Karakteristik Wirausaha Winarso Dradjad Widodo Sutrisno
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS 4.1. Memberikan contoh karakter wirausaha dan wirausahawan 4.2. Menjelaskan unsur-unsur kewirausahaan
Siapakah Usahawan? Seseorang yang menciptakan suatu bisnis baru dalam suatu resiko dan ketidaktentuan dengan tujuan mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan mengidentifikasi kesempatan dan menyusun sumberdaya yang diperlukan untuk mempergunakan kesempatan pada bisnis
KEWIRAUSAHAAN
PROSES INOVASI BERESIKO
NILAI TAMBAH
KEMAKMURAN PENGUSAHA MANFAAT UNTUK MASYARAKAT
Kewirausahaan Kewirausahaan (entrepreneurship) merupakan sikap dan sifat seorang wirausahawan dalam menjalankan usahanya Tidak semua pengusaha adalah wirausahawan, dan tidak semua yang berwatak wirausaha adalah pengusaha (ingat intrapreneur)
Kewirausahaan Mempelajarinya belum menjamin seseorang menjadi wirausahawan Belajar kewirausahaan mirip dengan belajar ilmu pertanian Pembelajarannya dapat sampai tingkat Doktor, tetapi belum menjamin menghasilkan "petani yang profesional dan canggih" Berbeda dengan belajar ilmu-2 pasti dan ekonomi
Kewirausahaan Meskipun tidak menjamin diri sendiri menjadi wirausahawan, belajar kewirausahaan dapat menjadi pemikir wirausaha (entrepreneurial thinker) Sarjana yang berwawasan kewirausahaan Jadi, tak usah khawatir !
Kewirausahaan Banyak wirausahawan sukses karena bakat. Namun demikian , dengan belajar dari wirausahawan sukses, memungkinkan seseorang menjadi wirausahawan ! Karena, langkah-langkah pembawa kesuksesan seorang wirausahawan dapat dipelajari dan dijadikan contoh
Kewirausahaan Sifat dan sikap wirausaha dapat diperoleh dari bakat Sifat dan sikap berusaha dapat pula diwujudkan dalam tim manajemen usaha Sifat wirausahawan juga dapat dilatih dan dipelajari Kewirausahaan dapat diimplementasikan dalam team-work
Kewirausahaan Team Work kewirausahaan dalam suatu usaha disebut : Manajemen Kewirausahaan Dalam bentuk team work, kelemahan diri dilengkapi oleh anggota tim. Kelebihan individual dapat diintegrasikan. Team Work (Manajemen Kewirausahaan) bagus untuk dilatih dan dipelajari oleh mahasiswa secara berkelompok
Kewirausahaan Semboyan Team Work: “More for we less for me”, jangan “more or less for me, the only me”.....; Kuncinya, dalam bentuk team, kedudukan anggota team adalah setara. Tanggung jawab utama adalah pada bidangnya, bukan berdasarkan status hierarchical
Mitos Umum Tentang Entrepreneur Entrepreneur adalah dilahirkan, tidak dibuat Entrepreneur adalah pengambil resiko (risk takers) Butuh uang banyak untuk menjadi sukses Yang anda butuhkan adalah gagasan besar Entrepreneur adalah serigala terasing (lone wolves) Entrepreneur bekerja sepanjang jalan yang keras
Karakteristik Entrepreneurial
Bergairah Tekun Jujur Hemat Berani melakukan hal baru Memiliki kepercayaan Memiliki antusias Tidak terlalu perlu dukungan Tenaga penggerak adalah pelanggan
Karakter & Unsur Karakter Seorang Wirausahawan (Meredith et.al., 1987)
Karakter
Unsur Karakter
1. Percaya Diri
Merdeka, mandiri, optimis
2. Orientasi: Ada kerja – Ada hasil
3. Pengambil Resiko
Kemampuan mengambil resiko Suka tantangan
4. Kepemimpinan
