Seminar Nasional Hasil - Hasil Penelitian dan Pengabdian LPPM Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Sabtu, 26 September 2015 ISBN : 978-602-14930-3-8
PENGARUH ISOFLAVON AMPAS KECAP TERHADAP ANTIOKSIDAN DAN RASIO KHOLESTEROL LDL/HDL DARAH AYAM PETELUR EFFECT OF SOY ISOFLAVONES PULP TO ANTIOKSIDANT AND LDL / HDL CHOLESTEROL RATIO BLOOD LAYING HENS A. Malik1, E.Suprijatna2, V. D. Yunianto2, L.Djauhari2 Faculty of Animal Science and Agriculture University of Muhammadiyah Malang 2 Faculty of Animal Science and Agriculture University of Diponegoro 1 Email:
[email protected]
1
ABSTRAK Isoflavon adalah golongan senyawa isoflavonoid, bioaktivitas fusiologis senyawa isoflavon mempunyai peranan potensial terhadap dua hal yaitu sebagai antioksidan dan aspek kesehatan manusia dan hewan. Fermentasi kedelai menyebabkan perubahan struktur kimia isoflavon dan dapat meningkatkan komponen fungsional biologis yang lebih baik. Isoflavon ampas kecap adalah produk kedelai fermentasi dari pengolahan kecap. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh isoflavon ampas kecap terhadap kandungan antioksidan SOD dan rasio cholesterol LDLHDL serum ayam petelur. Materi yang digunakan ayam petelur isa brown sebanyak 480 ekor umur 20 minggu. Perlakuan pakan yang dicobakan terdiri 4 kelompok kandungan isoflavon ampas kecap : T-0 (pakan control tidak mengandung isoflavon), T-1, T-2 dan T3 masing-masing mengandung isoflavon ampas kecap 40, 80, 120 mg/100 g pakan. Rancangan percobaan yang digunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan diulang 6 kali dan setiap ulangan berisi 20 ekor. Data dianalisis dengan menggunakan analisis variansi dan dilanjutkan uji Duncant. Hasil penelitian menunjukan bahwa isoflavon kedelai ampas kecap didalam pakan semakin banyak menyebabkan SOD meningkat nyata (p<0.05) dan rasio kholesterol LDL/HDL serum ayam petelur turun secara nyata (p<0,01). Kesimpulan : penggunaan isoflavon sebanyak 80 mg/100 g pakan memberikan kandungan antioksidan SOD dan rasio LDL/HDL darah paling optimal. Key words : ampas kecap, isoflavon, antioksidan, LDL/HDL, ayam petelur ABSTRACT Isoflavones are a class of compounds isoflavonoids, bioactivity fusiologis isoflavone compounds have the potential function of two things: as an antioxidant and human and animal health. Fermented soy isoflavones cause changes in the chemical structure and can improve the functional components of biological better. Soy Isoflavones pulp is fermented soy products from soy processing. This study aims to determine the effect of soy isoflavones on the pulp content of antioxidants SOD and LDL/HDL cholesterol ratio blood laying hens. The material used isa brown laying hens 480, age of 20 weeks. Treatment of feed is tested comprises 4 groups isoflavone content dregs of ketchup: T-0 (feed control does not contain isoflavones), T-1, T-2 and T3 each contain isoflavones pulp sauce 40, 80, 120 mg / 100 g of feed. The experimental design used completely randomized design (CRD) and repeated 6 times and each repeat contains 20 laying hens. Data were analyzed using analysis of variance and the test continued Duncant. The results showed that soy isoflavones in the soy pulp feed more and more causes SOD increased (p<0.05) and the ratio of LDL / HDL cholesterol blood of laying hens fell significantly (p <0.01). Conclusion: the use of isoflavones 80 mg / 100 g feed delivers SOD content and ratio of LDL / HDL most optimal blood. Key words: pulp soy, isoflavones, antioxidants, LDL / HDL, laying hens
