KAJlAN KERJASBMA INTI-PLASMA AYAM RAS PETELUR S r u d ~Kasus Pcrusahaan I o r ~B A N P R E S Pcrunggasao B e r g u l ~ r "Bromo"
Oleh
DlAN PURBASARI A .24.0579
SURUSAAI ILMU-ILMU SOSiAL EKONOMI PERTANlAl FAKULTAS PERTANIAN INSTJTUT PERTANIAW BOGOB
199L
RINGKASAN
PURBASARI. Kajian Kerjasama Inti Plasama Ayam
DIAN
Petelur, Studi Kasus
Perusahaan Inti Banpres
Ras
Perunggasan
Bergulir "BromoW (di bawah bimbingan A. M. Saefuddin). Praktek Timur
Lapang
mempunyai
pelaksanaan (2)
di PT. Anputraco Ltd,
tujuan
untuk
Mempelajari
perhitungan
arus
Banpres
kas
realisasi
dari
(3)
Mempelajari
Anputraco
Ltd,
sebagai rekanan
melalui
Mengetahui
analisa
Perunggasan,
Bergulir
kendala-kendala yang
melalui
paket
Banpres
usaha
perkembangan
pelaksanaan
Laporan
Rugi
masih
Jawa
Mempelajari
Bergulir
mekanisme
Bergulir,
Bergulir
f 1)
:
Proyek Bantuan Kredit
Pandaan
Laba,
PT.
Banpres dan
dihadapi
(4)
dalam
pelaksanaan Banpres Bergulir. Proyek pengembangan kerjasama
Banpres Bergulir merupakan salah peternakan
inti
ayam
dan plasma.
ras
melalui
satu
upaya
pendekatan
Berdasarkan Keppres
Nomor
123/B/Tahun 1938, proyek tersebut ditujukan untuk membantu kemandirian peternak unggas, utamanya petani peternak ayam ras petelur di Jawa Timur. PT.
Anputraco Ltd yang mengelola strain
mendapatkan Banpres yang
kepercayaan pemerintah
Bergulir.
memasok
untuk
PT. Anputraco bertindak
segala kebutuhan
Banpres Bergulir yakni
Plasma
ayam
Bromo
pelaksanaan sebagai
peserta
anak ayam BROMO, pakan,BR
inti
proyek
sejumlah obat-obatan ternak.
Inti mempunyai tugas
juga
untuk memasarkan hasil produksi para peternak. Para
peternak penerima paket Banpres
Bergulir
akan
menerima paket kredit senilai Rp 4 921 7 5 0 , O O dalam bentuk paket
ayam
produsen Dengan Banpres Rp 100 nama
petelur.
Peternak
akan
bertindak
selama 2 siklus produksi beternak ayam
sebagai petelur.
bertindak sebagai produsen, para peternak
peserta
hidup
sebesar
Bergulir 000,OO
peternak
penyerahan
akan memperoleh
biaya
setiap bulan dan mempunyai sebesar Rp
produk
berupa
28
678,OO
telur
cicilan pengembalian kredit.
tabungan
per
bulan.
diperhitungkan
atas Dan
sebagai
Harga sarana produksi maupun
hasil produksi dari peternak telah ditetapkan. Dalam pelaksanaan Banpres Bergulir, PT. Anputraco Ltd menanggung tercapainya
resiko kerugian yang diakibatkan karena target produksi.
Sementara
itu,
Bergulir bagi PT. Anputraco Ltd juga memberikan atas peningkatan hasil penjualan perusahaan.
tidak
Banpres sumbangan
W I A N KERJASAMA INTI - PLASMA AYAM RAS PETELUR Studi Kasus Perusahaan Inti BANF'RES Perunggasan Berylir "Bromo"
Oleh
DIAN PURBASARI A 24.0579
Laporan Praktek Lapang Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian Pada
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS JURUSAN ILIKU ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 1991
:
Judul
KAJIAN KERJASAMA INTI PLASMA AYAM PETELUR
(Studi Kasus Perusahaan
RAS Inti
BANPRES Prunggasan Bergulir "Bromo") Nama Mahasiswa
:
DIAN PURBASARI
Nomor Pokok
:
A
Program Studi
:
AGRIBISNIS
24.0579
Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian Dosen Pembimbing,
P
r. Ir. A. M. Saefuddin) 0 345 01-2
Tanggal Lulus :
7 September 1991
NIP.
130 917 918
DENGAN IN1 SAYA MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA
BAHWA
MERUPAKAN
HASIL
LAPORAN
KARYA LAPORAN
PRAKTEL
SAYA
LAPANG INI BENAR-BENAR
SENDIRI
DAN BELUM
PERNAH
DIAJUKAN
PRAKTEK LAPANG DI PERGURUAN TINGGI
SEBAGAI
ATAU
LEMBAGA
LAIN.
BOGOR,
JULI 1991
DIAN PURBASARI
RIWAYAT HIDUP Penulis Wonosobo,
lahir
sebagai
pada
tanggal
16
Pebruari
-
Drh.
Amin
Tahun 1975 penulis memasuki pendidikan Sekolah
Dasar
Soewito (Alm)
-
putra kelima dari ayah
di
1969
dan ibu
-
Detty Dharmawati.
dan
tamat tahun 1981 dari Sekolah Dasar Negeri Halimun
di
Bandung.
Tingkat
Menamatkan
Pertama
pendidikan
Sekolah
tahun 1984 di SMP Negeri
IV
V
Lanjutan Bogor
dan
pendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas tahun 1987 di SMA Negeri I1 Bogor. Memasuki tahun (PMDK).
Institut Pertanian Bogor pada
bulan
1987 melalui jalur Penelusuran Minat dan
Kemampuan
Tahun 1988 terdaftar di Jurusan Ilmu-ilmu
Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian.
Juni
Sosial
KATA PENGANTAR
Dengan ini,
selesainya penyusunan Laporan Praktek
penulis
memperoleh Ilmu-ilmu
dapat memenuhi
gelar Sosial
Sarjana Ekonomi
Institut Pertanian Bogor.
salah
satu
Pertanian
Pertanian Untuk itu,
Lapang
syarat
pada
untuk
Jurusan
Fakultas Pertanian penulis
panjatkan
puji syukur kehadirat Allah swt. 2Pada
kesempatan ini, penulis sampaikan terima
kasih
kepada : 1.
Bapak Dr.
Ir.
A. M. Saefuddin, selaku dosen
pembim-
bing dalam penulisan Laporan Praktek Lapang atas saran dan
bimbingan
selama
penyusunan
Laporan
Praktek
Lapang, 2.
Direksi yang
PT.
ANPUTRACO Ltd dan
telah membantu dan membimbing
data-data yang diperlukan dalam 3.
Semua
seluruh
karyawannya,
dalam
memperoleh
praktek lapang,
pihak yang telah memeberikan dorongan
semangat
dan pengertian. Penulis menyadari tulisan ini belum sempurna.
Namun,
penulis harapkan semoga tulisan ini bermanfaat.
Bogor,
Juli 1991
Penulis
DAFTAR IS1 halaman
....................................... KATA PENGANTAR .................................. DAFTAR TABEL .................................... DAFTAR GAMBAR ................................... DAFTAR LAMPIRAN ................................. PENDAHULUAN ..................................... Latar Belakang ............................. Tujuan dan Kegunaan ........................ RINGKASAN
iii vi vii viii 1 1 6
..................................... PEMIKIRAN ..............................
10
..........................
10
............
10
Metode KERANGKA
i
Kerangka Teoritis
sistem Agribisnis Ayam Ras
....................... Kerangka Analisa ........................... Analisa Laporan Keuangan .............. Perhitungan Arus Kas .................. GAMBARAN UMUM KREDIT BERGULIR PERUNGGASAN ....... Pola Usaha ................................. Pengertian ............................ Inti dan Plasma ....................... Kerjasama Inti Plasma ................. Pola Operasional ........................... Lokasi dan Pola Produksi ............... Kegiatan Operasional ................... Pengorganisasian ...................... Aspek Finansial
7
13 14 14 16 18 18 18 19 22 23 23 25 26
............................ Perusahaan Inti ...............
HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum
Sistem Kerjasama Banpres Bergulir "Bromon
..
............. Ras Petelur ..........
Pengadaan Sarana Produksi Usahaternak Ayam
Pemasaran Hasil Produksi Proyeksi Cash Flow
..............
....................
Realisasi Paket Banpres Bergulir Perunggasan
.................................... Analisa Laporan Laba Rugi .................. Analisa Komparatif .................... "Bromo"
Analisa Persentasi Vertikal Rasio Rentabilitas KESIMPULAN DAN SARAN
...........
....................
............................
................................. Saran ...................................... DAFTAR PUSTAKA .................................. LAMPIRAN ........................................ Kesimpulan
halaman 1.
2. 3. 4.
5.
6. 7.
8.
Perkembangan Populasi Ayam Petelur dan Ayam Pedaging di Indonesia (1985-1989)
...... Produksi Jenis Ternak Unggas (1984-1988) .... Proyeksi Cash Flow ..........................
39
Realisasi Paket Bantuan Kredit Bergulir Perunggasan
.................................
42
Produksi Telur Ayam Ras Paket Banpres Bergulir Perunggasan ........................
43
Produksi Ayam Afkir Paket Banpres Bergulir Perunggasan
43
Laporan Rugi Laba Perusahaan Inti Proyek Banpres Bergulir "BromoN ....................
49
.................................
10.
3
Analisa Komparatif Atas Laporan Rugi Laba (1987-1990)
9.
2
.................................
51
Analisa Persentasi Vertikal Atas Penjualan Laporan Rugi Laba (1987-2990)
54
Hasil Analisa Rasio Rentabilitas'Laporan Rugi Laba (1987-1990)
55
..............
.......................
Gambar
halaman
Teks 1.
Mekanisme Proyek Bantuan Kredit Bergulir Perunggasan vBromov
.........................
vii
22
Lampiran
halaman
gg&
....
60
.................................
63
1.
Surat Keputusan Presiden Nomor 123/B/1988
2.
BROMO Bibit Ayam Galur Murni Satu-satunya di Indonesia
3.
Perhitungan Usahaternak Ayam Paket Banpres Bergulir Peternak Kasus di Kabupaten Blitar
viii
..
69
AN
PEND
Latar Belakang Pembangunan dan
sasaran
Sub Sektor Peternakan mempunyai
yang
sejalan dengan
arahan
tujuan
yang
telah
ditetapkan oleh GBHN, sektor dan sektoral selama Repelita V.
Tujuan
pada
tiga
yaitu
umum Pembangunan Peternakan sasaran sejalan dengan
sasaran pemerataan melalui
adalah
Trilogi
mengarah
Pembangunan,
konsumsi, kesempatan
kerja, pendapatan, sasaran pertumbuhan melalui peningkatan produksi
peternakan
dan- sasaran
stabilitas
sumberdaya alam, tenaga, modal dan
pemanfaatan
secara optimal.
melalui teknologi
Dalam pelaksanaan pembangunan
Peternakan
perhatian khusus diberikan kepada pengembangan
peternakan
rakyat yang
merupakan
bagian
terbesar dari
peternak
Indonesia, meningkatkan peranan koperasi dan keikutsertaan usaha swasta (Direktorat Jendral Peternakan, 1990). Di dengan
antara
jenis peternakan
pesat
adalah
usaha
yang
telah
berkembang
perunggasan,
khususnya yang
mulai
diperkenalkan sekitar tahun enampuluhan, memasuki
tahun
peternakan
kedua
ayam
Pelita
menggembirakan.
ras.
Peternakan ayam
IV menunjukan
adanya
ras
titik
cerah
yang
Peningkatan populasi terjadi sangat pesat
seperti dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini :
Tabel 1.
Perkembangan Populasi Ayam Petelur dan Ayam Pedaging di Indonesia Tahun 1985 - 1989 .(000 ekor)
Populasi
1985
1986
1987
1988
1989
31785
30688
39968
38413
41163
143657
173795
218183
227644
285409
Ayam Petelur Ayam Pedaging Sumber :
Buku Statistik Peternakan, 1990.
Dengan persentase kenaikan rata-rata untuk ayam ras petelur sebesar 7,16 % dan ayam ras pedaging 24,71 % pada tahun 1988
-
Dalam dijumpai besar.
peternakan
ayam
peternakan
ras dengan
telah
skala kecil
banyak
perusahaan juga
Dengan keunggulan-keunggulan peternakan
yang
memadai
usaha
samping peternak-peternak
bertambah. ras
1989.
pengelolaan
Di
periode
dapat telah
mengusahakan
memberikan
keuntungan-keuntungan
mendorong
secara
peternakan
ayam ras.
perorangan Tercakup
terus ayam yang untuk
didalamnya
perkembangan usaha industri.perunggasan,seperti
industri
makanan ternak dan obat-obatan. Sejalan peternakan mengalami produksi ras.
dengan
perkembangan
ayam, maka peningkatan.
produksi
usaha
yang
Pada Tabel
2
dan
populasi
dihasilkan terlihat
juga
keadaan
jenis ternak unggas yang mencakup produksi
ayam
Tabel 2.
