Bab XI. Pengendalian Pertumbuhan Winarso D Widodo® 2009
Nama Lengkap : Winarso Drajad Widodo Pendidikan : 1. Sarjana Pertanian (Ir) – IPB, 1986 2. Magister Sain (MS) – IPB, 1993 3. PhD. - Pomology (Okayama Univ., 2000)
Pengkerdilan Strategi Pengendalian Pertumbuhan: 1. Perubahan lingkungan tumbuh 2. Perubahan genetik 3. Manipulasi langsung terhadap tanaman Æ Pembahasan pada strategi ke-3
Pengkerdilan Pengendalian dengan penyambungan: Æ Pemanfaatan batang bawah atau batang sisipan pembawa sifat kerdil Æ Biasa untuk tanaman buah-buahan karena hidup lama dan harganya mahal Æ Ukuran pohon dan produktivitas (individu pohon vs produktivitas lahan)
Penghambatan pertumbuhan
Hambatan translokasi bahan-2 anorganik (bersama air) dari bawah ke atas dalam xilem Hambatan aliran ke bawah (fotosintat; gula: sukrosa) dalam floem Gangguan fisiologi terkait dengan inkompatibilitas sambungan (ketidak sesuaian fisiologi antara batang atas dan batang bawah)
Contoh pada tanaman apel Batang bawah M8 M 26 M7 MM 106 x MM 2 MM 3 MM 104 Kontrol (tanpa sambung)
Indeks pertumbuhan 40 50 60 70 75 90 100
Contoh pada tanaman apel
Batang tengah (interstock) juga dapat membawa sifat kerdil Memungkinkan menyambung 3 jenis batang dan mengoreksi sifat buruk perakaran batang tengah Mengatasi inkompatibilitas batang bawah – batang atas
Batang atas Batang tengah Batang bawah
Memanipulasi floem Balik, balutkan
top
top
Sayat, buka, kupas
Pembalikan kulit batang
Ringing/strangulation
pencacahan
Penghambatan floem dan pembungaan
Penghambatan pertumbuhan dengan gangguan floem juga menginduksi pembungaan Zat-zat organik dari atas ke bawah menumpuk di atas sambungan / perlakuan Zat-zat stimulan pertumbuhan dari bawah juga terhambat (GA & Sitokinin)
Penghambatan dengan zat kimia
Zat kimia dikenal sebagai retardan retardan ≠ inhibitor inhibitor Æ menghambat kerja zat lain Contoh: chlorphonium chloride, phosphon-D (bahan dagang: Etherel), chlormequat dan CCC (Cycocel) Paclobutrazol dan Daminozide merupakan retardan anti GA (memblok reaksi sintesis GA Æ tidak terbentuk GA) Ancymidol penghambat tumbuh yang kuat
Pemangkasan dan Pelatihan
Bertujuan untuk mengatur bentuk tanaman yang “efisien” sesuai dengan keinginan Pelatihan : pengaturan pertumbuhan tajuk dalam ruang Æ menopang (ajir), membengkokkan, melilit, mengikat
Pemangkasan dan Pelatihan
Pelatihan umumnya digabung dengan pemangkasan: pembuangan bagian-bagian tanaman (pruning & training) Pemangkasan untuk mengurangi beban buah Æ thinning (penjarangan) Dapat secara fisik dapat dengan bahan kimia
Pelatihan & Pemangkasan Meskipun merupakan praktik terkenal, tidak bersifat universal Tanaman terna semusim dan dwi-musim biasanya tanpa pengubahan orientasi tumbuh Alasannya Æ demi kepraktisan, populasi rapat, shg kurang praktis bila dikoreksi individual (kecuali hidroponik) Tanaman tahunan perlu dilatih, karena “harga”-nya dan tumbuh tahunan (20-40 tahun) Pemangkasan sangat perlu ketika tanaman tumbuh Terus menerus
Kerangka Pohon Berkayu Daun: -Tempat fotosintesis (helaian) -Translokasi air, hara, gula, ke batang, cabang dan akar (tulang daun) Cabang: -Penopang daun -Translokasi air & hara ke daun -Translokasi gula ke akar - Simpanan cadangan energi Batang: -Penopang batang dan daun -Translokasi air/hara & gula -Simpanan energi -Perlindungan (sap-wood)
