KARYA ILMIAH MENINGKATKAN KEMAMPUAN HAFALAN BACAAN SHALAT ANAK MELALUI PRAKTEK LANGSUNG DI SENTRA IMTAQ PADA RA RABBY RADHIYYA
OLEH : SRI WAHYUNI NPM. A1/111177
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BENGKULU 2014
PENGGUNAAN PRAKTEK LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN HAFALAN BACAAN SHALAT
OLEH : SRI WAHYUNI
ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan hafalan bacaan shalat anak di RA Rabbi Radhiyya Curup Bengkulu. Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan kemampuan hafalan bacaan shalat anak kelas zulaikha melalui penggunaan media praktek langsung. Subjek dalam penelitian ini yaitu kelas Zulaikha sentra imtaq RA Rabbi Radhiyya Curup Bengkulu yang berjumlah 20 orang anak, yang terdiri dari anak perempuan. Penelitian ini dilakukan sebanyak dua siklus. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui observasi, dan dokumentasi dengan analisis data secara deskrisitiv kualitatif sedangkan data penelitian ini diolah dengan persentase. Hasil penelitian membuktikan bahwa penggunaan praktek langsung dapat meningkatkan kemampuan hafalan bacaan shalat. Hal ini terbukti dari hasil pengamatan yang dilakukan telah mencapai indikator keberhasilan 100%. Kesimpulannya bahwa praktek langsung dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan hafalan bacaan shalat pada anak PAUD, direkomendasikan seorang guru harus menyiapkan hal-hal yang mendukung terlaksananya pembelajaran menggunakan media praktek langsung yang menarik sesuai dengan tahapan perkembangan dan kebutuhan anak.
Kata kunci: Media Praktek Langsung, Kemampuan Hafalan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di Sentra Imtaq khususnya kelas zhulaika masih banyak anak yang belum hafal bacaan shalat, masih salah dalam melafazkannya, masih banyak anak yang belum hafal bacaannya dan sebagian anak masih salah dalam gerakan-gerakannya. Dari 20 siswa yang belum tuntas mencapai 30% karena itu peneliti ingin menerapkan metode praktek langsung agar ketuntasan bacaan siswa dapat mencapai 100% sehingga menetapkan judul “ Meningkatkan Kemampuan Hafalan Bacaan Shalat Anak Melalui Praktek Langsung Di Sentra Imtaq Pada RA Rabby Radhiyya “ A. Identifikasi Masalah Adapun masalah yang dapat di identifikasi dari latar belakang diatas adalah mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi bacaan shalat anak yaitu: 1. Anak tidak hafal bacaan shalat. 2. Anak kurang menguasai bacaan shalat . 3. Anak kurang fokus terhadap bacaan shalat yang di ajarkan guru. 4. Anak kurang termotivasi terhadap bacaan shalat. B. Batasan Masalah Untuk menghindari kesalahan dalam memahami permasalahan dan untuk menghindari meluasnya kajian dalam penelitian ini, penulis membatasi
masalahnya tentang meningkatkan kemampuan hafalan
bacaan shalat, yaitu: (doa iftitah,alfatiha, I’tidal, sujud, duduk antara dua sujud, dan salam) anak melalui peraktek langsung di sentra imtaq pada di RA Rabbi Radhiyya Curup.
C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah praktek langsung dapat meningkatkan kemampuan hafalan bacaan shalat anak di sentra imtaq pada RA Rabbi Radhiyya? D. Tujuan Penelitian Adapun Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah : Untuk mengetahui apakah praktek shalat langsung dapat meningkatkan kemampuan hafalan bacaan shalat anak di sentra imtaq RA Rabbi Radhiyya Curup. E. Manfaat Penelitian Berkaitan
dengan
penelitian ini adalah: 1. Secara Teoritis 2. Secara Praktis
tujuan
penelitian
diatas,
maka
manfaat
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Shalat 1. Pengertian Shalat Perkataan shalat dalam pengertian bahasa arab adalah doa, memohon kebajikan dan pujian (QS.At Taubah :103). Shalat adalah ibadah yang terdiri dari perkataan dan perbuatan tertentu yang dimulai dari takbir dan diakhiri dengan salam. 2. Rukun Shalat a. Berniat b. Membaca Takbiratul Ihram c. Berdiri bagi yang sanggup ketika melaksanakan shalat wajib; d. Alfatiha e. Rukuk; f. Bangkit dari rukuk ; g. Itidal (berdiri setelah bangkit dari rukuk); h. Sujud ; i. Bangkit dari sujud; j. Duduk di antara dua sujud ; k. Tumaninah ketika rukuk, sujud, berdiri dan duduk; l.
