Laporan Tahunan 2014 2014 Annual Report
KAMI HADIR UNTUK MEWUJUDKAN INKLUSI KEUANGAN WE ARE HERE TO PROVIDE FINANCIAL INCLUSION
HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN THIS PAGE IS INTENTIONALLY LEFT BLANK
KAMI HADIR UNTUK MEWUJUDKAN INKLUSI KEUANGAN WE ARE HERE TO PROVIDE FINANCIAL INCLUSION
DAFTAR ISI
TABLE OF CONTENT
SATU 6 BAB CHAPTER ONE
51
PENGANTAR EXECUTIVE SUMMARY
8
KAMI HADIR UNTUK MEWUJUDKAN INKLUSI KEUANGAN WE ARE HERE TO PROVIDE FINANCIAL INCLUSION
10 KINERJA UTAMA FINANCIAL HIGHLIGHTS
32 VISI & MISI VISION & MISSION
33 NILAI NILAI DASAR CORE VALUES
34 STRUKTUR ORGANISASI ORGANIZATION STRUCTURE
36 KOMPOSISI KEPEMILIKAN SAHAM OWNERSHIP COMPOSITION
12 PERISTIWA PENTING SIGNIFICANT EVENTS
15 SAMBUTAN DEWAN KOMISARIS MESSAGE FROM THE BOARD OF COMMISSIONERS
19 SAMBUTAN DIREKSI MESSAGE FROM THE BOARD OF DIRECTORS
24 RENCANA DAN STRATEGI PLAN AND STRATEGY
28 SEKILAS BANK ANDARA BANK ANDARA AT A GLANCE
CHAPTER TWO ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
PERFORMANCE HIGHLIGHTS
11 IKHTISAR KEUANGAN
BAB DUA
52 TINJAUAN MAKRO EKONOMI DAN INDUSTRI PERBANKAN MACRO ECONOMIC AND BANKING INDUSTRY REVIEW
53 TINJAUAN KEUANGAN FINANCIAL REVIEW
58 TINJAUAN USAHA BUSINESS REVIEW
58
KINERJA KREDIT LENDING PERFORMANCE
60
KINERJA PENDANAAN FUNDING PERFORMANCE
61
KINERJA LAYANAN ANDARALINK ANDARALINK SERVICE PERFORMANCE
37 PROFIL PEMEGANG SAHAM SHAREHOLDERS PROFILES
40 PROFIL DEWAN KOMISARIS
BOARD OF COMMISSIONERS PROFILES
43 PROFIL DIREKSI BOARD OF DIRECTORS PROFILES
46 PRODUK DAN LAYANAN PRODUCTS AND SERVICES
49 JARINGAN KANTOR OFFICE NETWORK
30 JEJAK LANGKAH MILESTONES
63 TINJAUAN UNIT PENDUKUNG SUPPORTING UNITS REVIEW
63
OPERASIONAL DAN TEKNOLOGI INFORMASI OPERATION & INFORMATION TECHNOLOGY
65 SUMBER DAYA MANUSIA HUMAN RESOURCES
74 MANAJEMEN RISIKO RISK MANAGEMENT
4
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
135 BAB TIGA
CHAPTER THREE
197 BAB EMPAT CHAPTER FOUR
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
192 KODE ETIK CODE OF ETHICS
193 PENGADUAN INTERNAL WHISTLEBLOWER
195 PENGADUAN EXTERNAL
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
209
LAPORAN KEUANGAN 2014 - AUDIT 2014 FINANCIAL STATEMENTS - AUDITED
EXTERNAL COMPLAINT CHANNEL
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
5
BAB SATU
CHAPTER ONE
PENGANTAR EXECUTIVE SUMMARY
TEMA-THEME
KAMI HADIR UNTUK MEWUJUDKAN INKLUSI KEUANGAN
WE ARE HERE TO PROVIDE FINANCIAL INCLUSION
“Kami Hadir Untuk Mewujudkan Inklusi Keuangan” adalah tema dalam penulisan Laporan Tahunan 2014 Bank Andara (“Bank”). Tema ini dikedepankan mengingat komitmen dan konsistensi Bank dari awal berdirinya di tahun 2009 hingga kini dalam membangun kemitraan bagi Bank Perkreditan Rakyat (“BPR”) dan Lembaga Keuangan Mikro (“LKM”). Sepanjang tahun 2014 Bank tetap fokus pada upaya konsolidasi internal dengan strategi-strategi untuk perbaikan, pelaksanaan, penguatan, penyelarasan, dan pengkajian yang lebih tepat dan efektif, baik dalam bisnis, proses kerja, maupun organisasi. Keseluruhan upaya tersebut bertujuan untuk tetap memperkokoh pilar-pilar bisnis Bank, yang menopang dan menentukan keberhasilan visi dan misi perusahaan untuk mewujudkan inklusi keuangan di Indonesia.
“We Are Here to Provide Financial Inclusion” is the theme for 2014 Annual Report of Bank Andara (“Bank”). This theme was put forward due to the Bank's commitment and consistency from its establishment in 2009 until now in building partnerships with Rural Banks (“Bank Perkreditan Rakyat / BPR”) and Micro-Finance Institutions (“MFI”). Throughout 2014, Bank Andara remained focused on internal consolidation strategies for improvement, implementation, reinforcement, alignment, and assessment which are more accurate, more efficient, and more effective in business, work processes, and organization. These efforts sought to keep strengthening the Bank's business pillars, which support and determine the success of the company’s vision and mission to provide financial inclusion in Indonesia.
Bank Andara berharap dapat terus memperluas jangkauan layanan yang ditandai dengan:
Bank Andara looks forward to continuously improving its service outreach in the years ahead, as indicated by:
a) Increased amount and enhanced quality of loans. b) Increased number of BPRs and MFIs to receive financing facilities. c) Increased number of depositors. d) Increased program of lending and funding, also features of the fee-based income. e) Accelerating efficiency level significantly.
a) Peningkatan jumlah dan kualitas kredit.
b) Penambahan jumlah BPR dan LKM penerima fasilitas perbankan. c) Peningkatan jumlah deposan. d) Penambahan program dari kredit, simpanan, dan fitur-fitur dari fee-based income. e) Percepatan tingkat efisiensi secara signifikan. Bank Andara percaya bahwa keberhasilan pencapaian kinerja Bank harus mencakup keberhasilan pada (i) pertumbuhan usaha, baik dari sisi keuangan maupun operasional; (ii) penerapan menajemen risiko; (iii) kepatuhan dan tata kelola perusahaan; (iv) jangkauan pelayanan; dan (v) manfaat yang dinikmati langsung oleh masyarakat, khususnya mitra BPR, LKM, dan nasabah akhir.
8
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Bank Andara believes that the Bank’s success should include achievements in (i) business growth, both financially and operationally; (ii) risk management implementation; (iii) compliance with good corporate governance; (iv) service outreach; and (v) benefits for the public, specifically BPR, MFI partners, and their end clients.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
9
IKHTISAR UTAMA-EXECUTIVE HIGHLIGHTS
KINERJA UTAMA
PERFORMANCE HIGHLIGHTS Pendapatan Bunga
Interest Income 153,88 133,34
LKM Mitra Bank 737
2012
Bank’s MFI Partners 796
2013
108,17
770
2012
2014
Dalam miliar Rp - in billions Rp
Dana Pihak Ketiga
Jumlah Penyaluran Kredit
Third Party Funds 839,28
745,59
2013
2014
Dalam miliar Rp - in billions Rp
Total Loans
1.140,49 698,63
980,33
678,10
2012
2013
2012
2014
Dalam miliar Rp - in billions Rp
Dalam miliar Rp - in billions Rp
Aset Bank
Bank’s Assets
1.220,73
1.295,66 1.011,06
2012
2013
Dalam miliar Rp - in billions Rp
10
2013
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
2014
2014
IKHTISAR UTAMA-EXECUTIVE HIGHLIGHTS
IKHTISAR KEUANGAN
FINANCIAL HIGHLIGHTS Dalam miliar Rupiah
In billions of Rupiah
Notasi angka-angka pada tabel dan grafik di Laporan Tahunan ini dalam Bahasa Indonesia DATA KEUANGAN
2014
2013
2012
1.011,06
1.295,66
1.220,73
Total Assets
Jumlah Penyaluran Kredit
678,10
1.140,49
980,33
Total Loans
Jumlah Simpanan Nasabah
109,22
180,79
210,85
Deposits from Customers
Jumlah Simpanan dari Bank Lain
589,41
658,48
534,74
Deposits from Other Banks
Jumlah Ekuitas
177,48
197,40
239,96
Total Equity
Pendapatan Bunga
133,34
153,88
108,17
Interest Income
Beban Bunga
(81,12)
(88,97)
(60,38)
Interest Expense
52,22
64,91
47,80
Net Interest Income
3,69
1,52
3,99
Other Operating Income
Beban Operasional
(75,26)
(72,38)
(49,51)
Operating Expense
Rugi Operasional
(19,35)
(26,02)
(2,26)
Operating Income
Rugi Sebelum Pajak
(20,65)
(25,59)
(2,16)
Income Before Tax
Jumlah Aset
Pendapatan Bunga – Bersih Pendapatan Operasional Lainnya
RASIO KEUANGAN (%) Imbal Hasil Aset (ROA)
2014
2013
2012
FINANCIAL DATA
FINANCIAL RATIOS (%)
(1,91)
(1,94)
(0,33)
Return on Assets (ROA)
Imbal Hasil Ekuitas (ROE)
(11,00)
(18,99)
(1,77)
Return on Equity (ROE)
Kredit yang Diberikan terhadap DPK*
133,52
630,82
464,94
Loans to Deposits Ratio (LDR)*
Kewajiban Penyediaan Modal Minimum dengan memperhitungkan risiko kredit dan operasional
44,18
33,87
40,88
CAR with credit and operational risks
Rasio Kredit Bermasalah – Kotor
3,05
1,83
0,15
Non Performing Loan/Gross
Rasio Kredit Bermasalah – Bersih
0,29
0,02
0,02
Non Performing Loan/Net
Marjin Pendapatan Bunga Bersih
4,95
5,31
5,30
Net Interest Margin (NIM)
142,12
116,81
102,04
Operating Expense to Operating Income
Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional *
Numerical notations in all tables and graphs in this Annual Report are in Bahasa
Terdapat perbedan formula: 2014 : Total loan non bank/DPK non bank 2013 & 2012 : Total loan bank + non bank/DPK non bank
*
There are differences in formula calculation: 2014 : Total loans to non-bank borrowers/ Third Party Funds (non-bank) 2013 & 2012 : Total loans to bank + non-bank borrowers/ Third Party Funds (non-bank)
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
11
PERISTIWA PENTING SIGNIFICANT EVENTS
Januari 2014
Juni 2014
Bank Andara memperkenalkan pengiriman uang dari luar negeri melalui fasilitas BNI Wesel PIN sebagai bagian dari layanan AndaraLink
September 2014 Bank Andara meluncurkan program linkage dengan BPR melalui program pembiayaan bersama, Andara Pembiayaan Bersama, untuk lebih mengembangkan produk kredit dan meningkatkan pinjaman kepada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
• Bank Andara membuka kantor cabang baru di Jakarta sebagai komitmen Bank untuk menjangkau dan melayani nasabah dan masyarakat lebih cepat dan lebih baik, serta sebagai bagian dari strategi untuk meningkatkan penetrasi pasar Bank. • Bank Andara beserta mitra LKM mengadakan program AndaraLink Roadshow di beberapa daerah di Sulawesi Selatan yaitu: Sengkang, Belopa, Palopo, Masamba, Sidrap, Shiva, dan Attapange.
June 2014 January 2014 Bank Andara introduced remittances from abroad through BNI Wesel PIN facility as part of AndaraLink services.
•
Bank Andara opened a new branch office in Jakarta as part of the Bank’s commitment to reaching and serving customers and public faster and better, as well as part of its strategy to increase the market penetration of the Bank.
• Bank Andara with MFI partners held AndaraLink Roadshow program in areas of South Sulawesi, which are: Sengkang, Belopa, Palopo, Masamba, Sidrap, Shiva, and Attapange.
12
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
September 2014 Bank Andara launched a linkage program with BPRs through a joint financing program, Andara Pembiayaan Bersama, to further develop credit products and increase lending to micro, small, and medium enterprises (MSMEs).
Bank Andara beserta Mercy Corps Indonesia dan Syngenta Indonesia mengimplementasikan model pembiayaan terintegrasi “Financial Eco-System” dengan program perdana memberikan pembiayaan untuk pengembangan tanaman jagung di Kabupaten Bima dan Dompu, Nusa Tenggara Barat.
Desember 2014 Bank Andara beserta PT AIG Insurance menandatangani kerjasama perdana untuk penyediaan Asuransi Kesehatan dan Kecelakaan Mikro (Asuransi Mikro) bagi BPR-BPR anggota ABB wilayah Denpasar dengan manfaat yang membantu nasabah BPR dalam perlindungan untuk diri dan keluarga.
November 2014
December 2014
Bank Andara with Mercy Corps Indonesia and Syngenta Indonesia implemented an integrated financing model "Financial EcoSystem" with a pilot program to provide funds for the cultivation of corn crop in Bima and Dompu, West Nusa Tenggara.
Bank Andara with PT AIG Insurance signed an initial cooperation for the provision of Micro Insurance (Health and Accident) for BPRs in ABB Denpasar with benefits that help BPRs' end clients in the protection of themselves and families.
November 2014
PENGHARGAAN AWARDS "Corporate Social Responsibility & Information Technology" Bank Andara membukukan prestasi dan mendapat penghargaan dalam Anugerah Perbankan Indonesia 2014 sebagai 3 Besar untuk kategori: BUKU 1 (Bank dengan modal inti kurang dari Rp1 Triliun) – Perusahaan Non TBK. Terutama, Peringkat 1 untuk sub kategori Teknologi Informasi dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan sebagai penghargaan atas komitmen Bank Andara dalam perbaikan kinerja teknologi dan misi sosialnya. Penghargaan ini diumumkan pada tanggal 18 November 2014.
Bank Andara has been recognized in the 2014 Indonesian Banking Awards as the Top 3 for category: Bank with capital less than Rp1 Trillion (Non Public Listed Company). Especially, Rank 1 for the sub category of Information Technology and Corporate Social Responsibility as recognition of the Bank Andara’s commitment in performance improvement of technology and its social mission. The award was announced on November 18, 2014.
Penilaian dilakukan terutama oleh Persatuan Bank Nasional (Perbanas) dan Majalah Economic Review terhadap Bank Swasta, Bank Persero, Bank Syariah, maupun Bank Pembangunan Daerah yang telah berhasil meningkatkan kinerja atau menciptakan pertumbuhan (Delta Growth) kinerja Bank, juga meningkatkan kontribusi yang signifikan bagi pengembangan bisnis, pasar modal, investasi dan perekonomian di Indonesia.
The judgment was assessed by the Banks Association and Economic Review Magazine for Private Banks, State-Owned Banks, Sharia Banks, and Local Banks that have achieved outstanding performance or achieved high growth (Delta Growth), as well as promoted significant contribution for business development, capital market, investment, and economy in Indonesia.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
13
14
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
LAPORAN MANAJEMEN - MANAGEMENT REPORT
SAMBUTAN DEWAN KOMISARIS MESSAGE FROM THE BOARD OF COMMISSIONERS Tahun 2014 merupakan tahun yang penuh dengan perubahan signifikan pada lingkungan bisnis dan lingkungan ekonomi di Indonesia. Berbagai kendala dari sisi internal maupun terkait perubahan signifikan ini belum dapat diatasi sepenuhnya sehingga strategi bisnis yang ditetapkan juga tidak berjalan dengan baik. Secara nasional, hal tersebut terutama terkait dengan kondisi politik nasional sebelum dan sesudah proses pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia yang telah mengakibatkan adanya pelambatan dalam aktivitas ekonomi nasional. Pada akhir tahun 2014, pemerintah terpilih mengeluarkan kebijakan subsidi bahan bakar untuk mengurangi tekanan fiskal dan mengatasi memburuknya neraca perdagangan, seiring adanya antisipasi pelaku pasar atas kebijakan pengurangan stimulus moneter oleh Federal Reserve.
The year 2014 was full of significant changes in the business and economic environment in Indonesia. Various constraints, both internal and related to the significant external changes were not fully resolved so that the defined business strategy did not go well also. Nationally, political conditions before and after the election of the President and Vice President of the Republic of Indonesia, resulted in the slowdown of the nationwide economic activity. At the end of 2014, the elected government issued a new policy to reduce fuel subsidies, lessen fiscal pressure, and overcome the worsening trade balance, at the same time as market traders anticipated the monetary stimulus reduction policy by the Federal Reserve.
Sepanjang tahun 2014, sektor perbankan harus menghadapi efek negatif akibat perlambatan pertumbuhan kredit dan makin ketatnya persaingan di bidang pendanaan yang berakibat pada penurunan marjin bunga bersih dan terhadap tingkat profitabilitas sektor perbankan.
Throughout 2014, the banking sector had to face the negative effects due to the slowdown in credit growth and increasing competition in funding which resulted in a decrease in net interest margin and profitability of the banking sector.
KINERJA DAN REKOMENDASI
PERFORMACE AND RECOMMENDATION
Di tahun 2014, Bank tetap memfokuskan lini bisnisnya sebagai mitra perbankan wholesale yang melayani Lembaga Keuangan Mikro (LKM). Kami tetap setia menjalankan misi kami dan bekerja keras untuk melayani para LKM dalam membantu menyediakan produk dan jasa keuangan yang diperlukan bagi nasabah mereka. Dari aspek permodalan meskipun Bank masih dapat mempertahankan tingkat rasio kecukupan modal pada level jauh di atas level yang disyaratkan oleh otoritas namun demikian terdapat kecenderungan penurunan terkait dengan kerugian yang masih dibukukan Bank. Faktor utamanya masih terfokus pada penurunan kualitas aset pada penyediaan dana dalam bentuk kredit yang diberikan khususnya kepada nasabah segmen Koperasi.
In 2014, the Bank maintained its business focus as a wholesale banking partner to the microfinance institutions (MFIs). We have stayed true to our mission and worked hard to serve MFIs in helping them provide needed financial products and services to their clients. From the capital aspect, despite the Bank was able to maintain the level of capital adequacy ratio at a level well above the level required by the authorities but nevertheless there was a downward trend associated with the losses that recorded by the Bank from time to time. The main factor was still focused on reducing the asset quality of funds provision in the form of loans, especially to Cooperative customers segment.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
15
16
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Mengambil pengalaman dari tahun 2014, dalam kurun jangka pendek hingga akhir tahun 2015 diharapkan terdapat perubahan signifikan pada tingkat permodalan Bank dan sekaligus meningkatkan kapasitas likuiditas Bank dalam rangka mendukung target Rencana Bisnis Bank (RBB) secara keseluruhan. Termasuk upaya melakukan diversifikasi penyediaan dana dalam bentuk kredit kepada segmen nasabah selain LKM, meningkatkan upaya pengembangan aset berkualitas melalui skema pembiayaan bersama baik dengan BPR melalui linkage program pola joint financing maupun dengan bank umum lainnya melalui skema sindikasi. Dari sisi pendanaan, upaya dilakukan dengan mengembangkan aktivitas di bidang tresuri dan aktivitas lain yang dapat mendorong fee-based income Bank. Aktivitas tresuri diarahkan untuk dapat mendayagunakan ekses likuiditas yang dimiliki Bank agar dapat memberikan pendapat tambahan bagi Bank dengan tetap memperhatikan fungsi tresuri untuk mengelola likuiditas.
Taking the experience of 2014, within the short term until the end of 2015 there are expected significant changes in the level of bank capital and liquidity while enhancing the capacity of the Bank in order to support the Business Plan targets Bank (RBB) as a whole. Including efforts to diversify the supply of funds in the form of a credit to the customer segments other than MFIs, increase efforts to develop quality assets through joint financing scheme either with BPR through linkage program as well as the pattern of joint financing with other banks through syndication scheme. From the funding side, efforts are being made to develop activities in the areas of treasury and other activities that can encourage fee-based income of the Bank. Treasury activities directed to utilize excess liquidity held by the Bank in order to provide an additional opinion to the Bank with regard to the treasury function to manage liquidity.
TATA KELOLA PERUSAHAAN & TANGGUNG JAWAB SOSIAL
GCG & CSR
Dewan Komisaris terus melakukan fungsi pengawasan secara aktif terhadap Bank dan memberikan perhatian pada praktek tata kelola yang baik guna meraih peningkatan nilai dan pertumbuhan berkelanjutan. Kami melakukan pertemuan dengan Direksi secara teratur dan memberikan rekomendasi yang diperlukan. Dalam hal ini, kami sepenuhnya didukung oleh Komite Dewan Komisaris yang terdiri dari Komite Remunerasi dan Nominasi, Komite Audit, dan Komite Pengawasan Risiko. Kami berkomitmen untuk bekerjasama aktif dengan manajemen guna membahas strategi dan kinerja usaha Bank, serta perkembangan pasar terakhir. Termasuk meningkatkan kualitas kepatuhan Bank terhadap semua peraturan yang berlaku, dengan tetap menjaga etika dan praktik-praktik usaha dengan sebaik-baiknya.
The Board of Commissioners has actively carried out its supervisory functions on the Bank during the year. We convened with the Board of Directors on a regular basis and provided recommendations as needed. In doing so, we are fully supported by the committees under the Board comprising Remuneration and Nomination, Audit, and Risk Oversight. We are committed to working with the management for the Bank’s strategy and business performance, also the latest market development. Including the quality improvement of Bank’s compliance with all prevailing regulations, while maintaining high standard of ethics and best practices.
Bank Andara didirikan dengan mengemban misi sosial yang selalu menjadi bagian penting dari perjalanan Bank dan tetap melanjutkan upayaupayanya di bidang tanggung jawab sosial. Pada tahun 2014, Bank memberikan pelatihan kepada LKM untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan mereka dalam bidang usahanya masing-masing, serta edukasi literasi keuangan kepada nasabah akhir. Kegiatan Corporate Social Responsibilty (CSR) di bidang lainnya juga telah dilakukan oleh Bank, seperti pemberian bantuan kepada korban bencana alam dan gerakan hemat energi.
Our social mission has always been an important part of why Bank Andara was founded. In 2014, the Bank continuously provided training to MFIs to improve their knowledge and effectiveness in their respective businesses, and financial literacy education to MFI end-clients. I am also delighted to report that other CSR activities have been undertaken by the Bank in other areas, including environment preservation and energy-saving initiatives.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
17
TINJAUAN KE DEPAN DAN APRESIASI
OUTLOOK AND ACKNOWLEDGEMENT
Ekonomi global di tahun 2015 masih tetap akan diliputi dengan ketidakpastian dan kembali akan menjadi tantangan bagi perbankan Indonesia. Namun demikian, Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan dimulai pada tahun depan akan semakin memberikan berbagai peluang baru. Kedepannya, kita harus tetap komitmen dan fokus untuk meningkatkan kinerja Bank dan cermat mengambil peluang untuk meraih profitabilitas, serta selalu mengamati, mengevaluasi, dan mencermati kondisi-kondisi yang terjadi atau berdampak pada sektor perekonomian.
The global economy in 2015 will still be surrounded with uncertainty and again will be a challenge for the banking industry in Indonesian. Nevertheless, the ASEAN Economic Community (AEC), which will begin in the next year, will provide new opportunities. Going forward, we must remain committed and focused to improve the Bank’s performances and take the opportunity to achieve profitability, and always observe, evaluate, and examine the conditions that occur or impact on the economy.
Atas nama Dewan Komisaris, perkenankan saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada rekanrekan Komisaris dan para pemegang saham: Mercy Corps, IFC, DWM, KfW, HTF, dan Bapak I Wayan Gatha atas kepercayaan dan komitmen yang terus diberikan kepada Bank Andara. Kami juga menyampaikan apresiasi kepada jajaran Direksi dan seluruh pegawai atas dedikasi, kerja keras, dan loyalitas yang diberikan kepada Bank. Terakhir, penghargaan yang tulus kami sampaikan kepada mitra BPR dan LKM yang telah berbagi misi dengan Bank Andara dalam meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia.
On behalf of the Board of Commissioners, I would like to thank my fellow Commissioners and the shareholders: Mercy Corps, IFC, DWM, KfW, HTF and Mr. I Wayan Gatha for their continuous trust and commitment to Bank Andara. We also extend our deep appreciation to Bank Andara’s Directors and staff for their dedication, hard work, and loyalty. Last but not least, our sincere appreciation goes to all of our MFI and Cooperative partners who have been sharing Bank Andara’s mission in eradicating poverty and promote financial inclusion in Indonesia.
Stephen Mitchell Presiden Komisaris President Commissioner
18
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
LAPORAN MANAJEMEN - MANAGEMENT REPORT
SAMBUTAN DIREKSI
MESSAGE FROM THE BOARD OF DIRECTORS Tahun 2014 merupakan tahun yang penuh dengan dinamika dan tantangan bagi industri perbankan, termasuk bagi Bank Andara. Perkembangan ekonomi nasional yang lebih lambat, kondisi likuiditas pasar yang ketat, dan adanya peningkatan resiko kredit yang dialami Bank, mengharuskan Bank untuk mengambil langkah-langkah strategis dan perubahan dalam melaksanakan bisnis dari sisi produk, pelayanan, dan organisasi.
2014 was a year full of dynamics and challenges for the banking industry, including for Bank Andara. Slower national economic growth, tight market liquidity, and an increase in credit risk experienced by the Bank, force the Bank to take strategic steps and to make adjustments in running its business in term of products, services, and company’s organization.
KINERJA PERUSAHAAN
COMPANY’S PERFORMANCE
Kebijakan Strategis Pada tahun 2014, Bank tetap berfokus menjalankan roda usahanya dengan mengadopsi model bisnis wholesale banking. Bank terus berkomitmen untuk memberikan layanan keuangan baik secara langsung maupun melalui kemitraan dengan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan LKM non bank lainnya untuk melayani mereka yang kurang dan/atau belum memiliki akses layanan jasa keuangan secara formal di Indonesia.
Strategic Policy In 2014, the Bank continued to focus on operating its business by adopting the wholesale banking business model. Through partnerships with Rural Banks (BPRs) and other non-bank MFIs, the Bank was committed to serving those who did not have and/or lacked access to formal financial services in Indonesia.
Kinerja Keuangan Walaupun menghadapi tantangan yang sulit, Perusahaan berhasil mencapai 85,87% dari target pendapatan yang ditetapkan untuk tahun 2014 yaitu sebesar Rp155,29 miliar. Faktor likuiditas pasar yang ketat dan peningkatan kredit bermasalah (NPL) Bank menjadi faktor utama yang membuat realisasi kredit dilakukan dengan sangat hati-hati. Aset Perusahaan mengalami penurunan sebesar 21,97%, dari Rp1,296 triliun menjadi Rp1,011 triliun. Namun, penurunan pendapatan bunga lebih sedikit daripada penurunan aset yaitu sebesar 13,35% per 31 Desember 2014 dibanding tahun 2013 atau dari Rp153,88 miliar menjadi Rp133,34 miliar.
Financial Performance Despite facing difficult challenges, Bank managed to achieve 85.87% of Rp155.29 billion revenue target in 2014. Tight market liquidity and the increase in the Bank’s NPL were the key factors that made extensions of the credit done very cautiously. The Bank’s assets declined by 21.97%, from Rp1.296 trillion to Rp1.011 trillion. However, the drop in interest income was less than the drop in the asset i.e. 13.35% compared to 2013 or from Rp153.88 billion to Rp133.34 billion.
Kredit bermasalah akhir tahun 2014 tercatat meningkat menjadi 3,05% (gross) dibanding tahun sebelumnya sebesar 1,83% (gross), dengan CKPN sebesar Rp10,05 miliar di akhir tahun 2014, membaik dari tahun sebelumnya sebesar Rp20,07 miliar. Pada akhir tahun 2014, Bank membukukan
NPL at the end of 2014 increased to 3.05% (gross) compared to 1.83% (gross) in the previous year, with provision for impairment loss of Rp10.05 billion at the end of 2014 compared to Rp20.07 billion in the previous year. At the end of 2014, the Bank booked a loss for the year of Rp19.61 billion
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
19
rugi tahun berjalan sebesar Rp19,61 miliar, membaik 51,35% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp40,31 miliar.
compared to Rp40.31 billion in the previous year.
Di sisi jangkauan pasar dan jaringan kemitraan pada akhir tahun 2014, jumlah LKM yang tercatat sebagai mitra Bank adalah 770 LKM, atau menurun 3,27% dibanding tahun 2013 sebanyak 796 LKM.
In terms of market share and business network, by the end of 2014, the number of MFIs registered as Bank’s partners was 770 MFIs, decreasing by 3.27% compared 796 MFIs in 2013.
Bank terus mengembangkan layanan dengan memberikan inovasi-inovasi dari segi produk dan pemasaran. Beberapa bentuk inovasi yang diluncurkan oleh Bank adalah (i) inisiatif pembiayaan petani jagung di Nusa Tenggara Barat (NTB) yang bekerjasama dengan BPR, sarana produksi pertanian (saprotan) seperti pemasok bibit dan pupuk, dan pembeli hasil panen sebagai bagian dalam misi meningkatkan kesejahteraan masyakat, (ii) penambahan fiturfitur baru AndaraLink yang mempermudah dan meningkatkan keamanan AndaraLink, dan (iii) upaya peningkatan perolehan sumber pendanaan dari individu dan non BPR, selain itu juga Bank telah melakukan promosi dengan program peningkatan simpanan, antara lain program Deposito Berhadiah, program Andara Simpanan Bermanfaat (Andara Smart), dan Giro Average Balance.
The Bank continued to expand services by providing innovations in term of products and marketing. Some of the innovations launched by the Bank including (i) initiative to finance corn farmers in West Nusa Tenggara (NTB) in cooperation with BPR, seed and fertilizer suppliers, and crop off-takers. This was part of the Bank’s mission to improve financial inclusion, (ii) introduced additional features of AndaraLink to improve ease of use and improve security of AndaraLink, and (iii) Bank undertook to increase funding sources from individuals and non BPR, while also promoting the Bank’s saving program by offering Prizes on Deposits, fund placement programs (Andara Smart), and Average Balance Current Account.
Pada tahun 2014, Bank juga berupaya meningkatkan efisiensi di berbagai bidang termasuk menurunkan biaya tenaga kerja untuk memperbaiki BOPO
In 2014, the Bank also made efforts to increase efficiency in all aspects including overhead costs to improve Operating Expenses Operating Income (Beban Operasional Pendapatan Operasional / BOPO).
Penerapan Tata Kelola Bank Merupakan proses yang berkelanjutan dan tanggung jawab dari setiap pemangku kepentingan di Bank untuk menerjemahkan setiap pilar tata kelola Bank. Untuk itu, Bank berkomitmen untuk terus meningkatkan mutu penerapan tata kelola Bank yang baik dari tahun ke tahun. Pada tahun 2014, sejumlah inisiatif pengembangan tata kelola dilaksanakan Bank, diantaranya penyempurnaan dan penguatan pada bidang pengelolaan risiko serta peningkatan dalam pengawasan dan pengendalian internal Bank
Implementation of Bank’s Corporate Governance To translate each pillar of the Bank's governance is an ongoing process and the responsibility of each stakeholder in the Bank. To that end, the Bank is committed to constantly enhancing the quality of GCG implementation from year to year. In 2014, a number of corporate governance initiatives were implemented by the Bank, includingh improvement and strengthening of risk management and the Bank’s internal control.
Upaya perbaikan dan peningkatan dalam bidang tata kelola Bank kembali mendapatkan pengakuan dari pihak luar, dengan penghargaan Peringkat 4 untuk Good Corporate Governance (GCG) pada ajang Anugerah Perbankan Indonesia 2014 yang diadakan pada bulan November 2014.
The initiative to continuously improve GCG implementation within the Bank, regained recognition from other party. The Bank was ranked 4 for GCG awarded at “Anugerah Perbankan Indonesia 2014” (2014 Indonesian Banking Awards) in November 2014.
Tanggung Jawab Sosial Didukung oleh Dewan Komisaris, Direksi, pemilik saham, dan seluruh pegawai, Bank telah melaksanakan kegiatan sosial di berbagai bidang, antara lain edukasi literasi keuangan
Social Responsibility With support from BOC, BOD, shareholders, and all of the Bank’s employees, the Bank carried out social activities in various areas, including financial literacy education to the society and trainings to
20
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
21
kepada masyarakat dan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi LKM mitra. Bank juga telah memberikan bantuan sandang, pangan, dan obat-obatan untuk membantu korban yang terkena dampak bencana alam yang terjadi di Indonesia, seperti bencana banjir di Jakarta dan bencana letusan Gunung Kelud di Jawa Timur. Pada November 2014, Bank juga mendapatkan penghargaan Peringkat 1 untuk Tanggung Jawab Sosial (Corporate Social Responsibility / CSR) pada ajang Anugerah Perbankan Indonesia 2014.
improve the MFIs’ competencies. The Bank has also donated clothing, foods, and medicines to help victims affected by natural disasters that occurred in Indonesia, such as the floods in Jakarta and the eruption of Mount Kelud in East Java. On November 2014, the Bank also was ranked 1 for CSR in the 2014 Indonesian Banking Award event.
Pengembangan Sumber Daya Manusia Bank meyakini bahwa pemilihan sumber daya manusia (SDM) yang tepat, jumlah yang optimal, dan memiliki kemampuan yang memadai tetap menjadi kunci keberhasilan dalam menjalankan organisasi dan roda usaha. Di tahun 2014 sesuai Rencana Bisnis Bank (RBB), pengembangan SDM terus menerus dilakukan dengan memberikan pelatihan sesuai kebutuhan Bank dan untuk memenuhi persyaratan pelatihan pegawai. Selama tahun 2014 telah diadakan 31 pelatihan dengan total peserta 189 pegawai, dimana total biaya pelatihan adalah Rp520,30 juta.
Human Resource Development The Bank believes that the keys success for the business lies in the recruitment and selection of human resources (HR), at an optimum number with adequate competencies. Aligned with Bank Business Plan (Rencana Bisnis Bank / RBB), in 2014 the Bank continued to provide trainings as needed by the Bank as well as to meet the requirement of allocating 5% of the total human resource expenses for employee training. In 2014, the Bank held 31 trainings with a total of 189 employees as participants and the total training cost was Rp520,30 million.
Proses rekrutmen pegawai terutama untuk posisi tertentu yang penting bagi Bank terus diupayakan dengan harapan dapat memenuhi kebutuhan SDM yang diperlukan Bank.
Recruitment was also carried out by the Bank, focusing on key positions that needed to be filled.
Tinjauan 2015 Memasuki tahun 2015, dengan kondisi ekonomi nasional yang kurang kondusif, diperkirakan akan memberikan tantangan yang sulit untuk industri perbankan dan Bank Andara. Namun, Bank masih yakin dan optimis untuk berkembang dengan sehat karena langkah-langkah strategis yang sudah diambil pada tahun 2014 dapat mempersiapkan Bank untuk menghadapi tantangan yang ada.
Outlook for 2015 Embarking on 2015, with current uncertainty in the national economic condition, However, the Bank is certain and optimistic to attain healthy growth as the Bank is now better prepared to undertake future challenges due to strategic steps implemented in 2014.
Di tahun 2015, Bank akan fokus untuk menerapkan langkah-langkah berikut untuk memaksimalkan potensi bank yaitu: (i) pengelolaan resiko yang baik (ii) tata kelola perusahaan yang baik, (iii) memperbaiki rentabilitas, dan (iv) memperkuat permodalan.
In 2015, Bank will focus on implementing the following actions to maximize the potential of the Bank i.e.: (i) prudent risk management, (ii) good corporate governance, (iii) improving profitability, and (iv) strengthening capital base.
Penghargaan Atas nama Direksi, saya mengucapkan terima kasih kepada pemegang saham atas kepercayaan yang telah diberikan kepada kami, Dewan Komisaris yang telah melakukan pengawasan, serta seluruh pegawai Bank Andara yang telah mencurahkan seluruh bakat dan kemampuannya dalam berkarya. Kami juga menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan sebagai regulator, LKM mitra, serta para pemangku kepentingan lainnya.
Acknowledgement On behalf of the Board of Directors, I would like to thank the shareholders for their trust and commitment to the Bank, the Board of Commissioners for their supervision and guidance and all of Bank Andara’s employees for their hard work and talents. We also offer deep appreciation to Bank Indonesia and the Indonesia Financial Services Authority as the regulator; our MFI and cooperative partners; and all other stakeholders of the Bank.
22
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Semoga dukungan, kepercayaan, dan komitmen yang telah diberikan kepada Bank akan dapat mendorong pencapaian kinerja kami menjadi lebih baik lagi di tahun-tahun mendatang.
May this support, confidence, and commitment to the Bank will serve to drive us to ever greater achievements in the years ahead.
DARWIN WIBOWO Direktur Utama President Director
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
23
LAPORAN MANAJEMEN - MANAGEMENT REPORT
RENCANA DAN STRATEGI PLAN AND STRATEGY
STRATEGI 2014 ARAH KEBIJAKAN BANK
2014 STRATEGY THE BANK’S POLICY DIRECTION
Bank masih akan tetap fokus memberikan akses finansial kepada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (“UMKM”) melalui Bank Perkreditan Rakyat (“BPR”) maupun Lembaga Keuangan Mikro (“LKM”) lainnya, sebagai wujud komitmen Bank dalam mendukung pelaksanaan sistem keuangan inklusif. Namun demikian, Bank akan meninjau kembali model penyaluran kredit yang selama ini diberikan dengan pola executing, dengan menjajaki pola pembiayaan bersama BPR langsung kepada UMKM. Hal itu merupakan bentuk dari diversifikasi bisnis untuk menopang kesinambungan (going concern) Bank, dimana di masa mendatang pola pembiayaan tersebut dinilai dapat meningkatkan pendapatan bunga bersih yang dapat mengurangi biaya operasional Bank, termasuk biaya penyisihan kerugian akibat adanya kredit bermasalah.
The Bank will continue to focus on providing financial access to Micro, Small, and Medium Enterprises (“MSME”) through Rural Banks (Bank Perkreditan Raykat / BPR) as well as other Micro Finance Institutions (MFIs), as part of the Bank’s commitment to supporting the implementation of financial inclusion system. Nevertheless, the Bank will reevaluate the lending distribution models utilized to date on the executing basis, by exploring joint financing with Rural Banks directly to the MSMEs. This serves as a form of business diversification to support the Bank’s sustainability, wherein going forward, this financing pattern is expected to increase net interest income to cover all Bank operating cost.
Sebagai langkah awal dalam penyaluran kredit dengan pola baru tersebut, Bank akan melakukan pengembangan dan uji coba pada tahun 2014. Hasil dari pengembangan dan uji coba tersebut akan menjadi landasan bagi Bank untuk melakukan ekspansi kredit di tahun-tahun mendatang.
The Bank will, as an initial step for channeling loans through this new scheme, develop and test in 2014. Development and test results will serve as the foundation for the Bank to expand loans in the coming years.
Selain diversifikasi bisnis, Bank senantiasa meningkatkan tata kelola perusahaan yang baik dengan membangun budaya kerja, budaya kepatuhan, memperkuat kerangka manajemen risiko, termasuk pengendalian internal (internal control) dan audit internal, meningkatkan pengawasan Direksi dan Dewan Komisaris beserta Komitenya.
In addition to business diversification, the Bank will constantly strive to enhance Good Corporate Governance by developing its work culture and compliance culture, strengthening the risk management framework, including internal control and internal audit, as well as improving oversight of the Board of Directors and Commissioners along with its committees.
Dalam rangka menjaga sustainabilitas Bank, dalam jangka pendek Bank akan melakukan efisiensi melalui pengurangan biaya (cost reduction), terutama biaya operasional dan biaya tenaga kerja.
In order to maintain the Bank’s sustainability, the Bank will, in the short-term, undertake cost reduction, especially in terms of operational costs and labor costs.
24
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
LANGKAH-LANGKAH STRATEGIS
STRATEGIC STEPS
Langkah-langkah strategis yang akan dilaksanakan dalam jangka pendek guna mendukung arah kebijakan Bank meliputi:
Strategic measures that will be implemented in the short- term to support the Bank’s policy directions include:
a. Meningkatkan kualitas portofolio kredit saat ini melalui penurunan porsi portofolio kredit kepada koperasi, perbaikan struktur jaminan (collateral mix), re-pricing secara lebih konsisten, perbaikan risk scoring tool, dan sebagainya. b. Melakukan diversifikasi bisnis melalui pengembangan dan ujicoba pola pembiayaan bersama dengan BPR langsung kepada UMKM untuk memperbaiki pendapatan bunga dan penyebaran risiko kredit. c. Menurunkan biaya dana yang relatif lebih murah sekaligus untuk mengurangi konsentrasi deposito yang terlalu tinggi melalui peningkatan jumlah deposan dengan rata-rata nominal deposito yang lebih kecil dan dengan tingkat bunga lebih rendah. d. Menjajaki sumber-sumber pinjaman baru dengan bunga lebih murah, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, termasuk dari pemegang saham. e. Mempercepat pencapaian tingkat efisiensi Bank melalui pengurangan biaya (cost reduction) secara signifikan, terutama pengurangan biaya tenaga kerja dan biaya operasional lainnya. f. Meningkatkan pendapatan fee-based dari transaksi AndaraLink melalui penambahan content biller yang lebih beragam, serta melakukan kerjasama dengan institusi lain untuk menambah jaringan pengguna AndaraLink.
a.
Improving the quality of the current loan portfolio by reducing the portion of the loan portfolio allocated to cooperatives, improve the collateral mix, consistent re-pricing, improved risk-scoring tools, and so forth.
b.
Business diversification by developing and testing joint financing scheme with Rural Banks directly to MSMEs to improve interest income and credit risk diversification.
c.
Lowering cost of funds that is relatively cheaper while simultaneously reducing the concentration of deposits, by increasing the number of depositors with lower average deposit and lower interest rate.
g. Meningkatkan efisiensi melalui peningkatan kinerja teknologi sistem informasi dengan mengimplementasikan sistem otomasi, seperti proses persetujuan kredit (Loan Approval System), sistem pelaporan keuangan dari nasabah, interface yang
d. Exploring new sources of loans with lower interest, both domestically and abroad.
e. Accelerating the Bank’s efficiency through significant cost reduction, especially in terms of reducing labor costs and other operating costs.
f. Increasing fee-based income from AndaraLink transactions by adding more diverse biller content, as well as cooperation with other institutions to expand AndaraLink’s user network.
g.
Enhancing efficiency by increasing the use of information technology systems through the application of automation systems, such as the credit approval process (Loan Approval System), financial reporting system of the customer, interface that connects the core
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
25
menghubungkan antara core banking system dengan sistem AndaraLink, otomasi proses treasury, dan sebagainya.
h. Memprioritaskan pemberian pelatihan tentang analisa kredit, penyelesaian kredit bermasalah, dan manajemen risiko.
h. Prioritizing training on credit analysis, resolution of non-performing loans, and risk management.
While the strategic measures for the medium term include:
Sedangkan langkah-langkah strategis dalam jangka menengah meliputi:
a. b.
Melakukan ekspansi kredit melalui pola pembiayaan bersama dengan BPR untuk mendapatkan pendapatan bunga yang lebih baik dan untuk penyebaran risiko yang lebih baik pula. Mencari pemegang saham baru untuk memperkuat permodalan Bank dengan memprioritaskan investor domestik.
26
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
a.
banking system with AndaraLink systems, automation of treasury processes, and so forth.
Credit expansion through a joint financing scheme with Rural Banks to secure better interest income, and better risk diversification as well.
b. Seeking new shareholders to strengthen the Bank’s capital by prioritizing domestic investors.
STRATEGI 2015 ARAH KEBIJAKAN BANK
2015 STRATEGY THE BANK’S POLICY DIRECTION
Arah kebijakan akan tetap sesuai visi dan misi Bank dengan melakukan diverisifikasi bisnis baik dari sisi aset maupun liabilitas. Sebagian besar portofolio Bank akan tetap berupa LKM, terutama BPR. Selain pengembangan dari apa yang telah dilakukan Bank selama 5 (lima) tahun terakhir, yaitu pinjaman ke LKM dan layanan AndaraLink, pada akhir tahun 2014 Bank mulai memberikan pinjaman retail kepada individu dengan pola pembiayaan bersama BPR untuk nasabah BPR (linkage program dengan skema joint financing).
Direction of the Bank’s policies will stay in line with its vision and mission statements by effecting business diversification in terms of assets and liabilities. The dominant portion of the Bank’s portfolio will still lie with MFIs, particularly BPR. In addition to the expansion of the activities that it has conducted for the past 5 (five) years, namely loans to MFIs and the Andaralink service, at the end of 2014 the Bank has started to provide retail loans to individuals through a joint financing scheme with BPR to BPR’s customers (linkage program using a joint financing scheme).
Dari sisi liabilitas, Bank juga telah dan akan terus membangun dan membina kerjasama dengan bank umum lainnya untuk mendapatkan fasilitas antar bank yang diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan kepada Bank; meningkatkan pelayanan kepada nasabah individual dan non individual dengan melakukan promosi dan beberapa alternatif bentuk simpanan (tabungan); melakukan pembelian surat berharga yang berisiko rendah (obligasi pemerintah); serta menjajaki kemungkinan mendapatkan pinjaman atau menerbitkan medium term notes tergantung dari kondisi keuangan Bank dan kondisi pasar pada waktunya.
In terms of liabilities, the Bank has developed and will continue to develop and foster cooperation with other commercial banks to acquire interbank funding facilities that are expected to boost confidence in the Bank; enhance deposit services to individual and non-individual customers through promotions and a number of alternative savings products; purchase of low-risk corporate and government bonds; and explore the possibility of obtaining loans or issuing medium term notes taking into account the current financial condition of the Bank and current market conditions.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
27
PROFIL PERUSAHAAN - COMPANY PROFILE
Sekilas Bank Andara
Bank Andara At A Glance
Didirikan pada tahun 1980 dengan nama Maskapai Andil Indonesia Bank Pasar Seri Partha. Pada tahun 1989 memperoleh izin sebagai bank umum dan pada tahun 1997 berubah nama menjadi PT Bank Sri Partha yang berfokus pada pembiayaan bagi UMKM yang berada di Bali. Setelah diakuisisi oleh sekelompok pemegang saham yang memiliki reputasi internasional, baik di bidang sosial maupun perbankan, pada tahun 2009 berubah nama menjadi PT Bank Andara.
Founded in 1980 as Maskapai Andil Indonesia Bank Pasar Seri Partha, the Bank received its license to operate as a commercial bank in 1989. In 1997 it changed its name to PT Bank Sri Partha which focused on providing financing for micro and small medium enterprises in Bali. Following an acquisition by a group of shareholders with international reputation for their social and banking activities, the bank’s name was changed to PT Bank Andara in 2009.
Para pemegang saham memiliki beberapa kesamaan yang signifikan yang pada akhirnya mendasari seluruh kegiatan usaha Bank. Kesamaan tersebut, antara lain mendukung kegiatan pembangunan masyarakat, berlatar belakang keuangan dan/atau perbankan serta memiliki perhatian terhadap pengembangan sektor ekonomi mikro di Indonesia. Saat ini, pemegang saham Bank Andara terdiri dari Mercy Corps (pemegang saham pengendali), DWM Fund S.C.ASICAV SIF, International Finance Corporation (IFC), KfW, Hivos-Triodos Fund, dan I Wayan Gatha.
The shareholders also share some significant common ground that serve as foundations for the Bank’s business, such as: active roles in promoting community development, banking experience, as well as concern for developing micro economic sectors in Indonesia. Today, Bank Andara shareholders comprise Mercy Corps (controlling shareholder), DWM Fund S.C.A-SICAV SIF, International Finance Corporation (IFC), KfW, Hivos-Triodos Fonds, and I Wayan Gatha.
Hingga akhir tahun 2014, Bank Andara telah menjalin kerjasama dengan 770 LKM di seluruh Indonesia dan berencana untuk mencapai 1.200 LKM dalam tiga tahun ke depan. Sebagai sebuah bank umum, Bank Andara menyediakan produk simpanan, produk kredit, dan layanan AndaraLink. LKM yang bekerjasama dengan Bank Andara dapat memperoleh akses permodalan dengan biaya terjangkau yang dapat digunakan untuk mendukung pertumbuhan usahanya serta usaha para nasabah akhirnya.
As of December 31, 2014, Bank Andara has established partnerships with 770 MFIs throughout Indonesia and plans to reach 1,200 MFIs in the next three years. As a licensed commercial bank, Bank Andara provides a range of flexible and long-term financing instruments as well as technology-based innovative products. MFIs that have partnership with Bank Andara have access to affordable, flexible and long-term sources of capital that can be used to support their business’ growth as well as that of their clients’.
28
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
IMAGE PROFILE
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
29
PROFIL PERUSAHAAN - COMPANY PROFILE
JEJAK LANGKAH MILESTONES
2008 Mercy Corps, IFC, HTF, dan Catholic Organization for Relief and Development Aid (Cordaid) mengakuisisi Bank Sri Partha yang berkantor pusat di Bali.
2009. Bank berubah nama menjadi PT Bank Andara pada awal tahun 2009, dan mulai beroperasi secara penuh dengan fokus bisnis baru (wholesale banking) pada bulan April 2009, dengan 88 LKM menjadi debitur di tahun pertama dimana 37 diantaranya fokus pada pengentasan kemiskinan.
2008 Mercy Corps, IFC, HTF, and Catholic Organization for Relief and Development Aid (Cordaid) acquired Bank Sri Partha, headquartered in Bali, Indonesia.
2009 The Bank changed its name to Bank Andara and commenced its full operation as a wholesale bank in April 2009. During its first year of operation, the Bank successfully acquired 88 MFIs debtors, 37 of whom focused on poverty eradication.
Bank memfasilitasi pemeringkatan eksternal secara gratis bagi 38 LKM bekerjasama dengan Microfinance Innovation Center for Resources and Alternatives (MICRA) serta melakukan riset pengembangan infrastruktur kerangka teknologi yang dibiayai Bill & Melinda Gates Foundation melalui hibah kepada program MAXIS dari Mercy Corps.
In collaboration with social entrepreneurs, Microfinance Innovation Center for Resources and Alternatives (MICRA), the Bank facilitated free external rating service for 38 MFIs. The Bank also conducted research on the development of technology infrastructure platforms to help MFIs. This research was funded by Bill & Melinda Gates Foundation through a grant extended to Mercy Corps’ MAXIS programs.
Bank mempelopori program manajemen likuiditas secara kolektif (pooled liquidity management) dengan LKM, yang dikenal dengan nama Andara Bersama BPR (ABB). Bank juga menandatangani Nota Kesepahaman dengan Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) daerah Bali untuk pembentukan ABB Bali.
Bank Andara pioneered a pooled liquidity management program for MFIs known as Andara Bersama BPR (ABB). The Bank also signed a Memorandum of Understanding with Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo / Indonesian Association of Rural Banks) of Bali region, to establish ABB Bali.
2010 Bank menandatangani perjanjian implementasi ABB dengan Perbarindo Jakarta dan perjanjian penjaminan pinjaman dengan USAID. KfW bergabung menjadi pemegang saham Bank dengan kepemilikan sebesar 13,73%.
30
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
2010 The Bank signed the ABB Implementation Agreement with Perbarindo Jakarta, and a loan guarantee agreement with USAID. KfW, became the Bank’s shareholder 13.73% ownership.
2011 DWM bergabung sebagai pemegang saham Bank dengan kepemilikan sebesar 17,89% Peluncuran layanan AndaraLink.
2012 Relokasi kantor pusat dari Denpasar ke Jakarta. Bank Andara meraih keuntungan bulanan untuk pertama kalinya di bulan Juli 2012
2013
2011 DWM became the Bank’s shareholder with 17.89% ownership. AndaraLink was launched.
2012 Bank Andara relocated its headquarter from Denpasar to Jakarta. Bank Andara booked its first monthly profit in July 2012.
2013
Bank Andara membuka dua kantor cabang di Semarang dan Surabaya yang merupakan bentuk komitmen dalam memperluas jangkauan layanan kepada mitra dan calon mitra.
Bank Andara opened two branches in Semarang and Surabaya, representing the Bank’s commitment to expanding its service and outreach to partners as well as potential partners.
Bank Andara bekerjasama dengan Mercy Corps, Nokia Life dan Indosat menggelar pelatihan bertema ‘Mobile Value Added Service (MVAS) for Women Entrepreneurs’ di empat kota di Indonesia, yakni Bogor, Bojonegoro, Yogyakarta, dan Tegal. Pelatihan ini ditujukan bagi nasabah akhir (end clients), Bank Perkreditan Rakyat (BPR), Koperasi, dan LKM lain mitra Bank di daerah tersebut.
Bank Andara, in cooperation with Mercy Corps, Nokia Life and Indosat, held a training on ‘Mobile Value Added Service (MVAS) for Women Entrepreneurs’ in four cities, Bogor, Bojonegoro, Yogyakarta and Tegal. This training was facilitated for end clients, Rural Banks, Cooperatives and MFIs that are in partnership with Bank Andara in those areas.
Untuk kedua kalinya, Bank Andara memperoleh fasilitas pinjaman dari Standard Chartered Bank Indonesia. Fasilitas pinjaman kali ini berjumlah Rp57 miliar yang digunakan untuk memperkuat pendanaan Bank dalam membiayai sektor keuangan mikro.
Bank Andara received a loan facility from Standard Chartered Bank Indonesia for the second time. The Rp57 billion loan increased the Bank’s funding capacity to finance micro finance sector.
Bank Andara menandatangani Kerjasama Pemberian Fasilitas Kredit secara Terintegrasi dengan PT Bahana Artha Ventura (BAV). Melalui kerjasama ini Bank bersinergi dengan perusahaan modal ventura yang terafiliasi dengan BAV dalam memberikan fasilitas yang dibutuhkan.
Bank Andara signed an Integrated Loan Facility Agreement with PT Bahana Artha Ventura (BAV). Through this agreement the Bank established a synergy with BAV-affiliated venture capital companies to facilitate lending.
Bank Andara menandatangani kerjasama dengan Bosch Software Innovations dalam pengimplementasian perangkat lunak (software) BPM+ untuk meningkatkan efisiensi dalam proses pemberian kredit.
Bank Andara signed an agreement on the implementation of BPM+ software with Bosch Software Innovations to increase efficiency on loan approval process.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
31
PROFIL PERUSAHAAN - COMPANY PROFILE
VISI & MISI
VISION & MISSION VISI
VISION
Sebagai katalisator untuk menjangkau jutaan penduduk Indonesia yang kurang memiliki akses kepada sektor keuangan dengan cara menyediakan produk dan jasa keuangan inovatif melalui lembaga keuangan mikro.
As a catalyst to reach millions of Indonesian people whose lack on access to financial services by providing innovative financial product and services through MFIs.
MISI
MISSION
Untuk memperbaiki tingkat kehidupan jutaan penduduk Indonesia berpenghasilan rendah dengan memberikan akses layanan keuangan yang luas melalui kerjasama produktif dengan lembaga keuangan mikro secara berkesinambungan dan bertanggung jawab.
To improve standard of living for millions of low income people in Indonesia by providing access to financial services through sustainable and responsible productive cooperation with MFIs.
Per tanggal 1 Desember 2014 Visi dan Misi Bank mengalami perubahan menjadi:
As of December 1, 2014, the Bank's Vision and Mission were changed to:
VISI
VISION
Sebagai katalisator untuk menjangkau jutaan penduduk Indonesia yang kurang memiliki akses kepada sektor keuangan dengan cara menyediakan produk dan jasa keuangan inovatif baik melalui lembaga keuangan maupun secara langsung.
To serve as catalyst to reach millions of Indonesians that lack access to the financial sector by providing financial products and services through financial institutions as well as through direct means.
MISI
MISSION
Memberikan akses layanan keuangan yang luas baik secara langsung maupun melalui lembaga keuangan atau non lembaga keuangan secara berkesinambungan dan bertanggung jawab.
Provide access to wide-ranging financial services directly or through financial or non-financial institutions in a sustainable and accountable manner.
32
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PROFIL PERUSAHAAN - COMPANY PROFILE
NILAI NILAI DASAR CORE VALUES
Untuk mencapai visi dan misi Perusahaan, Bank Andara telah merumuskan nilai-nilai utama yang akan senantiasa dipegang teguh oleh seluruh Komisaris, Direksi, serta pegawai Bank sebagai pedoman yang mendasari setiap langkah dan kegiatan. Nilai-nilai utama Bank tersebut adalah:
To achieve the vision and to accomplish the mission of the Bank’s, Bank Andara has formulated core values that are to be upheld by all the Commissioners, Directors as well as the entire staff of the Bank. These core values will serve as guidelines in implementing each and every activity taken within and outside the Bank. The Bank’s core values are:
DAPAT DIPERCAYA Memiliki integritas, kredibilitas, serta reputasi pribadi yang handal dan terpercaya dengan kepercayaan yang tinggi serta citra diri yang sehat untuk membantu pencapaian tujuan organisasi secara objektif, konsisten, dan transparan.
TRUSTWORTHY Possess integrity, credibility, and personal reputation as reliable and trustworthy, with high self-confidence and healthy self-image to assist in achieving organizational goals in an objective, consistent, and transparent manner.
CEPAT TANGGAP Bersikap responsif, tidak cepat merasa puas, dan selalu melakukan perbaikan di semua lini pekerjaan, serta memandang perubahan pasar dengan cara pandang yang positif.
RESPONSIVE Responsive, not easily satisfied, and always striving to improve all aspects of work while viewing changing market circumstances with a positive mindset.
ADAPTIF Mampu secara efektif menyesuaikan diri dan mengatasi keadaan dan kondisi yang terus berubah untuk mencapai keberhasilan melaksanakan tugas yang ditetapkan serta mampu menerima semua tanggung jawab atas pengambilan suatu keputusan.
ADAPTIVE Able to adapt to changing conditions effectively and to complete tasks and responsibilities with a clientscentric approach.
KOMPETEN Memiliki kapasitas, keahlian, motivasi, dan etos kerja yang tinggi untuk bidang pekerjaan yang sedang dikerjakan sekarang serta untuk pengembangan karir di masa depan dan secara konsisten memberikan kontribusi yang positif.
COMPETENT Having the capacity, expertise, motivation, and high work ethics to conduct the tasks at hand professionally, and for future career development by continuously making positive contributions.
KREATIF Menciptakan ide, peluang, perubahan, serta inovasi nyata untuk kemajuan Bank Andara dan memberikan solusi yang tepat guna dan berhasil guna bagi individu dan tim sehingga dapat berkontribusi secara maksimal untuk kepentingan mitra dengan menggunakan sumber-sumber yang tersedia sebaik mungkin.
CREATIVE View ideas and challenges as opportunities for Bank Andara’s business development, by providing effective solutions for its partners by optimizing available resources.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
33
PROFIL PERUSAHAAN - COMPANY PROFILE
STRUKTUR ORGANISASI
SHARE HOLDERS GENERAL MEETING
ORGANIZATION STRUCTURE BOARD OF COMMISSIONERS
PRESIDENT DIRECTOR
IT & OPERATION DIRECTOR
INTERNAL AUDIT DIVISION
TREASURY DIVISION
BUSINESS DIVISION
FINANCE DIVISION
OPERATIONS DIVISION
ASSET & LIABILITY MANAGEMENT DEPT.
BRANCH
ACCOUNTING DEPT.
CENTRAL OPERATIONS DEPT.
LENDING DEPT.
BUDGETING & BIZ. PLANNING DEPT.
FUNDING DEPT.
REGULATORY REPORTING DEPT.
FEE BASED DEPT.
SPECIAL ASSET MANAGEMENT DEPT.
COMM & MIS DEPT.
34
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
GENERAL AFFAIR DEPT.
CUSTOMERS CARE DEPT.
AUDIT COMMITTEE
RISK MONITORING COMMITTEE
REMUNERATION & NOMINATION COMMITTEE
COMPLIANCE DIRECTOR
COMPLIANCE DIVISION
HUMAN RESOURCES DIVISION
LEGAL & CORP. SECRETARY DIVISION
RISK MANAGEMENT DIVISION
IT DEVELOPMENT DEPT.
REGULATORY & AML-CTF DEPT.
HR SERVICES DEPT.
LEGAL DEPT.
CREDIT, MARKET& LIQUIDITY RISK DEPT.
IT OPERATION DEPT.
BUSINESS COMPLIANCE DEPT.
CORP. SECRETARY DEPT.
OPS. RISK DEPT.
IT DIVISION
INTERNAL CONTROL DEPT.
KOMITE ASET & KEWAJIBAN
KOMITE KREDIT KOMITE MANAJEMEN RISIKO
KOMITE PENGARAH TEKNOLOGI INFORMASI
KOMITE SPECIAL ASSET MANAGEMENT
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
35
PROFIL PERUSAHAAN - COMPANY PROFILE
KOMPOSISI KEPEMILIKAN SAHAM OWNERSHIP COMPOSITION
22,00%
Mercy Corps
5,31%
I Wayan Gatha
15,51%
21,47%
Stichting HivosTriodos Fonds
DWM Fund S.C.A-SICAV SIF
15,81% KfW
19,90%
International Finance Corporation
36
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PROFIL PERUSAHAAN - COMPANY PROFILE
PROFIL PEMEGANG SAHAM SHAREHOLDERS PROFILES
Be the change
MERCY CORPS Mercy Corps adalah sebuah lembaga Internasional nirlaba non-pemerintah yang didirikan tahun 1979 dan berkantor pusat di Amerika Serikat. Sejak pendiriannya, lembaga ini telah menyalurkan dana lebih dari USD2,2 miliar kepada 114 negara dalam bentuk bantuan kemanusiaan dan program pembangunan Internasional. Dengan dukungan jaringan kerja di Amerika Utara dan Eropa, seluruh program global Mercy Corps telah berhasil mempekerjakan lebih dari 4.000 pegawai di seluruh dunia serta mampu menjangkau lebih dari 19 juta penduduk yang tersebar di lebih dari 40 negara. Mercy Coprs memiliki pengalaman lebih dari 20 tahun di bidang lembaga keuangan mikro berorientasi komersial. Mercy Corps telah mengembangkan dan memberikan dukungan bagi lembaga-lembaga keuangan mikro di 10 negara berkembang di seluruh dunia. Mercy Corps merupakan pemegang saham pengendali Bank Andara.
MERCY CORPS Established in 1979, Mercy Corps is a non-profit international non-governmental organization (INGO) headquartered in the United States which since its founding has provided over USD2.2 billion in international relief assistance and development programming to 114 countries around the world. Supported by offices in North America and Europe, current global programs employ over 4,000 staff worldwide and reach 19 million people in more than 40 countries. Mercy Corps has accumulated over 20 years experience in the field of commercially-oriented microfinance. Mercy Corps has founded and supported microfinance institutions in 10 developing countries around the world.
DWM FUND S.C.A - SICAV SIF Developing World Markets (DWM) adalah perusahaan pengelolaan investasi dan bank investasi yang berfokus pada investasi sosial secara positif dalam rangka mengembangkan pembangunan sosial dan ekonomi yang berkelanjutan dalam skala global. Hingga akhir 2013, pengelolaan aset oleh DWM telah mencapai USD650 juta. DWM telah melakukan investasi di 140 lembaga keuangan mikro dilebih dari 40 negara berkembang. DWM Fund S.C.A - SICAV SIF dikelola oleh DWM Asset Management Company, LLC yang merupakan bagian dari DWM.
DWM FUND S.C.A - SICAV SIF Developing World Markets (DWM) is an asset manager and investment bank dedicated to making socially positive investments in order to promote sustainable economic and social development on a global scale. Overall, DWM manages USD650 million (as of Dec 2013) of assets. DWM has financed more than 140 inclusive financial institutions in more than 40 emerging market countries. DWM Fund S.C.A - SICAV SIF is managed by DWM Asset Management, LLC, a member of DWM.
Mercy Corps is the controlling shareholder of the Bank.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
37
IFC – INTERNATIONAL FINANCE CORPORATION IFC merupakan anggota World Bank Group dan merupakan sebuah institusi pembangunan global terbesar yang menaruh perhatian khusus bagi sektor swasta di negara-negara berkembang. IFC didirikan tahun 1956 dan dimiliki oleh 184 negara anggota, yang secara kolektif menentukan seluruh kebijakan yang dijalankan oleh IFC. Keberadaan IFC di lebih dari 100 negara berkembang telah banyak membantu perusahaanperusahaan dan lembaga-lembaga keuangan di negara-negara tersebut dalam penciptaan lapangan pekerjaan, perolehan pendapatan pajak, perbaikan tata kelola perusahaan, perbaikan lingkungan dan memberikan kontribusi bagi masyarakat setempat. Visi IFC adalah menciptakan kesempatan bagi seluruh masyarakat untuk terlepas dari kemiskinan dan mencapai taraf kehidupan yang lebih baik.
IFC – INTERNATIONAL FINANCE CORPORATION IFC, a member of the World Bank Group, is the largest global development institution focused exclusively on the private sector in developing countries. Established in 1956, IFC is owned by 184 member countries, a group that collectively determines IFC’s policies. IFC’s work in more than 100 developing countries allows companies and financial institutions in emerging markets to create jobs, generate tax revenues, improve corporate governance and environmental performance, and contribute to their local communities. IFC’s vision is that people should have the opportunity to escape poverty and improve their lives.
38
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
KfW KfW adalah salah satu bank pembangunan terkemuka di dunia. Dengan puluhan tahun pengalaman, KfW berkomitmen untuk meningkatkan kondisi perekonomian, sosial, dan ekologi di seluruh dunia mewakili Republik Federasi Jerman dan negara-negara federasi. Untuk melakukan hal ini, untuk tahun 2013 saja disediakan dana mencapai EUR 72,5 miliar; dimana sebanyak 38% digunakan untuk melindungi lingkungan dan memerangi perubahan iklim. KfW tidak memiliki cabang, tidak memiliki simpanan nasabah, dan melakukan pembiayaan kembali atas bisnis pinjamannya yang hampir seluruhnya dalam pasar modal internasional. Pada 2013 itu dikumpulkan dana EUR 65,4 miliar untuk tujuan ini. Di Jerman, KfW Group berlokasi di kota Frankfurt, Berlin, Bonn, dan Cologne. Jaringannya meliputi 80 kantor dan kantor perwakilan di seluruh dunia. Dengan mandat dari pemerintah federasi, KfW Development Bank membiayai proyek-proyek pembangunan dalam wilayah bisnisnya di seluruh dunia.
KfW KfW is one of the world’s leading promotional banks. With its decades of experience, KfW is committed to improving economic, social, and ecological living conditions all around the world on behalf of the Federal Republic of Germany and the federal states. To do this, it supplied funds totaling EUR 72.5 billion in 2013 alone; and of this, 38% went into measures for protecting the environment and combating climate change. KfW does not have any branches and does not hold customer deposits. It refinances its lending business almost entirely within the international capital markets. In 2013 it collected EUR 65.4 billion for this purpose. In Germany, the KfW Group is represented by locations in Frankfurt, Berlin, Bonn, and Cologne. Its network includes 80 offices and representations around the world. With a mandate from the federal government, the KfW Development Bank business area finances development projects around the world.
STICHTING HIVOS-TRIODOS FONDS Didirikan tahun 1994, Stichting Hivos-Triodos Fonds (HTF) merupakan badan usaha kerjasama Triodos Bank dan Hivos, Hivos adalah sebuah badan pembangunan internasional berbasis di bervisi kemanusiaan. Dalam kontribusi untuk menciptakan dunia yang adil, bebas dan berkesinambungan, Hivos dapat menyediakan kesempatan dan akses ke sumberdaya bagi seluruh masyarakat. Jaringan Hivos tersebar di 31 negara termasuk di Indonesia. Triodos Bank adalah salah satu perbankan terkemuka yang sustainable dan dikenal memiliki pendekatan yang inovatif dan transparan dalam bisnis perbankan. HTF berfokus pada penyediaan akses terhadap layanan perbankan bagi masyarakat berpenghasilan rendah di negara-negara berkembang dengan tujuan untuk berkontribusi bagi inklusi keuangan yang berkesinambungan. Inovasi HTF juga termasuk mendalami peluang mensinergikan layanan keuangan, pertanian berkelanjutan serta enerji terbarukan. HTF merupakan satu diantara empat penyedia dana bagi keuangan mikro dan dibawah pengelolaan Triodos Investment Management yang 100% merupakan anak perusahaan Triodos Bank serta dikenal secara global sebagai pelaku utama dalam investasi berdampak. Sejak tahun 1994, total aset yang dikelola bagi sektor keuangan mikro telah tumbuh menjadi EUR500 juta dan menempatkan Triodos Investment Management sebagai pionir dan salah satu investor utama pada industri ini.
STICHTING HIVOS-TRIODOS FONDS Established in 1994, Stichting Hivos-Triodos Fonds (HTF) is a joint initiative of Triodos Bank and Hivos. Hivos is an international Development agency based in the Netherlands that is guided by humanist values. By contributing to a fair, free, and sustainable world, Hivos can provide opportunities and access to resources to all citizens. The Hivos network has spread across 31 countries around the world and has a representative office in Indonesia. Triodos Bank is one of the world’s leading sustainable banks and is well-known for its innovative and transparent approach to banking. HTF focuses on providing access to financial services for low-income people in emerging and developing countries in order to contribute to the sustainable and inclusive financial sector. In the quest for innovation, HTF also looks at opportunities that tie together financial services, sustainable agriculture and renewable energy. HTF is one of the four inclusive finance funds under management of Triodos Investment Management, which is a 100% subsidiary of Triodos Bank and is a globally recognized leader in impact investing. Since 1994, its assets under management in microfinance have grown to over EUR500 million, making Triodos Investment Management a pioneer and one of the leading investors in the industry.
I WAYAN GATHA I WAYAN GATHA Sosok pengusaha swasta ini telah berkecimpung di dunia perbankan dengan spesifikasi pembiayaan pada usaha-usaha mikro selama lebih dari 30 tahun. Beliau merupakan salah satu pendiri Bank Pasar Seri Partha (BPSP) yang kemudian berubah menjadi Bank Sri Partha. I Wayan Gatha bergabung dengan pemodal lain yang memiliki visi sama untuk membantu mengentaskan kemiskinan dan mengembangkan keuangan mikro di Indonesia.
I WAYAN GATHA Mr. I Wayan Gatha is an entrepreneur who has been actively involved in banking industry, particularly of microfinance, for over 30 years. He was one of the founders of Bank Pasar Seri Partha (BPSP) which later became Bank Sri Partha. He joined with other shareholders who also share common vision to fight against poverty and develop microfinance in Indonesia.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
39
PROFIL PERUSAHAAN - COMPANY PROFILE
PROFIL DEWAN KOMISARIS BOARD OF COMMISSIONERS PROFILES Stephen Mitchell Presiden Komisaris-President Commissioner Warga Negara Amerika, lahir di Utah, Amerika Serikat pada tanggal 21 Oktober 1954. Beliau adalah lulusan Brigham Young University jurusan Ilmu Politik dan memperoleh gelar MBA, dengan spesialisasi di bidang Finance dari University of California at Irvine tahun 1982. Beliau juga memiliki kualifikasi sebagai seorang Certified Public Accountant dan Certified Treasury Professional.
An American citizen, Mr. Mitchell was born in Utah on October 21, 1954. He obtained his Bachelor’s Degree at Brigham Young University majoring Political Science and his MBA, specializing in Finance from the University of California at Irvine. He is also a Certified Public Accountant and past Certified Treasury Professional.
Menjabat sebagai Komisaris Utama Bank Andara sejak 16 Desember 2008. Beliau adalah Vice President - Financial Services yang juga pernah menjabat sebagai Chief Financial Officer di Mercy Corps. Mercy Corps merupakan sebuah lembaga internasional beraset sebesar USD300 juta dengan beberapa kantor pusat di Amerika Utara dan Eropa. Dengan dukungan 4.000 pegawai, Mercy Corps mampu menjangkau 19 juta orang yang tersebar di 45 negara.
Mr. Mitchell has been the Bank’s President Commissioner since December 16, 2008. He is also the Vice President of Financial Services and past Chief Financial Officer of Mercy Corps, a USD300 million global poverty relief and development agency with headquarter offices in North America and Europe. Supported by 4,000 staff, Mercy Corps reaches nearly 19 million people worldwide in over 45 countries.
Beliau memiliki pengalaman kerja di bidang keuangan, baik domestik maupun internasional, selama lebih dari 30 tahun. Rekam jejak profesional yang sangat ekstensif ini termasuk bekerja di US Bank dan Price Waterhouse Coopers. Beliau pernah menjabat sebagai Chairman dari XacBank, salah satu lembaga keuangan mikro komersial yang sangat sukses di Asia.
With over 30 years of domestic and international finance experience, he has extensive working experience in financial and accounting institutions, including US Bank and Price Waterhouse Coopers. He had previously served as the Chairman of XacBank, one of Asia’s most successful commercial microfinance organizations.
Beliau juga adalah penasihat di bidang keuangan mikro keuangan di berbagai belahan dunia, serta kerap diundang menjadi pembicara pada pelbagai konferensi dan forum akuntansi.
Mr. Mitchell is also an advisor on microfinance issues around the world and has been an active speaker in many accounting conferences and forums.
40
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Daniel Faisal Iskandar Komisaris Independen*-Independent Commissioner* Warga Negara Indonesia dan lahir di Padang, Sumatera Barat tanggal 12 Mei 1959. Beliau memperoleh gelar Bachelor of Business Administration di bidang Keuangan & Bisnis Internasional dari University of Hawaii at Manoa, Honolulu, Hawaii, USA di tahun 1983 dan juga sempat mendalami Housing Finance and ABS di the Wharton School of Business, University of Pennsylvania, USA.
An Indonesian citizen, born in Padang, Sumatera Barat on May 12, 1959. He earned his Bachelor of Business Administration in Finance and International Business from University of Hawaii at Manoa, Honolulu, Hawaii, USA in 1983. He also studied Housing Finance and ABS at the Wharton School of Business, University of Pennsylvania, USA.
Beliau bergabung di Bank Andara sejak Agustus 2011 sebagai Anggota Komite Audit & Komite Pemantau Risiko dan efektif menjadi Komisaris Independen pada 3 Maret 2015.
He joined Bank Andara since August 2011 as a member of Audit & Risk Oversight Committee and appointed as Independent Commissioner effective at March 3, 2015.
Hingga sekarang beliau masih tercatat sebagai Dosen pengajar mata kuliah Pasar Modal dan Tata Kelola Perusahaan pada program MBA di Sekolah Bisnis dan Manajemen ITB, Bandung.
Today, he is also a Lecturer on Capital Markets and Good Corporate Governance at School of Business and Management of Bandung Institute of Technology.
Beliau memiliki pengalaman luas di bidang perbankan dan pasar modal selama hampir 30 tahun. Karir profesional beliau dimulai pada tahun 1985 sebagai Credit Marketing Officer di The Chase Manhattan Bank NA. Dalam perjalanan karirnya, beliau pernah menduduki beberapa posisi kunci di tingkat manajemen senior, Direksi dan Dewan Komisaris pada beberapa perusahaan terkemuka seperti PT Nomura Indonesia, PT Barclays de Zoette Wedd Niaga Securities, JAVATRADE INVESTA Pte. Ltd. di Singapura serta PT Danareksa (Persero), PT Overseas Securities serta PT Capital Turbine Indonesia.
His extensive banking and capital market experience has spanned nearly 30 years. He started his career as a Credit Marketing Officer and Private Bankers at the Chase Manhattan Bank NA in 1985. Throughout his career, he has held various key positions at senior management level in many prominent companies, including PT Nomura Indonesia, PT Barclays de Zoette Wedd Niaga Securities, JAVATRADE INVESTA Pte. Ltd. Singapore and Jakarta, PT Danareksa (Persero), PT Overseas Securities and PT Capital Turbine Indonesia.
* Efektif menjabat sebagai Komisaris Independen Bank pada tanggal 3 Maret 2015.
* Appointed as Independent Commissioner effective at March 3, 2015.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
41
Crescentia Delima Kiswanti Soebardi Komisaris Independen-Independent Commissioner Berkewarganegaraan Indonesia, lahir di Tanjung Pinang pada tanggal 5 Mei 1955. Beliau memperoleh gelar MBA dari the University of Southern California dan gelar Insinyur dari jurusan Teknologi Industri, Institut Teknologi Bandung.
An Indonesian citizen, Ms. Delima was born in Tanjung Pinang on 5 May 1956. She earned her MBA from the University of Southern California and BSc degree in Industrial Engineering from Bandung Institute of Technology.
Beliau menjabat Komisaris Independen Bank Andara sejak 22 Oktober 2010.
She was appointed as an Independent Commissioner of the Bank on 22 October 2010.
Perjalanan karir profesional beliau di bidang perbankan selama lebih dari 20 tahun antara lain ditempuh di Citibank N.A Jakarta dan ING Indonesia Bank. Beliau juga pernah menjabat sebagai Chief Executive Officer (1999-2006) pada Bank Purba Danarta, sebuah bank yang didirikan secara khusus guna melayani pengusaha mikro dan masyarakat berpendapatan rendah.
Her 20 years of experience in banking sector has brought her to assume some strategic positions in Citibank N. A. Jakarta and ING Indonesia Bank. She was the Chief Executive Officer (19992006) in Bank Purba Danarta, a bank specifically established to serve micro entrepreneurs and lowincome households sectors.
Sebelum bergabung dengan Bank Andara, beliau bekerja sebagai seorang konsultan keuangan mikro di Jakarta, Denpasar, Yogyakarta, Pontianak, Nias, Aceh, dan Timor Timur. Salah satu pengalaman beliau yang signifikan lainnya adalah mempersiapkan, mendirikan, serta mendukung beroperasinya BPR yang pertama didirikan di Papua.
Prior to joining Bank Andara, she worked as a consultant in the micro-finance sectors among others in Jakarta, Denpasar, Yogyakarta, Pontianak, Nias, Aceh, and East Timor. Her consulting portfolio includes an assignment to prepare, set up, and support the operation of the first rural bank (BPR) in Papua.
42
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PROFIL PERUSAHAAN - COMPANY PROFILE
PROFIL DIREKSI BOARD OF DIRECTORS PROFILES Darwin Wibowo Direktur Utama*-President Director*
Bergabung sebagai Direktur Utama di Bank Andara efektif pada 3 Maret 2015 dengan pengalaman lebih dari 17 tahun di sektor keuangan yang meliputi corporate banking, corporate finance, restrukturisasi hutang, pasar modal, merger & akuisisi, dan investasi ekuitas. Memulai karir di Citibank Indonesia untuk Global Corporate & Investment Bank, beliau juga pernah menjabat sebagai Head, Corporate Finance di grup perusahaan terkemuka yang meliputi wilayah Indonesia, Singapore, China dan terakhir menjabat sebagai Head, Corporate Banking di Bank International Indonesia.
He joined as President Director of Bank Andara effective at March 3, 2015 with over 17 years experience in the financial sector includes corporate banking, corporate finance, debt restructuring, capital markets, mergers and acquisitions, and equity investments. Starting his career at Citibank Indonesia for Global Corporate & Investment Bank, he also has served as Head of Corporate Finance at leading group of companies that covers the area of Indonesia, Singapore, China and recently served as Head, Corporate Banking at Bank International Indonesia.
Beliau adalah lulusan San Diego State University, Amerika Serikat dengan gelar Master of Science in Business Administration - Finance dan Cum Laude sebagai Bachelor of Science - Marketing di San Francisco State University, Amerika Serikat.
He is a graduate of San Diego State University, USA with a Master of Science in Business Administration - Finance and Cum Laude as Bachelor of Science - Marketing at San Francisco State University, USA.
* Diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham sebagai Direktur Utama pada 1 Desember 2014 dan efektif menjabat pada tanggal 3 Maret 2015. Darwin Wibowo menggantikan Direktur Utama sebelumnya, David H.L. Yong yang mengundurkan diri pada akhir Februari 2014.
* Appointed by Shareholders General Meeting as President Director on December 1, 2014 and effective at March 3, 2015.
Darwin Wibowo was replacing the previous President Director, David H.L. Yong who resigned at the end of February 2014.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
43
Irianto Kusumadjaja Direktur Teknologi & Operasional-Technology & Operations Director Mempunyai pengalaman selama lebih dari 20 tahun di bidang Teknologi Informasi, jabatan terakhir beliau sebelumnya adalah Presiden Direktur Misys International Financial Systems, salah satu perusahaan core banking solutions ternama di Indonesia. Beliau juga pernah menjabat sebagai Vice President untuk bidang teknologi informasi di Industrial Bank of Japan dan juga di Mizuho Corporate Bank. Beliau pernah menjabat sebagai Presiden Direktur dan Komisaris pada salah satu perusahaan integrasi sistem terkemuka. Beliau memperoleh gelar di bidang Teknologi Informasi dari Sekolah Tinggi Informatika & Komputer di Jakarta.
44
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Irianto Kusumadjaja has more than 20 years experience in the banking and IT sectors. His last position was the President Director of Misys International Financial Systems, one of the leading core banking solutions in Indonesia. He also served as Vice President for information technology at Industrial Bank of Japan as well as in Mizuho Corporate Bank. Prior to joining Bank Andara, he also has served as President Director and Commissioner at one of the leading system integration company. He earned a degree in Information Technology from Informatics & Computer College in Jakarta.
Chisca Mirawati Direktur Kepatuhan-Compliance Director Beliau memiliki berbagai pengalaman dan posisi strategis selama lebih dari 20 tahun dalam industri perbankan khususnya bidang hukum & kepatuhan. Beliau juga banyak terlibat dalam proses merger & akuisisi, penerbitan obligasi, restrukturisasi hutang, structured finance, sekuritisasi, privatisasi, dan rekapitalisasi. Karier perbankan beliau dimulai sebagai tenaga administrasi kredit di Bank Pembangunan Indonesia Bandung, yang kemudian terus berkembang dengan bekerja di PT Bank Negara Indonesia / BNI (Persero) Tbk., selama kurang lebih 11 tahun di area hukum, kepatuhan, dan terakhir di Divisi Internasional. Selanjutnya, beliau bergabung dengan Standard Chartered Bank (SCB) Indonesia pada tahun 2006 hingga 2012 dengan tanggung jawab utama untuk memastikan pelaksanaan tata kelola yang baik dan kepatuhan bank terhadap peraturan perundangan yang berlaku. Memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Universitas Padjadjaran, Bandung dan Master of Business Administration dari Maastricht School of Management, Belanda.
Chisca Mirawati has more than 20 years of experiences in a variety of strategic positions in the banking industry, particularly in areas of law and compliance. She has also been involved in many instances mergers and acquisitions, bond issuance, debt restructuring, structured finance, securitization, privatization, and recapitalization. Her banking career began as a credit administration staff in Bank Pembangunan Indonesia Bandung, and then continued to develop by working at PT Bank Negara Indonesia / BNI (Persero) Tbk., for approximately 11 years in the area of legal, compliance, and last in the International Division. Subsequently, she joined Standard Chartered Bank (SCB) Indonesia in 2006 until 2012 with the primary responsibility for ensuring the implementation of good governance and adherence to the banking laws and regulations. She earned a law degree from the University of Padjadjaran, Bandung, and a Master of Business Administration from Maastricht School of Management, Netherlands.
Beliau bergabung dengan Bank Andara pada akhir 2012 sebagai Direktur Kepatuhan.
She joined Bank Andara at the end of 2012 as Compliance Director.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
45
PROFIL PERUSAHAAN - COMPANY PROFILE
PRODUK DAN LAYANAN
PRODUCTS AND SERVICES Sesuai dengan strategi operasional Bank, Bank Andara menjalankan usaha perbankan sebagai sebuah wholesale bank. Penyediaan produk dan layanan Bank lebih diarahkan bagi nasabah lembaga keuangan yang melayani sektor mikro, seperti BPR, Koperasi maupun Modal Ventura. Produk dan layanan yang ditawarkan oleh Bank meliputi produk kredit, produk simpanan, AndaraLink, serta Andara Bersama BPR (ABB).
Aligning with the Bank’s operational strategy, Bank Andara functions as a wholesale bank. The Bank’s products and services are focused on financial institutions servicing micro sectors, such as Rural Banks, Cooperatives and Venture Companies. The Bank’s products and services offered include lending and funding, AndaraLink, and Andara Bersama BPR (ABB).
PRODUK KREDIT Produk kredit merupakan produk unggulan Bank Andara dan merupakan penopang utama dari keseluruhan usaha yang dijalankan Bank. Pada saat ini terdapat tiga produk kredit dengan skema dan tujuan yang disesuaikan dengan kebutuhan nasabah.
LENDING PRODUCT Lending products represent Bank Andara’s premium product line and encompass the main pillar of the Bank’s overall business. Currently, the Bank offers three lending products that are designed to meet the clients’ specific needs.
1. Kredit Modal Kerja Kredit ini ditujukan bagi nasabah yang membutuhkan pembiayaan untuk modal kerja. Mengingat para nasabah merupakan lembaga keuangan juga, maka kredit ini disalurkan kembali oleh debitur ke nasabah akhir. Dengan demikian, jangkauan produk Bank ini menjadi lebih luas lagi dan mencapai target sesuai dengan visi dan misi Bank. Pembayaran cicilan atas kredit ini dilakukan secara berkala, sesuai dengan jumlah kredit, suku bunga, dan tenor pengembalian.
1.
Working Capital Loan This type of loan is intended for borrowers that need working capital financing. Since the borrowers are also financial institutions, these loans will be re-channeled to their end clients. The Bank’s product outreach therefore becomes wider and is able to reach the target market as stated in the Bank’s vision and mission. The loan repayment is made periodically, depending on the loan amount, interest rate, and term.
2.
Overdraft Loan This product is a short term loan facility based on the characteristic and business type of the clients.
2.
Kredit Rekening Koran Produk ini berupa kredit jangka pendek sesuai dengan karakteristik dan jenis usaha yang dijalankan oleh nasabah.
3. Andara Pembiayaan Bersama (Joint Financing) Produk kredit yang disalurkan secara bersama-sama (joint financing) oleh Bank Andara dan mitra BPR dan LKM kepada nasabah akhir (end client), dimana Bank Andara bertindak sebagai partisipan dan mitra BPR dan LKM sebagai pemimpin (leader) pembiayaan bersama. Produk ini memiliki target market pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
46
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
3. Andara Pembiayaan Bersama (Joint Financing) Credit distributed as joint financing by Bank Andara and its partners to MFIs’ customers (end client), where Bank Andara acts as participant and MFI partners as joint financing leaders. This product has a target end-client market of Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs).
PRODUK PENDANAAN Untuk produk pendanaan, Bank Andara memiliki beberapa produk yang ditujukan tidak hanya bagi segmen lembaga keuangan namun juga bagi masyarakat umum. Produk tersebut mencakup deposito, tabungan, dan giro. Namun demikian penawaran produk pendanaan kepada masyarakat umum diatur sedemikian rupa sehingga dapat terus menjaga semangat kemitraan dan menghindari persaingan langsung dengan nasabah utama Bank, dalam hal ini adalah LKM.
FUNDING PRODUCT On funding, Bank Andara offers several products that are intended not only for financial institutions but also for individuals. The products comprise time deposits, saving account, and current account. However, funding product offered to individuals are designed to support partnership’s spirit so that direct competition with MFI, being the Bank’s prime clients, can be averted.
1. Deposito Deposito yang ditawarkan Bank terbagi atas dua segmentasi nasabah meliputi: a. Deposito LKM: deposito berjangka yang dikhususkan bagi nasabah LKM agar mereka dapat melakukan pengelolaan likuiditas yang lebih baik. b. Deposito Berjangka: ditujukan bagi nasabah individu yang peduli terhadap pengentasan kemiskinan melalui pemberdayaan LKM.
1. Time Deposit The Bank offers 2 customer segmentations: a. MFI Deposit: dedicated to MFIs so they can have better liquidity management.
2. Tabungan Merupakan produk pendanaan yang relatif lebih fleksibel untuk pengaturan likuiditas dan transaksi.
2.
3. Giro Seperti produk tabungan, produk ini juga merupakan produk pendanaan yang relatif lebih fleksibel untuk pengaturan likuiditas dan transaksi.
3. Current Account This product offers relatively flexible scheme for institutional liquidity and transaction management.
Guna menunjang produk dana pihak ketiga (DPK) Bank membuat program dengan memberikan manfaat lebih, berupa; AndaraSmart, Deposito Berhadiah, dan Giro Avarage Balance yang sudah diluncurkan dalam tahun 2014.
To support third party fund products in 2014, the Bank developed programs with benefits, for; AndaraSmart, Deposit With Prizes, and Average Balance Current Account.
ANDARALINK Berbagai fitur Layanan AndaraLink dapat dimanfaatkan oleh LKM (nasabah Bank Andara) untuk melengkapi pelayanan terhadap kebutuhan nasabah dari LKM. Adapun fitur yang terdapat dalam layanan AndaraLink antara lain:
ANDARALINK Various features of AndaraLink services can be utilized by MFI partners to deliver service to MFIs’ customers. The features in AndaraLink services are among others:
Fitur Transfer (remittance) Dengan menggunakan fitur ini di LKM kini bisa melayani transfer uang bagi nasabahnya. Manfaat utama dari fitur ini adalah memberikan peluang kepada LKM untuk dapat bersaing dengan bank umum.
Remittance By using this feature, MFIs can serve their customers for money transfer. The main benefit is to provide an opportunity for MFIs to compete with commercial banks.
Fitur Pembayaran (billpayment) Fitur ini memberikan kemudahan bagi nasabah LKM untuk dapat melakukan pembayaran tagihan bulanan mereka (listrik, telepon, pulsa) di LKM mereka tanpa harus ke tempat lainnya (one stop service).
Bill Payment This feature provides MFIs’ clients to make payment transactions on their monthly bills (electricity, telephone, cellphone credit) in nearest and respective MFIs without having to go to more distant places (one stop service).
b. Time Deposit: dedicated to individuals that share common commitment to alleviating poverty through MFI empowerment. Saving Account Designed mainly for individuals, this funding product offers relatively flexible scheme for liquidity and transaction management.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
47
Fitur Solusi Setoran Fitur ini bisa dinikmati oleh LKM dengan media smartphone Android (untuk kolektor lapangan) dan Akses Portal Internet (untuk backoffice LKM). Fitur yang dapat dimanfaatkan untuk membantu dan mempernudah kerja kolektor LKM dalam melakukan layanan jemput bola kepada nasabahnya. Dengan fitur ini pencatatan manual yang dilakukan oleh kolektor pada umumnya akan tergantikan oleh catatan online melalui media smartphone Android dengan akses transaksi real time.
Deposit Solution This feature can be used by MFIs with android smartphone to facilitate MFIs’ field collectors in conducting a proactive service to the customers, and access to AndaraLink Web Portal (for MFIs’ backoffice). With this feature, a manual recording of a loan installment or a deposit which is usually done by a collector will be replaced with an online record through android smartphone with real time transaction access.
ANDARA BERSAMA BPR (ABB) ABB adalah suatu forum kebersamaan antara Bank dengan beberapa BPR melalui Perbarindo setempat, yang dibentuk untuk melakukan kegiatan bersama dalam mengembangkan usaha BPR maupun sumberdayanya agar BPR dapat berkembang dengan lebih baik. Layanan ABB yang disepakati saat ini diantaranya pembentukan pooling of funds, penyediaan likuiditas mismatch, dan beberapa bantuan teknis (technical assistance). ABB didirikan dengan menjalin kerjasama dengan DPD Perbarindo setempat. Hingga saat ini, ABB telah berada di Bali, Jakarta, dan Nusa Tenggara Barat.
ANDARA BERSAMA BPR (ABB) ABB serves as a forum for the Bank and a number of Rural Banks established through the local chapter of Perbarindo (Rural Banks' Association) with common goals to develop Rural Banks’ business and other sources so they can attain better growth. ABB services today comprise pooling of funds, liquidity mismatch, and technical assistance. ABB was established in association with local Perbarindo Board. ABB is now available in Bali, Jakarta, and West Nusa Tenggara.
REWARD PROGRAM Selain memberikan fasilitas dan akses keuangan bagi LKM dan para nasabahnya, Bank juga memposisikan diri sebagai mitra dalam perjalanan mereka menjalankan usaha masing-masing dengan memberikan layanan tambahan bagi mitra Bank dan nasabah akhir, berupa insentif dalam bentuk pemberian pelatihan, serta sponsorship bagi kegiatan mitra Bank dan nasabah akhir yang terpilih. Bank percaya bahwa pemberian insentif ini akan menunjang pencapaian visi dan misi Bank.
REWARD PROGRAM In addition to providing facilities and access for finance to MFIs and their end clients, the Bank also takes a position as the MFI’s business partner. For that reason, Bank Andara also offers additional services for Bank’s partners and their end clients. These additional services serve as incentives for the partners, in the form of trainings, as well as activity sponsorship extended to selected partners and their end clients. The Bank believes that such incentive can accelerate the achievement of the Bank’s vision and mission.
48
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PROFIL PERUSAHAAN - COMPANY PROFILE
JARINGAN KANTOR OFFICE NETWORK
KANTOR PUSAT HEAD OFFICE
KANTOR CABANG BRANCH OFFICE
Jakarta Plaza Bapindo Citibank Tower Lt. 28 Jl. Jend. Sudirman Kav. 54 - 55 Jakarta 12190, Indonesia Tel: +62 21 526 0707 Fax: +62 21 526 6003
Jakarta Trihamas Building Lt. Dasar Jl. Let. Jend. TB. Simatupang Kav. 11 Tanjung Barat Jakarta 12530 Indonesia Tel: +62 21 2951 z6449 Fax: +62 21 2951 6450 Semarang Gedung Menara Suara Merdeka Lt. 6 No. 6-5 Jl. Pandanaran No. 30 Semarang 50134 Jawa Tengah Indonesia Tel: +62 24 769 28800 Fax: +62 24 769 28801 Surabaya Gedung Mandiri Tower II Lt. 7 No. 701-5 Jl. Panglima Sudirman 66 - 68 Surabaya 60271 Jawa Timur Indonesia Tel: +62 31 535 8031 Fax: +62 31 535 8039 Denpasar Jl. Hayam Wuruk No. 137 Denpasar 80237 Bali Indonesia Tel: +62 361 227 721-4 Fax: +62 361 236 712
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
49
50
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
BAB DUA
CHAPTER TWO
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
51
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
TINJAUAN MAKRO EKONOMI DAN INDUSTRI PERBANKAN MACRO ECONOMIC AND BANKING INDUSTRY REVIEW Perekonomian Indonesia menghadapi banyak tantangan di tahun 2014, ditandai dengan pertumbuhan sebesar 5,1% atau lebih rendah dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 5,8%. Namun demikian, pertumbuhan lebih rendah tersebut dapat dipahami mengingat beberapa faktor. Pertama, tekanan pada Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) meningkat akibat pelemahan nilai tukar Rupiah pada akhir Desember 2014 menyentuh posisi Rp12.385/USD, melemah 1,74% dari posisi tahun 2013.
Indonesia's economy faced numerous challenges in 2014, marked by growth of 5.1% or lower than the previous year of 5.8%. However, this lower level of growth can be explained by a number of factors. First of all, pressure on Indonesia's Balance of Payments increased due to the weakening Rupiah exchange rate, which by the end of December 2014 reached the position of Rp12,385/USD, or 1.74% weaker than its position in 2013.
Kedua, upaya Pemerintah mengurangi subsidi harga BBM telah mendorong peningkatan harga barang di pasar domestik sehingga mendorong tingkat inflasi pada tahun 2014. Data BI menyebutkan, inflasi pada tahun 2014 turun menjadi 8,36% dari 8,38% pada 2013.
Secondly, the Government's efforts to reduce fuel price subsidies drove prices of goods in the domestic market higher thereby pushing inflation levels in 2014. BI's data indicated that inflation in 2014 increased to 8.36% from 8.38% in 2013.
Untuk mengendalikan laju inflasi dan menahan laju pelemahan Rupiah, selama tahun 2014 Bank Indonesia menaikkan tingkat suku bunga BI Rate dari 5,75% di awal 2013 hingga akhirnya menjadi sebesar 7,75% di akhir tahun 2014.
To control the inflation rates and hold back the weakening Rupiah, Bank Indonesia in 2014 increased BI rate from 5.75% at the begining of 2013 to as much as 7.75% at the end of 2014.
Namun, melalui berbagai instrumen kebijakan makro Bank Indonesia berhasil mengawal industri perbankan tetap dalam kondisi yang sehat. Hal ini tercermin dari masih terjaganya Rasio Kecukupan Modal (CAR) perbankan nasional sebesar 19,6%, di atas ketentuan modal minimum yang sebesar 8%.
However, through various macro policy instruments, Bank Indonesia successfully secured the banking industry to remain in a healthy state. This is reflected in the ability to maintain the Indonesian banking industry's Capital Adequacy Ratio (CAR) at 19.6%, which is above the minimum capital requirement of 8%.
Di sisi lain, NPL perbankan nasional tahun 2014 mengalami kenaikan ke level 2,0%, meningkat dibandingkan sekitar 1,90% di akhir tahun 2013. Sementara itu, penyaluran kredit juga mengalami pada tahun 2014 sebesar 11,8% dibandingkan 21,4% di tahun 2013.
On the other hand, the domestic banking industry's NPL in 2014 increased slightly to level of 2.0% from approximately 1.90% at the end of 2013. Meanwhile, credit growth also experienced slower growth in 2014 to 11.8% compared to 21.4% in 2013."
52
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
TINJAUAN KEUANGAN FINANCIAL REVIEW
Kondisi keuangan Bank Andara membaik Rp22,67 miliar jika dibandingkan tahun sebelumnya, rugi komprehensif pada tahun 2014 tercatat sebesar Rp19,91 miliar. Penurunan kerugian tersebut dikarenakan adanya penurunan biaya cadangan kerugian penurunan nilai dari Rp20 miliar menjadi Rp10 miliar dan penurunan beban operasional lainnya yang meliputi beban umum & administrasi dan beban tenaga kerja Rp10,10 miliar.
Bank Andara’s financial condition improved substantially compared to the previous year, resulting in a reduction of the Bank’s net loss by Rp22.67 billion to Rp19.91 billion in 2014. This decrease was primarily due to a decrease in cost of provisions for impairment losses (CKPN) from Rp20 billion to Rp10 billion and other decreased operational expenses include general expenses, administration, labor expenses amounting to Rp10.10 billion.
