perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KAMPANYE DAN PEMILIHAN KEPALA DAERAH (Studi Tentang Kampanye Politik Calon Bupati dan Wakil Bupati dr. Kusdinar Untung Yuni Sukowati – Ir. Darmawan Minto Basuki, MM, MT dan Kekalahan dalam Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Sragen Tahun 2011)
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Disusun Oleh : TRI DWI NUGROHO D 1208630
ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO
“ Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu dan sesungguhnya yang demikian ini sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusuk “ (Al-Baqarah : 45)
“ Sesungguhnya sesudah kesusahan itu pasti ada kemudahan “ ( Q.S Alam Nasroh : 6 )
“ Orang yang tidak pernah gagal adalah orang yang tidak pernah mencoba, maka janganlah mudah menyerah sebelum kamu mencoba “ ( Penulis )
commit to user v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Syukur alhamdulilah aku ucapkan pada Allah SWT atas hidayah-Nya, Dan dengan segala kerendahan hati aku persembahkan karyaku ini kepada……
Kupersembahkan karya ini teruntuk :
Allah SWT,
Atas segala limpahan karunia-Nya.
Ibuku dan ( almarhum) Ayahku
Terima kasih atas doa, kasih sayang, dukungan moril dan materiil yang tidak dapat ternilai dengan apapun jua.
Kakakku, Dwi Eko “21 “ dan adikku Gigih Widiyanto
Terima kasih atas dukungan dan support kalian selama ini.
Teman-teman Komunikasi Non Reg 2008
Atas semangat kalian dalam suka dan duka.
commit to user vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Assalamu’Alaikum Wr. Wb. Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT atas segala anugerah dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul KAMPANYE DAN PEMILIHAN KEPALA DAERAH (Studi Tentang Kampanye Politik Calon Bupati dan Wakil Bupati dr. Kusdinar Untung Yuni Sukowati – Ir. Darmawan Minto Basuki, MM, MT dan Kekalahan dalam Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Sragen Tahun 2011). Penyusunan skripsi ini merupakan suatu bentuk pertanggungjawaban Penulis sebagai mahasiswa guna memenuhi syarat-syarat untuk mencapai gelar Sarjana Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta. Keberhasilan ini tidak lepas dari semua pihak yang telah membantu penulis dengan sepenuh hati. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan bantuan serta dukungan moral. Ucapan terima kasih ini Penulis sampaikan kepada: 1. Prof. Drs. H. Pawito, Ph.D selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta sekaligus sebagai Pembimbing I Skripsi. Terima kasih atas bantuan dan
kesabaran beliau dalam
membimbing penyelesaian skripsi. 2. Dra. Prahastiwi Utari, M.Si, Ph.D, selaku Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta
commit to user vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3. Mahfud Anshori, S.Sos, M.Si selaku Pembimbing II Skripsi, terima kasih atas bimbingan dan bantuannya selama ini. 4. Bambang Samekto, S.H selaku Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sragen, terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada penulis dalam mengikuti berbagai agenda Kampanye Pasangan YUDA. 5. Segenap Tim Sukses Pasangan YUDA dan Pengurus DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sragen (Mas Supriyanto, Pak Laksono AR, Pak Suwondo, Mas Wihartono, Mas Sugiyamto, Mas Vicki ) dan semua rekan-rekan DPC PDI P Kab. Sragen yang tidak dapat penulis sebut satu persatu. 6. Mas Sigit Pramono dan keluarga di Sragen, terima kasih atas bantuannya. 7. Rekan-rekan Seperjuangan Jurusan Ilmu Komunikasi Swadana Transfer FISIP UNS Angkatan 2008, atas segala bantuan yang telah diberikan sehingga penelitian ini dapat selesai. (Buat Wahyu dan Itang…”ayo semangat, kalian pasti bisa”…). Untuk Mas Tanto “Juru Kunci Parkiran Fisip” ….terima kasih atas bantuannya selama ini. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan Oleh karena itu, dengan segala kerendahan dan kelapangan hati penulis menerima saran maupun kritik yang sifatnya membangun. Semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Wassalamu’Alaikum Wr. Wb. Surakarta, Juni 2011
Tri Dwi Nugroho
commit to user viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................................................
i
PERSETUJUAN..................................................................................................
ii
PENGESAHAN ...................................................................................................
iii
PERNYATAAN ...................................................................................................
iv
MOTTO ..............................................................................................................
v
PERSEMBAHAN................................................................................................
vi
KATA PENGANTAR .........................................................................................
vii
DAFTAR ISI ........................................................................................................
ix
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................
xii
DAFTAR TABEL ...............................................................................................
xiii
DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................
xiv
ABSTRAK ...........................................................................................................
xv
ABSTRACT .........................................................................................................
xvi
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ............................................................................
1
B. Rumusan Masalah .....................................................................................
11
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................
11
D. Manfaat Penelitian ....................................................................................
12
E. Tinjauan Pustaka .......................................................................................
12
commit to user ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
1. Komunikasi Politik ........................................................................
12
2. Kampanye Politik ..........................................................................
18
3. Efek dan Tujuan Kampanye ..........................................................
15
3.1 Jenis dan Tipe Kampanye .......................................................
24
3.2 Media Kampanye Politik ........................................................
26
4. Strategi dan Teknik dalam Kampanye .........................................
27
5. Faktor Penghambat dan Penunjang dalam Kampanye ..................
29
6. Fungsi Partai Politik ......................................................................
33
F. Metodologi Penelitian ...............................................................................
36
1. Jenis Penelitian ...................................................................................
36
2. Obyek Penelitian .................................................................................
36
3. Jenis Data ...........................................................................................
36
4. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................
37
5. Populasi dan Sampel ..........................................................................
40
6. Validitas Data .......................................................................................
41
7. Teknik Analisis Data ............................................................................
41
BAB II. DESKRIPSI LOKASI DAN OBJEK PENELITIAN A. Sejarah Berdirinya Partai Demokrasi Perjuangan ....................................
43
B. Kiprah PDI Perjuangan di Era Reformasi ...............................................
51
C. Profil Calon Bupati dan Wakil Bupati……………………………………
62
D. Profil Kabupaten Sragen………………………………………………….
68
commit to user x
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III. SAJIAN DAN ANALISA DATA A. Kegiatan Kampanye Politik Pasangan Yuni-Darmawan ( YUDA ) ..........
76
1. Agenda PDI P Sragen dalam Penjaringan Cabup-Cawabup ...............
76
2. Agenda Pendaftaran Pasangan YUDA ke KPU Sragen .....................
79
3. Kegiatan Konsolidasi dalam memenangkan Pasangan YUDA...........
81
4. Agenda Komunikasi Politik dan Kampanye Pasangan YUDA……...
85
5. Pemaparan Visi dan Misi Pasangan YUDA…………………………
89
6. Agenda Kampanye Terbuka Pasangan YUDA………………………
96
7. Peran Media Massa dalam Kampanye YUDA………………...... …..
112
8. Koalisi Partai Pendukung dan Relawan bagi Pasangan YUDA………
116
B. Kekalahan Pasangan YUDA dalam Pemilukada Sragen…………………… 118 1. Analisa kekalahan Pasangan YUDA dalam Pilkada…………................. 118 2.Hasil Analisa Kekalahan Pasangan YUDA tiap kecamatan….................. 121
BAB IV. PENUTUP A. Kesimpulan ...............................................................................................
135
B. Saran ..........................................................................................................
140
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
commit to user xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN 1. Hasil Dokumentasi Kegiatan Kampanye Pasangan YUDA 2. Surat Keterangan Penelitian dari DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sragen 3. Rincian Kegiatan Pemenangan Pasangan YUDA dalam Pilkada Sragen 4. Catatan Hasil Pengamatan Penulis dalam Kampanye Pasangan YUDA 5. Transkrip Hasil Wawancara dengan Narasumber 6. Jadwal Waktu Pelaksanaan Kampanye Pasangan YUDA 7. Jadwal Pembekalan Struktural PDI Perjuangan Kabupaten Sragen 8. Jadwal Pembekalan Saksi per Kecamatan Pasangan YUDA 9. Instruksi DPC PDI Perjuangan bagi pemenangan Pasangan YUDA
commit to user xii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
TABEL
HALAMAN
Tabel I.1 Tabel Perolehan Jumlah Kursi Parpol di DPR Hasil Pemilu .............. 55 Tabel 1.2 Tabel Perolehan Suara dalam Pilpres 2004 Putaran pertama ............ 56 Tabel 1.3 Tabel Perolehan Suara dalam Pilpres 2004 Putaran ke dua ................ 56 Tabel 1.4 Tabel Perolehan Suara dalam Pemilu Presiden 2009.......................... 59 Tabel 1.5 Tabel Perplehan Kursi DPRD Kabupaten Sragen............................... 60 Tabel 1.6 Tabel Data Jumlah Penduduk Kabupaten Sragen…………………….73 Tabel 1.7 Tabel Data Jumlah dan Kepadatan Penduduk Sragen Tahun 2010…..74 Tabel 1.8 Tabel Jumlah Pemeluk Agama di Kabupaten Sragen………………...75
commit to user xiii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
•
Peta Wilayah Kabupaten Sragen
commit to user xiv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK Tri Dwi Nugroho. D.1208630. Kampanye dan Pemilihan Kepala Daerah ( Studi Tentang Kampanye Calon Bupati dan Wakil Bupati dr. Kusdinar Untung Yuni Sukowati – Ir. Darmawan Minto Basuki,M.M,M.T dalam Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Sragen Tahun 2011 )Skripsi. Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2011. Pemilihan Umum Kepala Daerah atau Pemilukada Kabupaten Sragen tahun 2011 telah usai. Pemilihan Kepala Daerah Sragen yang dilaksanakan pada 19 Maret 2011 lalu merupakan Pilkada ke dua secara langsung yang diselenggarakan di Bumi Sukowati. Dalam Pemilukada Sragen 2011, pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Yuni-Darmawan diprediksi sebagai calon terkuat yang bakal memenangi Pilkada. Karena pasangan ini memiliki modal dan dukungan politik paling kuat bila dibandingkan dengan calon lainnya. Selain diusung oleh PDI Perjuangan, Pasangan YUDA juga didukung oleh koalisi partai besar di Sragen, yakni Partai Demokrat, PKB, PKS dan PBR. Selain modal kuat tersebut pasangan ini juga didukung kekuasaan incumbent Bupati Sragen Untung Wiyono yang merupakan ayah kandung dari Calon Bupati Yuni Sukowati. Namun keunggulan Pasangan YUDA berubah setelah hasil pemungutan suara mulai memperlihatkan hasilnya. Di luar dugaan pasangan yang diusung oleh PDI Perjuangan dan didukung koalisi 5 partai besar ini hanya bisa meraih 44,2 % suara dan harus menerima kekalahan dari rival terkuatnya, yakni Pasangan Agus Facturrahman-Daryanto. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kegiatan kampanye yang dilakukan oleh Tim Sukses Pasangan YUDA dalam upanya memenangkan pasangan ini. Selain itu penelitian ini akan mencoba mengulas dan menganalisa mengenai faktor-faktor yang menyebabkan kekalahan Pasangan YUDA dalam Pemilukada Sragen. Penulis menggunakan teknik observasi dan wawancara dalam pengumpulan data. Sumber data pendukung dalam penelitian ini adalah data kepustakaan yang didapat dari buku, artikel koran, majalah, jurnal, hasil dokumentasi, dan informasi dari berbagai media massa. Teknik analisa data dilakukan melalui proses reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kegiatan kampanye yang dilakukan oleh Tim Sukses Pasangan YUDA dan partai pendukung sudah maksimal, yakni menggunakan strategi kampanye politik dan mendayagunakan semua sumber daya yang ada. Dari penelitian ini kita juga mendapatkan fakta berkaitan dengan kekalahan Pasangan YUDA, yakni banyaknya partai politik yang mendukung seorang kandidat bukanlah sebuah ukuran dan faktor penentu kemenangan. Hasil Pilkada di Sragen memperlihatkan bahwa Pilkada bukan hanya pemilihan partai politik saja tapi lebih pada pemilihan seorang pemimpin, figur, atau individu. Di sisi lain kita melihat bahwa pesan yang hendak disampaikan dalam Pemilukada Sragen adalah keinginan adanya perubahan. Kata Kunci : Pemilukada, Kampanye, dan Perubahan.
commit to user xv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT Tri Dwi Nugroho. D.1208630. Local Principal Campaign and Election (A Study on the campaign of prospect regent and deputy of regent dr. Kusdinar Untung Yuni Sukowati – Ir. Darmawan Minto Basuki, M.M,M.T in Sragen Local Principal Election in 2011) Thesis. Communication Department of Social and Political Sciences Faculty, Surakarta Sebelas Maret University. 2011. Local Principal Election or Local Principal Election of Sragen Regency of 2011 has finished. The Sragen Local Principal Election that has been carried out on March 19, 2011 is the second directly local principal election held in Sukowati Earth. In Sragen Local Principal Election of 2011, the pair Prospect Regent and Prospect Deputy of Regent Yuni-Darmawan is predicted as the strongest nominee to win this election. It is because this pair has the strongest political capital and support compared with other nominees. In addition to be carried by PDI Perjuangan, YUDA pair is also supported by the big party coalition: Demokrat, PKB, PKS and PBR parties. In addition to such the strong capital, this pair is also supported by the incumbent power of Sragen Regent Untung Wiyono, the father of the prospect regent Yuni Sukowati. However, the superiority of YUDA pair changes after the voting result shown. Unexpectedly, the pair carried by PDI Perjuangan and supported by 5 big parties-coalition only reaches 44.2% vote and should accept their defeat from their strongest rival, the pair Agus Facturrahman-Daryanto. The objective of research is to find out the campaign activity done by the Success Team of YUDA pair in the attempt of winning this pair. In addition, this research also wants to explain and to analyze the factors causing the defeat of YUDA pair in Sragen Local Principal Election. The writer employed observation and interview technique in collecting data. The supporting data source in this research was the library data deriving from books, newspaper article, magazine, journal, documentation result, and information from a variety of media. Technique of analyzing data was done through data reduction process, data display and conclusion drawing. From the result of research, it can be concluded that the campaign activity carried out by the YUDA pair’s success team and the supporting parties has been maximum, using political campaign strategy and utilizing all of available resources. From this research we also obtain the facts relevant to the defeat of YUDA pair, namely the large number of political parties supporting a candidate will not be a measurement and determinant factor of winning. The result of local principal election in Sragen reveals that Local Principal Election is not only political party election but the election of a leader, figure or individual. On the other hand, we can see that the message that will be conveyed in Sragen Local Principal Election is the desire for the change.
Keywords: Local Principal Election, Campaign and Change.
commit to user xvi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Kesadaran akan pentingnya demokrasi bagi warga negara saat ini sangat tinggi. Hal ini dapat dilihat dari peran serta rakyat Indonesia dalam melaksanakan Pemilihan Umum baik yang diselenggarakan oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Ada fenomena baru dalam suasana demokrasi di Indonesia yang dimulai tahun 2004. Dalam Pemilihan Umum 2004 untuk pertama kalinya rakyat Indonesia diberi kebebasan untuk memilih presiden dan wakil presiden secara langsung. Setelah sukses dengan pemilihan presiden dan wakil presiden secara langsung tahun 2004 maka pada tahun 2005 bangsa Indonesia memulai era baru dalam pesta demokrasi yakni dengan diadakannya pemilihan kepala daerah (Pilkada) secara langsung. Lahirnya UU Pemerintah Daerah No.22 Tahun 1999 yang kemudian diubah dengan UU No. 32 Tahun 2004 telah memberikan harapan baru bagi bangsa ini untuk perubahan sistem politik yang otoriter menjadi sistem politik yang demokratis. Sebelum dikeluarkannya UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah serta Peraturan Pemerintah No.6/2005 tentang pemilihan Kepala Daerah
secara langsung, maka pemilihan kepala daerah (Gubernur,
Walikota maupun Bupati) mekanismenya diserahkan kepada DPRD di daerah masing-masing.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 2
Pemilihan Kepala Daerah secara langsung memberikan optimisme pada publik akan membaiknya kualitas kepemimpinan di daerah. Mekanisme pemilihan kepemimpinan yang dipilih secara langsung diyakini lebih baik dibandingkan dengan mekanisme yang tidak langsung (perwakilan), karena praktek sistem perwakilan dalam pemilihan kepala daerah, cenderung “membuka kran” terjadinya jual beli suara dan menghasilkan kepemimpinan yang bermasalah. 1 Pada tanggal 19 Maret 2011, Kabupaten Sragen menyelenggarakan Pemilihan Kepala Daerah secara langsung. Sesuai dengan UU No. 32 Tahun 2004 (pasal 59 ayat 2) dijelaskan bahwa Partai Politik atau gabungan partai politik yang dapat mendaftarkan pasangan calon kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah adalah sekurang-kurangnya mempunyai 15 % (lima belas persen) dari jumlah kursi DPRD atau memperoleh suara sekurang-kurangnya 15 % (lima belas persen) dari suara sah dalam pemilihan umum anggota DPRD di daerah bersangkutan.2 Sementara untuk pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati independen atau perorangan (bukan dari Parpol), harus memenuhi kuota dukungan minimal 3% dari jumlah penduduk. Jumlah pemilih yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pilkada Sragen 2011 sebanyak 751.071 calon pemilih. Berdasarkan pengumuman
KPU Sragen Nomor :148/KPU KAB.
012.329486 /XI/ 2010, dijelaskan bahwa pendaftaran calon bupati mapun wakil bupati dari perseorangan ( independen) dibuka tanggal 3-7 Desember 2010. 1
Kristina, Isu Strategis Dalam Penyelenggaraan Pilihan Kepala Daerah Langsung. Dalam Jurnal Dinamika VOL. 5 NO.1 Th.2005 2 Agung Wibawanto,Syamsudin. 2005. Memenangkan Hati dan Pikiran Rakyat ( Strategi dan Taktik Menang dalam Pemilihan Kepala Daerah ). Yogyakarta : Pembaruan, hal. 2
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 3
Dengan ketentuan jumlah minimal dukungan sebanyak : 35.920 (tiga puluh lima ribu sembilan ratus dua puluh) penduduk dan jumlah minimal sebaran kecamatan adalah tersebar di 11 (sebelas) kecamatan di Wilayah Kabupaten Sragen. Sedangkan untuk pendaftaran pasangan calon bupati maupun wakil bupati dari partai politik dibuka mulai tanggal 30 Desember 2010 - 5 Januari 2011. Menghadapi Pemilukada 2011 yang semakin dekat, jajaran Pengurus DPC PDI P Sragen segera menyusun berbagai agenda atau program partai. Salah satunya terkait dengan persoalan nama calon yang akan diusung oleh PDI P Sragen. Dalam proses penjaringan Cabup maupun Cawabup PDI-P yang dimulai pada bulan Oktober 2010, terdapat delapan pasangan Calon Bupati maupun Wakil Bupati yang mendaftar lewat DPC PDI P Sragen dan bersaing untuk mendapatkan rekomendasi dari DPP PDI P. Ke delapan Cabup tersebut adalah Ketua DPC PDIP Sragen, Bambang Samekto, SH, kemudian dr. Kusdinar Untung Yuni Sukowati dan disusul Sekretaris Daerah Kabupaten Sragen, yakni Ir. Darmawan Minto Basuki, MM, MT. Selain tiga tokoh kuat tersebut, terdapat politikus lain seperti Kepala DPU Sukoharjo Bambang Haryanto, Pengusaha dan Pemilik Koperasi Babussalam Suparlan Ismanto, ST, mantan Legislator Sulardi, Purnawirawan TNI Suparno dan Kader PDI P Sragen Suharjo, SH. Setelah melalui proses penjaringan yang dimulai sejak Oktober 2010, akhirnya rekomendasi dari DPP PDI Perjuangan perihal Cabup maupun Cawabup yang akan diusung oleh PDI P Sragen jatuh kepada Pasangan dr. Kusdinar Untung Yuni Sukowati dan Ir. Darmawan Minto Basuki, MM, MT. Keputusan DPP PDI Perjuangan tersebut tertuang dalam Surat Rekomendasi DPP PDI Perjuangan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 4
Nomor : 609/IN/DPP/2011, perihal Rekomendasi Calon Bupati dan Wakil Bupati Sragen yang diusung oleh PDI Perjuangan dalam Pemilukada Sragen 2011. Setelah resmi mendapat rekomendasi dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan, akhirnya pasangan ini resmi mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sragen pada tanggal 5 Januari 2010. Kedatangan pasangan Yuda di KPU Sragen tersebut, didampingi oleh Ketua DPC PDI P Sragen, yakni Bambang Samekto, SH beserta Sekretaris DPC PDI P Sragen Sugiyamto, SH. Dalam pendaftaran tersebut juga hadir pimpinan empat Parpol lain yang ikut mendukung pencalonan pasangan YUDA. Ke empat tokoh tersebut adalah Ketua DPC Partai Demokrat Drs. Joko Saptono, M.Si, Ketua DPD PKS Dedy Endriyanto, Ketua DPC PKB Mukafi Fadli dan juga pimpinan DPC Partai Bintang Reformasi Sragen. Setelah selesai melakukan pendaftaran, maka pasangan YUDA langsung melakukan Deklarasi bersama dan meresmikan pembukaan Posko Tim Sukses
YUDA yang berlokasi di
kompleks Atrium
Sragen, yakni di Jalan Sukowati depan Kantor Dinas Bupati Sragen. Sampai dengan batas akhir pendaftaran, tanggal 5 Januari 2011 terdapat 5 pasangan bakal calon bupati maupun bakal calon wakil bupati yang sudah resmi mendaftar di KPUD Sragen. Ke lima calon tersebut yakni Pasangan dr. Kusdinar Yuni Untung Sukowati dan Ir. Darmawan Minto Basuki, MM, MT yang diusung PDI P, dan didukung oleh Partai Demokrat, PKB , PKS dan PBR. Pasangan ke dua adalah Agus Fatchurrohman, SH, MH. dan H Daryanto, SH yang diusung Partai Golkar, PAN, dan PPP.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 5
Pasangan ketiga adalah Drs. Wiyono, M.Si - Drs. Daryanto, M.Pd yang diusung Partai Gerindra, PPRN, Hanura, dan koaliasi 13 partai kecil lainnya. Pasangan ke empat adalah pasangan Danang Wijaya, S.T dan Sumiyarno. Sedangkan pasangan terakhir yang juga mendaftar adalah Dr. H. Sularno, M.Si dan Drs. H. Kushardjono, dimana pasangan keempat dan kelima ini merupakan merupakan calon yang berasal dari perseorangan atau calon independen. Namun demikian, penetapan nama Calon Bupati maupun Calon Wakil Bupati yang maju dalam pilkada Sragen 2011 baru ditetapkan oleh KPUD Sragen pada 17 Februari 2011. Setelah menunggu cukup lama, akhirnya pada hari Kamis tanggal 17 Februari 2011, KPU Sragen secara resmi mengumumkan bahwa ke lima bakal calon bupati mupun wakil bupati Sragen semuanya lolos seleksi dan berhak maju dalam Pemilihan Kepala Daerah Sragen 2011. Kemudian pada hari Jumat tanggal 18 Februari 2011, dilanjutkan dengan acara pengambilan nomor urut Cabup maupun Cawabub yang juga digelar di Kantor KPU Kabupaten Sragen. Berdasarkan hasil pengundian nomor urut yang digelar di Kantor KPU Sragen tersebut, maka pasangan Drs. Wiyono, M.Si - Drs. Daryanto, M.Pd mendapat nomor urut 1. Untuk Pasangan Dr. H. Sularno, M.Si – Drs. Kushardjono mendapat nomor urut 2, Pasangan Danang Wijaya, S.T - Sumiyarno mendapat nomor urut 3, Pasangan dr. Kusdinar Untung Yuni Sukowawati- Ir. Darmawan Minto Basuki, MM, MT mendapat nomor urut 4. Terakhir Pasangan Agus Fachturrahman, SH, MH – H. Daryanto, SH mendapat nomor urut 5.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 6
Proses pemilihan Calon Bupati dan Wakil Bupati dalam Pilkada Sragen 2011 ini tampaknya berlangsung sangat ketat, hal ini karena Kader PDI-P Sragen dr. Kusdinar Untung Yuni Sukowati yang juga merupakan putri Bupati Sragen Untung Wiyono tampil sebagai Calon Bupati Sragen. Selain pasangan kuat tersebut maka muncul calon bupati lain yang cukup kuat dalam kancah perpolitikan di Sragen, yakni calon petahana (incumbent) yang menjabat sebagai Wakil Bupati Sragen yakni Agus Fatchurrohman, SH, MH yang berpasangan dengan pengusaha H. Daryanto, SH. Dalam Pemilukada Sragen 2011, pasangan
Calon Bupati dan Wakil
Bupati yang akrab disapa Yuni dan Darmawan atau Pasangan YUDA mendapat dukungan yang sangat besar dari partai politik. Dalam pencalonannya sebagai Calon Bupati dan Wakil Bupati, Pasangan YUDA tidak hanya hanya diusung oleh Partai PDI Perjuangan Sragen saja, namun juga didukung oleh beberapa partai besar di Sragen, yakni Partai Demokrat, PKB, PKS dan PBR. Berdasarkan perolehan suara dalam Pemilu Legislatif 2009, apabila dikalkulasi secara menyeluruh, pasangan ini sudah memiliki modal awal dukungan sebesar 70 % suara pemilih dalam Pemilu Legislatif 2009 di Sragen. Selain dukungan dari partai politik yang mengusung dan mendukung, maka pasangan ini juga didukung kekuasaan Bupati Sragen, yakni Untung Wiyono yang merupakan ayah kandung dari Calon Bupati Kusdinar Untung Yuni Sukowati. Tidak hanya itu saja, namun Pasangan YUDA juga memiliki bargaining politik yang cukup matang dengan menggandeng Calon Wakil Bupati yang berasal dari unsur birokrat, yakni Sekretaris Daerah Kabupaten Sragen Ir.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 7
Darmawan Minto Basuki, MM, MT. Dengan menggandeng pasangan Wakil Bupati yang berasal dari unsur birokrat, maka diharapkan suara pemilih yang berasal dari kalangan birokrasi atau PNS bisa lari ke pasangan YUDA. Dengan adanya dukungan yang sangat besar tersebut tentunya menjadi salah satu modal
dan kelebihan yang dimiliki pasangan YUDA, bila
dibandingkan dengan empat pasangan Cabup maupun Cawabup yang lain. Untuk itu, maka diharapkan dapat terjalin kerjasama yang solid antara kader-kader partai tersebut dalam menyusun suatu strategi kampanye politik agar pasangan YUDA dapat menjadi pemenang dalam Pilkada Sragen 19 Maret 2011. Melihat berbagai keunggulan, di atas maka Pasangan YUDA diprediksi menjadi calon terkuat dan berpotensi untuk menjadi pemenang dalam Pemilukada Sragen 2011. Menjelang pelaksanaan Pemilukada Sragen 2011 yang semakin dekat berbagai cara telah dilakukan oleh Tim Sukses baik yang berasal dari partai pengusung, pendukung maupun relawan. Salah satu bentuk kegiatan yang dilakukan oleh Tim Sukses Pasangan YUDA adalah dengan menggelar kegiatan konsolidasi atau rapat bersama antara partai pengusung dan partai pendukung, baik yang berada di tingkat DPC, PAC, Ranting hingga Pengurus Anak Ranting. Dalam pelaksanaan kampanye yang dimulai tanggal 2 Maret 2011 Pasangan YUDA benar-benar mengoptimalkan segala sumber daya yang dimiliki. Selain dukungan kuat dari partai politik, popularitas dan strategi politik yang matang Pasangan YUDA juga memilki dana kampanye yang lebih besar bila dibandingkan dengan calon yang lain. Bahkan untuk persiapan dana kampanye, Pasangan YUDA sudah mempersiapkan dana kampanye lebih dari 20 Milyar
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 8
rupiah. Dengan memiliki dana kampanye yang besar, maka Pasangan YUDA bisa mencukupi segala kebutuhan yang berkaitan dengan pendanaan kampanye maupun logistik kampanye. Dalam menghadapi Pemilukada Sragen 2011 strategi pemasaran politik atau pendekatan yang dilakukan oleh Tim Sukses Pasangan YUDA adalah dengan memperkenalkan Pasangan YUDA kepada masyarakat. Karena proses seseorang untuk memilih pemimpin
adalah dimulai dari proses mengenal, setelah
masyarakat mengenal calon maka masyarakat akan suka dan akhirnya akan memilih Pasangan YUDA dalam Pilkada Sragen 2011. Di sini cara yang dilakukan adalah dengan memperkenalkan Pasangan YUDA kepada masyarakat, baik secara langsung atau menggunakan berbagai media. Di antaranya adalah memasang iklan kampanye di berbagai media, baik media cetak maupn media elektronik. Untuk media cetak dilakukan dengan pemasangan iklan di berbagai surat kabar, diantaranya adalah pemasangan iklan advertorial di Harian Solo Pos, Joglo Semar, Jawa Pos, dan Harian Suara Merdeka. Selain itu Tim Sukses Pasangan YUDA juga mempromosikan Pasangan YUDA melalui baliho maupun spanduk yang dipasang di berbagai wilayah di Sragen, yakni dari perkotaan hingga sampai ke wilayah pedesaan. Kemudian untuk kampanye politik melalui media elektronik Tim Sukses Pasangan YUDA mengunakan media Radio dan Televisi, yakni dengan memasang iklan politik di radio Buana Asri Sragen dan RRI Surakarta. Dalam agenda kampanye Pasangan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 9
YUDA juga pernah dua kali mengadakan acara kampanye dialogis yang disiarkan secara langsung oleh Stasiun TV lokal “TA TV”. Dalam agenda kampanye politik yang dilakukan Pasangan YUDA, komunikasi memegang peranan yang sangat penting. Dengan adanya komunikasi yang tepat dan terarah dari komunikator / Tim Sukses Pasangan YUDA, maka pesan politik yang disampaikan kepada khalayak pasti akan diterima dengan jelas sehingga tujuan dari komunikasi yang disampaikan akan berhasil. Untuk dapat menunjang keberhasilan tersebut maka diperlukan seorang komunikator atau Jurkam yang handal untuk menyampaikan pesan kampanye kepada masyarakat. Dalam setiap agenda kampanye para juru kampanye (Jurkam) menjadi wakil bagi Pasangan YUDA dalam berkampanye atau mengkomunikasikan apa yang menjadi visi, misi maupun program kerja Pasangan YUDA. Selain itu, para Jurkam juga mengajak dan menghimbau agar masyarakat bisa memilih Pasangan YUDA dalam Pemilukada Sragen 2011. Jadi juru kampanye atau jurkam memegang peranan yang sangat penting yakni sebagai komunikator dalam menyampaikan pesan politik bagi Pasangan YUDA. Karena peran atau tugasnya yang sangat besar, maka setiap Jurkam atau juru kampanye perlu mendapatkan bekal materi, wawasan atau ilmu yang hendak disampaikan dalam kampanye. Hal ini sangat penting sekali, karena materi yang akan disampaikan oleh Jurkam harus bisa ditangkap dan dipahami oleh calon pemilih. Dalam kampanye pasangan YUDA terdapat pembagian tugas, yakni antara jurkam pokok dan jurkam figur.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 10
Selain berbagai kegiatan di atas upaya atau pendekatan yang dilakukan oleh Tim Sukes Pasangan YUDA dalam merekrut massa adalah melalui pendekatan psikologis kepada calon pemilih, baik yang berada di wilayah pedesaaan maupun perkotaan. Bentuk nyata dari kegiatan ini adalah dengan mengadakan silaturahmi atau kegiatan yang berhubungan langsung dengan masyarakat. Di antaranya adalah dengan mengadakan kegiatan bakti sosial maupun kunjungan ke sentra industri kecil. Kegiatan bakti sosial yang rutin dilakukan oleh Pasangan YUDA adalah dengan memberikan layanan pengobatan gratis dan pemberian santunan kepada masyarakat miskin. Dari beberapa uraian di atas kita dapat mengetahui bahwa kegiatan komunikasi politik maupun kampanye politik yang dilakukan ooleh Tim Sukses Pasangan YUDA ini sudah terlihat all out dan maksimal dalam usaha pemenangan Pasangan YUDA. Kegiatan kampanye yang digelar oleh Pasangan YUDA juga terlihat lebih meriah bila dibandingkan dengan kegiatan kampaye yang digelar oleh Pasangan Cabup-Cawabup yang lain. Selain menghadirkan jurkam lokal dalam setiap agenda kampanye maka Pasangan YUDA juga mendatangkan juru kampanye nasional, di antaranya adalah Puan Maharani, Rano Karno, Rieke Dyah Pitaloka, Anas Urbaningrum, dan Muhaimin Iskandar. Namun politik ternyata bukan ilmu pasti, kalkulasi di atas kertas tentang keunggulan Pasangan YUDA berubah setelah hasil pemungutan suara mulai memperlihatkan hasilnya. Di luar dugaan, pasangan yang diusung oleh PDI P dan didukung koalisi Partai Demokrat, PKB, PKS dan PBR ini hanya bisa meraih 44,2 % suara dan harus menerima kekalahan dari rival terkuatnya, yakni Pasangan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 11
ADA. Dalam Pemilukada yang digelar 19 Maret 2011 lalu, pasangan Agus Facturrahman-Daryanto
(ADA)
yang
membawa
Jargon
Kampanye
“PERUBAHAN “ berhasil menjadi pemenang dan mengalahkan Pasangan YUDA dengan menguasai 50,6 % suara pemilih.
