds”.“Store atmosphere refers to design of an environtment through visual communication, light, clour, music, and scent to stimulate customer, perceptual and emotional responses and ultimately to affect their purchase behavior”. Dari definisi di atas bahwa suasana toko (store atmosphere) adalah kombinasi karakteristik fisik toko seperti, arsitektur, tata ruang, papan tanda dan pajangan, pewarnaan, pencahayaan, suhu udara, suara dan aroma, dimana semua itu bekerja bersama-sama untuk menciptakan citra perusahaan di dalam benak pelanggan. Atmosfer toko juga berhubungan dengan kegiatan mendesain suatu lingkungan melalui komunikasi visual, pencahayaan, warna, musik dan penciuman untuk merangsang persepsi dan emosi dari pelanggan dan pada akhirnya untuk mempengaruhi perilaku pembelian mereka. III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini terletak di Pizza Hut Semarang, tepatnya di Kota Semarang, Jawa Tengah. Obyek penelitian yang dipilih adalah pelangan Pizza Hut Semarang. B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk peristiwa, hal atau orang yang memiliki karakteristik yang serupa yang menjadi pusat perhatian seorang peneliti karena itu dipandang sebagai sebuah semesta penelitian (Ferdinand 2006,: 223). Selain itu menurut Sekaran (2003) populasi berarti keseluruhan obyek yang berupa kumpulan dari orang-orang, peristiwa atau kejadian, atau obyek lain yang diharapkan dapat diteliti. Dengan demikian populasi dalam penelitian ini adalah pelanggan Pizza Hut di kota Semarang. 2. Sampel Sedangkan sampel menurut Sugiyono (2010:116) “Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi, bila jumlah populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua populasi, karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut”. Ukuran sampel yang ditargetkan yakni lebih dari 30 responden. Penentuan sampel ini telah memenuhi pendapat pakar statistik Roscoe yang Jurnal Skripsi Ekonomi Manajemen 2014
Page 4
dikutip oleh Sugiono (2007:129) yang menyatakan bahwa ukuran sampel yang layak digunakan dalam melakukan penelitian adalah 30-500 orang (responden). Untuk menentukan besarnya sampel dengan menggunakan rumus sebagai berikut : n
z2
1 D2
Keterangan : n = Sampel z = Tingkat kepercayaan D = Tingkat kesalahan 1 z2 n D2 0.3(1- 0.3) 95%2 = 5%2 0.3(1- 0.3) 952 = 52 0.21 0.9025 = = 75.81 0.0025 Berdasarkan perhitungan tersebut sampel minimal dalam penelitian ini adalah 76 responden. C. Variabel Penelitian 1. Variabel Dependen Menurut Sugiyono (2010:59) variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Variabel terikat merupakan variabel yang diamati dan diukur untuk menentukan pengaruh yang disebabkan oleh variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah:minat beli konsumen (variabel Y). Dimensi minat beli konsumen (variabel Y ) adalah :
a. b.
Perhatian konsumen akan keberadaan suatu produk. Ketertarikan konsumen terhadap suatu produk, perasaan ini muncul setelah konsumen mendapatkan informasi mengenai suatu produk .
c. Konsumen
belajar, berfikir, dan berdiskusi sehingga menimbulkan hasrat untuk memiliki atau membeli produk 2. Variabel independen Menurut Sugiono (2010:59) variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi variabel dependen (terikat), variabel bebas dalam penelitian ini adalah Store Atmosphere (variabel X) yang terdiri dari : 1. Exterior, sebagai variabel X1 Indikator variabel independen Exterior adalah: a) Bagian depan toko Jurnal Skripsi Ekonomi Manajemen 2014
Page 5
b) Papan nama toko c) Pintu masuk toko d) Tampilan pajangan e) Bentuk bangunan f) Tempat parkir 2. Store layout, sebagai variabel X2 Indikator variabel independen Store layout adalah: a) Kesesuaian pengalokasian ruang lantai b) Kesesuaian pengelompokan produk c) Kesesuaian pengaturan pola sirkulasi jalan d) Kesesuaian suhu udara 3. Interior display, sebagai variabel X3 Indikator variabel independen Interior display adalah: a) Kesesuaian penempatan poster atau gambar tentang pilihan produk (menu). b) Kesesuaian pemajangan pada hari-hari khusus. c) Kesesuaian penempatan kursi dan meja. D. Metode Analisis Data 1. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas adalah tingkat kesetabilan suatu alat pengukur dalam mengukur suatu gejala atau kejadian. Semakin tinggi reliabilitas suatu alat pengukur, maka semakin stabil pula alat pengukur tersebut. Uji reliabilitas menitikberatkan pada konsistensi dalam pengukuran (Sekaran, 2003). Untuk menguji reliabilitas dalam penelitian ini digunakan teknik pengukuran koefisien Crombach`s alpha dengan menggunakan alat bantu program SPSS. Sekaran (2000) mengelompokkan nilai Crombach`s alpha sebagai berikut: Crombach`s alpha 0,8-1,0 : Reliabilitas baik Crombach`s alpha 0,6-0,79 : Reliabilitas diterima Crombach`s alpha <0,6 : Realibilitas buruk 2. Uji Validitas Uji validitas dilakukan untuk menguji apakah suatu alat ukur dapat mengukur apa yang sebenarnya ingin diukur (Sekaran 2000). Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan di ukur oleh kuesioner tersebut. E. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Menurut Ghozali (2011,: 160-162) uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.