Pembahasan pada bagian ini didasarkan pada laporan keuangan Bank untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2014 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Hendrawinata Eddy Siddharta & Tanzil (Kreston International) dengan pendapat laporan keuangan Bank menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan dan hasil usaha serta arus kas untuk tahun 2014 dan 2013, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
The discussion in this section is based on the Bank’s financial statements for the period ending on December 31, 2014, which was audited by the Public Accounting Firm of Hendrawinata Eddy Siddharta & Tanzil (Kreston International) with the opinion that the Bank’s financial statements are presented fairly, in all material respects, financial position and operational results as well as cash flows for 2014 and 2013, in accordance with Indonesia’s Financial Accounting Standards.
A. LAPORAN POSISI KEUANGAN
A. STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
Aset Di akhir tahun 2014, total aset Bank tercatat sebesar Rp1.011,06 miliar atau menurun sebesar 21,97% dibanding posisi per 31 Desember 2013 sebesar Rp1.295,66 miliar. Penurunan ini terjadi karena pelemahan kondisi makro ekonomi yang mengakibatkan terjadinya peningkatan suku bunga Bank Indonesia tiga kali dalam kurun waktu satu tahun, dan kondisi likuiditas pasar yang sangat terbatas pada kuartal 1 dan 2 2014 sehingga Bank melakukan penyaluran kredit baru secara selektif, lebih rendah Rp457,95 miliar dibanding tahun sebelumnya. Kondisi likuditas secara bertahap membaik pada kuartal 3 dan 4 2014. Sisi lain dari dampak pemulihan likuiditas ini memicu terjadi peningkatan pada surat berharga sebesar Rp78,72miliar serta peningkatan penempatan pada Bank Indonesia Rp109,95miliar dibanding tahun sebelumnya. Bank berusaha tetap menjaga keseimbangan antara aset dan kewajiban secara hati-hati.
Asset The Bank’s total assets at the end of 2014 amounted to Rp1,011.06 billion or a decrease of 21.97% compared to the position as of December 31, 2013 amounted to Rp1,295.66 billion. The decrease is due to the weakening macroeconomic conditions resulting from an increase in the interest rate of Bank Indonesia three times within one year, and market liquidity conditions which were very restrictive in the 1st and 2nd quarters of 2014 so that the bank could only undertake new lending selectively, resulting in a decrease of Rp457.95 billion from the previous year. Liquidity conditions gradually improved in the 3rd and 4th quarter of 2014. On the other side of the balance sheet, the impact of the liquidity recovery has sparked an increase in securities held of Rp78.72 billion and an increase in placements to Bank Indonesia of Rp109.95 billion over the previous year. Bank always endeavored to maintain a careful balance between assets and liabilities.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
53
Liabilitas Jumlah liabilitas Bank per 31 Desember 2014 menurun 24,10% dari Rp1.098,26 miliar pada akhir tahun 2013 menjadi Rp833,58 miliar. Penurunan ini terutama dikarenakan Bank telah melakukan pembayaran pinjaman jangka panjang kepada pihak ketiga sebesar Rp126,79 miliar atau 54,85% dari total pokok sehingga saldo pinjaman pada akhir tahun menjadi 104,39 miliar. Pada kondisi likuiditas yang terbatas Bank dapat mempertahankan posisi dana pihak ketiga pada level Rp698,63 miliar atau 83,24% dibanding total dana pihak ketiga tahun lalu.
Liabilities The Bank’s total liabilities as of December 31, 2014 decreased by 24.10% from Rp1,098.26 billion at the end of 2013 to Rp833.58 billion. The decrease is mainly due to the repayment of long-term loan to third parties amounting to Rp126.79 billion or to 54.85% so that the loan balance at the end of the year become 104.39 billion. Despite limited liquidity, the bank were able to maintain the position of third-party funds at Rp698.63 billionor 83.24% compared to total deposits last year.
Ekuitas Jumlah ekuitas Bank menurun 10,08% dari Rp197,40 miliar menjadi Rp177,48 miliar pada akhir tahun 2014. Penurunan ini terutama disebabkan oleh kerugian yang diderita Bank, dengan defisit yang timbul di tahun 2014 sebesar Rp19,61miliar (sebelum rugi komprehensif tahun berjalan).
Equity The Bank’s total equity decreased by 10.08%, from Rp197.40 billion to Rp177.48 billion by the end of 2014. This decrease was primarily due to the loss borne by the Bank, with deficit incurred in 2014 amounting to Rp19.61 billion (before comprehensive loss for the year).
B. LABA RUGI KOMPREHENSIF Pendapatan Operasional Bank membukukan pendapatan bunga sebesar Rp133,34 miliar di akhir tahun 2014, atau menurun sebesar 13,34% dibanding posisi per 31 Desember 2013 sebesar Rp153,88 miliar. Penurunan ini disebabkan oleh menurunnya kredit yang diberikan pada periode yang sama dari Rp1,14 triliun pada tahun 2013 menjadi Rp678,10 miliar pada akhir tahun 2014. Sementara pendapatan operasional lainnya meningkat 51,76% dari Rp1,52 miliar di tahun 2013 menjadi Rp2,31 miliar di tahun 2014. Perbedaan 51,76% ini disebabkan karena pada tahun 2014 terdapat peningkatan dari pendapatan administrasi DPK, dan penerimaan kembali atas pinjaman yang telah dihapus buku pada tahun berjalan setelah tanggal neraca.
B. COMPREHENSIVE PROFIT AND LOSS Operating Income The Bank registered interest income of Rp133.34 billion at the end of 2014, or a decrease of 13.34% compared to the position as of December 31, 2013 amounted to Rp153.88 billion. This decrease was with caused by the decline in loans during the same period from Rp1.14 trillion in 2013 to Rp678.10 billion by the end of 2014. While other operating income increased by 51.76% from Rp1.52 billion in 2013 to Rp2.31 billion in 2014. The difference is due to 51.76% in 2014 there was an increase of revenue administration third party funds, and collection on loans that had been written off in the current period after the balance sheet date.
Beban Usaha Secara keseluruhan pengelolaan beban usaha di tahun 2014 membaik, tercatat lebih rendah daripada tahun sebelumnya. Pada akhir 2014 beban bunga Bank sebesar Rp82,68 miliar atau 7,06% lebih rendah daripada tahun sebelumnya Rp88,97 miliar. Komponen beban bunga Bank di atas terutama berasal jumlah bunga DPK (Dana Pihak Ketiga) Rp61,74 miliar, bunga dari pinjaman yang diterima oleh Bank Rp14,46 miliar, biaya komisi & provisi Rp4,92 miliar dan beban premi penjaminan simpanan Rp1,56 miliar. Biaya bunga dari pinjaman yang diterima menurun Rp12 miliar dari tahun sebelumnya karena bank telah mengurangi pinjaman jangka panjang sebesar Rp126,79 miliar selama tahun 2014.
Operating Expenses Overall management of operating expenses in 2014 improved and was markedly lower than the previous year. At the end of 2014 the Bank's interest expense amounted Rp82.68 billion or 7.06% lower than the previous year Rp88.97 billion. Bank interest expense component above mainly from the amount of interest expense for third party funds Rp61.74 billion, interest expense from loan received by the Bank Rp14.46 billion, the cost of commissions and fees of Rp4.92 billion and expenses of deposit insurance premiums Rp1.56 billion. The cost of interest on loans received decreased by Rp12 billion from the previous year because the bank has reduced long-term loans amounting to Rp126.79 billion during 2014.
Sedangkan beban operasional selain bunga dan CKPN juga menurun sebesar 13,98%, menjadi Rp62,26 miliar dibanding Rp72.38 miliar pada
Meanwhile, operating expenses other than interest and loan loss reserves also decreased by 13.98%, becoming Rp62.26 billion compared to Rp72.38
54
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
tahun sebelumnya. Penurunan ini merupakan dampak atas efisiensi tenaga kerja Rp2,86 miliar, biaya umum dan administrasi Rp7,26 miliar.
billion a year earlier. This decline shows the impact from labor efficiency Rp2.86 billion, general and administrative expenses Rp7.26 billion.
Disamping itu, penurunan signifikan juga terjadi pada beban non operasional yakni beban pajak penghasilan dari periode sebelumnya Rp14,72 miliar pada tahun 2013, menjadi positif Rp1,04 miliar. Penurunan tersebut dikarenakan tidak ada penurunan nilai atas pajak tangguhan pada periode 2014.
In addition, a significant decrease also occurred in non-operational burden of the income tax expense from prior periods Rp14.72 billion in 2013, became positive Rp1.04 billion. The decrease was due to no impairment of deferred tax in the period of 2014.
Beban Pencadangan Penurunan Nilai Di tahun 2014 Bank Andara mencatat perbaikan atas kualitas aset Bank sehingga CKPN atas aset keuangan dan non keuangan menurun menjadi sebesar Rp10,05 miliar, atau 49,92% lebih rendah dibanding tahun 2013 sebesar Rp20,07 miliar. Bank terus berupaya melakukan upaya penagihan dan pendekatan hukum terhadap para debitur kredit bermasalah. Perhitungan pencadangan ini merujuk pada penerapan Pernyataan Standar Akuntasi Keuangan (PSAK) No. 55 terkait Pembentukan Cadangan Kolektif dan Individual.
Provisions for Impairment Losses In 2014, Bank Andara noted improvements over the quality of bank assets so CKPN on financial and non-financial assets decreased to Rp10.05 billion, or 49.92% lower than in 2013 by Rp20.07 billion. Bank continues to make efforts to collect and legal approach to the troubled debtors. This allowance calculation reflects the adoption of Statement of Financial Accounting Standards (SFAS) No. 55 Related Allowance for Collective and Individual.
C. LAPORAN ARUS KAS Kas dan setara kas naik sebesar 43,47%, dari sebesar Rp119,04 miliar di tahun 2013 menjadi sebesar Rp210,57 miliar di tahun 2014. Hal ini terutama dipengaruhi secara signifikan oleh peningkatan arus kas dari aktivitas operasi dan investasi.
C. CASH FLOW STATEMENT Cash and cash equivalents increased by 43.47% from Rp119.04 billion in 2013 to Rp210.57 billion in 2014. This position was significantly driven by the decline in cash flows from operating and investing activities.
Arus Kas dari Aktivitas Operasi Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasional untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 mengalami peningkatan menjadi Rp299,92 miliar dibanding tahun sebelumnya yang tercatat sebesar minus Rp47,58 miliar. Pergerakan ini terutama didorong oleh penurunan pada aset dan liabilitas operasional dari negatif Rp55,32 miliar di tahun 2013 menjadi positif Rp296,55 miliar di tahun 2014. Di sisi lain, terdapat penurunan bunga, provisi, dan komisi sebesar 10,37% dari Rp151,33 miliar di tahun 2013 menjadi Rp135,64 miliar di tahun 2014.
Cash Flow from Operating Activities Net cash flows used for operating activities for the year ended December 31, 2014 increased to Rp299.92 billion over the previous year which was recorded at minus Rp47.58 billion. This movement was mainly driven by a decrease in operating assets and liabilities of negative Rp55.32 billion in 2013 to positive Rp296.55 billion in 2014. On the other hand, there is a decline in interest, fees and commissions amounted to 10.37% from Rp151.33 billion in 2013 to Rp135.64 billion in 2014.
Arus Kas dari Aktivitas Investasi Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 mencapai minus Rp81,60 miliar, atau Rp56,41 miliar lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya sebesar minus Rp25,20 miliar. Peningkatan ini terjadi akibat adanya penambahan investasi dalam surat berharga yang tersedia untuk dijual menjadi sebesar Rp80,03 miliar. Sedangkan, penerimaan dari penjualan aset tetap di tahun 2014 tercatat sebesar Rp316 juta.
Cash Flow from Investing Activities Net cash flows used in investing activities for the year ended December 31, 2014 reached minus Rp81.60 billion, Rp56.41 billion greater than the previous year at minus Rp25.20 billion. This increase is due to the addition of investments in marketable securities available for sale amounted to Rp80.03 billion. Meanwhile, revenues from the sale of fixed assets in 2014 was recorded at Rp316 million.
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas
Cash Flow from Financing Activities Net cash flow from financing activities amounted Laporan Tahunan 2014 Annual Report
55
pendanaan sebesar minus Rp126,79 miliar lebih rendah dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp12,97 miliar. Hal ini terutama disebabkan karena adanya pembayaran atas pinjaman yang diterima Rp126,79 miliar dan tidak ada pinjaman baru pada periode 2014.
to minus Rp126.79 billion, lower than the previous year amounting to Rp12.97 billion. This was primarily due to the repayment of the loan received Rp126.79 billion and no new loans in the period in 2014.
D. PERMODALAN Pada tahun 2014 tidak terdapat perubahan modal disetor dimana per 31 Desember 2014 modal disetor adalah sebesar Rp304,39 miliar.
D. CAPITAL There were no changes in paid-up capital up to the end of 2014, thus as of December 31, 2014 the Bank’s paid-up capital is Rp304.39 billion.
E. KEMAMPUAN MEMBAYAR UTANG Bank selalu memenuhi kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Bank senantiasa berusaha untuk mengatur cadangan likuiditas di kantor cabang maupun kantor pusat untuk melayani kebutuhan dan permintaan nasabah.
E. ABILITY TO REPAY DEBT The Bank always meets both its short and long term obligations and always seeks to maintain liquidity reserves in branch or head offices to serve the needs and demands of customers.
F. TINGKAT KOLEKTIBILITAS KREDIT Rasio kredit bermasalah/NPL gross mengalami peningkatan menjadi 3,05% per 31 Desember 2014 dari NPL per 31 Desember 2013 yang tercatat sebesar 1,83%. Sementara NPL (bersih) tahun 2014 berada di kisaran 0,29%. NPL yang berasal dari portfolio kredit yang diberikan kepada koperasi (simpan pinjam) sebesar 12,66% sedangkan portfolio yang diberikan kepada BPR memiliki porsi kredit sebesar 0,35%
F. COLLECTIBILITY OF LOANS Ratio of nonperforming loans / gross NPLs increased to 3.05% per December 31, 2014 of NPLs per December 31, 2013 was recorded at 1.83%, while the NPL (net) in 2014 were in the range of 0.29%. NPL derived from the portfolio of loans granted to cooperatives (savings and loans) amounted to 12.66% while the portfolio given to the BPR has the credit portion of 0.35%.
Bank terus berupaya menjaga kualitas asetnya, terutama melalui upaya yang terus-menerus dalam menerapkan prinsip kehati-hatian, memperkuat manajemen risiko, memperbaiki sistem pengelolaan kredit, serta pemantauan yang lebih ketat terhadap debitur yang ada.
The Bank continues to maintain its asset quality mainly by continuously striving to apply prudent principles, strengthening risk management, improving the loan management system, as well as stringent monitoring on existing borrowers.
G. RASIO UTAMA a. Rasio Kecukupan Modal (CAR) Untuk menjaga kelangsungan bisnis Bank Andara, Bank selalu menjaga rasio kecukupan modal (CAR) agar selalu di atas syarat minimal Bank Indonesia. Pada akhir 2014, CAR Bank, dengan memperhitungkan risiko kredit dan risiko operasional, tercatat sebesar 44,18% atau jauh di atas persyaratan minimum untuk bank dengan peringkat komposit risiko 3, yakni minimal 10% sampai dengan kurang dari 11%.
G. MAIN RATIOS a. Capital Adequacy Ratio (CAR) To ensure business sustainability, Bank Andara always strives to maintain its Capital Adequacy Ratio (CAR) to be at a level above the minimum requirements set by Bank Indonesia. The Bank’s CAR at the end of 2014, which takes into account the credit risk and operational risk, stood at 44.18% or well above the minimum requirements for banks with composite risk rating of 3, which is a minimum of 10% up to less than 11%.
Realisasi CAR minimum Bank masih di atas target RBB sebesar 24,80%. Hal ini mengindikasikan bahwa modal Bank masih mencukupi dibanding dengan eksposur risiko Bank.
The Bank’s actual CAR was still above RBB target of 24.80%. This indicates that the Bank’s capital continues to be substantially adequate compared to the Bank’s risk.
b. Beban Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) Realisasi BOPO tahun 2014 tercatat sebesar 114,27% atau lebih besar dari proyeksi RBB 2014 sebesar 108,69%. Hal ini disebabkan oleh kenaikan biaya CKPN dan biaya operasional lainnya melampaui target RBB 2014.
b. Operating Expenses Operating Income (BOPO) Actual BOPO in 2014 was registered at 114.27% or greater than the projected 2014 RBB of 108.69%. This is due to the increase in provisions for impairment losses and other operating costs that exceeded the 2014 RBB target.
56
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
c. Margin Bunga Bersih (NIM) Realisasi NIM tahun 2014 tercatat sebesar 4,95% atau sedikit lebih tinggi dari proyeksi RBB 2014 sebesar 4,66%. Hal ini disebabkan karena laju kenaikan biaya dana yang lebih tinggi dibanding tingkat kenaikan perolehan (yield) yang dimiliki Bank khususnya portfolio kredit yang diberikan.
c. Net Interest Margin (NIM) Actual NIM in 2014 was registered at 4.95%, or slightly higher than the projected 2014 RBB of 4.66%. This was driven by the higher rate of increase for cost of funds than the rate of increase for the Bank’s yield, particularly for its disbursed loan portfolio.
d. Return on Asset (ROA) Realisasi ROA tahun 2014 adalah -1,91% atau lebih rendah dari proyeksi RBB 2014 sebesar -1,06%. Hal ini disebabkan oleh penurunan portfolio kredit dan tambahan beban pesangon akibat program efisiensi pegawai yang terjadi pada tahun 2014.
d. Return on Assets (ROA) Actual ROA in 2014 was -1.91% or lower than the projected RBB of -1.06% for 2014. This was due to reduction of the Bank’s loan portfolio and HR efficiency program cost that occurred in 2014.
e. Return on Equity (ROE) Realisasi ROE tahun 2014 adalah -11% atau lebih rendah dari proyeksi RBB 2014 sebesar -9,13%.
e. Return on Equity (ROE) Actual ROE in 2014 was -11% or lower than the projected 2014 RBB of -9.13%.
f. Loan to Deposit Ratio (LDR) Realisasi LDR tahun 2014 (tdk termasuk kredit kepada BPR) adalah 133,52%. Jika memperhitungkan seluruh penyediaan dana dalam bentuk kredit yang diberikan kepada seluruh nasabah, termasuk BPR, maka realisasi LDR tahun 2014 adalah 620,88%, lebih tinggi dari proyeksi sebesar 330,82%.
f. Loan to Deposit Ratio (LDR) The actual LDR in 2014 (excluding loans to BPR) was 133.52%. If the entire loans provided to all customers including BPR is factored in, the realization of LDR in 2014 would be 620.88%, higher than projections by 330.82%.
H. KEBIJAKAN DIVIDEN Mengingat Bank belum membukukan keuntungan pada tahun 2013, maka tidak ada pembagian dividen di tahun 2014.
H. DIVIDEND POLICY Since the Bank has not posted a profit in 2013, therefore there was no dividend payment in 2014.
I. INFORMASI MATERIAL MENGENAI EKSPANSI, DIVESTASI, AKUISISI, DAN RESTRUKTURISASI Hingga tanggal 31 Desember 2014, Bank Andara tidak pernah melakukan ekspansi, akuisisi, restrukturisasi, maupun divestasi yang mempengaruhi struktur Bank Andara.
I. MATERIAL INFORMATION PERTAINING TO EXPANSIONS, DIVESTMENT, ACQUISITIONS, AND RESTRUCTURING As of December 31, 2014, there was no expansion, acquisition, restructuring, and/or divestment taken by Bank Andara that affected Bank Andara’s structure.
J. INFORMASI MATERIAL YANG MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGAN Selama tahun 2014 tidak terdapat informasi material yang mengandung benturan kepentingan dalam transaksi yang material dengan pihak afiliasi. Semua jenis transaksi dan saldo dengan pihak-pihak berelasi, baik yang dilaksanakan dengan ataupun tidak dilaksanakan dengan syarat serta kondisi normal yang sama untuk pihak yang tidak berelasi, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
J. MATERIAL INFORMATION PERTAINING TO CONFLICT OF INTEREST There was no material information that contained conflict of interest in material transactions with affiliated parties throughout 2014. All types of transactions and balances with related parties, whether implemented or not implemented by normal terms and conditions similar to that with unrelated parties, are disclosed in the notes to the financial statements.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
57
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
TINJAUAN USAHA BUSINESS REVIEW KINERJA KREDIT LENDING PERFORMANCE Hingga akhir periode 2014, Bank Andara telah berhasil melayani debitur yang berada di 68% wilayah Indonesia, atau 22 dari 34 propinsi yang ada di Indonesia dengan total 454 LKM debitur, dimana sebagian besar debitur tersebut merupakan BPR, Koperasi, dan Modal Ventura.
Bank Andara had, up to the end of 2014, successfully served debtors in 68% of areas of Indonesia, or 22 of Indonesia’s 34 provinces with a total of 454 MFI borrowers, wherein most of these borrowers are Rural Banks, Cooperatives, and Venture Capital.
Dari total jumlah LKM tersebut baik BPR, Koperasi dan Modal Ventura, Bank Andara telah menyalurkan kredit senilai lebih dari Rp180 miliar dengan total baki debet lebih dari 670 miliar.
From that total numbers of Rural Banks, Cooperatives and Venture Capital, Bank Andara disbursed loans amounting to more than Rp180 billion with a total outstanding balance of over Rp670 billion.
Beberapa pola kerjasama baru telah mulai dirintis pada tahun 2014 seperti: (i) program linkage dengan BPR melalui program Andara Pembiayaan Bersama, untuk lebih mengembangkan produk kredit dan meningkatkan pinjaman kepada ritel, (ii) model pembiayaan terintegrasi dengan program pembiayaan untuk pengembangan tanaman jagung di Nusa Tenggara Barat, disamping upaya pengembangan beberapa skema baru dengan tujuan mendorong LKM untuk dapat lebih berfokus melayani UMKM yang sesuai dengan karakteristik daerah masing-masing.
A number of cooperation schemes were initiated in 2014 such as: (i) a linkage program with BPR through joint financing program, Andara Pembiayaan Bersama, to further develop credit products and increase lending to retails, (ii) an integrated financing model to provide funds for the cultivation of corn crop in West Nusa Tenggara. They were aimed at encouraging MFIs to increasingly focus on serving MSMEs in accordance with the characteristics of each respective area.
PERBAIKAN KUALITAS ASET
ASSET QUALITY IMPROVEMENT
Ekspansi kredit dilakukan dengan memperkuat dan meningkatkan mitigasi risiko kredit agar tidak menimbulkan kredit bermasalah di kemudian hari. Sedangkan, proses pengambilan keputusan kredit berdasarkan ‘four eyes principle’.
Credit expansion is conducted through strengthening and improving credit risk mitigation which helps prevent non-performing loans from occurring in future. Meanwhile, the credit decisionmaking process based on the ‘four eyes principle’.
Disamping itu Bank juga melakukan peningkatan kemampuan analisa kredit, mengoptimalkan monitoring, dan mengawasi pemenuhan covenant maupun pembayaran angsuran serta melakukan pembaharuan atas Watch List debitur secara periodik. Upaya lain yang juga dilakukan adalah penyempurnaan alat analisa dan proses due diligence yang lebih ketat.
Aside from this, the Bank also improves credit analysis capabilities, optimizes monitoring and supervises compliance with covenants as well as installment payments along with periodically updating the borrower Watch List. Other efforts also carried out including improving analytical tools and tightening due diligence process.
58
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
SPECIAL ASSET MANAGEMENT KREDIT BERMASALAH
NON PERFORMING LOAN
Penanganan kredit bermasalah di Bank Andara dilakukan oleh Departemen Special Asset Management (SAM) yang berada di bawah koordinasi Divisi Bisnis, dengan berpedoman pada ketentuan-ketentuan yang berlaku dan sesuai dengan prinsip tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance).
Bank Andara’s Non Performing Loans are managed by the Special Asset Management (SAM) Department under the coordination of the Business Division and operates based on the prevailing rules and regulations and in accordance with good corporate governance principles.
Pelaksanaan Early Warning System (EWS) lebih dioptimalkan dalam bentuk penyusunan Watch List dan tindak lanjutnya secara proaktif dan berkesinambungan antara unit bisnis dan unit risiko. Hal ini dilakukan agar penanganan dini debitur yang berpotensi bermasalah dapat tetap menjadi kunci keberhasilan Bank Andara untuk menjaga rasio NPL-nya.
The implementation of an Early Warning System (EWS) is optimally enhanced through the proactive and continuous formulation of a Watch List between business unit and risk unit. This is carried out to ensure that the initial handling of potential distressed borrowers continues to be the key success in maintaining Bank Andara’s NPL ratio.
PENYELAMATAN DAN PENYELESAIAN KREDIT
CREDIT RECOVERY AND RESOLUTION
Pengelolaan kredit bermasalah ditempuh melalui strategi penyelamatan dan penyelesaian kredit. Strategi penyelamatan kredit dilakukan melalui restrukturisasi terhadap debitur-debitur yang masih mempunyai prospek usaha dan memenuhi persyaratan lainnya yang ditetapkan Bank. Sedangkan strategi penyelesaian kredit dilakukan melalui penjualan agunan atau tindakan lain yang ditetapkan oleh komite kredit (ditetapkan oleh komite SAM terhitung mulai bulan September 2014), dan/atau tindakan hukum terhadap debiturdebitur yang masih mempunyai prospek usaha, namun tidak kooperatif dalam upaya penyelesaian kredit bermasalah.
Non performing loan management is carried out through recovery and resolution strategies. Loan recovery strategies are carried out by restructuring the borrowers that still possess business prospects. Meanwhile, loan resolution strategy is carried out through the collateral disposal or other action determined by credit committee (by SAM committee starting from September 2014), and/ or legal action against borrowers that still possess any business prospect, but are not cooperative in loan settlement.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
59
KINERJA PENDANAAN FUNDING PERFORMANCE Sumber pendanaan Bank di tahun 2014 berasal dari dana pihak ketiga (DPK) yang meliputi produk giro, tabungan, dan deposito berjangka. Sepanjang tahun ini, baki debet DPK mengalami penurunan namun demikian Bank tetap berusaha untuk meningkatkan DPK salah satunya dengan membuat program promosi, antara lain:
The Bank’s source of funding in 2014 derived mainly from deposits by banks and third-party funds, which included current account, savings, and time deposit products. Throughout 2014, outstanding third-party funds of the Bank decreased, nevertheless the Bank developed promotion programs to increase third-party funds for:
ANDARA SMART Program penempatan dana dari nasabah selama jangka waktu tertentu dengan nilai tambah berupa paket pelatihan dengan peserta BPR dan Koperasi. Batch pertama di Yogyakarta pada tanggal 19-21 November 2014 yang diikuti 26 peserta dengan dana kelolaan yang berhasil terkumpul sebesar Rp7,20 miliar. Batch kedua di Korea Selatan pada tanggal 23-27 Februari 2015 yang diikuti 18 peserta dengan dana kelolaan sebesar Rp10,50 miliar.
Andara SMART A fund placement program for BPR and Cooperative customers with a certain time period with the added value of a training package. The first batch was in Yogyakarta on 19-21 November 2014 with 26 participants, collecting managed funds amounting to Rp7.20 billion. The second batch in South Korea on 23-27 February 2015 with 18 participants collected managed funds of Rp10.50 billion.
DEPOSITO BERHADIAH Pada triwulan kedua 2014, Bank juga meluncurkan program deposito berhadiah. Hingga akhir 2014, total dana yang terkumpul Rp11,55 miliar terdiri Rp10,72 miliar dari BPR dan Rp830 juta dari nasabah perorangan.
DEPOSITS WITH PRIZES In the Q2 2014, the Bank also launched a deposit program with prizes. Until the end of 2014, total funds raised were Rp11.55 billion, Rp10.72 billion from BPRs and Rp830 million from individual customers.
GIRO AVERAGE BALANCE Pada triwulan kedua 2014, Bank meluncurkan program Giro Average Balance. Hingga akhir 2014, total average balance pada rekening Giro sebesar Rp67.895.745.975.
AVERAGE BALANCE CURRENT ACCOUNT In Q2 2014, the Bank launched Average Balanced Current Account program. Until the end of 2014, total average balance on the current account was amounting to Rp67,895,745,975.
Pada akhir semester kedua 2014 dengan total DPK sebesar Rp698,63 miliar, terlihat adanya peningkatan total DPK sebesar 8,98% jika dibandingkan dengan total di semester pertama 2014 sebesar Rp641,07 miliar.
At the end of Q2 2014, with total third-party funds amounting Rp698,63 billion, reflected the increase of 8.98% in total third-party funds compared to the total in Q1 2014 amounted to Rp641,07 billion. Dalam miliar Rupiah - In billion Rupiahs
SUMBER PENDANAAN
DESEMBER 2014
DESEMBER 2013
Funding Source
December 2014
December 2013
Giro - Currents Accounts
6,17
10,83
Tabungan - Savings
5,35
11,40
97,69
158,57
Deposito dari BPR dan bank lain - Deposit from BPR and other Bank
589,41
658,48
Total Dana Pihak Ketiga - Total Third Party Funds
698,63
839,28
Total Pinjaman Pihak lain - Total Fund Borrowing
104,39
231,19
Total Sumber Pendanaan - Total Source of Fund
803,02
1,070.47
Deposito Non Bank - Non Bank Deposit
60
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
KINERJA LAYANAN ANDARALINK ANDARALINK SERVICE PERFORMANCE
Sejak diluncurkan pada Oktober 2010, AndaraLink sebagai layanan transaksi keuangan bagi mitra Bank yaitu BPR dan Koperasi, telah mengalami perkembangan yang pesat, baik dari segi jumlah anggota, wilayah sebaran anggota, dan jumlah transaksi. Total anggota AndaraLink pada akhir Desember 2014 tercatat sebanyak 456 anggota. Jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah dengan melihat antusias BPR dan Koperasi yang belum menjadi anggota, terhadap manfaat dari layanan AndaraLink.
Since its launch in October 2010, as a financial transaction service for Bank’s partners such as Rural Banks and Cooperatives, AndaraLink has experienced rapid growth both in terms of the number of members, the distribution area of members, and the number of transactions. By the end of December 2014 AndaraLink has been subscribed by 456 members. This number is expected to continuously grow in view of the enthusiasm shown by Cooperatives and Rural Banks that have yet to become members, on the benefits of the AndaraLink services.
Proses penyempurnaan dan pengembangan AndaraLink terus dilakukan. Fitur yang telah ada diantaranya pembayaran tagihan, layanan pengiriman uang (kirim tunai-ambil tunai) dan kiriman tunai ke rekening di bank umum lain melalui sistem RTGS/SKN Bank Indonesia, Solusi Setoran yang berguna membantu mitra Bank dalam menjalankan fungsi jemput antar setoran nasabah mereka yang terkadang berada jauh dari lokasi mitra tersebut. Sepanjang tahun 2014 Bank telah menambah content biller untuk pembelian pulsa telepon, top up saldo rekening AndaraLink, dan PIN 6 digit yang sudah mulai diimplementasikan guna meningkatkan keamanan dan kenyamanan dalam bertransaksi serta untuk memenuhi ketentuan yang berlaku.
The process of refining and developing AndaraLink is continuously carried out. Existing features include bill payment, money transfer services (send cash-receive cash) and cash transfers to accounts in other banks through Bank Indonesia’s RTGS system/SKN. Deposit Solution feature for Rural Banks and Cooperatives. This feature is useful as it helps Rural Banks and Cooperatives perform pick-up service for customer deposits that at times may be distant from the Rural Bank and Cooperative office. Other additional features in 2014 are: additions of content biller for phone credit purchase, AndaraLink account balance top up, and 6-digit PIN to improve security in transaction and meet the prevailing regulation.
Untuk membantu pemasaran AndaraLink, Bank melakukan pelatihan, branding beserta pemasangan materi pemasaran, serta aktivitas lainnya yang turut memberi dampak semakin dikenalnya AndaraLink dan memberikan gambaran luasnya jaringan AndaraLink di Indonesia. Yang perlu digaris bawahi adalah AndaraLink ini diposisikan sebagai peluang bisnis bagi LKM untuk meningkatkan pendapatan bukan bunga yang diharapkan akan meningkatkan bisnis LKM lebih besar lagi.
To help market AndaraLink, the Bank provides training, branding as well as provides marketing materials, along with other activities that contribute to a growing recognition of AndaraLink’s impact and gives an overview on the extent of AndaraLink’s network in Indonesia. The bottom line is that AndaraLink is well-positioned to serve as a business opportunity for MFIs to increase non-interest income, which therefore will boost their businesses eventually.
Sebagai layanan inovatif yang dikembangkan oleh Bank bagi LKM sebagai nasabah, Bank terus melakukan pengembangan internal AndaraLink untuk semakin mempermudah LKM dalam menggunakan AndaraLink, mempermudah penambahan fitur-fitur baru, dan meningkatkan keamanan AndaraLink.
As an innovative service developed by the Bank for MFIs, the Bank strives to make internal service improvement that can facilitate MFIs with more efficient ways, facilitate new features setup, and more secure system in using AndaraLink.
a.
a.
PIN 6 digit Untuk meningkatkan keamanan dan memenuhi regulasi Bank Indonesia, Bank telah mengimplementasikan PIN (nomor identitas pribadi) dari 5 digit menjadi 6 digit.
6-digit PIN To improve security and meet the Regulator’s policy, Bank has implemented PIN (Personal Identification Number) from 5 digits to 6 digits.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
61
b.
Solusi Setoran Jumlah transaksi solusi setoran ini menunjukkan peningkatan selama tahun 2014. Bank terus melakukan kajian dan peningkatan fungsi pada modul solusi ini sehingga petugas LKM dapat lebih mudah dalam melakukan transaksinya.
b.
Deposit Solution In 2014 deposit solution transaction saw a significant increase. The Bank, therefore, continuously conducts evaluation and improves the functions of this solution module so that it will help MFI field officers in conducting the transaction.
c. Pembelian Pulsa Penambahan fitur baru untuk pembelian pulsa melalui kerjasama dengan vendor aggregator baru.
c. Phone Credit Purchase The addition of new feature of phone credit purchase through cooperation with new aggregator.
d. Top Up Saldo Rekening AndaraLink Untuk memastikan bahwa LKM dapat terus melakukan transaksi AndaraLink, maka saldo rekening LKM untuk AndaraLink harus tetap terjaga. Apabila saldo rekening tersebut sudah minim, LKM perlu meningkatkan saldo tersebut dengan melakukan ‘top up’. Untuk meningkatkan keamanan dalam melakukan top up, ditambahkan modul untuk persetujuan supervisor baik di sisi LKM maupun di sisi Bank Andara.
d.
AndaraLink Account Balance Top Up To ensure that MFIs can make AndaraLink transaction, a minimum account balance must be maintained. When the account balance has reached minimum threshold, the MFI has to ‘top up’ the balance. The Bank has improved the security of top up procedure with supervisor approval module either on the MFI side or the Bank side.
PERTUMBUHAN TRANSAKSI ANDARALINK 2014 2014 ANDARALINK TRANSACTION GROWTH Jumlah transaksi per bulan
Number of transactions per month
70.000 60.000 50.000 40.000 30.000 20.000 10.000
2014
Jan Jan
Feb Feb
Mar March
Mei May
Apr Apr
Jenis transaksi/ Transaction types: - SKN
Juli July
Agst Aug
- RTGS - Cash to Cash
Layanan AndaraLink menjadi unggulan di LKM karena manfaatnya yang begitu terasa bagi nasabah mereka. Fitur yang terus mengalami perkembangan menyesuaikan kebutuhan nasabah LKM, menjadikan transaksi AndaraLink mengalami peningkatan pesat di 2014 setelah fitur Solusi Setoran mengalami penyempurnaan. Cikal bakal suksesnya Solusi Setoran dimulai dari dukungan Mercy Corps dengan program Agripay di 5 (lima) Koperasi di Bali sebagai pilot project.
62
Juni June
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Sept Sept
- Telkom
Okt Oct
Nov Nov
Des Dec
- PLN
AndaraLink service becomes relied by MFIs due to its benefits for their customers. The features which keep developing to meet the MFI clients’ needs, making AndaraLink transactions has increased rapidly in 2014 after the Deposit Solution features improved. The success of Deposit Solution begins from a support from Mercy Corps in Agripay program to 5 (five) cooperatives in Bali as a pilot project.
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
TINJAUAN UNIT PENDUKUNG SUPPORTING UNITS
OPERASIONAL DAN TEKNOLOGI INFORMASI OPERATION & INFORMATION TECHNOLOGY OPERASIONAL
OPERATION
Dukungan operasional bagi institusi perbankan merupakan aspek yang harus senantiasa terselenggara secara aman, handal, dan efisien. Untuk itu, penyempurnaan sistem operasional di Bank tetap dilaksanakan dari waktu ke waktu dan senantiasa ditingkatkan sehingga pelayanan Bank dapat terselenggara dengan baik dan kepuasan nasabah dan mitra dapat terjaga.
Operational support in banking industry is one of the instrumental aspects banking that needs to be managed is a secure, reliable, and efficient manner. To that end, improvement in the Bank’s operational systems must be carried out from time to time so that the Bank can deliver efficient banking services and maintain customer’s and partner’s satisfaction.
Jaringan Kantor Bulan Juni 2014, Bank Andara meresmikan lokasi baru untuk Kantor Cabang Jakarta. Hal ini merupakan salah satu upaya Bank dalam memberikan layanan yang lebih baik, lebih dekat menjangkau nasabah dan calon nasabah terutama di wilayah Jakarta. Sehingga tahun 2014 jaringan kantor Bank Andara tetap berjumlah 4 kantor cabang di kota Jakarta, Semarang, Surabaya, dan Denpasar.
Office Network In June 2014, Bank Andara opened a new location for Jakarta branch office. This is one of the Bank's efforts in providing better service closer to customers and prospective customers especially in the Jakarta area. In 2014, the office network of Bank Andara remained with 4 branches at Jakarta, Semarang, Surabaya, and Denpasar.
TEKNOLOGI INFORMASI
INFORMATION TECHNOLOGY
Pengembangan teknologi yang terpadu tetap dilakukan secara konsisten oleh Bank pada tahun 2014. Tujuan pengembangan ini adalah agar operasional dapat berjalan secara efisien sekaligus memberikan layanan keuangan yang lebih luas bagi LKM dan nasabahnya.
The development of integrated technology has been consistently conducted by the Bank in 2014. This development was intended to enable operations to run efficiently and provide broader financial services to MFIs and their end clients.
Pengembangan Core Banking System dan aplikasi pendukungnya meliputi penyempurnaan flag pajak deposito; otomasi rekening dibekukan; produk Andara Pembiayaan Bersama; pelaporan Cash Transaction Report; maturity profile pinjaman dan deposito; Laporan Harian Bank Umum; laporan cash flow; proses otomasi amortisasi, akrual fund borrowing dan alert.
The development of the Core Banking System and its supporting applications included improvement of tax deposits flag; freeze accounts automation; joint financing products; Cash Transaction Report; maturity profile of loans and deposits; commercial bank daily report; cash flow report; amortization automation process, and fund borrowing accrual and alerts.
Bank juga terus berupaya melakukan pengembangan dan perbaikan AndaraLink untuk semakin mempermudah LKM dalam menggunakan AndaraLink, yaitu dengan menerapkan PIN 6 digit, meningkatkan fungsi pada fitur solusi setoran, pembelian pulsa, dan untuk ‘top-up’ saldo.
The Bank also continued to develop AndaraLink to further facilitate MFIs with AndaraLink, namely by applying the 6-digit PIN, improving the function of the features of the deposit solution, including phone credit purchase, and balance top-up.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
63
Bank bekerjsama dengan BOSCH untuk mengimplementasikan otomasi proses persetujuan kredit (Loan Approval System) pada bulan Februari 2014. Dengan implementasi aplikasi ini, proses persetujuan kredit diharapkan lebih cepat dan risiko operasional dapat dikelola lebih baik.
64
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
The Bank appointed BOSCH to provide Loan Approval System application, and this has been implemented in February 2014. By implementing this application, loan approval progress was expected to be faster and the operational risk can be better managed.
SUMBER DAYA MANUSIA HUMAN RESOURCES
Strategi dan Tujuan Pengelolaan SDM
Strategy and Goal of HR Management
Sejalan dengan strategi dalam rencana pengembangan SDM yang bertujuan meningkatkan efektifitas dan efesiensi pegawai, terutama dalam mengelola biaya tenaga kerja dan biaya operasional yang tinggi serta untuk meningkatkan produktifitas, Bank telah melakukan program efisiensi pegawai pada bulan April 2014.
In line with the human resources development strategy to improve employees’ effectiveness and efficiency, especially by managing labor costs, high operating costs, and increasing productivity, the Bank has conducted an employee right-sizing program in April 2014.
Program efisiensi merupakan perampingan pegawai sejalan dengan perampingan struktur organisasi Bank, dimana kepada pegawai yang terkena perampingan struktur ini diberikan pilihan dan keseluruhan proses serta pelaksanaan program efisiensi telah sesuai ketentuan ketenagakerjaan yang berlaku.
The employee right-sizing program was streamlined the number of employees in line with the Bank’s revised organizational structure, in which the affected employees were provided with options, and the overall process of right-sizing program implementation was in accordance with prevailing employment regulations.
Dengan program efisiensi, efektif tanggal 1 Mei 2014, struktur organisasi Bank berubah menjadi sebagaimana tergambar pada bagian Profil Perusahaan mengenai Struktur Organisasi, dengan pengurangan jumlah pegawai total sebanyak 23 (dua puluh tiga) pegawai yang berasal dari Divisi SDM, IT, Corporate Communication, Internal Audit, Product Management, Institutional Banking, Finance dan kantor cabang.
With the right-sizing program, effective May 1, 2014, the Bank changed the organizational structure as stated in the Company Profile on the Organizational Structure, with a reduction in the number of employees a total of 23 (twenty three) employees from Division: Human Resources, IT, Corporate Communications, Internal Audit, Product Management, Institutional Banking, Finance, and branch offices.
Per tanggal 31 Desember 2014, jumlah pegawai tetap Bank sebanyak 142 orang berkurang 52 orang dari 194 orang pada periode yang sama di tahun sebelumnya. Sedangkan jumlah tenaga kerja alih daya sebanyak 27 orang, dan jumlah tenaga kerja asing sebanyak 2 (dua) orang yaitu Presiden Komisaris dan Chief Risk Officer.
As of December 31, 2014, the number of the Bank’s permanent employees stood at 142 people, a reduction of 52 people, out of 194 people in the same period in the previous year. The number of outsourced staff was 27 people, and the number of foreign workers was 2 (two): President Commissioner and Chief Risk Officer.
Bank juga terus memberikan pelatihan guna meningkatkan kemampuan masing-masing pegawai terutama di bidang analisa kredit, manajemen risiko, kepatuhan, dan pengelolaan kredit bermasalah. Pelatihan juga diberikan dalam bidang tresuri, teknologi dan informasi, operasional dan bidang SDM. Selain itu, budaya kepatuhan dan risiko terus menerus dikampanyekan untuk membangun budaya kerja yang kuat dan berkesinambungan, salah satunya dengan
The Bank also continued to provide training to improve the competency of each employee, especially in the areas of credit analysis, risk management, compliance, non-performing loan management, treasury, information technology, operations, and human resources. Moreover, a compliance and risk culture has been continuously campaigned to build a strong and sustainable work culture, including by applying the corporate values of the Bank, which are: trustworthy, responsive,
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
65
menerapkan nilai-nilai perusahaan yang berlaku di Bank yaitu dapat dipercaya, cepat tanggap, adaptif, kompeten, dan kreatif.
adaptive, competent, and creative.
Penerapan Azas Kesetaraan
Implementation of The Principle of Equality
Dalam melakukan rekrutmen dan pemberian remunerasi yang diberikan oleh Bank kepada seluruh pegawai, Bank telah melakukan azas kesetaraan dimana remunerasi pegawai diberikan sesuai pangkat dan jabatan serta kinerja pegawai. Hal ini dilakukan di bawah koordinasi Divisi Sumber Daya Manusia yang mengkaji standar gaji dan remunerasi pegawai. Keterlibatan Kepala Divisi SDM dalam Komite Remunerasi dan Nominasi juga dimaksudkan untuk memastikan penerapan azas kesetaraan baik di tingkat Direksi, Dewan Komisaris, maupun pegawai Bank.
In recruitment and remuneration provided to all employees, the Bank has implemented the principle of equality in which remuneration was given in accordance with employees’ rank, position, and performance. This has been carried out by the HR Division by reviewing the salaries and remuneration of all employees. HR Division Head’s involvement in the Remuneration and Nomination Committee was also intended to ensure the implementation of the principle of equality at the level of the Bank’s Board of Directors, Board of Commissioners, and employees.
Pada tanggal 22 Juli 2014, Bank telah mendaftarkan Peraturan Perusahaan (PP) yang baru sebagai pengganti PP tahun 20112013 di Kantor Kementerian Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Republik Indonesia. Dalam PP ditegaskan kembali hak dan kewajiban Bank dan pegawai, termasuk beberapa penambahan dalam hal hak dan kewajiban guna memastikan penerapan azas kesetaraan sesuai peraturan perundangan yang berlaku.
On July 22, 2014, the Bank has registered its updated Company Regulations to substitute its 2011-2013 versions to the Indonesia’s Ministry of Manpower and Transmigration. In Company Regulations, the Bank reaffirmed the rights and obligations of the Bank and its employees, including a few additions in terms of rights and obligations to ensure the application of the equality principle in accordance with prevailing regulations.
Dalam melakukan rekrutmen, Bank juga tidak melakukan perbedaan atas gender, status, usia, suku, agama, dan ras. Rekrutmen dan remunerasi didasarkan pada pengalaman, kapasitas, kredibilitas, integritas, dan kinerja yang bersangkutan.
In recruiting, the Bank did not differentiate on gender, status, age, ethnicity, religion, race. Recruitment and remuneration were based on applicants’ experience, capacity, credibility, integrity, and performance.
Pengembangan Kompetensi dan Pelatihan SDM
HR Competency Development & Training
Sebagai bentuk komitman Bank untuk melakukan pengembangan kompetensi dan pelatihan SDM, Bank selalu berupaya mengalokasikan minimal 5% dari total biaya tenaga kerja untuk pengembangan dan pelatihan SDM ini.
As part of the Bank’s commitment to carry out human resources’ competence development and training, the Bank always tries to allocate at least 5% of the total labor cost for human resources development and training.
Mengingat kondisi keuangan Bank yang belum membaik, sejak tahun 2013 Bank telah berupaya untuk mendapatkan “grant” dari kfW sebesar 500.000 Euro sehingga diharapkan Bank dapat memenuhi ketentuan minimal 5% dimaksud di atas. Setelah melalui diskusi internal baik di tingkat Direksi, Dewan Komisaris, dan pemegang saham, KfW menyatakan bahwa dengan kondisi Bank saat ini, grant tersebut belum dapat dipertimbangkan.
Considering the Bank's financial performance difficulties since the year 2013, the Bank has sought to obtain a grant from the KfW amounting to 500,000 Euros and expected the Bank could meet the minimum requirement of 5% as mentioned above. After internal discussions at the level of the Board of Directors, Board of Commissioners, and shareholders, KfW confirmed that the grant could not be considered given the Bank's condition.
Per tanggal 31 Desember 2014, total biaya pengembangan dan pendidikan SDM adalah sebesar Rp520.300.917 atau 1,54% dari jumlah total biaya tenaga kerja, berkurang dari Rp1.610.000.000 periode sebelumnya di tahun yang sama.
As of December 31, 2014, the total cost of human resources development and education was amounted Rp520,300,917 or 1.54% of the total labor cost, reduced from Rp1,610,000,000 in the previous period in the same year.
66
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Jumlah pelatihan yang telah diberikan sampai 31 Desember 2014 adalah sebanyak 31 pelatihan dengan materi pelatihan antara lain analisa kredit, sertifikasi manajemen risiko, sertifikasi kepatuhan, dan pengelolaan kredit bermasalah kepada 112 pegawai dari berbagai unit kerja dan tingkatan. Secara lengkap dapat dilihat pada tabel Laporan Pelatihan 2014.
Until December 31, 2014, the Bank conducted 31 trainings of credit analysis, risk management certification, compliance certification, and nonperforming loan management to a total of 112 employees from various work units and levels. The details can be seen in the 2014 Training Report table.
Laporan Pelatihan 2014 - 2014 Training Report
No.
Topik Pelatihan / Sosialisasi Training Topic
1
Pelatihan Comprehensive Credit Analysis
Jumlah Batch Periode Total batch
Jumlah Peserta
Type of Training
Number of Participant
Januari Februari 4 January February
Sertifikasi Manajemen Risiko
Januari Desember 12
Risk Management Certification Pelatihan “Identifikasi Permasalahan Bank dalam Melakukan Self Assessment atas Tingkat Kesehatan Bank serta Mekanisme Konsolidasi Laporan TKS Bank Konvensional”
Jenis Pelatihan Vendor
Location
Comprehensive Credit Analysis Training
2
3
Lokasi
Jakarta
LPPI
Inhouse
55
Jakarta
LSPP & BSMR
Public
42
Jakarta
RMG
Public
2
January December
1
Agustus
Identification of the Bank in Conducting a Self-Assessment on the Bank as well as the mechanism of TKS Bank Consolidated Statements Conventional
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
67
No.
4
Topik Pelatihan / Sosialisasi
Jumlah Batch
Lokasi Periode
Jenis Pelatihan
Jumlah Peserta
Type of Training
Number of Participant
Vendor
Training Topic
Total batch
Location
Workshop “Understanding The New Liquidity Requirement in Basel III The Liquidity Coverage Ratio (LCR) and Net Stable Funding Ratio (NSFR)
1
September
Jakarta
Infobank
Public
2
1
September
Jakarta
FKDKP
Public
1
1
September
Jakarta
PT. Artivisi
Inhouse
7
Jakarta
Consultant
Inhouse
70
Jakarta
PERBANAS
Public
3
Seminar Penerapan Peraturan OJK No.1/ POJK.07/2013 Tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan Khususnya yang Terkait dengan Perbankan” 5
6
Seminar on Application of OJK Regulation 1 / POJK.07 / 2013 on Consumer Protection Financial Services Sector Especially Relating to Banking
Java Program Pelatihan Fundamental Kredit Analis Pada Bank Kecil
7
Oktober 4
Fundamental Training Credit Analyst At Small Banks
October
Seminar Outlook 2015 8
Oktober 1
Outlook Seminar 2015
October
Sertifikasi Kepatuhan 9
2
November
Jakarta
FKDKP
Public
3
Compliance Certification 10
Cash Flow and Treasury Management
1
Agustus
Jakarta
Pratama Indomitra
Public
2
11
Financial Leteracy for Women and SME’s
1
November
Bali
OJK & Perbanas
Public
2
68
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
No.
Topik Pelatihan / Sosialisasi Training Topic
12
Workshop: “Strategi Meningkatkan Funding dengan Metode Peningkatan Dana Murah”
Jumlah Batch
Lokasi Periode
Total batch
Jenis Pelatihan
Jumlah Peserta
Type of Training
Number of Participant
Vendor Location
1
November
Jakarta
Infobank
Public
2
1
November
Jakarta
PPM Manajemen
Public
1
“Strategies to Increase Funding to Fund Offers Improved Method”
13
Design Learning Program
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
69
Kesejahteraan Pegawai
Employee Welfare
Sejalan dengan perkembangan bisnis Bank dan kondisi makro ekonomi Indonesia, Divisi SDM senantiasa mengkaji remunerasi pegawai dari waktu ke waktu dan mengajukan perubahan yang dianggap perlu kepada Direksi dan Komite Remunerasi dan Nominasi.
In line with the Bank's business and macroeconomic developments in Indonesia, the Human Resources Division constantly and regularly reviewed remuneration, and proposed changes deemed necessary to the Board of Directors and the Remuneration and Nomination Committee.
Sepanjang tahun 2014, Bank telah melakukan perubahan pada gaji tenaga alih daya disesuaikan dengan Upah Minimum Regional (UMR) setempat serta memastikan rentang gaji pegawai tidak berada di bawah UMR. Dalam menetapkan dan memastikan gaji tenaga alih daya sesuai UMR, Divisi SDM berkoodinasi dengan Divisi Operasional (yang membawahi Department General Affair) dan perusahaan tenaga alih daya.
Throughout 2014, the Bank made changes to the salaries of outsource workers adapted to local minimum wage and ensuring local salary ranges of employees did not fall below the minimum wage. In setting the salaries of outsource workers and ensuring appropriate minimum wage for outsource workers, HR Division coordinated with the Operations Division (supervising General Affairs Department) and outsource companies.
Dengan berlakunya PP yang baru, kesejahteraan pegawai juga ditingkatkan antara lain dengan mengikutkan pegawai dalam Program Dana Pensiun. Pada bulan Juni 2014 Bank telah melaksanakan program Dana Pensiun bekerjasama dengan BNI Life dimana besarnya iuran 7,5% dari gaji pokok pegawai dan sepenuhnya ditanggung perusahaan.
With the enactment of new regulations, the welfare of employees also increased, including participating employees in the Pension Plan. In June 2014 the Bank had implemented the Pension Fund program in cooperation with BNI Life where the amount of dues was 7.5% of the employees’ basic salary and was fully borne by the company.
Pada Desember 2014, Bank membayarkan bonus akhir tahun kepada seluruh pegawai dengan total bonus yang dibayarkan sebesar Rp1.418.622.134 yang diambil dari alokasi dana yang sudah dicadangkan dan dibudgetkan untuk kenaikan gaji dan bonus kinerja pegawai tahun 2013 sehingga tidak mengganggu rugi/laba Bank pada 31 Desember 2014 namun tetap dapat menjaga motivasi dan produktifitas pegawai. Meskipun kondisi keuangan Bank pada 31 Desember 2014 belum membaik, namun Direksi berpendapat bonus akhir tahun ini diberikan kepada pegawai untuk mempertahankan pegawai dan menjaga tingkat turnover tidak terlalu tinggi.
In December 2014, the Bank paid year-end bonuses to all employees with total paid bonus of Rp1,418,622,134, which was taken from the reserved and budgeted allocations for salary increases and employee performance bonuses in 2013 and did not interfere the Bank’s loss/ profit per December 31, 2014, in order to be able to maintain the motivation and productivity of employees. Although the Bank's financial condition at December 31, 2014 still faced difficulties, the Board of Directors considered this year-end bonus to employees as important to retain employees and keep the turnover rate from becoming too high.
Remunerasi pegawai lainnya tidak mengalami perubahan sesuai kondisi keuangan Bank dan fasilitas Car Ownership Program (COP) untuk Kepala Divisi juga tetap dihentikan sementara waktu hingga kondisi keuangan Bank membaik. Jumlah Kepala Divisi yang menerima COP pada 31 Desember 2014 sebanyak 1 orang dengan nilai COP total Rp250.000.000.
The other employees’ remuneration did not change, in accordance with the Bank's financial condition, and Car Ownership Program (COP) facility to the Division Heads also remained suspended temporarily until the Bank's financial condition improved. The number of Division Heads who received COP up to December 31, 2014 was 1 person with total value of Rp250,000,000.
Asuransi Kesehatan dengan skema yang telah berlaku selama ini terus diperpanjang, sedangkan ketentuan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan masih belum dilaksanakan pada tahun 2014 mengingat ketentuan tersebut baru berlaku pada tahun 2015. Bank tetap memastikan kepatuhan Bank dalam hal kesejahteraan Pegawai sesuai ketentuan yang berlaku dan kondisi keuangan Bank.
Health Insurance with the prevailing scheme was extended, while the provisions of the Social Security Agency (BPJS) for Health were not yet implemented in 2014, due to the provisions becoming effective in 2015. The Bank kept ensuring the compliance of the Bank in terms of employee welfare in accordance with the prevailing regulations and the Bank’s financial condition.
70
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Hubungan Industrial
Industrial Relation
Bank sampai saat ini tidak memiliki Serikat Pekerja (SP), namun demikian Bank senantiasa memastikan terciptanya hubungan industrial yang harmonis antara pengusaha dan pegawai. Dalam melaksanakan program efisiensi sebagaimana dijelaskan di atas, Bank telah mengambil langkahlangkah yang diperlukan guna memastikan hubungan industrial tetap terjaga dengan baik, antara lain dengan menunjuk Kantor Konsultan Hukum yang ahli di bidang ketenagakerjaan untuk memastikan formula yang digunakan dalam memberikan pesangon dan proses program efisiensi sesuai ketentuan yang berlaku, serta penerapan reward dan punishment, dimana dalam program efisiensi ini, kinerja pegawai juga menjadi pertimbangan.
Up to this reporting date, the Bank do not have Labor Union, however, the Bank always ensures a harmonious industrial relations between employer and employees. In implementing the efficiency program as described above, the Bank took the necessary steps to ensure industrial relations remain well maintained, partly by appointing the Law Firm who were experts in the employment field to ensure that the formula used to provide severance and the process of the efficiency program was in accordance with prevailing regulations, and the implementation of reward and punishment, so that the performance of employees is also considered in this efficiency program.
Biaya SDM
HR Expenditure
Pada 31 Desember 2014, total biaya tenaga kerja adalah sebesar Rp35.809.559.272 berkurang sebesar Rp. 3.294.862.571dari periode yang sama ditahun sebelumnya sebagai akibat dari program efisiensi.
On December 31, 2014, total labor cost amounted to Rp35,809,559,272 reduced by Rp3,294,862,571 in the same period in the previous year as a result of the right-sizing program.
Rekrutmen
Recruitment
Sebagaimana telah dijelaskan di atas, rekrutmen dilaksanakan sesuai penerapan azas kesetaraan dan sesuai kebutuhan Bank. Sepanjang tahun 2014, Bank telah merekrut sebanyak 22 orang untuk mengisi posisi kosong. Pada 31 Desember 2014, posisi penting yang masih kosong adalah Kepala Divisi Bisnis.
As explained above, recruitment was implemented in accordance with the equality principle and the Bank’s needs. Throughout 2014, the Bank recruited 22 people to fill vacant positions. On December 31, 2014, an important position for Business Division Head was still vacant.
Tingkat Turn Over Pegawai
Employee Turn-over Rate
Sepanjang tahun 2014, tingkat perputaran pegawai keluar dan masuk (turnover) mencapai 43,83% : 14.06%. Tingginya prosentase pegawai keluar, diakibatkan pelaksanaan program efisiensi pegawai yang dilaksanakan pada bulan April 2014.
Throughout 2014, the employee turnover rate of exit and entrance reached 43.83% : 14.06%. Most of the difference between the percentage exiting and the percentage entering was due to the implementation of employee right-sizing program in April 2014.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
71
Komposisi Pegawai (Berdasarkan Pendidikan, Jabatan, dan Usia) Employee Composition (by Education, Position and Age)
Diploma 2
High School Master’s Degree
1
3
Department Head
16
Diploma 3
5
17
Staff Division Head
117 Bachelor’s Degree
Komposisi Pegawai Berdasarkan Pendidikan
9
116
Komposisi Pegawai Berdasarkan Jabatan
Employee By Education TOTAL 142
Employee By Position TOTAL 142
21-25
6
46-50
Above 50
3
20
41-45
13
Komposisi Pegawai Berdasarkan Usia Employee By Age TOTAL 142
36-40
23
31-35
27
72
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
26-30
50
Turn Over Pegawai - Januari s/d Desember 2014 Employee Turn Over - January To December 2014
Periode Period
Jumlah Number
Pegawai Employee
Pegawai Employee
Keluar Resigned
Masuk Hired
Keluar Resigned
Masuk Hired
Jumlah awal / Innitial Number
194
Januari / January
195
3
4
1,55%
2,06%
Februari / February
187
9
1
4,62%
0,51%
Maret / March
177
10
0
5,35%
0,00%
April / April
152
27
2
15,25%
1,13%
Mei / May
149
3
0
1,97%
0,00%
Juni / June
146
4
1
2,68%
0,67%
Juli / July
145
2
1
1,37%
0,68%
Agustus / August
145
2
2
1,38%
1,38%
September / September
145
5
5
3,45%
3,45%
Oktober / October
147
1
3
0,69%
2,07%
November / November
143
4
0
2,72%
0,00%
Desember / December
142
4
3
2,80%
2,10%
Rata-rata per Bulan / Monthly Average
6
2
3,65%
1,17%
TOTAL
74
22
43,83%
14,06%
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
73
MANAJEMEN RISIKO RISK MANAGEMENT Manajemen risiko merupakan salah satu elemen penting bagi Bank dalam mengelola perusahaan untuk menjaga kesinambungan dan pencapaian tujuan bisnisnya.
For Bank Andara, risk management is one of the most important elements in managing its sustainable business achievements.
Bank membentuk tata kelola manajemen risiko yang sehat, Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) yang independen, merumuskan tingkat risiko yang akan diambil (risk appetite) dan toleransi risiko (risk tolerance) bagi tiap-tiap risiko, serta mengembangkan kebijakan dan prosedur manajemen risiko yang sesuai untuk menjaga tingkat risiko pada batas-batas yang ditentukan.
To perform the risk management function, the Bank has established an independent Risk Management Unit (SKMR), formulated risk appetite and risk tolerance levels for every type of risk, as well as developed appropriate risk management policies and procedures to ensure risk levels remain within the specified limits.
SKMR dipimpin seorang Chief Risk Officer yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur Kepatuhan, dan sampai akhir tahun 2014, SKMR terdiri dari 3 departemen, yaitu: 1. Departemen CMLR (Credit Market & Liquidity Risk), mengelola risiko kredit, risiko pasar, serta risiko likuiditas; 2. Departemen Risiko Operasional; 3. Departemen Internal Control.
SKMR is led by Chief Risk Officer that reports directly to the Compliance Director, and until end of 2014, this unit consisted of 3 departments, namely:
1. 2. 3.
CMLR (Credit Market & Liquidity Risk) Department, which manages credit risk, market risk as well as liquidity risk; Operational Risk Department; Internal Control Department.
Pembentukan SKMR dengan 3 departemen tersebut disesuaikan dengan bisnis, ukuran, kompleksitas, dan kebutuhan Bank dan akan terus mengalami perubahan dari waktu ke waktu sesuai hasil kajian terhadap manajemen risiko Bank, baik secara internal maupun eksternal. Kebijakan, prosedur, perangkat, pedoman, atau manual terkait kerangka manajemen risiko Bank juga terus dibuat dan diperbaiki guna meningkatkan kemampuan untuk mengidentifikasi, mengukur eksposur risiko, memantau, dan mengendalikan setiap jenis risiko.
This 3-department Risk Management Unit was adapted to the Bank’s business, size, complexity, and needs and constantly will be, from time to time, be transformed based on the results of an internal as well as external assessment of the Bank’s risk management. Bank Andara also strives to continuously formulate and update policies, procedures, tools, guidelines, or manuals related to the Bank’s risk management framework so as to enhance the ability to identify and measure risk exposure, as well as monitor and control every type of risk.
KERANGKA MANAJEMEN RISIKO Penerapan manajemen risiko Bank secara umum terangkum dalam suatu kerangka manajemen risiko yang pada dasarnya terdiri atas 3 “lini pertahanan” Bank.
RISK MANAGEMENT FRAMEWORK In general, the implementation of the Bank’s risk management is summarized through the risk management framework which basically comprises 3 “lines of defence” of the Bank.
Lini pertama adalah di setiap masing-masing unit dimana setiap Risk Type Owner (RTO) dan setiap orang di Bank bertanggung jawab atas pengelolaan risiko sesuai jenis risiko dan tanggung jawabnya. Untuk kepentingan ini maka pemantauan dan pengendalian akan dilakukan oleh unit/RTO masing-masing dengan menggunakan perangkat yang telah ditetapkan dengan cara melakukan self-assessment atas jenis risiko yang ada di unitnya. Hasil self-assessment ini harus dilaporkan ke Direksi untuk pemenuhan tindak lanjut yang diperlukan terutama untuk yang berisiko tinggi.
The first line is in every unit wherein each Risk Type Owner (RTO) and every personnel within the Bank is responsible for managing risk in accordance with the type of risk and their responsibility. For this purpose, the monitoring and control will be carried out by the respective unit/RTO by using tools that has been set through self-assessment for the type of risk that is present within their unit. The result of this self- assessment must be reported to the Board of Directors for the required follow-up, particularly in regards to those with high risk.
74
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Lini kedua adalah internal control (yang merupakan bagian dari SKMR) dan Satuan Kerja Kepatuhan (SKK) akan melakukan review atas self-assessment yang telah dilakukan RTO secara berkala sesuai tingkat risikonya. Internal control dan SKK akan memberikan rekomendasi untuk tindakan yang diperlukan guna memastikan kepatuhan terutama jika ada potensi pelanggaran peraturan dan/atau ada jika ada tindakan yang perlu dilakukan segera untuk memperbaiki suatu keadaan.
The second line is Internal Control (as part of SKMR) and Compliance Unit (SKK) will carry out a review of the self-assessment periodically carried out by periodic RTO in accordance with its level of risk. Internal Control and SKK shall provide recommendation for the action required to be taken to ensure compliance, particularly in the event of a potential regulatory violation and/or if immediate actions are required to rectify the situation.
Lini ketiga adalah Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) yang akan melakukan audit berbasis risiko dengan mempertimbangkan hasil selfassessment dan hasil review internal control dan SKK. Metodologi pelaksanaan audit oleh SKAI terus mengalami perubahan dan perbaikan guna memastikan pelaksanaan audit berdasarkan risiko berjalan sesuai dengan tingkat risiko Bank dan peraturan perundangan yang berlaku.
The third line is the Internal Audit Unit (SKAI), which performs the risk-based audit by taking into consideration the self-assessment and review output made by the Internal Control and SKK. The audit methodology performed by the SKAI continues to change and improve to ensure audit activities has been aligned Bank’s risk level and complied with the prevailing laws.
Berdasarkan hasil pemantauan dari tiga lini pertahanan di atas, Bank melalui SKMR kemudian akan menentukan risiko Bank terbesar (3-5 risiko, dapat lebih jika diperlukan) dengan prioritas tertinggi untuk diselesaikan dan menyampaikannya kepada Komite Pemantau Risiko dan Dewan Komisaris.
Based on the monitoring results of the three lines of defence mentioned above, the Bank, through SKR, eventually will determine the Bank’s highest risk (3-5 risks, or more if needed) with the highest priority to be resolved and submitted to the Risk Monitoring Committee and the Board of Commissioners.
ORGANISASI MANAJEMEN RISIKO Secara umum, organisasi manajemen risiko Bank adalah sebagai berikut:
RISK MANAGEMENT ORGANIZATION In general, the Bank’s risk management organization comprises:
1. Risk Taking Unit (RTU)/unit Bank lainnya sebagai pelaksana dan penanggung jawab dari setiap kebijakan dan prosedur Bank yang juga melakukan pengelolaan risiko yang melekat di masing-masing sesuai jenis risikonya.
1.
Risk Taking Unit (RTU)/other Bank’s unit as the executor and unit responsible for all of the Bank’s risk management policy and procedures as well as also manages risks inherent within the respective unit in accordance with the risk type.
2.
2.
SKMR as an independent unit formulates the framework, policy, methodology, tools, and risk management procedures to be carried out by every RTO/RTU.
3. Internal Control dan SKK sebagai unit independen yang melakukan penilaian/ kajian terhadap efektivitas penerapan manajemen risiko dan pengendalian internal.
3.
Internal Control and SKK, as independent units that evaluates/reviews the effectiveness of risk management implementation and internal control.
4.
4.
Escalating and reporting process is carried out by the Risk Management Committee which assists the Board of Directors in establishing the policy, procedures, development, and implementation of risk management as well as escalating issues and/ or resolution to the Board of Directors.
SKMR sebagai unit independen yang menyusun kerangka, kebijakan, metodologi, perangkat, dan prosedur pengelolaan risiko untuk dilaksanakan oleh setiap RTO/RTU.
Proses eskalasi dan pelaporan dilaksanakan kepada Komite Manajemen Risiko yang membantu Direksi dalam penetapan kebijakan, prosedur, pengembangan, dan implementasi pelaksanaan pengelolaan risiko serta eskalasi permasalahan dan/atau keputusan ke Direksi.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
75
5. Fungsi pengawasan dan eksekusi dilakukan oleh Direksi yang bertanggung jawab untuk menyusun strategi dan kebijakan manajemen risiko, menerapkan manajemen risiko secara memadai dan sesuai karakteristik, kompleksitas, dan profil risiko Bank.
5.
The supervisory and execution function is carried out by the Board of Directors that is responsible for formulating risk management policy and strategy, as well as applying risk management in an adequate manner and in accordance with the Bank’s characteristic, complexity, and risk profiles.
6. Fungsi pengawasan/pemantauan dilakukan oleh Komite Pemantau Risiko yang merupakan komite Dewan Komisaris yang bertanggung jawab untuk menyetujui strategi dan kebijakan manajemen risiko, memastikan penerapan manajemen risiko telah memadai dan sesuai karakteristik, kompleksitas, dan profil risiko Bank.
6. The supervision/monitoring function is carried out by the Risk Oversight Committee, a committee under the Board of Commissioners that is responsible for approving risk management strategy and policy, thereby ensuring risk management is applied adequately and in line with the Bank’s characteristics, complexity, and risk profiles.
EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
RISK EXPOSURE AND RISK MANAGEMENT IMPLEMENTATION
A. Penerapan Manajemen Risiko Secara Umum Penerapan manajemen risiko Bank mencakup hal berikut:
A. General Implementation of Risk Management Implementing the Bank’s risk management covers the following:
1. Pengawasan Aktif Direksi dan Dewan Komisaris Pengawasan aktif Direksi tercermin antara lain dari melakukan penyusunan kerangka, kebijakan dan prosedur manajemen risiko. Pelaksanaan pengawasan aktif juga dilakukan melalui forum Komite Manajemen Risiko. Komite Kredit dan Komite Asset & Liability (ALCO) serta IT Steering Committee yang merupakan komite Direksi untuk memastikan penerapan manajemen risiko yang efektif dan menyeluruh.
1.
Active Supervision of the Board of Directors and Board of Commissioners The Board of Directors’ active supervision is reflected in, among others, the formulation of the risk management framework, policy, and procedures. Active supervision is also carried out through Risk Management Committee. The Credit Committee and Asset & Liability Committee (ALCO) along with IT Steering Committee, committees under the Board of Directors that ensures the effective and comprehensive application of risk management.
Pengawasan aktif Dewan Komisaris dapat terlihat dari persetujuan Dewan Komisaris terhadap kerangka, strategi, dan kebijakan manajemen risiko yang disusun oleh Direksi serta melakukan evaluasi atas pelaksanaan manajemen risiko Bank melalui forum Komite Pemantau Risiko dan/ atau Rapat Direksi dan Komisaris yang dilakukan secara berkala. Dewan Komisaris dan Direksi juga berperan aktif dalam penetapan struktur organisasi manajemen risiko, kecukupan, dan kualitas SDM termasuk program pelatihan untuk pengembangan SDM antara lain pemenuhan kewajiban untuk sertifikasi manajemen risiko dan sosialisasi internal kepada seluruh pegawai Bank mengenai manajemen risiko.
The Board of Directors’ active supervision is reflected in the Board of Commissioners approval for the risk management framework, strategy, and policy that are prepared by the Board of Directors as well as evaluated the Bank’s risk management implementation through the Risk Monitoring Committee and/or the Board of Directors and Board of Commissioners Meeting that are convened regularly. The Board of Commissioners and Board of Directors also play an active role in determining the risk management organization, adequacy, and quality HR including training program to develop HR that includes requirements to obtain the risk management certification as well as internal dissemination of risk management to all of the Bank’s employees.
76
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
2.
Kecukupan kebijakan, prosedur, dan penetapan limit risiko Bank terus melakukan kajian dan penyempurnaan atas kebijakan, prosedur, dan penetapan limit risiko termasuk perangkat yang digunakan dalam memastikan penerapan manajemen risiko di seluruh lini. Bank juga telah melakukan beberapa kampanye untuk meningkatkan kepedulian dan pemahaman seluruh jajaran di Bank terhadap pentingnya penerapan manajemen risiko dengan melaksanakan dan memastikan kecukupan kebijakan dan prosedur di Bank.
2. Adequacy of policy, procedures, and risk limit setting. The Bank continuously reviews and refines the policy, procedures, and limit of the risks including the tools used in ensuring the implementation of process in all line of business. The Bank has introduced some campaigns to raise awareness and understanding from all of Bank’s employees on the importance of risk management implementation by ensuring and executing the adequacy of policy and procedure within the Bank.
3. Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko serta sistem informasi manajemen risiko Bank telah melakukan beberapa kegiatan untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan risiko-risiko yang paling signifikan untuk Bank, antara lain:
3.
Risiko Kredit: 1. Perbaikan pengawasan dan pelaporan kualitas kredit. 2. Perbaikan kunjungan inspeksi lapangan.
Credit Risk: 1. Improved Loan Quality Monitoring and Reporting. 2. Improved Coverage of Loan Field inspecting visit. 3. Improved Credit Committee Process for loan decision. 4. Changed method of calculating capital for cooperatives, and raised standards for minimum CAR calculation for cooperatives, focusing on core capital. 5. Tightened lending to BPRs using existing internal risk ratings. 6. Identification of and Training for key qualitative risk factors for loan officers, monitoring officers. 7. Restricted loan top-ups to MFIs with track record of information covenant compliance. 8. Improved the policy of credit risk limit. 9. Prepare watchlist system for early detection (early warning) to credit risk and implement rapid response and preventive action to minimize/mitigate the risk. 10. Implement the watchlist and list of major borrowers’ distribution (large exposures list). 11. Updated the Risk Scoring of BPR as an early recommendation of the loan. 12. Set a standard recommendation on BPR loan application related to interest rates, exposure, and collateral by Risk Scoring category. 13. Improved the quality of risk analysis by Credit Team in disbursing a loan to BPR
3. Perbaikan proses Komite Kredit atas persetujuan kredit. 4. Perubahan cara perhitungan modal dari koperasi dan meningkatkan standar minimum CAR untuk koperasi dengan fokus pada modal inti. 5. Pengetatan pemberian kredit bagi BPR melalui pemeringkatan risiko internal yang ada. 6. Identifikasi dan pemberian pelatihan faktor risiko kualitatif utama bagi pegawai bagian kredit dan pengawasan. 7. Top-up kredit terbatas bagi LKM yang memiliki catatan berdasarkan informasi kepatuhan covenant. 8. Perbaikan kebijakan limit risiko kredit. 9. Siapkan sistem watchlist untuk deteksi dini (early warning) terhadap risiko kredit dan melaksanakan rapid response dan preventive action untuk minimisasi/ mitigasi risiko tersebut. 10. Mengimplementasikan watchlist dan daftar penyaluran debitur besar (large exposures list). 11. Membuat update Risk Scoring BPR sebagai dasar awal rekomendasi kredit. 12. Menetapkan rekomendasi standar atas pengajuan kredit BPR terkait suku bunga, eksposur, dan jaminan berdasarkan kategori Risk Scoring. 13. Meningkatkan kualitas analisa risiko oleh Tim Kredit untuk keberhasilan pemberian
Adequacy of risk identification, measurement, monitoring, and control as well risk management information system The Bank has taken initiatives to identify, measure, monitor and control significant Bank risks, including:
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
77
kredit kepada BPR yang tergolong “tier 2” (antara lain dengan prosentase NPL yang tinggi). 14. Memberikan rekomendasi atas tugas RM setiap bulan untuk memitigasi risiko dan sebagai early warning atas kondisi debitur. Risiko Operasional: 1. Perbaikan pengawasan/administrasi kredit. 2. Pelaksanakan Risk Control Self Assessment. 3. Memberlakukan Pengawasan dan Pengembangan Internal Controls sebagai fungsi terpisah. 4. Menstandarisasi seluruh prosedur dan Kebijakan Bank serta mengelola jadwal pengkinian. 5. Melaksanakan rapat Komite Manajemen Risiko bulanan dengan fokus pada risiko operasional. 6. Fokus terhadap pemantauan kepatuhan nasabah terhadap covenant-covenant kredit sebagai indikator operasional terhadap risiko kredit.
Risiko Pasar dan Likuiditas: 1. Perbaikan likuiditas harian, proyeksi likuiditas, maturity gap, dan re-pricing gap. 2. Revisi pelaporan dan standar limit atas likuiditas harian, proyeksi likuiditas, selisih jatuh tempo dan re-pricing gap. 3. Kemampuan Bank yang lebih baik untuk mengelola risiko likuiditas dengan meningkatkan dan mendiversifikasi inter bank credit lines. 4. Meningkatkan peran Komite ALCO untuk pengawasan likuiditas dan keputusan tingkat suku bunga.
Liquidity and Market Risk: 1. Improved daily liquidity, projected liquidity, maturity gap and interest re-pricing gap. 2. Revised limits reporting and standards for daily liquidity projected liquidity, liquidity maturity gaps, and liquidity re-pricing gap. 3. Improved Bank’s ability to manage liquidity risk by increasing and diversifying inter-bank
Divisi SKMR secara keseluruhan telah melakukan beberapa hal perbaikan sebagai berikut:
Overall, SKMR Division has made some accomplishments on:
1. Perbaikan fungsi ROC dan pengawasan risiko. 2. Melaksanakan prosedur dan scenario stress test yang lebih baik bagi risiko kredit, operasional, dan likuiditas. 3. Melaksanakan analisa dan pengukuran profil risiko di seluruh bagian Bank dengan lebih baik. 4. Reorganisasi divisi SKMR.
1. Improved ROC functioning and risk oversight. 2. Implemented improved stress test procedures and scenarios for credit, operational, and liquidity risk. 3. Implemented improved bank-wide risk profile measures and analysis.
Hasil pemantauan yang dilakukan oleh Internal Control Unit dan issue-issue yang berpotensi kepada kerugian atau risiko operasional disampaikan kepada Direksi dan seluruh risk taking unit dalam rapat Komite Manajemen Risiko untuk ditindaklanjuti.
Monitoring results by Internal Control Unit and issues that present potential for loss or operational risks are submitted the Board of Directors and all risk taking units during Risk Management Committee meeting for follow ups.
78
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
which classified in "tier 2" (among others with a high NPL percentage).
14. Provide recommendations on the RM task every month to mitigate risk and as an early warning of the condition of the borrower. Operational Risk: 1. Improved Loan Monitoring/Administration. 2. Implemented Risk Control Self Assessment. 3. Implemented Internal Controls Monitoring and Development as a separate function. 4. Standardized the complete set of Bank Policies and procedures, and managed update schedule. 5. Implemented monthly Risk Management Committee Meetings with special attention to operational risk. 6. Focused on the compliance monitoring of client’s loan covenants as an operational indicator for credit risk.
4. Improved ALCO Committee process for liquidity monitoring and rate decisions.
4. Reorganized SKMR Division.
B. Penerapan Manajemen Risiko Untuk Setiap Jenis Risiko
B. Implementation of Risk Management for Each Type of Risk
1. Risiko Kredit Secara mendasar, risiko kredit adalah risiko yang terjadi akibat terjadinya kegagalan pihak lawan (counterparty) untuk memenuhi kewajibannya (default). Payment default dalam transaksi pemberian kredit di Bank terjadi apabila debitur tetap tidak dapat membayar kewajibannya baik pinjaman pokok maupun bunganya setelah melewati jumlah hari tertentu sesuai dengan perjanjian/ ketentuan berlaku. Non-payment default terjadi ketika covenant pinjaman selain dari jangka waktu pembayaran telah dilanggar.
1.
Credit Risk Credit risk is basically the risk that arises from the failure of the counterparty to fulfill its obligations (default). Loan payment default occurs when the borrower continues to be unable to pay back its obligations both in terms of the loan’s principal as well as its interest after a certain period as stipulated in the prevailing rules and regulations. Non-payment default occurs when covenants of the loan other than repayment terms have been violated.
Tingkat risiko inheren kredit berada pada level Moderate. NPL gross Bank berada pada 3,05% pada posisi Desember 2014 (menurun dibandingkan Q3 2014 yang tercatat 3,84%). Terdapat 27 debitur NPL yang terdiri atas 2 BPR dan 25 Koperasi dengan kolektibilitas 3 (tiga) sampai kolektibilitas 5 (lima).
The level of inherent credit risk is at a Moderate level. The Bank’s gross NPL is at 3.05% as of December 2014, (lower compared to Q3 in 2014 of 3.84%. There are 27 NPL borrowers consisting of 2 BPR and 25 Cooperatives, with collectibility 3 (three) up to collectibility 5 (five).
Dengan implementasi laporan dan analisis risiko yang lebih dalam, Bank diberikan indikasi prioritas-prioritas untuk memperbaiki proses, analisis, dan cara pengelolaan yang lebih baik. Secara spesifik, Bank telah:
By implementing a more through risk report and analysis, the Bank has an indication of the priorities needed to improve the process, analysis, and better management methods. Specifically, the Bank has:
• Melakukan beberapa perubahan analitis secara keseluruhan. • Memanfaatkan internal risk rating untuk memperketat standar-standar untuk menyetujui kredit kepada LKM, termasuk memberikan rekomendasi terkait standar suku bunga, eksposur, dan jaminan berdasarkan Risk Scoring untuk BPR. • Mengubah cara perhitungan dan standar minimal CAR untuk koperasi. • Identifikasi dan sosialisasi beberapa aspek LKM yang kualitatif untuk memonitor sebagai indikasi kualitatif mengenai kualitas Bank. • Meningkatkan frekuensi dan kualitas inspeksi nasabah di lapangan. • Pengembangan proses komite untuk kebijakan dan keputusan kredit.
• Intensifed the frequency and quality of field inspections. • Developed process for the committees in making credit policy and decisions.
a. Organisasi Bank Andara mengelola eksposur risiko kredit melalui kerjasama tim unit bisnis, Departemen Credit Market & Liquidity Risk (CMLR, dan Departemen Loan Administration (di bawah Divisi Operasional).
a. Organization Bank Andara manages credit risk exposure by cooperating with teams from the business unit, Credit Market & Liquidity Risk (CMLR) Department, and Loan Administration Department (under Operations Division).
Departemen CMLR bertindak sebagai mitra independen untuk unit bisnis Bank dengan memberikan analisa yang tepat
• Comprehensively carried out a number of analytical changes. • Utilized internal risk rating to tighten standards for loan approvals for MFI, including recommendation on standard interest rate, exposure, and collateral by Risk Scoring to BPR. • Changed calculation method and set minimum CAR standards for cooperatives. • Identified and disseminated a number of MFI qualitative aspects to be monitored as a qualitative indication on the Bank’s quality.
CMLR Department acts as an independent partner for the Bank’s business unit to provide a timely and objective analysis as a Laporan Tahunan 2014 Annual Report
79
waktu dan obyektif sebagai bagian penting dari persetujuan Bank, pemantauan, dan perbaikan/proses recovery. Departemen CMLR merupakan bagian dari SKMR di bawah supervisi Chief Risk Officer.
b. Tata Kelola dan Strategi Dengan praktik terbaik pada kebijakan dan industri, semua risiko yang teridentifikasi ditugaskan ke RTO. Untuk risiko kredit, unit bisnis Bank adalah RTO dan karena itu utamanya bertanggung jawab atas eksposur kredit Bank, bertindak sebagai lini pertahanan pertama dalam mengelola risiko kredit Bank. Dalam rangka melaksanakan tanggung jawabnya dengan benar, unit bisnis menerapkan standar, proses, dan perangkat yang ditetapkan untuk memandu analisa, persetujuan, pemantauan, dan perbaikan/ recovery kredit.
b. Governance and Strategy Through best practices in policy and industry, all risks identified are assigned to the RTO. For credit risk, the Bank’s business unit is the RTO and as a result it is primarily responsible for the Bank’s credit risk exposure, which acts as the first line of defence for managing the Bank’s credit risk. In order to carry its responsibilities properly, the business unit implements standards, processes, and devices that are established to serve as guidelines for credit analysis, approval, monitoring, and improvement/ recovery.
In carrying out credit analysis and reaching credit decisions, the Bank complies with policy, procedures, and limits of authority to approve credit. The Credit Committee is particularly responsible for determining loan disbursals at a specified amount and in accordance with the authority as well as determining the policy and procedures on credit, including non performing loan management.
Dalam melaksanakan analisa kredit dan mencapai keputusan kredit, Bank mengikuti kebijakan, prosedur, dan batas kewenangan memutus kredit. Komite kredit bertanggung jawab khususnya untuk memutuskan pemberian kredit dalam jumlah tertentu sesuai kewenangan yang diberikan serta untuk menetapkan kebijakan dan prosedur dalam bidang perkreditan, termasuk penanganan kredit bermasalah.
Departemen CMLR bertindak sebagai unit kunci untuk second line of defense dalam mengelola risiko kredit, dengan Departemen Loan Administration, Kepatuhan, dan Legal juga memainkan peran penting dalam memastikan bahwa loan dibuat dan eksposur kredit dikelola sesuai dengan kebijakan Bank dan regulasi yang berlaku. SKAI Bank bertindak sebagai lini pertahanan ketiga dalam mengendalikan risiko kredit dengan menyediakan verifikasi ex post bahwa standar, kebijakan dan prosedur Bank diikuti dan dilaksanakan dengan benar, serta melaporkan temuan dan pelanggaran. c.
Kebijakan Pengelolaan Limit Risiko Kredit Bank Andara memantau kualitas kredit sebagai bagian dari identifikasi dini dari memburuknya kredit. Pengelolaan risiko kredit diantaranya dilakukan dengan pengelolaan limit, sebagaimana tercantum dalam kebijakan limit risiko kredit sebagai panduan yang harus dilaksanakan oleh unit bisnis sebagai pedoman dalam pengambilan keputusan pemberian kredit. Kebijakan ini mengatur mengenai batas maksimum internal untuk pemberian kredit kepada LKM (bank atau non bank).
80
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
vital part of the Bank’s approval, monitoring, and improvement/ recovery process. CMLR Department represents a part of the Risk Management Unit under the supervision of the Chief Risk Officer.
CMLR Department serves as a key unit for the second line of defense in managing credit risk, with the Loan Administration Department, Compliance, and Legal. It also plays an important role in ensuring that the loans as well as the credit exposure are managed in accordance with the Bank’s policy and prevailing regulations. The Bank’s SKAI serves as the third line of defence for controlling credit risk by providing ex-post verification that Bank’s standard, policy, and procedures have been complied and executed correctly, as well as reporting the findings and violations.
c.
Management Policy on Credit Risk Limit Bank Andara monitors credit quality as part of the early identification of deteriorating loans. Credit risk management is performed by, among others, managing limits as prescribed within the credit risk limit policy that serves as the guide that must be applied by the business unit to determine lending. This policy governs the internal maximum limits for the disbursal of loans to micro financing institutions (bank or non-bank).
Kebijakan Limit Risiko Kredit di Bank Andara dengan merujuk kepada: 1. Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) Internal ditetapkan sebesar: a. 20% dari modal untuk grup usaha; b. 15% dari modal untuk individu; c. 10% dari modal untuk pihak terkait.
Bank Andara’s Credit Risk Limit Policy refers to: 1. Internal Legal Lending Limit (LLL) is set at:
At MFI level on an individual and group ownership, the Bank implemented tighter lending limit from that prescribed within BI’s regulation.
Pada tingkat LKM secara individual dan kelompok kepemilikan, Bank menerapkan batas pinjaman yang lebih ketat dari yang disyaratkan dalam peraturan BI.
a. 20% of the capital for Business Group; b. 15% of the capital for individuals; c. 10% of the capital for related parties.
2. Konsentrasi Pemberian Kredit Secara Geografis, dimana konsentrasi pada 1 propinsi maksimal sebesar 30% dari total keseluruhan kredit yang Bank berikan, dihitung dari baki debet kredit yang diberikan.
2.
Lending Concentration by Geography, whereby the concentration in 1 province is a maximum of 30% of total loans that the Bank disburses, which is calculated from the outstanding balance of the loan.
3. Risk Acceptance Criteria (RAC) Setiap pengajuan proposal kredit harus memenuhi ketentuan RAC dan kriteria umum debitur, sebagai berikut: a. Untuk lembaga keuangan, baik bank maupun non-bank dan pengurus tidak termasuk Daftar Hitam Nasional (DHN) dalam 2 tahun terakhir. b. Untuk lembaga keuangan, baik bank maupun non-bank dan pengurus tidak pernah tercatat dengan kualitas kredit 5 (Macet) atau minimal tidak dalam status “Dalam Perhatian Khusus” yang diterbitkan oleh Bank Indonesia dalam 6 bulan terakhir. c. Untuk lembaga keuangan, baik bank maupun non-bank dan pengurus tidak termasuk dalam Daftar Hitam Bank Andara (Debitur Kolektibilitas 5, write-off, AYDA, Daftar Hitam grup usaha Bank dan kriteria lainnya yang sejenis). d. Kriteria keuangan i. Telah memiliki izin usaha sebagai LKM dan telah melakukan kegiatan usaha sesuai izin usaha minimal selama 2 (dua) tahun, dibuktikan dengan seluruh dokumen legalitas dan perizinan dari instansi yang berwenang. ii. LKM telah memiliki laba pada tahun berjalan, berdasarkan pada laporan keuangan. iii. CAR dan NPL, dimana batasan rasio CAR dan NPL sesuai dengan Program Produk Bank Andara. iv. Telah memenuhi ketentuan modal minimum, sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia atau ketentuan perundangan yang berlaku.
3. Risk Acceptance Criteria (RAC) Each loan proposals must comply with the RAC and the general criteria of the debtor, as follows : a. For financial institutions, both banks and non - banks and trustees excluding National Black List ( NBL) in the last 2 years. b. For financial institutions, both banks and non-banks and administrators were never recorded with the credit quality 5 (Loss) or at least not in a "Special Mention" issued by Bank Indonesia in the last 6 months. c. For financial institutions, both banks and non-banks and administrators are not included in the Black List of Bank Andara (Debtor Collectible 5, write-off, foreclosed assets, the group Black List of the Bank and similar criteria). d. Financial Criterias i. Has had a business license as MFI and has conducted business activity on the business license for a minimum of 2 (two) years, evidenced by the entire legal documents and licenses from the relevant authorities. ii. MFI has had a profit in the current year, based on the financial statements. iii. CAR and NPL, which limits the CAR and NPL ratio in accordance with the Bank Andara Product Program. iv. Has met the minimum capital requirement, in accordance with Bank Indonesia Regulation or the provisions of existing law. Laporan Tahunan 2014 Annual Report
81
4. LDD (Limited Due Diligence) adalah kegiatan pemeriksaan secara menyeluruh berdasarkan kondisi LKM, sesuai yang berlaku bagi bank atau non bank didasarkan pada kategori tingkat risiko sebagai berikut: a. Risiko Sangat Rendah: tidak ada pembatasan; b. Risiko Rendah: tidak ada pembatasan; c. Risiko Sedang: tidak boleh melebihi 10% dari keseluruhan penyediaan dana; d. Risiko Tinggi dan Kategori Sangat Tinggi: tidak boleh melebihi 5% dari keseluruhan kredit yang Bank berikan. Pinjaman dalam kategori Sangat Tinggi hanya dapat diterima dengan kondisi khusus dengan persetujuan [1 level up].
4.
LDD (Limited Due Diligence) is the thorough inspection activity based on the condition of theMFI, as applicable for banks or non-banks based on the category of risk as follows:
a. Very Low Risk: no restrictions;
5. Ada perbedaan dalam risiko strategis antara BPR dan non BPR, dimana untuk BPR standar peraturan dan pengawasan lebih efektif dan konsisten. Berdasarkan kondisi tersebut, maka pemberian kredit kepada non BPR (Koperasi, Modal Ventura, dll.) adalah maksimum sebesar 30% dari total baki debet kredit yang diberikan Bank.
5.
6. Faktor Social Environment Management Systems (SEMS) merupakan suatu kerangka yang mengintegrasikan risiko sosial dan lingkungan yang dapat terjadi dalam pemberian kredit dan penempatan dana. Penyediaan dana kepada LKM berdasarkan tingkat risiko sebagai berikut: risiko tinggi, risiko sedang, dan risiko rendah.
6. The Social Environment Management Systems (SEMS) factor is a framework that integrates social and environmental risks that may arise when providing loans and placement of funds. The provision of funds in MFI is based on the level of risks as follows: high risk, moderate risk, and low risk.
7. Pro Poor Score Card, adalah suatu parameter yang digunakan untuk pemberian kredit kepada LKM yang fokus melayani masyarakat berpenghasilan rendah dan masyarakat yang rentan secara ekonomi secara konsisten. Toleransi dan Evaluasi terhadap penyaluran dana dengan NPL Bank maksimal yang dapat ditoleransi dalam penyediaan dana adalah berdasarkan: a. Tipe LKM maksimal 3%. b. Propinsi (1 propinsi) maksimal 2%.
7. Pro Poor Score Card is a parameter used to provide loans to micro financing institutions that focus on serving low income as well as the economically vulnerable people consistently. Tolerance and Evaluation of the funds distributed with the Bank’s maximum NPL that is tolerated in the provision of funds is based on :
Bila melampaui limit di atas, Bank harus mengidentifikasi dan mengukur penyebab utama untuk risiko-risiko tersebut dalam rangka untuk melaksanakan langkah-langkah konkrit
82
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
b. Low Risk: no restrictions; c. Moderate Risk: cannot exceed 10% of total supply of funds; d.
High Risk and Very High Risk Category: cannot exceed 5% of the Bank’s total credit provided as loans in the Very High category can only be accepted with a special condition to the approval [1 level up].
There are differences in the strategic risks between Rural Banks and non Rural Banks, wherein the standard regulations and supervision for Rural Banks are more effective and consistent. Based on these conditions, therefore the loans disbursed to non Rural Banks (Cooperatives, Venture Capital, etc) is a maximum of 30% of the total outstanding loans provided by the Bank.
a. MFI type, a maximum of 3%. b. Province (1 province), a maximum of 2%. If the limits are exceeded, the Bank must identify and measure the main causes for these risks in line with concrete steps that are to be implemented so as to reduce or mitigate inherent risks that
dengan tujuan mengurangi atau memitigasi risiko yang melekat yang telah teridentifikasi dan/atau mengurangi eksposur Bank kepada LKM.
have been identified and/or reduce the Bank’s exposure to MFI.
Bank memfokuskan penyaluran kreditnya kepada lembaga keuangan (BPR dan non BPR), sementara ini mencerminkan tingkat tertentu dari konsentrasi risiko dalam beberapa kasus merupakan tingkat tertentu konsentrasi risiko dalam beberapa kasus, seharusnya tidak dapat disamakan dengan konsentrasi kredit secara umumnya. Debitur tersebar di seluruh Indonesia dan memiliki bisnis untuk memberikan pelayanan kepada jutaan nasabah terutama UMKM dan rumah tangga. Pembiayaan UMKM oleh lembaga keuangan (BPR dan non BPR) juga tersebar untuk sektor ekonomi seperti perdagangan, industri, jasa, pertanian, dan lain-lain.
The Bank focuses on disbursing loans to micro financing institutions (Rural Banks and non Rural Banks), while this reflects a certain level of concentrated risk within a number of cases, this should not be equated with the overall loan concentration. Borrowers are located throughout Indonesia whose business is to provide services to millions of customers, particularly the MSME and households. MSME financing by financial institutions (Rural Banks and non Rural Banks) are also dispersed throughout economic sectors such as trade, industry, services, farming, as well as others.
8. Risk Scoring, berfungsi sebagai alat untuk melakukan penilaian debitur (BPR) yang bertujuan untuk mengetahui kondisi terbaru dari debitur secara periodik. Hasil akhir risk scoring terdiri dari 5 kriteria risiko yaitu: very low risk, low risk, moderate risk, high risk, dan very high risk. Rekomendasi standar suku bunga, nilai jaminan, jangka waktu, dan total eksposur BPR berdasarkan kriteria risiko yang terukur.
8. Risk Scoring, serves as a tool for assessing the borrower (BPR), which aims to find out the latest condition of the debtor periodically. The end result risk scoring consists of five risk criteria are: very low risk, low risk, moderate risk, high risk, and very high risk. Recommendations for standard interest rates, collateral value, period, and total exposure of the BPR are based on the measured risk criteria.
d. Proses Pengukuran dan Pengendalian Risiko Kredit Pendekatan Bank untuk mengukur dan mengendalikan risiko dimulai jauh sebelum pinjaman diberikan. Dalam analisa pasar dan segmentasi, pengembangan produk, standar untuk konsentrasi pinjaman, dan kriteria penerimaan, Bank Andara menempuh langkah-langkah untuk mengurangi dan mengukur risiko.
d. Credit Risk Control and Measurement Process The Bank’s approach to measure and control risk begins long prior to the loan’s disbursement. Bank Andara has to analyze the market and segmentation, product development, standards for loan concentration, and acceptance criteria as formulated steps to measure and minimize risks.
Pada tingkat eksposur pelanggan tunggal, Bank bekerja keras untuk memastikan bahwa proses due diligence yang akurat menilai masing-masing lembaga keuangan mikro, sehingga mengidentifikasi risiko utama untuk masing-masing. Bank kemudian menggunakan perjanjian, jaminan, dan upaya pengendalian risiko lain untuk memastikan bahwa risiko kredit tertentu dapat terjaga dalam batas yang dapat diterima.
At the single customer exposure level, the Bank works hard to ensure that the due diligence process accurately evaluates the respective micro financing institution, thereby identifying the main risks for each. The Bank subsequently uses agreements, collateral, and undertakes efforts to control other risks to ensure that a specific credit risk is within determined and acceptable limits.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
83
e.
Pendekatan yang Digunakan untuk Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) Sesuai dengan Lampiran Surat Edaran BI No.11/33/DPNP tanggal 8 Desember 2009 (SE-BI), Bank menentukan penyisihan kerugian penurunan nilai didasarkan bukti penurunan nilai atas aset keuangan secara individual dan kolektif. Evaluasi penurunan nilai terhadap aset keuangan yang signifikan dilakukan secara individual. Semua aset keuangan yang mengalami penurunan nilai signifikan secara individual, maka dievaluasi secara kolektif untuk menentukan penurunan nilainya dengan mengelompokkan aset keuangan tersebut berdasarkan karakteristik risiko yang serupa.
e. Approach Used to Formulate Provisions for Impairment Losses In accordance with Appendix to BI Circular No.11/33/DPNP dated December 8, 2009 (SE-BI), the Bank determines the provisions for impairment losses based on the proof of impairment losses, both individually and collectively. The evaluation of the impairment of financial assets on significant financial assets is carried out individually. All financial assets that are significantly impaired individually are collectively evaluated for impairment so as to determine whether the grouping of financial assets is based on similar risk characteristics.