-
Produksi Jenis Ternak Unggas Tahun 1984
Uraian
1984
1985
178,9
178,O
Ayam Ras Petelur
12,2
Ayam Ras Pedaging Itik
,1986
1988
1987
1988
177,s
180,6
196,l
15,s
16,O
16,5
15,9
78,5
144,5
139,5
174,6
181,7
10,l
9,9
10,3
10,7
10,4
65,9
65,4
69,5
70,7
76,s
207,3
227,2
250,7
259,O
248,9
92,l
77,3
117,O
121,s
117,4
Daging (000 Ton)
-
Ayam Buras
-
Telur (000 Ton)
-
Ayam Buras Ayam Petelur Itik
Sumber: Buku Statistik Peternakan, 1990 Walaupun secara kuantitatif, perkembangan unggas telah mengalami peningkatan yang tetapi dalam Yaw
peternakan
sangat pesat,
perjalannya mengalami persoalan-persoalan
menimbulkan
situasi
tidak
Permasalahan yang dihadapi, antara lain :
menguntungkan. Fluktuasi
(1)
harga produk ternak (daging dan telur) yang tidak seimbang dengan harga
sarana produksi, (2) Kenaikan
harga
kelancaran sediaan sarana produksi atau bahan baku produksi peternakan
dalam pan
Indonesia, 1987).
kaitannya dengan
sarana
kelangsungan
peningkatan pendapatan rakyat
atau
usaha
(Poultry
Untuk mengupayakan stabilitas harga dan antara
penawaran
dan
permintaan
keseimbangan
(baik untuk
produksi peternakan maupun untuk komoditi hasil peternakan
unggas), hasil
pemasaran
serta
usaha
para
untuk
usahatani
menjamin
peternak
sarana
kelancaran
guna
memperoleh
pendapatan untuk peningkatan kesejahteraan, dapat kan
dengan
pendekatan Agribisnis.
dilaku-
Dengan mengupayakan
keterkaitan yang serasi antara subsistem pengadaan peoduksi
peternakan
-
-
subsistem usahaternak
sarana
subsistem
pengolahan dan pemasaran (Poultry Indonesia, 1987). Dalam
rangka memasuki tahapan proses
lepas
landas
Pelita VI nanti Pembangunan Pertanian mempersiapkan
pada
kondisi yang Peternakan.
tangguh termasuk
didalamnya
Sub
Sektor
Oleh karena itu dalam sisa waktu Pelita V ini
pembangunanpeternakan memantapkan kerangka
lepas
landas
dengan upaya yang sungguh-sungguh sebagai prasyarat landas. adalah
Tercakup dalam kondisi peternakan
yang
ketangguhan aparatur peternakan, petani
lepas
tangguh
peternak,
kelembagaan ekonomi dan kelembagaan sosial pendukungnya. Berkaitan
dengan upaya yang mengarah kepada kondisi
peternakan
yang
pemerintah
telah
tangguh khususnya peternakan menempuh berbagai
ayam
kebijakan.
ras,
Dimulai
dengan proyek BIMAS Ayam, dilanjutkan dengan INMAS, lebih ditata
dengan
didukung
Keppres Nomor 50 Tahun 1981
dengan
Pola PIR
Perunggasan.
dan
akhirnya
Dengan Keppres
Nomor 50 Tahun 1981 kemudian disempurnakan menjadi Keppres
Nomor
Tahun 1990 yang
22
bertujuan
meningkatkan
peternakan rakyat, perorangan atau kelompok yang
usaha
mengarah
kepada koperasi. Dan dalam kebijakan tersebut pemerintah mewajibkan
kepada perusahaan perunggasanyang besar,
baik
swasta yang PMDN maupun PMA berperan sebagai INTI (Poultry Indonesia, 1991)
.
Proyek Bantuan Kredit Bergulir Perunggasan merupakan salah satu upaya pengembangan peternakan ayam ras melalui pendekatan kerjasam inti dan plasama.
Berdasarkan Keppres
123/B/Tahun 1988 proyek tersebut ditujukan
Nomor
membantu
kemandirian peternak unggas,
utamanya
untuk
peternak
ayam ras petelur di Jawa Timur. Adapun
yang
melandasi
dikeluarkannya
kebijakan
tersebut oleh pemerintah adalah kondisi usaha perunggasan, khususnya
ayam
ras petelur, yang
tidak
menentu.
1985, usaha perunggasan mengalami masa yang
tahun
iflemprihatinkan. telur, rendah Keadaan
Yaitu harga jual hasil produksi
dan tidak dapat menutupi
tersebut mengakibatkan
tidak
biaya
Pada paling
seperti
produksi.
sedikit
petani
peternak kecil yang terpaksa harus menghadapi kerugian. Pelaksanaan Proyek pemerintah resmi. ayam
kepada
PT.
Banpres Anputraco
Bergulir Ltd,
dipercayakan
sebagai pemasok
Paket Banpres Perunggasan terdiri dari 1000
ekor
petelur dengan kwalitas tinggi, makanan ayam, obat-
obatan
dan vaksin yang didistribusikan kepada 100 petani
pada tahun 1988 dan dengan target 300 keluarga di berbagai
daerah.
Dalam ha1 ini PT. Anputraco Ltd bertindak sebagai
INTI dan para peternak penerima paket di daerah Blitar,
Kediri
Kabupaten
peternak
dan Nganjuk sebanyak 100
untuk
tahap pertama sebagai Plasma. Sebagai suatu program pemerintah di bidang peternakan ayam ras dengan sistem pelaksanaan yang masih relatif baru dengan kemitraan swasta, maka sangat menarik untuk diketahui
lebih
jauh.
dapatmengetahui
Dalam
ha1
bagaimana
ini
antara
pelaksanaan
lain
untuk
proyek
Banpres
Bergulir di lapang, tinjauan terhadap INTI sebagai rekanan pelaksana
proyek
serta mengetahui
kendala-kendala yang
dihadapi dalam pelaksanaannya. Tujuan dan Kegunaan Berdasarkan telah
latar
diuraikan
di
belakang
atas,
maka
dan
permasalahan
praktek
lapang
yang yang
dilakukan mempunyai tujuan untuk : 1. Mempelajari
Bergulir
pelaksanaan
Proyek
Bantuan
Perunggasan di Jawa Timur,
Kredit
berdasarkan
Keppres Nomor 123/B/Tahun 1988. 2.
Mempelajari dalam
mekanisme
pelaksanaan
kerjasama
Banpres
yang
terjadi
Bergulir
melalui
perhitungan arus kas dari realisasi paket Banpres Bergulir 3.
Perunggasan.
Mempelajari Ltd,
perkembangan
usaha
sebagai rekanan pelaksana
PT.
Anputraco
pengadaan
paket
Banpres
Bergulir dengan melakukan
analisa
atas
Laporan Keuangan Perusahaan. Mengetahui kendala-kendala yang
4.
dihadapi dalam
pelaksanaan Banpres Bergulir Perunggasan nBromou. Hasil penelitian ternak
penelitian ini diharapkan dapat berguna
untuk
selanjutnya dalam
usaha
ayam
usaha
ras, khususnya ayam
pengembangan
ras petelur.
penulis, penelitian ini merupakan latihan dan
Bagi
penerapan
dari berbagai mata kuliah yang diperoleh, khususnya dalam bidang Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian.
Penentuan Lokasi Pemilihan lokasi praktek lapang di PT. Anputraco Ltd, Pandaan Jawa Timur dilakukan secara sengaja. Dimana PT. Anputraco yang mengelola peternakan strain ayam BROMO merupakan murni
satu-satunya perusahaan pembibitan
adalah
rekanan pelaksana pengadaan
ayam
paket
dan
galur
Banpres
Bergulir Perunggasan Jawa Timur. Penqumpulan Data Penelitian ini mempergunakan data primer sekunder.
Data
data
primer diperoleh dari hasil wawancara
langsung dengan pihak PT. Anputraco Ltd.
Data
diperoleh melalui
wawancara
peternak
paket Banpres Bergulir
binaan
dan
penerima
langsung dengan
PT. Anpu-traco Ltd yang berada di
dan
sekunder beberapa peternak
sekitar
lokasi
perusahaan
serta ins-tansi-instansi yang
terkait dengan
masalah yang diteliti. Jenis Data Jenis-jenis data yang diperlukan dalam praktek lapang ini mencakup 4 bagian utama, yaitu : I. '
Surat Keputusan Presiden R.I. Nomor 123/B/Tahun 1988 dan Bantuan
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Proyek
Kredit .Bergulir Perunggasan
(lihat
Lampiran 1). 11.
Keadaan Umum PT. Anputraco Ltd, untuk mendapatkan gambaran sebagai Inti dalam
pelaksanaan
Banpres Bergulir. 111.
Laporan periode
Tahunan Keuangan Tahun 1987-1990.
Perusahaan
Di mana
dalam melihat
perkembangan dari
dengan
Proyek
adanya
Banpres
untuk
diperlukan perusahaan
Bergulir
yang
pelaksanaannya dimulai pada tahun 1988/1989. IV.
Laporan
realisasi paket
Perunggasan,
Banpres
terutama untuk
Bergulir
realisasi tahap
yang pertama sebanyak 100 paket. Penaolahan dan Analisa Data Pengolahan
dan
analisa
data
dilakukan
dengan
mempergunakan metode tabulasi langsung, di mana data
yang
diperoleh ditabulasikan ke dalam kerangka tabel yang telah dipersiapkan.
Teknik
yang
dipergunakan untuk
analisa
Keuangan
adalah analisa Komparatif, analisa
Vertikal
dengan data
perhitungan.
Selain
pada
tahun
1987
itu digunakan
juga
Laporan
Persentasi
sebagai
dasar
analisa Rasio
Rentabilitas yang mencakup Net Margin Ratio, Gross Margin Ratio dan Operating Ratio. realisasi proyek
dari
Sedangkan perhitungan arus kas Banpres
Bergulir
Perunggasan
dilakukan perhitungan atas penerimaan dan pengeluaran. Pengolahan data mempergunakan kalkulatro sebagai alat bantu
perhitungan.
Hasil
analisa
tersebut
kemudian
disajikan secara deskriptif dengan gambar dan tabulasi.
Kerangka Teoritis Sistem Aqribisnis Avam Ras Dalam perkembangan pertanian menuju agribisnis telah terjadi spesialisasi fungsional yang meliputi kegiatan usaha
yang berhubungan
langsung dengan bidang pertanian.
seluruh
langsung maupun
tidak
Secara keseluruhan ha1
tersebut merupakan sistem wagribisnisw (Sinaga, 1990). Berdasarkan keterkaitan terhadap
sektor
industri,
agribisnis mencakup seluruh kegiatan di sektor pertanian dan
sebagian kegiatan di sektor industri yaitu
industri
hulu yang menghasilkan sarana produksi dan industri hilir yang mengolah secara
umum
hasil- hasil pertanian. agribisnis dapat diabagi
subsistem, yaitu subsistem
Dengan
menjadi
subsistem input sarana
:
usahatani
(farming) dan
demikian tiga
produksi,
subsistem
output
(pengelolaan pasca panen dan pemasaran). Masing-masing
subsistem dalam
sistem
agribisnis
tersebut saling keterkaitan satu dengan yang lain.
Adanya
ketergantungan tersebut memerlukan kerjasama yang
saling
menunjang.
Kegagalan pada salah
satu
subsistem dapat
mempengaruhi kelancaran keseluruhan sistem. Pelaku
dari
subsistem-subsistem
merupakan
satu badan
secara integral
merupakan
badan-badan yang
tersebut atau
dapat
dapat
terpisah, di mana
pula
setiap
subsistem tersebut menunjukkan karakteristik
hubungan
antara biaya persatuan output dengan skala usaha tertentu. Kebijakan pertanian dengan
pola
kerjasama Inti-Plasma
di
sektor
secara luas mendasarkan kepada hubungan biaya
skala usaha tersebut dalam
efisiensi. nasional dan
rangka meningkatkan
sekaligus mencapai
pendapatan melalui kesempatan berusaha.
pemerataan
Dengan demikian
setiap subsistem komponen agribisnis dapat
dikelompokan
dalam hubungan yang berfungsi sebagai Inti dan Plasma. Pola kerjasam
inti dan
plasma
tetap mengikutsertakan para petani keluarga. telah
memungkinkan untuk dengan
skala usaha
Demikian pula dalam usaha peternakan ayam
banyak kebijakan pemerintah yang
berkenaan
ras
dengan
pola kerjasama tersebut, yang mengingat peternakan rakyat merupaka sebagian besar peternakan di Indonesia. susbsistem,
Sistem Agribisnis Ayam Ras mencakup tiga yang
berhubungan
penyediaan
secara integrasi vertikal
sarana produksi
sampai
mulai
dengan
dari
pemasaran
produksi usahaternak. 1.
Subsistem Pengadaan Sarana Produksi Ternak. Sarana produksi yang dimaksud meliputi
bibit
ayam
(DOC), makanan ternak, obat-obatan dan alat- alat.
Sehubungan dengan Banpres Bergulir Perunggasan, maka kegiatan ini diserahkan kepada PT. Anputraco sebagai pihak inti.
PT.
Anputraco Ltd
merupakan rekanan
pelaksana
pengadaan, penyerahan/penyaluran paket ayam petelur
yang
terdiri
dari
bibit BROMO, pakan BROMO, obat-obatan
dan
vaksin yang sesuai dengan ketentuan. 2.
Subsistem Usahaternak subsistem usahaternak
memelihara
ayam
ayam
ras meliputi
ras dari umur satu hari
tercakup didalamnya pemberian makanan,
kegiatan
sampai panen,
obat-obatan
dan
pemeliharaan. Sesuai dengan Keppres Nomor 123/B/Tahun merupakan
landasan pelaksanaan proyek
1988
yang
Banpres Bergulir,
kegiatan subsistem ini diserahkan kepada peternak penerima paket ayam petelur Banpres Bergulir. 3.
Subsistem Tataniaga Pada
kegiatan distri-
subsistem tataniaga mencakup
busi , pengolahan dan pengumpulan Pemasaran
hasil
produksi
. usahaternak
merupakan
mata
peternak
kecil, sehingga mengalami kegagalan
Melalui
rantai yang lemah
ayam
Banpres Bergulir, pemasaran
membentuk
kerjasama inti dan
penerima
paket
produksi
bagi
sebagian besar usaha.
dilakukan
plasma.
ras
Para
dengan peternak
Banpres Bergulir menyerahkan
seluruh
usahaternak ayam petelur (telur dan ayam
afkir)
kepada PT. Anputraco Ltd melalui kantor-kantor perwakilan setempat dengan men jaga plasma.
harga
jual tertentu.
kemantapan usaha
dan
Dengan
pendapatan
demikian peternak
A s ~ e kginansial Akuntansi dalam
suatu perusahaan mempunyai
fungsi
untuk mencatat transaksi-transaksi yang terjadi dan akibat dari transaksi-transaksi tersebut terhadap Aktiva, Hutang, Modal dan Biaya-biaya dalam perusahaan yang
bersangkutan.
Proses akuntansi tersebut dilakukan atas dasar prinsipprinsip
akuntansi yang
tersebut
mencakup
asumsi-asumsi pendapat
dan
lazim.
