Jurnal Pemikiran Departemen kaderisasi, KAMMI Daerah Semarang Email :
[email protected]
KAMMI, PERLAWANAN DARI KU’BAH MENUJU KHILAFAH
RIO RISNALDI (Ka. Departemen Kaderisasi, KAMMI Daerah Semarang) Email :
[email protected] Diterima : 30 Agustus 2009, Direvisi : 5 September 2009
KAMMI, PERLAWAN DARI KU’BAH MENUJU KHILAFAH
RIO RISNALDI (Ka. Departemen Kaderisasi, KAMMI Daerah Semarang) Email :
[email protected] Diterima : 30 Agustus 2009, Direvisi : 2 September 2009
Abstraksi : Kelahiran KAMMI bukanlah suatu kejadiaan yang lahir begitu saja tanpa ada sebab-musabab akalnya. KAMMI adalah bagian dari gerakan yang mengusung cita-cita kebangkitan Islam. Berbagai bentuk polemik yang terjadi hingga saat ini sejatinya adalah buah dari runtuhnya kepemimpinan Islam di bawah panji khilafah. Hal ini menjadi catatan dalam berbagai literatur sejarah. Namun perlu diingat, kemenangan (kebangkitan) Islam adalah sebuah keniscayaan. Oleh karenanya, upaya perebutan kembali kepemimpinan dunia dalam satu naungan khilafah Islamiyyah adalah satu upaya yang perlu dilakukan. Disinilah sesungguhnya peran KAMMI yang hadir bukan sebagai gerakan elitis, namun sebagai sebuah gerakan pemuda islam yang mampu menjadi pelopor, perekat dan pemercepat proses perubahan menuju kemenangan (kebangkitan) itu. Hal ini hanya akan dapat diperoleh dengan adanya kesatuan kekuatan. Hendaknya, setiap gerakan Islam bersatu padu untuk merebut peradaban, kemenangan islam dalam tonggak kepemimpinan khilafah islamiyah.
PENDAHULUAN Soekarno berkata, “Berikan saya sepuluh orang pemuda, maka akan saya gemparkan dunia”. Kemudian penulis berkata, ”Berikan sepuluh aktivis KAMMI padanya, Insyaallah mereka akan memenangkan dunia”. (Sayangnya KAMMI lahir setelah Soekarno tiada). Demi huruf nun dan demi pena serta apa yang mereka tuliskan 1. Sesungguhnya Ibrahim As sudah mengajarkan apa itu ”kebenaran”, sesungguhnya Musa As sudah mengajarkan apa itu ”keberanian”, dan sesungguhnya Muhammad Saw pun juga sudah mengajarkan apa itu ”pengorbanan”. Dengan demikian, masih kurangkah petunjuk amal untuk kita kerjakan? Sesungguhnya, apa yang kita perjuangkan hari ini, adalah apa yang sudah berlalu di hari kemarin, dan apa yang akan terjadi di kemudian hari . Itu adalah konsekuensi. Tugas kita para aktivis dakwah, hanyalah meneruskan saja cita-cita untuk mencapai akhirnya. Maka, adakah yang percaya jika KAMMI kelak turut berperan ”memenangkan dunia?” Menjadi satu wacana yang pasti menarik untuk mengkaji gerakan keislaman ini lebih jauh. Dari ide kelahirannya di sebuah ”kubah” (red : masjid), sampai pada citacitanya mengusung panji khilafah, kemenangan Islam seutuhnya. Yang jelas fenomena yang menarik ini sudah menjadi suatu aksiologi. Dan penulis berharap itu menjadi kenyataan yang pasti... ____________________ 1
Lihat Qs Al Qalam : 1
STUDI LITERATUR KEPEMIMPINAN DAN AWAL PERPECAHAN ISLAM Jika berbicara mengenai gerakan menuju khilafah, penulis berkeyakinan bahwa hampir seluruh gerakan Islam (kecuali yang membelot), memiliki cita-cita yang sama, walaupun hal ini mungkin saja akan berbeda dalam hal cara dan format apa yang akan dihasilkan. Apakah sekelompok jamaah yang memimpin kemudian yang lain taat kepadanya, atau leburnya semua jama’ah kemudian tebentuk satu kepemimpinan yang baru? Sebelum lebih jauh membahas ke arah sana, maka ada baiknya kita menilik ulang, berfikir ke belakang. Membuka kembali lebaran sejarah yang telah usang, tentang masamasa kepemimpinan Islam, berikut masa kemunduran dan perpecahan yang terjadi setelahnya. Realitas yang sedang terjadi di depan mata kita adalah pertarungan ideologi dunia. Bukan lagi nama islam yang diagungkan, justru sebaliknya Islam seakan telah mengubur
hidup-hidup
masa
kejayaannya.