Dalam menentukan penurunan nilai secara kolektif, Bank menggunakan model statisik dari data historis atas kemungkinan gagal bayar, saat pemulihan dan jumlah kerugian yang terjadi, yang disesuaikan dengan pertimbangan manajemen mengenai apakah kondisi ekonomi dan kredit saat ini mungkin menyebabkan kerugian aktual lebih besar atau lebih kecil daripada yang dihasilkan oleh data historis dalam model statistik. Mengingat Bank masih relative baru dan terbatas dalam data hitoris, model Bank menggunakan analisis roll rate dengan periode observasi data tiga tahun. Tingkat wanprestasi, tingkat kerugian, dan saat pemulihan yang diharapkan di masa mendatang secara berkala dibandingkan dengan hasil aktual yang diperoleh untuk memastikan bahwa model statistik yang digunakan masih memadai.
In determining the collective value of impairment, the Bank uses a statistical model from historical data over the possibility of default, at the time of recovery and the amount of loss incurred, which is adjusted with the management’s consideration as to whether the current economic and credit situation may possibly cause actual losses that are bigger or smaller than results based on historical data or statistical model. Since the Bank is still relatively new and therefore has limited historical data, the Bank’s model uses the roll rate analysis with the observation data period of three years. The rate of default, loss rate, and recovery time are periodically compared with actual results achieved so as to ensure that the statistical model used continues to be adequate.
Untuk perhitungan penurunan nilai secara individual dilakukan berdasarkan perbedaan nilai sekarang (present value) dari proyeksi cash flow awal dengan proyeksi cash flow berdasarkan rencana restrukturisasi kredit. Asset impairment adalah penurunan nilai aset karena nilai tercatat aset (carrying amount) melebihi nilai yang akan dipulihkan (recoverable amount) melalui penggunaan atau penjualan aset. Dalam menghitung CKPN kolektif, aset tertentu diklasifikasikan sebagai aset yang telah jatuh tempo (aset standar). Jika aset ini telah diklasifikasikan dengan pokok atau bunga yang jatuh tempo 180 atau lebih, maka akan sepenuhnya dicadangkan hingga pada saatnya dihapusbukukan.
Calculation of individual value impairment is based on the variance of the present value from initial cash flow projections with cash flow projection based on the loan restructuring plan. Asset impairment is the impairment in the asset carrying amount exceeding the recoverable amount through asset utilization or sale. To calculate the CKPN collectively, certain assets are classified as assets that are due (standard assets). If this asset has been classified with principal or interest overdue 180 days or more, it will be fully reserved against until it has been written off.
84
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
f. Risiko Kredit dengan Pendekatan Standar Kebijakan penggunaan peringkat dalam perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk risiko kredit digunakan Bank untuk mengukur tingkat kecukupan modal, dimana metode yang digunakan adalah pendekatan standar secara individual dari BI. Adapun pembobotan dalam perhitungan ATMR kredit yang termasuk adalah:
f.
1. Tagihan kepada Pemerintah Indonesia (termasuk penempatan pada BI): 0%
1. Receivables to the Government of Indonesia (including placements with BI): 0% 2. Receivables to public sector entities (including Government Securities (SUN): 50% (without rating) 3. Recievables to banks-short term recievables: 20% (without rating) 4. Receivables to banks-long term receivables: 50% (without rating) 5. Staff/retiree loans: 50% 6. Receivables to micro businesses, small businesses, and retail portfolio: 75%
2. Tagihan kepada entitas sektor publik (termasuk Surat Utang Negara): 50% (tanpa peringkat) 3. Tagihan kepada bank - tagihan jangka pendek: 20% (tanpa peringkat) 4. Tagihan kepada bank - tagihan jangka panjang: 50% (tanpa peringkat) 5. Kredit pegawai/pensiunan: 50% 6. Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil, dan portofolio retail: 75%
Credit Risk with Standard Approach The policy to use a rating in calculating Risk Weighted Assets (ATMR) for credit risk is used by the Bank to measure the level of capital adequacy whereby the method used is the standard approach individually carried out from BI. As for the weighting used to calculate the credit includes:
Selain pembobotan di atas, juga memperhitungkan bagian yang dijamin (pengakuan teknik mitigasi risiko kredit) untuk memperoleh nilai ATMR setelah mitigasi risiko kredit yang digunakan untuk perhitungan kecukupan modal.
In addition to the above-mentioned weighting, the calculation also measures the secure portion (recognized credit risk mitigation techniques) to obtain risk weighted asset value following the credit risk mitigation that is used to calculate capital adequacy.
Mayoritas tagihan Bank saat ini adalah tagihan kepada BPR.
The majority of the Bank’s loans at this point of time are receivables to Rural Banks.
g. Mitigasi Risiko Kredit dengan Menggunakan Pendekatan Standar Kebijakan Bank untuk Jenis Agunan Utama yang Diterima Jenis utama dari jaminan diterima oleh Bank untuk memitigasi risiko kredit biasanya merupakan obyek yang dibiayai oleh Bank. Selain itu, Bank dapat menerima jaminan lain sebagai berikut: 1. Agunan tunai, antara lain terdiri dari: deposito, tabungan, giro, setoran, agunan tunai (margin deposit) dan sejenisnya yang diterbitkan dan disimpan oleh Bank dalam mata uang Rupiah;
g. Credit Risk Mitigation with Bank’s Standard Approach for Type of Main Collateral Received The main type of collateral received by the Bank to mitigate credit risk is usually in the form of an object that is financed by the Bank. In addition to this, the Bank can receive other collateral as follows: 1. Cash assets, comprising time deposits, savings, current account, deposits, cash collateral (margin deposit) and similar types that are issued and kept by the Bank in Rupiah denomination;
2. Agunan non tunai, antara lain terdiri dari: - Tanah dan bangunan; - Piutang atau tagihan (receivables); - Personal Guarantee, Corporate Guarantee.
2. Non-cash assets, which includes: - Land and building; - Receivables; - Personal Guarantee, Corporate Guarantee
h. Sekuritisasi Aset Bank termasuk dalam kategori Bank Umum Kelompok Usaha 1 (BUKU-1) , dan menurut ketentuan BI tidak dapat melakukan sekuritisasi aset. Sampai dengan akhir
h.
Asset Securitization Bank Andara falls into Bank Umum Kelompok Usaha 1 (BUKU-1) and by BI regulation the Bank cannot perform asset securitization. Up to end of 2014, Bank Laporan Tahunan 2014 Annual Report
85
2.
tahun 2014, Bank Andara tidak melakukan sekuritisasi aset. Oleh karena itu, Bank tidak terkena risiko kredit yang terkait dengan instrument keuangan ini.
Risiko Pasar Sebagai bank di BUKU 1, sampai dengan saat ini, Bank tidak memiliki aset dan kewajiban dalam kelompok rekening diperdagangkan (trading book), demikian pula Bank tidak memiliki aset dan kewajiban dalam valuta asing, structured product, derivatif, dan ekuitas.
Andara never securitized its assets, thus the Bank is not affected by credit risk associated with this financial instrument.
2.
Market Risk As the Bank is under BUKU 1 category, the Bank currently does not have assets and liabilities within the trading book, and does not have assets and liabilities that are denominated in foreign currency, structured product, derivative, and equity.
Sesuai kategori Bank dan produk yang ada hingga saat ini, risiko pasar yang dihadapi Bank pada banking book yaitu Interest Rate Risk. Risiko pasar lain milik Bank adalah unrealized gain/loss dari rekening surat-surat berharga tersedia untuk dijual (available for sale).
The market risk faced by the Bank on the banking book is Interest Rate Risk. Another market risk of the Bank is the unrealized gain/ loss on marketable securities which are available for sale.
Secara keseluruhan kualitas penerapan manajemen risiko pasar Bank telah mencakup seluruh risiko pasar yang dimiliki Bank khususnya risiko pasar pada banking book, meskipun demikian perbedaan periode revaluasi suku bunga antara Rate Sensitive Asset (RSA) dan Rate Sensitive Liability (RSL) yang cukup signifikan akan meningkatkan risiko pasar bagi Bank dalam hal terjadi perubahan suku bunga pasar.
Overall, the quality of the Bank’s market risk management has covered all of the market risks that the Bank has, particularly market risk in the banking book. However, the significant differences between the interest rate revaluation period differences between Rate Sensitive Asset (RSA) and Rate Sensitive Liability (RSL) will increase market risk for the Bank in the event of changes in the interest rate market.
a. Tata Kelola dan Organisasi Dalam rangka pengembangan organisasi yang independen dan obyektif, pengelolaan likuiditas dibagi 3 bagian yaitu: Front Office, Middle Office, dan Back Office. Front Office melakukan aktivitas bisnis dan berhubungan dengan transaksi. Dalam melakukan aktivitasnya, fungsi Front Office dijalankan oleh Divisi Tresuri. Fungsi ini dibatasi dengan risk tolerance yang ditetapkan oleh unit independen sebagai Middle Office yaitu SKMR.
a.
Pemantauan eksposur risiko dan kepatuhan terhadap limit-limit risiko juga dilakukan oleh SKMR. SKMR, melalui ALCO, juga mengajukan usulan Risk Tolerance dan Risk Limit serta melaporkan evaluasi portofolio yang dikelola oleh Divisi Tresuri. Sedangkan untuk aktivitas pembukuan dan settlement dilakukan oleh Divisi Operasional sebagai Back Office.
SKMR also carries out the monitoring of risk exposure and compliance to risk limits. SKMR Unit, through ALCO, also submits Risk Tolerance and Risk Limit proposals as well as reports the portfolio evaluation that is managed by the Treasury Division. On the other hand, the Operational Division, as the Back Office, carries out recording and settlement activities.
86
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Governance and Organization In order to develop an organization that is independent and objective, liquidity management is divided into 3 parts, which are Front Office, Middle Office, and Back Office. The Front Office carries out business activities and is related to transactions. In carrying out its activities, the Front Office function is carried out by the Treasury Division. This function is limited with risk tolerance that is established by independent units as the middle office by SKMR.
b. Kebijakan dan Prosedur Pada tahun 2014, Divisi Tresuri melakukan revisi terhadap SOP transaksi surat berharga dan melakukan pengkajian (review) terhadap kebijakan dan prosedur lainnya yang berlaku. c. Proses Identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko pasar dilakukan oleh unit yang independen dari unit bisnis. Identifikasi risiko pasar terutama dilakukan untuk setiap produk atau aktivitas baru.
b. Policy and Procedure In 2014, Treasury Division made revisions in SOP on marketable security transaction and reviewed on other prevailing policies and procedures.
Bank melakukan pengukuran risiko pasar dengan menggunakan metode standar yang digunakan untuk menghitung Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (CAR) untuk risiko pasar yaitu portofolio banking book untuk risiko suku bunga.
SKMR bertanggung-jawab dalam memonitor penggunaan limit risiko pasar. Unit kerja bisnis berkewajiban mematuhi limit risiko likuiditas, dan setiap pelampauan limit harus dilaporkan dan dimintakan persetujuan kepada ALCO.
SKMR is responsible for monitoring the utilization of limits that is related with market risk. The business unit must comply with the limits related to liquidity risk and must report and seek approval of ALCO if it exceeds the limit.
Stress Test dilakukan untuk menguji ketahanan likuiditas Bank terhadap kondisi yang dapat merugikan Bank. Untuk kondisi tersebut, stress test sesuai dengan skenario Bank pada kasus dana keluar secara ekstrim didasarkan distribusi perubahan dana pihak ketiga. Sedangkan untuk skenario kondisi pasar memburuk, disesuaikan dengan kondisi perekonomian dalam negeri dan/atau perkembangan internasional, antara lain didasarkan pada memburuknya kualitas kredit untuk beberapa LKM, penarikan kelonggaran tarik Bank secara bersamaan, dan perubahan suku bunga.
3. Risiko Operasional Tingkat risiko operasional Bank membaik, menjadi Low To Moderate, dibandingkan periode triwulan IV/2013 yang mempunyai tingkat risiko Moderate. Hal ini antara lain dipengaruhi oleh sistem Information and Technology (IT) yang memadai untuk menunjang kegiatan yang sesuai dengan karakteristik Bank dan perbaikan yang terus diupayakan sehingga sistem IT sudah berjalan normal, sementara itu pengendalian risiko operasional itu sendiri terus ditingkatkan
3.
c. Process Identifying, measuring, monitoring and controlling market risk is carried out by units that are independent from the business units. Market risk identification is mainly carried out for every new product or activity. The Bank measures market risk by using the standard method that is used to calculate the Capital Adequacy Ratio (CAR) for market risk, which is banking book portfolio for interest rate risk.
The Stress Test is carried out to test the resilience of the Bank’s liquidity towards the likelihood of Bank losses. For this condition, the stress test is exercised in accordance with the Bank scenario during cases of extreme capital flight based on changes of third party fund distributions. While for a deteriorating market condition scenario, this is adjusted with changes to the domestic and/or international economic conditions that among others, is based on deteriorating credit quality for a number of MFI, flexibility on simulataneous withdrawal in Bank Andara, and interest rate changes.
Operational Risk The Bank’s operational risk level has improved, becomes Low To Moderate, compared to the fourth quarter period in 2013, which has a Moderate risk level. This partly influenced by the sufficient IT system which supported the Bank’s activities in accordance with characteristics of the Bank and improvements to be pursued so that the IT system has run normally, while the operational risk control itself continued to be improved with the implementation of the Branch Risk Laporan Tahunan 2014 Annual Report
87
dengan pelaksanaan Branch Risk Management Committee (BRMC) dan peningkatan dalam pemeriksaan berkala oleh Departemen Internal Control.
Management Committee (BRMC) and an increase in periodic evaluation by the Internal Control Department.
Secara keseluruhan kualitas penerapan manajemen risiko operasional Bank masih harus ditingkatkan dimulai dari penyusunan kerangka kerja manajemen risiko yang lebih integratif dan meningkatkan sistem pengendalian internal di semua unit, peningkatan efisiensi kerja dengan mengurangi pekerjaan yang dilakukan secara manual, peningkatan kualitas SDM, dan upaya pemenuhan SDM di Departemen Operational Risk.
Overall, the quality of the Bank’s operational risk management applied must constantly be intensified, from the formulation of the risk management framework that needs to be more integrative and enhance internal control systems in every unit, increase work efficiency by reducing works that is still conducted manually, improved the quality of manpower, and recruitment effort for manpower fulfillment in Operational Risk Department.
Kerangka kerja manajemen risiko juga harus mencakup mekanisme penetapan limit risiko operasional dan pelaksanaan kebijakan dan prosedur yang terkait dengan pengelolaan risiko operasional. Bank telah memulai menerapkan sistem pengendalian intern agar kualitas manajemen risiko operasional Bank dapat terus diperbaiki dari waktu ke waktu. Bank juga telah memiliki sistem untuk menangani pelaporan pelanggaran yang terjadi di intern Bank sebagai salah satu pelaksanaan strategi anti fraud.
The risk managerment framework must also cover the mechanism to determine the operational risk limit and the implementation of policy and procedures related to operational risk management. The Bank has started to implement an internal control system to ensure that the quality of the Bank’s operational risk management can be constantly improved from time to time. The Bank also has a system to report violations that occur internally within the Bank as part of its anti fraud strategy.
4.
Risiko Likuiditas Risiko likuiditas berhubungan dengan adanya kemungkinan Bank tidak mampu memenuhi kewajiban terhadap deposan, investor, dan kreditur, yang diantaranya disebabkan keterbatasan akses pendanaan atau ketidakmampuan untuk melikuidasi aset yang dimiliki dengan harga wajar. Pengelolaan risiko likuiditas ini bertujuan untuk meminimalkan kemungkinan ketidakmampuan Bank dalam memperoleh sumber pendanaan arus kas dan membangun kekuatan likuiditas struktural neraca Bank untuk mendukung pertumbuhan jangka panjang yang berkesinambungan. Tingginya tingkat deposan inti masih menjadi perhatian Bank. Bank mempunyai tingkat ketergantungan yang tinggi terhadap deposan inti dan struktur pendanaan Bank terkonsentrasi pada BPR, namun demikian Bank terus melakukan strategi agar tingkat ketergantungan terhadap deposan inti mengalami penurunan secara prosentase.
4.
Liquidity Risk Liquidity risk is related with the possibility that the Bank may not be able to meet its obligations to depositors, investors, and creditors, due to limited access to funding or the inability to liquidate its assets at a fair price. Liquidity risk management is aimed at minimizing the possibility of the Bank’s inability to secure cash flow funding sources and building up the strength of the Bank’s balance of structural liquidity to support sustainable long term growth. The Bank still concerned with the high level of main depositors. Bank has a high level of dependence on main depositors and the Bank's funding structure concentrated on BPR, however, the Bank continued to perform strategies to the level of dependence on main depositors decreased in percentage.
a.
Tata Kelola dan Organisasi SKMR harus melakukan analisis terhadap laporan yang dihasilkan, selanjutnya menyampaikan hasil analisis tersebut secara
88
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
a.
Governance and Organization SKMR must analyze the reports that are produced, and subsequently periodically submits the results of this analysis to the
berkala kepada Direksi, ALCO, Tresuri, dan SKAI.
Board of Directors. ALCO, Treasury, and SKAI.
Setiap bulan, SKMR akan menyampaikan laporan pemantauan risiko likuiditas dan risiko pasar kepada ALCO dan Komite Pemantau Risiko. b. Kebijakan dan Prosedur Pada tahun 2014, Divisi Tresuri melakukan revisi terhadap SOP transaksi surat berharga dan melakukan pengkajian (review) terhadap kebijakan dan prosedur lainnya yang berlaku.
Each month, SKMR shall submit a liquidity risk and market risk monitoring report to ALCO and the Risk Monitoring Committee.
b. Policy and Procedures In 2014, Treasury Division made revisions in SOP on marketable security transaction and reviewed on other prevailing policies and procedures.
Bank memiliki penetapan limit untuk risiko likuiditas, meliputi:
The Bank has set liquidity risk limits that covers:
a. Limit cadangan primer dan cadangan sekunder. b. Limit untuk Giro Wajib Minimum (GWM). c. Limit likuiditas harian d. Limit likuiditas intrahari e. Limit konsentrasi deposan (1 deposan inti dan 25 deposan inti) f. Limit maturity gap risiko likuiditas g. Limit stress test
a. Primary reserves and secondary reserves Limit. b. Statutory Reserves Limit (GWM) c. Daily liquidity limit d. Daily liquidity limit e. Depositor concentration limit (1 core depositor and 25 core depositor) f. Liquidity risk maturity gap limit g. Stress test limit
c. Proses Ketentuan mengenai kepatuhan terhadap limit, dilakukan oleh: 1. Kepatuhan terhadap kesesuaian antara posisi likuiditas, primary reserves dan secondary reserves merupakan tanggung jawab ALCO. 2. Kepatuhan terhadap operasional pengelolaan GWM dan secondary reserves (jenis instrumen, kriteria mengenai jangka waktu, dan kriteria lainnya) merupakan tanggung jawab Divisi Tresuri. 3. Kepatuhan terhadap limit pinjaman antar bank (interbank borrowing) merupakan tanggung jawab Divisi Tresuri.
c. Process Provisions pertaining to limit compliance are:
Kebijakan tingkat likuiditas harian/cadangan sekunder dikelompokkan dalam 4 zona likuiditas, yaitu zona hijau, zona kuning, zona oranye, dan zona merah. Empat zona ini didefinisikan sebagai berikut: a. Zona Hijau – Tingkat likuiditas harian yang dianggap aman dengan probabilitas tinggi menurut pengalaman perubahan saldo dana pihak ketiga Bank Andara. Secara spesifik, zona hijau merupakan tingkat likuiditas yang cukup untuk membiayai funds outflow untuk 5-21 hari kerja dengan probabilitas (confidence level) 99%.
Daily liquidity level/secondary reserves policy is grouped into 4 liquidity zones namely, green zone, yellow zone, orange zone, and red zone. These four zones are defined as follow: a. Green Zone – The daily liquidity level is deemed safe with a high probability based on experience with changes to Bank Andara’s third party fund balances. Specifically, the green zone represents a liquidity level that is adequate to finance funds outflow for 5 – 21 working days with (confidence level) 99% probability.
1. Compliance to adequacy between liquidity position, Primary Reserves and Secondary Reserves, which is the responsibility of ALCO. 2. Compliance in terms of managing GWM and Secondary Reserves (type of instrument, tenor criteria, and others) include in the responsibility of the Treasury Division 3. Compliance towards interbank borrowing limits, which is the responsibility of the Treasury Division.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
89
b. Zona Kuning – Tingkat likuiditas harian yang dianggap cukup aman dengan probabilitas tinggi menurut pengalaman perubahan saldo dana pihak ketiga Bank Andara. Secara spesifik, zona kuning merupakan tingkat likuiditas yang cukup untuk membiayai funds outflow untuk 2-5 hari kerja dengan probabilitas (confidence level) 99%.
b. Yellow Zone – Daily liquidity level is deemed sufficiently safe with a high probability based on experience on changes to Bank Andara’s third party fund balances. Specifically, the yellow zone represents a liquidity level that is adequate to finance funds outflow for 2 – 5 working days with (confidence level) 99% probability.
c. Zona Oranye – Tingkat likuiditas harian yang dianggap kurang aman dengan probabilitas tinggi menurut pengalaman perubahan saldo dana pihak ketiga Bank Andara. Secara spesifik, zona oranye merupakan tingkat likuiditas yang cukup untuk membiayai funds outflow untuk 1-2 hari kerja dengan probabilitas (confidence level) ≥ 98%. Apabila ALCO Bank Andara memutus untuk mengelola likuiditas harian dalam zona oranye untuk periode pendek dan tertentu, Bank harus memiliki informasi yang akurat dan rinci mengenai rencana penarikan dana oleh nasabah, khususnya nasabah inti (Top 25) untuk menghindari kemungkinan terjadinya kekurangan dana likuiditas.
c. Orange Zone – The daily liquidity level that is deemed not sufficiently safe with a high probability based on experiences in changes Bank Andara’s third party fund balances. Specifically, the orange zone represents a liquidity level that is adequate to finance funds outflow for 1 – 2 working days with (confidence level) ≥ 98% probability. In the event Bank Andara’s ALCO decides to manage daily liquidity within the orange zone for the short and specific period, the Bank must possess accurate and detailed information regarding the plans to withdraw funds by customers, particularly core depositors (Top 25) to offset likelihood of a shortage of liquidity funds.
d. Zona Merah – Tingkat likuiditas harian yang dianggap tidak aman dengan probabilitas tinggi menurut pengalaman perubahan saldo dana pihak ketiga Bank Andara. Secara spesifik, zona merah merupakan tingkat likuiditas yang cukup untuk membiayai funds outflow untuk 1 hari kerja dengan probabilitas (confidence interval) 98%. ALCO tidak boleh memutus untuk mengelola likuiditas harian dalam zona merah.
d.
Red Zone – The daily liquidity level that is deemed unsafe with a high probability based on experience on changes to Bank Andara’s third party fund balances. Specifically, the red zone represents a level of liquidity that is adequate to finance funds outflow for 1 working day with (confidence interval) 98% probability. ALCO cannot decide to manage daily liquidity within the red zone.
Penetapan empat zona likuiditas ini didasarkan pada perubahan saldo dana pihak ketiga dan tidak memitigasi secara penuh risiko kekurangan dana yang berasal dari: 1. Net funds outflow dari deposan terbesar; dan 2. Net cash outflow untuk kepentingan operasional. Oleh karena itu, Bank tidak membandingkan saldo cadangan sekunder secara langsung dengan batas-batas untuk zona yang ditetapkan,
These four liquidity zones are determined based on changes to the third party fund balances, and does not fully mitigates risks of shortage of funds derived from:
90
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
1. Net funds outflow from large depositors, and 2. Net cash outflow for operational needs.
As a result, the Bank does not compare the secondary reserve balance with limits for the established zones, but rather reducing two factors from allowance for
tetapi mengurangi dua faktor dari saldo cadangan, yaitu: 1. Cadangan untuk dana dari deposan inti yang mungkin (dengan probabilitas yang signifikan) akan ditarik sebagian atau seluruhnya dalam horizon waktu tertentu (< 60 hari) untuk proyeksi likuiditas harian; dan 2. Proyeksi Net Cash Outflow untuk operasional sampai dengan 2 hari ke depan.
provision, namely:
Net Risk Level Liquidity dihitung dengan menggunakan formula: Net Risk Level Liquidity = (hasil dari cadangan sekunder) - (cadangan untuk dana inti yang volatile) - (proyeksi net cash outflow)
Net Risk Level Liquidity is formulated as follow: Net Risk-Level Liquidity = (results of the secondary reserves) - reserves for volatile core funds) - (projected net cash outflow)
Limit likuiditas harian pada zona oranye adalah minimum, namun untuk pemilihan zona setiap bulan dilakukan berdasarkan keputusan ALCO.
The daily liquidity limit within the orange zone is the minimum however, the zones are determined every month on the basis of ALCO’s decision.
d.
Perangkat dan Metode Dalam mengelola risiko likuiditas, Bank menggunakan proyeksi arus kas harian dan profil maturitas bulanan, agar dapat menetapkan strategi yang sesuai dan akurat untuk mengantisipasi kondisi likuiditas Bank di masa mendatang.
e. Perhitungan profil maturitas tersebut sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia
Proses pemantauan dan pengelolaan risiko likuiditas Bank dilakukan melalui informasi profil likuiditas yang dibuat oleh Divisi Tresuri berupa laporan profil arus kas harian dan profil maturitas bulanan.
1. Reserves for funds from core depositors that may (with significant probability) withdraw some or all within a planning horizon timeframe (< 60 days) for daily liquidity projection, and 2. Projected Net Cash Outflow for operations for up to 2 days ahead.
d. Tools and Methods In managing liquidity risk, the Bank uses daily cash flow projections and monthly maturity profile in order to determine the strategy that is deemed both appropriate and accurate to anticipate the bank’s future liquidity \ conditions. e. Calculating the maturity profile in accordance with Bank Indonesia regulations The Bank’s risk monitoring process is through the information contained within the Bank’s liquidity profile. This information is produced by the Treasury Division in the form of a cash flow profile report and monthly maturity report.
Pengelolaan likuiditas intrahari dilakukan sesuai keputusan ALCO. Jika terjadi pelampauan limit lebih dari 2 (dua) kali dalam 1 (satu) bulan maka ALCO akan mengkaji ulang dan menetapkan langkah yang diperlukan untuk mengelola likuiditas Bank.
Treasury will manage intraday liquidity in accordance with ALCO’s decision. In the event that the limit is exceeded by over 2 (two) times in 1 (one) month therefore, ALCO will review Treasury’s liquidity management.
Stress Test Risiko Likuiditas Risiko likuiditas diukur dan dikelola dengan pendekatan stress test dengan tujuan untuk membantu bank dalam menilai,
Liquidity Risk Stress Test Liquidity risk is measured and managed through the stress test approach to help the Bank in its evaluation as to whether Laporan Tahunan 2014 Annual Report
91
apakah Bank memiliki sumber-sumber keuangan yang memadai untuk memenuhi kebutuhan likuiditas potensional selama beberapa hari tertentu dalam krisis likuiditas. Skenario yang digunakan adalah distribusi dari total deposito dengan frekuensi 1% (deposit outflow) dengan kondisi tanpa pencairan dan dengan pencairan.
it has adequate financial resources to meet its demands throughout a specific number of days during a liquidity crisis. The scenario used is the distribution from total deposits with a frequency of 1% (deposit outflow) with conditions both with and without disbursements.
Contingency Funding Plan (CFP) Rencana Kontijensi Pendanaan (Contingency Funding Plan) merupakan salah satu komponen kebijakan manajemen risiko likuiditas bank. CFP adalah kompilasi dari kebijakan, prosedur dan rencana tindakan yang diperlakukan sebagai suatu panduan prosedural & operasional untuk menghindari/meminimalkan atau mengelola adanya potensial ancaman dalam pendanaan apabila perusahaan menurunkan suatu krisis likuiditas. CFP di tetapkan oleh dan dikaji setiap tahun.
Contingency Funding Plan (CFP) A Contingency Funding Plan is one of the components of the Bank’s liquidity risk management policy. CFP is a compilation from the policy, procedure and action plan that is carried out as an operational and procedural guideline to avoid/ minimize or manage the potential threat to funding in the event the Bank falls into a liquidity crisis. CFP is set by ALCO and is reviewed every year.
5.
Risiko Hukum Risiko hukum Bank tidak banyak mengalami perubahan dengan periode sebelumnya. Sampai dengan akhir tahun 2014, Bank belum menerima putusan Mahkamah Agung perihal permohonan peninjauan kembali oleh Direktorat Jenderal Pajak atas kasus pajak yang telah dimenangkan oleh Bank. Di samping itu hingga akhir tahun 2014, Bank tidak mendapat gugatan lain baik dari nasabah maupun rekanan.
5. Legal Risk Bank’s legal risk did not change significantly with the previous period. Until the end of 2014, the Bank has not received the Supreme Court's decision regarding the request for reconsideration by the Directorate General of Taxes on tax cases that have been won by the Bank. In addition, to the end of 2014, the Bank had no other claim from both customers and partners.
Secara keseluruhan kualitas penerapan manajemen risiko hukum Bank cukup baik. Bank telah membuat dan mengkinikan serangkaian kebijakan dan prosedur guna memitigasi risiko hukum. Meskipun demikian kerangka manajemen risiko hukum dan pelaksanaan manajemen risiko hukum akan terus ditingkatkan.
a. Tata Kelola dan Organisasi Manajemen risiko hukum dilakukan oleh Divisi Legal & Corporate Secretary di bawah pengawasan Direktur Kepatuhan. Organisasi Divisi Legal & Corporate Secretary terdiri dari 2 departemen yaitu Departemen Hukum dan Departemen Corporate Secretary. Unit hukum cabang berada di bawah pengawasan langsung Pemimpin Cabang dengan matriks pengawasan di bawah Kepala Departemen Hukum.
92
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Overall, the quality of the Bank’s legal risk management is fairly good, including those pertaining to the implementation of legal policy and procedures. Nevertheless, the legal risk management framework and application should be continuously improved.
a.
Governance and Organization Legal risk management is implemented by the Legal Division & Corporate Secretary, which falls under the supervision of the Compliance Director. The Legal & Corporate Secretary Division comprise of 2 departments namely, the Legal Department and the Corporate Secretary Department. Legal units at Bank’s branches are under supervision of Branch Manager with matrix supervision under Legal Department Head.
Unit hukum kantor pusat bertanggung jawab atas pengelolaan risiko hukum Bank secara keseluruhan dan menyediakan kebijakan dan prosedur hukum yang harus dipedomani dan dilaksanakan oleh setiap unit di Bank, termasuk pembuatan perjanjian standar dengan pihak ketiga.
b. Kebijakan dan Prosedur Di tahun 2014, Divisi Legal & Corporate Secretary telah membuat dan melakukan kaji ulang beberapa kebijakan dan prosedur hukum terkait dengan produk dan aktivitas Bank, yaitu: 1. Kebijakan dan Prosedur Hukum Pembukaan Rahasia Bank, Pemblokiran dan Penyitaan Rekening. 2. Kebijakan dan Prosedur Penunjukan Konsultan Hukum Eksternal. 3. Kebijakan dan Prosedur Hukum Instruksi Nasabah Melalui Faksimili. 4. Kebijakan dan Prosedur Hukum Simpanan Dengan Suku Bunga di atas Ketentuan LPS.
5. Kebijakan dan Prosedur Pemberian dan Pencabutan Surat Kuasa. 6. Kebijakan dan Prosedur Penyimpanan Dokumen Kredit. 7. Prosedur Penundaan Pemenuhan Dokumen Hukum. c. Proses Proses pengelolaan risiko hukum dilakukan melalui penilaian atau kajian hukum atas produk dan aktivitas baru, penambahan/ perubahan fitur produk atau aktivitas Bank yang sudah ada, pemberian advis hukum dan/atau pendampingan hukum yang terkait aktivitas di masing-masing unit. Selain itu, unit hukum kantor pusat juga melakukan kajian secara berkala terhadap perjanjian standar dan perjanjian lainnya serta kajian atas daftar notaris dan konsultan hukum yang dapat digunakan oleh Bank jika diperlukan. 6.
Risiko Stratejik Risiko stratejik adalah risiko akibat ketidaktepatan dalam pengambilan dan/atau pelaksanaan suatu keputusan stratejik serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis. Identifikasi risiko stratejik dilakukan secara berkala sesuai dengan
The head office’s legal unit is responsible for managing the Bank’s legal risk overall and to prepare the legal policy and procedure that must serve as a guide for and implemented by every unit within the Bank, including formulating standard agreements with third parties.
b. Policy and Procedures In 2014, Legal & Corporate Secretary Division has produced and reviewed a number of legal policies and procedures related with the Bank’s products and activities, including: 1. Legal Policies and Procedures on Bank Secrecy Disclosure, Account Blocking and Seizure. 2. Policies and Procedures on Appointment of External Legal Consultants. 3. Legal Policies and Procedures on Customer Instruction Through Facsimile. 4. Legal Policies and Procedures on Deposits With Interest Rates above the provisions of Indonesia Deposit Insurance Corporation (Lembaga Penjamin Simpanan / LPS). 5. Policies and Procedures on Granting and Revocation of Power of Attorney. 6. Policies and Procedures on the Storage of Loan Documents. 7. Procedures on delayed fulfillment of legal documents. c. Process The legal risk management process is carried out through legal evaluation or assessment on new product and activity, additional/changes to a Bank’s existing product feature/activity provide legal advice and/or legal assistance related to the activities of the respective units. In addition to this, the head office’s legal unit also periodically reviews standard agreements and other agreements as well as reviews, as required, the list of notary and legal consultants used by the Bank. 6.
Strategic Risk Strategic risks are risks that arise due to decision misjudgment and/or implementation of a strategic decision as well as failure to anticipate changes to the business environment. Strategic risk identification is periodically carried out based on previous Laporan Tahunan 2014 Annual Report
93
pengalaman kerugian di masa lalu yang disebabkan oleh risiko stratejik. a. Tata Kelola dan Organisasi Pengelolaan manajemen risiko stratejik dilakukan melalui serangkaian proses perencanaan strategi bisnis dan budgeting yang mencakup kesesuaian strategi Bank dengan strategi unit yang kemudian menetapkan target Bank dan target masing masing unit. Dokumen perencanaan strategi Bank terdiri dari rencana perusahaan (corporate plan) dan RBB.
experience with losses caused by a strategic risk. a. Governance and Organization Strategic risk management is carried out through a series of business strategy planning and budgeting processes that covers the suitability of the Bank’s strategy with the unit’s strategy, which eventually helps determine the Bank’s target and the targets of the respective units. The Banks’s strategic planning document comprises corporate plan and RBB.
b. Kebijakan dan Prosedur Pelaksanaan pengelolaan risiko stratejik mengacu pada manajemen dalam hal penetapan strategi bisnis yang sesuai, dan penerapan sumber daya, strategi, dan kebijakan untuk menghasilkan laba dan mengelola risiko, mengisi key position, dan memastikan good corporate governance. c. Proses Proses pengelolaan risiko stratejik yang efektif diperlukan untuk merespon perubahan kondisi makro dan mikro serta lingkungan bisnis pada umumnya baik secara internal maupun eksternal.
b. Policy and Procedure Strategic risk management implementation is based on management in terms of the determination of the appropriate business strategy, and application of resources, strategies, and policies to generate income and manage risk, filling key positions, and ensure good corporate governance. c. Process An effective strategic risk management process is needed to respond to changes in the macro and microeconomic conditions as well as the business environment in general both internally and externally.
Dokumen corporate plan yang disusun secara berkala 5 tahun sekali dikaji setiap tahun untuk disesuaikan dengan perubahan yang terjadi. Demikian pula halnya dengan RBB yang harus dikaji setiap tahun sekali yang mulai dilaksanakan pada semester 2 setiap tahun termasuk anggaran.
The corporate plan that is regularly prepared once every 5 years is reviewed annually to ensure that it remains relevant with the changes that occur. The same goes for the RBB that must be reviewed once a year beginning in the second half of every year that includes the budget.
Corporate plan dan RBB didiskusikan dengan Dewan Komisaris dan pemegang saham untuk mendapatkan masukan dan persetujuannya. Mekanisme untuk mengukur kemajuan yang dicapai dari rencana bisnis yang ditetapkan dilakukan dengan membandingkan hasil yang dicapai (realisasi) dengan target Bank secara harian, bulanan, triwulanan dan semesteran. Laporan harian adalah laporan atas realisasi apa yang dilakukan pada hari tersebut kepada Direksi. Secara bulanan dilakukan untuk mengevaluasi kinerja dan strategi Bank. Secara triwulanan dilakukan untuk mengevaluasi kinerja divisi dan secara semesteran untuk mengevaluasi kinerja Bank dan seluruh unit.
The corporate plan and the RBB are discussed with the Board of Commissioners and shareholders for feedback and approval. Mechanism to measure the progress made relative to the set business plan is by comparing the outcome with the Bank’s daily, monthly, quarterly, and half-year targets. Daily reports represent a report to the Board of Directors on the realized daily activities. Monthly evaluation is made to evaluate the Bank’s performance and strategy. Quarterly report is made to evaluate Division’s performance while Semester report is made to evaluate the Bank’s performance and all units.
94
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
7.
Risiko Kepatuhan Risiko kepatuhan adalah risiko yang timbul akibat Bank tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan peraturan perundangan dan ketentuan yang berlaku. Risiko inheren kepatuhan terdiri dari risiko inheren yang bersifat kuantitatif dan risiko inheren yang bersifat kualitatif. Risiko inheren yang bersifat kuantitatif direpresentasikan melalui rasiorasio BMPK, GWM, dan tingkat kecukupan modal berdasarkan risiko. Sedangkan risiko inheren yang bersifat kualitatif direpresentasikan dalam pelaksanaan GCG yang mencakup governance structure, governance process, dan governance outcome dari operasional Bank.
7.
Compliance Risk Compliance Risk is the risk that appears when a Bank fails to comply and/or does not implement the prevailing rules and regulations. Inherent compliance risks comprise of inherent risks that are quantitative in nature as well as inherent risks that are qualitative in nature. Inherent risks that are deemed quantitative are risks to the Bank that is represented by ratios pertaining to the LLL, GWM, and riskbased capital adequacy levels. Meanwhile, inherent risks that are deemed qualitative are represented in the implementation of GCG that consist of the Bank’s operational governance structure, governance process, and governance outcome operasional Bank.
Penerapan manajemen risiko dalam rangka pengelolaan risiko inheren yang bersifat kuantitatif telah dilaksanakan dengan baik yang direpresentasikan dengan kepatuhan Bank dalam memelihara rasio-rasio kuantitatif sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Demikian pula halnya dengan pengendalian risiko inheren yang bersifat kualitatif yang terkait dengan pelaksanaan GCG telah mengalami peningkatan signifikan, antara lain ditunjukkan dari kelengkapan infrastruktur organisasi, sumber daya dan kebijakan serta prosedur operasional dan non operasional, perbaikan dan evaluasi yang berkesinambungan terhadap pelaksanaan ketentuan internal dan perundang-undangan yang berlaku, dan pencapaian hasil akhir yang sesuai dengan target yang ingin dicapai Bank dalam hal pelaksanaan GCG berdasarkan transparency, accountability, responsibility, independency, dan fairness. Salah satu bentuk representasi perbaikan dalam hal pelaksanaan GCG adalah diterimanya penghargaan dari Perhimpunan Bank Nasional (PERBANAS) untuk kelompok Bank Umum Kegiatan Usaha I.
Implementing risk management within the context of inherent risk that is quantitative in nature has been implemented well as represented by the Bank’s compliance in maintaining quantitative ratios in accordance with the prevailing rules and regulations. The same goes for the management of inherent risks that are deemed qualitative and in relation to GCG implementation, which has increased significantly as, among others, reflected in the organization infrastructure, human resources and operational as well as nonoperational policy and procedures, continuous improvement and evaluation of the application of internal regulations and prevailing rules and regulations, and achieving targets that the Bank wishes to achieve within the context of GCG implementation that is based on transparency, accountability, responsibility, independence, and fairness. One way that best represents the improvements made in the context of GCG implementation was the award from the Bank received from the National Banking Association (Perhimpunan Bank Nasional or PERBANAS) for the category of Commercial Bank Business Activity I.
The Bank has, in connection with the anti money laundering and prevention of terrorism funding programs and in accordance with Bank Indonesia’s regulations, reviewed its policy and procedures for anti money laundering and prevention of terrorism funding to ensure it complies with the new regulations, which was submitted to Bank Indonesia on October 1, 2014. Based on the policy and procedures for anti money laundering and the prevention of terrorism funding (APU PPT), the Bank has reassessed all of its customers to determine
Terkait pelaksanaan program anti pencucian uang dan pencegahan pendanaan terorisme, sesuai ketentuan Bank Indonesia maka Bank telah menyusun kembali kebijakan dan prosedur pelaksanaan program anti pencucian uang dan pencegahan pendanaan terorisme sesuai ketentuan pengaturan yang baru, dan telah disampaikan kepada Bank Indonesia pada tanggal 1 Oktober 2014. Berdasarkan kebijakan dan prosedur anti pencucian uang dan pencegahan pendanaan terorisme (APU PPT), Bank telah melakukan re-assessment
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
95
terhadap seluruh nasabah untuk menetapkan kembali tingkat risiko setiap nasabah terhadap potensi pencucian uang dan pencegahan pendanaan terorisme.
a.
Tata Kelola dan Organisasi Kepatuhan merupakan tanggung jawab dari setiap unit dimana pengelolaan risiko kepatuhan dilakukan oleh Divisi Kepatuhan di bawah pengawasan Direktur Kepatuhan. Divisi Kepatuhan terbagi dalam 2 departemen yaitu Departemen Regulatory dan APU PPT dan Departemen Kepatuhan Bisnis. Departemen Regulatory dan APU PPT bertanggung jawab terhadap segala sesuatu terkait BI dan penerapan APU PPT, sedangkan Departemen Kepatuhan Bisnis bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kepatuhan terkait dengan bisnis Bank, antara lain produk dan aktivitas yang sudah ada dan yang akan ada.
b. Kebijakan dan Prosedur Pelaksanaan pengelolaan manajemen risiko kepatuhan berpedoman pada kebijakan manajemen risiko, kebijakan dan prosedur kepatuhan serta kebijakan dan prosedur terkait lainnya.
and confirm their risk levels towards potential money laundering and prevention of terrorism funding.
a. b.
Governance and Organization Compliance is the responsibility of every unit wherein compliance risk management is carried out by the Compliance Division and under the supervision of the Risk Director. The Compliance Division consists of 2 departments, Department of Regulatory and APU PPT and Department of Business Compliance. The Regulatory and APU PPT Department is responsible for all matters pertaining to BI and the implementation of the APU PPT, whileas the Business Compliance Department is responsible for the implementation of compliance related with the Bank’s existing business as well as future products and services. Policy and Procedure Implementing compliance risk management is based on the risk management policy, compliance policy and procedure as well as other relevant policy and procedure.
c. Proses Dalam memastikan kepatuhan Bank, Divisi Kepatuhan melakukan diseminasi dan/atau sosialisasi peraturan kepada seluruh unit terkait dengan sebelumnya melakukan kajian atas dampak peraturan tersebut terhadap kegiatan bisnis Bank. Setiap unit berkewajiban untuk mematuhinya dengan antara lain membuat kebijakan/ prosedur baru jika diperlukan atau membuat proses pemantauan untuk memastikan kepatuhan. Divisi Kepatuhan juga akan melakukan pemantauan atas pemenuhan komitmen Bank kepada BI. Untuk kegiatan Bank sehari-hari, Divisi Kepatuhan terlibat dalam pemberian nasihat dan/atau analisa kepatuhan dan melakukan kajian atas kebijakan/prosedur Bank khususnya yang terkait dengan kepatuhan.
c. Process To ensure the Bank’s compliance, the Compliance Division disseminates and/or communicates regulations to all relevant units by studying beforehand the regulation’s impact on the Bank’s business activities. Each unit is required to comply with it by, among others, formulating new policy/ procedures as needed or prepare the monitoring process to ensure compliance. The Compliance Division will also monitor the fulfillment of the Bank’s commitment to BI. For the Bank’s day-to-day activities, the Compliance Division is involved in the advising and/or analyzing compliance and reviews the Bank’s policy/procedures specifically pertaining to compliance.
Sebagai second line of defense, pada tahun 2014 Divisi Kepatuhan melakukan compliance monitoring yang antara lain bertujuan untuk memastikan kecukupan kebijakan/prosedur Bank. Compliance monitoring dilakukan secara berkala
96
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
As the second line of defence, in 2014 the Compliance Division carry out compliance monitoring which, among others, is meant to ensure adequacy of the Bank’s policy/procedures. Compliance monitoring is periodically carried out based on of the
berdasarkan risk grading/risk rating dari masing-masing unit dan bekerjasama dengan Internal Control dengan memperhatikan hasil audit dari audit internal dan audit BI.
8.
8.
Risiko Reputasi Risiko reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan stakeholder yang bersumber dari persepsi negatif terhadap Bank. Risiko inheren reputasi Bank menurun karena pemberitaan positif mengenai Bank dan publikasi kerjasama dengan pihak lain. Sepanjang tahun 2014 Bank telah mengajukan hak jawab berdasarkan Undang-Undang No. 40 Tahun 1999 tentang Pers (“UU Pers”) untuk mengklarifikasi 1 pemberitaan di media online yang berdampak pada risiko reputasi. Bank juga terus melakukan pemantauan terhadap segala macam pemberitaan yang mungkin terjadi terhadap Bank kedepannya. Upaya meminimalisasi risiko reputasi yang terjadi, seperti pemberitaan negatif terhadap Bank, dilakukan dengan finalisasi dan penyusunan kebijakan dan prosedur mekanisme pelaporan pengaduan nasabah dan juga melalui laporan monitoring pemberitaan/publikasi Bank di media massa yang dilakukan oleh Departemen Communication & MIS.
respective unit and works together with Internal Control by taking into consideration the results of the audit performed by the internal audit and BI.
Reputational Risk Reputational Risk is the risk that occurs as a result of declining stakeholder trust for the Bank due to negative perceptions towards the Bank. The Bank’s inherent reputational risk declines due to positive news regarding the Bank and publications of cooperation with other parties. In 2014, the Bank has filed the charge under the Laws No. 40 1999 on the Press ("Press Law") to clarify 1 publication in online media that have an impact on reputation risk. The Bank also constantly strives to monitor all news that may potentially arise in future regarding the Bank. Efforts to minimize reputational risk that occurs relates to the negative news concerning the Bank’s way with finalizing and preparing the policies and procedures concerning the customer complaints mechanism and also the presence of the Bank’s report monitoring announcement/publication in the mass media carried out by the Communication & MIS Departement.
a. Tata Kelola dan Organisasi Pengelolaan risiko reputasi dilakukan oleh Departemen Communication & MIS yang berada di bawah Divisi Bisnis. Pengelolaan risiko reputasi dilakukan antara lain dengan melakukan komunikasi yang efisien dengan internal dan eksternal, melakukan kegiatan sosial sesuai misi Bank, dan berkoordinasi dengan departemen-departemen di bawah Divisi Bisnis untuk melakukan kegiatan pemasaran produk dan aktivitas Bank terutama dalam pengelolaan komunikasi dengan nasabah, serta memantau dan mengelola penanganan keluhan nasabah bekerjasama dengan unit Customer Care.
a. Governance and Organization Reputational risk management is carried out by the Communication & MIS Departement, which is under the Business Division. Reputational risk management is carried out through, among others, efficient internal and external communications, carrying out social activities that corresponds with the Bank’s mission, coordinates with departments under Business Division to carry out product marketing activities and the Bank’s activities particularly in communicating with customers, as well as monitoring and addressing customer complaints in cooperaton with the Customer Care unit.
b. Kebijakan dan Prosedur Departemen Communication & MIS sepanjang tahun 2014 tidak menerbitkan kebijakan dan prosedur yang baru, serta akan terus melakukan pengembangan atas kebijakan dan prosedur yang diperlukan dalam pengelolaan risiko reputasi.
b.
Policy and Procedure In 2014, Communication & MIS Department did not issue new policy and procedure, and will continue to develop the policies and procedures required in the management of reputation risk.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
97
c. Proses 1. Pengelolaan risiko reputasi dilakukan melalui evaluasi secara berkala terhadap pemberitaan media massa melalui media monitoring; 2. Standarisasi pegawai kehumasan internal dan eksternal agar memiliki kemampuan dan kepekaan dalam menanggapi isu atau opini yang berkembang; 3. Memantau dan mengevaluasi komentar, keluhan, atau masukan dari nasabah terutama yang dimuat di media massa serta memantau penyelesaiannya; 4. Menyusun strategi untuk menanggapi isu/opini yang berkembang; 5. Mengelola risiko reputasi saat terjadi krisis yaitu dengan mengkaji masalah dan kronologis peristiwa; alur informasi; menetapkan person in charge; menetapkan juru bicara; menyusun holding statement; menetapkan jadwal aktivitas penanganan krisis; dan menetapkan alternatif strategi komunikasi.
98
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
c. Process 1. Managing reputational risk is carried out by routinely evaluating coverage in the newspapers and through media monitoring; 2. Standardizing public relations staffing both internally as well as externally to ensure they possess the capability and concerns to respond to the developing issues or opinions; 3. Monitoring and evaluating comments, complaints or suggestions from customers particularly for those transmitted through the media ands evaluate its resolution; 4. Formulating the strategy to respond to the developing issues/opinions; 5. Managing reputational risk during crisis period by studying the issues and the chronology of the event; information flow; assigning person in charge; assigning the spokesperson; formulating a holding statement; setting activities timeline for handling the crisis; and establishing an alternative communications strategy.
PENGUNGKAPAN KUANTITATIF STRUKTUR PERMODALAN BANK UMUM QUANTITIVE DISCLOSURE OF CAPITAL STRUCTURE Dalam jutaan rupiah - In million rupiahs
KOMPONEN MODAL CAPITAL COMPONENT
No
(1)
(2) I
KOMPONEN MODAL - CAPITAL COMPONENT
A
B
C
Bank
Konsolidasi CONSOLIDATED
Bank
Konsolidasi CONSOLIDATED
(3)
(4)
(5)
(6)
Modal Inti - Core Capital
169.606
169.606
191.715
191.715
1 Modal di setor - Paid In Capital
304.385
304.385
304.385
304.385
(134.779)
(134.779)
(112.670)
(112.670)
3 Modal Inovatif Innovative
-
-
-
-
4 Faktor Pengurang Modal Inti Core Capital Deduction Factor
-
-
-
-
5 Kepentingan Non Pengendali Non Controlling Interests
-
-
-
-
2 Cadangan Tambahan Modal Additional Reserve Capital
Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya AS OF PRIOR REPORTING DATE
Posisi Tanggal Laporan AS OF REPORTING DATE
Modal Pelengkap - Complementary Capital
3.777
3.777
6.613
6.613
1 Level Atas - Upper Tier 2
3.777
3.777
6.613
6.613
2 Level Bawah - Lower Tier 2 maksimum 50% Modal Inti Maximum 50% of the Core Capital
-
-
-
3 Faktor Pengurang Modal Pelengkap Tier 2 Capital Deduction Factor
-
-
-
Faktor Pengurang Modal Inti dan Modal Pelengkap Tier-1 and Tier-2 Capital De- duction Factor
-
-
-
-
-
-
- Eksposur Sekuritisasi Securitization Exposure
D
Modal Pelengkap Tambahan Yang Memenuhi Persyaratan (Tier 3) Additional Supplementary Capital (Tier-3)
-
-
-
E
Modal Pelengkap Tambahan Yang Dialokasikan Untuk Mengantisipasi Risiko Pasar Additional Supplementary Capital For Market Risk Aanticipation
-
-
-
II
TOTAL MODAL INTI DAN MODAL PELENGKAP (A + B - C) TOTAL OF CORE AND SUPPLEMENTARY CAPITAL (A + B -C)
173.383
173.383
198.328
198.328
III
TOTAL MODAL INTI, MODAL PELENGKAP, DAN MODAL PELENGKAP TAMBAHAN YANG DIALOKASIKAN UNTUK MENGANTISIPASI RISIKO PASAR (A + B - C + E) TOTAL OF CORE CAPITAL, SUPPLEMENTARY CAPITAL, AND ADDITIONAL SUPPLEMENTARY FOR MARKET RISK ANTICIPATION (A + B - C + E)
173.383
173.383
198.328
198.328
IV
ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO KREDIT - RISK WEIGHTED ASSETS (RWA) FOR CREDIT RISK
302.189
302.189
529.042
529.042
V
ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO OPERASIONAL - RWA FOR OPERATIONAL RISK
90.237
90.237
56.574
56.574
VI
ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO PASAR - RWA FOR MARKET RISK
-
-
-
-
A
Metode Standar - Standardized Method
-
-
-
-
B
Model Internal - Internal Model
-
-
-
-
44,18%
44,18%
33,87%
33,87%
VII
RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM UNTUK RISIKO KREDIT, RISIKO OPERASIONAL DAN RISIKO PASAR [III : (IV + V + VI)] - MINIMUM CAPITAL ADEQUACY RATIO FOR CREDIT RISK, OPERATIONAL RISK AND MARKET RISK [III: (IV + V + VI)]
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
99
PENGUNGKAPAN TAGIHAN BERSIH BERDASARKAN WILAYAH - BANK SECARA INDIVIDUAL DISCLOSURE OF NET RECIEVABLES BY AREA - INDIVIDUAL BANK
Posisi Tanggal Laporan - As of Reporting Date Kategori Portofolio Portfolio Category
No.
Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah - Net Receivables by Area
(1)
(2)
1
Tagihan Kepada Pemerintah Receivables on Sovereigns
2
Jakarta
Denpasar
Semarang
Surabaya
Total
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
306.404
306.404
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik - Receivables on Public Sector Entities
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional - Receivables on Mulitilateral Development Banks and International Institutions
-
-
4
Tagihan Kepada Bank Receivables on Banks
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal - Loans Secured by Residential Property
-
-
6
Kredit Beragun Properti Komersial - Loans Secured by Commercial Real Estate
-
-
7
Kredit Pegawai/Pensiunan Retired Loans
1.437
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel - Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio
-
9
Tagihan kepada Korporasi Receivables on Corporate
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo - Past Due Receivables
11
Aset Lainnya - Other Assets
12
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia Business Unit (if any)
199.321
1.388
-
49
21.983
-
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
1.850
19.519
718
200.305
121.970
47.651
536.001
68.224
34.096
6.905
Total
100
164.310
123.248
-
785
116.593
553.825
10.258
-
142.273
995.172
Dalam jutaan rupiah - In million rupiahs
Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya - As of Prior Reporting Date Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah - Net Receivables by Area Jakarta
Denpasar
Semarang
Surabaya
Total
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
126.377
-
-
-
126.377
-
-
-
-
-
-
-
-
314.128
251.559
111.595
160.280
837.562
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
323
117
-
-
439
67.906
89.462
95.999
44.885
298.251
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
7.001
4.452
1.672
1.765
14.891
-
-
-
-
-
515.734
345.589
209.266
206.930
1.277.520
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
101
PENGUNGKAPAN TAGIHAN BERSIH BERDASARKAN SISA JANGKA WAKTU KONTRAK - BANK SECARA INDIVIDUAL
DISCLOSURE OF NET RECEIVABLES BY CONTRACTUAL MATURITY - INDIVIDUAL BANK
Posisi Tanggal Laporan - As of Reporting Date Kategori Portofolio Portfolio Category
No.
Tagihan bersih berdasarkan sisa jangka waktu kontrak Net Receivables Based on the Remaining term of Contract < 1 thn < 1 year
>1 thn s.d. 3 thn >1 yrs. Upto 3 yrs
>3 thn s.d. 5 thn >3 yrs. upto 5 yrs
> 5 thn > 5 yrs
NonKontraktual NonContractual
Total
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(1)
(2)
(3)
1
Tagihan Kepada Pemerintah Receivables on Sovereigns
202.990
103.414
306.404
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik - Receivables on Public Sector Entities
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables on Mulitilateral Development Banks and International Institutions
-
-
4
Tagihan Kepada Bank Receivables on Banks
111.545
431.711
10.569
553.825
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal - Loans Secured by Residential Property
-
6
Kredit Beragun Properti Komersial - Loans Secured by Commercial Real Estate
-
7
Kredit Pegawai/Pensiunan Employees/Retired Loans
25
1.382
31
1.437
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio
-
9
Tagihan kepada Korporasi Receivables on Corporate
23.572
86.760
12.916
123.248
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo - Past Due Receivables
-
11
Aset Lainnya - Other Assets
10.258
10.258
12
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) - Exposures at Sharia Business Unit (if any)
-
Total
338.132
519.852
23.516
103.414
10.258
995.172
102
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya - As of Prior Reporting Date Tagihan bersih berdasarkan sisa jangka waktu kontrak Net Receivables Based on the Remaining term of Contract < 1 thn < 1 year
>1 thn s.d. 3 thn >1 yrs. Upto 3 yrs
>3 thn s.d. 5 thn >3 yrs. upto 5 yrs
> 5 thn > 5 yrs
Non-Kontraktual Non- Contractual
Total
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
102.655
23.722
126.377
-
-
-
-
83.298
671.264
82.999
-
-
837.562
-
-
439
439
37.201
238.920
22.130
-
-
298.251
-
-
-
-
14.891
14.891
-
223.593
910.185
105.130
23.722
14.891
1.277.520
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
103
PENGUNGKAPAN TAGIHAN BERSIH BERDASARKAN SEKTOR EKONOMI - BANK SECARA INDIVIDUAL DISCLOSURE OF NET RECEIVABLES BY ECONOMIC SECTOR - INDIVIDUAL BANK
No.
Sektor Ekonomi Economic Sector
Tagihan Kepada Pemerintah Receivables on Sovereigns
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables on Public Sector Entities
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables on Multilateral Development Banks and International Institutions
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Tagihan Kepada Bank Receivables on Banks
Kredit Beragun Rumah Tinggal Loans Secured by Residential Property
(6)
(7)
Posisi Tanggal Laporan - As of Reporting Date 1
Pertanian, perburuan dan Kehutanan - Agriculture, Hunting and Forestry
2
Perikanan - Fishery
3
Pertambangan dan Penggalian - Mining and Quarrying
4
Industri pengolahan Manufacturing
5
Listrik, Gas dan Air Electricity, Gas and Water
6
Konstruksi - Construction
7
Perdagangan besar dan eceran - Wholesale and Retail Trading
8
Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum - Hotel and Food & Beverage
9
Transportasi, pergudangan dan komunikasi Transportation, Warehousing and Communications
10
Perantara keuangan Financial Intermediary
11
12
Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan Real Estate, Rental and Business Services Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib - Public Administration, Defense and Compulsory Social Security
306.404,00
553.265,46
13
Jasa pendidikan Education Services
14
Jasa kesehatan dan kegiatan sosial - Human Health and Social Work Activities
104
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Dalam jutaan rupiah - In million rupiahs
Kredit Beragun Properti Komersial Loans Secured by Comm ercial Real Estate
Kredit Pegawai/ Pensiunan Employee/ Retired Loans
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivables on Micro, Small Business and Retail Portfolio Busi ness and Retail Portfolio
(8)
(9)
(10)
Tagihan kepada Korporasi Receivables on Corporate Portfolio
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Past Due Receivables
Aset Lainnya Other Assets
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia based Business Activity Unit (if Any)
(11)
(12)
(13)
(14)
123.807,00
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
105
No.
Sektor Ekonomi Economic Sector
Tagihan Kepada Pemerintah Receivables on Sovereigns
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables on Public Sector Entities
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables on Multilateral Development Banks and International Institutions
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Tagihan Kepada Bank Receivables on Banks
Kredit Beragun Rumah Tinggal Loans Secured by Residential Property
(6)
(7)
Posisi Tanggal Laporan - As of Reporting Date
15
Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya - Public, Socio-Culture, Entertainment and Other Personal Services
16
Jasa perorangan yang melayani rumah tangga Activities of Households as Employes
17
Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya - International Institution and Other Extra International Agencies
18
Kegiatan yang belum jelas batasannya - Undefined Activities
19
Bukan Lapangan Usaha Non Business Sectors
20
Lainnya - Others
Total
306.404,00
-
-
553.265,46
-
Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya - As of Prior Reporting Date
1
Pertanian, perburuan dan Kehutanan - Agriculture, Hunting and Forestry
2
Perikanan - Fishery
3
Pertambangan dan Penggalian - Mining and Quarrying
4
Industri pengolahan Manufacturing
5
Listrik, Gas dan Air Electricity, Gas and Water
6
Konstruksi - Construction
7
Perdagangan besar dan eceran - Wholesale and Retail Trading
8
Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum - Hotel and Food & Beverage
106
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Dalam jutaan rupiah - In million rupiahs
Kredit Beragun Properti Komersial Loans Secured by Comm ercial Real Estate
Kredit Pegawai/ Pensiunan Employee/ Retired Loans
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivables on Micro, Small Business and Retail Portfolio Busi ness and Retail Portfolio
(8)
(9)
(10)
Tagihan kepada Korporasi Receivables on Corporate Portfolio
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Past Due Receivables
Aset Lainnya Other Assets
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia based Business Activity Unit (if Any)
(11)
(12)
(13)
(14)
1.438,00
-
10.258,00
1.438,00
-
123.807,00
-
10.258,00
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
107
No.
Sektor Ekonomi Economic Sector
Tagihan Kepada Pemerintah Receivables on Sovereigns
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables on Public Sector Entities
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables on Multilateral Development Banks and International Institutions
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Tagihan Kepada Bank Receivables on Banks
Kredit Beragun Rumah Tinggal Loans Secured by Residential Property
(6)
(7)
Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya - As of Prior Reporting Date
9
Transportasi, pergudangan dan komunikasi Transportation, Warehousing and Communications
10
Perantara keuangan Financial Intermediary
11
Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan - Real Estate, Rental and Business Services
12
Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib - Public Administration, Defense and Compulsory Social Security
13
Jasa pendidikan Education Services
14
Jasa kesehatan dan kegiatan sosial - Human Health and Social Work Activities
15
Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya - Public, Socio-Culture, Entertainment and Other Personal Services
16
Jasa perorangan yang melayani rumah tangga Activities of Households as Employes
17
Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya - International Institution and Other Extra International Agencies
18
Kegiatan yang belum jelas batasannya - Undefined Activities
19
Bukan Lapangan Usaha Non Business Sectors
20
Lainnya - Others
Total
108
126.377
126.377
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
-
-
-
-
837.562
837.562
-
-
Dalam jutaan rupiah - In million rupiahs
Kredit Beragun Properti Komersial Loans Secured by Comm ercial Real Estate
Kredit Pegawai/ Pensiunan Employee/ Retired Loans
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivables on Micro, Small Business and Retail Portfolio Busi ness and Retail Portfolio
(8)
(9)
(10)
Tagihan kepada Korporasi Receivables on Corporate Portfolio
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Past Due Receivables
Aset Lainnya Other Assets
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia based Business Activity Unit (if Any)
(11)
(12)
(13)
(14)
-
-
-
-
-
-
-
298.251
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
439
-
-
-
-
-
-
-
14.891
-
439
298.251
14.891
-
-
-
-
-
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
109
PENGUNGKAPAN TAGIHAN DAN PENCADANGAN BERDASARKAN WILAYAH - BANK SECARA INDIVIDUAL DISCLOSURE OF RECEIVABLES AND PROVISIONING BY AREA - INDIVIDUAL BANK
Posisi Tanggal Laporan - As of Reporting Date No.
Keterangan Description
(1)
(2)
1
Tagihan - Receivables
2
Tagihan yang mengalami penurunan nilai - Impaired Receivables
Wilayah - Area Jakarta
Denpasar
Semarang
(3)
(4)
(5)
540.008
215.985
117.815
a. Belum jatuh tempo - Non Past Due b. Telah jatuh tempo - Past Due 3
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) - Individual - Allowance for Impairment Losses - Individual
2.042
9.213
852
4
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) - Kolektif Allowance for Impairment Losses - Collective
1.965
6.467
371
5
Tagihan yang dihapus buku - Written-Off Receivables
5.288
6.422
4.431
549.303
238.088
123.469
TOTAL
PENGUNGKAPAN TAGIHAN DAN PENCADANGANBERDASARKAN SEKTOR EKONOMI - BANK SECARA INDIVIDUAL DISCLOSURE OF RECEIVABLES AND PROVISIONING BY ECONOMIC SECTOR- INDIVIDUAL BANK
No.
Sektor Ekonomi Economic Sectors
Tagihan Receivables
(1)
(2)
(3)
Posisi Tanggal Laporan - As of Reporting Date
4
Pertanian, perburuan dan Kehutanan - Agriculture, Hunting and Forestry Perikanan - Fishery Pertambangan dan Penggalian - Mining and Quarrying Industri pengolahan - Manufacturing
5
Listrik, Gas dan Air - Electricity, Gas and Water
6
Konstruksi - Construction Perdagangan besar dan eceran - Wholesale and Retail Trading Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum - Hotel and Food & Beverage Transportasi, pergudangan dan komunikasi Transportation, Warehousing and Communications
1 2 3
7 8 9
110
10
Perantara keuangan - Financial Intermediary
11
Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan - Real Estate, Rental and Business Services
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
1.006.736,00
Tagihan yang Mengalami Penurunan Nilai Impaired Receivables Belum Jatuh Tempo Receivables
Telah Jatuh Tempo Non Past Due
(4)
(5)
Dalam jutaan rupiah - In million rupiahs
Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya - As of Prior Reporting Date Wilayah - Area Surabaya
Total
Jakarta
Denpasar
Semarang
Surabaya
Total
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
522.642
359.224
213.183
211.584
144.674
1.018.483
1.306.634
-
-
-
-
-
-
1.306
13.413
5.620
10.456
2.325
3.897
22.298
1.096
9.899
1.423
3.042
1.593
757
6.816
2.904
19.045
2.140
-
1.043
149.980
1.060.839
531.825
372.723
218.144
3.182 216.238
1.338.930
Dalam jutaan rupiah - In million rupiahs
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) - Individual Allowance for impairment losses Individual
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) - Kolektif Allowance for impairment losses - Collective
Tagihan yang dihapus buku Written-off Receivables
(6)
(7)
(8)
13.412,86
9.847,82
19.044,97
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
111
No.
Sektor Ekonomi Economic Sectors
Tagihan Receivables
(1)
(2)
(3)
Tagihan yang Mengalami Penurunan Nilai Impaired Receivables Belum Jatuh Tempo Receivables
Telah Jatuh Tempo Non Past Due
(4)
(5)
Posisi Tanggal Laporan - As of Reporting Date 13
Jasa pendidikan - Education Services
14
Jasa kesehatan dan kegiatan sosial - Human Health and Social Work Activities
15
Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya - Public, Socio-Culture, Entertainment and Other Personal Services
16
Jasa perorangan yang melayani rumah tangga Activities of Households as Employes
17
Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya - International Institution and Other Extra International Agencies
18
Kegiatan yang belum jelas batasannya - Undefined Activities
19
Bukan Lapangan Usaha - Non Business Sectors
20
Lainnya - Others
Total
1.489,00 10.258,00 1.018.483,00
Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya - As of Prior Reporting Date 1 2
4
Perikanan - Fishery Pertambangan dan Penggalian - Mining and Quarrying Industri pengolahan - Manufacturing
5
Listrik, Gas dan Air - Electricity, Gas and Water
6
Konstruksi - Construction
7
Perdagangan besar dan eceran - Wholesale and Retail Trading
8
Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum - Hotel and Food & Beverage
9
Transportasi, pergudangan dan komunikasi Transportation, Warehousing and Communications
3
10 11
12
112
Pertanian, perburuan dan Kehutanan - Agriculture, Hunting and Forestry
Perantara keuangan - Financial Intermediary Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan - Real Estate, Rental and Business Services Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib - Public Administration, Defense and Compulsory Social Security
13
Jasa pendidikan - Education Services
14
Jasa kesehatan dan kegiatan sosial - Human Health and Social Work Activities
15
Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya - Public, Socio-Culture, Entertainment and Other Personal Services
16
Jasa perorangan yang melayani rumah tangga Activities of Households as Employes
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
1.289.921
-
-
Dalam jutaan rupiah - In million rupiahs
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) - Individual Allowance for impairment losses Individual
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) - Kolektif Allowance for impairment losses - Collective
Tagihan yang dihapus buku Written-off Receivables
(6)
(7)
(8)
50,69 13.412,86
9.898,51
19.044,97
22.298
5.433
3.182
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
113
Tagihan yang Mengalami Penurunan Nilai Impaired Receivables No.
Sektor Ekonomi Economic Sectors
Tagihan Receivables
(1)
(2)
(3)
Belum Jatuh Tempo Receivables
Telah Jatuh Tempo Non Past Due
(4)
(5)
Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya - As of Prior Reporting Date 18
Kegiatan yang belum jelas batasannya - Undefined Activities
19
Bukan Lapangan Usaha - Non Business Sectors
20
Lainnya - Others
440 16.273
Total
1.306.634
-
PENGUNGKAPAN RINCIAN MUTASI CADANGAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI - BANK SECARA INDIVIDUAL MOVEMENTS OF IMPAIRMENT PROVISION DISCLOSURE - INDIVIDUAL BANK
Keterangan Description
No.
(1)
(2)
1
Saldo awal CKPN - Allowance for Impairment Losses
2
Pembentukan (pemulihan) CKPN pada periode berjalan (Net) - Additional /Reversal Allowance for Impairment Losses During the Year (Net)
2.a Pembentukan CKPN pada periode berjalan - Additional Allowance for Impairment Losses During the Year
2.b Pemulihan CKPN pada periode berjalan - Reversal Allowance for Impairment Losses During the Year 3
CKPN yang digunakan untuk melakukan hapus buku atas tagihan pada peride berjalan - Allowance for Impairment Losses Used for Written of Receivables During the Year
4
Pembentukan (pemulihan) lainnya pada periode berjalan - Other Additional (Reversal) of Allowance During the Year
Saldo akhir CKPN - Ending Balance
114
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
-
Dalam jutaan rupiah - In million rupiahs
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) - Individual Allowance for impairment losses Individual
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) - Kolektif Allowance for impairment losses - Collective
Tagihan yang dihapus buku Written-off Receivables
(6)
(7)
(8)
1 1.382 22.298
6.816
3.182
Dalam jutaan rupiah - In million rupiahs
Posisi Tanggal Laporan As of Reporting Date
Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya As of Prior Reporting Date
CKPN Individual Allowance for Impairment losses Individual
CKPN Kolektif Allowance for Impairment Losses - Collective
CKPN Individual Allowance for Impairment losses Individual
CKPN Kolektif Allowance for Impairment Losses - Collective
(3)
(4)
(5)
(6)
22.298
5.357
1.237
8.867
6.970
4.451
23.592
(3.510)
6.970
4.451
23.592
-
-
(3.510)
(3.182)
651
(15.855) 13.413
9.808
22.298
5.357
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
115
PENGUNGKAPAN TAGIHAN BERSIH BERDASARKAN KATEGORI PORTOFOLIO DAN SKALA PERINGKAT BANK SECARA INDIVIDUAL
Lembaga Pemeringkat Agencies
No
Kategori Portofolio Portfolio Category
Peringkat Jangka panjang - Long Term Rating
Standard and Poor’s
AAA
AA+ s.d AA-
A+ s.d A-
BBB+ s.d BBB-
Fitch Rating
AAA
AA+ s.d AA-
A+ s.d A-
BBB+ s.d BBB-
Moody’s
Aaa
Aa1 s.d Aa3
A1 s.d A3
Baa1 s.d Baa3
PT Fitch Ratings Indonesia
AAA (idn)
AA+(idn) s.d AA-(idn)
A+(idn) s.d. A-(idn)
BBB+(idn) s.d BBB-(idn)
PT ICRA Indonesia
[Idr]AAA
[Idr]AA+ s.d [Idr]AA-
[Idr]A+ s.d [Idr] A-
[Idr]BBB+ s.d [Idr]BBB-
idAAA
idAA+ s.d idAA-
idA+ s.d id A-
id BBB+ s.d id BBB-
PT Pemeringkat Efek Indonesia 1
Tagihan Kepada Pemerintah Receivables on Sovereigns
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik - Receivables on Public Sector Entities
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional - Receivables on Mulitilateral Development Banks and International Institutions
4
Tagihan Kepada Bank - Receivables on Banks
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal - Loans Secured by Residential Property
6
Kredit Beragun Properti Komersial Loans Secured by Commercial Real Estate
7
Kredit Pegawai/Pensiunan Employees/Retired Loans
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel - Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio
9
Tagihan kepada Korporasi Receivables on Corporate
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Past Due Receivables
11
Aset Lainnya - Other Assets
12
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) - Exposures at Sharia Business Unit (if any)
TOTAL
116
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
DISCLOSURE OF NET RECEIVABLES BY PORTFOLIO RATING CATEGORY - INDIVIDUAL BANK
Dalam jutaan rupiah - In million rupiahs Posisi Tanggal Laporan - Long Term Rating Tagihan Bersih - Net Receivables Peringkat Jangka Pendek - Short Term Rating
BB+ s.d BB-
B+ s.d B-
Kurang dari Bless from B-
A-1
A-2
A-3
Kurang dari A-3 less from A3
BB+ s.d BB-
B+ s.d B-
Kurang dari Bless from B-
F1+ s.d F1
F2
F3
Kurang dari F3 less from F3
Ba1 s.d Ba3
B1 s.d B3
Kurang dari B3 less from B3
P-1
P-2
P-3
Kurang dari P-3 less from P-3
BB+(idn) s.d BB-(idn)
B+(idn) s.d B-(idn)
Kurang dari B-(idn) less from B-(idn)
F1+(idn) s.d F1(idn)
F2(idn)
F3(idn)
Kurang dari F3(idn) less from F3(idn)
[Idr]BB+ s.d [Idr]BB-
[Idr]B+ s.d [Idr]B-
Kurang dari [Idr]Bless from [Idr] B-
[Idr]A1+ s.d [Idr]A1
[Idr]A2+ s.d [Idr]A2
[Idr]A3+ s.d [Idr] A3
Kurang dari [Idr]A3 less from [Idr] A3
id BB+ s.d id BB-
id B+ s.d id B-
Kurang dari idBless from idB-
idA1
idA2
idA3 s.d id A4
Kurang dari idA4 less from idA4
Tanpa Peringkat No Rating
Total
306.404
306.404
-
-
-
-
553.265
553.265
-
-
1.438
1.438
-
123.807
123.807
10.258
10.258
995.172
995.172
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
117
Lembaga Pemeringkat Agencies
No
Kategori Portofolio Portfolio Category
Peringkat Jangka panjang - Long Term Rating
Standard and Poor’s
AAA
AA+ s.d AA-
A+ s.d A-
BBB+ s.d BBB-
Fitch Rating
AAA
AA+ s.d AA-
A+ s.d A-
BBB+ s.d BBB-
Moody’s
Aaa
Aa1 s.d Aa3
A1 s.d A3
Baa1 s.d Baa3
PT Fitch Ratings Indonesia
AAA (idn)
AA+(idn) s.d AA-(idn)
A+(idn) s.d. A-(idn)
BBB+(idn) s.d BBB-(idn)
PT ICRA Indonesia
[Idr]AAA
[Idr]AA+ s.d [Idr]AA-
[Idr]A+ s.d [Idr] A-
[Idr]BBB+ s.d [Idr]BBB-
idAAA
idAA+ s.d idAA-
idA+ s.d id A-
id BBB+ s.d id BBB-
PT Pemeringkat Efek Indonesia 1
Tagihan Kepada Pemerintah Receivables on Sovereigns
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik - Receivables on Public Sector Entities
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional - Receivables on Mulitilateral Development Banks and International Institutions
4
Tagihan Kepada Bank - Receivables on Banks
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal - Loans Secured by Residential Property
6
Kredit Beragun Properti Komersial Loans Secured by Commercial Real Estate
7
Kredit Pegawai/Pensiunan Employees/Retired Loans
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel - Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio
9
Tagihan kepada Korporasi Receivables on Corporate
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Past Due Receivables
11
Aset Lainnya - Other Assets
12
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) - Exposures at Sharia Business Unit (if any)
11
Aset Lainnya - Other Assets
12
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) - Exposures at Sharia Business Unit (if any)
TOTAL
118
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Dalam jutaan rupiah - In million rupiahs
Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya - As of Prior Reporting Date Tagihan Bersih - Net Receivables Peringkat Jangka Pendek - Short Term Rating
BB+ s.d BB-
B+ s.d B-
Kurang dari Bless from B-
A-1
A-2
A-3
Kurang dari A-3 less from A3
BB+ s.d BB-
B+ s.d B-
Kurang dari Bless from B-
F1+ s.d F1
F2
F3
Kurang dari F3 less from F3
Ba1 s.d Ba3
B1 s.d B3
Kurang dari B3 less from B3
P-1
P-2
P-3
Kurang dari P-3 less from P-3
BB+(idn) s.d BB-(idn)
B+(idn) s.d B-(idn)
Kurang dari B-(idn) less from B-(idn)
F1+(idn) s.d F1(idn)
F2(idn)
F3(idn)
Kurang dari F3(idn) less from F3(idn)
[Idr]BB+ s.d [Idr]BB-
[Idr]B+ s.d [Idr]B-
Kurang dari [Idr]Bless from [Idr] B-
[Idr]A1+ s.d [Idr]A1
[Idr]A2+ s.d [Idr]A2
[Idr]A3+ s.d [Idr] A3
Kurang dari [Idr]A3 less from [Idr] A3
id BB+ s.d id BB-
id B+ s.d id B-
Kurang dari idBless from idB-
idA1
idA2
idA3 s.d id A4
Kurang dari idA4 less from idA4
Tanpa Peringkat No Rating
Total
126.377
126.377
-
-
-
-
-
-
837.562
837.562
-
-
-
-
439
439
298.251
298.251
14.891
14.891
1.277.520
1.277.520
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
119
PENGUNGKAPAN TAGIHAN BERSIH BERDASARKAN BOBOT RISIKO SETELAH MEMPERHITUNGKAN DAMPAK MITIGASI RISIKO KREDIT - BANK SECARA INDIVIDUAL / DISCLOSURE OF NET RECEIVABLE BY RISK WEIGHT AFTER CREDIT RISK MITIGATION
Posisi Tanggal Laporan - As of Reporting Date No.
Kategori Portofolio Portfolio Category
(1)
(2)
Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit Net Claims After The Impact of Credit Risk Mitigation 0%
20%
35%
40%
45%
50%
75%
100%
150%
Lainnya Others
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
A
Eksposur Neraca - Balance Sheet Exposure
1
Tagihan Kepada Pemerintah Receivables on Sovereigns
306.404
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik - Receivables on Public Sector Entities
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional - Receivables on Mulitilateral Development Banks and International Institutions
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank - Receivables on Banks
-
20.837
-
-
-
409.200
-
-
-
-
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal Loans Secured by Residential Property
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
6
Kredit Beragun Properti Komersial - Loans Secured by Commercial Real Estate
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
7
Kredit Pegawai/ Pensiunan Employees / Retired Loans
-
-
-
-
-
1.438
-
-
-
-
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel - Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
9
Tagihan kepada Korporasi Receivables on Corporate
-
-
-
-
-
-
-
84.523
-
-
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo - Past Due Receivables
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
11
Aset Lainnya - Other Assets
2.078
-
-
-
-
-
-
8.180
-
120
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Dalam jutaan rupiah - In million rupiahs
Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya - As of Prior Reporting Date Beban Modal Capital Expense
ATMR
(13)
(14)
Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit Net Claims After The Impact of Credit Risk Mitigation 0%
20%
35%
40%
45%
50%
75%
100%
150%
Lainnya
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
ATMR
Beban ModalCapital Expense
(25)
(26)
-
-
126.377
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
208.767
-
152.271
18.311
-
-
-
666.980
-
-
-
-
337.151
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
719
-
-
-
-
-
-
439
-
-
-
-
220
-
-
-
60.022
-
-
-
-
-
238.229
-
-
-
178.672
-
84.523
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
8.180
-
1.892
-
-
-
-
-
-
12.999
-
-
12.999
-
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
121
Posisi Tanggal Laporan - As of Reporting Date No.
Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit Net Claims After The Impact of Credit Risk Mitigation
Kategori Portofolio Portfolio Category
(1)
(2)
12
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia Business Unit (if any)
Total Eksposur Neraca - Total Exposure - Balance Sheet
0%
20%
35%
40%
45%
50%
75%
100%
150%
Lainnya Others
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
308,482
20,837
-
-
-
410,638
-
92,703
-
-
B
Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening AdministratifLiability exposure Commitments / Contingent on the Balance Sheet
1
Tagihan Kepada Pemerintah Receivables on Sovereigns
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik - Receivables on Public Sector Entities
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional - Receivables on Mulitilateral Development Banks and International Institutions
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank - Receivables on Banks
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal Loans Secured by Residential Property
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
6
Kredit Beragun Properti Komersial - Loans Secured by Commercial Real Estate
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
7
Kredit Pegawai/ Pensiunan Employees / Retired Loans
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel - Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
9
Tagihan kepada Korporasi Receivables on Corporate
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo - Past Due Receivables
-
-
-
-
-
-
-
-
-
122
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Dalam jutaan rupiah - In million rupiahs Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya - As of Prior Reporting Date Beban Modal Capital Expense
ATMR
(13)
(14)
Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit Net Claims After The Impact of Credit Risk Mitigation 0%
20%
35%
40%
45%
50%
75%
100%
150%
Lainnya
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
ATMR
Beban ModalCapital Expense
(25)
(26)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
302,189
-
340,562
18,311
-
-
-
667,419
238,229
12,999
-
-
529,042
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
123
Posisi Tanggal Laporan - As of Reporting Date No.
Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit Net Claims After The Impact of Credit Risk Mitigation
Kategori Portofolio Portfolio Category
(1)
(2)
11
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia Business Unit (if any)
Total Eksposur TRA - Total Exposure - Off Balance Sheet
0%
20%
35%
40%
45%
50%
75%
100%
150%
Lainnya Others
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
C
Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan Counterparty Credit Risk
1
Tagihan Kepada Pemerintah Receivables on Sovereigns
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik - Receivables on Public Sector Entities
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables on Mulitilateral Development Banks and International Institutions
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank - Receivables on Banks
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
5
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel - Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
6
Tagihan kepada Korporasi Receivables on Corporate
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
7
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia Business Unit (if any)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Total Eksposur Counterparty Credit Risk - Total Exposure Counterparty Credit Risk
124
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Dalam jutaan rupiah - In million rupiahs Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya - As of Prior Reporting Date Beban Modal Capital Expense
ATMR
(13)
Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit Net Claims After The Impact of Credit Risk Mitigation
(14)
0%
20%
35%
40%
45%
50%
75%
100%
150%
Lainnya
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
ATMR
Beban ModalCapital Expense
(25)
(26)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
125
PENGUNGKAPAN TAGIHAN BERSIH DAN TEKNIK MITIGASI RISIKO KREDIT - BANK SECARA INDIVIDUAL DISCLOSURE OF NET RECEIVABLES AND CREDIT RISK MITIGATION TECHNIQUES - INDIVIDUAL BANK
Posisi Tanggal Laporan As of Reporting Date
No. Kategori Portofolio Portfolio Category
(1) A 1 2
3
4
(2)
Bagian Yang Dijamin Dengan Secured Portion
Tagihan Bersih Net Receivables
Agunan Collateral
Garansi Guarantee
Asuransi Kredit Credit Insurance
Lainnya Others
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
306.404
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
553.265
123.228
-
-
-
Eksposur Neraca - Balance Sheet Exposure Tagihan Kepada Pemerintah Receivables on Sovereigns
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables on Public Sector Entities Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables on Mulitilateral Development Banks and International Institutions
Tagihan Kepada Bank Receivables on Banks
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal Loans Secured by Residential Property
-
-
-
-
-
6
Kredit Beragun Properti Komersial Loans Secured by Commercial Real Estate
-
-
-
-
-
7
Kredit Pegawai/Pensiunan Employees / Retired Loans
1.438
-
-
-
-
-
-
-
-
-
123.807
39.284
-
-
-
-
-
-
-
-
10.258
-
-
-
-
-
-
-
-
-
995.172
162.512
-
-
-
-
-
-
-
-
8
9
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio
Tagihan kepada Korporasi Receivables on Corporate
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Past Due Receivables
11
Aset Lainnya - Other Assets
12
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) - Exposures at Sharia Business Unit (if any)
Total Eksposur Neraca - Total Exposure - Balance Sheet B 1
Eksposur Rekening Adminsitratif Tagihan Kepada Pemerintah Receivables on Sovereigns
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables on Public Sector Entities
-
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables on Mulitilateral Development Banks and International Institutions
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank Receivables on Banks
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal Loans Secured by Residential Property
-
-
-
-
-
6
Kredit Beragun Properti Komersial Loans Secured by Commercial Real Estate
-
-
-
-
-
126
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Dalam jutaan rupiah - In million rupiahs Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya of Prior Reporting Date
Bagian Yang Dijamin Dengan Secured Portion
Bagian Yang Tidak Dijamin Unsecured Portion
Tagihan Bersih Net Receivables
Garansi Guarantee
Asuransi Kredit Credit Insurance
Lainnya Others
Bagian Yang Tidak Dijamin Unsecured Portion
Agunan Collateral
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
306.404
126.377
-
-
-
-
126.377
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
430.037
837.562
152.271
-
-
-
685.291
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1.438
439
-
-
-
-
439
-
298.251
60.022
-
-
-
238.229
84.523
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
10.258
14.891
-
-
-
-
14.891
-
-
-
-
-
-
-
832.660
1.277.520
212.293
-
-
-
1.065.227
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
127
Posisi Tanggal Laporan As of Reporting Date
No.
Kategori Portofolio Portfolio Category
(1)
(2)
B
Eksposur Rekening Adminsitratif Off Balance Sheet Exposure
7
Kredit Pegawai/Pensiunan Employees / Retired Loans
8
9
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio
Tagihan kepada Korporasi Receivables on Corporate
Bagian Yang Dijamin Dengan Secured Portion Asuransi Garansi Kredit Guarantee Credit Insurance
Tagihan Bersih Net Receivables
Agunan Collateral
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Lainnya Others
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Past Due Receivables
-
-
-
-
-
11
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) - Exposures at Sharia Business Unit (if any)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
995.172
162.512
-
-
-
Total Eksposur Rekening Administratif Total Exposure - Off Balance Sheet C 1 2
3
4
5
6
7
Eksposur Counterparty Credit Risk Counterparty Credit Risk Exposure Tagihan Kepada Pemerintah Receivables on Sovereigns
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables on Public Sector Entities Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables on Mulitilateral Development Banks and International Institutions
Tagihan Kepada Bank Receivables on Banks
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio
Tagihan kepada Korporasi Receivables on Corporate
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) - Exposures at Sharia Business Unit (if any)
Total Eksposure Counterparty Credit Risk Total Exposure - Counterparty Credit Risk Total (A+B+C)
128
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Dalam jutaan rupiah - In million rupiahs Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya of Prior Reporting Date
Bagian Yang Dijamin Dengan Secured Portion Asuransi Garansi Kredit Guarantee Credit Insurance
Bagian Yang Tidak Dijamin Unsecured Portion
Tagihan Bersih Net Receivables
Agunan Collateral
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
-
-
-
-
-
Lainnya Others
Bagian Yang Tidak Dijamin Unsecured Portion
(13)
(14)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
832.660
-
-
-
-
-
-
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
129
PENGUNGKAPAN EKSPOSUR ASET DI NERACA DISCLOSURE OF ASSET EXPOSURES IN BALANCE SHEET
Posisi Tanggal Laporan No
Kategori Portofolio Portfolio Category
(1)
(2)
1
Tagihan Kepada Pemerintah Receivables on Sovereigns
2
As of Reporting Date
Tagihan Bersih Net Receivables
ATMR Sebelum MRK RWA before CRM
(3)
(4) 306.404
-
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables on Public Sector Entities
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables on Mulitilateral Development Banks and International Institutions
-
-
4
Tagihan Kepada Bank Receivables on Banks
553.265
270.381
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal Loans Secured by Residential Property
-
-
6
Kredit Beragun Properti Komersial Loans Secured by Commercial Real Estate
-
-
7
Kredit Pegawai/Pensiunan Employees / Retired Loans
1.438
719
-
-
123.807
123.807
-
-
10.258
-
995.172
394.907
8
9
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio Tagihan kepada Korporasi Receivables on Corporate
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Past Due Receivables
11
Aset Lainnya - Other Assets
TOTAL
PENGUNGKAPAN TOTAL PENGUKURAN RISIKO KREDIT DISCLOSURE OF TOTAL CREDIT RISK MEASUREMENT
Dalam jutaan rupiah - In million rupiahs
Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya As of Prior Reporting Date
Posisi Tanggal Laporan As of Reporting Date TOTAL ATM R RISIKO KREDIT - TOTAL RWA FOR CREDIT RISK TOTAL FAKTOR PENGURANG MODAL TOTAL CAPITAL DEDUCTION FACTOR
130
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
302.189
529.042
-
-
Dalam jutaan rupiah - In million rupiahs
Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya As of Prior Reporting Date ATMR Setelah MRK RWA after CRM
Tagihan Bersih Net Receivables
ATMR Sebelum MRK RWA before CRM
ATMR Setelah MRK RWA after CRM
(5)
(6)
(7)
(8)
-
126.377
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
208.767
837.562
413.288
337.152
-
-
-
-
-
-
-
-
719
439
220
220
-
298.251
223.688
178.672
84.523
-
-
-
-
-
-
-
8.180
14.891
-
12.999
302.189
1.277.520
637.195
529.042
PENGUNGKAPAN KUANTITATIF RISIKO OPERASIONAL - BANK SECARA INDIVIDUAL DISCLOSURE OF OPERATIONAL RISK QUANTITATIVE - INDIVIDUAL BANK
Dalam jutaan rupiah - In million rupiahs
Posisi Tanggal Laporan As of Reporting Date
No.
(1) 1 Total
Pendekatan Yang Digunakan Approach Used
Pendapatan Bruto (Rata-rata 3 tahun terakhir) Gross Income (Average in Last 3 Years)
Beban Modal Capital Expense
(2)
(3)
(4)
Pendekatan Indikator Dasar Basic Indicator Approach
Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya As of Prior Reporting Date
ATM R RWA
Pendapatan Bruto (Rata-rata 3 tahun terakhir) Gross Income (Average in Last 3 Years)
Beban Modal Capital Expense
ATM R RWA
(5)
(6)
(7)
(8)
48.126
7.219
90.237
-
4.526
56.574
48.123
7.215
90.232
-
4.526
56.574
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
131
PENGUNGKAPAN TOTAL PENGUKURAN RISIKO KREDIT DISCLOSURE OF TOTAL CREDIT RISK MEASUREMENT
Posisi Tanggal Laporan As of Reporting Date Jatuh Tempo - Maturity Pos-pos Account
No.
(1) I
(2)
> 1 bln s.d. 3 bln > 1 month to 3 months
> 3 bln s.d. 6 bln > 3 month to 6 months
> 6 bln s.d. 12 bln > 6 month to 12 months
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Aset - Assets 1
Kas - Cash
2
Penempatan pada Bank Indonesia Placement with Bank Indonesia
2.078
2.078
-
-
-
203.020
203.020
-
-
-
3
Penempatan pada bank lain Placement with Other Banks
20.883
7.323
3.900
9.660
-
4
Surat Berharga - Marketable Securities
98.661
98.661
-
-
-
5
Kredit yang diberikan Loans
678.097
42.223
81.899
111.463
182.556
6
Tagihan lainnya - Other Receivables
7
Lain- lain - Others
Total Aset - Total Assets B.
-
-
-
-
-
7.225
-
-
-
-
1.009.964
353.305
85.799
121.123
182.556
115.068
62.980
23.989
15.319
11.180
-
-
-
-
-
490.884
207.200
147.094
99.100
37.490
-
-
-
-
-
104.391
2.725
5.449
8.174
11.106
Kewajiban - Liabilities Liabilities 1
Dana Pihak Ketiga Third Party Funds
2
Kewajiban pada Bank Indonesia Liabilities to Bank Indonesia
3
Kewajiban pada bank lain Liabilities with Other Banks
4
Surat Berharga yang Diterbitkan Securities Issued
5
Pinjaman yang Diterima Borrowings
6
Kewajiban lainnya - Other Liabilities
7
Lain- lain - Others
Total Kewajiban - Total Liabilities Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca Difference in Balance Sheet Assets to Liabilities
-
-
-
-
-
299.621
-
-
-
-
1.009.964
272.905
176.532
122.593
59.776
-
80.400
(90.733)
(1.470)
122.780
REKENING ADMINISTRATIF - Off Balance Sheet A.
Tagihan Rekening Administratif - Off Balance Sheet Receivables 1
Komitmen - Commitment
-
-
-
-
-
2
Kontijensi - Contingency
-
-
-
-
-
Total Tagihan Rekening Administratif Total Off Balance Sheet Liabilities
-
-
-
-
-
B.
Kewajiban Rekening Administratif 1
Komitmen - Commitment
25.632
25.632
-
-
-
2
Kontijensi - Contingency
-
-
-
-
-
25.632
25.632
-
-
-
Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif - Off Balance Sheet Asset and Liabilities Differences
(25.632)
(25.632)
-
-
-
Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)] - Differences [(IA-IB)+(I- IA-IIB)]
(25.632)
54.768
(90.733)
(1.470)
122.780
0
54.768
(35.965)
(37.435)
85.345
Total Kewajiban Rekening Administratif Total Off Balance Sheet Liabilities
Selisih Kumulatif - Cummulative Differences
132
< 1 bulan <1 month
NERACA - BALANCE SHEET A.
II
Saldo Balance
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Dalam jutaan rupiah - In million rupiahs Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya As of Prior Reporting Date Jatuh Tempo - Maturity > 12 bulan > 12 months
Saldo Balance
< 1 bulan < 1 month
> 1 bln s.d. 3 bln > 1 month to 3 months
> 3 bln s.d. 6 bln > 3 month to 6 months
> 6 bln s.d. 12 bln > 6 month to 12 months
> 12 bulan > 12 months
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
-
1.892
1.892
-
-
-
-
-
102.667
102.667
-
-
-
-
-
18.316
7.926
6.570
3.820
-
-
-
22.457
22.457
-
-
-
-
259.956
1.140.485
53.739
106.658
154.798
284.225
541.065
-
-
-
-
-
-
7.225
23.200
-
-
-
-
23.200
267.181
1.309.017
188.681
113.228
158.618
284.225
564.265
1.600
180.792
73.079
62.817
23.666
16.790
4.440
-
-
-
-
-
-
-
-
658.484
271.336
159.877
190.798
36.473
-
-
-
-
-
-
-
-
76.937
231.185
3.637
57.164
10.920
55.308
104.156
-
-
-
-
-
-
-
299.621
238.556
-
-
-
-
238.556
378.158
1.309.017
348.052
279.858
225.384
108.571
347.152
(110.977)
-
(159.371)
(166.630)
(66.766)
175.654
217.113
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
(110.977)
-
(159.371)
(166.630)
(66.766)
175.654
217.113
(25.632)
0
(159.371)
(326.001)
(392.767)
(217.113)
-
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
133
"Sejak mengenal Bank Andara sekitar tahun 2010, suku bunga yang ditawarkan lebih bagus dibanding Bank Umum lainnya, Pelayanannya pun cukup bagus. " "Since we know the Bank Andara around the year 2010, the interest rate offered is better than other commercial banks, service is also quite good." Bonifatius Budi Sundjaja Direktur Utama - President Director BPR Artharindo
134
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
BAB TIGA
CHAPTER THREE
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
135
TATA KELOLA PERUSAHAAN - GOOD CORPORATE GOVERNANCE
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE PELAKSANAAN TATA KELOLA PERUSAHAAN DI BANK ANDARA
IMPLEMENTATION OF GOOD CORPORATE GOVERNANCE IN BANK ANDARA
Pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik secara berkesinambungan merupakan inti dari seluruh aspek pengelolaan perusahaan jasa keuangan termasuk Bank Andara sebagai bank umum yang memiliki fokus utama mengembangkan kegiatan usaha keuangan mikro nasional baik secara langsung maupun melalui perantaraan perusahaan jasa keuangan mikro di seluruh Indonesia.
Consistency of good corporate governance implementation is the core of all aspects in financial institutions management including Bank Andara as a bank that has a primary focus to develop national microfinance business either directly or through microfinance services in Indonesia.
Tata kelola perusahaan yang baik atau biasa disebut sebagai Good Corporate Governance (GCG) harus senantiasa berlandaskan pada 5 (lima) prinsip dasar, yaitu Transparansi (Transparency), Akuntabilitas (Accountability), Pertanggungjawaban (Responsibility), Independensi (Independency), dan Kewajaran (Fairness).
Good Corporate Governance (GCG) should always be based on 5 (five) basic principles, which are Transparency, Accountability, Responsibility, Independency, and Fairness.
Aspek Transparansi (Transparency) diterjemahkan sebagai adanya keterbukaan dalam mengemukakan informasi yang material dan relevan, serta keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dalam operasional Bank Andara.
Transparency aspect is translated as the openness in expressing material and relevant information, also transparency in the decision making process in Bank Andara operations.
Aspek Akuntabilitas (Accountability) pada operasional Bank Andara diwujudkan melalui kejelasan fungsi dan pelaksanaan Pertanggungjawaban (Responsibility) setiap organ dan seluruh jenjang organisasi mulai dari Rapat Umum Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Direksi, sampai dengan jenjang organisasi unit operasional di Kantor Cabang sehingga pengelolaan Bank Andara berjalan secara efektif.
The Accountability aspect at Bank Andara operations realized with the clarity of functions and responsibilities execution in each organ and all organizational levels from General Meeting of Shareholders (GMS), Board of Commissioners (BOC), Board of Directors (BOD), to the organization level of operational units in branch offices so that the management of Bank Andara run effectively.
Aspek Pertanggungjawaban (Responsibility) diwujudkan melalui kesesuaian pengelolaan operasional Bank Andara dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip pengelolaan bank umum yang sehat.
The Responsibility aspect is realized through operational management of Bank Andara which according to the prevailing laws and the management of healthy commercial bank principles.
