KARAKTER WIRAUSAHA Success is walking from failure to failure with no loss of enthusiasm. Winston Churchill
“A journey of a thousand miles begins with a single step.” Chinese Proverb Setiap kemajuan yang besar didahului oleh kegagalan berulang kali. Kegagalan-Kegagalan yang berulang adalah jalan menuju prestasi. Charles F Kettering
TUJUAN PEMBELAJARAN -
Pada akhir pembelajaran peserta didik memahami profil-profil dari para wirausaha
-
Pada akhir sesi peserta dapat mengidentifikasi dan menjelaskan kompetensi-kompetensi kunci yang diperlukan untuk membangun usaha yang berhasil.
-
Bagaimana Seharusnya Seorang Wirausaha Bersikap dan Bertindak
-
Apakah Anda Berjiwa Wirausaha
Video link: http://www.youtube.com/watch?v=llIAHjEkKTQ&feature=relmfu http://www.youtube.com/watch?v=zoYaWe7PzT4&feature=relmfu http://www.youtube.com/watch?v=fBGe_8zprTw&feature=relmfu http://www.youtube.com/watch?v=am244hL_nQQ&feature=relmfu
Bob Sadino Profil Wirauasah Seseorang dapat dikatakan sebagai seorang wirauasaha apabila dia mampu menciptakan sebuah usaha baru dengan mengambil resiko dan ketidak pastian untuk dapat memperoleh keuntungan dan meningkatkan usaha yang dimilikinya. Para peneliti telah menghabiskan banyak waktu dan upaya untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai profil seorang wirausaha. Adapun beberapa profil yang umumnya dimiliki oleh para wirausaha adalah: 1. Menyukai tanggungjawab Wirausaha merasa bertanggungjawab secara pribadi atas hasil perusahaan tempat mereka terlibat. Mereka lebih menyukai dapat mengendalikan sumber-sumber daya mereka sendiri dan menggunakan sumber-sumber daya tersebut untuk mencapai cita-cita yang telah mereka tetapkan sendiri. 2. Lebih menyukai resiko menengah. Seorang wirausaha bukanlah seorang pengambil resiko secara sembarangan, melainkan seseorang yang mengambil resiko yang diperhitungkan. Tidak seperti para penjudi, seorang wirausaha jarang berjudi. Wirausaha melihat sebuah bisnis dengan tingkat pemahaman yang sesuai dengan resiko pribadi yang dimilikinya. Cita-cita mungkin tampak tinggi-bahkan mustahil tercapai bila dilihat dari persepsi orang lain, tetapi seorang wirausaha melihat situasi itu dari sudut pandang yang berbeda dan mereka percaya bahwa sasaran mereka masuk akan dan dapat dicapai. Mereka biasanya melihat peluang di daerah yang sesuai dengan pengetahuan, latarbelakang dan pengalaman yang mereka miliki sehingga mampu meningkatkan kemungkinan tingkat keberhasilan dalam berbisnis. Paul Hawken, mitra pendiri Smith & Hawken, sebuah perusahaan yang bergerak dalam penjualan alat taman lewat pos menjelaskan: “Seorang wirauasaha yang baik adalah penghindar resiko bukan pengambil resiko. Mereka terlihat sebagai pengambil resiko karena mereka melihat pasar dengan cara yang berbeda dengan cara kita melihat; mereka melihat produk atau jasa yang sesuai dengan perubahan kebudayaan. Segera setelah mereka melihat kesempatan, mereka menciptakannya, mereka secara sistematis menghilangkan semua faktor resiko dan akan terlindung dari resiko sewaktu masuk kepasar. Mereka menjadi penghapus resiko” 3. Keyakinan atas kemampuan mereka untuk berhasil
Para wirausaha umumnya memiliki banyak keyakinan atas kemampuan mereka untuk dapat meraih keberhasilan. Mereka cenderung optimis terhadapa peluang keberhasilan dan optimism mereka biasanya berdasarkan kenyataan. Salah satu penelitian dari National Federation of Independent Business (NFIB) menyatakan bahwa sepertiga dari wirausaha menilai peluang keberhasilan mereka 100 persen. Tingkat optimism yang tinggi kiranya dapat menjelaskan mengapa kebanyakan wirausaha yang berhasil pernah gagal dalam bisnis-kadang lebih dari sekali sebelum akhirnya mencapai keberhasilan. 