1
KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN DIABETES MELLITUS DI PUSKESMAS TIGA DOLOK KECAMATAN DOLOK PANRIBUAN
KARYA TULIS ILMIAH
Oleh SISKA ELISA SIMARMATA 11.064
AKADEMI KEBIDANAN AUDI HUSADA MEDAN 2014
2
KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN DIABETES MELITUS DI PUSKESMAS TIGADOLOK KECAMATAN DOLOK PANRIBUAN
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Kebidanan (AM.Keb) Pada Akademi kebidanan Audi Husada Medan
Oleh SISKA ELISA SIMARMATA 11.064
AKADEMI KEBIDANAN AUDI HUSADA MEDAN 2014
3
Judul Karya Tulis Ilmiah
Nama Mahasiswa Nomor Induk Mahasiswa Program Studi
: KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN DIABETES MELITUS DI PUSKESMAS TIGADOLOK KECAMATAN DOLOK PANRIBUAN : Siska Elisa Simarmata : 11.064 : DIII Kebidanan
Menyetujui Komisi Pembimbing
(Faija Sihombing, SKM, M.Kes)
Direktris
(Faija Sihombing, SKM, M.Kes)
4
Telah Diuji pada Tanggal: 16 Juli 2014
PANITIA PENGUJI KARYA TULIS ILMIAH Ketua Anggota
: Faija Sihombing, SKM, M.Kes : 1. Elvipson Sinaga, SKM, S.Kep, M.Kes 2. Dessy Meilani Hutasoit, SST
5
HALAMAN PERSETUJUAN PENELITIAN Karya Tulis Ilmiah dengan Judul : KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN DIABETES MELITUS DI PUSKESMAS TIGADOLOK KECAMATAN DOLOK PANRIBUAN Telah Dipersiapkan dan Dipertahankan Oleh : SISKA ELISA SIMARMATA 11.064 Telah Diuji dan Di Pertahankan Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah Pada Tanggal 16 Juli 2014 dan Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat Untuk Diterima Pembimbing
(Faija Sihombing, SKM, M.kes)
Penguji I
Penguji II
(Elvipson Sinaga, SKM, S.Kep, M.Kes)
(Dessy Meilani Hutasoit, SST)
Medan, 16 juli 2014 Akademi Kebidanan Audi Husada Medan Direktris
(Faija Sihombing, SKM, M.kes)
6
PERNYATAAN
KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN DIABETES MELITUS DI PUSKESMAS TIGADOLOK KECAMATAN DOLOK PANRIBUAN
KARYA TULIS ILMIAH
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam karya tulis ilmiah ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar D-III di suatu Akademi Kebidanan, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Medan, 16 Juli 2014
SISKA ELISA SIMARMATA 11.064
7
ABSTRAK
Diabetes mellitus Gastasional adalah suatu penyakit yang di tandai dengan dimana jumlah/fungsi insulin menjadi tidak optimal. Diabetes melitus pada kehamilan dapat hilang setelah masa kehamilan. Penelitian ini bersifat deskriptif yaitu untuk mengetahui karakteristik ibu hamil yang mengalami diabetes mellitus di Puskesmas Tigadolok Kecamatan Dolok Panribuan sebanyak 50 orang. Pengolahan data dilakukan melalui editing, coding, processing, cleaning. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas responden mengalami diabetes melitus banyak terjadi pada usia 17-20 tahun yaitu sebanyak 20 orang (57,14%), berpendidikan SD 15 orang (42,86%), berdasarkan paritas mayoritas pada paritas ≥ 5 25 orang (71,42%), pada pekerjaan buruh sebanyak 15 orang (42,86%) dan mayoritas terkena riwayat terdahulu sebanyak 25 orang (71,42%). Diharapkan bagi tenaga kesehatan yang mempunyai keterkaitan langsung dengan masyarakat lebih berperan aktif dalam meningkatkan pelayanan kesehatan khususnya diabetes mellitus pada ibu hamil.
Kata Kunci : Diabetes Melitus pada Kehamilan
i
8
KATA PENGANTAR
Penulis mengucapkan Puji dan Syukur kehadirat Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nyalah penulis dapat menyusun dan menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Karakteristik Ibu Hamil dengan Kejadian Diabetes Mellitus di Puskesmas Tigadolok Kecamatan Dolok Panribuan”. Dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mengalami kesulitan tetapi berkat bantuan dan bimbingan yang berharga dari berbagai pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis ini. Untuk itu perkenankan penulis menyampaikan terima kasih kepada: 1. Bapak Tulus Panjaitan, S.Sos selaku yayasan Akademi Kebidanan Audi Husada Medan. 2. Ibu Faija Sihombing, SKM, M.kes selaku Direktris Akademi Kebidanan Audi Husada Medan dan selaku dosen pembimbing dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah dan telah banyak memberikan arahan dan bimbingan serta arahan sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah sampai dengan selesai. 3. Bapak Elvipson Sinaga, SKM, S.Kep.M.Kes Selaku penguji 1 yang telah banyak memberikan kritik dan saran kepada penulis dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini. 4. Ibu Dessy Meilani Hutasoit,SST Selaku penguji II yang telah banyak memberikan bimbingan yang penuh kesabaran kepada penulis dalam mengerjakan karya tulis ilmiah ini.
ii
9
5. Bapak, Ibu dosen dan seluruh staf pegawai pendidikan Akademi Kebidanan Audi Husada Medan. 6. Teristimewa kepada kedua Orang Tua tercinta Ayahanda Mahmud dan Ibunda Darmawi terima kasih telah memberikan Do’a sepanjang waktu dan terimakasih juga telah membantu penulis baik moril dan materil dalam menulis Karya Tulis Ilmiah ini. 7. Terimakasih kepada teman-teman saya angkatan ke III Akademi Kebidanan Audi Husada Medan terima kasih telah memberikan Motivisi dan dukungan kepada penulis selama menyusun karya tulis ilmiah. Penulis menyadari atas segala keterbatasan untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan karya tulis ilmiah ini dengan harapan, semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi pengambil kebijakan di bidang kesehatan dan pembangunan ilmu pengetahuan bagi peneliti selanjutnya.
Medan, 16 Juli 2014 Penulis
Siska Elisa Simarmata 11.064
iii
10
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama lengkap Siska Elisa Simarmata anak dari Bapak Sirus Simarmata dan Ibu Riama Bakkara, penulis lahir pada tanggal 19 November 1991 di Batam dengan menganut agama Kristen, penulis anak pertama dari enam bersaudara. Penulis beralamat Batuajilama Perum Furtuna Raya II blok DD No 13, Batam Penulis menginjak Sekolah Dasar pada tahun 1998 sampai tahun 2004 di SD HIDUP BARU Batam, Penulis melanjutkan kejenjang pendidikan selanjutnya di SMP KATOLIK Tanjungpinang sejak tahun 2004 sampai dengan 2007, dan pada tahun 2007 sampai dengan tahun 2010 penulis melanjut ke SMK EPPATA dan pada tahun 2011 melanjut ke Akademi Kebidanan Audi Husada Medan sehingga lulus pada tahun 2014.
iv
11
DAFTAR ISI
Halaman ABSTRAK ............................................................................................................ i KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii RIWAYAT HIDUP .............................................................................................. iv DAFTAR ISI ......................................................................................................... v DAFTAR TABEL ................................................................................................. vii DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ viii DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ ix BAB I
PENDAHULUAN ................................................................................. 1.1. Latar Belakang ................................................................................ 1.2. Rumusan Masalah............................................................................ 1.3. Tujuan Penelitian ............................................................................ 1.4. Manfaat Penelitian ...........................................................................
