BPD SULTRA | LAPORAN TAHUNAN 2009
LAPORAN TAHUNAN
2009
Identitas Perusahaan Nama Perusahaan
: Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara
Kantor Pusat
: Jl. Mayjend Sutoyo No.95 Kendari 93126 Telepon (0401) 3122551 – 3121526
Tanggal Pendirian
: 02 Maret 1968
Status Perusahaan (BUMD)
: Badan Usaha Milik Daerah
Pemegang Saham
: Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota se Sulawesi Tenggara
Modal Dasar
: Rp. 150.000.000.000
Total Aktiva (2009)
: Rp. 1.558.990.852.859
Website
: www.banksultra.co.id
Identitas Perusahaan & Kinerja Keuangan
3
LAPORAN TAHUNAN
2009
Kinerja Keuangan Kinerja keuangan BPD Sulawesi Tenggara secara konsolidasi diakhir tahun 2009 setelah dilakukan audit oleh KAP DBS&D dibandingkan dengan tahun 2008 terlihat dalam tabel berikut : (Rp. Jutaan)
Keterangan A. Neraca 1. Total Aktiva 2. Aktiva Produktif a. Giro pada Bank Lain b. Penempatan pada bank lain c. Kredit yang diberikan d. Surat-surat berharga e. Penyertaan 3. Dana Pihak Ketiga (DPK) a. Giro b. Tabungan c. Deposito 4. Modal a. Modal disetor b. Modal Pinjaman c. Modal Sumbangan d. Cadangan e. Laba/rugi B. Laba-Rugi 1. Pendapatan a. Pendapatan bunga, Provisi & Komisi b. Pendapatan Operasional lainnya c. Pendapatan Non Operasional 2. Biaya-Biaya a. Biaya Bunga,Provisi & Komisi b. Biaya Operasional lainnya c. Biaya Non Operasional 3. Laba – Rugi a. Laba Sebelum Pajak b. Pajak Penghasilan Badan c. Laba Setelah Pajak
2008
2009
Selisih
1.144.964
1.558.991
414.027
1.127 160.162 759.249 59.301 0
1.331 506.000 865.129 59.183 0
204 345.838 105.880 (118) 0
292.324 314.014 231.035
246.564 374.168 612.322
(45.760) 60.154 381.287
130.334 1.556 246 44.989 61.841
130.334 6.556 246 54.053 87.094
0 5.000 0 9.064 25.253
186.464
194.574
8.110
9.377 586
12.583 45.921
3.206 45.335
35.771 65.815 394
33.684 104.732 34.425
(2.087) 38.917 34.031
94.446 32.605 61.841
80.237 24.770 55.467
(14.209) (7.835) (6.374)
Berdasarkan Kinerja Keuangan diatas, berikut ini disajikan beberapa rasio keuangan utama yang berhasil dicapai Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara diakhir tahun 2009 dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2008 sebagai berikut : Identitas Perusahaan & Kinerja Keuangan
4
LAPORAN TAHUNAN
Keterangan C. I.
2009
2008 (%)
2009 (%)
Selisih (%)
40,66
37,08
40,38
36,87
(3,51)
19,88
18,24
(1,64)
6,68 5,77 96,97 100,00 9,22 6,76
2,89 3,53 102,59 100,00 4,86 0,86
(3,79) (2,24) 5,62 0 (4,36) (5,9)
5,04 14,22 13,62 79,49
5,30 23,56 12,96 67,67
0,26 9,34 (0,66) (11,82)
112,99
102,21
(10,78)
5,81 -
5,11
(0,7)
Rasio-rasio Keuangan Permodalan 1.
CAR dengan memperhitungkan Risiko Kredit 2. CAR dengan memperhitungkan Risiko Kredit dan Risiko Pasar 3. Aktiva Tetap Terhadap Modal II. Kualitas Aktiva 1. Aktiva Produktif Bermasalah 2. PPA Produktif terhadap Aktiva Produktif 3. Pemenuhan PPA Produktif 4. Pemenuhan PPAP Non Produktif 5. Non Performing Loan - Gross (NPL) 6. NPL Net III. Rentatabilitas 1. Return On Asset (ROA) 2. Return On Equity (ROE) 3. Net Interest Margin (NIM) 4. Biaya Operasional/Pendapatan Operasional (BOPO) IV. Likuiditas LDR V. Kepatuhan (Compliance) 1. a. Persentase Pelanggaran BMPK a.1. Pihak Terkait a.2. Pihak Tidak Terkait b. Persentase Pelampauan BMPK b.1. Pihak Terkait b.2. Pihak Tidak Terkait 2. GWM Rupiah 3.PDN
Identitas Perusahaan & Kinerja Keuangan
5
(3,58)
LAPORAN TAHUNAN
2009
Sejarah Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara didirikan berdasarkan Surat Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Gotong Royong Provinsi Sulawesi Tenggara Nomor
34
Tahun 1968 tanggal 02 Maret 1968 tentang Bank Pembangunan Daerah
Sulawesi Tenggara, sebagaimana telah diubah dengan Perda No.1 Tahun 1981 tanggal 22 Januari 1981, Perda No. 2 Tahun 1988 tanggal 8 April 1988 dan Perda No. 2 tahun 1993 tanggal 13 Februari 1993. Sejalan dengan adanya perubahan peraturan dan ketentuan perbankan khususnya mengenai ketentuan permodalan bagi Bank Umum sebagaimana dimaksud oleh Arsitektur Perbankan Indonesia (API) maka ketentuan pendirian BPD Sulawesi Tenggara dilakukan penyesuaian yang dituangkan dalam Peraturan Daerah No. 5 Tahun 2003 tanggal 12 September 2003 Tentang Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah No. 10 Tahun 2004 tanggal 21 September 2004 dengan merubah ketentuan tentang modal dasar BPD Sulawesi Tenggara dari Rp.50.000.000.000,- (lima puluh miliar rupiah) menjadi Rp.150.000.000.000,- (seratus lima puluh miliar rupiah).
Sejarah dan Visi & Misi
6
LAPORAN TAHUNAN
2009
V i s i Terwujudnya Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara yang tumbuh secara wajar, mampu bersaing di daerah Sulawesi Tenggara, memiliki manajemen yang handal serta didukung dengan personilpersonil yang profesional guna mendukung program dan rencana strategi pemerintah daerah melalui pendekatan ekonomi rakyat yang berorientasi pada kemandirian.
M i s i Menumbuhkan motivasi kerja pegawai yang lebih kreatif, produktif dan mandiri melalui pendidikan bagi pegawai non manajerial, mengikuti workshop/seminar bagi staf manajerial, serta meningkatkan kesejahteraan pegawai melalui perbaikan/peningkatan kesejahteraan pegawai. Lebih mendekatkan Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara kepada masyarakat melalui perluasan jaringan bisnis dengan cara pembukaan Kantor Cabang/Cabang Pembantu/ Kantor Kas yang berpotensi dalam rangka penghimpunan dana pihak ketiga dan penyaluran kredit kepada pengusaha mikro dan kecil yang mempunyai usaha produktif.
Sejarah dan Visi & Misi
7
LAPORAN TAHUNAN
2009
LAPORAN TAHUNAN
2009
Sambutan Ketua Dewan Pengawas Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Pertama-tama saya selaku ketua Dewan Pengawas BPD Sulawesi Tenggara ingin mengajak kita semua memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat, taufik, dan hidayahNya, sehingga semua rencana kegiatan Bank tahun buku 2009 yang ditetapkan dapat kita laksanakan. Kita pula maklumi beberapa rencana kegiatan tidak mencapai target, oleh karena itu saya mengharapkan memasuki tahun buku 2010 semua kendala dapat dibenahi sehingga kedepan BPD sultra lebih berkembang lagi. Kelemahan/hambatan yang mendesak dibenahi tahun 2010 antara lain : 1. Masalah modal Bank yang sampai saat ini masih kecil, bagaimana bisa kita mendukung program pemerintah secara maksimal dengan modal yang tidak cukup. 2. Masalah sumber daya manusia (SDM) yang belum handal menghadapi tantangan persaingan yang semakin keras. Direktur Utama BPD Sultra yang kosong selama tahun 2009 dijabat sementara oleh salah seorang Anggota Dewan Pengawas. Dewan Pengawas sendiri baru dilantik medio tahun 2009 dan lain- lain yang tentunya harus bisa kita tingkatkan lagi agar lebih baik. 3. Pada beberapa indikator pengelolaan Bank masih perlu lebih efektif dan efisien sehingga kedepan, operasional Bank diharapkan lebih terarah dan efisien. Demikian sambutan singkat yang dapat kami sampaikan dengan tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada : -
Pemegang saham BPD Sultra yang telah memberikan dukungan dalam pengembangan BPD Sultra.
-
Pemimpin Bank Indonesia beserta jajarannya yang telah memberikan petunjuk pembinaan agar BPD Sultra lebih baik.
Sambutan Ketua Dewan Pengawas
11
LAPORAN TAHUNAN
-
2009
Direksi dan jajarannya yang telah bekerja secara tulus dalam melaksanakan program kerja, serta petunjuk dan saran dari dewan pengawas.
-
Semua nasabah ( kreditur/debitur) yang telah mendukung kegiatan BPD Sultra selama ini.
Akhirnya kami mohon maaf kepada semua steakholder apabila selama ini manajemen BPD Sultra lalai dalam tutur dan tindak yang tidak seharusnya. Semoga Tuhan Yang Maha Besar senantiasa membimbing kita semua kejalan yang benar dan diridhoi-Nya . Amin
Wassalam
Kendari, 17 Mei 2010
DEWAN PENGAWAS BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGGARA
H. ZAINAL ABIDIN Ketua
Sambutan Ketua Dewan Pengawas
12
LAPORAN TAHUNAN
2009
Dewan Pengawas Ketua Dewan Pengawas Ir. H. Zainal Abidin, MM
Lahir di Soppeng, pada tanggal 21 November 1953, Pendidikan terakhir Magister Manajemen dari Universitas Hasanuddin Makassar Tahun 2002. Aktif mengikuti berbagai seminar dan studi banding baik di dalam negeri maupun luar negeri serta mengikuti kursus/pelatihan seperti Pelatihan Administrasi Pembangunan, Program Perencanaan Pembangunan Nasional, Management Project, SEPALA, Instruktur Pengembangan SDM, SEPADYA, Agriculture Cooperating, SESPA-NAS, Waskat dan Terpadnas. Menjabat sebagai Sekretaris Daerah (SEKDA) Provinsi Sulawesi Tenggara sejak Tahun 2006 sampai sekarang. Menjabat Ketua Dewan Pengawas Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara sejak Tahun 2009.
Anggota Dewan Pengawas Drs. H. Suma Sanggo Lahir di Kolaka, pada tanggal 05 Desember 1945, Pendidikan terakhir S1 Akuntansi Pajak pada Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Keuangan Indonesia (STIKI) Ujung Pandang Tahun 1979. Pendidikan/pelatihan yang pernah diikuti yaitu SEPALA Depdagri, Latihan Keuangan Daerah (LKD), SEPADYA, Local Government Training sedangkan di bidang Perbankan Sekolah Staf dan Pimpinan Bank (SESPIBANK). Mengawali karir sebagai karyawan Perum Kertas Gowa Makassar Tahun 1971-1980, sebagai Pegawai Negeri Sipil sejak Tahun 1980 dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Biro Keuangan Setwilda Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 19931994. Menjabat sebagai Direktur Utama Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara sejak tahun 1994-2005. Menjabat Anggota Dewan Pengawas BPD Sulawesi Tenggara sejak Tahun 2009 sampai sekarang.
Dewan Pengawas
13
LAPORAN TAHUNAN
2009
Sambutan Direktur Utama Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji dan syukur hanya kepada Allah SWT (Tuhan Yang Maha Esa) atas segala rahmat dan karuniaNya sehingga Direksi beserta Dewan Pengawas dan seluruh serta staf dengan rasa bahagia dapat kembali menyampaikan laporan hasil kinerja Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara selama Tahun Buku 2009.
Sebagai Bank milik Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara, BPD Sulawesi Tenggara dituntut untuk tetap eksis sebagai Bank Umum dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga intermediasi maupun sebagai agent of development, guna menopang pertumbuhan ekonomi dan pembangunan daerah.
Kinerja keuangan yang dicapai oleh Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara tahun 2009 dengan hasil yang menggembirakan selaras dengan target yang telah ditetapkan, sesuai audit yang dilakukan oleh KAP dbs&d dibandingkan dengan tahun 2008 sebagian besar mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari total asset BPD Sulawesi Tenggara tahun 2009 sebesar Rp1.558.991 juta meningkat sebesar Rp414.027 juta dibandingkan total asset tahun 2008 sebesar Rp1.144.964 juta.
Posisi dana pihak ketiga mengalami peningkatan yaitu sebesar Rp1.233.054 juta tahun 2009 meningkat sebesar Rp395.681 juta dibandingkan dana pihak ketiga tahun 2008 sebesar Rp837.373 juta.
Sambutan Direktur Utama
14
LAPORAN TAHUNAN
2009
Realisasi kredit yang diberikan tahun 2009 sebesar Rp865.129 juta mengalami kenaikan sebesar Rp105.880 juta dibandingkan realisasi kredit yang diberikan tahun 2008 sebesar Rp759.249 juta.
Namun demikian, penurunan tingkat suku bunga kredit sebagai dampak dari penurunan Bi rate dan peningkatan terhadap biaya operasional lainnya sangat mempengaruhi hasil usaha bank, sehingga laba usaha setelah pajak mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2008.
Peningkatan kinerja keuangan BPD Sulawesi Tenggara sangat ditunjang oleh peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM) serta dukungan teknologi informasi (TI) yang handal, merupakan modal utama dalam pengembangan operasional bank. Dengan mengoptimalkan pegawai BPD Sulawesi Tenggara sebanyak 306 orang melalui pendidikan dan pelatihan serta peningkatan penghasilan selama tahun 2009, menjadi gambaran yang objektif bahwa pelayanan terhadap nasabah semakin perlu ditingkatkan.