Tahyat Awal / Akhir
m. Salam
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Rancangan penelitian ini yaitu penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh guru dalam kelas sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja seorang guru sehingga hasil belajar siswa lebih meningkat (Wardani, 2008:10).
B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Pelaksanaan Penelitian ini dilaksanakan di RA Rabbi Radhiyya yang beralamat Jl. Ahmad Marzuki no.108 Kelurahan Air Rambai Curup Kabupaten Rejang Lebong pada sentra imtaq (santri putri). 2. Waktu Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan di RA Rabbi Radhiyya sentra imtaq kelas zulaika pada tanggal 22 september sampai dengan 08 oktober 2014.
C. Subjek Penelitian Penelitian ini di lakukan di RA Rabbi Radhiyya Jl. Ahmad Marzzuki no. 108 Air Rambai Curup. Dalam PTK ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas zulaika RA Rabbi Radhiyya Curup khususnya sentra imtaq tahun ajaran 2014-2015 dengan jumlah siswa 20 orang siswa putri guru khususnya guru sentra imtaq.
D. Prosedur Penelitian Secara rinci prosedur penelitian ini dijelaskan sebagai berikut: 1. Siklus I
a. Tahap Perencanaan a) Menyiapkan lembar observasi yaitu untuk guru dan lembar observasi untuk siswa. b) Menyusun instrumen penelitian c) Menyiapkan alat-alat perlengkapan shalat b. Tahap Pelaksanaan Siklus I 1) Pembukaan 2) Kegiatan Awal 3) Kegiatan Inti Sentra Imtaq 4) Kegiatan Akhir c. Tahap Observasi Selama penelitian tindakan kelas bersama teman sejawat juga melakukan observasi, yaitu mengamati aktivitas dan peroses belajar serta menilai kemampuan hafalan bacaan shalat dan gerakannya dari doa iftitah, alfatiha, sujud, duduk antara dua sujud dan salam.
d. Refleksi Pada
tahap
ini
dilakukan
refleksi
dan
juga
pemrosesan/analisis terhadap data yang telah diperoleh selama pembelajaran dan observasi.
2. Siklus II Siklus II dilaksanakan dengan melakukan perubahan pada bagian-bagian tertentu yang didasarkan pada refleksi siklus I, sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah disusun. Langkahlangkah yang dilakukan pada siklus II, sama halnya pada siklus I yaitu; 1) Perencanaan. 2) Pelaksanaan. 3) Pelaksanaan tindakan. 4)
Observasi refleksi. Refleksi dilakukan berdasarkan analisa terhadap data-data yang telah didapat selama pembelajaran dan observasi, kemudian direfleksikan untuk melihat kesalahan-kesalahan yang ada, mengkaji apa yang telah dan belum terjadi, mengapa terjadi demikian dan langkah apa saja yang perlu dilakukan untuk perbaikan. Demikian tahapan kegiatan terus berulang-ulang sampai siklus II. Kesalahan-kesalahan yang terjadi pada siklus sebelumnya akan diperbaiki pada siklus berikutnya.
E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan instrumen sebagai berikut : 1) Teknik observasi (pengamatan) 2) Dokumentasi dan Video F. Instrumen Pengumpulan Data Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti itu sendiri (Sugiono, 2007: 222). Peneliti akan menjadi alat dalam melakukan penelitian ini sehingga peneliti juga harus memahami materi yang akan diteliti yaitu meningkatkan kemampuan hafalan bacaan shalat melalui praktek langsung.