Yang
ada
tak
hayal
islam
dan
keterpurukannya layaknya sebuah bongkahan celah retakan yang besar yang kemudian menjadi nafsu perebutan. Sejak runtuhnya kerajaan khilafah utsmani tahun 1924, maka secara ’legal’ nama islam dihapuskan dari daftar penguasa peradaban dunia.
Suatu
kenyataan pahit, padahal berbagai literatur sejarah sebelumnya banyak mengukir nama Islam sebagai pemilik otoritas kekuasaan dunia. Menilik dari sejarah, setelah wafatnya Rasulullah Saw, Islam tampil sebagai Agama sekaligus Negara (Ad dien-Ad Daulah). Dua bentukan yang saling mengikat dan membuktikan hakikat kesyumulan yang sebenarnya. Saat itu, banyak manusia (terutama barat) memandang Islam mulai menampakkan dua bentuk streotip antara toleransi dan intoleransi2.
____________________ 2
Rudi Paret, “Toleranz und Intoleranz im Islam,” Saeculum 21 (1970): 344-365
Streotip pertama, menggambarkan kehidupan interagama dan interrasial dimana tetap terjadi kehidupan yang harmonis dan kesamaan kesempatan dalam membangun peradaban. Hal ini seperti apa yang dimodelkan dalam negara islam madinah. Sedangkan, streotip kedua, memberikan gambaran tentang seorang prajurit arab yang fanatik , yang sedang mengendarai kuda menuju padang pasir dengan menyandang pedang di salah satu tangannya dan Al Qur’an di tangan yang satunya 3. Untuk hal ini terjadi pada masa-masa ekspansi agama dan kekuasaannya, dimana
Islam memberikan sebuah penawaran
penting bagi penganut nonmuslim (kaum kafir), apakah harus masuk Islam, mambayar jizyah (pajak perlindungan) ,atau kematian. Saat itu, terjadi hubungan interaksi kekuasaan ketiga agama (Islam, nasrani dan yahudi) yang menjadi sinyalemen dimasa kelanjutannya bahwa ternyata hubungan antara Islam – Yahudi, Islam – Nasrani dan Yahudi – Nasrani memiliki hubungan toleransi yang berbeda. Di abad pertengahan masa renaisance (pencerahan), terjadi berbagai bentuk distorsi agama dan pemikiran. Sekulerisasi agama nasrani dan munculnya bentuk perlawanan agama oleh berbagai gerakan apatisme pembaharu ideologi kiri4. Dengan demikian, terutama dalam hal ini, penganut yahudi mengalami kontra kondisi yang luar biasa. Berbagai catatan menyebutkan, ternyata kehidupan umat yahudi di daerah-daerah timur tengah yang dikuasai Islam lebih menjanjikan dan memberikan kesejahteraan dengan adanya peluang mencari penghidupan dibandingkan dengan kehidupan umat yahudi di wilayah eropa barat yang dikuasai oleh kaum nasrani yang saat itu kental dengan dogma anti yahudi . Berbagai bencana kemiskinan dan aktivitas pengasingan seringkali dialami oleh kaum yahudi di Persia, Spanyol dan beberapa negara eropa barat5. ____________________ 3
Lihat E. Gibson, Decline and Fall of the Roman empire, vol 5, ed.J.B. Bury (London,1909-1914), h,.332
4
Nietzche, Friedrich, 1968, Twilight of Idols and The Anti-Christ, translated by R.J Hollingdale, Penguin Books, Middlesex
5
Vivente Roca, Historia en la qual se trata de la origin y gerras que han tenido los turcos..(Valencia,1556)