Tahun 2009 BPD Sulawesi Tenggara menetapkan beberapa hal yang menjadi prioritas utama dan fokus pada penguatan internal guna menjawab tantangan yang ada yaitu penyaluran kredit investasi dilakukan dengan prinsip kehati-hatian dan menghindari transaksi yang bersifat spekulatif, memperkuat jaringan pelayanan, peningkatan kualitas layanan, mengoptimalkan penghimpunan dana pihak ketiga, pengembangan produk serta pengelolaan operasional berbasis manajemen risiko.
Kami sadar akan segala kekurangan dan keterbatasan serta kemampuan kami, namun dengan optimis, semangat, tekad dan itikad baik Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara ke depan akan menjadi lebih baik.
Sambutan Direktur Utama
15
LAPORAN TAHUNAN
2009
Akhirnya segenap Direksi mengucapkan terima kasih kepada Pemegang Saham, Dewan Pengawas, Mitra Usaha, Nasabah, seluruh pegawai dan masyarakat Sulawesi Tenggara yang telah memberikan kepercayaan dan dukungan terhadap Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara, semoga BPD Sulawesi Tenggara dapat menjadi Bank kebanggaan seluruh masyarakat Sulawesi Tenggara.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Kendari, 17 Mei 2009 BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGGARA
H. JAHJA MALLISA Pjs. Direktur Utama
Sambutan Direktur Utama
16
LAPORAN TAHUNAN
2009
DIREKSI
H. Jahja Mallisa Lahir di Majene, pada tanggal 10 April 1940, pendidikan terakhir S1 Fakultas Sosial dan Politik Universitas Gajah Mada Jogjakarta tahun 1964. Pelatihan/Kursus yang pernah diikuti yaitu Peningkatan Manajemen Pemerintah, Sespa Interdep LAN, Taspadnas, Penataran Waskat, Seminar Pembangunan Desa di Prancis serta Studi Banding Pengawasan di Jerman dan Belanda. Mengawali karir sebagai Pegawai Negeri Sipil sejak Tahun 1964 dengan berbagai jabatan strategis di Setwilda Provinsi Sulawesi Tenggara dan terakhir menjabat sebagai Kepala Inspektorat Wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 1993-2000. Menjabat sebagai Pejabat Sementara Direktur Utama Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara sejak tahun 2009 sampai sekarang.
Hj. Rukaya Thamrin Lahir di Rate-Rate pada tanggal 20 Juli 1949, pendidikan terakhir S1 Fakultas Ekonomi Universitas Haluoleo Kendari tahun 1985. Pelatihan/Kursus yang pernah diikuti dalam bidang Perbankan antara lain Manajemen Madya, Bank Planning, Pemasaran Jasa-Jasa Perbankan, Pejabat Pemberian Kredit, Sespibank dan program Eksekutif Sertifikasi Manajemen Risiko. Mengawali karir pada BPD Sultra sebagai Tenaga Kader tahun 1968. Jabatan strategis yang pernah diduduki yaitu Kepala Cabang, Kepala Bagian Umum, Kepala Biro Riset Perencanaan dan menjabat Direktur Pemasaran sejak tahun 2000 sampai sekarang.
Direksi
17
LAPORAN TAHUNAN
2009
Budiman Junus Lahir di Makassar pada tanggal 01 Juli 1962, pendidikan terakhir S1 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Putra Bangsa Surabaya tahun 1986. Pelatihan/Kursus yang pernah diikuti dalam bidang perbankan antara lain Lokakarya Analisa Kredit, Kursus Account Officer, Pemimpin Cabang, Carrier Path Management, Kursus Audit Intern Bank, Sespibank dan Sertifikasi Manajemen Risiko Level 3. Mengawali karir di BPD Sultra sebagai Pelaksana Analis Kredit tahun 1989. Jabatan strategis yang pernah diduduki yaitu, Kepala Cabang Raha, Kepala Biro Administrasi & Keuangan, Kepala Biro Pengawasan, Kepala Cabang Utama, dan menjabat sebagai Direktur Umum sejak tahun 2009.
La Utu Lahir di Mandati (Buton) pada tanggal 7 Mei 1965, pendidikan terakhir S1 Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Haluoleo Tahun 1988. Pelatihan/Kursus yang pernah diikuti dalam bidang perbankan antara lain Komputerisasi laporan Bulanan Bank, Pejabat Pemberian Kredit, Manual Perkreditan BPD, Pemimpin Cabang, Pembekalan Sertifikasi Manajemen Risiko Level 3 dan Sespibank. Mengawali karir di BPD Sultra sebagai pelaksana Kredit. Jabatan strategis yang pernah diduduki yaitu : Kepala Biro Kredit, Kepala Biro Risper, Kacab Raha, Asisten Direksi, Kepala Divisi MRI & Kepatuhan dan menjabat Direktur Kepatuhan sejak tahun 2009.
Direksi
18
LAPORAN TAHUNAN
CATATAN PERISTIWA
2009
LAPORAN TAHUNAN
2009
PEJABAT EKSEKUTIF
KEPALA DIVISI 1.
Biro Direksi
Hariyanto
2.
Divisi SDM & Umum
Arfianus
3.
SKAI
Khaerul Kemala Raden
4.
Divisi Kredit & Pemasaran
Hadiman
5.
Divisi Treasury
Hj. Nunung Yunari
6.
Divisi TSI
Depid
7.
Divisi Kepatuhan & Manajemen Risiko
H La Utu
8. Divisi Operasional
Muh. Suyuti
KEPALA CABANG 1. Cabang Utama
Budiman Junus
2.
Cabang Kolaka
Hj. Hayati Hasan
3.
Cabang Raha
Samaluddin
4.
Cabang Bau-Bau
Razikun
5.
Cabang Unaaha
Hasbi Arfa
6.
Cabang Wanci
Yuli Siswanto
Pejabat Eksekutif
21
LAPORAN TAHUNAN
2009
Kepala Divisi
1. Hariyanto Lahir di Menado pada tanggal 24 Februari 1964, alumnus Universitas Merdeka Malang.. Pelatihan/Kursus yang perbah diikuti dalam bidang perbankan antara lain kursus pejabat Pemberi Kredit, Asset Liabilities Manajemen (ALMA), Pemimpin Cabang, Bank Planning dan Sespibank serta Sertifikasi Manajemen Risiko Level 3 (tiga).. Mengawali karir di BPD Sultra sebagai pelaksana Akuntansi, Posisi senior manajemen yang pernah diduduki yaitu Kepala Biro Direksi, Kepala Divisi SDM & Umum dan saat ini menjabat sebagai Kepala Biro Direksi.
2. Arfianus Lahir di Kendari pada tanggal 25 Maret 1965, Alumnus Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Haluoleo Tahun 1989 dan menyelesaikan studi di Jurusan Manajemen Keuangan Program Pasca Sarjana Universitas Hasanuddin Makassar Tahun 2001. Pelatihan/Kursus yang pernah diikuti dalam bidang perbankan antara lain Pejabat Pemberian Kredit, Analisa Kredit, Training Of Facilitator, Account Officer, Penilaian Kinerja Pegawai, Pemimpin Cabang, Sespibank dan Sertifikasi Manajemen Risiko Level 3 (tiga). Mengawali karir di BPD Sultra sejak Tahun 1990 sebagai pelaksana Analisa Kredit. Posisi manajemen senior yang pernah diduduki yaitu Kepala Biro Perkreditan, Kepala Biro Treasury, Kepala Biro Personalia, Kepala Biro Perencanaan dan Pengembangan saat ini menjabat sebagai Kepala Divisi SDM & Umum.
Pejabat Eksekutif
22
LAPORAN TAHUNAN
2009
3. Khaerul Kemala Raden Lahir di Kendari pada tanggal 22 Oktober 1964, Alumnus Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Haluoleo Tahun 1989 dan menyelesaikan studi di Jurusan Manajemen Keuangan Program Pasca Sarjana Universitas Hasanuddin Makassar Tahun 2001. Pelatihan/Kursus yang pernah diikuti dalam bidang perbankan antara lain kursus Marketing Officer, Pemimpin Cabang dan Sespibank serta Sertifikasi Manajemen Risiko Level 3 (tiga).. Mengawali karir di BPD Sultra sejak Tahun 1990 sebagai pelaksana akuntansi. Posisi senior manajemen yang pernah diduduki yaitu Kepala Biro Keuangan dan Akuntansi, Kepala Biro Perkreditan dan saat ini menjabat sebagai Ketua Satuan Kerja Audit Intern (SKAI).
4. Hadiman Lahir di Laloeya pada tanggal 10 Maret 1966, Alumnus Jurusn Manajemen Fakultas ekonomi Universitas Haluoleo. Pelatihan/Kursus yang pernah diikuti dalam bidang perbankan antara lain pejabat pemberian kredit, Project Apraisal, ALMA, Analis Kredit, Pemimpin Cabang, Sertifikasi Manajemen Resiko Level 3 (tiga).. Mengawali karir di BPD Sultra sebagai Pelaksana Keuangan dan Pelaksana Kredit. Posisi senior manajemen yang pernah diduduki yaitu Kepala Cabang BPD Sultra Raha dan saat ini menjabat sebagai Kepala Divisi Kredit & Pemasaran.
Pejabat Eksekutif
23
LAPORAN TAHUNAN
2009
5. Hj. Nunung Yunari Lahir di Jakarta pada tanggal 01 Januari 1961, Alumnus Akademi Pariwisata Indonesia Jakarta. Pelatihan/Kursus yang pernah diikuti dalam bidang perbankan antara lain Lokakarya Komputerisasi BPD (1993), Kursus Pemasaran JasaJasa Bank Angkatan XIX, Kursus Analis Kredit, Kursus asset Liability Management BPD Se-Sulawesi, Sertifikasi Manajemen Risiko Level 3 (tiga) dan Pelatihan Bidang Treasury. Mengawali karir di BPD Sultra sebagai Pelaksana Personalia dan Teller. Posisi senior manajemen yang pernah diduduki yaitu Kepala Bagian PAK, Kepala Bagian Dana & Jasa dan saat ini menjabat Kepala Divisi Treasury.
6. Depid Lahir di Wawotobi pada tanggal 12 Februari 1973, alumnus Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Muslim Indonesia Makassar Tahun 1996 Pelatihan/Kursus yang pernah diikuti dalam bidang perbankan antara lain Kursus RTGS, Kursus Online Integrated banking System, kursus TI, Prinsip Pengenalan Nasabah, Pemimpin Cabang dan Sertifikasi Manajemen Risiko Level 3 (tiga).. Mengawali karir di BPD Sultra sebagai pelaksana Keuangan dan Staf PDE. Posisi senior manajemen yang pernah diduduki yaitu Kepala Bagian TSI, dan saat ini menjabat Kepala Divisi TSI.
Pejabat Eksekutif
24
LAPORAN TAHUNAN
7. Muh. Suyuti Lahir di Kendari pada tanggal 26 Februari 1972, alumnus Universitas Haluoleo Kendari. Pelatihan/Kursus yang pernah diikuti dalam bidang perbankan antara lain kursus Pimpinan Cabang, Pejabat Pemberian Kredit, Analisis Kredit, Sertifikasi Manajemen Risiko Level 3 (tiga) dan Manajemen Risiko Kredit. Mengawali karir di BPD Sultra sebagai pelaksana Analis Kredit dan saat ini menjabat sebagai Kepala Divisi Operasional BPD Sultra
Pejabat Eksekutif
25
2009
LAPORAN TAHUNAN
2009
Hj. Hayati Hasan Lahir di Kendari pada tanggal 18 Maret 1962. Pelatihan/Kursus yang pernah diikuti dalam bidang perbankan antara lain Kursus teller, Wanita dalam Kepribadian, Asset Liability Management (ALMA), Pelatihan Kredit Pengusaha Mikro (KPM), Kursus Jarak jauh Pejabat Pemberi Kredit (KP2K), Kursus Pemimpin Cabang serta Sertifikasi Manajemen Risiko Level 2 (dua). Mengawali karir di BPD Sultra sebagai Pelaksana Keuangan & akuntansi pada tahun 1986 , dan saat ini menjabat sebagai Kepala BPD Sultra Cabang Kolaka.
Samaluddin Lahir di raha pada tanggal 12 Mei 1963, alumnus Universitas Haluoleo. Pelatihan/Kursus yang pernah diikuti dalam bidang perbankan antara lain Program Belajar Jarak Jauh Pejabat pemberian Kredit, Audit Manajemen BPD Sultra, Kursus EDP Audit, Kursus Pemimpin Cabang dan Sertifikasi Manajemen Risiko Level 1 (satu). Mengawali karir di BPD Sultra sebagai pelaksana Kredit BPD cabang Raha dan saat ini menjabat sebagai Kepala BPD Sultra Cabang Raha.
Pejabat Eksekutif
26
LAPORAN TAHUNAN
2009
Razikun Lahir di Buton pada tahun 1959, alumnus Universitas Haluoleo Kendari Pelatihan/Kursus yang pernah diikuti dalam bidang perbankan antara lain Kursus Pejabat Pemberi Kredit, Kursus Account Officer, Penataran Keaslian Uang Rupiah, Manajemen Dana dan Sertifikasi Manajemen Risiko Level 1 (satu). Mengawali karir di BPD Sultra sebagai Pelaksana Pembukuan, Pelaksana Kliring, Kasie Keuangan, Kacapem Wanci, Kabag Kredit, dan saat ini menjabat sebagai Kepala BPD Sultra Cabang Bau-Bau.
H. Hasbi Arfa Lahir di Kendari pada tanggal 14 Juli 1965, alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Haluoleo dan menyelesaikan program Magister Manajemen Universitas Haluoleo Pelatihan/Kursus yang pernah diikuti dalam bidang perbankan antara lain Kursus Pejabat Pemberian Kredit, Kursus Asset Liability Management (ALMA), Kursus Analis Kredit, Lokakarya TSI Milenium Year 2000, kursus Pemimpin Cabang dan Sertifikasi Manajemen Risiko Level 3 (tiga). Mengawali karir di BPD Sultra sebagai Pelaksana Keuangan & Akuntansi pada tahun 1989 dan saat ini menjabat sebagai Kepala BPD Sultra Cabang Unaaha.