Aspek Independensi (Independency) dalam operasional Bank Andara diwujudkan melalui pengelolaan bank secara profesional tanpa pengaruh/tekanan dari pihak manapun. Sedangkan aspek Kewajaran (Fairness)
The Independency aspect in the operations of the Bank Andara is realized through the professional management of the bank without the influence/ pressure from any party. While the Fairness aspect translated as the
136
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
diterjemahkan sebagai terwujudnya keadilan dan kesetaraan dalam pemenuhan hak-hak pemangku kepentingan (stakeholders) yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundangundangan yang berlaku.
realization of justice and equality in the fulfillment of the rights of stakeholders which arises under the agreement and prevailing laws.
Pelaksanaan GCG yang baik di Bank Andara secara konsisten akan terus diimplementasikan dari waktu ke waktu (continuous improvement) dalam rangka memberikan hasil berupa sustainable value yang akan meningkatkan kinerja Bank Andara secara keseluruhan sehingga dapat mewujudkan visi dan misi Bank Andara dan berkontribusi pada pengembangan industri keuangan mikro di Indonesia.
Consistent and effective GCG implementation within Bank Andara will be applied from time to time (continuous improvement) so as to results in the form of sustainable value that will improve Bank Andara’s overall performance thereby achieving its vision and mission as well as contributing to the development of the micro finance industry in Indonesia.
Implementasi pelaksanaan GCG di Bank Andara meliputi aspek Governance Structure, Governance Process, dan Governance Outcome yang merupakan satu rangkaian yang saling terkait sehingga menjadi suatu siklus GCG yang berkesinambungan.
GCG implementation within Bank Andara includes Governance Structure, Governance Process, and Governance Outcome that represent a series that is interrelated thereby resulting in a continuous GCG cycle.
Governance Structure
Governance Process
Governance Outcome
•
Pemenuhan jumlah dan komposisi Dewan Komisaris, Direksi, komitekomite dibawah Dewan Komisaris dan Direksi
• Implementasi aspek GCG dalam setiap kegiatan usaha dan pada setiap jenjang organisasi.
• Pencapaian target operasional dan non operasional sesuai rencana bisnis.
Fulfilling the number and composition for the Board of Commissioners, Board of Directors, committees under the Board of Commissioners and Board of Directors
Implementing GCG aspects in every business activity and throughout every level of the organization.
Achieved operational and nonoperational targets in accordance with the business plan.
•
Evaluasi pencapaian target bisnis dari waktu ke waktu dan strategi untuk memperbaiki pencapaian target berikutnya.
Evaluating achievement of business target and target over time to improve achievement of the next targets.
• Pemenuhan kebijakan, prosedur, dan sistem operasional dan non operasional dengan memperhatikan pengelolaan risiko. Fulfilling operational and non operational policy, procedures, and systems by taking into account risk management. •
Pemenuhan struktur organisasi dan sumber daya dengan memperhatikan aspek kepatuhan (compliance) dan pengendalian internal yang efektif.
Fulfilling the organizational structure and human resources by taking into account compliance aspects and effective internal control.
• Pemantauan kepatuhan dan pengendalian internal secara berkesinambungan.
Continuously monitoring compliance and internal control.
• Pelaksanaan strategi anti fraud dan whistle-blowing system.
Implementing strategy for antifraud and whistle blowing system.
• Sustainable value bagi stakeholders.
Sustainable value for stakeholders.
• Pelaksanaan kebijakan, prosedur, dan sistem operasional dan non operasional secara konsisten dan bertanggungjawab.
Consistently and responsibly implementing operational and nonoperational policies, procedures, and systems.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
137
STRUKTUR TATA KELOLA PERUSAHAAN BANK ANDARA
CORPORATE GOVERNANCE STRUCTURE IN BANK ANDARA
TRANSPARANSI
AKUNTABILITAS
TRANSPARENCY
ACCOUNTABILITY
PERTANGGUNG JAWABAN
INDEPENDENSI
KEWAJARAN
INDEPENDENCY
FAIRNESS
RESPONSIBILITY
ORGAN UTAMA MAIN ORGAN
RUPS SHAREHOLDERS GENERAL MEETING
Check & Balance
DIREKS I BOARD OF DIRECTORS
DEWAN KOMISARIS BOARD OF COMMISSIONER ORGAN PENDUKUN G SUPPORTING ORGAN
CORPORATE SECRETARY
KOMITE AUDIT AUDIT COMMITTEE KOMITE PEMANTAUAN RISIKO RISK OVERSIGHT COMMITTEE KOMITE REMUNE RASI& NOMINASI REMUNERATION & NOMINATION COMMITTEE
138
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
KOMITE MANAJEMEN RISIKO RISK MANAGEMENT COMMITTEE ASSET & LIABILITY COMMITTEE ASSET & LIABILIT Y COMMITTEE KOMITE KREDIT CREDIT COMMITTEE KOMITE PENGAR AH TEKNOLOG I INFORMASI INFORMATION TECHNOLOGY COMMITTEE
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
SHAREHOLDERS MEETING
Selama periode tahun 2014 Bank Andara telah menyelenggarakan 1 (satu) kali Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada tanggal 19 Mei 2014 dan 1 (satu) kali Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada tanggal 1 Desember 2014.
Throughout 2014, Bank Andara has convened 1 (one) Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) on May 19, 2014 and 1 (one) Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) on December 1, 2014.
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Bank tanggal 19 Mei 2014 mengagendakan dan memutuskan: The agenda and resolutions for the AGMS on May 19, 2014 are:
No.
1
2
3
Agenda RUPS Tahunan AGMS Agenda
Keputusan RUPS Tahunan AGMS Resolutions
Persetujuan atas laporan tahunan dan laporan keuangan Perseroan yang telah diaudit untuk Tahun Buku 2013.
Menyetujui laporan tahunan dan laporan keuangan Perseroan yang telah di audit untuk Tahun Buku 2013.
Approval for the Bank’s annual report and audited financial statements for financial year 2013.
Approved the Bank’s annual report and audited financial statements for financial year 2013.
Persetujuan pemberian pembebasan dan pelunasan (acquit et de charge) kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas seluruh kewajiban terkait dengan pengurusan dan pengawasan selama Tahun Buku 2013.
Menyetujui pemberian pembebasan dan pelunasan (acquit et de charge) kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas seluruh kewajiban terkait dengan pengurusan dan pengawasan selama tahun buku 2013, sepanjang kewajiban terkait dengan pengurusan dan pengawasan tersebut tercermin pada laporan tahunan dan laporan keuangan yang telah diaudit.
Approval to release and discharge (acquit et de charge) the Bank’s BOD and the BOC for all liabilities associated with the management and supervision throughout financial year 2013.
Approved to release and discharge (acquit et de charge) the Bank’s BOD and the BOC for all liabilities associated with the management and supervision throughout financial year 2013, as long as liabilities associated with the administration and supervision is reflected in the annual report and audited financial statements.
Persetujuan untuk menentukan remunerasi atau honorarium dan tunjangan lain penentuan Dewan Komisaris untuk Tahun Buku 2014.
Menyetujui pemberian remunerasi atau honorarium dan tunjangan lain bagi Dewan Komisaris untuk tahun 2014 sama dengan tahun 2013, dengan tidak ada peningkatan pada gaji pokok.
Approval to determine the remuneration or honorarium and other benefits for the BOC for 2014.
Approved to provide remuneration or honorarium and other benefits for the BOC for 2014 same as 2013, and without any increment in basic salary.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
139
No. 4
5
Agenda RUPS Tahunan AGMS Agenda
Keputusan RUPS Tahunan AGMS Resolutions
Persetujuan pemberian delegasi untuk menentukan remunerasi atau honorarium dan tunjangan lain Direksi untuk Tahun 2014 kepada Dewan Komisaris.
Menyetujui pemberian delegasi untuk menentukan remunerasi atau honorarium dan tunjangan lain Direksi untuk tahun 2014 kepada Dewan Komisaris.
Approval to delegate to the BOC the authority to determine the BOD remuneration or honorarium and other benefits for 201 4.
Approved to delegate the authority to the BOC to determine the BOD remuneration or honorarium and other benefits for 2014.
Persetujuan untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik Doktorandus J. Tanzil & Rekan sebagai Auditor Perseroan untuk Tahun Buku 2014 dan mendelegasikan penentuan remunerasi untuk Auditor kepada Direksi.
Menyetujui penunjukan Kantor Akuntan Publik Doktorandus J. Tanzil & Rekan sebagai Auditor Perseroan untuk Tahun Buku 2014 dan mendelegasikan penentuan remunerasi untuk Auditor kepada Direksi.
Approval on the appointment of the Public Accounting Firm of Doktorandus J. Tanzil & Partners as the Bank’s Auditor for financial year 2014 and authorized the BOD to determine the remuneration accorded to the auditor.
Approved the appointment of the Public Accounting Firm of Doktorandus J. Tanzil & Partners as the Bank’s Auditor for financial year 2014 and authorized the BOD to determine the remuneration accorded to the auditor.
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Bank tanggal 1 Desember 2014 mengagendakan dan memutuskan: The agenda and resolutions of the EGMS on December 1, 2014 are:
No.
1
2
140
Agenda RUPS Luar Biasa EGMS Agenda
Keputusan RUPS Luar Biasa EGMS Resolutions
Perubahan Visi dan Misi dari Perseroan, sebagaimana tercantum dalam ketentuan pasal 14.1 Anggaran Dasar Perseroan.
Menyetujui perubahan Visi dan Misi Perseroan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat 1 Anggaran Dasar Perseroan.
Changes in Bank’s Vision and Mission, as stated in the provisions of article 14.1 of the Bank’s Articles of Association.
Approved the changes in Bank’s Vision and Mission, as stated in the provisions of article 14.1 of the Bank’s Articles of Association.
Penunjukan Tuan Darwin Wibowo sebagai Direktur Utama dari Perseroan, sepanjang telah memperoleh persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Menyetujui pengangkatan Tuan Darwin Wibowo sebagai Direktur Utama Perseroan, dengan ketentuan telah memperoleh persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan menyetujui remunerasi Tuan Darwin Wibowo tersebut sebagaimana direkomendasikan oleh Komite Remunerasi dan Nominasi dan telah disetujui oleh Dewan Komisaris.
The appointment of Mr. Darwin Wibowo as President Director of the Bank, with provision approved by the Indonesia Financial Services Authority (Otoritas Jasa Keuangan / OJK).
Approved the appointment of Mr. Darwin Wibowo as President Director of the Bank, with provision approved by the Indonesia Financial Services Authority (Otoritas Jasa Keuangan / OJK) and approved the remuneration of Mr. Darwin Wibowo as recommended by the Remuneration and Nomination Committee and approved by the BOC.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
No.
3
4
5
6
Agenda RUPS Luar Biasa EGMS Agenda
Keputusan RUPS Luar Biasa EGMS Resolutions
Penegasan kembali Tuan Daniel Faisal Iskandar sebagai Komisaris Independen dari Perseroan, sepanjang telah memperoleh persetujuan lebih lanjut dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Menyetujui penegasan kembali pengangkatan Tuan Daniel Faisal Iskandar sebagai Komisaris Independen Perseroan, dengan ketentuan telah memperoleh persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Reaffirmation Mr. Daniel Faisal Iskandar as Independent Commissioner of the Company, with further approval gained from the Indonesia Financial Services Authority (OJK).
Approved the reaffirmation Mr. Daniel Faisal Iskandar as Independent Commissioner of the Company, with further approval gained from the Indonesia Financial Services Authority (OJK).
Tambahan kompensasi sementara untuk KomisarisKomisaris Independen Perseroan.
Menyetujui kompensasi tambahan sementara untuk para Komisaris Independen Perseroan sebagaimana direkomendasikan oleh Komite Remunerasi dan Nominasi.
Additional temporary compensation for the Bank’s Independent Commissioners.
Approved the additional temporary compensation for the Bank’s Independent Commissioners as recommended by the Remuneration and Nomination Committee.
Status kontrak dari Tuan Irianto Kusumadjaja.
Menyetujui pengangkatan kembali Tuan Irianto Kusumadjaja sebagai Direktur Perseroan, dengan demikian memperpanjang kontrak Tuan Irianto Kusumadjaja berdasarkan penetapan Dewan Komisaris (termasuk remunerasi) dengan memperhatikan rekomendasi dari Komite Remunerasi dan Nominasi.
Contract status of Mr. Irianto Kusumadjaja.
Approved the reappointment of Mr. Irianto Kusumadjaja as Bank’s Director, thereby extending the contract Mr. Irianto Kusumadjaja based determination of the BOC (including remuneration) with regard to the Remuneration and Nomination Committee’s recommendation.
Pembahasan tugas dan tanggung jawab Direksi. Deliberation of duties and responsibilities of the BOD.
Selanjutnya pemegang saham Bank Andara melalui mekanisme pengambilan keputusan di luar Rapat Umum Pemegang Saham, atau melalui Keputusan Sirkuler Pemegang Saham (unanimous written resolution of the shareholders), sebagai berikut:
Furthermore, Bank Andara’s shareholders made the resolution through the resolution-making mechanism outside of the GMS, or through a circular resolution, in writing, among others, as follows:
1. Keputusan Sirkuler yang terakhir ditandatangani oleh pemegang saham pada tanggal 10 Februari 2014:
1. The Circular Resolution update and signed by shareholders on February 10, 2014:
a. Menindaklanjuti surat pengunduran diri tertanggal 31 Januari 2014, Pemegang Saham menyetujui pengunduran diri
a. As a follow up to the resignation letter on January 31, 2014, the Shareholders approved the resignation of David H.L. Yong
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
141
b.
David H.L. Yong sebagai Direktur Utama Bank, efektif tanggal 28 Februari 2014;
as President Director, effective on February 28, 2014;
Selama periode lowong posisi Direktur Utama Bank, dengan tetap memperhatikan ketentuan yang berlaku dan dalam kerangka fungsi pengawasan, Dewan Komisaris diwajibkan memonitor kegiatan pengurusan dan operasional secara ketat, termasuk namun tidak terbatas pada kegiatan pengawasan secara harian; dan
b. During the vacant position period of the Bank’s President Director, with regard to the prevailing regulation and within the supervisory functions framework, the BOC are required to monitor the maintenance and operational activities closely, including but not limited to daily supervision activities; and
c. Mengubah ketentuan pasal 13 ayat 6 Anggaran Dasar Bank sehingga menjadi sebagai berikut: Apabila oleh suatu sebab satu atau lebih jabatan anggota Direksi lowong, maka dalam jangka waktu 180 (seratus delapan puluh) hari sejak adanya lowongan, RUPS harus diselenggarakan, untuk mengisi lowongan tersebut dengan memperhatikan ketentuan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta ketentuan dalam Anggaran Dasar.
c.
2. Keputusan Sirkuler yang terakhir ditandatangani oleh pemegang saham pada tanggal 12 Februari 2014:
2. The Circular Resolution update and signed by shareholders on February 12, 2014:
Menyetujui untuk memperpanjang jangka waktu periode konversi waran sampai dengan 14 April 2014.
3. Keputusan Sirkuler yang terakhir ditandatangani oleh pemegang saham pada tanggal 19 September 2014:
3. The Circular Resolution update and signed by shareholders on September 19, 2014:
Menindaklanjuti rekomendasi Dewan Komisaris tertanggal 28 Januari 2014, para Pemegang Saham dengan ini menyetujui penunjukan Kantor Akuntan Publik Liasta, Nirwan, Syafrudin dan Rekan (Liasta Karo-Karo) sebagai auditor eksternal untuk Audit IT/Core Banking.
142
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Change the provisions of article 13 paragraph 6 in Bank’s Articles of Association as follows: If by some reason one or more members of the BOD positions vacant, then within a period of 180 (one hundred and eighty) days from vacancies, the AGM must be held, to fill the vacancy with regard to the prevailing legal regulations, laws, and the provisions of the Articles of Association.
Approved to extend the term of the warrants conversion period up to 14 April, 2014.
As a follow up to the recommendation of the BOC on January 28, 2014, the Shareholders approved the appointment of Public Accounting Firm of Liasta, Nirwan, Syafrudin and Partners (Liasta Karo-Karo) as external auditor for IT/ Core Banking Audit.
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUN 2013 DAN REALISASINYA Hasil keputusan RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa tahun 2013 dan realisasinya sebagai berikut: THE 2013 GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS AND ITS RESOLUTIONS The resolutions of the 2013 AGMS and EGMS are as follows:
No.
Keputusan RUPS Tahunan/Luar Biasa Resolutions of the AGMS/EGMS
Realisasi Accomplishment
Keterangan Notes
RUPS Tahunan tanggal 24 Mei 2013 AGMS on May 24, 2013 1
Menyetujui laporan tahunan dan laporan keuangan Perseroan yang telah diaudit untuk tahun buku 2012. Approved the Bank’s annual report and audited financial statements for financial year 2012.
2
3
4
Achieved
Menyetujui pemberian pembebasan dan pelunasan (acquit et de charge) kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas seluruh kewajiban terkait dengan pengurusan dan pengawasan selama tahun buku 2012.
Terealisasi
Approved to release and discharge (acquit et de charge) the Bank’s BOD and the BOC for all liabilities associated with the management and supervision throughout financial year 2012.
Achieved
Menyetujui pemberian remunerasi atau honorarium dan tunjangan lain bagi Dewan Komisaris untuk tahun 2013 tidak melebihi remunerasi atau honoriarium dan tunjangan lain bagi Dewan Komisaris di tahun 2012.
Terealisasi
Approved to provide remuneration or honorarium and other benefits for the BOC for 2013, not exceeding the remuneration or honorarium and other benefits for the BOC in 2012.
Achieved
Menyetujui pemberian delegasi untuk menentukan remunerasi atau honorarium dan tunjangan lain Direksi untuk tahun 2013 kepada Dewan Komisaris.
Terealisasi
Approved to delegate the authority to the BOC to determine the BOD remuneration or honorarium and other benefits for 2013. 5
Terealisasi
Achieved
Menyetujui penunjukan Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja (Ernst & Young Indonesia) sebagai Auditor Perseroan untuk tahun buku 2013 dan mendelegasikan penentuan remunerasi untuk auditor kepada Direksi.
Terealisasi
Approved the appointment of the Public Accounting Firm of Purwantono, Suherman & Surja (Ernst & Young Indonesia) as the Bank’s Auditor for financial year 2013 and authorized the BOD to determine the remuneration accorded to the auditor.
Achieved
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
143
No.
Keputusan RUPS Tahunan/Luar Biasa Resolutions of the AGMS/EGMS
Realisasi Accomplishment
Keterangan Notes
Terealisasi
Revisi Rencana Bisnis Bank telah disampaikan kepada Bank Indonesia berdasarkan surat Bank No.39/BA-01/VI/2013 tanggal 28 Juni 2013.
Achieved
Revised Bank’s Business Plan has been submitted to Bank Indonesia through Bank’s Letter No.39/ BA-01/VI/2013 dated June 28, 2013.
RUPS Luar Biasa tanggal 24 Mei 2013 EGMS on May 24, 2013 1
Menunda keputusan Rapat sehubungan dengan revisi Rencana Bisnis Perseroan tahun 2013 tersebut dan para pemegang sahan sepakat untuk mendiskusikan revisi Rencana Bisnis Perseroan tahun 2013 lebih lanjut dengan Direksi.
Postponed the Meeting’s decision for the 2013 Bank’s Business Plan revision and the Shareholders agreed to further discuss the revision of the 2013 Bank’s Business Plan with the BOD.
DEWAN KOMISARIS
BOARD OF COMMISSIONERS (BOC)
Sesuai ketentuan perundang-undangan Bank Indonesia yang berlaku khususnya Peraturan Bank Indonesia No.8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No.8/14/PBI/2006 tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/4/ PBI/2006 Tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum, jumlah anggota Dewan Komisaris paling kurang 3 (tiga) orang dan paling banyak sama dengan jumlah anggota Direksi.
In accordance with prevailing Bank Indonesia rules and regulations specifically Bank Indonesia Regulation No.8/4/PBI/2006 concerning Good Corporate Governance Implementation for Commercial Bank as amended through Bank Indonesia Regulation No.8/14/PBI/2006 concerning the Amendment of Bank Indonesia Regulation Number 8/4/PBI/2006 concerning Good Corporate Governance Implementation for Commercial Bank, the members of the BOC shall comprise of at least 3 (three) people and not exceed the total members of the BOD.
Jumlah anggota Dewan Komisaris Bank adalah 3 (tiga) orang yang terdiri dari 1 (satu) orang Presiden Komisaris dan 2 (dua) orang Komisaris Independen, termasuk 1 (satu) orang Komisaris Independen yang sedang dalam proses Fit and Proper Test, sehingga komposisi anggota Dewan Komisaris Bank per 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:
The members of the BOC comprise of 3 (three) people consisting of 1 (one) President Commissioner and 2 (two) Independent Commissioners, including 1 (one) Independent Commissioner who was in the Fit and Proper Test process, whereby the members of the Bank’s BOC as of December 31, 2014 comprising the following:
1. 2. 3.
1. 2. 3.
Presiden Komisaris: Stephen Mitchell Komisaris Independen: Daniel Faisal Iskandar*) Komisaris Independen: Crescentia Delima Kiswanti Soebardi
*) Berdasarkan surat keputusan OJK No.SR 30/D.03/2015 tertanggal 26 Februari 2015 perihal Keputusan Uji Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) atas Pengangkatan Komisaris Independen PT Bank Andara, OJK telah menyetujui pengangkatan Daniel Faisal Iskandar sebagai Komisaris Independen PT Bank
144
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
President Commissioner: Stephen Mitchell Independent Commissioner: Daniel Faisal Iskandar*) Independent Commissioner: Crescentia Delima Kiswanti Soebardi
*)
Based on the OJK letter No.SR30/D.03/2015 dated February 26, 2015 concerning Decision of the Fit and Proper Test on the Appointment of the Independent Commissioner of PT Bank Andara, the OJK has approved the appointment of Daniel Faisal Iskandar as Independent Commissioner of PT Bank
Andara, dan selanjutnya berdasarkan surat Bank kepada OJK No.053/BA-02/ III/2015 tertanggal 3 Maret 2015 dinyatakan bahwa Daniel Faisal Iskandar terhitung sejak tanggal 3 Maret 2015 efektif menjabat sebagai Komisaris Independen Bank.
Andara, and subsequently by the Bank’s Letter to the OJK No.053/BA-02/III/2015 dated March 3, 2015 stated that effective from March 3, 2015, Daniel Faisal Iskandar served as Bank’s Independent Commissioner.
Penggantian dan/atau pengangkatan anggota Dewan Komisaris Bank telah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan Bank Indonesia yang berlaku, yaitu dengan memperhatikan rekomendasi dari Komite Remunerasi dan Nominasi dan seluruh anggota Dewan Komisaris Bank tidak memiliki rangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris, Direksi, atau pejabat eksekutif pada lebih dari 1 (satu) lembaga/ perusahaan bukan lembaga keuangan.
Replacement and/or appointment of members of the Bank’s BOC is in accordance with Bank Indonesia’s prevailing rules and regulations, which is to take into account the recommendation from the Remuneration and Nomination Committee and all the members of the Bank’s BOC does not concurrently hold positions as a member of the BOC, BOD, or other executive positions in more than 1 (one) non-financial institution/company.
A. Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
A. Roles and Responsibilities of the BOC
Dalam rangka pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris bank umum sebagaimana diatur pada ketentuan perundang-undangan Bank Indonesia di atas, Dewan Komisaris memiliki Piagam Dewan Komisaris (Board of Commissioners Charter) yang mengatur tugas dan kewajiban Dewan Komisaris serta tata tertib penyelenggaraan rapat Dewan Komisaris, antara lain mengatur hal-hal berikut ini:
1. Dewan Komisaris harus mengalokasikan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya secara efektif. 2. Dewan Komisaris wajib memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari satuan kerja audit internal Bank, auditor eksternal, hasil pengawasan Bank Indonesia dan/atau hasil pengawasan otoritas lain. 3. Dewan Komisaris wajib melakukan tugas dan kewajiban sebagaimana diamanatkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku dan Anggaran Dasar Bank. 4. Dewan Komisaris wajib melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi serta memberikan saran kepada Direksi. 5. Dewan Komisaris melalui Komite Remunerasi dan Nominasi wajib melakukan kajian terhadap kebijakan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi sebelum memberikan rekomendasi kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). 6. Dewan Komisaris memberikan persetujuan terhadap kebijakan manajemen risiko termasuk strategi dan kerangka manajemen risiko yang ditetapkan sesuai dengan tingkat risiko yang diambil (risk appetite) dan toleransi risiko (risk tolerance). 7. Dewan Komisaris mengevaluasi kebijakan
1. The BOC shall allocate adequate time to perform its duties and responsibilities effectively. 2. The BOC shall ensure that the BOD has followed up on audit findings and recommendation from the Bank’s internal audit unit, external auditors, result from Bank Indonesia and/or other authorities’ supervision. 3. The BOC shall perform their duties and responsibilities as stipulated in the prevailing laws and regulations and the Bank’s Articles of Assosiation. 4. The BOC shall oversee the performance of the BOD, including the way it dispenses its duties and responsibilities and provide advice to the BOD. 5. The BOC through Remuneration and Nomination Committee shall review remuneration policy of the BOC and the BOD prior to giving the recommendation to the General Meeting of Shareholders (GMS). 6. The BOC is required to provide approval on risk management policy including risk management framework and strategy which are assigned in accordance to the risk appetite and risk tolerance. 7. The BOC is required to evaluate risk
In order to execute the duties and responsibilities of the BOC of banks as stipulated in the Bank Indonesia laws and regulations, the BOC has the Board of Commisioners Charter which governs the duties and obligations of the BOC and the rules of the BOC meeting, as follows:
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
145
manajemen risiko dan strategi manajemen risiko secara berkala, dalam pelaksanaannya dilakukan melalui rapat bersama Direksi dan pihak independen dalam Komite Pemantau Risiko. 8. Dewan Komisaris mengevaluasi pertanggung jawaban Direksi atas pelaksanaan kebijakan manajemen risiko secara berkala melalui rapat bersama Dewan Komisaris dan Direksi maupun melalui rapat Komite Pemantau Risiko. 9. Dewan Komisaris wajib mengawasi dan memberikan nasihat kepada Direksi agar menetapkan sistem pengendalian internal yang efektif. 10. Dewan Komisaris wajib menjalankan prinsip transparansi sebagai salah satu prinsip dalam Good Corporate Governance (GCG), yaitu keterbukaan dalam mengemukakan informasi yang material dan relevan serta keterbukaan dalam proses pengambilan keputusan. 11. Dewan Komisaris wajib senantiasa menjaga kerahasiaan informasi milik Bank yang diperolehnya sewaktu menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. 12. Dewan Komisaris wajib melakukan pengawasan aktif terhadap penerapan program anti pencucian uang dan pencegahan pendanaan terorisme. 13. Dewan Komisaris wajib memastikan terselenggaranya pelaksanaan GCG dalam segala kegiatan usaha Bank pada setiap tingkatan atau jenjang organisasi. 14. Dewan Komisaris wajib melakukan pengawasan aktif terhadap kecukupan modal Bank. 15. Dewan Komisaris memberikan pendapat dan persetujuan mengenai Rencana Jangka Panjang, Rencana Kerja, dan Anggaran Tahunan serta rencana strategis lain yang disiapkan Direksi. 16. Dewan Komisaris wajib memberikan persetujuan atas kebijakan dan prosedur tertulis Bank mengenai Aset Produktif dalam bentuk surat berharga dan penempatan. 17. Dewan Komisaris wajib memberikan persetujuan atas kebijakan dan prosedur tertulis Bank mengenai restrukturisasi kredit. 18. Dewan Komisaris wajib memberikan persetujuan atas kebijakan dan prosedur tertulis Bank mengenai hapus buku dan hapus tagih. 19. Dewan Komisaris memberikan persetujuan untuk penyediaan dana kepada pihak terkait sebagaimana diatur dalam ketentuan peraturan perundangan yang berlaku. 20. Dewan Komisaris memberikan pendapat dan persetujuan atas Laporan Tahunan
146
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
management policy and strategy regularly which is conducted through a meeting with Board of Directors and independent party under Risk Oversight Committee. 8. The BOC is required to evaluate Board of Directors’ report on the implementation of risk management policy regularly through the Board of Commisioners and Board of Directors meeting under Risk Oversight Committee. 9. The BOC shall oversee and advise the BOD to implement the Internal Control System effectively. 10. The BOC shall implement the transparency principle as one of the GCG Principle, ie the disclosure of material and relevant information and the disclosure in making decision process. 11. The BOC shall take care of the confidentiality of the Bank’s information that they might have when they being the BOC Member in accordance with the prevailing laws and regulations. 12. The BOC shall conduct active supervision on the implementation of anti-money laundering and terrorism funding prevention. 13. The BOC shall ensure the implementation of GCG within any Bank’s business activities from all levels or organizational hierarchies. 14. The BOC shall conduct active supervision concerning the Bank’s capital adequacy. 15. The BOC is required to advise and approve the Long Term Plan, Annual Business and Budget Plan, and other strategic plan that prepared by the BOD. 16. The BOC shall approve the written policy and procedure concerning Earning Asset in form of securities and placement. 17. The BOC shall approve the written policy and procedure concerning credit restructuring. 18. The BOC shall approve the written policy and procedure concerning write off and claim write off. 19. The BOC is required to approve the provision of funds to related parties as stipulated in the prevailing laws and regulations. 20. The BOC is required to advise and approve the Bank Annual Report and Quarterly
Bank dan Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan. 21. Dewan Komisaris menyetujui kebijakan kegiatan Penyertaan Modal dan Penyertaan Modal Sementara. 22. Dewan Komisaris mengawasi pelaksanaan kebijakan kegiatan Penyertaan Modal dan Penyertaan Modal Sementara. 23. Dewan Komisaris wajib melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan Fungsi Kepatuhan, dengan mengevaluasi pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank paling kurang 2 (dua) kali dalam satu tahun, dan memberikan saran-saran dalam rangka meningkatkan kualitas pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank. 24. Dewan Komisaris wajib melaporkan segera kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) apabila terjadi gejala menurunnya kinerja Bank dengan disertai saran mengenai langkah perbaikan yang harus ditempuh. 25. Dewan Komisaris wajib memberitahukan kepada Bank Indonesia dan/atau Otoritas Jasa Keuangan (OJK) paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak ditemukannya pelanggaran peraturan perundang undangan di bidang keuangan dan perbankan, dan keadaan atau perkiraan keadaan yang dapat membahayakan kelangsungan usaha Bank.
Published Financial Report. 21. The BOC is required to approve the policy of the Equity Participation and Temporary Equity Participation. 22. The BOC is required to oversee the implementation of the Equity Participation and Temporary Equity Participation. 23. The Board of Commissioner shall oversee the Compliance Function Implementation by ways of evaluating the Bank’s Compliance Function implementation at least twice a year, and giving opinion to enhance the quality of the Bank’s Compliance Function. 24. The BOC shall report immediately to GMS if the Bank’s performance becomes decrease and advise the remedial measures.
25. The BOC shall notify Bank Indonesia and/ or the Financial Services Authority (OJK) at least 7 (seven) working days from the finding of a violation of financial or banking regulation, and a condition or presumed condition that may jeopardize the Bank’s business continuity
B. Rapat Dewan Komisaris
B. BOC Meeting
Pada periode tahun 2014 Dewan Komisaris Bank telah menyelenggarakan 8 (delapan) kali rapat Dewan Komisaris (Board of Commissioners Meeting).
The BOC convened 8 (eight) BOC Meetings in 2014.
Berikut ini perincian penyelenggaraan rapat Dewan Komisaris Bank tahun 2014:
The following detail the results of the Bank’s BOC meeting convened in 2014:
No.
Tanggal Date
Agenda/Keputusan/Rekomendasi Agenda/Decision/Recommendation
1
22 Januari 2014
1. Review kinerja keuangan dan perkembangan bisnis tahun 2013. 2. Review proyeksi keuangan tahun 2014. 3. Perubahan strategi bisnis Bank. 4. Rekomendasi Kantor Akuntan Publik Doktorandus J. Tanzil & Rekan sebagai auditor terhadap laporan keuangan tahun 2014.
January 22, 2014
1. Review the financial performance and business developments in 2013. 2. Review the 2014 financial projections. 3. Changes in the Bank’s business strategy. 4. Recommendations of the Public Accounting Firm of Doktorandus J. Tanzil & Partners as auditor of the 2014 financial statements.
Peserta Rapat Attendees of the Meeting 1. Stephen Mitchell 2. Daniel Faisal Iskandar*) 3. Crescentia Delima Kiswanti
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
147
No.
2
3
4
148
Tanggal Date
Agenda/Keputusan/Rekomendasi Agenda/Decision/Recommendation
20 Mei 2014
1. Update perkembangan bisnis dan kinerja keuangan. 2. Update pengelolaan sumber daya manusia dan pelaksanaan fungsi kepatuhan. 3. Update pengelolaan teknologi informasi. 4. Pengajuan kembali permohonan ijin Pinjaman Luar Negeri kepada Bank Indonesia terkait rencana Bank memperoleh pinjaman dari FMO, Belanda.
May 20, 2014
1. Update the business development and financial performance. 2. Update the management of human resources and the implementation of the compliance function. 3. Update the management of information technology. 4. Resubmit the application of External Debt to Bank Indonesia related to the Bank’s plan to obtain a loan from FMO, Netherlands.
23 Mei 2014
1. Pembahasan tindak lanjut rekomendasi Komite Remunerasi dan Nominasi. 2. Rencana penggabungan jadwal pelaksanaan rapat Dewan Komisaris. 3. Penunjukan Komisaris Independen a.n. Crescentia Delima Kiswanti Soebardi sebagai Direktur Utama Bank untuk disampaikan dan memperoleh persetujuan dari pemegang saham. 4. Penyesuaian kompensasi bagi Komisaris Independen Bank sesuai rekomendasi Komite Remunerasi dan Nominasi.
May 23, 2014
1. Discussion to follow-up the Remuneration and Nomination Committee recommendation. 2. The plan to merge the meeting schedule of the BOD. 3. Appointment of the Independent Commissioner: Crescentia Delima Kiswanti Soebardi as Bank’s President Director to be submitted and received approval from the shareholders. 4. Compensation adjustment for Bank’s Independent Commissioner according to the Remuneration and Nomination Committee recommendation.
8 Agustus 2014
1. Update Dewan Komisaris terkait penunjukan penasehat keuangan Bank dalam rangka penambahan modal Bank. 2. Pembahasan kegiatan usaha perkreditan. 3. Perbaikan struktur pinjaman yang diberikan kepada nasabah dengan menggabungkan aset tetap, jaminan tunai, dan piutang sebagai bagian dari jaminan atas kredit yang diberikan.
August 8, 2014
1. BOC update related to the appointment of the Bank’s financial advisor in order to increase the Bank’s capital. 2. Discussion of credit business activities. 3. Improvement of loan structure to the customers by combining the fixed assets, cash collateral, and receivables as part of the collateral for loans.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Peserta Rapat Attendees of the Meeting 1. Stephen Mitchell 2. Daniel Faisal Iskandar*) 3. Crescentia Delima Kiswanti
1. Stephen Mitchell 2. Crescentia Delima Kiswanti
1. Stephen Mitchell 2. Daniel Faisal Iskandar*) 3. Crescentia Delima Kiswanti
No.
Tanggal Date
Agenda/Keputusan/Rekomendasi Agenda/Decision/Recommendation
5
21 Agustus 2014
1. Update aspek kepatuhan terkait penyusunan Rencana Bisnis Bank. 2. Update perkembangan rekrutment calon Direktur Utama dan calon Kepala Divisi Bisnis. 3. Update perkembangan bisnis perkreditan. 4. Update perkembangan proses pengajuan bantuan hibah dari KfW. 5. Update perkembangan penunjukan penasehat keuangan dalam rangka penambahan modal Bank. 6. Direksi akan menyampaikan surat rekomendasi kepada Dewan Komisaris terkait rencana penambahan modal sesuai arahan dari Otoritas Jasa Keuangan. 7. Pembahasan mengenai rencana pelaksanaan RUPSLB.
August 21, 2014
1. Update the compliance aspects related to the Bank’s Business Plan preparation. 2. Update the recruitment progress of the President Director candidate and the Business Division Head candidate. 3. Update the credit business development. 4. Update the submission process of a grant from KfW. 5. Update the appointment progress of the Bank’s financial advisor in order to increase the Bank’s capital. 6. The BOD will submit a recommendation letter to the BOC regarding the plan to increase capital according to the direction of the Indonesia Financial Services Authority (OJK). 7. Discussion of the EGMS implementation plan.
17 September 2014
1. Pembahasan draft Rencana Bisnis Bank tahun 20152018. 2. Update rekrutmen calon Direktur Utama dan calon Kepala Divisi Bisnis. 3. Update perkembangan proses pengajuan bantuan hibah dari KfW. 4. Update perkembangan bisnis perkreditan pembiayaan bersama.
September 17, 2014
1. Discussion of the 2015-2018 Bank’s Business Plan draft. 2. Update the recruitment progress of the President Director candidate and the Business Division Head candidate. 3. Update the submission process of a grant from KfW. 4. Update the business development of joint financing.
6
Peserta Rapat Attendees of the Meeting 1. Stephen Mitchell 2. Daniel Faisal Iskandar*) 3. Crescentia Delima Kiswanti
1. Stephen Mitchell 2. Daniel Faisal Iskandar*) 3. Crescentia Delima Kiswanti
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
149
No.
7
8
Tanggal Date
Agenda/Keputusan/Rekomendasi Agenda/Decision/Recommendation
19 November 2014
1. Pembahasan draft Rencana Bisnis Bank tahun 20152018. 2. Update proses persiapan penawaran saham Bank kepada calon investor strategis. 3. Update perkembangan proses pengajuan Fit and Proper Test Direktur Utama (Darwin Wibowo). 4. Update perkembangan rekrutmen Pihak Independen anggota Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko. 5. Update perkembangan kinerja keuangan dan perkreditan.
November 19, 2014
1. Discussion of the 2015-2018 Bank’s Business Plan draft. 2. Update the preparation process of Bank stock offering to potential strategic investors. 3. Update the process of the President Director’s Fit and Proper Test (Darwin Wibowo). 4. Update the recruitment progress of Independent Party to be the member of the Audit Committee and Risk Monitoring Committee. 5. Update the development of financial and credit performance.
17 Desember 2014
1. Update pengelolaan sumber daya manusia, meliputi proses pengajuan Fit and Proper Test Direktur Utama (Darwin Wibowo), perpanjangan kontrak kerja Direktur (Irianto Kusumadjaja), dan retensi bagi karyawan berprestasi. 2. Update kinerja keuangan dan perkreditan termasuk pelaksanaan pembiayaan bersama. 3. Pembahasan rencana pertemuan dengan OJK terkait rencana penambahan modal Bank. 4. Update perkembangan proses pengajuan bantuan hibah KfW.
December 17, 2014
1. Update the management of human resources, including the process of the President Director’s Fit and Proper Test (Darwin Wibowo), extend the employment contract of Director (Irianto Kusumadjaja), and retention for well-performing employees. 2. Update the financial and credit performance, including the implementation of joint financing. 3. Discussion the meeting plan with the OJK regarding the plan to increase the Bank’s capital. 4. Update the submission process of a grant from KfW.
*) efektif menjabat sebagai Komisaris Independen Bank per tanggal 3 Maret 2015. effectively served as Bank's Independent Commissioner as of March 3, 2015.
150
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Peserta Rapat Attendees of the Meeting 1. Stephen Mitchell (teleconference) 2. Daniel Faisal Iskandar*) 3. Crescentia Delima Kiswanti
1. Stephen Mitchell 2. Daniel Faisal Iskandar*) 3. Crescentia Delima Kiswanti
C. Rekomendasi Dewan Komisaris dan Realisasinya Recommendation of the BOC and Its Accomplishments
No.
1
2
Rekomendasi Rapat Dewan Komisaris Recommendation of the BOC Meetings
Realisasi Accomplishment
Keterangan Note
Penunjukan Kantor Akuntan Publik Doktorandus J. Tanzil & Rekan sebagai auditor laporan keuangan Bank tahun buku 2014 untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham.
Terealisasi
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Bank tanggal 19 Mei 2014 menyetujui penunjukan Kantor Akuntan Publik Doktorandus J. Tanzil & Rekan sebagai auditor laporan keuangan Bank tahun buku 2014.
The appointment of the Public Accounting Firm of Doktorandus J. Tanzil & Partners as auditor of the 2014 financial statements to be submitted to GMS.
Achieved
Bank’s GMS on May 19, 2014 approved the appointment of the Public Accounting Firm of Doktorandus J. Tanzil & Partners as auditor of the 2014 financial statements.
Terealisasi
Pengajuan kembali permohonan ijin peroleh Pinjaman Luar Negeri telah diajukan kepada BI, namun demikian, belum dapat disetujui oleh BI.
Achieved
The application of External Debt submitted to BI, however, not yet been approved by BI.
Terealisasi
Pemegang saham menyetujui penambahan kompensasi bagi Komisaris Independen, dan telah mengangkat Darwin Wibowo sebagai Direktur Utama Bank sepanjang telah memperoleh persetujuan dari OJK.
Pengajuan kembali permohonan untuk memperoleh Pinjaman Luar Negeri dari Bank Indonesia (BI) terkait rencana Bank untuk memperoleh pinjaman dari FMO Belanda.
Resubmit the application of External Debt to Bank Indonesia (BI) related to the Bank’s plan to obtain a loan from FMO, Netherlands. 3
Penunjukan Komisaris Independen a.n. Crescentia Delima Kiswanti Soebardi sebagai Direktur Utama Bank untuk disampaikan dan memperoleh persetujuan dari pemegang saham, dan penyesuaian kompensasi bagi Komisaris Independen Bank sesuai rekomendasi Komite Remunerasi dan Nominasi.
Appointment of the Independent Commissioner: Crescentia Delima Kiswanti Soebardi as Bank’s President Director to be submitted and received approval from the shareholders, and compensation adjustment for Bank’s Independent Commissioner according to the Remuneration and Nomination Committee recommendation
4
Perbaikan struktur pinjaman yang diberikan kepada nasabah dengan menggabungkan aset tetap, jaminan tunai, dan piutang sebagai bagian dari jaminan atas kredit yang diberikan. Improvement of loan structure to the customers by combining the fixed assets, cash collateral, and receivables as part of the collateral for loans.
Achieved
Terealisasi
Achieved
The shareholders approved the compensation increment to the Bank’s Independent Commissioner, and appoint Darwin Wibowo as President Director of the Bank, with provision approved by the Indonesia Financial Services Authority (OJK). Divisi Bisnis telah melakukan perubahan terhadap ketentuan internal terkait perkreditan dan manajemen risiko kredit. Business Division has made changes to the internal regulations related to lending and credit risk management.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
151
Rekomendasi Rapat Dewan Komisaris Recommendation of the BOC Meetings
Realisasi Accomplishment
Direksi akan menyampaikan surat rekomendasi kepada Dewan Komisaris terkait rencana penambahan modal sesuai arahan dari Otoritas Jasa Keuangan.
Terealisasi
No.
5
The BOD will submit a recommendation letter to the BOC regarding the plan to increase capital according to the direction of the Indonesia Financial Services Authority (OJK).
Keterangan Note
Achieved
DIREKSI
BOARD OF DIRECTORS (BOD)
Sesuai ketentuan perundang-undangan Bank Indonesia yang berlaku khususnya Peraturan Bank Indonesia No.8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No.8/14/PBI/2006 tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/4/ PBI/2006 Tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum, jumlah anggota Direksi paling kurang 3 (tiga) orang yang dipimpin oleh Direktur Utama yang merupakan pihak yang independen terhadap pemegang saham pengendali dan seluruh anggota Direksi wajib berdomisili di Indonesia.
In accordance with prevailing Bank Indonesia rules and regulations specifically Bank Indonesia Regulation No.8/4/PBI/2006 concerning Good Corporate Governance Implementation for Commercial Bank as amended through Bank Indonesia Regulation No.8/14/PBI/2006 concerning the Amendment of Bank Indonesia Regulation Number 8/4/PBI/2006 concerning Good Corporate Governance Implementation for Commercial Bank, the members of the Board of Directors must comprise of at least 3 (three) people that is led by a President Director that is independent of the controlling shareholders and the entire members shall be domiciled in Indonesia.
Pada periode tahun 2014 terjadi perubahan komposisi anggota Direksi Bank terkait dengan pengunduran diri David H.L. Yong sebagai Direktur Utama Bank efektif tanggal 28 Februari 2014, dan selanjutnya Bank telah mengangkat Darwin Wibowo sebagai Direktur Utama Bank berdasarkan persetujuan pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 1 Desember 2014. Per tanggal 31 Desember 2014 komposisi Direksi Bank adalah sebagai berikut:
In the period 2014 changes the composition of the Board of Directors of the Bank relating to the resignation of David H.L. Yong as Director of Bank effective on February 28, 2014, and then the Bank has raised Darwin Wibowo as a Director of the Bank based on the approval of the shareholders through the EGMS on December 1, 2014. As of December 31, 2014 the composition of the Bank’s BOD comprising the following:
1. Direktur Utama : Darwin Wibowo*) 2. Direktur : Irianto Kusumadjaja 3. Direktur : Chisca Mirawati, selaku direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan.
1. President Director : Darwin Wibowo*) 2. Director : Irianto Kusumadjaja 3. Director : Chisca Mirawati, as a director responsible for compliance.
*) Berdasarkan surat keputusan OJK No.SR-29/D.03/2015 tertanggal 26 Februari 2015 perihal Keputusan Uji Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) atas Pengangkatan Direktur Utama PT Bank Andara, OJK telah menyetujui pengangkatan Darwin Wibowo sebagai Direktur Utama PT Bank Andara, dan selanjutnya berdasarkan surat Bank kepada OJK No.053/BA-02/ III/2015 tertanggal 3 Maret 2015
*)
152
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Based on the OJK letter No.SR29/D.03/2015 dated February 26, 2015 concerning Decision of the Fit and Proper Test on the Appointment of the President Director of PT Bank Andara, the OJK has approved the appointment of Darwin Wibowo as President Director of PT Bank Andara, and subsequently by the Bank’s Letter to the OJK No.053/BA-02/ III/2015 dated March 3, 2015 stated that effective from March 3, 2015, Darwin
dinyatakan bahwa Darwin Wibowo terhitung sejak tanggal 3 Maret 2015 efektif menjabat sebagai Direktur Utama Bank.
Wibowo served as Bank’s President Director.
Sebagaimana pengaturan pada anggota Dewan Komisaris maka Bank melalui Piagam Direksi telah mengatur bahwa penggantian dan/atau pengangkatan anggota Direksi oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dilakukan dengan memperhatikan rekomendasi dari Komite Remunerasi dan Nominasi Bank.
As prescribed by the BOC, therefore the Bank, through the Board of Directors Charter, has set that the replacement and/or appointment of the member of the Board of Directors by the GMS is carried out by taking into considerations the recommendations of the Bank’s Remuneration and Nomination Committee.
Sesuai ketentuan perundang-undangan Bank Indonesia yang berlaku, seluruh anggota Direksi Bank tidak memiliki rangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris, Direksi, atau pejabat eksekutif pada bank, perusahaan dan/atau lembaga lain.
In accordance with the prevailing Bank Indonesia rules and regulations, the entire members of the Bank’s BOD do not hold concurrent positions as a member of the BOC, BOD, or an executive position within other banks, company and/or institution.
A. Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
A. Roles and Responsibility of the Board of Directors
Dalam rangka pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi bank umum sebagaimana diatur pada ketentuan perundang-undangan Bank Indonesia di atas, Direksi memiliki Piagam Direksi (Board of Directors Charter) yang mengatur tugas dan kewajiban Direksi serta tata tertib penyelenggaraan rapat Direksi, antara lain mengatur hal-hal berikut ini:
In order to execute the duties and responsibilities of the BOD of banks as stipulated in the Bank Indonesia laws and regulations, the BOD has the Board of Directors Charter which governs the duties and obligations of the BOD and the rules of the BOD meeting, as follows:
1. Direksi wajib melaksanakan kepengurusan Bank dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab. 2. Setiap anggota Direksi bertanggung jawab penuh secara pribadi atas kerugian Bank apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai/tidak menjalankan tugasnya dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab. 3. Direksi dalam melakukan tindakan tertentu wajib memperoleh persetujuan dari Dewan Komisaris, yaitu meliputi: a. Penentuan kebijakan usaha dan menentukan rencana usaha dan anggaran tahunan, termasuk rencana yang mempengaruhi kelangsungan usaha. b. Penentuan kebijakan yang menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku wajib disetujui oleh Dewan Komisaris. c. Penyediaan dana kepada pihak terkait Bank. d. Membuka dan menutup kantor Bank. e. Menandatangani perjanjian untuk pengalihan atau pengambil alihan atau pemberian hak kekayaan intelektual atau menandatangani perjanjian untuk jasa konsultasi, yang per kejadian, nilai transaksi atau total biaya yang
1. The BOD is required to undertake to, with good intent and responsibly, manage the Bank. 2. Every member of the BOD are fully responsible on a personal basis for the Bank’s losses in the event they are found quality, or incompetent/did not fulfill one’s duty responsibly or with good intent. 3. The BOD must, in undertaking a specific action, seek the approval of the BOC, which includes: a. Determine the business policies and business plan and annual budget, including plans that affect business continuity. b. Determine the policies according to the prevailing laws and regulations shall be approved by the BOC. c. Provision of funds to the Bank’s related parties. d. Open and close the Bank’s offices. e. Sign an agreement for the transfer or takeover or administration of intellectual property rights or sign an agreement for consultancy services, which per event, the transaction fees or the total of transaction fees paid exceeds 10% (ten Laporan Tahunan 2014 Annual Report
153
dibayarkan melebihi 10% (sepuluh persen) dari jumlah yang setara dengan modal Bank dikurangi jumlah kerugian berdasarkan laporan keuangan terakhir yang diaudit. f. Persetujuan terhadap transaksi yang wajar (selain dari pembiayaan atau pemberian pinjaman yang dilarang) dengan Pemegang Saham, anggota Dewan Komisaris, Direksi, atau karyawan Bank. g. Persetujuan terhadap rencana manfaat untuk memberikan pembiayaan yang umumnya diberikan kepada karyawan untuk tujuan tertentu seperti pendidikan, perumahan, atau transportasi. 4. Direksi wajib mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). 5. Direksi wajib menyusun Rencana Bisnis Bank. 6. Direksi wajib melaksanakan Rencana Bisnis Bank secara efektif. 7. Direksi wajib mengkomunikasikan Rencana Bisnis Bank kepada pemegang saham Bank dan seluruh jenjang organisasi yang ada pada Bank. 8. Direksi bertanggung jawab terhadap Laporan Realisasi Rencana Bisnis Bank. 9. Direksi wajib melakukan pengawasan aktif terhadap penerapan manajemen risiko Bank. 10. Direksi wajib menyusun kebijakan dan strategi manajemen risiko secara tertulis dan komprehensif. 11. Direksi bertanggung jawab atas pelaksanaan kebijakan manajemen risiko dan eksposur risiko yang diambil oleh Bank secara keseluruhan. 12. Direksi wajib mengevaluasi dan memutuskan transaksi yang memerlukan persetujuan Direksi. 13. Direksi wajib mengembangkan budaya manajemen risiko pada seluruh jenjang organisasi. 14. Direksi wajib memastikan peningkatan kompetensi sumber daya manusia yang terkait dengan manajemen risiko. 15. Direksi wajib memastikan bahwa fungsi manajemen risiko telah beroperasi secara independen. 16. Direksi wajib melaksanakan kaji ulang secara berkala untuk memastikan keakuratan metodologi penilaian risiko, kecukupan implementasi sistem informasi manajemen, dan ketepatan kebijakan, prosedur dan penetapan limit risiko. 17. Direksi wajib melaksanakan prinsip-prinsip GCG dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi.
154
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
percent) of the amount equivalent to the Bank's capital minus the number of losses based on the last audited financial statements. f. Approval of reasonable transaction (other than prohibited financing or lending) by Shareholders, BOC members, BOD, or the Bank’s employees. g. 4. 5. 6. 7.
Approval of the benefit plans to provide financing that are given to employees for specific purposes such as education, housing, or transportation.
The BOD is required to take responsibility for the implementation of their tasks to the shareholders through the GMS. The BOD shall prepare the RBB. The BOD shall execute the RBB effectively. The BOD shall communicate the RBB to the Bank’s shareholders and the entire organization within the Bank.
8. The BOD is responsible for the Report of the Achievement of the RBB. 9. The BOD shall actively oversee the implementation of the Bank’s risk management. 10. The BOD shall prepare, comprehensively and in writing, the risk management policies and strategy. 11. The BOD is responsible for the overall implementation of risk management and risk exposure taken by the Bank. 12. The BOD shall evaluate and determine transactions that require the approval of the BOD. 13. The BOD shall develop risk management culture throughout the entire organization. 14. The BOD shall ensure the human resource competency level related with risk management. 15. The BOD shall ensure that the risk management function operates independently. 16. The BOD shall regularly review to ensure the accuracy of the risk assessment methodology, adequacy of the implementation of the management information system, and the accuracy of the policy, procedure, and determining risk limits. 17. The BOD shall implement principles of GCG in every activity of the Bank’s business at every level or strata of the organization.
18. Direksi wajib menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari satuan kerja audit intern Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) Bank, auditor eksternal, hasil pengawasan Bank Indonesia dan/atau hasil pengawasan otoritas lain. 19. Direksi bertanggung jawab menciptakan dan memelihara sistem pengendalian intern yang efektif serta memastikan bahwa sistem tersebut berjalan secara aman dan sehat sesuai tujuan pengendalian intern yang ditetapkan Bank. 20. Direktur Kepatuhan atau direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan wajib berperan aktif dalam mencegah adanya penyimpangan yang dilakukan oleh manajemen dalam menetapkan kebijakan berkaitan dengan prinsip kehati-hatian. 21. Direksi wajib mengungkapkan kepada pegawai kebijakan Bank yang bersifat strategis di bidang kepegawaian. 22. Direksi wajib menyediakan data dan informasi yang akurat, relevan dan tepat waktu kepada Dewan Komisaris. 23. Direksi wajib menjaga kerahasiaan informasi milik Bank yang diperolehnya sewaktu menjabat sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. 24. Direksi wajib menjalankan prinsip transparansi sebagai salah satu prinsip dalam GCG, yaitu keterbukaan dalam mengemukakan informasi yang material dan relevan serta keterbukaan dalam proses pengambilan keputusan. 25. Direksi wajib menilai, memantau dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan agar kualitas aset senantiasa baik. 26. Direksi wajib menyetujui prosedur tertulis mengenai aset produktif dalam bentuk surat berharga. 27. Direksi wajib menyetujui prosedur tertulis mengenai aset produktif dalam bentuk penempatan. 28. Direksi wajib menyetujui penetapan properti terbengkalai. 29. Direksi wajib menyetujui prosedur tertulis mengenai restrukturisasi kredit. 30. Direksi wajib menyetujui prosedur tertulis mengenai hapus buku dan hapus tagih. 31. Direksi bertanggung jawab atas pelaksanaan kebijakan dan prosedur transparansi informasi mengenai produk dan aktivitas Bank dan penggunaan data pribadi nasabah. 32. Direksi bertanggung jawab untuk memelihara tingkat kesehatan Bank serta mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memelihara dan/atau meningkatkan Tingkat Kesehatan Bank. 33. Direksi wajib memberikan persetujuan atas
18. The BOD shall follow up the audit findings and recommendations of the Bank’s SKAI, external auditor, results of Bank Indonesia’s audit and/or results of the supervision of other agencies. 19. The BOD is responsible for instilling and maintaining an effective internal control system as well as ensuring that this system is secure and healthy in accordance with the objective of internal control as prescribed by the Bank. 20. The Compliance Director or director that heads the compliance function shall actively serve to prevent deviations carried out by management in determining policies pertaining to prudent principles. 21. The BOD shall reveal to employees the Bank’s strategic policies pertaining to employment. 22. The BOD shall prepare data and information that is accurate, relevant, and timely to the BOC. 23. The BOD shall maintain the confidentiality of the Bank’s information that it receives during his/her tenure in accordance with the prevailing rules and regulations. 24. The BOD shall implement the principles of transparency as one of the principles within GCG, which is transparency in revealing material and relevant information as well transparency in terms of the decision making process. 25. The BOD shall evaluate, monitor, and take the necessary steps to ensure that the quality of the asset is always good. 26. The BOC shall approve the written policy and procedure concerning earning asset in form of securities. 27. The BOC shall approve the written policy and procedure concerning earning asset in form of placement. 28. The BOC shall approve the stipulation of abandoned property. 29. The BOC shall approve the written policy and procedure concerning credit restructuring. 30. The BOC shall approve the written policy and procedure concerning write off and claim write off. 31. The BOD is responsible for the implementation of policy and procedure pertaining to information transparency regarding the Bank’s products and activity and the use of the customer’s personal data. 32. The BOD is responsible for maintaining the Bank’s level of soundness as well as takes the necessary steps needed to maintain and/or enhance the Bank’s level of soundness. 33. The BOD shall approve the self assessment Laporan Tahunan 2014 Annual Report
155
hasil self assessment Tingkat Kesehatan Bank dan wajib menyampaikannya kepada Dewan Komisaris. 34. Direksi wajib menyampaikan action plan kepada Bank Indonesia, apabila berdasarkan hasil penilaian Tingkat Kesehatan Bank yang dilakukan oleh Bank Indonesia dan/atau hasil self assessment oleh Bank terdapat: a. Faktor Tingkat Kesehatan Bank yang ditetapkan dengan peringkat 4 atau peringkat 5; b. Peringkat Komposit Tingkat Kesehatan Bank yang ditetapkan dengan peringkat 4 atau peringkat 5; dan/atau c. Peringkat Komposit Tingkat Kesehatan Bank yang ditetapkan dengan peringkat 3, namun terdapat permasalahan signifikan yang perlu diatasi agar tidak menganggu kelangsungan usaha Bank. 35. Direksi wajib menjalankan tugas dan kewajiban lain yang diamanatkan oleh RUPS, anggaran dasar Bank dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 36. Direksi wajib terlibat langsung dalam perumusan kebijakan kegiatan penyertaan modal dan penyertaan modal sementara. 37. Direksi wajib membina hubungan baik dan sejauh mungkin menghindari perselisihan dengan seluruh stakeholders Bank. 38. Direksi wajib memastikan Bank memiliki kebijakan dan prosedur program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU dan PPT). 39. Direksi mengusulkan kebijakan dan prosedur tertulis Program APU dan PPT kepada Dewan Komisaris. 40. Direksi memastikan penerapan Program APU dan PPT dilaksanakan sesuai dengan kebijakan dan prosedur tertulis yang telah ditetapkan. 41. Direksi memastikan bahwa satuan kerja yang melaksanakan kebijakan dan prosedur Program APU dan PPT terpisah dari satuan kerja yang mengawasi penerapannya. 42. Direksi membentuk unit kerja khusus yang melaksanakan Program APU dan PPT dan/ atau menunjuk pejabat yang bertanggung jawab terhadap Program APU dan PPT di Kantor Pusat. 43. Direksi melakukan pengawasan atas kepatuhan satuan kerja dalam menerapkan Program APU dan PPT. 44. Direksi memastikan bahwa Kantor Cabang dan Kantor Cabang Pembantu Bank memiliki karyawan yang menjalankan fungsi unit kerja khusus atau pejabat yang melaksanakan Program APU dan PPT. 45. Direksi memastikan bahwa kebijakan dan prosedur tertulis mengenai Program
156
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
result of Bank’s level of soundness and shall submit it to the BOC. 34. The BOD shall submit the action plan to Bank Indonesia, if the result score of the Bank’s level of soundness from Bank Indonesia and/or the result score of the Bank’s self assessment are: a. Bank’s level of soundness factor stipulated with a rating of 4 or 5; b. Composite Rating of Bank’s level of soundness stipulated with a rating of 4 or 5; and/or c. Composite Rating of Bank’s level of soundness stipulated with a rating of 3, but there are significant issues that need to be addressed so as not to disrupt the continuity of the Bank's business. 35. The BOD shall carry out other duties and obligations as mandated by the GMS, the Bank’s Articles of Association and the prevailing laws and regulations. 36. The BOD shall be directly involved in policy formulation of the Equity Participation and Temporary Equity Participation. 37. The BOD shall maintain a good relationship and as far as possible to avoid conflicts with Bank's stakeholders. 38. The BOD shall ensure the Bank has policies and procedures for the Anti-Money Laundering and Terrorism Funding Prevention (Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme / APPU & PPT). 39. The BOD proposes written policy and procedure concerning APU & PPT. 40. The BOD ensures the implementation of APU & PPT in accordance with the prevailing laws and regulations. 41. The BOD ensures the unit who carry out policy and procedure of the APU & PPT Program apart from the unit who oversees its implementation. 42. The BOD assembles a special unit to implement the APU & PPT Program and/or appoint an official to responsible for the APU & PPT Program in Head Office. 43. The BOD supervises on the compliance of the unit who carries out the APU & PPT Program implementation. 44. The BOD ensures the Branch Office and Sub-Branch Office have employee(s) or official who perform a special unit function to implement the APU and PPT Program. 45. The BOD ensures the written policy and procedure of APU & PPT Program in line with
APU dan PPT sejalan dengan perubahan dan pengembangan produk, jasa, dan teknologi informasi Bank serta sesuai dengan perkembangan modus pencucian uang atau pendanaan terorisme. 46. Direksi memastikan bahwa seluruh karyawan Bank, khusus karyawan dari unit kerja yang berhubungan dengan nasabah dan karyawan baru telah mengikuti pelatihan yang berkaitan dengan Program APU dan PPT secara berkala.
the improvement and development of the Bank’s products, services, and information technology, and in accordance to the newest modus of money laundering and terrorism funding. 46. The BOD ensures all Bank employees, especially frontliners and new employees to participate in training related to APU & PPT Program periodically.
B. Rapat Direksi
B. Board of Directors Meeting
Pada periode tahun 2014 Direksi Bank telah menyelenggarakan 12 (dua belas) rapat Direksi (Board of Directors Meeting) dengan perincian kehadiran setiap anggota Direksi sebagai berikut:
The Bank’s Board of Directors convened 12 (twelve) Board of Directors (BOD) meetings throughout 2014 whose attendance at these meetings are as follows:
No.
Kehadiran Anggota Direksi Attendances of Members of the BOD
Tanggal Date David H.L. Yong *)
Irianto Kusumadjaja
Chisca Mirawati
1
6 Januari 2014 January 6, 2014
Hadir Attend
Hadir Attend
Hadir Attend
2
19 Februari 2014 February 19, 2014
-
Hadir Attend
Hadir Attend
3
3 Maret 2014 March 3, 2014
-
Hadir Attend
Hadir Attend
4
7 April 2014 April 7, 2014
-
Hadir Attend
Hadir Attend
5
5 Mei 2014 May 5, 2014
-
Hadir Attend
Hadir Attend
6
20 Juni 2014 June 20, 2014
-
Hadir Attend
Hadir Attend
7
11 Juli 2014 July 11, 2014
-
Hadir Attend
Hadir Attend
8
11 Agustus 2014 August 11, 2014
-
Hadir Attend
Hadir Attend
9
4 September 2014 September 4, 2014
-
Hadir Attend
Hadir Attend
10
6 Oktober 2014 October 6, 2014
-
Hadir Attend
Hadir Attend
11
5 Nopember 2014 November 5, 2014
-
Hadir Attend
Hadir Attend
12
2 Desember 2014 December 2, 2014
-
Hadir Attend
Hadir Attend
*) efektif mengundurkan diri sebagai Direktur Utama Bank per tanggal 28 Februari 2014 effectively resigned as a PresidentDirector of the Bank as of February 28, 2014
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
157
KOMITE-KOMITE DEWAN KOMISARIS
BOARD OF COMMISSIONERS COMMITTEES
Sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku khususnya Peraturan Bank Indonesia No.8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No.8/14/PBI/2006 tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/4/ PBI/2006 Tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum, yaitu dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris, telah dibentuk komite-komite Dewan Komisaris yang terdiri atas Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, dan Komite Remunerasi dan Nominasi.
In accordance with prevailing Bank Indonesia rules and regulations specifically Bank Indonesia Regulation No.8/4/PBI/2006 concerning Good Corporate Governance Implementation for Commercial Bank as amended through Bank Indonesia Regulation No.8/14/PBI/2006 concerning the Amendment of Bank Indonesia Regulation Number 8/4/PBI/2006 concerning Good Corporate Governance Implementation for Commercial Bank, which is within the context of supporting the effectiveness of implementing the role and responsibilities of the BOC, the BOC committees was formed that comprise of the Audit Committee, the Risk Oversight Committee, and the Remuneration and Nomination Committee.
A. Komite Audit
A. Audit Committee
Komite Audit Bank memiliki struktur keanggotaan sebagai berikut:
The structure of Audit Committee’s members consists of:
1. Ketua : Komisaris Independen 2. Anggota : Komisaris Independen 3. Anggota : Pihak Independen yang memiliki keahlian di bidang hukum atau perbankan 4. Anggota : Pihak Independen yang memiliki keahlian di bidang keuangan atau akuntansi
1. Chairman : Independent Commissioner 2. Member : Independent Commissioner 3. Member : Independent party with expertise in the field of law or banking 4. Member : Independent party with expertise in the field of finance and accounting
Per 31 Desember 2014 struktur keanggotaan Komite Audit Bank terdiri atas:
As of December 31, 2014, the members of the Bank’s Audit Committee are as follows:
1. Ketua : Crescentia Delima Kiswanti (C.D. Kiswanti), Komisaris Independen 2. Anggota : Daniel Faisal Iskandar (D.F. Iskandar), Komisaris Independen*) 3. Anggota : Toni Indartono (T. Indartono), Pihak Independen yang memiliki keahlian bidang perbankan 4. Anggota : Muhammad Afdhal Pamilih (M.A. Pamilih)**)
1. Chairman : Crescentia Delima Kiswanti (CD Kiswanti), Independent Commissioner 2. Member : Daniel Faisal Iskandar (D.F. Iskandar), Independent Commissioner*) 3. Member : Toni Indartono (T. Indartono), Independent banking expertise 5. Member : Muhammad Afdhal Pamilih (M.A. Pamilih)**)
*) efektif menjabat sebagai Komisaris Independen Bank per tanggal 3 Maret 2015. **) efektif mengundurkan diri sebagai Pihak Independen yang memiliki keahlian bidang keuangan per tanggal 5 Desember 2014.
*) effective from March 3, 2015 served as Bank’s Independent Commissioner.
Anggota Komite Audit Bank memiliki independensi dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, dan tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris,
Members of the Bank’s Audit Committee possess the independence to execute their tasks and responsibilities, and do not have any financial relationships, management, shareholding, and/or family relationships with the members of the BOC,
158
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
**) effectively resigned as an Independent Party with expertise in finance as of December 5, 2014.
Direksi dan/atau pemegang saham pengendali atau hubungan lain yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen.
the BOD and/or controlling shareholders or other relationships that may affect their ability to act independently.
Tugas dan tanggung jawab Komite Audit telah ditetapkan dalam Piagam Komite Audit yang disusun berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku yang meliputi antara lain:
The role and responsibilities of the Audit Committee are prescribed within the Audit Committee Charter, among others:
1. Memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal hal yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris, mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris, dan melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan Dewan Komisaris. 2. Melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksnaan audit serta pemantauan atas tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan pengendalian intern termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan. 3. Melakukan penelaahan atas keataatan perusahaan terhadap perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan perseroan. 4. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas Satuan Kerja Audit Intern (SKAI). 5. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap kesesuaian pelaksanaan audit oleh Kantor Akuntan Publik dengan standar audit yang berlaku. 6. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap kesesuaian laporan keuangan dengan standar akuntansi yang berlaku. 7. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan SKAI, akuntan publik, dan hasil pengawasan Bank Indonesia atau otoritas pengawasan lainnya.
1. Give opinion to the BOC regarding to reports or matters submitted by the BOD to the BOC, identify issues that require BOC’s attention, and perform other tasks related to the BOC.
8. Memberikan rekomendasi mengenai penunjukan akuntan publik dan Kantor Akuntan Publik kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham. 9. Melakukan penelaahan dan menyampaikan hasilnya kepada Dewan Komisaris atas laporan pengaduan yang terkait dengan perseroan. 10. Menelaah laporan pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) perseroan. 11. Menyampaikan laporan atas aktivitasnya kepada Dewan Komisaris secara berkala sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) bulan. 12. Membuat laporan tahunan pelaksanaan kegiatan Komite Audit kepada Dewan Komisaris.
2. Monitor and evaluate audit plans and work as well as monitor the follow up to the audit findings within the context of evaluating the adequacy of internal control including the adequacy of the financial reporting process. 3. Evaluate corporate compliance towards other rules and regulations related to the Bank’s activities. 4. Monitor and evaluate the work performed by the Internal Audit Unit (Satuan Kerja Audit Intern / SKAI). 5. Monitor and evaluate towards the auditing process by the Public Accounting Firm in accordance with the prevailing standard auditing. 6. Monitor and evaluate towards the financial statements in accordance with the prevailing standard financial statements. 7. Monitor and evaluate towards the implementation of the follow up by the BOD towards the audit findings submitted by the SKAI, the public accountant, and the supervisory results of Bank Indonesia and other regulatory agencies. 8. Provide its recommendation to the appointment of the public accounting firm to the BOC for submission to the GMS. 9. Review and submit the results to the BOC on complaint reports related to the Bank. 10. Review the implementation reports of the Bank’s Good Corporate Governance (GCG). 11. Submit activities report to the BOC periodically at least 1 time (once) in 3 (three) months. 12. Make an annual report of the Audit Committee’s activities to the BOC. Laporan Tahunan 2014 Annual Report
159
13. Membuat laporan kepada Dewan Komisaris atas setiap penugasan lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris.
13. Make a report to the BOC on any other assignment given by the BOC.
Berdasarkan Piagam Komite Audit telah ditetapkan pengaturan mengenai penyelenggaraan pertemuan (rapat) Komite Audit sebagai berikut:
The stipulation of Audit Committee’s meeting is prescribed in the Audit Committee Charter as follows:
1. Pertemuan (rapat) Komite Audit diselenggarakan sekurang-kurangnya 4 (empat) kali dalam periode 1 (satu) tahun, dan selambat-lambatnya 2 (dua) hari kerja sebelum rapat Komite Audit diadakan seluruh materi rapat yang dipersiapkan oleh Ketua Komite Audit dan/atau anggota Komite Audit telah didistribusikan kepada anggota Komite Audit. 2. Pertemuan (rapat) Komite Audit hanya dapat dilaksanakan apabila dihadiri oleh paling kurang 51% (lima puluh satu persen) dari jumlah anggota termasuk seorang Komisaris Independen dan Pihak Independen, dan dapat mengundang Direksi Bank atau pihak lain yang dianggap perlu oleh Komite Audit. 3. Keputusan pertemuan (rapat) Komite Audit dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat, kecual dalam hal tidak terjadi musyawarah mufakat maka pengambilan keputusan dilakuan berdasarkan suara terbanyak. 4. Hasil pertemuan (rapat) Komite Audit wajib dituangkan dalam keputusan rapat yang ditandatangani oleh Ketua Komite Audit dan sekurang-kurangnya 1 (satu) Pihak Independen. 5. Risalah pertemuan (rapat) Komite Audit yang ditandatangani oleh seluruh anggota Komite Audit yang menghadiri rapat wajib ditatausahakan oleh Komite Audit, dan selanjutnya diedarkan kepada seluruh anggota Komite Audit serta disampaikan kepada Dewan Komisaris. 6. Perbedaan pendapat (dissenting opinion) yang terjadi dalam pertemuan (rapat) Komite Audit wajib dicantumkan secara jelas dalam risalah rapat beserta alasan perbedaan pendapat tersebut.
1. To be convened at least 4 (four) times in a period of 1 (one) year, and all materials for the meeting that will be prepared by the Chairman of the Audit Committee must be distributed to the members of the Audit Committee no later than 2 (two) working days prior to the Audit Committee meeting.
No.
2. Should only be convened if it is attended by at least 51% (fifty one percent) of its members that includes an Independent Commissioner and Independent Party, and can invite the Bank’s BOD or other parties as deemed necessary by the Audit Committee. 3. The decision should be made based on consensus, except when a consensus is not reached therefore decision will be made based on a majority vote.
4. Meeting result must be documented in a decision that is signed by the Chairman of the Audit Committee and at least 1 (one) Independent Member. 5.
The minutes of meeting that is signed by all attending members of the Audit Committee shall be administered by the Audit Committee, and subsequently circulated to all members of the Audit Committee and submitted to the BOC.
6. Dissenting opinion that occurs within the Audit Committee meeting shall be clearly documented within the minutes of meeting along with the reasons for the dissenting opinion.
Kehadiran Anggota Komite Audit Attendance at the Audit Committee Meeting
Tanggal Date C.D. Kiswanti
M.A. Pamilih
T. Indartono
D.F. Iskandar
1
22 Mei 2014 May 22, 2014
Hadir Attend
Hadir Attend
Hadir Attend
-
2
20 Agustus 2014 August 20, 2014
Hadir Attend
Hadir Attend
Hadir Attend
Hadir Attend
3
17 September 2014 September 17, 2014
Hadir Attend
Hadir Attend
Hadir Attend
Hadir Attend
4
19 Nopember 2014 November 19, 2014
Hadir Attend
Hadir Attend
Hadir Attend
Hadir Attend
160
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Program Kerja Komite Audit periode tahun 2014 dan realisasinya: Work Programs and realizations of the Audit Committee in 2014 are:
No.
1
2
Program Kerja Komite Audit The Audit Committee’s Work Program
Realisasi Accomplishment
Keterangan Notes
Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan rencana kerja audit intern khususnya terkait audit teknologi informasi dan proses perkreditan.
Terealisasi
Rapat Komite Audit tanggal 22 Mei 2014: Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) telah menyampaikan update penunjukan auditor eksternal untuk membantu SKAI dalam melaksanakan audit teknologi informasi Bank, dan update hasil pemeriksaan terhadap proses perkreditan terkait kredit bermasalah.
Monitor and evaluate the implementation of audit plans pertaining to the audit of information technology and credit process.
Achieved
Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan rencana kerja audit intern khususnya terkait pelaksanaan audit penerapan manajemen risiko Bank.
Monitor and evaluate the implementation of audit plans pertaining to the audit of risk management application.
Terealisasi
Achieved
The Audit Committee Meeting on May 22, 2014: Internal Audit Unit (Satuan Kerja Audit Intern / SKAI) reported the update of the appointment of external auditor to help the SKAI in auditing the Bank’s information technology, and the examination report of credit process pertaining to the nonperforming loan.
Rapat Komite Audit tanggal 20 Agustus 2014: Komite Audit merekomendasikan pelaksanaan pengujian kesiapan sistem Business Continuity Management (BCM), dan meningkatkan kualitas ‘tools’ analisis kredit termasuk melakukan peninjauan kembali aturan mengenai analisis kredit dan prosedur memutus kredit. The Audit Committee Meeting on April 9, 2013: The Audit Committee recommended the readiness test of Business Continuity Management (BCM), and improved the quality of the credit analysis tools, including a review of credit analysis rules and loan approval procedures.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
161
No.
3
Program Kerja Komite Audit The Audit Committee’s Work Program Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas Satuan Kerja Audit Intern (SKAI).
Realisasi Accomplishment Terealisasi
Keterangan Notes Rapat Komite Audit tanggal 17 September 2014: Komite Audit merekomendasikan kepada SKAI untuk melakukan kajian ‘root cause analysis’ agar perbaikan operasional Bank terkait hasil temuan audit lebih terarah dan menyeluruh. Komite Audit juga merekomendasikan dilaksanakan pelatihan mengenai internal audit, internal control, dan risk awareness kepada seluruh satuan kerja Bank. Komite Audit juga merekomendasikan kepada SKAI untuk menyusun panduan metodologi serta prosedur audit internal yang komprehensif, mulai dari metodologi, pengkajian, eksekusi, hingga pelaporannya.
Monitoring and evaluating the implementation of the SKAI’s task.
Achieved
The Audit Committee meeting on September 17, 2014: The Audit Committee recommended the SKAI to assess ‘root cause analysis’ to improve the Bank’s operations related to the audit findings to be more focused and thorough The Audit Committee also recommended training program on internal audit, internal control, and risk awareness to all units of the Bank. The Audit Committee also recommended the SKAI to compose a methodological guidance and a comprehensive internal audit procedure, comprising: methodology, assessment, execution, to reporting.
4
162
Memberikan rekomendasi mengenai penunjukan akuntan publik dan Kantor Akuntan Publik kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham.
Terealisasi
Rapat Komite Audit tanggal 19 Nopember 2014: Komite Audit akan melakukan pembahasan mengenai penunjukan Kantor Akuntan Publik yang akan melakukan audit terhadap kinerja fungsi audit internal dan akan menyampaikan merekomendasinya kepada pemegang saham melalui Dewan Komisaris.
Provide recommendations regarding the appointment of a public accountant and Public Accounting Firm to the BOC to be submitted to the GMS.
Achieved
The Audit Committee Meeting on Noveber 19, 2014: The Audit Committee will set discussion for the appointment of Public Accounting Firm to audit the performance of the internal audit function and will give recommendations to shareholders through BOC.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
B. Komite Pemantau Risiko
B. Risk Oversight Committee
Komite Pemantau Risiko Bank memiliki struktur keanggotaan sebagai berikut:
The structure of Risk Oversight Committee’s members consists of:
1. Ketua : Komisaris Independen 2. Anggota : Komisaris Independen 3. Anggota : Presiden Komisaris 4. Anggota : Pihak Independen yang memiliki keahlian di bidang hukum atau perbankan 5. Anggota : Pihak Independen yang memiliki keahlian di bidang keuangan atau akuntansi
1. Chairman : Independent Commissioner 2. Member : Independent Commissioner 3. Member : President Commissioner 4. Member : Independent party with expertise in the field of law or banking 5. Member : Independent party with expertise in the field of finance and accounting
Per 31 Desember 2014 struktur keanggotaan Komite Pemantau Risiko Bank terdiri atas: 1. Ketua : Daniel Faisal Iskandar (D.F. Iskandar), Komisaris Independen*) 2. Anggota : Crescentia Delima Kiswanti (C.D. Kiswanti), Komisaris Independen 3. Anggota : Stephen Mitchell (S Mitchell), Presiden Komisaris 4. Anggota : Toni Indartono (T Indartono), Pihak Independen yang memiliki keahlian bidang perbankan 5. Anggota : Muhammad Afdhal Pamilih (M.A. Pamilih)**)
As of December 31, 2014, the members of the Bank’s Risk Oversight Committee are as follows: 1. Chairman : Daniel Faisal Iskandar (D.F. Iskandar), Independent Commissioner*) 2. Member : Crescentia Delima Kiswanti (CD Kiswanti), Independent Commissioner 3. Member : Stephen Mitchell (S Mitchell), President Commissioner 4. Member : Toni Indartono (T. Indartono), Independent banking expertise 5. Member : Muhammad Afdhal Pamilih (M.A. Pamilih)**)
*) efektif menjabat sebagai Komisaris Independen Bank per tanggal 3 Maret 2015 **) efektif mengundurkan diri sebagai Pihak Independen yang memiliki keahlian bidang keuangan per tanggal 5 Desember 2014
*) effective from March 3, 2015 served as Bank’s Independent Commissioner
Anggota Komite Pemantau Risiko Bank memiliki independensi dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, dan tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/ atau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan/atau pemegang saham pengendali atau hubungan lain yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen.
Members of the Bank’s Risk Oversight Committee possess the independence to execute their tasks and responsibilities, and do not have any financial relationships, management, shareholding, and/ or family relationships with the members of the BOC, the BOD and/or controlling shareholders or other relationships that may affect their ability to act independently.
Tugas dan tanggung jawab Komite Pemantau Risiko telah ditetapkan dalam Piagam Komite Pemantau Risiko yang disusun berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku yang meliputi antara lain:
The role and responsibilities of the Risk Oversight Committee are prescribed in the Risk Oversight Committee Charter in accordance to the prevailing laws and regulations, among others:
1. 2.
1. Give recommendations to BOC on the evaluation result of the risk management policy in accordance with its implementation.
Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris atas hasil evaluasi tentang kesesuaian antara kebijakan manajemen risiko Bank dengan pelaksanaannya. Memberikan rekomendasi kepada Dewan
**) effectively resigned as an Independent Party with expertise in finance as of December 5, 2014
2. Give recommendations to BOC on Laporan Tahunan 2014 Annual Report
163
Komisaris atas hasil pemantauan dan evaluasi tentang pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko Bank. 3. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris tentang kebijakan manajemen risiko termasuk strategi dan kerangka manajemen risiko yang ditetapkan sesuai dengan tingkat risiko yang akan diambil (risk appetite) dan toleransi risiko (risk tolerance) Bank. 4. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan manajemen risiko dan strategi manajemen risiko paling kurang satu kali dalam satu tahun atau dalam frekuensi yang lebih sering dalam hal terdapat perubahan faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan usaha Bank secara signifikan. 5. Memantau dan mengevaluasi pertanggungjawaban Direksi dan memberikan arahan perbaikan atas pelaksanaan kebijakan manajemen risiko secara berkala. Evaluasi dilakukan dalam rangka memastikan bahwa Direksi mengelola aktivitas dan risiko Bank secara efektif. 6. Menyampaikan laporan kepada Dewan Komisaris dengan tembusan kepada Direksi Bank secara berkala.
the monitoring and evaluation output on the performance of Risk Management Committee’s and the Bank’s Risk Management Unit. 3. Give recommendations to BOC on risk management policy including its strategy and framework established in accordance with the Bank’s risk appetite and risk tolerance.
4. Monitor and evaluate the implementation of risk management policy and risk management strategy at least once a year or more depending on factors that may significantly influence the Bank’s business activities. 5.
Monitor and evaluate the BOD’s responsibility and periodically provide guidance to improve risk management implementation. Evaluation is carried out to ensure that the BOD effectively manages the Bank’s activities and risks
6. Periodically submit a report to the BOC and forward a copy to the Bank’s BOD.
Berdasarkan Piagam Komite Pemantau Risiko ditetapkan pengaturan mengenai penyelenggaraan pertemuan (rapat) Komite Pemantau Risiko sebagai berikut:
The stipulation of Risk Oversight Committee’s meeting is prescribed in the Risk Oversight Committee Charter as follows:
1. Rapat Komite Pemantau Risiko diselenggarakan sekurang-kurangnya 2 (dua) kali dalam periode 1 (satu) tahun atau sesuai dengan kebutuhan Bank. 2. Rapat Komite Pemantau Risiko hanya dapat dilaksanakan apabila dihadiri oleh paling kurang 51% (lima puluh satu persen) dari jumlah anggota Komite Pemantau Risiko termasuk seorang Komisaris Independen dan seorang Pihak Independen. 3. Keputusan rapat Komite Pemantau Risiko dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat, dan dalam hal tidak terjadi musyawarah mufakat maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak. 4. Peserta rapat Komite Pemantau Risiko dapat menyatakan pendapat yang berbeda (dissenting in part) atau sama dengan hasil keputusan rapat untuk alasan yang berbeda (concurring in part). 5. Setiap perbedaan pendapat dalam rapat Komite Pemantau Risiko harus ditulis dengan jelas dalam risalah rapat beserta alasannya. 6. Hasil rapat Komite Pemantau Risiko harus didokumentasikan dengan baik dalam bentuk risalah rapat.
1. To be held at least 2 (two) times within a period of 1 (one) year or as required by the Bank.
164
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
2.
Should only be convened if it is attended by at least 51% (fifty one percent) of the total members of the Risk Oversight Committee including an Independent Commissioner and an Independent Member.
3.
The decision should be made based on consensus, and in the event a consensus is not achieved therefore, the decision shall be made based on a majority vote.
4. 5. 6.
Meeting participants can express dissenting opinions (dissenting in part) or the same as that decided within the meeting for different reasons (concurring in part). Every dissenting opinion must be clearly documented in writing within the minutes of meeting along with its reasons. Meeting result must be well documented in a minutes of meeting.
No.
Kehadiran Anggota Komite Pemantau Risiko Attendances of Members of the Risk Oversight Committee
Tanggal Date
C.D. Kiswanti
D.F. Iskandar
S Mitchell
M.A. Pamilih
T. Indartono
1
22 Mei 2014 May 22, 2014
Hadir Attend
-
Hadir Attend
Hadir Attend
Hadir Attend
2
18 Juni 2014 June 18, 2014
Hadir Attend
Hadir Attend
Hadir Attend
Hadir Attend
Hadir Attend
3
16 Juli 2014 July 16, 2014
Hadir Attend
Hadir Attend
Hadir *) Attend *)
Hadir Attend
Hadir Attend
4
20 Agustus 2014 August 20, 2014
Hadir Attend
Hadir Attend
Hadir Attend
Hadir Attend
Hadir Attend
5
17 September 2014 September 17, 2014
Hadir Attend
Hadir Attend
Hadir *) Attend *)
Hadir Attend
Hadir Attend
6
19 Nopember 2014 November 19, 2014
Hadir Attend
Hadir Attend
Hadir *) Attend *)
-
Hadir Attend
7
16 Desember 2014 December 16, 2014
Hadir *) Attend *)
Hadir Attend
Hadir Attend
-
Hadir Attend
*) teleconference
Program Kerja Komite Pemantau Risiko periode tahun 2014 dan realisasinya: Work program and realizations of the Risk Oversight Committee in 2014 are:
No.
1
Program Kerja Komite Pemantau Risiko Work program and realizations of the Risk Oversight Committee Memantau dan mengevaluasi pertanggungjawaban Direksi dan memberikan arahan perbaikan atas pelaksanaan kebijakan manajemen risiko secara berkala. Evaluasi dilakukan dalam rangka memastikan bahwa Direksi mengelola aktivitas dan risiko Bank secara efektif
Monitor and evaluate the BOD’s responsibility and periodically provide guidance to improve risk management implementation. Evaluation is carried out to ensure that the BOD effectively manages the Bank’s activities and risks.
Realisasi Accomplishment
Keterangan Note
Terealisasi
Rapat Komite Pemantau Risiko tanggal 22 Mei 2014 merekomendasikan kepada Direksi Bank: 1. Mengurangi tingkat konsentrasi pendanaan pada nasabah tertentu guna mengurangi risiko likuiditas. 2. Mengupayakan perolehan pendanaan melalui pinjaman bilateral jangka menengah dan panjang khususnya dari lembaga/kreditur luar negeri. 3. Meningkatkan pengelolaan risiko kredit melalui perencanaan mitigasi risiko yang lebih baik.
Achieved
The Risk Monitoring Committee on May 22, 2014 recommended to the Bank’s BOD: 1. To reduce the concentration level of funding on certain customers in order to reduce liquidity risk. 2. To seek funding acquisition through medium and long term bilateral loans, especially from the foreign institutions/ creditors. 3. To improve credit risk management through better risk mitigation planning.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
165
No.
2
Program Kerja Komite Pemantau Risiko Work program and realizations of the Risk Oversight Committee
Realisasi Accomplishment
Keterangan Note
Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan manajemen risiko dan strategi manajemen risiko paling kurang satu kali dalam satu tahun atau dalam frekuensi yang lebih sering dalam hal terdapat perubahan faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan usaha Bank secara signifikan.
Terealisasi
Rapat Komite Pemantau Risiko tanggal 18 Juni 2014 merekomendasikan kepada Direksi Bank: 1. Melakukan pengelolaan nasabah hapus buku dengan lebih baik dan mengupayakan recovery dari penjualan aset debitur. 2. Meningkatkan likuiditas Bank khususnya dari pendanaan nasabah institutional.
Monitor and evaluate the implementation of risk monitoring policy and risk management strategy at least once a year or more depending on factors that may significantly influence the Bank’s business activities.
Achieved
The Risk Monitoring Committee on June 18, 2014 recommended to the Bank’s BOD: 1. To do better management on the write off customers and to seek recovery from the sales of debtor’s assets. 2. To increase Bank’s liquidity particularly from the funds of institutional customers. Rapat Komite Pemantau Risiko tanggal 16 Juli 2014 merekomendasikan kepada Direksi Bank: 1. Memprioritaskan pengelolaan risiko likuiditas Bank guna menjaga kepercayaan nasabah. 2. Melakukan kajian lebih mendalam aspek risiko hukum dari jaminan yang diberikan oleh debitur. The Risk Monitoring Committee on July 16, 2014 recommended to the Bank’s BOD: 1. To prioritize Bank’s liquidity risk management to maintain customer’s trust. 2. To do deeper review on the legal risk aspect of the collaterals given by the debtors. Rapat Komite Pemantau Risiko tanggal 20 Agustus 2014 merekomendasikan kepada Direksi Bank 1. Dalam hal tingkat risiko likuiditas telah dapat dikelola dengan lebih baik maka Bank dapat melakukan ekspansi penyediaan dana kepada nasabah institusi. 2. Meningkatkan kualitas analisis dan penilaian proposal kredit dari nasabah. 3. Melakukan evaluasi terhadap kinerja setiap jaringan kantor Bank. The Risk Monitoring Committee on August 20, 2014 recommended to the Bank’s BOD: 1. In terms of the liquidity risk level can be managed better, then the Bank can expand the provision of funds to institutional customers. 2. To improve the quality of the analysis and assessment of customers’ credit proposals. 3. To evaluate the performance of each branch office of the Bank.
166
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
C. Komite Remunerasi dan Nominasi
C. Remuneration and Nomination Committee
Komite Remunerasi dan Nominasi Bank memiliki struktur keanggotaan sebagai berikut:
The structure of Remuneration and Nomination Committee’s members consists of:
1. Ketua : Komisaris Independen 2. Anggota : Komisaris Independen 3. Anggota : Presiden Komisaris 4. Anggota : Kepala Divisi Sumber Daya Manusia
1. Chairman : Independent Commissioner 2. Member : Independent Commissioner 3. Member : President Commissioner 4. Member : Human Resources Division Head
Per 31 Desember 2014 struktur keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi Bank terdiri atas:
As of December 31, 2014, the members of the Bank’s Remuneration and Nomination Committee are as follows:
1. Ketua : Daniel Faisal Iskandar (D.F. Iskandar), Komisaris Independen*) 2. Anggota : Crescentia Delima Kiswanti (C.D. Kiswanti), Komisaris Independen 3. Anggota : Stephen Mitchell (S Mitchell), Presiden Komisaris 4. Anggota : Gede Ari Wibawa (G.A. Wibawa), Kepala Divisi Sumber Daya Manusia
1. Chairman : Daniel Faisal Iskandar (D.F. Iskandar), Independent Commissioner*) 2. Member : Crescentia Delima Kiswanti (CD Kiswanti), Independent Commissioner 3. Member : Stephen Mitchell (S Mitchell), President Commissioner 4. Member : Gede Ari Wibawa (G.A. Wibawa), Human Resources Division Head
*) efektif menjabat sebagai Komisaris Independen Bank per tanggal 3 Maret 2015
*) effective from March 3, 2015 served as Bank’s Independent Commissioner
Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi Bank memiliki independensi dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, dan tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan/atau pemegang saham pengendali atau hubungan lain yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen.
Members of the Bank’s Remuneration and Nomination Committee possess the independence to execute their tasks and responsibilities, and do not have any financial relationships, management, shareholding, and/or family relationships with the members of the BOC, the BOD and/or controlling shareholders or other relationships that may affect their ability to act independently.
Tugas dan tanggung jawab Komite Remunerasi dan Nominasi telah ditetapkan dalam Piagam Komite Remunerasi dan Nominasi yang disusun berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku yang meliputi antara lain:
The role and responsibilities of the Remuneration and Nomination Committee are prescribed in the Remuneration and Nomination Committee Charter in accordance to the prevailing laws and regulations, among others:
1. 2. 3. 4.
1. Prepare, implement, and analyze the criteria and procedures for the nomination of candidates for the Bank’s Commissioners and Directors. 2. Identify the BOD candidates, both from internal and external, and the qualified Commissioner candidates to be nominated / appointed as a member of the Bank’s BOD or BOC. 3. Assist the BOC in proposing appropriate remuneration system for the member of the Bank’s BOC and BOD. 4. Prepare a concept and analysis relating to the functions of the Bank’s Remuneration
Mempersiapkan, melaksanakan, dan menganalisa kriteria dan prosedur nominasi bagi calon Komisaris dan Direksi Bank. Mengidentifikasi calon anggota Direksi, baik dari dalam maupun luar, dan calon Komisaris yang memenuhi syarat dicalonkan/ditunjuk sebagai anggota Direksi atau Dewan Komisaris Bank. Membantu Dewan Komisaris dalam mengusulkan sistem remunerasi yang sesuai untuk anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi Bank. Mempersiapkan konsep dan analisis yang berkaitan dengan fungsi Komite Remunerasi
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
167
dan Nominasi Bank. 5. Membantu Dewan Komisaris dalam memberikan rekomendasi tentang jumlah anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi Bank. 6. Mengadministrasikan data calon anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Bank. 7. Memastikan bahwa kebijakan remunerasi selaras dengan kinerja keuangan dan pencadangan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, kinerja individu, peer bank, pertimbangan strategi jangka panjang Bank, dan hasil evaluasi kebijakan remunerasi Bank. 8. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai hal-hal sebagai berikut: a. Kebijakan remunerasi anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham. b. Remunerasi kebijakan pejabat eksekutif dan karyawan untuk disampaikan kepada Direksi. c. Mempersiapkan dan memberikan rekomendasi mengenai sistem dan prosedur pemilihan dan/atau menggantikan anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham. d. Menyerahkan rekomendasi mengenai calon anggota Dewan Komisaris dan/ atau anggota Direksi untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham. e. Memberikan rekomendasi mengenai Pihak Independen yang akan ditunjuk dan diangkat menjadi anggota komite komite Dewan Komisaris Bank.
5. 6. 7.
and Nomination Committee. Assist the BOC in providing recommendations on the number of members of the Bank’s BOC and BOD. Administer the data of the candidates of the Bank's BOC and BOD members. Ensure the remuneration policy in line with the financial performance and provisioning as stipulated in the prevailing laws and regulations, the performance of the individual, peer banks, the Bank’s long-term strategic considerations, and the evaluation report of the Bank's remuneration policy.
8. Provide recommendations to the BOC regarding the following matters: a. The remuneration policy of members of BOC and members of the BOD to be submitted to the GMS. b. The remuneration policy of the executives and employees to be submitted to the BOD. c. Prepare and provide recommendations regarding the system and procedure the selection and/or replacement of members of the BOC and members of the BOD to the BOC to be submitted to the GMS.
d. Submit recommendation regarding prospective members of the BOC and/or members of the BOD for submission to the GMS. e. Provide recommendations to the Independent Member that will be selected and appointed to become member of the BOC committees of the Bank.
Berdasarkan Piagam Komite Remunerasi dan Nominasi telah ditetapkan pengaturan mengenai penyelenggaraan pertemuan (rapat) Komite Remunerasi dan Nominasi sebagai berikut:
The stipulation of Remuneration and Nomination Committee’s meeting is prescribed in the Remuneration and Nomination Committee Charter as follows:
1. Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi diselenggarakan sekurang-kurangnya 2 (dua) kali dalam periode 1 (satu) tahun, atau sesuai dengan kebutuhan Bank. 2. Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi hanya dapat diselenggarakan apabila dihadiri oleh tidak kurang dari 51% (lima puluh satu persen) dari jumlah anggota dan mencakup Komisaris Independen dan Kepala Divisi Sumber Daya Manusia Bank. 3. Keputusan rapat Komite Remunerasi dan Nominasi diambil secara bulat, dan apabila tidak memungkinkan maka pengambilan keputusan dilakukan melalui suara terbanyak.
1. To be held at least 2 (two) times within a period of 1 (one) year, or in accordance with the Bank’s needs.
168
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
2.
Should only be held if it is attended by at least 51% (fifty one percent) of the total members and include the Independent Commissioner and the Bank’s Human Resources Division Head.
3. The decision of the meeting will be made unanimously, and if not possible, the decision will be made by voting.
Tanggal Date
No.
Kehadiran Anggota Komite Audit Attendance of Members of the Remuneration and Nomination Committee C.D. Kiswanti
S Mitchell
G.A. Wibawa
D.F. Iskandar
1
18 Februari 2014 February 18, 2014
Hadir Attend
Hadir Attend
Hadir *) Attend *)
Hadir Attend
2
22 Mei 2014 May 22, 2014
Hadir Attend
Hadir Attend
Hadir Attend
-
3
20 Agustus 2014 August 20, 2014
Hadir Attend
Hadir Attend
Hadir Attend
Hadir Attend
4
14 Oktober 2014 October 15, 2014
Hadir Attend
Hadir Attend
Hadir Attend
Hadir Attend
5
4 Nopember 2014 November 4 2014
Hadir Attend
Hadir Attend
Hadir Attend
Hadir Attend
6
28 Nopember 2014 November 28, 2014
Hadir Attend
Hadir Attend
Hadir Attend
Hadir Attend
*) teleconference
Program Kerja Komite Remunerasi dan Nominasi periode tahun 2014 dan realisasinya: Work Program and realizations of the Remuneration and Nomination Committee in 2014 are:
No.
1
2
Program Kerja Komite Remunerasi dan Nominasi Work Program and realizations of the Remuneration and Nomination Committee Merekomendasikan remunerasi insentif jangka panjang Long-term Incentive Compensation Plan (LTICP) kepada anggota Direksi dan Dewan Komisaris.
Realisasi Accomplishment
Keterangan Note
Terealisasi
Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi tanggal 18 Februari 2014 merekomendasikan pembayaran remunerasi LTICP oleh Bank kepada anggota Direksi yang menjabat pada tahun 2010, dan merekomendasikan penambahan remunerasi kepada anggota Dewan Komisaris kepada RUPS.
Recommend the Long-term Incentive Compensation Plan (LTICP) to members of the BOD and BOC.
Achieved
Remuneration and Nomination Committee meeting on February 18, 2014 recommended the payment of LTICP remuneration by the Bank to the members of the BOD appointed in 2010, and recommended the addition of the remuneration to the BOC to the GMS.
Merekomendasikan pemenuhan keanggotaan Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko kepada Dewan Komisaris (Governance Structure).
Terealisasi
Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi tanggal 18 Februari 2014 merekomendasikan Sdr. Toni Indartono dan Sdr. Muhammad Afdal Pamilih sebagai calon anggota Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko.