B. RUMUSAN MASALAH : Dari paparan yang telah disampaikan di atas dapat diketahui bahwa sekalipun Pasangan YUDA memiliki kelebihan daripada calon yang lain yakni dari segi dukungan partai politik, popularitas, strategi politik maupun dana yang sangat besar, namun Pasangan YUDA (Yuni-Darmawan) hanya bisa meraih 44,2 % suara dan
harus menerima kekalahan dari Pasangan ADA (Agus-Daryanto) dengan
menguasai 50,6 % suara pemilih. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui hal-hal sebagai berikut : 1. Bagaimana kegiatan kampanye politik yang dilakukan Pasangan YUDA dalam menghadapi Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Sragen Tahun 2011 ? 2. Faktor-faktor apa yang menyebabkan kekalahan Pasangan YUDA dalam Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Sragen Tahun 2011 ?
C. TUJUAN PENELITIAN Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kegiatan kampanye politik Pasangan YUDA dalam mencari massa dan dukungan dalam Pemilukada Sragen 2011.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 12
2. Untuk mengetahui berbagai kendala atau faktor-fator yang menyebabkan kekalahan Pasangan YUDA dalam Pemilukada Sragen 2011. 3. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan, pemikiran, serta dapat bermanfaat dalam mempraktekan ilmu dan teori tentang ilmu politik yang telah dipelajari.
D. MANFAAT PENELITIAN 1. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi dan
memperkaya
khazanah pengetahuan di bidang komunikasi, khususnya kajian tentang komunikasi politik. 2. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan pemahaman tentang kegiatan kampanye politik, khususnya tentang kegiatan kampanye politik calon kepala daerah dalam Pilkada secara langsung.
E. TINJAUAN PUSTAKA 1. Komunikasi Politik Komunikasi merupakan aktifitas yang tidak dapat terpisahkan dalam keseharian manusia di berbagai bidang. Di dalam setiap realitas kehidupan politik pasti terjadi komunikasi. Komunikasi tidak hanya tampil dalam bentuk aksi-aksi protes menuntut hak yang terampas maupun menyuarakan aspirasi tetapi kehidupan politik meniscayakan adanya rapat, pidato, kampanye, kontak antar lembaga, debat dalam sidang parlemen, perundingan ataupun negoisasi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 13
Secara etimologis Komunikasi berasal dari bahasa latin communicare yang berarti berpartisipasi atau memberitahukan. Untuk pengertian secara definitif komunikasi dinyatakan oleh Carl I. Hoveland sebagai berikut : “Communication is the proces by which an individual transmit stimuli (usually verbal symbols) to modify the behaviour of another individuals.” (Komunikasi adalah sebuah proses dimana seorang individu mengirim atau mentransfer stimulan (yang biasanya berupa lambang-lambang verbal) - untuk mengubah perilaku individu lain). Menurut Littlejohn di dalam komunikasi terdapat level atau tingkatan komunikasi yakni Komunikasi Antar Personal, Komunikasi Kelompok, Komunikasi Organisasi dan Komunikasi Massa. Komunikasi Antar Personal adalah komunikasi yang melibatkan antar sesama orang atau individu dan biasanya face to face. Komunikasi Kelompok adalah komunikasi atau hubungan antara individu di dalam kelompok kecil, dan biasanya dilakukan dalam merencanakan pengambilan keputus.
Komunikasi
organisasi lebih kompleks lagi, karena hubungannya tidak hanya melibatkan antar individu akan tetapi juga antara individu dengan kelompok-kelompok. Sedangkan Komunikasi Massa adalah komunikasi yang melibatkan ranah publik, dan memuat banyak hubungan, yakni hubungan antarpersonal, kelompok, dan organisasi.3 Harold D. Lasswell menyatakan bahwa cara terbaik untuk menerangkan proses komunikasi ialah dengan menjawab pertanyaan: Who Says What, In Which Channel, To Whom, With What Effect (Siapa Mengatakan Apa, Melalui Saluran Apa, Kepada Siapa, dan Dengan Efek Apa). Jawaban dari pertanyaan tersebut 3
Stephen W.Littlejohn,1998.Theories of Human Communication, Wadworths Publishing Company, USA, hal. 17
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 14
menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima unsur sebagai jawaban pertanyaan yang diajukan, yakni : -
Komunikator (communicator, source, sender)
-
Pesan (Message)
-
Media (channel,media)
-
Komunikan (communicant, communicare, receiver, recipient)
-
Efek (effect, impact, influence)
Lebih lanjut lagi Lasswell mengemukakan bahwa fungsi komunikasi meliputi 3 hal, yakni : 1. The surveillance of the environment (pengamatan lingkungan). Fungsi ini merupakan
kegiatan
mengumpulkan
dan
menyebarkan
informasi
mengenai peristiwa dalam suatu lingkungan, seperti penggarapan dan penyampaian berita. 2. The correlation of the parts of society in responding to the environment (korelasi kelompok-kelompok dalam masyarakat ketika menanggapi lingkungan). Fungsi ini merupakan kegiatan interpretasi terhadap informasi mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi di lingkungan, seperti propaganda-propaganda atau tajuk rencana. 3. The transmission of the social heritage from one generation to the next (transmisi warisan sosial dari generasi yang satu ke generasi yang lain). Fungsi ini merupakan kegiatan pengkomunikasian informasi, nilai, dan norma sosial dari generasi yang satu ke generasi yang lain atau dari
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 15
anggota suatu kelompok kepada pendatang baru, seperti kegiatan pendidikan/pembelajaran.4 Source-Message-Channel-Receiver
Theory.
S-M-C-R
merupakan
singkatan dari Source (sumber) - Message (pesan) - Channel (saluran/media) Receiver (penerima/komunikan). Pada rumus S - M - C - R, khusus mengenai C (channel) yang berarti saluran atau media dua pengertian, yakni primer dan sekunder. Saluran primer adalah media yang merupakan lambang, misalnya bahasa, gambar atau warna yang digunakan dalam komunikasi tatap muka (face to face communication), sedangkan saluran sekunder adalah media berwujud, baik media massa misalnya surat kabar, televisi atau radio, maupun media non massa, misalnya surat, telepon atau poster. Untuk masyarakat perkotaan atau kelas menengah atas, komunikasi politik melalui media massa sangat efektif karena pola hidup mereka yang sibuk tidak memberi mereka peluang untuk melakukan komunikasi langsung dengan orang lain. Apalagi kalau mereka tidak punya kepentingan langsung dengan sang komunikator. Bagi mereka, media massa cetak dan elektronik merupakan sarana paling efektif untuk mengetahui dan menyampaikan umpan balik setiap pesan politik yang ada. Sementara untuk masyarakat pedesaan, apalagi masyarakat pedalaman yang secara literal tidak memiliki tradisi membaca, pesan politik hanya bisa disampaikan oleh sistem komunikasi tradisional. Dalam konteks ini, komunikasi yang paling efektif adalah dengan menggunakan sistem komunikasi lokal yang 4
Onong Uchana.Efendi,1993. “Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi”, Citra Aditya Bakti, Bandung, hal 253.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 16
sesuai dengan budaya masyarakat. Pendekatan-pendekatan interpersonal dengan tokoh-tokoh lokal yang menjadi pengatur lalu lintas opini menjadi kunci keberhasilan dalam sistem komunikasi tradisional ini.5 Menurut McQuail (1992: 472-243) menyatakan bahwa“ Political Communication all processes of information (including facts,opinions, belieffs, etc.) transmission, exchange and search angaged in by participants in the course of institutionalized political activities” (Komunikasi Politik adalah semua proses penyampaian informasi, termasuk fakta, pendapat, keyakinan-keyakinan dan seterusnya, pertukaran dan pencarian tentang itu semua yang dilakukan oleh para partisipan dalam konteks kegiatan politik yang lebih bersifat melembaga).6 “ Political Communication is a sub-field of political science and communication that deals with the production, dissemination, procession and effects of information, both through media and interpersonally, within a political context. This includes the study of the media, the analysis of speeches by politicians and those that are trying to influence the political process, and formal and informal conversations among members of the public, among other aspects. “ Menurut
Jurnal
International
dalam wikipedia
dijelaskan
bahwa
Komunikasi Politik adalah sub-bidang ilmu politik dan komunikasi yang berhubungan dengan penyebaran proses, produksi, dan efek informasi. Baik melalui media dan interpersonal dalam konteks politik. Konteks ini mencakup studi terhadap media, analisis pidato oleh para politisi dan orang-orang yang 5
M.Rizwan Haji Ali. 2007. Strategi Politik Memenangkan Pilkada Damai, Tulisan opini di dalam www.acehinstitute.org. 6 Pawito, 2008. Komunikasi Politik Media Massa dan Kampanye Pemilihan, Yogyakarta: Jalasutra, hal .2
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 17
mencoba untuk mempengaruhi proses politik, percakapan formal dan informal di antara anggota masyarakat dan di antara aspek-aspek lainnya.7 Sedangkan pengertian Komunikasi politik menurut Lord Windlesham seperti yang dikutip oleh Dan Nimmo adalah sebagai berikut : “Political communication is the deliberate passing of a political message by a sender to a receiver behave in a way might not oyherwise have done. “ (Komunikasi politik adalah suatu penyampaian pesan politik yang secara sengaja dilakukan oleh komunikator kepada komunikan dengan tujuan untuk membuat komunikan berperilaku tertentu). Jadi yang menjadi inti permasalahan dan pembahasan pada komunikasi politik adalah isi pesan dan tujuannya. Dari definisi tentang komunikasi politik di atas, maka dapat disimpulkan bahwa dalam komunikasi politik, maka politik adalah isi pesan dan atau tujuan dari sebuah komunikasi politik. Dalam studi komunikasi politik terdapat tiga elemen penting yang saling berhubungan erat dalam menciptakan proses komunikasi politik. Pertama adalah organisasi politik seperti partai politik, organisasi masyarakat, kelompok penekan, organisasi ‘peneror’, dan pemerintahan. Sedang yang kedua adalah media dan ketiga adalah warga negara. Di dalam kehidupan kehidupan berdemokrasi, maka kegiatan komunikasi politik sangat lazim dilakukan, terlebih lagi ketika memasuki proses menjelang pemilu
7
James L. Bonville, jimbonville.Political Communication. International Journal of Communication 2 (2008), http://en.wikipedia.org/wiki/Communication. diposting tanggal 15 Mei 2011.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 18
maupun pilkada. Pada saat proses tersebut berlangsung, maka aktivitas komunikasi politik terlihat dimana mana dan sangat tinggi sekali intensitasnya. Di dalam iklim politik yang penuh dengan persaingan terbuka dan transparan, maka setiap kontestan membutuhkan suatu metode yang dapat memfasilittasi mereka dalam memasarkan inisiatif politik, gagasan politik, isu politik, ideologi partai, karakteristik pemimpin dan program kerja partai kepada masyarakat. Dengan metode dan strategi yang tepat, maka diharapkan segala sesuatu yang menjadi cita-cita dan harapan partai politik dapat tercapai. Jadi untuk dapat memenangkan sebuah pemilihan kepala daerah (Pilkada) maka pendekatan dan komunikasi politik harus dijalankan secara optimal oleh para kontestan. Para kontestan perlu melakukan kajian untuk mengidentifikasi besaran (size) pendukungnya, massa mengambang dan pendukung kontestan lainnya. 2. Kampanye Politik Telah banyak sekali diadakan penelitian tentang studi Kampanye Politik yang relevan, di antaranya adalah : Penelitian tentang Kampanye Politik yang dilakukan oleh Dwi Wulansari (2005). Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini mengambil studi tentang Strategi Kampanye PKS Kota Surakarta dalam Pemenangan Pemilu Legislatif 2004. Dari penelitian tersebut didapatkan suatu kesimpulan bahwa,
PKS
menggunakan gaya political
publicrelation dalam mengkomunikasikan pesan kepada khalayak. Selain itu,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 19
Strategi yang dipakai oleh PKS adalah melakukan pencitraan partai untuk meraih simpati dan dukungan dari publik.8 Penelitian tentang Kampanye Politik yang lain adalah Penelitian oleh Gina Ramandha (2008), yakni mengambil studi tentang Teknik Kampanye Hubungan Masyarakat Tim Sukses Pasangan Cabup-Cawabup H.Ismet Iskandar - H.Rano Karno dalam memenangkan Pilkada di Kabupaten Tangerang Tahun 2008. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan meteode penelitian deskriptif kualitatif. Berdasarkan penelitian tersebut, diambil kesimpulan bahwa teknik kampanye memperoleh empati sangat bermanfaat untuk mendapatkan dukungan massa dalam Pilkada Kota Tangerang 2008. Penelitian yang dilakukan oleh Windhy Jayanti (2009). Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini mengambil studi tentang Manajemen Tim Pemenangan Pemilu SBY-Boediono dalam Pilpres 2009. Penelitian tersebut menggunakan metode deskriptif kualitatif. Dalam Penelitian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa Strategi kampanye politik yang dilakukan Tim kampanye SBY-Boediono banyak mengedepankan visi dan misi serta program kerja yang telah dibangun oleh SBY ketika menjadi Presiden periode 2004-2009. Hal ini dilakukan dengan berbagai bantuan media, yakni media cetak maupun media elektronik. Selain itu, tim kampanye juga
8
Dwi Wulansari, 2005. Strategi Kampanye PKS Kota Surakarta dalam Pemenangan Pemilu Legislatif 2004. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret Surakarta
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 20
menerapkan Strategi Pencitraan melalui ketokohan dari calon yang diusung yakni SBY dan Boediono.9 Penelitian yang dilakukan oleh Urip Rahayu D 0204124 (2009). Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini mengambil studi tentang Strategi Pemasaran Politik Dalam Pemilihan Gubernur Jawa Tengah Tahun 2008. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dilihat dari proses strategi marketing, BWC menempatkan Bibit Waluyo sebagai kandidat yang berpihak pada masyarakat kecil. Dalam strateginya BWC menggunakan alat presentasi dan tiga pendekatan pasar . Secara keseluruhan , strategi pemasaran yang dilakukan oleh BWC surakarta sudah memenuhi sembilan elemen pemasaran politik, meskipun pada beberapa aspek kurang dilaksanakan secara utuh dan adaptif. Dari penelitian tersebut dapat ditarik suatu hasil atau kesimpulan yang menjelaskan bahwa Strategi Pemasaran Politik yang dilakukan oleh Tim Relawan Bibit Waluyo berpengaruh pada kemenangan pasangan tersebut. Dari beberapa penelitian tentang kampanye politik di atas, maka sangat jelas sekali bahwa Komunikasi Politik yang terjadi dalam kampanye pemilihan kepala daerah menjadi kunci dari keberhasilan menyampaikan pesan politik. Kampanye politik yang dilakukan oleh calon Kepala Daerah ditujukan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang visi, misi serta berbagai program yang ditawarkan oleh calon Kepala Daerah. Selain itu, Kampanye Politik yang dibangun oleh calon kepala daerah tidak terlepas dari Tim pemenangan calon
9
Windhy Jayanti,” Manajemen kampanye Tim Pemenangan Pemilu SBY-Boediyono dalam Pilpres2009”. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 21
kepala daerah yang bertugas untuk merancang strategi kampanye politik yang hendak dijalankan oleh pasangan calon kepala daerah. Kampanye Politik pada dasarnya merupakan salah satu bentuk dari komunikasi poliltik. Untuk dapat menyusun
sebuah kampanye politik yang
efektif, maka kita harus dapat memahami komunikasi politik terlebih dahulu. Komunikasi politik menjadi hal yang sangat penting yang harus dilakukan oleh setiap elit politik. Karena komunikasi politik menjadi kunci yang utama bagi partai politik maupun kandidat dalam menyampaiakan pesan kepada massa maupun pendukungnya. Identifikasi ini perlu dilakukan untuk menganalisis kekuatan dan potensi suara yang akan diperoleh pada saat pencoblosan dan juga untuk mengidentifikasi strategi pendekatan yang diperlukan terhadap masing-masing kelompok pemilih. Strategi ini perlu dipikirkan oleh setiap kontestan maupun partai politik, karena pesaing juga secara intens melakukan upaya-upaya untuk memenangkan persaingan politik.10 Banyak sekali definisi mengenai Kampanye yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya adalah : Rice dan Paisley : “ Someone’s intention to influence someone else’s beliefs or behavior using communicated appeals.” (Kampanye diartikan sebagai keinginan seseorang untuk mempengaruhi kepercayaan atau tingkah laku orang lain dengan menggunakan daya tarik komunikasi.) Sedangkan menurut Kotler dan Roberto (1989) , “ Campaign is an organized conducted by one group ( the change agent ) which intends to persuade
10
Firmanzah, 2007. Marketing Politik Antara Pemahaman dan Reaitas, Jakarta : Yayasan Obor Indonsia, hlm.123
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 22
others (the target adopter), to accept, modify, or abandon certains idea, attitudes practices and behavior.” (Kampaye ialah sebuah upaya yang dikelola oleh satu kelompok (agen perubahan) yang ditujukan untuk memersuasi target sasaran agar bisa menerima, memodifikasi atau membuang ide, sikap dan perilaku tertentu.)11 Selain definisi di atas, maka
Rogers dan Storey, menjelaskan bahwa
kampanye sebagai “ Serangkaian tindakan komunikasi yang terencana dengan tujuan menciptakan efek tertentu pada sejumlah besar khalayak yang dilakukan secara berkelanjutan pada kurun waktu tertentu.” 12
“ A political campaign is an organized effort which seeks to influence the decision making process within a specific group. In democracies, political campaigns often refer to electoral campaigns, wherein representatives are chosen or referendums are decided.” (Sebuah kampanye politik adalah usaha yang terorganisir yang berusaha untuk mempengaruhi proses pengambilan keputusan dalam suatu kelompok tertentu. Dalam demokrasi , kampanye politik sering menyebut pemilu kampanye, dimana wakil-wakil dipilih atau referendum yang memutuskan.) 13 Dari definisi di atas, maka setiap aktifitas kampanye konunikasi setidaknya harus mengandung empat hal yakni : 1. Tindakan kampanye yang ditujukan untuk menciptakan efek atau dampak tertentu. 2. Jumlah khalayak sasaran yang besar 3. Biasanya dipusatkan pada kurun waktu tertentu 4. Melalui serangkaian tindakan komunikasi yang terorganisasi.
11
Hafied Cangara. 2009. Komunikasi Politik, Konsep, Teori dan Strategi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, hal.284 12 Antar Venus, 2004.Manajemen Kampanye, Simbiosa Rekatama Media, Bandung,2004, hal 7 13 Daniel Kreiss and Philip N. Howard. political campaign.International Journal of Communication 4 (2010), 1032–1050 1932–8036/20101032Copyright © 2010). Licensed under the Creative Commons Attribution, diposting 20 Maret 2011.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 23
Kampanye adalah bagian dari bentuk komunikasi, yakni proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media sehingga menimbulkan efek tertentu. Dari proses komunikasi tersebut, maka yang dimaksud dengan komunuikator
adalah pelaksana kampanye itu sendiri (the
campaigner) tentang suatu kegiatan (the campaign setting), yaitu isi pesan yang disampaikan
melaluimedia
tertentu
(the
chanell)
dengan
tujuan
untuk
mempengaruhi komunikan (the audience), dan dengan harapan membawa dampak tertentu pada diri khalayak (the effects). 14 3. Efek dan Tujuan Kampanye Efek komunikasi dalam kampanye, merupakan bagian penting dalam pencapain tujuan kampanye. Efek yang diharapkan timbul dari proses komunikasi dalam kampanye adalah : 1. Dampak Kognitif Komunikan
mengetahui
atau
meningkat
intelektualitasnya.
Pesan
ditujukan kepada pikiran si komunikan. Tujuan komunikator berkisar pada upaya mengubah pikiran komunikan. 2. Dampak Afektif Komunikan tergerak hatinya dan menimbulkan perasaan tertentu, misalnya sedih, gembira, marah dan sebagainya. 3. Dampak Behavioral Dampak ini dalah dampak yang paling tinggi kadarnya, timbul pada diri komunikan dalam bentuk perilaku, tindakan atau tindakan. 14
Harsono Suwardi, dalam Strategi Pemasaran Politik Dalam Pemilihan Gubernur Jawa Tengah tahun 2008, Skripsi Urip Rahayu D 0204124 Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP UNS 2009,Hal.16
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 24
Di dalam konteks antar partai maka terdapat tiga tujuan kampanye, yakni : 1. Ada upaya untuk membangkitkan kesetiaan alami para pengikut suatu partai dan agar mereka memilih sesuai dengan kesetiaan itu. 2. Ada kegiatan untuk menjajaki warga negara yang tidak terikat pada partai dan menurut istilah Kenneth Burke untuk menciptakan pengidentifikasi di antara golongan independen. 3. Ada kampanye yang ditujukan pada oposisi, bukan dirancang untuk mengalihkan kepercayaan dan nilai anggota partai, melainkan untuk meyakinkan rakyat bahwa keadaan lebih baik jika dalam kampanye ini mereka memilih kandidat dari partai lain. 15 Sedangkan pengertian kampanye yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kampanye di dalam dunia politik atau kampanye dalam konteks pemilihan kepala daerah, dalam hal ini adalah kampanye pemilihan bupati maupun wakil bupati. Untuk dapat membedakan perbedaan antara kampanye sosial (social campaigns) dengan kampanye komersial (commercial campaigns) ataupun perbedaannya dengan kampanye politik (political campaigns), maka kita harus mengetahui jenis atau tipe kampanye, bentuk atau gaya kampanye yang dipakai serta model kampanye yang digunakan. 3.1 Jenis dan Tipe Kampanye Berbagai jenis maupun tipe kampanye pada dasarnya ditentukan oleh motivasi yang melatar belakangi diselenggarakannya sebuah program kampanye. Dan motivasi inilah yang akan menentukan ke arah mana kampanye ini akan 15
Dan Nimmo, Komunikasi Politik, terjemahan : Tjun Surjaman, Remaja Rosdakarya, Bandung, 1993. hal. 192
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 25
digerakkan dan tujuan apa yang akan dicapai. Berdasarkan keterkaitan antara motivasi dan tujuan kampanye tersebut, Charles U. Larson membagi jenis kampanye ke dalam tiga kategori, yakni 16 : 1. Product Oriented Campaigns : Kampanye yang berorientasi pada produk. Motivasi yang mendasarinya adalah memperoleh keuntungan finansial. Cara yang ditempuh adalah dengan memperkenalkan produk dan melipat gandakan penjualan, sehingga diperoleh keuntungan yang diharapkan. Kampanye jenis ini sering juga disebut dengan commercial campaign atau coorporate campaigns. 2. Candidate Oriented Campaigns : Sebuah kampanye yang berorientasi pada kandidat, umumnya dimotivasi oleh hasrat untuk meraih kekuasaan politik. Tujuan dari kampanye ini antara lain adalah untuk memenangkan dukungan masyarakat terhadap kandidat-kandidat yang diajukan oleh partai politik agar dapat menduduki jabatan-jabatan politik ayng diperebutkan lewat proses pemilihan umum. Kampanye jenis ini sering juga disebut dengan political campaigns. 3. Ideologically or Cause Oriented Campaigns : Bentuk kampanye yang berorientasi pada tujuan-tujuan yang bersifat khusus dan sering kali berdimensi pada perubahan sosial. Kampanye ini ditujukan untuk menangani masalah-masalah sosial melaui perubahan sikap dan perilaku publik yang terkait. Kampanye jenis ini sering juga disebut dengan social change campaigns.
16
Antar Venus, Manajemen Kampanye, Simbiosa Rekatama, Bandung, 2004, hal.11
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 26
Jadi untuk jenis kampanye yang sesuai dengan penelitian ini adalah kampanye yang berorientasi pada kandidat atau candidate oriented campaigns. Hal ini karena kampanye yang dilakukan oleh PDI-Perjuangan maupun Tim Sukses Pasangan Yuni-Darmawan adalah kampanye yang bertujuan untuk memenangkan seoarang kandidat dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) Sragen 2011. 3.2 Media Kampanye Politik Di dalam pustaka komunikasi politik terdapat enam media kampanye, yakni mingling, printed matter, rallies, speech, radio dan TV spot; dan joint forum or debate. 17 Mingling berarti bergaul. Kampanye dengan media ini adalah kandidat pergi menemui calon pemilih ke tempat masing-masing dan tidak mengarahkan mereka ke satu tempat. Kandidat mendatangi pemilih di suatu pasar, mall, kampus, restoran dan tempat lain,di mana rakyat yang didatangi diajak berjabat tangan menyapa dengan penuh persahabatan dan sebagainya. Kedua, printed matter adalah media kampanye berupa barang cetakan yang berupa lambang partai, foto kandidat, tanda anggota, brosur-brosur yang berisi program partai / kandidat, stiker yang disebarluaskan pada rakyat pemilih, sehingga mereka mengenal kandidat dan partai yang mengusung.
17
PJ. Suwarno, “ Mengurangi Bentrokan kampanye”, dalam Strategi Pemasaran Politik Dalam Pemilihan Gubernur Jawa Tengah tahun 2008, Skripsi jurusan Ilmu Komunikasi FISIP UNS 2009,Hal.16
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 27
Ketiga, rallies merupakan media kampanye yang paling menggairahkan dan melibatkan banyak orang secara langsung seperti yang sudah dikenal di Indonesia sampai sekarang, misalnya arak-arakan atau pawai massal. Keempat, speech yakni media kampanye yang berupa pidato. Biasanya dilakukan sesudah arak-arakan massa atau pawai, berkumpul satu tempat atau di tanah lapang. Tetapi pidato yang mengikuti kampanye arak-arakan tersebut sebenarnya tidak dapat dikatakan sebagai bentuk kampanye pidato. Pidato itu merupakan bagian dari media rallies, sebab isinya masih bertujuan untuk menggairahkan massa. Biasanya pidato tersbut melibatkan artis (celebrity endorsment). Kelima, radio dan tv Spot. Media kampanye ini di Indonesia sudah dimulai dengan istilah kampanye dialogis. Namun dapat dikemas lebih umum seperti misalnya dibuka dengan tanya jawab dengan penonton atau pendengar di rumah dengan hubungan langsung, sehingga maksud kampanye untuk memperkenalkan kandidat atau partai pada pemilih dapat benar-benar tercapai. Terakhir, adalah kampanye dengan media joint for um or debate. Dalam forum ini para kandiadat akan diuji kemampuannya dalam memaparkan visi, misi dan program programnya serta menjawab dan memberi solusi atas pertanyaan dari panelis. Dengan metode seperti ini, maka publik bisa mengetahui kecakapan dari masing masing kandidat atau calon yang bersaing. 4. Strategi dan Teknik dalam Kampanye Politik Menjelang pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) , maka partai politik atau kandidat calon bupati pasti selalu melakukan upaya atau strategi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 28
untuk mendapatkan suara atau massa sebanyak-banyaknya. Upaya-upaya untuk mempengaruhi pemilih tersebut dapat dilakukan
melalui strategi komunikasi
politik dan menerapkan strategi kampanye politik. Pemasaran politik merupakan serangkaian aktivitas terencana, strategis tetapi juga taktis, berdimensi jangka panjang dan jangka pendek, untuk menyebarkan makna politik kepada para pemilih.18 Onong Uchjana Effendi (2004; 32), menjelaskan bahwa strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan manajenen (management) untuk mencapai suatu tujuan. Demikian pula dengan
Strategi komunikasi yang
merupakan paduan dari perencanaan komunikasi dengan manajemen komunikasi yakni unuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Strategi komunikasi harus mampu menunjukkan bagaimana operasionalnya secara praktis harus dilakukan, dalam arti kata bahwa pendekatan ( approach ) bisa berbeda-beda sewaktu-waktu tergantung pada situasi dan kondisi. 19 Agar dapat memenangkan persaingan dalam bidang politik, maka diperlukan suatu strategi yang tepat. Strategi merupakan sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan politik, tanpa adanya suatu strategi yang baik maka partai politik tidak akan mampu bersaing dan memenangkan persaingan politik.20 Perencanaan kampanye merupakan cetak biru (blue print) yang lengkap dari rangkaian tahap demi tahap kegiatan kampanye yang akan dilakukan oleh tim Adman Nursal,2004.Political Marketing: Strategi Memenangkan Pemilihan Umum, Sebuah Pendekatan Baru Kampanye Pemilihan DPR, DPD, Presiden. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. hal.21 19 Onong Uchana, Effendi,2004. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset, hal 32 20 Achmad Herry,2005. 9 Kunci Sukses Tim Sukses Dalam Pilkada Langsung,Yogyakarta: Galang Press, hal.15 18
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 29
kampanye dalam upaya untuk mencapai tujuan dan keberhasilan kampanye. Secara sederhana, perencanaan kampanye dapat didefinisikan sebagai rangkaian proses yang bersifat terstruktur dari upaya kampanye atau pemasarn politik, Rangkaian proses ini mencakup beberapa unsur pokok, yakni a. Penelitian dan analisis mengenai kecenderungan –kecenderungan situasi dan masyarakat pemilih. b. Analisis SWOT mengenai partai atau kandidat c. Tujuan-tujuan kampaye, bersifat target dan tujuan dari kampanye dan pemasaran politik dalam konteks pemilihan untuk memenangkan pemilihan. d. Strategi-strategi kampanye atau pemasaran politik. e. Program-program kegiatan beserta segala dukungan yang dibutuhkan, termasuk dana. f. Monitoring atau kontrol terhadap implementasi perencanaan. 21 5. Faktor Penghambat dan Penunjang Keberhasilan suatu Kampanye Di dalam suatu kegiatan kampanye politik, baik kampanye pemilu legislatif, pemilu presiden maupun pemilu kepala daerah pasti banyak terdapat faktor yang dapat menghambat dan menunjang jalannya suatu kampanye. Di bawah ini pendapat para ahli terkait faktor-faktor yang menjadi penghambat maupun penunjang jalannya suatu kampanye. a. Faktor –faktor Penghambat dalam kampanye
21
Pawito, Komunikasi Politik: Media Massa dan Kampanye Pemilihan, Yogyakarta, 2008. hal.219.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 30
Menurut Kotler dan Roberto (1989), ketidakberhasilan sebagian besar kampanye biasanya disebabkan oleh22 : 1. Program-program kampanye tersebut tidak menetapkan khalayak sasarannya secara tepat. Mereka mengalamatkan kampanye kepada semua orang, hasilnya kampanye menjadi tidak fokus dan tidak efektif. 2. Pesan-pesan yang disampaikan dalam kampanye juga tidak mampu memotivasi khalayak untuk menerima dan menerangkan gagasan yang diterima. 3. Pesan-pesan tersebut juga memberikan petunjuk bagaimana khalayak harus mengambil tindakan yang diperlukan. 4.