1 1 4 4 5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 2.1. Pengertian ....................................................................................... 2.1.1. Pengertian Diabetes Mellitus pada Kehamilan ..................... 2.1.2. Fatologi Diabetes Mellitus pada Kehamilan ......................... 2.1.3 Klasifikasi Diabetes Melitus dengan Kehamilan................... 2.1.4. Gejala Diiabetes Mellitus pada Kehamilan .......................... 2.1.5. Komplikasi Diabetes Mellitus pada Kehamilan …………… 2.1.6. Pencegahan Diabetes Mellitus pada kehamilan ..................... 2.1.7. Pengobatan Diabetes Mellitus pada kehamilan …. ............... 2.2. Karakteristik Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus........................... 2.2.1. Usia ………………… .......................................................... 2.2.2. Pendidikan …………………. ............................................. 2.2.3. Paritas .................................................................................. 2.2.4. Pekerjaan ............................................................................. 2.2.5. Riwayat Penyakit Terdahulu ............................................... 2.3. Kerangka Konsep ...........................................................................
6 6 6 7 8 8 9 11 12 13 13 14 15 15 16 16
BAB III METODE PENELITIAN..................................................................... 3.1. Jenis Penelitian .............................................................................. 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................ 3.2.1. Lokasi Penelitian ................................................................. 3.2.2. Waktu Penelitian ................................................................. 3.3. Populasi dan Sampel ...................................................................... 3.3.1. Populasi ................................................................................ 3.3.2. Sampel .................................................................................. v
17 17 17 17 17 17 17 18
12
3.4. Metode Pengumpulan Data ............................................................ 3.4.1. Jenis Data .............................................................................. 3.5. Definisi Operasional........................................................................ 3.6. Aspek Pengukuran …………………….. ....................................... 3.7. Tehnik Pengolahan Data ................................................................ 3.8. Analisa Data ...................................................................................
18 18 18 20 20 21
BAB IV HASIL PENELITIAN .......................................................................... 4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian................................................ 4.2. Analisa Univariat ............................................................................ 4.2.1. Usia…………………………………………. ....................... 4.2.2. Pendidikan .............................................................................. 4.2.3. Paritas .................................................................................... 4.2.4. Pekerjaan ............................................................................... 4.2.5. Riwayat Penyakit Terdahulu ..................................................
22 22 22 22 23 23 24 24
BAB V
25
PEMBAHASAN ................................................................................... 5.1. Distribusi Ibu Hamil yang Mengalami Diabetes Melitus di Puskesmas Tigadolok Kecamatan Dolok Panribuan berdasarkan usia ................................................................................................ 5.2. Distribusi Ibu Hamil yang Mengalami Diabetes Melitus di Puskesmas Tigadolok Kecamatan Dolok Panribuan Berdasarkan Pendidikan ..................................................................................... 5.3. Distribusi Ibu Hamil yang Mengalami Diabetes Melitus di Puskesmas Tigadolok Kecamatan Dolok Panribuan Berdasarkan Paritas ............................................................................................ 5.4. Distribusi Ibu Hamil Diabetes Melitus di Puskesmas Tigadolok Kecamatan Dolok Panribuan yang Berdasarkan Pekerjaan .......... 5.5. Distribusi Ibu Hamil yang Mengalami Diabetes Melitus di Puskesmas Tigadolok Kecamatan Dolok Panribuan Berdasarkan Riwayat Penyakit terdahulu ..........................................................
25
26
27 28
29
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 30 6.1. Kesimpulan ..................................................................................... 30 6.2. Saran ............................................................................................... 31 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 32 LAMPIRAN
vi
13
DAFTAR TABEL
Nomor
Judul
4.1.
Distribusi Ibu Hamil yang Mengalami Diabetes Berdasarkan Usia di Puskesmas Tigadolok Kecamatan Dolok Panribuan ..........................
22
Distribusi Ibu Hamil yang Mengalami Diabetes Mellitus Berdasarkan Pendidikan di Puskesmas Tigadolok Kecamatan Dolok Panribuan ............................................................................................
23
4.2.
4.3.
4.4.
4.5.
Halaman
Distribusi Ibu Hamil yang Mengalami Diabetes Mellitus Berdasarkan Paritas di Puskesmas Tigadolok Kecamatan Dolok Panribuan ............................................................................................ Distribusi Ibu Hamil yang Mengalami Diabetes Mellitus Berdasarkan Pekerjaan di Puskesmas Tigadolok Kecamatan Dolok Panribuan ............................................................................................ Distribusi Ibu Hamil yang Mengalami Diabetes Mellitus Berdasarkan Riwayat Penyakit Terdahulu di Puskesmas Tigadolok Kecamatan Dolok Panribuan ..............................................................
vii
23
24
24
14
DAFTAR GAMBAR
Nomor
Judul
Halaman
2.1.
Kerangka Konsep Penelitian ..........................................................
16
viii
15
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor
Judul
Halaman
1
Tabel Cheklist……………………………………………….
33
2
Master Data Ibu Hamil………………………………………
35
ix
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Diabetes Mellitus (DM) adalah kelainan metabolisme karbohidrat, di mana glukosa darah tidak dapat digunakan dengan baik, sehingga menyebabkan keadaan hiperglikemia. DM merupakan kelainan endokrin yang terbanyak dijumpai. Diabetes Melitus dengan kehamilan (Diabetes Mellitus Gestational – DMG) adalah kehamilan normal yang disertai dengan peningkatan insulin resistance (ibu hamil gagal mempertahankan euglycemia). Pada golongan ini, kondisi diabetes dialami sementara selama masa kehamilan. Artinya kondisi diabetes atau intoleransi glukosa pertama kali didapati selama masa kehamilan, biasanya pada trimester kedua atau ketiga. Prevalensi DM sulit ditentukan karena standar penetapan diagnosisnya berbeda-beda. Berdasarkan kriteria American Diabetes Association (ADA), sekitar 10,2 juta orang di Amerika Serikat (AS) menderita DM dan yang tidak terdiagnosis sekitar 5,4 juta. Dengan demikian, diperkirakan lebih dari 15 juta orang di AS menderita DM. Sementara itu, di Indonesia prevalensi DM sebesar 1,5-2,3% penduduk usia >15 tahun, bahkan di daerah Manado prevalensi DM sebesar 6,1%. Diabetes melitus gestasional berhubungan dengan meningkatnya komplikasi perinatal (di sekitar waktu melahirkan), dan ibu memiliki risiko untuk dapat menderita penyakit diabetes melitus yang lebih besar dalam jangka waktu 5-10 tahun setelah melahirkan. Diabetes Mellitus Gestasional ini meningkatkan morbiditas
1
2
neonatus, misalnya hipoglikemia, ikterus, polisitemia, dan makrosomia. Hal ini terjadi karena bayi dari ibu GDM mensekresi insulin lebih besar sehingga merangsang pertumbuhan bayi dan makrosomia. Frekuensi DMG kira-kira 3–5% dan para ibu tersebut meningkat risikonya untuk menjadi DM di masa mendatang. Karateristik ibu hamil yang memiliki penyakit diabetes mellitus adalah ibu Sering
berkemih/kencing (poliuria), sering atau cepat merasa haus/dahaga (polidipsia),lapar yang berlebihan (polifagia), berat badan turun. Pada pemeriksaan ANC di Puskesmas Tigadolok Kecamatan Dolok Panribuan masih banyak di temukan ibu hamil menderita penyakit diabetes mellitus.