Dalam
fakta-fakta,
prinsip-prinsip
kebiasaan-kebiasaan,
juga taksiran-taksiran
pribadi seseorang.
berdasarkan
Akhir dari proses
akuntansi
adalah penyajian laporan atas transaksi yang terjadi pada perusahaan, yang mana disebut sebagai Laporan Keuangan
.
(Firdaus, 1986) Atas penilaian, dalam
Laporan Keuangan
tersebut dapat
dilakukan
interpretasi serta dapat merupakan
pengelolaan perusahaan.
kepentingan dari
Dalam
pedoman
akuntansi mencakup
berbagai pihak, maka
interpretsi
laporan keuangan akan disesuaikan dengan pihak
atas yang
bersangkutan. Laporan Keuangan dapat dibuat oleh manejemen perusahaan atau oleh pihak-pihak di luar perusahaan.
dalam Dan
masing-masing sehingga faktor subjektifitas memepengaruhi sifat dan isi laporan yang dihasilkan. Bentuk tetapi yang
dari
Laporan Keuangan
banyak
sekali akan
utama adalah Neraca dan Laporan Rugi
Laba.
Neraca adalah suatu daftar sistematis yang memberi laporan
tentang Kekayaan, Hutang, dan Modal suatu perusahaan suatu tanggal
tertentu.
catatan
suatu
yang
Dan Laporan
disusun
Rugi
secara
Laba
pada
adalah
sistematis tentang
Penghasilan, Biaya dan RuyiILaba yang diperoleh perusahaan dalam periode tertentu (Firdaus, 1986). Pada dasarnya analisa yang dilakukan terhadap Laporan Keuangan
berguna untuk mengetahui kondisi keuangan
perusahaan. diketahui
Dengan posisi
menganalisa
keuangan
suatu
Neraca
akan
suatu dapat
perusahaan, sedangkan
dengan melakukan analisa atas Laporan ~ u g iLaba akan dapat diketahui
tentang
hasil
dan
perkembangan
usaha
suatu
perusahaan. Kerangka Analisa Analisa LaDoran Keuanqan Analisa Laporan Keuangan merupakan salah satu spesialisasi
pekerjaan
mengkhususkan
dalam
di
bidang
pelaksanaan
bentuk
akuntansi
Yang
interpretasi
laporan
keuanyan perusahaan untuk menilai suatu perusahaan ha1
kemampuan
Analisa
dapat
bertahan
hidup
terus
dilakukan baik terhadap
dan
dalam
berkembang.
Neraca
dan
atau
Laporan Rugi Laba. Berdasarkan tujuan penelitian, terhadap
Laporan
analisa
Rugi Laba PT. Anputraco
dilakukan
Ltd,
sebagai
rekananpelaksana proyek Banpres Bergulir.
Analisa
atas
Laporan
dengan
cara
Rugi
Laba
tersebut
dilakuka
memebandingkan perubahan antara pos-pos dalam Laporan Rugi Laba dalam periode berurutan. Dalam digunakan
laporan untuk
analisa dasar
pertimbanqan
:
beberapa Data
(1)
tahun
dapat
pada
tahun
pertama sebagai dasar perhitungan atau (2) Data pada
satu
tahun di muka sebagai pertimbangan. Teknik
analisa yang dipergunakan dalam
menganalisa
Laporan Rugi Laba adalah : 1.
Analisa Komparatif Pada
analisa komparatif akan membandingkan
keuangan
dari
demikian
beberapa
dapat
terjadi,
periode
melihat
data-data
berurutan.
Dengan
perubahan-perubahan
yang
baik perubahan yang menguntungkan atau
merugikan.
Dalam
analisa komparatif
ini
yang
digunakan
teknik analisa Naik-Turun dengan data pada tahun
1987
sebaqai dasar perhitunqan. 2.
Analisa Persentasi Vertikal Dalam
analisa persentasi vertikal melihat
persentasi
dari masinq-masinq pos jika dibandingkan denqan
suatu
jumlah
untuk
tertentu.
menilai
Di mana dasar yang digunakan
masing-masing pos dalam
Laporan
Rugi
Laba
adalah Hasil Penjualan Bersih. 3.
Analisa Rasio Rentabilitas Rentabiltas
adalah kemampuan perusahaan
hasilkan
laba
dalam
suatu periode
beberapa
cara
untuk menghitung
untuk
meng-
tertentu.
Ada
rentabilitas, namun
cara yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a.
Net Margin Ratio Adalah
rasio yang
menunjukkan
perbandingan
antara,
-
LABA KOTOR
BIAYA KOTOR
x
100 %
PENJUALAN NETT0
b.
Gross Margin Ratio Gross
laba
Margin
Ratio adalah
perbandingan
antara
kotor dengan penjualan bersih pada periode
yang
bersangkutan.
-
PENJUALAN NETT0
HARGA POKOK PENJUALAN
x 100%
PENJUALAN NETT0 c.
Operating Ratio Adalah
rasio
yang
menunjukkan
perbandingan
antara, HARGA POKOK PENJUALAN
+
BIAYA OPERAS1
x
100%
PENJUALAN NETT0 Perhitunaan Arus Kas PT.
Anputraco
pelaksanaan
Ltd,
merupakan
Banpres Bergulir.
Dalam
pihak
inti
peranannya
dalam sebagai
rekanan pelaksana paket ayam petelur, ada dua fungsi utama Yan9
dikelola.
Pertama,
penyerahan/penyaluran paket bibit ayam (DOC), makanan
dalam
pengadaan
ayam petelur
dan
yang
mencakup
ayam, obat-obatan dan
vitamin.
Kedua,
dalam
usahaternak
pemasaran
ayam
dari
seluruh hasil
petelur para peternak
produksi
penerima
paket,
seperti telur dan ayam afkir. Berdasarkan ha1 tersebut, berarti ada sisi penerimaan dan
sisi pengeluaran di pihak lain.
produksi
yang
diserahkan kepada
Adapun harga
penerima
paket
sarana maupun
harga beli atas hasil produksi dari peternak sesuai dengan ketentuan.
Dengan melakukan perhitungan
pengeluaran
sesuai
Bergulir
dapat
diterima
oleh
pelaksanaan Timur
.
realisasi pelaksanaan
diketahui keuntungan atau PT.
Anputraco
Ltd
penerimaan paket
Banpres
kerugian
selaku
INTI
proyek Banpres Bergulir Perunggasan
dan
di
yang dalam Jawa
KREDIT .BERGULIR PERrnGGASAN Bantuan berdasarkan
Kredit
Bergulir
Perunggasan
dilaksanakan
kepada Surat Keputusan Presiden R.
Nomor
I.
105/B/Tahun 1988 yang kemudian disesuaikan dengan Keppres Nomor
123/B/Tahun 1988.
Proyek tersebut merupakan
dalam mempercepat proses kemandirian para petani ayam
ras petelur sehingga tercapai daya guna
tinggi
peternak lebih
yang
.
Tujuan (1)
usaha
dari Proyek Banpres Bergulir tersebut
membantu para
peternak
petani
peternak
unggas,
adalah
utamanya
ayam ras petelur yang mengalami kesulitan dana
untuk mengembangkan usaha, (2) memantapkan pemasaran telur ayam ras, dan (3) meningkatkan pendapatan petani peternak. Adapun ras
yang menjadi sasaran adalah petani
petelur
yang
mengalami
kesulitan
peternak
ayam
dana
untuk
Proyek Banpres Bergulir Perunggasan merupakan
bentuk
mengembangkan usahanya. Pola Usaha Pencrertian
pembinaan usaha petani peternak ayam ras petelur
melalui
pemberian bantuan paket ayam petelur kepada peternak
yang
mengalami kesulitan dana untuk mengembangkan usahanya yang secara bertahap akan ditingkatkan menjadi peternak mandiri dan juga menggulirkannya kepada peternak lainnya.
Inti dan Plasma Berdasarkan pengertian di atas memperlihatkan adanya dua
peranan
Bergulir,
yang menunjang
yaitu
pelaksanaan
INTI dan PLASMA.
Dalam
proyek ha1
Banpres ini yang
menjadi Inti adalah PT. Anputraco Ltd yang telah mendapat kepercayaan dari pemerintah sebagai pemasok
resmi.
Dan
yang menjadi Plasma adalah para peternak ayam ras di
Jawa
Timur, khususnya daerah Nganjuk
Kabupaten
Blitar, Kediri
dan
.
(1) I N T I
Pelaksanaan pengadaan dan penyerahan/penyaluran paket ayam
petelur
dilaksanakan oleh PT. Anputraco
mengelola bibit ayam strain BROMO. dikenal
pula
dengan nama
Ltd, yang
Karena itu proyek
Proyek
Banpres
ini
Bergulir
Perunggasan uBromon. Fungsi-fungsi yang dilaksanakan oleh
PT.
Anputraco
Ltd sebagai rekanan pelaksana paket ayam petelur, adalah : a.
Menyediakan peternakan
dan menyalurkan
sarana
produksi
(sapronak) kepada peternak
Banpres Bergulir dengan jumlah, harga
peserta
dan
sesuai ketentuan dalam paket, sampai di
mutu
lokasi
peternak. b.
Memberikan bimbingan teknis kepada para
peternak
penerima paket ayam petelur Banpres. c.
Menerima
seluruh hasil produksi (telur dan
afkir) dengan harga di lokasi peternak kesepakatan
ayam
sesuai
d.
Membuat
perjanjian
kerjasama
dengan
peternak paket
penerima paket dan berita acara penerimaan Banpres Kredit Bergulir Perunggasan. (2)
PETERNAK PENERIMA PAKET
Para
peternak penerima paket Banpres
ditetapkan bersama menjadi
Satuan Tugas
oleh
dengan
pihak
peternak
di
Tingkat
PT. Anputraco
peserta
diseleksi
proyek
Ltd.
I1
setempat
Adapun
Banpres
dan
yang
Bergulir
Perunggasan, adalah : a.
Peternak ayam ras petelur yang mempunyai dengan
kandang
peralatannya yang berkapasitas 1000
ekor
ayam petelur. b.
Kondisi
usahaternak yang terhenti karena
keku-
rangan dana.
c.
Mempunyai ketrampilan dalam mengelola usahaternak ayam ras petelur.
d.
Tidak mempunyai BIMAS Ayam
tunggakan baik terhadap
Keppres Nomor 50 Tahun
proyek
1981 maupun
pihak lainnya (Poultry shop). e.
Bukan Pegawai Negeri atau ABRI yang masih aktif.
f.
Bersedia mematuhisemua peraturan yang ditetapkan.
g.
Menandatangani
Surat Perjanjian Kerjasama Paket
Banpres Kredit Bergulir Perunggasan. Selanjutnya para peternak paket membentuk wadah peternak 10
-
kelompok
dengan jumlah anggota setiap kelompoknya
30 orang dan satu orang
ketua kelompok.
adalah
~ungsi-fungsi yang menjadi tugas dan kewajiban para peternak
penerima
paket
Bantuan
Kredit
Bergulir
Perunggasan, adalah : a.
Menerima komponen paket yang terdiri dari
bibit,
pakan dan obat-obatan. b.
Memelihara ayam ras petelur yang disalurkan Anputraco Ltd dengan
PT.
sebaik-baiknya
oleh
sesuai
dengan petunjuk teknis yang diberikan oleh Anputraco
Ltd
PT.
dan pengawasan/bimbingan teknis
Satuan Tugas Tingkat 11. c.
Melaporkan secepatnya melalui ketua kelompok bila terjadi kasus penyakit, penurunan
produksi
sebagainya. d.
dan
.
Menyerahkan
semua hasil
produksinya yang berupa
telur
ayam
dari peternak
dan
afkir
sesuai
kesepakatan. e.
Menerima biaya hidup dari hasil penyerahan ke
PT. Anputraco Ltd setelah dikurangi
biaya
produksi dan angsuran dana
telur dengan
Banpres yang
harus dikembangkan dan tabungan. f.
Menyimpan
sebagian dari biaya
hidup
tabungan di Tabanas atas nama peternak pada Pemerintah yang dikoordinir oleh
dalam Bank
PT. Anputraco
Ltd sebagai penyimpan buku tabungan.
Keriasama Inti-Plasma Kerjasama peternak
antara
penerima
Perunggasan
Paket
diatur
terciptanya kondisi bertahap
akan
PT.
Anputraco Bantuan
Ltd
Kredit
'dalam perjanjian
ayam
para
Bergulir
yang
saling menguntungkan
terbentuk usahaternak
dengan
menjamin
serta
secara
petelur
yang
mandiri. Bagan mekanisme
kerjasama dalam pelaksanaan Bantuan
Kredit Bergulir Perunggasan dapat dilihat dalam Gambar 1. Gambar 1.
I
Mekanisme Kerjasama Bergulir "Bromo"
Peternak Mandiri
Banpres
Perunggasan
1
A
Peternak Calon
BANPRES
PT.ANPUTRAC0
I Peserta Banpres
Sumber : Anputraco, 1991.
4
Dalam ha1
ini pemerintah
Banpres Bergulir
sebesar Rp
menyediakan
4 921 7 5 0 , O O
dana
proyek
untuk
setiap
paket.
PT. Anputraco Ltd mengajukan kebutuhan dana
kredit
secara bertahap kepada pimpinan
Bergulir Tingkat I Jawa Timur. proyek ayam
Proyek
paket
Banpres
Sebagai rekanan pelaksana
Banpres Bergulir, PT. Anputraco menyerahkan
petelur
yang meliputi DOC, Pakan, obat-obatan dan
biaya hidup kepada peternak. Banpres
paket
Bergulir
Selanjutnya peternak peserta
akan melaksanakan
kegiatan
usaha
peternakan ayam ras petelur selama 2 periode beternak ayam petelur. telur
Hasil produksi usahaternak ayam petelur
konsumsi dan
Anputraco
sebagai
ayam
afkir diserahkan kepada
Inti yang
pengembalian kredit Banpres peternak setiap peternak
berupa
diperhitungkan
Bergulir.
sebagai
Sementara
itu
akan mendapatkan biaya hidup dan tabungan untuk
bulan
mulai produksi sesuai ketentuan.
melaksanakan kegiatan produksi selama 2
Setelah periode
beternak ayam petelur akan menjadi peternak mandiri. pengembalian dana dari peternak setelah memenuhi dana
PT.
yang cukup untuk digulirkan, maka
Dan jumlah
perguliran
dapat
dilakukan kepada peternak lain untuk dapat menjadi peternak peserta Banpres Bergulir. Pola Operasional Lokasi dan Pola Produksi Proyek Bantuan Kredit Bergulir Perunggasan dilaksanakan
di
daerah Jawa Timur, yang dalam tahap
pertama
ini
meliputi
3
Kabupaten
dan Nganjuk.