4. Hasrat untuk mendapatkan umpan balik langsung Seorang wirausaha ingin mengetahui sebaik apa mereka berkeja dan terus menerus mencari pengukuhan. Tricia Fox, pendiri Fox, pendiri Fox Day School,Inc., mengatakan”Saya senang menjadi seseorang yang bebas dan berhasil. Tidak ada umpan balik yang sebaik bisnis anda sendiri”. 5. Tingkat energy yang tinggi Wirausaha lebih energik dibandingkan orang kebanyakan. Energi ini merupakan faktor penentu mengingat luar biasanya energi yang dibutuhkan untuk mendirikan suatu usaha. Sehingga kerja keras dalam waktu yang lama merupakan hal yang luar biasa. 6. Orientasi kedepan Seorang wirausaha memiliki indra yang kuat dalam mencari peluang. Mereka melihat kedepan dan tidak begitu mempersoalkan apa yang telah dikerjakan kemarin, melainkan lebih mempersoalkan apa yang akan dikerjakan besok. Bila manajer tradisional memperhatikan pengelolaan sumber daya yang ada, seorang wirausaha lebih tertarik mencari dan memanfaatkan peluang. 7. Keterampilan berorganisasi Membangun sebuah perusahaan “dari nol” dapat dibayangkan seperti mengubungkan potongan-potongan sebuah gambar besar. Para wirausaha mengetahui cara mengumpulkan orang-orang yang tepat untuk menyelesaikan suatu tugas. Penggabungan orang dan pekerjaan secara efektif memungkinkan para wirausaha untuk mengubah sebuah sudut pandang ke depan menjadi suatu kenyataan. 8. Menilai prestasi lebih tinggi daripada uang Salah satu pandangan yang salah terhadap para wirausaha adalah anggapan bahwa mereka sepenuhnya terdorong oleh keinginan menghasilkan uang. Sebaliknya, prestasi tampaknya malah menjadi motivasi utama para wirausaha; uang dalam hal ini hanya sebagai cara untuk
“menghitung skor” pencapaian sasaran atau symbol prestasi. Seorang peneliti bisnis menyatakan,” Yang membuat wirausaha bergerak maju lebih kompleks-dan lebih luhur-dari sekedar uang adalah Kewirausahaan lebih mengenai menjalankan sendiri apa yang diinginkan.Tentang sesuatu yang tampaknya tidak mungkin”.
KOMPETENSI SEORANG WIRAUSAHA YANG SUKSES “Bagimana caranya agar bisa menjadi seorang wirausaha yang sukses?”, itulah pertanyaan yang seringkali ditanyakan oleh orang-orang yang ingin menjadi seorang wirausaha. Ada beberapa kompetensi yang harus dimiliki dan dikembangkan oleh para wirausaha agar dapat membangun sebuah usaha yang berhasil. Ada tiga kompetensi utama yang perlu dimiliki oleh seorang wirausaha, hal ini dapat tercermin pada gambar dibawah ini:
Pengetahuan
Keterampilan
Sifat
Bila diperhatikan gambar diatas dapat digambarkan bahwa seorang wirausaha harus memiliki: sekumpulan pengetahuan, seperangkat keterampilan dan satu gugus sifat. Adapun definisi dari pengetahuan adalah sesuatu yang terdiri dari kumpulan informasi yang disimpan, yang dapat dimunculkan kembali apabila dibutuhkan, keterampilan adalah kemampuan untuk menerapkan pengetahuan dan sifat adalah sekumpulan kualitas atau karakter yang membentuk kepribadian seseorang.
1. Pengetahuan yang Penting Bagi Seorang Wirausaha Seorang yang ingin memulai usaha perlu mengembangkan beberapa bidang pengetahuan bisnis. Pengetahuan adalah pemahaman tentang sebuah subjek yang diperoleh melalui pengalaman atau melalui pembelajaran dan studi. Anda mungkin akan memperoleh pengetahuan melalui cara-cara berikut ini:
Belajar tentang komunitas. Seperti apa masyarakat yang tinggal di dalamnya, usia, menikah atau lajang, jumlah anggota keluarga mereka dan tingkat pendapatan mereka.
Mengetahui apa yang sedang terjadi. Gaya busana terkini, makanan, layanan yang banyak dicari, jenis olahraga yang sedang populer. Pada dasarnya, seorang wirausaha selalu ingin mengetahui apa yang baru dan berbeda.
Memperoleh pengetahuan melalui pendidikan. Masing-masing pelajaran yang Anda pelajari akan menjadi bekal penting bagi Anda ketika anda menjadi seorang wirausaha.
