KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS TAPE SINGKONG
Di susun Oleh: Nama : Ade Cakhyo G NIM : 11.11.5206
Kelas : S1.TI.08
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2012
ABSTRAK Singkong merupakan bahan makanan yang mengandung karbohidrat. Semua bahan pangan yang mengandung karbohidrat dapat diolah menjadi makanan khas yang disebut tape. Tape merupakan salah satu jenis makanan hasil fermentasi yang mengandung cukup gizi diantaranya energi, protein, lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor, besi, vitamin B1 dan air. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kadar protein dan kualitas organoleptik tape singkong dengan penambahan sari buah nanas. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia . Metode yang digunakan adalah eksperimen dengan rancangan penelitian Rancangan Acak Lengkap (RAL) 1 faktor yaitu sari buah nanas dengan volume 0 mL, 25 mL, 37,5 mL, dan 50mL untuk setiap 0,5 kg singkong. Hasil penelitian, kadar protein tape singkong pada penambahan sari buah nanas volume 0 mL adalah 0,21%, volume 25 mL adalah 0,53%, volume 37,5 mL adalah 0,83% dan volume 50 mL adalah 1,24%.
Berdasarkan hasil penelitian dapat diperoleh bahwa semakin tinggi volume sari buah nanas yang ditambahkan pada tape singkong, maka semakin tinggi pula kadar proteinnya. Kualitas organoleptik tape singkong yang menggunakan sari buah nanas lebih lebih baik dibandingkan tape singkong tanpa sari buah nanas, yaitu rasa tape manis asam, tekstur lebih lunak, bau tidak terlalu menyengat dan warna tape yang lebih kekuningan. Kata kunci: kadar protein, kualitas tape, fermentasi, singkong, sari buah nanas.
ISI A.Tujuan : Untuk mengetahui cara penerapan bioteknologi dengan fermentasi tape.Mengetahui peranan organisme Saccaromyces cereviceae dalam peragian. a. Alat dan bahan 1.Baskom 5.Penyaring 9. Air secukupnya 2.Kain Lap 6.Piring 10.Daun pisang 3.Kompor 7.Pisau 11. Ragi yang telah dihaluskan 4.Panci Kukus 8.Sendok & Garpu 12. Singkong 2 kg b.Cara Kerja : 1.Siapkan semua bahan. 2.Kupas singkong dan kikis bagian kulit arinya hingga kesat. 3.Potong singkong yang telah dikupas sesuai keinginan. 4.Cuci hingga bersih singkong yang telah dipotong. 5.Sementara menunggu singkong kering, masukkan air ke dalam panci samapai kira – kira terisi seperempat lalu panaskan hingga mendidih.
6.Setelah air mendidih masukkan singkong ke dalam panci kukus, lalu kukus hingga 7.singkong ¾ matang, kira – kira ketika ‘daging’ singkong sudah bisa ditusuk dengan garpu. 8.Setelah matang, angkat singkong yang telah ¾ masak lalu taruh di suatu wadah, kemudian didinginkan 9.Sambil mengipas – ngipas, teman satu kelompok kami menyiapkan wadah sebagai tempat untuk mengubah singkong menjadi tape. Wadah itu terdiri dari baskom yang bawahnya dilapisi dengan daun pisang. 10.Setelah singkong benar – benar dingin, masukkan singkong ke dalam wadah lalu taburi dengan ragi yang telah dihaluskan dengan menggunakan saringan 11.Singkong yang telah diberi ragi ini kemudian ditutup kembali dengan daun pisang. Singkong ini harus benar – benar tertutup agar mendapatkan hasil yang maksimal. 12.Setelah singkong ditutupi dengan daun pisang, diamkan selama 1-2 hari hingga sudah terasa lunak dan manis. Saat itulah singkong telah menjadi tape. Reaksi Reaksi dalam fermentasi singkong menjadi tape adalah glukosa (C6H12O6) yang merupakan gula paling sederhana , melalui fermentasi akan menghasilkan etanol (2C2H5OH). Reaksi fermentasi ini dilakukan oleh ragi, dan digunakan pada produksi
makanan. Persamaan Reaksi Kimia: C6H12O6 + 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP Penjabarannya: Gula (glukosa, fruktosa, atau sukrosa) + Alkohol (etanol) + Karbon dioksida + Energi B.Manfaat Tape singkong mengandung karbohidrat serta vitamin A. Tingginya kandungan vitamin A pada tape singkong dapat diketahui jika tape yang dihasilkan melalui proses fermentasi itu berwarna kuning.Selain enak untuk dikonsumsi, tape singkong ternyata bisa dijadikan obat alternative untuk beberapa penyakit diantaranya adalah penyakit wasir.Agar wasir cepat sembut makanlah tape singkong secukupnya pagi, siang dan sore hari. Tape mengandung ragi yang sangat membantu mempercepat kesembuhan radang.Tape yang bermutu dihasilkan dari proses fermentasi dan penggunaan bahan dasarnya secara benar. Manfaatnya amat bagus untuk menghangatkan tubuh, Karena mengandung alkohol. Namun, bila dimakan berlebihan akan menyebabkan memabukan
Kesimpulan: Pembuatan tape termasuk dalam bioteknologi konvensional (tradisional) karena masih menggunakan cara-cara yang terbatas.Pada proses pembuatan tape, jamur ragi akan memakan glukosa yang ada di dalam singkong sebagai makanan
untuk pertumbuhannya, sehingga singkong akan menjadi lunak, jamur tersebut akan merubah glukosa menjadi alkohol.Dalam pembuatan tape, ragi (Saccharomyces cereviceae) mengeluarkan enzim yang dapat memecah karbohidrat pada singkong menjadi gula yang lebih sederhana. Oleh karena itu, tape terasa manis apabila sudah matang walaupun tanpa diberi gula sebelumnya.Kegagalan dalam pembuatan tape biasanya dikarenakan enzim pada ragi Saccharomyces cereviceae tidak pecah apabila terdapat udara yang mengganggu proses pemecahan enzim tersebut. REFERENSI http://www.bahankuliah.info/pdf/manfaat-tape-singkong.html