Pelaku
kampanye
terlalu
mengandalkan
media
massa
tanpa
menindaklanjutinya dengan komunikasi antar pribadi. 5. Anggaran untuk membiayai program kampanye tersebut tidak memadai, sehingga pelaku kampanye tidak berbuat secara total. b. Faktor-faktor Penunjang Keberhasilan dalam Kampanye Menurut Rogers dan Storey, kesuksesan dalam sebuah kampanye ditandai oleh empat hal, yakni : a. Penerapan pendekatan yang bersifat strategis dalam menganalisis khalayak sasaran kampanye. b. Pesan-pesan dalam kampanye dirancang secara segmentatif sesuai dengan jenis khalayak yang dihadapi. c. Penetapan tujuan yang realistis 22
Antar Venus, Manajemen Kampanye, Simbiosa Rekatama, Bandung, 2004, hal.131
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 31
d. Kampanye lewat media massa akan mendatangkan keberhasilan jika ditindaklanjuti dengan komunikasi interpersonal. Sedangkan menurut Mendelsohn terdapat tiga hal yang harus diperhatikan oleh campaign makers jika menginginkan suatu kampanye dapat berjalan dengan sukses, yakni : a. Kampanye seharusnya menetapkan tujuan yang realistis sesuai dengan situasi masalah dan sumber daya yang tersedia. b. Menyampaikan pesan kampanye hanya melalui media massa saja tidak cukup, pemanfaatan berbagai saluran komunikasi secara terpadu perlu dilakukan teruatama saluran komunikasi interpersonal. c. Perencanaan kampanye harus mengetahui publik yang mereka hadapi secara memadai. Khalayak sasaran tidak boleh diperlakukan sebagai monolithic mass (massa yang seragam) melainkan sebagai sasaran yang beragam. Dalam suatu persaingan di dunia politik, suatu partai politik atau kontestan membutuhkan suara dari para pemilih agar bisa berkiprah di dunia politik. Untuk itu, maka kontestan politik harus bisa memahami pemilih mereka. Tanpa adanya pemahaman ini, maka mereka tidak akan diterima oleh masyarakat, sehingga akan gagal untuk menyelenggarakan tujuan mereka di dunia politik.23 Selain beberapa hal di atas terdapat hal-hal yang dapat menunjang keberhasilan seorang kandidat atau calon untuk dapat menjadi pemenang dalam event Pilkada, yakni :
23
Firmansyah, Marketing Politik. Yayasan Obor Indonesia, Jakarta, 2007 hal.101
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 32
a. Popularitas Di dalam event Pemilihan Kepala Daerah secara langsung popularitas figur memainkan peran yang sangat significant dalam mendulang perolehan suara. Dalam ranah kajian voting behavior sendiri, popularitas adalah key success factor yang tak dapat ditawar-tawar bagi seorang politisi untuk merintis jalan menuju kekuasaan. Popularitas adalah modal dasar bagi seoarang kandidat untuk terpilih (elektabilitas). Seorang calon atau kandidat yang memiliki popularitas yang tinggi pasti akan memilki peluang terpilih yang tinggi bila dibandingkan dengan calon atau kandidat yang tidak populer / terkenal di mata publik. b. Akseptabilitas : Selain faktor popularitas maka faktor lain yang harus diperhatikan oleh seorang kandidat atau tim sukses adalah dengan mengukur akseptabilitas dari calon yang hendak maju dalam sebuah pertarungan Pilkada. Saat ini popularitas bukan satu-satunya faktor yang membuat seseorang bisa menjadi pemenang dalam event pemilihan kepala daerah. Karena dalam era sekarang masyarakat sudah cukup cerdas untuk memilih seorang calon yang dianggap memiliki kompetensi, integritas, kredibilitas, dan akseptabilitas yang tinggi. Dengan adanya penerimaan yang tinggi dari masyarakat kepada calon
atau kandidat maka akan
menjadi salah satu pertimbangan bagi masyarakat untuk menentukan pilihan politiknya. c. Dana / Uang : Dana atau uang adalah salah satu sumber daya yang penting dan harus dimiliki untuk kelancaran program kampanye. Jika
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 33
kandidat memiliki financial besar tentu saja tim bisa membuat program pemenangan yang lebih fariatif, kreatif dan lebih banyak. d. Strategi
:
Strategi komunikasi politik merupakan rencana yang
meliputi metode, teknik dan tata hubungan fungsional antara unsur-unsur dan faktor-faktor dari proses komunikasi untuk kegiatan operasional dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran. Untuk dapat memenangkan sebuah pertarungan dalam event Pilkada maka strategi komunikasi politik harus dikemas dengan baik. Dengan menerapkan strategi komuniksi politik yang tepat maka seorang kandidat pasti akan dapat mengalahkan pesaingnya. Namun dalam hal ini
juga harus didukung dengan faktor-faktor
pendukung lainnya, seperti Popularitas Kandidat, Akseptabilitas dan dibantu dengan Dana / anggaran yang mencukupi.
6. Fungsi Partai Politik Perkembangan politik di tanah air, yakni pasca tumbangnya rezim Orde Baru ternyata membuat perubahan yang sangat besar. Salah satunya adalah kembalinya sistem multi-partai yang dulu pernah dianut oleh bangsa Indonesia pada era pemerintahan Presiden Soekarno. Secara umum dapat dikatakan bahwa partai politik adalah suatu kelompok yang terorganisir yang anggota-anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai dan cita-cita yang sama. Tujuan dari kelompok ini adalah untuk memperoleh
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 34
kekuasaan poliik dan merebut kedudukan politik, dengan cara konsitusional untuk melaksanakan kebijaksanaan-kebijaksanaan mereka.24 Menurut Carl J. Friedrich, Partai Politik adalah “ Sekelompok manusia yang terorganisir secara stabil dengan tujuan merebut atau memperahankan penguasaan terhadap pemerintahan bagi pimpinan partainya dan berdasarkan penguasaan ini memberikan kepada anggota partainya kemanfaatan yang bersifat idiil maupaun matteriil” (A political party is a group of human beings, stably organizedwith the objective of securing or maintaining for its leaders the control of a government, with the further objective of giving to members of the pary, through such control ideal and material benefits and advantages)25 Di dalam negara demokratis, maka partai politik memiliki beberapa fungsi. Beberapa fungsi tersebut adalah sebagi berikut : 1. Partai Politik Sebagai Sarana Komunikasi Politik Salah satu tugas dari partai politik adalah menyalurkan pendapat dan aspirasi dari masyarakat, serta mengaturnya sedemikian rupa sehingga kesimpangsiuran pendapat dalam masyarakat dapa berkurang. Dalam hal ini partai politik merumuskan berbagai aspirasi atau pendapat masyarakat sebagai usul kebijaksaan. Kemudian usul kebijakksanaan tersebut dimasukkan dalam program partai unuk diperjuangkan atau disampaikan kepada pemerintah agar dijadikan sebagai kebijaksanaan umum (public policy) 2. Partai Politik Sebagai Sarana Sosialisasi Politik
24
Firmanzah, 2009.Mengelola Partai Politik, Komunikasi dan Ideologi Politik di Era Demokrasi. Yayasan Obor Indonesia: Jakarta, hal. 15 25 Miriam Budiarjo,1983. Dasar-Dasar Ilmu Politik, Jakara: PT Gramedia, hlm.161
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 35
Di dalam ilmu politik, sosialisasi politik diartikan sebagai proses dimana seseorang memperoleh sikap dan orientasi terhadap fenomena politik, yang umumnya berlaku dalam masyarakat. Dalam hubungan ini, partai politik berfungsi sebagai salah satu sarana sosialisasi politik. Untuk memenangkan persaingan politik, maka partai politik harus mendapatkan dukungan seluas mungkin dari massa. Untuk itu, partai berusaha menciptakan “ image “ bahwa ia memperjuangkan kepentingan umum. Proses sosialisasi tersebut diselenggarakan melalui ceramah-ceramah peneranga, kursus kader, penataran kader dan sebagainya. 3. Partai Politik Sebagai Sarana Rekruitmen Politik Di sini partai politik berfungsi untuk mencari dan mengajak setiap orang yang berbakat untuk tturut aktif dalam kegiatan politik sebagai anggota partai (politycal recruitment). Dengan demikian partai turut memperluas partisipasi politik, yakni dengan menarik golongan muda untuk dididik menjadi kader sehingga di masa yang akan datang bisa mengganti pimpinan lama (selection of leadership) 4. Partai Politik Sebagai Sarana Pengatur konflik (conflict management) Di dalam suasana demokrasi, maka persaingan dan perbedaan pendapat dalam masyarakat merupakan hal yang dianggap wajar. Namun jika sampai terjadi konflik
yang
idak
diinginkan,
maka
partai
menyelesaikannya26
26
Ibid, hlm.163
commit to user
politik
berusaha
untuk
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 36
METODOLOGI PENELITIAN 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Jenis penelitian kualitatif
tidak
dimaksudkan
untuk
memberikan
penjelasan-penjelasan,
mengontrol gejala-gejala, dan mengemukakan prediksi-prediksi, tetapi lebih dimaksudkan untuk mengemukakan gambaran atau pemahaman dan memaparkan mengenai bagaimana dan mengapa suatu gejala komunikasi bisa terjadi. 2. Obyek Penelitian Sesuai dengan ruang lingkup penelitian ini maka yang menjadi objek dari penelitian adalah berbagai tahapan maupun kegiatan kampanye politik yang dilakukan oleh Pasangan dr. Kusdinar Untung Yuni Sukowati – Ir. Darmawan Minto Basuki, MM, MT
menjelang pilkada Sragen 2011. Penelitian ini juga
dilakukan di Kantor DPC PDI-P Sragen dan Posko Tim Sukses Pasangan YUDA. Secara lebih konkrit yang menjadi objek penelitian ini adalah elemenelemen atau segala sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan maupun kampanye politik baik yang dilakukan oleh Tim Sukses Pasangan YU-DA maupun tim sukses dan partai pendukung Pasangan YUDA dalam Pilkada Sragen 2011. 3. Jenis Data Penelitian ini menggunakan 2 jenis data: 1. Sumber Data Primer Adalah data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti dari objek penelitian atau lapangan. Dalam penelitian ini data-data diperoleh langsung dari sumber di lokasi penelitian, diantaranya dengan mengikuti dan mengadakan pengamatan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 37
terhadap kegiatan kampanye politik Tim sukses pasangan YU-DA dalam pilkada Sragen 2011 dan melakukan wawancara dengan Tim sukses pasangan YU-DA. Selain itu, peneliti juga mendokumentasikan berbagi kegiatan yang diikuti selama proses kampanye pasangan YUDA. 2. Sumber Data Sekunder Adalah data yang diperoleh peneliti dalam bentuk data yang sudah berupa publikasi terkait dengan penelitian untuk melengkapi data primer. Sumber data pendukung yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kepustakaan yang didapat dari buku-buku pendukung, artikel koran, majalah, jurnal, hasil dokumentasi, skripsi dan informasi yang diperoleh dari berbagai media massa. Dalam penelitian ini didapatkan data-data yang berhubungan dengan kegiatan kampanye yang dilakukan oleh Pasangan YUDA. Data ini didapat dari artikel berbagai surat kabar, antara lain adalah pemberitaan tentang kegiatan Kampanye Pasangan YUDA yang didapat lewat surat kabar Solo Pos, Jawa Pos, Joglo Semar dan informasi seputar kampanye lewat media internet. Selain itu, juga didapat data berupa arsip kegiatan kampanye yang berasal dari DPC PDI Perjuangan Sragen maupun arsip data dari Tim Sukses Pasangan YUDA. 4. Teknik Pengumpulan Data Data yang diperlukan dalam penelitian ini ada dua, yakni data primer dan data sekunder. Untuk pengumpulan data primer dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain adalah :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 38
a. Wawancara atau Interview Wawancara atau Interview merupakan suatu cara yang dilakukan oleh penulis untuk mendapatkan informasi secara detail mengenai berbagai hal yang berhubungan dengan Pasangan YUDA. Kegiatan ini dilakukan dengan melakukan tanya jawab kepada beberapa narasumber atau informan. Dalam pelaksanaan wawancara, pertanyaan pokok yang diajukan adalah mengenai bagaimana kegiatan kampanye politik yang dilakukan oleh Pasangan YUDA dan berbagai persiapan Pasangan YUDA dalam Pemilukada Sragen 2011. Pelaksanaan wawancara dilakukan setelah pelaksanaan Pemilukada Kabupaten Sragen antara rentang waktu 26 Maret 2011 – 1 April 2011. Dalam pelaksanaan wawancara peneliti menghampiri langsung narasumber di tempat masing-masing seperti Kantor DPC dan kediaman pribadi narasumber. Dalam penelitian ini, maka jenis wawancara yang dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara ( interview guide) . Jenis interview guide pada umumnya dimaksudkan untuk kepentingan wawancara yang lebih mendalam dengan lebih memfokuskan pada persoalan-persoalan yang menjadi pokok dari minat penelitian.27 Dalam metode ini,
pewawancara biasanya menyiapkan
pertanyaan-pertanyaan singkat yang akan dikembangkan sesuai dengan konteks dan situasi wawancara. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah langkahlangkah sistemasi data yang masuk. Pedoman wawancara biasanya tidak berisi pertanyaan pertanyaan yang mendetail, akan tetapi sekedar garis besar tentang data atau informasi yang ingin 27
Pawito, 2008. Komunikasi Politik Media Massa dan Kampanye Pemilihan, Yogyakarta: Jalasutra, hal 70
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 39
didapatkan dari informan. Sehingga nanti dapat dikembangkan oleh pewawancara ketika melakukan wawancara dengan narasumber. Berikut adalah daftar nama narasumber dalam wawancara : 1.BAMBANG SAMEKTO, SH
: Ketua Tim Sukses YUDA
2.LAKSANA AR, SH
: Wakil Ketua Bidang Hukum & Advokasi
3.SIGIT PRAMONO
: Wakil Ketua Bidang Saksi & Penghitungan
4.SUPRIYANTO, S. Pd
: Wakil Sekretaris DPC PDI P Sragen
5.WIHARTONO
: Wakil Ketua Bidang Kampanye / Logistik
b. Observasi atau Pengamatan Penelitian dengan menggunakan metode observasi biasanya dilakukan untuk melacak secar sistematis dan langsung gejala-gejala komunikasi terkait dengan persoalan-persoalan sosial, politis, dan kultural masyarakat28. Observasi yang dilakukan adalah bersifat non sistematis, artinya tidak menggunakan instrumen atau alat pengamatan dalam mengamati aktivitas dan pelaksanaan kegiatan kampanye politik Pasangan YUDA dalam menghadapi Pilkada Sragen 2011. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan observasi secara participant observasion, namun sebatas active participant observasion, yakni peneliti ikut ambil bagian sampai tingkat tertentu dalam kegiatan kampanye pemenangan Pasangan YUDA, dan dalam hal ini peneliti tidak menjadi bagian dari kelompok yang diteliti. Pada tahapan observasi, peneliti mengamati segala bentuk kegiatan kampanye politik yang dilakukan oleh pasangan YUDA secara langsung atau 28
Pawito, 2007.Penelitian Komunikasi Kualitatif, Yogyakarta: LKiS, hal 111
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 40
melakukan pengamatan melalui media massa. Observasi ini dilakukan dalam kurun waktu bulan Januari 2011 sampai dengan bulan Maret 2011. Sebelum massa kampanye dimulai, peneliti mengamati segala bentuk kegiatan politik pasangan YUDA melalui media massa. Selain itu, peneliti juga melakukan pendekatan atau menjalin komunikasi secara langsung dengan pengurus DPC PDI-P Sragen, yakni dimulai sejak bulan Januari 2011. Pada massa kampanye peneliti juga menghadiri dan mengikuti rangkaian kegiatan kampanye yang dilakukan oleh Pasangan YUDA, antara lain adalah kegiatan kampanye terbuka, kampanye dialogis maupun kegiatan kampanye debat. Selain itu penulis juga mendapat kesempatan untuk mengikuti kegiatan konsolidasi atau rapat internal yang diadakan oleh DPC PDI P Sragen dalam memenangkan Pasangan YUDA. 5. Populasi dan Sampel Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling, karena teknik pengambilan sampel tersebut dapat dengan mudah disesuaikan dengan tujuan penelitian.. Prosedur yang digunakan adalah dengan mengumpulkan
informasi yang memenuhi syarat keluasan dan tercakupnya
rentangan informasi yang sesuai dengan elemen-elemen pokok permasalahan. Teknik logika purposive sampling di sini menetapkan informan awal untuk diwawancarai. Informan dalam penelitian ini adalah orang-orang yang secara langsung terlibat dalam Tim Sukses Pasangan YUDA. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari Ketua Tim Sukses Pasangan YUDA, yakni Bambang Samekto, SH yang juga menjabat sebagai Ketua DPC
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 41
PDI P Kabupaten Sragen. Selain itu, peneliti juga mengambil empat sampel lain yakni jajaran Pengurus DPC PDI P Sragen yang juga menjadi Tim Sukses Pasangan YUDA. 6. Validitas Data Untuk menjamin validitas atau keabsahan data, maka penelitian ini menggunakan teknik Triangulasi, di mana data yang satu akan dikontrol oleh data yang sama dari sumber yang berbeda. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang dimanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data yang diperoleh. Triangulasi dibagi menjadi empat teknik, yakni triangulasi data atau sering disebut dengan triangulasi
sumber, triangulasi metode, triangulasi teori dan
triangulasi peneliti.29 Sedangkan dalam penelitian ini, teknik Triangulasi yang digunakan adalah teknik Triangulasi Sumber. Teknik ini mengarahkan peneliti agar di dalam mengumpulkan data yang sama atau sejenis akan lebih mantap bila bisa digali dari berbagai sumber yang berbeda. 7. Teknik Analisis Data Analisis data dalam penelitian komunikasi kualitatif pada prinsipnya dimaksudkan untuk memberikan makna terhadap data, menafsirkan atau mentransformasikan data ke dalam bentuk-bentuk narasi. Narasi ini kemudian mengarah pada temuan yang bernuansakan proposisi-proposisi ilmiah yang akhirnya sampai pada kesimpulan final.
29
Pawito, 2007.Penelitian Komunikasi Kualitatif, Yogyakarta: LKiS, hal 99
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 42
Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan Analisis Interaktif (interactive model) oleh Miles dan Huberman. Dalam analisis interaktif ini, prosesnya terdiri dari tiga bagian yaitu Reduksi Data, Sajian Data dan Verifikasi Data atau penarikan kesimpulan. Langkah Reduksi data melibatkan beberapa tahap, tahap pertama melibatkan langkah-langkah editing, pengelompokan dan meringkas data. Pada tahap kedua peneliti meyusun kode-kode dan catatan-catatan mengenai berbagai hal, termasuk yang berkenaan dengan aktivitas serta proses-proses, sehingga peneliti dapat menemukan tema-tema, kelompok, dan pola data. Langkah kedua yakni, penyajian data (data display) melibatkan langkahlangkah mengorganisasikan data, yakni menjalin ( kelompok) data yang satu dengan kelompok data yang lain sehingga seluruh data yang dianalisis benarbenar dilibatkan dalam satu kesatuan. Dalam hubungan ini, data yang tersaji berupa kelompok-kelompok atau gugusan-gugusan yang kemudian saling dikaitkan sesuai dengan kerangka teori yang digunakan. Sedangkan pada komponen terakhir, yakni penarikan dan pengujian kesimpulan (drawing and verifying conclutions), peneliti pada dasarnya mengimplementasikan prinsip induktif dengan mempertimbangkan pola-pola data yang ada atau kecenderungan dari display data yang telah dibuat.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 43
BAB II Deskripsi Lokasi Penelitian A. Sejarah Berdirinya Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan - Latar Belakang Kondisi Sosial Politik
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI P) merupakan salah satu Partai Besar yang selalu ikut meramaikan pesta demokrasi di Indonesia, yakni pasca Reformasi tahun 1998. Dalam Pemilihan Umum tahun 1999 partai ini berhasil menjadi Partai pemenang yakni dengan perolehan suara terbanyak. Sedangkan pada Pemilu berikutnya, yakni Pemilu Legislatif tahun 2004 dan 2009, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan juga selalu masuk tiga besar dalam perolehan suara pemilu skala nasional. Untuk Wilayah Soloraya sendiri yakni di Surakarta, Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, Sragen dan Klaten, PDI Perjuangan menjadi partai politik yang memiliki basis massa dan dukungan yang sangat kuat. Hal ini terlihat dari data yang memperlihatkan bahwa sejak PDI P mengikuti Pemilu Legislatif tahun 1999, 2004, dan 2009 perolehan suara PDI P di 7 kota tersebut selalu lebih unggul jika dibandingkan dengan perolehan suara partai politik lainnya, seperti Golkar, Demokrat, PPP, PAN, dan PKB. Selain catatan tersebut, kita juga melihat bahwa Kepala Daerah yang memimpin wilayah di Soloraya didominasi oleh kader yang berasal dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Di antaranya adalah Walikota Surakarta, Bupati
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 44
Boyolali, Bupati Sukoharjo, Bupati Karanganyar, Bupati Sragen dan terakhir adalah Bupati Klaten. Hal inilah yang membuat wilayah Solo Raya mendapat julukan “Kandang Banteng” dalam kancah perpolitikan di tanah air. Kabupaten Sragen merupakan salah satu wilayah yang memiliki massa PDI P yang sangat kuat. Hal ini dapat terlihat, bahwa dalam kurun 10 tahun terakhir kabupaten Sragen dipimpin oleh Bupati yang merupakan Kader PDI P. Dalam Pemilu Legislatif tahun 1999, PDI P Sragen berhasil mengantarkan 21 kadernya untuk duduk di kursi DPRD II Kabupaten Sragen. Kemudian dalam Pileg 2004, PDI-P Sragen berhasil mengantarkan 22 kadernya untuk duduk di Kursi DPRD II kabupaten Sragen. Terakhir dalam Pemilu Legislatif 2009, PDI juga berhasil mengantarkan 17 kadernya untuk menduduki jabatan sebagai anggota dewan . Meskipun dalam Pemilu 2009 perolehan kursi PDI-P Kabupaten Sragen mengalami penurunan, namun PDI-P Sragen tetap menjadi partai yang perolehan suaranya paling besar di Kabupaen Sragen. Menghadapi Pemilukada Sragen 2009, maka Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Sragen kembali mengusung kadernya untuk dapat bersaing dalam menduduki jabatan sebagai orang nomor satu di Kabupaten Sragen. Dalam Pemilukada Sragen 2011 , PDI P Sragen mengajukan kader internal Partai, yakni dr.Kusdinar Untung Yuni S dan Ir.Darmawan Minto Basuki,MM,MT sebagai Pasangan Cabup-Cawabup yang diusung oleh partai tersebut. Di bawah ini adalah deskripsi tentang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, yang merupakan partai pengusung Pasangan Bupati dan Wakil Bupati
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 45
dr.Kusdinar Untung Yuni Sukowati - Ir.Darmawan Minto Basuki,MM,MT dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah Sragen tahun 2011. •
Sejarah Lahirnya Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Sejarah lahirnya Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI P) yang
dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri
tidak pernah terlepas dari kehadiran
Partai Demokrasi Indonesia yang dideklarasikan pada tanggal 10 Januari 1973. Lahirnya Partai Demokrasi Indonesia (PDI) merupakan fusi dari lima partai politik peserta Pemilu tahun 1955. Ke lima partai politik tersebut adalah : Partai Nasional Indonesia (PNI), Partai Kristen Indonesia ( Parkindo ), Partai Katholik, Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI), dan terakhir adalah Partai Musyarah Rakyat Banyak (MURBA). Deklarasi penggabungan ke lima partai tersebut dilaksanakan dalam Pertemuan Majelis Permusyaratan Kelompok Pusat (MPKP) di Kantor Sekretariat PNI di Jl. Salemba Raya 73 Jakarta. Deklarasi tersebut ditandangani oleh wakil kelima partai politik, yakni MH. Isnaeni dan Abdul Madjid yang mewakili PNI, A. Wenas dan Sabam Sirait mewakili Parkindo, Beng Mang Rey Say dan FX. Wignyosumarsono mewakili Partai Katholik, Drs. Moh.Sadri dan Achmad Sukarmadidjaja mewakili IPKI, yang terakhir adalah S.Murbantoko dan R.J Pakan mewakili Partai Murba. Awal proses fusi ke lima partai politik tersebut, sebenarnya merupakan gagasan dari Pemerintah Orde Baru yang ingin terlihat sebagai pemerintahan yang menjunjung tinggi azas demokrasi, yakni tentang pembentukan partai politik dan parlemen. Dalam pembahasan dan kesepakatan para pimpinan parpol tersebut
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 46
maka terdapat tiga usulan nama untuk parpol yang baru hasil fusi. Ke tiga nama tersebut adalah : 1. Partai Demokrasi Pancasila 2. Partai Demokrasi Pembangunan 3. Partai Demokrasi Indonesia Setelah mengalami berbagai rapat dan pertemuan antar pimpinan parpol, akhirnya mereka sepakat bahwa nama baru untuk ke lima parpol hasil fusi tersebut adalah Partai Demokrasi Indonesia atau dikenal dengan istilah PDI. Sejak Partai Demokrasi Indonesia berdiri, partai ini terus menerus mengalami konflik internal di tubuh partai. Dalam perjalanan PDI, pemerintah Orde Baru terlihat sering melakukan campur tangan pada setiap kongres yang diadakan oleh PDI. Tidak dipungkiri lagi, bahwa pemerintah mempunyai calon tersendiri untuk jabatan ketua partai yang selalu bertentangan dengan kehendak partai itu sendiri. Dalam perkembangan partai yang dimulai sejak tahu 1973 – 1986 setidaknya terjadi tiga siklus di tubuh berlambang kepala banteng tersebut. Tahap pertama adalah periode antara 10 Januari 1973 sampai dengan 13 April 1976, atau disebut periode pemantapan fusi partai. Pada era tersebut, kita melihat bahwa terjadi perpecahan atau konflik awal yang terjadi di tubuh PDI. Menanggapi persoalan konflik di tubuh partai tersebut, akhirnya pemerintah turun tangan dan berupaya menyelesaikan konflik yang ada. Dalam penyelesaian konflik tersebut, akhirnya figur-figur yang bertikai dalam partai tersebut, yakni Isnaeni dan Sunawar dikeluarkan dari kepengurusan PDI. Seabagai gantinya, mereka memasukkan nama Sanusi Hardjadinata. Kehadiran Sanusi Hardjadinata di dalam kepengurusan PDI memberi harapan terwujudnya Konggres I PDI yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 47
diselenggarakan pada tanggal 11-13 April 1976 dan berhasil menetapkan kepengurusan baru di tubuh PDI. Tahapan kedua, adalah Periode tahun 1976 sampai dengan 1981. Pada massa ini, pertikaian yang terjadi antar pengurus partai justru semakin jelas terlihat. Hal ini sempat membuat krisis kepemimpinan yang terjadi di internal PDI. Imbas dari konflik ini adalah terdapat dua kubu atau kelompok DPP yang bersaing untuk menguasai partai tersebut. Menjelang Konggres II PDI, maka pertikaian atau konflik yang terjadi terlihat semakin meluas. Salah satu pemicunya adalah pemerintah berusaha memasukkan nama figur pendukung rezim dan akan menggantikan kepemimpinan Sanusi. Konggres II PDI akhirnya berhasil dilaksanakan pada 13-17 Januari 1981. Sedangkan periode ketiga adalah Periode antara tahun 1981 sampai dengan 1986. Periode ini disebut juga sebagai periode reunifikasi atau periode pemantapan ideologis. Namun pada perkembangannya, rezim Orde Baru tidak hanya menginginkan agar PDI tunduk dan patuh pada rezim yaang berkuasa. Mereka juga berusaha untuk memperkecil posisi PDI agar tidak menjadi ancaman bagi kelangsungan Rezim Orde Baru. Puncak dari konflik ini adalah ketika diselenggarakan Konggres III, yakni pada tanggal 15-18 April 1986. Namun konggres tersebut gagal melahirkan kepengurusan yang baru, sehingga permasalahan partai diserahkan kepada Mendagri. Pasca konggres ke III yang diselenggarakan pada tahun 1986, kepengurusan PDI dipegang oleh Soerjadi. Konggres PDI ke IV akhirnya diselenggarakan di Medan pada tanggal 2125 Juli 1993. Namun konggres tersebut mengalami deadlock, di sini
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 48
kepemimpinan PDI gagal terbentuk karena Konggres gagal memenuhi dua syarat minimal dalam pembentukannya, yakni : (1) standar prosedur teknis organisatoris dan (2) akseptabilitas di mata negara. 30 Setelah gagalnya Kongres IV PDI yang berlangsung di Medan, muncul nama Megawati Soekarno Putri yang diusung oleh warga PDI untuk tampil menjadi Ketua Umun. Megawati Soekarnoputri dianggap mampu menjadi tokoh pemersatu PDI. Para kader PDI meminta agar Megawati tampil sebagai kandidat Ketua Umum PDI melalui Kongres Luar Biasa (KLB) yang digelar pada tanggal 2-6 Desember 1993 di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya. Dalam KLB tersebut akhirnya Megawati Soekarnoputri dinyatakan sebagai Ketua Umum PDI periode 1993-1998. Untuk menyelesaikan konflik di tubuh PDI, maka beberapa hari setelah KLB digelar, Mendagri Yogie S Memed bertemu dengan Megawati, jajaran DPD, dan juga caretaker untuk menyelenggarakan Musyawarah Nasional (Munas), dalam rangka membentuk formatur dan menyusun kepengurusan DPP PDI. Akhirnya dalam Munas PDI yang dilaksanakan tanggal 22-23 Desember 1993 di Jakarta, secara de jure Megawati Soekarnoputri dikukuhkan sebagai Ketua Umum DPP PDI dan sekaligus menghasilkan kepengurusan DPP Partai Demokrasi Indonesia periode 1993 – 1998. Dengan adanya dua peristiwa besar di atas, setidaknya mengkonfirmasikan tumbuhnya beberapa harapan sebagai berikut: Pertama, Megawati berada dalam
30
Eep Saefulloh Fatah. 1998. Catatan atas Gagalnya Politik Orde Baru. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. hal 35
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 49
titik relatif netral dalam struktur konflik PDI, baik struktur pra maupun pasca Konggres Medan. Dilihat dari sudut unsur, maka Megawati tidak mewakili faksi tradisional manapun, sekalipun jika ditarik dari Soekarno semestinya Megawati adalah orang PNI. Di sini kenyataan menunjukkan bahwa Megawati adalah orang baru dalam politik dan tak memiliki latar belakang interaksi yang intensif dengan faksi PNI. Jadi, ada harapan bahwa Megawati akan mampu mengelola konflik di tubuh partai mengingat netralitasnya dalam Partai. Kedua, Megawati berada dalam posisi yang menguntungkan di dalam tarik-menarik antara dua titik aspirasi, yakni pencarian payung pemerintah dan pemandirian partai. Megawati memiliki jarak politik, bahakan ideologis dengan pemerintah. Oleh karena itu, sangat mustahil membayangkan Megawati sebagai ‘orang pemerintah yang didrop dari atas ‘. Di sini Megawati, dapat diandalkan sebagai bumper yang efektif untuk membendung intervensi eksternal dan memandirikan partai. Megawati mempersonifikasikan tumbuhnya harapan warga PDI yang realistis sekaligus romantis. Ketiga, Megawati juga memiliki karakter yang tidak meledak-ledak, lembut, tidak terlalu banyak bicara, bukan figur yang pandai menggelindingkan isu-isu kontroversial namun dibayangi oleh sosok besar dan kharismatis mendiang ayahnya, yakni mantan Presiden Soekarno. Berakhirnya Munas di Jakarta ternyata tidak mengakhiri konflik internal yang terjadi di tubuh PDI. Dalam perkembangannya, kelompok Yusuf Merukh membentuk DPP PDI Reshuffle, meskipun keberadaannya tidak diakui oleh pemerintah namun kegiatannya tidak pernah dilarang oleh pemerintah. Di
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 50
samping itu, kelompok Soerjadi juga sangat gencar melakukan penggalangan kader ke daerah-daerah dengan tujuan untuk mendapat dukungan guna menggelar Kongres PDI. Hasilnya, dari 28 pengurus DPP PDI, 16 orang anggota DPP PDI berhasil dirangkulnya untuk menggelar Kongres. Akhirnya kelompok Fatimah Achmad yang didukung oleh pemerintah tetap menyelenggarakan Kongres pada tanggal 20 – 23 Juni di Asrama Haji Medan. Menanggapi situasi tersebut, warga PDI yang setia mendukung Megawati demonstrasi besar-besaran pada tanggal 20 Juni 1996 memprotes Kongres Rekayasa yang diselenggarakan oleh Kelompok Fatimah Achmad. Dalam demonstrasi tersebut para pendukung Megawati akhirnya bentrok dengan aparat dan selanjutnya
dikenal dengan “Peristiwa Gambir Berdarah”. Namun
pemerintah tetap mengakui hasil Kongres Medan tersebut dan menyatakan legalitas kepengurusan DPP PDI yang baru serta menetapkan PDI hasil Kongres Medan sebagai peserta Pemilu tahun 1997. Pasca Kongres tersebut, massa pendukung Megawati mengadakan “Mimbar Demokrasi “ di halaman Kantor DPP PDI di Jl. Diponegoro pada tanggal 27 Juli 1996, namun kantor DPP PDI tersebut diserbu oleh ratusan orang berkaos merah yang bermaksud mengambil alih Kantor DPP PDI. Peristiwa berdarah ini kemudian dikenal dengan Peristiwa “Sabtu Kelabu 27 Juli “, yang banyak menelan korban jiwa. Pada Pemilu tahun 1997, Megawati menyatakan bahwa PDI di bawah kepemimpinannya tidak ikut kampanye atas nama PDI. Akhirnya pada Pemilu 1997, PDI di bawah kepemimpinan Soerjadi menjadi peserta Pemilu. Karena
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 51
kuatnya dukungan kader PDI yang setia pada Megawati,
maka suara yang
dicapai oleh PDI di bawah kepemimpinan Soerjadi menurun sangat tajam, yakni hanya memperoleh 11 kursi di DPR. Pada tanggal 8-10 Oktober 1998, PDI di bawah kepemimpinan Megawati menyelenggarakan Kongres V PDI yang berlangsung di Denpasar Bali. Dalam Kongres tersebut, Megawati Soekarnoputri terpilih kembali menjadi Ketua Umum DPP PDI periode 1998-2003 secara aklamasi. Meskipun pemerintahan sudah berganti, namun yang diakui oleh pemerintah adalah masih tetap PDI di bawah kepemimpinan Soerjadi dan Buttu Hutapea. Oleh karena itu agar dapat mengikuti Pemilu tahun 1999, Megawati mengubah nama PDI menjadi PDI Perjuangan pada tanggal 1 Februari 1999 kemudian dideklarasikan pada tanggal 14 Februari 1999 di Istora Senayan Jakarta. Setelah menunggu cukup lama, akhirnya PDI Perjuangan pimpinan Megawati Soekarnnoputri menjadi peserta dalam Pemilu Legislatif 1999. Pemilu pertama bagi PDI Perjuangan tahun 1999 menjadi ajang pembuktian bagi PDI P, dari hasil Pemilu 1999 terlihat bahwa perolehan suara PDI pimpinan Soerjadi merosot sekali. Namun bagi PDI Perjuangan hasil Pemilu 1999 menorehkan prestasi yang luara biasa, PDI Perjuangan mampu meraih suara sangat besar sekali yakni 35 % suara nasional dan menjadi pemenang dalam Pemilu 1999.