Jurnal Skripsi Ekonomi Manajemen 2014
Page 6
2. Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas (independen). Menurut Imam Ghozali (2005), multikolonieritas dapat dilihat dari nilai Tolerance dan lawannya Variance Information Factor (VIF). 3. Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidak samaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. 4. Analisis Regresi Linier Berganda Analisis yang digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, juga menunjukkan arah hubungan antar variabel dependen dengan veriabel independen. (Ghozali 2011,: 96) Dalam model penelitian ini dijelaskan dengan model linier sebagai berikut (Ferdinand 2006,: 316): Y1=β1X1+β2 X2+β3X3 Keterangan : Y1 = Minat Beli Konsumen β1 = Koefisien untuk Exterior β2 = Koefisien untuk Store Layout β3 = Koefisien untuk Interior display X1 = Exterior X2 = Store Layout X3 = Interior display Model diatas menunjukkan bahwa variabel dependen Y 1 (Minat beli konsumen ) dipengaruhi oleh tiga variabel independen X1, X2, X3, (Exterior, Store Layout, Interior display). Sementara itu mempengaruhi variabel dependen Y1 (minat beli konsumen). F. Pengujian Hipotesis 1. Uji Signifikansi Pengaruh Persial (Uji t) Pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen (Ghozali, 2005). 2. Uji Signifikansi Simultan (Uji f) Uji Statistik f pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersamasama terhadap variabel terikat (Ghozali, 2005). 3. Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.
Jurnal Skripsi Ekonomi Manajemen 2014
Page 7
IV. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 1. Uji Validitas No
Variabel/ Indikator
1.
MinatBeli Konsumen (Y) Y_1 Y_2 Y_3 Y_4 Exterior (X1) X1_1 X1_2 X1_3 X1_4 Layout Store (X2) X2_1 X2_2 X2_3 X2_4
2.
3.
4.
Interior Design (X3) X3_1 X3_2 X3_3 X3_4
r hitung
r tabel
Keterangan
0,657 0,526 0,579 0,681
0,2272 0,2272 0,2272 0,2272
Valid Valid Valid Valid
0,516 0,560 0,628 0,657
0,2272 0,2272 0,2272 0,2272
Valid Valid Valid Valid
0,538 0,534 0,587 0,584
0,2272 0,2272 0,2272 0,2272
Valid Valid Valid Valid
0,697 0,699 0,749 0,890
0,2272 0,2272 0,2272 0,2272
Valid Valid Valid Valid
Sumber : Data primer yang diolah, 2014 2. Uji Reliabilitas Variabel Minat Beli Konsumen (Y) Exterior ( X1) Layout Store (X2) Interior Design (X3)
Cronbach Alpha 0,794 0,781 0,758 0,884
Batas Reliabilitas 0,60 0,60 0,60 0,60
Keterangan Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
S Sumber : Data primer yang diolah, 2014 3. Uji Asumsi Klasik a. Uji Multikolinearitas Uji multikolinieritas dimaksudkan untuk mengetahui adanya hubungan yang sempurna antara variabel bebas dalam model regresi. Apabila terjadi multikolinieritas maka variabel bebas yang berkolinier dapat dihilangkan. Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinier menurut perhitungan yang dilakukan dengan program SPSS dapat diketahui dengan berpedoman bahwa nilai VIF < 10 dan Tolerance > 0,1 (Ghozali, 2005:91). Jurnal Skripsi Ekonomi Manajemen 2014
Page 8
b. Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas terjadi apabila tidak ada kesamaan deviasi standar nilai variabel dependen pada setiap variabel independen. Deteksi dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik. Keterangan di atas dapat di gambarkan sebagai berikut :
c. Normalitas Untuk menentukan normal tidaknya data pada variabel dependen dilakukan dengan melihat grafik plot normal. Apabila data distribusi normal, maka penyebaran plot akan berada disepanjang garis 45 o. Dari grafik plot normal dapat diketahui bahwa penyebaran plot berada di sepanjang garis 45 o sehingga dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi secara normal (Ghozali, 2005:112). Keterangan diatas dapat digambarkan sebagai berikut :
4.