Sifat kepemimpinan Senang bergaul Tanggap akan saran dan kritik
5. Keaslian atau Originalitas
6. Berorientasi ke masa depan
Berpandangan jauh Peka terhadap keadaan
Gairah untuk maju Mengejar keuntungan Tekun, ulet, tegas Kerja keras, bersemangat, energik Inisiatif
Pandai mencipta (motivatif & kreatif) Berpikir terbuka Penuh informasi Kaya pengetahuan
Karakteristik Wirausahawan
Karakteristik Wirausahawan yang paling penting adalah sikap personal: 1. Percaya diri: bila memperoleh ide gigih memperjuangkannya jadi kenyataan 2. Optimis: berpikir dan bersikap positip 3. Mandiri: tidak sangat bergantung kepada orang lain personal
tabiat
smart
organisatoris
ekonomis
sosial
Karakteristik Wirausahawan
Dengan sifat personal itu melahirkan tabiat yang: 1. Motivatif (terutama memotivasi diri) 2. Open thinker (berpikiran terbuka dan dapat belajar dari orang lain dan "diajari" - teacheable) 3. Inovatif: cepat menemukan cara, proses, atau hal-hal baru untuk mewujudkan idenya. personal
organisatoris
ekonomis
sosial
Karakteristik Wirausahawan
Karakter ekonomis wirausahawan: 1. value added oriented: selalu berusaha mendapatkan nilai tambah 2. hard worker: pekerja keras pantang menyerah, hingga berhasil atau yakin langkahnya gagal 3. Inisiatif: segera memulai langkah kerja, tanpa buang-2 waktu personal
tabiat
smart
organisatoris
ekonomis
sosial
Motto : “tiada hasil tanpa kerja”
NILAI TAMBAH PRODUK BAHAN MENTAH
PRODUK PANGAN
KOMODITAS SEGAR
TAHAN LAMA
PRODUK LAMA
KEMASAN BARU
PRODUK LAMA
MUTU LEBIH BAIK
Karakteristik Wirausahawan Karakter sosial wirausahawan: 1. Visioner: sikap hidupnya yang dinamis mendamba kemajuan diri 2. Peka: mudah mengamati perubahan lingkungan sekitar dan menangkapnya sebagai peluang (sumber ide) 3. Inventif: cepat menemukan gagasangagasan baru 4. Æ Kreatif personal
tabiat
smart
organisatoris
ekonomis
sosial
Karakteristik Wirausahawan
Wirausahawan adalah seorang organisatoris: 1. Leadership: berjiwa kepemimpinan, bertanggung jawab penuh pada bidangnya, tidak suka intervensi ke bidang lain 2. Teacheable: terbuka terhadap kritik dan siap memperbaiki diri 3. Komunikatif: gampang bergaul dan membentuk jaringan kerja personal
tabiat
smart
organisatoris
ekonomis
sosial
Integrasinya dalam satu tim Æ karakter kewirausahaan
Karakteristik Wirausahawan Karakter wirausahawan yang meliputi personal, ekonomi, sosial dan organisatoris secara keseluruhan membentuk karakter kewirausahaan Karakter yg lengkap & seimbang biasanya terdapat pada orang yang berbakat Karakter-karakter itu dapat dibangun menjadi karakter team, dengan memperhatikan unsur-unsur kewirasuahaan personal
smart
organisatoris
ekonomis
sosial
Unsur-Unsur Kewirausahaan Pengetahuan/kognitif : pendidikan dan pengalaman Keterampilan/psikomotorik : latihan dan pembiasaan ÆKedua unsur ini dapat diperoleh melalui proses pembelajaran, baik formal dan non formal. ÆDalam dunia Perguruan Tinggi : kepakaran (expertise)
Unsur-Unsur Kewirausahaan Sikap mental/afektif : karakterisasi (pendidikan sikap hidup; doutoku; budipekerti; manajemen jiwa-raga) Kewaspadaan/alertness : dari memori pengalaman, consciousness (eling lan waspada) Æ dipengaruhi oleh BAKAT, dan "atmosfir" kehidupan!