B. Kiprah PDI Perjuangan di Era Reformasi
PDI Perjuangan merupakan Partai Nasionalis berbasis rakyat miskin dan kalangan minoritas. Ini merupakan core constituen bagi PDI Perjungan. Dengan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 52
jumlah core constituen yang sangat banyak, seharusnya PDI Perjuangan bisa tampil sebagai pemenang dalam setiap Pemilihan Umum. Namun kenyataannya, PDI P hanya mampu menjadi partai pemenang dalam Pemilu legislatif tahun 1999 dan harus menerima kekalahan dalam Pemilu Legislatif 2004 dan 2009. Dalam Pemilu Legislatif 1999, PDI Perjuangan mampu memimpin perolehan suara di 166 kabupaten/ kota dan berhasil menempatkan wakilnya di DPR sebanyak 153 orang. Pasca Pemilu 1999, yakni dalam sidang Paripurna MPR, Megawati Soekarnoputri terpilih sebagai wakil presiden RI mendampingi KH. Abdurrahman Wahid yang terpilih sebagai Presiden RI ke-4. Pada tahun 2000 PDI Perjuangan menyelenggarakan Kongres PDI P pertama di Pulau Bali. Dalam Kongres tersebut, Megawati Soekarnoputri kembali ditetapkan sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan periode 2000-2005. Seiring dengan kemelut politik di dalam negeri, maka pada tahun 2001 Megawati Soekarnoputri diangkat menjadi Presiden RI ke-5 menggantikan KH. Abdurrahman Wahid yang diturunkan dalam Sidang Istimewa MPR-RI tahun 2001. Diangkatnya Megawati Soekarnoputri sebagai Presiden RI ke-5 membawa perubahan pada sikap politik PDI Perjuangan dan cap sebagai partai penguasa akhirnya melekat pada PDI Perjuangan. Meski berstatus sebagai partai penguasa, namun PDI Perjuangan ternyata tidak mampu meraih kemenangan dalam Pemilu Legislatif 2004 dan Pemilu Legislatif 2009. Dalam Pemilu Legislatif 2004 lalu, PDI Perjuangan hanya mampu menempati urutan kedua dengan menempatkan 109 orang kadernya di kursi DPR RI. Hasil ini memperlihatkan bahwa perolehan suara PDI Perjuangan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 53
melorot dominasinya di 94 daerah dan hanya mampu mempertahankan kemenangan di 72 kabupaten/ kota. Kekalahan PDI P dalam pemilu legislatif 2004 cukup menyakitkan karena pada waktu itu Ketua Umum PDI P Megawati Soekarnoputri masih menjabat sebagai Presiden RI. Dalam Pemilu Legislatif 2004, PDI P mengalami penurunan suara yang sangat significant yakni hanya mampu meraih 18 % suara nasional, hal ini sangat jauh sekali bila dibandingkan dengan perolehan suara PDI P dalam Pemilu Legislatif 1999. Sedangkan dalam Pemilu Legislatif 2009, PDI P kembali mengalami penurunan suara, yakni hanya mampu menempati urutan ke tiga nasional dengan mengirimkan 95 orang kadernya di DPR RI. Pasca Pemilu Legislatif 2004, maka untuk pertama kalinya digelar pemilihan presiden dan wakil presiden secara langsung. Dalam ajang pilpres 2004 Megawati Soekarnoputri mencalonkan diri sebagai calon Presiden dari PDI P berpasangan dengan Ketua Umum PKB Hasyim Muzadi. Pemilhan Presiden dan Wakil Presiden 2004 juga menjadi momentum koalisi antara PDI P dengan Partai Golkar, karena Pasangan calon presiden yang diusung Golkar yakni Wiranto dan Solahudin Wahid kalah dalam putaran pertama pilpres. Dalam Pilpres putaran kedua, pasangan Wiranto – Solahudin Wahid memutuskan untuk mendukung pasangan Mega – Hasyim dalam Pilpres putaran kedua. Namun koalisi kebangsaan tersebut tidak mampu mendongkrak perolehan suara pasangan Mega - Hasyim dalam Pilpres putaran kedua. Karena dalam pilpres putaran kedua sebagian besar rakyat Indonesia lebih memilih Pasangan SBY- Jusuf kalla sehingga pasangan ini berhasil menjadi pemenang dalam Pilpres
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 54
2004 dengan perolehan suara sebesar 60,62 %. Pasca kekalahan dalam Pileg dan Pilpres 2004 maka PDI P menempatkan diri sebagai partai oposisi.
Tabel 1.1 Perolehan Jumlah Kursi Parpol di DPR Hasil Pemilu Legislatif NO.
Partai Politik
1.
Demokrat
2.
Golkar
3.
1999
2004
2009
Keterangan
57
150
Ikut Pemilu 2004
120
128
107
PDI-P
153
109
95
4.
PKS
7
45
57
5.
PAN
34
52
43
6.
PPP
58
58
37
7.
PKB
51
52
27
8.
Gerindra
-
-
26
Ikut Pemilu 2009
9.
Hanura
-
-
18
Ikut Pemilu 2009
10.
PBB
13
11
-
Tidak Lolos PT
11.
PBR
-
13
-
Tidak Lolos PT
12.
PDS
5
12
-
Tidak Lolos PT
13.
PPDK
-
5
-
Tidak Lolos PT
14.
PDKB
5
2
-
Tidak Lolos 2009
15.
PNU
5
-
-
Tidak Lolos 2009
16.
Lain-lain
49
6
-
Jumlah
500
550
560
-
Sumber : Jurnal Konstitusi Volume II Nomor 2, November 2009.
commit to user
PT : Parlementary Tresshold
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 55
Tabel 1.2 Hasil Perolehan Suara Pemilu Presiden 2004 Putaran Pertama No.
NAMA CALON
JUMLAH SUARA
PROSENTASE
1.
Wiranto - Solahudin Wahid
26.286.788
22,15
2.
Megawati - Hasyim Muzadi
31.569.104
26,61
3.
Amien Rais - Siswono Yudo Husodo
17.392.931
14,66
4.
Susilo Bambang Yudhoyono - Jusuf 33.838.184
33,57
Kalla 5.
Hamzah Haz - Agum Gumelar
3.569.861
3,01
Sumber : Jurnal Konstitusi Volume II Nomor 2, November 2009
Tabel 1.3 Hasil Perolehan Suara Pemilu Presiden 2004 Putaran Kedua No. NAMA CALON
PROSENTASE
1.
Megawati Soekarnoputri – Hasyim Muzadi
39,38
2.
Susilo Bambang Yudhoyono – Jusuf Kalla
60,62
Sumber : Jurnal Konstitusi Volume II Nomor 2, November 2009
Pasca kegagalan PDI Perjuangan dalam Pemilu Legislatif dan Pilpres 2004 partai ini berusaha meningkatkan pamor dan dukungan dari masyarakat dengan berbagai berbagai manuver politik. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 56
1. Menyelenggarakan Rakernas I PDI Perjuangan, dengan mengambil tema : Persatuan dan Demokrasi untuk Kesejahteraan Rakyat. Tujuannya adalah untuk Menjadikan PDI P sebagai “Rumah Besar Kaum Nasioanalis “. 2. Menemui Mahkamah Konstitusi untuk mengetahui cara mencegah manipulasi suara dan bagaimana bisa menang dalam persidangan di Mahkamah Konstitusi. 3. Mendirikan Baitul Muslimin. Di sini dua pimpinan Ormas Islam terbesar di Indonesia juga mendukung Deklarasi Kantong Islam PDI P. Ketua PBNU KH. Hasyim Muzadi dan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Sayamsudin. 4. Mengadakan pertemuan massa dengan Partai Golkar di Kota Medan. (sebelumnya kedua partai ini sama-sama bertemu dengan Democratic Party di Amerika Serikat) .
Indikasi efektinya mesin Partai PDI P berhasil ditunjukkan dalam Hasil Pilkada yang diselenggarakan kurun waktu tahun 2005 hingga pertengahan tahun 2008. Hingga pertengahan Juli tahun 2008, sekitar 48 % Pilkada di seluruh Indonesia berhasil dimenangkan oleh calon yang diusung oleh PDI Perjuangan. Dari seluruh kemenangan tersebut, 40 % di antaranya adalalah kandidat atau calon yang diusung oleh PDI Perjuangan sendiri. Selebihnya adalah calon kepala daerah yang diusung dengan koalisi partai politik lain. Selain itu, hasil survey yang dilakukan beberapa lembaga Survey hingga akhir tahun 2008 mengindikasikan naiknya kembali popularitas Ketua Umum PDI
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 57
Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Meskipun ada kecenderungan kredibilitas lembaga survey dipertanyakan oleh publik, namun hasil survey yang dipublikasikan sangat membantu institusi politik yang bersangkutan dalam memberikan gambaran dan prediksi tentang perkembangan peta politik di tanah air. Salah satunya adalah hasil survey dari Lembaga Survey Indonesia (LSI) yang dipublikasikan di Harian Umum Solo Pos tanggal 28 Desember 2008. Hasil survey dari LSI tersebut menunjukkan bahwa PDI Perjuangan menjadi partai politik yang paling diminati oleh masyarakat. Isu perjuangan semabako murah yang selalu diangkat oleh PDI P nampaknya berhasil mendongkrak citra partai dan menempatkan PDI P pada urutan pertama hasil survey. Namun kenyataan berkata lain, karena dalam Pemilu Legislatif 2009 PDI Perjuangan harus kembali menerima kekalahan seperti yang dialami partai ini dalam Pemilu Legislatif 2004. Dalam Pemilu Legislatif 2009 PDI P kembali mengalami penurunan suara dan hanya menempati urutan ketiga yakni dengan perolehan suara 14,3 % . Sehingga dalam Pemilu Legislatif 2009 PDI hanya mampu mengantarkan 95 kadernya di DPR RI. Kekalahan PDI Perjuangan di tahun 2009 bukan hanya terjadi dalam Pemilu Legislatif, namun PDI P juga mengalami kekalahan dalam Pemilu Presiden 2009. Dalam Pemilu Presiden 2009 lalu Megawati Soekarnoputri berpasangan dengan pendiri
Partai Gerindra Prabowo Subiyanto. Pada
pelaksanaan Pilpres 2009 Pasangan Mega-Prabowo hanya mampu mengantongi 26,79 % suara nasional, jauh tertinggal dari Pasangan SBY- Boediono yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 58
mampu memperoleh 60,80 % suara. Dengan kekalahan yang dialami oleh PDI P pada Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2009 maka PDI P kembali menempatkan diri sebagai Partai Oposisi dalam pemerintahan SBY-Boediono.
Tabel 1.4 Hasil Perolehan Suara dalam Pemilu Presiden 2009 No. 1.
NAMA CALON
JUMLAH SUARA
Megawati Soekarnoputri –Prabowo
PROSENTASE
32.548.105
26,79
73.874.562
60,80
15.081.814
12,41
Subiyanto 2.
Susilo Bambang Yudhoyono – Boediono
3.
Jusuf Kalla – Wiranto
Sumber : Jurnal Konstitusi Volume II Nomor 2, November 2009
Dalam kiprah PDI Perjuangan di tataran lokal khususnya di Kabupaten Sragen, PDI Perjuangan menjadi Partai Politik dengan perolehan suara terbanyak dalam setiap Pemilu , yakni pada Pemilu Legislatif 1999 Partai ini berhasil mengantar 21 kadernya untuk dapat menduduki kursi DPRD Tingkat II Kabupaten Sragen. Kemudian pada Pemilu Legislatif 2004, partai ini kembali mendulang kesuksesan yakni dengan mengantarkan 22 kadernya untuk kembali menduduki jabatan sebagai anggota Dewan di DPRD Tingkat II Kabupaten Sragen. Namun dalam Pemilu Legislatif 2009 , terjadi penurunan suara bagi PDI Perjuangan Kabupaten Sragen. Pada Pemilu Legilatif 2009, Partai PDI Perjuangan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 59
Sragen hanya mampu mengantarkan 17 kadernya di DPRD Tingkat II Kabupaten Sragen atau menurun 5 kursi bila dibandingkan dengan Pemilu Legislatif 2004. Meskipun mengalami penurunan suara dalam Pemilu 2009 di Sragen, namun PDI P Sragen tetap menjadi partai politik dengan perolehan suara paling banyak di Kabupaten Sragen, yakni jauh menggungguli perolehan suara partai besar lainnya, yakni Partai Demokrat dan juga Partai Golkar.
Tabel 1.5 Perbandingan Perolehan Kursi dalam Pemilu Legislatif 2004 dan 2009 ( DPRD II Kabupaten Sragen ) No. Partai Politik
Pemilu 2004
Pemilu 2009
1.
PDI Perjuangan
22
17
2.
Demokrat
4
7
3.
Golkar
7
6
4.
PKB
4
5
5.
PKS
3
4
6.
PAN
4
3
7.
PPP
1
1
8.
PPRN
-
1
9.
Gerindra
-
1
10.
PPDI
1
-
Jumlah Kursi
45
45
Sumber : Arsip DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sragen
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 60
C.
Azas Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Berdasarkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD - ART)
PDI Perjuangan yang diputuskan pada Konggres II PDI Perjuangan di Denpasar Bali pada tanggal 28-31 Maret 2005, maka PDI Perjuangan merupakan Partai Politik yang berasaskan Pancasila. Jati diri Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan adalah Kebangsaan, Kerakyatan, dan Keadilan Sosial. Sedangkan Watak dari Partai adalah Demokratis, Merdeka, Pantang Menyerah, dan Terbuka. •
Visi dan Misi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Adapun untuk Visi dan Misi Partai tertuang dalam tujuan umum dan
tujuan khusus partai, yakni : 1) Visi ( Tujuan Umum Partai ) a) Mewujudkan cita-cita Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 sebagaimana dibentuk dalam pembukaan UUD 1945. b) Membangun
masyarakat
Pancasila
dalam Negara
Kesatuan
Republik Indonesia yang demokratis, adil dan makmur. 2) Misi (Tujuan Khusus Partai) a) Menghimpun dan membangun kekuatan politik rakyat b) Memperjuangkan kepentingan rakyat di bidang ekonomi, sosial dan budaya secara demokratis c) Berjuang mendapatkan kekuasaan politik secara konstitusional guna mewujudkan pemerintahan yang melindungi segenap bangsa
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 61
Indonesia,
memajukan
kesejahteraan
umum,
mencerdaskan
kehidupan bangsa serta ikut melasanakan ketertiban dunia.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 62
C. PROFIL CALON BUPATI SRAGEN Nama
: dr.Hj.Kusdinar Untung Yuni Sukowati
Tempat / Tanggal Lahir
: Sragen, 23 Juni 1974
Alamat
: Taman Asri RT 35 / RW 14, Kroyo Karangmalang-Sragen
Pekerjaan
: Dokter dan Direktur RSI Amal Sehat
Agama
: Islam
Pendidikan
: - SD Negeri 15 Petang Jakarta - SMP Negeri 4 Surakarta - SMA Negeri Al Azhar Jakarta - S1 Fakultas Kedokteran YARSI Jakarta - Pendidikan Profesi Kedokteran YARSI
Organisasi
: - Wakil Ketua PMI Sragen - Ketua FKPSM Kabupaten Sragen - Bendahara Yayasan YAPPI Sragen - Ketua Departemen Pemberdayaan Perempuan - Ketua Departemen Wanita DPC PDI P Sragen
Riwayat Pekerjaan
: - Ketua Yayasan RSI Amal Sehat ( 2002 ) - Ketua dan Direktur RSI Amal Sehat ( 2009 ) - Anggota DPRD Kabupaten Sragen ( 2009 – 2011 )
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 63
PROFIL CALON WAKIL BUPATI Nama
: Ir. Darmawan Minto Basuki, M.M, M.T
Tempat / Tanggal Lahir
: Klaten, 22 September 1954
Alamat
: Jl. Teuku Umar No. 32 Taman Asri Karangmalang, Sragen
Pekerjaan
: Sekretaris Daerah Kabupaten Sragen
Agama
: Islam
Pendidikan
: - SD N Beskalan Surakarta - SMP Kanisius Solo - SMA Negeri 3 Surakarta - S1 Teknologi Pertanian UGM - S2 STIE Mitra Indonesia Jogyakarta - S2 Magister Teknik UMS
Riwayat Pekerjaan : D. Asisten Kerjasama / Kepala Unit Proyek Tata Guna Air Provinsi Jawa Tengah 1990 s/d 1998 E. Pemimpin Bagian Proyek Tata Guna Air Provinsi Jawa Tengah 1998 s/d 1999 F. Kepala Seksi Penyuluhan DPU Pengairan Prpvinsi Jawa Tengah 1998 s/d 1999 G. Kepala Cabang DPU Pengairan Provinsi jawa Tengah Bengawan SoloSragen 1999 s/d 2000
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 64
H. Kepala DPU Kabupaten Sragen 2001 s/d 2008 I. Kepala BAPPEDA Kabupaten Sragen 2008 s/d 2010 J. Sekretaris Daerah Kabupaten Sragen 2010
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 65
• Profil Calon Bupati Sragen: Calon Bupati Sragen dr. Kusdinar Untung Yuni Sukowati atau yang lebih akrab disapa dengan panggilan Mbak Yuni merupakan satu-satunya perempuna yang maju sebagai calon Bupati dalam Pemilukada Sragen 2011. Figur yang satu ini cukup akrab dan dikenal hampir semua lapisan masyarakat yakni dari masyarakat lapisan atas hingga lapisan masyarakat bawah Putri Bupati Sragen Untung Wiyono ini mengikuti jejak ayahnya untuk terjun langsung di dunia politik. Karir politiknya dimulai ketika dirinya masuk menjadi pengurus DPC PDI P dan terpilih menjadi Ketua Departemen Pemberdayaan Perempuan di DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sragen. Pada tahun 2009 Mbak Yuni mencalonkan diri sebagi calon anggota legislatif dan akhirnya terpilih sebagai anggota DPRD Kabupaten Sragen periode 2009-2014. Pengalamannya memimpin sebuah organisasi sudah tidak dipertanyakan lagi. Apalagi memimpin sebuah kabupaten sudah lama menjadi obsesi ibu dari tiga orang anak ini. Keprihatinan terhadap berbagai persoalan di Bumi Sukowati menjadi tonggak awal bagi Kusdinar untuk turut serta member solusi melalui jalur politik. Mbak Yuni ingin merangkul semua elemen masyarakat untuk bergandeng tangan menjadikan Sragen yang mandiri dan sejahtera. Mandiri berarti masyarakat Sragen Mampu berdiri dengan kaki sendiri, yakni dengan kemampuan dan kekuatan yang dimiliki untuk mencukupi kebutuhan sendiri. Dia optimistis dengan kemandirian tersebut, karena indeks kesejahteraan masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan dan layanan dasar pasti
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 66
akan terwujud. Layanan dasar yang dimaksud adalah mencakup semua aspek kehidupan seperti kesehatan, sosial, pendidikan, ekonomi yang didukung dengan nilai-nilai kearifan lokal dan jati diri masyarakat Sragen. Wakil Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Sragen ini berupaya menyinergikan nilai-nilai dasar kemandirian dan kesejahteraan melalui tujuh prinsip menjadi pemimpin. Visi dan Misi yang telah disusun tersebut akan diwujudkan saat Yuni dipercaya menduduki kursi sebagai Bupati Sragen periode 2011-2016. Calon Bupati nomor urut 4 (empat) ini berjanji akan memberikan pelayanan Puskesmas Keliling (Pusling) desa untuk menjangkau desa-desa yang wilayahnya di perbatasan / pelosok desa. Program tersebut merupakan salah satu program pemenuhan kesehatan dasar bagi warga Sragen. Dalam mempercepat pembangunan di Kabupaten Sragen, Mbak Yuni akan memprioritaskan pada tiga pilar yaitu, ekonomi, pendidikan dan Kesehatan. Ketiganya sekaligus menjadi kata kunci komitmen bekerja untuk rakyat, sehingga seluruh rangkaian kegiatan pembangunan lima tahun benar-benar mampu meningkatkan derajat dan harkat hidup masyarakat. Cita-cita luhur bersama masyarakat Sragen tersebut selanjutnya diuraikan dalam Visi dan Misi pembangunan Daerah Sragen dengan mengacu pada nilainilai dasar dan 12 Grand Strategi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 67
• Profil Calon Wakil Bupati : Ir. Darmawan Minto Basuki merupakan sosok yang dikenal sebagai pegawai negeri sipil (PNS) senior di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sragen. Calon Wakil Bupati Sragen yang lebih akrab disapa Pak Dar ini memiliki pengalaman yang cukup lama dalam memimpin instansi pemerintah. Setidaknya ada tujuh jabatan strategis yang pernah diemban oleh laki-laki kelahiran Klaten, 22 September 1954 ini. Pak Darmawan pernah menjabat sebagai Kepala Unit Proyek Tata Guna Air Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Pemimpin Bagian Proyek Tata Guna Air Pemprov Jateng, Kasi Penyuluhan DPU Pemprov Jateng, Kepala Cabang DPU Pengairan Pemprov Jateng, Kepala DPU Kabupaten Sragen, Kepala Bappeda Kabupaten Sragen dan terakhir adalah Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sragen. Dia memiliki konsep pengembangan ekonomi kerakyatan yang menjangkau seluruh daerah di Bumi Sukowati. Daerah di utara Bengawan Solo yang dikenal gersang menjadi perhatian khusus alumnus Teknologi Pertanian UGM Jogja ini. Pak Darmawan ingin menjadikan wilayah Kecamatan Tangen dan sekitarnya sebagai daerah pengembangan ekonomi Sragen III setelah wilayah Gemolong. Kuncinya adalah “one village one product”, artinya setiap desa harus mampu memiliki produk unggulan yang dapat dijadikan sebagai aset dan potensi andalan suatu desa.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 68
D. PROFIL KABUPATEN SRAGEN • Sejarah Kabupaten Sragen Kabupaten Sragen merupakan salah satu dari 35 Kabupaten / Kota yang berada di Provinsi Jawa Tengah. Keberadaan Kabupaten Sragen sudah ada sejak abad 17 Masehi, yakni pada masa Kasunanan Surakarta. Asal Mula berdirinya Kabupaten Sragen diawali dengan sejarah Tanah Sukowati. Tanah Sukowati menjadi sangat penting keberadaanya sejak pecahnya perang Mangkubumi , yakni pada tahun 1746-1755, sebab daerah ini dijadikan daerah Pusat Pertahanan dan Pemerintahan Pangeran Mangkubumi (1746-1749). Dalam perjalanan perangnya Pangeran Muda dengan pasukannya dari Keraton bergerak melewati Desa-desa Cemara, Tingkir, Wonosari, Karangsari, Ngerang, Butuh, Guyang. Kemudian melanjutkan perjalanan ke Desa Pandak, Karangnongko masuk tlatah Sukowati. Di Desa ini Pangeran Mangkubumi kemudian membentuk Pemerintahan Pemberontak. Desa Pandak, Karangnongko di jadikan pusat Pemerintahan Projo Sukowati, dan Beliau meresmikan namanya menjadi Pangeran Sukowati serta mengangkat pula beberapa pejabat Pemerintahan. Karena secara geografis terletak di tepi Jalan Lintas Tentara Kompeni Surakarta – Madiun, pusat Pemerintahan tersebut dianggap kurang aman. Sehingga sejak tahun 1746 pusat Pemerintahan dipindahkan ke Desa Gebang yang terletak disebelah tenggara Desa Pandak Karangnongko. Sejak itu Pangeran Sukowati memperluas daerah kekuasaannya meliputi Desa Krikilan, Pakis, Jati,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 69
Prampalan, Mojoroto, Celep, Jurangjero, Grompol, Kaliwuluh, Jumbleng, Lajersari dan beberapa desa Lain. Dengan daerah kekuasaan serta pasukan yang semakin besar Pangeran Sukowati terus menerus melakukan perlawanaan kepada Kompeni Belanda secara bahu membahu dengan bantuan saudaranya Raden Mas Said, yang berakhir dengan perjanjian Giyanti pada tahun 1755. Perjanjian tersebut juga terkenal dengan Perjanjian Palihan Negari, yaitu Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta, dimana Pangeran Sukowati menjadi Sultan Hamengku Buwono ke-1. Kemudian demgan perjanjian Salatiga tahun 1757, Raden Mas Said ditetapkan menjadi Adipati Mangkunegara I dengan mendapatkan separuh wilayah Kasunanan Surakarta. Selanjutnya sejak tanggal 12 Oktober 1840 dengan Surat Keputusan Sunan Paku Buwono VII yaitu serat Angger – angger Gunung, daerah yang lokasinya strategis ditunjuk menjadi Pos Tundan. Yakni tempat untuk menjaga ketertiban dan keamanan Lalu Lintas Barang dan surat serta perbaikan jalan dan jembatan. Termasuk salah satunya adalah Pos Tundan Sragen. Perkembangan selanjutnya sejak tanggal 5 juni 1847 oleh Sunan Paku Buwono VIII dengan persetujuan Residen Surakarta Baron de Geer, ditambah satu kekuasaan lagi yaitu melakukan tugas kepolisian untuk itu maka disebut Kabupaten Gunung Pulisi Sragen. Kemudian berdasarkan Staatsblaad No 32 Tahun 1854, maka disetiap Kabupaten Gunung Pulisi dibentuk Pengadilan Kabupaten, dimana Bupati Pulisi menjadi Ketua dan dibantu oleh Kliwon, Panewu, Rangga dan Kaum.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 70
Sejak tahun 1869, daerah Kabupaten Pulisi Sragen memiliki 4 (empat) Distrik, yaitu Distrik Sragen, Distrik Grompol, Distrik Sambungmacan dan Distrik Majenang. Selanjutnya sejak Sunan Paku Buwono VIII dan seterusnya diadakan reformasi terus menerus dibidang Pemerintahan. Selanjutnya, pada 12 Oktober 1918 dalam rangka penyempurnaan pelaksanaan administrasi daerah, maka Kabupaten Polisi Sragen diubah statusnya menjadi Kabupaten Pangreh Praja Sragen. Perubahan ini ditetapkan pada jaman Pemerintahan Paku Buwono X, Rijkblaad No. 23 Tahun 1918, dimana Kabupaten Pangreh Praja sebagai Daerah Otonom yang melaksanakan kekuasaan hukum dan Pemerintahan. Pada 26 April 1946 sebagai pernyataan rasa persatuan dan kesetiaan kepada Pemerintah Republik Indonesia, Kabupaten Pangreh Praja melepaskan diri dari ikatan Pemerintahan Swa Praja (kerajaan ) Surakarta dan bergabung dalam wilayah Pemerintah Republik Indonesia. Berdasarkan latar belakang sejarah di atas akhirnya Hari Jadi Kabupaten Sragen ditetapkan dengan Perda Nomor : 4 Tahun 1987, yaitu pada hari Selasa Pon tanggal 27 Mei 1746.