Kasus lebih tragisnya adalah tragedi holocaust oleh NAZI di Jerman. Kehidupan yang kontradiktif inilah yang kemudian menjadi salah satu alasan pengungsian besarbesaran penganut yahudi ke wilayah timur tengah yang dikuasai khalifah utsmani yang kemudian menjadi bibit runtuhnya kekhalifahan tahun 1924, sekaligus simbol perpecahan umat Islam. STUDI RISALAH TENTANG NASH-NASH PENYATUAN DAN KEMENANGAN ISLAM Lahirnya gerakan Islam di dunia memang telah menjadi keniscayaan yang berakar historis dari kemerosotan taraf hidup umat, terutama setelah runtuhnya Khilafah Islamiyah. Oleh karenanya lahirnya gerakan-gerakan Islam ini harus berakal tolak pada akar ideologis yang lepas sepenuhnya dari aspek-aspek pragmatis. Itulah sebabnya mengapa setiap gerakan islam perlu menyatukan segala potensi dan pemikirannya dengan bersiap diri dan berikhtiar (berjihad) sepenuhnya untuk mencapai kesamaan tujuan. Hal ini menjadi kekuatan utama untuk mencapai kembali kemenangan islam. Dalam Firmannya
Sebab-sebab I壇ad (usaha dan ikhtiar)
Al Quwwah (kekuatan)
Tujuan
”Dan persiapkanlah dengan segala kemampuan untuk menghadapi mereka dengan kekuatan yang kamu miliki dan dari pasukan berkuda yang dapat menggentarkan musuh Allah, musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya, tetapi Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu infakkan di jalan Allah niscaya akan dibalas dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dizalimi (dirugikan).” (QS. Al-Anfal: 60).
Aturan kemenangan Dalam QS. Al-Anfal : 60
Adalah sebagai konsekuensi bahwa perlu adanya kesamaan ritme dan tujuan dari setiap gerakan Islam. Walaupun dengan kondisi yang ada saat ini, tidak menafikan adanya perbedaan operasional gerakan akibat perbedaan pemahaman aspek syara’ dan penentuan objek vital yang didahulukan6. Dalam Firman-Nya disebutkan : ” Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat (jamaah, kelompok dakwah, partai Islam, dan yang sejenisnya) yang menyeru kepada kebajikan (islam), menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.” (Qs. Al Imran : 104) Ayat diatas menjelaskan diperbolehkannya adanya gerakan-gerakan islam dengan output kesamaan orientasi, yaitu amar ma’ruf nahi munkar. Oleh karena itu ide penyatuan gerakan hendaknya menjadi suatu hal yang prinsipil, bukan lagi bertolak pada unsur perbedaan dan keragaman. Hal ini dikarenakan tujuan yang hendak dicapai adalah tujuan yang bernilai prinsipil7. Dan oleh sebabnya, usaha untuk penyatuan gerakan islam menjadi bersifat wajib, sebagaimana disebutkan dalam kaidah ushul : Ma La Yatimmul Wajibu Illa Bihi Fahuwa Wajib : Sesuatu yang tidak sempurna suatu kewajiban kecuali dengannya, maka suatu itu menjadi wajib Perhatikan bahwa hukum dari amar ma’ruf nahi munkar adalah fardu’ain, karena terkait dengan masalah iman8. Kemudian penegasan secara substansi juga seperti apa yang dikatakan oleh Sahabat Umar bin Khatab ra : ” Wahai masyarakat arab, bumi adalah bumi, tidak ada Islam kecuali dengan jama’ah, tidak ada jama’ah kecuali dengan kepemimpinan, tidak ada kepemimpinan kecuali dengan bai’at dan tidak ada bai’at kecuali dengan ketaatan” ____________________ 6
Al – Fatih, Seputar Gerakan Islam - Membentuk Kesatuan Antar Gerakan.mht
7
Prinsip adalah asas, pokok, penting, fundamen, dan aturan hidup
8
DR,A.Ilyas Ismal, Paradigma dakwah sayyid Qutb, cetakan 1, Editor: M Noer, Hasan.