Kediri
Daerah Tingkat
I1
yaitu
Blitar,
Untuk tahap pertama adalah
sebanyak
100 paket dengan pembagiannya sebagai berikut : a.
Kabupaten DATI I1 Blitar menerima
:
40 paket
b.
Kabupaten DATI I1 Kediri menerima
:
40 paket
c.
Kabupaten DATI I1 Nganjuk menerima
:
20 paket
Kepada petelur
para
peternak
penerima
paket
diberikan paket bantuan dengan
kredit
nilai
ayam
tiap-tiap
paket ditetapkan sebagai berikut : a.
Bibit ayam (DOC) 1000 ekor seharga
Rp
350.000,OO
b.
Makanan starter
seharga
Rp
945.000,OO
c.
Makanan grower
seharga
Rp
2.283.000,OO
d.
Makanan layer
seharga
Rp
1.023.750,OO
e.
Obat-obatan dan vaksin untuk selama 6 bulan
seharga
Rp
220.000,OO
Biaya operasional
seharga
Rp
100.000,OO
f.
Bibit sejumlah nila
ayam
seribu
dapat berupa Kuri atau DOC ekor dengan makanan
paket sebesar Rp 4.921.750,OO.
atau
menyesuaikan Untuk
mana
denagn
setiap
alas
ruangan diperuntukkan bagi
yang terbuat dari ayam
bambu.
ras
battery.
sekor
Dalam
peternak
untuk
pemeliharaan
ayam petelur mempergunakan kandang denagn sistem Di
Pullet
ayam
melakukan
kegiatan
pemeliharaan
mendapatkan
bimbingan
teknik secara kontinue baik dari petugas
Dinas
Peternakan setempat maupun petugas dari PT. Anputraco Ltd.
Dengan resiko produksi ditekan sekecil-kecilnya dan resiko kematian
diperhitungkan
% dalam
5
setiap
satu
siklus
produksi beternak ayam petelur. Keqiatan Operasional Sebelum
peternak
Perunggasan kegiatan
penerima paket
dan
Anputraco
selesai,
Kredit
kelompok.
kandang
dan
Setelah kegiatan
Ltd.
jadwal penyaluran
bibit
seleksi
Selanjutnya
peralatan
Satgas Tingkat I1
Ltd
Bergulir
kandang yang dikoordinir oleh ketua
pengawasan
Anputraco
Banpres
pembentukan
pembenahan
pembersihan dengan
bibit ayam, PT.
dengan Satuan Tugas Tingkat I1 melakukan
bersama calon
penyaluran
serta kelompok
setempat dan persiapan
ayam
PT.
kandang
dan
sapronak
ditentukan. Bibit ayam beserta pakan dan obat-obatan
disampaikan
oleh PT. Anputraco Ltd langsung ke peternak penerima paket Banpres
dengan
pengawasan
Tingkat I1 setempat. acara
Ketua
Kelompok
Peternak akan menandatangani
penerimaan paket Banpres dan
antara
peternak
Satgas
dan
dengan PT.
perjanjian
Anputraco
berita
kerjasama
Ltd.
Pembinaan
teknis penerima paket dilaksanakan secara kontinue dengan pengawasan
Satgas Tingkat
I1
setempat
(Cabang
Dinas
Peternakan Daerah). Setelah usahaternak hasil, ke
PT.
petelur
memberikan
peternak akan menyetorkan semua hasil
produksinya
Anputraco Ltd.
ayam
ras
PT. Anputraco Ltd
akan
memebeli
semua
hasil dari para peternak peserta
dengan
harga
kilogram
sesuai ketentuan, telur
dan ayam afkir Rp
Banpres Rp
produksi dana
yang merupakan
per
1.300,00
2.500,OO per ekor.
akan memeperolah hasil, sebagai biaya hidup 100.000,00)
Bergulir
Peternak
(sebesar Rp
sisa dari penjualan
hasil
setelah dikurangi dengan angsuran pengembalian
Banpres dan tabungan wajib atas nama
peternak
yang
dikoordinir oleh PT. Anputraco Ltd dan biaya produksi. mana
dana
pengembalian kredit Banpres
setelah terhimpun merupakan dana bagi
dari
Di
peternak
perguliran
kepada
peternak lainnya. Proyeksi
Cash
Flow dari pelaksanaan
paket
Kredit Bergulir Perunggasan dapat dilihat
Bantuan
dalam Tabel 3.
Penaorqanisasian Agar
pelaksanaan
Paket Bantuan
Kredit
Bergulir
Perunggasan dapat berjalan dengan lancar dan berdaya serta
berhasil guna, maka dibentuk Satuan
Tugas
Bantuan
Presiden Kredit Bergulir Perunggasan Propinsi Jawa
Timur.
Satuan Tugas di daerah Tingkat I diketahui diketuai Kepala Dinas Peternakan Daerah Propinsi. Dan Kabupaten Daerah Tingkat I1 yang menerima Bergulir
juga
membentuk
oleh
selanjutnya
paket
Satgas Tingkat
guna
Banpres
I1
dengan
menyesuaikan instansi terkait di daerah. Adapun yang menjadi tugas dan kewajiban Satuan Tingkat I dalam pelaksanaan proyek, adalah :
Tugas
a.
Membina
dan
mengkoordinir
pelaksanaan
Banpres
terhadap penghinpunan angsuran
pengem-
Kredit Bergulir Perunggasan. b.
Memantau
balian kredit bergulir. c.
Menyelesaikan masalah-masalah
yang timbul
dalam
pelaksanaan di daerah. d.
Melaporkan
pelaksanaan
tugas kepada
Gubernur
Kepala Daerah Tingkat I. Untuk
Satgas Tingkat I1
mempunyai
tugas
dan
kewajiban sebagai berikut : a.
Menyeleksi peternak calon penerima Banpres Kredit Bergulir Perunggasan bersama PT. Anputraco Ltd.
b.
Menetapkan peternak yang menerima pakct Banpres.
c.
Mengesahkan Anputraco
perjanjian
Ltd
dengan
kerjasama
peternak
antara
penerima
PT. paket
.
~anpres d.
Mengawasi
jalannya
penyaluran
sarana
produksi
peternakan (Sapronak), hasil produksi (telur dan ayam
afkir) dan biaya hidup
serta
penghimpunan
dana bergulir. e.
Memberikan bimbingan/pengawasan teknik
peternak-
an. f.
Mengambil langkah-langkah penyelesaian masalah di lapang.
g.
Melapor
pelaksanaan tugas kepada
Daerah Tingkat 11.
Bupati
Kepala
selain
tugas dan kewajiban tersebut Satgas
pengawasan atas pelaksanaan proyek di lapang. maupun
PT.
pelaksanaan
Anputraco Ltd memberikan laporan tugasnya
kepada
Pimpinan
Presiden Kredit Bergulir Perunggasan.
memegang
Dan
Satgas
dari
Proyek
semua
Bantuan
M I L DAN PEMB
AN
Keadaan Umum Perusahaan Inti
PT.
Anputraco Ltd, memulai kegiatan usaha di
peternakan ayam pada tahun 1968.
Dan memasuki tahun
perusahaan mulai memelihara Parent
negeri.
Dalam
kegiatan usaha
diimpordari
tersebut
didukung
dengan pengembangan berbagai fasilitas penunjang, mesin
1970
Stock (PS) jenis layer
(petelur) dan jenis broiler (pedaging) yang luar
bidang
seperti
tetas (Hatchery), laboratorium khusus untuk
peme-
riksaan kesehatan dan pengobatan ternak dan pabrik makanan ternak
untuk kebutuhan makanan ayam.
katan produktifitas ternak
Sedangkan pening-
dilakukan dengan mendalami
teknik genetik dan beternak. Kegiatan usaha yang dilakukan terus berkembang pada tahun 1985, perusahaan mendatangkan bibit ayam murni haan
(Pure Line). untuk
Dengan demikian memungkinkan
menghasilkan bibit ayam
Great
galur
perusa-
Grand
Parent
Stock (GGPS), Grand Parent Stock (GPS), Parent Stock dan ayam
Final Stock yang lazim disebut ayam niaga.
merupakan pertama
Sejak
saat itu maka
PT.
perusahaan pembibitan ayam
dan
dan
(PS)
komersial atau Anputraco
Ltd,
galur murni
yang
satu-satunya di Indonesia, bahkan
di
Asia
PT. Anputraco Ltd menghasilkan bibit-bibit ayam
yang
Tenggara.
superior dan memiliki daya adaptasi yang
baik
terhadap
iklim tropis serta tahan penyakit.
Bibit
dari Anputraco dikenal dengan nama
strain BROMO.
ahalnya
dikembangkan empat
pedaging
yaitu BROMO
strain ayam
.
lainnya yaitu BROMO Bromo, BROMO Untuk menunjang
295
808
,
dan BROMO
memenuhi tuntutan sarana dan
mendirikan
di
daerah Selotambak.
yakni
ayam
galur murni
-
Pasuruan Jawa Timur
ayam
Parent
ayam
serta ayam niaga.
pakan
formulasi tertentu bagi
kebutuhan
makanan ternak unit-unit peternakan ayam milik
perusahaan
dan
suatu
bibit
Dan unit pabrik
ternak di daerah Pandaan yang memproduksi
dengan
dan
Selain kedua unit tersebut adalah
peternakan di daerah Prigen yang memproduksi
makanan
maka
pengembangan
unit
Stock
Putri
fasilitas untuk
unit penelitian dan
yang terletak di desa Cengkrong
telah
1988
(Lihat Lampiran 2).
teknologi pembibitan
perusahaan
jenis
jenis pedaging
dan jenis petelur 297
Pada
yakni BROMO
Dan pada tahun
dikembangkan empat strain Bromo
superior
Bromo
,dan jenis petelur
807
307, BROMO 5 0 7 dan BROMO 907
berhasil
ayam
beberapa proyek khusus, seperti Banpres Bergulir
dan
Bapak Angkat "Bromon. Dan maka
sejalan dengan perkembangan kegiatan produksi
pemasaran
dan distribusi semakin meluas
dari
Jawa
Timur, sampai menjangkau seluruh Indonesia. PT. Anputraco Ltd
dalam
produknya peternak.
kegiatan pemasaran
tidak
tetapi juga melakukan Dengan pola
pemasaran
hanya
pembinaan yang
menyalurkan bagi
para
demikian
telah
membentuk
beberapa
peternak lainnya. inti
peternak
mampu
menjadi
INTI
bagi
Dan selanjutnya peternak yang menjadi
akan merupakan penyalur produk dari Anputraco
pembina bagi peternak binaan lainnya.
dan
Di samping pasaran
di Dalam Negeri, penjualan bibit unggul hasil
persilangan
galur murni juga telah mencapai pasaran Luar Negeri dengan negara tujuan utama, seperti Malaysia, Brunei
Darussalam,
Arab Saudi, Pakistan dan negara-negara Asia Tengah. Dengan kemampuan yang dimiliki oleh perusahaannnya, PT.
Anputraco
Ltd bertekad untuk
membangun
dunia
per-
unggasan
Indonesia melalui swasembada bibit ayam.
Untuk
itu PT.
Anputraco Ltd telah berpartisipasi aktif
dalam
program
Perunggasan Rakyat "Bapak Angkat
Bromo"
(proyek
Pandu Bondowoso) di daerah Kabupaten Bondowoso seluas 4745 hektar dan melibatkan 3000 kepala keluarga.
Adapun proyek
tersebut dimaksudkan untuk
kesejahteraan
masyarakat
meningkatkan
di sekitarnya dengan memberikan bantuan
ayam kualitas tinggi, fasilitas bangunan kandang dan peruamahan untuk dapat memulai usahanya.
juga
Dan perusahaan
merencanakan menciptakan kawasan industri peternakan ras pedaging di daerah Yogyakarta.
bibit
ayam
Perkembangan selanjut-
nya didukung oleh proyek Banpres Bergulir yang
dipercaya-
kan pemerintah kepada PT. Anputraco Ltd untuk
pelaksana-
annya sebagai pemasok resmi.
Sistem Kerjasama Banpres Bergulir "Bromo" Pelaksanaan proyek Bantuan Kredit Bergulir gasan
di
Jawa Timur mulai dilaksanakan pada
awal
Dalam pelaksanaan proyek tersebut, PT.
1989.
Ltd yang mengelola strain ayam Bromo mendapat
Perungtahun
Anputraco
kepercayaan
sebagai rekanan pelaksana pengadaan dan penyerahan ayam
petelur.
Banpres
ternak. antara
ras
petelur
Blitar, Kediri dan Nganjuk
Kabupaten paket
Peternak ayam
didaerah
sebagai penerima
Bergulir dan melaksanakan kegiatan
Hubungan kerjasama yang terjadi peternak
bergulir
paket
ayam
petelur
penerima
usaha
lebih
terlihat
paket
Banpres
dengan PT. Anputraco Ltd melalui pola
kerjasama
Inti dan Plasma. Pola kerjasama inti dan plasma merupakan bentuk didasarkan pada agribisnis pengadaan
pendekatan Agribisnis.
tercakup tiga
Dalam
subsistem, yaitu
para
subsistem
subsistem
sarana produksi dan subsistem tataniaga.
peternak
dan
Dengan demikian dapat dinyatakan PT.
Anputraco Ltd selaku inti memegang peranan pada pengadaan
sistem
sarana produksi, subsistem usahaternak
subsistem tataniaga.
yang
Dan
penerima paket Banpres Bergulir memegang
peranan pada subsiatem usahaternak, yaitu pengelolaan ayam ras petelur.