Kehamilan yang disertai diabetes mellitus merupakan kondisi yang berisiko tinggi, oleh karena itu perlu penanganan dan pendekatan multidisiplin untuk mencapai hasil akhir yang baik. Perawat yang memberikan asuhan keperawatan kepada wanita diabetik yang sedang hamil harus memahami respon fisiologis normal terhadap kehamilan dan perubahan metabolisme akibat diabetes, perawat juga harus mengetahui implikasi–implikasi psikososial kehamilan diabetik, sehingga ia dapat mengarahkan wanita yang sedang hamil dalam perencanaan pengimplementasian dan pengevaluasian terhadap wanita dan keluarganya. Disebut diabetes gestasional bila gangguan toleransi glukosa yang terjadi sewaktu hamil kembali normal dalam 6 minggu setelah persalinan. dianggap diabetes mellitus (jadi bukan gestasi) bila gangguan toleransi glukosa menetap setelah persalinan. Pada golongan ini, kondisi diabetes dialami sementara selama masa kehamilan. Artinya kondisi diabetes atau intoleransi glukosa pertama kali didapati
3
selama masa kehamilan, biasanya pada trimester kedua atau ketiga. Diabetes Mellitus Gestasional (DMG) didefinisikan sebagai gangguan toleransi glukosa berbagai tingkat yang diketahui pertama kali saat hamil tanpa membedakan apakah penderita perlu mendapat insulin atau tidak. Pada kehamilan trimester pertama kadar glukosa akan turun antara 55-65% dan hal ini merupakan respon terhadap transportasi glukosa dari ibu ke janin. Sebagian besar DMG asimtomatis sehingga diagnosis ditentukan secara kebetulan pada saat pemeriksaan rutin. Diabetes melitus gestational adalah keadaan intoleransi karbohidrat dari seorang wanita yang diketahui pertama kali ketika dia sedang hamil. Diabetes gestational terjadi karena kelainan yang dipicu oleh kehamilan, diperkirakan karena terjadinya perubahan pada metabolisme glukosa. Teori yang lain mengatakan bahwa diabetes tipe 2 ini disebut sebagai “unmasked” atau baru ditemukan saat hamil dan patut dicurigai pada wanita yang memiliki ciri gemuk, riwayat keluarga diabetes, riwayat melahirkan bayi > 4 kg, riwayat bayi lahir mati, dan riwayat abortus berulang. Angka lahir mati terutama pada diabetes yang tidak terkendali dapat terjadi 10 kali dari normal Pada wanita hamil, sampai saat ini pemeriksaan yang terbaik adalah dengan test tantangan glukosa yaitu dengan pembebanan 50 gram glukosa dan kadar glikosa darah diukur 1 jam kemudian. Jika kadar glukosa darah setelah 1 jam pembebanan melebihi 140 mg % maka dilanjutkan dengan pemeriksaan test tolesansi glukosa oral. Dikarenakan demikian, seorang ibu hamil haruslah kita anamnesa apakah ia mempunyaki penyakit diabetes mellitus atau tidak, karena seorang ibu hamil yang mempunyai diabetes akan sangat mempengaruhi dalam kehamilan,persalinan ataupun
4
nifas, yang dapat mengkibatkan kegawatan pada ibu maupun janin yang dikandungnya. Manfaat seorang bidan mengetahui diabetes mellitus dalam kehamilan agar bidan dapat melakukan deteksi dini sehingga dapat mencegah ataupun mengurangi resiko yang timbul dari kehamilan dengan penyakit diabetes mellitus ini.
1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah karakteristik Ibu Hamil dengan kejadian diabetes melitus di Puskesmas Tigadolok Kecamatan Dolok Panribuan.
1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum Mengetahui karakteristik Ibu Hamil dengan kejadian Diabetes Melitus di Puskesmas Tigadolok Kecamatan Dolok Panribuan. 1.3.2. Tujuan Khusus 1.
Untuk mengetahui distribusi Usia Ibu Hamil dengan kejadian Diabetes Mellitus di Puskesmas Tigadolok Kecamatan Dolok Panribuan.
2.
Untuk mengetahui distribusi Pendidikan Ibu Hamil kejadian Diabetes Mellitus di Puskesmas Tigadolok Kecamatan Dolok Panribuan.
3.
Untuk mengetahui distribusi Paritas Ibu Hamil kejadian Diabetes Mellitus di Puskesmas Tigadolok Kecamatan.
5
4.
Untuk mengetahui distribusi Pekerjaan Ibu Hamil kejadian Diabetes Mellitus di Puskesmas Tigadolok Kecamatan.
5.
Untuk mengetahui distribusi Riwayat penyakit terdahulu Ibu Hamil kejadian Diabetes Mellitus di Puskesmas Tigadolok Kecamatan.
1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1
Bagi Peneliti Diharapkan peneliti ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman untuk melakukan penelitian selanjutnya, juga menjadi bekal bagi peneliti dalam memberikan pwlayanan kesehatan saat bekerja di lapangan nanti.
1.4.2
Bagi Institusi Pendidikan Sebagai bahan evaluasi terhadap teori yang telah diberikan, sebagai sumber bahan bacaan bagi perpustakaan di institusi pendidikan dan sebagai bahan tambahan pengajaran terutama yang berkaitan dengan Diabetes Mellitus
1.4.3
Bagi Lahan Penelitian Dapat menjadi informasi bagi tenaga kesehatan tentang karakteristik Ibu hamil dengan Diabetes Mellitus, sehingga dapat meningkatkan pelayanan kesehatan.
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Diabetes Melitus 2.1.1
Pengertian Diabetes Melitus pada Kehamilan Diabetes mellitus pada kehamilan dalam istilah kedokteran disebut diabetes
mellitus gestasional. Diabetes mellitus ini mungkin hanya berlangsung selama kehamilan tetapi dapat juga berlanjut meski sudah tidak hamil lagi (Admin, 2008). Diabetes Mellitus (DM) adalah kelainan metabolisme karbohidrat, di mana glukosa darah tidak dapat digunakan dengan baik, sehingga menyebabkan keadaan hiperglikemia. DM merupakan kelainan endokrin yang terbanyak dijumpai. Yang paling sering terjadi yaitu: diabetes mellitus yang diketahui sewaktu hamil yang disebut DM gestasional dan DM yang telah terjadi sebelum hamil yang dinamankan DM pragstasi. Diabetes mellitus merupakan ganguan sistemik pada metabolisme karbohidrat, protein dan lemak. Diabetes mellitus ditandai dengan hiperglikemia atau peningkatan glukosa darah yang diakibatkan produksi insulin yang tidak adekuat atau penggunaan insulin secara tidak efektif pada tingkat seluler (Bobak. Lowdermilk, Jensen, 2004). Gestational diabetes (diabetes melitus gestasional atau, GDM) adalah suatu kondisi di mana perempuan tanpa sebelumnya didiagnosis diabetes menunjukkan kadar glukosa darah tinggi selama kehamilan.