Pejabat Eksekutif
27
LAPORAN TAHUNAN
Yuli Siswanto Lahir di Magetan pada tanggal 25 Juli 1967, alumnus Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Haluoleo Tahun 1992. Pelatihan/Kursus yang pernah diikuti dalam bidang perbankan antara lain Kursus Laporan Bulanan bank Umum kendari, Kursus laporan Perkreditan Bank Umum, Kursus akuntansi Bank dan Sertifikasi Manajemen Risiko Level 3 (tiga). Mengawali karir di BPD Sultra sebagai Pelaksana Bagian Akuntansi & Keuangan dan saat ini menjabat sebagai Kepala BPD Sultra Cabang Wanci.
Pejabat Eksekutif
28
2009
LAPORAN TAHUNAN
2009
LAPORAN TAHUNAN
A.
2009
Pengungkapan Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG)
1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Pengawas dan Direksi Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara tahun 2009 meliputi : a. Jumlah, komposisi, integritas dan kompetensi anggota Dewan Pengawas dan Direksi sesuai dengan ukuran dan kompleksitas usaha Bank, memenuhi ketentuan yang berlaku (telah diseleksi melalui fit and proper test oleh Bank Indonesia) dan mampu bertindak serta mengambil keputusan secara independen. Adapun susunan Pengurus Bank, adalah : Dewan Pengawas : Ir. H. Zainal Abidin, MM Drs. H. Jahja Mallisa Drs. H. Suma Sanggo
: Ketua Dewan Pengawas Non Independen merangkap Anggota : Anggota Dewan Pengawas Independen : Anggota Dewan Pengawas Independen
Direksi Pada tahun 2009 terjadi perubahan susunan Direksi Bank, yaitu dari tanggal 26 Januari 2009 sampai dengan tanggal 21 Desember 2009, sebagai berikut: H. Jahja Mallisa : Pjs. Direktur Utama Hj. Rukaya Thamrin : Direktur Pemasaran H. Alimuddin : Direktur Umum H. Ibar Paledengi : Direktur Kepatuhan Selanjutnya pada tanggal 22 Desember 2009 dengan Keputusan Gubernur Sulawesi Tenggara Nomor 823 Tahun 2009 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Direksi BPD Sultra, maka susunan Direksi menjadi : Drs. H. Jahja Mallisa Hj. Rukaya Thamrin Budiman Junus La Utu
: : : :
Pjs. Direktur Utama Direktur Pemasaran Direktur Umum Direktur Kepatuhan
b. Pelaksanaan Tugas dan Tanggungjawab Dewan Pengawas dan Direksi BPD Sultra tahun 2009 terkait dengan pelaksanaan Good Corporate Governanace belum maksimal, antara lain : b.1. Selama Tahun 2009 Direktur Utama masih dijabat sementara oleh Saudara H. Jahja Mallisa dan Direktur Utama definitif masih dalam proses.
Good Corporate Governance
31
LAPORAN TAHUNAN
2009
b.2. Dewan Pengawas bertugas efektif setelah pelantikan bulan Juni 2009 dan hanya 2(dua) orang karena Saudara H. Jahja Mallisa ditunjuk sebagai Pjs. Direktur Utama. b.3. Penyelenggaraan rapat Dewan Pengawas dan atau Dewan Pengawas dan Direksi dengan membuat Risalah Rapat belum berjalan sebagaimana diharapkan. Insya Allah kedepan akan dimaksimalkan. b.4. Pembentukan Komite belum lengkap, karena terbatasnya Dewan Pengawas Idependen. Selama tahun 2009 Dewan Pengawas telah memantau selanjutnya memberikan pendapat, petunjuk/saran kepada Direksi, antara lain : Pelaksanaan kebijakan strategis bank; Pelaksanaan kegiatan/operasional bank untuk semua jenjang/tingkatan organisasi; Tindak lanjut/rekomendasi pemeriksaan intern/ekstern. Direksi telah melaksanakan seluruh rencana (Rencana Bisnis dan Rencana Kerja Anggaran Tahun 2009) sesuai ketentuan yang berlaku, khususnya dalam kaitan dengan Transparansi, Akuntabilitas, Pertanggungjawaban, Independensi dan Kewajaran. Hal-hal yang belum dilaksanakan dengan baik/sempurna, Insya Allah Direksi berkomitmen untuk menerima petunjuk/pembinaan utamanya dari Bank Indonesia agar lebih baik lagi. Khususnya temuan pemeriksaan intern dan ekstern tahun 2010 akan menjadi fokus penanganannya (action plan sat ini telah disusun) 2. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite, meliputi : a. Komposisi anggota Komite Audit dan Komite Remunerasi & Nominasi pada dasarnya telah memenuhi persyaratan sebagaimana yang telah ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, namun sampai dengan akhir tahun 2009, BPD Sultra belum membentuk Komite Pemantau Risiko. Struktur Komite yang telah dibentuk adalah : KOMITE AUDIT No.
NAMA
JABATAN
KET.
1.
Drs. H.Suma Sanggo
Ketua merangkap Anggota
Dewan Independen
2.
Dr. M. Natsir, SE, M.Si
Anggota
Pihak Independen
3.
Oheo Kaimuddin Haris, SH, M.Sc, LL.M
Anggota
Pihak Independen
Good Corporate Governance
32
Pengawas
LAPORAN TAHUNAN
2009
KOMITE REMUNERASI & NOMINASI No.
NAMA
JABATAN
KET.
1.
Drs. H.Suma Sanggo
Ketua merangkap Anggota
Dewan Independen
Pengawas
2.
Ir. H. Zainal Abidin, M.M
Anggota
Dewan Pengawas Non Independen
3.
Kepala Divisi SDM & Umum BPD Sultra
Anggota
Pejabat Eksekutif Bank.
b. Tugas dan Tanggungjawab Komite Komite Audit, antara lain : 1. Menyusun dan mengusulkan Pedoman kerja Komite Audit (Audit Committee Charter) 2. Melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan pelaksanaan Audit 3. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas SKAI, kesesuaian pelaksanaan audit oleh KAP dengan standar audit yang berlaku, kesesuaian laporan keuangan dengan standar akuntansi yang berlaku, pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan audit internal maupun eksternal. Komite Remunerasi dan Nominasi, antara lain : 1. Memastikan bahwa kebijakan remunerasi sesuai dengan kinerja keuangan dan pemenuhan cadangan sebagaimana diatus dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, prestasi kerja individual, kewajaran dengan peer group, pertimbangan sasaran dan strategi jangka panjang. 2. Merekomendasikan mengenai sistem dan prosedur penggantian anggota Dewan Pengawas dan Direksi pada RUPS. 3. Memberikan rekomendasi mengenai pihak-pihak independen yang akan menjadi anggota Komite. Pelaksanaan tugas Komite tahun 2009 tersebut diatas belum maksimal, antara lain disebabkan : Pembentukannya relatif baru (akhir tahun 2009); Waktu kerja anggota Komite Audit sangat terbatas karena mereka adalah Dosen pada Perguruan Tinggi. Hal-hal yang telah dilaksanakan, antara lain : Melakukan telaahan atas laporan pemeriksaan intern dan ektern di BPD Sultra selanjutnya memberikan rekomendasi kepada Dewan Pengawas; Menelaah beberapa pedoman dari Direksi dan mendiskusikannya dengan Dewan Pengawas; Menyusun Pedoman Kerja Komite Audit.
Good Corporate Governance
33
LAPORAN TAHUNAN
2009
Komite Pemantau Risiko akan segera dibentuk setelah siap Dewan Pengawas Independen. Insya Allah kedepan anggota Komite dapat diikutkan dalam kegiatan terkait pembekalan sehingga dapat melaksanakan tugas lebih maksimal. c. Frekuensi Rapat Komite Belum berjalan sesuai ketentuan. Tahun 2010 ini akan ditingkatkan semua tugas Komite tersebut. d. Program Kerja Komite dan Realisasinya. Komite yang baru dibentuk pada tanggal 04 Agustus 2009, sesuai Surat Keputusan Direksi BPD Sultra No.051/Kpts/Dir.BPD/2009 telah mempunyai program kerja, namun sampai akhir tahun 2009 belum terealisasi. 3. Penerapan Fungsi Kepatuhan, Audit Intern dan Ekstern : a. Fungsi Kepatuhan a.1. BPD Sultra telah menerapkan dan memantau kegiatan operasional berdasarkan peraturan yang berlaku dengan menerapkan prinsip kehatihatian, termasuk seluruh perjanjian dan komitmen yang dibuat oleh BPD Sultra terhadap Bank Indonesia ataupun pihak ketiga lainnya. a.2. Setiap bulan Direktur Kepatuhan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas dan tanggungjawabnya kepada Direktur Utama dengan tembusan Dewan Pengawas BPD Sultra. a.3. Setiap semester Direktur Kepatuhan menyampaikan Laporan Pelaksanaan Tugas dan Tanggungjawabnya kepada Bank Indonesia. a.4. Bagian Kepatuhan Independen terhadap Satuan Kerja Operasional. a.5. Penunjukan dan Pengangkatan Direktur Kepatuhan telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan dinyatakan lulus fit & proper test oleh Bank Indonesia, serta telah mendapatkan Sertifikasi Manajemen Risiko dari instansi yang berwenang. a.6. Pedoman, sistem dan prosedur kerja pada semua jenjang organisasi Bank tersedia lengkap, terkini dan sesuai ketentuan dan peraturan perundangundangan yang berlaku. b. Fungsi Audit Intern b.1. Pelaksanaan fungsi audit intern Bank telah berjalan efektif dan telah melakukan penilaian terhadap seluruh aspek dan unsur kegiatan Bank. b.2. Pedoman audit intern telah sesuai dengan standar minimum yang telah ditetapkan dalam SPFAIB dan tidak ada kelemahan. b.3. SKAI senantiasa menjalankan fungsinya secara independen dan obyektif. Good Corporate Governance
34
LAPORAN TAHUNAN
2009
c. Fungsi Audit Ekstern c.1.
Pelaksanaan audit oleh BPK, BPKP atau Akuntan Publik maupun oleh Bank Indonesia sangat efektif sesuai dengan persyaratan minimum yang ditetapkan dalam ketentuan dengan kualitas dan cakupan hasil audit yang baik.
c.2.
Pelaksanaan audit independen dan telah memenuhi kriteria yang ditetapkan.
Hubungan antara Bank, KAP dan BI Kantor Akuntan Publik yang melakukan audit pada BPD Sultra untuk tahun buku yang berakhir tanggal 31 Desember 2009 adalah ”KAP. Doli, Bambang, Sudarmadji & Dadang” yang telah terdaftar sebagai auditor Bank di Bank Indonesia. Baik Kantor Akuntan Publik maupun Bank Indonesia tidak memiliki hubungan, baik secara langsung maupun tidak langsung yang bertentangan dengan ketentuan Bank Indonesia. 4. Penerapan Manajemen Risiko Penerapan Manajemen Risiko termasuk Sistem Pengendalian Intern tahun 2009 telah berjalan sesuai ketentuan yang berlaku, yang meliputi : a. Pengawasan Aktif Dewan Pengawas dan Direksi Dewan Pengawas dan Direksi telah melakukan identifikasi dan pengendalian semua risiko pada Bank dengan efektif. b. Kecukupan Kebijakan, Prosedur dan Penetapan Limit Manajemen Bank secara aktif melakukan pemantauan kebijakan, prosedur dan penetapan limit, sistem informasi manajemen yang komprehensif dengan efektif untuk memelihara kondisi internal Bank yang sehat. c. Kucukupan Proses Identifikasi, Pengukuran, Pemantauan dan Pengendalian Risiko. Manajemen BPD Sultra senantiasa melakukan proses Identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko, sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan, namun belum maksimal. Kaji ulang atas pelaksanaan proses diatas senantiasa dilakukan sesuai dengan kondisi dan perkembangan bisnis BPD Sultra. d. System Pengendalian Intern. Penerapan pengendalian intern, tidak menunjukkan adanya kelemahan. Prosedur dan penerapan pengendalian intern pada BPD Sultra sangat komprehensif sesuai dengan tujuan, ukuran dan kompleksitas usaha serta risiko yang dihadapi. 5. Penyediaan Dana kepada Pihak Terkait dan Penyediaan Dana Besar.
Good Corporate Governance
35
LAPORAN TAHUNAN
2009
Penyediaan dana kepada pihak terkait (related party) dan penyediaan dana besar (large exposure) tahun 2009 telah berjalan sebagaimana yang diharapkan sesuai ketentuan yang berlaku, seperti : a. BPD Sultra telah memiliki kebijakan, sistem dan prosedur tertulis yang up to date dan lengkap terkait dengan kebijakan penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar, sesuai dengan Surat Keputusan Direksi BPD Sultra No.050/Kpts.Dir/BPD/2008 tanggal 03 November 2008 tentang Pemberlakukan Pedoman Kebijakan dan Prosedur Peneyediaan Dana Bidang Perkreditan. b.
Selama Tahun 2009 tidak terdapat pelanggaran dan pelampauan atas ketentuan BMPK maupun prinsip kehati-hatian.
c.
Diversifikasi penyediaan dana cukup merata atau jumlah penyediaan dana besar/debitur inti dibandingkan dengan total penyediaan dana cukup signifikan.
d.
Pengambilan keputusan dilakukan secara independen.
Untuk lebih jelasnya penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar dapat dilihat pada tabel berikut : No.
JUMLAH
PENYEDIAAN DANA DEBITUR
1.
Kepada Pihak Terkait
2.
Kepada debitur inti : a. Individu b. Group
NOMINAL
36
Rp.
3.496.149.402,-
15
Rp.
43.978.587.435,-
2
Rp.