Penaadaan Sarana Produksi PT. Anputraco Ltd merupakan pemasok resmi paket petelur
Banpres Bergulir. Adapun paket bantuan
meliputi
bibit
vaksin.
serta
Dengan harga masing-masing komponen paket
telah
dalam perjanjian kerjasama.
tersebut tetap berlaku fluktuasi. ayam
Rp
dan
Ketetapan harga
walaupun harga
300,OO/kg
Rp
Sehingga
pasar
terjadi
Ketetapan harga tersebut adalah untuk
350,00/ekor, pakan starter Rp
grower
tersebut
obat-obatan
ditetapkan
ayam, pakan ayam
ayam
dan
pakan
bibit
375,00/kg, pakan
layer Rp
setiap paket ayam ras petelur
325,OO/kg.
mempunyai
nilai
sebesar Rp 4.921.750,OO. Untuk
pengadaan paket ayam petelur,
telah mampu ayam.
memproduksi terutama bibit
PT.
ayam
Anputraco dan
Sedangkan untuk pengadaan obat-obatan dan
PT. Anputraco bekerjasama dengan perusahaan yang
pakan
vaksin, terkait.
Dengan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan bibit dan
pakam
ayam, maka
memungkinkan
untuk
ayam
mengadakan
penyesuaian terhadap harga yang telah ditetapkan. Unit peternakan ayam Prigen merupakan salah satu unit peternakan
milik perusahaan yang memproduksi bibit
ayam
petelur
untuk
Kurang
lebih
sebesar
10,2 persen dari produksi bibit ayam unit
Prigen
merupakan tahap
paket
Banpres Bergulir.
bagian paket Banpres Bergulir
'lBromoll. Dalam
pertama pelaksanaan Banpres Bergulir mempergunakan
bibit ayam BROMO 307, BROMO 507 dan BROMO 907. BROMO 307,
ayam
petelur berbulu putih dengan warna telur putih
meupakan BROMO
jenis ayam petelur yang
sangat hemat
ayam petelur yang memiliki
507,
sedikit kemerahaan dibagian
bulu
dan
pakan.
hitam
leher dengan warna
coklat serta tahan terhadap iklim tropis.
dan
telur
BROMO 907, ayam
dengan warna bulu putih dan telur berukuran besar. Pengadaan pakan ayam paket Banpres Bergulir dilakukan oleh
unit
pabrik
memproduksi
makanan
ternak
di
Pandaan.
Dalam
pakan ayam bagi paket Banpres Bergulir,
Anputraco membuat suatu formulasi tertentu. memungkinkan untuk
mendapatkan harga pakan
Yang yang
PT.
mana, sesuai
dengan harga ketetapan. Namun, dalam formulasi tersebut tetap memperhatikan standar kebutuhan zat-zat makanan bagi pertumbuhan ayam. Obat-obatan Bergulir
yang tercakup dalam
paket
Banpres
adalah vaksin, obat cacing dan vitamin.
mengadakan paket obat-obatan tersebut PT.
Anputraco
membeli
dari perusahaan farmasi dengan harga yang
berubah
naik dan turun.
Anputraco
Hal ini menjadi
Ltd sebagai rekanan pelaksana
Dalam Ltd
selalu
tanggungan PT. pengadaan
paket
ayam petelur Banpres Bergulir. PT. Anputraco Ltd melakukan pengiriman paket ayam ras petelur Bergulir. juga
ke
lokasi peternak
paket
Banpres
Selain penyerahan paket ayam petelur,
biasanya
diberikan pembinaan
penerima
bagi
peternak
oleh
petugas
perwakilan PT. Anputraco Ltd setempat. Kegiatan tersebut di atas dilakukan pada setiap hari atau dua hari sekali.
Usahaternak Avam Ras Petelur Pelaksanaan
proyek
Bantuan
Kredit
Perunggasan
"Bromo" mengutamakan para peternak ayam
Bergulir
petelur
tidak dapat melanjutkan usaha sebagai peserta
yang
Banpres
bergulir.
paket
Walaupun belum dapat menjangkau
semua
peternak ayam petelur di daerah penerima Banpres
bergulir
prosedur seleksi calon peternak
penerima
karena
adanya
paket Banpres Bergulir. Peternak kewajiban sebanyak peserta yang
penerima paket Banpres
untuk
ekor
1000
juga
telah
memelihara dan dengan
mengelola
oleh
mempunyai
ayam
sebaik-baiknya.
harus mentaati semua
ditetapkan
Bergulir
petunjuk
Peternak
pelaksanaan
ha1
Inti, dalam
petelur
ini
PT.
Anputraco Ltd. Pemeliharaan ayam petelur terbagi dalam tiga hidup
ayam
yaitu
periode laying. dimulai
periode starter, periode
grower
keberhasilan
,dalam
pemeliharaan
selanjutnya.
Periode pertumbuhan ayam mulai
ayam
36 hari sampai dengan 20 minggu.
berumur
dengan
pemeliharaan
afkir ayam
6produksi telur
(bulan
petelur
ke-16).
adalah
semaksimal mungkin
jumlah maupun beratnya.
baik
saat
Periode sampai
Tujuan
untuk
yang
periode
pada
(periode bertelur) mulai pada bulan kelima ayam
dan
Periode starter pemeliharaan ayam petelur
dari umur ayam sehari sampai dengan 35 hari
menentukan
laying
periode
utama
mendapatkan
ditinjau
dari
Sistem
perkandangan dalam pemeliharaan ayam
petelur
paket Banpres Bergulir mengunakan sistem kandang Yang
battery.
dimaksud dengan kandang battery adalah kandang
digunakan
untuk
memelihara ayam petelur
secara individual. terbuat dari dapat
laying
Kandang battery berbentuk kotak, yang
bambu, dengan lantai
mengelinding
sistem
periode
yang
miring
keluar kandang.
supaya
Penggunaan
telur
kandang
battery dimaksudkan untuk mendapatkan hasil
telur
yang lebih bersih. Dalam kegiatan usahaternak ayam petelur paket Banpres peternak
mendapatka
dari
pihak
perusahaan maupun Cabang Dinas Peternakan setempat.
upaya
pembinaan produksi
pembinaan
teknis
baik
secara kontinue dilakukan agar mencapai sebesar
260
butir per ekor
dalam
target
satu
siklus
produksi. Selama dua siklus produksi beternak ayam petelur atau kurang
lebih
produsen. peserta hidup
36 bulan, para peternak
bertindak
Dengan bertindak sebagai produsen para peternak
Banpres Bergulir akan mendapatkan
sebesar Rp
sebesar Rp
100.000,OO
28.678,OO
melaksanakan
setiap bulan
tiap bulan.
beternak
ayam
semacam serta
ekor
berarti
beserta
selama
dua
akan memiliki bibit ayam
pakanya
dan
mempunyai nilai sebesar Rp 5
biaya
tabungan
Dan selanjutnya setelah siklus,
peternak sudah berhak menjadi peternak Mandiri. mandiri
sebagai
sejumlah 000 000,OO.
para
Peternak
sebanyak
obat-obatan
1000
yang
Pemasaran Hasil Produksi PT. hasil
Anputraco produksi
yang
menangani
dari para
sepenuhnya pemasaran
peternak
PT. Anputraco Ltd
bergulir. produksi
Ltd
peserta
membeli
dari peternak dengan harga di
telah
ditetapkan, yaitu telur Rp
Banpres
seluruh tempat
hasil
peternak
300,00/kg dan
1
untuk ayam afkir Rp 2 500,OO per ekor. Berdasarkan keadaan hasil produksi terutama
dari peternak,
telur dapat diklasifikasikan atas
utuh, retak dan pecah.
telur
Untuk telur yang utuh
yang
selanjutnya
diklasifikasikan ke dalam jeni-jenis sebagai berikut : A, A1
dan B.
Jenis A adalah telur yang berwarna coklat dan
berukuran kecil. menyerupai
Jenis A1 adalah telur
ayam
ras yang
telur ayam kampung. Sedangkan jenis B
adalah
telur yang mempunyai ukuran besar. klasifikasi tersebut, maka dalam
Berdasarkan alan
dapat
Untuk
telur
konsumsi. Rp
dilakukan dengan harga yang
utuh berlaku harga
yang
penju-
berbeda-beda.
pasar
dari telur
Sedangkan untuk yang lainnya adalah yang
800,00/kgr pecah
Rp 500,00/kg dan
telur
retak
jenis A1
dijual dengan harga Rp 150,OO per butir. Dalam
pemasaran hasil produksi
telur
maupun
ayam
afkir Banpres Bergulir, PT. Anputraco Ltd tidak mengalami kesulitan karena demikian hasil
telah mempunyai
produksi paket
terjual semuanya.
konsumennya.
Banpres
Bergulir
Dengan dapat
Proveksi Cash Flow Proyeksi Cash Flow paket Banpres Bergulir
memperli-
hatkan kegiatan keuangan dari pelaksanaan proyek Kredit
Bantuan
Bergulir Perunggasan. Tercakup didalamnya
pengelolaan dana produksi
paket Banpres, penerimaan
usahaternak peserta Banpres
adalah
atas hasil
serta pengembalian
dana Banpres sebesar Rp 4.921.750,OO.
Proyeksi Cash
Satu Paket Banpres per-Peternak per-Siklus Usaha
Flow dapat
dilihat dalam Tabel 3. Dalam pengelolaan nilai paket sebesar Rp 4.921.750,OO dilakukan
secara bertahap dalam dua siklus beternak
petelur.
Siklus produksi yang kedua dimulai
ke-14
yang
pertama
mana sebagai peremajaan.
Pada
siklus produksi diserahkan paket
Banpres
yang
Untuk
pakan
serta pakan layer masing-masing diserahkan
peternak produksi
pada
bulan ke-3 dan bulan
pertama,
bulan
khususnya
ke-6
untuk
untuk
ayam
telur.
Sedangkan
250 000,OO atau diperhitungkan sebanyak
Setelah penyetoran produksi pada bulan pertama bulan
mendapatkan
berikutnya biaya
petelur
siklus produksi
pengafkiran ayam dilakukan pada bulan ke-17 yang
pada
siklus
.
dimulai pada
2
kepada
ke-6 setiap
Penyetoran hasil produksi usahaternak
Rp
bulan
setiap bulan
terdiri dari DOC, pakan starter dan vaksin. grower
pada
ayam
peternak peserta
hidup dan tabungan.
untuk
bernilai
900 ekor. produksi,
Banpres
Selain
yang
itu
akan juga
Tabel 3.
Proyeksi Cash Flow Satu Paket Banpres per Peternak per Siklus Usaha
KETERANGAN
1
SALDO KAS AWAL
0
4
3
2 3,490,150
6
5
7
3,453,550
PENJUALAN TELUR AYAM AFKI DANA BANPRES TOTAL
PENGELUARAN
4,921,750
0
0
I
I
I
0
1
0
I
1,872,507
492,765
I
I
I
DCC MAXANAN TERNAK OBAT4BATAN DAN VAKSIN BIAYA OPERAS1 KONSULTAN FEE BIAYA HIDUP TABUNGAN PETERNAK U/ DANA BANPRES TOTAL SALDO KAS AKHIR AKUMULASI BANPRES AKUMULASI TABUNGAN
3,490,150
3,453,550 0 0
1,133,950 0 0
Sumber : Dinas Peternakan Jawa limur, 1988
1,097,350 0 0
492,765
1,060,750 0 0
0 0
0 0
854,922 0 28,678
mulai
adanya
perhitungan
terhadap
setiap hasil
Banpres untuk
pengembalian
produksi yang
kredit
disetorkan.
Pengembalian kredit Banpres sebesar Rp 238 973,OO bulanya dana
selama 11 bulan per siklus produksi.
Banpres
tersebut merupakan
dana
setiap
Akumulasi
untuk
proses
perguliran kepada peternak lain. Realisasi Paket Banpres Bergulir Perunggasan"Bromo" Pelaksanaan mempunyai daerah.
proyek
target Untuk
Banpres Perunggasan
300 keluarga
Bergulir
(peternak) di
tahap yang pertama,
berbagai
berdasarkan
Keppres
Nomor 123/B/Tahun 1988 dilaksanakan 100 paket atau berarti lOOkeluarga
yang
meliputi
tiga
Kabupaten,
yaitu
Blitar,Kediri dan Nganjuk. realisasi paket
Adapun
"BromoU tersebut dapat dilihat
Perunggasan 4.Pengiriman mempunyai
Proyek Banpres
Doc pada
nilai
tahap 1
Bergulir
dalam
Tabel
(siklus produksi
ke-1)
yang lebih besar dikarenakan ayam
yang
dikirim untuk daerah Kabupaten Blitar sudah berumur antara 1
-
4
bulan.
Kabupaten Yang
sembilan peternak
di
daerah
Blitar yang mendapatkan ayam dalam bentuk
dimaksud
mengganti pengiriman, peremajaan
Dan hanya
dengan komponen penggantian
kematian sebelum meliputi
ayam
yang
ayam
berproduksi.
37 peternak
ferjadi
ayam
adalah
selama Untuk
di ,Kabupaten
DOC.
masa tahap
Blitar,
Kabupaten Nganjuk peternak. hidup
20 peternak dan
Kabupaten Kediri
Nilai dari penggantian ayam, pembayaran
dan simpanan peternak adalah untuk selama 2
14
biaya siklus
produksi dari sejumlah 100 paket. Tabel 4.
Realisasi Paket Perunggasan
Bantuan
Kredit
Bergulir
Nilai Komponen Paket Komponen ~ a k e t Tahap I (Rp)
Tahap I1 (Rp)
Pengiriman DOC Pengantian ayam Penyaluran Sapronak
A.
Makanan Ternak P1 (Starter) P2 (Grower)
P3 (Layer) B.
Vitamin dan vaksin
Pembayaran biaya hidup Simpanan Peternak Sumber :
Laporan Realisasi Paket Banpres Bergulir Perunggasan, 1990
Hasil produksi usahaternak ayam petelur paket Banpres yang diperhitungkan adalah telur dan ayam Anputraco
Ltd
afkir. Dan
melakukan pembelian terhadap
semua
PT.
hasil
produksi dari peternak, langsung di lokasi peternak dengan harga sesuai ketentuan. Produksi telur paket Banpres dari
masing-masing daerah penerima paket Banpres Bergulir dapat dilihat
dalam Tabel 5.
penjualan
ayam
Dan pada Tabel
afkir dari peternak
6
yang
memperlihatkan meliputi
tiga
daerah panerima paket Banpres Bergulir. 2. lmll Tabel 5.