Akar: - Pemancang - Penyerapan air/hara - Simpanan energi
Pemangkasan umumnya Yang perlu dipangkas: 1. Panutan ganda 2. Tunas air (wiwilan) 3. Cabang saling tumpang tindih 4. Cabang tumbuh ke bawah 5. Cabang negatif (ternaungi, lemah) 6. Carang atau trubusan Pembuangan cabang-2 mati atau sakit, bukan termasuk pemangkasan melainkan “sanitasi” tanaman
Tanggap Fisiologi
Pertumbuhan dan pembuahan (pembungaan) Penanaman miring 450 dan pelatihan cabang ke horisontal mempercepat pembungaan Pembuahan (fruit-set) merupakan pengaturan diri pada produktivitas
Æ Diduga karena gangguan aliran auksin yang mempengaruhi translokasi dalam floem (gravitasi mempengaruhi auksin sepanjang cabang)
Hubungan antar bagian Tanaman Æ Æ Æ
Pertumbuhan vegetatif intens setelah pemangkasan berat Terjadi perubahan radikal rasio akar-tajuk Terjadi aliran air, zat hara dan cadangan pangan dari perakaran ke tajuk “sisa pangkasan” Jika pemangkasan waktu dorman; mengarah pada proses peremajaan (rejuvenasi) Namun sisa pangkas tak akan pulih “jumlahnya” seperti ketika belum dipangkas Pemangkasan juga membawa efek pengerdilan
Pemangkasan & Pembungaan
Jika masih muda dipangkas, tetap vegetatif Pemangkasan akar berpengaruh sebaliknya, menstimulasi pembungaan Terkait dengan perimbangan C – N Tajuk dipangkas menarik cadangan C.H2O untuk tumbuh cepat, C/N turun membawa sifat vegetatif
Pemangkasan & Pembungaan
Jika akar dipangkas, penumpukan nitrogen turun; tetapi pertumbuhan vegetatif terhambat, sehingga C/N naik Æ pembungaan Penjelasan lain: daun-daun muda setelah pemangkasan memproduksi zat-zat penghambat pembungaan (diduga GA) Pemangkasan akar menstimulasi pembungaan melalui penekanan pertumbuhan vegetatif
Keseimbangan Auksin Dominansi apikal Auksin diproduksi pada meristem ujung dan mata tunas-2 aksilar Translokasi auksin basipetal Auksin berlebih menekan pertumbuhan (tunas aksilar tidak tumbuh selama pucuk masih aktif) Pembuangan pucuk, menurunkan kadar auksin pada tunas aksilar Æ tumbuh Keprasan menjadi kompak, thinning menjadi vigor pucuknya
Keseimbangan Auksin Sudut Cabang Sudut cabang dikendalikan oleh auksin Cabang di bawah apex bersudut lebar, jika apex tetap aktif. Jika apex dibuang sudut cabang menjadi lancip
Teknik pemangkasan Dua teknik dasar: 1. Pemancungan 2. Penipisan Pemancungan = heading
back
Penipisan = thining out Pinching = perompesan, termasuk pemancungan sangat ringan
Tujuan Pemangkasan
Pengendalian ukuran Æ perdu teh; pembuangan selektif cabang, ranting, bunga, buah termasuk bagian pemangkasan khusus. Penghilangan tunas-2 tersisa (disbudding) Pengandalian bentuk Æ topiary, bonsai, pertanaman di vine-yard, apple yard, dll. Keragaan tanaman : pemindahan tanaman; produktivitas dan kualitas
Arahan pelatihan
TOPIARY
Topiary pedagang tanaman hias (Cipanas)
Pembungaan – Buah Matang 1. Pembungaan (bunga: diferensiasi khusus dari ranting) Æ sistem ranting menjadi stamen, pistil, petal, sepal) Æ induksi – inisiasi – pertumbuhan floral – pendewasaan – anthesis 2. Faktor: C/N, suhu, cahaya, air, dll 3. Flower forcing (KNO3, paclobutrazol, ethylene 4. Pengubahan ekspresi kelamin 5. Pollinasi 6. Fertilisasi 7. Fruit setting 8. Pengelolaan pertumbuhan buah 9. Pematangan – klimakterik non klimakterik 10.Panen dan pascapanen