Belajar dalam pekerjaan. Pekerjaan yang mungkin anda lakukan saat ini juga dapat memberikan pengalaman dan pengetahuan praktis tiap hari sehingga dapat memberikan dasar dalam mengembangkan kewirausahaan
Tentunya, semua pengetahuan yang diperoleh setiap individu sepanjang hidupnya merupakan bekal yang penting untuk menjadi seorang wirausaha dimana kewirausahaan menggabungkan semua pengetahuan dan pengetahuan individu. 2. Keterampilan Apa Saja yang Dibutuhkan Seorang Wirausaha Seorang wirausaha membutuhkan banyak keterampilan untuk dapat menjalankan usahanya dengan sukses. Kemampuan yang baik dalam menerapkan pengetahuan yang diperoleh membuktikan kemampuan tersebut dalam menjalankan sebuah usaha menunjukkan tingkat keterampilan yang diperoleh oleh seorang wirausaha. Keterampilan-keterampilan ini berbedabeda antara satu bisnis dengan bisnis lain, karena setiap usaha memang memiliki karakteristik yang berbeda pula. Tentu saja, setiap usaha akan membutuhkan beberapa pengetahuan dan keterampilan khusus yang diperlukan untuk bisnis itu sendiri. Walau demikian, terdapat keterampilan-keterampilan umum dan pengetahuan yan gbersifat umum bagi kebanyakan bisnis. Beberapa pengetahuan umum tersebut meliputi:
Mengembangkan sebuah rencana bisnis. Ini merupakan sebuah proposal yang menggambarkan bisnis Anda dan berlaku sebagai sebuah penduan untuk mengelola bisnis Anda. Seringkali, rencana bisnis menjadi penting ketika Anda perlu meminjam
uang atau ketika Anda ingin agar orang-orang menanamkan modalnya dalam usaha Anda.
Memperoleh bantuan teknis. Memperoleh bantuan dari orang-orang yang berpengalaman dan lembaga-lembaga khusus dapat memberikan pengetahuan tambahan dan keterampilan untuk mengambil keputusan bagi para wirausaha.
Memilikh jenis kepemilikan. Bagaimana sebuah bisnis dibangun secara legal tergantung pada bagaimana bisnis tersebut dimiliki. Apabila satu orang memiliki bisnis tersebut, maka bisnis tersebut merupakan bisnis kepemilikan tunggal. Apabila terdapat lebih dari satu orang yang mengambil bagian dalam kepemilikan-kepengurusan bisnis tersebut, maka bisnis tersebut merupakan kemitraan. Sebuah korporasi diatur oleh negara dan beroperasi sebagai entitas legal yang terpisah dari para pemiliknya.
Merencanakan Strategi Pasar. Hal ini merupakan alat bisnis untuk membantu merencanakan semua kegiatan yang terlibat dalam pertukaran darang dan jasa antara produsen dan konsumen.
Lokasi Bisnis. Hal ini merupakan sebuah keputusan yang penting yang dapat “membangun” atau “menghancurkan? Sebuah bisnis baru. Pemilik usaha kecil harus memilih lokasi yang “tepat” untuk bisnisnya.
Membiayai bisnis. Penting untuk mengetahui kemana harus meminjam uang yang dibutuhkan untuk memulai bisnis Andan dan membuatnya tetap berjalan.
Menangani isu-isu hukum. Wirausaha berhadapan dengan berbagai pertanyaan hukum. Ia perlu mengetahui kapan ia harus mencari nasehat dan kemana ia harus mencari nasehat hukum tersebut.
Mentaati peraturan pemerintah. Peraturan pemerintah ada untuk melindungi semua orang yang terlibat da dalam bisnis (warga yang ingin bekerja untuk bisnis tersebut, konsumen, pemilik bisnis dan bahkan linkungan). Peraturan-peraturan mengenai pengoperasian usaha-usaha kecil dibut ditingkat negara (nasional), propinsi, kabupaten/kota dan lokal.
Meneglola Bisnis. Manajemen yang baik adalah kunci kesuksesan. Manajer-manajer harus merencanakan pekerjaannya, mengatur pegawainya dan sumber-sumber daya untuk mendukung pekerjaan, staff dalam bisnis, mengarahka pegawai, dan mengendalikan serta mengevaluasi pekerjaan.
Mengelola Sumber Daya Manusia. Manajemen sumber daya manusia melibatka perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan evaluasi seluruh kegiatan yang langsung melibatkan pegawai dan mendoronh produktifitas mereka.
Mempromosikan Bisnis. Tujuan promosi adalah menginformasikan kepada konsumen tentang barang dan jasa yang diproduksi, untuk membantu mereka membuat keputusan pembelian yang baik.
Mengelola Upaya Penjualan. Sangat penting untuk menggunakan prinsip-prinsip penjualanyang baik untuk menarik pelanggan baru sera untuk terus melayani pelanggan lama. Jika sebiah perusahaan tidak dapat menjual barang atau jasanya, perusahaan tersebut tidak akan menghasilkan laba dan bisnis tersebut akan gagal.