Produksi Telur Ayam Ras Paket Banpres Perunggasan
Bergulir
Produksi (Kg) Daerah Penerima Paket Tahap I
Tahap I1
1.
Kabupaten Blitar
391 200,69
158 841,7
2.
Kabupaten Kediri
204 000,52
58 893,2
3.
Kabupaten Nganjuk
136 980,89
54 239,l
J u m l a h
(Kg)
732 182,lO
271 974,O
(RP)
951 836 730
353 566 200
Sumber :
Laporan Realisasi Paket Banpres Bergulir Perunggasan, 1991.
Tabel 6.
Produksi Ayam Afkir Paket Banpres dari Peternak Nilai Ayam Afkir
Daerah Penerima Paket Satuan (ekor)
Rupiah
1.
Kabupaten Blitar
30 175
75 437 500
2.
Kabupaten Kediri
13 503
33 757 500
3.
Kabupaten Naganjuk
41 082
102 705 000
J u m l a h
85 760
211 900 000
Sumber
:
Laporan Realisasi Paket Banpres Perunggasan, 1991
Bergulir
sebagai pemasok Banpres Bergulir,
resmi
paket
PT. Anputraco
ayam
Ltd
petelur
proyek
telah menyerahkan
sejumlah paket dengan nilai Rp 2 045 054
448,OO.
Nilai
tersebut mencakup DOC, makanan ternak, vitamin dan
vaksin
untuk
paket selama 2 siklus produksi
100
petelur.
Dan
memberikan
usahaternak
hasil
ayam
produksi
beternak
petelur
paket
telur sebanyak
kilogram dan 84 760 ekor ayam afkir.
1
Nilai
ayam
Banpres
004
156,l
dari
jumlah
produksi tersebut pada harga sesuai ketentuan adalah untuk telur
Rp
1
305 402 930,OO dan ayam
Rp
211
Selisih antara jumlah paket Banpres yang
000,oo.
diserahkan
dengan oleh
bertanda
negatif
menunjukkan
hasil
produksi
PT.Anputraco
diterima
proyek
afkir
hasil
Banpres
ayam
produksi
ayam
yang
nilai
yang
belum dapat mengimbangi
sarana produksi yang diserahkan oleh
Hal
518,OO.
petelur
telah
petelur
menghasilkan
sebesar Rp 527 751
900
para
ini
peserta
sejumlah paket
pihak Inti.
PT. Anputraco Ltd juga menangani sepenuhnya pemasaran
atas
hasil
Bergulir,
produksi peternak
ayam
petelur
terutama telur dan ayam afkir.
Ltd
membeli
yang
tetap.
PT.
semua hasil produksi peternak Dan
selanjutnya, PT.
dari
peternak
Anputraco
dengan
Anputraco
kembali dengan harga yang berlaku di pasar. pembelian
Banpres
lebih rendah
harga
menjual
Di mana harga
dari
harga
yang
berlaku di pasar. PT. Anputraco Ltd mendapatkan hasil sebesar Rp 1 857
565,OO dari penjualan telur produksi
Banpres
656
dengan
memperkirakan pada harga pasar yang berlaku sebesar Rp per
650,OO
Banpres
kilogram.
Dan dari penjualan
didapatkan hasil
sebesar Rp
Jumlah penghasilan yang diperoleh telur
dan
125
374
dari penjualan
ayam afkir paket Banpres adalah Rp 1
680
Anputraco
579,OO yang merupakan
dalam
afkir
444,OO.
nilai
atas
891
983
pembelian
d'an ayam afkir dari peternak didapat nilai
telur Rp
235
Dengan mengurangkan terhadap
009,OO.
ayam
1
sebesar
keuntungan bagi
kegiatan pemasaran atas hasil
PT.
produksi
paket Banpres. Berdasarkan peternak
keadaan hasil produksi
yang
disetorkan
kepada PT. Anputraco Ltd, maka kerugian sebesar
Rp 527 751 516,OO dilihat sebagai akibat tidak tercapainya target produks, terutama untuk telur.
Dalam
perjanjian
kerjasama antara peternak peserta proyek Banpres Bergulir dengan
PT.
Anputraco Ltd
dinyatakan
bahwa
bilamana
peternak telah melaksanakan semua petunjuk dari perusahaan dalam
kegiatan pemeliharaan
ayam
petelur, maka
Anputraco akan menanggung semua kerugian yang oleh
tidak tercapainya produksi.
Dan
PT.
diakibatkan
bilamana
produksi
melebihi target produksi akan menjadi milik peternak. PT. Anputraco
berdasarkan
realisasi menghadapi
menguntungkan, produksi
ayam
keuntungan.
sebagai pemasok resmi paket
sedangkan dalam petelur
paket
Banpres
kondisi yang
tidak
penjualan
hasil-hasil
Banpres
diperolehnya
Dengan menghitung selisih antara kedua
nilai
tersebut,
memperlihatkan
bahwa
perusahaan
mengalami
kerugian sebesar Rp 153 070 937,OO. PT.
memandang kerugian tersebut
sebagai
promosi atas produk-produk yang dihasilkannya.
biaya mana
Anputraco
diharapkan
setelah peternak
mandiri
Di
akan
tetap
menggunakan bibit ayam BROMO dan pakan ayam BROMO.
Dengan
demikian bagi perusahaan merasakan adanya
manfaat
kelangsungan produksi anak ayam (DOC) dan
dalam
mengembangkan
Pabrik Makanan Ternak yang dimiliki perusahaan. Pihak peternak peserta Proyek Banpres Bergulir menanggung
kerugian
karena
produksi.
Peternak hanya
tidak
tidak
tercapainya
mempunyai
target
kewajiban
untuk
melakuklan pengelolaan usahaternak ayam ras petelur dengan sebaik-baiknya. Bergulir dapat
yang
Hal tersebut sesuai dengan proyek Banpres membantu peternak ayam ras
melanjutkan usahanya.
Dengan pola
terjadi, peternak
peserta Banpres
manfaat
terjaminnya
melalui nakan
seperti
agar
kerjasama
yang
Bergulir
mendapatkan
peningkatan
pendapatan
beternak ayam petelur, terjamin kegiatan peter-
ayam
terjadi
petelur
petelur
dari berbagai
resiko
yang
mungkin
(kematian ternak, dan lain-lain), terjamin
saran hasil
produksi dan
terjaminnya
pengadaan
pemasarana
produksi yang dibutuhkan. Salah proyek
satu kasus peternak ayam ras petelur
Banpres
menyatakan
Bergulir
adanya
di
harapan
daerah
untuk
Kabupaten
dapat
peserta Blitar
mengantungkan
hidupnya dengan mengusahakan peternakan ayam ras
petelur.
Karena
Bergulir
selama menjadi peserta
peternak
proyek
Banpres
merasa lebih terjamin kelangsungan usahanya
dan
mempunyai kesempatan untuk meningkatkan pendapatan, tanpa dihadapkan pada resiko kegagalan perhitungan
pengelolaan
paket
produksi. Banpres
Berdasarkan
Bergulir
yang
diterimanya memperlihatkan adanya untung pada siklus usaha yang
pertama
Terlepas
dan
rugi pada
siklus
usaha
dari keuntungan dan kerugian
Dengan
biaya
sebesar Rp 100 0 0 0 , O O setiap bulan sudah merupakan
pendapatan Hal
kedua.
tersebut peternak
tetap mendapatkan biaya hidup dan tabungan. hidup
yang
yang lebih dari cukup untuk
daerah
setempat.
yang diuraikan di atas merupakan gambaran dari
salah
peternak penerima paket Banpres Bergulir yang
telah
satu cukup
berhasil dalam pengelolaan usahanya.
tertutup kemungkinan masih peserta
proyek
Banpres
Perhitungan usaha Banpres
Bergulir
terdapat
Bergulir
peternakan
tidak
peternak-peternak
yang
ayam
Dengan
belum
ras
peternak kasus tersebut
berhasil.
petelur dapat
paket dilihat
dalam Lampiran 3. Proyek tetap sanaan
Banpres
dapat berjalan dengan lancar. proyek
Banpres
kemandirian peternak. paket
Bergulir Perunggasan di
Bergulir
Jawa
Keberhasilan
dapat
Sementara itu,
pelak-
terlihat
dari
Banpres Bergulir tahap yang pertama
Timur
dari
pelaksanaan
telah
menggu-
lirkan kepada 8 peternak di daerah Kabupaten Blitar.
Meskipun masih
dalam pelaksanaan proyek
diwarnai oleh keadaan yang tidak
beberapa
kasus yang menunjukan
Banpres Bergulir diharapkan.
Ada
ketidakjujuran peternak
peserta Banpres Bergulir dalam menyerahkan hasil produksi kepada PT. Anputraco
Ltd.
Selain
itu kurang adanya
kerjasama yang baik dari instansi terkait setempat. Untuk
mengupayakan
lebih
baik
dalam
pelaksanaan
proyek Banpres Bergulir adalah membentuk koperasi peternak bagi peternak yang sudah mandiri.
Dalam ha1 ini koperasi
akan mengambil alih sebagian dari tugas PT. Anputraco dalam
Ltd
kerjasama ini dan memungkinkan untuk lebih membina
kemandirian peternak. Analisa Laporan Rugi Laba Pt.
Anputraco
pengadaan
Ltd
merupakan
rekanan
pelaksana
dan penyaluran paket ayam ras petelur
Bergulir Perunggasan di
Jawa Timur.
mempunyai peranan
pemasaran hasil
dalam
Selain
Banpres itu
juga
produksi
para
peternak penerima peserta proyek Banpres Bergulir.
Dengan
demikian meningkatkan jumlah dan macam produk yang
dijual
perusahaan, terutama DOC ayam petelur, makanan
ternak,
telur konsumsi dan ayam afkir. Untuk mengetahui hasil dan perkembangan
usaha
PT.
Anputraco
Ltd dalam pelaksanaan proyek
Banpres
dilakukan
analisa
Laba
perusahaan.
terlihat
pendapatan
Dengan
atas Laporan Rugi
Laporan Rugi
Laba
dapat
Bergulir
Tabel 7.
Laporan Rugi Laba Perusahaan Inti Proyek (1987 - 1990) Banpres Bergulir rrBromorg
Uraian 1.
Hasil Penjualan Bersih a. DOC dan Telur Bibit b. Makanan Ternak c. Kandang Ayam d. Ayam Afkir e. Telur Konsumsi Jumlah
2.
Harga Pokok Penjualan a. DOC dan Telur Bibit b. Makanan Ternak c. Kandang Ayam d. Ayam Afkir e. Telur Konsumsi Jumlah
3.
Laba Kotor Operasi
4.
Biaya Operasi a. Biaya Umum b. Biaya Penjualan Jumlah
5.
Laba Bersih Operasi
6.
Penghasilan Lain-lain
7.
Biaya Lain-lain
8.
Laba/Rugi
Sumber : Anputraco, 1991.
perusahaan atas penjualan produk-produknya.
PT.
Laba
Laporan
Rugi
-
1990
Anputraco Ltd untuk periode tahun 1987
terlihat dalam Tabel 7. Analisa
atas
mempergunakan perhitungan. saat
Laporan
data
pada
dan
dilakukan
dengan
sebagai
dasar
1987
setelah pelaksanaan
Bergulir Perunggasan. pada
tahun
Laba
Di mana untuk melihat perubahan yang terjadi
sebelum
data
Rugi
Proyek
Banpres
Dengan hasil perbandingan
terhadap
tahun 1987, dapat
mengadakan
penilaian
atas
Laporan Rugi Laba untuk tahun-tahun selanjutnya. Analisa Kom~aratif Dengan membandingkan angka-angka laporan pada
tahun
1987 dengan
tahun-tahun
Rugi
berikutnya
Laba
melalui
analisa koparatif memperlihatkan adanya perubahan naik dan Pada tahun 1988 hasil penjualan bersih
turun. hatkan
penurunan
sebesar Rp 180 451
tersebut ditandai dengan DOC
dan
Penjualan
153,OO.
adanya penurunan atas
telur bibit, makanan te~nak dan
memperliPenurunan penjualan
kandang
bersih untuk tahun 1989 dan tahun 1990
ayam.
terjadi
kenaikan masing-masing sebesar Rp 2 986 624 188,OO dan 10
855 317 030,OO.
tahun dan
Untuk harga pokok
periode
1988 terjadi penurunan sebesar Rp 1 632 874
pada tahun 1989 serta tahun 1990
masing-masing 515,OO
penjualan
mengalami
810,OO
kenaikan
sebesar Rp 474 522 665,OO dan Rp 6 600
dibanding tahun 1987.
Pada tahun
1988
Rp
630
penurunan
harga pokok penjualan diwarnai oleh penurunan harga
pokok
Tabel
8.
Analisa Komperatif Atas Laporan Rugi Laba Tahun 1987
-
1990
Dalam Persentasi
Nai k/Turun Uraian 1987
1.
Hasil Penjuatan Bersih a. DOC dan Telur B i b i t b. Makanan Ternak c. Kandang Ayam d. Ayam A f k i r e. Telur Konsumsi Jumlah
2.
Harga Pokok Penjualan a. DOC dan Telur B i b i t b. Makanan Ternak c. Kandang Ayam d. Ayam A f k i r e. Telur Konsumsi Jumtah
3.
Laba Kotor Operasi
4.
Biaya Operasi a. Biaya U r n b. Biaya Penjualan Jumlah
5.
Laba Bersih Operasi
6.
Penghasilan Lain-Lain
7.
Biaya Lain-Lain
1988
1989
1990
1988
1989
1990
penjualan atas makanan ternak dan kandang ayam. untuk
tahun
1989 dan tahun 1990
penurunan
penjualan terjadi untuk kandang ayam.