Unsur-Unsur Kewirausahaan (tinjauan bisnis) Unsur-unsur bisnis kewirausahaan terdiri atas 3 faktor penting: 1. Modal (finansial) 2. Expertise (technical skill) 3. Network Æ Membentuk "managementship"
SIFAT WIRAUSAHAWAN Mandiri, Optimis, Percaya diri
personal
tabiat • Motivatif & Kreatif • Berfikir terbuka • Inovatif
• • • •
Mengejar nilai tambah Kerja keras Inisiatif (self beginner) Tiada hasil tanpa kerja
ekonomis
W I R A U S A H A W A N
smart Tantangan Kemampuan mengelola resiko
organisatoris • Leadership • Tanggap atas saran & kritik (Teachable) • Senang bergaul
• Visioner • Peka thd. keadaan sosial • Inventif
Sifat Personal Wirausahawan (tinjauan parktis) 1. Dream. Seorang berjiwa wirausaha harus memiliki impian (visi) masa depan (perhatikan Modul 2) Bisnis seperti apa yang akan dibangun Kondisi bagaimana akan diraih dengan bisnis itu Implementasi visi/impian harus “berani bermimpi”
Sifat Personal Wirausahawan (tinjauan parktis) 2. Decisiveness. Tidak akan menundanunda apa yang telah diputuskan untuk dikerjakan. Tangkas melaksanakan tindakan terhadap yang telah ditetapkannya. Tidak ingin kehilangan peluang bisnis yang telah dilihat dan dipahaminya. Tips: Kesempatan hanya datang sekali dan "sekilas"!
Sifat Personal Wirausahawan (tinjauan parktis) 3. Doers. Dari kata “do” memperoleh suffix “-er”, artinya segera bekerja, bukan dari kata doe yang berarti kijang betina.
Sekali dia menetapkan langkah, sesegera mungkin menjalankannya.
Sifat Personal Wirausahawan (tinjauan parktis) 4. Determination. Wirausahawan adalah penanam modal berkomitmen penuh Tak akan membayarkan sepeserpun uang, bila masih lebih menginginkan uang dari pada bisnis. Sekali menanamkan modal, dijalankan hingga berhasil atau sadar betul bahwa gagal (Tidak mudah menyerah)
Sifat Personal Wirausahawan (tinjauan parktis) 5. Dedication. Wirausahawan harus memiliki dedikasi penuh terhadap bisnis, bekerja melebihi orang pada umumnya. Kesemuanya dilakukan dengan target untuk mencapai bisnis yang telah direncanakannya
Sifat Personal Wirausahawan (tinjauan parktis) 6. Devotion. Wirausahawan harus menyenangi pekerjaannya, mencintai produknya dan nilai produk yang dihasilkan, sehingga mendorongnya untuk menjual dan memproduksinya lebih banyak. Tips: Lakukanlah sesuatu karena memang ingin melakukannya, tanpa keterpaksaan!
Sifat Personal Wirausahawan (tinjauan parktis) 7. Details. Wirausahawan harus dapat melihat dan mengatasi permasalahan, sampai bagian yang kecil-kecil, karena yang kecil-kecil itu kadang-kadang bersifat kritis terhadap jalannya usaha
Sifat Personal Wirausahawan (tinjauan parktis) 8. Destiny. Berusaha menentukan nasibnya sendiri tidak bergantung orang lain. Tetap melangkah ke depan untuk mencapai sukses. Karena pekerjaan diawali dengan permulaannya. “Berbuat hebat tidak perlu kehebatan, menjadi hebat perlu langkah awal!”
Sifat Personal Wirausahawan (tinjauan parktis) 9. Dollars. Motivasi wirausahawan bukanlah menjadi kaya. Uang hanya sebagai ukuran kesuksesan. Motivasi utamanya adalah kesejahteraan masa depan. Masa depan mulai sedetik sejak sekarang
Sifat Personal Wirausahawan (tinjauan parktis) 10. Distribute. Wirausahawan harus mampu mendistribusikan kepemilikan bisnisnya kepada karyawan kuncinya. Selanjutnya kesuksesan usahanya harus mampu didistribusikan bagi kesejahteraan masyarakatnya Æ Inilah sifat positif dari seorang kapitalis berwatak "Investor" (investorship); ingat watak WIRYA dan KERTA (juraganship)