16.965.437.294,-
6. Rencana Strategis Bank a. Rencana jangka panjang (corporate plan) Penyusunan Rencana Jangka Panjang atau Rencana Korporasi (corporate plan) BPD Sultra disusun realistis dan senantiasa memperhatikan seluruh faktor eksternal dan internal, prinsip kehati-hatian dan azas-azas perbankan yang sehat, demikian pula dengan rencana jangka menengah dan pendek (business plan). b. Rencana jangka menengah dan pendek (business plan) Rencana Bisnis Bank (business plan) sesuai dengan visi dan misi Bank serta Rencana Jangka Panjang atau Rencana Korporasi Bank (corporate plan), diantaranya : Melaksanakan fungsi bank sebagai lembaga intermediasi dengan menerapkan prinsip kehati-hatian. Meningkatkan mutu pelayanan kepada nasabah. Meningkatkan penerimaan deviden bagi pemegang saham
Good Corporate Governance
36
LAPORAN TAHUNAN
2009
Meningkatkan program CSR sebagai salah satu tanggungjawab sosial kepada masyarakat. 7. Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan. Pelaksanaan transparansi pada BPD Sultra telah sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, meliputi : a. BPD Sultra menyampaikan berbagai informasi keuangan dan non keuangan kepada publik baik melalui homepage BPD Sultra (www.banksultra.co.id) maupun media secara transparan, sehingga mudah diakses oleh stakeholder secara keseluruhan. b. Cakupan informasi keuangan dan non keuangan BPD Sultra tersedia dalam system core banking yang telah dibangun dan dapat diakses oleh setiap pegawai dalam lingkup BPD Sultra. B. KEPEMILIKAN SAHAM Sampai dengan akhir tahun 2009, BPD Sultra masih berstatus Perusahaan Daerah yang kepemilikan sahamnya dikuasai oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara dan Pemerintah Kabupaten/Kota se Sulawesi Tenggara, sehingga tidak terdapat anggota Dewan Pengawas dan Direksi BPD Sultra yang memiliki saham pada BPD Sultra, bahkan pada bank lain, lembaga keuangan non bank maupun pada perusahaan lain baik didalam negeri maupun di luar negeri.
C. HUBUNGAN KEUANGAN DAN HUBUNGAN KELUARGA Antara anggota Dewan Pengawas dan Direksi dengan anggota Dewan Pengawas lainnya, Direksi lainnya dan/atau Pemegang Saham Pengendali Bank tahun 2009 tidak memiliki hubungan keuangan maupun hubungan keluarga.
D. PAKET KEBIJAKAN REMUNERASI DAN FASILITAS LAIN BAGI DEWAN PENGAWAS DAN DIREKSI Paket/Kebijakan remunerasi dan fasilitas lain yang diberikan kepada anggota Dewan Pengawas dan Direksi Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara berpedoman pada Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 58 tahun 1999 tentang Dewan Pengawas dan Direksi Bank Pembangunan Daerah yang pelaksanaannya diatur dengan Surat Keputusan Direksi Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara atas persetujuan Dewan Pengawas maupun dengan Surat Keputusan Dewan Pengawas. Remunerasi dan fasilitas lainnya yang diberikan tahun 2009 adalah : 1. Dewan Pengawas : Gaji selama 12 bulan Kendaraan Dinas termasuk bahan bakarnya.
Good Corporate Governance
37
LAPORAN TAHUNAN
2009
2. Direksi Gaji selama 12 bulan Bonus 3 bulan penghasilan Tunjangan Hari Raya 3 bulan penghasilan Cuti 1 bulan peghasilan Jasa Produksi Tahun 2008 Kendaraan Dinas termasuk bahan bakarnya Rumah Dinas termasuk perabot untuk Direktur Utama Telephone Perjalanan Dinas Perawatan Kesehatan
Jumlah Diterima dalam 1 Tahun Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain
1. Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem, dan fasilitas lainnya dalam bentuk non-natura)
2. Fasilitas lain dalam bentuk natura (perumahan, transportasi, asuransi kesehatan dan sebagainya)yang*) : a. dapat dimiliki b. tidak dapat dimiliki Total
Good Corporate Governance
Dewan Pengawas
Direksi
orang
Jutaan Rupiah
Orang
3
471
5
4.365
1
250
4
1.078
4
721
9
5.443
38
Jutaan Rupiah
LAPORAN TAHUNAN
2009
3. Selama tahun 2009, Jumlah anggota Dewan Pengawas dan Direksi Bank yang menerima paket remunerasi dapat dikelompokkan dalam kisaran tingkat penghasilan sebagai berikut :
Jumlah Remunerasi per Orang dalam 1 tahun *)
Jumlah Direksi
(orang) Jumlah Dewan Pengawas
di atas Rp. 2 miliar
-
-
di atas Rp. 1 miliar s/d Rp. 2 miliar
1
-
di atas Rp. 500 juta s/d Rp. 1 miliar
3
-
Rp. 500 juta ke bawah
-
3
E. SHARE OPTIONS Share Option merupakan opsi kepada anggota Dewan Pengawas, Direksi dan Pejabat Eksekutif Bank untuk membeli saham melalui penawaran saham atau penawaran opsi saham dalam rangka pemberian kompensasi yang diberikan kepada anggota Dewan Pengawas, Direksi dan Pejabat Eksekutif Bank. Opsi ini ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan/atau Anggaran Dasar Bank, namun sampai dengan akhir tahun 2009 belum ada anggota Dewan Pengawas atau Direksi BPD Sultra maupun Pejabat Eksekutif Bank yang memiliki saham pada BPD Sulawesi Tenggara. Pengungkapan share option tahun 2009 sebagaimana dimaksud, dapat dilihat pada tabel berikut :
Keterangan/Nama
Dewan Pengawas Direksi Pejabat Eksekutif Total
Jumlah Saham yang dimiliki (lembar saham)
Jumlah Opsi yang yang telah diberika dieksekusi n (lembar (lembar saham) saham)
Harga Opsi (Rupiah)
Jangka Waktu
----
----
----
----
----
----
--
--
--
--
--
--
Good Corporate Governance
39
LAPORAN TAHUNAN
2009
F. RASIO GAJI TERTINGGI DAN TERENDAH Gaji merupakan hak pegawai yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari Bank sebagai Pemberi Kerja kepada pegawai yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan atau peraturan perundangundangan, termasuk tunjangan bagi pegawai dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah dilakukannya. Adapun rasio gaji tertinggi dan terendah selama tahun 2009 pada Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara dalam skala perbandingan adalah sebagai berikut : No.
GAJI
JABATAN
1. Pegawai Rp 2. Direksi Rp. 3. Dewan Pengawas Rp. RASIO GAJI No. URAIAN 1. Gaji Pegawai tertinggi dan terendah 2. Gaji Direksi tertinggi dan terendah 3. Gaji Dewan Pengawas tertinggi dan terendah 4. Gaji Direksi tertinggi dan Pegawai tertinggi
TERENDAH 2.552.020,36.180.363,18.296.581,-
Rp. Rp. Rp.
TERTINGGI 12.601.040,44.348.977,20.120.855,RASIO (%) 493,77% 122,58% 109,97% 351,95%
G. FREKUENSI RAPAT DEWAN PENGAWAS Selama tahun 2009, Dewan Pengawas Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara menyelenggarakan rapat sebanyak 2 (dua) kali rapat yang dihadiri oleh semua anggota Dewan Pengawas dengan rincian sebagai berikut :
No.
URAIAN
JUMLAH RAPAT
1
Rapat Intern Dewan Pengawas
2
Rapat Dewan Pengawas dengan Direksi
3
Rapat Dewan Pengawas dengan Komite Remunerasi dan Nominasi
--
4
Rapat Dewan Pengawas dengan Komite Audit
--
Good Corporate Governance
-2(dua) kali
40
LAPORAN TAHUNAN
2009
H. JUMLAH PENYIMPANGAN INTERNAL (INTERNAL FRAUD) Selama tahun 2009, tidak terdapat penyimpangan/kecurangan yang dilakukan oleh pengurus, pegawai tetap dan tidak tetap (honorer dan outsorcing) terkait dengan proses kerja dan kegiatan operasional Bank yang dapat mempengaruhi kondisi keuangan Bank secara signifikan atau yang dampak penyimpangannya lebih dari Rp. 100.000.000,-(seratus juta rupiah). Pengungkapan internal fraud dapat dilihat pada tabel berikut : (kasus) Jumlah kasus yang dilakukan oleh Internal Fraud dalam 1 tahun
Total Fraud
Pengurus
Pegawai tetap
Pegawai tidak tetap
Tahun sebelumn ya
Tahun berjalan
Tahun sebelumny a
Tahun berjalan
Tahun sebelumn ya
Tahun berjalan
--
--
--
--
--
--
Telah diselesaikan
--
--
--
Dalam proses penyelesaian diinternal Bank
--
--
--
--
--
--
Belum diupayakan penyelesaiannya
--
--
--
--
--
--
Telah ditindaklanjuti melalui proses hukum
Good Corporate Governance
--
--
41
--
LAPORAN TAHUNAN I.
2009
PERMASALAHAN HUKUM Permasalahan hukum pada Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara selama tahun 2009 baik hukum perdata maupun pidana dapat dilihat pada tabel berikut : (kasus) Jumlah Permasalahan Hukum Perdata Pidana
J.
Telah selesai (telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap)
--
--
Dalam proses penyelesaian
--
--
Total
--
--
TRANSAKSI YANG MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGAN Selama periode tahun 2009 tidak terdapat transaksi yang mengandung benturan kepentingan pada Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara yang pengungkapannya dapat dilihat pada tabel berikut :
No.
Nama dan Jabatan yang Memiliki Benturan Kepentingan
Nama dan Jabatan Pengambil Keputusan
Jenis Transaksi
Nilai Transaksi (jutaan Rupiah)
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
Keterangan *)
H. BUY BACK SHARES DAN BUY BACK OBLIGASI BANK Selama tahun 2009, BPD Sultra belum menerbitkan obligasi, sehingga tidak terdapat buy back shares dan buy back Obligasi pada Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara I.
PEMBERIAN DANA UNTUK KEGIATAN SOSIAL DAN POLITIK Pada tahun 2009, Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara tidak memberikan dana dalam kegiatan politik namun untuk kegiatan sosial telah disalurkan dana sebesar Rp. 297.010.000,- (dua ratus sembilan puluh tujuh juta sepuluh ribu rupiah).
Good Corporate Governance
42
LAPORAN TAHUNAN
No.
URAIAN
2009
JUMLAH
1.
Sumbangan Donor Darah
Rp.
1.000.000,-
2.
Bedah Rumah
Rp.
30.810.000,-
3.
Sumbangan Masjid
Rp.
3.500.000,-
4.
Pasar Murah
Rp.
224.000.000,-
1.
Sumbangan Bencana Alam
Rp.
20.000.000,-
6.
Sumbangan Kedukaan
Rp.
6.200.000,-
7.
Sumbangan Pesantren
Rp.
10.500.000,-
8.
Sumbangan Natal
Rp.
1.000.000,-
Rp.
297.010.000,-
Jumlah . . . . . . . . . . .
Good Corporate Governance
43
LAPORAN TAHUNAN
2009
Adapun matriks ringkasan perhitungan nilai komposit self assessment pelaksanaan Good Corporate Governance adalah :
No.
ASPEK YANG DINILAI
BOBOT (%)
PERINGKAT
(a)
(b)
NILAI (a) X (b)
1.
Pelaksanaan Tugas dan Tanggungjawab Dewan Pengawas
10.00
1
0.10
2.
Pelaksanaan Tugas Tanggungjawab Direksi
20.00
1
0.20
3.
Kelengkapan Komite
10.00
3
0.30
4.
Penanganan Benturan Kepentingan
10.00
5
0.50
5.
Penerapan Funsi Kepatuhan Bank
5.00
1
0.05
6.
Penerapan Fungi Audit Intern
5.00
1
0.05
7.
Penerapan Fungsi Audit Ekstern
5.00
1
0.05
8.
Penerapan Fungsi Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern
7.50
2
0.15
9.
Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait (Related Party) dan Debitur Besar (Large Exposures)
7.50
1
0.08
Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan Bank, Laporan Pelaksanaan GCG dan Laporan Internal.
15.00
1
0.15
Rencana Strategis Bank
5.00
1
0.05
10.
11.
Pelaksanaan
dan Tugas
NILAI KOMPOSIT
100.00
PREDIKAT
1.68 BAIK
Good Corporate Governance
44
LAPORAN TAHUNAN
2009
LAPORAN TAHUNAN
2009
KONDISI PEREKONOMIAN TAHUN 2009 TINJAUAN PEREKONOMIAN INDONESIA Krisis ekonomi global masih terasa dampaknya pada triwulan pertama tahun 2009. Memburuknya kinerja lembaga-lembaga keuangan terkemuka memicu tingginya risiko dan ketidakpastian di pasar keuangan global. Hal ini mengakibatkan investor menempatkan dananya di aset yang berisiko rendah seperti surat berharga milik pemerintah serta mengurangi menempatkan dananya di negara-negara emerging markets karena adanya persepsi yang berlebihan terhadap risiko yang mungkin timbul pada negara-negara emerging markets tersebut, salah satunya Indonesia.
Pertumbuhan
ekonomi
dunia
semakin
menurun
disebabkan
perkembangan sektor keuangan yang belum membaik. Memasuki Triwulan Kedua Tahun 2009 banyak negara membuat kebijakankebijakan sebagai upaya untuk mengurangi risiko sistemik di pasar keuangan serta mengembalikan kepercayaan pelaku pasar. Berbagai upaya pula dilakukan oleh bank sentral untuk meredakan keketatan pasar kredit agar dapat menurunkan risiko di pasar keuangan. Untuk memperluas cakupan dan intensitas operasi moneter serta melakukan penyelamatan sistem keuangan dan juga telah mampu mengurangi risiko sistemik krisis keuangan global termasuk didalamnya negaranegara emerging markets. Triwulan
ketiga
tahun
2009
ditandai
dengan
perbaikan
aktivitas
perekonomian dunia. Hal ini tidak terlepas dari gencarnya stimulus fiskal yang dilakukan sehingga mempengaruhi peningkatan positif terhadap konsumsi rumah tangga diberbagai negara. Peningkatan konsumsi rumah tangga yang tumbuh secara positif tersebut, diikuti oleh meningkatnya sektor manufaktur sebagai tanda meningkatnya
aktivitas
industri.
Negara-negara
berkembang
memberikan
kontribusi positif dalam menopang aktivitas ekonomi dunia diantaranya negara China dan India yang mampu menjadi penyeimbang atas lambannya proses pemulihan ekonomi di Negara maju. Walaupun mengalami kontraksi sebesar 0,8% namun perekonomian dunia mengalami pemulihan yang lebih cepat serta pencapaiannya lebih baik dibandingkan dari yang diperkirakan sebelumnya.