Menyimpan catatan-catatan Bisnis. Menyimpan catatan-catatan bisnis merupakan sebuah bentuk pencatatan nilai. Pemilik/manajer usaha kecil dapat mengetahui nilai bisnis mereka pada saat ini dengan catatan-catatan yang akurat dan terkini.
Mengelola keuangan. Hal ini dibutuhkan sebuah usaha yang ingin berkembang dan menghasilkan laba. Tugas-tugas, manajer keuangan mencakup membaca dan menganalisis laporan-laporan keuangan dan kemudian menggunakan informasiinformasi ini untuk menentukan kekuatan dan kelemahan perusahaan tersebut. Laporan keuangan memberikan informasi yang dibutuhkan untuk menyusun rencana dan mengambil tindakan korektif yang diperlukan.
Mengelola Kredit Pelanggan dan Penagihannya. Pemilik usaha kecil sering kali harus memberikan kredit kepada pelanggan agar mereka tidak pindah ke perusahan lain. Pada saat bersamaan, mereka harus menghindari pinjaman-pinjaman yang melewati tenggat waktunya yang dapat membuat modal berhenti dan meningkatkan biaya penagihan.
Melindungi Bisnis. Penting untuk mengidentifikasi resiko-resiko yang dihadapi oleh wirausaha, kerena kejahatan bisnis arau kehilangan hak milik. Selain itu, tindakan berjaga-jaga seperti membeli asuransi harus diambil, sehingga sebuah perusahaan kecil dapat mengurangi kerugiannya karena resiko-resiko tersebut.
3. Sifat Sifat telah dijabarkan diatas sebagai sekumpulan kualitas atau kompetensi yang membentuk kepribadian seorang individu. Dalam sebuah studi antar budaya di India, Malawi, Equador, telah diidentifikasi sebanyak 14 sifat pribadi kewirausahaan (PECs=Personal Entrepreneurial Characteristic) yang menunjukkan perilaku wirausaha yang sukses. Penelitian ini dilakukan oleh
McBer & Co dan Management System Internasional. Adapun ke empat belas PECs tersebut adalah: 1
Berinisiatif
2
Teguh
3
Memiliki standar mutu yang tinggi
4
Berorientasi pada efisiensi
5
Menyelesaikan masalah dengan cara kreatif
6
Mengambil resiko yang diperhitungkan
7
Persuasif
8
Melihat dan segera bertindak apabila ada peluang
9
Secara pribadi haus akan informasi
10 Berkomitmen untuk memenuh kontrak/menepati janji 11 Merencanakan bisnis secara sistematis 12 Memilii rasa percaya diri yang tinggi 13 Tegas 14 Menggunakan strategi yang tepat
Seseorang yang tidak memiliki ketiga kompetensi tersebut dalam bisnisnya, kemungkinan besar akan menghadapi kesulitan dalam mengelola bisnis yang dimilkinya. Apa yang akan terjadi bila seseorang wirauaha memiliki:
Pengetahuan dan Keterampilan Saja Seseorang dengan pengetahuan dan keahlian (keterampilan) saja kemungkinan tidak akan bertahan lama, sekalipun ia dapat memulainya dengan baik. Sebagai contoh, tanpa sifat, ia mungkin akan menunjukkan keputusasaan bila menghadapi hambatan besar; atau orang tersebut tidak akan melihat atau bertindak apabila terdapat peluang; atau ia tidak akan mau mengambil resiko dalam menerjuni dunia bisnis sejak awal.
Pengetahuan dan Sifat Saja Seseorang hanya memiliki pengatahuan dan sifat saja mungkin tidak akan menemukan sesuatu yang bernilai untuk menerapkan kedua hal itu, tanpa kemampuan teknis. Atau mereka akan menemukan bahwa mereka terlalu tergantung pada pihak lain dank arena
itu, mungkin menjadi kurang kuat. Solusinya mungkin dengan mencari mitra atau pegawai dengan keterampilan yang dibutuhkan
Keterampilan dan Sifat Saja Seorang calon wirausaha yang hanya memiliki keterampilan dan sifat kewirausahaan saja, tapi memiliki pengetahuan yang minim, bisa saja memulai usahanya sendiri. Namun, dalam lingkungan bisnis yang kompetitif, minimnya pengetahuan atau ketidaktahuan mengenai pelanggan atau pasar misalnya, dapat mengakibatkan kegagalan dalam mengembangkan bisnisnya. Oleh karena itu, pengetahuan atau informasi merupakan sesuatu yang penting bagi bisnis, dalam bentuk apapun untuk dapat meraih keberhasilan.