6
7
Diabetes Melitus pada kehamilan adalah suatu penyakit yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah karena kekurangan insulin (Asfuah, 2009). Menurut Ronal (2011) diabetes mellitus pada kehamilan adalah ganguan toleransi glukosa berbagai tinggkat yang diketahui pertama kali saat hamil tampa membedakan apakah penderita perlu mendapatkan insulin atau tidak. 2.1.2
Fatofiologi Diabetes Mellitus pada Kehamilan Pada DMG, selain perubahan-perubahan fisiologi tersebut, akan terjadi suatu
keadaan di mana jumlah/fungsi insulin menjadi tidak optimal. Terjadi perubahan kinetika insulin dan resistensi terhadap efek insulin. Akibatnya, komposisi sumber energi dalam plasma ibu bertambah (kadar gula darah tinggi, kadar insulin tetap tinggi). Melalui difusi terfasilitasi dalam membran plasenta, dimana sirkulasi janin juga ikut terjadi komposisi sumber energi abnormal. (menyebabkan kemungkinan terjadi berbagai komplikasi). Selain itu terjadi juga hiperinsulinemia sehingga janin juga mengalami gangguan metabolik (hipoglikemia, hipomagnesemia, hipokalsemia, hiperbilirubinemia, dan sebagainya. Diabetes mellitus merupakan suatau penyakit yang terjdi karena penurunan atau aktiitas homone insulin di dalam tubuh. Hormon adalah bahan yang dibuat oleh tubuh dan di lepaskan kedalam aliran darah untuk digunakan oleh bagian tubuh yang memerlukan hormone insulin dibuat oleh kelenjar pancreas, untuk menurunkan gula darah dengan cara :
8
a.
Meningkatkan jumlah gula yang disimpan dalam hati
b.
Merangsang sel-sel tubuh agar menyerap gula
c.
Mencegah hati mengeluarkan terlalu banyak gula
Gangguan insulin ini menyebabkan gangguan pada metabolism karbohidrat, lemak, protein (Maryunani, 2008). 2.1.3 1.
Klasifikasi Diabetes Melitus dengan Kehamilan
Klas I : Gestasional diabetes, yaitu diabetes yang timbulpada waktu hamil dan menghilang setelah melahirkan.
2.
Klas II : Pregestasional diabetes, yaitu diabetes mulai sejak sebelum hamil dan berlanjut setelah hamil.
3.
Klas III : Pregestasional diabetes yang disertai dengan komplikasi penyakit pembuluh darah seperti retinopati,nefropati, penyakit pemburuh darah panggul dan pembuluh darah perifer.
2.1.4 1.
Gejala Diabetes Melitus pada Kehamilan
Banyak buang air kencing (poliuria) Banyak buang air kencing yaitu kadar gula yang tinggi menyebabkan sering berkemih/kencing dalam jumlah banyak.
2.
Banyak makan Akibat banyaknya minum untuk mengimbangkan banyak urine yang keluar, pada umumnya penderita diabetes mellitus ini selalu merasa kehausan terus menerus.
3.
Banyak makan (Poliphagia) Karena sel kekurangan glukosa timbul keinginan untuk makan.
9
4.
Berat badan menurun Berat badan yang menurun denagan cepat karena tidak terdapat cukup insulin untuk mengubah gula menjadi tenaga, tubuh menggunakan simpanan lemak dan protein yang menyebabkan hilangnya berat badan (Maryunani, 2008). Menurut
Shadine
(2010),
penderita
Diabetes
mellitus
umumnya
menampakkan tanda dan gejala yaitu cepat lelah dan lemah setiap waktu, apabila luka/tergores lambat penyembuhannya, mudah terkena infeksi terutama pada kulit. 2.1.5
Komplikasi Diabetes Melitus pada Kehamilan Penderita diabetes mellitus pada kehamilan dapat mengakibatkan beberapa
komlikasi baik pada ibu, janin serta persalinan, yaitu: 1.
Komplikasi pada Ibu Pada ibu akan terjadi: abortus spontan, persalinan premature, polihidramnion, ineksi. a.
Abortus Spontan Diabetes mellitus meningkatkan resiko terjadi keguguran berhubungan dengan ketidakedekuatan control glikemik selama fase embrioni (usia kehamilan 7 minggu pertama). Wanita hamil yang diabetes dengan control yang buruk mempunyai resiko terjadi abortus spontan 30% sampai 60%.
b.
Persalinan Prematur Diabetes mellitus yang muncul sebelum kehamilan adalah suatu faktor resiko bagi pelahiran preterm/premature. Ibu dengan diabetes beresiko lebih tinggi terjadi persalinan premature.
10
c.
Polihidramnion Polihidramnion adalah kelebihan cairan amniotic/ketuban sebesar 200ml, terjadi sekitar 10 kali lebih sering dalam kehamilan bukan diabetik. Kurang lebih 18% dari seluruh ibu hamil diabeti mengalami polihidramnion selama dalam kehamilannya. Hidromnion bias menyebabkan distensi uterus yang berlebihan, meningkatkan resiko rupture membrane yang premature (ketuban pecah dini/KPD).
d.
Infeksi Infeksi lebih umum terjadi dan lebih berat pada wanita pada wanita diabetic hamil. Stamler mengatakan bahwa sekitar 80% wanita diabetes bergantung insulin mengalami kehamilan di bandingkan dengan 25% pada wanita yang bukan diabetic. Infeksi panggul pada masa nifas dan infeksi pada jalan lahir
2.
Komplikasi pada Janin a.
Hipoglikemia Hipoglikemia biasanya memiliki efek minimal pada janin apabila ibu mendapat penatalaksanaan yang tepat.
b.
Hiperglikemia Hiperglikemia dapat memiliki sejumlah efek yang merusak dan bahkan kadang-kadang akan bereakibat fetal. Ketonemia ibu dialirkan kedalama cairan amnion yang bersikulasi dan oleh karena itu dapat menyebabkan produksi amnion yang sangat terbatas dan kemudian terjadi kehilangan fungsi cairan amnion.
11
c.
Makrosomia Peningkatan kadar glukosa ibu menyebabkan peningkatan kadar glukosa janin. Hali ini menstimulasi produksi insulin oleh pancreas janin, yang dapat menyebabkan
hiperinsulinemia.
Hiperinsulinemia
meningkatkan
pertumbuhan dan penyimpanan lemak, yang di sebut sebagai makrosomia. Makrosomia yaitu berat badan yang lebih dari 4000 gram (Maryunani, 2008) 3.
Pengaruh pada Persalinan Kegiatan otot rahim dan usaha meneran mengakibatkan pemakaian glukosalebih banyak, sehingga mengakibatkan terjadi hipoglikemia, apabila disertai muntahmuntah.
2.1.6 1.