Recommend the membership fulfillment of the Audit Committee and Risk Oversight Committee to the BOC (Governance Structure).
Achieved
Remuneration and Nomination Committee meeting on February 18, 2014 recommended Mr. Toni Indartono and Mr. Muhammad Afdal Pamilih as candidates for the member of the Audit Committee and Risk Oversight Committee.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
169
No.
3
Program Kerja Komite Remunerasi dan Nominasi Work Program and realizations of the Remuneration and Nomination Committee Merekomendasikan remunerasi yang diberikan Bank kepada Dewan Komisaris.
Recommend the remuneration from the Bank to the BOC.
4
Merekomendasikan remunerasi yang diberikan Bank kepada Direksi dan pengangkatan kembali Direktur Bank.
Recommend the remuneration from the Bank to the BOD and reappointment of the Bank’s Director.
Realisasi Accomplishment
Keterangan Note
Terealisasi
Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi tanggal 22 Mei 2014 dan tanggal 4 Nopember 2014 merekomendasikan perubahan remunerasi kepada Komisaris Independen Bank.
Achieved
Terealisasi
Achieved
Remuneration and Nomination Committee meeting on May 22, 2014 and November 4, 2014 recommended the remuneration changes of the Bank’s Independent Commissioners.
Komite Remunerasi berdasarkan rekomendasi tertanggal 14 Oktober 2014 dan tanggal 28 Nopember 2014 telah merekomendasikan remunerasi yang diberikan kepada calon Direktur Utama dan pengangkatan kembali Sdr. Irianto Kusumadjaja sebagai Direktur Bank. Remuneration Committee based on the recommendation on October 14, 2014 and November 28, 2014 has recommended the remuneration given to the candidate of the President Director and the reappointment of Mr. Irianto Kusumadjaja as Bank’s Director.
PENERAPAN FUNGSI KEPATUHAN, AUDIT INTERN DAN AUDIT EKSTERN
IMPLEMENTATION OF COMPLIANCE, INTERNAL AUDIT AND EXTERNAL AUDIT FUNCTIONS
A. Fungsi Kepatuhan
A. Compliance Function
Selama periode tahun 2014 Bank telah memenuhi seluruh ketentuan perundang-undangan Bank Indonesia yang berlaku serta ketentuan-ketentuan lainnya yang diterbitkan oleh otoritas yang berwenang. Demikian pula dengan pemenuhan komitmen Bank kepada Otoritas Jasa Keuangan selama periode tahun 2014 telah diselesaikan sepenuhnya.
Throughout 2014, the Bank fulfilled all prevailing rules and regulations issued by Bank Indonesia and other authorities. Similarly, the Bank also fulfilled its commitment to the Indonesia Financial Services Authority (OJK) for the period 2014 has been solved completely.
Tingkat kepatuhan Bank terhadap ketentuan perundang-undangan yang berlaku secara terus menerus ditingkatkan dari waktu ke waktu, baik melalui pengkinian dan peningkatan kualitas kebijakan dan prosedur operasional Bank sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan disesuaikan dengan karakteristik dan model bisnis Bank, serta melalui pemantauan pelaksanaan setiap kebijakan dan prosedur yang berlaku oleh setiap satuan kerja Bank.
The Bank’s level of compliance towards prevailing rules and regulations was intensified from time to time, both by updating and improving the Bank’s policy and operational procedures in line with the prevailing rules and regulations and by adjusting it with the Bank’s characteristics and business model as well as by overseeing the application of the Bank’s operational policy and procedure by every unit within the Bank’s organization.
170
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Kode Etik Kepatuhan Bank:
Bank’s Compliance Code of Ethics:
Prinsip 1, Menjunjung tinggi integritas (integrity).
Principle 1, Upholding high integrity (integrity).
Prinsip 2, Melaksanakan tugas dengan baik, teliti, dan bertanggung jawab, baik kepada rekan kerja maupun nasabah dan rekanan (care and diligence).
Principle 2, Effectively implementing tasks thoroughly and responsibly, both for colleagues, customers and partners (care and diligence).
Prinsip 3, Melakukan pengelolaan dan pengendalian terhadap setiap kegiatan usaha/aktivitas dengan efektif (management and control).
Principle 3, Effectively managing and controlling every activity/business activity (management and control).
Prinsip 4, Memperhatikan ketentuan kewajaran dan standar yang berlaku di lingkungan usaha (market conduct).
Principle 4, Adopting prevailing standards and regulations on fairness within the working environment (market conduct).
Prinsip 5, Memberikan layanan yang wajar kepada nasabah dan rekanan, termasuk pemberian informasi yang dibutuhkan dan dalam berkomunikasi dengan nasabah, sesuai ketentuan yang berlaku (fair treatment).
Principle 5, Providing fair services to customers and partners alike, which includes providing the required information and communicating with employees in accordance with prevailing rules and regulations (fair treatment).
Prinsip 6, Mengelola konflik kepentingan dengan baik, antara Bank dengan nasabah dan/atau rekanan dan antara nasabah dan/atau rekanan satu dengan yang lain (manage conflict of interest).
Principle 6, Effectively managing conflict of interest between the Bank and customers and/ or partners and between customers and/or among partners (manage conflict of interest).
Prinsip 7, Memberikan informasi secara lengkap dan melaksanakan setiap komitmen Bank kepada otoritas pengawas dengan baik (open and co-operative to regulators).
Principle 7, Providing full information and fulfill each of the Bank’s commitment to the regulators (open and co-operative to regulators).
B. Fungsi Audit Intern
B. Internal Audit Function
Dalam rangka pelaksanaan fungsi audit intern Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) telah menyusun rencana kerja audit selama periode tahun 2014 dengan memperhatikan tingkat risiko yang dihadapi Bank sesuai model bisnis dan perkembangan lingkungan bisnis dan lingkungan ekonomi dengan fokus pemeriksaan pada bidang perkreditan dan penerapan manajemen risiko kredit dan manajemen risiko likuiditas.
In terms of implementing the internal audit functions, the SKAI has prepared the audit work plan for 2014, which takes into account the Bank’s risk level in accordance with the business model and changes to the business and economic environment with focus on examining credit as well as managing credit risk and liquidity risk.
Dalam pelaksanaannya, SKAI telah dapat menyelesaikan seluruh tahapan proses audit secara efektif dan telah memberikan rekomendasi kepada satuan kerja yang bertanggung jawab terhadap permasalahan yang ditemukan dalam proses pemeriksaan. Selanjutnya terhadap rekomendasi tersebut telah ditindaklanjuti guna meningkatkan kualitas pengelolaan perkreditan dan penerapan manajemen risiko Bank secara keseluruhan.
In the implementation, the SKAI has completed all phases of the audit process effectively and has recommended to the unit that is responsible for the problems found in the inspection process. Furthermore, these recommendations have been followed up in order to improve the Bank’s credit management quality and risk management implementation thoroughly.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
171
Berikut ini adalah rencana kerja dan realisasi audit yang dilaksanakan oleh Satuan Kerja Audit Intern selama periode tahun 2014:
The following is the SKAI’s work plan and accomplishments throughout the 2014 period:
RENCANA AUDIT TAHUN 2014 2014 AUDIT PLAN PERIODE PERIOD
Maret March
April
Mei May
Juni June
SATUAN KERJA UNIT
LOKASI LOCATION
PERIODE PERIOD
LOKASI LOCATION
STATUS STATUS
KETERANGAN NOTE
Tresuri Treasury
Kantor Pusat Head Office
Desember December
Kantor Pusat Head Office
Terealisir Achieved
-
SKMR Risk Management Unit
Kantor Pusat Head Office
Juni June
Kantor Pusat Head Office
Terealisir Achieved
-
Audit KPO Jakarta Audit – Operational Head Office Jakarta
KPO Jakarta Operational Head Office Jakarta
-
-
Tidak Terealisir Not Achieved
Karena adanya pelaksanaan audit khusus kredit bermasalah untuk seluruh Cabang Due to the implementation of special audit to NPL for all branch offices Karena adanya pelaksanaan audit khusus kredit bermasalah untuk seluruh Cabang
Kredit Cabang Semarang Credit – Semarang Branch
Cabang Semarang Semarang Branch
-
Audit IT -Tahunan IT Audit Annualy
Kantor Pusat Head Office
Oktober October
Kantor Pusat Head Office
Terealisir Achieved
-
Audit IT – 3 Tahunan (CBS) IT Audit – 3-yearly (CBS)
Kantor Pusat Head Office
Oktober October
Kantor Pusat Head Office
Terealisir Achieved
-
SKN-BI
Kantor Pusat dan Cabang Head Office and Branch Offices
November
Kantor Pusat dan Cabang Head Office and Branch Offices
Terealisir Achieved
-
BI-RTGS
Kantor Pusat Head Office
November
Kantor Pusat Head Office
Terealisir Achieved
November
172
REALISASI AUDIT TAHUN 2014 2014 AUDIT ACCOMPLISHMENTS
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
-
Tidak Terealisir Not Achieved
Due to the implementation of special audit to NPL for all branch offices
-
C. Fungsi Audit Ekstern
C. External Audit Function
Sesuai keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) perseroan pada tanggal 19 Mei 2014 telah ditunjuk Kantor Akuntan Publik Doktorandus J. Tanzil & Rekan (Kantor Akuntan Publik Hendrawinata Eddy Siddharta & Tanzil atau Kreston Indonesia) dengan Akuntan Publik Ary Daniel Hartanto, CPA, yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan, sebagai auditor ektern Bank untuk melakukan audit dan menerbitkan laporan audit atas laporan keuangan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 berdasarkan Perjanjian Kerja No.ARY/MTS/BADR/ PRP-14 tanggal 16 Juni 2014.
In accordance with the Decision of the Bank’s 2014 General Meeting of Shareholders, the Public Accounting Firm (Kantor Akuntan Publik / KAP) of Doktorandus J. Tanzil & Partners (KAP Hendrawinata Eddy Siddharta & Tanzil or Kreston Indonesia) along with the Public Accountant of Ary Daniel Hartanto, CPA duly registered with Indonesia Financial Services Authority (OJK), was appointed as the Bank’s external auditor that will audit and publish the audit report for financial statements for the period ending on December 31, 2014 on the basis of the Work Agreement No. ARY/MTS/BADR/PRP-14 dated June 16, 2014.
Auditor ekstern yang telah ditunjuk oleh Bank wajib menyampaikan hasil pemeriksaan dan Management Letter kepada Bank Indonesia, dan dalam pelaksanaan tugasnya tetap memperhatikan dan memenuhi ketentuan kerahasiaan Bank sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998.
The external auditors appointed by the Bank are required to submit the examination result and Management Letter to Bank Indonesia and in and should be adhere to and comply with the provisions on Bank’s confidentiality as stipulated in the Law No. 7 1992 regarding Banking as amended by Law No. 10 1998.
Berdasarkan hasil pemeriksaan auditor ekstern telah ditemukan hal-hal yang memerlukan perbaikan baik dalam rangka penyempurnaan kebijakan dan prosedur maupun dalam pelaksanaannya antara lain hal-hal yang terkait dengan pelaporan kepada otoritas yang berwenang dan pelaksanaan program anti pencucian uang dan pencegahan pendanaan terorisme. Selanjutnya terhadap hasil pemeriksaan dan rekomendasi yang diberikan oleh auditor ekstern, melalui Management Letter yang berisi hasil kaji ulang terhadap struktur pengendalian intern Bank, pelaksanaan Standar Akuntansi Keuangan, dan hal-hal yang ditemui pada saat pelaksanaan audit beserta saran-saran perbaikannya, Direksi telah menindaklanjuti dengan perbaikan khususnya dalam hal pelaksanaan keseluruhan kebijakan dan prosedur operasional secara lebih efektif. Tindak lanjut oleh Direksi terhadap Management Letter dari auditor ekstern dipantau dan dilaporkan oleh Satuan Kerja Audit Intern dan dilaporkan kepada Komite Audit Bank.
Based on the results from the external auditor’s examination, it is found that there are things that require improvements both within the context of enhancing policy and procedures as well as its implementation, which includes matters pertaining to reporting to competent authorities and implementation of anti-money laundering and prevention of terrorism funding. Subsequently, in regards to results of the examination and recommendation provided by the external auditor, through a Management Letter that contains the results of the review of the Bank’s internal control structure, implementing Financial Accounting Standards, and other audit findings along with its recommendations, the BOD has followed up the matter and applied corrective actions particularly in regards to the effective implementation of all operational policy and procedures. The follow up by the BOD towards the external auditor’s Management Letter was monitored and reported by the SKAI and reported to the Bank’s Audit Committee.
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN
IMPLEMENTATION OF RISK MANAGEMENT INCLUDING INTERNAL CONTROL SYSTEM
A. Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi
A. Active Supervision from the Board of Commissioners and the Board of Directors
Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris terkait pengawasan aktif dalam rangka penerapan manajemen risiko meliputi:
The Board of Commissioners (BOC) role and responsibility in relation to the active supervision of risk management covers the following:
1. Menyetujui kebijakan manajemen risiko
1. Approve the risk management policy, including Laporan Tahunan 2014 Annual Report
173
2. 3.
termasuk strategi dan kerangka manajemen risiko yang ditetapkan sesuai dengan tingkat risiko yang diambil Bank (risk appetite) dan tingkat toleransi risiko yang dapat diterima Bank (risk tolerance). Mengevaluasi kebijakan manajemen risiko dan strategi manajemen risiko secara berkala, dalam pelaksanaannya dilakukan melalui rapat bersama Direksi dan Pihak Independen dalam Komite Pemantau Risiko. Mengevaluasi pertanggung jawaban Direksi atas pelaksanaan kebijakan manajemen risiko secara berkala melalui rapat bersama Dewan Komisaris dan Direksi maupun melalui rapat Komite Pemantau Risiko Bank.
the risk management strategy and framework, that was established in line with the level of risk taken by the Bank (risk appetite) and the acceptable risk tolerance level of the Bank (risk tolerance). 2. Periodically evaluate the risk management policy and strategy implemented through a meeting with the Board of Directors (BOD) and Independent Parties within the Risk Oversight Committee. 3. Periodically evaluate the BOD responsibility for the implementation of the risk management policy through a meeting with the BOC and BOD through the Bank’s Risk Oversight Committee Meeting.
Tugas dan tanggung jawab Direksi terkait pengawasan aktif dalam rangka penerapan manajemen risiko meliputi:
The BOD’s roles and responsibilities in relation to active supervision within the context of risk management covers the following:
1. Menyusun kebijakan manajemen risiko termasuk strategi dan kerangka manajemen risiko secara tertulis dan komprehensif termasuk menetapkan limit risiko yang dapat diterima oleh Bank secara keseluruhan dan/atau per jenis risiko dari 8 (delapan) jenis risiko yang dihadapi bank umum, dengan memperhatikan tingkat risiko yang diambil (risk appetite) dan toleransi risiko yang dapat diterima (risk tolerance) terhadap modal Bank. 2. Menyusun, menetapkan, dan mengkinikan prosedur dan tool yang diperlukan untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan risiko yang dihadapi Bank. 3. Menyusun dan menetapkan mekanisme persetujuan terhadap transaksi keuangan yang akan dilakukan Bank, termasuk dalam hal terdapat transaksi keuangan yang melampaui limit dan kewenangan pemutus untuk setiap jenjang organisasi Bank. 4. Mengevaluasi dan mengkinikan kebijakan, strategi, dan kerangka manajemen risiko secara berkala dengan memperhatikan perubahan faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan usaha, eksposur risiko, dan/atau profil risiko Bank secara signifikan. 5. Memastikan seluruh risiko yang bersifat material dan dampak yang ditimbulkannya telah dimitigasi dan dilaporakan kepada Dewan Komisaris secara berkala melalui Komite Pemantau Risiko Bank. 6. Memastikan bahwa fungsi manajemen risiko telah diterapkan secara independen yang dicerminkan dengan adanya pemisahan fungsi antara Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) dengan satuan kerja yang melakukan dan menyelesaikan transaksi keuangan Bank. 7. Memastikan pelaksanaan langkah-langkah perbaikan atas permasalahan atau penyimpangan dalam kegiatan operasional Bank yang telah menjadi temuan Satuan Kerja Audit Intern Bank.
1.
174
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Prepare the risk management policy, including the risk management strategy and framework, in writing and comprehensively includes setting the acceptable risk limits for the Bank overall and/or per risk type from the 8 (eight) types of risks faced by banks, by taking into consideration the risk level taken (risk appetite) and the risk tolerance that it receives (risk tolerance) in relation to the Bank’s capital.
2. Formulate, determine, and update procedures and tools required to identify, measure, monitor, and control risks faced by the Bank. 3. Formulate and establish the approval mechanism for financial transactions to be carried out by the Bank, including financial transactions that exceed the decision-making limits and authority for every level of the Bank’s organization. 4. Periodically evaluate and update risk management strategy and framework that significantly affects business activities, risk exposure, and/or risk profile.
5.
Ensure that all risks deemed material and its impact have been mitigated and reported to the BOC periodically through the Bank’s Risk Oversight Committee.
6.
Ensure that the risk management function is applied independently as reflected with the separation of functions between the Risk Management Unit with the work unit that carries out and settles the Bank’s financial transactions.
7.
Ensure the implementation of corrective actions for the problems or violations within the Bank’s operational activities, which serves as a finding of the Bank’s SKAI.
B. Kecukupan Kebijakan, Prosedur dan Penetapan Limit
B. Adequacy of Policy, Procedure and Determining Limit
Satuan Kerja Manajemen Risiko secara berkala sesuai dengan perkembangan kegiatan usaha Bank dan/atau perubahan ketentuan perundangundangan yang berlaku melakukan kaji ulang dalam rangka mengkinikan kebijakan, prosedur dan tingkat limit yang telah ditetapkan sebagai referensi satuan kerja operasional Bank. Kaji ulang dan pengkinian kebijakan dan prosedur juga dilakukan terhadap kebijakan dan prosedur yang digunakan oleh satuan kerja non operasional (supporting units), dan kesemuanya diikuti dengan proses diseminasi dan/atau sosialisasi kepada seluruh karyawan yang terkait dengan operasionalisasi kebijakan dan prosedur serta limit risiko yang telah ditetapkan.
The Risk Management Unit periodically, in accordance with developments concerning the Bank’s business activity and/or changes to the prevailing rules and regulations, carry out a review and/or update policies, procedures, and the limit levels that serve as a reference for the Bank’s operating units. The policy and procedure review and update is also applied for policies and procedures used by non-operational units (supporting units), and are communicated to all through a dissemination and/or socialization process for all employees pertaining to established operational policy and procedures as well as risk limits.
Tingkat limit risiko yang telah ditetapkan disesuaikan dengan model dan karakteristik bisnis Bank yang berfokus pada penyaluran dana kepada lembaga keuangan mikro dan Bank Perkreditan Rakyat melalui skema linkage program. Tingkat limit risiko yang telah ditetapkan adalah limit risiko terkait risiko kredit dan risiko likuiditas Bank.
The risk levels set is adjusted in line with the Bank’s business model and characteristics that focus on allocating funds to micro financing institutions and Rural Banks by virtue of a linkage program scheme. The established risk limit levels are the risk limits associated with the Bank’s credit risk and liquidity risk.
C. Kecukupan Proses Identifikasi, Pengukuran, Pemantauan, dan Pengendalian Risiko serta Sistem Informasi Manajemen Risiko
C. Adequacy of the Process of Identification, Measuring, Monitoring, and Controlling Risk as well as the Risk Management Information System
Dalam rangka pengembangan budaya manajemen risiko khususnya dalam hal kecukupan identifikasi risiko yang diikuti dengan pengukuran, pemantauan dan pengendaliannya, Divisi Manajemen Risiko bertanggung jawab mengkoordinasikan proses identifikasi risiko dan pelaporannya kepada Komite Manajemen Risiko (Risk Management Committee) Bank melalui media Rapat Komite Manajemen Risiko yang diselenggarakan secara berkala 1 (satu) kali dalam periode 1 (satu) bulan.
In terms of the development of a risk management culture, especially in terms of identifying risk adequacy through measuring, monitoring and control, the Risk Management Division is responsible for coordinating the risk identification process and reporting to the Bank’s Risk Management Committee through the Risk Management Committee Meeting that is regularly held 1 (one) times within a period of 1 (one) month.
Proses identifikasi risiko dan pemantauannya melibatkan Departemen Internal Control yang dalam pelaksanaannya berkerjasama dengan Divisi Kepatuhan (second line of defense) dan Satuan Kerja Audit Intern (third line of defense).
The risk identification process and its monitoring involve the Internal Control Unit, which is structurally below the Risk Management Division and works closely with the Compliance Division (second line of defense) and SKAI (third line of defense).
Departemen Internal Control dari waktu ke waktu melakukan pemantauan terhadap risiko-risiko yang telah diidentifikasi dari masing-masing risk taking unit (satuan kerja operasional dan/atau satuan kerja non operasional) serta memberikan rekomendasi untuk perbaikan proses pengendalian risiko dan pelaporannya kepada Divisi manajemen Risiko.
The Internal Control Unit will periodically monitor the risks that have been identified within the respective risk taking unit (operational unit and/ or non-operational unit) as well as provide recommendations to improve the risk control process and it’s reporting to the Risk Management Division.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
175
Dalam hal risiko yang diidentifikasi merupakan risiko kepatuhan, maka Departemen Internal Control akan berkoordinasi dengan Divisi Kepatuhan guna menentukan langkahlangkah pemantauan dan pengendalian yang dapat direkomendasikan kepada satuan kerja operasional dan/atau satuan kerja non operasional.
If the identified risks are compliance risks, therefore, the Internal Control Unit will coordinate with the Compliance Division in order to determine the monitoring and control steps that can be recommended to the operational/non-operational unit.
Koordinasi antara Departemen Internal Control dan Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) juga dilakukan dalam hal satuan kerja operasional dan/atau satuan kerja non operasional telah menyelesaikan seluruh rekomendasi untuk perbaikan pengendalian risiko yang telah diidentifikasi untuk masing-masing risk taking unit, sebagai bagian dari perencanaan kerja audit intern oleh SKAI.
The Internal Control Unit also coordinates with SKAI to ascertain as to whether the operational/ non-operational unit has fulfilled all of the recommendations to improve risk control that are identified for the respective risk taking unit, as part of the Internal Audit Unit’s internal audit work plan.
D. Sistem Pengendalian Intern yang Menyeluruh
D. Comprehensive Internal Control System
Bank dalam menerapkan proses manajemen risiko melibatkan seluruh jenjang organisasi mulai dari Dewan Komisaris, Direksi, Pejabat Eksekutif sampai dengan unit kerja di Kantor Cabang. Dalam hal ini Bank menerapkan pendekatan First Line of Defense, Second Line of Defense, dan Third Line of Defense, sebagai berikut:
The Bank’s implementation of the risk management process involves the entire organization beginning from the Board of Directors, Senior Management and all of its employees. While in terms of implementing the internal control system, the Bank applies the ”Three Lines of Defense” approach, which are:
1.
First Line of Defense adalah satuan kerja operasional dan satuan kerja non operasional yang langsung (risk taking units) dan merupakan unit yang melaksanakan aktivitas bisnis (operasional) dan aktivitas pendukung (non operasional) dengan cakupan meliputi 8 (delapan) jenis risiko yang dimiliki Bank.
1.
The First Line of Defense is operational and non-operational units that work directly (risk taking units) and as the units that carry out business activities (operational) and support activities (non-operational) with coverage of 8 (eight) types of Bank’s risks.
2.
Second Line of Defense adalah satuan kerja Bank yang bertanggung jawab untuk memastikan kesesuaian operasional Bank dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku termasuk kesesuaian dengan ketentuan internal Bank, yang meliputi Divisi Kepatuhan dan Departemen Internal Control.
2.
The Second Line of Defense is the Bank’s unit who responsible to ensure the Bank’s operations complied with the prevailing regulations includes the compliance with the Bank’s internal rules from Compliance Division and Internal Control Department.
3. Third Line of Defense adalah Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) yang bertanggung jawab untuk memastikan bahwa keseluruhan operasional Bank telah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku serta sejalan dengan visi, misi dan Rencana Bisnis Bank yang telah disetujui oleh Dewan Komisaris.
176
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
3. The Third Line of Defense is with the SKAI who responsible to ensure all operations of the Bank in accordance (complied) with the prevailing rules and regulations, in line with Bank’s vision, mission, and Business Plan approved by the BOC.
Sistem Pengendalian Intern yang Menyeluruh Comprehensive Internal Control System DEWAN KOMISARIS BOARD OF COMMISSIONERS KOMITE AUDIT AUDIT COMMITTEE DIREKSI BOARD OF DIRECTORS
Risk Type Owner Unit Bisnis Business Unit
Divisi Manajemen Risiko Risk Management Division
Unit Operasional Operational Unit
Unit Internal Kontrol Internal Control Unit
Fungsi Support Support Function
Divisi Kepatuhan Compliance Division
1st Line of defense
2nd Line of defense
Regulator
SKAI
Audit Eksternal External Audit
3rd Line of defense
Komunikasi Reguler/eskalasi/validasi Regular Communication/escalation/validation Koreksi Correction
PENYEDIAAN DANA KEPADA PIHAK TERKAIT DAN PENYEDIAAN DANA BESAR
FUND ALLOCATION TO RELATED PARTY AND LARGE EXPOSURE
Total penyediaan dana kepada Pihak Terkait (related party) dan penyediaan dana besar (large exposure) per 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:
The total funds allocated to related party and large exposure as of December 31, 2014 are as follows:
No.
Penyediaan Dana Allocation of Funds
Jumlah Total Debitur Borrower
Nominal (jutaan Rupiah) Amount (millions Rupiah)
-
-
a. Individu Individual
15
92.847
b. Grup Group
10
130.238
1
Kepada pihak terkait To Related Parties
2
Kepada debitur inti: To Core Borrowers:
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
177
RENCANA STRATEGIS BANK
BANK’S STRATEGIC PLAN
A. Rencana Jangka Panjang (Corporate Plan)
A. Long Term Plan (Corporate Plan)
Dalam jangka panjang Bank akan tetap melanjutkan kegiatan usahanya dalam rangka mewujudkan visi dan misi pendirian Bank yaitu tetap fokus pada model bisnis wholesale banking dan kemitraan dengan Bank Perkreditan Rakyat dan lembaga keuangan mikro lainnya dalam rangka menjangkau lapisan masyarakat yang kurang atau belum mendapatkan akses layanan keuangan perbankan, serta mengembangkan kegiatan usaha penyediaan dana kepada nasabah usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
In the long term, the Bank will continue its business activities in order to realize the vision and mission of the Bank’s establishment to keep the focus on the wholesale banking and partnership business models with the Rural Bank and other microfinance institutions in order to reach levels of society who have limited or have no access to banking financial services, and develop business activities in providing funds to micro, small, and medium enterprises (MSME) customers.
B. Rencana Jangka Menengah dan Pendek (Business Plan) Dalam jangka pendek Bank akan melakukan konsolidasi menyeluruh dalam rangka melakukan perbaikan kinerja keuangan dan pengelolaan aset dan kewajiban Bank, termasuk dalam hal ini pelaksanaan aksi korporasi penambahan modal inti Bank dengan mengundang calon investor strategis.
B. Medium and Short Term Plan (Business Plan)
Dalam jangka pendek fokus operasional Bank adalah meningkatkan kualitas portofolio penyaluran dana dalam bentuk kredit yang diberikan sekaligus meningkatkan efisiensi operasional Bank melalui serangkaian program efisiensi baik dari aspek alur kerja maupun dari biaya operasional secara keseluruhan. Hal tersebut diwujudkan antara lain melalui pengembangan kegiatan usaha penyediaan dana kepada nasabah UMKM dan pengembangan kegiatan usaha pengelolaan surat berharga baik dalam rangka meningkatkan pendapatan Bank maupun dalam rangka menunjang pengelolaan likuiditas Bank.
In the short term the Bank's operational focus is to improve the quality of the portfolio of funds distribution in loans and increase the efficiency in the Bank’s operational through a series of efficiency programs both from the workflow aspect and overall operating costs. This is realized, among others, through the development of business activities in providing funds to MSME customers and the development of securities business activity management both in order to increase the Bank's income and in order to support the Bank's liquidity management.
Dalam jangka menengah ditargetkan Bank telah mencapai kondisi sehat dan memiliki kualitas portofolio kredit yang diberikan yang sehat, serta telah dapat mewujudkan alur kerja yang efisien dan efektif baik pada risk taking unit (satuan kerja operasional dan/atau satuan kerja non operasional) maupun pada satuan kerja yang bertanggung jawab untuk melakukan pengawasan (Divisi Manajemen Risiko, Divisi Kepatuhan, dan Satuan Kerja Audit Intern).
In the medium term the Bank has targeted to achieve good health condition and have good quality in the disbursed loans portfolio, and able to realize an efficient and effective workflow both in risk taking unit (operational and /or non-operational unit) and the unit which responsible for supervising (Risk Management Division, Compliance Division, and SKAI).
TRANSPARANSI KONDISI KEUANGAN DAN NON KEUANGAN BANK
TRANSPARENCY OF THE BANK’S FINANCIAL AND NON FINANCIAL CONDITIONS
Seluruh aspek yang terkait dengan transparansi kondisi keuangan dan non keuangan Bank telah diungkapkan dalam laporan-laporan yang telah diterbitkan Bank terkait dengan penyampaian laporan keuangan Bank dan laporan lainnya, baik laporan tahunan, laporan triwulanan, dan laporan
All aspects related to transparency of the Bank’s financial and non-financial conditions was revealed within the reports published by the Bank through the submission of the Bank’s financial statements and other reports, both in the form of the annual report, quarterly report, and monthly report, to the
178
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
In the short term the Bank will conduct a thorough consolidation in order to make improvements of the Bank’s financial performance and management of assets and liabilities, including the corporate action to increase the Bank's core capital by inviting prospective strategic investors.
bulanan kepada otoritas pengawasan dan pihakpihak yang berkepentingan lainnya (stakeholders) Bank.
supervisory authorities and other stakeholders of the Bank.
INFORMASI TERKAIT PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
INFORMATION ON GOOD CORPORATE GOVERNANCE IMPLEMENTATION
Selama periode tahun 2014 tidak terdapat intervensi dari pemegang saham Bank terhadap operasional dan kewenangan Dewan Komisaris dan Direksi dalam melakukan tugas dan tanggung jawab melakukan pengelolaan terhadap Bank berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Demikian pula tidak terdapat perselisihan internal yang terjadi yang mempengaruhi operasional Bank baik di kantor cabang maupun di kantor pusat Bank.
Throughout the 2014 period, the Bank’s shareholders did not intervene in the Board of Commissioners and Directors operations and authority to perform their role and responsibilities to manage the Bank in accordance with the prevailing rules and regulations. There were also no signs of internal conflict that might affect the Bank’s operational aspects both at the branch as well as the Head Office level of the Bank.
Selama periode tahun 2014 tidak terdapat permasalahan yang timbul yang terkait dengan kebijakan remunerasi yang dijalankan Bank.
There were no issues related to the Bank’s remuneration policy throughout 2014.
KEPEMILIKAN SAHAM ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
SHARE OWNERSHIP BY THE BOARD OF COMMISSIONERS AND THE BOARD OF DIRECTORS MEMBERS
Kepemilikan saham anggota Dewan Komisaris dan Direksi Bank yang mencapai 5% (lima persen) atau lebih dari modal disetor pada Bank, bank lain, lembaga keuangan bukan bank, dan perusahaan lainnya yang berkedudulan di dalam negeri maupun di luar negeri per 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:
Share ownership by members of the Board of Commissioners and Directors amounting to 5% (five percent) or more in paid-in capital in the Bank, other banks, non-bank financial institutions, and other companies domiciled within and outside of Indonesia as of December 31, 2014 are as follows:
Nama Name
Jabatan Position
Kepemilikan Ownership Status Status
Jenis Type
Jumlah (%) Total (%)
Keterangan Notes
Stephen Mitchell
Presiden Komisaris President Commissioner
-
-
-
-
Crescentia D Kiswanti
Komisaris Independen Independent Commissioner
-
-
-
-
Daniel F Iskandar
Komisaris Independen*) Independent Commissioner *)
-
-
-
-
David H.L. Yong
Direktur Utama**) President Director**)
-
-
-
-
Irianto Kusumadjaja
Direktur Director
-
-
-
-
Chisca Mirawati
Direktur Director
-
-
-
-
*) efektif menjabat sebagai Komisaris Independen Bank per tanggal 3 Maret 2015. **) efektif mengundurkan diri per tanggal 28 Februari 2014.
*) effectively served as Bank's Independent Commissioner as of March 3, 2015. **) effectively resigned as of February 28, 2014.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
179
HUBUNGAN KEUANGAN DAN HUBUNGAN KELUARGA ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI DENGAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS LAINNYA, DIREKSI LAINNYA DAN/ ATAU PEMEGANG SAHAM PENGENDALI BANK
FINANCIAL AND FAMILY RELATIONSHIPS BETWEEN THE BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORS MEMBERS WITH OTHER MEMBERS OF THE BOARD OF COMMISSIONERS, OTHER BOARD OF DIRECTORS AND/OR THE BANK’S CONTROLLING SHAREHOLDERS
Tidak terdapat hubungan keuangan dan hubungan keluarga anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi lainnya dan/atau Pemegang Saham Pengendali Bank.
There are no financial and family relations between the Board of Commissioners and the Board of Directors members with other members of the Board of Commissioners, other Directors and/or the Bank’s Controlling Shareholders.
Hubungan Keluarga Dengan Family Relationships With
Nama Name
Dewan Komisaris Board of Commisioners
Direksi Board of Directors
Hubungan Keluarga Dengan Family Relationships With
Pemegang Saham Pengendali Controlling Shareholders
Dewan Komisaris Board of Commisioners
Direksi Board of Directors
Pemegang Saham Pengendali Controlling Shareholders
Ya Yes
Tidak No
Ya Yes
Tidak No
Ya Yes
Tidak No
Ya Yes
Tidak No
Ya Yes
Tidak No
Ya Yes
Tidak No
Stephen Mitchell
-
Tidak No
-
Tidak No
-
Tidak No
-
Tidak No
-
Tidak No
-
Tidak No
Crescentia Delima Kiswanti
-
Tidak No
-
Tidak No
-
Tidak No
-
Tidak No
-
Tidak No
-
Tidak No
Daniel Faisal Iskandar*)
-
Tidak No
-
Tidak No
-
Tidak No
-
Tidak No
-
Tidak No
-
Tidak No
David H.L. Yong**)
-
Tidak No
-
Tidak No
-
Tidak No
-
Tidak No
-
Tidak No
-
Tidak No
Irianto Kusumadjaja
-
Chisca Mirawati
-
Dewan Komisaris
Direksi
Tidak No Tidak No
-
Tidak No Tidak No
*) efektif menjabat sebagai Komisaris Independen Bank per tanggal 3 Maret 2015. **) efektif mengundurkan diri per tanggal 28 Februari 2014.
180
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
-
Tidak No Tidak No
-
Tidak No Tidak No
-
Tidak No Tidak No
-
Tidak No Tidak No
*) effectively served as Bank's Independent Commissioner as of March 3, 2015. **) effectively resigned as of February 28, 2014.
KEBIJAKAN REMUNERASI DAN FASILITAS LAIN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
POLICIES PERTAINING TO REMUNERATION AND OTHER FACILITIES FOR THE BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORS
A. Kebijakan Remunerasi dan Fasilitas Lain Dewan Komisaris
A. Policies Pertaining to Remuneration and Other Facilities For the Board of Commissioners
Jumlah Diterima dalam 1 Tahun Total Received within 1 Year
Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain Type of Remuneration and Other Facilities
Orang Number
Nominal (jutaan Rupiah) Amount (millions Rupiah)
3
1.394
a. Dapat dimiliki Obtainable
-
-
b. Tidak dapat dimiliki Not obtainable
-
-
3
1.394
1. Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem, dan fasilitas lainnya dalam bentuk non natura) Remuneration (salary, bonus, routine allowances, tantiem, and other facilities in the form of non-natura) 2. Fasilitas lain dalam bentuk natura (perumahan, transportasi, asuransi kesehatan dan sebagainya) yang: Other facilities in the form of natural (housing, transportation, health insurance and others) that are:
Total
B. Kebijakan Remunerasi dan Fasilitas Lain Direksi
B. Policies on Remuneration and Other Facilities for the Board of Directors
Jumlah Diterima dalam 1 Tahun Received within 1 Year Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain Type of Remuneration and Other Facilities
Orang Number
Nominal (jutaan Rupiah) Amount (millions Rupiah)
3
4.917
a. Dapat dimiliki Obtainable
-
-
b. Tidak dapat dimiliki Not obtainable
3
224
3
5.141
1. Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem, dan fasilitas lainnya dalam bentuk non natura) Remuneration (salary, bonus, routine allowances, tantiem, and other facilities in the form of non-natura) 2. Fasilitas lain dalam bentuk natura (perumahan, transportasi, asuransi kesehatan dan sebagainya) yang: Other facilities in the form of natural (housing, transportation, health insurance and others) that are:
Total
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
181
C. Jumlah Anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang Menerima Paket Remunerasi Dalam 1 (satu) Tahun Dikelompokkan Sesuai Tingkat Penghasilan
C. The Numbers of Board of Commissioners and Board of Directors Members Receiving Remuneration Package Within 1 (one) Year Grouped by Income Level
Jumlah Direksi Total Directors
Jumlah Komisaris Total Commissioners
Di atas Rp2 miliar Above Rp2 billion
-
-
Di atas Rp1 miliar s.d. Rp2 miliar Above Rp1 billion and up to Rp2 billion
2
-
Di atas Rp500 juta s.d. Rp1 miliar Above Rp500 million and up to Rp1 billion
-
2
Rp500 juta ke bawah Rp500 million and below
-
-
Jumlah Remunerasi per Orang dalam 1 Tahun*) Total Remuneration per Person within 1 Year*)
SHARES OPTION
SHARES OPTION
Sampai dengan akhir tahun 2014 Bank tidak memiliki kebijakan terkait pemberian shares option kepada Dewan Komisaris, Direksi, dan pejabat eksekutif Bank.
Up to the end of 2014, the Bank did not have a policy related to providing shares option to the Board of Commissioners, the Board of Directors, and the Bank’s executives.
Keterangan/Nama Note/Name
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Direksi Board of Directors
182
Jumlah Saham Yg Dimiliki (lembar saham) Total Number of Shares Owned (shares)
Jumlah Opsi Option Amount Yg Diberikan (lembar saham) Offered (shares)
Yg Telah Dieksekusi (lembar saham) Exercised (shares)
Harga Opsi (Rupiah) Option Price (Rupiah)
Jangka Waktu Timeframe
Stephen Mitchell
-
-
-
-
-
Crescentia Delima Kiswanti
-
-
-
-
-
Daniel Faisal Iskandar*)
-
-
-
-
-
David H.L. Yong**)
-
-
-
-
-
Irianto Kusumadjaja
-
-
-
-
-
Chisca Mirawati
-
-
-
-
-
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Keterangan/Nama Note/Name
Pejabat Eksekutif Executives
Jumlah Saham Yg Dimiliki (lembar saham) Total Number of Shares Owned (shares)
Jumlah Opsi Option Amount Yg Diberikan (lembar saham) Offered (shares)
Yg Telah Dieksekusi (lembar saham) Exercised (shares)
Harga Opsi (Rupiah) Option Price (Rupiah)
Jangka Waktu Timeframe
Muhril Suryawarman
-
-
-
-
-
Deasy Wulaningsih
-
-
-
-
-
Don E Johnston Junior
-
-
-
-
-
Is Muliawati
-
-
-
-
-
Evira Tanuwidjaya
-
-
-
-
-
Leody
-
-
-
-
-
Gede Ari Wibawa S.P.
-
-
-
-
-
Ginanjar
-
-
-
-
-
Iwan Kusuma Herlambang
-
-
-
-
-
I Gde Ketut Mariatmaja
-
-
-
-
-
M Mashuri Yuniarto
-
-
-
-
-
Suharjo
-
-
-
-
-
Soedin Karunia
-
-
-
-
-
*) efektif menjabat sebagai Komisaris Independen Bank per tanggal 3 Maret 2015. **) efektif mengundurkan diri per tanggal 28 Februari 2014.
*) effectively served as Bank's Independent Commissioner as of March 3, 2015. **) effectively resigned as of February 28, 2014.
RASIO GAJI TERTINGGI DAN TERENDAH HIGHEST AND LOWEST SALARY RATIO Keterangan/Jabatan Description/Position
Tertinggi Highest
Terendah Lowest
Pegawai Employee
32
1
Direksi Board of Directors
1,2
1
1
1
Tertinggi Highest
Tertinggi Lowest
1,4
1
Komisaris Board of Commissioners Keterangan/Jabatan Description/Position Direksi – Pegawai Directors – Employees
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
183
FREKUENSI RAPAT DEWAN KOMISARIS FREQUENCY OF THE BOARD OF COMMISSIONERS MEETING
Jumlah Rapat Yg Diselenggarakan Number of Meetings Convened
Nama Name
Jumlah Rapat Yg Dihadiri Number of Meetings Attended
% Kehadiran % Attendance
Stephen Mitchell
8
8
100%
Crescentia Delima Kiswanti
8
8
100%
Daniel Faisal Iskandar*)
8
7
87,50%
*) efektif menjabat sebagai Komisaris Independen Bank per tanggal 3 Maret 2015. effectively served as Bank's Independent Commissioner as of March 3, 2015. FREKUENSI RAPAT DEWAN DIREKSI FREQUENCY OF THE BOARD OF DIRECTORS MEETING
Jumlah Rapat Yg Diselenggarakan Number of Meetings Convened
Nama Name
Jumlah Rapat Yg Dihadiri Number of Meetings Attended
% Kehadiran % Attendance
David H.L. Yong*)
12
1
50%
Irianto Kusumadjaja
12
12
100%
Chisca Mirawati
12
12
100%
*) efektif mengundurkan diri per tanggal 28 Februari 2014. effectively resigned as of February 28, 2014. JUMLAH PENYIMPANGAN INTERNAL (INTERNAL FRAUD) TOTAL INTERNAL FRAUDS
Internal Fraud Dalam 1 Tahun Internal Fraud Within 1 Year
Anggota Dewan Komisaris dan Anggota Direksi Members of the Board of Commissioners and Members of the Board of Directors
Pegawai Tetap Permanent Employees
Pegawai Tidak Tetap Non-Permanent Employees
Tahun Sebelumnya Previous Year
Tahun Berjalan Current Year
Tahun Sebelumnya Previous Year
Tahun Berjalan Current Year
Tahun Sebelumnya Previous Year
Tahun Berjalan Current Year
Total Fraud Total Fraud
-
-
-
1
-
-
Telah diselesaikan Completed settlement
-
-
-
1
-
-
Dalam proses penyelesaian internal Bank In the process of internal settlement by the Bank
-
-
-
-
-
-
Belum diupayakan penyelesaian To be settled
-
-
-
-
-
-
Telah ditindaklanjuti melalui proses hukum Pursued legal process
-
-
-
-
-
-
184
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PERMASALAHAN HUKUM LEGAL ISSUES Jumlah Kasus Number of Cases
Permasalahan Hukum Legal Issues
Perdata Civil
Pidana Criminal
Telah mendapatkan putusan yang mempunyai kekuatan hukum tetap Granted judicial decision
-
-
Dalam proses penyelesaian In settlement process
1
-
Total
1
-
TRANSAKSI YANG MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGAN CONFLICT OF INTEREST TRANSACTIONS
No.
Nama dan Jabatan Pihak Yang Memiliki Benturan Kepentingan Name and Position of Those with Conflict of Interest
Nama dan Jabatan Pengambil Keputusan Name and Position of the Decision maker
Jenis Transaksi Type of Transaction
Nilai Transaksi (jutaan Rupiah) Value of Transaction (millions Rupiah)
Keterangan*) Notes*)
-
-
-
-
-
-
*) Tidak sesuai sistem dan prosedur yang berlaku. Not aligned with the prevailing system and procedures. BUY BACK SHARES DAN/ATAU BUY BACK OBLIGASI BANK
BANK SHARE BUYBACK AND/OR BANK BOND BUYBACK
Selama periode tahun 2014 tidak terdapat pembelian kembali saham dan/atau pembelian kembali obligasi yang diterbitkan Bank.
The Bank did not undertake any share buyback and/or bond buyback throughout 2014.
PEMBERIAN DANA UNTUK KEGIATAN SOSIAL DAN/ATAU KEGIATAN POLITIK
FUNDS ALLOCATED FOR CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY AND/OR POLITICAL ACTIVITIES
Selama periode tahun 2014 Bank tidak memberikan dana untuk kegiatan sosial dan/atau kegiatan politik.
The Bank did not provide funds for social and/or political activities throughout 2014.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
185
LAPORAN PENILAIAN SENDIRI (SELF ASSESSMENT) PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG)
THE REPORT OF SELF ASSESSMENT ON GCG IMPLEMENTATION
HASIL PENILAIAN SENDIRI (SELF ASSESSMENT) PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) THE RESULTS OF SELF ASSESSMENT ON GCG IMPLEMENTATION Peringkat Rank
Individual
3
Definisi Peringkat Rank Definition Manajemen Bank telah melakukan penerapan Good Corporate Governance yang secara umum CUKUP BAIK. Hal ini tercermin dari pemenuhan yang cukup memadai atas prinsip-prinsip Good Corporate Governance. Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan Good Corporate Governance, maka secara umum kelemahan tersebut cukup signifikan dan memerlukan perhatian yang cukup dari manajemen Bank. The Bank’s management has implemented the GCG and in general was FAIR. This was reflected in an adequate fulfillment of the GCG principles. If some weaknesses in the GCG implementation were identified, these may be significant and requiring attention from the Bank’s management.
Konsolidasi Consolidation
-
ANALISIS ANALYSIS
Dalam rangka meningkatkan kinerja Bank, melindungi kepentingan stakeholders, dan meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku serta nilai-nilai etika yang berlaku umum pada industri perbankan, maka pelaksanaan kegiatan usaha Bank wajib berpedoman pada prinsip GCG, yaitu Transparansi (Transparency), Akuntabilitas (Accountability), Pertanggungjawaban (Responsibility), Independensi (Independency), dan Kewajaran (Fairness).
In order to improve the Bank's performance, protect the interests of stakeholders, and improve compliance with the prevailing regulations and general ethical values accepted in the banking industry, the implementation of the Bank's business activities shall be guided by the principles of GCG, namely Transparency, Accountability, Responsibility, Independency, and Fairness.
Berikut ringkasan hasil analisis pelaksanaan GCG Bank yang mencakup 11 (sebelas) Faktor Penilaian Pelaksanaan GCG sebagai berikut:
Below are the summary results of the analysis of the implementation of GCG Bank, which includes 11 (eleven) Assessment Factors of the GCG Implementation as follows: 1. Duties and Responsibilities of the Board of Commissioners (BOC) The BOC has carried out all the duties and responsibilities as stipulated in the prevailing regulationss. The obstacles that required attention and improvement follow-up were the membership structures of the BOC’s Audit Committee and Risk Oversight which were not in accordance with the statutory provisions in the prevailing regulations due to not being filled by one of Independent Party position.
1.
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris Dewan Komisaris telah melaksanakan seluruh tugas dan tanggung jawabnya sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. Permasalahan yang masih membutuhkan perhatian dan tindak lanjut perbaikan adalah struktur keanggotaan Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko Dewan Komisaris yang belum sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku dikarenakan belum terisinya salah satu posisi Pihak Independen.
186
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
2. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi Direksi telah berhasil meningkatkan kinerja kegiatan usaha Bank sebagaimana tercermin dari perbaikan efisiensi Bank dan penurunan tingkat kerugian tahun berjalan dibandingkan tahun buku 2013, meskipun demikian masih diperlukan peningkatan kualitas dalam hal pelaksanaan kebijakan dan prosedur perkreditan Bank, termasuk pengelolaan risiko kredit yang merupakan jenis risiko utama yang dihadapi Bank sesuai dengan model bisnis Bank sebagai wholesale banking untuk lembaga keuangan mikro dan bank perkreditan rakyat.
2.
3. Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite
3. Committee Task Completion and Implementation. The committees under the BOC and the supporting committees of the BOD have held regular meetings in order to support the BOC supervision task to the BOD as the responsible management of the Bank's operations. The matters that need improvement are the fulfillment of the membership structure particularly the Audit Committee and the Risk Oversight Committee and complied administration and documentation related to the Committee’s meetings and its resolutions, as well as its reporting and monitoring of the implementation progress of the Committees’ recommendations.
Komite-Komite dibawah Dewan Komisaris dan Komite-Komite pendukung Direksi telah menyelenggarakan rapat secara berkala dalam rangka mendukung tugas pengawasan Dewan Komisaris terhadap Direksi sebagai penanggung jawab pengeloaan operasional Bank. Hal-hal yang membutuhkan peningkatan adalah pemenuhan struktur keanggotaan khususnya Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko dan pemenuhan administrasi dan dokumentasi terkait penyelenggaraan rapat dan hasil-hasilnya, serta pelaporan dan pemantauan tindak lanjut pelaksanaan rekomendasi yang diberikan oleh Komite Komite. 4.
Duties and Responsibilities of The Board of Directors (BOD) The BOD has managed to improve the Bank’s business performance as reflected in the Bank’s efficiency improvements and reduction of current year’s losses compared to fiscal year 2013, nevertheless still needs to improve quality in terms of the implementation of the Bank's credit policies and procedures, including credit risk management which is a major risk types faced by the Bank in accordance with the Bank's business model as a wholesale bank for MFIs and BPRs.
Penanganan Benturan Kepentingan Secara keseluruhan tidak terdapat permasalahan dalam penanganan benturan kepentingan pada Bank. Kebijakan dan prosedur penanganan benturan kepentingan telah disusun dan dilaksanakan oleh seluruh pegawai Bank.
4.
Handling Conflict of Interest Overall, there were no problems in handling the Bank’s conflicts of interest. The policies and procedures for handling conflicts of interest have been developed and implemented by all employees of the Bank.
5. Penerapan Fungsi Kepatuhan Satuan Kerja Kepatuhan telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya untuk memastikan dipatuhinya peraturan perundang undangan yang berlaku yang diimplementasikan dengan melakukan review terhadap kebijakan dan prosedur operasional Bank, termasuk dalam kaitannya dengan pelaksanaan Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU dan PPT). Hal yang masih membutuhkan perbaikan adalah pelaksanaan pengkinian data nasabah, pemantauan transaksi keuangan nasabah dan walk-in customer yang berpotensi menjadi transaksi keuangan mencurigakan serta peningkatan kualitas sistem informasi manajemen dalam kaitannya dengan penerapan Program APU dan PPT.
5.
Implementation of the Compliance Function Compliance Unit has been carrying out its duties and responsibilities to ensure compliance with the prevailing regulations which implemented by conducting a review of the Bank's operational policies and procedures, including its relation to the implementation of the Application of Anti-Money Laundering and Combating the Financing of Terrorism (AML and CFT). The matters that need improvement are the implementation of customer data upating, monitoring financial transactions of existing and walk-in customers for potentially suspicious transactions, and improving the quality of management information systems in relation to the application of the AML and CFT programs.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
187
6.
Penerapan Fungsi Audit Intern Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) Bank telah menyusun kembali rencana kerja audit dengan cakupan yang lebih luas dan menjangkau seluruh jenjang organisasi Bank khususnya terhadap satuan kerja operasional. Permasalahan yang masih dihadapi sampai dengan triwulan III/2014 adalah keterbatasan sumber daya, namun demikian sampai dengan akhir tahun 2014 SKAI telah memiliki tim yang memadai untuk melaksakan tugas dan tanggung jawabnya.
6.
Implementation of the Internal Audit Function Internal Audit Unit (SKAI) Bank had recast the audit work plan with wider coverage in order to reach all levels of the Bank, in particular the operational work units. The problems still facing the Bank to the 3rd quarter 2014 were limited resources; however, by the end of 2014 Internal Audit team has had sufficient members to fulfill their duties and responsibilities.
7.
Penerapan Fungsi Audit Ekstern Proses penetapan auditor ekstern dan pelaporan hasil audit telah sesuai dengan standar audit yang berlaku. Tidak ada permasalahan terkait dengan penerapan fungsi audit ekstern Bank. Kantor Akuntan Publik Drs. J Tanzil dan Rekan telah menyelesaikan audit laporan keuangan Bank tahun buku 2014 sesuai target waktu yang ditetapkan.
7.
Implementation of the External Audit Function The process of external auditor appointment and the audit results reporting in accordance with the prevailing auditing standards. There were no issues related to the Bank’s external audit function implementation. Drs. J Tanzil and Partners has completed the audit of the Bank's financial statements for fiscal year 2014 according to the target set time.
8.
Penerapan Manajemen Risiko Termasuk Sistem Pengendalian Intern Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) Bank telah mengembangkan metodologi pengelolaan risiko kredit dan risiko likuiditas yang lebih komprehensif berdasarkan pengalaman Bank pada tahun-tahun sebelumnya. Proses pemantauan pelaksanaan pengendalian intern Bank secara berkala dilakukan pengujian oleh Departemen Internal Kontrol guna memastikan tingkat risiko operasional dan non operasional Bank dapat diminimalisir dan dilakukan mitigasi secara memadai.
8. Implementation of the Risk Management including Internal Control System The Banks’s Risk Management Unit (SKMR) has developed credit risk management and more comprehensive liquidity risk management methodologies based on the Bank’s experience in previous years. The process of monitoring the Bank’s internal control implementation is tested on a regular basis by the Internal Control Department in order to ensure the Bank’s operational risk and non-operational risk levels to be minimized and mitigated adequately.
9.
Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait (Related Party) dan Penyediaan Dana Besar (Large Exposure) Selama tahun 2014 Bank tidak memberikan penyediaan dana kepada Pihak Terkait Bank. Terhadap penyediaan dana dalam jumlah besar (sesuai parameter internal Bank) telah dilakukan pengelolaan yang baik dengan memperhatikan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) internal Bank yang lebih ketat dibandingkan ketentuan perundang-undangan Bank Indonesia yang berlaku.
9. The Provision of Funds to Related Parties and the Provision of Large Exposures
10. Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan Bank, Laporan Pelaksanaan GCG dan Pelaporan Internal Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan Bank telah dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, demikian pula dengan pelaporan pelaksanaan GCG baik secara internal maupun eksternal kepada Bank Indonesia dan pihak-pihak yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia.
188
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
During 2014, the Bank did not provide funds to Bank’s Related Parties. Provision of funds in large exposures (corresponding to the Bank’s internal parameters) has been well-managed with regard to the Bank’s internal Legal Lending Limit (LLL) which is more stringent than the prevailing regulations.
10. Transparency of Financial and Non-Financial Condition, GCG Implementation, and Internal Reporting Transparency of the Bank’s financial and non-financial conditions has been carried out in accordance with the prevailing regulations, as well as the GCG implementation reporting both internally and externally to Bank Indonesia and the parties that have been set by Bank Indonesia.
11. Rencana Strategis Bank Bank telah menyusun Rencana Bisnis Bank dan telah disetujui oleh Dewan Komisaris dan telah dikomunikasikan dengan Pemegang Saham dan setiap satuan kerja Bank. Fokus rencana bisnis Bank dalam jangka menengah adalah untuk meningkatkan efisiensi operasional dan memperkuat likuiditas Bank dengan tetap menjaga kualitas portofolio aset produktif kredit yang diberikan.
11. The Bank’s Strategic Plan The Bank has developed its Business Plan approved by the BOC and communicated to Shareholders and each unit of the Bank. The focus of the Bank's business plan in the medium term is to increase operational efficiency and strengthen the Bank's liquidity while maintaining the quality of the asset portfolio of productive loans.
Berdasarkan analisis terhadap seluruh kriteria/ indikator penilaian tersebut di atas, disimpulkan bahwa:
A. Governance Structure - Faktor-faktor positif aspek governance structure Bank adalah kebijakan dan prosedur operasional telah dan selalu dilakukan pengkinian sesuai ketentuan perundangan yang berlaku, dan komposisi Dewan Komisaris dan Direksi telah lengkap dengan adanya persetujuan pemegang saham terhadap penegasan pengangkatan Komisaris Independen dan Direktur Utama meskipun belum efektif menjabat sampai dengan memperoleh persetujuan OJK.
A. Governance Structure - Positive factors of the Bank’s governance structure were the operational policies and procedures that have been updated in accordance with the prevailing regulations, and the composition of the BOC and BOD have been completed with the shareholders’ approval for the affirmation of Independent Commissioner and President Director appointment although these were not yet effective awaiting OJK approval.
- Faktor-faktor negatif aspek governance structure Bank adalah terdapat sejumlah posisi yang masih kosong baik pada Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko maupun pada satuan kerja operasional maupun satuan kerja non operasional Bank sehubungan dengan pengunduran diri karyawan Bank, sehingga diperlukan penyesuaian pengaturan pelaporan dan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab beberapa jabatan di Bank. Sampai dengan akhir semester II/2014 Bank belum berhasil melakukan rekrutmen terhadap calon Kepala Divisi Bisnis sehingga untuk sementara waktu jabatan Kepala Divisi Bisnis masih dirangkap oleh Kepala Divisi Tresuri.
- Negative factors of the Bank's governance structure were the number of vacant positions both in the Audit Committee and Risk Oversight Committee, and also in the Bank’s operational or non-operational work units, related to the resignation of the Bank’s employees, therefore some adjustments were required to the reporting arrangements, tasks execution and responsibilities of several positions in the Bank. Up to the end of the semester II / 2014 the Bank has not succeeded in recruiting the prospective Business Division Head, therefore the vacant position of the Business Division Head was still held by the Treasury Division Head.
B. Governance Process - Faktor-faktor positif aspek governance process Bank adalah adanya upaya dari seluruh jenjang organisasi Bank mulai dari Dewan Komisaris, komite-komite, Direksi dan seluruh karyawan Bank untuk melaksanakan kebijakan dan prosedur yang berlaku serta melakukan proses pengkinian dan kaji ulang secara berkelanjutan sesuai perkembangan kegiatan usaha dan kompleksitas kegiatan operasional Bank.
B. Governance Process - Positive factors of the Bank’s governance process were the effort of all Bank’s organizational levels from BOC, Committees, BOD and all employees to implement the prevailing policies and procedures as well as the updating and reviewing process on an ongoing basis in line with the Bank’s business development and the Bank’s operations complexity.
Based on the analysis of all the criteria/ assessment indicators mentioned above, concluded that:
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
189
- Faktor-faktor negatif aspek governance process Bank adalah tingkat pemahaman dan kesadaran pengendalian intern di setiap jenjang organisasi Bank belum memadai dalam rangka mengendalikan risiko terkait operasional kegiatan usaha Bank Meskipun demikian proses untuk membangun budaya manajemen risiko secara terus menerus dilakukan dengan melibatkan seluruh satuan kerja operasional dan non operasional.
-
C. Governance Outcome - Faktor-faktor positif aspek governance outcome Bank adalah ketersediaan, kelengkapan, dan ketepatan waktu serta akurasi data dan/atau informasi terkait transparansi kondisi keuangan Bank yang disampaikan kepada stakeholders sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
C. Governance Outcome - Positive factors of the Bank’s governance outcomes were the availability, completeness, timeliness, and data accuracy and/or information related to the transparency of the Bank's financial condition which submitted to the stakeholders in accordance with the prevailing regulations.
- Faktor-faktor negatif aspek governance outcome Bank masih tetap pada hal hal yang terkait dengan kinerja keuangan Bank, khususnya rentabilitas, efisiensi, dan permodalan Bank.
- Negative factors of the Bank's governance outcomes remained in matters related to the Bank's financial performance, particularly in the Bank’s profitability, efficiency, and capital.
ACTION PLAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) BERDASARKAN HASIL PENILAIAN SENDIRI GCG TAHUN 2014
ACTION PLAN ON THE GCG IMPLEMENTATION BASED ON 2014 GCG SELF ASSESSMENT RESULT
Faktor Penilaian Pelaksanaan GCG Assessment Factors of the GCG Implementation 1. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
Duties and Responsibilities of the BOC
190
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Target Waktu Penyelesaian Target Date
Negative factors of the Bank's governance process were the understanding and awareness level of internal control at every level of the Bank’s organization which were not uniformly adequate in order to control the risks related to the operational activities of the Bank. Nevertheless the process to build a risk management culture continued to be performed by involving all operational and non-operational work units.
Action Plan
Triwulan II/2015
Governance Structure Pemenuhan struktur dan komposisi anggota Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko Dewan Komisaris
Quarter II/2015
To comply with the structure and member composition of the BOC’s Audit Committee and Risk Oversight Committee.
Faktor Penilaian Pelaksanaan GCG Assessment Factors of the GCG Implementation
Target Waktu Penyelesaian Target Date
Action Plan
Triwulan II/2015
Governance Structure Pemenuhan struktur dan anggota Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko.
Quarter II/2015
To comply with the structure and member composition of the Audit Committee and Risk Oversight Committee.
Triwulan IV/2015
Governance Process Meningkatkan kualitas pengkinian data nasabah dalam rangka penerapan Program APU dan PPT.
Implementation of Compliance Function
Quarter IV/2015
To improve the quality of customers’ data updating to implement the AML and CFT Program.
4. Penerapan Manajemen Risiko Termasuk Sistem Pengendalian Intern
Triwulan II/2015
Governance Structure Pemenuhan sumber daya organisasi Satuan Kerja Manajemen Risiko khususnya Manajemen Risiko Operasional.
Quarter II/2015
To comply with the required organization resources of the SKMR, especially in Operational Risk Management.
Triwulan III/2015
Governance Process Menyelesaikan proses aksi korporasi Bank dalam rangka penambahan modal.
Quarter III/2015
To complete the corporate action process for capital increase.
2. Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite
Completeness and Duties of the Committee
3. Penerapan Fungsi Kepatuhan
Implementation of Risk Management including the Internal Control System 5. Rencana Strategis Bank
The Bank’s Strategic Plan
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
191
TATA KELOLA PERUSAHAAN - GOOD CORPORATE GOVERNANCE
KODE ETIK
CODE OF ETHICS
Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh Pegawai Bank Andara wajib mematuhi dan melaksanakan Kode Etik Kepatuhan Perusahaan yang meliputi 7 (tujuh) prinsip sebagai berikut:
Board of Commissioners, Board of Directors and Employees of Bank Andara shall abide by and implement the Company’s Code of Compliance Ethics, including 7 (seven) principles as follows:
Prinsip 1, Menjunjung tinggi integritas (integrity).
Principle 1, Upholding high integrity (integrity).
Prinsip 2, Melaksanakan tugas dengan baik, teliti, dan bertanggung jawab, baik kepada rekan kerja maupun nasabah dan rekanan (care and diligence).
Principle 2, Effectively implementing tasks thoroughly and responsibly, both for colleagues, customers and partners (care and diligence).
Prinsip 3, Melakukan pengelolaan dan pengendalian terhadap setiap kegiatan usaha/aktivitas dengan efektif (management and control).
Principle 3, Effectively managing and controlling every activity/business activity (management and control).
Prinsip 4, Memperhatikan ketentuan kewajaran dan standar yang berlaku di lingkungan usaha (market conduct).
Principle 4, Adopting prevailing standards and regulations on fairness within the working environment (market conduct).
Prinsip 5, Memberikan layanan yang wajar kepada nasabah dan rekanan, termasuk pemberian informasi yang dibutuhkan dan dalam berkomunikasi dengan nasabah, sesuai ketentuan yang berlaku (fair treatment).
Principle 5, Providing fair services to customers and partners alike, which includes providing the required information and communicating with employees in accordance with prevailing rules and regulations (fair treatment).
Prinsip 6, Mengelola konflik kepentingan dengan baik, antara Bank dengan nasabah dan/atau rekanan dan antara nasabah dan/atau rekanan satu dengan yang lain (manage conflict of interest).
Principle 6, Effectively managing conflict of interest between the Bank and customers and/ or partners and between customers and/or among partners (manage conflict of interest).
Prinsip 7, Memberikan informasi secara lengkap dan melaksanakan setiap komitmen Bank kepada otoritas pengawas dengan baik (open and co-operative to regulators).
Principle 7, Providing full information and fulfill each of the Bank’s commitment to the regulators (open and co-operative to regulators).
Setiap pihak yang terbukti melakukan pelanggaran terhadap Kode Etik ini akan dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Employees who are found violating Codes of Ethics will be punished in accordance with the prevailing regulations.
192
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
TATA KELOLA PERUSAHAAN - GOOD CORPORATE GOVERNANCE
PENGADUAN INTERNAL WHISTLEBLOWER Sistem Pelaporan Pelanggaran
Violation Reporting System
Bank Andara memiliki komitmen untuk menjalankan perusahaan secara profesional dan berlandaskan pada perilaku perusahaan yang sesuai dengan nilai budaya integritas. Karenanya, Bank senantiasa mendorong partisipasi pegawai Bank untuk memanfaatkan jalur komunikasi internal dalam pelaporan akan adanya pelanggaran atau potensi suatu pelanggaran, termasuk fraud di lingkungan Bank serta mempertimbangkan secara seksama sebelum memutuskan untuk melakukan pemanfaatan jalur eksternal.
Bank Andara is committed to operating professionally with codes of conducts that are in accordance with the cultural values of integrity. Therefore, the Bank constantly encourages the participation of the Bank’s employees to take best utilize the internal communication lines to report of any violation or potential violation, including fraud within the Bank as well as carefully consider before deciding on utilizing external lines.
Untuk mewujudkan hal-hal tersebut di atas, Bank menyediakan sarana pelaporan pelanggaran yang bersifat rahasia, yaitu melalui Sistem Pelaporan Pelanggaran (“SPP”). Penerapan SPP bertujuan untuk:
To achieve that, the Bank has provided a mechanism to report violations confidentially, specifically through the Violation Reporting System (SPP). The application of SPP is aimed at:
1. Menerapkan budaya kerja Bank secara konsisten khususnya pelaksanaan nilai budaya integritas. Consistently applying the Bank’s work culture, especially in regards to implementing the value of integrity culture. 2. Memperkuat lingkungan pengawasan (upaya preventive) dan mendorong komunikasi yang terbuka dan transparan serta pelaporan terhadap hal-hal yang dapat menimbulkan kerugian finansial termasuk hal-hal yang dapat merusak reputasi dan citra Bank dalam rangka menjaga serta melindungi aset/kepentingan Bank; Strengthening supervisory environment (preventive efforts) and promoting open and transparent communications as well as reporting matters that can lead to financial loss, including matters that can potentially damage the Bank’s reputation and image in order to maintain and to protect the Bank’s assets/interests; 3. Membantu dan mempermudah manajemen untuk mengantisipasi potensi atau dugaan pelanggaran dan/atau menangani secara cepat dan efektif pelanggaran yang terjadi di lingkungan Bank sekaligus memberdayakan serta mengoptimalkan penyelesaian secara internal Bank sebelum dilakukannya penyelesaian secara eksternal, termasuk melalui jalur hukum bila dianggap perlu; Assisting and enhancing management’s ability to anticipate potential or suspected violations and/or to address violations that occur within the Bank in a prompt and effective manner, as well as empowering and optimizing internal settlement within the Bank prior to pursuing external settlement, including legal settlement if necessary; 4. Menjaga reputasi Bank serta meningkatkan kepedulian Pegawai. Maintaining the Bank’s reputation and enhancing employee awareness.
Laporan yang dapat disampaikan melalui SPP adalah sebagai berikut: a. pelanggaran terhadap ketentuan good governance;
Type of violation that can be reported through the SPP are as follows: a. violation of good governance provisions;
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
193
b. pelanggaran terhadap Kode Etik Bank; c. penyalahgunaan wewenang atau jabatan untuk kepentingan pribadi dan/atau golongan atau kelompok; d. pelanggaran terhadap prinsip standar akuntansi perbankan Indonesia yang berlaku; e. penyalahagunaan sumberdaya; f. pelecehan, tindakan pelanggaran norma masyarakat atau nilai sosial yang berlaku; g. tindakan pelanggaran yang bersifat SARA; h. penyalahgunaan wewenang, penggunaan yang tidak berdasarkan otorisasi, dan/atau penyalahgunaan aset tetap, mesin, dan inventaris atau peralatan kantor; i. penyalahgunaan catatan atau pembukuan administrasi kantor; j. tindakan yang membahayakan keselamatan kerja; k. tindakan pelanggaran lainnya yang dapat menimbulkan kerugian keuangan ataupun non- keuangan; dan/atau l. fraud
b. violation of the Bank’s Code of Ethics; c. abuse of authority or position for personal gain and/or class or group; d. violations of the prevailing principles of Indonesian banking accounting standards; e. resource abuse; f. harassment, violations of prevailing societal norms or values; g. violations attributed to ethnic, religious, or racial discrimination; h. authority abuse, unauthorized use and/or abuse Bank’s fixed assets, machinery, and office inventory or equipment; i. abuse of office administration or bookkeeping records; j. harmful actions that pose threat to work safety; k. other violations that can lead to financial or non- financial loss; and/or l. fraud
Pelaporan pelanggaran melalui SPP dapat dilakukan melalui: Email andara-bersih@ bankandara.co.id Tel. 021-5260707, ext 2911/1003
Violations reporting through the SPP can be conveyed through: Email andara-bersih@ bankandara.co.id Tel. 021-5260707, ext 2911/1003
Untuk mempermudah dan mempercepat proses tindak lanjut bagi Pelapor dengan menggunakan mekanisme langsung, berikut adalah hal-hal yang harus dipenuhi oleh Pelapor dalam menyampaikan laporannya: a. Menyediakan informasi mengenai identitas diri Pelapor • Nama Pelapor. Laporan yang tidak menyebutkan nama Pelapor tidak dapat ditindaklanjuti karena dapat menghambat proses pembuktian dan proses penyelidikan, jika diperlukan. • Nomor telpon atau alamat email yang dapat dihubungi. b. Harus memberikan informasi indikasi awal yang dapat dipertanggungjawabkan, meliputi: • Masalah yang dilaporkan • Pihak yang terlibat • Waktu terjadinya • Bagaimana hal tersebut terjadi • Dokumen pendukung dan/atau bukti lainnya (jika ada)
To simplify and accelerate the follow up process for the Whistleblower through a direct mechanism, the following must be fulfilled by the Whistleblower upon submitting a report:
Setiap Pelapor dugaan Pelanggaran wajib untuk dirahasiakan identitas dirinya maupun segala sesuatu terkait dengan pelaporan tersebut sebagai bentuk perlindungan kepada Pelapor guna memberikan rasa aman, terutama apabila terkait ancaman atau tindakan yang didapat akibat pelaporan dugaan Pelanggaran.
194
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
a. Providing information of the Whistleblower’s identity • Name of the Whistleblower. Reports that do not mention the name of the Whistleblower will not be followed up as it may hinder the evidence findings and investigation process, when needed. • Telephone number or email address that can be contacted. b. Early indicative information that can be accounted for must be provided, including: • Issue • Involved parties • Time • How the issue happened • Supporting documents and/or other proof (if any) The identity of each Whistleblower of a suspected Violation must be kept confidential so as to protect the Whistleblower and to provide a sense of security particularly when threats may arise as a result of this suspected violation reports.
TATA KELOLA PERUSAHAAN - GOOD CORPORATE GOVERNANCE
PENGADUAN EKSTERNAL
EXTERNAL COMPLAINT CHANNEL
PENGADUAN EKSTERNAL
EXTERNAL COMPLAINT CHANNEL
Untuk memberikan layanan yang terbaik, Bank Andara menyediakan sarana pengaduan melalui:
The followings are media that can be used for those who wish to send their complaints through:
1. Website: www.bankandara.co.id dengan memilih menu “Hubungi Kami”. 2. Melalui email di alamat:
[email protected] 3. Menghubungi Customer Care di nomor telepon: 0361-240943 atau 021-5260707. 4. Menghubungi Customer Service Cabang.
1. Website www.bankandara.co.id, by selecting ‘Contact’ menu. 2. Email at the address:
[email protected] 3. Contact Customer Care at 0361-240943 or 021 5260707. 4. Visit Customer Service at Bank’s branches.
Disamping itu, Bank Andara juga dapat menerima masukan melalui:
For feedback or input, they can be conveyed by:
1. Surat resmi ditujukan kepada Bank Andara. 2. Telepon. 3. Kolom Surat Pembaca di Media Massa.
1. Official letter addressed to Bank Andara. 2. Telephone. 3. Reader’s Letters on mass media.
Untuk informasi data Perusahaan lain secara terinci dapat diakses melalui:
To access corporate data and information can be obtained through:
1. 2. 3. 4.
1. 2. 3. 4.
Website Perusahaan: www.bankandara.co.id Kantor Cabang Bank Andara. Laporan Triwulan, Laporan Kinerja Sosial, Laporan Tahunan. Media Massa.
Company Website: www.bankandara.co.id Branch office of Bank Andara. Quarterly Report, Social Performance Report, Annual Report. Mass Media.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
195
Sosialisasi Solusi Setoran kepada para pedagang di pasar tradisional Kuta menggunakan AndaraLink oleh, Deposit Solutions socialization to traders in traditional markets Kuta using AndaraLink by,
BPR Sinar Kuta Mulia Nasabah Bank Andara Bank Andara Customers
196
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
BAB EMPAT
CHAPTER FOUR
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
197
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN - CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Melaksanakan undang-undang Perusahaan Terbatas, khususnya mengenai tanggung jawab sosial/Corporate Social Responsibility (CSR), selama tahun 2014, Bank telah melakukan beberapa kegiatan CSR yang dikelompokkan sesuai kepentingan pemangku kepentingan, yakni: 1. Tanggung jawab lingkungan hidup; 2. Tanggung jawab praktik ketenagakerjaan; 3. Tanggung jawab pengembangan sosial kemasyarakatan; 4. Tanggung jawab produk.
Complying with the Law on Limited Company, pertaining to Corporate Social Responsibility (CSR) in particular, in 2014 the Bank conducted its CSR activities that are grouped by stakeholders’ interests:
1. Environment responsibility; 2. Employment practice liability; 3. Community development responsibility; 4. Product responsibility.
TANGGUNG JAWAB LINGKUNGAN HIDUP Bank percaya bahwa pelestarian alam dan lingkungan hidup merupakan tanggung berjawab seluruh pihak, baik pemerintah, masyarakat umum dan juga para pelaku usaha. Untuk itu, Bank seoptimal mungkin ikut berpartisipasi untuk melaksanakan upaya-upaya yang akan meningkatkan kualitas alam dan lingkungan hidup, minimal di lingkungan tempat dimana Bank beroperasi. Kegiatan Bank di bidang pelestarian alam dan lingkungan hidup dilakukan di internal Bank dengan Smart Spending Policy, suatu kebijakan Bank yang mendorong setiap pegawai untuk melakukan penghematan di segala lini kegiatan tanpa mengurangi kualitas pekerjaan masing-masing. Setiap pengeluaran biaya operasional perlu direncanakan dengan matang dan dikaji ulang agar manfaat yang dihasilkan dapat optimal.Kegiatan ini meliputi efisiensi di beberapa bidang, yakni penggunaan listrik secara terkontrol, penghematan konsumsi perlengkapan kantor (office supplies), serta mengurangi efisiensi perjalanan dinas. Pada saat peresmian Kantor Cabang Jakarta Juni 2014, Bank memberikan cinderamata berupa tanaman hidup sebagai bentuk kepedulian Bank terhadap lingkungan hidup.
ENVIRONMENT RESPONSIBILITY The Bank believes that nature and environment preservation is the responsibility of all stakeholders, including government, public and corporates. The Bank, therefore, strive its best to participate in improving the quality of nature and the environment, at least in the area where the Bank operates. The Bank's activity in nature and environment preservation initiative is through: Smart Spending Policy, a policy that encourages Bank’s employees to save resources without reducing work quality. Every operational cost has to be well planned and reviewed for optimum benefit. Saving activities include efficiency in several aspects, such as electricity and office supplies consumption, as well as business travel efficiency. At the opening of new Jakarta Branch Office in June 2014, the Bank gave souvenirs in the form of life plant as part of the Bank's concern for the environment.
TANGGUNG JAWAB PRAKTIK KETENAGAKERJAAN
EMPLOYMENT PRACTICE RESPONSIBILITY
Kesetaraan Kerja dan Kesejahteraan Bank telah melakukan azas kesetaraan dimana remunerasi pegawai diberikan sesuai pangkat
Employment Equality and Benefit The Bank has implemented the principle of equality in which remuneration was given in accordance
198
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
dan jabatan serta kinerja pegawai. Hal ini dilakukan di bawah koordinasi Divisi Sumber Daya Manusia yang mengkaji standar gaji dan remunerasi pegawai. Keterlibatan Kepala Divisi SDM dalam Komite Remunerasi dan Nominasi juga dimaksudkan untuk memastikan penerapan azas kesetaraan baik di tingkat Direksi, Dewan Komisaris, maupun pegawai Bank. Bank senantiasa mengkaji remunerasi pegawai dari waktu ke waktu dan mengajukan perubahan yang dianggap perlu kepada Direksi dan Komite Remunerasi dan Nominasi.
with employees’ rank, position, and performance. This has been carried out by the HR Division by reviewing the salaries and remuneration of all employees. HR Division Head’s involvement in the Remuneration and Nomination Committee was also intended to ensure the implementation of the principle of equality at the level of the Bank’s Board of Directors, Board of Commissioners, and employees. The Bank constantly and regularly reviewed remuneration, and proposed changes deemed necessary to the Board of Directors and the Remuneration and Nomination Committee.
Pengembangan Kompetensi Dan Pelatihan SDM Bank juga terus memberikan pelatihan guna meningkatkan kemampuan masing-masing pegawai terutama di bidang analisa kredit, manajemen risiko, kepatuhan, dan pengelolaan kredit bermasalah. Pelatihan juga diberikan dalam bidang tresuri, teknologi dan informasi, operasional dan bidang SDM.
HR Competency Development and Training The Bank also continued to provide training to improve the competency of each employee, especially in the areas of credit analysis, risk management, compliance, non-performing loan management, treasury, information technology, operations, and human resources.
TANGGUNG JAWAB PENGEMBANGAN SOSIAL KEMASYARAKATAN Tanggung jawab Bank terhadap pengembangan sosial kemasyarakatan dilakukan dengan peran aktif Bank dalam penyelenggaraan berbagai pelatihan bagi LKM mitra, nasabah LKM mitra serta masyarakat lingkungan sekitannya. Kegiatan ini ditujukan untuk memperoleh pengetahuan lebih yang dapat meningkatkan kompetensi, kapasitas dan daya saing para peserta pelatihan.
COMMUNITY DEVELOPMENT RESPONSIBILITY
a. Pelatihan Bagi LKM Di tahun 2014, Bank telah menyelenggarakan pelatihan yang ditujukan bagi Direksi, Komisaris LKM, serta pegawai lainnya. Pelatihan tersebut adalah: 1. Management Microfinance Development Program, 22-24 Januari 2014 di Jawa Timur, peserta dari BPR dan Koperasi di Jawa Timur. 2. Training Risk Management dan Laporan Keuangan, 24 Juni 2014 di Makassar, peserta dari BPR dan Koperasi di Sulawesi Selatan.
a. Trainings for MFI In 2014, the Bank held trainings for MFI’s Board of Directors, Board of Commissioners and employees. The trainings are:
b. Pelatihan Nasabah LKM Di tahun 2014, Bank juga menyelenggarakan 3 (tiga) Edukasi Literasi Keuangan untuk nasabah LKM mitra Bank di: 1. 2. 3.
Nasabah Kredit Kelompok Perempuan di Desa Karang Setia, Bekasi, Jawa Barat pada tanggal 25 Juni 2014. Nasabah Koperasi Usaha Mandiri Kredit Kelompok Perempuan di Sentul, Jawa Barat pada tanggal 2 Juli 2014. Nasabah Kredit Kelompok Mingguan BPR Parasahabat Bogor, Jawa Barat pada tanggal 8 Juli 2014.
The Bank’s responsibility for community development has been actively conducted. It was carried out through its active role in organizing various trainings for MFI’s partners, end-clients as well as other members of the nearby community. This activity is aimed at providing more knowledge that can increase competency, capacity and competitiveness of the trainees.
1. 2.
Management Microfinance Development Program, January 22-24, 2014 in East Java, with participant from Rural Banks and Cooperatives in East Java. Risk Management dan Financial Report Training, June 24, 2014 in Makassar, participant from Rural Banks and Cooperatives in South Sulawesi.
b. Training for MFI’s End Clients In 2014, The Bank also held 3 (three) Financial Literacy Education for MFI clients in the Bank partners: 1. Women's Credit Customer Group in the village of Karang Faithful, Bekasi, West Java, on June 25, 2014. 2. Women's Customer Group of ‘Koperasi Usaha Mandiri’ (Independent Business Cooperative) in Sentul, West Java, on July 2, 2014. 3. Weekly Credit Customer Group of BPR Parasahabat Bogor, West Java, on July 8, 2014. Laporan Tahunan 2014 Annual Report
199
Tujuan pelatihan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan masyarakat untuk memahami pengetahuan serta keterampilan dalam mengelola sumber daya keuangan untuk mencapai kesejahteraan.
The goal of the training was to enhance the public's ability to understand the knowledge and skills in managing financial resources to prosper.
Hal ini sejalan dengan misi sosial Bank dalam meningkatkan kapasitas segmen masyarakat yang kurang atau belum terjangkau oleh pelayanan keuangan formal agar memiliki pengetahuan pengelolaan keuangan.
This initiative represents the Bank’s social mission to increase community capacity that is un- or under-served by formal financial services so that they can possess financial management knowledge.
c. Sumbangan Kemasyarakatan Sebagai salah satu bentuk perwujudan kepedulian kepada masyarakat yang membutuhkan, di tahun 2014 pegawai Bank memberikan bantuan sumbangan pada masyarakat dan organisasi sosial yang membutuhkan. Sumbangan yang diberikan bagi kemasyarakatan ini berasal dari sumbangan sukarela dari pegawai dan para simpatisan lainnya.
c. Community Donations In 2014 the Bank extended some donation to the community and other social organization in the form of cash, books, basic food and others. Donation for these communities was collected voluntarily from employees and other supporters.
Sumbangan yang disalurkan Bank di tahun 2014, terdiri dari:
The beneficiaries and donations made in 2014 are as follow: 1. Donations to End Client on the Mount Kelud Disaster through Dana Mandiri Cooperative at Blitar, East Java in February 2014. Donation items: snacks, instant food, diapers, and sanitary pads. 2. Donations for the Jakarta Flood Disaster, through the Rumah Zakat, Jakarta in February 2014. Donation items: clothing, foods, equipments, and medicines.
1. Sumbangan Bantuan Bencana Gunung Kelud kepada End Client melalui KSP Dana Mandiri di Blitar, Jawa Timur pada bulan Februari 2014. Sumbangan berupa: makanan ringan, makanan instan, pampers, dan pembalut sanitasi. 2. Sumbangan Bantuan Bencana Banjir Jakarta, melalui Rumah Zakat, Jakarta pada bulan Februari 2014. Sumbangan berupa: sandang, pangan, peralatan, dan obat-obatan. 3. Sumbangan Bantuan Panti Jompo, kepada Panti Jompo Kedoya, Jakarta pada akhir Desember 2014. Sumbangan berupa: uang tunai dan barang keperluan sehari hari. 4. Sumbangan Bantuan Anak Yatim Piatu, kepada 30 anak yatim piatu di Cilandak dan Pasar Minggu, Jakarta pada akhir Desember 2014. Sumbangan berupa: uang tunai dan bingkisan makanan ringan. Tanggung Jawab Produk
3. Donations to Nursing Homes, Kedoya to Jakarta at the end of December 2014. Donation items: cash and daily necessities.
4.
Donations to Orphans, directly to 30 orphans in Cilandak and Pasar Minggu, Jakarta in late December 2014. Donation items: cash and snacks package.
Product Responsibility
Untuk menjaga kepercayaan masyarakat, terutama para nasabahnya, Bank selalu menempatkan para nasabah sebagai prioritas utama serta memastikan bahwa seluruh produk (portofolio) dan layanan yang ditawarkan telah sesuai dengan norma-norma dan peraturan perundang-undangan.
To maintain public trust, particularly from the customer, the Bank always put them as top priority and ensures that the entire products (portfolio) and services being offered are in compliance with the prevailing norms and laws.
Sepanjang tahun 2014, Bank telah mengambil kebijakan dan langkah tanggung jawab produk dengan: Menjaga Kualitas Produk – Portofolio. Bank senantiasa berupaya memastikan bahwa setiap produk dan layanan dapat memberikan manfaat dan kegunaan yang optimal bagi para
Throughout 2014, the Bank had taken policy and product responsibility by: Maintaining Product Quality – Portfolio. The Bank strives to ensure that every product and service can provide optimum benefit to the customer. The Bank will always ensure that the customer understand
200
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
nasabah. Bank juga selalu memastikan agar para nasabah telah memahami dan mengerti kelebihan produk dan layanan Bank Andara, sesuai dengan kebutuhan nasabah.
the advantages of Bank Andara’s products and services that can meet their needs.
Untuk itu, Bank telah menetapkan kriteria pengkajian produk dan layanan yang ditawarkan kepada nasabah, sebagai berikut:
The Bank, therefore, had set these following criteria for the assessment on products and services offered to customers:
1. Manfaat produk dan layanan yang ditawarkan kepada nasabah harus jelas;
1. The benefits of the products and services offered to the customer must be clearly defined; 2. The administration fee to be charged for using the product and service must be transparent; 3. The phone number or email address of customer service staff must be clearly stated to accommodate any complaints or questions; 4. The offered products and services must have attained prior approval from Bank Indonesia.
2. Biaya administrasi yang dikenakan untuk penggunaan produk dan layanan harus transparan; 3. Nomor telepon atau alamat email staf pelayanan nasabah harus tercantum jelas untuk mengakomodasi pengajuan keluhan atau pertanyaan jika diperlukan; 4. Produk dan layanan yang ditawarkan telah mendapat persetujuan Bank Indonesia.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
201
Siaran Pers Press Release
AndaraLink Merambah Sulawesi Selatan Sulawesi Selatan – Bank Andara bekerjasama dengan KSP Bakti Huria, Makassar mengadakan Roadshow Serbu Pasar AndaraLink tanggal 2 hingga 8 Juni 2014 di 8 (delapan) pasar tradisional di wilayah Sengkang, Belopa, Palopo, Masamba, Sidrap, Siwa dan Attapange yang semuanya berada di wilayah Sulawesi Selatan. Dalam acara ini Bank Andara memberikan dukungan kepada KSP Bakti Huria berupa layanan teknologi inovatif AndaraLink, yang mempermudah kegiatan transaksi keuangan berupa Pembayaran Tagihan (bill payment) dan Transfer Uang ke bank umum manapun di seluruh Indonesia. Masyarakat yang datang ke acara mengakui kehadiran AndaraLink melalui KSP Bakti Huria sangat membantu mereka dalam melakukan transaksi keuangan terutama transfer uang layaknya bank umum tanpa perlu memiliki rekening atau menjadi anggota di koperasi bersangkutan. Terlebih dengan fasilitas jemput bola oleh petugas KSP Bakti Huria sehingga nasabah yang sebagian besar adalah pedagang tidak perlu lagi pergi jauh dan mengantri ke bank umum. Dengan berbagai layanan AndaraLink yang disampaikan dalam acara ini, para pedagang di pasar pun berantusias untuk menabung kembali di koperasi. Dengan pemanfaatan maksimal dari layanan teknologi Andaralink yang dipersembahkan oleh Bank Andara diharapkan bagi KSP Bakti Huria dan Lembaga Keuangan Mikro (LKM) lainnya dapat menjadi solusi untuk menggalang dana pihak ketiga dan dapat bersaing dengan bank umum lainnya. AndaraLink secara bertahap terus mengembangkan dan menambah content biller dan fitur-fitur transaksi yang dibutuhkan masyarakat seperti: Tarik Tunai – Setor Tunai, Transfer ke Bank Umum, Tarik Tunai dari Luar Negeri, Bayar Tagihan Telepon dan Listrik, Pembelian Pulsa Telpon dan Token Listrik Pra Bayar. Layanan AndaraLink bagi masyarakat yang kurang atau belum terjangkau oleh sektor keuangan semakin memperkuat komitmen Bank Andara dalam meningkatkan inklusi keuangan dengan memberikan layanan perbankan yang berkesinambungan, inovatif dan mudah diakses bagi masyarakat melalui kerjasama dengan LKM. - SELESAI – Untuk keterangan lebih lanjut, hubungi: PT Bank Andara Dante Sanjaya (Corporate Communication) Email:
[email protected] CATATAN EDITOR: Mengenai Bank Andara Bank Andara didirikan pada tahun 2009 oleh pemegang saham yang dikenal memiliki komitmen yang kuat untuk mengembangkan sektor ekonomi mikro di Indonesia dalam rangka pengentasan kemiskinan. Saat ini pemegang saham Bank adalah: Mercy Corps, International Finance Corporation (IFC), KfW, Hivos-Triodos Fund (HTF), Developing World Market Fund S.C.A – SICAV SIF (DWM), dan I Wayan Gatha. Bank Andara telah menjalin kerja sama dengan sekitar 800 lembaga keuangan mikro (LKM) dan telah menjangkau 1,2 juta masyarakat di seluruh Indonesia. Bank Andara berencana untuk mencapai 1.200 LKM dalam tiga tahun ke depan. Sebagai sebuah bank umum, Bank Andara menyediakan beragam instrumen pembiayaan yang dapat disesuikan dengan kebutuhan mitra serta memberikan layanan jasa pembayaran berbasis teknologi – AndaraLink yang mudah dijangkau oleh masyarakat luas. Mitra LKM yang menjadi nasabah Bank, akan memperoleh akses pendanaan untuk mendukung pertumbuhan yang berkesinambungan. Model bisnis Bank Andara memberikan perputaran pendanaan yang lebih efisien dan mekanisme yang lebih baik untuk penyaluran produk dan jasa perbankan yang berkesinambungan, inovatif, dan mudah diakses bagi masyarakat berpenghasilan rendah di Indonesia melalui LKM. Pada akhirnya, hal ini akan membantu mendorong pertumbuhan ekonomi dan mengurangi kemiskinan. Untuk informasi lebih lanjut kunjungi www.bankandara.co.id .
202
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
press release UNTUK DITERBITKAN SEGERA
Bank Andara memperkenalkan fitur terbaru dari layanan AndaraLink Tulungagung – Pada hari Sabtu, 25 Januari 2014, Bank Andara melakukan sosialisasi layanan AndaraLink di hadapan sekitar 300 orang peserta Rapat Anggota Tahunan (RAT) Credit Union Rahayu. Acara yang bertempat di Gedung KPRI-KKPR Tegalrejo, Tulungagung, Jawa Timur dihadiri juga oleh perwakilan dari Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) dan Pusat Koperasi Kredit (Puskopdit) Jawa Timur. Credit Union Rahayu merupakan salah satu mitra Lembaga Keuangan Mikro (LKM) dari Bank Andara. AndaraLink merupakan layanan Bank Andara yang memberikan kemudahan transaksi keuangan kepada nasabah-nabasah dari mitra LKM. Dengan keunggulan-keunggulan AndaraLink seperti: ketersediaan jaringan yang lebih terjangkau, kirim tunai ambil tunai tanpa memerlukan rekening, transfer dalam negeri, pembayaran tagihan telepon dan listrik. Dalam sosialisasi ini diberikan penyegaran ulang tentang fitur-fitur dalam layanan AndaraLink dan memperkenalkan fitur terbaru yaitu: terima kiriman uang dari luar negeri melalui BNI Wesel PIN dan Solusi Setoran dimana petugas lapangan dari LKM dapat mendatangi langsung ke tempat nasabah. Dijelaskan juga kepada peserta bagaimana meningkatkan fee-based income dengan transaksi AndaraLink sehingga menjadi peluang bisnis baru bagi LKM selain pendapatan dari bunga kredit. Sosialisasi ini merupakan salah satu wujud komitmen Bank Andara dalam melakukan pendampingan dan pembinaan kepada mitra LKM dalam meningkatkan kapasitas untuk lebih berkembang dalam menjangkau dan menyediakan akses keuangan kepada sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan masyarakat luas. - Selesai Untuk keterangan lebih lanjut, hubungi : PT Bank Andara Tengku Ilyana Habsjah Corporate Communication Head Email:
[email protected]
CATATAN EDITOR: Mengenai Bank Andara Bank Andara didirikan pada tahun 2009 oleh pemegang saham yang dikenal memiliki komitmen yang kuat untuk mengembangkan sektor ekonomi mikro di Indonesia dalam rangka pengentasan kemiskinan. Saat ini pemegang saham Bank adalah: Mercy Corps, International Finance Corporation
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
203
(IFC), KfW, Stichting Hivos-Triodos Funds (HTF), Developing World Market Fund S.C.A – SICAV SIF (DWM), dan I Wayan Gatha. Bank Andara telah menjalin kerja sama dengan sekitar 800 lembaga keuangan mikro (LKM) dan telah menjangkau 1,2 juta masyarakat di seluruh Indonesia. Bank Andara berencana untuk mencapai 1.200 LKM dalam tiga tahun ke depan. Sebagai sebuah bank umum, Bank Andara menyediakan beragam instrumen pembiayaan yang dapat disesuikan dengan kebutuhan mitra serta memberikan layanan jasa pembayaran berbasis teknologi – AndaraLink yang mudah dijangkau oleh masyarakat luas. Mitra LKM yang menjadi nasabah Bank, akan memperoleh akses pendanaan untuk mendukung pertumbuhan yang berkesinambungan. Model bisnis Bank Andara memberikan perputaran pendanaan yang lebih efisien dan mekanisme yang lebih baik untuk penyaluran produk dan jasa perbankan yang berkesinambungan, inovatif, dan mudah diakses bagi masyarakat berpenghasilan rendah di Indonesia melalui LKM. Pada akhirnya, hal ini akan membantu mendorong pertumbuhan ekonomi dan mengurangi kemiskinan. Untuk informasi lebih lanjut kunjungi www.bankandara.co.id.
204
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
205
206
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
207
TANGGUNG JAWAB LAPORAN TAHUNAN SURAT PERNYATAAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2014 PT BANK ANDARA
Kami yang bertandatangan dibawah ini, menyatakan bahwa: 1. 2.
Kami bertanggungjawab atas penyusunan dan penyajian Laporan Tahunan Tahun 2014 PT Bank Andara. Semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Bank Andara tahun 2014 telah dibuat secara lengkap kebenaran isi Laporan Tahunan Bank.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
Jakarta, 28 April 2015
DEWAN KOMISARIS BOARD OF COMMISSIONERS
STEPHEN MITCHELL CRESCENTIA DELIMA KISWANTI SOEBARDI Presiden Komisaris Komisaris President Commissioner Commissioner
DIREKSI BOARD OF DIRECTORS
IRIANTO KUSUMADJAJA CHISCA MIRAWATI Direktur Direktur Director Director
208
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
LAPORAN KEUANGAN 2014-AUDIT 2014 FINANCIAL STATEMENTS-AUDITED
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
209
HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN THIS PAGE IS INTENTIONALLY LEFT BLANK
Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen PT BANK ANDARA 31 Desember 2014 Financial Statements and Independent Auditors’ Report PT BANK ANDARA December 31, 2014
DAFTAR ISI TABLE OF CONTENTS Halaman/ Page Surat Pernyataan Direksi
Directors’ Statement Lettter Independent Auditors’ Report
Laporan Auditor Independen Laporan Keuangan Laporan Posisi Keuangan
Financial Statements 1-2
Statement of Financial Position
Laporan Laba Rugi Komprehensif
3
Statement of Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas
4
Statement of Changes in Equity
Laporan Arus Kas Catatan atas Laporan Keuangan
5-6 7-110
Statements of Cash Flows Notes to the Financial Statements
HENDRAWINATA f DDY SIDDHARTA CI TANZIL
{KRESTON l' A
member of Kreslon hiernario.al I A Slobalnetwo.k of independentaccountrngrnms
Registered Public Accountants License No. 820/Kl\4.1/2014
No.057/04/ARY/l/ l5 I n depende nt A udilo rs' Rep o
No.057i04/ARY/I/15 Laporan Auditor Independen
Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi
The Shareholders, Boards of Commissioners
and
Directors PT Bsnk Andara
PT Bank Andaru
Kami telah mengaudit laporan keuangan PT Bank Andara
lle have audited the accomparrying fnancial statements of PT Bank Andora, which comprise the statements of /inancial position as of December 31, 2014, and the
terlampir, yang terdiri dari laporan posisi keuangan tanggal 3l Desember 2014, serta laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut dan suatu ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan dan informasi
skrtement of comprehensive income, stqtement of changes in equity and statement of cash Jlows for the year then
penjelasan lainnya.
ond other erplanatory informalion.
Tanggung jawab manajemen atas Iaporan keuangan Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan tersebut sesuai dengan
Managementts responsibiliy for lhe Jinancial slatements Management is responsible for the preparation and fqir presentation of these financial statements in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards, and for
Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, dan atas pengendalian intemal yang dianggap perlu oleh manajemen untuk memungkinkan penyusunan laporan keuangan yang bebas dari kesalahan penyajian material, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan. Tanggung jawab Auditor Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu opini atas laporan keuangan tersobut berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit kami berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh lnstitut Akuntan Publik lndonesia. Standar tersebut mengharuskan kami untuk
mematuhi ketentuan etika serta merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan bebas dari kesalahan penyaj ian material.
ended and a summary of signifcant accounting policies
such internal control as management determines is necessary lo enable the preparation of fnancial stalemenls that are free from material misslotement, whether due tofraud or error,
ns ibiliA Our responsibility is to express an opinion on these Jinanciql slalements based on our audil We conducted our eudit in accordance with Standards on Auditing
Audito rs' rcspo
established by the Indonesian lnstitute of CertiJied Public Accountants. Those standards require that we comply with ethical requirements and plan and perform the audit to obtain reasonable qssurance about whether the Jinancial stalements are free from mater ial m isslatement.
Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk memperoleh bukti audit tentang angka-angka dan
An audit involves performing procedures to obtain audit evidence about lhe amounts and disclosures in the
pengungkapan dalam laporan keuangan. Prosedur yang
finqncial slatements. The procedures selecled depend on the auditors' judgment, including the assessment of the
dipilih bergantung pada penimbangan auditor, termasuk penilaian atas risiko kesalahan penyajian material dalam laporan keuangan, baik yang disebabkan oleh kecurangan
maupun kesalahan. Dalam melakukan penilaian risiko
tersebut, auditor mempertimbangkan
pengendalian
internal yang relevan dengan pen',usunan dan penyajian wajar laporan keuangan entitas untuk merancang prosedur audit yang tepat sesuai dengan kondisinya, tetapi bukan untuk tujuan menyatakan opini atas keefekivitasan pengendalian intemal entitas. Suatu audit juga mencakup pengevaluasian atas ketepatan kebijakan akuntansi yang digunakan dan kewajaran estimasi akuntansi yang dibuat oleh manajemen, serta pengevaluasian atas penyajian
rislrs of malerial misstatement of the frnancial stateuents, whether due to fraud or error. In making those risk assessmenls, the auditors consider internal control relevant lo the entity's preparation and fair presentation of the Jinancial statements in order to design audit procedures that arc appropriare in the circumstances, but not for the purpose of expressing an opinion on the efectiveness of the entity's internal control. An audit also includes evaluating the appropriateness of accounting
policies used and the reasonableness of accounting estimates made by mqnagemen\ as well as evaluating the overall presenlation of the frnanciql statements,
laporan keuangan secara keseluruhan.
]|.]\,!ayje|d.s!ngkono.DarmoParkllBok|1/19's!lab3y
www.kreston-indonesia.co.id
IIENDRAWINATA TDDY SIDDHARTA
{KRESTON l' A
g TANZIL
membor ot Kre€ton InGmarionar I a atob€t network of ind€p€ndgnt
,c.oun!n! fi.ms
Halaman 2
Page 2
PT Bank Andara
PT Ban* Andaru
Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh adalah cukup dan tepat untuk menyediakan suatu basis bagi opini audit kami.
llte believe that the audit evidence tee have obtained is sulJicient and appropriate to proyide q basis for our audit opinion.
Opini
Menurut opini kami, laporan keuangan terlampir menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material,
posisi keuangan PT Bank Andara tanggal
3l
Desember
2014, serta kinerja keuangan dan arus kasnya untuk tahun
yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
Hal lain Laporan keuangan PT Bank Andara tanggal 3l Desember 2013 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, yang disajikan sebagai angka-angka koresponding terhadap laporan keuangan tanggal
3l
Desember 2014 dan
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, diaudit oleh auditor independen lain yang menyatakan opini yang m€nyatakan opini tanpa modifikasian pada tanggal I I ADril 2014.
Opinion
In our opinion, the accompanying financial statements present fairly, in all material respects, the financial
position of PT Bank Andara as of December 3i,, 2014, and its fnancial performance and its cash llows for the
year then ended, in accordance with Indonesian Financial Accounring Standards.
Other matler The Jinancial statements of PT Bank Andara as of December 2013 and for the year ended, which are
jl,
presented
as
corresponding figures
to
the Jinancial
statemenls as of December 31, 2014 and for the year ended, were audited by other independent arditor who expressed an unmodifed opinion on those Jinancial slatemenls on
A\ril I L
2014.
HENDRAWINATA EDDY SIDDHARTA & TANZIL
Ijin Akuntan Publik /
Iicense No.AP. 0354
20 Maret20ll / March 20, 2015 .ARYiIRD/Bga
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION December 31, 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
31 Desember/ December 31, 2014
31 Desember/ December 31, 2013
ASET Kas
ASSETS 2c, 4
2.078.279.300
1.892.266.400
Cash
Giro pada Bank Indonesia
2c, 2d, 2e, 5
16.519.629.727
24.667.164.822
Current accounts with Bank Indonesia
Giro pada bank lain
2c, 2d, 2e, 6
1.722.751.289
625.826.844
Current accounts with other banks
2c, 2d, 2f, 7
205.630.221.318
95.677.545.645
(90.542.936) 205.539.678.382
(77.105.352) 95.600.440.293
101.176.717.900
22.457.381.804
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Dikurangi: penyisihan kerugian penurunan nilai
Surat-surat berharga
2c, 2d, 2g, 8
Kredit yang diberikan 2c, 2d, 2h, 2w, 9, 25 Pihak yang berelasi Pihak ketiga Penyisihan kerugian penurunan nilai
289.958.735 677.807.223.794 (23.220.828.872) 654.876.353.657
90.139.314 1.140.395.021.806 (27.654.738.763) 1.112.830.422.357
35.944.305.197 (25.910.995.982) 10.033.309.215
38.489.057.516 (23.355.598.458) 15.133.459.058
Placements with Bank Indonesia and other banks Less: allowance for impairment losses
Marketable securities Loans Related parties Third parties Allowance for impairment losses
Aset tetap Biaya perolehan Akumulasi penyusutan
2i, 2j, 10
Aset pajak tangguhan - bersih
2u, 15d
9.700.006.845
8.560.789.646
Deferred tax assets - net
2c, 2j, 2k, 2t, 11
9.415.035.789
13.887.284.002
Other assets - net
1.011.061.762.104
1.295.655.035.226
Aset lain-lain - bersih JUMLAH ASET
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
Fixed assets Cost Accumulated depreciation
TOTAL ASSETS
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements as a whole 1
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION December 31, 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
31 Desember/ December 31, 2014
31 Desember/ December 31, 2013
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS Liabilitas segera
LIABILITIES 2c, 2l
191.385
13.208.927
948.263.857 108.267.640.573 109.215.904.430
210.795.060 180.582.101.270 180.792.896.330
Liabilities immediately payable
Simpanan dari nasabah Pihak yang berelasi Pihak ketiga
2c, 2m, 2w, 12, 25
Simpanan dari bank lain
2c, 2n, 13
589.414.311.282
658.484.305.827
Deposits from other banks
Pinjaman yang diterima
2c, 2o, 14
104.390.914.983
231.184.622.720
Borrowings
Deposits from customers Related parties Third parties
Utang pajak
2u, 15a
631.648.813
518.727.514
Taxes payable
Estimasi liabilitas imbalan pasca-kerja
2v, 24
3.939.257.616
3.137.238.399
Estimated post-employment benefit liabilities
Liabilitas lain-lain
2c, 16
25.987.341.167
24.129.002.020
Other liabilities
833.579.569.676
1.098.260.001.737
TOTAL LIABILITIES
JUMLAH LIABILITAS EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp1.000.000 (nilai penuh) per saham Modal dasar - 500.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 304.385 saham
EQUITY
2p, 17
Agio saham Kerugian yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar aset keuangan yang tersedia untuk dijual - setelah pajak tangguhan Defisit JUMLAH EKUITAS JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
304.385.000.000
304.385.000.000
Share capital par value of Rp1,000,000 (full amount) per share Authorized capital - 500,000 shares issued and fully paid-up capital - 304,385 shares
25.717.664.688
25.717.664.688
Additional paid-in capital Unrealized loss on changes in fair value of available-for-sale financial assets - net of deferred tax
2g
(2.460.344.923)
(2.160.793.789)
(150.160.127.337)
(130.546.837.410)
177.482.192.428 1.011.061.762.104
197.395.033.489 1.295.655.035.226
-
-
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
Deficit TOTAL EQUITY TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements as a whole 2
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan bunga Beban bunga Pendapatan bunga - bersih
2r, 2s, 2w, 18, 25 2r, 2s, 2w, 19, 25
Pendapatan operasional lainnya
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember/For the year ended December 31, 2014 2013
133.338.803.493 (82.687.679.344) 50.651.124.149 2.310.178.997
Penyisihan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan dan non-keuangan Beban operasional lainnya Umum dan administrasi Tenaga kerja Jumlah beban operasional lainnya RUGI OPERASIONAL
STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME Year Ended December 31, 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
153.876.634.273 (88.966.665.590) 64.909.968.683
OPERATING INCOME AND EXPENSES Interest income Interest expense Interest income - net
1.522.218.400
Other operating income
2d, 20
(10.053.164.377)
(20.074.681.784)
Provision for impairment losses on financial and non-financial assets
21 2w, 22, 25
(26.017.948.727) (36.240.096.772) (62.258.045.499) (19.349.906.730)
(33.274.803.049) (39.104.421.843) (72.379.224.892) (26.021.719.593)
Other operating expenses General and administrative Personnel Total other operating expenses OPERATING LOSS
JUMLAH PENDAPATAN (BEBAN) NON-OPERASIONAL - BERSIH
(1.302.750.018)
RUGI SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN - BERSIH
LOSS BEFORE INCOME TAX EXPENSE
(25.588.548.460)
1.039.366.821
(14.722.521.382)
INCOME TAX BENEFIT (EXPENSE) - NET
(19.613.289.927)
(40.311.069.842)
LOSS FOR THE YEAR
(399.401.512) 15d
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF RUGI TAHUN BERJALAN
TOTAL NON-OPERATING INCOME (EXPENSES) - NET
(20.652.656.748) 2u, 15b
RUGI TAHUN BERJALAN PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN Kerugian yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar atas aset keuangan yang tersedia untuk dijual Pajak tangguhan terkait dengan komponen pendapatan komprehensif lainnya PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN - BERSIH
433.171.133
99.850.378 (299.551.134)
(19.912.841.061)
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
OTHER COMPREHENSIVE INCOME Unrealized loss on changes in fair value of available-for -sale financial assets (3.033.865.735) Deferred tax relating to components of other comprehensif income 758.466.435 OTHER COMPREHENSIVE INCOME (2.275.399.300) - NET (42.586.469.142)
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME - LOSS FOR THE YEAR
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements as a whole 3
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY Year Ended December 31, 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Modal saham/ Share capital
Saldo 31 Desember 2012 Tambahan modal disetor dan agio Kerugian yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar aset keuangan yang tersedia untuk dijual - setelah pajak tangguhan
2g
Rugi tahun berjalan Saldo 31 Desember 2013
Tambahan modal disetor dan agio Kerugian yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar aset keuangan yang tersedia untuk dijual - setelah pajak tangguhan Rugi tahun berjalan Saldo 31 Desember 2014
Modal disetor lainnya/ Other paid-in capital
2g
Pendapatan komprehensif lainnya/ Other comprehensive income
304.385.000.000
25.695.333.488
114.605.511
-
22.331.200
-
-
-
-
-
304.385.000.000
25.717.664.688
-
-
304.385.000.000
25.717.664.688
(2.275.399.300) (2.160.793.789)
-
(299.551.134) (2.460.344.923)
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
Jumlah ekuitas/ Total equity
Defisit/ Deficit (90.235.767.568) -
239.959.171.431 22.331.200
Balance as of December 31, 2012 Increase in paid-up capital and additional paid-in capital
(2.275.399.300)
Unrealized loss on changes in fair value of available-for-sale financial assets net of deferred tax
(40.311.069.842)
(40.311.069.842)
Net loss for the year
(130.546.837.410)
197.395.033.489
Balance as of December 31, 2013
-
Increase in paid-up capital and additional paid-in capital
-
-
(19.613.289.927) (150.160.127.337)
(299.551.134) (19.613.289.927) 177.482.192.428
Unrealized loss on changes in fair value of available-for-sale financial assets net of deferred tax Net loss for the year Balance as of December 31, 2014
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements as a whole 4
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA LAPORAN ARUS KAS Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
STATEMENTS OF CASH FLOWS Year Ended December 31, 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember/For the year ended December 31, 2014 2013 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan bunga, provisi dan komisi Pembayaran bunga, provisi dan komisi Penerimaan dari pendapatan operasional lainnya Pembayaran gaji dan imbalan kerja Pembayaran beban umum dan administrasi Pembayaran beban operasional lainnya Penerimaan dari pendapatan (pembayaran beban) non operasional - bersih Arus kas sebelum perubahan aset dan liabilitas operasi Penurunan (kenaikan) dalam aset operasi: Penempatan pada bank lain Kredit yang diberikan Aset lain-lain Kenaikan (penurunan) dalam liabilitas operasi: Liabilitas segera Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank lain Utang pajak Liabilitas lain-lain Arus kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI 10 Pembelian aset tetap Hasil penjualan aset tetap Investasi dalam surat berharga yang tersedia untuk dijual Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan dari pinjaman yang diterima Pembayaran atas pinjaman yang diterima Tambahan modal disetor dan agio Arus kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas pendanaan Kenaikan (penurunan) bersih kas dan setara kas
Kas dan setara kas pada awal tahun Kas dan setara kas pada akhir tahun
135.639.791.567 (81.444.304.810) 3.691.995.743 (34.862.277.302) (18.989.620.415) (663.599.518) 3.371.985.265
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Interest, fees and commissions received Interest, fees and commissions paid Other operating income received Salaries and employee benefit paid General and administrative expenses paid Other operating expenses paid Non operating income 4.330.489.827 received (expenses paid) - net Cash received before changes in 7.745.109.558 operating assets and liabilities
151.330.118.721 (87.615.691.318) 1.522.218.400 (37.042.592.137) (22.248.335.414) (2.531.098.521)
(11.690.466.944) 446.532.525.161 1.971.783.834
12.865.397.002 (160.153.706.043) (2.113.830.645)
(13.017.542) (71.576.991.900) (69.069.994.545) 112.921.299 285.358.268
(285.227.994) (30.056.356.744) 123.748.731.948 89.692.506 583.424.619
299.924.102.896
(47.576.765.793)
(1.886.373.833) 316.190.873 (80.032.355.594) (81.602.538.554)
(126.793.707.737) (126.793.707.737)
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Acquisitions of fixed assets Proceeds from sale of fixed assets investment in marketable (19.939.897.538) securities - available-for-sale Net cash used in (25.195.667.638) investing activities (5.305.578.097) 49.807.997
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from borrowings Payment of borrowings Increase in paid-up capital 22.331.200 and additional paid-in capital Net cash provided by (used in) 12.970.968.243 financing activities
99.036.584.313 (86.087.947.270)
91.527.856.605
(59.801.465.188)
119.042.803.711 210.570.660.316
178.844.268.899 119.042.803.711
5
Decrease (increase) in operating assets: Placements with other banks Loans Other assets Increase (decrease) in operating liabilities: Liabilities immediately payable Deposits from customers Deposits from other banks Taxes payable Other liabilities Net cash provided by (used in) operating activities
Net increase (decrease) in cash and cash equivalents Cash and cash equivalents at beginning of year Cash and cash equivalents at end of year
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA LAPORAN ARUS KAS Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
STATEMENTS OF CASH FLOWS Year Ended December 31, 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember/For the year ended December 31, 2014 2013 Kas dan setara kas pada akhir tahun terdiri dari: Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang sejak tanggal perolehan Jumlah kas dan setara kas
4 5 6
2.078.279.300 16.519.629.727 1.722.751.289
1.892.266.400 24.667.164.822 625.826.844
7
190.250.000.000 210.570.660.316
91.857.545.645 119.042.803.711
-
-
Cash and cash equivalents at end of the year consisted of: Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks - maturing three months or less since the acquisition date Total cash and cash equivalents
Jt >3 bulan
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements as a whole 6
The original financial statements included herein are in the Indonesian language Modal dasarsaham 17.929.169 - 20.000.000 seri A PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. GENERAL INFORMATION
1. INFORMASI UMUM a. Pendirian dan informasi umum PT Bank Andara ("Bank") didirikan berdasarkan akta notaris No.309 tanggal 19 Agustus 1969 dari Notaris Amir Sjarifuddin. Akta pendirian ini telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.Y.A. 5/88/1 tanggal 30 April 1980.
a. Establishment and general information PT Bank Andara (the "Bank") was established by notarial deed No.309 dated August 19, 1969 of Notary Amir Sjarifuddin. The notarial deed was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No.Y.A. 5/88/1 dated April 30, 1980.
Bank memperoleh izin usaha sebagai bank umum dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.618/KMK/013/1989 tanggal 6 Juni 1989.
The Bank obtained its operating license in general banking from the Minister of Finance of the Republic of Indonesia in Decision Letter No.618/KMK/013/1989 dated June 6, 1989.
Seperti dituangkan dalam akta notaris No.133 tanggal 13 Agustus 2008 dari Notaris Sutjipto, S.H.,M.Kn., Bank mengubah namanya menjadi PT Bank Andara. Perubahan nama ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.AHU-74062.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 15 Oktober 2008. Bank Indonesia memberikan persetujuan perubahan penggunaan izin usaha atas nama PT Bank Sri Partha menjadi PT Bank Andara pada 30 Januari 2009.
As stated in notarial deed No.133 dated August 13, 2008 of Notary Sutjipto, S.H., M.Kn., the Bank has changed its name into PT Bank Andara. The change of name has been approved by the Minister of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia through his Decision Letter No.AHU74062.AH.01.02.Year 2008 dated October 15, 2008. Bank Indonesia approved the change of business license on behalf of PT Bank Sri Partha into PT Bank Andara on January 30, 2009.
Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir melalui akta notaris No.2 tertanggal 1 Desember 2014 dari Notaris Aryanti Artisari, SH, M.Kn. Mengenai perubahan Anggaran Dasar Bank. Perubahan ini telah memperoleh penerimaan pemberitahuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No.AHU-09087.40.21.2014 tanggal 1 Desember 2014.
The Bank's Articles of Association have been amended several times, the lates amendment was by notarial deed No.2 dated December 1, 2014 of Notary Aryanti Artisari, SH., M.Kn. Regarding the change in Bank's Articles of Association. This amendment has obtained acknowledgement from Minister of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia No.AHU09087.40.21.2014 dated December 1, 2014.
b. Maksud dan tujuan Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank adalah menjalankan kegiatan umum perbankan sesuai dengan Undang-undang dan peraturan yang berlaku.
b. Purpose and objectives According to article 3 of the Bank’s Articles of Association, the scope of activities of the Bank is to engage in general banking in accordance with prevailling laws and regulations.
c.
c.
Jaringan kantor Kantor Pusat bank berlokasi di Gedung Plaza Bapindo Citibank Tower Lantai 28, Jl. Jenderal Sudirman Kavling 5455, Kelurahan Senayan, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12190. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Bank memiliki 4 cabang.
Office network The Bank's head office is located at Plaza Bapindo Citibank Tower Building at 28th floor Jl. Jenderal Sudirman Kavling 54-55, Kelurahan Senayan, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12190. As of December 31, 2014 and 2013, the Bank has 4 branches.
d. Board of Commissioners, Board of Directors, Audit Committee and Employees As of December 31, 2014 and 2013, the members of the Bank's Boards of Commissioners and Board of Directors are as follows:
d. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, susunan Dewan Komisaris dan Direksi adalah sebagai berikut:
7
The original financial statements included herein are in the Indonesian language Modal dasarsaham 17.929.169 - 20.000.000 seri A PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. GENERAL INFORMATION (continued)
1. INFORMASI UMUM (lanjutan)
31 Desember/December 31, 2014 Board of Commissioners Dewan Komisaris Komisaris Utama J. Stephen Mitchell President Commissioner Komisaris Independen Daniel F. Iskandar *) Independent Commissioners Komisaris Independen Crescentia Delima Kiswanti S. Independent Commissioners *) sejak tanggal 3 Maret 2015 telah efektif menjadi *) as of March 3, 2015 has effectively become an Independent Komisaris Independen. Commissioner. Board of Directors Direksi Direktur Utama Darwin Wibowo **) President Director Direktur Teknologi Informasi dan Information Technology and Operations Operasional Irianto Kusumadjaja Directors Direktur Kepatuhan Chisca Mirawati Compliance Director **) telah diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham **) has been appointed by the General Meeting of sebagai Direktur Utama pada tanggal 1 Desember 2014 Shareholders as President Director at December 1, 2014 and dan efektif menjabat tanggal 3 Maret 2015 effectively served at March 3, 2015. Audit Committee Komite Audit Ketua Crescentia Delima Kiswanti S. Chairman Anggota Daniel F. Iskandar *) Member Anggota Mohammad Afdal Pamilih ***) Member Anggota Tony Indartono Member ***) telah mengundurkan diri efektif tanggal 5 Desember ***) submitted his resignation effectively at December 5, 2014. 2014. 31 Desember/December 31, 2013 Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Independen Komisaris Independen *) efektif setelah posisi Direktur utama terisi.
Board of Commissioners J. Stephen Mitchell President Commissioner Daniel F. Iskandar *) Independent Commissioners Crescentia Delima Kiswanti S. Independent Commissioners *) effective upon the President Director position filled.
Board of Directors Direksi Direktur Utama David Yong *) President Director Direktur Teknologi Informasi dan Information Technology and Operations Operasional Irianto Kusumadjaja Directors Direktur Kepatuhan Chisca Mirawati Compliance Director *) telah mengundurkan diri efektif tanggal 28 Pebruari *) submitted his resignation effectively at February 28, 2014. 2014. Komite Audit Ketua Anggota
Crescentia Delima Kiswanti S. Gottfried Tampubolon
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Bank memiliki karyawan masing-masing sebanyak 142 dan 197 orang (tidak diaudit). e.
Audit Committee Chairman Member
As of December 31, 2014 and 2013, the Bank has 142 and 197 employees, respectively (unaudited).
Tanggal penyelesaian laporan keuangan Manajemen Bank bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan ini yang diselesaikan dan diotorisasi untuk diterbitkan oleh Direksi pada tanggal 20 Maret 2015.
e.
8
Completion date of the financial statements The management of the Bank is responsible for the preparation of these financial statements which were completed and authorised for issuance by the Board of Directors on March 20, 2015.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language Modal dasarsaham 17.929.169 - 20.000.000 seri A PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES Kebijakan akuntansi yang penting yang diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan untuk tahuntahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
The significant accounting policies that are consistently applied in the preparation of the financial statements for the years ended December 31, 2014 and 2013 are as follows:
a. Dasar penyusunan laporan keuangan dan pernyataan kepatuhan Laporan keuangan telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (SAK) yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) dan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI) 2008 yang diterbitkan atas kerjasama IAI dengan Bank Indonesia.
a. Basis of preparation of the financial statements and statement of compliance The financial statements have been prepared in accordance with the Indonesian Financial Accounting Standards (SAK) which comprised of the Statements of Financial Accounting Standards (PSAK) and Interpretation of the Financial Accounting Standards (ISAK) issued by the Financial Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants (DSAK-IAI) and the Accounting Guidelines for Indonesian Banking (PAPI) 2008 issued by Bank Indonesia in cooperation with IAI.
Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep akrual, kecuali laporan arus kas, dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali untuk beberapa akun yang dinilai menggunakan dasar pengukuran lain sebagaimana dijelaskan pada kebijakan akuntansi dari akun tersebut.
The financial statements have been prepared on the accrual basis, except for the statements of cash flows, using the historical cost convention, except for certain accounts which are valued on other measurement bases as described in the accounting policies for such accounts.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas atas dasar aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain dan investasi jangka pendek likuid lainnya dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang sepanjang tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman atau dibatasi penggunaannya.
The statements of cash flows are prepared usingthe direct method and areclassified into cash flows on the basis of operating, investing and financing activities. For the purpose of the statements of cash flows, cash and cash equivalents include cash, current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other banks and other short-term highly liquid investments with original maturities of three months or less, as long as they are not being pledged as collateral for borrowings or restricted.
Mata uang penyajian yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Bank.
The presentation currency used in the preparation of the financial statements is the Indonesian Rupiah (Rupiah), which is the functional currency of the Bank.
b. Perubahan standar akuntansi keuangan dan interpretasi atas standar akuntansi keuangan
b. Changes to the statements of financial accounting standard and interprestations of the statements of financial accounting standard
Berikut adalah Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang relevan yang telah diterbitkan, namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan yang berakhir pada 31 Desember 2014:
The following the Statements of Financial Accounting Standard (PSAK) relevant that have been issued but not yet effective for the financial statements for the year ended December 31, 2014:
9
The original financial statements included herein are in the Indonesian language Modal dasarsaham 17.929.169 - 20.000.000 seri A PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) b. Changes to the statements of financial accounting standard and interprestations of the statements of financial accounting standard (continued)
b. Perubahan standar akuntansi keuangan dan interpretasi atas standar akuntansi keuangan (lanjutan) Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015: PSAK 1 (revisi 2013) “Penyajian laporan keuangan” -
Effective on or after January 1, 2015: PSAK 1 (revised 2013) “Presentation of financial statements" PSAK 4 (revised 2013) “Separate financial statements” PSAK 15 (revised 2013) “Investment in associates and joint ventures" PSAK 24 (revised 2013) “Employee benefits” PSAK 46 (revised 2014) “Income taxes” PSAK 48 (revised 2014) “Impairment of assets” PSAK 50 (revised 2014) “Financial instruments: Presentation” PSAK 55 (revised 2014) “Financial instruments: Recognition and Measurement" PSAK 60 (revised 2014) “Financial instruments: Disclosure” PSAK 65 “Consolidated financial statements” PSAK 66 “Joint arrangements” PSAK 67 “Disclosure of interests in other entities”
PSAK 4 (revisi 2013) “Laporan keuangan tersendiri” PSAK 15 (revisi 2013) “Investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama” PSAK 24 (revisi 2013) “Imbalan kerja” PSAK 46 (revisi 2014) “Pajak penghasilan” PSAK 48 (revisi 2014) “Penurunan nilai aset” PSAK 50 (revisi 2014) “Instrumen keuangan: Penyajian” PSAK 55 (revisi 2014) “Instrumen keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” PSAK 60 (revisi 2014) “Instrumen keuangan: Pengungkapan” PSAK 65 “Laporan keuangan konsolidasian” PSAK 66 “Pengaturan bersama” PSAK 67 “Pengungkapan kepentingan dalam entitas lain” PSAK 68 “Pengukuran nilai wajar”
-
Bank sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari standar akuntansi yang baru tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan. c.
PSAK 68 “Fair value measurement”
The Bank is presently evaluating and has not yet determined the effects of these new accounting standard on its financial statements. c.
Aset dan liabilitas keuangan Bank menerapkan PSAK 50 (revisi 2010), "Instrumen Keuangan: Penyajian", PSAK 55 (revisi 2011), "Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran" dan PSAK 60, "Instrumen Keuangan: Pengungkapan". PSAK 50 (revisi 2010) berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan mengidentifikasikan informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan ini berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan; dan keadaan dimana aset keuangan dan liabilitas keuangan akan saling hapus. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa datang suatu entitas yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk instrumen tersebut.
Financial assets and liabilities The Bank adopted PSAK 50 (revised 2010), "Financial Instruments: Presentation", PSAK 55 (revised 2011), "Financial Instruments: Recognition and Measurement" and PSAK 60, "Financial Instruments: Disclosures". PSAK 50 (revised 2010) provides requirements for the presentation of financial instruments and identifies the information that should be disclosed. These requirements apply to the classification of financial instruments, from the perspective of the issuer, into financial assets, financial liabilities and equity instruments; the classification of related interest, dividends, losses and gains; and the circumstances in which financial assets and financial liabilities should be offset. This PSAK requires the disclosure of, among others, information about factors that affect the amount, timing and certainty of an entity’s future cash flows relating to financial instruments and the accounting policies applied to those instruments.
10
The original financial statements included herein are in the Indonesian language Modal dasarsaham 17.929.169 - 20.000.000 seri A PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
KEBIJAKAN 2. IKHTISAR SIGNIFIKAN (lanjutan) c.
AKUNTANSI
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) c.
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) PSAK 55 (revisi 2011) mengatur prinsip-prinsip pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitias keuangan dan beberapa kontrak pembelian atau penjualan item nonkeuangan. PSAK ini menyediakan definisi dan karakteristik derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan hubungan lindung nilai. PSAK 60 mensyaratkan pengungkapan untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan terhadap posisi dan kinerja keuangan Bank beserta sifat dan luas risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana Bank terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana Bank mengelola risiko tersebut. (i)
PSAK 60 requires disclosures to evaluate the significance of financial instruments for financial position and performance of the Bank and the nature and extent of risks arising from financial instruments to which the Bank is exposed during the period and at the end of the reporting period, and how the Bank manages those risks.
Klasifikasi Bank mengklasifikasikan aset keuangannya berdasarkan kategori sebagai berikut pada saat pengakuan awal: Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang memiliki 2 (dua) sub-klasifikasi, yaitu aset keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok yang diperdagangkan; -
Financial assets and liabilities (continued) PSAK 55 (revised 2011) establishes the principles for recognising and measuring financial assets, financial liabilities and some contracts to buy or sell non-financial items. This PSAK provides the definitions and characteristics of derivatives, the categories of financial instruments, recognition and measurement, hedge accounting and determination of hedging relationships, among others.
(i)
Kredit yang diberikan dan piutang; Investasi dimiliki hingga jatuh tempo; Investasi tersedia untuk dijual.
Classification The Bank classifies its financial assets in the following categories at initial recognition: Financial assets at fair value through profit or loss (FVPL), which have 2 (two) sub-classifications, i.e. financial assets designated as such upon initial recognition and financial assets held-for-trading;
-
Loans and receivables; Held-to-maturity (HTM) investments; Available-for-sale (AFS) investments.
Kredit yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali:
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market, other than:
-
yang dimaksudkan oleh Bank untuk dijual segera dalam waktu dekat, yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan, serta yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi;
-
those that the Bank intends to sell immediately or in the short term, which are classified as held-fortrading, and those that the Bank upon initial recognition designates as at FVPL;
-
yang pada saat pengakuan awal ditetapkan dalam kelompok investasi tersedia untuk dijual; atau dalam hal Bank mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas kredit yang diberikan dan piutang, yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual.
-
those that upon initial recognition are designated as AFS investments; or those for which the Bank may not recover substantially all of its initial investment, other than because of loans and receivables deterioration, which are classified as AFS.
-
-
11
The original financial statements included herein are in the Indonesian language Modal dasarsaham 17.929.169 - 20.000.000 seri A PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
KEBIJAKAN 2. IKHTISAR SIGNIFIKAN (lanjutan) c.
AKUNTANSI
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) c.
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) (i) Klasifikasi (lanjutan) Investasi dimiliki hingga jatuh tempo terdiri dari aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan dimana Bank mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Investasi yang dimiliki untuk periode yang tidak dapat ditentukan tidak dikategorikan dalam klasifikasi ini.
Financial assets and liabilities (continued) (i) Classification (continued) HTM investments consist of non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturity that the Bank has the positive intention and ability to hold to maturity. Investments intended to be held for an undetermined period are not included in this classification.
Investasi tersedia untuk dijual terdiri dari aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan sebagai salah satu dari kategori aset keuangan lain. Setelah pengukuran awal, investasi tersedia untuk dijual diukur menggunakan nilai wajar dengan laba atau rugi yang diakui sebagai bagian dari ekuitas sampai dengan investasi dihentikan pengakuannya atau sampai investasi dinyatakan mengalami penurunan nilai dimana akumulasi laba atau rugi sebelumnya dilaporkan dalam ekuitas dilaporkan dalam laporan laba rugi.
The AFS investments consist of non-derivative financial assets that are designated as AFS or are not classified in one of the other categories of financial assets. After initial recognition, AFS investments are measured at fair value with gains or losses being recognised as part of equity until the investment is derecognised or until the investment is determined to be impaired at which time the cumulative gain or loss previously reported in equity is included in profit or loss.
Hasil efektif dan (bila dapat diaplikasikan) hasil dari nilai tukar dinyatakan kembali untuk investasi tersedia dijual dan dilaporkan pada laporan laba rugi.
The effective yield and (where applicable) results of foreign exchange restatement for AFS investments are reported in profit or loss.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan ke dalam kategori sebagai berikut pada saat pengakuan awal: Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang memiliki 2 (dua) sub-klasifikasi, yaitu liabilitas keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan liabilitas keuangan yang telah diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan;
Financial liabilities are classified into the following categories at initial recognition: Financial liabilities at FVPL, which have 2 (two) sub-classifications, i.e. financial liabilities designated as such upon initial recognition and financial liabilitiesclassified as held-for-trading;
-
-
Liabilitas keuangan lainnya.
Other financial liabilities.
Liabilitas keuangan lainnya merupakan liabilitas keuangan yang tidak dimiliki untuk dijual atau ditentukan sebagai nilai wajar melalui laporan laba rugi saat pengakuan liabilitas.
Other financial liabilities pertain to financial liabilities that are not held for trading nor designated as at FVPL upon recognition of the liability.
Kelompok aset dan liabilitas yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi terdiri dari aset dan liabilitas keuangan dimiliki untuk diperdagangkan yang diperoleh atau dimiliki Bank terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat, atau dimiliki sebagai bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama untuk memperoleh laba jangka pendek atau position taking.
The sub-classification of financial assets and liabilities at FVPL consists of financial assets and liabilities held for trading which the Bank acquires or incurs principally for the purpose of selling or repurchasing in the near term, or holds as part of a portfolio that is managed together for short-term profit or position taking.
12
The original financial statements included herein are in the Indonesian language Modal dasarsaham 17.929.169 - 20.000.000 seri A PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
KEBIJAKAN 2. IKHTISAR SIGNIFIKAN (lanjutan) c.
AKUNTANSI
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) c.
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) (i) Klasifikasi (lanjutan) Derivatif juga dikategorikan dalam kelompok ini, kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Aset dan liabilitas dalam kelompok ini dicatat pada nilai wajar dalam laporan posisi keuangan dengan keuntungan atau kerugian diakui pada laporan laba rugi.
Financial assets and liabilities (continued) (i) Classification (continued) Derivatives are also categorised under this subclassification unless they are designated as effective hedging instruments. Assets and liabilities classified under this category are carried at fair value in the statements of financial position, with any gains or losses being recognised in profit or loss.
Bank mengklasifikasikan instrumen keuangan ke dalam klasifikasi tertentu yang mencerminkan sifat dari informasi dan mempertimbangkan karakteristik dari instrumen keuangan tersebut masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. Klasifikasi ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Instrumen Keuangan/ Financial
Aset keuangan/ Financial assets
As of December 31, 2014 and 2013, the Bank classifies the financial instruments into classes that reflects the nature of information and take into account the characteristic of those financial instruments. The classification can be seen in the table below:
Kategori yang didefinisikan oleh PSAK 55 (revisi 2011)/ Category as defined by PSAK 55 (revised 2011)
Kredit yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables
Aset keuangan tersedia untuk dijual/ Available-for-sale financial assets Liabilitas keuangan/ Financial liabilities (ii)
Kas/Cash Giro pada Bank Indonesia dan bank lain/ Current accounts with Bank Indonesia and other banks Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain/ Placements with Bank Indonesia and other banks Kredit yang diberikan/Loans Aset lain-lain/Other assets Surat-surat berharga/Marketable securities Liabilitas segera/Liabilities immediately payable Simpanan dari nasabah/Deposits from customers Simpanan dari bank lain/Deposits from other banks Pinjaman yang diterima/Borrowings Liabilitas lain-lain/Other liabilities
Liabilitas keuangan lainnya/ Other financial liabilities
Pengakuan awal a. Pembelian atau penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu yang umumnya ditetapkan dengan peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar (pembelian atau penjualan reguler) diakui pada tanggal perdagangan atau tanggal penyelesaian, yaitu tanggal Bank berkomitmen untuk membeli atau menjual aset. b.
Klasifikasi/ Classification
(ii)
Aset keuangan dan liabilitas keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajarnya. Dalam hal aset keuangan atau liabilitas keuangan tidak diklasifikasikan sebagai pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Initial recognition a. Purchase or sale of a financial asset under a contract whose terms require delivery of the asset within the time frame established generally by regulation or convention in the marketplace (regular way purchases or sale) is recognised on the trade date or settlement date, i.e., the date that the Bank commits to purchase or sell the assets.
b.
13
Financial assets and financial liabilities are initially recognised at fair value. For those financial assets or financial liabilities not classified as at FVPL, the fair value is added with directly attributable transaction costs.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language Modal dasarsaham 17.929.169 - 20.000.000 seri A PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
KEBIJAKAN 2. IKHTISAR SIGNIFIKAN (lanjutan) c.
AKUNTANSI
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) c.
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) (ii) Pengakuan awal (lanjutan) Bank, pada saat pengakuan awal, dapat menetapkan aset keuangan dan liabilitas keuangan tertentu sebagai nilai wajar melalui laporan laba rugi (opsi nilai wajar). Opsi nilai wajar dapat digunakan hanya bila memenuhi ketetapan sebagai berikut:
Financial assets and liabilities (continued) (ii) Initial recognition (continued) The Bank, upon initial recognition, may designate certain financial assets and liabilities, at FVPL (fair value option). The fair value option is only applied when the following conditions are met:
-
penetapan sebagai opsi nilai wajar mengurangi secara signifikan atau mengeliminasi ketidakkonsistenan pengukuran dan pengakuan (accounting mismatch) yang dapat timbul; atau
-
the application of the fair value option significantly reduces or eliminates an accounting mismatch that would otherwise arise; or
-
aset keuangan dan liabilitas keuangan merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan yang tertentu kelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan dan dilaporkan kepada manajemen kunci; atau
-
the financial assets and liabilities are part of a portfolio of identified financial instruments that are managed and its performance is evaluated on a fair value basis, in accordance with a documented risk management or investment strategyand reported to key management personnel; or
-
aset keuangan dan liabilitas keuangan terdiri dari kontrak utama dan derivatif melekat yang harus dipisahkan.
-
the financial assets and liabilities consist of a host contract and an embedded derivative that must be bifurcated.
(iii) Pengukuran setelah pengakuan awal Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual dan aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diukur pada nilai wajarnya.
(iii) Subsequent measurement AFS financial assets and financial assets and liabilities measured at FVPL are subsequently measured at fair value.
Kredit yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo dan liabilitas keuangan lainnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Loans and receivables, HTM investments and other financial liabilities are measured at amortised cost using the effective interest method.
(iv) Pengukuran nilai wajar Nilai wajar adalah nilai dimana suatu aset dapat dipertukarkan, atau suatu liabilitas dapat diselesaikan, diantara para pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi yang wajar.
(iv)
Bank mengukur nilai wajar dari suatu instrumen dengan menggunakan harga kuotasi di pasar aktif, yang tersedia sewaktu-waktu dan teratur dari penukaran, pedagang efek (dealer), perantara efek (broker), kelompok industri, badan pengawas (pricing service or regulatory agency), dan merupakan transaksi pasar aktual dan teratur terjadi yang dilakukan secara wajar.
Fair value measurement Fair value is the amount for which an asset could be exchanged, or a liability settled, between knowledgeable, willing parties in an arm’s length transaction.
The Bank measures the fair value of an instrument using quoted prices in an active market, which are readily and regularly available from an exchange, dealer, broker, industry group, pricing service or regulatory agency and represent actual and regularly occurring market transaction on an arm’s length basis.
14
The original financial statements included herein are in the Indonesian language Modal dasarsaham 17.929.169 - 20.000.000 seri A PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
KEBIJAKAN 2. IKHTISAR SIGNIFIKAN (lanjutan) c.
AKUNTANSI
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) c.
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) (iv) Pengukuran nilai wajar (lanjutan) Kuotasi harga pasar yang sesuai bagi aset yang dimiliki atau liabilitas yang akan diterbitkan biasanya sama dengan harga penawaran yang berlaku, sementara untuk aset yang akan diperoleh atau liabilitas yang dimiliki adalah harga permintaannya. Ketika Bank memiliki aset dan liabilitas dengan risiko pasar saling hapus, nilai tengah dari pasar dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan nilai wajar posisi risiko yang saling hapus tersebut dan penyesuaian harga penawaran atau harga permintaan diterapkan pada posisi terbuka atau neto (net open position), yang sesuai.
Financial assets and liabilities (continued) (iv) Fair value measurement (continued) The appropriate quoted market price for an asset held or liability to be issued is usually the current bid price and, for an asset to be acquired or liability held, the asking price. When the Bank has assets and liabilities with offsetting market risks, mid-market prices can be used as a basis for establishing fair values for the offsetting risk positions and apply the bid or asking price to the net open position as appropriate.
Jika pasar untuk suatu instrumen keuangan tidak aktif, Bank menetapkan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang mengerti, berkeinginan (jika tersedia), referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial serupa dan analisis arus kas yang didiskonto. Teknik penilaian yang dipilih membuat penggunaan maksimal input pasar, mengandalkan sedikit mungkin pada input khusus dari Bank, memasukkan semua faktor yang akan dipertimbangkan oleh para pelaku pasar dalam menetapkan suatu harga dan konsisten dengan metodologi ekonomi yang dapat diterima dalam penetapan harga instrumen keuangan.
(v)
If a market for a financial instrument is not active, the Bank determines the fair value using a valuation technique. Valuation techniques include using recent arm's length market transactions between knowledgeable, willing parties (if available), reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same and discounted cash flow analysis. The chosen valuation technique makes maximum use of market inputs, relies as little as possible on the inputs specifically from the Bank, incorporates all factors that market participants would consider in setting a price, and is consistent with accepted economic methodologies for pricing financial instruments.
Pengukuran biaya diamortisasi Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset keuangan atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi penurunan untuk penurunan nilai atau nilai yang tidak dapat ditagih.
(v)
15
Amortised cost measurement The amortised cost of a financial asset or liability is the amount at which the financial asset or liability is measured at initial recognition minus principal repayments, plus or minus the cumulative amortisation using the effective interest method of any difference between the initial amount and the maturity amount, and minus any reduction for impairment or uncollectibility.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language Modal dasarsaham 17.929.169 - 20.000.000 seri A PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
KEBIJAKAN 2. IKHTISAR SIGNIFIKAN (lanjutan) c.
AKUNTANSI
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) c.
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) (vi) Pengakuan pendapatan dan beban a. Pendapatan dan beban bunga atas aset tersedia untuk dijual serta aset keuangan dan liabilitas keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi, diakui pada laporan laba rugi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. b.
Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar atas aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diklasifikasikan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diakui pada laporan laba rugi.
Financial assets and liabilities (continued) (vi) Income and expense recognition a. Interest income and expense on AFS assets and financial assets and liabilities measured at amortised cost, are recognised in profit or loss using the effective interest method.
b.
Gains and losses arising from changes in the fair value of the financial assets and liabilities classified as at FVPL shall be recognised in profit or loss.
Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar atas aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual diakui secara langsung dalam ekuitas, kecuali untuk kerugian penurunan nilai, dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan nilai tukar, sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya.
Gains and losses arising from changes in the fair value of AFS financial assets shall be recognised directly in equity, except for impairment losses and foreign exchange gains or losses, until the financial asset is derecognised.
Pada saat aset keuangan dihentikan pengakuannya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui pada laporan laba rugi.
When a financial asset is derecognised, the cumulative gains or losses previously recognised in equity are recognised in profit or loss.
Untuk aset keuangan dan kewajiban keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, keuntungan atau kerugian diakui pada laporan laba rugi ketika aset keuangan atau kewajiban keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, dan melalui proses amortisasi.
For financial assets and financial liabilities carried ar amortised cost, the gains and losses shall be recognised in profit or loss when the financial asset or financial liability is derecognised or impaired, and through the amortisation process.
(vii) Reklasifikasi aset keuangan Bank tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi instrumen keuangan dari atau ke kategori instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi selama instrumen keuangan tersebut dimiliki atau diterbitkan.
(vii) Reclassification of financial assets The Bank is not allowed to reclassify any financial instrument out of or into the FVPL category while it is held or issued.
Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual karena perubahan intensi atau kemampuan, diukur kembali pada nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian diakui secara langsung dalam ekuitas, kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan nilai tukar, sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya.
Reclassification of financial assets from HTM category to AFS category as a result of a change in intention or ability, shall be remeasured at fair value. The gains or losses shall be recognised directly in equity, except for impairment losses and foreign exchange gains or losses, until the financial assets are derecognised.
16
The original financial statements included herein are in the Indonesian language Modal dasarsaham 17.929.169 - 20.000.000 seri A PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
KEBIJAKAN 2. IKHTISAR SIGNIFIKAN (lanjutan) c.
AKUNTANSI
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) c.
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) (vii) Reklasifikasi aset keuangan (lanjutan) Bank tidak boleh mengklasifikasikan aset keuangan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo, jika dalam tahun berjalan atau dalam kurun waktu 2 (dua) tahun sebelumnya, telah menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo (lebih dari jumlah yang tidak signifikan dibandingkan dengan jumlah nilai investasi dimiliki hingga jatuh tempo), kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut:
Financial assets and liabilities (continued) (vii) Reclassification of financial assets (continued) The Bank cannot classify any financial assets as HTM investments, if the Bank has, during the current financial year or during the 2 (two) preceding financial years, sold or reclassified more than an insignificant amount of HTM investments before maturity (more than insignificant in relation to the total amount of HTM investments) other than sales or reclassifications that:
a.
dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali di mana perubahan suku bunga tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai wajar aset keuangan tersebut;
a.
are so close to maturity or the financial asset’s repurchase date that changes in the market rate of interest would not have a significant effect on the financial asset’s fair value;
b.
terjadi setelah Bank telah memperoleh secara substansial seluruh jumlah pokok aset keuangan tersebut sesuai jadwal pembayaran atau Bank telah memperoleh pelunasan dipercepat; atau
b.
occur after the Bank has collected substantially all of the financial asset’s original principal through scheduled payments or prepayments; or
c.
terkait dengan kejadian tertentu yang berada di luar kendali Bank, tidak berulang, dan tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh Bank.
c.
are attributable to an isolated event that is beyond the Bank’s control, is non-recurring and could not have been reasonably anticipated by the Bank.
(viii) Saling hapus Aset keuangan dan liabilitas keuangan akan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, Bank memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan adanya maksud untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan, yang mendekati nilai wajar dari pembayaran yang ditransfer untuk memperoleh aset.
(viii) Offsetting Financial assets and liabilities are offset and the net amount is presented in the statements of financial position if, and only if, the Bank has a currently enforceable legal right to offset the recognised amounts and intends either to settle on a net basis or to realise the asset and settle the liability simultaneously, which approximates the fair value of the consideration transferred to acquire the asset.
Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah bersih hanya jika diperkenankan oleh standar akuntansi.
Income and expenses are presented on a net basis only when permitted by the accounting standards.
17
The original financial statements included herein are in the Indonesian language Modal dasarsaham 17.929.169 - 20.000.000 seri A PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
KEBIJAKAN 2. IKHTISAR SIGNIFIKAN (lanjutan) c.
AKUNTANSI
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) c.
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) (ix) Penghentian pengakuan a. Aset keuangan dihentikan pengakuannya jika: Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau Bank telah mentransfer haknya untuk menerima arus kas yang berasal dari aset tersebut atau menanggung liabilitas untuk membayarkan arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa penundaan berarti kepada pihak ketiga dibawah kesepakatan pelepasan; atau -
b.
Financial assets and liabilities (continued) (ix) Derecognition a. Financial assets are derecognised when: the contractual rights to the cash flows from the financial assets have expired; or the Bank has transferred the financial assets and its contractual rights to receive the cash flows or if the contractual rights were retained by the Bank but assumes a contractual obligation to pay the received cash flow in full without material delay to a third party under a ‘pass through’ arrangement; or
antara (a) Bank telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, atau (b) Bank tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, tetapi telah mentransfer pengendalian atas aset.
-
either (a) the Bank has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) the Bank has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred the control of the asset.
Ketika Bank telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari aset atau telah memasuki kesepakatan pelepasan dan tidak mentransfer serta tidak mempertahankan secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset atau tidak mentransfer kendali atas aset, aset diakui sebesar keterlibatan Bank yang berkelanjutan atas aset tersebut.
When the Bank has transferred its rights to receive cash flows from an asset or has entered into a 'pass through' arrangement and has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset nor transferred control of the asset, the asset is recognised to the extent of the Bank’s continuing involvement in the asset.
Kredit yang diberikan dihapusbukukan ketika tidak terdapat prospek yang realistis mengenai pengembalian kredit dalam waktu dekat atau hubungan normal antara Bank dan debitur telah berakhir. Kredit yang tidak dapat dilunasi dihapusbukukan dengan mendebit penyisihan kerugian penurunan nilai.
Loans are written-off when there is no realistic prospect of collection in the near future or the normal relationship between the Bank and the borrowers has ceased to exist. When a loan is deemed uncollectible, it is written-off against the related allowance for impairment losses.
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluarsa.
b.
18
Financial liabilities are derecognised when the obligations specified in the contract are discharged, cancelled or have expired.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language Modal dasarsaham 17.929.169 - 20.000.000 seri A PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
KEBIJAKAN 2. IKHTISAR SIGNIFIKAN (lanjutan) c.
AKUNTANSI
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) c.
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) (ix) Penghentian pengakuan (lanjutan) b. Ketika suatu liabilitas keuangan yang ada digantikan dengan yang lain oleh pemberi pinjaman yang sama pada keadaan yang secara substansial berbeda, atau berdasarkan suatu liabilitas yang ada yang secara substansial telah diubah, maka pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian liabilitas awal dan pengakuan liabilitas baru. Selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan yang berakhir atau yang ditransfer, dengan jumlah yang dibayarkan, termasuk aset non-kas yang ditransfer atau liabilitas yang ditanggung, diakui dalam laporan laba rugi.
Financial assets and liabilities (continued) (ix) Derecognition (continued) b. Where an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing financial liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new financial liability. The difference between the carrying amount of the extinguished or transferred financial liability and the consideration paid, including any non-cash assets transferred or liabilities assumed, shall be recognised in profit or loss.
d. Identifikasi dan pengukuran penurunan nilai aset keuangan Penurunan nilai aset keuangan Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan yang tidak dicatat pada nilai wajar melalui laporan laba rugi telah mengalami penurunan nilai. Aset keuangan mengalami penurunan nilai jika bukti obyektif menunjukkan bahwa peristiwa yang merugikan telah terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa tersebut berdampak pada arus kas masa datang atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
d. Identification and measurement of impairment on financial assets Impairment of financial assets At each statement of financial position date, the Bank assesses whether there is objective evidence that the financial assets not carried at FVPL are impaired. Financial assets are impaired when there is objective evidence that a loss event has occurred after the initial recognition of the asset, and that the loss event has an impact on the future cash flows of the asset that can be estimated reliably.
Kriteria yang digunakan oleh Bank untuk menentukan bukti obyektif dari penurunan nilai adalah sebagai berikut: (i) kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; (ii) pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; (iii) pihak pemberi pinjaman, dengan alasan ekonomi atau hukum sehubungan dengan kesulitan keuangan yang dialami pihak peminjam, memberikan keringanan (konsesi) pada pihak peminjam yang tidak mungkin diberikan jika pihak peminjam tidak mengalami kesulitan tersebut;
The criteria used by the Bank to determine objective evidence of impairment are as follows: (i) significant financial difficulties experienced by the issuer or debtor; (ii) breach of contract, like defaults or deferred principal or interest payments; (iii) the creditor, for economic or legal reasons in connection with the financial difficulties experienced by the debtor, provides relief (concession) to the debtor that may not be given if the debtor does not have such difficulties.
(iv) terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya;
(iv) there is a possibility that the debtor will declare bankruptcy or perform other financial reorganisations;
(v) hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan; atau
(v) the loss of an active market on financial assets as the result of financial difficulties; or
19
The original financial statements included herein are in the Indonesian language Modal dasarsaham 17.929.169 - 20.000.000 seri A PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
d. Identifikasi dan pengukuran penurunan nilai aset keuangan (lanjutan) (vi) data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan sejak pengakuan awal aset dimaksud, meskipun penurunannya belum dapat diidentifikasi terhadap aset keuangan secara individual dalam kelompok aset tersebut, termasuk:
d. Identification and measurement of impairment on financial assets (continued) (vi) observable data has indicated that there is measurable decrease in the estimated future cash flows of the financial assets since the initial recognition of the assets, although the decrease cannot be identified to the individual financial assets in the portfolio, including:
- memburuknya status pembayaran pihak peminjam dalam kelompok tersebut; dan - kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut.
- deterioration of the payment status of the debtor in the portfolio; and - national or local economic conditions related to the default on assets in the portfolio.
Estimasi periode antara terjadinya peristiwa dan teridentifikasinya kerugian ditentukan oleh manajemen untuk setiap portofolio yang diidentifikasi. Pada umumnya, periode tersebut bervariasi antara 3 (tiga) dan 12 (dua belas) bulan dan untuk kasus tertentu diperlukan periode yang lebih lama.
The estimation of period between the occurrence of events and identification of loss are determined by management for every identified portfolio. Generally, that period varies between 3 (three) and 12 (twelve) months and for specific cases, it needs longer period.
Bank pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, dan secara individual atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika Bank menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Bank memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individu, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
The Bank first assesses whether an objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, individually or collectively for financial assets that are not individually significant. If the Bank determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, it includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is or continues to be recognised are not included in a collective assessment of impairment.
Bank menetapkan kredit yang harus dievaluasi penurunan nilainya secara individual, jika memenuhi salah satu kriteria di bawah ini:
The Bank determines that loans should be evaluated individually for impairment if one of the following criteria is met:
(i) Kredit yang secara individual memiliki nilai signifikan dan memiliki bukti obyektif penurunan nilai; (ii) Kredit yang direstrukturisasi yang secara individual memiliki nilai signifikan.
(i) Loans which individually have significant value and objective evidence of impairment; (ii) Restructured loans which individually have significant value.
KEBIJAKAN 2. IKHTISAR SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
20
The original financial statements included herein are in the Indonesian language Modal dasarsaham 17.929.169 - 20.000.000 seri A PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
d. Identifikasi dan pengukuran penurunan nilai aset keuangan (lanjutan) Bank menetapkan kredit yang harus dievaluasi penurunan nilainya secara kolektif, jika memenuhi salah satu kriteria di bawah ini:
d. Identification and measurement of impairment on financial assets (continued) The Bank determines loans to be evaluated for impairment through collective evaluation if one of the following criteria is met:
(i) Kredit yang secara individual memiliki nilai signifikan namun tidak memiliki bukti obyektif penurunan nilai; (ii) Kredit yang secara individual memiliki nilai tidak signifikan; (iii) Kredit yang direstrukturisasi yang secara individual memiliki nilai tidak signifikan.
(i) Loans which individually have significant value but there is no objective evidence of impairment; (ii) Loans which individually have insignificant value;
KEBIJAKAN 2. IKHTISAR SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
(iii) Restructured loans which individually have insignificant value.
Penghitungan penyisihan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara kolektif berdasarkan pengalaman kerugian yang lalu (historical loss experience). Historical loss experience disesuaikan menggunakan dasar data yang dapat diobservasi untuk mencerminkan efek dari kondisi saat ini terhadap Bank dan menghilangkan efek dari masa lalu yang sudah tidak berlaku saat ini. Aset keuangan dikelompokan berdasarkan karakteristik risiko kredit yang sama antara lain dengan mempertimbangkan segmentasi kredit dan tunggakan debitur.
The calculation of allowance for impairment losses on financial assets are collectively evaluated on the basis of historical loss experience. Historical loss experience is adjusted on the basis of current observable data to reflect the effects of current conditions affecting the Bank and to remove the effects of conditions in the historical period that do not currently exist. Financial assets are grouped on the basis of similar credit risk characteristics by considering the credit segmentation and past due status of the debtors, among others.
Bank menggunakan roll rate analysis method , untuk menilai penyisihan kerugian penurunan nilai aset. Bank menggunakan data historis selama 3 (tiga) tahun dalam menghitung Probability of Default (PD) dan Loss Given Default (LGD).
The Bank uses roll rate analysis method to assess the allowance for impairment losses. Bank uses historical data for 3 (three) years in calculating the Probability of Default (PD) and Loss Given Default (LGD).
Bank menggunakan nilai wajar agunan sebagai dasar arus kas masa datang apabila memenuhi salah satu kondisi berikut:
The Bank uses the fair value of collateral as the basis for future cash flow if one of the following conditions is met:
(i) Kredit bersifat collateral dependent, yaitu jika pelunasan kredit hanya bersumber dari agunan; (ii) Pengambilalihan agunan kemungkinan besar terjadi dan didukung dengan perjanjian legal pengikatan agunan.
(i) Loans are collateral dependent, i.e. if the source of loans repayment is only from the collateral; (ii) Foreclosure of collateral is most likely to occur and supported by legally binding collateral agreement.
Kerugian penurunan nilai atas aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi diukur sebesar selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut.
Impairment losses on financial assets carried at amortised cost are measured as the difference between the carrying amount of the financial assets and present value of estimated future cash flows discounted at the financial assets' original effective interest rate.
Jika persyaratan kredit yang diberikan, piutang atau investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo dinegosiasi ulang atau dimodifikasi karena debitur atau penerbit mengalami kesulitan keuangan, maka penurunan nilai diukur dengan suku bunga efektif awal yang digunakan sebelum persyaratan diubah.
If the terms of a loan, receivable or HTM investment are renegotiated or otherwise modified because of financial difficulties of the borrower or issuer, impairment is measured using the original effective interest rate before the modification of terms.
21
The original financial statements included herein are in the Indonesian language Modal dasarsaham 17.929.169 - 20.000.000 seri A PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
d. Identifikasi dan pengukuran penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)
d. Identification and measurement of impairment on financial assets (continued)
Jika kredit yang diberikan, piutang atau investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku yang ditetapkan dalam kontrak.
If a loan, receivable or HTM investment has a variable interest rate, the discount rate used to measure the impairmentloss is the current effective interest rate specified in the contract.
Sebagai panduan praktis, Bank dapat mengukur penurunan nilai berdasarkan nilai wajar instrumen dengan menggunakan harga pasar yang dapat diobservasi, dimana perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan dengan agunan (collateralised financial asset) mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunan dikurangi biaya-biaya untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakah pengambilalihan tersebut berpeluang terjadi atau tidak. Kerugian penurunan nilai yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi dan dicatat pada akun "Penyisihan kerugian penurunan nilai" sebagai pengurang terhadap aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi.
As a practical guidance, the Bank can measure the impairment based on the instrument's fair value by using observable market price, where the calculation of present value of the estimated future cash flows of collateralised financial asset reflects the generated cash flow from the foreclosure of collateral net of costs to acquire and sell the collateral, regardless of whether or not foreclosure is probable. Impairment losses are recognised in profit or loss and reflected in an "Allowance for impairment losses" account as a deduction from financial assets carried at amortised cost.
Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui (seperti meningkatnya peringkat kredit debitur atau penerbit), maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan, baik secara langsung, atau dengan menyesuaikan akun cadangan. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum adanya pengakuan penurunan nilai pada tanggal pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi pada periode berjalan.
If, in a subsequent period, the amount of impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event that occured after the impairment was recognised (i.e. improvement in the debtor’s or issuer’s credit rating), the impairment loss that was previously recognised has to be reversed either directly or by adjusting the allowance account. The reversal should not result in a carrying amount of the financial asset that exceeds what the amortised cost would have been had the impairment not been recognised at the date the impairment is reversed. The reversal amount is recognised in the current profit or loss.
Kerugian penurunan nilai atas surat berharga yang tersedia untuk dijual diakui dengan mengeluarkan kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas ke dalam laporan laba rugi. Jumlah kerugian kumulatif yang dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laporan laba rugi merupakan selisih antara biaya perolehan (setelah dikurangi pelunasan pokok dan amortisasi) dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui pada laporan laba rugi.
Impairment losses on AFS marketable securities are recognised by transferring the cumulative loss that has been recognised directly in equity to profit or loss. The cumulative loss that has been removed from equity and recognised in profit or loss is the difference between the acquisition cost (net of any principal repayment and amortisation) and the current fair value, less any impairment loss on that financial asset previously recognised in profit or loss.
KEBIJAKAN 2. IKHTISAR SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
22
The original financial statements included herein are in the Indonesian language Modal dasarsaham 17.929.169 - 20.000.000 seri A PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
d. Identifikasi dan pengukuran penurunan nilai aset keuangan (lanjutan) Jika, pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen utang yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara obyektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian nilai pada laporan laba rugi, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan dan diakui pada periode terjadinya.
d. Identification and measurement of impairment on financial assets (continued) If, in a subsequent period, the fair value of a debt instrument classified as AFS securities increases and the increase can be objectively related to an event occurring after the impairment loss was recognised in the profit or loss, the impairment loss is reversed and recognised in the period it occurred.
Pendapatan bunga atas aset keuangan yang mengalami penurunan nilai tetap diakui atas dasar suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam pengukuran kerugian penurunan nilai.
Interest income on the impaired financial assets continues to be recognised using the original rate of interest used to discount the future cash flows for the purpose of measuring the impairment loss.
Penerimaan kembali atas aset keuangan yang diberikan yang telah dihapusbukukan, pada periode berjalan dikreditkan dengan menyesuaikan akun penyisihan kerugian penurunan nilai. Penerimaan kembali atas aset keuangan yang telah dihapusbukukan pada periode sebelumnya dicatat sebagai pendapatan operasional selain bunga.
The recoveries of written-off financial assets in the current period are credited by adjusting the allowance for impairment losses accounts. Recoveries of written-off loans from previous period are recorded as operational income other than interest income.
Penurunan nilai atas komitmen dan kontinjensi Sesuai dengan Surat Bank Indonesia (BI) No.13/658/DPNP/DPnP (SE-BI) tanggal 23 Desember 2011, Bank tidak diwajibkan lagi untuk membentuk penyisihan penghapusan atas aset non-produktif dan transaksi rekening administrasi (komitmen dan kontinjensi), namun Bank tetap harus menghitung penyisihan kerugian penurunan nilai mengacu pada standar akuntansi yang berlaku.
Impairment of commitments and contingencies In accordance with Bank Indonesia Letter No.13/658/DPNP/DPnP (SE-BI) dated December 23, 2011, Bank is not required to provide an allowance for impairment losses on non-productive assets and administrative account transactions (commitments and contingencies), but the Bank should still calculate the allowance for impairment losses in accordance with the applicable accounting standards.
Komitmen dan kontinjensi dengan risiko kredit antara lain terdiri dari bank garansi dan fasilitas kredit yang belum digunakan.
Commitments and contingencies of off-balance-sheet transactions include bank guarantees and unused loans facilities.
Perubahan metode penentuan penyisihan kerugian penurunan nilai di atas merupakan perubahan kebijakan akuntansi yang seharusnya diterapkan secara retrospektif dengan melakukan penyajian kembali laba rugi komprehensif tahun-tahun sebelumnya. Namun karena dampak dari perubahan kebijakan akuntansi tersebut tidak material terhadap laba rugi tahun-tahun sebelumnya, maka tidak dilakukan penyajian kembali dan dampak perubahan tersebut diakui dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
The above changes on the determination of allowance for impairment losses represent changes in accounting policy which should generally be applied retrospectively requiring restatements of prior years’ comprehensive income. However, as the impact of the change in respect of prior years’ results is not material, no restatements were made and the impact of the change is charged to the current period's profit or loss.
KEBIJAKAN 2. IKHTISAR SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
23
The original financial statements included herein are in the Indonesian language Modal dasarsaham 17.929.169 - 20.000.000 seri A PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
d. Identifikasi dan pengukuran penurunan nilai aset keuangan (lanjutan) Penurunan nilai atas komitmen dan kontinjensi (lanjutan) Perhitungan penyisihan kerugian penurunan nilai mengacu kepada PSAK 57 (revisi 2009): “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi” dan PSAK 48 (revisi 2009): “Penurunan Nilai Aset”.
d. Identification and measurement of impairment on financial assets (continued) Impairment of commitments and contingencies (continued) The calculation for allowance for impairment losses is conducted according to PSAK 57 (revised 2009): “Provision, Contingent Liabilities and Contingent Assets” and PSAK 48 (revised 2009): “Impairment of Assets”.
Taksiran kerugian atas transaksi rekening administratif disajikan sebagai estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi pada laporan posisi keuangan.
Estimated losses from off-balance-sheet transactions are presented as estimated losses on commitments and contingencies on the statements of financial position.
Penyesuaian atas penyisihan kerugian penurunan nilai dari taksiran kerugian atas transaksi rekening administratif dicatat dalam periode dimana penyesuaian tersebut diketahui atau dapat ditaksir secara wajar. Penyesuaian ini termasuk penambahan penyisihan kerugian penurunan nilai aset produktif dan penambahan taksiran kerugian atas transaksi rekening administratif, maupun pemulihan aset yang telah dihapusbukukan sebelumnya.
Adjustments to the allowance for impairment losses from the estimated losses from administrative accounts transaction are reported in the period such adjusments become known or can be reasonably estimated. These adjustments include additional allowance for impairment losses from productive assets and additional estimated losses from administrative accounts transactions, as well as recoveries of previously written-off assets.
Transaksi komitmen dan kontinjensi dihapusbukukan dari penyisihan kerugian pada saat manajemen berpendapat bahwa transaksi komitmen dan kontinjensi tersebut tidak dapat tertagih lagi.
The commitment and contingent transactions written-off are charged to the allowance for impairment losses when management believes that they are definitely uncollectible.
KEBIJAKAN 2. IKHTISAR SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
e.
Giro pada Bank Indonesia dan bank lain Giro pada Bank Indonesia dan bank lain dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai.
e.
Current accounts with Bank Indonesia and other banks Current accounts with Bank Indonesia and other banks are stated at amortised cost using the effective interest method less allowance for impairment losses.
f.
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain terdiri dari Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI) dan deposito berjangka.
f.
Placements with Bank Indonesia and other banks Placements with Bank Indonesia and other banks consist of Fasilitas Simpanan Bank Indonresia (FASBI) and time deposits.
Penempatan pada Bank Indonesia dinyatakan sebesar saldo penempatan dikurangi dengan diskonto yang belum diamortisasi.
Placements with Bank Indonesia are stated at the outstanding balances net of unamortised discount.
Penempatan pada bank lain dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai.
Placements with other banks are stated at amortised cost using the effective interest method less allowance for impairment losses.
g. Surat-surat Berharga Surat-surat berharga yang dimiliki terdiri dari Obligasi Pemerintah.
g. Marketable securities Marketable securities consist of Government Bonds.
24
The original financial statements included herein are in the Indonesian language Modal dasarsaham 17.929.169 - 20.000.000 seri A PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
g. Surat-surat Berharga (lanjutan) Surat-surat berharga yang diklasifikasikan ke dalam kelompok tersedia untuk dijual disajikan sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat perubahan nilai wajar, setelah dikurangi pajak, diakui pada pendapatan komprehensif lainnya dan dicatat sebagai komponen ekuitas. Selisih antara harga jual dan nilai tercatat dari surat-surat berharga diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada tahun dimana surat-surat berharga tersebut dijual. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi dari surat-surat berharga tersedia untuk dijual tersebut, setelah dikurangi pajak, yang disajikan dalam ekuitas diakui sebagai pendapatan atau beban pada tahun terjadi realisasi. Penurunan permanen atas nilai surat-surat berharga tersedia untuk dijual diakui dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
g. Marketable securities (continued) Marketable securities classified as available-for-sale are stated at fair value. Unrealised gains or losses from changes in fair value, net of tax, are recognised in other comprehensive income and presented in the equity section. The difference between the selling price and the carrying value of the marketable securities is recognised as gain or losses in the year when realised. The unrealised gains or losses, net of tax, of the available-for-sale marketable securities presented in equity are recognised as income or expense in the year when realised. Any permanent decline in the value of available-forsale marketable securities is recognised in the current year's statements of income.
Premi atau diskonto diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif
Premium or discount is amortised using effective interest rate method.
Penyisihan kerugian penurunan nilai dibentuk jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai. Penyisihan kerugian penurunan nilai dan perubahan nilai wajar disajikan sebagai penambah/pengurang terhadap surat-surat berharga.
The allowance for impairment losses is provided if there is an objective evidence of impairment. The allowance for impairment losses and changes in fair value are presented as additions to/deductions from the outstanding balance of marketable securities.
h. Kredit yang diberikan Kredit yang diberikan diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi dengan penyisihan kerugian penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan diskonto atau premi pada saat akuisisi dan biaya transaksi yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif. Amortisasi diakui dalam laporan laba rugi. Penyisihan kerugian penurunan nilai dibentuk jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai.
h. Loans Loans are measured at amortised cost using the effective interest method, less allowance for impairment losses. Amortised cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and transaction costs that are an integral part of effective interest rate. The amortisation is recognised in profit or loss. Allowance for impairment losses is provided if there is an objective evidence of impairment.
Restrukturisasi kredit yang diberikan Setelah syarat dan ketentuan kredit direnegosiasi, penurunan nilai diukur dengan menggunakan suku bunga efektif awal yang dihitung sebelum persyaratan dimodifikasi dan kredit tersebut tidak lagi dianggap menunggak. Manajemen akan melakukan penelaahan ulang atas kredit yang direnegosiasi secara berkelanjutan untuk memastikan bahwa semua kriteria terpenuhi dan pembayaran di masa datang akan terjadi. Evaluasi penurunan nilai individual atau kolektif akan terus dilakukan untuk kredit tersebut, mengikuti evaluasi penurunan nilai atas kredit.
Loan restructuring After the terms of loans have been renegotiated, any impairment is measured using the original effective interest rate as calculated before the modification of terms and the loan is no longer considered past due. Management continuously reviews renegotiated loans to ensure that all criteria are met and that future payments are likely to occur. The loans continue to be subject to an individual or collective impairment assessment, following the impairment assessment of loans.
KEBIJAKAN 2. IKHTISAR SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
25
The original financial statements included herein are in the Indonesian language Modal dasarsaham 17.929.169 - 20.000.000 seri A PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
h. Kredit yang diberikan (lanjutan) Restrukturisasi kredit yang diberikan (lanjutan) Kerugian yang timbul dari restrukturisasi kredit yang berkaitan dengan modifikasi persyaratan kredit hanya diakui bila nilai tunai penerimaan kas masa depan yang telah ditentukan dalam persyaratan kredit yang baru, termasuk penerimaan yang diperuntukkan sebagai bunga maupun pokok, adalah lebih kecil dari nilai kredit yang diberikan yang tercatat sebelum restrukturisasi.
h. Loans (continued) Loan restructuring (continued) Losses on loan restructuring in respect of modification of the terms of the loans are recognised only if the cash value of total future cash receipts specified in the new terms of the loans, including both receipts designated as interest and those designated as loan principal, are less than the recorded amounts of loans before restructuring.
Kredit yang dihapus buku Kredit yang diberikan dihapusbukukan ketika tidak terdapat prospek yang realistis mengenai pengembalian kredit atau hubungan normal antara Bank dan debitur telah berakhir. Kredit yang tidak dapat dilunasi dihapusbukukan dengan mendebet penyisihan kerugian penurunan nilai. Penerimaan kembali atas kredit yang telah dihapusbukukan, pada periode berjalan dikreditkan dengan menyesuaikan akun penyisihan kerugian penurunan nilai. Penerimaan kembali atas kredit yang diberikan yang telah dihapusbukukan pada periode sebelumnya dicatat sebagai pendapatan operasional selain bunga.
Loans written-off Loans are written-off when there is no realistic prospect of collection or when the Bank’s normal relationship with the borrowers has ceased to exist. When loans are deemed uncollectible, they are written-off against the related allowance for impairment losses. The recoveries of written-off loans, in current period is credited by adjusting the allowance for impairment losses accounts. Recoveries of written-off loans from previous period are recorded as operational incomes other than interest income.
KEBIJAKAN 2. IKHTISAR SIGNIFIKAN (lanjutan)
i.
AKUNTANSI
i.
Aset tetap dan penyusutan Bank menerapkan PSAK 16 (revisi 2011), "Aset Tetap". Revisi PSAK ini juga mengatur akuntansi tanah dan sekaligus mencabut PSAK 47, "Akuntansi Tanah".
Fixed assets and depreciation The Bank implemented PSAK 16 (revised 2011), "Fixed Assets". This revised PSAK also prescribes the accounting for land and therefore, it revoked PSAK 47, "Accounting for Land".
Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai (jika ada). Biaya perolehan awal aset tetap meliputi biaya konstruksi atau harga pembelian dan setiap biaya diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke kondisi kerjanya dan lokasi untuk digunakan. Tanah dinyatakan sebesar harga perolehan dan tidak disusutkan.
Fixed assets, except land, are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses (if any). The initial cost of the fixed assets consists of its construction cost or purchase price and any directly attributable costs of bringing the asset to its working condition and location for its intended use. Land is stated at historical cost and is not depreciated.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari “Aset Tetap”. Akumulasi biaya perolehan meliputi biaya konstruksi dan biaya langsung lainnya. Aset dalam penyelesaian tidak disusutkan dan hanya akan direklasifikasi ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan sesuai dengan tujuannya.
Assets under construction are stated at cost and are presented as part of “Fixed Assets”. The accumulated costs include cost of construction and other direct costs. Assets under construction are not depreciated and they will only be reclassified to the appropriate fixed asset account when the construction is completed and the constructed asset is ready for its intended use.
26
The original financial statements included herein are in the Indonesian language Modal dasarsaham 17.929.169 - 20.000.000 seri A PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
KEBIJAKAN 2. IKHTISAR SIGNIFIKAN (lanjutan) i.
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) i.
Aset tetap dan penyusutan (lanjutan) Pengakuan penyusutan dimulai ketika aset tersebut ada di lokasi dan kondisinya dan dapat dioperasikan sebagaimana yang dimaksud oleh manajemen. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus, berdasarkan umur manfaat aset tetap yang diestimasi sebagai berikut:
Renovasi gedung yang disewa Kendaraan bermotor Perlengkapan kantor
j.
AKUNTANSI
Fixed assets and depreciation (continued) Recognition of depreciation commences when an asset is in its location and condition and capable of being operated in the manner intended by management. Depreciation is computed using the straight-line method, based on the estimated useful lives of the fixed assets as follows:
Tarif penyusutan/ Depreciaton rates
Masa manfaat/ Useful life
50% - 5% 25% - 12,5% 25% - 12,5%
2 - 5 tahun/years 4 - 8 tahun/years 4 - 8 tahun/years
Leasehold improvements Vehicles Office equipment
Pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (carrying amount) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi pada saat terjadinya. Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat, dan metode penyusutan ditelaah kembali dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.
When a significant inspection of the asset is performed, the cost of inspection is capitalised as part of the replacement cost of the asset’s carrying amount, if the criteria for recognition are met. All maintenance and repair costs which do not fulfill the capitalisation criteria, are recognised in profit or loss upon occurrence. At each financial year end, the assets’ residual values, useful lives and methods of depreciation are reviewed, and adjusted prospectively as appropriate.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung dari selisih antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) diakui dalam laporan laba rugi pada tahun yang sama ketika aset tersebut dihentikan pengakuannya.
An item of fixed assets is derecognised upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising from the derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is recognised in profit or loss in the year the asset is derecognised.
j.
Penurunan aset non-keuangan Nilai tercatat aset non-keuangan ditelaah untuk penurunan nilai apabila terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat suatu aset tidak dapat dipulihkan. Jika ada indikasi seperti itu dan nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah terpulihkan, aset atau unit penghasil kas diturunkan nilainya ke jumlah terpulihkan. Taksiran jumlah terpulihkan aset adalah yang lebih tinggi dari nilai wajar aset dan nilai pakai. Nilai wajar adalah nilai yang diperoleh dari penjualan aset dalam transaksi yang wajar dikurangi biaya penjualan sedangkan nilai pakai adalah nilai kini dari estimasi arus kas masa mendatang yang diharapkan muncul dari penggunaan aset secara terus menerus dan dari penjualannya pada akhir masa pakainya. Untuk aset yang tidak menghasilkan arus kas masuk independen yang besar, jumlah terpulihkan ditentukan untuk unit penghasil kas terkait aset tersebut. Rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi. 27
Impairment of non-financial assets The carrying values of non-financial assets are reviewed for impairment whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount of an asset may not be recoverable. If such indication exists and where the carrying amount of an asset exceeds the estimated recoverable amount, the assets or cash-generating units are written down to their recoverable amount. The estimated recoverable amount of an asset is the higher of an asset's fair value and value-in-use. The fair value is the amount obtainable from the sale of an asset in an arm's length transaction less costs of disposal while value-in-use is the present value of estimated future cash flows expected to arise from the continuing use of an asset and from its disposal at the end of its useful life. For an asset that does not generate largely independent cash inflows, the recoverable amount is determined for the cash-generating unit to which the asset belongs. Impairment losses are recognised in profit or loss.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language Modal dasarsaham 17.929.169 - 20.000.000 seri A PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
KEBIJAKAN 2. IKHTISAR SIGNIFIKAN (lanjutan) j.
AKUNTANSI
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) j.
Penurunan aset non-keuangan (lanjutan) Dalam membuat taksiran nilai pakai, estimasi arus kas masa mendatang didiskontokan ke nilai sekarang dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar saat ini dari nilai waktu dari uang dan risiko spesifik untuk aset.
Impairment of non-financial assets (continued) In assessing value-in-use, the estimated future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset.
Untuk aset non-keuangan tidak termasuk aset takberwujud dengan masa manfaat tidak terbatas, penilaian dilakukan pada setiap tanggal pelaporan, apakah ada indikasi bahwa kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui mungkin tidak lagi ada atau mungkin telah menurun. Jika indikasi tersebut terjadi, jumlah terpulihkan diperkirakan. Rugi penurunan nilai yang diakui sebelumnya dibalik hanya jika telah terjadi perubahan dalam estimasi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Jika ini kasusnya, jumlah tercatat aset meningkat menjadi jumlah terpulihkan tersebut. Jumlah peningkatan tersebut tidak dapat melebihi nilai tercatat yang telah ditentukan, setelah dikurangi penyusutan atau amortisasi, sehingga seolah-olah kerugian penurunan nilai yang diakui untuk aset tahun-tahun sebelumnya tidak pernah terjadi.
For non-financial assets excluding intangible assets with indefinite useful life, an assessment is made at each reporting date as to whether there is any indication that previously recognised impairment losses may no longer exist or may have decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated. A previously recognised impairment loss is reversed only if there has been a change in the estimates used to determine the asset's recoverable amount since the last impairment loss was recognised. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. That increased amount cannot exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation or amortisation, had no impairment loss been recognised for the asset in prior years.
Pembalikan tersebut diakui dalam laporan laba rugi kecuali aset dicatat pada nilai revaluasi, yang mana pembalikan diperlakukan sebagai peningkatan revaluasi. Setelah pembalikan itu, beban penyusutan atau amortisasi disesuaikan dalam tahun-tahun mendatang untuk mengalokasikan jumlah revisi nilai tercatat aset, dikurangi nilai sisa, secara sistematis atas sisa manfaatnya.
Such reversal is recognised in profit or loss unless the asset is carried at revalued amount, in which case the reversal is treated as a revaluation increase. After such a reversal, the depreciation or amortisation expense is adjusted in future years to allocate the asset's revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life.
Aset takberwujud dengan masa manfaat tidak terbatas diuji untuk penurunan nilai setiap tahun baik secara individu maupun di tingkat unit penghasil kas mana yang sesuai dan ketika keadaan mengindikasikan bahwa nilai tercatat mungkin mengalami penurunan nilai.
Intangible assets with indefinite useful lives are tested for impairment annually either individually or at the cash generating unit level as appropriate and when circumstances indicate that the carrying value may be impaired.
k. Aset lain-lain Aset lain-lain terdiri dari piutang bunga, biaya dibayar di muka, tunjangan karyawan terkait program kepemilikan kendaraan, setoran jaminan dan lain-lain.
k. Other assets Other assets consist of interest recevables, prepaid expenses, car ownership program, security deposits and others.
Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method).
Prepaid expenses are amortised over their beneficial periods using the straight-line method.
28
The original financial statements included herein are in the Indonesian language Modal dasarsaham 17.929.169 - 20.000.000 seri A PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
KEBIJAKAN 2. IKHTISAR SIGNIFIKAN (lanjutan) l.
AKUNTANSI
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) l.
Liabilitas segera Liabilitas segera merupakan liabilitas Bank yang harus segera dibayarkan kepada pihak lain berdasarkan kontrak atau perintah dari pihak yang mempunyai kewenangan untuk itu. Liabilitas segera diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Liabilities immediately payable Liabilities immediately payable represent obligations to third parties based on contract or order by those having authority that have to be settled immediately. Liabilities immediately payable are measured at their amortised cost using effective interest method.
m. Simpanan nasabah Simpanan nasabah adalah dana yang ditempatkan oleh masyarakat kepada Bank berdasarkan perjanjian penyimpanan dana. Termasuk dalam akun ini adalah giro, tabungan, deposito berjangka dan bentuk lain yang dipersamakan dengan itu.
n. Deposits from customers Deposits from customers are the funds placed by customers (excluding banks) with the Bank based on fund deposit agreements. Included in this account are current accounts, saving accounts, time deposits and other forms which are similar.
Giro merupakan simpanan nasabah yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran, yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat melalui cek, atau dengan cara pemindahbukuan dengan bilyet giro atau sarana perintah pembayaran lainnya.
Current accounts represent customers' funds which can be used as payment instruments, and which can be withdrawn by the depositors at any time through check writing, or transfers between accounts using bilyet giro and other orders of payment or transfer.
Tabungan merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati.
Saving accounts represent customers' funds, which can only be withdrawn by the depositors under certain conditions.
Deposito berjangka merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu sesuai dengan perjanjian antara nasabah dengan Bank.
Time deposits represent customers' funds, which can only be withdrawn by the depositors at specific maturities.
Simpanan nasabah diklasifikasikan sebagai liabilitas yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, yang diakui pada nilai wajar pada pengakuan awal dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan adanya diskonto atau premi terkait dengan pengakuan awal simpanan nasabah dan biaya transaksi yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Deposits from customers are classified as liabilities measured at amortised cost, which are initially recognised at fair value and subsequently measured at amortised cost using the effective interest method. Amortised cost is calculated by taking into account any discount or premium related to the initial recognition of the deposits from customers and transaction costs that are an integral part of the effective interest rate.
n. Simpanan dari bank lain Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas terhadap bank lain dalam bentuk tabungan, giro dan deposito berjangka dengan periode jatuh tempo menurut perjanjian.
n. Deposits from other banks Deposits from other banks represent liabilities to other banks, in the form of savings deposits, current accounts and time deposits with maturities based on contracts.
29
The original financial statements included herein are in the Indonesian language Modal dasarsaham 17.929.169 - 20.000.000 seri A PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
n. Simpanan dari bank lain (lanjutan) Simpanan dari bank lain diklasifikasikan sebagai liabilitas yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, yang pada awalnya diakui pada nilai wajar pada pengakuan awal dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan adanya diskonto atau premi terkait dengan pengakuan awal simpanan dari bank lain dan biaya transaksi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.
n. Deposits from other banks (continued) Deposits from other banks are classified as liabilities measured at amortised cost, which are initially recognised at fair value and are subsequently measured at amortised cost using the effective interest method. Amortised cost is calculated by taking into account any discount or premium related to the initial recognition of deposits from other banks and transaction costs that are an integral part of the effective interest rate.
o. Pinjaman yang diterima Pinjaman yang diterima merupakan dana yang diterima dari Pemerintah Indonesia dan Bank Indonesia dengan kewajiban pembayaran kembali sesuai dengan persyaratan perjanjian pinjaman.
o. Borrowings Borrowings are funds received from the Government of the Republic of Indonesia and Bank Indonesia with payment obligation based on borrowing agreements.
Pinjaman yang diterima diklasifikasikan sebagai liabilitas yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, yang pada awalnya dinyatakan sebesar nilai wajar dan kemudian dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan adanya diskonto atau premi terkait dengan pengakuan awal pinjaman diterima dan biaya transaksi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Borrowings are classified as liabilities measured at amortised cost which are initially recognised at fair value and subsequently measured at amortised cost using the effective interest method. Amortised cost is calculated by taking into account any discount or premium related to the initial recognition of borrowings and transaction costs that are an integral part of the effective interest rate.
p. Modal saham Modal saham diukur dengan nilai nominal untuk seluruh saham yang diterbitkan dan diklasifikasikan sebagai bagian dari "Ekuitas". Biaya tambahan yang terkait langsung dengan penerbitan saham baru dikurangkan terhadap modal saham.
p. Share capital Share capital is measured at par value for all shares issued and is classified as part of "Equity". Incremental costs directly attributable to the issuance of new shares are deducted against share capital.
q. Saldo laba Saldo laba merupakan saldo kumulatif laba atau rugi bersih, distribusi dividen, penyesuaian periode sebelumnya, efek dari perubahan kebijakan akuntansi dan penyesuaian modal lainnya.
q. Retained earnings Retained earnings represent the cumulative balance of net income or loss, dividend distributions, prior period adjustments, effects of changes in accounting policy and other capital adjustments.
r.
r.
KEBIJAKAN 2. IKHTISAR SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
Pengakuan pendapatan dan beban bunga Pendapatan bunga diakui apabila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan mengalir kepada Bank dan pendapatan tersebut dapat diukur secara andal. Beban bunga diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis).
30
Interest income and expense recognition Interest income is recognised to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Bank and the income can be reliably measured. Interest expenses are recognised in conformity with its benefits in the current operations (accrual basis).
The original financial statements included herein are in the Indonesian language Modal dasarsaham 17.929.169 - 20.000.000 seri A PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
KEBIJAKAN 2. IKHTISAR SIGNIFIKAN (lanjutan) r.
s.
AKUNTANSI
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) r.
Pengakuan pendapatan dan beban bunga (lanjutan) Pendapatan dan beban bunga diakui dalam laporan laba rugi menggunakan metode suku bunga efektif. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran dan penerimaan kas di masa datang selama masa perkiraan umur dari aset keuangan atau liabiltas keuangan (atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat) untuk memperoleh nilai tercatat dari aset keuangan atau liabilitas keuangan.
Interest income and expense recognition (continued) Interest income and expenses are recognised in profit or loss using the effective interest method. The effective interest rate is the rate that exactly discounts the estimated future cash payments and receipts through the expected life of the financial assets or liability (or, where appropriate, a shorter period) to the carrying amount of the financial assets or liability.
Pada saat menghitung suku bunga efektif, Bank mengestimasikan arus kas di masa datang dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tetapi tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa mendatang. Perhitungan ini mencakup seluruh imbalan/provisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif. Biaya transaksi meliputi biaya tambahan yang dapat diatribusikan secara langsung untuk perolehan aset keuangan atau penerbitan liabilitas keuangan.
When calculating the effective interest rate, the Bank estimates future cash flows considering all contractual terms of the financial instrument but not future credit losses. This calculation includes all remuneration/fees and points paid or received that are an integral part of the effective interest rate. Transactions costs include incremental costs that are directly attributable to the acquisition of a financial asset or issuance of a financial liability.
Bunga atas aset keuangan dan liabilitas keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, surat berharga yang tersedia untuk dijual yang dihitung menggunakan suku bunga efektif.
Interest on financial assets and liabilities at amortised cost, AFS financial assets are calculated on an effective interest basis.
Jika aset keuangan atau kelompok aset keuangan serupa telah diturunkan nilainya sebagai akibat kerugian penurunan nilai, maka pendapatan bunga yang diperoleh setelahnya diakui berdasarkan suku bunga efektif yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam menghitung kerugian penurunan nilai.
If a financial asset or group of similar financial assets' value has diminished as a result of impairment losses, interest income subsequently obtained is recognised based on the effective interest rate used to discount future cash flows in calculating impairment losses.
Kredit yang pembayaran angsuran pokok atau bunga telah lewat 90 hari atau lebih setelah jatuh tempo, atau kredit yang pembayarannya secara tepat waktu diragukan, secara umum diklasifikasikan sebagai kredit yang mengalami penurunan nilai. Bunga yang telah diakui tetapi belum tertagih akan dibatalkan pada saat kredit diklasifikasikan sebagai kredit yang mengalami penurunan nilai.
Loans whose principal or interest has been past due for 90 days or more, or where reasonable doubt exists as to the timely collection, are generally classified as impaired loans. Interest accrued but not yet collected is reversed when a loan is classified as impaired loan.
s.
Pendapatan dan beban provisi dan komisi Pendapatan dan beban provisi dan komisi atas aset dan liabilitas keuangan yang merupakan bagian dari suku bunga efektif, dimasukkan dalam perhitungan suku bunga efektif. Pendapatan dan beban ini diamortisasi sepanjang umur aset atau liabilitas keuangan, atau selama periode risiko.
31
Fees and commission income and expense Fees and commissions income and expense of financial assets and liabilities, which are an integral part of the effective interest rate are being taken into account in calculating the effective interest rate. These income and expense are amortised during the life of financial assets or liabilities or during the period of the risk.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language Modal dasarsaham 17.929.169 - 20.000.000 seri A PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
KEBIJAKAN 2. IKHTISAR SIGNIFIKAN (lanjutan) s.
AKUNTANSI
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) s.
Pendapatan dan beban provisi dan komisi (lanjutan) Provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan kegiatan perkreditan dan atau jangka waktu perkreditan, atau jumlahnya tidak material diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat terjadinya transaksi. Pendapatan provisi dan komisi yang berkaitan dengan kredit diakui sebagai bagian dari pendapatan bunga.
t.
Fees and commission income and expense (continued) Commissions and fees not related to lending activities or loan periods, or not material are recognised as revenues and expenses at the time the transactions occur.
Fees and commission income related to lending activities are recognised as part of interest income. t.
Sewa Bank mengklasfikasikan sewa berdasarkan sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan berada lessor atau lessee, dan pada substansi transaksi daripada bentuk kontraknya.
Lease The Bank classifies leases based on the extent to which risks and rewards incidental to the ownership of a leased asset are vested upon the lessor or the lessee, and the substance of the transaction rather than the form of the contract.
Penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.
The determination of whether an arrangement is, or contains a lease is based on the substance of the arrangement at the inception date and whether the fulfillment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset and the arrangement conveys a right to use the asset. Leases that transfer to the lessee substantially all of the risks and rewards incidental to ownership of the leased item are classified as finance leases. Leases which do not transfer to the lessee substantially all of the risks and rewards incidental to ownership of the leased item are classified as operating leases.
Dalam sewa operasi, Bank mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.
Under an operating lease, the Bank recognises lease payment as an expense on a straight-line basis over the lease term.
u. Perpajakan Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansi telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
u. Taxation Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted at statements of financial position date. Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rates are charged to current year operations, except to the extent that they relate to items previously charged or credited to equity.
Semua perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas untuk pelaporan keuangan dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pendapatan pajak tangguhan dengan metode liabilitas (liability method). Tarif pajak yang berlaku saat ini dipakai untuk menentukan pajak tangguhan.
Deferred income tax is provided, using the liability method, for temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying values for financial reporting purposes. The effective tax rate is used to determine deferred tax.
32
The original financial statements included herein are in the Indonesian language Modal dasarsaham 17.929.169 - 20.000.000 seri A PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
u. Perpajakan (lanjutan) Aset pajak tangguhan diakui apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk dapat dikompensasi dengan aset pajak tangguhan yang diakui tersebut.
u. Taxation (continued) A deferred tax asset is recognised to the extent that it is probable that future taxable profits will be available against which the deferred tax asset can be utilised.
Koreksi terhadap kewajiban perpajakan dicatat pada saat diterimanya surat ketetapan, atau apabila diajukan permohonan keberatan atau banding, ketika hasil keberatan atau banding sudah ditetapkan.
Amendments to taxation obligations are recorded when an assessment is received or, if objected or appealed against, when the results of the objection or appeal has been determined.
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan penghasilan kena pajak untuk tahun berjalan dan dihitung menggunakan tarif pajak yang berlaku.
Current tax expense is determined based on the taxable income for the year and computed using prevailing tax rates.
Bank menerapkan PSAK 46 (revisi 2010), yang mengharuskan Bank untuk memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan pajak masa depan atas pemulihan di masa depan (penyelesaian) dari jumlah tercatat aset (liabilitas) yang diakui dalam laporan posisi keuangan, dan transaksitransaksi serta peristiwa lain yang terjadi dalam periode berjalan yang diakui dalam laporan keuangan.
Bank applied PSAK 46 (revised 2010), which requires the Bank to account for the current and future tax consequences of the future recovery (settlement) of the carrying amount of assets (liabilities) that are recognised in the statements of financial position; and transactions and other events of the current period that are recognised in the financial statements.
KEBIJAKAN 2. IKHTISAR SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
v.
v. Imbalan kerja Pesangon Pemutusan Kontrak Kerja dan Liabilitas Pensiun Pesangon pemutusan kontrak kerja terhutang ketika karyawan dihentikan kontrak kerjanya sebelum usia pensiun normal. Bank mengakui pesangon pemutusan kontrak kerja ketika Bank menunjukkan komitmennya untuk memutuskan kontrak kerja dengan karyawan berdasarkan suatu rencana formal terperinci yang kecil kemungkinannya untuk dibatalkan. Biaya pemutusan kontrak kerja diakui pada periode ketika Bank telah menunjukkan komitmennya untuk mengurangi secara signifikan jumlah pekerja yang ditanggung oleh program.
Employee benefits Employment Termination Benefts and Pension Obligation Empoyment termination benefits are payable whenever an employee's employment is terminated before the normal retirement date. The Bank recognizes termination benefits when it is demonstrably committed to terminate the employment of current employees according to a detailed formal plan and the possibility to withdraw the plan is low. Termination costs are recognized in the period when the Bank is demontrably commited to make a significant reduction in the number of employees covered by a plan.
Bank mengakui penyisihan imbalan kerja berdasarkan Undang-undang No. 13/2003. Penyisihan tersebut diakui berdasarkan perhitungan aktuaris. Metode perhitungan aktuaria yang digunakan aktuaris adalah metode Projected Unit Credit.
The Bank recognizes provisions for employee service entitlements in accordance with Labor Law No. 13/2003. The provisions are recognized using actuarial calculation. The method used by the actuary for actuarial calculation is the Projected Unit Credited.
Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui untuk masingmasing perusahaan pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian diakui atas dasar metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diharapkan.
Actuarial gains or losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains or losses for each individual company at the end of the previous reporting period exceed 10% of the present value of the defined benefit obligation at that date. These gains or losses are recognized on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the employees.
33
The original financial statements included herein are in the Indonesian language Modal dasarsaham 17.929.169 - 20.000.000 seri A PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
KEBIJAKAN 2. IKHTISAR SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) v.
v. Imbalan kerja (lanjutan) Pesangon Pemutusan Kontrak Kerja dan Liabilitas Pensiun (lanjutan)
Employee benefits (continued) Employment Termination Benefts and Pension Obligation (continued)
Biaya jasa lalu dibebankan dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi hak (vested).
The past service is recognized as an expense on straight-line method over the average period untill the benefits become vested.
w. Transaksi dengan pihak berelasi Bank melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi. Dalam laporan keuangan ini, istilah pihak berelasi sesuai dengan PSAK 7 (revisi 2010) tentang “Pengungkapan Pihakpihak Berelasi”.
w. Transactions with related parties The Bank enters into transactions with related parties. In these financial statements, the term related parties are defined under PSAK 7 (revised 2010) on “Related Party Disclosures”.
Suatu pihak dianggap berelasi dengan Bank jika: (i) Suatu pihak yang secara langsung, atau tidak langsung yang melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak (a) mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Bank; (b) memiliki pengaruh signifikan atas Bank; atau (c) memiliki pengendalian bersama atas Bank;
The Bank considers the following as its related parties: (i) a person who, directly or indirectly through one or more intermediaries, (a) controls, or is controlled by, or under common control with the Bank, (b) has significant influence over the Bank or (c) has joint control over the Bank;
(ii) suatu pihak yang berada dalam kelompok usaha yang sama dengan Bank; (iii) suatu pihak yang merupakan ventura bersama di mana Bank sebagai venturer; (iv) suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Bank; (v) suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (i) atau (iv); (vi) suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh beberapa entitas, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (iv) atau (v);
(ii) an entity which is a member of the same group as the Bank; (iii) an entity which is a joint venture of a third party in which the Bank has ventured in; (iv) a member of key management personnel of the Bank;
(vii) suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca-kerja untuk imbalan kerja dari Bank atau entitas terkait Bank.
(vii) an entity which is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the Bank or an entity related to the Bank.
Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi. Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan yang relevan dan rinciannya telah disajikan dalam catatan atas laporan keuangan (Catatan 25).
Transactions with related parties are made on terms agreed by both parties, where such requirements may not be the same as other transactions undertaken with third parties. Material transactions and balances with related parties are disclosed in the notes to the financial statements and the relevant details have been presented in note of the financial statements (Note 25).
(v) a close family member of the person described in clause (i) or (iv); (vi) an entity that is controlled, jointly controlled or significantly influenced, directly or indirectly by the person described in clause (iv) or (v);
34
The original financial statements included herein are in the Indonesian language Modal dasarsaham 17.929.169 - 20.000.000 seri A PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
x. Provisi Provisi diakui jika Bank memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) yang akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinannya penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.
x. Provisions Provisions are recognised when the Bank has a present obligation (legal or constructive) where, as a result of a past event, it is probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and reliable estimate can be made of the amount of obligation.
Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini. Jika arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan kewajiban kemungkinan besar tidak terjadi, maka provisi dibatalkan.
Provisions are reviewed at each reporting date and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation, the provision is reversed.
KEBIJAKAN 2. IKHTISAR SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
y. Liabilitas dan aset kontinjensi Liabilitas kontinjensi tidak diakui dalam laporan keuangan tetapi diungkapkan kecuali jika kemungkinan terjadi kecil. Aset kontinjensi tidak diakui namun diungkapkan dalam laporan keuangan ketika adanya kemungkinan untuk mendapatkan manfaat ekonomi.
y.
Contingent liabilities and assets Contingent liabilities are not recognised in the financial statements but are disclosed unless the possibility of an outflow of resources embodying economic benefits is remote. Contingent assets are not recognised but are disclosed in the financial statement when an inflow of economic benefits are probable.
z.
z.
Events after the reporting period Any post-year-end event that provides additional information about the Bank’s financial position (adjusting event) is reflected in the financial statements. Post-year-end events that are not adjusting events, if any, are disclosed when material to the financial statements.
Peristiwa setelah periode pelaporan Setiap peristiwa setelah akhir tahun yang menyebabkan tambahan informasi mengenai posisi keuangan Bank (adjusting event ) akan disesuaikan dalam laporan keuangan. Peristiwa setelah akhir tahun yang bukan merupakan adjusting events, jika ada, akan diungkapkan ketika memiliki dampak material terhadap laporan keuangan.
PERTIMBANGAN
3. USE OF SIGNIFICANT ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGEMENTS
Dalam penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dibutuhkan estimasi dan asumsi yang mempengaruhi:
The preparation of financial statements in conformity with Financial Accounting Standards in Indonesia requires the use of estimates and assumptions that effects:
- nilai aset dan liabilitas dilaporkan, dan pengungkapan atas aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan,
- the reported amounts of assets and liabilities, and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the financial statements,
- jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan.
- the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period.
3. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN AKUNTANSI YANG PENTING
Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula.