Pemahaman lingkungan Ke-10 faktor personal membuat seorang wirausahawan mampu memanfaatkannya untuk memahami lingkungan: 1. Mengatasi faktor “lokasi” berusaha harus mendukung jenis bisnis (kekuatan kompetitor, potensi pelanggan, pemasok, investor, bankir, lawyer, sumberdaya alam dan manusia, serta kebijakan/peraturan pemerintah) 2. Mengatasi faktor lingkungan sosial dan kemasyarakatan, (jaringan kerja (network), tim usaha, dan keluarga)
Organisasi
Organisasi Decesiveness
Dream
Strategi Struktur Kultur Produk
Doers
Dedication Devotion
Determination
Dollars
Details
Distribute
Destiny
Usaha Baru
Networking Team Family Society Market
Sosiologi
Risiko
Values Severity Opportunity
Competitor Customer Supplier Investor Banker Lawyer Recources Policy
Lingkungan
Langkah pendirian usaha baru dalam skema ISHIKAWA
WORLD MILESTONES
“THIRD WAVE” INFORMATION 1970-20XX
“SECOND WAVE” INDUSTRIAL 1750-1970
“FIRST WAVE” AGRICULTURAL 8000 BC-1750
THIRD WAVE ECONOMY INTERNET HANDPHONE
THE REVOLUTION COMPUTER & TELECOMUNICATION TECHNOLOGY
THE POWER OF INFORMATION
DATABASE SATELIT
GLOBAL ECONOMY
ONE UNIVERSAL WORLD
NON BARIER COMPETATION GLOBAL ENVIRONMENTAL
MULTICULTURAL TECHNOLOGICAL INNOVATION
CUSTOMER FOCUS OTOMATISASI INDUSTRI R&D MANAGEMENT BY PROJECT
•EMAIL •E-COMMERSE •HOMEPAGE •WEBSITE •DATABASE
TANTANGAN ORGANISASI BISNIS PERSYARATAN
ARTINYA
BUKAN
CONTOH
1. SPEED
Cepat, Segera, Lamban, Besok Tangkas, Cekatan Sajalah
Hi-tech industry: IBM, Oracle, Siemens
2. RESPONSIVENESS
Sederhana, Luwes
Berbelit, Kaku, Birokratis
Fedex, Microsoft
3. RESILIENCY
Berdaya Tahan
Rapuh, Mudah Goyah
GE, General Motor, Ariane Space
4. FLEXIBILITY
Jual Apa Yang Dimaui Konsumen, Mudah Menyesuaikan, Customized
Rigid, Jual Apa Yang Bisa Dibuat
McKinsey, PriceWater House
Mind-Set Entrepreneur dan Manajer. Anda siapa? Entrepreneur
Manajer
Selalu melihat area baru
Selalu berfikir diluar kebiasaan
Bergantung pada peluang
Membuat gerakan dalam waktu yang singkat Menggunakan struktur organisasi yang datar Mencoba mengendalikan nasibnya Menyukai perjalanan perasaan dan emosinya
Menciptakan kekayaan pribadi
Mengoptimalkan area yang ada melalui keahliannya Selalu terikat dengan prosedur yang ada Bergantung pada sumberdaya Meluncurkan produk baru pada suatu waktu Menggunakan struktur piramida dan berjenjang Mencoba mengatur karirnya Mencoba meminimalkan resiko karir, perubahan dan sesuatu yang tak terukur Membangun keamanan
PERUBAHAN MIND -SET MIND-SET OLD MIND-SET
NEW MIND-SET
Saya adalah boss
Saya adalah pelatih
Karyawan adalah beban perusahaan
Karyawan adalah asset
Saya ingin memperoleh jawaban [dari karyawan]
Kita bersama harus memperoleh jawaban
Kerjakan apa yang boss katakan
Apakah anda butuh bantuan saya
PERUBAHAN PERILAKU PERILAKU LAMA
PERILAKU BARU
Gaya lone ranger
Gaya team work
Menyimpan rapat informasi
Sharing informasi
Mengharapkan ada keseragaman
Membuka adanya perbedaan
Memelihara status-quo
Membuka ruang inovasi
Entrepreneur – penantang ketidak-tahuan Seseorang yang menangkap suatu peluang saat orang lain menganggap sebagai suatu yang “kacau” atau “meragukan” Dapat dibandingkan dengan atlet olimpiade, pilot pesawat pembom, konduktor orkestra simpony
Komunikasi Interaktif Topik komunikasi terpilih Perhatian/Attention
Hierarchical thinking Analisis AMBAK
Minat/Interest
Lateral thinking Faktor-2 Motivasi
Motivasi
multi-path quotients for Life Skill’s Purpose
VISION
MISIONS
OBJECTIVES
Sepuluh kesalahan yang mematikan dari entrepeneurship 1. 2. 3. 4. 5.