Lambang Daerah Kabupaten Sragen Lambang Daerah Kabupaten dibuat dengan maksud untuk mencerminkan cita-cita kepribadian, hasrat cita-cita rakyatnya. Bentuk pokok dari pada lambang Daerah Kabupaten Sragen merupakan suatu perisai berbentuk jantung, berwarna dasar kuning dengan pelisir berwarna merah dan hitam. Pada perisai tersebut dilukiskan empat belas macam lukisan benda alam, bangunan dan benda kebudayaan, yang tata letaknya tersusun secara artistik, terdiri dari :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 71
-
sebatang pohon beringin, berwarna hijau serta berakar gantung delapan buah.
-
roda bergigi empat berwarna kuning.
-
sebilah keris terhunus berbentuk jangkung dengan warna hitam.
-
pintu gerbang hitam.
-
sebuah gunung berwarna biru.
-
api menyala-nyala berwarna merah.
-
dua batang tebu, dengan warna merah kekuning-kuningan.
-
air sungai berwarna biru, dengan tiga jalur gelombangnya berwarna putih.
-
sembilan mata rantai berwarna hitam. sebuah bintang berujung lima, dengan warna kuning emas, terletak pada sebuah
perisai putih. -
sehelai selendang merah putih.
-
sebulir padi berisi tujuh belas butir pada berwarna kuning.
-
serangakai kapas terdiri dari delapan butir.
-
sehelai selendang berwarna putih, dengan tulisan berbunyi " Sragen". • Kondisi Geografis Kabupaten Sragen Secara Geografis Kabupaten Sragen berada di perbatasan antara Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kabupaten Sragen terletak pada: 7 º 15 LS dan 7 º 30 LS dan 110 º 45 BT dan 111 º 10 BT . Dengan ketinggian ketinggian rata-rata 109 meter di atas permukaan laut dengan standar deviasi 50 meter. Jika dilihat dari iklim, maka wilayah Sragen tidak berbeda dengan wilayah lain di Indonesia pada umunya yakni mempunyai iklim tropis dan bertemperatur
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 72
sedang. Untuk curah hujan, Sragen curah hujannya rata-rata di bawah 3000 mm per tahun dan hari hujan dengan rata-rata di bawah 150 mm per tahun. Luas wilayah Kabupaten Sragen adalah 941,55 km2. Kabupaten Sragen termasuk salah satu wilayah Eks karesidenan Surakarta dengan batas-batas wilayah sebagai berikut : -
Sebelah Utara
: Kabupaten Grobogan
-
Sebelah Selatan
: Kabupaten Karanganyar
-
Sebelah Barat
: Kabupaten Boyolali
-
Sebelah Timur
: Kabupaten Ngawi (Provinsi Jawa Timur)
Pemerintah Kabupaten Sragen terdiri dari 20 kecamatan, 200 Desa dan 8 Kelurahan. Jumlah penduduk Sragen berdasarkan data BPS Sragen tahun 2010 sebanyak 875.463 jiwa, yang terdiri dari 432.983 penduduk laki laki dan 442.480 jiwa penduduk perempuan. Dengan Kepadatan penduduk rata rata adalah 929 jiwa /km2. Wilayah Kabupaten Sragen sangat strategis jika dilihat dari segi hubungan darat, yakni dihubungkan dengan jaringan jalan Negara dan Propinsi, jalan Kereta Api Lintas Jawa ke berbagai kota besar di Jawa seperti : Semarang, Yogyakarta, Jakarta, Bandung, dan Surabaya yang merupakan pusat-pusat kegiatan utama perdagangan dan ekonomi di Pulau Jawa.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 73
• Kecamatan yang berada di wilayah Kabupaten Sragen : Gemolong
Sragen
Tanon
Karangmalang
Ngrampal
Sidoharjo
Gesi
Kedawung
Plupuh
Sukodono
Gondang
Masaran
Sambirejo
Sumberlawang
Jenar
Miri
Sambungmacan
Tangen
Kalijambe
Mondokan
Tabel 1.6 •
Data Jumlah Penduduk Kabupaten Sragen
JENIS DATA
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 (jiwa) (jiwa) (jiwa) (jiwa) (jiwa) (Jiwa) (Jiwa) (Jiwa)
1. Jumlah Penduduk a. Laki-laki 421.167422.217 422.948424.577 426.096429.839431.191 432,983 b. Perempuan 430.416431.494 432.296433.689 435.893439.563440.760 442,480 2. Usia a. 0 - 4 Tahun b. 5 - 14 Tahun c. 15 - 64 Tahun d. 64 Tahun ke atas
69.197 69.372 69.501 84.859 70.027 70.551 70.848 71.170 250.910251.531 252.023251.721 210.052 162.568163.221 163.963 438.587 439.685 440.466434.528 487.833 573.333575.168 577.783 92.889 93.123 93.254 87.158 94.077 62.030 62.264 62.547
Sumber : BPS Kab. Sragen Januari 2010
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 74
Tabel 1.7 •
Data Jumlah dan Kepadatan Penduduk Kabupaten Sragen Tahun 2010 Kecamatan
Kalijambe Plupuh Masaran Kedawung Sambirejo Gondang Sambungmacan Ngrampal Karangmalang Sragen Sidoharjo Tanon Gemolong Miri Sumberlawang Mondokan Sukodono Gesi Tangen Jenar TOTAL
Luas Wilayah ( Km ² ) 46,96 48,36 44,04 49,78 48,43 41,17 38,48 34,40 42,98 27,27 45,89 51,00 40,23 53,81 75,16 49,36 45,55 39,58 55,13 63,97 941,55
Jumlah Penduduk Kepadatan Penduduk ( Jiwa ) ( /Km ² ) 46,400 988.07 46,286 957.11 65,661 1490.94 59,697 1199.22 37,074 766.31 43,617 1059.44 44,026 1144.13 36,427 1058.92 58,089 1352.48 65,673 2408.25 51,169 1115.04 54,797 1074.45 46,956 1167.19 32,532 604.57 45,543 605.95 34,267 694.23 31,451 690.47 21,840 551.79 27,101 491.58 26,857 419.84 875,463 929.86
Sumber : BPS Kab. Sragen Januari 2010
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 75
Tabel 1.8 • NO 1. 2. 3. 4. 5.
Jumlah Pemeluk Agama di Kabupaten Sragen
PEMELUK AGAMA ISLAM KRISTEN KATOLIK HINDU BUDHA
2003 859.650 8.900 7.566 1.198 999
TAHUN 2004 2005 865.353 870.264 8.795 8.582 7.216 6.383 1.214 1.293 582 279
Sumber : Bag. Kesra Setda Kabupaten Sragen.
•
Peta Wilayah Kabupaten Sragen
Sumber : BPS Kab. Sragen, Januari 2010
commit to user
2007 911.393 10.169 6.086 1.725 329
2008* 913.393 10 196 6.011 1.730 329
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 76
BAB III SAJIAN DAN ANALISIS DATA
A. Kegiatan Kampanye Politik Pasangan Yuni – Darmawan (YUDA) 1. Agenda PDI P Sragen dalam penjaringan Cabup-Cawabup Menghadapi Pemilukada Sragen 2011 banyak sekali agenda politik yang dilakukan oleh jajaran DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sragen. Salah tahap atau persiapan awal yang dilakukan oleh PDI P adalah melakukan penyaringan dan penjaringan terhadap bakal calon bupati maupun wakil bupati yang akan maju sebagai calon dari PDI P. Proses penyaringan dan penjaringan calon dari PDI P sendiri sudah dimulai sejak bulan Oktober tahun 2010. Dalam pendaftaran calon bupati maupun wakil bupati Sragen yang digelar pada bulan Oktober tahun 2010 terdapat delapan calon yang memperebutkan rekomendasi dari DPP PDI Perjuangan. Ke delapan calon Bupati dan Calon Wakil Bupati tersebut adalah Bambang Samekto,S.H, Putri Bupati Untung Wiyono yakni dr. Kusdinar Untung Yuni Sukowati dan Sekretaris Daerah Kabupaten Sragen, yakni Ir. Darmawan Minto Basuki, MM,MT. Selain tiga tokoh kuat tersebut, terdapat politikus lain seperti Kepala DPU Sukoharjo Bambang Haryanto, Pengusaha dan Pemilik Koperasi Babussalam Suparlan Ismanto, S.T, Mantan legislator PDI Sulardi, Purnawirawan TNI Suparno serta Kader PDI-P Sragen Suharjo, SH.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 77
Setelah mendapatkan beberapa nama bakal calon bupati maupun wakil bupati, akhirnya pada bulan November 2010 data tersebut diverifikasi oleh Tim yang berasal dari DPC PDI P Sragen dan DPD PDI P Jawa Tengah. Hasil verifikasi tersebut kemudian diajukan dan dikonsultasikan kepada DPP PDI Perjuangan, karena sesuai dengan mekanisme yang ada keputusan final berada di tangan DPP PDI Perjuangan. Setelah mengalami proses yang panjang, akhirnya pada Tanggal 4 Januari 2011 turun Surat Rekomendasi dari DPP PDI Perjuangan Nomor : 609/IN/DPP/I/2011 yang menetapkan nama Pasangan
Calon Bupati maupun
Wakil Bupati yang berhak maju dalam Pemilukada Sragen 2011. Pasca keluarnya rekomendasi tersebut, maka Jaajaran DPC PDI P Sragen segera menginstruksikan kepada seluruh struktural yakni dari Tingkat PAC, Tingkat Ranting
hingga
Tingkat Anak Ranting untuk memenangkan Pasangan YUDA dalam Pemilukada Sragen 2011. Sebelum keluar rekomendasi dari DPP PDI Perjuangan, sebenarnya dari DPC PDI P Sragen, yang terdiri dari Anak Ranting, Pengurus Ranting dan juga PAC mempunyai usulan calon yang sukup kuat yakni, Ketua DPC PDI P Sragen Bambang Samekto, S.H. Karena pada awal-awalnya, survey dan popularitas Bambang Samekto cukup tinggi bila dibandingkan dengan calon lainnya. Namun Untung Wiyono yang nota bene adalah ayah dari Calon Bupati dr. Kusdinar Untung Yuni Sukowati memiliki pengalaman yang sangat lihai sekali dalam berpolitik, sehingga dapat mendongkrak popularitas Yuni sebagai Calon Bupati di mata masyarakat. Sehingga ketika Tim dari DPP PDI P melakukan survey di
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 78
Kabupaten Sragen terkait nama calon bupati yang paling kuat di mata masyarakat, maka nama Kusdinar Untung Yuni Sukowati tampil sebagai calon yang paling populer, bila dibandingkan dengan calon dari PDI P lainnya. Karena hasil survey di masyarakat juga menjadi dasar atau pertimbangan bagi DPP PDI P untuk memutuskan suatu Keputusan yang berkaitan dengan Rekomendasi cabupcawabup. Wawancara 1 “Untuk tahap awal atau persiapan partai, kami memulai dengan melakukan penyaringan dan penjaringan cabup-maupun cawabup, yakni dilaksanakan pada bulan Oktober 2010. Setelah nama-nama tersebut masuk pada kami, maka kami lakukan verifikasi terhadap calon-calon tersebut.Setelah proses di DPC selesai, maka data tersebut kami kirim ke DPD PDI P Jawa Tengah, untuk selanjutnya diteruskan ke DPP PDI P. “ Akhirnya pada tanggal 4 Januari 2011 turunlah surat rekomendasi dari DPP PDI Perjuangan dengan Nomor 609/IN/DPP/I/2011 yang merekomendasikan pasangan dr. Kusdinar Untung Yuni S dan Ir. Darmawan Minto Basuki, MM,MT untuk maju sebagai calon bupati-wakil bupati dari PDI P. “Setelah turun Rekomendasi tersebut, maka kami segera menginstruksikan kepada jajaran pengurus PDI P, yakni dari Tingkat DPC hingga Anak Ranting untuk memenangkan Pasangan YUDA dalam Pemilukada Sragen 2011.” (Hasil Wawancara dengan Bambang Samekto,S.H Ketua Tim Sukses Pasangan YUDA, Wawancara dilakukan Sabtu, 26 Maret 2011) Wawancara 2 “ Persiapan awal yang kita lakukan adalah melakukan penjaringan terhadap calon bupati maupun calon wakil bupati yang akan diusung oleh PDI Perjuangan. Dalam proses penjaringan yang dimulai bulan Oktober 2010, akhirnya terdapat delapan usulan nama calon bupati maupun calon wakil bupati. “Namun jauh-jauh hari sebelum keluar Rekomendasi dari DPP PDI P, sebenarnya PDI P punya calon sendiri dari internal partai yakni Ketua DPC PDI Sragen, Bambang Samekto. Di sini kami sudah mengirimkan usulan tersebut dan menjalin komunikasi yang dengan DPP PDI Perjuangan. Namun Rekomendasi dari DPP akhirnya turun kepada pasangan Yuni dan Darmawan. “
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 79
“ Setelah rekomendasi jatuh kepada Pasangan YUDA, Pak Bambang Samekto selaku Ketua DPC PDI Perjuangan menginstruksikan kepada seluruh pengurus PDI P yakni dari tingkat DPC, PAC, Pengurus Ranting hingga Pengurus Anak Ranting agar memenangkan pasangan YUDA dalam Pemilukada Sragen 2011.” (Hasil Wawancara dengan Supriyanto, S.Pd. Wakil Sekretaris DPC PDI P Sragen, Wawancara dilakukan Rabu, 31 Maret 2011) 2. Agenda Pendaftaran Pasangan YUDA ke KPU Sragen Pasca turunnya rekomendasi dari DPP PDI P terkait pencalonannya sebagai Cabup-Cawabup dalam Pemilukada Sragen 2011, akhirnya pada hari terakhir pendaftaran, yakni tanggal 5 Januari 2011 Pasangan YUDA mendaftar di Kantor Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sragen. Kedatangan Pasangan YUDA dalam pendaftaran tersebut di antar oleh 5 pimpinan Partai Politik yang tercatat sebagai Partai Pengusung dan partai pendukung bagi Pasangan YUDA. Ketua DPC PDI P Bambang Samekto, SH beserta sekretarisnya Sugiyamto, SH turut mendampingi Pasangan YUDA dalam agenda pendaftaran tersebut. Selain dua petinggi PDI P Sragen tersebut, hadir juga Ketua DPC Partai Demokrat Sragen Drs. Joko Saptono, M.Si, Ketua DPC PKB Mukafi Fadly, Ketua DPD PKS Dedy Endriyanto dan Ketua DPC Partai Bintang Reformasi. “ Kedatangan kami di kantor KPU pada pagi hari ini didampingi lima partai politik. Kami sangat optimis dengan modal awal yang telah kami miliki saat ini. Semoga Allah SWT meridhoi cita-cita mulia kami berdua dan bisa terpilih sebagai Bupati dan Wakil Bupati Sragen periode 2011-2016.(Pernyataan dr. Kusdinar Untung Yuni S setelah mendaftar di KPU Sragen, 5 Januari 2011) Seusai melakukan pendaftaran di Kantor KPU Sragen, pasangan YUDA langsung melakukan peresmian dan pembukaan Posko YUDA yang berlokasi di
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 80
kompleks Atrium, yakni di Jalan Raya Sukowati di depan Kantor Dinas Bupati Sragen. Dalam acara tersebut juga diadakan deklarasi Pasangan YUDA dihadapan Partai politik yang mengusung dan mendukung Pasangan YUDA sebagai Calon Bupati-Wakil Bupati Sragen dalam Pemilukada Sragen 2011. Dalam Pemilukada Sragen 2011 Pasangan YUDA mendapat dukungan yang sangat kuat sekali, yakni Pasangan YUDA diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia yang nota bene adalah Partai yang memiliki suara terbanyak dalam Pemilu Legislatif 2009 di Kabupaten Sragen. Dalam Pemilu Legislatif 2009 PDI Perjuangan Sragen berhasil mengantarkan 17 orang kadernya sebagai anggota dewan di Gedung DPRD II Kabupaten Sragen. Selain diusung oleh PDI P, maka Pasangan YUDA juga didukung koalisi Partai besar, yakni Partai Demokrat dengan 7 kursi Dewan , Partai Kebangkitan Bangsa dengan 5 kursi Dewan, Partai Keadilan Sejahtera dengan 4 kursi Dewan dan satu Partai non Parlemen yakni PBR. Jadi bila dikalkulasi secara menyeluruh, pasangan ini mendapat dukungan sekitar 70 % suara dari perolehan Partai di Pemilu Legislatif 2009. Hasil Perolehan Suara 5 Partai Politik dalam Pemilu Legislatif 2009 di Kabupaten Sragen NO Partai Politik Jumlah Suara Jumlah Kursi 1.
PDI Perjuangan
170.952
17
2.
Partai Demokrat
46.942
7
3.
PKB
35.557
5
4.
PKS
31.027
4
5
PBR
961
0
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 81
285.439 Suara
Total Perolehan Suara
33 Kursi
Sumber : DPC PDI P Kab. Sragen 3. Kegiatan Konsolidasi Partai dalam memenangkan Pasangan YUDA Pasca Keluar Surat Rekomendasi dari DPP PDI Perjuangan Nomor : 609/IN/DPP/I/2011, maka jajaran DPC PDI Perjuangan Sragen segera melakukan Rapat DPC tentang Pemenangan Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati dr. Kusdinar Untung Yuni Sukowati dan Ir. Darmawan Minto Basuki, MM, MT dalam Pemilukada Sragen 2011. Adapun hasil Rapat DPC tersebut menghasilkan Instruksi Partai dan menyusun agenda atau kegiatan Partai dalam memenangkan Pasangan YUDA. Sejak pertengahan Januari 2011 jajaran PDI P Sragen semakin gencar mengadakan rapat atau konsolidasi internal guna memenangkan Pasangan YUDA dalam Pemilukada Sragen 2011. Kegiatan yang dilakukan cukup banyak, antara lain adalah mengadakan sosialisasi Pasangan YUDA yang diikuti oleh seluruh pengurus PAC, Ranting, Anak ranting, Partai Pendukung serta Relawan. Bahkan kegiatan sosialisasi tersebut juga digelar dalam kegiatan yang diadakan di tingkat kampung atau RT yakni dengan mendatangi kegiatan pengajian, arisan ibu-ibu PKK, dan kegiatan kerja bakti. Adapun Instruksi Partai maupun kegiatan yang dilakukan DPC PDI P Sragen adalah sebagai berikut : 1) Menginstruksikan agar seluruh jajaran Partai PDI P Sragen memenangkan Pasangan YUDA dalam Pemilukada Sragen 2011.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 82
2) Instruksi kepada Fraksi PDI Perjuangan untuk memenangkan Pasangan YUDA di daerah binaannya masing-masing. 3) Segera melakukan sosialisasi rekomendasi kepada Pengurus Partai mulai dari Pengurus Anak Ranting, Pengurus Ranting, dan PAC di 20 kecamatan. 4) Memberikan instruksi kepada seluruh pengurus partai mulai dari Anak Ranting, Ranting, PAC, dan Fraksi untuk mensosialisasikan dan minta dukungan pada setiap pertemuan-pertemuan RT, Pertemuan Kampung, Acara hajatan, dll di daerahnya masing-masing. 5) Memberikan Instruksi agar segera melakukan pembuatan Posko YUDA di setiap kecamatan. 6) Memberikan Instruksi kepada Ranting dan PAC untuk melakukan pemetaan wilayah dan melaporkan kepada DPC setiap ada perkembangan. 7) Menginstruksikan kepada seluruh kader Partai untuk melaporakan lewat SMS, telepon, atau laporan langsung kepada DPC setiap ada kejadiankejadian yang merugikan calon dari PDI Perjuangan. 8) Mengadakan koordinasi dengan partai-partai Pendukung Pasangan YUDA 9) Melakukan koordinasi pengurus-pengurus partai pada tingkat kecamatan dari semua partai pendukung Pasangan YUDA. 10) Melarang semua pengurus Partai untuk melakukan pertemuan dengan calon lain selain Pasangan YUDA. 11) Melakukan pemasangan Baliho serentak di 20 kecamatan pada tanggal 21 Januari 2011.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 83
12) Melakukan pemasangan Spanduk serentak di 20 kecamatan pada tanggal 23 Februari 2011. 13) Bagi para pengampu wilayah agar melakukan sosialisasi pemenangan Pasangan YUDA di wilayahnya masing-masing. Menjelang kegiatan Kampanye yang dijadwalkan mulai tanggal 2 Maret 2011, maka DPC PDI P juga menggelar Rapat Koordinasi Pemenangan Pemilukada Sragen yang dihadiri pengurus DPC PDI P Kabupaten Sragen dan pengurus DPD PDI P Jawa Tengah yang dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 26 Februari 2011. Pertemuan yang digelar di kantor DPC PDI P Sragen tersebut dihadiri para petinggi DPD PDI P dan anggota DPRD I Jawa Tengah, antara lain adalah : Agus Wardoyo, S.H (Wakil Ketua DPD PDI-P Bidang Keanggotaan dan Organisasi), Bambang Bintoro, S.H (Wakil Ketua DPD PDI P Bidang Politik dan Pemenangan Pemilu / Bupati Kabupaten Batang) dan Agustina Wilujeng, S.S. Selain dihadiri para pengurus DPD PDI P Jawa Tengah, pertemuan tersebut juga dihadiri calon bupati yang diusung PDI P, yakni dr, Kusdinar Untung Yuni Sukowati dan wakilnya Ir.Darmawan Minto Basuki, MM,MT. Dalam konsolidasi tersebut, tiaptiap ketua PAC mapun para pengampu wilayah melaporkan kondisi politik di wilayah masing-masing khususnya berkaitan dengan hal-hal yang berhubungan dengan program pemenangan pasangan YUDA dalam Pemilukada Sragen 2011. Dalam laporan yang dibacakan oleh tiap-tiap Ketua PAC tersebut, mereka optimis bisa mengantarkan Pasangan YUDA sebagai pemenang dalam Pemilukada Sragen 2011. Kegiatan tersebut juga dijadikan sebagai ajang tanya
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 84
jawab, yakni antara pengurus DPC PDI P Sragen dengan para Pengurus DPD PDI P Jawa Tengah. Dalam sambutannya, para pengurus DPD PDI P Jawa Tengah, berpesan agar seluruh Kader PDI P Sragen berusaha semaksimal mungkin untuk memenangkan Pasangan YUDA dalam Pemilukada kali ini. Karena pertarungan dalam Pemilukada Sragen 2011 bukan hanya perjuangan untuk mendukung seorang calon bupati maupun wakil bupati namun juga menyangkut harga diri PDI P. Para pengurus DPD PDI tersebut juga berharap agar kekalahan Kader PDI P yang terjadi dalam Pemilukada di Kabupaten Wonogiri dan Grobogan tidak terjadi di Kabupaten Sragen. “ Pemilukada Sragen bulan Maret sudah semakin dekat, saya berharap agar seluruh kader partai bisa merapatkan barisan untuk kemenangan Pasangan YUDA. Sekali lagi saya tegaskan kepada rekan-rekan PDI P semuanya, bahwa perjuangan kita kali ini bukan hanya untuk memenangkan Pasangan YUDA. Namun perjuangan kita kali ini adalah mempertahankan harga diri dan martabat partai. Kita tidak menginginkan kekalahan PDI P dalam Pilkada di Kabupaten Wonogiri dan Grobogan terulang kembali di Kabupaten Sragen. “ (Pernyataan Wakil Ketua DPD PDI P Jawa Tengah, Bambang Bintoro, SH. dalam kegiatan Rapat Koordinasi Pemenangan Pemilukada Sragen, tanggal 26 Februari 2011) Pertemuan tersebut, juga membahas isu-isu negatif yang selama ini menyudutkan Pasangan YUDA.