Analisis Regresi Berganda Hasil perhitungan regresi berganda antara kualitas pelayanan, persepsi harga, dan fasilitas terhadap kepuasan pelanggan, dengan dibantu program SPSS versi 13.00 adalah: M o d e model l
Unstandardized Coefficients
(Constant) 1
6.116
2.519
X1
.364
.167
.223
X2
.210
.144
.091
X3
.351
.105
.167
BStd. Error
Jurnal Skripsi Ekonomi Manajemen 2014
Standardized Coefficients Bet a
Page 9
Y = 6,116 + 0,364 X1 + 0,210 X2 + 0,351 X2 + e Dimana : Y : Minat Beli Konsumen X1 : Kualitas Exterior X2 : Kualitas layout Store X3 : Kualitas Interior Design e : Error terms 5. Pengujian Hipotesis A. Uji Statistik t Hasil Uji t (Parsial) Model 1
t
Sig.
X1
4.929
.001
X2
3.765
.000
X3
4.437
.000
(Constant)
a. Dependent Variable: Y
Sumber : Data primer yang diolah, 2014 B. Uji Statistik F Hasil Uji F ANOVAb Model Sum of Squares df Regression 1
Mean Square
50.793
3
16.931
Residual
473.878
72
6.582
Total
524.671
75
F
Sig. 8.5 72
.00 0a
a. Predictors: (Constant), X4, X3, X2, X1 b. Dependent Variable: Y
C. Koefisien Determinasi Untuk mengetahui besarnya nilai koefisien determinasi ditunjukkan oleh nilai Adjusted R Square, dengan hasil sebagai berikut : Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summaryb R
R Square
Adjusted Square
.497 .759 1.311a a. Predictors: (Constant), X4, X3, X2, X1 b. Dependent Variable: Y
R Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 2.56547
2.062
Sumber : Data primer yang diolah, 2014 Berdasarkan tabel 4.9 di atas, maka diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 0,759, artinya besar variasi variabel Minat beli Jurnal Skripsi Ekonomi Manajemen 2014
Page 10
Konsumen dapat diterangkan oleh variasi variabel kualitas exterior, layout store dan interior display adalah 75,9 persen, sedangkan pengaruh sebesar 24,1 persen dipengaruhi oleh variasi variabel lain diluar model persamaan regresi, seperti tingkat harga yang kompetitif, utilisasi produk dan pengalaman (Fuad Mas'ud, 2004:67). V. KESIMPULAN DAN SARAN a. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis serta pembahasan yang telah dilakukan tentang pengaruh kualitas exterior, layout store dan interior display terhadap minat beli konsumen pada PT PIZZA HUT Semarang, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Persamaan regresinya dalam penelitian ini adalah :
2.
3.
4.
b.