(Jakarta, 2006), hal: 136
Terlepas dari segala kemelut, dinamisasi gerakan islam yang ada saat ini, maka amat dirasakan perlunya adanya kesamaan pola fikir, ”kesatuan fiqroh”9 dari setiap gerakan islam, terutama yang ada di Indonesia sebagai landasan awal penyatuan gerakan islam untuk memenangkan satu kepemimpinan dunia dibawah ” bendera Islam”. KIBARAN BENDERA ISLAM DI INDONESIA Ada kutipan artikel yang menarik dari sebuah koran berita sore10, yang bertajuk , ”Barat khawatir Indonesia pimpin kemajuan Islam”. Dalam beberapa studi analisa lain, semisalnya Kuntowijoyo dalam bukunya ”Paradigma Islam”, pada Sub Bab bagian pertama ; Konteks Historis Islam di Indonesia, Transformasi dan Interprestasi, juga dibahas lebih lanjut tentang kondisi dan potensi kebangkitan multidimensional Islam di negara-negara dunia ketiga, terkhusus Indonesia. Bahkan lebih lanjut dikatakan, bahwa nilai-nilai religius (red: Islam) menjadi salah satu indikasi utama kebangkitan ”Indonesia Modern”11. Sebenarnya jika kita memandang dari perspektif ke-Indonesiaan, maka sebenarnya hal ini sangat dimungkinkan. Secara paradigmatis,’makna sejati’ konteks kesyumulan Islam sesungguhnya mampu merasionalisasi sekaligus memformulasi kaidah-kaidah kerasulan menjadi kaidah konteks kekinian dan masa depan. Dengan kuantitas dan potensi keumatannya yang besar, proyek kebangkitan Islam di Indonesia sudah pantas menjadi ketakutan kaum modernis barat. Yang jadi pertannyaan, siapakah yang akan memulai proyek kebangkitan ini? ____________________ 9
Rio Risnaldi, Buletin Tatsqif, Menuju Kesatuan Fiqroh (Ilaa Fiqrotin Waahidatin), Edisi : 88 / 29 Rabius Sani 1429 H / 6 Mei 2008
10
Harian Berita Sore, 4 Februari 2008. Copyright © 1998 - 2008. Harian Developed by ChocochipzStudio.Powered by WordPress
11
M.C. Rickefs. A History of Modern Indonesia : c 1300 to the present, Macmillian Education Ltd, London, Edisi cetak ulang, 1986, hh. Xi-xii,
GENEALOGI KAMMI, ” THE INTELECTUAL MOESLEM” Walaupun secara historiografi Islam memiliki peran substansial dalam era perjuangan bangsa, namun adanya pluralisme agama menghendaki pembatasan Islam pada kerangka aktivitas keagamaan saja. Telihat jelas, di era orde lama sampai dengan dipenghujung orde baru, gerakan – gerakan islam terancam oleh doma-dogma kenegaraan sehingga yang ada setiap gerakan Islam ini ’dipaksa’ untuk mengikuti negara. Sebut saja, kasus pembubaran partai masyumi di orde lama. Tak kalah di orde baru, dengan ide penyatuan partai islam menjadi PPP, penetapan asas tunggal Pancasila ,dan mengeluarkan surat NKK/BKK untuk ’membungkam’ gerakan mahasiswa berbasis islam. Hal inilah yang kemudian membuka mata bagi setiap gerakan islam untuk mempertahankan eksistensi dan menerima marginalisasi
yang kemudian melahirkan
KAMMI. Dalam bukunya, ” Intelegensia Muslim dan Kuasa : Genealogi Intelegensia Muslim Abad 20 ” yang ditulis oleh Yudi Latif, Dosen Muda Universitas Paramadina, buku thesis setebal 700-an halaman ini setidaknya menjelaskan akan adanya pengaruh besar modernisasi pemikiran gerakan Islam di Timur Tengah (red: Mesir) dengan modernisasi dan arah perjuangan gerakan islam Indonesia. (Hal ini mengingatkan kembali kepada kita tentang runtuhnya khilafah yang berawal di Timur Tengah). Satu hal yang menarik di sini dalam penjabaran dan klasifikasi gerakan islam, Yudi Latif menyatakan, ” KAMMI adalah gerakan Islam terkuat sejak tahun 1998 dan secara ’Gen’ merupakan generasi ke-6 Intelegensia Muslim (IM) ” 12. Hal inilah yang kemudian seharusnya memberikan penyadaran bagi KAMMI dan para kadernya tentang peran pentingnya sebagai ”Pengusung Proyek-Proyek Kebangkitan Islam”. ____________________ 12
Yudi Latif. Intelegensia Muslim dan Kuasa : Genealogi Intelegensia Muslim Abad 20
ANTARA IDEOLOGI GERAKAN KAMMI DAN CITA-CITA PERADABAN Sebagai sebuah gerakan yang memiliki ideologi murni (red : islam), KAMMI harus terbebas (merdeka) dari semua isme-isme yang ada. Karena sejatinya ideologi inilah yang menjadi jiwa (ruh) yang kemudian ditransformasikan dalam metodologi dan karakteristik gerakan. Menjadikan KAMMI sebagai sebuah gerakan yang khas, tetap sama sejak awal hingga akhirnya. Ideologi KAMMI tidak serta merta menjadikan gerakan ini menjadi gerakan eksklusif, yang membatasi interaksi dan hubungan amalnya pada segolongan pihak saja. Namun, untuk mewujudkan sebuah visi peradaban (kepemimpinan yang alamiyah), Islam menjadikan KAMMI sebagai gerakan yang syumul, sebagai anasyirut taghyir (perubah masyarakat), Tajdidul Ummah (pembaharu umat) dan Islahul Ummah (pemerbaik masyarakat)13. Beradaptasi dengan kebutuhan zaman adalah sebuah tuntutan, karena mainstream gerakan ini adalah sebagai pemimpin perbaikan (Trend setter) bukan sekedar mengikuti perbaikan. Hal inilah yang mungkin menjadi alasan, kenapa KAMMI tidak punah di tengah gejolak kebangsaan yang ada. Sementara beberapa gerakan mahasiswa Islam lain mulai tertidur, KAMMI tetap tersadar, bersemangat membangun cita-cita peradabannya.