47
LAPORAN TAHUNAN
2009
Pemulihan ekonomi global yang lebih cepat dari yang diperkirakan, membuat kinerja sektor eksternal Indonesia menjadi lebih baik. Neraca transaksi berjalan mencapai surplus sebesar 10,6 miliar dolar AS. Hal ini mempengaruhi kinerja ekspor Indonesia khususnya membaiknya komoditas sektor pertambangan sebagai salah satu komoditas yang berbasis sumber daya alam. Memasuki akhir tahun 2009, kinerja ekspor menunjukkan peningkatan. Sebaliknya, kinerja impor melambat yang disebabkan kinerja ekspor komoditas manufaktur yang membaik sebagai akibat semakin kuatnya pemulihan negara maju seperti Amerika Serikat dan Jepang serta kinerja impor melambat yang disebabkan oleh melambatnya pertumbuhan permintaan domestik. Secara keseluruhan pada tahun 2009 tercatat kinerja neraca transaksi modal dan financial mencapai surplus 3,7 miliar dolar AS lebih tinggi dari yang diperkirakan. Hal ini ditunjang oleh keberhasilan Bank Indonesia dan Pemerintah yang berhasil mengembalikan kepercayaan pelaku pasar yang membuat mengalirnya kembali aliran modal masuk jangka pendek sejak Triwulan II 2009. Neraca pembayaran pada tahun 2009 tercatat surplus sebesar 12,5 miliar dolar AS sebagai akibat perkembangan neraca transaksi berjalan serta neraca transaksi modal dan finansial. TINJAUAN PERBANKAN Ketatnya likuiditas pada Triwulan pertama tahun 2009 sebagai akibat meningkatnya counterparty risk yang membuat bank cenderung menahan likuiditasnya dan membatasi transaksi antar bank. Perbankan lebih banyak menempatkan dananya di instrument moneter bank sentral seperti pada SBI dan FASBI walaupun BI Rate menurun secara agresif, hal ini disebabkan tingginya persepsi risiko dan ketidakpastian di pasar keuangan. Memasuki triwulan kedua tahun 2009 ditandai oleh membaiknya pasar keuangan global yang memberikan kontribusi positif terhadap perbankan dalam negeri yang tercermin dari menurunnya persepsi risiko dan diikuti derasnya aliran masuk modal asing ke Indonesia. Counterparty risk menurun sejalan dengan menurunnya ketidakpastian di pasar keuangan dan menguatnya dampak positif berbagai kebijakan pelonggaran moneter, membaiknya risiko pasar dan longgarnya kondisi likuiditas di
48
LAPORAN TAHUNAN
2009
pasar uang serta berbagai langkah-langkah yang ditempuh oleh perbankan untuk membuat ketahanan sektor perbankan semakin meningkat. Penurunan BI Rate terbagi atas tiga episode yang dilakukan untuk mengurangi tekanan pada sistem keuangan yang masih tinggi. Episode pertama dilakukan pada bulan Januari sampai dengan bulan Maret tahun 2009 BI Rate tercatat sebesar 7,75%. Pada episode kedua yang terjadi pada bulan April sampai dengan bulan Agustus tahun 2009 BI rate tercatat sebesar 6,50%. Dan pada bulan September hingga bulan Desember tahun 2009 BI rate dipertahankan diangka 6,50% oleh karena dinilai pada akhir tahun 2009 tersebut sistem keuangan telah stabil.
PERKEMBANGAN USAHA Total Asset Total Asset Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara tahun 2009 mengalami peningkatan sebesar Rp414.027 juta atau 36,16% yaitu dari Rp1.144.964 juta tahun 2008 menjadi Rp1.558.991 juta tahun 2009. TOTAL ASET (Rp. Milyar) 1558,9 1600 1.151,10 1102,8
1400
1144,9
1200 1000
2005 2006
681,6
2007
800
2008
600
2009
400 200 0 Total Aset
49
LAPORAN TAHUNAN
2009
AKTIVA PRODUKTIF Selama tahun 2009 jumlah aktiva produktif sebesar Rp1.458.638 juta. Total Kredit yang diberikan pada tahun 2009 mencapai Rp865.129 juta atau naik sebesar Rp105.880 (14%) dari kredit yang diberikan pada tahun 2008 sebesar Rp759.249 juta. NPL Gross per 31 Desember 2009 sebesar 4,49% menurun dibandingkan NPL tahun 2008 sebesar 9,22%. Kualitas Aktiva Produktif (Rp. Jutaan) POSISI 31 DESEMBER 2009 POS-POS Penempatan pada Bank Lain Surat Berharga Kredit yang Diberikan a. Pihak Terkait dengan Bank - KUK - Properti - Kredit yang Direstruktur - Lainnya b. Pihak Tidak Terkait dengan Bank - KUK - Properti - Kredit yang Direstruktur - Lainnya Sub Total Penyertaan a. Pada Perusahaan Keuangan b. Pada Pihak Lain Tagihan Lainnya Komitmen dan Kontijensi pada Pihak Ketiga TOTAL
L 507.331 59.183 785.492 2.835 109 2.726 782.657 7.798 774.859 1.352.006 26.995 1.379.001
DPK 37.628 37.628 2.627 35.001 37.628 37.628
KL 3.508 640 640 2.868 490 2.378 3.508 3.508
D
M
JUMLAH
3.013 3.013 267 2.746 3.013 3.013
35.488 21 21 35.467 2.626 32.841 35.488 35.488
507.331 59.183 865.129 3.496 109 3.387 861.633 13.808 847.825 1.431.643 26.995 1.458.638
Kualitas Aktiva Produktif (Rp. Jutaan) POS-POS Penempatan pada Bank Lain Surat Berharga Kredit yang Diberikan c. Pihak Terkait dengan Bank - KUK - Properti - Kredit yang Direstruktur - Lainnya d. Pihak Tidak Terkait dengan Bank - KUK - Properti - Kredit yang Direstruktur - Lainnya Sub Total Penyertaan c. Pada Perusahaan Keuangan d. Pada Pihak Lain Tagihan Lainnya Komitmen dan Kontijensi pada Pihak Ketiga TOTAL
L 161.290 59.301 4.155 4.155 649.577 11.223 203 638.151 874.323 22.505 896.828
POSISI 31 DESEMBER 2008 DPK KL D 35.487 13.899 3.260 1.972 1.732 1.038 2.154 11 4 31.361 12.156 2.218 35.487 13.899 3.260 35.487 13.899 3.260
50
M 597 597 52.274 3.170 105 48.999 52.871 52.871
JUMLAH 161.290 59.301 4.752 4.752 754.497 19.135 2.477 732.885 979.840 22.505 1.002.345
LAPORAN TAHUNAN
2009
Pertumbuhan Kredit per Sektoral URAIAN
2008
Pertanian Pertambangan Industri Listrik, Gas dan Air Konstruksi Perdagangan Angkutan Jasa-Jasa Usaha Jasa-Jasa Sosial Lain-Lain Jumlah
2009
3.901 113 933 13.133 12.597 369 7.560 1.459 719.184 759.249
2.644 14.263 38.598 8.119 135 14.133 914 786.323 865.129
(Rp. Jutaan) PERTUMBUHAN RP % (1.257) (32,22) (113) (100) 13.330 1.428,72 25.465 193,90 (4.478) (35,55) (234) (63,41) 6.573 86,94 (545) (37,35) 67.139 9,335 105.880 13,95
Pertumbuhan Kredit Menurut Jenis Penggunaan Kepada Pihak Terkait POS-POS Modal Kerja Investasi Konsumsi Lainnya Jumlah
2008
2009
20.800 106 3.552 0 24.458
679 70 2.747 0 3.496
(Rp. Jutaan) PERTUMBUHAN RP % (20.121) (96,74) (36) (33,96) (805) (22,66) 0 0 (20.932) (85,69)
Pertumbuhan Kredit Menurut Jenis Penggunaan Kepada Pihak Tidak Terkait POS-POS Modal Kerja Investasi Konsumsi Lainnya Jumlah
2008
2009
50.807 33.625 650.359 0 734.791
50.594 24.817 786.222 0 861.633
(Rp. Jutaan) PERTUMBUHAN RP % (213) (0,42) (8.808) (26,19) 135.863 20,89 0 0 126.842 17,26
Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait (Rp. Jutaan) POS-POS Modal Kerja Investasi Konsumsi/Lainnya Jumlah
L 39 70 2.726 2.835
POSISI 31 DESEMBER 2009 DPK KL D M JUMLAH 640 679 70 21 2.747 640 21 3.496
51
LAPORAN TAHUNAN
2009
Penyediaan Dana Kepada Pihak Tidak Terkait (Rp. Jutaan) POS-POS
L 3.762 6.485 772.409 782.656
Modal Kerja Investasi Konsumsi/Lainnya Jumlah
POSISI 31 DESEMBER 2009 DPK KL D M JUMLAH 717 120 346 815 5.760 27.240 534 2.100 33.760 70.119 9.671 2.215 568 891 785.754 37.628 2.869 3.014 35.466 861.633
Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait (Rp. Jutaan) POS-POS
L 603 3.552 4.155
Modal Kerja Investasi Konsumsi/Lainnya Jumlah
POSISI 31 DESEMBER 2008 DPK KL D M JUMLAH 19.600 597 20.800 106 106 3.552 19.600 597 106 24.458
Penyediaan Dana Kepada Pihak Tidak Terkait (Rp. Jutaan) POS-POS
L 24.416 1.597 635.494 661.507
Modal Kerja Investasi Konsumsi/Lainnya Jumlah
POSISI 31 DESEMBER 2008 DPK KL D M JUMLAH 8.852 12.547 979 4.013 50.807 2.299 19.619 59 10.051 33.625 11.326 1.216 457 1.866 650.359 22.477 33.382 1.495 15.930 734.791
Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (Rp. Jutaan) POS-POS
L
POSISI 31 DESEMBER 2009 DPK KL D M
JUMLAH
PPAP yang Wajib Dibentuk
7.855
1.881
444
1.367
32.804
44.351
PPAP yang Telah Dibentuk
7.788
2.180
737
287
43.585
54.577
52
LAPORAN TAHUNAN
2009
Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif POS-POS PPAP yang Wajib Dibentuk PPAP yang Telah Dibentuk
L 8.618
8.618
(Rp. Jutaan) POSISI 31 DESEMBER 2008 DPK KL D M JUMLAH 1.774 1.967 1.479 48.669 62.507
1.774
822
17
49.379
60.610
PENGHIMPUNAN DANA Dana pihak ketiga pada tahun 2009 mengalami peningkatan sebesar Rp395.681 juta atau 47,25% yaitu dari Rp837.373 juta tahun 2008 menjadi Rp1.233.054 juta pada tahun 2009. Meningkatnya dana pihak ketiga tersebut disebabkan oleh meningkatnya tabungan sebesar Rp60.154 juta atau 19,61 % dan deposito yang meningkat tajam sebesar Rp381.287 juta atau 165,03%. Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga
NO 1
2
3
URAIAN Giro - Pihak Terkait - Pihak Tidak Terkait Sub Jumlah Tabungan - Pihak Terkait - Pihak Tidak Terkait Sub Jumlah Deposito - Pihak Terkait - Pihak Tidak Terkait Sub Jumlah Jumlah
2008
2009
(Rp. Jutaan) PERTUMBUHAN RP %
37.063 255.261
10.797 235.767
(26,266) (19,494)
(70,87) (7,64)
292.324
246.564
(45,760)
(15,65)
4.495 309.519
3.333 370.835
(1,162) 61,316
(25,85) 19,81
314.014
374.168
60,154
19,16
1.405 229.630
0 612.322
(1,405) 382,692
(100,00) 166,66
231.035 837.373
612.322 1.233.054
381.287 395.681
165,03 47,25
53
LAPORAN TAHUNAN
2009
PENGHIMPUNAN DANA PIHAK KETIGA (Rp. Milyar) 1233
1400 1200 779,7
1000
837,3
2005
682,9
2006
800
2007
408,5
600
2008 2009
400 200 0 Penghimpunan Dana Pihak Ketiga
Biaya Dana (Rp. Jutaan) Uraian Giro Tabungan Deposito Jumlah
Saldo Rata-Rata 755.094
Biaya Bunga 15.108
Bunga % 2,00%
Share % 68,79%
RR % 11,11%
COF % 1,38%
256.435 86.205 1.097.734
6.060 5.806 26.974
2,36% 6,74% 11,10 %
23,36% 7,85% 100,00%
11,11% 11,11% 11,11%
0,55% 0,62% 2,55%
Premi 0,10%
COF + Premi 1,48%
COLF % 1,55%
0,10% 0,10% 0,10%
0,65% 0,72% 2,85%
0,62% 0,69% 2,86%
PENGGUNAAN DANA Penggunaan dana sebagian besar diutamakan dalam bentuk penyaluran kredit dan yang lainnya digunakan dalam bentuk penempatan pada bank lain.