Although these estimates are based on management's best knowledge of current events and activities, actual results may differ from those estimates. 35
The original financial statements included herein are in the Indonesian language Modal dasarsaham 17.929.169 - 20.000.000 seri A PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
3. USE OF SIGNIFICANT ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGEMENTS (continued)
Pertimbangan profesional dan estimasi signifikan dalam menentukan jumlah yang diakui dalam laporan keuangan adalah sebagai berikut:
The most significant uses of the judgement and estimates in determining the amounts recognised in the financial statements are follows:
Usaha yang berkelanjutan Manajemen Bank telah melakukan penilaian atas kemampuan Bank untuk melanjutkan kelangsungan usahanya dan berkeyakinan bahwa Bank memiliki sumber daya untuk melanjutkan usahanya di masa mendatang. Selain itu, manajemen tidak mengetahui adanya ketidakpastian material yang dapat menimbulkan keraguan yang signifikan terhadap kemampuan Bank untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Oleh karena itu, laporan keuangan telah disusun atas dasar usaha yang berkelanjutan.
Going concern The Bank's management has made an assessment of the Bank's ability to continue as a going concern and is satisfied that the Bank has the resources to continue in business for the foreseeable future. Futhermore, the management is not aware of any material uncertainties that may cast significant doubt upon the Bank's ability to continue as a going concern. Therefore, the financial statements continue to be prepared on the going concern basis.
Klasifikasi aset dan liabillitas keuangan Bank menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK 55 (revisi 2011) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi seperti diungkapkan pada Catatan 2c.
Classification financial asset and liabilities The Bank determine the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK 55 (revised 2011). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the accounting policies disclosed in Note 2c.
Nilai wajar atas instrumen keuangan Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang tercatat pada laporan posisi keuangan tidak tersedia di pasar aktif, ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian termasuk penggunaan model matematika. Masukan (input) untuk model ini berasal dari data pasar yang bisa diamati sepanjang data tersebut tersedia. Bila data pasar yang bisa diamati tersebut tidak tersedia, pertimbangan manajemen diperlukan untuk menentukan nilai wajar. Pertimbangan tersebut mencakup pertimbangan likuiditas dan masukan model seperti tingkat pelunasan dipercepat dan asumsi tingkat gagal bayar.
Fair value of financial instruments Where the fair values of financial assets and financial liabilities recorded on statements of financial position cannot be derived from active markets, they are determined using a variety of valuation techniques that include the use of mathematical models. The inputs to these models are derived from observable market data where possible, but where observable market data are not available, judgment is required to establish fair values. The judgments include considerations of liquidity and model inputs such as prepayment rates and default rate assumptions.
Bank menampilkan nilai wajar atas instrumen keuangan berdasarkan hirarki nilai wajar sebagai berikut: - Tingkat 1 - nilai wajar berdasarkan harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif; - Tingkat 2 - nilai wajar yang menggunakan input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya diperoleh dari harga); dan
The Bank presents the fair value of financial instruments based on the following fair value hierarchy: - Level 1 - the fair value is based quoted prices (unadjusted) in active markets; - Level 2 - the fair value uses inputs other than quoted prices included within Level 1 that are observable, either directly (ie as prices) or indirectly (i.e, derived from prices); and
- Tingkat 3 - nilai wajar yang menggunakan input yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi).
- Level 3 - the fair value uses inputs that are not based on observable market data (unobservable inputs).
36
The original financial statements included herein are in the Indonesian language Modal dasarsaham 17.929.169 - 20.000.000 seri A PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
3. USE OF SIGNIFICANT ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGEMENTS (continued)
Klasifikasi pada investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo Bank mengklasifikasikan aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo. Klasifikasi memerlukan pertimbangan signifikan untuk memiliki investasi tersebut sampai dengan jatuh tempo. Dalam membuat pertimbangan ini, Bank mengevaluasi intensi dan kemampuan untuk memiliki investasi tersebut hingga jatuh tempo.
Classification to held-to-maturity investments The Bank classifies non-derivative financial assets with fixed and determinable payments and fixed maturity as held-to-maturity investments. This classification requires significant judgment to hold such investments to maturity. In making this judgment, the Bank evaluates its intention and ability to hold such investments to maturity.
Aset keuangan tanpa harga kuotasi dalam pasar aktif Bank mengklasifikasikan aset keuangan dengan mengevaluasi, yaitu antara lain, apakah aset memiliki harga kuotasi atau tidak dalam pasar aktif. Termasuk dalam evaluasi apakah aset keuangan memiliki kuotasi pasar dalam pasar aktif adalah penentuan apakah harga yang dikuotasikan tersedia sewaktuwaktu dan apakah harga tersebut merepresentasikan transaksi pasar aktual dan teratur terjadi yang dilakukan secara wajar.
Financial assets not quoted in an active market The Bank classifies financial assets by evaluating, among others, whether the asset is quoted or not in an active market. Included in the evaluation on whether a financial asset is quoted in an active market is the determination on whether quoted prices are readily and regularly available and whether those prices represent actual and regularly occurring market transactions in an arm’s length basis.
Penurunan nilai kredit yang diberikan dan piutang Bank menelaah kredit yang diberikan dan piutang produktif secara kolektif dan individual untuk setiap tanggal laporan posisi keuangan untuk menilai apakah penurunan nilai harus dicatat dalam laporan laba rugi. Secara khusus, justifikasi oleh manajemen diperlukan dalam estimasi jumlah dan waktu arus kas di masa mendatang ketika menentukan penurunan nilai. Dalam estimasi arus kas ini, Bank membuat justifikasi tentang situasi keuangan debitur dan nilai realisasi bersih agunan.
Impairment losses on loans and receivables The Bank reviews its loans and receivables collectively and individually at each statements of financial position date to assess whether an impairment loss should be recorded in profit or loss. In particular, judgment by management is required in the estimation of the amount and timing of future cash flows when determining the impairment loss. In estimating these cash flows, the Bank makes judgments about the borrower’s financial situation and the net realisable value of collateral.
Untuk tujuan evaluasi penurunan nilai secara kolektif tersebut, kredit dikelompokkan berdasarkan kesamaan karakteristik risiko kredit, dimana arus kas kontraktual masa datang diestimasi berdasarkan kerugian historis kelompok kredit yang pernah dialami selama lima tahun terakhir. Kerugian historis tersebut kemudian disesuaikan untuk mencerminkan kondisi saat ini. Metode estimasi yang digunakan dalam perhitungan penurunan nilai secara kolektif adalah metode statistik (statistical model analysis method) , yaitu roll rate analysis method untuk menentukan tingkat Probability of Default (PD) dan Loss Given Default (LGD) karena angka persentase antar segmentasi lebih tertib, teratur, serta halus dan tetap memperhitungkan data hapus buku. Selanjutnya, hasil tingkat persentase PD dan LGD digunakan sebagai dasar estimasi penurunan nilai atas kredit secara kolektif. Sedangkan evaluasi penurunan nilai secara individual dilakukan dengan menghitung nilai kini atas arus kas masa datang dibandingkan dengan nilai tercatat.
For the evaluation objective of impairment losses collectively, loans are classified by similar characteristics of credit risk, where the contractual future cash flows are estimated based on historical loss loan group, which experienced during last five years. The historical losses are assessed to reflect current conditions. Estimation method used in the calculation of impairment losses collectively is statistical model analysis method, which is roll rate analysis method to generate Probability of Default (PD) and Loss Given Default (LGD) because inter segment percentage value are more organize, smooth and still calculating loans write-off data. Furthermore, the result of percentage rate of PD and LGD is used as basic estimate impairment losses collectively on loans. While the evaluation of impairment losses individually is valued by calculating the present value of future cash flows compared with the carrying amount.
Estimasi-estimasi ini didasarkan pada asumsi-asumsi tentang sejumlah faktor dan hasil aktual mungkin berbeda, yang tercermin dalam perubahan penyisihan penurunan nilai tersebut di masa mendatang.
These estimates are based in assumptions about a number of factors and actual results may differ, as reflected in changes in the allowance for impairment in the future.
37
The original financial statements included herein are in the Indonesian language Modal dasarsaham 17.929.169 - 20.000.000 seri A PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
3. USE OF SIGNIFICANT ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGEMENTS (continued)
Penurunan nilai investasi tersedia untuk dijual Bank menelaah efek hutang yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual pada setiap tanggal laporan posisi keuangan untuk menilai apakah telah terjadi penurunan nilai. Penilaian tersebut memerlukan pertimbangan yang sama sepertii yang diterapkan pada penilaian individual pada kredit yang diberikan.
Impairment of available-for-sale investments The Bank reviews its debt securities classified as available-for-sale investments at each statement of financial position dates to assess whether they is an impairment in value. This requires similar judgment as applied to the individual assessment of loans.
Nilai tercatat untuk aset keuangan tersedia untuk dijual yang dimiliki Perusahaan diungkapkan pada catatan 8.
The carrying value of the Company's available-for-sale financial assets is disclosed in Note 8.
Umur ekonomis aset tetap Bank memperkirakan masa manfaat aset tetap berdasarkan periode dimana aset diharapkan akan tersedia untuk digunakan. Masa manfaat ekonomis aset tetap ditinjau secara berkala dan diperbarui jika memiliki ekspektasi yang berbeda dari perkiraan sebelumnya, karena kerusakan secara fisik dan teknis, atau keusangan secara komersial dan legal atau batasan lainnya atas penggunaan aset tersebut. Selain hal tersebut, estimasi masa manfaat dari aset tetap didasarkan pada penilaian secara kolektif dengan menggunakan praktik industri, teknik evaluasi internal dan pengalaman dengan aset serupa. Tetap dimungkinkan, bagaimanapun, bahwa hasil masa depan dapat secara material dipengaruhi oleh perubahan estimasi yang disebabkan oleh perubahan faktor-faktor tersebut di atas. Jumlah dan saat pencatatan biaya untuk setiap periode akan dipengaruhi oleh perubahan dari faktor dan keadaan saat pencatatan. Pengurangan taksiran masa manfaat dari aset tetap akan meningkatkan beban operasional yang diakui.
Useful life of fixed assets The Bank estimate the useful lives of fixed assets based on the period over which the assets are expected to be available for use. The estimated useful lives of fixed assets are reviewed periodically and are updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence and legal or other limits on the use of the assets. In addition, estimation of the useful lives of fixed assets is based on collective assessment of industry practice, internal technical evaluation and experience with similar assets. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in estimates brought about by changes in factors mentioned above. The amounts and timing of recorded expenses for any period would be affected by changes in these factors and circumstances. A reduction in the estimated useful lives of fixed assets would increase the recorded operating expenses.
Penurunan nilai aset non keuangan Bank mengevaluasi penurunan nilai aset apabila terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tidak dapat dipulihkan kembali. Faktor-faktor penting yang dapat menyebabkan penelaahan penurunan nilai adalah sebagai berikut:
Impairment of non-financial assets The Bank assess impairment on assets whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount of an assets may not be recoverable. The factors that which could trigger an inpairment review include the following:
(i) Kinerja yang rendah secara signifikan jika dibandingkan dengan ekspektasi dari hasil operasi historis maupun proyeksi hasil operasi di masa yang akan datang;
(i) Significant underperformance relative to expected historical or projected future operating results;
(ii) Perubahan yang signifikan dalam cara penggunaan aset atau strategi bisnis secara keseluruhan; dan (iii) Tren negatif industri dan ekonomi signifikan.
(ii) Siginificant changes in the manner of use of the acquired assets or the strategy for overall business; and (iii) Significant negative industry or economic trends.
Bank mengakui kerugian penurunan nilai apabila nilai tercatat aset melebihi nilai yang dapat dipulihkan. Jumlah terpulihkan adalah nilai yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakai aset (unit penghasil kas). Jumlah terpulihkan diestimasi untuk aset individual atau, jika tidak memungkinkan, untuk unit penghasil kas yang mana aset tersebut merupakan bagian daripada unit tersebut.
The Bank recognize an impairment loss whenever the carrying amount of an assets exceeds its recoverable amount. The recoverable amount is the higher of an assets (or Cash Generating Unit's) fair value less costs to sell and its value in use. Recoverable amounts are estimated for individual assets or, if it is not possible, for the Cash Generating Unit to which the asset belongs.
38
The original financial statements included herein are in the Indonesian language Modal dasarsaham 17.929.169 - 20.000.000 seri A PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
3. USE OF SIGNIFICANT ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGEMENTS (continued)
Pengakuan pajak tangguhan Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh saldo rugi fiskal dan perbedaan temporer sampai pada batas adanya kemungkinan bahwa keuntungan yang dikenai pajak akan tersedia dimana kerugian dapat dimanfaatkan. Pertimbangan manajemen yang signifikan juga diperlukan untuk menentukan jumlah dari aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan waktu yang mungkin terjadi dan tingkatan dari keuntungan yang dikenakan pajak di masa yang akan datang bersama dengan strategi perencanaan pajak di masa yang akan datang.
Recognition of deferred taxes Deferred tax assets are recognised for all unused tax losses and temporary differences to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the losses can be utilised. Significant management judgment is required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognised, based upon the likely timing and level of future taxable profits together with future tax planning strategies.
Nilai sekarang dari kewajiban pensiun Biaya untuk imbalan pasca-kerja ditentukan menggunakan penilaian aktuaria. Penilaian aktuarial melibatkan pembuatan asumsi mengenai tingkat diskonto, tingkat pengembalian dari aset yang diharapkan, peningkatan gaji di masa depan, tingkat kematian dan peningkatan jumlah pensiun di masa depan. Karena sifat jangka panjang rencana-rencana ini, estimasi memiliki ketidakpastian yang signifikan.
Present value of retirement obligation The cost of post employment benefits is determined using actuarial valuations. The actuarial valuation involves making assumptions about discount rates, expected rates of return on assets, future salary increases, mortality rates and future pension increases. Due to the long term nature of these plans, such estimates are subject to significant uncertainty.
39
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
4. KAS
4. CASH
Kas yang dimiliki seluruhnya dalam mata uang Rupiah. Pada tanggal 31 Desember 2014, Bank memiliki kas sebesar Rp2.078.279.300 (2013: Rp1.892.266.400).
5. GIRO PADA BANK INDONESIA
Cash on hand is all in Rupiah currency. As of December 31, 2014, the Bank has cash amounting to Rp2,078,279,300 (2013: Rp1,892,266,400).
5. CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA
Giro pada Bank Indonesia seluruhnya dalam mata uang Rupiah. Saldo pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebagai berikut:
Current accounts with Bank Indonesia are denominated in Rupiah. The balance as of December 31, 2014 and 2013 are as follows:
31 Desember/December 31, 2013 2014 Rupiah
16.519.629.727
24.667.164.822
Rupiah
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Rasio GWM Primer dan Sekunder Bank dalam Rupiah telah memenuhi ketentuan GWM minimum, sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia masing-masing sebesar 8% dan 4% dari dana pihak ketiga dalam Rupiah.
As of December 31, 2014 and 2013, the primary and secondary reserve ratios of the Bank in Rupiah have complied with the minimum reserve requirements, in accordance with Bank Indonesia Regulation at 8% and 4% of third party funds in Rupiah, respectively.
Bank dipersyaratkan untuk memiliki GWM dalam mata uang Rupiah dalam kegiatannya sebagai bank umum. GWM disimpan dalam bentuk giro pada Bank Indonesia.
The Bank is required to maintain statutory reserves in Rupiah currency in its activities as a commercial. These statutory reserves are deposited in the form of current accounts with Bank Indonesia.
Rasio GWM pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.15/15/PBI/2013 tanggal 24 Desember 2013 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum dan Valuta Asing Bagi Bank Umum Konvensional. Berdasarkan peraturan tersebut, GWM Primer dalam Rupiah ditetapkan sebesar 8% dari dana pihak ketiga dalam Rupiah dan GWM Sekunder dalam Rupiah ditetapkan sebesar 4% dari dana pihak ketiga dalam Rupiah. PBI tersebut mulai berlaku sejak tanggal 31 Desember 2013.
As of December 31, 2014 and 2013, the statutory reserves ratio is calculated based on Bank Indonesia's Regulation (PBI) No.15/15/PBI/2013 dated December 24, 2013 regarding Minimum Reserve of General Banks in Rupiah and Foreign Currency for Conventional General Banks. In accordance with such regulation, The minimum Primary Reserve in Rupiah is designated at 8% of third party funds in Rupiah and minimum Secondary Reserve in Rupiah is designated at 4% of third party funds in Rupiah. The PBI is effective starting December 31, 2013.
GWM Primer adalah simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh Bank dalam bentuk saldo Rekening Giro pada Bank Indonesia, sedangkan GWM Sekunder adalah cadangan minimum yang wajib dipelihara oleh Bank berupa SBI, Surat Utang Negara (SUN) dan/atau kelebihan saldo Rekening Giro Rupiah Bank dari GWM Utama yang dipelihara di Bank Indonesia.
The Primary Statutory Reserves is a minimum reserves that should be maintained by Bank in the current account with Bank Indonesia, while Secondary Statutory Reserves is a minimum reserves that should be maintained by Bank which comprises of Bank Indonesia Certificates, Governance Debenture Debt (SUN) and/or excess reserve of Bank current accounts from The Primary Statutory Reserves that should be maintained in Bank Indonesia.
40
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
6. GIRO PADA BANK LAIN
6. CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS
Tidak terdapat giro pada bank lain pada pihak berelasi. a.
There was no current accounts with oher banks with related party. a. By counterparty bank
Berdasarkan nama bank
31 Desember/December 31, 2013 2014 PT Bank Pembangunan Daerah Bali PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Standard Chartered bank PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Ekonomi Raharja Tbk Jumlah
779.846.347 511.284.871 248.651.622 101.674.085 54.795.077 26.499.287 1.722.751.289
39.476.392 45.847.603 168.352.759 152.825.229 144.873.990 74.450.871 625.826.844
PT Bank Pembangunan Daerah Bali PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Standard Chartered bank PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Ekonomi Raharja Tbk Total
b.
Berdasarkan kolektibilitas Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, semua giro pada bank lain diklasifikasikan lancar.
b.
By collectibility All current accounts with other banks are classified as current as of December 31, 2014 and 2013.
c.
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun
c.
Average interest rate per annum
31 Desember/December 31, 2013 2014 Rupiah d.
1,59%
Rupiah
1,88%
Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, giro pada bank lain tidak mengalami kerugian penurunan nilai. Manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada penyisihan kerugian penurunan nilai yang perlu diakui.
7. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN
d.
Movements in the allowance for impairment losses As of December 31, 2014 and 2013, current accounts with other banks are not impaired. Management believes that there was no allowance for impairment losses to be recognised.
7. PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANKS
Tidak terdapat penempatan pada bank lain pada pihak berelasi.
There was no placements with other banks with related party.
a.
a.
Berdasarkan jenis dan nama bank
By type and counterparty bank
31 Desember/December 31, 2013 2014 Deposit facility Bank Indonesia, bersih setelah dikurangi bunga yang ditangguhkan sebesar Rp29.778.682 (2013 : Rp12.454.355) Penempatan dalam deposito berjangka Bank Perkreditan Rakyat Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih
186.470.221.318
77.987.545.645
19.160.000.000 (90.542.936) 205.539.678.382
17.690.000.000 (77.105.352) 95.600.440.293
41
Deposit facility Bank Indonesia net of unearned interest amounted Rp29,778,682 (2013 : Rp12,454,355) Placements in time deposits Rural Banks Allowance for impairment losses Total - net
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
7. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN (lanjutan) b.
7. PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANKS (continued) b.
Berdasarkan jangka waktu
By maturity
31 Desember/December 31, 2013 2014 < 1 bulan > 1 bulan - 3 bulan > 3 bulan - 6 bulan Jumlah Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih c.
186.470.221.318 3.750.000.000 15.410.000.000 205.630.221.318 (90.542.936) 205.539.678.382
78.387.545.645 2.900.000.000 14.390.000.000 95.677.545.645 (77.105.352) 95.600.440.293
c.
Berdasarkan sisa umur jatuh tempo
< 1 month > 1 month - 3 months > 3 months - 6 months Total Allowance for impairment losses Total - net
By remaining period to maturity
31 Desember/December 31, 2013 2014 < 1 bulan > 1 bulan - 3 bulan > 3 bulan - 6 bulan Jumlah Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih
192.070.221.318 8.800.000.000 4.760.000.000 205.630.221.318 (90.542.936) 205.539.678.382
85.287.545.645 6.570.000.000 3.820.000.000 95.677.545.645 (77.105.352) 95.600.440.293
< 1 month > 1 month - 3 months > 3 months - 6 months Total Allowance for impairment losses Total - net
d.
Berdasarkan kolektibilitas Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, semua penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan lancar.
d.
By collectibility All placements with Bank Indonesia and other banks are classified as current as of December 31, 2014 and 2013.
e.
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun
e.
Average interest rate per annum
31 Desember/December 31, 2013 2014 Deposit facility Deposito berjangka f.
5,75% 9,58%
5,75% 7,47%
Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai penempatan pada bank lain adalah sebagai berikut:
f.
Deposit facility Time deposit
Movements in the allowance for impairment losses The movements of the allowance for impairment losses for placements with other banks are as follows:
31 Desember/December 31, 2013 2014 Saldo awal tahun Penyisihan selama tahun berjalan (Catatan 20) Saldo akhir tahun
77.105.352
50.000.000
Balance at beginning of year
13.437.584 90.542.936
27.105.352 77.105.352
Provision during the year (Note 20) Balance at end of year
42
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
7. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN (lanjutan) f.
7. PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANKS (continued) f.
Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai (lanjutan) Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian penurunan nilai yang dibentuk telah memadai per tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
8.
8. SURAT-SURAT BERHARGA Tidak terdapat surat-surat berharga pada pihak berelasi. a. Berdasarkan jenis
Movements in the allowance for impairment losses (continued) Management believes that the allowance for impairment losses is adequately provided as of December 31, 2014 and 2013.
MARKETABLE SECURITIES There was no marketable securities with related party. a. By type
31 Desember/December 31, 2013 2014 Tersedia untuk dijual Obligasi pemerintah Nilai nominal Premi (diskonto) yang belum diamortisasi Nilai bersih Rugi yang belum direalisasi - bersih Jumlah b.
101.941.000.000
26.941.000.000
2.516.177.797 104.457.177.797
(1.602.559.811) 25.338.440.189
(3.280.459.897) 101.176.717.900
(2.881.058.385) 22.457.381.804
b.
Berdasarkan jangka waktu
Available-for-sale Government bonds Par value Unamortized premium (discount) Net value Unrealized loss - net Total
By maturity
31 Desember/December 31, 2013 2014 > 1 - 5 tahun > 10 tahun
c.
101.176.717.900 101.176.717.900 -
5.407.030.704 17.050.351.100 22.457.381.804 -
c.
Berdasarkan sisa umur jatuh tempo
> 1 - 5 years > 10 years
By remaining period to maturity
31 Desember/December 31, 2013 2014 > 3 bulan - 1 tahun > 10 tahun Jumlah
101.176.717.900 101.176.717.900
5.407.030.704 17.050.351.100 22.457.381.804
-
-
43
> 3 months - 1 year > 10 years Total
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
8.
8. SURAT-SURAT BERHARGA (lanjutan) d.
Perubahan rugi yang belum direalisasi Perubahan rugi yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar efek-efek yang tersedia untuk dijual selama periode 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
MARKETABLE SECURITIES (continued) d.
The movement of unrealized loss The movement of unrealized loss from the change in fair value of available for sale marketable securities during periods December 31, 2014 and 2013 was as follows:
31 Desember/December 31, 2013 2014 Saldo awal Penambahan rugi yang belum direalisasi selama periode berjalan Jumlah sebelum pajak tangguhan Pajak tangguhan Saldo akhir - bersih e.
(399.401.512)
(3.033.865.735)
Beginning balance Addition of unrealized loss during the period
(3.280.459.897) (820.114.974) (2.460.344.923)
(2.881.058.385) (720.264.596) (2.160.793.789)
Total before deferred tax Deferred tax Ending balance - net
(2.881.058.385)
152.807.350
e.
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun
Average interest rate per annum
31 Desember/December 31, 2013 2014 Surat-surat berharga
7,85%
7,07%
Marketable securities
f.
Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Surat-surat berharga tidak mengalami kerugian penurunan nilai. Manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada penyisihan kerugian penurunan nilai yang perlu diakui.
f.
Movements in the allowance for impairment losses As of December 31, 2014 and 2013, marketable securities are not impaired. Management believes that there was no allowance for impairment losses to be recognised.
g.
Informasi lain Obligasi pemerintah FR0026 dan FR0064 digunakan sebagai agunan atas pinjaman yang diterima dari Standard Chartered Bank, Cabang Jakarta (Catatan 14).
g.
Other informations Government Bonds FR0026 and FR0064 were under lien for the fund borrowings received from Standard Chartered Bank, Jakarta Branch (Note 14).
44
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
9. KREDIT YANG DIBERIKAN a.
9.
Berdasarkan jenis dan kualitas kredit Kualitas kredit yang diberikan berdasarkan kredit yang mengalami penurunan nilai dan tidak mengalami penurunan nilai.
LOANS a.
By type and loans quality Loans quality based on impaired and not impaired loans.
31 Desember/December 31, 2014 Tidak mengalami Mengalami Jumlah/ penurunan nilai/ penurunan nilai/ Total Not impaired Impaired Pihak berelasi Karyawan
Pihak ketiga Modal kerja Konsumsi Karyawan Jumlah Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih
289.958.735 289.958.735
-
289.958.735 289.958.735
644.754.011.079 746.762.181 404.756.331 645.905.529.591 646.195.488.326
31.852.764.636 48.929.567 31.901.694.203 31.901.694.203
676.606.775.715 795.691.748 404.756.331 677.807.223.794 678.097.182.529
(3.597.938.769) 642.597.549.557
(19.622.890.103) 12.278.804.100
(23.220.828.872) 654.876.353.657
Related parties Employees
Third parties Working capital Consumer Employees Total Allowance for impairment losses Total - net
31 Desember/December 31, 2013 Tidak mengalami Mengalami Jumlah/ penurunan nilai/ penurunan nilai/ Total Not impaired Impaired Pihak berelasi Karyawan
Pihak ketiga Modal kerja Konsumsi Karyawan Jumlah Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih
90.139.314 90.139.314
-
90.139.314 90.139.314
1.115.504.283.566 116.615.203 233.638.010 1.115.854.536.779 1.115.944.676.093
24.540.485.027 24.540.485.027 24.540.485.027
1.140.044.768.593 116.615.203 233.638.010 1.140.395.021.806 1.140.485.161.120
(5.356.689.342) 1.110.587.986.751
(22.298.049.421) 2.242.435.606
(27.654.738.763) 1.112.830.422.357
45
Related parties Employees
Third parties Working capital Consumer Employees Total Allowance for impairment losses Total - net
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)
9. LOANS (continued)
a. Berdasarkan jenis dan kualitas kredit (lanjutan) Kualitas kredit yang diberikan berdasarkan kolektibilitas sesuai ketentuan Bank Indonesia.
Lancar/ Current Pihak berelasi Karyawan Pihak ketiga Modal kerja Konsumsi Karyawan Jumlah Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih
289.958.735
648.083.492.187 746.762.181 404.756.331 649.524.969.434 (2.939.043.419) 646.585.926.015
Dalam perhatian khusus/ Special mention -
7.881.641.190 7.881.641.190 (1.566.385.077) 6.315.256.113
a. By type and loans quality (continued) Loans quality based on collectibility according to Bank Indonesia regulation.
31 Desember/December 31, 2014 Kurang Diragukan/ lancar/ Doubtful Substandard -
1.045.309.729 25.593.295 1.070.903.024 (151.048.164) 919.854.860
46
Macet/ Loss
-
728.523.968 728.523.968 (728.523.968) -
Jumlah/ Total
-
18.867.808.641 23.336.272 18.891.144.913 (17.835.828.244) 1.055.316.669
289.958.735
676.606.775.715 795.691.748 404.756.331 678.097.182.529 (23.220.828.872) 654.876.353.657
Related parties Employees Third parties Working capital Consumer Employees Total Allowance for impairment losses Total - net
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)
9. LOANS (continued)
a. Berdasarkan jenis dan kualitas kredit (lanjutan) Kualitas kredit yang diberikan berdasarkan kolektibilitas sesuai ketentuan Bank Indonesia (lanjutan)
Lancar/ Current Pihak berelasi Karyawan Pihak ketiga Modal kerja Konsumsi Karyawan Jumlah Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih
90.139.314
1.113.495.514.353 116.615.203 233.638.010 1.113.935.906.880 (4.005.639.669) 1.109.930.267.211
Dalam perhatian khusus/ Special mention -
5.719.056.927 5.719.056.927 (3.069.056.927) 2.650.000.000
a. By type and loans quality (continued) Loans quality based on collectibility according to Bank Indonesia regulation (continued)
31 Desember/December 31, 2013 Kurang Diragukan/ lancar/ Doubtful Substandard -
1.571.620.558 1.571.620.558 (1.321.620.558) 250.000.000
47
Macet/ Loss
-
4.200.244.197 4.200.244.197 (4.200.089.051) 155.146
Jumlah/ Total
-
15.058.332.558 15.058.332.558 (15.058.332.558) -
90.139.314
1.140.044.768.593 116.615.203 233.638.010 1.140.485.161.120 (27.654.738.763) 1.112.830.422.357
Related parties Employees Third parties Working capital Consumer Employees Total Allowance for impairment losses Total - net
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) b.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
9.
Berdasarkan sektor ekonomi Kualitas kredit yang diberikan berdasarkan sektor ekonomi dan kredit yang mengalami penurunan nilai dan tidak mengalami penurunan nilai.
LOANS (continued) b.
By economic sectors Loans quality based on economic sectors and impaired and not impaired loans.
31 Desember/December 31, 2014 Tidak mengalami Mengalami Jumlah/ penurunan nilai/ penurunan nilai/ Total Not impaired Impaired Perantara keuangan Lain-lain Jumlah Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih
644.669.385.182 1.526.103.144 646.195.488.326
31.852.764.636 48.929.567 31.901.694.203
676.522.149.818 1.575.032.711 678.097.182.529
(3.597.938.769) 642.597.549.557
(19.622.890.103) 12.278.804.100
(23.220.828.872) 654.876.353.657
Financial intermediary Others Total Allowance for impairment losses Total - net
31 Desember/December 31, 2013 Tidak mengalami Mengalami Jumlah/ penurunan nilai/ penurunan nilai/ Total Not impaired Impaired Perantara keuangan Lain-lain Jumlah Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih
1.115.504.283.566 440.392.527 1.115.944.676.093
24.540.485.027 24.540.485.027
1.140.044.768.593 440.392.527 1.140.485.161.120
(5.356.689.342) 1.110.587.986.751
(22.298.049.421) 2.242.435.606
(27.654.738.763) 1.112.830.422.357
48
Financial intermediary Other Total Allowance for impairment losses Total - net
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)
9. LOANS (continued)
b. Berdasarkan sektor ekonomi (lanjutan) Kualitas kredit yang diberikan berdasarkan kolektibilitas sesuai ketentuan Bank Indonesia.
Lancar/ Current Perantara keuangan Lain-lain Jumlah Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih
647.998.866.290 1.526.103.144 649.524.969.434 (2.939.043.419) 646.585.926.015 -
Dalam perhatian khusus/ Special mention 7.881.641.190 7.881.641.190 (1.566.385.077) 6.315.256.113 -
b. By economic sectors (continued) Loans quality based on collectibility according to Bank Indonesia regulation.
31 Desember/December 31, 2014 Kurang Diragukan/ lancar/ Doubtful Substandard 1.045.309.729 25.593.295 1.070.903.024 (151.048.164) 919.854.860 -
49
728.523.968 728.523.968 (728.523.968) -
Macet/ Loss 18.867.808.641 23.336.272 18.891.144.913 (17.835.828.244) 1.055.316.669 -
Jumlah/ Total 676.522.149.818 1.575.032.711 678.097.182.529 (23.220.828.872) 654.876.353.657 -
Financial intermediary Others Total Allowance for impairment losses Total - net
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)
9. LOANS (continued)
b. Berdasarkan sektor ekonomi (lanjutan) Kualitas kredit yang diberikan berdasarkan kolektibilitas sesuai ketentuan Bank Indonesia (lanjutan)
Lancar/ Current Perantara keuangan Lain-lain Jumlah Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih
1.113.495.514.353 440.392.527 1.113.935.906.880 (4.005.639.669) 1.109.930.267.211
Dalam perhatian khusus/ Special mention 5.719.056.927 5.719.056.927 (3.069.056.927) 2.650.000.000
b. By economic sectors (continued) Loans quality based on collectibility according to Bank Indonesia regulation (continued)
31 Desember/December 31, 2013 Kurang Diragukan/ lancar/ Doubtful Substandard 1.571.620.558 1.571.620.558 (1.321.620.558) 250.000.000
50
4.200.244.197 4.200.244.197 (4.200.089.051) 155.146
Macet/ Loss 15.058.332.558 15.058.332.558 (15.058.332.558) -
Jumlah/ Total 1.140.044.768.593 440.392.527 1.140.485.161.120 (27.654.738.763) 1.112.830.422.357
Financial intermediary Others Total Allowance for impairment losses Total - net
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
9. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) c.
9.
Berdasarkan jangka waktu kredit Jangka waktu kredit diklasifikasikan berdasarkan periode kredit sebagaimana yang tercantum dalam perjanjian kredit dan waktu yang tersisa sampai dengan saat jatuh temponya adalah sebagai berikut:
LOANS (continued) c.
Berdasarkan jangka waktu:
By term of loans Classification of loans according to term of loan agreements and remaining periods from statements of financial position date to maturity dates are as follows: By maturity:
31 Desember/December 31, 2013 2014 Kurang dari atau sama dengan 1 tahun Lebih dari 1 tahun sampai 2 tahun Lebih dari 2 tahun sampai 5 tahun Lebih dari 5 tahun Jumlah Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih
3.276.237.476 2.973.714.081 671.753.807.528 93.423.444 678.097.182.529 (23.220.828.872) 654.876.353.657
18.201.945 10.898.642.436 1.114.875.825.084 14.692.491.655 1.140.485.161.120 (27.654.738.763) 1.112.830.422.357
Berdasarkan sisa umur jatuh tempo:
1 year or less More than 1 year to 2 years More than 2 years to 5 years More than 5 years Total Allowance for impairment losses Total - net
By remaining period to maturity: 31 Desember/December 31, 2013 2014
Kurang dari atau sama dengan 1 tahun Lebih dari 1 tahun sampai 2 tahun Lebih dari 2 tahun sampai 5 tahun Jumlah Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih d.
133.013.397.858 322.893.579.780 222.190.204.891 678.097.182.529 (23.220.828.872) 654.876.353.657
80.854.779.249 399.001.742.869 660.628.639.002 1.140.485.161.120 (27.654.738.763) 1.112.830.422.357
d.
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun
1 year or less More than 1 year to 2 years More than 2 years to 5 years Total Allowance for impairment losses Total - net
Average interest rate per annum
31 Desember/December 31, 2013 2014 Kredit yang diberikan e.
13,44%
Loans
12,61%
e.
Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai
Movements in the allowance for impairment losses
31 Desember/December 31, 2013 2014 Saldo awal tahun Penyisihan selama tahun berjalan Penghapusbukuan Penerimaan kembali kredit yang telah dihapusbukukan Saldo akhir tahun
27.654.738.763 11.421.543.539 (15.855.453.430)
10.104.180.137 20.081.657.147 (3.182.449.525)
23.220.828.872
651.351.004 27.654.738.763
Manajemen Bank berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai yang dibentuk telah memadai untuk menutup kemungkinan terjadinya kerugian atas tidak tertagihnya kredit yang diberikan.
51
Balance at beginning of year Provision during the year Write-off Recoveries from loans written-off Balance at end of year
Management believes that the allowance for impairment losses is adequate to cover the possible losses of uncollectible loans.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
9. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) f.
9.
LOANS (continued) f.
Perubahan kredit yang dihapus buku
Movements in loans written-off
31 Desember/December 31, 2013 2014 Saldo awal tahun Penerimaan kembali kredit yang telah dihapusbuku Penghapusbukuan kredit selama tahun berjalan Penghapustagihan kredit selama tahun berjalan Saldo akhir tahun g.
1.603.879.067
1.664.710.377
(259.086.334)
(651.351.004)
15.855.453.430
3.182.449.525
17.200.246.163
(2.591.929.831) 1.603.879.067
Kredit yang diberikan kepada karyawan Kredit yang diberikan kepada karyawan Bank terdiri dari kredit yand dibebani bunga sebesar 6,50% per tahun pada tahun 2014 dan 2013, yang ditujukan untuk pembelian kendaraan, rumah dan keperluan lainnya dan dilunasi dalam waktu 12 sampai dengan 24 bulan melalui pemotongan gaji setiap bulan.
g.
Kredit yang diberikan kepada pihak-pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp289.958.735 dan Rp90.139.314, diberikan kepada pejabat eksekutif dan diklasifikasikan lancar. h.
Informasi pokok lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, tidak terdapat pemberian kredit yang tidak memenuhi ketentuan Batas Maksimum Pemberian Kredit (“BMPK”) Bank Indonesia.
Balance at beginning of year Recoveries from written-off loans Written-off during the year Claims written-off during the year Balance at end of year
Employee loans The loans to the Bank's employees consist of interestbearing loans at interest rates of 6.50% per annum in 2013, which are intended for acquisitions of vehicles, houses and other personal purposes and are repayable within 12 to 24 months through monthly payroll deductions. Loans to related parties as of December 31, 2014 and 2013 amounted to Rp289,958,735 and Rp90,139,314, respectively which are given to executive officers and are classified as current.
h.
Other information related to loans As of December 31, 2014 and 2013, there are no loans granted which do not comply with the Legal Lending Limit ("LLL") requirements of Bank Indonesia.
Kredit yang diberikan dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau surat kuasa untuk menjual, deposito berjangka, dan agunan lain yang diterima. Jumlah deposito berjangka dan deposito berjangka dari bank lain yang dijadikan agunan kredit yang diberikan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp157.526.500.000 dan Rp212.293.425.188 (Catatan 12d dan 13d).
Loans are generally collateralized by registered mortgages, power of attorney to mortgage or sell, time deposits, and by other guarantees. The time deposits and time deposits from other banks which pledged for loans as of December 31, 2014 and 2013 amounted to Rp157,526,500,000 and Rp212,293,425,188, respectively (Notes 12d and 13d).
Per tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, kredit yang diberikan sebesar Rp13.967.827.881 dan Rp55.239.170.904 digunakan sebagai agunan atas pinjaman yang diterima dari Standard Chartered Bank (SCB), Cabang Jakarta dan dari PT Bank Ekonomi Raharja Tbk (Catatan 14). Kredit yang digunakan sebagai agunan kepada SCB sebagian dijamin oleh US Agency for International Development (USAID) Guarantee dengan perjanjian-perjanjian No. 497-DCA-10-003, tanggal 21 Juni 2010, No.497-DCA-10-005B tanggal 24 September 2010, No.497-DCA-11-006 tanggal 30 September 2011 dan No.497DCA-13-010 tanggal 27 September 2013.
As of December 31, 2014 and 2013, loans amounting to Rp13,967,827,881 and Rp55,239,170,904 were under lien for the fund borrowings received from Standard Chartered Bank, Jakarta Branch (SCB) and PT Bank Ekonomi Raharja Tbk (Note 14). The loans pledged as collateral to SCB were partially covered by US Agency for International Development (USAID) Guarantee under agreements No. 497-DCA-10-003 dated June 21, 2010, No.497-DCA-10-005B dated September 24, 2010, No.497-DCA-11-006 dated September 30, 2011, and No.497-DCA-13-010 dated September 27, 2013.
52
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. ASET TETAP
10. FIXED ASSETS
1 Januari/ January 1 Biaya perolehan Kendaraan bermotor Perlengkapan kantor Renovasi gedung yang disewa Aset sewa guna usaha Aset dalam penyelesaian Jumlah Akumulasi penyusutan Kendaraan bermotor Perlengkapan kantor Renovasi gedung yang disewa Aset sewa guna usaha Jumlah Nilai buku
31 Desember/December 31 , 2014 Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Additions Deductions Reclassification
911.266.850 30.724.247.544 4.083.718.653
1.213.568.623 24.541.000
329.597.864
-
2.440.226.605 38.489.057.516
272.350.000
329.597.864
4.134.835.279
1.153.872.540
648.264.210 1.886.373.833
23.940.873 4.431.126.152
1.070.056.282 (329.597.864) (2.223.928.822) -
864.778.297 19.142.346.666 3.178.530.672
83.989.273 4.958.109.712 989.083.318
272.349.998 3.203.434.781 -
169.942.823 -
169.942.823 23.355.598.458 15.133.459.058
6.031.182.303
3.475.784.779
(169.942.823) -
1 Januari/ January 1
31 Desember/December 31 , 2013 Pengurangan/ Reklasifikasi/ Penambahan/ Deductions Reclassification Additions
Biaya perolehan Kendaraan bermotor Perlengkapan kantor Renovasi gedung yang disewa Aset sewa guna usaha Aset dalam penyelesaian Jumlah
949.449.932 27.459.400.865 3.692.307.869 329.597.864 803.018.290 33.233.774.820
3.544.068.026 168.692.494 2.440.226.605 6.152.987.125
38.183.082 279.221.347 580.300.000 897.704.429
Akumulasi penyusutan Kendaraan bermotor Perlengkapan kantor Renovasi gedung yang disewa Aset sewa guna usaha Jumlah Nilai buku
839.131.113 14.270.459.820 2.682.199.677 129.032.903 17.920.823.513 15.312.951.307
63.830.266 5.075.122.155 496.330.995 40.909.920 5.676.193.336
38.183.082 203.235.309 241.418.391
53
222.718.290 (222.718.290) -
-
31 Desember/ December 31
968.514.714 28.956.853.428 5.178.315.935 840.621.120 35.944.305.197
Cost Vehicles Office equipment Leasehold improvements Lease assets Construction in progress Total
Accumulated depreciation Vehicles Office equipment Leasehold improvements Leased assets Total 25.910.995.982 Book value 10.033.309.215 846.360.395 20.897.021.597 4.167.613.990
31 Desember/ December 31
911.266.850 30.724.247.544 4.083.718.653 329.597.864 2.440.226.605 38.489.057.516
Cost Vehicles Office equipment Leasehold improvements Lease assets Construction in progress Total
864.778.297 19.142.346.666 3.178.530.672 169.942.823 23.355.598.458 15.133.459.058
Accumulated depreciation Vehicles Office equipment Leasehold improvements Leased assets Total Book value
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. ASET TETAP (lanjutan)
10. FIXED ASSETS (continued)
Bank berkeyakinan bahwa tidak terdapat penurunan nilai aset tetap sebagaimana dimaksud dalam PSAK 48 (Revisi 2009) selama tahun berjalan.
Bank believes that there is no impairment in the value of fixed assets owned by the Bank during the year as meant in PSAK 48 (Revised 2009).
Kendaraan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 diasuransikan terhadap risiko gempa bumi, banjir dan risiko lainnya kepada PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, PT Jasa Raharja Putera dan PT Asuransi Wahana Tata dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp565.000.000 dan Rp696.000.000. PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, PT Jasa Raharja Putera dan PT Asuransi Wahana Tata bukan pihak yang mempunyai relasi dengan Bank. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut telah memadai untuk menutup kemungkinan terjadi kerugian.
Vehicles for years ended December 31, 2014 and December 31, 2013 are insured against earthquake, flood, and other risk to PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, PT Jasa Raharja Putera and PT Asuransi Wahana Tata with a total coverage of each amounted Rp565,000,000 and Rp696,000,000. PT Asuransi Allianz Utama Indonesia PT Jasa Raharja Putera and PT Asuransi Wahana Tata do not have a related with Bank. Management believes that the coverage is adequate to cover probable losses.
Manajemen telah mengkaji ulang estimasi umur ekonomis, metode penyusutan dan nilai residu aset tetap pada tanggal 31 Desember 2014.
Management has reassessed the estimated useful lives, residual values and depreciation method of fixed assets as at December 31, 2014.
Tidak terdapat aset tetap yang dijaminkan oleh Bank pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
There are no fixed assets pledged by the Bank as of December 31, 2014 and 2013.
54
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
11. ASET LAIN-LAIN
11. OTHER ASSETS 31 Desember/December 31, 2013 2014
Bunga yang masih akan diterima Biaya dibayar di muka Setoran jaminan Tunjangan karyawan terkait program kepemilikan kendaraan Lain-lain Jumlah
5.076.382.251 2.715.449.902 1.123.155.500
6.446.428.012 3.845.868.520 1.035.961.400
Interests receivable Prepaid expenses Security deposits
156.250.006 343.798.130 9.415.035.789
1.758.839.691 800.186.379 13.887.284.002
Car Ownership Program Others Total
Perubahan penyisihan penurunan nilai untuk agunan yang diambil alih adalah sebagai berikut:
The movements of the allowance for impairment losses on foreclosed assets are as follows:
31 Desember/December 31, 2013 2014 Saldo awal tahun Pemulihan selama tahun berjalan (Catatan 20) Saldo akhir tahun
1.381.816.746
1.415.897.461
(1.381.816.746) -
(34.080.715) 1.381.816.746
Reversal during the year (Note 20) Balance at end of year
12. DEPOSITS FROM CUSTOMERS
12. SIMPANAN DARI NASABAH a.
Balance at beginning of year
a.
Berdasarkan jenis
By type
31 Desember/December 31, 2013 2014 Pihak berelasi Tabungan Deposito berjangka
Pihak ketiga Giro Tabungan Deposito berjangka Jumlah
65.993.325 882.270.532 948.263.857
9.030.677 201.764.383 210.795.060
6.171.602.507 5.285.691.351 96.810.346.715 108.267.640.573 109.215.904.430
10.829.854.974 11.385.891.206 158.366.355.090 180.582.101.270 180.792.896.330
55
Related parties Savings deposits Time deposits
Third parties Current accounts Savings deposits Time deposits Total
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
12. DEPOSITS FROM CUSTOMERS (continued)
12. SIMPANAN DARI NASABAH (lanjutan) b.
b.
Rincian deposito berjangka berdasarkan jangka waktu Berdasarkan jangka waktu:
Details of time deposits by term By maturity:
31 Desember/December 31, 2013 2014 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan Jumlah
29.965.416.620 35.822.100.627 12.369.000.000 19.536.100.000 97.692.617.247 -
1 month 3 months 6 months 12 months Total
39.860.555.570 42.864.963.903 41.479.000.000 34.363.600.000 158.568.119.473 -
Berdasarkan sisa umur jatuh tempo:
By remaining period to maturity: 31 Desember/December 31, 2013 2014
Kurang dari atau sama dengan 1 bulan Lebih dari 1 - 3 bulan Lebih dari 3 - 6 bulan Lebih dari 6 - 12 bulan Jumlah
47.778.470.555 23.917.346.692 15.196.500.000 10.800.300.000 97.692.617.247
50.680.058.251 48.111.261.222 34.507.500.000 25.269.300.000 158.568.119.473
-
c.
-
c.
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun
1 month or less More than 1 - 3 months More than 3 - 6 months More than 6 - 12 months Total
Average interest rate per annum
31 Desember/December 31, 2013 2014 Giro Tabungan Deposito berjangka d.
2,35% 2,47% 8,78%
2,86% 2,23% 7,07%
Informasi lain Deposito berjangka yang diblokir dan dijadikan jaminan atas kredit yang diberikan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah masing-masing sebesar Rp36.024.500.000 dan Rp60.022.116.438 (Catatan 9h).
13. SIMPANAN DARI BANK LAIN
d.
Current accounts Savings deposits Time deposits
Other information Time deposits blocked and pledged as loans collateral as of December 31, 2014 and 2013 were Rp36,024,500,000 and Rp60,022,116,438 respectively (Note 9h).
13. DEPOSITS FROM OTHER BANKS
Seluruh simpanan dari bank lain adalah dalam mata uang Rupiah dan dengan pihak ketiga yang terdiri atas: a. Berdasarkan jenis
All deposits from other banks are in Rupiah and with third parties which comprise of: a. By type
31 Desember/December 31, 2013 2014 Pihak ketiga Giro Tabungan Deposito berjangka Jumlah
92.678.520.376 5.852.124.238 490.883.666.668 589.414.311.282 56
65.779.272.586 175.033.241 592.530.000.000 658.484.305.827
Third parties Current accounts Saving accounts Time deposits Total
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
13. SIMPANAN DARI BANK LAIN (lanjutan) b.
13. DEPOSITS FROM OTHER BANKS (continued) b.
Rincian deposito berjangka berdasarkan jangka waktu Berdasarkan jangka waktu:
Details of time deposits by term By maturity:
31 Desember/December 31, 2013 2014 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan Lebih dari 12 bulan Jumlah
124.565.000.000 219.074.166.668 78.600.000.000 66.644.500.000 2.000.000.000 490.883.666.668
179.506.500.000 159.882.500.000 176.000.000.000 77.141.000.000 592.530.000.000
-
1 month 3 months 6 months 12 months More than 12 months Total
-
Berdasarkan sisa umur jatuh tempo:
By remaining period to maturity: 31 Desember/December 31, 2013 2014
Kurang dari atau sama dengan 1 bulan Lebih dari 1 - 3 bulan Lebih dari 3 - 6 bulan Lebih dari 6 - 12 bulan Lebih dari 12 bulan Jumlah c.
207.200.000.000 147.094.166.668 99.100.000.000 35.489.500.000 2.000.000.000 490.883.666.668
205.381.500.000 159.877.500.000 190.798.000.000 36.473.000.000 592.530.000.000
c.
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun
1 month or less More than 1 - 3 months More than 3 - 6 months More than 6 - 12 months More than 12 months Total
Average interest rate per annum
31 Desember/December 31, 2013 2014 Giro Tabungan Deposito berjangka d.
2,73% 3,07% 9,28%
3,15% 2,75% 7,49%
Informasi lain Saldo deposito berjangka yang diblokir atau dijadikan jaminan kredit per 31 Desember 2014 dan 2013 adalah Rp121.502.000.000 dan Rp152.271.308.750 (Catatan 9h).
57
d.
Current accounts Saving accounts Time deposits
Other information Time deposits blocked or pledged for loans as of December 31, 2014 and 2013 is amounting to Rp121,502,000,000 and Rp152,271,308,750, respectively (Note 9h).
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14. PINJAMAN YANG DITERIMA
14. BORROWINGS 31 Desember/December 31, 2013 2014
Pihak ketiga Citibank N.A., Cabang Jakarta Standard Chartered Bank, Cabang Jakarta PT Bank Ekonomi Raharja Tbk, Indonesia SNS Fund., Belanda
88.105.200.697
87.986.994.563
16.285.714.286
55.210.119.157
104.390.914.983
49.885.091.182 38.102.417.818 231.184.622.720
Third parties Citibank N.A., Cabang Jakarta Standard Chartered Bank, Jakarta Branch PT Bank Ekonomi Raharja Tbk, Indonesia SNS Fund., Belanda
Informasi mengenai jatuh tempo diungkapkan pada Catatan 27.
Information on maturities is disclosed in Note 27.
Citibank N.A., Cabang Jakarta
Citibank N.A., Jakarta Branch
Pada tahun 2012, Bank memperoleh fasilitas term loan dari Citibank N.A., Cabang Jakarta dengan plafon maksimum sejumlah Rupiah ekuivalen sebesar USD18.500.000. Pinjaman terdiri dari dua tahap, yaitu:
In 2012, the Bank obtained a term borrowing facility with maximum plafond in Rupiah equivalent to USD18,500,000 from Citibank N.A., Jakarta Branch. The fund borrowings consist of two tranches:
a. Tahap I sebesar ekuivalen USD9.250.000 b. Tahap II sebesar ekuivalen USD9.250.000
a. b.
Pinjaman ini akan jatuh tempo pada 15 Agustus 2017 dan dikenakan tingkat suku bunga sebesar 7% per tahun yang dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan. Pembayaran cicilan pokok pinjaman secara merata dilakukan setelah masuk tahun ketiga (2015).
This borrowing will be matured on August 15, 2017 and bears interest at a rate of 7% per annum which shall be paid every 3 (three)months. The repayment of borrowing principal will be made after entering the third year (2015).
Pada tanggal 23 Juli 2012, ditandatangani Standby Letter of Credit Arrangement Agreement antara Bank, Citibank N.A., dan Overseas Private Investment Corporation (OPIC). Berdasarkan perjanjian ini OPIC akan mengatur penerbitan Standby Letter of Credit hingga jumlah total USD21.500.000 dengan periode komitmen 12 (dua belas) bulan sejak perjanjian ditandatangani. Atas perjanjian tersebut sampai dengan saat ini telah dilakukan 4 (empat) kali perubahan, yaitu dengan Amendment No.1 tertanggal 24 Juli 2012, Amendment No.2 tertanggal 1 Agustus 2012, Amendment No.3 tertanggal 15 Agustus 2012, Amendment No.4 tertanggal 5 Pebruari 2013 dan Amandment No.5 tertanggal 18 Juli 2013.
On July 23, 2012, there was Standby Letter of Credit Arrangement Agreement signed between the Bank, Citibank N.A., and Overseas Private Investment Corporation (OPIC). Based on this agreement, OPIC will arrange the issuance of Standby Letter of Credit up to the total amount of USD21,500,000 with commitment period of 12 (twelve) months from the signing date. The agreement has been amended 4 (four) times by the Amendment No.1 dated July 24, 2012, Amendment No.2 dated August 1, 2012, Amendment No.3 dated August 15, 2012, Amendment No.4 dated February 5, 2013 and Amendment No.5 dated July 18, 2013.
Struktur pinjaman ini dijamin dengan Standby Letter of Credit dari Overseas Private Investment Corporation (OPIC) yang diterbitkan Citibank N.A., New York.
This borrowing’s structure is secured by Standby Letter of Credit by Overseas Private Investment Corporation (OPIC) which was issued by Citibank N.A., New York.
SBLC yang diterbitkan sebesar USD21.500.000 untuk menjamin pinjaman yang diterima sebesar USD18.500.000. Karena Bank bukan bank devisa, pinjaman tersebut diterima dalam Rupiah dari Citibank N.A., Cabang Jakarta.
SBLC issued amounted to USD21,500,000 to guarantee borrowings amounted to USD18,500,000. Since the Bank is not a foreign bank, the fund borrowings is received in Rupiah from Citibank N.A., Jakarta Branch.
58
Tranche I is equivalent to USD9,250,000 Tranche II is equivalent to USD9,250,000
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan)
14. BORROWINGS (continued)
Citibank N.A., Cabang Jakarta (lanjutan) Atas SBLC yang diterbitkan, Bank dikenakan biaya premi asuransi setiap 3 bulan oleh OPIC, sebesar 2,5% per tahun dari jumlah ratarata kredit yang diberikan.
Citibank N.A., Jakarta Branch (continued) For the issued SBLC, the Bank is charged by insurance premium every 3 months by OPIC, at 2.5% per annum of the average of loans disbursed.
Selama pinjaman belum dilunasi, Bank tidak diperkenankan antara lain, melakukan: a. Tanpa persetujuan tertulis dari pemberi pinjaman, Bank tidak boleh bergabung atau melebur dengan atau mengambilalih seluruh atau sebagian besar dari aset atau modal saham dari perusahaan lain apapun, atau menjual, menyewakan, mentransfer atau dengan cara lain melepaskan seluruh atau setiap bagian yang signifikan (lebih dari 50%) dari harta kekayaan atau asetnya selain dalam kegiatan usahanya seharihari.
During the period that the borrowing is still outstanding, the Bank is not allowed to have: a. The Bank shall not, without the prior written consent of the Bank, merge or consolidate with or acquire all or a substantial part of the assets or capital stock of any other company or sell, lease, transfer or otherwise dispose of all or any significant portion (more than 50%) of its property or assets other than in the ordinary course of business.
b.
Tanpa persetujuan tertulis dari pemberi pinjaman, Bank tidak boleh membuat dan membiarkan adanya hak tanggungan dan/atau bentuk penggadaian lainnya, dengan beberapa pengecualian.
b.
The Bank shall not, without prior written consent from the lender, to create and suffer to exist any mortgage and other liens, with some exceptions.
c.
Tanpa persetujuan tertulis dari pemberi pinjaman, bank tidak boleh melakukan transaksi di luar transaksi komersial biasa, atau melakukan transaksi dengan individu atau entitas yang mewajibkan membayar lebih dari kewajaran.
c.
The Bank shall not, without the prior written consent of the lender, enter into any transaction with any person or entity other than in the ordinary course of of business or ordinary commercial terms and at arm’s length, nor enter into any transaction with any person or entity in which it would be obligated to pay more than the ordinary arm’s length commercial price for any purchase.
d.
Bank tidak boleh, tanpa persetujuan terlebih dahulu dari pemberi pinjaman, yang sebelum persetujuan tertulis tersebut tidak akan diberikan, dikenakan atau membiarkan adanya pinjaman tambahan kecuali hutang yang terjadi dalam kegiatan bisnis dan jatuh tempo dalam waktu satu tahun atau membuat pinjaman atau uang muka kredit kepada setiap orang atau badan dalam kegiatan usaha normal.
d.
The Bank shall not, without the prior written consent of the lender, which prior written consent shall not be unreasonably withheld, incur or suffer to exist any additional indebtedness except indebtedness incured in the ordinary course of business and maturing within one year nor make any loan or advance any credit to any person or entity in the ordinary course of business.
e.
Bank tidak akan mengubah struktur modal atau mengubah atau mengizinkan Akta Pendirian dan Anggaran Dasar harus diubah kecuali untuk meningkatkan modal dari laba ditahan atau tambahan modal dari pemegang saham yang ada, dan Bank harus memastikan bahwa, tanpa persetujuan tertulis dari Citibank N.A., tidak ada perubahan dalam kepemilikan dan tidak ada perubahan materi dalam pengelolaannya.
e.
The Bank shall not change its capital structure or otherwise amend or permit its Deed of Establishment and Article of Association to be amended except to increase its capital from retained earnings or new subscription from existing shareholders, and the Bank shall ensure that, without the prior written consent from Citibank N.A., there is no change in the ownership and no material change in its management.
f.
Bank tidak boleh mendistribusikan atau membayar, dividen atau mendistribusikan keuntungan sehubungan dengan modal atau melakukan distribusi laba kepada pemegang saham dalam jumlah minimal agregat lebih dari 15% dari laba bersih Bank setelah pajak dari tahun fiskal sebelumnya.
f.
Bank shall not distribute or pay, dividends or any other distributions of profits with respect to any shares of capital stock or make income distribution to its shareholders in an aggregate minimum amount of more than 15% of net income after tax of the Bank on the preceding fiscal year.
59
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan)
14. BORROWINGS (continued)
Standard Chartered Bank, Cabang Jakarta
Standard Chartered Bank, Jakarta Branch
Pada tahun 2011, Bank menerima fasilitas pinjaman sebesar Rp30.000.000.000 dari Standard Chartered Bank, Cabang Jakarta. Jangka waktu fasilitas ini adalah 36 bulan terhitung sejak tanggal 1 Juli 2011 sampai dengan 1 Juli 2014. Pinjaman ini dikenakan tingkat suku bunga mengambang sebesar suku bunga Bank Indonesia untuk deposito berjangka 1 (satu) bulanan ditambah premi likuiditas ditambah 2,5% per tahun, yang dibayarkan setiap bulan. Per tanggal 31 Desember 2013 Bank telah menjaminkan kredit yang diberikan sebesar Rp13.293.461.337 (Catatan 9h) dan surat berharga yang dimiliki, yaitu Obligasi Pemerintah FR0026 dengan nilai tercatat sebesar Rp5.407.030.704 (Catatan 8) untuk pinjaman yang diterima dari Standard Chartered Bank, Cabang Jakarta.
In 2011, the Bank obtained loan facility amounting to Rp30,000,000,000 from Standard Chartered Bank, Jakarta Branch. This facility is provided for 36 months starting on July 1, 2011 to July 1, 2014. This fund borrowings bears floating interest at 1 (one)month Bank Indonesia time deposit rate plus liquidity premium plus 2.5% per annum, which shall be paid every month. As of December 31, 2013 the Bank has pledged its loans amounting to Rp13,293,461,337 (Note 9h) and marketable securities, which are Government Bonds FR0026 with carrying amount of Rp5,407,030,704 (Note 8) for the fund borrowing from Standard Chartered Bank, Jakarta Branch.
Pada tahun 2013, Bank menerima fasilitas pinjaman kedua sebesar Rp57.000.000.000 dari Standard Chartered Bank, Cabang Jakarta. Jangka waktu fasilitas ini adalah 24 bulan terhitung sejak tanggal 21 Juni 2013 sampai dengan 21 Juni 2015. Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga tetap sebesar 9,00% per tahun, yang dibayarkan setiap bulan. Per tanggal 31 Desember2014 dan 2013, Bank telah menjaminkan kredit yang diberikan masing-masing sebesar Rp13.967.827.881 dan Rp41.945.709.567 (Catatan 9h) dan surat berharga yang dimiliki, yaitu Obligasi Pemerintah FR0064 dengan nilai tercatat masing-masing sebesar Rp18.252.717.900 dan Rp17.050.351.100 (Catatan 8) untuk tambahan fasilitas pinjaman yang diterima dari Standard Chartered Bank, Cabang Jakarta.
In 2013, the Bank obtained second facility amounting to Rp57,000,000,000 from Standard Chartered Bank, Jakarta Branch. This facility is provided for 24 months starting on June 21, 2013 to June 21, 2015. This fund borrowings bears fixed interest at a rate of 9.00% per annum, which shall be paid on monthly basis. As of December 31,2014 and 2013, the Bank has pledged its loans amounting to Rp13,967,827,881 and Rp41,945,709,567, respectively (Note 9h) and marketable securities, which are Government Bonds FR0064 with carrying amount of Rp18,252,717,900 and Rp17,050,351,100, respectively (Note 8) for the fund borrowing from Standard Chartered Bank, Jakarta Branch.
PT Bank Ekonomi Raharja Tbk
PT Bank Ekonomi Raharja Tbk
Pada tanggal 19 Juni 2012, Bank memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Ekonomi Raharja Tbk dalam bentuk Pinjaman Aksep sampai dengan jumlah setinggi-tingginya sebesar Rp50.000.000.000. Perjanjian ini memiliki jangka waktu 12 bulan. Perjanjian ini kemudian diperpanjang sampai dengan 22 Juni 2014.
On June 19, 2012, the Bank obtained credit facility from PT Bank Ekonomi Raharja Tbk in the form of Acceptance Loans up to maximum amount of Rp50,000,000,000. This agreement is due within 12 months. This agreement then extended until June 22, 2014.
Pada tanggal 28 Maret 2013, Bank memperoleh pinjaman sebesar Rp50.000.000.000 dengan jangka waktu 6 bulan. Pinjaman ini kemudian telah diperpanjang sampai dengan 28 April 2014. Atas fasilitas kredit ini, dikenakan bunga mengambang sebesar Average JIBOR (Jakarta Inter Bank Offer Rate ) (6 bulan) ditambah 4,18% per tahun.
On March 28, 2013, the Bank obtained loan of Rp50,000,000,000 with period of 6 months. This borrowing then has been extended until April 28, 2014. This credit facility bears floating interest at Average JIBOR (Jakarta Inter Bank Offer Rate) (6 months) plus 4.18% per annum.
Struktur pinjaman ini dijamin dengan SBLC dari Grameen Foundation Oklahoma (GFUSA) yang diterbitkan Citibank N.A.
This borrowing’s structure is guaranteed by SBLC by Grameen Foundaion Oklahoma (GFUSA) which was issued by Citibank N.A.
Atas SBLC yang diterbitkan, Bank di kenakan biaya premi asuransi senilai 3% per tahun dari rata-rata nilai SBLC yang diterbitkan.
For the issued SBLC, the Bank is charged by insurance premium at 3% per annum of the average SBLC amount outstanding.
60
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan)
14. BORROWINGS (continued)
PT Bank Ekonomi Raharja Tbk (lanjutan) Pinjaman ini digunakan sebagai modal kerja dan dijamin dengan kredit yang diikat secara fidusia sebesar Rp60.065.082.158.
PT Bank Ekonomi Raharja Tbk (continued) The borrowings is used as working capital and secured by loan amounted to Rp60,065,082,158.
Selama pinjaman belum dilunasi, Bank diwajibkan: a. Menjaga rasio CAR (Capital Adequacy Ratio) diatas 20% b. Menjaga rasio NPL (Non Performing Loan) gross dibawah 3%. c. Menjaga total equity lebih dari Rp125.000.000.000.
During the period the loan is still outstanding, the Bank is a. To preserve the CAR (Capital Adequacy Ratio) above 20% b. To keep the ratio of NPLs (Non Performing Loan) gross under 3% c. To preserve total equity over Rp125,000,000,000.
SNS Funds, Belanda
SNS Funds, Netherlands
Pada tanggal 21 September 2012, Bank menerima pinjaman dengan jumlah sebesar USD4.000.000 dari SNS Institutional Microfinance Fund dan SNS Institutional Microfinance Fund II, dimana DWM Asset Management, LLC bertindak sebagai Manajer Investasi.
On September 21, 2012, the Bank obtained borrowing amounting to USD4,000,000 from SNS Institutional Microfinance Fund and SNS Institutional Microfinance Fund II, whereas DWM Asset Management, LLC acting as Investment Manager.
Pinjaman yang diberikan adalah ekuivalen Rupiah USD4.000.000 yang diterima dari masing-masing pemberi pinjaman sebagai berikut:
The total borrowing is in Rupiah equivalent to USD4,000,000 which was received from each lenders, as follows:
SNS Institutional Microfinance Fund (SNS Fund) sebesar ekuivalen USD2.000.000 yang akan jatuh tempo pada 15 April 2014.
SNS Institutional Microfinance Fund (SNS Fund) is equivalent to USD2,000,000 which will be matured on April 15, 2014.
SNS Institutional Microfinance Fund II (SNS Fund II) sebesar ekuivalen USD2.000.000 yang akan jatuh tempo pada 23 Oktober 2014.
SNS Institutional Microfinance Fund II (SNS Fund II) is equivalent to USD2,000,000 which will be matured on October 23, 2014.
Masing-masing pinjaman yang diterima dikenakan tingkat suku bunga sebesar JIBOR 3 bulan + 5,5%, minimum 9% per tahun, yang dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan.
Each borrowings bears interest at a rate of JIBOR 3 months + 5.5%, minimum 9% per annum, which shall be paid every 3 (three) months.
Selama pinjaman belum dilunasi, Bank tidak diperkenankan melanggar:
During the period that the loan is still outstanding, Bank is not allowed to breach:
(i) Rasio Portfolio at Risk (PAR)>30 dan kredit yang direstrukturisasi maksimal 5%. (ii) Rasio PAR>30 dan total portofolio kredit yang direstrukturisasi maksimal 8%. (iii) Rasio ekuitas terhadap total aset minimal 8%. (iv) Lindung nilai posisi mata uang asing tidak akan melebihi 25% dari total ekuitas setiap saat.
(i) Portofolio at Risk (PAR) ratio>30 and restructured loan ratio maximal 5%. (ii) PAR ratio>30 and restructured loan ratio consolidated portfolio entities maximal 8%. (iii) Equity to asset ratio minimal 8%. (iv) Un-hedged foreign currency position shall not exceed 25% of its total equity at any time.
61
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
15. PERPAJAKAN a.
15. TAXATION a.
Utang pajak
Taxes payable
31 Desember/December 31, 2013 2014 Pajak penghasilan pasal 21 Pajak penghasilan pasal 23 Pajak penghasilan pasal 4 (2) Pajak pertambahan nilai Jumlah b.
492.810.382 7.961.809 130.851.575 25.047 631.648.813
Income tax article 21 Income tax article 23 Income tax article 4 (2) Value added tax Total
166.785.256 139.748.896 210.682.793 1.510.569 518.727.514
b.
Manfaat (Beban) pajak penghasilan
Income tax benefit (expenses)
31 Desember/December 31, 2013 2014 Tangguhan c.
1.039.366.821
(14.722.521.382)
c.
Pajak kini Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif dan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
Deferred
Current tax The reconciliation between income before tax expense, as shown in the statements of comprehensive income and estimated taxable income for the years ended December 31, 2014 and 2013 are as follows:
31 Desember/December 31, 2013 2014 Rugi sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif
(20.652.656.748)
(25.588.548.460)
Rugi before tax per statements of comprehensive income Temporary differences
Perbedaan temporer Penyisihan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan - kredit yang diberikan Penyisihan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan - penempatan pada bank lain Penyusutan aset tetap Penyisihan kerugian penurunan nilai atas aset non keuangan Penyisihan imbalan kerja karyawan Jumlah perbedaan temporer
(1.381.816.746) 249.775.129 (1.079.451.268)
(34.080.715) 2.464.712.132 2.489.009.785
Provision for impairment losses on financial assets - loans Provision for impairment losses on financial assets - placement with other banks Depreciation of fixed assets Provision for impairment losses on non-financial assets Provision for employee benefit Total temporary differences
Perbedaan tetap Penghapusbukuan kredit Biaya kesejahteraan karyawan Biaya sumbangan Lain-lain Jumlah perbedaan tetap Rugi fiskal
15.855.453.430 2.217.294.054 54.273.020 1.533.491.065 19.660.511.569 (2.071.596.447)
2.332.711.044 842.792.205 8.001.716.586 11.177.219.835 (11.922.318.840)
Permanent differences Loans written-off Benefit in kind Donations Others Total permanent differences Tax loss
(174.914.887)
(58.151.548)
13.437.584 214.067.652
27.105.352 89.424.564
62
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
15. PERPAJAKAN (lanjutan) c.
Pajak kini (lanjutan)
Akumulasi rugi fiskal Tahun 2014 Tahun 2013 Tahun 2012 Tahun 2011 Tahun 2010 Tahun 2009 Akumulasi rugi fiskal
15. TAXATION (continued) c. Current tax (continued) 31 Desember/December 31, 2013 2014 (2.071.596.447) (11.922.318.840) (2.079.390.435) (27.806.513.656) (21.882.359.423) (65.762.178.801)
63
(11.922.318.840) (2.079.390.435) (27.806.513.656) (21.882.359.432) (28.085.884.283) (91.776.466.646)
Accumulated tax losses: Year 2014 Year 2013 Year 2012 Year 2011 Year 2010 Year 2009 Accumulated tax losses
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
15. PERPAJAKAN (lanjutan)
15. TAXATION (continued)
d. Aset Pajak tangguhan - neto
d. Deferred tax assets - net
1 Januari/ January Aset pajak tangguhan Penyisihan kerugian penurunan nilai - Kredit yang diberikan - Penempatan pada bank lain - Agunan yang diambil alih Akumulasi rugi fiskal Kerugian penurunan nilai atas agunan yang diambil alih Penyusutan aset tetap Estimasi liabilitas imbalan pasca kerja Kerugian yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar keuangan yang tersedia untuk dijual Jumlah
31 Desember 2014 December 31, 2014 Diakui pada Diakui pada laporan laba rugi laporan laba rugi komprehensif komprehensif (ekuitas)/Recognize /Recognize in in statements of statements of comprehensive comprehensive income (equity) income
31 Desember / December
(291.015.059) 19.276.338 345.454.187 6.049.927.002
-
(43.728.722) 3.359.396 (345.454.187) 1.361.792.139
(334.743.781) 22.635.734 7.411.719.141
52.562.500 (541.460.878)
-
(52.562.500) 53.516.913
(487.943.965)
2.205.780.960
-
62.443.782
2.268.224.742
720.264.596 8.560.789.646
99.850.378 99.850.378
1.039.366.821
820.114.974 9.700.006.845
64
Deferred tax assets Allowance for impairment losses on: Loans Placement with other banks Foreclosed assets Accumulated tax losses Impairment losses on foreclosed assets Depreciation of fixed assets Estimated post-employment benefit liabilities Unrealised losses on changes in fair value of available-for-sale financial assets Total
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
15. PERPAJAKAN (lanjutan)
15. TAXATION (continued)
d. Aset Pajak tangguhan - neto (lanjutan)
1 Januari/ January Aset pajak tangguhan Penyisihan kerugian penurunan nilai - Kredit yang diberikan - Penempatan pada bank lain - Agunan yang diambil alih Akumulasi rugi fiskal Kerugian penurunan nilai atas agunan yang diambil alih Penyusutan aset tetap Estimasi liabilitas imbalan pasca kerja Kerugian (keuntungan) yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar keuangan yang tersedia untuk dijual Jumlah
d. Deferred tax assets - net (continued) 31 Desember 2013 December 31, 2013 Diakui pada Diakui pada laporan laba rugi laporan laba rugi komprehensif komprehensif (ekuitas)/Recognize /Recognize in in statements of statements of 31 Desember / comprehensive comprehensive income (equity) income December
(276.477.272) 12.500.000 353.974.365 21.394.700.931
-
52.562.500 (563.817.019)
-
22.356.141
-
616.178.033
1.589.602.927
(38.201.839) 22.524.844.593
758.466.435 758.466.435
Manajemen berpendapat bahwa aset pajak tangguhan yang timbul dari perbedaan temporer dan akumulasi rugi fiskal diperkirakan dapat direalisasikan pada periode mendatang. 65
(14.537.787) 6.776.338 (8.520.178) (15.344.773.929)
(14.722.521.382)
(291.015.059) 19.276.338 345.454.187 6.049.927.002 52.562.500 (541.460.878) 2.205.780.960
720.264.596 8.560.789.646
Deferred tax assets Allowance for impairment losses on: Loans Placement with other banks Foreclosed assets Accumulated tax losses Impairment losses on foreclosed assets Depreciation of fixed assets Estimated post-employment benefit liabilities Unrealised losses (gains) on changes in fair value of available-for-sale financial assets Total
Management believes that deferred tax assets resulting from temporary differences and accumulated tax losses can be realized in the future periods.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15. PERPAJAKAN (lanjutan) e.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
15. TAXATION (continued) e.
Surat ketetapan pajak Pada tanggal 26 April 2010, Bank menerima Surat Ketetapan Pajak dari KPP Madya untuk semua jenis pajak untuk tahun pajak 2008. Surat Ketetapan Pajak tersebut menyatakan kurang bayar pajak untuk pajak penghasilan badan, pasal 4(2), dan pasal 23 masing-masing sebesar Rp5.676.378.903, Rp2.514.780.600 dan Rp822.316.525 (termasuk denda dan bunga). Bank telah melakukan pembayaran cicilan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) sebesar Rp3.748.000.000. Bank tidak menyetujui sebagian besar hasil keputusan di dalam Surat Ketetapan Pajak tersebut dan telah menyampaikan 3 (tiga) Surat Keberatan pada tanggal 19 Juli 2010 kepada Kantor Pajak Wilayah. Cicilan SKPKB yang telah dibayarkan tersebut disajikan sebagai pajak dibayar dimuka.
Tax assessment letter On April 26, 2010, the Bank received Tax Assessments Letters from KPP Madya for all taxes for fiscal year 2008. The Tax Assessments Letters reflected underpayments of corporate income tax and withholding tax article 4(2) and 23 of Rp5,676,378,903, Rp2,514,780,600 and Rp822,316,525 (including penalties and interests), respectively. The Bank has paid installment of the Assessment of Tax Underpayment (SKPKB) amounting to Rp3,748,000,000. The Bank disputes most of the items contained in this SKPKB and already filed 3 (three) Objection Letters on July 19, 2010 to District Tax Office. The installment of SKPKB has been presented as prepaid tax.
Pada tanggal 5 Januari 2011, Bank menerima surat keputusan keberatan dari Kantor Pajak Wilayah untuk SKPKB pajak penghasilan badan, pajak penghasilan pasal 4(2) dan pajak penghasilan pasal 23 masing-masing sebesar Rp4.643.015.440, Rp519.645.378 dan Rp341.559.145, dimana Kantor Pajak Wilayah menolak keberatan yang diajukan oleh Bank. Untuk pajak penghasilan pasal 4(2), Bank telah menerima keputusan keberatan yang dikeluarkan oleh Kantor Pajak Wilayah sebesar Rp519.645.378. Oleh karena itu, Bank membebankan pajak dibayar dimuka sebesar Rp502.000.000 dan membebankan tambahan pembayaran sebesar Rp17.645.378 dalam laporan laba rugi komprehensif tahun 2011.
On January 5, 2011, the Bank received decission letter of objection from District Tax Office for corporate income tax, withholding income tax article 4(2) and withholding income tax article 23 amounting to Rp4,643,015,440, Rp519,645,378 and Rp341,559,145, respectively. For withholding income tax article 4(2), the Bank accepted the decision on objection issued by District Tax Office amounting to Rp519,645,378. Consequently, the Bank charged the prepaid tax of Rp502,000,000 and additional payment of Rp17,645,378 was charged to 2011 statement of comprehensive income.
Pada tanggal 3 Oktober 2011, Bank mengajukan banding kepada Pengadilan Pajak di Jakarta atas surat keputusan yang diterbitkan Kantor Pajak Wilayah atas SKPKB pajak penghasilan badan melalui surat Bank No.731/BA/X.07/Dpr/2011.
On October 3, 2011, the Bank appealed to Tax Court in Jakarta regarding the Decision Letter issued by District Tax Office regarding the Underpayment Tax Assessment Letter of corporate income tax and through the Bank’s letter No.731/BA/X.07/Dpr/2011.
Pada tanggal 7 Oktober 2011, Bank mengajukan banding kepada Pengadilan Pajak di Jakarta atas surat keputusan yang diterbitkan Kantor Pajak Wilayah atas SKPKB pajak penghasilan pasal 23 melalui surat Bank No.735/BA/X.07/Dpr/2011.
On October 7, 2011, the Bank appealed to Tax Court in Jakarta regarding the decision letter issued by District Tax Office regarding the Underpayment Tax Assessment of withholding income tax article 23 through the Bank’s letter No.735/BA/X.07/Dpr/2011.
66
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
15. PERPAJAKAN (lanjutan) e.
15. TAXATION (continued) e.
Surat ketetapan pajak (lanjutan) Pada tanggal 30 Januari 2013, Pengadilan Pajak di Jakarta telah mengeluarkan Putusan Pengadilan Pajak No. Put.43007/PP/M.V/15/2013 dan No. Put.43006/PP/M.V/15/2013 mengenai banding Pajak Penghasilan pasal 23 dan pajak penghasilan badan yang diajukan dengan menyatakan menerima banding Pemohon banding dan mengubah Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. KEP-764/WPJ.17/BD.06/2011 dan No. KEP763/WPJ.17/BD.06/2011, sehingga jumlah yang masih harus dibayar atas pajak penghasilan pasal 23 adalah sebesar Rp 160.400.410 dan lebih bayar atas pajak penghasilan badan sebesar Rp626.166.961. Pada tanggal 1 April 2013, Bank telah menerima pengembalian pajak penghasilan badan dan pajak penghasilan pasal 23 masingmasing sebesar Rp3.760.640.911 dan Rp85.599.590.
Tax assessment letter (continued) On January 30, 2013, the Tax Court in Jakarta had issued Tax Court Decision No. Put.43007/PP/M.V/15/2013 and No. Put.43006/PP/MV/15/2013 regarding the appeal of withholding income tax article 23 and corporate income tax, accepting all appeals and change the decision of the Director General of Taxes No. KEP-764/WPJ.17/BD.06/2011 and No. KEP-763/WPJ.17/BD.06/2011. Income tax article 23 amounted to Rp160,400,410 and overpayment for corporate income tax amounted to Rp626,166,961. On April 1, 2013, the Bank had received repayment of corporate income tax and withholding income tax article 23 amounted to Rp3,760,640,911 and Rp85,599,590, respectively.
Pada tanggal 4 Maret 2013, Pengadilan Pajak telah mengeluarkan Putusan Pengadilan Pajak atas revisi keputusan banding sebelumnya dengan No. Put.43006.R/PP/M.V/15/2013 dan No. Put.43007.R/PP/M.V/15/2013, dimana jumlah yang masih harus dibayar atas pajak penghasilan pasal 23 adalah sebesar Rp265.520.850 dan lebih bayar atas pajak penghasilan pajak badan yang lebih bayar adalah sebesar Rp626.166.961. Sebagai akibatnya, Bank harus mengembalikan restitusi sebesar Rp85.599.590 dan membayar kekurangan pajak penghasilan pasal 23 sebesar Rp19.520.850.
On March 4, 2013, the Tax Court had issued the Tax Court Decision on the revision of the previous appeal decisionNo. Put.43006.R/PP/M.V/15/2013 and No. Put.43007.R/PP/MV/15/2013, where the amount still to be paid on income tax article 23 amounted to Rp265,520,850 and overpayment for corporate income tax amounted to Rp626,166,961. As a result, the Bank has to return tax refund amounted to Rp85,599,590 and to repay the underpayment of withholding income tax article 23 amounting to Rp19,520,850.
Atas Memori Peninjauan Kembali No. S-3652/PJ.07/2013 tanggal 29 Mei 2013 dan No. S-3697/PJ.07/2013 tanggal 31 Mei 2013 yang diajukan oleh Direktorat Jenderal Pajak, pada tanggal 22 Januari 2014, Pengadilan Pajak mengeluarkan Pemberitahuan Permohonan Peninjauan Kembali dan Penyerahan Memori Peninjauan Kembali No. MPK-1225/SP.52/ I/2014 dan No.MPK-1226/SP.52/I/2014. Masing-masing terkait atas perkara Putusan Pengadilan Pajak No. Put.43007/PP/M.V/15/2013 tanggal 30 Januari 2013 yang telah dibetulkan dengan Putusan Pengadilan Pajak No. Put43007.R/PP/M.V/15/2013 tanggal 4 Maret 2013 dan Putusan Pengadilan Pajak No. Put.43006/PP/M.V/15/2013 tanggal 30 Januari 2013 yang telah dibetulkan dengan Putusan Pengadilan Pajak No.Put43006.R/PP/M.V/15/2013 tanggal 4 Maret 2013. Atas pemberitahuan ini, Bank telah mengeluarkan Kontra Memori (Jawaban) Peninjauan Kembali No. 049/BA02/II/2014 dan No. 050/BA-02/II/2014 pada tanggal 19 Pebruari 2014.
Regarding to the Judicial Review Memory No. S3652/PJ.07/2013 dated May 29, 2013 and No. S-3697/PJ.07/ 2013 dated May 31, 2013 which has been filed by the Directorate General of Taxes, on January 22, 2014, the Tax Court has issued Notification of Application for Judicial Review and Submission Judicial Review Memory No. MPK1225/SP.52/I/2014 and No. MPK-1226/SP.52/I/2014 respectively regarding the Tax Court Decision No. Put.43007/PP/M.V/15/2013 dated January 30, 2013 which has been revised by the Tax Court Decision No. Put43007.R/PP/M.V/15/2013 dated March 4, 2013 and the Tax Court Decision No. Put.43006/PP/M.V/15/2013 dated January 30, 2013 which has been revised by the Tax Court Decision No. Put43006.R/PP/M.V/15/2013 dated March 4, 2013. For this notification, the Bank has issued a Contra Memory (Answer) Judicial Review No. 049/BA02/II/2014 dan No. 050/BA-02/II/2014 dated February 19, 2014.
67
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
15. PERPAJAKAN (lanjutan) f.
15. TAXATION (continued) f.
Administrasi Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia No.28 Tahun 2007 tentang “Perubahan Ketiga atas Undang-undang No.6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan” yang berlaku mulai tahun 2008, Direktorat Jenderal Pajak (“DJP”) dapat menetapkan dan mengubah liabilitas pajak dalam batas waktu lima tahun sejak tanggal terhutangnya pajak. Ketentuan peralihan dari Undangundang tersebut mengatur bahwa perpajakan untuk tahun fiskal 2007 dan sebelumnya dapat ditetapkan oleh DJP paling lambat pada akhir tahun 2013.
16. LIABILITAS LAIN-LAIN
Administration Based on Law of the Republic of Indonesia No.28 Year 2007 regarding “Third Amendment of Law No.6 Year 1983 regarding General Rules and Procedures of Taxation” which are applicable starting 2008, the Directorate General of Tax (“DGT”) may assess or amend taxes within five years from the date the tax becomes due. The transitional provisions of the said Law stipulate that taxes for fiscal year 2007 and before may be assessed by the DGT at the latest at the end of 2013.
16. OTHER LIABILITIES 31 Desember/December 31, 2013 2014
Bunga yang masih harus dibayar Jasa tenaga ahli Insentif jangka panjang Pelatihan karyawan Lain-lain Jumlah
5.629.513.784 1.614.435.000 2.191.217.448 8.255.000 14.685.580.788 24.129.002.020
6.952.719.536 3.029.868.185 1.317.085.950 14.687.667.496 25.987.341.167
Insentif jangka panjang merupakan insentif kepada Direksi dan karyawan kunci yang akan dibayarkan dalam jangka waktu tertentu bergantung pada pencapaian kinerja keuangan tertentu.
Interest payables Professional fees Long term incentives Employee training Others Total
Long term incentives represents accrued incentive for Directors and key executive officers which will be paid after certain period of time depending the achievement of financial performance target.
17. MODAL SAHAM 17. CAPITAL STOCK Modal dasar Bank sebesar Rp500.000.000.000 terbagi atas The Bank's authorized capital is amounted to Rp 500,000,000,000 499.999 lembar saham seri A dan 1 lembar saham seri B dengan which is divided into 499,999 shares series A and 1 share serie B nominal masing-masing sebesar Rp1.000.000 per lembar saham. with a par value per share of Rp1,000,000. The authorized capital Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor penuh of issued and fully paid share capital amount is 304,385 per share sebanyak 304.385 lembar saham senilai Rp304.385.000.000. as many Rp304,385,000,000.
68
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
17. MODAL SAHAM (lanjutan)
17. CAPITAL STOCK (continued) 2 0 1 4 dan / and 2 0 1 3 Jumlah lembar saham/ Number of shares
Modal dasar Saham seri A Saham seri B
Modal ditempatkan dan disetor penuh Saham seri A Saham seri B
Nilai nominal/ Par value
Jumlah nilai saham/ Amount of share
499.999 1 500.000
1.000.000 1.000.000
499.999.000.000 1.000.000 500.000.000.000
304.384 1 304.385
1.000.000 1.000.000
304.384.000.000 1.000.000 304.385.000.000
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, susunan pemegang saham adalah sebagai berikut:
Authorised capital Share serie A Share serie B
Issued and fully paid capital Share serie A Share serie B
As of December 31, 2014 and 2013, the composition of the shareholders is as follows:
2 0 1 4 dan / and 2 0 1 3
Pemegang Saham
Jumlah lembar saham/ Number of shares
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
Jumlah modal disetor/ Total paid-in capital
Saham seri A: Mercy Corps, Amerika Serikat International Finance Corporation, Amerika Serikat Stichting Hivos - Triodos Fund. Belanda KfW. Jerman I Wayan Gatha DWM Funds S.C.A - SICAV SIF., Luxembourg
66.985
22,00
66.985.000.000
60.572
19,90
60.572.000.000
47.204 48.118 16.160
15,51 15,81 5,31
47.204.000.000 48.118.000.000 16.160.000.000
65.345
21,47
65.345.000.000
Share serie A: Mercy Corps, United States of America International Finance Corporation, United Stated of America Stichting Hivos - Triodos Fund Netherlands KfW. Germany I Wayan Gatha DWM Funds S.C.A - SICAV SIF., Luxembourg
Saham seri B: Mercy Corps, Amerika Serikat Jumlah
Shareholders
1
0,00
1.000.000
Share serie B: Mercy Corps, United States of America
304.385
100,00
304.385.000.000
Total
69
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
18. PENDAPATAN BUNGA
18. INTEREST INCOME 31 Desember/December 31, 2013 2014
Kredit yang diberikan Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Surat-surat berharga Provisi dan komisi kredit yang diberikan Jumlah
118.332.202.167
140.324.148.320
8.500.936.281 2.285.485.959 129.118.624.407 4.220.179.086 133.338.803.493
6.060.754.457 1.142.922.091 147.527.824.868 6.348.809.405 153.876.634.273
Jumlah pendapatan bunga kepada pihak berelasi pada tahun 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp6.160.354 dan Rp9.226.127.
19. BEBAN BUNGA
Loans Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Fees and commissions of loans Total
Total interest income to related parties for the year ended 2014 and 2013 amounted to Rp6,160,354 and Rp9,226,127.
19. INTEREST EXPENSES 31 Desember/December 31, 2013 2014
Simpanan dari nasabah Tabungan Giro Deposito berjangka Deposito on call Simpanan dari bank lain Giro Deposito berjangka Deposito on call Interbank call money Pinjaman yang diterima Premi penjaminan simpanan (Catatan 29) Jumlah
456.137.470 203.647.071 10.969.208.399 4.564.384
477.991.924 390.432.231 12.564.200.552 16.438.356
1.395.840.924 47.895.539.353 524.825.170 294.583.333 19.380.079.510 1.563.253.730 82.687.679.344
1.756.785.183 39.159.593.213 400.027.332 371.354.167 32.090.553.830 1.739.288.802 88.966.665.590
Jumlah beban bunga kepada pihak berelasi pada tahun 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp18.911.770 dan Rp7.304.167.
20. PEMULIHAN (PENYISIHAN) KERUGIAN PENURUNAN NILAI ATAS ASET KEUANGAN DAN NON KEUANGAN
Deposits from customers Savings Current accounts Time deposits Deposits on call Deposits from other banks Current accounts Time deposits Deposits on call Interbank call money Borrowings Premium of deposit guarantee (Note 29) Total
Total interest expense to related parties for the year ended 2014 and 2013 amounted to Rp18,911,770 and Rp7,304,167.
20. REVERSAL (PROVISION) FOR IMPAIRMENT LOSSES ON FINANCIAL AND NON-FINANCIAL ASSETS
31 Desember/December 31, 2013 2014 Aset keuangan Penempatan pada bank lain (Catatan 7) Kredit yang diberikan (Catatan 9) Aset non-keuangan Agunan yang diambil alih (Catatan 11) Jumlah
(13.437.584) (11.421.543.539) (11.434.981.123)
(27.105.352) (20.081.657.147) (20.108.762.499)
Financial Assets Placement with other banks (Note 7) Loans (Note 9) Non-financial Assets
1.381.816.746 (10.053.164.377)
34.080.715 (20.074.681.784)
70
Foreclosed assets (Note 11) Total
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
21. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
21. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES 31 Desember/December 31, 2013 2014
Penyusutan aset tetap (Catatan 10) Sewa Perbaikan dan pemeliharaan Tenaga ahli Perjalanan dinas Alih daya Premi asuransi Internet Telepon, listrik dan air Promosi dan iklan Barang cetakan dan perlengkapan kantor Pendidikan dan pelatihan Transportasi Representasi Direksi Lain-lain Jumlah
6.031.182.303 4.830.650.712 3.018.633.857 2.833.289.335 1.778.625.557 1.226.974.555 1.223.108.166 1.092.376.549 968.156.775 640.541.021 629.499.018 520.300.917 350.342.163 63.781.585 810.486.214 26.017.948.727
22. BEBAN TENAGA KERJA
5.676.193.336 4.205.635.296 2.050.042.756 2.069.364.897 1.747.176.809 1.147.332.413 1.216.532.352 317.434.523 1.708.212.778 1.319.838.279 840.211.604 2.337.038.828 293.795.844 96.223.519 8.249.769.815 33.274.803.049
Depreciation of fixed assets (Note 10) Rent Repairs and maintenance Professional fees Business travel Outsoursing Insurance premium Internet Telephone, electricity and water Promotion and advertising Printing and office supplies Education and training Transportation Directors representation Others Total
22. PERSONNEL EXPENSES 31 Desember/December 31, 2013 2014
Gaji dan tunjangan lainnya Imbalan kerja karyawan (Catatan 24) Insentif jangka panjang Tunjangan kesehatan Bonus Tunjangan hari raya Lain-lain Jumlah
23.932.507.313 3.647.345.163 1.317.085.950 1.158.794.904 1.100.000.000 2.681.349.698 2.403.013.744 36.240.096.772
30.038.692.342 1.567.977.561 1.570.817.448 922.673.644 2.165.725.015 2.838.535.833 39.104.421.843
Salaries and other allowances Employee benefits (Note 24) Long-term incentives Medical benefit Bonus Holiday allowance Others Total
Jumlah remunerasi yang diberikan kepada Dewan Komisaris dan The total remuneration which is given to the Board of Commissioner Direksi Bank pada tahun 2014 sebesar Rp6.536.146.383 (2013: and Directors for the year ended 2014 amounted to Rp8.100.732.963). RpRp6,536,146,383 (2013: Rp8,100,732,963).
71
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
23. KOMITMEN DAN KONTINJENSI
23. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES 31 Desember/December 31, 2013 2014
KOMITMEN Liabilitas komitmen Fasilitas kredit yang diberikan yang belum digunakan Jumlah liabilitas komitmen JUMLAH KOMITMEN - BERSIH
COMMITMENTS Commitment liabilities (19.132.025.286) (19.132.025.286) (19.132.025.286)
(37.227.097.644) (37.227.097.644) (37.227.097.644)
KONTINJENSI Tagihan kontinjensi Pendapatan bunga dalam penyelesaian Kredit hapusbuku Jumlah tagihan kontinjensi Liabilitas kontinjensi Penempatan pada bank lain Jumlah liabilitas kontinjensi JUMLAH KONTINJENSI - BERSIH
Unused loan facilities Total commitment liabilities TOTAL COMMITMENTS - NET CONTINGENCIES
1.744.908.738 17.200.246.163 18.945.154.901
1.722.558.389 1.603.879.067 3.326.437.456
(12.420.000.000) (12.420.000.000) 6.525.154.901
(12.570.000.000) (12.570.000.000) (9.243.562.544)
24. ESTIMASI LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA
24. ESTIMATED LIABILITIES
Contingent receivables Past due interest receivables Loan write-off Total contingent receivables Contingent liabilities Placement with other banks Total contingent liabilities TOTAL CONTINGENCIES - NET
POST-EMPLOYMENT
BENEFIT
Estimasi liabilitas imbalan pasca-kerja tersebut telah dihitung sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No.13/2003.
The estimated post-employment benefit liability has been calculated based on Labor Law No.13/2003
Bagian dari beban imbalan pasca-kerja yang dicatat pada laporan laba rugi komprehensif dan estimasi liabilitas imbalan pasca-kerja yang dicatat pada laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:
The components of employee benefit expense recognized in the statement ofcomprehensive income and amounts recognized in the statements of financial position for estimated post-employment benefits liabilities are as follows:
a.
a.
Beban imbalan pasca-kerja yang dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif
Employee benefit expense recognized in the statements of comprehensive income
31 Desember/December 31, 2013 2014 Biaya jasa kini Biaya bunga Biaya jasa lalu - vested Keuntungan kurtailmen Kerugian penyelesaian Amortisasi kerugian aktuarial Pembayaran imbalan - excess payment
1.518.042.281 267.562.505 1.295.661.548 (2.256.170.672) 1.993.759 2.820.255.742 3.647.345.163
1.456.509.380 94.260.036 17.208.145 1.567.977.561
72
Current service cost Interest cost Past service cost - vested benefits Curtailment gain Settlement loss Amortisation of actuarial loss Benefit paid in period - excess payment
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
24. ESTIMASI (lanjutan) b.
LIABILITAS
IMBALAN
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PASCA
POST-EMPLOYMENT KERJA 24. ESTIMATED LIABILITIES (continued) b.
Estimasi liabilitas imbalan pasca-kerja:
BENEFIT
Estimated post-employment benefit liabilities
31 Desember/December 31, 2013 2014 Nilai kini liabilitas Biaya jasa lalu yang belum diakui - non vested Kerugian aktuarial yang belum diakui
c.
4.305.192.287
3.159.351.877
Present value of obligation
-
Unrecognised past service cost - non vested
(23.555.546) (342.379.125) 3.939.257.616
(22.113.478) 3.137.238.399
Mutasi estimasi liabilitas imbalan pasca-kerja karyawan selama tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
c.
Unrecognised actuarial loss
Movements in the estimated post-employment benefits liabilities during the years ended December 31, 2014 and 2013 are as follows:
31 Desember/December 31, 2013 2014 Saldo awal Beban imbalan pasca-kerja (Catatan 22) Pembayaran imbalan Saldo akhir
3.137.238.399
1.569.260.838
3.647.345.163 (2.845.325.946) 3.939.257.616
1.567.977.561 3.137.238.399
Beban imbalan pasca-kerja karyawan telah dihitung oleh aktuaris independen, PT Dayamandiri Dharmakonsilindo dalam laporannya tertanggal 3 Pebruari 2015 dan 9 Desember 2013. Asumsi-asumsi dasar aktuarial yang digunakan dalam perhitungan adalah sebagai berikut:
Beginning balance Employee benefit expense (Note 22) Actual benefit payment Ending balance
The employee benefit expense has been calculated by an independent actuary, PT Dayamandiri Dharmakonsilindo in its report dated February 3, 2015 and December 9, 2013. The basic actuarial assumptions used in the calculations were as follows:
31 Desember/December 31, 2013 2014 Umur pensiun normal Metode aktuaria Tingkat kematian
55 Tahun/55 Years of age
55 Tahun/55 Years of age
Normal retirement age Actuarial method Mortality rate
Projected unit credit method Tabel Mortalita Indonesia 2011 (TMI 3)/ Indonesian Mortality Table 3 2011 (TMI 3) 5% dari TMI 3 2011/5% of TMI 3 2011 Tingkat kecacatan 8,00% per tahun/8.00% per annum Tingkat suku bunga diskonto 7,50% per tahun/7.50% per annum Tingkat kenaikan gaji
Projected unit credit method Tabel Mortalita Indonesia 2011 (TMI 3)/ Indonesian Mortality Table 3 2011 (TMI 3) 5% dari TMI 3 2011/5% of TMI 3 2011 8,50% per tahun/8.50% per annum 7,00% per tahun/7.00% per annum
12,00% sampai dengan usia 40 tahun yang menurun Tingkat pengunduran diri secara linier sampai dengan 0% pada usia 55 tahun/ 12% up to employee’s age of 40 and reducing linearly up to 0% at age 55
12,00% sampai dengan usia 40 tahun yang menurun secara linier sampai dengan 0% pada usia 55 tahun/ 12% up to employee’s age of 40 and reducing linearly up to 0% at age 55
Tabel berikut menunjukkan sensitivitas atas kemungkinan perubahan satu poin persentase tingkat diskonto, dengan variabel lain dianggap tetap, terhadap beban jasa kini dan estimasi liabilitas imbalan pasca-kerja pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
Disability rate Discount rate Salary increase rate Resignation rate
The following table demonstates the sensitivity to a reasonably possible one persentage point change in the assumed discount rate, with all other variables held constant, of the current service cost and the estimated post-employment benefits liabilities as of December 31, 2014 and 2013.