____________________ 13
Andi Rahmat dan M. Najib. Gerakan Perlawanan dari Mesjid Kampus.hal 14
KAMMI, GERAKAN ISLAM DAN WAJAH BARU PERLAWANAN Seperti apa yang tertulis sebagai judul jurnal ini, penulis berpendapat bahwa KAMMI bukanlah sebatas gerakan Islam ke-indonesiaan, namun jauh lebih dari itu, KAMMI adalah bagian dari rencana gerakan yang dibangun oleh arus kebangkitan dunia Islam14, yang tentunya hal serupa dilakukan oleh berbagai gerakan keislaman lain yang akan bertemu pada muara yang sama, Jama’atul Muslimin15 , yang menjadikan Islam sebagai uztadiatul alam (soko guru semesta), melalui penegakan khilafah islamiyah. Namun, yang kemudian jadi permasalahan adalah bagaimana cara dan proses penegakan ini dilakukan ? Mengapa hal ini menjadi begitu penting ? Dalam risalah, “ Ke arah kesatuan gerakan Islam” yang di tulis oleh Ustadz Fathi Yakan, dijelaskan alasan-alasan tentang perlunya kebangkitan sebuah harakah Islamiyyah ‘alamiyyah (kesatuan arah gerakan islam)16. Diantaranya karena adanya hegemoni17 system kehidupan yang lain selain Islam. Hegemoni yang menghancurkan semua hukum dan syariat islam dan menjadikan materialisme sebagai hukum dan taghut baru. Selain itu ancaman berbagai serangan juga sedang dihadapi oleh Islam, zionisme, freemasonry, komunisme dan missionary kristian dan gerakan – gerakan lain yang serupa. Hal ini yang seharusnya dihadapi Islam dalam kesatuan gerakan perlawanan yang sama. ____________________ 14
Manhaj Kaderisasi KAMMI 1427 H.
15
Hussain bin Muhammad bin Ali Jabir, MA. Menuju Jama’tul Muslimin, Telaah sistem
jama’ah dalam gerakan Islam. Hal. 21 16
Fathi yakan. Ke Arah Kesatuan Gerakan Islam. PDF version prepared by mufias, 22
Julai 2003, Melbourne 17
Secara etimologis, kata hegemoni berasal dari bahasa yunani, egemonial egemon, yang
berartipenguasa dalam makna konotasi yang lazimnya berhubungan dengan kenegaraan. Pengertian hegemoni menurut gramsci adalah bukan hanya suatu dominasi politik dalam relasi antar negri, tetapi juga merupakan dominasi politik suatu kelas yang kuat terhadap kelas yang lemah dalam relasi antar kelas sosial. Hegemoni bahakn lebih dari sekedar dominasi politik, namun mencakup dominasi pandangan hidup, kebudayaan dan ideologi. Listiyono Santoso. Epistimologi Kiri.Ar-Ruzz Media.2007. hal 23.