Sedangkan
harga
Walaupun
pokok
demikian,
laba
kotor dari operasi mengalami kenaikan untuk
tiga
tahun
laba
bersih menunjukkan adanya kenaikan dibanding
1987
masing-masing sebesar tahun 1988 Rp 565 412
berikutnya setelah tahun
periode
Selanjutnya
1987.
tahun
668,00,
tahun 1989 Rp 1 416 405 911,OO dan tahun 1990 Rp 2 738 973 Hasil analisa komparatif atas Laporan Rugi
286,OO.
tahun 1988-1990 dengan data pada tahun 1987
pada
Laba
sebagai
dasar perhitungan dapat dilihat pada tabel 8. Dari
angka-angka
Laporan Rugi pada
tahun
dibanding
hasil
analisa
Komparatif
Laba terlihat bahwa hasil 1988
tahun
mengalami
penurunan
1987, dan hasil
penjalan sebesar
penjualan
atas bersih
5,s
bersih
%
pada
tahun 1989 dan tahun 1990 masing-masing mengalami kenaikan sebesar
95,4 % dan 346,s %
.
Sementara itu, harga
penjualan menunjukkan pada tahun 1988 mengalami sebesar dan
pokok
penurunan
38,3 % dan harga pokok penjualan pada tahun
tahun
1990 mengalami kenaikan dibanding
masing-masing
sebesar
11,l
%
dan
154,9
tahun
1989 1987
Dengan
%.
persentase harga pokok penjualan tersebut, memberikan laba kotor
dari operasi yang meningkat baik untuk tahun
tahun
1989
kenaikan
maupun 1990.
Biaya
operasi
dibanding tahun 1987, tetapi
masih di bawah kenaikan hasil penjualan.
juga
kenaikan
1988,
mengalami tersebut
Oleh karena
itu
laba bersih dari operasi mengalami kenaikan masing-masing 142,9 % dan 276,3 %.
sebesar 57,O %,
Analisa Persentasi Vertikal Berdasarkan menunjukkan pokok
analisa
adanya
penjualan
Vertikal
jugs
penjualan.
Harga
Persentasi
peningkatan
atas
sebagai persentasi dari
penjualan
pada
tahun 1988 dan tahun 1989 mengalami penurunan menjadi 89,1 %
dan 72,7 % dibanding tahun 1987, sedangkan untuk ada
1990
berarti
kenaikan dibanding tahun sebelumnya.
pada
tahun
1988 dan
persentasi vertkal sebesar katan
tahun
tetapi sebesar
tersebut menunjukkan
%
memperlihatkan
dibanding tahun sebelumnya. persentasi
harga pokok
adanya
angka
harga,
vertikal
perubahan
Sebagai akibat dari
harga
turunnya
kotor
dari
operasi mengalami kenaikan berturut-turut dari tahun
1987
hingga
1990
Dengan
demikian memungkinkan untuk dicapai
yang
adalah
penjualan, maka laba
ini
pening-
penurunan
untuk tahun 1990 dengan angka persentasi 77,7
Hal
dengan
1989
penjualan tidak dilakukan dengan
tahun
lebih besar.
3,6 %,
10,9 %,
dan
27,3 %
Tabel 9 memperlihatkan
Persentasi Vertkal atas Laporan Rugi Laba.
22,3
laba
hasil
%.
bersih Analisa
Tabel 9.
Analisa Persentasi Vertikal Atas Laporan Rugi Laba (1987 1990)
-
Penjualan
Persentasi Vertikal ( % ) Uraian
1.
Hasil Penjualan Bersih a. DOC dan Telur bibit b. Makanan Ternak
c. Kandang Ayam d.
Ayam Afkir
e.
Telur Konsumsi Jumlah
2.
Harga Pokok Penjualan a. DOC dan Telur bibit b. Makanan Ternak
c. Kandang Ayam d. Ayam Afkir
e. Telur Konsumsi Jumlah 3.
Laba Kotor Operasi
4.
Biaya Operasi
a. Biaya Umum b. Biaya Penjualan Jumlah 5.
Laba Bersih Operasi
6.
Penghasilan Lain-lain
7.
Biaya Lain-lain
8.
Laba/Rugi
Analisa Rasio Rentabilitas Analisa Rasio Rentabilitas dapat memberikan
gambaran
akan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. analisa
rasio Rentabilitas yang
mencakup
Hasil
Gross Margin
Ratio, Net Margin Ratio dan Operating Ratio dapat dalam
dilihat
Tabel 10
Tabel 10.
Hasil Analisa Rasio Rentabilitas Laporan Laba 1987 - 1990
Rugi
dalam prosentasi Uraian 1987 1.
Gross Margin Ratio
2.
Net Margin Ratio
3.
Operating Ratio
Angka masing
1988
1989
19.90
3,61
10,89
27,34
22,34
26,69
9,07
8,55
8,43
109,07
91,45
91,57
159,2
Gross Margin Ratio untuk tahun analisa masing-
adalah
3,61
%,
10,89 %,
27,34 %,
dan
22,34
%.
Angka pada tahun 1990 memperlihatkan adanya penurunan dari tahun
sebelumnya yang dapat menunjukkan adanya
harga
pokok
angka
Net Margin Ratio memperlihatkan angka yang
penjualan pada
tahun
perubahan
bersangkutan.
Untuk semakin
rendah yaitu berturut-turut mulai tahun 1987 hingga 1990
adalah
26,69
Selanjutnya angka
%,
9,07
%,
27,34
Operating Ratio
dan
secara
relatif laba
bersih
dan
terlihat
semakin rendah yaitu 159,2 %, 109,07 %, %
%
8,43
angka
91,45 % dan
mengalami
tahun %.
yang 91,57
kenaikan.
Angka
Operating Ratio yang semakin rendah
semakin
besar
perhitungan penjualan
memperlihatkan
bagian hasil penjualan bagi
beberapa yang
rasio
besar
rentabilitas
memberikan
laba.
Hasil
menunjukkan
keuntungan
bagi
perusahaan. Peranan
PT.
Anputraco
dalam
pelaksanaan
proyek
Banpres Bergulir merupakan salah satu kegiatan usaha perusahaan.
Dalam
ha1 ini PT.
Anputraco
paling
dari tidak
mendapatkan manfaat dari adanya peningkatan penjualan baik
macam maupun jumlah produk.
KESIMPULAN DAN S Kesimpulan Berdasarkan beberapa 1.
dan
pembahasan
kesimpulan sebagai berikut
Proyek
.
dapat
diambil
:
Bantuan Kredit Bergulir Perunggasan merupakan
program
pemerintah
peternakan
ayam
pendekatan PT.
hasil
di bidang
ras
peternakan,
petelur
dengan
kerjasama Inti dan Plasma.
Anputraco
bertindak
Inti dan para
menggunakan
Dalam ha1
Ltd yang mengelola ayam
sebagai
khususnya
strain
peternak
ini
Bromo
ayam
ras
petelur di daerah Kabupaten Blitar, Kediri dan Nganjuk bertindak
sebagai peserta
proyek
Banpres
Bergulir
dalam pengelolaan ayam ras petelur. 2.
Pelaksanaan Banpres Bergulir dapat membangkitkan membina petani peternak yang mengalami kesulitan
dan dana
untuk dapat melanjutkan usahanya. 3.
Proyek
Banpres Bergulir memberikan manfaat baik
inti maupun Bergulir
para peternak Plasma.
peternak
plasma
akan
Melalui lebih
bagi
Banpres terjamin
kelangsungan usaha dan pemasaran hasil produksi
serta
usaha peningkatan pendapatan melalui
usaha
terjamin beternak
ayam
mendapatkan
petelur.
Bagi
manfaat dalam ha1
perusahaan
peningkatan
penjualan
perusahaan
dalam jumlah maupun macam produk.
itu
kelangsungan
juga
produksi
bibit
Inti
Selain
ayam
dan
pengembangan
pabrik
makanan
ternak
yang
dimiliki
perusahaan. 4.
Pelaksanaan Proyek Bantuan Kredit Bergulir Perunggasan masih dihadapkan pada beberapa kendala dan langkah perbaikan kendala target
tersebut produksi
dalam beberapa adalah
tidak
hal. dapat
yang menjadi tanggungan
memerlukan Salah
satu
tercapainya bagi
pihak
Inti. Saran
Pembentukan Koperasi peternak ayam ras petelur telah
mandiri
mengendalikan
dapat
kerjasama
tujuan yang diharapkan. lebih
terkoordinasi
benar-benar
bersedia
pemasaran
hasil
alternatif
yang terjadi
sehingga
dalam tercapai
Melalui koperasi diharapkan dapat
dan membina peternak
mandiri.
Anputraco
merupakan
yang
Dalam
ha1
ini
untuk terus membina
produksi.
Dengan
untuk
menjadi
PT.
hendaknya peternak
mengingat
dalam
kegiatan
pemasaran merupakan bagian yang masih menjadi masalah bagi peternak kecil. Dalam
rangka membina masa depan peternakan ayam
ras
rakyat, maka perlu adanya kesinambungan pelaksanaan proyek Banpres Bergulir untuk para peternak di daerah-daerah lain di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA Anonymous. 1990. Statistik Peternakan. Direktorat Bina Program Direktorat Jendral Peternakan. Jakarta.
.
1987. Majalah Poultry Indonesia No. V/halaman 134 -151. Jakarta.
/Tahun
Aksi Agraris Kanisius. 1981. Penuntun Pemeliharaan Ras. Aksi Agraris Kanisius. Jakarta. Anputraco, PT. 1989. Petunjuk Praktis Berternak PT. Anputraco ltd. Surabaya.. Departemen Pertanian. 1982. Petunjuk Keputusan Presiden Nomor 50 tahun 1981. Pertanian. Jakarta.
Ayam Ayam.
Pelaksanaan Departemen
Direktorat Jendral Peternakan. 1990. Prospek dan Masalah Pengembangan Agribisnis Peternakan Indonesia dalam Seminar dalam Rangka Pekan Raya Jakarta dan Hari Krida Pertanian di Jakarta. Jakarta. Firdaus, M. 1986. Analisa Laporan Keuangan. Pembina Keluarga UPN Veteran. Jakarta.
Yayasan
Pertanian.
LP3ES.
Mosher, A. T. 1981. Menggerak dan Membangun Cetakan Ketujuh. CV Yasaguna. Jakarta.
Petani.
Mubyarto. 1977. Jakarta.
Pengantar Ekonomi
Sinaga, R. 1988. Penerapan Konsep Agribisnis Dalam Pola PIR dalam Rangka Pemerataan Pendapatan. Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian, IPB. Bogor. Setiabudi, I. 1984. Pengaruh Berbagai Skala Usaha Terhadap Efisiensi Ekonomis Usahaternak Ayam Petelur. Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian Institut Pertanian Bogor. Bogor. Siregar, H. 1986. Beberapa Kajian Ekonomi pada PIR Perunggasan Ayam Ras Pedaging di Kabupaten Sukabumi. Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian, IPB. Bogor. Suyoto, B. 1979. Bimas Ayam; Seminar Ilmu dan Industri Perunggasan 11. Pusat Penelitian dan Pengembangan Ternak. Bogor.
LAMPIRAN
PRESIDEEI REPUBLIt< INDONESIA
KEPlJTIISAIi PRESIDEN REPlJDLIK IllDOtIESIA 1101101~1:!3 /U/TAIIlJN 190U
'IEIITAIIG PERUDAllAN ATAS KEI'UTUSAN PRESIIIEN R I NOW? 105/11/TAllllll l98R IEItTfitlC CAIITIJAK K11CIIIr Ijf~llTkiLII1PCItIIIII;[;ASAFI UACI lJARA I'ETAIII I'El'ERtlAK AYN-1 PETELUR, D I JA!lA TIEWR
p c r t i i trlril)an u l arig pada p e r s l a p a n p e l aksanaan ban tuan k r c d i t b c r g u l i r pcrurrggasan d t J a m r l l a t l r untlrk rrlcrllprrccpat proses k c m a n d i r i a n para P e t a n i Pcternak Ayan~setiingga tercap a l daya-guna yang l c b i h t l n g g i ;
l~fcni~sbang
: Lapor$"
t.1engt n g a t
: 1 . Pasal 4 a y a t ( 1 ) Undang-Undang Dasar 1945; 2. Keptrtusar~ P r c s l d e n R I tionior LOS/D/TAIIUEI 1930;
.
M E t I U T U S K A N :
blenetapkan
: Elcrubali Y.e[)utusart P r c s i d c n R I Elolrlor 105/B/TAllllN 1900
PEP,TAI IA
: I l c n y e d l a k a ~ tdaria h e r g u l l r yang d l b c b a r ~ k a npada Dana yang
tht~tang Uar~tuatiK r c d t 1 Ucrgttl lr Pf:rurlggasan b a g i para P e t a r ~ i Peterlink Aya~nP c l e l u r , d l Jawa T l l ~ t u rsclilngga scluruhnya borbunyi shb: ada
[~aclda P r c s l t l c n gtrrla tltcntjnja~ig 100 ( s c r a t u s ) orang Potolil P c t c r -
nak Ayms P c l e l t r r Urus~urll Jarla T i l 1 1 \ 1 r , sc\)csar llp ~92.175.UO0,O (ell~pat r a tus s c ~ i ~ l ~ t l(IIJ~U~I ari c i ~ ~Suta n s c r a t u s tu.fut~p ~ r l u l1~lnra r l t)u r i r p f a l l ) . KEOUA
: Anggarar~ t c r s c i ) t~ d a l aln d i k tu111PERTAIIA Kcputtrsa~iPrcs ltlc11
KET I GA
: T l a p Paket K r e d i t Ayarrl P c t e l l ~ rd i p c r i n c i schagai b c r i k u t : 1. U i b i t Ayes, (OOC) 1000 e k o r setiargii Rp 350.000,00
111 1 digunnkan urituk [rcrigadaan 100 ( s e r a t u s ) Paket Aya111 PetelLr1. yang d i t e r l n t a k a n kc[)ada 100 ( s e r a t u s ) orang Petani Pctcrnak a ? ( s a t u ) paket. ilctigan ()crhlturigari s c t e l a l i 500 (11111ar a t u s ) I i s r l p a r a P c t a i l i Pcterriak t e r s n l ) u t sudatl dapnt n i a n d i r l d a ~ r~ielnl~layal i seritllrl sel ar~,futr~ya.