NO 1 2 3 4 5 6
Aspek Yang Ingin Dicapai Bacaan doa iftitah Bacaan surat Alfatiha Bacaan itidal Bacaan doa sujud Duduk antara dua sujud Salam
G. Teknik Analisis Data Analisis data dan interprestasi hasil analisis dilakukan pada saat proses dan hasil kerja anak dalam kegiatan belajar menghafal bacaan shalat, sehingga digunakan lembar penilaian untuk mendapatkan data yang akurat pada kemampuan anak kelas zulaikha sentra imtaq Ra Rabbi Radhiyya Curup. Menganalisis Data Observasi 1. Lembar Observasi Aktivitas Guru 2. Lembar Observasi Aktivitas Anak 3. Observasi Aktivitas Belajar Anak Secara Klasikal Dan Secara Perorangan
Tabel 3.5 Kategori Skor Hasil Observasi No.
Kriteria
Interval
Keterangan
4
Sangat baik
80% - 100%
Tidak terdapat kesalahan
3
Baik
70% - 79%
Sedikit kesalahan
2
Cukup
60% - 69%
Sekali-sekali ada kesalahan
1
Kurang
50% - 59%
Banyak kesalahan
G. Indikator Keberhasilan Tindakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dikatakan berhasil apabila : 1. Anak dapat membaca doa iftitah yang memperoleh kriteria sangat baik baik 18 orang (90%) yang memperoleh kriteria baik 2 orang (10%) dan yang memperoleh kriteria Cukup tidak ada (0%) yang memperoleh kriteria Kurang tidak ada (0%).
2. Anak dapat membaca alfatiha yang memperoleh kriteria sangat baik baik 18 orang (90%) yang memperoleh kriteria baik 2 orang (10%) dan yang memperoleh kriteria Cukup tidak ada (0%) yang memperoleh kriteria Kurang tidak ada (0%). 3. Anak dapat membaca doa sujud yang memperoleh kriteria sangat baik baik 20 orang (100%) yang memperoleh kriteria baik tidak ada (0%) dan yang memperoleh kriteria Cukup tidak ada (0%) yang memperoleh kriteria Kurang tidak ada (0%). 4. Anak dapat membaca doa duduk antara dua sujud yang memperoleh kriteria sangat baik baik 16 orang (80%) yang memperoleh kriteria baik 2 orang (10%) dan yang memperoleh kriteria Cukup 2 orang (10%) yang memperoleh kriteria Kurang tidak ada (0%). 5. Anak dapat membaca salam yang memperoleh kriteria sangat baik baik 20 orang (100%) yang memperoleh kriteria baik tidak ada (0%) dan yang memperoleh kriteria Cukup tidak ada (0%) yang memperoleh kriteria Kurang tidak ada (0%). :
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil Observasi aspek penilaian Kemam-puan Hafalan Siklus I Refleksi Siklus I Adapun kelemahan-kelemahan pada siklus 1 adalah sebagai berikut: a. Guru terlalu cepat mengulang bacaan shalat b. Bacaan shalat yang diulang guru terlalu panjang Siklus II Hasil Observasi aspek penilaian Kemam-puan Hafalan Siklus dua. Refleksi Siklus II Dari hasil observasi yang telah diuraikan di atas, untuk kemampuan hafalan bacaan doa iftitah dari jumlah 20 orang anak terdapat 18 orang anak yang mendapat kriteria sangat baik, 2 orang anak yang mendapat kriteria baik, 0 orang anak yang mendapat kriteria cukup dan 0 orang anak mengalami kekurangan. Hafalan bacaan Surat Alfatiha dari jumlah 20 orang anak terdapat 20 orang anak yang mendapat kriteria sangat baik, 0 orang anak yang mendapat kriteria baik, 0 orang anak yang mendapat kriteria cukup dan 0 orang anak mengalami kekurangan. Untuk kemampuan hafalan bacaan doa itidal dari jumlah 20 orang anak terdapat 18 orang anak yang mendapat kriteria sangat baik, 2 orang anak yang mendapat kriteria baik, 0 orang anak yang mendapat kriteria cukup dan 0 orang anak yang mengalami kekurangan. Untuk kemampuan hafalan bacaan doa sujud dari jumlah 20 orang anak keseluruhannya menguasai hafalan. Untuk kemampuan hafalan bacaan doa duduk antara dua sujud dari jumlah 20 orang anak terdapat 16 orang anak yang mendapat kriteria sangat baik, 2 orang anak yang mendapat kriteria baik, 2 orang anak mendapat kriteria cukup dan 0 orang anak yang mengalami kekurangan. Untuk kemampuan hafalan bacaan salam dari jumlah 20 orang anak keseluruhannya menguasai hafalan.