Karies gigi dapat menyebabkan manusia tanpa memandang usia, mulai dari anak-anak sampai tua, mulai dari yang ringan sampai parah. Kelainan yang sering dijumpai pada anak SD adalah karies gigi dan gingivitis, perlu adanya peranan guru dalam memberikan pendidikan tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut yang benar. Karies gigi terjadi karena 4 faktor yang saling berkaitan yaitu faktor: -
Gigi dan saliva (air liur), Kuman di dalam rongga mulut, Sisa makanan, Waktu,
Karies gigi adalah proses patologis, berupa kerusakan yang terbatas pada jarngan gigi, mulai dari enamel sampai dentin. Proses kerusakan tersebut terjadi karena adanya intteraksi beberapa faktor dalam rongga mulut , yaitu gigi dan salvia (air liur), mikroorganisme dan sisa makanan, terutama karbohidrat. Diperlukan waktu yang cukup bagi mikroorganisme untuk menghidrolisa sisa makanan/karbohidrat. Proses terjadinya lubang pada gigi dipengaruhi oleh 4 faktor penyebab utama yang terjadi dalam waktu bersamaan, faktor tersebut adalah : 1. Kuman, terdapat pada gigi. Secara normal kuman ada dan diperlukan di rongga mulut, tetapi apabila terdapat sisa makanan yang melekat terus di gigi dapat menjadi penyebab terjadinya lubang gigi. 2. Sisa makanan, terutama golongan karbohidrat seperti gula, roti, atau makanan sejenis lemak lainnya yang lengket pada gigi. Sisa makanan yang melekat terus pada gigi dapat diubah oleh kuman menjadi asam yang melarutkan email gigi sehingga terjadi lubang gigi. 3. Gigi, dengan bentuk anatomi yang berlekuk kadang-kadang sulit untuk dibersihkan secara sempurna dan dapat mempercepat proses lubang gigi. 4. Waktu, dari ketiga faktor di atas memerlukan proses dalam beberapa waktu yang bersamaan. Makanan yang modern yang sudah dihaluskan, baik secara mekanisme maupun kimiawi, akan berkurang kandungan vitamin dan mineralnya, lebih mudah melekat pada permukaan gigi, sehingga lebih mudah menyebabkan terjadinya karies gigi. Makin lama atau makin sering karbohidrat menempel pada gigi, makin besar kemungkinan terjadinya karies gigi.
Pengaruh kehidupan modern akan berpengaruh pada pola makan yang biasanya lebih cepat ditiru oleh anak-anak. Makanan instan dan makanan karbohidrat yang mudah terurai, bersifat kariogenik (mudah menyebabkan karies). Makanan ini lebih banyak dikonsumsi anak daripada makanan yang berserat seperti buah-buahan segar dan sayur-sayuran. Agar anak suka makanan sayur-sayuran bisa disajikan makanan dalam bentuk gado-gado, pecel, urap, karedok. Anak usia dasar merupakan salah satu kelompok yang rentan terhadap penyakit gigi terutama karies dan radang gusi (gingivitis). Salah satu penyebab adalah tersedianya berbagai jenis jajanan anak-anak di lingkungan sekolah yang pada umumnya bersifat manis, lunak, dan melekat pada gigi, sehingga sangat merusak gigi seperti permen, coklat, biskuit. Apalagi bila kebiasaan menjaga kebersihan gigi dan mulut masih kurang. Maka pentingnya pendidikan kesehatan gigi oleh guru Sekolah Dasar disertai pemeriksaan termasuk kesehatan giginya. Setelah anak masuk SD (sekolah dasar) gigi sulung anak mulai goyang dan perlu dicabut sehigga gigi permanen pengganti dapat tumbuh di tempatnya. Biasanya anak akan lebih patuh terhadap gurunya. Hal ini sangat baik untuk menanamkan kebiasaan anak agar berdisiplin memelihara kesehatan giginya. Untuk memotivasi dan mengubah prilaku anak terhadap kesehatan giginya maka disarankan untuk memberikan pengetahuan tentang kesehatan gigi kepada anak didik sebaiknya dimulai pada usia sedini mungkin dengan cara yang mudah dimengerti oleh anak. Pemberian pengetahuan tersebut disertai dengan latihan cara menyikat gigi agar lebih berhasil mengubah prilaku dan dapat memotivasi anak. Dengan cara demikian, anak akan peduli dan memperhatikan kesehatan giginya baik di sekolah maupun dirumah sehingga generasi kita yang akan datang menjadi lebih sehat.