Y = 6,116 + 0,364 X1 + 0,210 X2 + 0,351 X2 + e Koefisien regresi dari variabel penelitian kualitas exterior (X1), layout store (X2) dan interior display (X3) memiliki tanda koefisien positif. Hal ini berarti apabila terjadi peningkatan kualitas ketiga variabel tersebut , kualitas produk dan kepercayaan, maka akan meningkatkan minat beli konsumen Berdasarkan hasil uji signifikansi parameter individual (uji t), diperoleh hasil bahwa nilai t hitung dan sig hitung dari variabel penelitian yaitu kualitas exterior (X1), layout store (X2) dan interior display (X3) masing-masing adalah 4,929 dengan sig. 0.001, 3,765 dengan sig. 0.000 dan 4,437 dengan sig. 0.000. Nilai t hitung dan sig. hitung semua variabel penelitian lebih besar daripada nilai t tabel 1.9925 dan nilai sig tabel 0.025, oleh karena itu hipotesis yang menyatakan bahwa kualitas exterior (X1), layout store (X2) dan interior display (X3) secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen pada PT PIZZA HUT Semarang diterima. Hasil uji signifikansi simultan (uji F) menunjukkan bahwa nilai F hitung sebesar 8,572 dan F tabel sebesar 2.7318 serta sig. F hitung sebesar 0.000. Nilai F hitung lebih besar daripada F tabel dan sig. F hitung 0.000 lebih kecil daripada α 0.05. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa ketiga variabel X tersebut secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan pada pada PT PIZZA HUT Semarang diterima. Nilai koefisien determinasi sebesar 0,759, artinya besar variasi variabel minat beli konsumen yang dapat diterangkan oleh variasi variabel kualitas exterior, layout store dan interior display adalah 75,9 persen, sedangkan pengaruh sebesar 24,1 persen dipengaruhi oleh variasi variabel lain diluar model persamaan regresi, seperti tingkat harga yang kompetitif, utilisasi produk dan pengalaman (Fuad Mas'ud, 2004:67). Saran Berdasarkan hasil analisa serta kesimpulan yang ada, maka penulis mengajukan beberapa masukan yang dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi
Jurnal Skripsi Ekonomi Manajemen 2014
Page 11
pihak manajemen PT PIZZA HUT Semarang untuk meningkatkan minat beli konsumen, antara lain dengan cara : 1. Pihak manajemen harus berupaya untuk meningkatkan minat beli konsumen yang diberikan kepada pelanggannya, karena variabel tersebut memberikan pengaruh terbesar terhadap perolehan omset penjualan dan keuntungan perusahaan. 2. Meningkatkan kemampuan karyawan dalam memberikan agar sesuai dengan yang di janjikan. 3. Menindak lanjuti apabila ada komplain dari pelanggan secara cepat dan responsif untuk segera dicairkan jalan keluarnya.
Jurnal Skripsi Ekonomi Manajemen 2014
Page 12
DAFTAR PUSTAKA Adrian, Bayu Nugraha, 2013, ” Persepsi terhadap Store Atmosphere dengan minat beli konsumen di Hypermarket” Ferdinand, Augusty, 2006, Metode Penelitian Mannajemen, Edisi Kedua, Penerbit: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi kelima Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Ghozzali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi kedua. Badan penerbit Univesitas Diponegoro, Semarang. http://www.Diwarta.com. Diakses tanggal 28 Mei 2014. Karmela, Lily 2008, ”Pengaruh Store Atmosphere terhadap minat beli konsumen pada Toserba Griya Kuningan”. Kotler, Phillip dan Kelvin Lane Keller (diterjemahkan oleh bob sabrana). 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi 13. Jilid 1, Jakarta: Erlangga. Kotler, Phillip. 2000.Manajemen Pemasaran-analisis perencanaan,implementasi dan pengendalian, Jakarta: Erlangga. Meldarianda, Resti, 2010, “Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Resort Café Atmosphere Bandung”. Musanto, Trisno. 2010. “Faktor-faktor kepuasan Pelanggan dan Loyalitas Pelanggan: Studi Kasus pada CV. Sarana Media Advertsing Surabaya”. Skripsi ti dak di publikasikan, Fakultas Ekonomi, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya. Schiffman, G. Leon, Lazar Leslie. 2004. Perilaku Konsumen. Edisi ke tuju. Indeks, Jakarta. Simamora, Bilson. 2002. Panduan Riset Perilaku Konsumen. Pt. Gramedia, Jakarta. Swastha, Basu dan Irawan.2005. Manajemen Pemasaran Modern. Liberty, Yogyakarta. Sekaran, 2000. Research Methods for Business, A Akill-Building Approach. America: Thirt Edition, John Wiley & Sons, Inc. Tjiptono, Fandy. 2001. Stretegi Pemasaran. Andi, Yogyakarta. Tjiptono, Fandy. 2004. Strategi Pemasaran. Edisi kedua. Yogyakarta: Penerbit Zeithml, V.A and M.J. Bitner. 1995. Services Marketing. New York: The Mc Graw-Hill companies. Jurnal Skripsi Ekonomi Manajemen 2014
Page 13