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa : penerapan praktek langsung dapat meningkatkan kemampuan hafalan bacaan shalat anak di RA Rabbi Radhiyya sentra imtaq kelas zulaika, hal ini dapat dilihat dari peningkatan nilai persentase serta rata-rata pada siklus pertama baru mencapai (50%) dan pada siklus kedua meningkat menjadi (100%). Peningkatan ini juga dapat dilihat dari persentase keberhasilan pada kedua siklus selama penelitian. Setiap aspek bacaan shalat meningkat dari siklus 1 sampai siklus2
B. Saran 1. Bagi Peneliti Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan saran yang dapat diajukan adalah: a. Penerapan peraktek langsung pada pembelajaran lain perlu kiranya dipertimbangkan sebagai salah satu metode pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa. b. Penerapan praktek langsung perlu mendapat perhatian lebih dilihat dari antusiasnya anak ketika diajak untuk melakukan kegiatan dengan hal-hal yang melibatkan anak itu sendiri. 2. Bagi Guru/Pendidik Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data bahwa praktek langsung dapat meningkatkan kemampuan hafalan bacaan shalat anak, dengan demikian media pembelajaran ini diharapkan dapat diterapkan
oleh
guru
pendidikan
Anak
Usia
mengembangkan potensi yang dimiliki anak usia dini
Dini
dalam
DAFTAR PUSTAKA Al-Quran Terjemah Al Sofwa Tahun 2009 Aqib, dkk. 2009 : 41 Arikunto Suharsimi Dkk, 2009, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara Departemen agama Republik Indonesia Kurikulum Raudhatul Athfal Jakarta 2005 Hadits diriwayatkan oleh Al Imam Abu Dawud, Nasa’i, Ibnu Khuzaimah, dengan sanad yang shahih dan dishahihkan pula oleh Ibnu Hibban, hadits no. 485. Haury dan Rillero, 1994 HKR. Ahmad, dkk, Sayyid Sabiq Fiqih Sunnah Hal: 226 HR. Baihaqi dan dishahihkan oleh Syaikh Al Albani Sifat Shalat Nabi HR. Bukhari, Muslim dkk. Baca Al Irwa’, hadits no. 22 (Masaail al Imam Ahmad hal 31 dan Majmuu’ al Fataawaa XXII/28). HR.Bukhari dan Muslim Said Bin Ali Bin Wahf al-Qahthani, Ensiklopedi Shalat menurut Al-Quran dan Assunnah Hal:154 Http//:Eprints.uny.ac.id/…/BAB%202%20-%2008111247016 Tuntunan Shalat Imam Mawarzi dalam Kitab Masa’il, halaman 222 Jabal Nizar saad L.C. M.Pd, 2012, Ayo Belajar Shalat, Jakarta: Perisai Qur’an Kementerian Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Pendidikan Taman KanakKanak dan Sekolah Dasar Tahun 2010. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 58 Tahun 2009 Tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kemendiknas,2011:104
Khalimi, 2012, Pembelajaran Akidah Ahlak, Jakarta: kementrian agama RI Kurnia Dewi, Hasil Penelitian Yang Relefan 2013 Mansur, 2009, Pendidikan Anak Usia Dini Dalam Islam, yogyakarta Nashiruddin Muhammad Albani, Sifat Shalat Nabi, Media Hidayah Karang Asem CT III/3 :2000 Jokjakarta. Nursamsudin, MA 2009, Fiqih, Jakarta: Kementrian Agama RI Sabiq Sattid, 2006, Fiqih Sunnah, Jakarta: Pena pondi aksara Sumiati AW, Hasil Penelitian Yang Relefan Sugiono dalam sutrisno: 2011 Hal 166 Sutarip Al-hafish Sobari, 2011, Menghafal Al-quran dengan cepat dan ceria, Jakarta: Iqra Kreativ Syarifudin Ahmad, 2004, Mendidik Anak Membaca, Menulis, dan Mencintai Qur’an, Jakarta: Gema Insani Undang-Undang Republik Indonesia No 20 Pasal I ayat 14 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Wardani, 2008:10