2. Ilakanan S t a r t c r seharga 3. llakartan Grower scl~aryd 4. I l d k n ~ ~ nL;lye~. n scllarga 5. Obat-obatan dan Vaksln untuk 6 1)ulan sctiarga 6. Dlaya Operasional scl)csar
Rp Rp Rp
945.000,OG ?.283.000,00 1.023.750,00
Rp ltp
220.000,00 100.000,00
KEEIIPAT
: P a r a P e t a n i P e t e r n a k Penerlma P a k e t supaya menpembalikan
kredit t e r s c b u t b c r a n g s u r - a n g s u r s e b e s a r s e k i a n p e r s e n d a r l h a s i 1 penj u a l s n t c l u r gang akon d i t e n t u k a n l c b i h l a n j u t ole11 Gubernl:r KDH Tk I Javra Timur.
KELlMA
:
1. G u b e r n u r KDII Tk I Jaws Ttmur sr,paya m c r q a t u r dan mcngkoordinlr penyerallan P a k a t Ayaal P e t e l u r kepoda p a r a Petal11 P e t e r n a k Ayam y a n g memenuhi p e r s a r s t a n dan menghimpun a n n p s t r a n pengemhalla n k r e d i t d a n - n ~ e a ~ a n f a a t k a n n yuan t u k ruelibantu P e t a n i P e t e r n a k lainnya. 2 . Gubcrnur KDII Tk I Jawa Tinlur s u p a y a nenunjuk PT Anputrcco Lttl J a l a n K e r t o p a t e n Moll~or 27 - 111 S u r a b a y a , Jawa Tlmur. flP!IP. 1.109.109.7-46 s c l a k u r c k a n a n p e l a k s a n a pengodaan dan penycrahan P a k e t Ayaln P e t e l u r a t a s s e l e k s i dan k e t e n t u a n Gubcrnur dan mcinbantu menglilinpun a n g s u r a n p a r a P e t a n l P e t e r n a k Penerima P a k e t d a l a m menpertanqgung-jawabkan penggunaan dana Barruan P r e s i d e n t e r s e b u t dalam d t k t u m PERTAI4A s c s u a i denqan k e t e a l u a n yang berlaku.
KcEI.tAf4
: M e n t e r l / S e k r e t a r t s llegara d . h . i. K e r a l a B i r o Data dan Laporan SET-
nr?LOPBA14G, supaya lrrc~rlantau dan mcriqciidal i kan p e l a k s a n a a n n y a . KETUJUII
: I l e n t c r l P c r t a t ~ l a n supoya incniberlkarl b a n t u a n dalam pemblnaan
.
dan
penge~nbariga~irryo KEDELAPAN
: Eeputusari IJt-esfdcn i111 mulai b e r l a k u l ~ a d a t a n g n a l d t t e t a p k a n .
Di l e t n p k a n d l J a k a r t a Pada t a n g g a l 17
lgN!
S~!~:L~~I~I~IC:L
PRESIDEH REPUDLIK II~DOIISSIA I ltl
Jakarta,
KRET'ARIA'I' NECARA EPii3LlK iNUONESiA
lor !at iran
?ha1
Septulber 1988
Kcpadn Ytlt.
: & 3S'~./~ctneg1~~~tn~/Y~I~~~ 1. Gtbernilr KDH Tk I J a m Thmr :S a X M di I 1 e:c : Perubahan a t a s Koputtisnil P r e s i d w RI Mo. 105IBITAIOJN 1988 SUGiMYA tentang h n t u a n Kredit bergul i r pentnggasan bagi para Pet a n i Peternak Ayam P e t e l u r d i 2 . Kepala Biro Data d m Leporan Jawn Tiulur SE5l'MtDPW, di
.
JAKARTA
D i s o r ~ p ~ i k a ndclljian honnac s a l irkan Keputu~an P r c s i d c n KT NoMr 123/DITAlnRl 1988 tel.tclnp~cll 19 Scptulltxr 1988 tentong L'~:n;ilntun a t ue Kcput~~snn I'resi den it1 X.1. 105/M/l'AIlUI~ 1985 tentclllg U3nttuur Kr e d i t b e r g u l i r perunggosan b g i para Petitni Pctcrrmk Ayau llctclur d i J a w Tbmr, untctlc dip13rgc1nak;ln ~cq)erl\myzi.. K h ~ s u s urltuk Gtllml~urJawa 'I'iu~urdisertolion S i n g t a t Tatn Uedm Keu;u~t.,ai~ h n t w i Presidell.
I.
l a s m (d-n lempiran): Sfslteri P e r t a n i a n d i J a k a r t a ; ,, , . A, .,../ 3es Sen Dep Da1.m Negeri rli J a k a r t a ; >isJen Pwbmguliln Dacrah h p Dulw~r~ 1 6 g e r id i J a b r t a ; WENBANG d.a Biru Grab d i .Jakarta; nwasan d l J a k a r t a ; w n / S e s n e g Urusan P umen/Sear~cgUnman Ark1 n i s t r a e i Panerintahan d ~ I nm . . 2 '
.I--._.
1i Jakarta;
T
an SFlXAB RI d i J a k a r t a ; Proyek k n t u n r l Presidcil d i Jaliartn.
pula
Pctu~juk
Bibit k;iysin G;aBear Mural Indonesia
Ara
,,.l~,.. ,
PT. ANPUTRACO LTD.
~ i . ~ : ! : , : : :
q%'f*.'F .+-
h n t o r Pusat :
Kanlor Cabng :
JI. Kenopalen 27.111, Surabaya, Indonesia Telp : (031) 316776. 319565, 31 1467 Telex : 31650 ANKlE SB IA Fax : 006,31,16778
JI. Jambtang Raya 1 / 2 2 ~ Jakarta Baral, Indonesia Telp : (021) 6397378,6397985 R.D. rstox: ~ ~ ~ ~ ~ A NIA P U C O 4, ALTOONA. PA..16601 Fax : 0062.21-6397985 PHONE 814 943-3708
~~0~~
PARKS POULTRY FARM
Ayam Petelur Coklat Yang Tangguh Ukuran Telur Besar dari Persilanga Ayam Merah dan Ayam Rock
badan urnur 20 minggu (g) 1672 Berat badan urnur 24 rniggu (9 1894 -. .-. .-. . Berat badan urnur 68 rninggu (g) ...- .......... 2289 Urnur pada saat 50%~produksi(rninggu)-__,24 . ~rod"ksitelur hen-housed 239 sarnpai urnur .....68 .......rninggu ... (butir) Produksi telur tetas hen-housed sarnpai urnur 68 rninggu (butir) 232 Rata-rata daya tetas (%) .... 87.40 Produksi anak ayam per ekor selarna 48 rninggu produksi (ekor) Tingkat kernatian selarna periode perneliharaan (1-20 rninggu) (%) .........3.2 Tingkat kernatian~selarnaperiode produksi (20-68 . . . rninggu) (%) .................. 6.4 Konsurnsi pakan selarna perneliharaan 481 04 urnur 1-68 rninggu (g) .Berat .
~ . -. .
Masa Pertumbuhan sld umur 20 minggu 3aya tltdup (%)
Ayam Petelur Terkemuka Dari Persilangan Ayam Hitam dan Ajrarn Rock
-
-.
Berat badan urnur 20 rninggu (g) 1672 Berat badan urnur 24 rninggu (g) 1894 .. .. .- .. Berat badan urnur 68 rninggu (g) 2289 ..----...-.. -. - -..-- .. Urnur pada. saat 50% ~roduksifrninaau) , .," , 24 ~roduksitelur hen-hoked sarnpai urnur 68 rninggu (butir) 239 Produksi telur tetazen-housedsarnpai urnur (butir) . 232 .- . . . . . 68 rninggu ..... -. 87 4n Rata-rata dava tetas (%) ., , Produksi anak ayarn per ekor selarna produksi (ekor) 48 rninggu-----.--. -. ........... - ............ -. 203 -Tingkat kernatian selarna periode (%) 3.2 .-.perneliharaan - --. .- .. (1-20 .. rninggu).--Tingkat kernatian selarna periode produksi (20-68 rninggu) (%) 6.4 .-. .. . .. Konsurnsi pakan selarna perneliharaan urnur 1-68 rninggu (g) 48104
--
~
--
l a s s Pertumbuhan sld urnur-21 rninaau .. ....... )aya Hidup (%) -97... :onsurnsi Pakan (ka) 7.8-8.5 . -. lerat Badan pada umcr 21 rninggu (kg) 1.7 .-.. ......... lasa Produksi 21 sld 75... rnlnggu . . . . . . . . . . . .... .. 'roduksi Puncak (%) 97 .............................. urnlah Produksi (butir) 295 ................. . . . . . . . ...,. 'roduksi 50% dicapai pada urnur (hari) 164-168 .....-.................. -. ............... ierat Telur Rata-rata (gr) 64 .............. ................. ilarna Kulit Telur coklat --.....-..... ;erst Badan Urnur 75 rninggu (kg) 2.7 ........ ...... ....
-"
.
-.
...........-.....
Ayam PefeJur Auto-Sex Penghasil Telur Coklat Ukuran Besar
-..- . . .
&$.'
.--. ,. .
'r
& *->
.......
.--.....
~
............
tumbuhan Jr 22 mlnggu ..-..--
........
~
!Po_ .............................
i Pakan.. (kg)-. tan pada
97 7.7-8.6 ..~.... ~
- .
..
-. .
1616 .Berat . - badan urnur 20..rninggu (g) Berat badan urnur 24 rninggu ~. (g) . 1845 Berat badan urnur 68 rninggu (g) 2215 Urnur pada saat 50% produksi (rninggu) 24 ......................... ........ Produksi telur hen-housed . sarnpai ..... urnur 68 rninggu (butir) 235 .-. ...... Produksi telur tetas hen-housed sarnpai urnur 68 rninggu (butir) 230 ............................ ..... ....... Rata-rata daya tetas (Oh) -. . . . . . 86.0 .......-.... Produksi anak ayam per ekor selarna 48 rninggu produksi (ekor) 198 Tingkat kernatian selarna periode' 3.2 perneliharaan (1-20 rninggu) (%) Tingkat kernatian selarna periode produksi (20-68 rninggu) (%) 6.2 Konslrrnsi pakan selarna perneliharaan urnur 4-68 rninggu (g) 48069
~
.
1.7 -rz!XgW!g)--. . .. ~duksi ' minaau -5 ................... -.-. .-....-... Puncak (%) 97 roduksi (butir) 290 ...- . ..-. 5 ~ % dicapai 166-169 nur (hari) ............ .. .......---.... 64 Jr. . .Rata-rata (gr) ... . . . . . . itit Telur coklat ian Urnur 74 rninggu (kg) 2.6
--
...
Ayam Leghorn Auto-Sex Perlama di Dunia. Petelur Yang Paling Menguntungkan Dengan Kualltas Kulit Telur Vang Kuat
Berat - badan umur 20 rninggu (g)
1320 Berat badan umur 24 rninggu (9) 14.80 Berat badan .. urnur 68 minauttg)_ 1902 -Umur pada saat 50% produksi (minggu) 23.0 Produksi telur hen-housed sampai umur 68 minggu (butir) 243 Produksi telur tetas hen-housed minggu -.sampai . .-. urnur ......... 68 ... (butir) 234 .Rata-rata daya tetas (%) 88.8 Produksi anak ayam per ekor selama -48 - minggu produksi (ekor) 208 Tingkat kematian selarna periode (1-20 minggu) (%) -- 3.5 -~ .pemeliharaan .... ... ...... Tingkat kernatian selarna periode (20-68 minggu) (%) -produksi . . . . . . . . . 6.4 -i:onsurnsi pakan selarna pemeliharaan 41216 .... Grnur 1-68 rninggu (g)
----
la Pertumbuhan rl umur ...-.-.....18 rnlnggu a Hidup (%)
.
...........
97. sumsi Pakan (kg) 6.3-6.8 --...... ~tBadan pada iur 18 minggu (kg) 1.2 .. a Produksi sld 75 rninggu .... . ~. ... luksi . ~. Puncak (%) 97 ......... - .lah Produksi (butir) .luksi 50% dicapai da umur (hari) 147-149 -- - - .. it Telur Rata-rata (gr) ----- -- -61 - -na Kulit Telur putih 20 ~tBadan Umui 72 minggu (kg) ~
...
~
~~~
."
:
Ayarn Pedaging Dengan Kaki \rang Kuat Pembuat Daging Yang Produk
.
~~
.
~
.......
Berat badan urnur .20..--......... rninggu (g) .~ 1920 -&rat badan umur 24 minggu (g) ..... -2340 Berat badan. .umur 64 minggu (g) 3080 . . . . . . . . . . ~rnur.pada saat 50% produksi (minggu) . 26.5 . -Produksi telur hen-housed sarnpai umur 64...... minggu (butir) ~184 -. ..... Produksi telur tetas hen-housed samy.3: umur 64 rninggu (butir) . . . 175 Rata-rata daya. tetas (%) 88:5 .. - . . . Produksi anak ayam per ekor selama 40 minggu produksi (ekor) . 155 . . . . . . . . ~ i n g k akematian t selama periode pemeliharaan (1-24 minggu) (%) -. 4 ............. iinskat kematian selama periode produksi (24-64 8.6 --minggu) - ..- (%) Konsumsi pakan selama pemeliharaan umur 1-64 minggu (kg) 48.1 ... -~
~
... I<~nsuinsiPakan KO~YC~S~
Pakan . .
:
)
14
1 21 28 35 42 49
/
345 590 900 1400 1800 2300
.
/
I !
390 540 970 1010 1250
!
......
120 440 830 1370 2340 3350 4600
I
Lampiran 3.
Perhitungan Usahaternak Ayam Paket Banpres Bergulir Peternak Kasus di Kabupaten Blitar :
Nama Peternak Desa
I
:
Ibu Sunaryo Jatinom
Uraian
Siklus I
----------------A.
N i l a i Paket 1.
2. 3. B.
c.
B i b i t Ayam Pakan Obat-obatan
Produksi t e l u r S e l i s i h (8 A)
-
Sumber :. Anputraco, 1991 ,
S i k l u s I1
RP
---------------
1