Pencegahan Diabetes Melitus pada Kehamilan
Pencegahan Primer Pencegahan primer adalah upaya yang di tujukan kepada orang-orang yang termasuk kedalam kategori beresiko tinggi, yaitu orang-orang yang belum terkena penyakit ini tapi berpotensi untuk mendapatkannya. Untuk pencegahan primer, sangat perlu diketahui terlebih dahulu faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap terjadinya diabetes mellitus.
2.
Pencegahan Sekunder Pencegahan sekunder merupakan suatu upaya pencegahan dan menghambat timbulnya penyakit dengan deteksi dini memberikan pengobatan sejak awal. Pengobatan penyakit sejak awal harus segera dilakukan untuk mencegah kemungkinan terjadinya penyakit menahun.
12
3.
Pencegahan Tersier Pencegahan tersier adalah usaha mencegah terjadinya kecacatan lebih lanjut dan merehabilitasi sedini mungkin sebelum penderita mengalami kecacatan yang menetap (Shadine, 2010). Menurut Rukiyah (2010), cara mencegah menghambat terjadinya diabetes
mellitus adalah menjaga agar kadar glukosa (gula) dalam darah tetap normal, kadar lemak yang rendah, berolaraga secara teratur, memakan makanan yang seimbang. 2.1.7
Pengobatan Diabetes Melitus pada Kehamilan Biasanya kebanyakan penderita diabetes atau diabetes mellitus gastasional
yang ringan dapat diatasi dengan pengaturan jumlah dan jenis makanan, pemberian anti diabetic secara oral dan mengawasi kehamilan scara teratur. Bila kadar plasma glukosa sewaktu puasa 105mg/ml atau kadar glukosa setelah dua jam postprandial 120mg/ml pada dua pemeriksaan atau lebih, dalam tempo dua minggu, maka dianjurkan agar penderita diberikan terapi insulin. Obat diabetes meelitus oral kontraindikasi, penentuan dosis insulin bergantung pada : Berat badan ibu, akltivitas, KGD, komplikasi yang ada. Prinsip dimulai dengan dosis kecil regular insulin 3 kali sehari, dosis di naikan bertahap sesuai respon penderita. Adapun tata cara penyuntikan insulin, antara lain: a.
Kenali jenis yang ada, kandungan/ml (unit/ml)
b.
Kenali jenis spuit insulin yang tersedi: 40/ml, 100/ml, 50u/0,5ml
c.
Suntikan diberikan subkutan di deltoid, paha bagian luar, perut, sekitar pusat
d.
Tempat suntikan sebaiknya diganti-mati
13
e.
Suntikan diberikan secara tegak lurus
f.
Pasien segera diberi makan setelah suntikan di berikan. Paling lama setengah jam setelah suntikan diberikan
g.
Kalau pasien suntik sediri, harus dapat melihat dengan jelas angka pada alat suntik.
h.
Saat ini ada alat suntik bentuk pena dengan control dosis yang lebih tepat dan semudah dibawa-bawa (Zein,2010) Menurut Shadine (2010) perlu juga dilakukan pemeriksaan kadar gula dalam
darah. Dimana normalnya kadar gila namun dalam darah berkisar antara70-150mg/dl. Namun demikian, kadar gula tentu saja terjadi peningkatan setelah makan dan mengalami penurunan di waktu pagi hari bangun tidur.
2.2. Karakteristik Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus 2.2.1. Usia Gangguan kecemasan dapat terjadi pada semua tingkat perkembangan usia. Usia mempengaruhi psikologis seseorang, semakin bertambah usia semakin baik tingkat kematangan emosi seseorang serta kemampuan dalam menghadapi berbagai persoalan. Kehamilan dan persalinan yang aman adalah umur 20-30 tahun, yaitu pada usia reproduksi sehat. Seorang wanita yang umurnya kurang dari 20 tahun mungkin sudah matang secara seksual, namun belum matang secara emosional dan sosial. Usia ikut menentukan tingkat kecemasan, yaitu kecemasan sering terjadi pada golongan usia muda. Usia ibu hamil dibawah 20 tahun atau di atas 35 tahun merupakan usia
14
hamil risiko tinggi karena dapat terjadi kelainanatau gangguan pada janin, sehingga dapat menimbulkan kecemasan pada ibu hamil tersebut. Pendapat ini sesuai dengan penelitian yang menemukan bahwa kecemasan dan depresi yang dialami oleh ibu hamil dipengaruhi oleh umur ibu hamil itu sendiri. Hal ini juga dibenarkan dalam penelitian yang menyatakan bahwa ibu hamil yang berumur 16-20 tahun memiliki stres yang lebih tinggi, dibandingkan ibu yang berumur lebih dari 36 tahun. 2.2.2. Pendidikan Pendidikan bagi setiap orang memiliki arti yang beragam. Pendidikan pada umumnya berguna dalam merubah pola pikir, pola tingkah laku, dan pola pengambilan keputusan. Tingkat pendidikan yang cukup akan lebih mudah dalam mengidentiikasi stressor dalam diri sendiri maupun dari luar dirinya. Tingkat pendidikan juga mempengaruhi kesadaran dan pemahaman terhadap stimulus. Tingkat pendidikan seseorang berpengaruh dalam memberikan respon terhadap sesuatu yang datang baik dari dalam maupun dari luar. Orang yang mempunyai pendidikan tinggi akan memberikan respon yang lebih rasional dibandingkan mereka yang berpendidikan lebih rendah atau mereka yang tidak berpendidikan. Kecemasan adalah respon yang dapat dipelajari. Dengan demikian pendidikan yang rendah menjadi faktor penunjang terjadinya kecemasan. Hal ini sesuai dengan pendapat yang menyatakan bahwa tingkat pendidikan turut menentukan rendah tidaknya seseorang menyerap atau menerima dan memakai pengetahuannya. Pendapat ini ditunjang oleh beberapa penelitian yang menyatakan bahwa kecemasan
15
dan depresi yang dialami oleh ibu hamil dapat dipengaruhi oleh status pendidikan ibu hamil tersebut. 2.2.3. Paritas Paritas adalah banyaknya kelahiran hidup yang dimiliki seorang wanita (Hartanto, 2013). Paritas adalah jumlah kelahiran hidup atau mati yang dialami seorang wanita dengan kategori, tingkat paritasnya lebih tinggi mempunyai pengetahuan dan pengalaman yang lebih tinggi mempunyai pengeteahuan dan pengalaman yang lebih tinngi di banding tinggkat lebih rendah (Notoatmojo, 2007). Para adalah jumlah kehamilan yang berakhir dengan kelahiran bayi atau bayi mampu bertahan hidup. Titik ini dicapai pada usia kehamilan 20 minggu atau berat janin 500 gram(Varney, 2006). Primipara adalah wanita yang pernah hamil sekali dengan janin mencapai titik mampu bertahan hidup. Primigravida yaitu wanita yang hamil untuk pertama kalinya. Multipara adalah seorang wanita yang telah mengalami dua kehamilan atau lebih dengan janin mencapai titik mampu bertahan hidup (Varney, 2006). 2.2.4. Pekerjaan Kebiasaan melakukan gerakan ringan dapat mengurangi frekuensi untuk duduk dan merupakan salah satu pencegahan dari kekambuhan Diabetes Mellitus. Selain itu dengan melakukan olahraga yang ringan seperti jalan santai diharapkan dapat mengurangi diabtes mellitus. Namun dengan melakukan aktivitas yang terlalu berat seperti mengangkat benda berat akan meningkatkan risiko dalam kehamilan.