Kesalahan Manjemen Kurang Pengalaman Kontrol Keuangan Lemah Upaya Pemasaran Lemah Kesalahan dalam membangun rencana strategi
Sepuluh kesalahan yang mematikan dari entrepeneurship (continued)
6. Pertumbuhan yang tidak terkontrol 7. Lokasi yang buruk 8. Kontrol inventori yang jelek 9. Kesalahan penentuan harga 10. Tidak tepat dalam membuat “entrepreneurial transition”
CERITA - CERITA MANAJEMEN 1. Coca-Cola : kisah bisikan mahal Asa Candler (pemilik toko kimia di Atlanta) membeli patent produksi minuman bersoda Agustus 1888 seharga $ 2,300.00. Harga segelas Coke hanya $ 0.05 Membayar mahal bisikan “botolkan saja…..” Kemampuan menangkap peluang pemasaran yang luas
2. Hattori & Jam murah “Seiko quartz”: • Semikonduktor melahirkan teknologi digital. • Industri arloji Swiss, telah merakit arloji digital, tetapi tidak memasarkannya. • Hattori mengubah image konsumen arloji dengan jam quartz sbg. arloji standard Kemampuan mengubah orientasi konsumen untuk menguasai pasar
3. Honda - Ford (Profesional vs Serakah) • Sama-sama profesional dalam bidang teknik dan produksi. • Soichiro HONDA tetap setia pada bidangnya meskipun usahanya telah besar, sedang Ford ingin menguasai semua lini perusahaan. Honda tetap bertahan, Ford hampir bangkrut, pada pertengahan 1980an. Leadership pada profesi merupakan kunci keberhasilan HONDA
4. SONY (transistor yang NIH) - 1947 Transistor ditemukan oleh Bell Laboratories tetapi tidak dianggap oleh industri elektronika besar, karena Not Invented Here! Dibeli oleh Akio MORITA $ 25.000, diinkorporasikan ke radio transistor. TERLALU BANGGA THD MUTU MENJERUMUSKAN USAHA!
KISAH-2 MANAJEMEN PENDIDIKAN TINGGI : LEMBAGA “BERWIRAUSAHA” 1. Revolusi Perancis & Perang Napoleon menghancurkan Universitas abad 17 dan 18 di Prusia. Wilhelm von Humboldt (diplomat Prusia), membangun Berlin University yang berbasis Fakultas dan Departemen pada 1809 (Univ. modern) Æ 60 tahun kemudian ditiru AS
KISAH-2 manajemen PENDIDIKAN TINGGI 2. 1947 Dr. Edward Mortola mendirikan Pace University. Selama 30 tahun Mortola mengelola PU sebagai rektor penuh, dengan membangun tim manajemen yang otonom dan profesional. Setelah berjalan lancar, Mortola menetapkan diri sebagai rektor di suatu universitas tradisional, kemudian mendirikan dewan pengawas.
KISAH-2 manajemen PENDIDIKAN TINGGI 3. Alexander Schure, 1955 mendirikan New York Institute of Technology, ketika berusia 30 tahunan. Konsep NYIT sangat definitif dan ketat dalam menentukan calon mahasiswa, bahan yang diajarkan dan metode mengajar yang dikembangkan 30 tahun kemudian NYIT berkembang menjadi 4 kampus (salah satunya sekolah kedokteran) ÆSchure tetap sebagai penemu!
KISAH-2 manajemen PENDIDIKAN TINGGI 4. 1970 Ernest Boyer mendirikan Empire State College, ketika menjabat rektor di State University of New York (SUNY). ESC bukanlah PT melainkan lembaga pendidikan lanjutan bagi orang dewasa (para profesional) Menjelang akhir 1980an, ESC merupakan bagian integral SUNY dengan 6000 mahasiswa dan 1 program Master.
Kunci Keberhasilan: 1. Ketajaman menangkap perubahan dan mengubahnya menjadi peluang 2. Membangun visi, misi dan NILAI 3. Membangun tim manajemen sebelum diperlukan, terpisah dari manajemen induk 4. Tetap setia pada profesinya meskipun lembaga hasil inovasinya sudah berkembang menjadi besar
More for Us , but Less for Me
BAGAIMANA JIKA GAGAL Supaya bola bisa melambung tinggi, perlu jatuh ke lantai dengan keras Apabila usaha anda jatuh (gagal) itu pertanda punya peluang untuk melompat lebih tinggi
Apakah anda seberani bayi yang belajar merangkak dan berlari dalam membangun dan menerapkan jiwa kewirausahaan ????? ((Hadi Hadi K K Purwadaria Purwadaria,, 2001) 2001)
SELESAI MODUL 4