73
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
24. ESTIMASI (lanjutan)
LIABILITAS
Dampak biaya jasa kini Dampak kewajiban imbalan pasti
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
POST-EMPLOYMENT KERJA 24. ESTIMATED LIABILITIES (continued) 31 Desember/December 31, 2014 2013 Kenaikan/ Penurunan/ Penurunan/ Kenaikan/ Increase Decrease Decrease Increase IMBALAN
PASCA
3.647.345.163
(3.647.345.163)
1.567.977.562
(1.567.977.562)
4.072.913.417
4.561.946.436
(2.935.778.961)
(3.409.800.422)
25. TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG BERELASI
BENEFIT
Effect on current service cost Effect on the benefit obligations
25. RELATED PARTY TRANSACTIONS
Dalam kegiatan normal usaha, Bank melakukan transaksi dengan pihak berelasi karena hubungan kepemilikan dan/atau kepengurusan. Semua transaksi dengan pihak-pihak berelasi telah dilakukan dengan kebijakan dan syarat yang telah disepakati bersama.
In the normal course of business, Bank enters into certain transactions with parties which are related to the management and/or owned by the same ultimate shareholder. All transactions with related parties have met the agreed terms and conditions.
Berikut ini adalah pihak-pihak berelasi Bank, sifat hubungan dan The related parties, nature of relationship and nature of sifat dari transaksi: transactions are described as follows: Pihak berelasi/ Sifat hubungan/ Sifat dari transaksi/ Related parties Nature of relationship Nature of transaction Direktur, pejabat eksekutif dan keluarga Manajemen kunci/key management pejabat eksekutif/ Directors, executive officers and executive officer's family
Dalam kegiatan usahanya, Bank juga mengadakan transaksitransaksi tertentu dengan pihak-pihak berelasi. Transaksi-transaksi pada saldo tersebut meliputi:
a. Kredit yang diberikan/Loans b. Simpanan tabungan/Savings deposits c. Simpanan deposito berjangka/Time deposits d. Pendapatan bunga/Interest income e. Beban bunga/Interest expenses f. Beban tenaga kerja/Personnel expenses
In the normal course of business, the Bank entered into certain transactions with related parties. These transactions and balances include the following:
31 Desember/December 31, 2013 2014 Aset Kredit yang diberikan Karyawan kunci (catatan 9g) Jumlah Persentase terhadap jumlah aset Liabilitas Simpanan dari nasabah Tabungan Deposito berjangka Jumlah Persentase terhadap jumlah liabilitas
289.958.735 289.958.735
90.139.314 90.139.314
0,03%
0,01%
65.993.325 882.270.532 948.263.857
9.030.677 201.764.383 210.795.060
0,11%
0,02% 74
Asset Loans Executive officers (Note 9g) Total Percentage to total assets Liabilities Deposits from customers Savings deposits Time deposits Total Percentage to total liabilities
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
25. TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG BERELASI (lanjutan) 25. RELATED PARTY TRANSACTIONS (continued) 31 Desember/December 31, 2013 2014 Pendapatan bunga Kredit yang diberikan Persentase terhadap jumlah pendapatan bunga Beban bunga Simpanan dari nasabah Persentase terhadap jumlah beban bunga
6.160.354
9.226.127
0,00%
0,01%
18.911.770
7.304.167
0,01%
0,00%
Interest expenses Deposits from customers Percentage to total interest income
Personnel expenses Compensation of Board of commioners, Management and Executive Bank Officers: 877.258.065 Board of commissioners 7.223.474.898 Directors 36.000.000 Independent parties 8.190.339.024 Executive officers Total 16.327.071.987
Beban tenaga kerja Kompensasi kepada Dewan komisaris, Manajemen dan Penjabat Eksekutif Bank: 1.394.200.188 Dewan komisaris 5.141.946.195 Direksi 148.509.985 Pihak independen 7.480.058.855 Pejabat eksekutif 14.164.715.223 Jumlah Persentase terhadap jumlah 39,09% beban tenaga kerja
26. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN
Interest income Loans Percentage to total interest income
41,75%
Percentage of total personnel expenses
26. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS
Sebagian besar instrumen keuangan pada laporan posisi keuangan disajikan menggunakan nilai wajar. Berikut ini adalah perbandingan antara nilai tercatat, seperti yang dilaporkan pada laporan posisi keuangan dan nilai wajarnya.
A significant number of financial instruments are carried at fair value in the statements of financial position. Below is the comparison of the carrying amounts, as reported on the statements of financial position, and its fair value.
Pada tabel berikut ini, instrumen keuangan telah dialokasikan berdasarkan klasifikasinya. Kebijakan akuntansi penting pada Catatan 2c menjelaskan bagaimana setiap kategori aset keuangan dan liabilitas keuangan diukur dan bagaimana pendapatan dan beban, termasuk keuntungan dan kerugian atas nilai wajar (perubahan nilai wajar instrumen keuangan) diakui.
In the following table, financial instruments have been allocated based on their classification. The significant accounting recognised policies in Note 2c describe how the categories of the financial assets and financial liabilities are measured and how income and expenses, including fair value gains and losses (changes in fair value of financial instruments) are recognised.
Pengelompokan aset keuangan telah diklasifikasikan menjadi aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo, kredit yang diberikan dan piutang dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai biaya perolehan diamortisasi.
Financial assets classes have been allocated into held-tomaturity, loans and receivables and available-for-sale financial assets. In other hand, financial liabilities has been classified as amortized cost.
Nilai wajar pada tanggal laporan posisi keuangan adalah berdasarkan informasi yang tersedia dan belum diperbaharui untuk merefleksikan perubahaan keadaan pasar setelah tanggal laporan posisi keuangan.
The fair value are based on relevant information available as at the statements of financial position date and have not been updated to reflect changes in market condition after the statements of financial position date.
Tabel di bawah ini menyajikan nilai tercatat dan nilai wajar dari aset keuangan dan liabilitas keuangan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
The table below presents the carrying amount and fair values of the financial assets and liabilities as at December 31, 2014 and 2013. 75
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
26. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)
26. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued) 31 Desember 2014/December 31, 2014 Liabilitas keuangan Tersedia diamortisasi/ Jumlah untuk dijual/ nilai tercatat/ Financial Available liabilities at Total carrying for sale amortized cost amount
Kredit yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables Aset Kas
Jumlah nilai wajar/ Total fair value
2.078.279.300
-
-
2.078.279.300
2.078.279.300
Giro pada Bank Indonesia
16.519.629.727
-
-
16.519.629.727
16.519.629.727
Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Surat-surat berharga Kredit yang diberikan
1.722.751.289
-
-
1.722.751.289
1.722.751.289
205.539.678.382 654.876.353.657 880.736.692.355
101.176.717.900 101.176.717.900
-
205.539.678.382 101.176.717.900 654.876.353.657 981.913.410.255
205.539.678.382 170.399.922.000 654.876.353.657 1.051.136.614.355
-
-
191.385 109.215.904.430 589.414.311.282 104.390.914.983 6.952.719.536 809.974.041.616
191.385 109.215.904.430 589.414.311.282 104.390.914.983 6.952.719.536 809.974.041.616
191.385 109.215.904.430 589.414.311.282 104.390.914.983 6.952.719.536 809.974.041.616
Liabilitas Liabilitas segera Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank lain Pinjaman yang diterima Liabilitas lain-lain
76
Assets Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Loans
Liabilities immediately payable Deposits from customers Deposits from other banks Borrowings Other liabilities
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
26. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)
26. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued) 31 Desember 2013/December 31, 2013 Liabilitas keuangan Tersedia diamortisasi/ Jumlah untuk dijual/ nilai tercatat/ Financial Available liabilities at Total carrying for sale amortized cost amount
Kredit yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables Aset Kas
Jumlah nilai wajar/ Total fair value
1.892.266.400
-
-
1.892.266.400
1.892.266.400
Giro pada Bank Indonesia
24.667.164.822
-
-
24.667.164.822
24.667.164.822
Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Surat-surat berharga Kredit yang diberikan
625.826.844
-
-
625.826.844
625.826.844
95.600.440.293 1.112.830.422.357 1.235.616.120.716
22.457.381.804 22.457.381.804
-
95.600.440.293 22.457.381.804 1.112.830.422.357 1.258.073.502.520
95.600.440.293 22.457.381.804 1.112.830.422.357 1.258.073.502.520
-
-
13.208.927 180.792.896.330 658.484.305.827 231.184.622.720 5.629.513.784 1.076.104.547.588
13.208.927 180.792.896.330 658.484.305.827 231.184.622.720 5.629.513.784 1.076.104.547.588
13.208.927 180.792.896.330 658.484.305.827 231.184.622.720 5.629.513.784 1.076.104.547.588
Liabilitas Liabilitas segera Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank lain Pinjaman yang diterima Liabilitas lain-lain
77
Assets Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Loans
Liabilities immediately payable Deposits from customers Deposits from other banks Borrowings Other liabilities
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
26. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)
Metode dan asumsi yang digunakan untuk estimasi nilai wajar adalah sebagai berikut:
The following methods and assumptions are used to estimate the fair values:
Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan, kecuali efekefek dimiliki hingga jatuh tempo dan pinjaman yang diterima, mendekati nilai tercatatnya karena mempunyai jangka waktu tempo yang singkat atas instrumen keuangan tersebut dan/atau suku bunganya sering ditinjau ulang.
The fair value of financial assets and liabilities, except for held-tomaturity marketable securities and borrowings, approximated to the carrying amount largely due to short-term maturities of these instruments and/or repricing frequently.
Nilai wajar pinjaman yang diterima dinilai menggunakan diskonto arus kas berdasarkan tingkat suku bunga pasar pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
The fair value of borrowing are determined by discounting cash flows using market interest rate as of December 31, 2014 and 2013.
Nilai wajar investasi dalam saham dinilai sebesar biaya perolehannya karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal.
The fair value of investments in shares is carried at cost due to its fair value cannot be reliably measured.
27. MANAJEMEN RISIKO
27. RISK MANAGEMENT
Penerapan manajemen risiko di Bank mengacu pada Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 dan Surat Edaran Bank Indonesia No.5/21/DPNP tanggal 29 September 2003 yang diubah dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.11/25/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009 perihal “Perubahan atas PBI No.5/8/PBI/2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum” dan Surat Edaran Bank Indonesia No.13/23/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 perihal "Perubahan atas Surat Edaran No.5/21/DPNP perihal Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum".
Implementation of risk management in Bank accordance with the Bank Indonesia regulation No.5/8/PBI/2003 dated May 19, 2003 and Circular Letter of Bank Indonesia No.5/21/DPNP dated September 29, 2003 which was amended by Bank Indonesia Regulation No.11/25/PBI/2009 dated July 1, 2009 regarding "Revision for PBI No.5/8/PBI/2003 regarding Application of Risk Management for Commercial Banks” and Circular Letter of Bank Indonesia No.13/23/DPNP dated October 25, 2011 regarding "Amendment on Circular Letter No.5/21/DPNP regarding Implementation of Risk Management for Commercial Banks".
Pengelolaan risiko tidak hanya terbatas pada pemantauan, pelaporan dan evaluasi terhadap risiko-risiko yang terjadi, namun juga mendeteksi dan mengantisipasi risiko-risiko yang mungkin terjadi. Komitmen manajemen untuk meningkatkan kualitas Pengelolaan risiko diwujudkan melalui penyusunan buku Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko yang mencakup kebijakan dan prosedur mengenai:
Risk management is not merely related to monitoring, reporting, and evaluating the risks, but also detecting and to anticipate the possible risks. Management's commitment to enhance the quality of risk management is implemented by formulating the manual of Risk Management Policies which shall cover the policies and procedures as follows:
-
Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi;
-
-
Kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit;
-
-
Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko serta sistem informasi Manajemen Risiko; dan
-
-
Sistem pengendalian internal yang menyeluruh.
-
78
Active supervision by the Board of Commissioner and Board of Directors; Adequacy of policies, procedures, and establishment of limits; Adequacy of processes of identification, measurement, monitoring, and control of risks and the Risk Management information system; and Comprehensive internal control system
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
27. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
27. RISK MANAGEMENT (continued)
Bank telah membentuk Satuan Kerja Manajemen Risiko (Divisi Manajemen Risiko) untuk mengidentifikasi, mengukur, memonitor, dan membuat rekomendasi berdasarkan risiko yang berhubungan dengan kebijakan dan standar untuk mengelola dan mengendalikan risiko yang teridentifikasi.
The Bank has established a Risk Management Unit (Risk Management Division) to identify, to measure, to monitor, and to make recommendations based on the risk related to the policies and standards to manage and control the identified risks.
Bank juga terus berupaya menyempurnakan seluruh ketentuan internal terkait pengelolaan risiko, baik dari sisi kebijakan, pedoman, prosedur maupun pemanfaatan teknologi informasi.
The Bank continuously improves all internal policies realted to risk management, including policies, standard operation, procedures, and information technology utilization.
Sesuai dengan kompleksitas usahanya, Bank telah mengelola 8 (delapan) jenis risiko yaitu risiko kredit, risiko likuiditas, risiko pasar, risiko operasional, risiko hukum, risiko reputasi, risiko strategis dan risiko kepatuhan.
In accordance with the complexity of business, the Bank has managed 8 (eight) risks, namely credit risk, liquidity risk, market risk, operational risk, compliance risk, legal risk, strategic risk and reputation risk.
Setiap triwulan, Bank telah menyusun profil risiko yang secara garis besar dapat mencerminkan tingkat risiko yang dimiliki oleh Bank.
In quarterly, the Bank has prepared the risks profile globally which reflected the Bank's risk rate.
Kerangka manajemen risiko Organisasi manajemen risiko Bank melibatkan pengawasan dari Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Pemantau Risiko. Komite Pemantau Risiko merupakan pengawas risiko tertinggi di Dewan Komisaris. Komite Pemantau Risiko tersebut menyetujui dan memonitor pelaksanaan kerangka dan kebijakan manajemen risiko Bank. Dewan Komisaris mendelegasikan kuasa kepada Direktur Utama dan Direksi untuk mengimplementasikan strategi manajemen risiko. Komite Pemantau Risiko dibentuk oleh Direksi dan bertanggungjawab untuk mengelola risiko yang ada di Bank.
Risk management framework The organization of the Bank’s risk management involves oversight from the Board of Commissioner, the Board of Directors, and the Risk Monitoring Committee. The Risk Monitoring Committee is the highest risk authority in the Board of Commissioner level. The Risk Monitoring Committee approves and monitors the implementation of risk management framework and policies of the Bank. Board of Commissioner delegate authority to the President Director and Board of Directors to implement the risk management strategy. The Risk Monitoring Committee is established by the Board of Directors and is responsible for managing risk of the Bank.
Kebijakan manajemen risiko Bank ditetapkan untuk mengidentifikasi dan menganalisa risiko-risiko yang dihadapi Bank, untuk menetapkan batasan risiko dan pengendalian yang sesuai, serta untuk mengawasi risiko dan kepatuhan terhadap batasan yang telah ditetapkan. Kebijakan dan sistem manajemen risiko ditelaah secara berkala untuk mencerminkan perubahan dalam kondisi pasar, produk, dan jasa yang ditawarkan. Bank, melalui pelatihan serta standar dan prosedur pengelolaan, berusaha untuk mengembangkan lingkungan pengendalian yang taat dan konstruktif, dimana semua karyawan memahami tugas dan kewajiban mereka.
The Bank’s risk management policies are established to identify and analyze the risks faced by the Bank, to set appropriate risk limits and controls, and to monitor risks and adherence to limits determined. Risk management policies and systems are reviewed regularly to reflect changes in market conditions, products and services offered. The Bank, through its training and management standards and procedures, aims to develop a disciplined and constructive control environment, in which all employees understand their roles and obligations.
79
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
27. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
27. RISK MANAGEMENT (continued)
Kerangka manajemen risiko (lanjutan) Komite Audit Bank memiliki tanggung jawab untuk memantau kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur manajemen risiko, dan untuk menelaah kecukupan kerangka manajemen risiko yang terkait dengan risiko-risiko yang dihadapi oleh Bank. Dalam menjalankan fungsinya, Komite Audit dibantu oleh Satuan Kerja Audit Intern. Satuan Kerja Audit Intern secara berkala maupun sesuai kebutuhan, menelaah pengendalian dan prosedur manajemen risiko dan melaporkan hasilnya ke Komite Audit Bank.
Risk management framework (continued) The Bank’s Audit Committee is responsible for monitoring compliance with the Bank’s risk management policies and procedures, and for reviewing the adequacy of the risk management framework in relation to the risks faced by the Bank. The Bank’s Audit Committee is assisted in these functions by Internal Audit Division. The Internal Audit Division undertakes both regular and ad-hoc reviews of risk management controls and procedures, the results of which are reported to the Bank’s Audit Committee.
Komite Pemantau Risiko mengawasi perkembangan kebijakan menajemen risiko dan menilai penerapannya. Komite juga memberikan nasihat mengenai strategi manajemen risiko yang harus digunakan oleh Bank. Dalam melaksanakan fungsi pengawasan, Komite Pemantau Risiko akan melakukan pengawasan dan evaluasi kinerja Komite Manajemen Risiko yang diketuai oleh Ketua Satuan Kerja Manajemen Risiko.
The Risk Oversight Committee supervises the development of risk management policies and assesses the implementation. The Committee also provides advice on the risk management strategy to be employed by the Bank. In conducting its oversight role, the Risk Monitoring Committee also monitors and evaluate the performance of the Risk Management Committee chaired by the Head of Risk Management Division.
Risiko kredit Sehubungan dengan ketentuan Bank Indonesia terkait penerapan manajemen risiko, Bank menyusun laporan profil risiko triwulanan secara self assessment . Dari hasil self assessment , profil risiko triwulanan yang disampaikan kepada Bank Indonesia hingga posisi Desember 2014 menyatakan bahwa predikat risiko Bank secara keseluruhan berada pada tingkat risiko komposit moderat.
Credit risk In relation to the implementation of risk management as required by Bank Indonesia, the Bank prepares quarterly risk profile report on self assesment basis. Based on the self assessment results, the quarterly risk profile report submitted to Bank Indonesia up to December 2014 provided the Bank’s overall risk profile is at the moderate composite risk level.
Risiko kredit adalah risiko akibat kegagalan debitur dan/atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada Bank. Bank memantau kualitas kredit sebagai bagian dari identifikasi dini dari memburuknya kredit. Pengelolaan risiko kredit diantaranya dilakukan dengan pengelolaan limit, sebagaimana tercantum dalam kebiljakan limit risiko kredit sebagai panduan yang harus dilaksanakan oleh unit bisnis sebagai pedoman dalam pengambilan keputusan pemberian kredit. Kebijakan ini mengatur mengenai batas maksimum internal untuk pemberian kredit kepada LKM (bank atau non-bank).
Credit risk is the risk due to failure of the debtor and/or other parties to fulfill obligations to the Bank. The Bank monitors credit quality as part of the early identification of deteriorating credits. Credit risk management is done by the management of such limits, as set out in the limit credit risk policy as a guidance for the business unit in making lending decisions. This policy governs the internal maximum limit for lending to MFIs (banks or non banks).
Kebijakan Limit Risiko Kredit Bank merujuk kepada:
Limit Credit Risk Policy of the Bank is referenced to:
1.
BMPK Internal ditetapkan sebesar a. 20% dari modal untuk grup usaha b. 15% dari modal untuk individu c. 10% dari modal untuk pihak terkait
1.
Internal LLL set at: a. 20% of the capital for the business group b. 15% of the capital for the individual c. 10% of the capital to related parties
2.
Konsentrasi Pemberian Kredit Secara Geografis, dimana konsentrasi pada 1 propinsi maksimal sebesar 30% dari total keseluruhan kredit yang diberikan, dihitung dari baki debet kredit yang diberikan.
2.
Concentration of Credit Geographically, the province in which the concentration of the first maximum of 30% of the total credit given, calculated on the outstanding loans
80
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
27. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
27. RISK MANAGEMENT (continued) Credit risk (continued) 3. Risk Acceptance Criteria (RAC) Each loan proposals must comply with the RAC and the general criteria of the debtor , as follows :
Risiko kredit (lanjutan) 3. Risk Acceptance Criteria (RAC) Setiap pengajuan proposal kredit harus memenuhi ketentuan RAC dan kriteria umum debitur, sebagai berikut:
4.
a)
Untuk lembaga keuangan, baik bank maupun non-bank dan pengurus tidak termasuk Daftar Hitam Nasional (DHN) dalam 2 tahun terakhir.
a)
For financial institutions, both banks and non - banks and trustees excluding National Black List ( NBL) in the last 2 years.
b)
Untuk lembaga keuangan, baik bank maupun non-bank dan pengurus tidak pernah tercatat dengan kualitas kredit 5 (Macet) atau minimal tidak dalam status “Dalam Perhatian Khusus” yang diterbitkan oleh Bank Indonesia dalam 6 bulan terakhir.
b)
For financial institutions, both banks and non - banks and administrators were never recorded with the credit quality 5 (Loss) or at least not in a "Special Mention" issued by Bank Indonesia in the last 6 months.
c)
Untuk lembaga keuangan, baik bank maupun non-bank dan pengurus tidak termasuk dalam Daftar Hitam Bank Andara (Debitur Kolektibilitas 5, write-off, AYDA, Daftar Hitam grup usaha Bank dan kriteria lainnya yang sejenis).
c)
For financial institutions, both banks and non - banks and administrators are not included in the Black List of Bank Andara (Debtor Collectible 5, write-off, foreclosed assets, the group Black List of the Bank and similar criteria).
d)
Kriteria keuangan i. Telah memiliki izin usaha sebagai LKM dan telah melakukan kegiatan usaha sesuai izin usaha minimal selama 2 (dua) tahun, dibuktikan dengan seluruh dokumen legalitas dan perizinan dari instansi yang berwenang.
d)
Financial Criterias i. Has had a business license as MFI and has conducted business activity on the business license for a minimum of 2 (two) years, evidenced by the entire legal documents and licenses from the relevant authorities.
ii. LKM telah memiliki laba pada tahun berjalan, berdasarkan pada laporan keuangan. iii. CAR dan NPL, dimana batasan rasio CAR dan NPL sesuai dengan Program Produk Bank Andara.
ii.
iv. Telah memenuhi ketentuan modal minimum, sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia atau ketentuan perundangan yang berlaku.
iv.
iii.
Kriteria Penerimaan a) LDD (Limited Due Diligence) adalah kegiatan pemeriksaan secara menyeluruh berdasarkan kondisi LKM, sesuai yang berlaku bagi bank atau non-bank didasarkan pada kategori tingkat risiko sebagai berikut: Risiko Sangat Rendah; Risiko Rendah; Risiko Moderat; Risiko Tinggi; dan Kategori Sangat Tinggi. b)
4.
Faktor SEMS Faktor SEMS, merupakan suatu kerangka yang mengintegrasikan risiko sosial dan lingkungan yang dapat terjadi dalam pemberian kredit dan penempatan dana. Penyediaan dana kepada LKM berdasarkan tingkat risiko sebagai berikut: risiko tinggi; risiko sedang; dan risiko rendah.
Has met the minimum capital requirement, in accordance with Bank Indonesia Regulation or the provisions of existing law .
Acceptance Criterias a) LDD (Limited Due Diligence) is a thorough inspection activities based on the condition of the MFI, as applicable to banks or non - banks based on the following categories of risk: Very Low Risk; Low Risk; Moderate Risk; High Risk; and Very High Risk category. b)
81
MFI has had a profit in the current year, based on the financial statements. CAR and NPL, which limits the CAR and NPL ratio in accordance with the Bank Andara Product Program
SEMS Factor SEMS factor, is a framework that integrates social and environmental risks that may occur in the provision of credit and placement. Provision of funds to MFIs based on the level of risk as follows: high risk; moderate risk; and low risk.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
27. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
27. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kredit (lanjutan) c) Risk Scoring Risk Scoring terdiri dari 5 (lima) kategori: very low risk, low risk, moderate risk, high risk dan very high risk . Calon debitur yang mendapatkan kriteria high risk dan very high risk maka proses kredit tidak dapat dilanjutkan, dan apabila debitur eksisting mendapatkan skor tersebut maka Bank wajib membuat action plan atau kegiatan mitigasi yang ditujukan untuk menekan potensi kerugian Bank.
Credit risk (continued) c) Risk Scoring Risk Scoring consists of 5 (five) categories: very low risk, low risk, moderate risk, high risk and very high risk. Criteria of borrowers who get very high risk and high risk, the credit process can not continue, and if the existing debtor get the scores, the Bank shall make the action plan or mitigation activities aimed at minimizing the potential loss of the Bank.
5.
Penempatan dana pada bank lain Penempatan dana pada bank lain berupa giro, deposito atau penempatan dana lainnya yang sejenis per counterparty sesuai BMPK internal yang ditetapkan bank, baik untuk 1 (satu) obligor atau grup.
5.
Placements with other banks Placements with other banks in the form of demand deposits, time deposits or other similar fund placement per counterparty according LLL bank's internal set, good for 1 (one) obligor or group.
6.
Fokus kepada Sektor Jasa Keuangan Terdapat perbedaan dalam risiko strategis antara BPR dan non-BPR, dimana untuk BPR standar peraturan dan pengawasan lebih efektif dan konsisten. Berdasarkan kondisi tersebut, maka pemberian kredit kepada non-BPR (Koperasi, Modal Ventura dan lain-lain) adalah maksimum sebesar 30% dari total baki debet kredit yang diberikan Bank.
6.
Focus on the Financial Services Sector There is a difference in strategic risk between BPR and non BPR, where to BPR regulatory standards and supervision are more effective and consistent. Under these conditions, the provision of credit to non - BPR (Cooperative, venture capital, etc) is a maximum of 30 % of the total outstanding balance of loans Bank.
Toleransi dan evaluasi terhadap penyaluran dana dengan maximum NPL Bank yang dapat ditoleransi dalam penyediaan dana ditentukan berdasarkan: a. Tipe LKM maksimal 3%. b. Provinsi (1 provinsi) maksimal 2%.
Tolerance and evaluation of the distribution of funds to the Bank is maximum NPL that can be tolerated in the provision of funds is determined based on: a. MFI type a maximum of 3%. b. Province (1 province) a maximum of 2%.
Bila melampaui limit diatas, Bank harus mengidentifikasi dan mengukur penyebab utama untuk risiko-risiko tersebut dalam rangka untuk melaksanakan langkah-langkah konkrit dengan tujuan mengurangi atau memitigasi risiko yang melekat yang telah teridentifikasi dan atau mengurangi eksposur Bank kepada LKM.
When exceeded the limit above, the Bank should identify and quantify the major causes for such risks in order to implement concrete measures to reduce or mitigate the inherent risks that have been identified and or to reduce Bank exposure to MFIs.
Pengendalian terhadap portofolio kredit melalui: a. Pengendalian untuk BMPK, dengan dibuatnya laporan BMPK setiap bulan. b. Pengendalian untuk NPL, dengan dibuatnya Laporan Pemantauan Kredit setiap bulan. c. Proses pengajuan untuk pengecualian, dibahas dalam rapat Komite Kredit.
Control of the loan portfolio through: a. Controlling the LLL, by preparing LLL report every month. b. c.
82
Controlling the NPL, by preparing Credit Monitoring Report every month. The process of filing for an exception, to be discussed in the Credit Committee meeting.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
27. RISK MANAGEMENT (continued)
27. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko kredit (lanjutan) Bank memiliki kebijakan dan pedoman tertulis mengenai pemberian kredit yang mencakup prosedur analisa kredit, persetujuan kredit, monitoring, dan restrukturisasi kredit. Dengan kebijakan kredit ini, diharapkan Bank dapat mempertahankan kualitas asetnya. Kebijakan tersebut mencakup analisa kredit, pemantauan berkala atas status dan kualitas kredit, diversifikasi portofolio, kecukupan jaminan serta pengendalian internal. Keputusan pemberian kredit dilakukan berdasarkan keputusan Komite Kredit mengenai kewenangan memutus kredit.
Credit risk (continued) The Bank has written policies and guidelines regarding credit granting procedures that include credit analysis, credit approval, credit monitoring, and credit restructuring. With these credit policy, the Bank is expected to maintain its asset quality. The policy includes credit analysis, regular monitoring of the status and credit quality, portfolio diversification, as well as the adequacy of guarantee and internal controls. Lending decision is made based on Credit Committee's decision regarding the loan approval authority.
Bank melakukan analisa terkait pemberian fasilitas kepada nasabah, mempertimbangkan berbagai faktor, antara lain:
The Bank analyze the facility granting to customers, by considering various factors, such as:
i.
Penyaringan awal untuk memastikan bahwa calon debitur telah memenuhi minimum kualifikasi kredit;
i.
Initial screening to ensure that prospect debtor has been fit for minimum credit qualification;
ii.
Analisa atas faktor-faktor non keuangan terkait dengan latar belakang pemegang saham, pendirian perusahaan, aktivitas dan karakteristik kegiatan bisnis debitur serta hubungan dengan debitur fasilitas berjalan di Bank dalam kerangka pematuhan BMPK;
ii.
Analysis on non financial related factors such as the background of shareholders, company establishment, business activities and characteristics and relationship with Bank’s existing debtors in order to comply the LLL;
iii. Aspek keuangan mencakup profitabilitas debitur, kinerja optimasi laporan posisi keuangan, kinerja rasio-rasio keuangan dalam hal pergerakan dan pematuhannya terhadap ketentuan Bank Indonesia;
iii.
Financial aspects covering debtor’s profitability, optimation performance on statements of financial position, performance of financial ratios in terms of trend and compliance towards Bank Indonesia’s Regulation;
iv. Khusus untuk debitur atas fasilitas yang masih berjalan di Bank, juga dilakukan pemantauan dan evaluasi pemenuhan ketentuan di dalam perjanjian kredit.
iv.
Particularly for existing debtors, the Bank monitors and evaluates the compliance towards credit covenants stated in the agreement.
Oleh karena risiko kredit umumnya muncul sejak awal pemberian kredit sampai pada penutupan kredit, Bank menyadari pentingnya fungsi pemantauan dan pengawasan. Pengawasan terhadap setiap kredit yang diberikan dilakukan secara berkala oleh pejabat yang bertanggung jawab atas kredit tersebut.
Since most credit risk in its loan portfolio is taken during the loan origination and continues to exist until the loan closing, the Bank realizes the importance of monitoring and supervision. All loans are monitored on a regular basis by respective officer in-charge.
Kebijakan kredit ditelaah dan disetujui secara berkala oleh Dewan Komisaris. Perubahan dapat dilakukan untuk mengantisipasi perubahan strategi bisnis Bank dan peraturan perbankan yang baru.
The policy is reviewed and approved by the Board of Commissioners on a regular basis. The policy can be amended, whenever is required, to incorporate changes in the Bank’s business strategy and new banking regulations.
Berikut ini adalah rasio kredit bermasalah/non-performing loans (NPL) Bank pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013:
The following are the non-performing loans (NPL) ratio of the Bank as of December 31, 2014 and 2013:
31 Desember/December 31, 2013 2014 Rasio NPL - bruto Rasio NPL - bersih Rasio kualitas aset produktif
3,05% 0,29% 2,10%
1,83% 0,02% 1,65% 83
NPL ratio - gross NPL ratio - net Earnings asset quality ratio
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
27. RISK MANAGEMENT (continued)
27. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko kredit (lanjutan) (i) Eksposur maksimum risiko kredit tanpa memperhitungkan agunan dan kredit lainnya
Credit risk (continued) (i) The maximum credit risk exposure without calculating the collateral and other credit
Untuk aset keuangan yang diakui di laporan posisi keuangan, eksposur maksimum terhadap risiko kredit sama dengan nilai tercatatnya. Untuk liabilitas kontinjensi, eksposur maksimum terhadap risiko kredit adalah nilai maksimum yang harus Bank bayarkan dalam hal timbul kewajiban atas instrumen yang diterbitkan. Untuk komitmen kredit, eksposur maksimum terhadap risiko kredit adalah sebesar jumlah fasilitas yang belum ditarik dari nilai penuh fasilitas kredit yang telah disepakati (committed) kepada nasabah.
For financial assets recognised on the statement of financial position, the maximum exposure to credit risk equals their carrying amount. For contingent liabilities, the maximum exposure to credit risk is the maximum amount that the Bank would have to pay if the obligations of the instruments issued are called upon. For credit commitments, the maximum exposure to credit risk is the full amount of the undrawn committed credit facilities granted to customers.
Eksposur risiko kredit terhadap aset pada laporan posisi keuangan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
Credit risk exposure to assets in the statements of financial position as of December 31, 2014 and 2013 is as follows:
Keterangan Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Surat-surat berharga Kredit yang diberikan Jumlah - bruto Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih
Eksposur maksimum/ Maximum exposure 2013 2014 24.667.164.822 625.826.844
16.519.629.727 1.722.751.289
95.677.545.645 22.457.381.804 1.140.485.161.120 1.283.913.080.235 (27.731.844.115) 1.256.181.236.120
205.630.221.318 101.176.717.900 678.097.182.529 1.003.146.502.763 (23.311.371.808) 979.835.130.955
Eksposur risiko kredit terhadap rekening administratif pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
Keterangan Penempatan pada bank lain Fasilitas kredit kepada debitur yang belum digunakan Jumlah
Description Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Loans Total - gross Allowance for impairment losses Total - net
Credit risk exposure on the administrative accounts as of December 31, 2014 and 2013 is as follows:
Eksposur maksimum/ Maximum exposure 2014 2013 12.420.000.000
12.570.000.000
19.132.025.286 31.552.025.286
37.227.097.644 49.797.097.644
Tabel di atas menggambarkan eksposur maksimum atas risiko kredit bagi Bank pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, tanpa memperhitungkan agunan atau pendukung kredit lainnya. Untuk aset laporan posisi keuangan, eksposur di atas ditentukan berdasarkan nilai tercatat bersih seperti yang diungkapkan pada laporan keuangan.
Description Placements with other banks Unused loans commitments granted to customers Total
The above table shows the maximum exposure to credit risk for the Bank as of December 31, 2014 and 2013 without calculating the collateral or other credit support. For the statement of financial position assets, the exposure is determined based on net carrying value as disclosed in the financial statements.
84
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
27. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
27. RISK MANAGEMENT (continued) Credit risk (continued) (ii) Concentration of financial asset risk with credit risk exposure Managements believes on the Bank's ability to control and maintain its credit risk exposure arising from loans based on the following:
Risiko kredit (lanjutan) (ii) Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit Manajemen yakin akan kemampuan Bank untuk mengendalikan dan memelihara eksposur risiko kredit yang berasal dari kredit yang diberikan berdasarkan hal-hal sebagai berikut: -
Bank telah memiliki pedoman tertulis mengenai kebijakan dan proses kredit yang mencakup seluruh aspek pemberian kredit yang dilakukan. Setiap pemberian kredit harus senantiasa mengacu pada kebijakan tersebut.
-
The Bank has written guidelines regarding credit policies and processes that cover all aspects of loans granted. Each granting of credit should always refer to such policy.
-
Bank telah memiliki sistem deteksi dini permasalahan melalui "early warning system" dan pemantauan yang disiplin.
-
The Bank has an early problem detection system through "early warning system" and disciplined monitoring.
Risiko konsentrasi kredit timbul ketika sejumlah pelanggan bergerak dalam aktivitas usaha yang sejenis atau memiliki kegiatan usaha dalam wilayah geografis yang sama, atau memiliki karakteristik yang sejenis yang dapat menyebabkan kemampuan nasabah untuk memenuhi kewajiban kontraktualnya sama-sama dipengaruhi oleh perubahan kondisi ekonomi ataupun kondisi lainnya.
Credit concentration risk arises when a number of customers are engaged in similar business activities or activities within the same geographic region, or when they have similar characteristics that would cause their ability to meet contractual obligations to be similarly affected by changes in economic or other conditions.
a)
a)
Sektor geografis Tabel berikut menggambarkan rincian eksposur kredit Bank pada nilai tercatat (tanpa memperhitungan agunan atau pendukung kredit lainnya), yang dikategorikan berdasarkan area geografis pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. Untuk tabel ini, Bank telah mengalokasikan eksposur area berdasarkan wilayah geografis nasabah atau counterparty.
85
Geographical sectors The following tables break down Bank’s credit exposure at their carrying amounts (without taking into account any collateral held or other credit support), as categorised by geographical area as of December 31, 2014 and 2013. For these tables, Bank has allocated exposures to regions based on the customer or counterparty geographical area.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
27. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
27. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kredit (lanjutan)
Credit risk (continued)
(ii) Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit (lanjutan)
(ii) Concentration of financial asset risk with credit risk exposure (continued) a) Geographical sectors (continued)
a) Sektor geografis (lanjutan)
D.K.I. Jakarta/ D.K.I. Jakarta Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Surat-surat berharga Kredit yang diberikan Jumlah Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih
31 Desember 2014 / December 31, 2014 Jawa Tengah/ Jawa Timur/ Central Java East Java
Bali/ Bali
Jumlah/ Total
Lain-lain/ Others
16.519.629.727
-
-
-
-
16.519.629.727
942.904.942
779.846.347
-
-
-
1.722.751.289
200.920.221.318 101.176.717.900 19.440.073.881 338.999.547.768
3.750.000.000 125.040.925.357 129.570.771.704
105.153.695.486 105.153.695.486
143.281.274.195 143.281.274.195
960.000.000 285.181.213.610 286.141.213.610
205.630.221.318 101.176.717.900 678.097.182.529 1.003.146.502.763 (23.311.371.808) 979.835.130.955
86
Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Loans Total Allowance for impairment losses Total - net
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
27. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
27. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kredit (lanjutan)
Credit risk (continued)
(ii) Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit (lanjutan)
(ii) Concentration of financial asset risk with credit risk exposure (continued) a) Geographical sectors (continued)
a) Sektor geografis (lanjutan)
D.K.I. Jakarta/ D.K.I. Jakarta Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Surat-surat berharga Kredit yang diberikan Jumlah Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih
31 Desember 2013 / December 31, 2013 Jawa Tengah/ Jawa Timur/ Central Java East Java
Bali/ Bali
Jumlah/ Total
Lain-lain/ Others
24.667.164.822
-
-
-
-
24.667.164.822
586.350.452
39.476.392
-
-
-
625.826.844
95.677.545.645 22.457.381.804 35.434.922.811 178.823.365.534
204.387.168.363 204.426.644.755
197.708.868.432 197.708.868.432
209.819.117.162 209.819.117.162
493.135.084.352 493.135.084.352
95.677.545.645 22.457.381.804 1.140.485.161.120 1.283.913.080.235 (27.731.844.115) 1.256.181.236.120
87
Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Loans Total Allowance for impairment losses Total - net
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
27. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
27. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kredit (lanjutan)
Credit risk (continued)
(ii) Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit (lanjutan)
(ii) Concentration of financial asset risk with credit risk exposure (continued) a) Geographical sectors (continued) Credit risk exposure on the administrative accounts by geography are as follows:
a) Sektor geografis (lanjutan) Eksposur risiko kredit atas rekening administratif berdasarkan letak geografis adalah sebagai berikut:
D.K.I. Jakarta/ D.K.I. Jakarta Penempatan pada bank lain Fasilitas kredit kepada debitur yang belum digunakan Jumlah
31 Desember 2014 / December 31, 2014 Jawa Tengah/ Jawa Timur/ Central Java East Java
Lain-lain/ Others
Jumlah/ Total
3.550.000.000
8.870.000.000
-
-
-
12.420.000.000
3.550.000.000
7.000.000.000 15.870.000.000
1.500.000.000 1.500.000.000
4.500.000.000 4.500.000.000
6.132.025.286 6.132.025.286
19.132.025.286 31.552.025.286
D.K.I. Jakarta/ D.K.I. Jakarta Penempatan pada bank lain Fasilitas kredit kepada debitur yang belum digunakan Jumlah
Bali/ Bali
Bali/ Bali
31 Desember 2013 / December 31, 2013 Jawa Tengah/ Jawa Timur/ Central Java East Java
Lain-lain/ Others
Jumlah/ Total
4.100.000.000
8.470.000.000
-
-
-
12.570.000.000
4.100.000.000
4.000.000.000 12.470.000.000
13.500.000.000 13.500.000.000
8.400.000.000 8.400.000.000
11.327.097.644 11.327.097.644
37.227.097.644 49.797.097.644
88
Placement with other banks Unused loans commitments granted to customers Total
Placement with other banks Unused loans commitments granted to customers Total
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
27. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
27. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kredit (lanjutan)
Credit risk (continued)
(ii) Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit (lanjutan)
(ii) Concentration of financial asset risk with credit risk exposure (continued)
b) Sektor industri Tabel berikut menggambarkan rincian eksposur kredit Bank pada nilai tercatat (tanpa memperhitungkan agunan atau pendukung kredit lainnya), yang dikategorikan berdasarkan sektor industri.
b)
Industry sectors The following table describes the details of the Bank's credit exposure at the carrying amount (without calculating collateral or other credit support), which are categorized by industri sector.
31 Desember 2014 / December 31, 2014 Pemerintah (termasuk Bank Indonesia) / Government (including Bank Indonesia) Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Surat-surat berharga Kredit yang diberikan Jumlah Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah bersih
Lembaga keuangan bukan bank / Non-bank financial institutions
Bank / Banks
Perseorangan / Individuals
Jumlah / Total
16.519.629.727
-
-
-
16.519.629.727
-
1.722.751.289
-
-
1.722.751.289
186.470.221.318 101.176.717.900 304.166.568.945
19.160.000.000 532.276.900.755 553.159.652.044
144.245.249.063 144.245.249.063
1.575.032.711 1.575.032.711
205.630.221.318 101.176.717.900 678.097.182.529 1.003.146.502.763 (23.311.371.808) 979.835.130.955
89
Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Loans Total Allowance for impairment losses Total - net
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
27. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
27. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kredit (lanjutan)
Credit risk (continued)
(ii) Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit (lanjutan)
(ii) Concentration of financial asset risk with credit risk exposure (continued)
b) Sektor industri (lanjutan)
b)
Industry sectors (continued)
31 Desember 2013 / December 31, 2013 Pemerintah (termasuk Bank Indonesia) / Government (including Bank Indonesia) Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Surat-surat berharga Kredit yang diberikan Jumlah Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah bersih
Lembaga keuangan bukan bank / Non-bank financial institutions
Bank / Banks
Perseorangan / Individuals
Jumlah / Total
24.667.164.822
-
-
-
24.667.164.822
-
625.826.844
-
-
625.826.844
77.987.545.645 22.457.381.804 125.112.092.271
17.690.000.000 840.756.144.464 859.071.971.308
299.288.624.129 299.288.624.129
440.392.527 440.392.527
95.677.545.645 22.457.381.804 1.140.485.161.120 1.283.913.080.235 (27.731.844.115) 1.256.181.236.120
90
Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Loans Total Allowance for impairment losses Total - net
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
27. RISK MANAGEMENT (continued)
27. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
Credit risk (continued) (ii) Concentration of financial asset risk with credit risk exposure (continued) Credit risk exposure on the administrative accounts by industry sectors are as follows:
Risiko kredit (lanjutan) (ii) Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit (lanjutan) Eksposur risiko kredit atas rekening administratif berdasarkan sektor industri adalah sebagai berikut:
31 Desember 2014 / December 31, 2014 Lembaga keuangan bukan bank / Non-bank financial Bank / Jumlah / institutions Banks Total Penempatan pada bank lain Fasilitas kredit kepada debitur yang belum digunakan Jumlah
12.420.000.000
-
12.420.000.000
17.632.025.286 30.052.025.286
1.500.000.000 1.500.000.000
19.132.025.286 31.552.025.286
Placement with other banks Unused loans commitments granted to customers Total
31 Desember 2013 / December 31, 2013 Lembaga keuangan bukan bank / Non-bank financial Bank / Jumlah / institutions Banks Total Penempatan pada bank lain Fasilitas kredit kepada debitur yang belum digunakan Jumlah
12.570.000.000
-
12.570.000.000
35.227.097.644 47.797.097.644
2.000.000.000 2.000.000.000
37.227.097.644 49.797.097.644
Placement with other banks Unused loans commitments granted to customers Total
(iii) Evaluasi penurunan nilai Bank telah memiliki kebijakan yang telah diterapkan secara konsisten untuk pemeringkatan risiko atas portofolio aset keuangan. Sistem peringkat ini didukung oleh berbagai analisis keuangan, dikombinasikan dengan informasi pasar yang telah diolah guna pengukuran risiko pihak lawan. Semua peringkat risiko disesuaikan dengan berbagai kategori dan ditentukan sesuai dengan panduan peringkat Bank Indonesia.
(iii) Impairment assessment The Bank has a policy that has been consistently applied for risk assessment of the financial asset portfolio. This rating system is supported by a variety of financial analyses, combined with market information that has been processed for the measurement of counterparty risk. All risk ratings are adjusted to the various categories and ranks as determined in accordance with the Bank Indonesia's rating guidance.
Bank menggunakan model incurred loss untuk pengakuan kerugian penurunan nilai aset keuangan untuk tujuan akuntansi. Dengan demikian, kerugian hanya diakui jika terdapat bukti obyektif atas peristiwa kerugian spesifik.
The Bank uses an incurred loss model for the recognition of impairment losses of financial assets for accounting purposes. These mean that losses can only be recognised when there is objective evidence of a spesific loss event.
Pertimbangan utama dalam melakukan evaluasi penurunan nilai kredit yang diberikan khususnya pembayaran pokok atau bunga yang jatuh tempo lebih dari 90 hari atau terdapat kesulitan atau pelanggaran dari persyaratan yang terdapat dalam kontrak awal. Bank melakukan evaluasi penurunan nilai dengan dua metode, yaitu evaluasi penurunan nilai secara individual dan kolektif (Catatan 2d).
The main considerations for the loan impairment assessment include whether any payments of principal or interest are overdue by more than 30 days or there are any known difficulties or non-compliance of the original term of the contract. The Bank evaluates impairments assessment using two method, individual and collective impairment assessment (Note 2d).
91
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
27. RISK MANAGEMENT (continued)
27. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko kredit (lanjutan) (iii) Evaluasi penurunan nilai (lanjutan) Bank menentukan penyisihan kerugian penurunan nilai secara individual untuk masing-masing kredit yang diberikan yang signifikan. Bank melakukan penilaian secara individual untuk kredit dengan plafon di atas Rp1.000.000.000.
Credit risk (continued) (iii) Impairment assessment (continued) The Banks determines the allowances for impairment losses for each significant loans on an individual basis. The Bank assesses individually for loans with principal above Rp1,000,000,000.
Hal-hal yang dipertimbangkan dalam menentukan jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai, antara lain kemampuan debitur untuk memperbaiki kinerja saat menghadapi kesulitan keuangan, proyeksi penerimaan dan ekspektasi pengeluaran saat terjadi kepailitan, ketersediaan dukungan keuangan lainnya, termasuk klaim terhadap pihak asuransi, nilai agunan yang dapat direalisasikan, dan ekspektasi waktu diperolehnya arus kas.
Items considered when determining allowance for impairment losses include the sustainability of the debtors' business plan, its ability to improve performance once a financial difficulty is arisen, projected receipts and the expected payout should bankruptcy occurs, the availability of other financial support, including claim for the insurance party, the realizability of collateral, and the timing of expected cash flows.
Penyisihan kerugian penurunan nilai dievaluasi setiap tanggal pelaporan. Sedangkan evaluasi penyisihan kerugian penurunan nilai secara kolektif dilakukan atas kredit yang diberikan yang tidak signifikan secara individual.
The allowance for impairment losses is evaluated at each reporting date. The allowance for impairment losses is based on collective evaluation is made for the loans which are not individually significant.
Berikut ini adalah risiko aset keuangan berdasarkan klasifikasi evaluasi penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013:
Below are financial asset risks based on the allowance for impairment losses assessment classification as of December 31, 2014 and 2013:
31 Desember 2014 / December 31, 2014 Tidak mengalami penurunan nilai / Not impaired
Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Surat-surat berharga Kredit yang diberikan Jumlah Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih
Mengalami penurunan nilai / Impaired Individual / Kolektif / Individual Collective
Jumlah / Total
16.519.629.727
-
-
16.519.629.727
1.722.751.289
-
-
1.722.751.289
205.630.221.318 101.176.717.900 646.195.488.326 971.244.808.560
25.391.736.131 25.391.736.131
6.509.958.072 6.509.958.072
205.630.221.318 101.176.717.900 678.097.182.529 1.003.146.502.763
(3.688.481.705) 967.556.326.855
(13.412.857.524) 11.978.878.607
(6.210.032.579) 299.925.493
92
(23.311.371.808) 979.835.130.955
Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Loans Total Allowance for impairment losses Total - net
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
27. RISK MANAGEMENT (continued)
27. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
Credit risk (continued) (iii) Impairment assessment (continued)
Risiko kredit (lanjutan) (iii) Evaluasi penurunan nilai (lanjutan)
31 Desember 2013 / December 31, 2013 Tidak mengalami penurunan nilai / Not impaired
Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Surat-surat berharga Kredit yang diberikan Jumlah Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih
Mengalami penurunan nilai / Impaired Individual / Kolektif / Individual Collective
Jumlah / Total
24.667.164.822
-
-
24.667.164.822
625.826.844
-
-
625.826.844
95.677.545.645 22.457.381.804 1.115.944.676.093 1.259.372.595.208
24.540.485.027 24.540.485.027
-
95.677.545.645 22.457.381.804 1.140.485.161.120 1.283.913.080.235
(5.433.794.694) 1.253.938.800.514
(22.298.049.421) 2.242.435.606
-
(27.731.844.115) 1.256.181.236.120
93
Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Loans Total Allowance for impairment losses Total - net
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
27. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
27. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kredit (lanjutan) (iv) Tabel di bawah menunjukkan kualitas kredit per jenis instrumen keuangan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai (diluar cadangan kerugian penurunan nilai):
Credit risk (continued) (iv) That table below shows credit quality per class of financial assets that are neither past due nor impaired (gross of allowance for impairment losses):
31 Desember 2014 / December 31, 2014 Belum jatuh tempo dan tidak Jatuh tempo dan mengalami penurunan nilai/ tidak mengalami penurunan nilai/ Mengalami Neither past due nor impared Tingkat tinggi/ Tingkat standar/ penurunan nilai/ Past due but High grade Standard grade not impared Impaired Kredit yang diberikan dan piutang Giro pada Bank Indonesia 16.519.629.727 Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Kredit yang diberikan Tersedia untuk dijual Surat-surat berharga Jumlah Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih
-
-
-
16.519.629.727
942.904.942
779.846.347
-
-
1.722.751.289
186.470.221.318
19.160.000.000 3.270.624.961
-
31.901.694.203
205.630.221.318
642.924.863.365
101.176.717.900 948.034.337.252
23.210.471.308
-
31.901.694.203
101.176.717.900 1.003.146.502.763
(2.292.655.246) 945.741.682.006
(1.395.826.459) 21.814.644.849
-
(19.622.890.103) 12.278.804.100
31 Desember 2013 / December 31, 2013 Belum jatuh tempo dan tidak Jatuh tempo dan mengalami penurunan nilai/ tidak mengalami penurunan nilai/ Mengalami Neither past due nor impared Tingkat tinggi/ Tingkat standar/ penurunan nilai/ Past due but High grade Standard grade not impared Impaired Kredit yang diberikan dan piutang Giro pada Bank Indonesia 24.667.164.822 Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Kredit yang diberikan Tersedia untuk dijual Surat-surat berharga Jumlah Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih
Jumlah/ Total
678.097.182.529
(23.311.371.808) 979.835.130.955
Available for sale Marketable securities Total Allowance for impairment losses Total - net
Jumlah/ Total
-
-
-
24.667.164.822
586.350.452
39.476.392
-
-
625.826.844
77.987.545.645 1.113.918.923.201
17.690.000.000 5.719.056.927
16.983.679
20.830.197.313
95.677.545.645 1.140.485.161.120
22.457.381.804 1.239.617.365.924
23.448.533.319
16.983.679
20.830.197.313
22.457.381.804 1.283.913.080.235
(4.005.469.832) 1.235.611.896.092
(3.146.162.279) 20.302.371.040
(169.837) 16.813.842
(20.580.042.167) 250.155.146
(27.731.844.115) 1.256.181.236.120
94
Loans and receivables Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Loans
Loans and receivables Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Loans Available for sale Marketable securities Total Allowance for impairment losses Total - net
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
27. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
27. RISK MANAGEMENT (continued)
Kualitas kredit didefinisikan sebagai berikut: (a) Tingkat tinggi - Giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, yaitu giro atau penempatan pada institusi Pemerintah, transaksi dengan bank yang memiliki reputasi baik dengan tingkat kemungkinan gagal bayar atas kewajiban yang rendah. -
The credit quality are defined as follows: (a) High grade Current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks which are current accounts or placements with the Government, transaction with reputable banks with low probability of insolvency.
Kredit yang diberikan, bunga yang masih akan diterima dan tagihan kepada pihak ketiga yaitu debitur dengan riwayat pembayaran yang sangat baik, dan tidak pernah menunggak sepanjang waktu kredit; debitur dengan tingkat stabilitas dan keragaman yang tinggi; memiliki akses setiap saat untuk memperoleh pendanaan dalam jumlah besar dari pasar terbuka; memiliki kemampuan membayar yang kuat dan rasiorasio neraca yang konservatif.
-
(b) Tingkat standar - Giro pada bank lain, penempatan pada bank lain, yaitu giro atau penempatan pada bank lokal yang tidak terdaftar di bursa. -
(b)
Kredit yang diberikan, bunga yang masih akan diterima dan tagihan kepada pihak ketiga yaitu debitur dengan riwayat pembayaran yang baik dan tidak pernah menunggak 90 hari atau lebih; memiliki akses terbatas ke pasar modal atau pasar keuangan lainnya; tingkat pendapatan dan kinerja keseluruhan tidak stabil; memiliki kemampuan membayar yang cukup.
Loans, interest receivables and third party receivables are borrowers with very satisfactory track record of loan repayment and whose accounts did not trun past due during the term of the loan; borrowers with high degree of stability and diversity; has access to raise susbstansial amounts of funds through public market at any time; very strong debt service capacity and has conservative balance sheet ratios.
Standard grade Current accounts with other banks, placements with other banks which are current accounts or placements with the local banks not listed in the stock exchange. -
Loans, interest receivables and third party receivables are borrowers who have and average track record of loan repayment and whose accounts did not turn past due for 90 days and over; smaller corporations with limited access to public capital market or to alternative financial market; volatility of earnings and overall performance; debt service capacity is adequate.
(c) Jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai Eksposure dimana pihak ketiga yaitu debitur dalam tahap awal dari keterlambatan pembayaran dan telah gagal untuk melakukan pembayaran atau pembayaran tidak penuh, sesuai dengan persyaratan kontraktual dalam perjanjian kredit. Hal ini pada umumnya dimana suatu kredit telah lewat jatuh tempo sampai dengan 90 hari dan tidak terdapat indikasi penurunan nilai lainnya.
(c)
Past due but not impared Exposures which third party are borrowers is in the early stages of deliquency and has failed to make a payment, or partial payment, in accordance with the contractual terms of the loan agreement. This is typically where a loan is up to 90 days past due and there is no others indicators of impairment.
(d) Mengalami penurunan nilai Eksposure telah mengalami penurunan nilai. Bank mempertimbangkan bahwa pihak ketiga yaitu debitur tidak mungkin membayar kewajiban kreditnya secara menyeluruh, atau pemulihannya akan bertumpu pada realisasi agunan apabila ada, atau debitur telah menunggak kewajiban kredit selama lebih dari 90 hari dan terdapat indikasi penurunan nilai.
(d)
Impaired Exposures have been assessed as impared. The Bank considers that either the third party are borrowers is unlikely to pay its credit obligation in full, or the recovery will be relied on realising collateral if held, or borrowers has been past due more than 90 days and there is others indicators of impairment.
95
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
27. RISK MANAGEMENT (continued)
27. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko yang disebabkan antara lain oleh ketidakmampuan Bank dalam memenuhi kewajiban yang terkait dengan liabilitas keuangan yang telah jatuh tempo dan menutup posisi di pasar. Kebijakan likuiditas Bank ditujukan untuk memastikan bahwa kebutuhan dana dapat dipenuhi, baik untuk membayar deposito pada saat jatuh tempo atau memenuhi fasilitas kredit yang belum digunakan. Risiko likuiditas merupakan risiko yang terpenting pada bank umum dan perlu dikelola secara berkesinambungan. Pengelolaan dan pemantauan posisi likuiditas Bank berada dalam tanggung jawab Divisi Treasury .
Liquidity risk Liquidity risk is a risk caused among others by the inability of the Bank to meet its obligation associated with financial liabilities at due date and close the position in the market. The Bank's liquidity policies are aimed at ensuring that fund requirement can be fulfilled, either to pay deposits at maturity or to fulfill additional loans on request. Liquidity risk is the most important risk to a commercial bank and as such needs to be managed on an on-going basis. Maintaining and monitoring the Bank's liquidity position is the responsibility of the Treasury Division.
Bank mengelola risiko likuiditas melalui analisis perbedaan jatuh tempo likuiditas dan rasio-rasio likuiditas. Risiko likuiditas diukur dan dipantau secara harian berdasarkan kerangka kerja limit risiko likuiditas. Kerangka kerja digunakan untuk mengelola situasi likuiditas Bank pada kondisi normal (business-as-usual) dan kejadian kondisi stres. Rencana pendanaan darurat likuiditas (liquidity contingency plan) telah disusun untuk mempersiapkan Bank jika terjadi krisis likuiditas.
The Bank manages liquidity risk through liquidity gap analysis and liquidity ratios. Liquidity risk is measured and monitored on a daily basis based on liquidity risk limit framework. The framework manages the liquidity situation of the Bank under both a business-as-usual and stress event. Liquidity contingency plan is in place to prepare the Bank in the case of a liquidity crisis.
Sumber dana dan waktu jatuh tempo deposito dikelola untuk menghindari adanya dana yang idle dan menentukan jumlah serta instrumen aset likuid yang tepat untuk menjamin tingkat likuiditas yang terkendali secara terus menerus.
Sources of funds and maturity dates of deposits are managed to avoid idle funds and determine the appropriate liquidity level and liquid asset instrument to ensure a sustainable liquidity level.
Tabel berikut ini menggambarkan analisis jatuh tempo aset dan liabilitas Bank dihitung berdasarkan sisa periode jatuh tempo kontrak pada tanggal laporan posisi keuangan:
The following table illustrates the maturity profile analysis of the Bank's assets and liabilities according to their remaining maturity period at the statements of financial position date:
96
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
27. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
27. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko likuiditas (lanjutan)
Liquidity risk (continued)
Nilai tercatat/ Carrying value Aset Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Surat-surat berharga Kredit yang diberikan Aset tetap - bersih Aset pajak tangguhan - bersih Aset lain-lain Penyisihan kerugian penurunan nilai
31 Desember 2014 / December 31, 2014 Tidak mempunyai tanggal jatuh tempo kontraktual/ Sampai dengan 1 bulan/ Up to > 3-6 bulan/ > 1-3 bulan/ No contractual maturity 1 month > 1-3 months > 3-6 months
> 6-12 bulan/ > 6-12 months
Lebih dari 1 tahun/ More than 1 years
2.078.279.300
-
2.078.279.300
-
-
-
-
16.519.629.727
-
16.519.629.727
-
-
-
-
1.722.751.289
-
1.722.751.289
-
-
-
-
205.630.221.318 101.176.717.900 678.097.182.529 10.033.309.215 9.700.006.845 9.415.035.789 1.034.373.133.912
10.033.309.215 9.700.006.845 3.215.498.038 22.948.814.098
192.070.221.318 1.440.690.452 5.076.382.251 218.907.954.337
8.800.000.000 7.982.286.630 1.123.155.500 17.905.442.130
4.760.000.000 27.303.461.849 32.063.461.849
87.124.246.422 87.124.246.422
101.176.717.900 554.246.497.176 655.423.215.076
Assets Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Loans Fixed assets - net Deferred tax assets - net Other assets Allowance for impairment losses
(23.311.371.808) 1.011.061.762.104
97
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
27. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
27. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko likuiditas (lanjutan)
Liquidity risk (continued)
Nilai tercatat/ Carrying value Liabilitas Liabilitas segera Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank lain Pinjaman yang diterima Utang pajak Estimasi liabilitas imbalan pasca kerja Liabilitas lain-lain Perbedaan jatuh tempo Posisi neto setelah penyisihan kerugian penurunan nilai
31 Desember 2014 / December 31, 2014 Tidak mempunyai tanggal jatuh tempo kontraktual/ Sampai dengan 1 bulan/ Up to > 3-6 bulan/ > 1-3 bulan/ No contractual maturity 1 month > 1-3 months > 3-6 months
> 6-12 bulan/ > 6-12 months
Lebih dari 1 tahun/ More than 1 years
191.385 109.215.904.430 589.414.311.282 104.390.914.983 631.648.813
11.523.287.183 98.530.644.614 -
191.385 47.778.470.555 207.200.000.000 631.648.813
23.917.346.692 147.094.166.668 -
15.196.500.000 99.100.000.000 16.285.714.286 -
10.800.300.000 35.489.500.000 -
2.000.000.000 88.105.200.697 -
3.939.257.616 25.987.341.167 833.579.569.676 200.793.564.236
3.939.257.616 14.687.667.496 128.680.856.909 (105.732.042.811)
6.952.719.536 262.563.030.289 (43.655.075.952)
171.011.513.360 (153.106.071.230)
130.582.214.286 (98.518.752.437)
3.029.868.185 49.319.668.185 37.804.578.237
1.317.085.950 91.422.286.647 564.000.928.429
177.482.192.428
98
Liabilities Liabilities immediately payable Deposits from customers Deposits from other banks Borrowings Taxes payable Estimated post-employment benefit liabilities Other liabilities Maturity gap Net position, net of allowance for impairment losses
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
27. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
27. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko likuiditas (lanjutan)
Liquidity risk (continued)
Nilai tercatat/ Carrying value Aset Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Surat-surat berharga Kredit yang diberikan Aset tetap - bersih Aset pajak tangguhan - bersih Aset lain-lain Penyisihan kerugian penurunan nilai
31 Desember 2013 / December 31, 2013 Tidak mempunyai tanggal jatuh tempo kontraktual/ Sampai dengan 1 bulan/ Up to > 3-6 bulan/ > 1-3 bulan/ No contractual maturity 1 month > 1-3 months > 3-6 months
> 6-12 bulan/ > 6-12 months
Lebih dari 1 tahun/ More than 1 years
1.892.266.400
-
1.892.266.400
-
-
-
-
24.667.164.822
-
24.667.164.822
-
-
-
-
625.826.844
-
625.826.844
-
-
-
-
95.677.545.645 22.457.381.804 1.140.485.161.120 15.133.459.058 8.560.789.646 13.887.284.002 1.323.386.879.341
15.133.459.058 8.560.789.646 6.404.894.590 30.099.143.294
85.287.545.645 125.133.547 6.446.428.012 119.044.365.270
6.570.000.000 3.352.120.045,00 1.035.961.400 10.958.081.445
3.820.000.000 17.595.227.107 21.415.227.107
5.407.030.704 77.308.425.781 82.715.456.485
17.050.351.100 1.042.104.254.640 1.059.154.605.740
Assets Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Loans Fixed assets - net Deferred tax assets - net Other assets Allowance for impairment losses
(27.731.844.115) 1.295.655.035.226
99
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
27. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
27. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko likuiditas (lanjutan)
Liquidity risk (continued)
Nilai tercatat/ Carrying value Liabilitas Liabilitas segera Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank lain Pinjaman yang diterima Utang pajak Estimasi liabilitas imbalan pasca kerja Liabilitas lain-lain Perbedaan jatuh tempo Posisi neto setelah penyisihan kerugian penurunan nilai
13.208.927 180.792.896.330 658.484.305.827 231.184.622.720 518.727.514 3.137.238.399 24.129.002.020 1.098.260.001.737 225.126.877.604
31 Desember 2013 / December 31, 2013 Tidak mempunyai tanggal jatuh tempo kontraktual/ Sampai dengan 1 bulan/ Up to > 3-6 bulan/ > 1-3 bulan/ No contractual maturity 1 month > 1-3 months > 3-6 months
> 6-12 bulan/ > 6-12 months
Lebih dari 1 tahun/ More than 1 years
22.224.776.857 65.954.305.827 -
13.208.927 50.680.058.251 205.381.500.000 518.727.514
48.111.261.222 159.877.500.000 -
34.507.500.000 190.798.000.000 75.330.769.675 -
25.269.300.000 36.473.000.000 19.009.715.626 -
136.844.137.419 -
3.137.238.399 14.685.580.788 106.001.901.871 (75.902.758.577)
5.629.513.784 262.223.008.476 (143.178.643.206)
8.255.000 207.997.016.222 (197.038.934.777)
300.636.269.675 (279.221.042.568)
1.614.435.000 82.366.450.626 349.005.859
2.191.217.448 139.035.354.867 920.119.250.873
197.395.033.489
100
Liabilities Liabilities immediately payable Deposits from customers Deposits from other banks Borrowings Taxes payable Estimated post-employment benefit liabilities Other liabilities Maturity gap Net position, net of allowance for impairment losses
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
27. RISK MANAGEMENT (continued)
27. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko pasar Risiko pasar merupakan risiko yang timbul karena adanya pergerakan faktor pasar dari portofolio yang dimiliki oleh Bank, yang dapat merugikan Bank (adverse movement). Yang dimaksud dengan faktor pasar adalah suku bunga dan nilai tukar.
Market risk Market risk is the risk arising from movement in market variables in portfolios held by the Bank that could incur losses for the Bank (adverse movement). Market variables are defined as interest rates and exchange rates.
Bank melakukan pengukuran risiko suku bunga dengan menggunakan metodologi yang dapat mengidentifikasi risiko suku bunga dari portofolio aset dan liabilitas yang sensitif terhadap perubahan suku bunga serta menentukan besaran risiko terhadap Bank.
The Bank perform interest rate risk measurement by utillizing a methodology which can identify the risk of the interest rate on the assets portfolio and liabilities that are sensitive to interest rate fluctuation and determine the risk exposure of the Bank.
Tabel di bawah ini merupakan kisaran tingkat bunga per tahun untuk aset dan liabilitas yang signifikan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013:
The table below summarizes the range of interest rates per annum for significant assets and liabilities for the years ended December 31, 2014 and 2013:
31 Desember/December 31, 2013 2014 Aset Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Surat-surat berharga Kredit yang diberikan Liabilitas Simpanan dari nasabah - Giro - Tabungan - Deposito berjangka Simpanan dari bank lain - Giro - Tabungan - Deposito berjangka Pinjaman yang diterima
Asset 5,75% - 10,25% 6,12% - 09,00% 11,50% - 20,00%
5,75% - 9,50% Placement with Bank Indonesia and other banks 6,12% - 11,00% Marketable securities 10,00% - 15,00% Loans
0,00% - 2,00% 0,00% - 3,00% 4,50% - 11,25%
0,00% - 6,50% 0,00% - 4,00% 4,00% - 11,00%
0,00% - 4,00% 0,00% - 4,00% 4,00% - 11,00% 7,10% - 09,00%
0,00% - 7,00% 0,00% - 15,50% 4,50% - 11,00% 7,10% - 13,65%
Liabilities Deposits from customers Current accounts Savings deposits Time deposits Deposits from other banks Current accounts Savings deposits Time deposits Borrowings
Risiko pasar terdapat pada aktivitas fungsional Bank dan kegiatan treasuri. Aktivitas ini mencakup penempatan dalam bentuk surat berharga dan pasar uang serta penyediaan dana (pinjaman dan bentuk sejenis lainnya).
Market risk exists in both bankwide and treasury activities. These activities include placement in securities and money market and provisions of funds (loans and other similar forms).
Pemantauan atas eksposur Bank terhadap risiko pasar dilakukan oleh Asset and Liability Committee (ALCO) yang melakukan pengelolaan aset dan liabilitas (ALMA). Tujuan dari manajemen risiko pasar adalah untuk mengelola dan melakukan kontrol atas eksposur risiko pasar dalam parameter yang dapat diterima, serta memaksimalkan tingkat pengembalian atas risiko.
Monitoring of the Bank's exposure to market risk is performed by the Asset and Liability Committee (ALCO) which manages the assets and liabilities (ALMA). The objective of market risk management is to manage and control market risk exposures within acceptable parameters, while optimizing the return on risk.
Tabel di bawah ini mengikhtisarkan eksposur Bank terhadap risiko tingkat suku bunga (gross) (tidak diaudit):
The following table summarizes the Bank's exposure to the interest rate risk (gross) (unaudited):
101
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
27. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
27. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko pasar (lanjutan)
Market risk (continued) 31 Desember 2014 / December 31, 2014 Bunga mengambang/ Floating rate Lebih dari Lebih dari Lebih dari 1 bulan tapi 3 bulan tapi 1 tahun tapi tidak lebih tidak lebih tidak lebih dari 3 bulan/ dari 1 tahun/ dari 2 tahun/ More than More than More than 1 month but 3 months but 1 year but not more than not more than not more than 3 months 1 year 2 years
1 bulan atau kurang/ Less than 1 month Aset keuangan Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Surat-surat berharga Kredit yang diberikan Jumlah aset keuangan Liabilitas keuangan Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank lain Pinjaman yang diterima Jumlah liabilitas keuangan Jumlah gap repricing suku bunga
Lebih dari 1 bulan tapi tidak lebih dari 3 bulan/ More than 1 month but not more than 3 months
1 bulan atau kurang/ Less than 1 month
Lebih dari 2 tahun/ More than 2 years
Bunga tetap/ Fixed rate Lebih dari Lebih dari 3 bulan tapi 1 tahun tapi tidak lebih tidak lebih dari 1 tahun/ dari 2 tahun/ More than More than 3 months but 1 year but not more than not more than 1 year 2 years
Lebih dari 2 tahun/ More than 2 years
Jumlah/ Total
16.519.629.727
-
-
-
-
-
-
-
-
-
16.519.629.727
1.722.751.289
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1.722.751.289
-
-
-
-
-
192.070.221.318
8.800.000.000
4.760.000.000
-
-
205.630.221.318
-
-
-
-
-
-
-
-
-
101.176.717.900
101.176.717.900
676.609.219.020
-
-
-
-
751.308.273
678.097.182.529
-
-
-
2.176.886 8.802.176.886
711.967.372
-
192.070.221.318
22.510.978
694.851.600.036
4.782.510.978
711.967.372
101.928.026.173
1.003.146.502.763
11.523.287.183
-
-
-
-
47.778.470.555
23.917.346.692
25.996.800.000
-
-
109.215.904.430
98.530.644.614
-
-
-
-
207.200.000.000
147.094.166.668
134.589.500.000
2.000.000.000
-
589.414.311.282
110.053.931.797
-
-
-
-
254.978.470.555
171.011.513.360
16.285.714.286 176.872.014.286
2.000.000.000
88.105.200.697 88.105.200.697
104.390.914.983 803.021.130.695
584.797.668.239
-
-
-
-
(62.908.249.237)
(162.209.336.474)
(172.089.503.308)
(1.288.032.628)
13.822.825.476
200.125.372.068
102
Financial assets Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Loans Total financial assets Financial liabilities Deposits from customers Deposits from other banks Borrowings Total financial liabilities Total gap repricing interest rate
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
27. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
27. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko pasar (lanjutan)
Market risk (continued) 31 Desember 2013 / December 31, 2013 Bunga mengambang/ Floating rate Lebih dari Lebih dari Lebih dari 1 bulan tapi 3 bulan tapi 1 tahun tapi tidak lebih tidak lebih tidak lebih dari 3 bulan/ dari 1 tahun/ dari 2 tahun/ More than More than More than 1 month but 3 months but 1 year but not more than not more than not more than 3 months 1 year 2 years
1 bulan atau kurang/ Less than 1 month Aset keuangan Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Surat-surat berharga Kredit yang diberikan Jumlah aset keuangan Liabilitas keuangan Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank lain Pinjaman yang diterima Jumlah liabilitas keuangan Jumlah gap repricing suku bunga
Lebih dari 2 tahun/ More than 2 years
Lebih dari 1 bulan tapi tidak lebih dari 3 bulan/ More than 1 month but not more than 3 months
1 bulan atau kurang/ Less than 1 month
Bunga tetap/ Fixed rate Lebih dari Lebih dari 3 bulan tapi 1 tahun tapi tidak lebih tidak lebih dari 1 tahun/ dari 2 tahun/ More than More than 3 months but 1 year but not more than not more than 1 year 2 years
Lebih dari 2 tahun/ More than 2 years
Jumlah/ Total
24.667.164.822
-
-
-
-
-
-
-
-
-
24.667.164.822
625.826.844
-
-
-
-
-
-
-
-
-
625.826.844
-
-
-
-
-
85.287.545.645
6.570.000.000
3.820.000.000
-
-
95.677.545.645
-
-
-
-
-
-
-
5.407.030.704
-
17.050.351.100
22.457.381.804
1.140.044.768.593
-
-
-
-
113.177.852
1.140.485.161.120
-
-
-
6.570.000.000
304.319.930
-
19.457.394 85.307.003.039
3.437.351
1.165.337.760.259
9.230.468.055
304.319.930
17.163.528.952
1.283.913.080.235
22.224.776.857
-
-
-
-
50.680.058.251
48.111.261.222
59.776.800.000
-
-
180.792.896.330
65.954.305.827
-
-
-
-
205.381.500.000
159.877.500.000
227.271.000.000
-
-
658.484.305.827
88.179.082.684
-
-
-
-
256.061.558.251
207.988.761.222
94.340.485.301 381.388.285.301
48.857.142.857 48.857.142.857
87.986.994.562 87.986.994.562
231.184.622.720 1.070.461.824.877
1.077.158.677.575
-
-
-
-
(170.754.555.212)
(201.418.761.222)
(372.157.817.246)
(48.552.822.927)
(70.823.465.610)
103
213.451.255.358
Financial assets Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Loans Total financial assets Financial liabilities Deposits from customers Deposits from other banks Borrowings Total financial liabilities Total gap repricing interest rate
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
27. RISK MANAGEMENT (continued)
27. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko pasar (lanjutan) Analisis sensitivitas untuk beberapa faktor pasar menunjukkan bagaimana laba rugi dan ekuitas dapat dipengaruhi oleh perubahan dari beberapa faktor risiko sesuai dengan tabel di bawah ini. Secara umum, sensitivitas diestimasi dengan membandingkan suatu nilai awal ke nilai tertentu setelah perubahan tertentu dari faktor pasar, dengan mengasumsikan seluruh variabel lainnya tetap. Sensitivitas atas laporan laba rugi merupakan efek atas perubahan estimasi suku bunga atas laba rugi untuk suatu periode, berdasarkan nilai suku bunga mengambang atas aset dan liabilitas yang diperdagangkan dan tidak diperdagangkan yang dimiliki Bank pada tanggal 31 Desember 2014. Analisis sensitivitas atas laporan laba rugi komprehensif dihitung dengan menilai kembali perubahan estimasi suku bunga tetap atas aset keuangan yang tersedia untuk dijual pada tanggal 31 Desember 2014. Jumlah sensitivitas atas laporan laba rugi komprehensif didasarkan pada asumsi bahwa terdapat perubahan paralel dalam kurva penghasilan.
Market risk (continued) Sensitivity analysis for several market factors showing how profit or loss and equity could be affected by changes in the relevant risk factor are in the following tables below. In general, sensitivity is estimated by comparing an initial value to the value derived after a specified change in the market factor, assuming all other variables are constant. The sensitivity of the statement of income is the effect of the assumed changes in interest rates on the profit or loss for a period, based on the floating rate trading and non-trading financial assets and liabilities held by the Bank as of December 31, 2014. The sensitivity of the statement of comprehensive income is calculated by revaluing fixed rate available-for-sale financial assets, as of December 31, 2014 for the effects of the assumed changes in interests rates. The total sensitivity of the statement of comprehensive incomeis based on the assumption that there are parallel shifts in the yield curve.
Tabel di bawah ini menunjukkan sensitivitas dari laporan laba rugi komprehensif Bank terhadap kemungkinan perubahan wajar atas suku bunga untuk aset dan liabilitas keuangan dengan suku bunga tetap pada tanggal 31 Desember 2014:
The table below shows the sensitivity of the Bank's statement of comprehensive income on a reasonable possible changes of interest rates for financial assets and liabilities with fixed interest rates on December 31, 2014:
31 Desember 2014 / December 31, 2014 Dampak ke laporan laba rugi komprehensif/ Impact to statement of comprehensive Perubahan income basis point/ (dalam jutaan Rupiah/ Change in in million Rupiah) basis point 1.876 (1.876)
+1,00% -1,00%
Risiko operasional Risiko operasional adalah risiko kerugian yang diakibatkan oleh kurang memadainya atau kegagalan dari proses internal, faktor manusia dan sistem atau dari kejadian-kejadian eksternal.
Operational risk Operational risk is defined as the risk of losses resulting from inadequate or failure of internal control processes, people and systems or from external events.
Risiko ini melekat dalam semua proses bisnis, kegiatan operasional, sistem dan produk Bank, dari mulai Kantor Pusat sampai seluruh jaringan kantor. Kegagalan mengelola risiko operasional dapat menyebabkan kerugian finansial, keselamatan karyawan dan reputasi Bank.
This type of risk is inherent in every business processes, operational activities, systems and products of Bank, from Head Office Units to overall office network. Failure to manage operational risks correctly could lead to financial losses, employee safety and reputation of the Bank.
104
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
27. RISK MANAGEMENT (continued)
27. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko operasional (lanjutan) Untuk mengawasi risiko operasional yang mungkin terjadi, Bank telah mengembangkan suatu sistem dengan menggunakan metodologi pengukuran sendiri (self assessment) yang dilakukan oleh masing-masing risk owner, sehingga dapat dibentuk suatu peta risiko yang mungkin terjadi di setiap unit kerja.
Operational risk (continued) To monitor the possible occurrence of operational risk, the Bank has developed a self-assessment methodology system to be performed by each risk owner, which enables the Bank to develop a risk mapping system that could potentially be implemented at each work unit.
Dengan peta risiko, risiko operasional dapat diukur (high, medium atau low), sehingga manajemen dapat melakukan pengendalian terhadap dampak risiko yang timbul. Untuk mengalokasikan kebutuhan modal untuk mengukur risiko operasional, sesuai dengan Basel Committee on Banking Supervision, serta roadmap implementasi Basel II di Indonesia, pertama kali Bank akan menggunakan metodologi pendekatan Basic Indicator dan saat ini masih melakukan pengumpulan data risiko yang akan digunakan dalam aplikasi metodologi Advanced Measurement Approach.
With this risk mapping, operational risks can be measured accurately (as being high, medium or low), and enables the management to control any arising risk impact. To allocate capital requirements in measuring operational risk, in accordance with the Basel Committee on Banking Supervision and also the roadmap of Basel II implementation in Indonesia, the Bank will use the Basic Indicator approach and currently is collecting data which will be used in the apllication of the Advanced Measurement Approach methodology.
Risiko hukum Risiko hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis dalam bisnis, yang antara lain disebabkan adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung, atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan agunan yang sempurna.
Legal risk Legal risk is the risk raised by weakness in juridicial aspects of the business, which could be caused by legal claims, nonexistence of supported regulation or weaknesses in agreements, such a unfulfilled terms and conditions in contracts and binding collateral which is not complete.
Bank mengelola risiko hukum dengan memastikan seluruh aktivitas dan hubungan kegiatan usaha Bank dengan pihak ketiga didasarkan pada aturan dan persyaratan yang dapat melindungi kepentingan Bank dari segi hukum.
Legal risks are managed by ensuring that all activities and business relationships between the Bank and third parties are based on rules and conditions that are capable of protecting the Bank's interests from a legal perspective.
Risiko reputasi Risiko reputasi adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha Bank atau persepsi negatif terhadap Bank.
Reputation risk Reputational risk is the risk that is caused by negative publicity related to the business activity of the Bank or negative perception of the Bank.
Bank mengelola risiko reputasi dengan memastikan kesesuaian antara aktivitas kegiatan usaha Bank bersama-sama dengan aktivitas lain sehingga reputasi Bank tetap terjaga.
The Bank manages its reputational risk by ensuring that its business activities are in conformity with its other activities, so as to maintain the Bank's reputation.
Risiko strategis Risiko strategis adalah risiko yang antara lain disebabkan adanya penetapan dan pelaksanaan strategi Bank yang tidak tepat, pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat atau kurang responsifnya Bank terhadap perubahan eksternal. Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi risiko strategis yaitu visi Bank, rencana strategis, perubahan kepemilikan dan peluncuran produk baru.
Strategic risk Strategic risk is the risk that is caused by inappropriate determination and implementation of the Bank strategy, inappropriate business decisions or being unresponsive to external changes. Here are the factors that influence the strategic risk that the Bank's vision, strategic plan, changes in ownership and new product launches.
105
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
27. RISK MANAGEMENT (continued)
27. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko strategis (lanjutan) Bank mengelola risiko strategis melalui proses pertimbangan dan pengambilan keputusan setiap kebijakan strategis secara kolektif dan komprehensif oleh Direksi dan Komite-Komite yang telah dibentuk.
Strategic risk (continued) The Bank manages strategic risk through a consideration of, and decision making process regarding every strategic policy in a collective and comprehensive manner performed by the established Bank's Directors and Committees.
Risiko kepatuhan Risiko kepatuhan merupakan risiko yang disebabkan Bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku.
Compliance risk Compliance risk is the risk caused by non-compliance with or non-application of prevailing regulations.
Bank mengelola risiko kepatuhan dengan melakukan penelaahan secara komprehensif untuk memastikan kesesuaian kebijakan standar operasi dan prosedur serta pengembangan produk baru dengan peraturan eksternal.
The Bank manages its compliance risk by performing comprehensive review to ensure that Bank's Standard Operating Procedures and new product development conform with external regulations.
Satuan Kerja Kepatuhan juga telah melaksanakan pengkajian sistem dan prosedur dan memberikan saran dan/atau pendapat dalam rangka mencegah pengambilan keputusan yang menyimpang terhadap peraturan perundang-undangan lain yang berlaku. Di samping itu, Bank juga melakukan:
The Compliance Unit has also performed assessment systems and procedures and provide advice and/or opinions in order to prevent that deviate to other applicable regulations. Furthermore, the Bank has also performed the following:
-
-
monitoring of the implementation of prudential principles, including the obligation to meet the minimum capital requirement maximum legal lending limit, etc;
-
compliance reporting both for internal and external parties purposes; and revision of the compliance procedures guidance.
-
pemantauan prinsip kehati-hatian, di antaranya yang menyangkut kewajiban pemenuhan modal minimum, batas maksimum pemberian kredit, Giro Wajib Minimum dan lainlain; pelaporan tugas kepatuhan baik untuk kepentingan internal maupun kepada pihak eksternal yang berwenang; dan melakukan revisi pedoman tata kerja kepatuhan.
-
28. CAPITAL MANAGEMENT
28. MANAJEMEN MODAL Bank Indonesia (BI) menentukan dan mengawasi kebutuhan modal Bank. Bank diwajibkan untuk mentaati peraturan BI yang berlaku dalam hal ini modal yang diwajibkan regulator. Pendekatan Bank terhadap pengelolaan modal ditentukan oleh strategi dan persyaratan organisasi bank, dengan memperhitungkan peraturan, serta keadaan ekonomi dan komersial.
Bank Indonesia (BI) sets and monitors capital requirements for the Bank. The Bank is required to comply with prevailing BI regulation in respect of regulatory capital. The Bank's approach to capital management is driven by bank's strategic and organizational requirements, taking into account regulatory, economic and commercial environment.
Bank menghitung kebutuhan modal berdasarkan peraturan BI yang berlaku dimana modal yang diwajibkan regulator Bank dianalisa dalam 2 (dua) tier:
The Bank calculates its capital requirements using the prevailing BI regulation where the Bank's regulatory capital is analyzed into 2 (two) tiers:
-
Modal tier 1, meliputi modal ditempatkan dan disetor penuh, cadangan umum, saldo laba dan laba periode berjalan.
-
Tier 1 capital, which includes issued and fully paid share capital, general reserve, retained earnings and profit for the period.
-
Modal tier 2, meliputi penyisihan kerugian penurunan nilai yang diperbolehkan.
-
Tier 2 capital, which includes the eligible amount of allowance for impairment losses.
106
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
28. CAPITAL MANAGEMENT (continued)
28. MANAJEMEN MODAL (lanjutan) Bank tidak mempunyai modal tambahan lain yang memenuhi kriteria modal tier 3 sesuai dengan peraturan BI yang berlaku.
The Bank does not have any other supplementary capital which meets the criteria of tier 3 capital under prevailing BI regulation.
Berbagai batasan telah diterapkan untuk bagian-bagian modal yang diwajibkan oleh regulator. Pengaruh dari pajak tangguhan telah dikeluarkan dalam menentukan jumlah saldo laba untuk modal tier 1; hanya 50 persen laba periode berjalan sebelum pajak tangguhan yang dapat diperhitungkan dalam modal tier 1; dan modal tier 2 tidak boleh melebihi modal tier 1. Juga terdapat batasan jumlah penyisihan kolektif penurunan nilai yang boleh dimasukkan sebagai bagian dari modal tier 2.
Various limits are applied to elements of the regulatory capital. The effect of deferred taxation has been excluded in determining the amount of retained earnings for tier 1 capital; only 50 percent of the profit for the period before deferred taxation being included in tier 1 capital; and qualifying tier 2 capital cannot exceed tier 1 capital. There is also a restriction on the amount of collective impairment allowances that may be included as part of tier 2 capital.
Aset Tertimbang Menurut Risiko ("ATMR") Bank ditentukan berdasarkan persyaratan yang telah ditentukan yang mencerminkan berbagai tingkatan risiko yang terkait dengan aset dan eksposur, yang tidak tercermin dalam laporan posisi keuangan. Berdasarkan peraturan BI, Bank diharuskan untuk mempertimbangkan risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional dalam mengukur ATMR Bank.
The Bank's risk weighted assets ("ATMR") are determined according to spesified requirements that seek to reflect the varying levels of risk attached to assets and exposures not recognised in the statement of financial position. Based on BI regulations, the Bank needs to take into consideration its credit risk , market risk and operational risk in measuring the ATMR.
Kebijakan Bank adalah menjaga modal yang kuat untuk menjaga kepercayaan pemodal, kreditur dan pasar dan untuk mempertahankan perkembangan bisnis di masa depan. Pengaruh tingkat modal terhadap tingkat pengembalian ke pemegang saham juga diperhitungkan dan Bank juga memahami perlunya menjaga keseimbangan antara tingkat pengembalian yang tinggi, yang dimungkinkan dengan gearing yang lebih besar serta keuntungankeuntungan dan tingkat keamanan yang didapat dari posisi modal yang kuat.
The Bank's policy is to maintain a strong capital base so as to maintain investor, creditor and market confidence and to sustain future development of business. The impact of the level of capital on shareholders' return is also recognised and the Banks also recognize the need to maintain a balance between the higher return that might be possible with greater gearing and the advantages and security level afforded by a strong capital position.
Bank telah menerapkan PBI No.15/12/PBI/2013 tanggal 12 Desember 2013 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum berdasarkan Peringkat Profil Risiko, yang merupakan perubahan dari PBI No.14/18/PBI/2012 tanggal 28 Nopember 2012. Peraturan tersebut baru efektif diterapkan pertama kali untuk pelaporan posisi bulan Maret 2014 dengan menggunakan profil risiko bulan Desember 2013.
The Bank has implemented PBI No.15/12/PBI/2013 dated December 12, 2013 on Minimum Capital Reserve for General Bank based on Risk Profile Rating, which amends PBI No.14/18/PBI/2012 dated November 28, 2012. The aforementioned regulation is initially effective for the March 2014 reporting using the December 2013 risk profile.
107
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
28. CAPITAL MANAGEMENT (continued)
28. MANAJEMEN MODAL (lanjutan) Posisi modal yang diwajibkan regulator Bank sesuai peraturan BI yang berlaku pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
The Bank's regulatory capital position under prevailing BI regulation as of December 31, 2014 and 2013 was as follows:
31 Desember/December 31, 2013 2014 (dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah) Modal inti Modal pelengkap Jumlah modal
169.606 3.779 173.385
191.715 6.613 198.328
Core capital Supplementary capital Total capital
Aset Tertimbang Menurut Risiko Risiko kredit Risiko operasional Total Aset Tertimbang Menurut Risiko
302.189 90.237 392.426
529.042 56.574 585.616
Risk Weighted Asset Credit risk Operational risk Total Risk Weighted Asset
Rasio kecukupan modal Dengan memperhitungkan risiko kredit Dengan memperhitungkan risiko kredit dan operasional Rasio modal inti terhadap ATMR Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum yang diwajibkan
57,38%
37,49%
Capital Adequacy Ratio With credit risk charge
44,18% 43,22%
33,87% 32,74%
With credit and operational risk charge Ratio of core capital to ATMR
8,00%
Required Minimun Capital Adequacy Ratio
10% - 11%
Bank tidak melakukan perhitungan rasio KPMM dengan memperhitungkan perubahan risiko pasar, karena sampai dengan tanggal laporan posisi keuangan, jumlah aset Bank masih kurang dari Rp10 triliun dan posisi efek-efek dalam trading book masih kurang dari Rp20 miliar. Hal ini sesuai dengan peraturan Bank Indonesia No, 5/12/PBI/2003 mengenai kewajiban penyediaan modal minimum Bank umum dengan memperhitungkan risiko pasar.
The Bank did not perform calculation of the CAR with market risk charge because, until the statements of financial position, the Bank's total assets are less than Rp10 trilion and the Bank's marketable securities position in the trading book is less than Rp20 bilion. This is already in line with Bank Indonesia regulation No.5/12/PBI/2003 regarding the minimumk capital requirement for commercial banks taking into account market risk.
Sesuai dengan peraturan Bank Indonesia No.15/12/PBI/2013 tanggal 12 Desember 2013 mengenai Kewajiban Modal Minimum Bank Umum, bank wajib menyediakan modal minimum sesuai dengan profil risikonya yang ditetapkan dengan skema berikut ini:
In accordance with Bank Indonesia No.15/12/PBI/2013 dated 12 December 2013 regarding Minimum Capital Adequacy Requirement for Commercial Banks, a bank is required to provide a minimum capital based on its risk profile as stipulated under the following schemes:
a.
Untuk profil risiko peringkat 1 (satu), modal minimum terendah yang wajib dimiliki adalah 8% dari Aset Tertimbang Menurut Risiko;
a.
For banks with risk profile rating 1 (one), the minimum capital requirement is 8% of Risk Weighted Asset;
b.
Untuk profil risiko peringkat 2 (dua), modal minimum terendah yang wajib dimiliki adalah 9% sampai dengan kurang dari 10% dari Aset Tertimbang Menurut Risiko;
b.
For banks with risk profile rating 2 (two), the minimum capital requirement is 9% to less than 10% of Risk Weighted Asset.
c.
Untuk profil risiko peringkat 3 (tiga), modal minimum terendah yang wajib dimiliki adalah 10% sampai dengan kurang dari 11% dari Aset Tertimbang Menurut Risiko;
c.
For banks with risk profile rating 3 (three), the minimum capital requirement is 10% to less than 11% of Risk Weighted Asset.
108
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
28. CAPITAL MANAGEMENT (continued)
28. MANAJEMEN MODAL (lanjutan) d.
Untuk profil risiko peringkat 4 (empat) atau 5 (lima), modal minimum terendah yang wajib dimiliki adalah 11% sampai dengan kurang dari 14% dari Aset Tertimbang Menurut Risiko.
d.
For banks with risk profile rating 4 (four) or 5 (five), the minimum capital requirement is 11% to less than 14% of Risk Weighted Asset.
Bank Indonesia berwenang menetapkan modal minimum lebih besar dari modal minimum dalam hal Bank Indonesia menilai suatu bank menghadapi potensi kerugian yang membutuhkan modal lebih besar.
Bank Indonesia is authorised to stipulate minimum capital greater than minimum capital in terms of Bank Indonesia assesses a bank as facing potential losses which requires a larger capital.
Berdasarkan self-assessment Bank, profil risiko Bank dinilai berada pada peringkat 3. Oleh karena itu, Bank berkewajiban untuk memenuhi modal minimum sebesar 10% sampai dengan kurang dari 11%. Pada tanggal 31 Desember 2014, Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank berada pada level di atas modal minimum yang diwajibkan tersebut, yaitu sebesar 44,18%.
Based on its self-assessment, the Bank risk profile is assessed to be in rating 3. Therefore, the Bank is required to provide a minimum capital of 10 % until less than 11 % . As of December 31, 2014, the Bank Capital Adequate Ratio was 44.18%, which was higher than the required minimum provision of capital.
29. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP PEMBAYARAN BANK UMUM
KEWAJIBAN 29. GOVERNMENT GUARANTEES ON THE OBLIGATIONS OF COMMERCIAL BANKS
Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia No.15 tahun 2004 tentang pengakhiran tugas dan pembubaran Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), dinyatakan dalam pasal 8 bahwa dengan diakhirinya tugas dan dibubarkannya BPPN, Program Penjaminan Pemerintah terhadap kewajiban pembayaran bank umum yang semula dilakukan oleh BPPN berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia No.26 tahun 1998 dan Keputusan Presiden Republik Indonesia No.27 tahun 1998, selanjutnya dilaksanakan oleh Menteri Keuangan melalui Unit Pelaksanaan Penjaminan Pemrintah (UP3) sebagaimana diatur oleh Keputusan Presiden Republik Indonesia No.17 tahun 2004, yang diatur lebih lanjut dengan Keputusan Menteri Keuangan No.84/KMK.06/2004 tanggal 27 Pebruari 2004 tentang Perubahan atas Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.179/KMK.017/2000 tentang Syarat, Tatacara dan Ketentuan Pelaksanaan Jaminan Pemerintah terhadap Kewajiban Pembayaran Bank Umum.
109
Based on Article 8 of the Decision No.15 year 2004 of the President of the Republic of Indonesia regrading the termination of the role and winding-up of the Indonesian Bank Restructuring Agency (IBRA), the Government Guarantee Program on the obligations of domestic banks, which was originally handled by IBRA based on the Decisions of the President of the Republic of Indonesia No.26 year 1998 and No.27 year 1998, shall be handled by the Ministry of Finance, specifically by the Goverment Guarantee Implemantation Unit (Unit Pelaksanaan Penjaminan Pemerintah/UP3) as provided in the Decision of the President of the Republic of Indonesia No.17 year 2004, which was futher regulated by the Decision No.84/KMK.06/2004 dated February 27, 2004 of the Ministry of Finance regarding the Amandement of Decision No.179/KMK.017/2000 of the MInistry of Finance of the Term, Implementing Guidelines and Conditions of the Goverment Guarantee on the obligations of commercial banks.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK ANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
29. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP PEMBAYARAN BANK UMUM (lanjutan)
KEWAJIBAN 29. GOVERNMENT GUARANTEES ON THE OBLIGATIONS OF COMMERCIAL BANKS (continued)
Program Penjaminan Pemerintah melalui UP3 telah berakhir pada tanggal 22 September 2005, sebagaimana dinyatakan dalam Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.68/PMK.05/2005 tanggal 10 Agustus 2005 tentang Perhitungan dan Pembayaran Premi Program Penjaminan Terhadap Pembayaran Bank Umum untuk periode 1 Juli sampai 21 September 2005. Sebagai pengganti UP3, Pemerintah telah membentuk Lembaga Independen yaitu Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS). Berdasarkan Undang-Undang No.24 tanggal 22 September 2004 yang berlaku efektif sejak tanggal 22 September 2005, sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Republik Indonesia No.3 (Perppu No. 3/2008) tanggal 13 Oktober 2008, LPS dibentuk untuk menjamin kewajiban tertentu bank-bank umum berdasarkan program penjaminan yang berlaku, yang besaran nilai jaminannya dapat berubah jika memenuhi kriteria tertentu yang berlaku.
The Guarantee Program by the Goverment through UP3 ended on September 22, 2005, as stated in Regulation No.68/PMK.05/2005 dated August 10, 2005 of the Ministry of Finance concerning the Calculation and Payment of Premium on Guarantee Program from Commercial Banks for the period July 1 to September 21, 2005. To replace UP3, the Goverment was formed an independent institution there is the Indonesia Deposit Insurance Corporation (Lembaga Penjaminan Simpanan/LPS). Based on Law No.24 dated September 22, 2004, which was effective on September 22, 2005 and subsequently amended by the Government Regulation-in-Lieuof Law No.3 (Perppu No.3/2008) dated October 13, 2008, LPS was formed to guarantee certain liabilities of commercial banks under the applicable guarantee program, the amount of such guarantee is subject to change if the situation complies with certain valid criteria.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.66 tahun 2008 tanggal 13 Oktober 2008 mengenai Besarnya Nilai Simpanan yang Dijamin Lembaga Penjamin Simpanan, jumlah simpanan yang dijamin LPS adalah simpanan sampai dengan Rp2.000.000.000 untuk per nasabah per bank. Simpanan nasabah dijamin hanya jika suku bunganya sama dengan atau dibawah 7,75% pada tanggal 31 Desember 2014 (2013: 7,25%).
Based on Government Regulation No.66 year 2008 dated October 13, 2008 regarding the Amount of Deposit Guarantee by the Indonesia Deposit Insurance Corporation, the amount of deposit covered by LPS is up to Rp2,000,000,000 per depositor per bank. Customer deposits are covered only if the rate of interest is equal to or below 7.75% as of December 31, 2014 (2013: 7.25%).
Pada tanggal 13 Januari 2009, Pemerintah Republik Indonesia telah mengesahkan Perppu No.3/2008 menjadi Undang-Undang.
On January 13, 2009, the Government of the Republic of Indonesia stipulated Perppu No.3/2008 to become a law.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Bank adalah peserta dari program penjaminan tersebut. Beban premi penjamin selama tahun 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp1.563.253.730 dan Rp1.739.288.802 (Catatan 19).
On December 31, 2014 and 2013, the Bank is a participant of the guarantee program. Deposit guarantee premium in 2014 and 2013 amounted to Rp1,563,253,730 dan Rp1,739,288,802, respectively (Note 19).
110
HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN THIS PAGE IS INTENTIONALLY LEFT BLANK
Laporan Tahunan 2014 2014 Annual Report
KAMI HADIR UNTUK MEWUJUDKAN INKLUSI KEUANGAN WE ARE HERE TO PROVIDE FINANCIAL INCLUSION