Menurut WHO dalam Health Man Power Palanning 1978, ketenagaan adalah bentuk ketengaan pelaksanaan program kesehatan gigi dan mulut yang terdiri dari tenaga profesional, operating auxillary, non operating auxillary. Secara umum kewenaga perawat gigi adalah memberikan pelayanan dasar terhadap gangguan kesehatan gigi yang bersumber pada penyakit gigi yang sangat banyak dijumpai di masyarakat, yaitu penyakit jaringan keras gigi (karies gigi) dan penyakit jaringan penyanggah gigi (periodental). Sedagkan pelayanan gigi yang diberikan oleh perawat meliputi tahapan promotion, spesific protection, early diagnosis and promp treatment, serta kuratif. Perawat gigi juga diberi kewenangan memberi pertolongan pertama pada keadaan penderita mengalami kesakitan dan perlu dirujuk ke tenaga yang lebih berwenang, pelayanan sebagaimana tersebut di atas dapat dilakukan sendiri atau bersama-sama dama TIM. Perkembangan tugas dan fungsi kesehatan gigi di Indonesia 1. Tugas pokok perawat gigi sebagaimana tertuang dalam SK Dirjen. Yan. Medik No. HK.000.06.04.6.03165 tentang tata cara pelayanan asuhan gigi dan mulut di puskesmas adalah : a. Pengumpulan data untuk identifikasi masalah b. Upaya meningkatkan kesehatan gigi dan mulut (promotif) c. Upaya pecegah penyakit gigi dan mulut (preventif) d. Tindakan penyembuhan penyakit gigi dan mulut (kuratif) e. Higiene pelayanan kesehatan gigi atau klinik gigi f. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi 2. Berdasarkan Kep. Men. Kes. No. 1392/Menkes/SK/III/2001 tentang registrasi dan Izin Kerja Perawat Gigi, pekerjaan perawat gigi adalah : a. Pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut b. Melakukan tindakan medis terbatas di bidang kedokteran gigi sesuai permintaan tertulis dari dokter gigi. 3. Tugas dan fugsi berdasarkan keputusan bersama Menteri Kesehatan dan Badan Kepegawaian Negara (Nomor 22/KEP/M.PAN/4/2001 dan 32 A Tahun 2001 tentang Jabatan Fungsional Perawat Gigi dan Aneka Kreditnya). a. Pelaksanaan pelayanan asuhan gigi dan mulut 1. Persiapa pelayanan asuhan gigi dan mulut pada anak usia 0-5 tahun (prasekolah) a) Menyusun rencana kerja penyuluhan b) Menyusun materi penyuluhan c) Membuat model untuk demonstrasi kesehatan gigi dan mulut d) Melakukan sterilisasi peralatan kesehatan gigi (hand instrument) 2. Pelaksanaan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut pada kelompok anak usia 0-5 tahun
a) b) c) d) e)
Melaksanakan penyuluhan Melakukan pemeriksaan oral debris anak usia prasekolah Melakukan pemeriksaan indeks kalkulus anak usia prasekolah Melakukan pemeriksaan DMF-T anak usia prasekolah Melakukan demonstrasi sikat gigi massal atau bersama pada anak usia 0-5
tahun f) Melakukan pemolesan flour pada gigi pada kelompok anak usia 0-5 tahun g) Melakukan pengolesan larutan disklosing pada kelompok anak usia 0-5 tahun h) Melakukan penutupan ceruk dan fisura pada kelompok anak usia 0-5 tahun i) Menerima konsultasi dari pasien atau masyarakat tentang pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut pada kelompok anak usia 0-5 tahun 3. Pelaksanaan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut pada kelompok anak usia 6-14 tahun a) Melakukan penyuluhan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut pada b) c) d) e) f)
kelompok anak usia 6-14 tahun Melakukan pemeriksaan OHIS Melakukan pemeriksaan indeks kalkulus kelompok anak usia 6-14 tahun Melakukan pemeriksaan CPITN Melakukan pemeriksaan DMF-T kelompok anak usia 6-14 tahun Melakukan demonstrasi sikat gigi massal atau bersama pada kelompok
anak usia 6-14 tahun g) Melakukan pengolesan larutan disklosing pada kelompok anak usia 6-14 h) i) j) k) l) m)
tahun Membimbing kumur-kumur flour pada kelompok anak usia 6-14 tahun Melakukan pemolesan flour pada kelompok anak usia 6-14 tahun Melakukan skeling supragingival Melakukan penambalan semetara kelompok anak usia 6-14 tahun Melakukan pencabutan gigi sulung goyang drajat 2 Melakukan penutupan ceruk dan fisura pada kelompok anak usia 6-14
tahun n) Menerima konsultasi dari pasien atau masyarakat tentang pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut pada kelompok anak usia 6-14 tahun o) Menerima konsultasi dengan atau dari tenaga kesehatan lainnya tentang pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut pada kelompok anak usia 6-14 tahun p) Melakukan komunikasi terapeutik kelompok anak usia 6-14 tahun q) Melakukan tugas asisten pelayanan medik gigi dan mulut dasar untuk r)
umum Melakukan pencatatan dan pelaporan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan
s)
mulut kelompok anak usia 6-14 tahun Melakukan tugas limpah berupa penambalan gigi dua bidang dengan amalgam maupun
Please download full document at www.DOCFOC.com Thanks