Gambaran serangan Islam dari berbagai ideologi Ada istilah yang mengatakan, “Kekuatan adalah jaminan yang paling baik untuk membenarkan kebenaran”. Oleh karena itu, patutlah KAMMI dan gerakan Islam lainnya berupaya bersatu padu menjadi kekuatan baru untuk menghancurkan “kekuatan asing” ini. Satu hal yang perlu dipahami bersama, bahwa KAMMI memiliki legalitas sebagai sebuah gerakan dakwah pemuda islam di Indonesia. Tentunya, upaya perlawanan terhadap musuh-musuh islam dan penegakan kembali Izzah Islam dalam kepemimpinan alamiyah melalui penegakan khilafah islamiyah selayaknya berawal dari penegakan kepemimpinan Islam secara local kenegaraan, tidak bisa serta merta penegakannya dilakukan langsung secara alamiah (mendunia). Hal ini seperti apa yang tercantum dalam fiqih prioritas, Yusuf Qhardawy dalam sub bahasan fatwa dan dakwah : 1. Memprioritaskan persoalan yang ringan dan mudah diatas persoalan yang berat dan sulit. Dalam Al Qur,an Allah berfirman : "... Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu..." (Q.s al-Baqarah: 185)
Dalam hadistnya, dari Abu Huraihah Rasulullah bersabda : "Sesungguhnya agama ini mudah, dan orang yang mengambil yang berat- berat dari agama ini pasti akan dikalahkan olehnya. Ambillah tindakan yang benar, dekatkan diri kepada Allah, berilah kabar gembira, dan mohonlah pertolongan kepada-Nya pada pagi dan petang hari, dan juga pada akhir malam." 2. Menjaga Sunnah penahapan (marhalah) dalam dakwah “…Kalau kita hendak mendirikan "masyarakat Islam yang hakiki", maka kita jangan berangan-angan bahwa hal itu akan dapat terwujud hanya dengan tulisan, atau dikeluarkannya keputusan dari seorang raja, presiden, atau ketetapan dewan perwakilan rakyat (parlemen). Pendirian masyarakat Islam akan terwujud melalui usaha secara bertahap; yakni dengan mempersiapkan rancangan pemikiran, kejiwaan, moralitas, dan masyarakat itu sendiri, serta menciptakan hukum alternatif sebagai ganti hukum lama yang berlaku pada kondisi tidak benar yang telah berlangsung lama..” Secara logis memang tidak mungkin mendirikan system khilafah di dunia, tanpa adanya perubahan dari system lama yang ini terjadi di semua lini kehidupan di berbagai negara. Hal inilah yang kemudian menjadikan KAMMI dengan “orientasi muslim negarawan”18 mencoba melakukan perbaikan di Indonesia dengan melakukan ekspansi proyek-proyek kebaikan dan pemusnahan proyek-proyek kebatilan. ____________________ 18
Muslim negarawan adalah kader KAMMI yang memiliki basis ideologi Islam yang
mengakar, basis pengetahuan dan pemikiran yang mapan, idealis dan konsisten, berkontribusi pada pemecahan problematika umat dan bangsa, serta mampu menjadi perekat komponen bangsa pada upaya perbaikan. Manhaj Kaderisasi KAMMI 1427 H.
Satu hal yang perlu dipahami, bahwa orientasi Muslim negarawan, tidaklah patut dipandang dalam kacamata meraih kepemimpinan secara internal dan mengacuhkan potensi-potensi kebaikan lain dalam lingup eksternal. Karena sesungguhnya tidak ada kesempurnaan dalam setiap gerakan manapun, bahkan organisasi islam sekalipun. Layaknya menyatukan batangan-batangan lidi yang tak beraturan, mengikatnya dan menjadikan satu untuk bersama membersihkan sampah dan kotoran yang berserakan, setiap organisasi dan gerakan islam memiliki potensi untuk diikatkan. Mungkin belum dalam artian dalam satu struktur gerakan, namun bisa disatukan dalam satu ikatan visi, orientasi bersama, yakni : “PROYEK KEBANGKITAN ISLAM”. Dan KAMMI bisa menjadi pelopor, perekat dan pemercepat proses perubahan itu19. Tidak dapat dipungkiri, setiap gerakan mahasiswa, termasuk dalam hal ini