APAKAH ANDA MEMILIKI SIFAT yang DIBUTUHKAN dalam KEWIRAUSAHAAN Pada bagian ini anda akan melihat sebuah alat ukur yang mungkin dapat memberikan gambaran menganai sifat-sifat pribadi kewirausahaan yang anda miliki. Untuk dapat mengetahui hal ini snda harus memberi tanda pada pernyataan yang menurut Anda paling sesuai atau paling mendekati kepribadian anda. Jawablah dengan sebenar benarnya karena tidak ada pernyataan yang benar atau salah. 1. A. Saya melakukan pekerjaan atas inisiatif sendiri. Tidak seorangpun yang harus memberitahu saya untuk mulai berjalan B. Jika seseorang menyuruh saya untuk memulai, saya dapat melanjutkan pekerjaan tersebut dengan mudah C. Santai saja. Saya tidak bekerja keras kecuali jika terpaksa 2. A. Saya menyukai orang-orang. Saya dapat bergaul dengan siapapun B. Saya memiliki banyak teman, saya tidak membutuhkan orang lain lagi. C. Saya menganggap kebanyakan orang adalah kerabat. 3. A. Saya dapat membuat banyak orang mengikuti saya ketika saya memulai sesuatu B. Saya dapat memberi perintah jika seseorang memberitahu apa yang harus kita lakukan C. Saya membiarkan orang lain menggerakkan kegiatan. Kemudian saya akan mengikutinya jika saya ingin. 4. A. Saya suka mengambil tanggungjawab dan menyelesaikannya B. Saya akan mengambil alih-jika terpaksa, tapi saya lebih suka membiarkan orang lain yang bertanggungjawab
C. Selalu ada orang di sekitar kita yang ingin menonjolkan kepintanrannya. Saya membiarkannya 5. A. Saya suka membuat rencana sebelum memulai suatu pekerjaan. Saya biasanya mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan jika teman-teman saya melakukan sesuatu pekerjaan B. Saya dapat mengerjakan pekerjaan dengan baik kecuali jika terlalu sulit. Jika menemui pekerjaan yang terlalu sulit, saya akan menyerah dan tidak menyelesaikannya C. Teman kantor mempersiapkan segala sesuatu yag dibutuhkan untuk suatu pekerjaan, kemudian ada sesuatu datang dan mengacaukan semuanya. Jadi, saya hanya mengerjakan apa yang ada didepan saya, tanpa memperdulikan persiapan yang telah dilakukan teman kantor tersebut. 6. A. Saya dapat melanjutkan pekerjaan selama saya mau. Saya tidak keberatan bekerja keras untuk sesuatu yang saya inginkan B. Saya akan bekerja keras untuk sementara, tapi jika saya anggab sudah cukup, saya akan berhenti C. Saya tidak berpikir bahwa kerja keras akan membawa Anda ke suatu tujuan tertentu 7. A. Saya dapat memutuskan sesuatu dengan cepat jika saya harus melakukannya. Dan ini biasanya berakhir dengan baik pula B. Saya dapat memutuskan sesuatu jika saya memiliki banyak waktu. Jika saya harus memutuskan sesuatu dengan cepat, nantinya saya akan menyesal dan menggerutu seharusnya saya tadi mengambil keputusan yang lain saja C. Saya tidak suka menjadi pengambil keputusan. Karena saya takut keputusan yang saya ambil salah. 8. A. Orang mudah percaya pada apa yang saya katakana. Padahal saya tidak mengatakan sesuatu hal yang tidak saya maksudkan B. Seringkali saya berusaha berbicara jujur, tapi terkadang saya hanya mengatakan apa yang saya anggap paling mudah untuk saya katakana C. Mengapa saya harus mengatakan yang sebenarnya, jika orang lain tidak mengetahui perbedaannya? 9. A. Jika saya telah memutuskan untuk melakukan suatu rencana, saya tidak akan membiarkan apapun menghalangi saya
B. Saya biasanya menyelesaikan apa yang saya kerjakan pada saat itu juga – jika tidak terjadi kesalahan C. Jika suatu rencana yang telah saya rencanakan dengan baik tidak berjalan seperti yang saya harapkan, saya akan berhenti atau menyerah, mengapa harus khawatir? 10. A. Saya dalam kondisi sehat, saya tidak pernah kehabisan tenaga B. Saya memiliki cukup energi untuk melakukan banyak hal yang ingin saya lakukan C. Saya Kehabisan energi lebih cepat daripada teman-teman saya.