Bahkan calon bupati dari PDI P Kusdinar
Untung Yuni Sukowati sempat gerah dan mengeluh kepada DPD PDI P terkait isu-isu negatif ditujukan kepada dirinya, di antaranya adalah isu tentang Dinasti Politik, dan citra dari Bupati Untung Wiyono yang melekat pada dirinya. “ Saat ini banyak sekali isu-isu politik yang menyudutkan saya dan Pak Darmawan. Bahkan banyak yang mengkaitkan pencalonan saya dengan isu Dinasti Politik. Kalau memang tidak suka dengan Pak Untung, juga tidak apa-apa. Tapi saya mohon jangan kait-
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 85
kaitkan kami dengan Bapak, karena saya dan Bapak berbeda. Saya dan Pak Darmawan belum punya dosa apa-apa. Jadi jangan limpahkan kesalahan yang mungkin telah diperbuat Bapak kepada kami.“ (Pernyataan dr. Kusdinar Untung Yuni Sukowati dalam kegiatan Rapat Koordinasi Pemenangan Pemilukada Sragen, tanggal 26 Februari 2011) 4. Agenda Komunikasi Politik dan Kampanye yang dilakukan Pasangan YUDA Kegiatan komunikasi politik Pasangan YUDA sudah dimulai jauh-jauh hari yakni sebelum keluar rekomendasi dari DPP PDI P terkait pencalonan pasangan YUDA sebagai calon bupati maupun wakil bupati Sragen . Hal ini terlihat dari pertemuan atau kunjungan yang dilakukan oleh Pasangan YUDA terhadap partai politik yang ada di Kabupaten Sragen, yakni dengan melakukan lobi-lobi politik terhadap partai pendukung Pasangan YUDA. Di antaranya adalah pertemuan dengan Partai Demokrat, PKB, PKS dan PBR. Bahkan dalam pertemuan yang digelar antara Pasangan YUDA dengan PKS, Pasangan YUDA juga membuat kontrak politik dengan PKS apabila terpilih sebagai Bupati dan Wakil Bupati Sragen periode 2011- 2016 . Berikut adalah Kontrak Politik Pasangan Yuni-Darmawan dengan PKS apabila terpilih sebagai Bupati dan Wakil Bupati Sragen periode 2011- 2016 : 1. Sanggup menjadi suri tauladan bagi masyarakat Kabupaten Sragen baik diri maupun keluarga dalam menegakkan nilai-nilai hukum yang didasarkan atas ketakwaan terhadap Allah SWT, menjalin komunikasi yang setara dengan seluruh elemen masyarakat, berkomitmen untuk menepati amanah dan janji, serta sederhana dan bersahaja dalam kehidupan sehari-hari.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 86
2. Bersungguh-sungguh mewujudkan pemerintahan Kabupaten Sragen yang Good Govermance dan Clean Govermance dengan menerapkan prinsipprinsip tata pemerintahan yang baik antara lain participation, law envorcement,
transparency,
equality,
responsive,
vision-strategic,
accountability, control/check, efficiency-effectivity, dan professional dalam rangka mewujudkan masyarakat Sragen yang adil, sejahtera, mandiri, maju, berbudaya dan religious. 3. Bersungguh-sungguh dalam melakukan perbaikan kultur birokrasi/ aparatur pemerintah yang mengarah pada peningkatan kerja dan kinerja pelayanan publik di Kabupaten Sragen dengan cara melakukan pemberantasan KKN di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Sragen. 4. Memberikan perhatian seksama terhadap permasalahan masyarakat yang berkaitan langsung dengan kesejahteraan rakyat dan peningkatan kualitas hidup masyarakat terutama bidang Pendidikan dan Kesehatan dengan cara melakukan revitalisasi pelayanan kesehatan dan pendidikan yang berbasis mutu dan meningkatkan keberpihakan kepada masyarakat tidak mampu. 5. Berkomitmen untuk meningkatkan perhatian dan alokasi anggaran untuk pembangunan desa. 6. Mempertanggungjawabkan amanah kepemimpinan kepada Allah SWT yang dimanefestasikan dengan memberikan keterbukaan bagi publik agar dapat terlibat dalam proses perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pembangunan di Kabupaten Sragen.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 87
7. Meningkatkan kehidupan beragama menjadi prioritas utama dalam pembangunan daerah. 8. Mengedepankan pembangunan dengan memperhatikan tata ruang kota yang ramah lingkungan. 9. Meningkatkan pembangunan sektor ekonomi dengan member kesempatan dan ruang yang lebih kepada pengusaha kecil dan menengah untuk berpartisipasi dalam Pembangunan Kabupaten Sragen. 10. Berkomitmen dan bersungguh-sungguh dalam pemberantasan Penyakit Masyarakat Selain mengadakan kunjungan atau pertemuan dengan partai politik, maka Pasangan YUDA juga mengadakan kunjungan dan silaturahmi dengan tokoh masyarakat atau para pemuka agama di Kabupaten Sragen hingga di tingkat RT. Karena di lingkungan pedesaan, para tokoh masyarakat atau pemuka agama masih dianggap sebagai panutan atau dijadikan bahan pertimbangan bagi masyarakat dalam menentukan pilihan. Menghadapi pelaksanaan Pemilukada Sragen 2011 Pasangan YUDA membutuhkan
suatu
metode
yang
dapat
memfasilittasi
mereka
dalam
memaparkan gagasan politik, isu politik, karakteristik pemimpin dan program kerja kepada masyarakat. Dengan metode dan strategi yang tepat diharapkan segala sesuatu yang menjadi cita-cita dan harapan kandidat ini dapat tercapai. Selain itu pasangan ini juga perlau melakukan identifikasi terhadap kekuatan yang dimiliki. Identifikasi ini perlu dilakukan untuk menganalisis kekuatan dan potensi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 88
suara yang akan diperoleh pada saat pencoblosan dan juga untuk mengidentifikasi strategi pendekatan yang diperlukan terhadap masing-masing kelompok pemilih. Strategi marketing politik atau pendekatan yang dilakukan oleh Pasangan YUDA
dalam
menghadapi
Pemilukada
Sragen
2011
adalah
dengan
memperkenalkan Pasangan YUDA kepada masyarakat. Karena proses seseorang untuk memilih pemimpin
adalah dimulai dari proses mengenal, setelah
masyarakat mengenal calon maka masyarakat akan suka dan akhirnya akan memilih Pasangan YUDA dalam Pilkada Sragen 2011. Di sini cara yang dilakukan adalah dengan memperkenalkan Pasangan YUDA kepada masyarakat, baik secara langsung atau menggunakan berbagai media. Di antaranya adalah memasang iklan kampanye di berbagai surat kabar atau dengan memasang baliho, dan spanduk. Untuk pendekatan yang dilakukan adalah melalui pendekatan psikologis kepada calon pemilih, baik yang berada di wilayah pedesaaan maupun perkotaan. Bentuk nyata dari kegiatan ini adalah dengan mengadakan silaturahmi atau kegiatan yang berhubungan langsung dengan masyarakat. Di antaranya adalah dengan mengadakan kegiatan bakti sosial maupun kunjungan ke sentra industri kecil. Kegiatan bakti sosial yang rutin dilakukan oleh Pasangan YUDA adalah dengan memberikan layanan pengobatan gratis dan pemberian santunan kepada masyarakat miskin. “ Bahwa yang namanya proses pemilihan pemimpin pasti dimulai dari kenal, kemudian mengenal, dan suka. Jadi kami mengambil strategi marketing politiknya adalah memperkenalkan pasangan YUDA kepada publik melalui media-media sosial (media cetak dan elektronik). Kemudian untuk kegiatan yang utama adalah dengan mengadakan sosialisasi atau tatap muka secara langsung
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 89
kepada calon pemilih, melalui kegiatan-kegiatan sosial yang ada di masyarakat. Setelah masyarakat suka dengan calon yang kita promosikan, pasti mereka akan yakin dan pada akhirnya akan memilih Pasangan YUDA dalam Pilkada Sragen 2011. “ “ Kemudian untuk pendekatan yang kami lakukan adalah dengan mengadakan pendekatan sosial atau tatap muka secara langsung kepada masyarakat, yakni terhadap pemilih yang berada di pedesaan maupun di perkotaan .” (Hasil Wawancara dengan Laksana AR, S.H, Wakil Ketua Bidang Hukum dan Advokasi DPC PDI-P Sragen, Wawancara dilakukan 28 Maret 2011 ) Hingar bingar pelaksanaan kampanye politik calon bupati dan wakil bupati dalam Pemilukada Sragen 2011 jauh berbeda bila dibandingkan dengan daerah lain di wilayah Soloraya. Dalam kampanye yang digelar mulai tanggal 2 Maret 2011 euforia masyarakat Sragen dalam menyambut Pilkada Sragen terlihat sangat besar. Hal ini dapat kita lihat dari antusias atau peran serta masyarakat dalam mengikuti setiap kampanye yang digelar oleh pasangan Calon bupati maupun calon wakil bupati. “ Ini sangat luar biasa, karena kami tidak pernah menyangka bahwa antusias warga masyarakat sangat besar sekali dalam menyambut Pemilukada Sragen kali ini. Bila kita bandingkan dengan kampanye calon bupati maupun wakil bupati di wilayah Soloraya, nampaknya kampanye di Sragen ini bisa kita katakan paling meriah” (Pernyataan Sigit Pramono, Ketua Komisi IV DPRD Sragen / Tim Sukses Pasangan YUDA dalam Kampanye Akbar 13 Maret 2011)
5. Pemaparan Visi dan Misi Pasangan YUDA Suasana kota Sragen memasuki massa kampanye terbuka yang dimulai pada tanggal 2 Maret 2011 mulai menghangat. Ribuan kader yang merupakan pendukung ke lima Pasangan calon bupati dan calon wakil bupati Sragen berkonvoi menuju Gedung DPRD Kabupaten Sragen. Karena pada hari Rabu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 90
tanggal 2 Maret 2011 digelar acara penyampaian Visi, Misi dan Program kerja Pasangan Calon Bupati-Calon Wakil Bupati di Rapat Paripurna DPRD kabupaten Sragen. Dalam agenda tersebut Pasangan Yuni-Darmawan atau yang lebih akrab disapa Pasangan YUDA memaparkan visi, misi dan program kerja di hadapan anggota DPRD Kabupaten Sragen, jajaran Muspida, Muspika dan seluruh pendukung yang hadir. Dalam orasinya Pasangan YUDA bertekad ingin menjadikan Sragen menjadi lebih baik, dengan jargon kampanye yang diusung adalah
Bersama
Menjadikan
Sragen
Mandiri
dan
Sejahtera.
Setelah
menyampaikan orasi tersebut pasangan YUDA memberikan pesan di hadapan ratusan kader YUDA agar dalam upaya pemenangan Pilkada Sragen 2011 tetap mengedepankan cara-cara terhormat, santun dan elegan.
Visi dam Misi Pasangan YUDA •
Nilai-Nilai Dasar Visi dan Misi Nilai-nilai atau prinsip dasar utama sebagai dasar acuan dan pedoman
dalam menetapkan dan menyelenggarakan visi misi, rencana strategi dan renacana operasional program kerja yaitu melayani, integritas & profesional, transparan & akuntabel, adil, inovatif, bersama, mandiri dan terpadu berkelanjutan. •
Tujuan Tujuan program Pasangan YUDA adalah Menjadikan Masyarakat Sragen
lebih Sejahtera, Sehat , Mandiri, Bermartabat dan Professional menuju Masyarakat Sejahtera dengan :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 91
1. Memiliki dan terpenuhinya kebutuhan dasar kesehatan, ekonomi, sosial dan pendidikan. 2. Menguasai kemampuan dan keterampilan secara mandiri sesuai dengan bidang pekerjaan atau usaha. 3. Memiliki
kemampuan
dalam
berupaya
dengan
menggunakan
pendekatan multidimensional, komperhensif dan lebih bermartabat dalam memecahkan masalah-masalah sosial, ekonomi, kesehatan dan pendidikan. 4. Mempunyai kemampuan untuk menganalisa, mengaplikasikan dan pemanfaatan teknologi dalam meningkatkan kesejahteraan. Visi utama Pasangan YUDA adalah “Bersama Menjadikan Sragen Mandiri dan Sejahtera”. A. Bersama dilaksanakan dengan mewujudkan dan meningkatkan peran serta dan partisipasi masyarakat Sragen di setiap bidang pembangunan yang menyangkut hidup dan kehidupan terutama menyangkut kepentingan masyarakat mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan. B. Mandiri dimaksudkan Masyarakat Sragen harus mampu mewujudkan kehidupan dengan mengandalkan kemampuan dan kekuatan sendiri, kemampuan berdaya saing dengan ketersediaan SDM yang berkualitas dan mampu mencukupi kebutuhan sendiri. E. Sejahtera dilakukan dengan Meningkatkan indeks kesejahteraan masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan dan layanan dasar kesehatan,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 92
sosial, pendidikan, ekonomi melalui pembentukan karakter mandiri yang didukung dengan nilai-nilai kearifan lokal dan jati diri masyarakat. Adapun
pencapaian
Visi
tersebut
diwujudkan
dalam
penyelenggaraan Misi (12 Rencana Strategis) , antara lain adalah sebagai berikut : 1. Birokrasi (Layanan Umum) Mengembangkan, meningkatkan dan menciptakan akses pelayanan publik yang inovatif, efisien dan efektif didukung sistem budaya birokrasi yang aspiratif, transaparan, akuntabel dengan pemanfaatan sistem informasi . Mengembangkan
suatu
sistem
perencanaan
pembangunan
yang
komperhensif, terpadu, efektif yang didukung sistem pemerintahan yang inovatif, kreatif, bersih dari korupsi, kolusi, nepotisme dan adil melalui pengembangan sistem hukum yang memadai. 2. Pendidikan Meningkatkan pelayanan dan perluasan akses masyarakat di bidang pendidikan formal dan informal, meningkatkan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan yang didukung pengembangan sarana prasarana pendididikan, ilmu pengetahuan dan teknologi yang memadai. 3. Ekonomi Mengembangkan dan meningkatkan kemandirian ekonomi kerakyatan melalui pengembangan sektor riil, pemberdayaan usaha mikro atau kecil, menengah dan koperasi serta melanjutkan program fasilitasi pembiayaan usaha
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 93
kecil dan akses pasar, dan meningkatkan kemampuan manajemen pada sektorsektor riil. Meningkatkan akses lapangan kerja baru dengan titik berat pada pencipataan wirausaha baru melalui pelatihan dan pembinaan kemandirian, bantuan permodalan dan membangun jaringan pemasaran produk. Dan membuka lapangan kerja baru dengan melalui pengembangan atau verifikasi usaha, menciptakan iklim investasi kondusif dan transfer teknologi. 4. Kesehatan Menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara kontinyu atau terus menerus dengan pendekatan layanan kesehatan secara terpadu dan integral dimulai dari usaha dini sampai usia lanjut, baik pada layanan kesehatan secara umum sampai pada layanan kesehatan secara khusus. Pencapaian program ini dilaksanakan dengan mengedepankan rasa kemanusiaan
yang
mengacu
pada
perkembangan
kebutuhan
kesehatan
masyarakat, didukung peralatan yang memadai dan melibatkan tenaga professional di bidang kesehatan, melalui model penguatan KB Mandiri oleh masyarakat, pemberdayaan perempuan dan sistem kependudukan yang akuntabel. 5. Pertanian Melaksanakan pertanian terpadu atau mix farming (pertanian, peternakan, perikanan), menciptakan semua komoditas pertanian menuju pada organik sebagai penyangga ekonomi desa dan nasional; pemanfaatan lahan kritis untuk tanaman produktif; pembuatan bibit unggul pertanian, peternakan, perikanan dan ilmu kewirausahaan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 94
6. Lingkungan Hidup Meningkatkan sarana dan prasarana kota dan kabupaten antara lain adalah program air bersih, sanitasi, drainase, pengembangan ruang terbuka hijau, pengelolaan sampah dan hutan lindung. Mengembangkan sistem pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup melalui pengembangan sistem tata ruang yang mantap disertai penegakan hukum yang memadai. Dan menumbuhkan dan mengembangkan sistem partisipasi masyarakat dalam upaya pelestarian hutan, sistem rehabilitasi dan konservasi hutan. 7. Pariwisata Mengembangkan dan
menciptakan brand
image Sragen sebagai
Kabupaten Wisata dengan melakukan penataan kawasan wisata, pelestarian cagar budaya, kesenian tradisional, nilai-nilai budaya dan kearifan lokal. 8. Infrastruktur Meningkatkan sarana dan prasarana pelayanan publik, antara lain jalan dan jembatan, transportasi, air bersih, sanitasi, drainase, pengembangan runag terbuka hijau dan pengelolaan sampah. 9. Pemuda dan Olahraga Meningkatkan dan mewujudkan pengembangan sikap dan perilaku pemuda yang beriman, bertakwa, mandiri, inovatif dan kreatif. Serta dengan menciptakan dan mengembangkan budaya olahraga masyarakat sekaligus dalam pencapaian prestasi olahraga.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 95
10. Pemberdayaan Perempuan Mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender, kesejahteraan dan perlindungan anak dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Meningkatkan kualitas hidup perempuan, menghapus segala bentuk kekerasan terhadap perempuan, memajukan tingkat keterlibatan perempuan dalam proses politik dan jabatan publik, memperkuat kelembagaan perempuan dan anak serta meningkatkan partisipasi masyarakat. 11. Sosial Masyarakat Mengembangkan nilai-nilai luhur budaya dan martabat bangsa melalui pemberdayaan swadaya masyarakat, pemberdayaan perempuan, sikap keteladanan dan kemandirian. Mempertahankan nilai-nilai budaya lokal, ciri khas atau kearifan lokal masing-masing wilayah. Memberikan jaminan rasa aman bagi umat beragama dalam menjalankan agamanya, dengan mengembangkan sistem kehidupan beragama dan sikap toleransi serta menjunjung tinggi nilai-nilai kerukunan, persatuan dan kesatuan. 12. Perilaku (pola hidup) Memperkuat
kemandirian
masyarakat
dalam
berusaha,
melalui
pembangunan pembinaan karakter atau sikap mental masyarakat, perubahan mind set, pengembangan sistem pemberdayaan masyarakat, pemberdayaan perempuan dan sistem penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial ( PMKS ). Menyeleggarakan program-program yang mampu menumbuh kembangkan sikap madiri dan jiwa entrepreneur atau kewirausahaan dalam bidang-bidang usaha.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 96
Pemaparan visi, misi dan program kerja dari Pasangan YUDA merupakan suatu strategi marketing politik untuk meraih suara dalam Pilkada. Dengan adanya visi, misi dan program kerja yang telah dibuat tersebut masyarakat akan mengetahui program kerja calon bupati mapun wakil bupati yang akan dipilihnya. Karena program kerja atau kebijakan dari calon pemimpin juga menentukan masyarakat dalam menentukan pilihannya. Masyarakat atau calon pemilih pasti akan memilih calon bupati yang memiliki program atau kebijakan yang pro rakyat. 6. Agenda Kampanye Terbuka Pasangan YUDA Pasca digelarnya agenda kampanye terbuka calon bupati dan wakil bupati Sragen 2011, maka pada hari Kamis tanggal 3 Maret 2011 digelar kampanye terbuka secara serempak bagi Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati. Berdasarkan agenda dan keputusan yang telah ditetapkan oleh KPUD Sragen maka tiap pasangan calon bupati-calon bupati setiap harinya mendapat jatah kampanye
di empat wilayah kecamatan sesuai dengan jadwal yang telah
disepakati bersama. Kegiatan kampanye bagi calon bupati dan wakil bupati tersebut dimulai tanggal 3 Maret sampai dengan 15 Maret 2011. Berikut ini adalah agenda atau kegiatan kampanye terbuka yang dilaksanakan oleh Pasangan YUDA dalam periode kampanye yang dimulai pada tanggal 3 Maret– 15 Maret 2011. (Hasil Pengamatan yang dilakukan tanggal 3 Maret sampai dengan 15 Maret 2011)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 97
Kamis, 3 Maret 2011 Pada hari Kamis tanggal 3 Maret 2011 Pasangan Yuni-Darmawan melakukan kampanye terbuka pertama di hadapan para pendukungnya. Dalam kesempatan tersebut pasangan ini menggelar road show atau konvoi di empat kecamatan yakni wilayah Kecamatan Masaran, Plupuh, Gemolong dan Kalijambe. Kegiatan yang dilakukan oleh pasangan ini adalah dengan mengadakan kunjungan dan silaturahmi kepada masyarakat yang berada di pasar-pasar tradisional. Pasangan ini juga menggelar kegiatan bakti sosial kepada masyarakat miskin di wilayah tersebut, antara lain adalah dengan mengadakan kegiatan pengobatan gratis dan memberikan santunan berupa bingkisan maupun sembako kepada warga miskin. Jumat, 4 Maret 2011 Pada hari kedua kampanye yakni hari Jumat 4 Maret 2011, Pasangan YUDA mengadakan kegiatan Kampanye di Kecamatan Sidoharjo, Sragen Kota, Kedawung dan Karangmalang. Dalam kesempatan tersebut, Pasangan YUDA mengadakan pengobatan kegiatan bakti Sosial di Kecamatan Kedawung dan Karangmalang. Antara lain adalah pengobatan gratis di Desa Mojokerto Kecamatan Kedawung. Dalam kesempatan tersebut Pasangan YUDA juga turun langsung ke sawah dan melakukan tanya jawab kepada petani yang sedang beraktifitas di sawah, dalam kesempatan tersebut Mbak Yuni memaparkan program Pro Petani YUDA apabila kelak terpilih sebagai Bupati dan Wakil Bupati dalam Pemilukada Sragen 2011.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 98
Sabtu, 5 Maret 2011 Pada hari Sabtu tanggal 5 Maret 2011 Pasangan YUDA melakukan kampanye terbuka di empat kecamatan yakni wilayah Kecamatan Ngrampal, Sambungmacan, Gondang dan Sambirejo. Kegiatan yang dilakukan oleh Pasangan YUDA antara lain adalah mengadakan kunjungan dan kegiatan bakti sosial di wilayah tersebut yakni dengan mengadakan pengobatan gratis bagi warga yang tidak mampu. Selain itu pasangan YUDA juga menggelar kegiatan temu kader dan relawan di kecamatan Sambirejo, agenda tersebut dilanjutkan dengan kegiatan bakti sosial menyebar ikan di Waduk Blimbing, Kecamatan Sambirejo. Minggu, 6 Maret 2011 Pada hari Minggu 6 Maret 2011 Pasangan YUDA menggelar kegiatan kampanye dengan agenda pawai di Kecamatan Jenar, Tangen, Gesi dan Sukodono. Kegiatan tersebut melibatkan ratusan pendukung yang tersebar di tiaptiap
kecamatan.
Dalam
kesempatan
tersebut,
Pasangan
YUDA
juga
menyempatkan diri untuk melakukan anjangsana dan pertemuan dengan kader maupun Tim Sukses yang berada di tiap kecamatan hingga tingkat desa atau ranting. Senin, 7 Maret 2011 Memasuki minggu kedua pelaksanaan kampanye terbuka suasana kampanye mulai terlihat meriah. Dalam kesempatan tersebut Pasangan YUDA menggelar kampanye dengan arak-arakan atau pawai bersama mengelilingi 4 kecamatan, yakni Kecamatan Mondokan, Miri, Sumberlawang dan Tanon.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 99
Kegiatan yang lain adalah dengan melakukan kegiatan pengobatan gratis di Desa Pengkol Kecamatan Tanon dan juga pengobatan gratis di Kecamatan Sumberlawang. Selain beberapa kegiatan di atas Pasangan YUDA juga melakukan kunjungan ke beberapa tokoh agama dan pondok pesantren di wilayah tersebut. Selasa, 8 Maret 2011 Agenda atau kegiatan kampanye yang dilakukan adalah dengan melakukan kampanye terbuka di Kecamatan Gemolong, Kalijambe, Plupuh dan Masaran. Kegiatan tersebut diisi dengan kegiatan orasi akbar yang dipusatkan di lapangan Kalijambe. Kegiatan tersebut dihadiri ribuan kader dan simpatisan Pasangan YUDA. Rabu, 9 Maret 2011 Dalam kegiatan kampanye putaran kedua yang digelar di Kecamatan Sidoharjo, Sragen, Karangmalang dan Kedawung Pasangan YUDA menurunkan 9 ribu kader dan simpatisan. Dalam kegiatan tersebut Sekitar 9 ribu kader dan simpatisan pasangan YUDA mengikuti arak-arakan dan konvoi kendaraan bermotor. Kegiatan yang berlangsung dengan tertib tersebut akhirnya dipusatkan di Gedung Kartini Sragen. Dalam kegiatan tersebut, calon bupati Yuni-Darmawan menyampaikan orasi politik di hadapan 9 ribu kader dan simpatisan. Selain tokoh politik dari Sragen, kegiatan tersebut juga dihadiri kader PDI P Sukoharjo yang juga menjabat sebagai Bupati Sukoharjo yakni H. Wardoyo Wijaya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 100
Kamis, 10 Maret 2011 Mendekati hari pelaksanaan Pilkada Sragen yang semakin dekat Pasangan YUDA mulai menggelar kampanye akbar. Pada hari Kamis 10 Maret 2011, Pasangan YUDA mendapat jadwal kampanye di Kecamatan Ngrampal, Sambungmacan, Gondang dan Sambirejo. Kegiatan kampanye terbuka tersebut dipusatkan di lapangan Desa Sambungmacan. Kampanye tersebut dihadiri oleh ribuan pendukung. Para kader dan simpatisan Pasangan YUDA dihibur dengan pertunjukan grup band dan orkes melayu dangdut. Dalam kesempatan tersebut, Pasangan YUDA memberikan orasi politik kepada ribuan pendukung yang hadir di lapangan Sambungmacan. Jumat, 11 Maret 2011 Pada hari Jumat tanggal 11 Maret 2011 Pasangan YUDA mendapat jatah kampanye di Kecamatan Tangen, Jenar, Gesi dan Sukodono. Kegiatan kampanye tersebut dipusatkan di lapangan Desa Jenar, tepatnya di depan Kantor Kecamatan Jenar. Sebelum berorasi di lapangan Jenar, pasangan YUDA menggelar kegiatan anjangsana dan silaturahmi kepada para Kyai di Pondok Pesantren yang berada di kecamatan Gesi dan Sukodono. Selain itu, juga digelar kegiatan pengobatan gratis bagi warga yang tidak mampu. Dalam kesempatan tersebut Pasangan YUDA memberikan orasi politik di hadapan ribuan orang kader dan simpatisan yang memadati lapangan Jenar. Kegiatan tersebut juga dihadiri para petinggi Parpol antara lain Ketua DPC PDI P Bambang Samekto, Ketua DPC Partai Demokrat, Ketua DPC PKB, Ketua DPC
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 101
PKS dan PBR. Hadir juga utusan dari DPD PDI P Jawa Tengah yakni Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Kaderisasi Agus Wardoyo, SH. Sabtu, 12 Maret 2011 Agenda Kampanye Pasangan YUDA pada hari sabtu, 12 Maret 2011 dipusatkan di lapangan Sumberlawang. Kampanye tersebut juga dihadiri ribuan pendukung dan simpatisan yang setia mendukung Pasangan YUDA. Selain itu kegiatan Kampanye yang digelar di kecamatan Sumberlawang tersebut juga dihadiri oleh Walikota dan Wakil Walikota Solo, yakni Ir. H. Jiko Widodo dan FX. Hadi Rudyatmo, Dalam orasinya, Joko-WI berharap agar para kader dan simpatisan Pasangan YUDA tidak terpengaruh dengan isu-isu negatif yang selama ini menyudutkan Pasangan YUDA. Dalam kegiatan tersebut Pasangan YUDA memaparkan kembali apa yang menjadi visi, misi maupun program kerja yang akan dilaksanakan apabila kelak terpilih sebagai bupati dan wakil bupati Sragen periode 2011 – 2016. Minggu, 13 Maret 2011 Mendekati hari pelaksanaan Pilkada Sragen yang semakin dekat Pasangan YUDA menggelar apel akbar bagi seluruh kader dan simpatisan Pasangan YUDA. Kegiatan kampanye akbar yang digelar pada hari Minggu tanggal 13 Maret 2011 merupakan kegiatan kampanye akbar terbesar yang digelar oleh Pasangan YUDA. Kegiatan tersebut dipusatkan di Lapangan Masaran, Kecamatan Masaran. Dalam kegiatan kampanye tersebut, Pasangan YUDA menghadirkan Jurkam Nasional yang merupakan putri Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yakni Puan Maharani. Selain Puan Maharani, para petinggi parpol
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 102
lainnya juga banyak yang hadir di antaranya adalah Ketua DPP PDI P Bambang Wuryanto, Ketua DPP Partai Demokrat Sudewo,S T, MT dan para Bupati atau Walikota yang berasal dari wilayah Soloraya. Dalam kesempatan tersebut, Puan Maharani dan para petinggi parpol memberikan orasi politik kepada ribuan kader maupun pendukung Pasangan YUDA yang hadir di lapangan Kecamatan Masaran. Senin, 14 Maret 2011 Agenda kampanye Pasangan YUDA pada hari Senin tanggal 14 Maret dipusatkan di lapangan Nglorog, Kecamatan Sragen. Kegiatan kampanye tersebut dihadiri pimpinan partai politik pendukung, Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum. Dalam kesempatan tersebut Anas Urbaningrum memberikan orasi kepada ribuan pendukung yang hadir dan berharap agar memenangkan Pasangan YUDA dalam Pilkada Sragen 2011. Selasa, 15 Maret 2011 Kegiatan kampanye hari terakhir Pasangan YUDA dipusatkan di Lapangan Kecamatan Gondang. Acara tersebut dihadiri ribuan kader pendukung dan simpatisan Pasangan YUDA. Dalam agenda kampanye terakhir ini, Pasangan YUDA juga menghadirkan Tokoh Nasional sebagi jurkam, yakni artis senior yang juga menjabat sebagai Wakil Walikota Tangerang H.Rano Karno. Selain Rano Karno, tampak hadir pula artis sinetron yang juga merupakan anggota DPR RI dari PDI P yakni Rieke Diah Pitaloka. Kemudian Pada malam harinya, yakni hari Selasa tanggal 15 Maret 2011 digelar Debat Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Sragen 2011. Kegiatan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 103
tersebut digelar di Gedung Kartini Sragen pukul 19.00 WIB. Kegiatan tersebut dipandu oleh tiga orang panelis, yakni dua orang Guru Besar yang berasal dari Universitas Sebelas Maret Surakarta yakni Guru Besar Fakultas Hukum, Prof. Dr. Jamal Wiwaha dan Guru Besar Fakultas Ekonomi, Prof. Dr. H. Hartono, MS sedangkan satu orang lagi yakni pakar politik dari Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN), yakni Dr. Imam Sukardi. Materi yang diberikan panelis dalam debat, antara lain menyangkut bidang kesejahteraan sosial, ekonomi, budaya, agama, pendidikan, kesehatan, penegakan hukum dan reformasi birokrasi. Acara debat publik Calon Bupati-Wakil Bupati Sragen 2011 berjalan dengan lancar, hal ini terlihat dengan kesiapan calon bupati dan wakil bupati dalam menjawab semua pertanyaan yang dilemparkan oleh panelis. • Kampanye Dialogis Pasangan YUDA Selain kegiatan kampanye Rapat Umum dan Pertemuan terbatas yang digelar pada siang hari di atas, maka Pasangan YUDA pada malam harinya juga menggelar kampanye dalam bentuk pertemuan pertemuan terbatas, tatap muka serta kegiatan lain yang tidak melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku. Bentuk kegiatan yang dilakukan adalah dengan melakukan konsolidasi kader-kader partai yakni dari tingkat DPC, PAC, Ranting hingga pengurus Anak Ranting. Kegiatan lain yang dilakukan Pasangan YUDA untuk mendapatkan simpati warga masyarakat adalah dengan menggelar kegiatan kampanye dialogis atau tanya jawab kepada masyarakat, bahkan sampai tingkat RT.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 104
Pasangan YUDA sering menghadiri acara konsolidasi yang digelar oleh Tim Sukses maupun Tim Relawan. Dalam acara tersebut Pasangan YUDA memaparkan Visi, misi maupun program kerja kepada masyarakat, kemudian digelar tanya jawab atau diskusi tentang permasalahan yang terjadi di wilayah Sragen. Dengan adanya tanya jawab atau diskusi tersebut masyarakat bisa memberikan penilaian terhadap Pasangan YUDA. Dalam kegiatan Kampanye tersebut, Pasangan YUDA juga banyak mendapat masukan dan saran dari warga masyarakat. Warga masyarakat berharap agar kelak Pasangan YUDA bisa memimpin Sragen lebih baik lagi dari pemerintahan yang sekarang atau paling tidak bisa melanjutkan pemerintahan yang baik. ” Selain mengadakan kampanye pada siang hari maka kami juga mengadakan kampanye dialogis pada malam harinya. Karena strategi kampanye yang kami lakukan adalah kami ingin agar masyarakat benar-benar mengenalkan dengan Mbak Yuni dan pak Darmawan. Dalam kegiatan tersebut kami mengadakan tanya jawab dengan warga masyarakat terkait dengan kondisi Sragen saat ini.” Dan alhamdulilah masyarakat banyak yang memberikan masukan atau saran kepada Pasangan YUDA jika terpilih sebagai Bupati dan Wakil Bupati Sragen.” (Hasil Wawancara dengan Laksana AR, S.H, Wakil Ketua Bidang Hukum dan Advokasi DPC PDI-P Sragen, Wawancara dilaksanakan Senin, 28 Maret 2011) • Peran Juru Kampanye bagi Pasangan YUDA Dalam setiap hari yakni pada massa kampanye banyak sekali agenda atau kegiatan kampanye politik yang harus dijalani oleh Pasangan YUDA. Karena setiap hari mereka harus bisa memanfaatkan momentum jadwal kampanye yang ada untuk menarik massa dan simpatisan dari para pendukung maupun calon
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 105
pemilih. Karena jadwal agenda kampanye Pasangan YUDA dalam satu hari sangat padat sekali, maka Pasangan YUDA tidak mungkin bisa hadir dan menghadiri setiap pertemuan yang digelar oleh tim sukses. Untuk itu maka perlu menggunakan Juru Kampanye (Jurkam). Dalam agenda kampanye para Jurkam atau juru kampanye menjadi wakil bagi Pasangan YUDA yakni dalam berkampanye atau mengkomunikasikan apa yang menjadi visi, misi maupun program kerja Pasangan YUDA. Selain itu, para Jurkam juga mengajak dan menghimbau agar masyarakat bisa memilih Pasangan YUDA dalam Pemilukada Sragen 2011. Jadi juru kampanye atau jurkam memegang peranan yang sangat penting yakni sebagai komunikator dalam menyampaikan pesan politik bagi Pasangan YUDA. Karena peran atau tugasnya yang sangat besar, maka setiap Jurkam atau juru kampanye perlu mendapatkan bekal materi, wawasan atau ilmu yang hendak disampaikan dalam kampanye. Hal ini sangat penting sekali, karena materi yang akan disampaikan oleh Jurkam harus bisa ditangkap dan dipahami oleh calon pemilih. Dalam kampanye pasangan YUDA terdapat pembagian tugas, yakni antara jurkam pokok dan jurkam figur. Jurkam pokok bertugas untuk menyampaikan materi kampanye secara utuh kepada masyarakat yakni berkaitan dengan visi dan misi maupun program kerja yang akan diusung oleh Pasangan YUDA. Sedangkan tugas utama dari jurkam figur lebih bersifat mengajak dan mengingatkan kepada calon pemilih agar memilih pasangan YUDA dalam Pilkada tanggal 19 Maret 2011. Dengan adanya
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 106
pembagian tugas tersebut maka diharapkan pesan dan tujuan kampanye dapat dengan mudah ditangkap oleh masyarakat atau calon pemilih. “ Juru kampanye memegang peran yang sangat penting dalam setiap kampanye yang kami lakukan. Atau bisa dikatakan bahwa jurkam ini adalah wakil dari kandidat atau calon bupati dalam menyampaikan visi, misi maupun program kerja. Karena kita menyadari bahwa agenda atau jadwal kampanye dari Pasangan YUDA sangat padat sekali. Jadi sambil menunggu Mbak Yuni dan Pak Darmawan datang ke lokasi kampanye, kami meminta para Jurkam untuk menyampaikan materi berupa visi, misi maupun program kerja Pasangan YUDA. Kemudian untuk jurkam atau juru kampanye kami membagi menjadi dua, yakni jurkam pokok dan jurkam figur. “ Untuk jurkam pokok, mereka bertugas menyampaikan materi kampanye secara menyeluruh yakni berkaitan dengan visi, misi maupun program kerja dari Pasangan YUDA. Sedangkan untuk jurkam figure hanya sekedar mengingatkan agar masyarakat Sragen tidak lupa menggunakan hak pilihnya dan memilih Pasangan YUDA dalam Pilkada Sragen 19 Maret 2011. “ (Hasil Wawancara dengan Sigit Pramono, Ketua Komisi IV DPRD Sragen / Tim Sukses Pasangan YUDA, Jumat 1 April 2011) Selain menghadirkan jurkam yang berasal dari wilayah Sragen atau jurkam lokal maka Tim Sukses juga menghadirkan Juru kampanye nasional yakni para tokoh politik yang berasal dari DPP PDI Perjuangan maupun tokoh politik yang berasal dari DPP partai pendukung. Kehadiran para jurkam nasional ini diharapkan dapat membakar semangat para kader dan simpatisan Pasangan YUDA dalam menghadapi Pemilukada Sragen 2011. Berikut ini adalah daftar nama Jurkam Nasional dan Jurkam Lokal Calon Bupati dan wakil Bupati Sragen dr. Hj. Kusdinar Untung Yuni Sukowati – Ir. Darmawan Minto Basuki, MM,MT dalam Pemilukada Sragen 2011 :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 107
1.