organisasi mahasiswa Islam di Indonesia, seperti: KAMMI, HMI, PMII, HTI, IMM, dll menjadi sekelompok komunitas yang patut diperhitungkan keberadaannya, Terlebih dengan basis massa yang begitu besar, organisasi mahasiwa islam ini menjadi salah satu kekuatan yang selalu dipertimbangkan oleh kelompok kepentingan (interest group) dalam pengambilan kebijakan negara. Inilah yang kemudian penulis menyebutnya sebagai ‘potensi kebaikan’yang tak boleh dilupakan. KAMMI dengan orientasi gerakannya memiliki dualisme gerakan. Pertama, gerakan internal yang berorientasi pada perbaikan nilai, dengan mekanisme kaderisasi gerakan (harokatul Tajnid). Kedua, gerakan eksternal dengan menajamkan ekasistensi model gerakan (harokatul amal), baik dalam ranah horizontal (masyarakat) yang berupa rekayasa social melalui pembentukan community development, maupun dalam ranah vertical (negara) yang berupa pressure dan control kebijakan. Kesemua ini dapat dilakukan oleh KAMMI, baik secara individual maupun bersama-sama dengan gerakan mahasiswa islam lainnya guna mempercepat proses islamisasi di Indonesia. ___________________ 19
Andi Rahmat dan M. Najib. Gerakan Perlawanan dari Mesjid Kampus.hal 138
Model gerakan KAMMI Perlu disadari, BAIK KAMMI, HMI, HTI, PMII, IMM, dsb sesungguhnya memiliki kepentingan gerakan yang sama, yakni kepentingan islam. Walaupun dalam proses penjabaran gerakannya mungkin saja terjadi perubahan arah yang berbeda. Namun, inilah yang seharusnya dapat dijadikan ‘peach power’ untuk mengarahkan kebijakan negara agar lebih berpihak pada rakyat dan kepentingan islam seutuhnya. Baik dalam kebijakan politik, hukum dan perundangan, kemaslahatan social maupun penegakan syariat Islam. Sehingga dengan demikian terciptalah keseimbangan dalam fungsi control social dalam lingkup kenegaraan dan peradaban.
Aksiologi gerakan KAMMI dalam lingkup kenegaraan
GERAKAN DARI KU’BAH MENUJU KHILAFAH Selayaknya sebuah metamorfosa, maka hakikat dakwah KAMMI ini terus mengembang. Entah walaupun sebegitu banyaknya hambatan, tribulasi yang datang kian membentang, tapi kemenangan islam adalah cita yang kan jadi kepastian. Itulah yang digariskan oleh KAMMI, yang terlahir dari dibawah naungan ku’bah dan hendak bangkit mengembalikan khilafah.. Ideologi gerakan adalah “proyeksinya ke masa depan”20. Tidak ada yang dapat merebut masa depan kecuali bagi mereka yang bangkit dan bersiap dengan segala kekuatan. KAMMI tidak boleh melupakan hal itu. Ekspansi gerakan harus senantiasa digelorakan. KAMMI, dengan persebaran cabang organisasi dibeberapa wilayah penting di luar negeri, seperti di Jepang, Pakistan, Australia, Inggris, Jerman, Amerika, Kanada dan beberapa negara lainnya, seharusnya dapat mengoptimalkan potensi-potensi ini. Baik kontribusi pada penjagaan dan pengembangan ilmu pengetahuan, memberikan penyadaran atas budaya materialisme yang mengancam, membangun komunikasi social, perlindungan terhadap berbagai ketertindasan, komunikasi yang aktif dengan forum dan lembaga-lembaga persekutuan internasional, terlebih yang terkait dengan Islam. Inilah yang kemudian menjadi ‘potensi penting’ yang tidak boleh dilupakan.
Skema pergerakan KAMMI dalam lingkup internasional _______________ 20
Paul Ricoer.
Kemenangan Islam adalah jiwa perjuangan KAMMI, selayaknya menjadi “Semangat Utama” bagi KAMMI untuk dapat berkontribusi lebih, menyejajarkan diri dengan organisasi permuda islam lain dalam lingkup internasional, berkoordinasi, memberikan sikap, gerakan, pernyataan dan pembelaan dalam lintas antar negara yang sepenuhnya atas nama Islam. kepemimpinan khilafah islamiyah.