16
2.2.5. Riwayat Penyakit Terdahulu Ibu hamil yang pernah mengalami diabetes melitus pada kehamilan sebelumnya memiliki peluang besar terkena penyakit diabetes melitus pada kehamilan berikutnya. Hal ini mungkin karena pilihan gaya hidup yang sama antara anggota keluarga, yang lebih berperan serta dibandingkan dengan faktor genetik.
2.3. Kerangka Konsep Variabel Independent Karakteristik Ibu hamil dengan Diabetes Mellitus yaitu: 1. Usia 2. Pendidikan 3. Paritas 4. pekerjaan 5. Riwayat Penyakit Terdahulu Gambar 2.1. Kerangka Konsep Penelitian
17
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif yaitu untuk mengetahui karakteristik ibu hamil dengan kejadian diabetes mellitus di Puskesmas Tigadolok Kecamatan Dolok Panribuan.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksananakan di Puskesmas Tigadolok Kecamatan Dolok Panribuan, dimana lokasi ini masih banyak ibu hamil memilki resiko terkena diabetes mellitus. 3.2.2
Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan Januari- Juni 2014.
3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil dengan kejadian diabetes mellitus di Puskesmas Tigadolok Kecamatan Dolok Paribuan sebanyak 35 orang.
17
18
3.3.2. Sampel Sebagai sampel dalam penelitian ini adalah seluruh populasi yang menjadi sampel sebanayak 35 orang (Notoadmodjo, 2010).
3.4. Metode Pengumpulan Data 3.4.1. Jenis Data a. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari Puskesmas Tigadolok Kecamatan Dolok Panribuan.
3.5. Definisi Operasional 1.
Diabetes Mellitus Gestasional (DMG) didefinisikan sebagai gangguan toleransi glukosa berbagai tingkat yang diketahui pertama kali saat hamil tanpa membedakan apakah penderita perlu mendapat insulin atau tidak Hasil ukur: 1. Diabetes Mellitus >130 2. Tidak Diabetes mellitus <130
2 . Usia adalah umur seseorang sejak dia dilahirkan sampai waktu ulang tahunnya yang terakhir dengan menggunakan skala interval, pembagian umur dengan kategori 17-20 tahun, 21-35 tahun Hasil ukur : 1. 17-20 tahun 2. 21-35 tahun 3.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
19
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Hasil ukur : 1. SD 2. SMP 3. SMA 4. PT 4.
Paritas adalah Paritas adalah jumlah kehamilan yang menghasilkan janin yang mampu hidup diluar rahim (28 minggu) (JHPIEGO, 2008). Sedangkan menurut Manuaba (2008), paritas adalah wanita yang pernah melahirkan bayi aterm. Hasil ukur: 1. < 5 orang 2. ≥ 5 orang
5.
Pekerjaan adalah Suatu kegiatan yang dilakukan Ibu untuk mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Hasil ukur: 1. Buruh 2. Petani 3. PNS 4. Dll
6.
Riwayat penyakit terdahulu adalah Suatu penyakit yang diderita oleh ibu sejak dia sebelum mengalami penyakit yang sekarang. Hasil ukur: 1. Ya 2. Tidak
20
3.6. Aspek Pengukuran Tabel 3.1. Aspek Pengukuran No 1.
Variabel Usia
2.
Pendidikan
3.
Paritas
4.
Riwayat Penyakt Terdahulu
Kategori 0. 17-20 Tahun 1. 20-35 Tahun 0. SD 1. SMP 2. SMA 3. PT 0. < 5 Orang 1. > 5 Orang 0. Ada 1. Tidak Ada
Skala Pengukuran Ordinal Ordinal
Ordinal Ordinal
3.7. Tehnik Pengolahan Data 1.
Editing Merupakan kegiatan untuk melakukan pengecekan isi kuesioner apakah kuesioner sudah diisi dengan lengkap, jelas jawaban dari responden, relevan jawaban dengan pertanyaan, konsisten.
2. Coding Mengklasifikasikan jawaban-jawaban dari pada responden kedalam katergori biasanya klasifikasi dilakukan dengan cara member kode berbentuk angka pada masing-masing jawaban. 3.
Processing Setelah data di coding, maka langkah selanjutnya melakukan entery dari data kuesioner kedalam program computer, salah satu paket program yang digunakan adalah SPPS for window.
21
4.
Cleaning Cleaning merupakan kegiatan pengecekan kembali data sudah di entry apakah ada kesalahan atau tidak.
3.8. Analisa Data Analisis data pada penelitian ini dilakuakan secara deskriptif dengan melihat presentase yang ada telah terkumpul dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi. Selanjutnya pembahasan ini sesuai dengan teori pustakaan yang ada dan diambil kesimpulan.
22
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Puskesmas Tigadolok berlokasi di prumnas Dolok Kecamatan Dolok Panribuan, Kabupaten Simalungun
4.2. Analisis Univariat Gambaran umum responden dalam penelitian ini meliputi: Usia, Pendidikan , Paritas, dan Riwayat penyakit terdahulu. 4.2.1. Usia Tabel 4.1. Distribusi Ibu Hamil dengan Kejadian Diabetes Mellitus Berdasarkan Usia di Puskesmas Tigadolok Kecamatan Dolok Panribuan No 1. 2.
Usia
f 20 15 35
17-20 tahun 21-35 tahun Jumlah
% 57,14 42,86 100
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden mengalami diabetes mellitus banyak terjadi pada usia 17-20 tahun yaitu sebanyak 20 orang (57,14%), minoritas responden tidak mengalami diabetes mellitus pada usia 21-35 tahun yaitu sebanyak 15 orang (42,86%).
22
23
4.2.2. Pendidikan Tabel 4.2. Distribusi Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus Berdasarkan Konstipasi di Puskesmas Tigadolok Kecamatan Dolok Panribuan No 1. 2. 3. 4.
Pendidikan SD SMP SMA PT Jumlah
f 15 7 8 5 35
% 42,86 20 22,85 14,29 100
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden berpendidikan SD 15 orang (42,86%) dan minoritas pendidikan Perguruan Tinggi 5 orang (14,29%). 4.2.3. Paritas Tabel 4.3. Distribusi Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus Berdasarkan Paritas di Puskesmas Tigadolok Kecamatan Dolok Panribuan No 1. 2.
Paritas < 5 orang ≥ 5 orang Jumlah
f 10 25 35
% 28,58 71,42 100
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa kehamilan dengan diabetes mellitus berdasarkan paritas mayoritas pada paritas ≥ 5 25 orang (71,42%) dan minoritas pada paritas < 5 10 orang (28,5%).
24
4.2.4. Pekerjaan Tabel 4.4. Distribusi Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus Berdasarkan Pekerjaan di Puskesmas Tigadolok Kecamatan Dolok Panribuan No 1. 2. 3. 4.