Hj. MEGAWATI SOEKARNO PUTRI
2.
PUAN MAHARANI
3.
Ir. BAMBANG WURYANTO, MBA
4.
Drs. ANAS URBANINGRUM
5.
H. MUHAIMIN ISKANDAR, M. Si
6.
Dr. HIDAYAT NURWAHID, MA
7.
NUSYIRWAN SUJONO
8.
MANGARA M. SIAHAAN
9.
EDIE BASKORO YUDHOYONO
10.
H. MURDOKO, SH
11.
ANGELINA SONDAKH, SE
12.
SUDEWO, ST, MT
13.
H. NURUL QOMAR, SE
14.
H. RANO KARNO
15.
RIEKE DYAH PITALOKA
16.
RINTO SUBEKTI, SE, MM
17.
Dra. GRAY KOES MURTIYAH
18.
Drs. MATRI AGOENG
19.
KH. MUHAMAD HARIS, MM
20.
AGUSTINA WILUJENG P, SS
21.
AGUS WARDOYO, SH
22.
Ir. H. JOKO WIDODO
23.
FX. RUDIATMOKO
24.
H. SUKAWI SUTARIP, S.E
25.
BAMBANG BINTORO,S.H
26.
PARYONO, SH
27.
H. WARDOYO WIJAYA
28.
H. SUNARNA, SE
29.
TETI INDARTI, SH
30.
H. UNTUNG WIYONO, SH
31.
Hj. SUPARMI
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 108
32.
BAMBANG SAMEKTO, SH
33.
SUGIYAMTO, SH
34.
SUPARMIN
35.
SIGIT PRAMONO
36.
PONIMAN, SH
37.
LAMBANG HARI PURNOMO
38.
SULARSIH
39.
S ENDRO SAPUTRO
40.
LAKSANA AR, SH
41.
H. SUHARJO, SH
42.
SUPRIYANTO, S. Pd
43.
WIHARTONO
44.
SUGIYARTO
45.
Ir. NANIK BUDHI DHARMAWATI
46.
SUPARNO, SH
47.
SUKAMTO, SE
48.
SUKARDI GALOG PRASOJO
49.
UNTUNG WIBOWO SUKOWATI
50.
RICKY ANDRI YADHIPUTRA
51.
PURI S SETYOWATI
52.
Ir. SUYANTO
53.
JOKO SETIAWAN
54.
IRENE MARTIANI
55.
SUTRISNO, SH
56.
SUWOTO
57.
Drs. JOKO SAPTONO, M. Si
58.
SULASTO, SE
59.
INGGUS SUBARYOTO, SE, SH
60.
MUKAFI FADLI
61.
DEDI ENDRIYATNO
62.
MOEGIYONO, SH
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 109
63.
Y. SLAMET
64.
Drs. HERU HERNANDO
65.
dr. SIGIT HENDARSTO
66.
MU`ALIM SUGIYONO
67.
KH. HARIS AL BANJARI
68.
H. HARIYANTO, S. Ag
69.
H. SUROTO
70.
H. FATURRAHMAN
71.
H. MURRY S
72.
ALIM SURATNO
73.
H. HUSAIN HUSAINI
74.
HABIB MASDUKI
75.
dr. ARIS GUNAWAN G
76.
MARWANTO, S. Ag
77.
ALI BASYARUDIN, M. Ag
78.
AGUS SUHARTONO, SE
79.
DEWI YULIAN, SP
80.
DIAN SAFITRI, SH
81.
LELY FIRLI ROHMANI, S. Psi
82.
Drs. EDI SASONGKO, MM
83.
Drs. SUPARMIN, MM
84.
Drs. WARNO
85.
PAMBUDI PRAYOGA, SH
86.
Drs. ABDUL KHARIM
87.
H. SUDARMAN, SE
88.
H. MISWANTO, SE
89.
SUKADI BISONO, S.Sos
90.
H. SUNARDI
91.
EKO PRIHYONO, SH, MH
92.
AGUS PRAWOTO, S.E
93.
BUDI PRASETYO, S.S
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 110
94.
H. BUDI PRAMONO
95.
SUTINO, S.Sos
96.
JAROT SUWARNO, SE
97.
NGADIMIN, SH
98.
Drs. HERI SUWARNO
99.
GUNAWAN SUBIANTO, Bsc
100. H. PARDI, BA •
Agenda Debat Publik Pasangan YUDA Selain menggelar kegiatan kampanye terbuka maupun kampanye dialogis
Pasangan YUDA juga menggelar agenda kampanye debat publik baik yang diselenggarakan oleh KPU Sragen maupun lembaga lain. Dalam forum debat ini ini para kandiadat akan diuji kemampuannya dalam memaparkan visi, misi dan program programnya serta menjawab dan memberi solusi atas pertanyaan dari panelis. Dengan metode seperti ini, maka publik atau masyarakat bisa mengetahui kecakapan dari masing masing kandidat atau calon yang akan bersaing dalam Pilkada Sragen 2011. Dalam kampanye yang digelar mulai tanggal 2 Maret hingga 15 Maret 2011, Pasangan Yuni-Darmawan atau YUDA telah menghadiri acara debat publik maupun dialog interaktif, yakni acara debat publik pemaparan visi dan misi calon di gedung DPRD Kabupaten Sragen, dialog interaktif calon Bupati -wakil bupati di TA TV, acara dialog di Radio Buana Asri Sragen, dialog calon Bupati di RRI dan terakhir adalah debat publik bersama empat kandidat lainnya yang digelar oleh KPUD Sragen di Gedung Kartini Kabupaten Sragen. ”Selain kampanye terbuka dan kampanye dialogis kami juga berusaha memperkenalkan calon yang kami usung dengan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 111
berbagai kegiatan, diantaranya adalah dengan menghadiri beberapa agenda debat publik. Baik itu debat yang diselenggarakan oleh KPU Sragen maupun lembaga atau institusi lainnya. Di antaranya adalah agenda debat yang diselenggarakan di DPRD kabupaten Sragen, dialog interaktif calon bupati di TA TV, kemudian ada lagi dialog interaktif radio Buana Asri Sragen dan juga siaran langsung dari RRI Surakarta. Lalu untuk debat publik yang terakhir adalah Debat Publik Calon Bupati dan Wakil Bupati yang diselenggarakan oleh KPUD Sragen di Gedung Kartini Sragen.” (Pernyataan Laksana AR, SH. Wakil Ketua Tim Bidang dan Advokasi, Wawancara dilakukan Maret 2011) Debat publik mempunyai fungsi yang sama dengan model kampanye yang lainnya, yakni memiliki fungsi untuk menyampaikan berbagai visi, misi maupun program dari seorang kandidat atau calon. Namun terdapat perbedaan mendasar, yakni di dalam debat publik terdapat moderator maupun beberapa panelis yang akan menanyakan visi, misi serta kebijakan dan program yang akan dilaksanakan oleh seorang kandidat bila kelak terpilih sebagai seorang Bupati atau Wakil Bupati. Selain itu, pertanyaan yang diajukan dalam debat antara lain menyangkut permasalahan di bidang kesejahteraan sosial, ekonomi, budaya, agama, pendidikan, kesehatan, penegakan hukum dan reformasi birokrasi. Kegiatan tersebut dipandu oleh tiga orang panelis, yakni dua orang Guru Besar yang berasal dari Universitas Sebelas Maret Surakarta yakni Guru Besar Fakultas Hukum, Prof. Dr. Jamal Wiwoho dan Guru Besar Fakultas Ekonomi, Prof. Dr. H. Hartono, M.S sedangkan satu orang lagi yakni pakar politik dari Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN), yakni Dr. Imam Sukardi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 112
Acara debat publik Calon Bupati-Wakil Bupati Sragen 2011 berjalan dengan lancar, hal ini terlihat dengan kesiapan calon bupati dan wakil bupati dalam menjawab semua pertanyaan yang dilemparkan oleh panelis. ” Untuk jawaban-jawaban dari para kandidat tadi sudah lumayan bagus, tapi mungkin untuk kedetailannya antara kandidat yang satu dengan yang lain agak berbeda. Terutama untuk kandigat yang pernah berada di birokrasi pasti mereka lebih tahu tentang kondisi sosial masyarakat yang berada di Sragen ini. Kemudian bagi yang belum terjun ke birokrasi atau pemerinathan mungkin jawabanjawaban yang disampaikan tadi hanya bersifat politis saja. ”Saya kira untuk permulaan dari sebuah demokrasi bisa dimulai dari konsep yang seperti ini dan saya kira debat malam hari ini kondisunya sudah lumayan bagus. Meskipun tadi terlihat seperti ada keributan kecil antar pendukung yang satu dengan yang lain. Namun situasi tetap aman dan kondusif, dan kita melihat hal itu sebagai suatu hal yang wajar dalam berdemokrasi.” (Pernyataan Dr. Imam Sukardi / Pakar Politik dari STAIN Surakarta, pasca acara Debat Publik Calon Bupati dan Wakil Bupati Sragen, 15 Maret 2011) 7. Peran Media Massa dalam Kampanye Politik Pasangan YUDA Memasuki massa-massa Kampanye Pilkada Sragen 2011 maka media massa banyak dilirik oleh calon atau kandidat untuk berkampanye. Di dalam konteks politik modern suatu media tidak hanya menjadi bagian yang integral dari partai politik, tetapi juga memiliki posisi yang sentral dalam politik. Jadi di dalam suatu kampanye politik media massa memiliki peran yang sangat besar, yakni dalam menyampaikan segala informasi maupun segala sesuatu yang berhubungan dengan dunia politik kepada khalayak atau calon pemilih. Dalam Kampanye pilkada Sragen tahun 2011 tim sukses Pasangan YUDA memanfaatkan media massa sebagai sarana untuk memperkenalkan pasangan ini kepada
masyarakat.
Berbagai
kegiatan
yang
commit to user
dilakukan
adalah
dengan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 113
mengundang awak media dalam setiap kegiatan kampanye, Menyediakan informasi publik kepada wartawan, Melakukan kunjungan ke kantor-kantor media dan kegiatan lain yang tidak kalah penting adalah dengan memasang iklan dan advetorial di media massa. a. Mengundang awak media atau wartawan dalam setiap kegiatan kampanye Pasangan YUDA. Kegiatan ini dilakukan dengan mengundang wartawan agar meliput bentuk kegiatan kampanye yang dilakukan oleh Pasangan YUDA. Di mana kegiatan tersebut lebih ditekankan pada bentuk kampanye yang mencakup tentang isu-isu strategis terkait program yang diangkat oleh Pasangan YUDA. Kegiatan yang lain adalah dengan menggelar jumpa pers, di antaranya adalah untuk menanggapi isu tentang black campaign atau kampanye hitam yang selalu menyudutkan Pasangan YUDA. Dengan adanya pertemuan antara wartawan dengan Tim Sukses tersebut maka wartawan bisa mendapatkan informasi yang benar berkaitan dengan masalah yang terjadi menjelang Pilkada. b. Melakukan kunjungan ke kantor media Dalam massa kampanye yang digelar tanggal 2 Maret-15 Maret 2011 Pasangan YUDA memanfaatkan event tersebut dengan mengadakan kunjungan ke berbagai kantor media, di antaranya adalah kunjungan ke Kantor Harian Umum Solo Pos, Kunjungan ke Stasiun TA TV, dan Kunjungan ke kantor radio seperti RRI dan Radio Buana Asri Sragen. Hal tersebut dilakukan untuk lebih mempererat hubungan kerja sama dengan media dan juga dapat dijadikan sebagai
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 114
momen untuk menyampaikan visi, misi maupun program kerja kepada masyarakat melalui media yang bersangkutan. c. Menyediakan berbagai informasi yang dibutuhkan oleh media Dalam hal ini Tim Sukses Pasangan YUDA memberikan kesempatan kepada wartawan baik wartawan media cetak maupun elektronik untuk mengumpulkan dan mendapatkan informasi yang berkaitan dengan Pasangan YUDA. Untuk mendapatkan informasi tersebut para wartawan bisa datang ke Posko Tim Sukses Pasangan YUDA yang berlokasi di Kompleks Atrium Sragen, tepatnya di depan Kantor Bupati Sragen. Di lokasi tersebut Tim Sukses Pasangan YUDA telah menyiapkan narasumber yang selalu siap untuk memberikan informasi berkaitan dengan Pasangan YUDA. Dengan dibentuknya posko ini maka diharapkan setiap masyarakat dapat mendapatkan berbagai informasi yang berhubungan dengan Pasangan YUDA. d. Melakukan pemasangan iklan dan advertorial Kegiatan ini dilakukan olen Tim Sukses Pasangan YUDA dengan memasang berbagai iklan politik baik di media cetak ( koran ) maupun media elektronik (media televisi dan radio). Untuk pemasangan iklan di media cetak Pasangan YUDA menggunakan harian Solo Pos, Joglo Semar, Jawa Pos Radar Solo, dan juga harian Suara Merdeka. Pasangan YUDA juga memanfaatkan fasilitas advertorial di harian umum Solo Pos. Advertorial tersebut berisi tentang berbagai program, kegiatan yang telah dilakukan maupun prestasi yang dimiliki oleh Pasangan YUDA. Pasangan YUDA juga menggunakan radio Buana Asri Sragen dan RRI Surakarta untuk
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 115
menggelar dialog interaktif yang disiarkan secara langsung, sehingga masyarakat Sragen dapat berpartisipasi secara langsung via telepon. Selain melakukan pemasangan iklan media cetak dan elektronik, Pasangan YUDA juga banyak menggunakan media lain seperti baliho, spanduk, poster ataupun leaflet yang dipasang di berbagai wilayah di Kabupaten Sragen yakni dari perkotaan sampai wilayah di pedesaan. Bahkan untuk pemasangan baliho maupun spanduk Pasangan YUDA paling banyak bila dibandingkan dengan pemasangan baliho maupun atribut dari calon yang lain. Selain baliho, spanduk, poster ataupun leaflet Pasangan YUDA juga membuat kaos bergambar kandidat dan dibagi bagikan kepada simpatisan dan calon pemilih. “ Untuk media yang kami gunakan dalam kampanye kemarin terbagi dalam dua jenis, yakni media cetak dan media Elektronik. Untuk Media elektronik, kami menggunakan radio dan televisi. Untuk televise memanfaatkan stasiun televisi TA TV, kemudia untuk radio kami menggunakan Radio Buana Asri Sragen dan RRI Surakarta. Sedangkan untuk media cetak, kami memasang iklan di berbagai surat kabar seperti Harian Solo Pos, Jawa Pos Radar Solo, Suara Merdeka dan Joglo Semar . Selain itu media cetak yang lain adalah dengan menggunakan atribut pilkada misalnya adalah penggunaan spanduk, baliho, stiker, pamflet, kaos, selebaran dan masih banyak media pendukung lainnya.” (Pernyataan Wihartono, Wakil Sekretaris DPC PDI-P/ Tim Sukses Bidang Logistik, Wawancara dilaksanakan Jumat, 1 April 201 ) Meskipun media massa memegang peranan yang sangat besar, namun tidak semua lapisan masyarakat dapat menjangkau dan mendapatkan informasi seputar pilkada melalui media tersebut. Untuk masyarakat pemilih yang berada di wilayah pedesaan jarang sekali yang mendapatkan informasi mengenai pilkada dengan membaca koran, sehingga diperlukan suatu media kampanye lain yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 116
dapat membantu mereka untuk mengetahui Pasangan calon bupati maupun wakil bupati yang akan mereka pilih dalam Pemilukada Sragen 2011. Untuk dapat menarik massa yang berasal dari pedesaan diperlukan sekali cara-cara persuasif, antara lain adalah dengan melakukan pendekatan terhadap para tokoh masyarakat, pemuka agama maupun pemimpin dalam masyarakat. Hal ini karena banyak warga masyarakat yang masih percaya dan patuh kepada para tokoh masyarakat atau orang yang dianggap berpengaruh di desa. “ Namun untuk penggunaan media juga kita sesuaikan dengan segmentasi atau sasaran kita. Misalnya untuk pemilih yang berada di wilayah pedesaan, mereka pasti jarang sekali yang menggunakan media surat kabar atau koran untuk mendapatkan informasi perihal pilkada Sragen. Jadi untuk pendekatan massa yang ada di wilayah pedesaan kita fokuskan dengan melakukan pendekatan kepada para tokoh masyarakat, baik itu dari unsur tokoh masyarakat, tokoh agama maupun perangkat desa bahkan sampai ke tingkat pengurus RT. “(Hasil Wawancara dengan Bambang Samekto, S.H Ketua DPC PDI P Sragen / Ketua Tim Sukses Pasangan YUDA, Wawancara dilakukan tanggal 26 Maret 2011).
8. Koalisi Partai Pendukung dan Relawan dalam Usaha Pemenangan Pasangan YUDA Dalam Pemilukada Sragen 2011 Pasangan YUDA merupakan salah satu kandidat yang dijagokan berpeluang menjadi pemenang dalam Pemilukada Sragen 2011. Hal ini sebenarnya bukan suatu hal yang mustahi karena dalam pencalonannya sebagai Calon Bupati maupun Calon Wakil Bupati pasangan ini tidak hanya diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia, namun juga didukung koalisi empat partai lain yakni Partai Demokrat, PKS, PKB dan PBR. Secara
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 117
keseluruhan gabungan Partai ini sudah menguasai lebih dari 70 % suara hasil Pemilu Legislatif di Kabupaten Sragen yakni dengan meraih 285.439 suara. Menjelang pelaksanaan Pemilukada Sragen 2011 yang semakin dekat berbagai cara telah dilakukan oleh Tim Sukses baik yang berasal dari partai pengusung, pendukung maupun relawan. Salah satu bentuk kegiatan yang dilakukan oleh Tim Sukses Pasangan YUDA adalah dengan menggelar kegiatan konsolidasi atau rapat bersama antara partai pengusung dan partai pendukung, yang berada di tingkat PAC, Ranting hingga anak Ranting. Bahkan para relawan yang berada di tingkat RT atau grass root paling bawah juga berusaha dengan maksimal untuk memenangkan pasangan YUDA, yakni dengan melakukan pengamanan terhadap kantong-kantong suara hingga tingkat dukuh atau RT.