Satu capain penting dalam upaya penegakan
GAGASAN BARU : TEORI PERLAWANAN Hai orang-orang yang beriman, apakah sebabnya apabila dikatakan kepadamu, ”berangkatlah (untuk pergi berperang) pada jalan Allah”, kamu merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu? Apakah kamu puas dengan kehidupan dunia sebagai ganti kehidupan akhirat? Padahal kenikmatan hidup di dunia ini (dibandingkan dengan kehidupan) di akhirat hanyalah sedikit. Jika kamu tidak berangkat untuk berperang, niscaya Allah menyiksa kamu dengan siksa yang pedih dan diganti-Nya (kamu) dengan kaum yang lain, dan kamu tidak akan dapat memberi mudharat kepada-Nya sedikitpun. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Q,S At Taubah : 38-39) Mereka mengingatkan kami bahwa perjuangan kebebasan bukan hanya masalah mengucapkan pidato, melakukan pertemun, menyusun resolusi- resolusi dan mengirimkan utusan, tetapi bahwa perjuangan memerlukan organisasi yang sangat teratur, tindakan yang militan, dan di atas segalanya memerlukan kesediaan untuk menderita dan berkorban. (Nelson Mandela)21 Merasa kasihan tanpa berbuat sesuatu adalah suatu kemewahan yang tak berguna. Kalau benar perasaan itu murni, orang harus membantunya. Apakah dengan pikiran, perbuatan atau peertolongan. (Pramoedya ananta toer, nyanyian sunyi seorang bisu 2)22 ____________________ 21
Eko Prasetyo. Islam Itu Agama Perlawanan. Resist Book. Hal. 166
22
Eko Prasetyo. Islam Itu Agama Perlawanan. Resist Book. Hal. 118
KESIMPULAN KAMMI sebagai salah satu gerakan mahasiswa Islam meyakini bahwa kemenangan Islam adalah sebuah keniscayaan. Dahulu Islam pernah berjaya, namun hal itu hilang seiring distorsi yang menimpa Islam itu sendiri. Umat ini harus bangkit, membangun kembali kejayaan masa silam dalamm satu kepemimpinan, khilafah islamiyyah. Sesuai dengan apa yang menjadi arah gerakannya, maka KAMMI harus mewujudkannya, memanfaatkan seluruh ‘potensi kebaikan’ yang ada. Sesungguhnya “Kekuatan adalah jaminan yang paling baik untuk membenarkan kebenaran”. Itulah yang menjadi alasan KAMMI untuk bangkit membangun peradaban..sebuah gerakan, dari kubah..menuju khilafah..
DAFTAR PUSTAKA Gibson. E, Decline and Fall of the Roman empire, vol 5, ed.J.B. Bury (London,1909-1914), Ismal, A.Ilyas. Paradigma dakwah sayyid Qutb, cetakan 1, Editor: M Noer, Hasan. (Jakarta, 2006) Latif, Yudi. Intelegensia Muslim dan Kuasa : Genealogi Intelegensia Muslim Abad 20 Muhammad, Hussain bin Ali Jabir. Menuju Jama’atul Muslimin, Telaah Sistem Jamaah dalam Gerakan Islam. Penerbir : Robbani pers. (Jakarta, 1990) Nietzche, Friedrich, 1968, Twilight of Idols and The Anti-Christ, translated by R.J Hollingdale, Penguin Books, Middlesex Paret, Rudi.“Toleranz und Intoleranz im Islam,” Saeculum 21 (1970) Prasetyo, Eko. Islam Itu Agama Perlawanan. Penerbit : Resist Book. (Yogyakarta, 2005) Rahmat, Andi dkk. Gerakan Perlawanan dari Mesjid Kampus.Penerbit : Profetika. (yogyakarta, 2007 ) Rickefs, M.C. A History of Modern Indonesia : c 1300 to the present, Macmillian Education Ltd. (London,1986 ) Roca, Vivente. Historia en la qual se trata de la origin y gerras que han tenido los turcos..(Valencia,1556) Santoso, Listiyono. Epistimologi Kiri.Penerbit : Ar-Ruzz Media. (yogyakarta, 2007)
Sumber lain : Al Qardhawy, Yusuf. Fiqih Prioritas. Penerbit : Robbani Press,. (Jakarta, 1996) Risnaldi, Rio. Buletin Tatsqif, Menuju Kesatuan Fiqroh (Ilaa Fiqrotin Waahidatin), Edisi : 88 / 29 Rabius Sani 1429 H / 6 Mei 2008 Yakan, Fathi. Ke Arah Kesatuan Gerakan Islam. PDF version prepared by mufias, 22 Julai 2003, Melbourne http: //Al – Fatih, Seputar Gerakan Islam - Membentuk Kesatuan Antar Gerakan.mht