54
LAPORAN TAHUNAN
2009
Pertumbuhan Penggunaan Dana URAIAN Likuiditas Giro pada Bank Lain Penyisihan Penempatan pada Bank Lain Penyisihan Surat Berharga yang Dimiliki Penyisihan Surat Berharga Kredit Penyisihan Kredit Aktiva Tetap dan Inventaris Penyusutan Aktiva Lain-Lain Penyisihan Penghapusan Lainnya
Jumlah
2008
2009
(Rp. Jutaan) PERTUMBUHAN RP %
156.658 1.127 (11) 160.162 (1.602) 59.301 (243) 759.249 (26.806) 39.437 (20.855) 18.604 (57)
135.927 1.331 (13) 506.000 (5.060) 59.183 (242) 865.129 (46.231) 41.325 (24.241) 25.956 (73)
(20.731) 204 2 345.838 3.458 (118) 1 105.880 19.425 1.888 3.386 7.352 16
(13,23) 18,10 18,18 215,93 215,86 (0,20) 0,41 13,94 72,46 4,79 16,23 39,52 28,07
1.144.964
1.558.991
414.027
36,16
KEPEMILIKAN SAHAM Komposisi modal disetor tahun 2009 (Rp) Nama Pemegang Saham (diaudit) Pemerintah Provinsi Sultra Pemerintah Kota Kendari Pemerintah Kabupaten Konawe Pemerintah Kabupaten Kolaka Pemerintah Kabupaten Muna Pemerintah Kabupaten Buton Pemerintah Kabupaten Konsel Pemerintah Kota Bau-Bau Pemerintah Kabupaten Wakatobi Pemerintah Kabupaten Bombana Pemerintah Kabupaten Kolaka Utara Jumlah
2009 39.892.000.000 4.286.000.000 7.735.000.000 9.696.000.000 6.854.000.000 7.001.000.000 6.400.000.000 6.750.000.000 15.796.000.000 21.091.000.000 4.833.000.000
2008 39.892.000.000 4.286.000.000 7.735.000.000 9.696.000.000 6.854.000.000 7.001.000.000 6.400.000.000 6.750.000.000 15.796.000.000 21.091.000.000 4.833.000.000
130.334.000.000
130.334.000.000
Saldo modal pinjaman merupakan setoran modal dari Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dalam tahun 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp. 6.555.961.772 dan Rp1.555.961.772 yang oleh BPD Sultra belum dibukukan sebagai modal disetor
55
LAPORAN TAHUNAN
2009
karena sesuai dengan arahan dari Bank Indonesia untuk setiap setoran modal pemerintah daerah harus didukung oleh Peraturan Daerah. Komposisi modal pinjaman tahun 2009 dan 2008 Nama Pemegang Saham (diaudit) Pemerintah Kota Kendari Pemerintah Kabupaten Kolaka Utara Pemerintah Kabupaten Bombana Pemerintah Kabupaten Buton Utara Pemerintah Kabupaten Konawe Utara Jumlah
2009 714.961.772 1.841.000.000 2.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 6.555.961.772
2008 714.961.772 841.000.000 1.555.961.772
Dalam memenuhi ketentuan Bank Indonesia tentang Arsitektur Perbankan Indonesia, sampai dengan tahun 2009 Modal Inti Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara telah mencapai Rp. 218.923 juta.
56
LAPORAN TAHUNAN
2009
Perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum NO I
II III IV V VI VII VIII IX
X
XI XII
POSISI 31 DESEMBER 2009
KETERANGAN KOMPONEN MODAL A. MODAL INTI 1. Modal Disetor 2. Cadangan Tambahan Modal (Disclosed Reserves) a. Agio Saham b. Disagio c. Modal Sumbangan d. Cadangan Umum dan Tujuan e. Laba tahun-tahun lalu setelah diperhitungkan pajak f. Rugi tahun-tahun lalu g. Laba tahun berjalan setelah diperhitungkan pajak (50%) h. Rugi tahun berjalan i. Selisih Penjabaran laporan keuangan Kantor Cabang Luar Negeri 1) Selisih Lebih 2) Selisih Kurang j. Dana Setoran Modal k. Penurunan nilai penyertaan pada portofolio tersedia untuk dijual 3. Goodwill 4. Selisih penilaian aktiva dan kewajiban akibat kuasi reorganisasi B. MODAL PELENGKAP (Maks. 100% dari Modal Inti) 1. Cadangan Revaluasi Aktiva Tetap 2. Selisih penilaian aktiva dan kewajiban akibat kuasi reorganisasi 3. Cadangan Umum Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif/PPAP (Maks. 1,25% dari ATMR) 4. Modal Pinjaman 5. Pinjaman Subordinasi (Maks.50% dari Modal Inti) 6. Peningkatan harga saham pada portofolio tersedia untuk dijual (45%) C. MODAL PELENGKAP TAMBAHAN YANG MEMENUHI PERSYARATAN D. MODAL PELENGKAP TAMBAHAN YANG DIALOKASIKAN UNTUK MENGANTISIPASI RISIKO PASAR TOTAL MODAL INTI DAN MODAL PELENGKAP (A+B) TOTAL MODAL INTI, MODAL PELENGKAP DAN MODAL PELENGKAP PENYERTAAN TOTAL MODAL UNTUK RISIKO KREDIT (II-IV) TOTAL MODAL UNTUK RISIKO KREDIT DAN RISIKO PASAR (III-IV) AKTIVA TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) KREDIT AKTIVA TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) PASAR RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM YANG TERSEDIA UNTUK RISIKO KREDIT (V:VII) RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM YANG TERSEDIA UNTUK RISIKO KREDIT DAN RISIKO PASAR (V: (VII+VIII) RASIO KELEBIHAN MODAL PELENGKAP TAMBAHAN ((C-D) : (VII+VIII) RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM YANG DIWAJIBKAN
57
(Rp. Jutaan) POSISI 31 DESEMBER 2008
218.923 130.334 88.589
192.232 130.334 61.898
246 54.053 -
246 44.989 -
27.734
15.107
-
-
6.556 -
1.556 -
-
-
7.639
6.097
-
-
7.639
6.097
-
-
-
-
-
-
-
-
226.562
198.329
226.562
198.329
226.562 226.562
198.329 198.329
611.086
487.777
3.379
3.436
37,08%
40,66%
36,87%
40,38%
-
-
8%
8%
LAPORAN TAHUNAN
2009
LABA USAHA Perolehan laba bersih tahun 2009 sebesar Rp55.468 juta atau menurun sebesar Rp6.373 juta atau 11,49% dibandingkan dengan tahun 2008 sebesar Rp61.841 juta. Pertumbuhan laba usaha URAIAN Laba Sebelum Pajak Pajak Penghasilan Laba Bersih
2008 94.446 32.605 61.841
2009 80.237 24.769 55.467
(Rp. Jutaan) Pertumbuhan (%) (15,04) (24,03) (10,31)
LABA USAHA (Rp. Milyar)
Laba 70 60,7
60
61,8 55,5
50 43,6
40 30
Laba 22,6
20 10 0
2005
2006
2007
2008
2009
PERKEMBANGAN HASIL USAHA PENDAPATAN Pendapatan BPD Sultra tahun 2009 meningkat sebesar Rp56.651juta atau 28,84% yaitu dari Rp196.426 juta tahun 2008 menjadi Rp 253.077 juta tahun 2009
58
LAPORAN TAHUNAN
2009
Pendapatan Bunga Bersih POS-POS
2008
Pendapatan Bunga Beban Bunga Jumlah Pendapatan Pertumbuhan Pendapatan POS-POS Pendapatan Operasional - Pendapatan Bunga - Pendapatan Provisi - Pendapatan Usaha Lain Sub Jumlah Pendapatan Non Operasional Jumlah
2009
186.464 35.771 150.693
194.574 33.684 160.890
2008 183.826 2.637 9.377 195.840 586 196.426
(Rp. Jutaan) PERTUMBUHAN RP % 8.110 4,35 (2.087) (5,83) 10.197 6,77
2009 192.120 2.453 12.583 207.156 45.921 253.077
(Rp. Jutaan) PERTUMBUHAN RP % 8.294 (184) 3.206 11.316 45.335 56.651
4,51 (6,98) 34,19 5,78 7.736,35 28,84
Pendapatan Bunga POS-POS Pendapatan Bunga dari: - Penempatan pada BI - Penempatan Antar Bank - Surat Berharga Bukan Bank - Pinjaman Yang Diberikan - Kenaikan Nilai SBPMObligasi Jumlah
2008
2009
(Rp. Jutaan) PERTUMBUHAN RP %
6.803 35.373 3.450 133.752 4.448
8.578 20.000 3.450 159.906 186
1.775 (15.373) 0 26.154 (4.262)
26,09% (43,46) 0 19,55 (95,82)
183.826
192.120
8.294
4,51
- Pendapatan bunga meningkat sebesar Rp8.294 juta atau 4,51% yaitu dari Rp183.826 juta tahun 2008 menjadi Rp192.120 juta tahun 2009. - Pendapatan Provisi dan komisi menurun sebesar Rp184 Juta atau (6,98)% yaitu dari Rp2.637 juta tahun 2008 menjadi Rp2.453 Juta tahun 2009. - Pendapatan operasional lainnya meningkat sebesar Rp3.206 juta atau 34,19% yaitu dari Rp9.377 juta tahun 2008 menjadi Rp12.583 juta tahun 2009. - Pendapatan non operasional meningkat sebesar Rp45.335 juta atau 7.736,35% yaitu dari Rp586 juta tahun 2008 menjadi Rp45.921 Juta tahun 2009.
59
LAPORAN TAHUNAN
2009
BIAYA Untuk mendukung kegiatan operasional BPD Sultra tahun 2009, telah dikeluarkan biaya sebesar Rp172.841juta, naik sebesar Rp70.861 juta atau 69,48% dari realisasi biaya tahun 2008 sebesar Rp101.980 juta. Pertumbuhan Biaya POS-POS Beban Operasional: - Beban Bunga - Beban Administrasi dan umum - Beban Personalia - Beban Penghapusan Aktiva Produktif - Beban Lainnya Sub Jumlah Beban Non Operasional Jumlah
2008
2009
(Rp. Jutaan) PERTUMBUHAN RP %
35.771 19.932 37.855 7.211
33.684 19.917 44.662 39.566
(2.087) (15) 6.807 32.355
(5,83) (0,07) 17,98 448,69
817 101.586 394 101.980
587 138.416 34.425 172.841
(230) 36.830 34.031 70.861
(28,15) 36,25 8.637,31 69,48
RASIO-RASIO KEUANGAN PENTING RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM (CAR) Capital Adequacy Ratio (CAR) menurun 3,51 % dari 40,38.% posisi 31 Desember 2008 menjadi 36,87% posisi 31 Desember 2009. Penurunan rasio CAR disebabkan adanya kenaikan ATMR khususnya penambahan ATMR Risiko Pasar.
AKTIVA TETAP TERHADAP MODAL Rasio aktiva tetap terhadap modal dari 19,88% tahun 2008 menjadi 18.24% tahun 2009.
AKTIVA PRODUKTIF BERMASALAH Rasio aktiva produktif bermasalah dari 6,68% tahun 2008 turun menjadi 2,89% tahun 2009 sebagai akibat telah terpenuhi angsuran kredit dari beberapa debitur yang telah jatuh tempo.
60
LAPORAN TAHUNAN
2009
PINJAMAN BERMASALAH (NON PERFORMING LOAN) Seperti halnya aktiva produktif bermasalah, rasio pinjaman bermasalah secara gross naik dari 9,22% tahun 2008 menjadi 4,86% tahun 2009. PENYISIHAN PENGHAPUSAN AKTIVA PRODUKTIF (PPAP) TERHADAP AKTIVA PRODUKTIF Rasio aktiva produktif menurun dari 5,77% tahun 2008 menjadi 3,53% tahun 2009. PEMENUHAN PPAP Rasio pemenuhan PPAP tahun 2009 mencapai 102,59% atau meningkat dibandingkan dengan tahun 2008 yang hanya mencapai 96,97% RASIO LABA TERHADAP TOTAL ASET (RETURN ON ASSET/ROA) Rasio laba terhadap total aset tahun 2009 mencapai 5,30% atau meningkat dibandingkan dengan tahun 2008 yang hanya mencapai 5,04%. RASIO LABA TERHADAP RATA-RATA MODAL INTI (RETURN ON EQUITY/ROE) Dukungan dari para pemegang saham telah mendorong Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara untuk meningkatkan kinerjanya dengan menghasilkan rasio laba terhadap rata-rata modal inti (ROE) tahun 2009 sebesar 23,56% dan tahun 2008 sebesar 14,22%. RASIO PENDAPATAN BUNGA BERSIH (NET INTEREST MARGIN/NIM) Rasio Net Interest Margin (NIM) tahun 2009 mencapai 12,96% atau menurun dibanding tahun 2008 yang mencapai 13,62%, karena tingkat suku bunga yang cenderung menurun di tahun 2009. RASIO BIAYA OPERASIONAL TERHADAP PENDAPATAN OPERASIONAL (BOPO) Rasio BOPO tahun 2009 sebesar 67,67% atau menurun dibandingkan dengan tahun 2008 79,49% yang disebabkan adanya upaya-upaya efisiensi biaya yang senantiasa dilakukan.
61
LAPORAN TAHUNAN
2009
RASIO PINJAMAN TERHADAP DANA PIHAK KETIGA (LDR) Rasio LDR tahun 2009 sebesar 102,21% atau turun dibandingkan dengan tahun 2008 yang mencapai 112,99.%. Hal ini disebabkan adanya peningkatan penghimpunan dana pihak ketiga.
JARINGAN KANTOR Rincian jumlah jaringan kantor/ATM Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara tahun 2009 No
Uraian
Jumlah Kantor
1.
Kantor Pusat
1
2.
Kantor Cabang Utama
1
3.
Kantor Cabang
5
4.
Kantor Cabang Pembantu
10
5.
Kantor Kas
1 Total
6
18
ATM
13
SASARAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI MANAJEMEN SASARAN Sasaran atau tujuan Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara dalam mewujudkan visi dan misinya adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan penyaluran kredit khususnya pada sektor kegiatan usaha yang produktif termasuk usaha Mikro dan Kecil pada semua kantor cabang dengan tetap menjaga rasio NPL dibawah 5%. 2. Mengupayakan penambahan modal disetor untuk mempertahankan CAR minimal 12% serta memenuhi ketentuan permodalan sesuai ketentuan dalam Arsitektur Perbankan Indonesia (API).
62
LAPORAN TAHUNAN
2009
3. Meningkatkan pengerahan dana masyarakat khususnya giro swasta, tabungan dan deposito. 4. Meningkatkan laba usaha dengan tetap mempertahankan rasio ROA maupun ROE. 5. Mengembangkan Teknologi Sistem Informasi (TSI) dalam rangka meningkatkan mutu layanan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. 6. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan SDM melalui pendidikan dan pelatihan.