Pendidikan Buruh Petani PNS Dll Jumlah
f 15 5 3 12 35
% 42,86 14,28 8,57 34,29 100
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa kehamilan dengan Diabetes Mellitus berdasarkan pekerjaan mayoritas pada pekerjaan buruh sebanyak 15 orang (42,86%) dan minoritas pada pekerjaan PNS sebanyak 3 orang (8,57%). 4.2.5. Riwayat Penyakit Terdahulu Tabel 4.5. Distribusi Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus Berdasarkan Riwayat Penyakit Terdahulu di Puskesmas Tigadolok Kecamatan Dolok Panribuan No 1. 2.
Riwayat Penyakit Terdahulu Ada Tidak Ada Jumlah
f 25 15 15
% 71,42 28,58 100
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa kehamilan dengan Diabetes mellitus berdasarkan riwayat penyakit terdahulu mayoritas terkena riwayat terdahulu sebanyak 25 orang (71,42%) dan minoritas pada tidak ada riwayat penyakit terdahulu sebanyak 23 orang (28,58%).
25
BAB V PEMBAHASAN
5.1. Distribusi Ibu Hamil yang Mengalami Diabetes Mellitus di Puskesmas Tigadolok Kecamatan Dolok Panribuan Berdasarkan Usia Berdasarkan tabel 4.2.1 maka dapat dilihat jumlah ibu hamil dengan Diabetes Melitus lebih banyak terjadi usia 17-21 tahun sebanyak 27 orang (54%), dan lebih sedikit di usia 21-35 tahun sebanyak 23 orang (46%). Goldberg dan Coon dalam Rochman (2006) menyatakan bahwa umur sangat erat kaitannya dengan terjadinya kenaikan kadar glukosa darah, sehingga semakin meningkat usia maka prevalensi diabetes dan gangguan toleransi glukosa semakin tinggi. Proses menua yang berlangsung setelah usia 30 tahun mengakibatkan perubahan anatomis, fisiologis danbiokimia. Perubahan dimulai dari tingkat sel, berlanjut pada tingkat jaringan dan akhirnya pada tingkat organ yang dapat mempengaruhi fungsi homeostasis. Komponen tubuh yang dapat mengalami perubahan adalah sel beta pankreas yang menghasilkan hormon insulin, selsel jaringan target yang menghasilkan glukosa, sistem saraf, dan hormon lain yang mempengaruhi kadar glukosa. Penelitian kasus control diIowa oleh
Robert menunjukkan bahwa umur
penderita diabetes pada usia tua≥60tahun 3kali lebih banyak dari usia muda < 55 tahun. Menurut penelitian pada ibu hamil dengan Diabetes mellitus di Puskesmas Tigadolok Kecamatan Dolok Panribuan terdapat usia 17-20 tahun ibu hamil
25
26
mempengaruhi terhadinya Diabetes Mellitus, karna di fikirkan secara logika saja umur ibu yang muda di ketahui uterus atau organ reproduksinya pasti belum matang sehingga jaringan-jaringan didalam uterus tidak kuat menahan hasil dari konsepsi, dan dari segi psikologis ibu tersebut belum siap menghadapi kehamilan dan persalinan mengingat faktor usia yang masih muda Sedangkanibu yang umurnya 2135, telah matang dalam menghadapi kehamilan dan persalinan nantinya.
5.2. Distribusi Ibu Hamil yang Mengalami Diabetes Mellitus di Puskesmas Tigadolok Kecamatan Dolok Panribuan Berdasarkan Pendidikan Berdasarkan tabel 4.2.2 maka dapat dilihat jumlah ibu hamil dengan Diabetes mellitus lebih banyak terjadi di pendidikan Perguruan Tinggi sebanyak 31 orang (62%), dan lebih sedikit di usia pendidikan SD sebanyak 4 orang (8%). Menurut Notoatmodjo (2010), Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seeorang makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi. Dengan pendidikan tinggi maka seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi, baik dari orang lain maupun dari media massa. Semakin banyak informasi yang masuk semakin banyak pula pengetahuan yang didapat tentang kesehatan. Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan dimana diharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya. Namun perlu ditekankan bahwa seorang yang berpendidikan rendah tidak berarti mutlak berpengetahuan rendah pula. Peningkatan pengetahuan tidak
27
mutlak diperoleh di pendidikan formal, akan tetapi juga dapat diperoleh pada pendidikan non formal. Pengetahuan seseorang tentang sesuatu obyek juga mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan negatif. Kedua aspek inilah yang akhirnya akan menentukan sikap seseorang terhadap obyek tertentu. Semakin banyak aspek positif dari obyek yang diketahui, akan menumbuhkan sikap makin positif terhadap obyek tersebut . Menurut peneliti setelah melakukan penelitian pada ibu hamil dengan Diabetes Mellitus di Puskesmas Tigadolok Kcamatan Dolok panribuan terdapat Pendidikan SD yang paling banyak mengalami Diabetes Mellitus, dikarenakan di pendidikan SD tersebut belum bisa memahami istilah reproduksi yang matang. Persiapan fisik dan mental untuk menjalani kehamilan dan persalinan.
5.3. Distribusi Ibu Hamil Trimester III yang Mengalami Diabetes Mellitus di Puskesmas Tigadolok Kecamatan Dolok Panribuan Berdasarkan Paritas Berdasarkan tabel 4.2.3 dapat di lihat jumlah ibu bersalin dengan kejadian Diabtes Mellitus di Puskesmas Tigadolok Kecamatan Dolok Panribuan, lebih banyak terjadi pada kelahiran ≥ 5 orang anak sebanyak 30 orang (60%) dan lebih sedikit pada kelahiran < 5 orang anak sebanyak 20 orang (40%). Menurut Mochtar, MPH tingkat paritas ibu yang melahirkan anak lebih dari 5 orang dapat menyebabhkan Diabetes Mellitus. Menurut Prawirahardjo, 1999 dikatakan bahwa paritas aman adalah 2-4. Namun dalam penelitian ini ditemukan bahwa ibu bersalin dengan Diabetes Mellitus yang terbanyak adalah yang memiliki anak ≥ 4 orang.
28
Menurut peneliti, setelah melakukan penelitian tentang Diabetes Mellitus pada ibu hamil di Puskesmas Tigadolok Kecamatan Dolok Panribuan diketahui bahwa, semakin tinggi tingkat paritas ibu dan semakin sering timbulnya Diabetes Mellitus akibatnya dari Prangkeas tidak optimal lagi memproduksi hormon insulin dalam tubuh.