“Untuk Partai pendukung, saya melihat bahwa mereka sudah melakukan hal yang terbaik untuk memenangkan pasangan YUDA atau bisa dikatakan bahwa mereka sudah berjuang secara optimal. Kita juga melihat bahwa terjalin sebuah komunikasi yang baik, yakni antara PDI P sebagai Partai pengusung dengan Partai pendukung. Namun PDI Perjuangan tidak mempunyai kapasitas untuk mencampuri urusan internal partai lain dalam proses memenangkan YUDA. “ “ Kita berusaha memaksimalkan grass root bawah. Selain itu kita juga merekrut berbagai relawan, baik yang berasal dari tingkat kabupaten sampai relawan tingkat RT. Namun, utamanya PDI Perjuangan memprioritaskan struktural Partai sebagai Tim utama dalam pemenangan pasangan YUDA. Di samping itu kami juga melakukan komunikasi politik dengan partai lain dalam pemenangan Pasangan YUDA. “ (Pernyataan Supriyanto, S.Pd, Anggota Tim Sukses / Wakil Sekretaris DPC PDI P Sragen. Wawancara dilakukan Kamis, 31 Maret 2011)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 118
B. Kekalahan Pasangan YUDA dalam Pemilukada Sragen 2011
1. Analisa Kekalahan Pasangan YUDA dalam Pilkada Pemilihan Umum Kepala Daerah atau Pemilukada Kabupaten Sragen 2011 telah berlangsung dengan aman dan damai. Suara yang diraih dalam pemilihan kepala daerah merupakan hasil konkret dari keseluruhan kerja politik termasuk komunikasi politik yang dibangun oleh kandidat beserta Tim Sukses. Strategi kampanye politik pada pilkada langsung bisa dikatakan sebagai strategi pemenangan kandidat. Strategi ini bertujuan untuk mempengaruhi opini publik sehingga dapat mendukung perolehan suara. Meskipun memiliki modal dan dukungan yang sangat besar namun Pasangan YUDA tidak bisa membuktikan besarnya kekuatan yang dimiliki dan harus menerima kekalahan dalam Pemilukada Sragen 2011. Pilkada Sragen 2011 telah memberikan pelajaran politik yang berharga bagi masyarakat Sragen dan sekitarnya. Karena kita melihat bahwa seorang calon yang didukung oleh 5 partai politik besar yakni PDI P, Demokrat, PKS, PKB, dan PBR kalah oleh calon yang hanya diusung oleh tiga partai politik (Partai Golkar, PAN, dan PPP). Dalam Pilkada Sragen 19 Maret 2011 Pasangan Calon Bupati-Wakil Bupati dr. Kusdinar Untung Yuni Sukowati dan Ir. Darmawan Minto Basuki, M.T, M.M atau yang lebih akrab disapa dengan Pasangan YUDA harus menerima kekalahan dari rival terberatnya yakni Pasangan Agus Facturahman, S.H,M.H dan H. Daryanto, SH atau yang akrab disapa dengan Pasangan ADA. Berdasarkan hasil rekapitulasi akhir dan Rapat Pleno KPUD Sragen maka Pasangan YUDA mengumpulkan
231.844
suara
(44,2
%)
commit to user
sedangkan
Pasangan
ADA
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 119
mengumpulkan 265.648 suara (50,6 %) dan menjadi pemenang dalam Pemilukada Sragen 2011. Pasca kekalahan Pasangan YUDA dalam Pemilukada Sragen 2011, muncul berbagai opini tentang penyebab kekalahan Pasangan YUDA dalam Pemilukada Sragen 2011. Di antaranya adalah pendapat dari Prof. Totok Sarsito, pengamat politik dari UNS. Menurut beliau, kekalahan Pasangan YUDA dalam Pemilukada Sragen 2011 lebih disebabkan karena mesin politik partai yang tidak maksimal. Apabila mesin partai dapat berjalan sesuai dengan sistem, maka target kemenangan bagi pasangan YUDA bukanlah hal sulit diraih oleh pasangan yang diusung oleh parpol sekelas PDI P, Demokrat, PKS, maupun PKB yang notabene adalah partai yang punya cukup banyak memiliki kursi di parlemen Sragen. Namun demikian faktor lain yang juga memegang peranan penting dalam kemenangan Pasangan ADA yaitu karena ketokohan dan kematangan figur calon di mata masyarakat. Selain hal di atas faktor kemajuan pola pikir dan demokrasi masyarakat sedikit banyak telah mengubah pola pikir masyarakat dalam menentukan pilihan dalam pilkada Sragen. ”Kalau mesin parpol jalan, saya yakin dukungan PDI P dan tiga parpol besar itu sudah cukup bisa memenangkan pilkada” Tetapi, faktor lain yang juga memegang peranan penting yaitu ketokohan dan kematangan figur calon di mata masyarakat. Mungkin, warga masih menyangsikan kemampuan calonnya yang dianggap belum berpengalaman. Hal inilah yang membuat masyarakat terkadang lebih melihat kapasitas calon dibanding keberadaan Parpol pengusung. Jadi kemenangan Agus-Daryanto juga karena kemenangan figur. ” (Pernyataan Prof. Dr. Totok Sarsito, dalam Harian Joglo Semar, edisi Senin 21 Maret 2011)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 120
Senada dengan pendapat dari Prof. Totok Sarsito, pengamat politik dari UNS yang lain yakni Didik G. Suharto juga menyampaikan pendapatnya terkait kekalahan Pasangan YUDA dalam Pemilukada Sragen 2011. Menurutnya, saat ini masyarakat membutuhkan suatu perubahan atas kondisi pemerintahan yang selama ini dipegang oleh Bupati Untung Wiyono. Karena kehadiran calon bupati Kusdinar Untung Yuni Sukowati yang tak lain adalah putri dari Bupati Untung Wiyono dianggap sebagai presentasi kekuatan atas status quo yang terjadi di Sragen. Masyarakat Sragen nampaknya juga sudah mulai jenuh dengan gaya kepemimpinan Bupati Untung Wiyono yang sudah memimpin Sragen selama 10 tahun terakhir. Selain itu kekalahan Pasangan YUDA dalam Pemilukada Sragen 2011 juga disebabkan karena kurangnya soliditas di antara partai-partai yang mendukung pencalonan Pasangan YUDA.. ” Ya mungkin masyarakat Sragen saat ini sudah menginginkan perubahan. Dan seperti yang saya sampaikan sebelumnya, bahwa dua pasangan calon itu sama-sama memiliki modal yang kuat untuk maju sebagai pemenang.” Modal kuat tersebut karena kedua pasangan calon tersebut memiliki dukungan partai-partai besar seperti Golkar, PPP, dan PAN. Sementara Pasangan YUDA juga tak kalah besar. Sebab calon yang diusung oleh PDI P tersebut juga mendapat dukungan koalisi dari Partai Demokrat, PKB, PKS dan PBR. ” Namun Pasangan YUDA nampaknya kurang bisa menjaga soliditas partai-partai pendukungnya. Selain itu YUDA tampaknya juga terlalu yakin dengan dukungan dari PDIP. Hal tersebut berbeda dengan pasangan ADA. ”Meskipun sama-sama mendapat dukungan dari partai besar, namun pasangan ini cukup solid dalam menghimpun pendukungnya. Selain itu pada pemilihan umum eksekutif, yang ditonjolkan adalah personal para calonnya. Dalam hal itu, masyarakat bisa memilih langsung dengan mengetahui siapa calon yang akan dipilihnya. ” Pemilu legislatif dengan pemilu eksekutif itu kan lain. Untuk eksekutif ini yang ditonjolkan adalah para calonnya. ” (Pernyataan Didik G. Suharto, M.Si, di harian Jawa Pos, Minggu 20 Maret 2011)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 121
2. Hasil Analisa Kekalahan Pasangan YUDA tiap Kecamatan dalam Pemilukada Sragen Tahun 2011. Berdasarkan hasil analisa, maka kekalahan Pasangan YUDA di tiap-tiap kecamatan lebih didasarkan pada hal berikut ini : •
KECAMATAN SRAGEN KOTA :
1. Mayoritas untuk masyarakat di wilayah perkotaan sudah jenuh dengan pemerintahan saat ini sehingga masyarakat menginginkan suatu bentuk perubahan. 2. Tidak menyasarnya logistik sarpras yang disampaikan oleh Tim Relawan. 3. Banyak sekali para Guru, PNS dan Perangkat Desa yang kecewa terhadap kepemimpinan Bupati Untung Wiyono sehingga mereka tidak mau mendukung Pasangan YUDA •
KECAMATAN SIDOHARJO :
1. Bupati Sragen yakni Untung Wiyono yang notabene ayah kandung Cabup pasangan YUDA memiliki citra yang kurang baik di mata masyarakat sehingga menghilangkan simpati warga masyarakat terhadap Pasangan YUDA. 2. Guru, PNS dan Perangkat Desa kecewa terhadap Bupati Untung Wiyono sehingga tidak mendukung Pasangan YUDA dan mengalihkan dukungan kepada calon bupati yang lain. 3. Para pengusaha ataupun pihak lain yang kecewa dengan kepemimpinan Bp. Untung Wiyono banyak yang menjadi motor penggerak dan donatur bagi calon lain.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 122
4. Bagi kelompok Islam tertentu mereka tidak mau menerima calon pemimpin perempuan sehingga mereka tidak mendukung Pasangan YUDA. 5. Adanya mantan anggota Fraksi PDI Perjuangan yang mendukung Pasangan ADA. •
KECAMATAN MASARAN :
1. Wilayah
Kecamatan
Masaran
merupakan
basis
kelompok
Islam
Muhammadiyah yang mendukung Pasangan ADA. 2. Banyak sekali kalangan PNS yang kecewa dengan kepemimpinan Bupati Untung Wiyono sehingga berimbas kepada Pasangan YUDA. 3. Seluruh Pengurus Partai sudah solid tetapi kurang bisa berkoordinasi dengan Relawan hal ini karena Relawan relatif tertutup. 4. Dalam pembagian amplop kepada masyarakat Relawan tidak mau diawasi dan dikawal oleh pengurus partai sehingga koordinasi tidak berjalan lancar. 5. Salah satu orang terkaya di Sragen, yakni Bapak Ahmad Zaini tidak mendukung Pasangan YUDA karena ada indikator kecewa dengan Bupati Untung Wiyono dengan berbagai alasan. 6. Bapak Ahmad Zaini bahkan turut menjadi motor dan membagikan amplop kepada masyarakat untuk mendukung pasangan ADA dan nominalnya lebih besar daripada amplop dari pasangan YUDA.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 123
•
KECAMATAN NGRAMPAL :
1. Di Kecamatan Ngrampal terjadi kejenuhan masyarakat yang didukung oleh PNS, Pengusaha serta pemilik CV yang kecewa dengan kepemimpinan Bupati sekarang yang notabene adalah ayah kandung Cabup pasangan YUDA. 2. Ketika kepemimpinan Bupati Untung Wiyono, dalam pembelian pupuk Urea bersubsidi para petani diwajibkan membeli pupuk yang lain yang ternyata tidak disukai oleh petani. 3. Dalam pemberian amplop Tim Pasangan ADA menyertakan selebaran hasutan / kampanye hitam yang isinya menjelek-jelekkan Pasangan YUDA. 4. Menjelang Pemilukada banyak para Kyai maupun Uztad memberikan ceramah yang mengharamkan seorang perempuan menjadi Pemimpin. •
KECAMATAN KARANGMALANG :
1. Di daerah binaannya sendiri yakni di Kecamatan Karangmalang penolakan terhadap figur Bupati Untung Wiyono begitu besar sehingga berimbas pada kekalahan Pasangan YUDA. 2. Mayoritas para PNS yang ada tidak mendukung pemerintahan yang sekarang, yang mayoritas berdomisili di desa-desa besar diantaranya Kroyo, Plumbungan dan Puro. 3. Dalam pemberian amplop kepada pemilih Relawan tidak mau diawasi dan dikawal oleh Pengurus Partai.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 124
•
KECAMATAN KEDAWUNG :
1. Kurang baiknya penilaian masyarakat terhadap keluarga pasangan YUDA. 2. Relawan yang menyebarkan amplop kepada pemilih sebagian bukan pendukung YUDA sehingga terjadi penyalah gunaan atau ada penyunatan nominal. 3. Basis kelompok Islam terutama di desa dengan DPT terbanyak yakni Desa Pengkok, mengharamkan pemimpin yang berasal dari perempuan. •
KECAMATAN PLUPUH :
1. Kecamatan Plupuh menang dikarenakan 80 % amplop untuk pemilih tersalurkan karena diawasi dan dikawal oleh pengurus Partai tingkat Ranting maupun Anak Ranting. 2. Kecamatan Plupuh bisa menang karena kader sangat solid dan sebagian masyarakat masih senang dengan figur bapak Untung Wiyono. 3. Terdapat koordinator massa PDI Perjuangan yang kecewa dengan Bp. Untung Wiyono dan beralih ke ADA. 4. Desa Karangwaru kalah karena saudara kandung pasangan calon ADA berdomisili disana. 5. Desa Karanganyar kalah karena Kepala Desa Karanganyar mendukung pasangan ADA . Hali ini karena kakaknya tidak mendapat rekomendasi atas pencalonan Kepala Daerah melalui PDI Perjuangan. •
KECAMATAN GEMOLONG :
1. Kecamatan Gemolong menang tetapi di daerah tertentu ada juga yang kalah,
karena
beberapa
hal
di
antaranya,
commit to user
gencarnya
isu
yang
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 125
mendeskritkan pasangan YUDA melalui selebaran gelap baik di jalanjalan maupun di masjid. 2. Di Kecamatan Gemolong gencar sekali isu yang dihembuskan terkait penerimaan PNS memakai uang banyak. 3. Gencarnya Isu Dinasti politik yang dilancarkan oleh pihak lawan, sehingga masyarakat menginginkan perubahan seperti yang selalu menjadi slogan lawan. •
KECAMATAN KALIJAMBE :
1. Kecamatan Kalijambe menang tetapi dibeberapa daerah kalah, untuk Desa Keden kalah, karena domisili Ketua Pengurus Kecamatan Partai Golkar di desa tersebut. 2. Desa Saren yang notabene basis Muhammadiyah, tidak dapat menerima kehadiran seorang pemimpin perempuan. 3. Desa Jetis Karangpung, merupakan kediaman salah satu tokoh masyarakat Kalijambe yakni Ali Badaruddin yang tidak mendukung Pasangan YUDA. 4. Desa Bukuran kalah karena amplop kurang didistribusikan dengan lancar serta banyak simpatisan PDI Perjuangan yang tidak mendapatkannya. •
KECAMATAN TANON :
1. Banyak sekali Janji-janji Cabup YUDA ( Mbak Yuni ) selama Kampanye Pileg 2009 di Kecamatan Tanon yang tidak terealisasi, contoh : masalah KKP di Desa Kecik, Rehab jalan arah Makam Sukowati, di Desa Pengkol dan Tanon pengecoran jalan tidak terealisasi, dan untuk Desa Bonagung masalah air bersih juga belum terealisasi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 126
2. Masyarakat kecewa dengan janji -janji Bp. Untung Wiyono selama berkunjung ke Kec. Tanon. Karena banyak janji yang belum terealisasi, masyarakat memilih pasangan lain. 3. Pemilihan Relawan yang bertugas di Desa maupun Koordinator RT dipandang tidak mempunyai pamor / kurang dikenal masyarakat. 4. Pemberian amplop ke masyarakat, tidak sesuai dengan Kirka yang disetorkan sehingga berdampak gejolak dimasyarakat. 5. Pada daerah tertentu, nominal amplop kalah dengan amplop dari pihak lawan / ADA. 6. Berkembangnya Isu defisit APBD Kabupaten Sragen serta banyak jalan yang rusak. 7. Keterpihakan mayoritas PNS serta Pamong Desa yang menginginkan perubahan, sehingga mayoritas masyarakat lari kepada pasangan ADA. •
KECAMATAN SUMBERLAWANG :
1. Kecamatan Sumberlawang menang karena konsolidasi internal Partai solid baik di tingkat Anak Ranting, Ranting maupun PAC. 2. Adapun di beberapa tempat kalah, karena TPS tersebut telah dikunjungi Calon lain dan telah terjadi kesepakatan atau maindet memilih Calon tersebut. 3. Disharmonisasi antara perangkat Desa dengan Kepala Desa menyebabkan perbedaan pilihan. 4. Untuk wilayah yang kalah, karena dahulu banyak janji – janji Bp. Untung Wiyono belum terealisasi sampai sekarang.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 127
5. Kader dari Calon lain lebih militan karena berani menanggung kekurangan dana diantaranya PNS, TNI/ POLRI. 6. Pembagian amplop kepada pemilih yang dibagikan oleh relawan tidak merata. •
KECAMATAN MONDOKAN :
1. Kecamatan Mondokan bisa menang karena konsolidasi internal Partai cukup solid, yakni koordinasi dari Anak Ranting, Ranting hingga PAC terjalin dengan baik. 2. Untuk wilayah yang kalah, karena anji – janji Bp. Untung Wiyono belum terealisasi sampai sekarang sehingga masyarakat kecewa. 3. Para PNS kebanyakan kecewa dengan kepemimpinan Bp. Untung Wiyono sehingga menginginkan perubahan. 4. Pembagian amplop kepada pemilih yang dibagikan oleh relawan tidak merata. •
KECAMATAN SUKODONO :
1. Wilayah kecamatn Sukodono kalah, karena kurangnya kepercayaan terhadap Struktural Partai, ( PAC hingga Anak Ranting ) dan Pasangan YUDA lebih mengutamakan jalur Birokrasi dan Relawan. 2. Partai Pendukung tidak bekerja secara maksimal, yakni di tingkat konstituen, terutama Partai Demokrat. 3. Kurangnya koordinasi antar Tim Sukses di tingkat Kecamatan / PAC 4. Adanya kampanye hitam atau black campaign yang menyudutkan pasangan YUDA.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 128
5. Banyak janji – janji dalam Pemilu Legislatif 2009 dari Dewan terpilih yang belum bisa terealisasi. ( pengecoran jalan, pemberian bantuan dll ) •
KECAMATAN GESI :
1. Citra kurang baik dimata masyarakat untuk Bupati Sragen saat ini, Bp. Untung Wiyono yang notabene ayah kandung Cabup pasangan YUDA, sehingga menghilangkan simpati terhadap pasangan YUDA. 2. Guru, PNS dan Perangkat Desa kecewa terhadap Bp. Untung Wiyono sehingga tidak mendukung YUDA dan menjadi motor untuk Calon Pasangan lain didaerahnya. 3. Dalam pembagian amplop oleh Relawan kepada masyarakat, Relawan tidak mau di awasi dan dikawal oleh struktural partai. 4. Banyak sekali janji Bp. Untung Wiyono yang belum direalisasi sehingga menimbulkan kekecewaan bagi masyarakat. •
KECAMATAN TANGEN :
1. Kecamatan Tangen menang karena konsolidasi pengurus partai berjalan cukup solid. Namun dibeberapa daerah sempat kalah karena amplop yang dibagikan kepada pemilih oleh Relawan YUDA kurang tepat sasaran. 2. Terlalu banyak Tim Sukses / relawan dan tidak mengutamakan kader PDI Perjuangan. 3. Banyak yang Masyarakat jenuh dengan kepemimpinan sebelumnya ( kecewa dengan Kepemimimpinan Untung Wiyono ) dan menginginkan perubahan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 129
•
KECAMATAN JENAR :
1. Kecamatan Jenar menang,
tetapi didaerah tertentu kalah karena tidak
meratanya amplop yang dibagikan oleh Relawan Pasangan YUDA. 2. Dalam pembagian amplop kepada masyarakat, Relawan tidak mau dikawal dan diawasi oleh pengurus Partai. 3. Banyak sekali Pengurus Ranting maupun Anak Ranting yang diabaikan / lebih mengandalkan Tim Relawan. •
KECAMATAN GONDANG :
1. Kecamatan Gondang kalah, di antaranya adalah sikap Mantan Ketua PAC yang tidak terpilih lagi, menggembosi masa PDI Perjuangan dengan maksud menjatuhkan Ketua DPC Bambang Samekto. 2. Banyak janji dari Bp. Untung Wiyono kepada masyarakat yang belum terealisasi sehingga menimbulkan kekecewaan masyarakat. 3. Guru, PNS dan Perangkat Desa kecewa terhadap Bp. Untung Wiyono sehingga mereka menginginkan suatu perubahan dengan tidak mendukung Pasangan YUDA. 4. Para pengusaha ataupun pihak lain yang kecewa dengan Bp. Untung Wiyono, banyak menjadi motor dan donatur bagi calon lain. 5. Dalam pembagian amplop kepada masyarakat, Relawan tidak mau diawasi dan dikawal oleh Pengurus Partai. •
KECAMATAN SAMBIREJO :
1. Kekecewaan masyarakat pada Bp. Untung Wiyono karena banyak sekali janji – janji yang tidak ditepati terutama pembangunan insfraktruktur.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 130
2. Guru, PNS dan Perangkat Desa kecewa terhadap Bp. Untung Wiyono sehingga mereka tidak mendukung Pasangan YUDA 3. Tidak adanya koordinasi antara Pengurus Partai dengan Relawan karena Relawan relatif tertutup. •
KECAMATAN SAMBUNGMACAN :
1. Banyak masyarakat yang tidak memilih Pasangan YUDA, karena mereka menginginkan perubahan dan sudah jenuh dengan kepemimpinan Bupati Untung Wiyono. 2. Banyak Janji – janji Bp. Untung Wiyono (Bupati Sragen/Ayah Kandung Cabup YUDA) yang tidak di tepati di antaranya untuk RT. mendapat bantuan stimulan Rp. 3.000.000,- / tahun.
Kekalahan Pasangan YUDA dalam Pemilukada Sragen 2011 merupakan kekalahan yang ke 2 bagi PDI P di Wilayah Soloraya, yakni pasca kekalahan Kader PDI P dalam Pilkada Wonogiri tahun 2010. Pemilukada Sragen 2011 nampaknya juga telah membuat berbagai pihak yang terlibat di dalamnya menjadi tercengang. Karena kita melihat bahwa seorang calon bupati-wakil bupati dengan dukungan partai politik yang sangat besar (PDI P, Demokrat, PKS, PKB dan PBR) harus menerima kekalahan oleh calon yang hanya diusung oleh tiga partai politik (Partai Golkar, PAN, dan PPP). Di sisi lain kita melihat bahwa kekalahan Pasangan YUDA dalam Pemilukada Sragen 2011 bukan karena mesin politik partai yang tidak berjalan. Namun kita melhat bahwa kekalahan Pasangan YUDA lebih disebabkan karena
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 131
faktor figur atau ketokohan seoran calon yang kurang populer di mata masyaakat Sragen. Selain itu kita juga melihat bahwa pesan yang hendak disampaikan dalam Pemilukada Sragen adalah keinginan adanya perubahan. Kekalahan yang dialami Pasangan YUDA dalam Pemilukada Sragen 2011 kembali mengingatkan kita pada Pilkada di Kabupaten Wonogiri, Grobogan dan Kabupaten Sukoharjo. Kesamaan yang terjadi antara Pilkada Wonogiri, Sukoharjo dan Sragen adalah majunya seorang petahana (incumbent) maupun orang yang paling dekat incumbent. Di Kabupaten Wonogiri kita melihat sosok Begug Purnomosidi, seorang Bupati Wonogiri yang telah menjabat bupati selama dua periode memutuskan kembali untuk maju sebagai kandidat wakil bupati dalam Pemilukada Wonogiri 2010, namun akhirnya harus menerima kekalahan dari kandidat lain. Sedangkan dalam Pilkada di Kabupaten Sukoharjo kita melihat Titik Suprapti yang merupakan istri dari Bupati Sukoharjo dua periode Bambang Riyanto, memutuskan maju sebagai calon Bupati Sukoharjo 2010 dan juga harus menerima kekalahan dari kandidat lain. Kemudian di Kabupaten Sragen sendiri, kita melihat bahwa dr. Kusdinar Untung Yuni Sukowati yang merupakan anak dari Bupati Untung Wiyono juga harus menerima kekalahan dalam Pemilukada Sragen 2011. Fenomena kekalahan petahana (incumbent)
maupun orang dekat
incumbent dalam Pilkada di Sragen, Sukoharjo dan Wonogiri ini semakin menunjukkan kejenuhan masyarakat terhadap pemimpin yang terlalu lama memimpin. Masyarakat tentunya menginginkan sosok atau figur baru yang dapat memimpin dan memberikan perubahan pada daerah mereka.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 132
Dalam perjalanan awal pencalonan, Kusdinar Untung Yuni Sukowati yang merupakan putri kandung Bupati Untung Wiyono sebenarnya paling diuntungkan terkait keberadaan ayahnya yang masih menjabat sebagai Bupati Sragen. Namun, posisi ini sekaligus juga menjadi titik kelemahan Pasangan YUDA. Karena rakyat Sragen dalam selama 10 tahun berada di bawah kepemimpinan Bupati Untung Wiyono telah menyaksikan kelebihan dan kekurangan sang Bupati selama memimpin Kabupaten Sragen. Jadi ada indikator yang mengatakan bahwa apabila Pasangan YUDA terpilih sebagai Bupati Sragen hanya akan menjadi bumper bagi Untung Wiyono. Salah satu fakta yang menarik tentang kekalahan Pasangan YUDA adalah suara yang diperoleh Pasangan Cabup-Cawabup nomor urut empat, yakni Kusdinar Untung Yuni Sukowati-Darmawan Minto Basuki harus menerima kekalahan di kandang sendiri. Cabup Yuni yang menggunakan hak pilihnya di TPS 9 Taman Asri, Kroyo, Karangmalang hanya mampu memperoleh 37 suara. Putri Bupati Untung Wiyono tersebut kalah jauh dari pasangan nomor urut lima Agus Fatchur Rahman-Daryanto (ADA) yang mampu mengumpulkan 237 suara. Sementara, pasangan Wiyono-Dariyanto (Noto) dan pasangan Danang WijayaSumiyarno (Damar), masing-masing hanya mendapat satu suara. Sedangkan, pasangan Sularno-Kushardjono berhasil memperoleh 16 suara. Dalam Pemilukada Sragen 2011 keterlibatan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dalam kegiatan dukung mendukung salah satu pasangan calon bupati nampak terlihat jelas sekali. Meskipun tidak semuanya terlihat secara terang-terangan tampil, namun
banyak para PNS yang bahu-membahu dalam memberikan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 133
dukungan terhadap salah satu calon. Hal ini banyak dilakukan oleh PNS karena kebanyakan mereka prihatin dengan pola kepemimpinan yang saat ini dipegang oleh Bupati Untung Wiyono. Keprihatinan sejumlah PNS yang tergabung sebagai Tim Relawan lebih dikarenakan mereka tidak puas dengan sosok Bupati Untung Wiyono yang terkesan ingin melanggengkan kekuasaan. Hal ini ditandai dengan keinginan Bupati Untung Wiyono yang ingin menyerahkan tongkat kekuasaan kepada orang-orang terdekatnya termasuk anggota kelurganya. Selain hal di atas, kita juga melihat bahwa kemenangan Pasangan ADA dalam Pemilukada Sragen 2011 juga disebabkan karena kemasan isu yang lebih menarik bila dibandingkan dengan calon atau kandidat lainnya. Jargon kampanye Pasangan ADA yang lebih mengedapankan perubahan ternyata lebih diterima oleh masyarakat Sragen yang berharap adanya perubahan pasca diadakannya Pemilukada Sragen 2011. Suara yang diraih dalam pemilihan kepala daerah merupakan hasil konkret dari keseluruhan kerja politik yang dilakukan oleh partai politik maupun Tim Sukses dari pasangan calon kepala daerah yang maju dalam Pilkada. Strategi komunikasi politik maupun kampanye politik pada pilkada langsung merupakan suatu strategi yang bertujuan dalam rangka pemenangan seorang kandidat kepala daerah. Meskipun Pasangan YUDA menerima kekalahan dalam Pemilukada Sragen 2011 kita melihat bahwa bangunan kerja sama antara partai pendukung dan partai pengusung dalam mengupayakan kemenangan Pasangan YUDA sudah berjalan secara maksimal.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 134
Pasca Pemilukada Sragen 2011 kita melihat Pasangan dr. Kusdinar Untung Yuni Sukowati – Ir. Darmawan Minto Basuki, MM,MT (YUDA) terlihat tegar dalam menerima kekalahan mereka atas Pasangan Cabup-Cawabup Agus Facturrahman – Daryanto (ADA). Pasangan YUDA juga mengaku legawa dan tidak akan melakukan gugatan terkait kekalahan mereka dalam Pemilukada Sragen 2011. Selain menggelar jumpa pers dan memberikan ucapan selamat kepada Pasangan ADA dari kediaman Dayu Park, Pasangan YUDA juga mendatangi kediaman cabup terpilih Agus Facturrahman secara langsung untuk memberikan ucapan selamat atas kemenangan yang berhasil diraih dalam Pemilukada Sragen. Ucapan selamat yang disampaikan oleh Pasangan YUDA terhadap Pasangan ADA menandakan orang yang sportif dalam menerima suatu hasil Pilkada dan menghargai pilihan rakyatnya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 135
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Kabupaten Sragen 2011 telah usai. Perhelatan akbar yang digelar tiap 5 tahun sekali untuk memilih Bupati dan Wakil Bupati Sragen tersebut telah belangsung dengan tertib, aman dan damai. Pemilukada Sragen 2011 telah memberikan pelajaran politik yang berharga bagi masyarakat Sragen dan sekitarnya, yakni
dengan tampilnya
Pasangan Agus Facturahman-Daryanto (ADA) sebagai pemenang mengalahkan Pasangan Yuni-Darmawan (YUDA). Dalam awal pencalonannya sebagai Calon Bupati dan Wakil Bupati, Pasangan YUDA sebenarnya diprediksi sebagai calon terkuat yang akan memenangi Pemilukada Sragen 2011, karena pasangan ini mendapat dukungan yang sangat besar dari partai politik maupun unsur birokrat. Selain diusung oleh PDI Perjuangan Sragen maka pasangan ini juga didukung oleh beberapa partai besar di Sragen, yakni Partai Demokrat, PKB, PKS dan PBR. Dalam Pelaksanaan kampanye yang dimulai tanggal 2 Maret 2011 Pasangan YUDA benar-benar mengoptimalkan segala sumber daya yang dimiliki. Tim Sukses Pasangan YUDA juga sudah terlihat all out dalam usaha pemenangan Pasangan YUDA. Salah satu bentuk kegiatan yang dilakukan oleh Tim Sukses Pasangan YUDA adalah dengan menggelar kegiatan konsolidasi atau rapat bersama antara partai pengusung dan partai pendukung, baik yang berada berada di tingkat DPC, PAC, Ranting hingga anak Ranting. Bahkan para relawan yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 136
berada di tingkat RT atau grass root paling bawah juga berusaha dengan maksimal untuk memenangkan pasangan YUDA, yakni dengan melakukan pengamanan terhadap kantong-kantong suara hingga tingkat RT. Kegiatan kampanye yang digelar oleh Pasangan YUDA juga terlihat lebih meriah bila dibandingkan dengan kegiatan kampaye yang digelar oleh Pasangan Cabup-Cawabup yang lain. Selain menghadirkan jurkam lokal dalam setiap agenda kampanye, maka Pasangan YUDA juga mendatangkan Juru Kampanye Nasional. Di antaranya adalah Puan Maharani, Wakil Walikota Tangerang Rano Karno, Anggota DPR dari PDI P Rieke Dyah Pitaloka, Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Anggota DPR PDI P Bambang Wuryanto, dan Ketua DPP Partai Demokrat Sudewo. Namun kalkulasi di atas kertas tentang keunggulan Pasangan YUDA berubah setelah hasil pemungutan suara mulai memperlihatkan hasilnya. Karena di luar dugaan, pasangan yang diusung oleh PDI P dan didukung koalisi Partai Demokrat, PKB, PKS dan PBR ini hanya bisa meraih 44,2 % suara dan harus menerima kekalahan dari rival terkuatnya, yakni Pasangan ADA. Dalam Pemilukada yang digelar 19 Maret 2011 pasangan Agus Facturrahman-Daryanto yang membawa Jargon Kampanye “PERUBAHAN “ berhasil menjadi pemenang dan mengalahkan Pasangan YUDA dengan menguasai 50,6 % suara pemilih.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 137
Dari berbagai data yang diperoleh di lapangan baik berupa data hasil wawancara dengan berbagai responden, hasil pengamatan dan berdasarkan hasil analisa data maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : a) Kegiatan Kampanye Politik Pasangan YUDA dalam Pemilukada Sragen 2011 1. Kegiatan Kampanye Politik yang dilakukan oleh Pasangan YUDA dalam Pemilukada Sragen 2011 merupakan suatu bentuk kampanye politik yang berorientasi pada kandidat atau candidate oriented campaigns. Hal ini karena kampanye yang dilakukan oleh PDI-Perjuangan maupun Tim Sukses Pasangan Yuni-Darmawan adalah kampanye yang bertujuan untuk memenangkan seoarang kandidat dalam pemilihan kepala daerah Sragen 2011. 2. Kegiatan Kampanye Politik yang dilakukan oleh Pasangan YUDA dalam menghadapi Pilkada Sragen 2011 tidak hanya melibatkan Partai Pengusung dan Partai Pendukung, namun juga melibatkan berbagai unsur atau elemen yang berasal dari luar struktur partai, yakni adanya Relawan maupun Simpatisan yang menjadi Tim Sukses bagi Pasangan YUDA. 3. Kegiatan Kampanye Politik yang dilakukan oleh Tim Sukses Pasangan YUDA dalam Pemilukada Sragen 2011 sudah diupayakan semaksimal mungkin, yakni dengan menjalankan Strategi Komunikasi Politik dan mengupayakan segala sumber daya yang dimiliki. Namun kita melihat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 138
bahwa salah satu faktor yang paling menentukan dalam kemenangan Pilkada di Sragen adalah faktor Popularitas seorang calon atau kandidat. b) Faktor –faktor yang menyebabkan Kekalahan Pasangan YUDA dalam Pemilukada Sragen . Meskipun memiliki modal dukungan politik dan keunggulan bila dibandingkan dengan calon yang lain, namun pasangan YUDA tidak bisa membuktikan segala keunggulan yang dimiliki dan harus harus menerima kekalahan dalam Pemilukada kabupaten Sragen 2011. Berikut adalah hasil kesimpulan mengenai faktor-faktor yang menyebabkan kekalahan Pasangan YUDA dalam Pemilukada Kabupaten Sragen 2011 : 1. Dalam Pemilukada Kabupaten Sragen 2011 kita melihat bahwa Popularitas Cabup Yuni yang merupakan putri dari Bupati Untung Wiyono masih kalah dengan popularitas Cabup lain yakni Agus Facturahman yang merupakan seorang petahana (incumbent) yang masih menjabat sebagai Wakil Bupati Sragen aktif dan juga menjabat sebagai Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Sragen. 2. Menjelang Pemilukada Sragen kita melihat banyak sekali kejenuhan sebagian warga masyarakat Sragen terhadap kekuasaan incumbent. Yakni muncul sikap apriori (penolakan) publik terhadap Bupati Untung Wiyono. Dalam pengamatan terhadap masyarakat di Sragen, kita melihat banyak masyarakat yang sudah jenuh dan kecewa dengan kepemimpinan Bupati Untung Wiyono yang nota bene adalah ayah kandung dari calon bupati Yuni, sehingga hal ini berpengaruh kepada masyarakat dalam menentukan pilihan politiknya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 139
3. Gencarnya isu black campaign (kampanye hitam) yang dilancarkan oleh pihak lawan kepada Pasangan YUDA ternyata membawa dampak yang luar biasa dan menyebabkan image atau citra Pasangan YUDA menjadi jelek di mata masyarakat, sehingga masyarakat enggan untuk memilih pasangan ini. Salah satunya adalah Isu tentang Dinasti Politik untuk melanggengkan kekuasaan politik Bupati Untung Wiyono. 4. Munculnya Relawan bagi Pasangan ADA dalam Pemilukada Sragen menjadi kekuatan dahsyat dalam menggalang massa dan dukungan, sehingga pasangan ini mampu meraup suara paling banyak dan menjadi pemenang dalam Pemilukada Sragen 2011. 5. Dalam awal perjalanan koalisi kita melihat bahwa bangunan kebersamaan (soliditas) yang terjadi antar partai pengusung dan pendukung tidak segera koordinatif yakni sempat terjadi miss communication antara partai pengusung dengan partai pendukung terkait status partai pengusung dan partai pendukung. Selain itu ditambah lagi dengan kendali kekuasaan tunggal yang dilakukan Bupati Untung Wiyono membuat koalisi partai kurang berjalan efektif. 6. Sebelum keluar rekomendasi dari DPP PDI Perjuangan perihal penetapan nama pasangan cabup maupun cawabup yang akan maju dalam Pilkada Sragen, di tubuh DPC PDI Sragen tersebut sempat terjadi berbagai konflik internal. Kondisi seperti ini secara tidak langsung juga berpengaruh terhadap kinerja para pengurus dan mesin partai dalam usaha pemenangan Pasangan YUDA
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 140
B. Keterbatasan Penelitian 1. Data yang didapatkan dalam penelitian ini merupakan suatu data yang bersifat strategis dan sangat rahasia, karena menyangkut berbagai strategi atau perencanaan untuk memenangkan Pasangan YUDA,
sehingga data yang
diperoleh dari narasumber bersifat terbatas dan tidak dapat mendetail secara menyeluruh. 2. Penelitian ini lebih menekankan tentang pelaksanaan kegiatan kampanye politik dari komunikator kepada komunikan sehingga kajian mengenai pesan politik yang disampaikan kurang mendapat perhatian. C. Saran 1. Penelitian ini hanya menyoroti peran komunikator dalam pelaksanaan kampanye politik di dalam Pasangan YUDA. Di sini kita melihat bahwa isi pesan serta efek yang ditimbulkan langsung terhadap komunikan kurang mendapat perhatian, sehingga diharapkan kepada pihak-pihak yang hendak melakukan penelitian selanjutnya untuk lebih memfokuskan terhadap isi pesan yang disampaikan. 2. Kekalahan PDI P Sragen dalam pilkada Sragen 2011 hendaknya bisa dijadikan sebagai pelajaran dan pengalaman bagi DPP PDI Perjuangan. Untuk ke depan bagi DPP PDI Perjuangan harus benar-benar memperhatikan suara dan aspirasi dari bawah sebelum memutuskan rekomendasi terkait nama kader partai / calon kepala daerah yang akan diusung dalam Pemilukada. Dalam memutuskan suatu rekomendasi hendaknya tidak hanya berdasar pada Survey
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 141
dan aspek popularitas calon semata, namun harus memperhatikan kapabilitas serta track record dari calon yang bersangkutan.
commit to user