KEBIJAKAN DAN STRATEGI MANAGEMENT 1. Kebijakan Manajemen (Policy Statement) BPD Sulawesi Tenggara sebagai salah satu bagian dari perbankan nasional berupaya
untuk
memenuhi
kebutuhan
masyarakat
serta
mendorong
pertumbuhan ekonomi nasional pada umumnya dan khususnya di Sulawesi Tenggara dengan berpedoman pada kebijakan dan strategi manajemen melalui penetapan sasaran, strategi dan kebijakan yang tepat guna. Kebijakan dan strategi manajemen yang ditempuh dalam jangka pendek lebih diprioritaskan pada hal-hal yang mendesak dan strategis sehubungan dengan tuntutan peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah khususnya Bank Indonesia, sebagai tindak lanjut atas temuan dari hasil audit baik eksternal (BPK, BPKP dan BI) maupun satuan kerja audit intern (SKAI). Adapun kebijakan dan strategi manajemen yang akan mulai dilaksanakan pada tahun 2010 adalah upaya untuk meningkatkan Tingkat Kesehatan Bank, peningkatan penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme, penerapan GCG serta budaya kerja pada semua aktivitas Bank. 2. Kebijakan Remunerasi (Remuneration Policies) Dalam
hal
sistem
penggajian,
manajemen
senantiasa
memperhatikan
kesejahteraan pegawai dalam rangka meningkatkan motivasi dan produktivitas kerja pegawai guna meningkatkan produktivitas perusahaan.
63
LAPORAN TAHUNAN
2009
3. Strategi Bisnis Dalam menghadapi semakin ketatnya persaingan antar Bank, maka diperlukan adanya strategi bisnis yang jelas dan terarah. a. Peningkatan penyaluran kredit Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Upaya yang akan dilakukan Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara khususnya di bidang penyediaan dana usaha mikro, kecil dan menengah adalah : -
Bekerjasama dengan Dekranas Provinsi maupun Dekranas Kabupaten untuk membiayai home industry.
-
Bekerjasama dengan beberapa pihak di Kabupaten Konawe untuk membiayai kredit petani dalam bentuk Saprodi (pola kemitraan).
-
Kerjasama dengan Pemerintah Daerah untuk pembiayaan saprodi penanaman kakao di Kabupaten Konawe , Kabupaten Kolaka dan Kolaka Utara.
-
Memberikan target pada semua kantor cabang untuk penyaluran kredit mikro pada usaha produktif di semua wilayah
b. Pengembangan dan Peluncuran Produk Baru Untuk mencapai kebijakan pengembangan produk baru, Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara melakukan strategi-strategi berikut : Bekerja sama dengan vendor-vendor penyedia jasa telekomunikasi maupun jaringan. Pendekatan intensif kepada Pemerintah Daerah untuk merealisasikan pembuatan Kartu Pegawai Elektronik yang dapat menguntungkan kedua belah pihak. Melakukan studi banding pada bank-bank khususnya anggota ASBANDA terkait produk-produk baru yang akan diluncurkan untuk mengetahui proses serta jangka waktu yang dibutuhkan. Melakukan upaya untuk meningkatkan ragam dan kualitas produk demi memenuhi kebutuhan masyarakat akan produk dan jasa bank.
64
LAPORAN TAHUNAN
2009
c. Peningkatan Pelayanan dan Perluasan Jaringan Kantor Pelayanan merupakan kunci sukses dari suatu Bank. Oleh karena itu, Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara akan terus memperbaiki dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada nasabah. Dalam rangka perbaikan kualitas pelayanan sebagaimana dimaksud, akan dilakukan survey terhadap nasabah mengenai kualitas pelayanan petugas frontliner BPD Sultra dalam hal ini Teller, Customer Service, maupun pelayanan dari Account Officer.
1. Perbaikan Prasarana dan Sarana Kantor Sebagai upaya meningkatkan kenyamanan bertransaksi bagi para nasabah serta meningkatkan produktivitas pegawai, Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara melakukan pembangunan dan perbaikan gedung kantor. Hal ini dilakukan terkait dengan adanya beberapa kantor yang masih kontrak dengan sarana yang belum memadai dan beberapa kantor cabang perlu segera mendapat perbaikan/renovasi.
2. Peningkatan penghimpunan dana Strategi
yang
digunakan
sebagai
upaya
untuk
meningkatkan
penghimpunan dana pihak ketiga adalah : Penempatan Account Officer funding di masing-masing unit kantor. Meningkatkan sistem dan kualitas pelayanan. Meningkatkan kegiatan sosialisasi produk Tabunganku kepada masyarakat dan khusus bagi pelajar adalah produk tabungan pelajar di sekolah-sekolah. Meningkatkan hubungan kerja dengan lembaga/instansi sehingga terbentuk suatu sinergi yang berkelanjutan dan menjadikannya sebagai mitra kerja.
65
LAPORAN TAHUNAN
2009
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO Profil Risiko Secara keseluruhan (komposit) atas penilaian Profil Risiko BPD Sultra Triwulan IV Tahun 2009 atas 4 (empat) jenis risiko yang dinilai, rata-rata masih tergolong Moderate, karena dari hasil penilaian berdasarkan skor terbobot pada risiko inheren dan Sistem Pengendalian Risiko dinilai Moderate. Penilaian tersebut masih terbatas pada risiko kredit, risiko likuiditas, risiko operasional dan risiko pasar karena selama ini Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara baru melaksanakan 4 (empat) jenis risiko berdasarkan kompleksitas usaha Bank. 1.
Risiko Kredit Tingkat risiko kredit berada pada posisi ”Moderat” dengan trend yang stabil/tetap, artinya posisi risiko kredit BPD Sultra Triwulan IV tahun 2009 dibandingkan dengan posisi triwulan sebelumnya adalah sama, hal ini disebabkan karena rasio konsentrasi kredit masih didominasi sektor konsumtif yaitu sebesar 90,95 %an atau meningkat 2,69 % dibanding triwulan sebelumnya sebesar 88,26 % dan adanya beberapa debitur inti yang belum dapat memenuhi kewajibannya sehingga berpotensi meningkatnya risiko kredit, namun NPL BPD-Sultra hanya sebesar 4,86 % atau belum mencapai batas maksimum NPL yang ditetapkan oleh Bank Indonesia (maksimum 5 %).
2.
Risiko Pasar Tingkat risiko pasar BPD-Sultra Triwulan IV tahun 2009 berada pada posisi ”Low dengan trend menurun, artinya tingkat risiko pasar pada aktivitas perkreditan, treasury dan investasi, serta aktivitas pendanaan dan instrumen hutang berada pada posisi ”Low”. Hal ini disebabkan rasio potensial kerugian yang diakibatkan oleh perubahan suku bunga terhadap modal sangat kecil.
3.
Risiko Likuiditas Tingkat risiko likuiditas BPD-Sultra Triwulan IV tahun 2009 berada pada posisi ”High” dengan trend yang stabil/tetap. Hal tersebut disebabkan oleh meningkatnya
66
LAPORAN TAHUNAN
2009
rasio kemampuan likuiditas bank untuk mengcover kegagalan debitur dan/atau memenuhi komitmen kepada debitur dan rasio sumber dana yang akan jatuh tempo dalam 14 (empat belas) hari kedepan terhadap total sumber dana yang mencapai 73,26%.
4.
Risiko Operasional Tingkat risiko operasional BPD Sultra Triwulan IV tahun 2009 berada pada posisi ”Low” walaupun ada kecenderungan meningkat. Tingkat risiko tersebut tidak mengalami perubahan atau stabil/tetap dibanding periode sebelumnya. Beberapa permasalahan masih sering terjadi pada beberapa aktivitas fungsional yang bersifat High Frequency Low Impact. Profil
risiko tahun 2010-2012 diproyeksikan stabil dalam klasifikasi risiko
rendah, dengan rincian sebagai berikut : Jenis Risiko
Risiko Inheren
Risiko Kredit Risiko pasar Risiko Likuiditas Risiko Operasional Risiko Hukum
low Low Low Moderate
System Pengendalian Risiko Acceptable Acceptable Acceptable Acceptable
Moderate
Acceptable
Risiko Reputasi
Moderate
Acceptable
Risiko Strategik
Moderate
Acceptable
Risiko Kepatuhan
Moderate
Acceptable
Kriteria
Trend
Low Composite Risk Low Composite Risk Low Composite Risk Moderat Composite Risk Moderat Composite Risk Moderat Composite Risk Moderat Composite Risk Moderat Composite Risk
Stabil Stabil Stabil Stabil Stabil Stabil Stabil Stabil
AKTIVITAS USAHA DAN JASA LAYANAN UTAMA AKTIVITAS UTAMA BPD Sulawesi Tenggara sebagai Bank Umum selama tahun 2009 telah menjalankan operasionalnya dengan menghimpun dana dalam bentuk Giro, Tabungan dan deposito
67
LAPORAN TAHUNAN
2009
serta menyalurkan dana tersebut dalam bentuk kredit dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian serta memprioritaskan pada usaha produktif dan profitable. Selain itu, BPD Sulawesi Tenggara juga memberikan pelayanan jasa-jasa perbankan seperti transfer referensi bank serta pelayanan jasa perbankan lainnya. TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI Untuk mengantisipasi perkembangan teknologi yang begitu cepat, Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara telah melakukan program online disemua kantor guna menyajikan informasi yang cepat, tepat dan aman serta dapat dipertanggungjawabkan dari segi akuntansinya dan pada tahun 2010 telah menambah ATM sebanyak 3 (tiga) unit. Selain itu BPD Sulawesi Tenggara telah menyelenggarakan Setoran ongkos naik Haji secara online.
SUMBER DAYA MANUSIA Untuk lebih meningkatkan kualitas sumber daya manusia, motivasi kerja dan produktifitas kerja sesuai program pendidikan dan pelatihan pegawai dilaksanakan sesuai
kebutuhan
organisasi
yang
bertujuan
meningkatkan
kemampuan
profesionalisme di bidang perbankan, yang dilakukan melalui kursus - kursus, seminar maupun ujian sertifikasi manajemen risiko. Adapun jumlah pegawai BPD Sulawesi Tenggara Tahun 2009 adalah sebanyak 306 Orang, dengan latar belakang pendidikan sebagai berikut: Klasifikasi Sumber Daya Manusia Berdasarkan Pendidikan URAIAN Tahun 2008 Tahun 2009 Pasca Sarjana 5 Orang 8 Orang Sarjana 82 Orang 102 Orang Sarjana 15 Orang 12 Orang Muda/Diploma SLTA 179 Orang 178 Orang SLTP 3 Orang 6 Orang SD Jumlah 284 Orang 306 Orang
68
PERTUMBUHAN 3 Orang 20 Orang -3 Orang -1 Orang 3 Orang 22 Orang
LAPORAN TAHUNAN
2009
Pendidikan dan Pelatihan Tahun 2009 No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15 16 17. 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43
44 45
46 47
JENIS PENDIDIKAN/PELATIHAN Lokakarya Nasional Sosialisasi PBI-LBU Lokakarya Nasional Sosialisasi Ketentuan Bank Indonesia Raker Uji Coba Pelimpahan Rekening pada Bank/Perusahaan Persepsi/Devisa Raker Evaluasi Pembangunan RS dan RSH Bersubsidi di Tahun 2008 Raker Direktur Umum BPD SI Studi Banding di BPD DIY Seminar FKDKP Bank Indonesia dan RUPS FKDKP Seminar FKDKP Bank Indonesia Seminar Standar Akuntansi Pelatihan Ulang Cara Pengoperasian Sistem Aplikasi LBU Basel di Bank Indonesia Seminar Perda Transparansi, Informasi Produk di Tengah Krisis Seminar tentang Eksistensi dan Perda Direktur Kepatuhan Bank Umum Undangan Joint Planning Session Rekonsiliasi Data dengan Depag RI Rapat Teknis Siskohat Depag Tahun 2009 Raker Direktur Pemasaran/Dirut BPD Se Indonesia Evaluasi dan Due Diligence Berkala Terhadap Mitra Penyedia Jasa TI pada Lingkungan BPD Sultra Pelatihan Strategi Implementasi Sistem Manajemen SDM Berbasis Kompetensi Seminar Pemantauan Program Pembiayaan Bagi KUMK di Berbagai Sektor Usaha Workshop Bedah Kasus dan mediasi Perbankan Sosialisasi Draft Perjanjian Kerjasama BPD Net Online dengan PT. Artajasa Workshop Pengembangan Aplikasi LBU Basel II Rapat Kerja Direktur Umum BPD se Indonesia di Balikpapan
JUMLAH PESERTA 1 Orang 2 Orang 1 Orang 2 Orang 1 Orang 1 Orang 3 Orang 2 Orang 1 Orang 3 Orang 1 Orang 3 Orang
The World is in Our Hours Business Exhition Sosialisasi Ketentuan Mengenai DPMK dan Uang Elektronik Rencana Reschedule Waktu Pelaksanaan Evaluasi dan Due Diligince Berkala Teknologi Mitra Penyedia Jasa TI pada Lingkup BPD Sultra Promosi UKM Seminar FKDKP Program Manajemen Risiko Kredit Bimbingan Pengisian LBU Basel II Penyusunan Struktur Program Olibs Diklat Manajemen Risiko Kredit dan Manajemen Risiko Operasional Sosialisasi Aplikasi Switching BPIH Pelatihan BPD Net Online High Level Discussion Dalam Rangka Persiapan Penanganan PSAK 50/55 Pelatihan Bagi Para Pegawai/Pelaksana di daerah Kerjasama FKDKP-PPATK Bank Indonesia Sosialisasi PBI Sertifikasi Manajemen Risiko Bagi Pengurus dan Pejabat Bank Umum Monitoring dan Evaluasi Layanan Program Agribisnis Tahun 2003 dan 2004 Review Implementasi Sistem BPD Net Online dan Progres Payment UAT dengan Bank Anggota Pelatihan Improving Branch Performance With Simulation Method Pelatihan Pelaporan Kegiatan Penyelenggaraan Alat Pembayaran dengan Menggunakan Kartu (APMK) dan Uang Elektronik Melalui Aplikasi Laporan Kantor Pusat Bank Umum (LUPBU) dan Laporan Selain Bank Umum (LSBU) Sosialisasi Ketentuan Bank Indonesia - Re-Scheduling Undangan 2 days Workshop (2 PBI Terbaru) - PBI Structures Product (PBI) Terhadap Prinsip Kehati-Hatian dalam Melaksanakan Kerja atau Structures Product bagi Bank Umum PBI/11/26/2009 - PBI Pembahasan Manajemen Risiko (PBI/11/25/2009) Pelatihan Auditor Internal Bank Tingkat Dasar Pelatihan Account Officer