5.4. Distribusi Ibu Hamil yang Mengalami Diabetes Mellitus di Puskesmas Tigadolok Kecamatan Dolok Panribuan Berdasarkan Pekerjaan Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa kehamilan dengan Diabetes Mellitus berdasarkan pekerjaan mayoritas pada pekerjaan buruh sebanyak 25 orang (50%), dan minoritas pada pekerjaan PNS sebanyak 2 orang (4%). Menurut Mujtahid. 2011 Pekerjaan ialah sekumpulan kedudukan (posisi) yang memiliki persamaan kewajiban atau tugas-tugas pokoknya. Dalam kegiatan analisis jabatan, satu pekerjaan dapat diduduki oleh satu orang, atau beberapa orang yang tersebar di berbagai tempat. Kebiasaan melakukan gerakan ringan dapat mengurangi frekuensi untuk duduk dan merupakan salah satu pencegahan dari kekambuhan hemorrhoid. Selain itu dengan melakukan olahraga yang ringan dapat mengurangi kadar glukosa yang berlebihan. Menurut peneliti, setelah melakukan penelitian tentang Diabetes mellitus pada ibu hamil Trimester III di Pusksmas Tigadolok Kcamatan Dolok Panribuan diketahui bahwa, Suatu pekerjaan bagi ibu hamil sangat mempengaruhi Diabetes Mellitus pada ibu tersebut. Dikarenakan pola aktivitas
29
5.5. Distribusi Ibu Hamil yang Mengalami Diabetes Mellitus di Puskesmas Tigadolok Kecamatan Dolok Panribuan Berdasarkan Riwayat Penyakit Terdahulu Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa kehamilan dengan Diabetes Mellitus berdasarkan riwayat penyakit terdahulu mayoritas terkena riwayat terdahulu sebanyak 27 orang (54%), dan minoritas pada tidak ada riwayat penyakit terdahulu sebanyak 23 orang (46%). Menurut pakar kesehatan, riwayat penyakit terdahulu adalah penyakit yang sudah lama menimpa tubuh seseorang yang bisa menyebabkan penyakit lain dapat timbul lagi dalam tubuhnya. Riwayat penyakit terdahulu dapat menyebabkan Diabetes Mellitus. Perlu diwaspadai pada ibu hamil agar tetap menjaga kesehatan dan pola makanan. Menurut peneliti, setelah melakukan penelitian tentangDiabetes mellitus pada ibu hamil di Puskesmas Tigadolok Kecamatan Dolok Panribuan diketahui bah wa, riwayat penyakit terdahulu merupakan penyakit yang sudah diderita sejak seseorang belum menderita penyakit yang sekarang dan dilakukan penelitian Tanya jawab oleh responden, responden memiliki riwayat penyakit terdahulu yaitu diabetes melitus pada riwayat kehamilan sebelumnya dapat menyebabkan Diabetes Mellitus kehamilan selajutnya.
30
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1
Kesimpulan Setelah Dilakukan Penelitian Mengenai Ibu Hamil yang Mengalami
Karakteristik Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus di Puskesmas Tigadolok Kecamatan Dolok Panribuan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1.
Usia ibu hamil dengan kejadian Diabetes Mellitus lebih banyak terjadi pada umur 17-20 tahun 81,25%.
2.
Pendidikan ibu hamil dengan kejadian Diabetes Mellitus lebih banyak pada Pendidikan SD sebanyak 81,25%.
3.
Paritas ibu hamil dengan kejadian Diabetes Mellitus lebih bnyak terjadi pada ibu multi gravida sebanyak 46,87%.
4.
Pekerjaan ibu hamil dengan kejadian Diabetes Mellitus lebih banyak terjadi pada pekerjaan buruh sebanyak 50%.
5.
Riwayat penyakit Terdahulu ibu hamil dengan kejadian Diabetes Mellitus lebih bnyak terjadi sebanyak 54%.
30
31
6.2 1.
Saran Bagi Tenaga Kesehatan Diharapkan bagi tenaga kesehatan yang mempunyai keterkaitan langsung dengan masyarakat lebih berperan aktif dalam meningkatkan pelayanan kesehatan khususnya Diabetes Mellitus pada ibu hamil.
2.
Bagi Peneliti Selanjutnya Bagi Peneliti selanjutnya diharapkan meneliti dengan responden yang lebih banyak, sehingga didapat data yang lebih lengkap tentang terjadinya Diabetes Mellitus pada ibu hamil, sehingga hasil penelitian ibu dapat sebagai acuan untuk meningkatkan mutu pendidikan dan masukan kepada tenaga kesehatan.
3.
Bagi Ibu Hamil Diharapkan kepada ibu hamil agar sering melakukan pemeriksaan kehamilan khususnya konseling tentang terjadinya Diabetes Mellitus pada ibu hamil.
4.
Bagi Tempat Penelitian Diharapkan kepada tenaga kesehatan lainnya di Puskesmas Tigadolok Kecamatan Dolok Panribuan untuk memberikan informasi bahwa pentingnya mencegah Diabetes Mellitus pada saat hamil.
32
DAFTAR PUSTAKA
Estridge, Bonnie Kehamilan dan Diabetes / Bonnie Estridge,Jo Davies ; alih bahasa, Edi Nugroho ; editor,Lilian Yuwowno. – alih bahasa, Edi Nugroho ; editor,Lilian Yuwowno. – jakarta : Arcan, 2000 Admin, 27 Desember 2010. Beberapa FaktorPenyebab Diabetes http://www.tanyaibnu.com/beberapa-faktorpenyebab-penyakit-diabetes Maryuni, 2008 diabetes mellitus gastasional, Jakarta Kapital Selekta jilid II, 2006 diabetes mellitus Mitayani, S.ST.,M.Biomed Asuhan keperawatan maternitas Jakarta : Salemba Medika, 2009 Notoadmodjo S, 2010, pendidikan dan prilaku kesehatan, Rineka cipta, Jakarta Notoadmodjo S, 2005, Metode penelitian kesehatan, Rineka Cipta , Jakarta Prawirahardjo, 1999, Kehamilan dan Persalinan, Medical Book, Yogyakarta Rustam Mochtar,1998, Sinopsis Obstertri, Edisi 2, Jakarta
32
33
LEMBAR CHEKLIST KARAKTERISTIK IBU HAMIL YANG MENGALAMI DIABETES MELLITUS DI PUSKESMAS TIGADOLOK KECAMATAN DOLOK PANRIBUAN
A. DATA UMUM Petunjuk pengisian: isilah identitas ibu pada tempat yang disediakan di bawah ini
Nama
:
Umur
: a. 17-20 tahun b. 21-35 tahun
Pendidikan
: a. SD b. SMP c. SMA d. PT
Pekerjaan
: a. Buruh b. Petani c. PNS d. Dll
Alamat
:
34
B. DATA KHUSUS 1. Jumlah anak yang dilahirkan a. < 5 orang b. ≥ 5 orang 2. Apakah Ibu pernah mengalami penyakit diabetes mellitus sebelumnya? a. Ya b. Tidak
35
MASTER DATA IBU HAMIL YANG MENGALAMI DIABETES MELLITUS DI PUSKESMAS TIGADOLOK KECAMATAN DOLOK PANRIBUAN No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Usia 17-20 Tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Pendidikan 21-35 Tahun 2 2
2 2 2 2 2
SD
SMP
1 1 1 1 1 1
SMA
Paritas PT 4
2
<5 orang 1 1 1 1 1
Pekerjaan
≥5 orang 2 2 2 2 2
3 3
Buruh 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
4 2
3 3
3 3 2
1 1 1 1 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Petani
PNS
2 2 2 2 2
3
Dll 4
4 4 4 4 4 4 4
Riwayat Penyakit Terdahulu Ya Tidak 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 1 1 1 1 1 1
2 2 2
35
36
26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
2 2 2
2 2 2 2 2 2 1 1 1 1
1 1 1
1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 2
4
2 2
2 2 2
2 2 1 1 1 1 1 1 1 1
4
1
1 1 1
2 2 2 2 2
1 3
2 1
3 3
2 2
1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1
2 2 2
3 1
2
3
4 4 4 4 4 4 4
2 2 2 2 2 2 2
2
36