3 Orang 1 Orang 3 Orang
69
1 Orang 2 Orang 1 Orang 1 Orang 4 Orang 4 Orang 3 Orang 2 Orang 1 Orang 3 Orang 2 Orang 1 Orang 1 Orang
2 Orang 1 Orang 1 Orang 1 Orang 5 Orang 1 Orang 1 Orang 1 Orang 1 Orang 1 Orang 2 Orang 1 Orang 1 Orang 2 Orang 1 Orang
1 Orang 1 Orang
4 Orang 2 Orang
LAPORAN TAHUNAN
No 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83
JENIS PENDIDIKAN/PELATIHAN Seminar FKDKP/Bank Indonesia Rakernas FKDKP BPD Se Indonesia Workshop Implementasi PSAK 50/55 Pelatihan Funding Officer Pelatihan Restrukturisasi NPL Pelatihan KYC/AML Ujian BSMR Ekspor Draft No. 1 (Revisi 2009) tentang Penyajian Layanan Keuangan Sosialisasi Release Aplikasi Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) Versi 2,0 Lokakarya Pertanahan Atas Tanah yang Sah Serta Mempunyai Jaminan Kepastian Hukum/Klinik Pengembangan Pertanahan nasional (KPPN) Persiapan Lelang Bank Operasional I Mitra Kerja KPPN Ketentuan Pemberian Fee Penjaminan dari sudut Pandang Gratifikasi (Terkait Pemberian Bank Kepada Pihak Ketiga) Pengaruhnya Terhadap Peningkatan DPK Lelang Bank Operasional I di Jakarta Sespi Bank LPPI Persentase Tabungan Daerah oleh POKJA Edukasi Perbankan Raker Direksi BPD SI dan Penarikan Undian Tabungan Simpeda Workshop Tentang Pengawasan Bank Kesiapan Industri Perbankan dalam Penerapan Standar Preudensial Perbankan Seminar The Jakarta Risk Management Convention (JRMC) Workshop Penilaian Kinerja Cabang dengan Metode Data Envelopment Analysis (DEA) Seminar The Jakarta Risk Management Convension dan Penandatangan MOU dengan BPD SI Kursus Pimpinan Cabang Seminar One Day Workshop Business Plan dengan Tema “Strategi Business Plan BPD 2010” Workshop Business Plan BPD 2010 Penerapan LBU 2008 dan Rencana Penerapan Nota Transaksi PSAK 55 Sosialisasi Pelatihan Operasional BPD Seluruh Indonesia Pertemuan Akhir tahun 2009 FKDKP Bank Indonesia Bincang-Bincang Pajak di Karebosi Penerapan Treasury National Polling Rekening Bendahara Penyelenggara Satuan Kerja BPD SI Raker Direktur Pemasaran BPD SI Workshop Pendidikan Manajemen Risiko Pelatihan APU/PPT Aplikasi PKDKP-PPATK BI Pelatihan Aplikasi GRIPS di gedung PPATK Jakarta Ujian Certification Information System Auditor (CISA) Diklat Pelatihan Pajak Tahun 2009 dan Rencana Pajak Tahun 2009 Diklat Bank Strategic Management
2009
JUMLAH PESERTA 2 Orang 3 Orang 2 Orang 2 Orang 1 Orang 1 Orang 4 Orang 1 Orang 2 Orang 2 Orang 1 Orang 2 Orang 2 Orang 1 Orang 1 Orang 4 Orang 2 Orang 1 Orang 1 Orang 2 Orang 1 Orang 2 Orang 1 Orang 1 Orang 1 Orang 1 Orang 3 Orang 1 Orang 2 Orang 2 Orang 1 Orang 1 Orang 1 Orang 1 Orang 2 Orang 2 Orang
JENIS PRODUK DAN JASA BPD Sulawesi Tenggara dalam menjalankan usaha selama tahun 2009 telah memasarkan produk-produk dan jasa perbankan sebagai berikut: 1. Produk Pendanaan a. Giro b. Tabungan -
Simpeda (Simpanan Pembangunan Daerah)
-
Tahara (Tabungan Haji Sulawesi Tenggara)
70
LAPORAN TAHUNAN
-
Tapelra (Tabungan Pelajar Sulawesi Tenggara)
-
Tabunganku
2009
c. Deposito 2. Produk Pembiayaan a. Kredit Modal Kerja: -
Perdagangan Umum
-
Kredit dengan Pola Kepres
b. Kredit Investasi c. Kredit Multiguna 3. Produk Jasa a. Kiriman Uang b. Inkaso c. Referensi Bank d. Jaminan Bank - Jaminan Tender - Jaminan Uang Muka - Jaminan Pelaksanaan - Jaminan Pemeliharaan e. Surat Keterangan Dukungan Bank PROGRAM SOSIAL DAN KEMASYARAKATAN Dalam upaya membantu masyarakat kurang mampu, Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara dalam tahun 2009 turut serta mengadakan kegiatan sosial, baik yang dilakukan atas kerjasama dengan pihak lain maupun yang dilakukan sendiri dengan menyerahkan bantuan sembako kepada panti asuhan serta bantuan pembangunan rumah ibadah. MITRA USAHA BPD Sulawesi Tenggara sepanjang tahun 2009 telah melakukan kerjasama dengan beberapa perusahaan sebagai mitra usaha:
71
LAPORAN TAHUNAN
2009
1. PT. Askrida 2. Asuransi Jiwa Bersama Bumi Putra 3. Asuransi Bumi Putra Muda (Bumida) 4. Jamkrindo 5. PT. Askrindo 6. PT Artajasa Pembayaran Elektronis 7. PT. Collega Inti Pratama 8. PT. Aplikanusa Lintasarta 9. PT. Argenta Adhiloka Pratama 10. PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 11. The Ganesha Consulting Group 12. PT. Acgo Media Mandiri PROSPEK USAHA TAHUN 2010 Sejalan dengan visi dan misinya pada tahun 2010 BPD Sulawesi Tenggara sebagaimana telah disebutkan di atas, target jangka pendek pada tahun 2010 sebagai berikut: Target Jangka Pendek Sejalan dengan visi dan misi BPD Sulawesi Tenggara sebagaimana tersebut di atas, maka target jangka pendek tahun 2010 adalah : Membenahi organisasi Meningkatkan kuantitas dan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui rekruitmen pegawai baru, pendidikan dan pelatihan. Menyusun
perencanaan
strategis
yang
komprehensif
atas
kebijakan
kepegawaian yang dimiliki sesuai kebutuhan. Meningkatkan penghimpunan dana pihak ketiga terutama tabungan dan deposito. Meningkatkan penyaluran kredit Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) dan Koperasi atas usaha-usaha yang produktif.
72
LAPORAN TAHUNAN
2009
Menjaga rasio NPL tetap berada dibawah 5% dengan cara menerapkan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit baru dan melakukan pengawasan yang ketat atas pemberian kredit besar serta mengefektifkan penagihan kredit bermasalah. Menambah jaringan kantor di Kecamatan Andoolo Kabupaten Konawe Selatan, Universitas Haluoleo Kota Kendari serta di Pasar Wawotobi Kecamatan Wawotobi Kabupaten Konawe. Pembangunan gedung khusus untuk Teknologi Informasi. Meningkatkan promosi dan peluncuran produk baru yaitu Kartu Pegawai Elektronik (KPE) untuk menambah daya saing produk-produk BPD Sultra. Pemindahan alamat Kantor BPD-Sultra Cabang Raha, Capem Bombana, Capem Pasarwajo, Capem Lasusua, Capem Mandonga dan Capem Asera ketempat yang lebih representatif dengan lokasi yang lebih strategis. Penambahan jaringan Anjungan Tunai Mendiri (ATM) BPD-Sultra.
Target Jangka Menengah Membangun budaya kerja dan budaya perusahaan bagi Pegawai. Melakukan pengembangan teknologi informasi sesuai dengan tuntutan regulasi dan kebutuhan Bank. Mengupayakan pemenuhan modal disetor sesuai Modal Dasar Bank yang telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara Nomor 5 Tahun 2003 tentang Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara Nomor 10 tahun 2004. Perubahan bentuk badan hukum BPD Sulawesi Tenggara dari Perusahaan Daerah (PD) menjadi Perseroan Terbatas (PT). Menjajaki kemungkinan penambahan Jaringan kantor di daerah-daerah potensial.
RENCANA PENGEMBANGAN ORGANISASI DAN SUMBER DAYA MANUSIA a.
Rencana Pengembangan Organisasi
Sejalan dengan semakin meningkatnya volume dan kompleksnya kegiatan usaha BPD Sultra, maka pengembangan struktur organisasi sangat diperlukan guna
73
LAPORAN TAHUNAN
2009
menunjang suksesnya usaha yang akan dilakukan. Sehubungan dengan hal tersebut, pada tahun 2010 diadakan kerjasama dengan konsultan SDM untuk pembuatan/revisi pedoman perusahaan yang meliputi : Pembuatan struktur organisasi dan job description. Penilaian prestasi kerja berbasis goal setting. Penyusunan kepangkatan dan sistem penggajian berbasis grading. Penyusunan peraturan perusahaan tentang pelanggaran dan sanksi. Struktur organisasi tersebut dibagi menjadi tiga yaitu struktur jangka pendek, struktur jangka menengah dan struktur jangka panjang, namun penerapannya akan disesuaikan dengan tuntutan dan kebutuhan organisasi.
b. Rencana Pengembangan Sumber Daya Manusia Dalam rangka meningkatkan profesionalisme dan produktifitas sumber daya manusia secara berkelanjutan, BPD-Sultra akan melaksanakan program pendidikan dan pelatihan sesuai dengan kebutuhan masing-masing unit kerja. Upaya peningkatan keahlian SDM di bidang perbankan, dilakukan dengan mengikutsertakan
pegawai
pada
pelatihan-pelatihan
dan
atau
kursus/pendidikan termasuk seminar dan workshop baik yang diselenggarakan sendiri oleh BPD Sulawesi Tenggara maupun oleh Lembaga-Lembaga Pendidikan yang menyelenggarakan kursus/ pendidikan perbankan. Triwulan ke IV tahun 2009 rasio dana pendidikan dan latihan terhadap pengeluaran realisasi/anggaran sumber daya manusia mencapai 5,84 % dan diproyeksikan tahun 2010 sebesar 6,19 %.
RENCANA PENGEMBANGAN PRODUK DAN AKTIVITAS BARU a. Rencana Produk dan Aktivitas Baru Rencana pengembangan produk dan aktivitas baru BPD Sulawesi Tenggara untuk tahun 2010 yaitu Kartu Pegawai Elektronik (KPE) dan pada tahun 2011 produk baru seperti Payment Telkom, Telkomsel dan indosat, EDC Terminal (Kartu Debet Bersama), SMS banking, Mobile banking.
74
LAPORAN TAHUNAN
2009
b. Rencana Pengembangan Pelayanan Rencana pengembangan pelayanan kepada nasabah meliputi pengembangan sarana atau media informasi kepada nasabah, pengembangan sarana elektronik untuk kebutuhan nasabah, pengembangan produk yang sudah ada, standarisasi sistem antrian nasabah dan pelayanan pengaduan nasabah akan menjadi perhatian manajemen terutama dalam rangka memberikan layanan prima untuk merebut dan mempertahankan serta meningkatkan pangsa pasar.
RENCANA PERUBAHAN JARINGAN KANTOR Pada tahun 2010 direncanakan akan menambah jaringan kantor kas sebanyak 3 (tiga) kantor serta penambahan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di wilayah kota Kendari.
CORPORATE SOSIAL RESPONSIBILITY Tahun 2010 direncanakan kegiatan-kegiatan sebagai bentuk tanggung jawab sosial BPD Sultra terhadap masyarakat di Sulawesi Tenggara antara lain : 1. Sumbangan ke Panti Asuhan, Panti Jompo, Fakir Miskin dan anak terlantar. 2. Sumbangan perbaikan rumah-rumah ibadah. 3. Donor Darah. 4. Pasar Murah. 5. Sumbangan kepada korban bencana alam. 6. Beasiswa kepada Mahasiswa berprestasi dan kurang mampu. 7. Sumbangan sosial lainnya yang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
LAINNYA Pada tanggal 27 Januari 2009 berdasarkan SK Gubernur Sulawesi Tenggara nomor 24 Tahun 2009 Saudara Anas Latief diberhentikan sementara dari jabatan Direktur Utama. Untuk kelancaran tugas-tugas pengelolaan BPD Sultra ditunjuk Drs. H. Jahja Mallisa Pejabat Sementara Anggota Dewan Pengawas sebagai Pejabat Sementara Direktur Utama sesuai SK Gubernur Sulawesi Tenggara nomor 25 Tahun 2009
75
LAPORAN TAHUNAN
-
2009
tanggal 27 Januari 2009. Pada tanggal 19 Februari 2009 Anas Latief diberhentikan dari jabatan Direktur Utama sesuai SK Gubernur Sulawesi Tenggara nomor 89 Tahun 2009.
-
Berdasarkan SK Gubernur Sulawesi Tenggara nomor 394 Tahun 2009 tanggal 12 Juni 2009 telah diangkat Anggota Dewan Pengawas BPD Sultra periode 2009-2012 yaitu Ir. H. Zainal Abidin, MM, Anggota Dewan Pengawas Non Independen Drs. H. Jahja Mallisa, Anggota Dewan Pengawas Independen Drs. H. Suma Sanggo, Anggota Dewan Pengawas Independen
-
Berdasarkan SK Gubernur Sulawesi Tenggara nomor 822 Tahun 2009 tanggal 22 Desember 2009 Ir. H. Zainal Abidin, MM telah diangkat sebagai Ketua Dewan Pengawas Non Independen.
-
Berdasarkan SK Gubernur Sulawesi Tenggara nomor 823 Tahun 2009 tanggal 22 Desember 2009 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Direksi BPD Sulawesi Tenggara dilakukan pergantian dua orang Direksi sehingga susunan direksi BPD Sultra menjadi sebagai berikut: Pejabat Sementara Direktur Utama : Drs. H. Jahja Mallisa Direktur Umum
: Budiman Junus
Direktur Pemasaran
: Hj. Rukayah Thamrin
Direktur Kepatuhan
: La Utu
76
LAPORAN TAHUNAN
STRUKTUR ORGANISASI
77
2009
LAPORAN TAHUNAN
78
2009