252
Seminar Nasional Hasil - Hasil Penelitian dan Pengabdian LPPM Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Sabtu, 26 September 2015 ISBN : 978-602-14930-3-8 PENDAHULUAN Negara-negara yang berada di daerah tropis akan selalu dihadapkan pada suhu lingkungan yang tinggi, dimana suhu lingkungan tinggi akan memicu timbulnya stress oksidatif (ketidakseimbanagan antara antioksidan dengan radikal bebas) pada ayam. Setiap peningkatan suhu lingkungan yang semakin menjauh dari Thermoneutral Zone maka selalu diikuti stress oksidatif yang semakin berat, dan ini akan berdampak lebih lanjut terhadap perubahan perilaku, fisiologis, hormonal, metabolisme aktivitas antioksidan dan produktivitas ternak serta efsiensi pakan. Isoflavon adalah senyawa aditif yang potensial dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas produksi ayam petelur. Bioaktivitas fungsi biologis senyawa isoflavon mempunyai peranan terhadap dua hal penting yaitu sebagai antioksidan dan berperan pada aspek kesehatan ternak. Isoflavon mempunyai potensi sebagai antioksidan didasarkan pada kemampuan mendonasikan hydrogen dalam menangkap radikal bebas. Sedangkan isoflavon pada aspek kesehatan didasarkan pada kesamaan struktur dan fungsi biologis dengan phytoestrogen. Fitoestrogen adalah senyawa isoflavon yang mirip dengan estrogen dalam struktur dan aktivitas biologis. Para peneliti banyak yang melaporkan bahwa isoflavon mempunyai kesamaan struktural dengan estrogen, dan hal ini yang memungkinkan isoflavon untuk mengikat reseptor estrogen berbagai jenis sel (Chen et al., 2002). Aktivitas estrogenik isoflavon terkait dengan struktur kimianya yang mirip dengan stilbestrol, yang biasa digunakan sebagai obat estrogenik. Isoflavon kedelai dari banyak penelitian terbukti mampu mengatasi munculnya stress oksidatif. Hal ini ditandai dengan suplementasi isoflavon dalam pakan mampu ; menurunkan kandungan melanolaldehid (MDA) serum dan hati ayam lebih rendah, menjaga glutation peroksida, SOD serum dan hati ayam tetap tinggi (Yang et al., 2011 ; Ni et al., 2012), produksi telur dan berat telur meningkat serta konversi pakan turun (Shi et al., 2013), rendahnya kandungan cholesterol LDL dan HDL yang tinggi sehingga rasio LDL/HDL dalam lebih rendah (Hapsari,AI. 2009). Isoflavon kedelai ampas kecap adalah produk fermentasi, diperoleh dari proses fermentasi pada proses pengolahan kecap. Isoflavon dari kedelai fermentasi dapat meningkatkan komponen fungsional, seperti peningkatan aglikon isoflavon dan peptida aktif yang memiliki lebih manfaat kesehatan (Hong et al., 2004 ; Mejia and Lumen, 2006). Perubahan ini disebabkan pada proses perendaman dan fermentasi dapat mengaktifkan enzim β - glukosidase baik dari kedalai maupun dari kapang, dimana enzim ini akan menghidrolisis glikosida isoflavon menjadi aglikon isoflavon (Pawiroharsono, 1997). Pada tepung kedelai utuh jumlah kandunga glikosida 97,33% sedangkan aglikon 2,67%, tetapi setelah mengalami fermentasitasi selama 48 jam kandungan glikosida turun menjadi 24,49% sedangkan aglikon menjadi 75,51% (Silva et al.,2011). Isoflavon dalam bentuk glikosida (glikon) bersifat tidak aktif, sedangkan dalam bentuk bebas (aglikon) lebih aktif karena adanya peningkatan grup hidrosil dalam struktur molekulnya. Selain itu bentuk aglikon mempunyai bioavailabailitas yang lebih baik jika dibandingkan dengan bentuk glikon (Tolleson et al., 2002). Tujuan dari penelitian ini adalah apakah penggunaan isoflavon ampas kecap didalam pakan terhadap antioksidan dan rasio cholesterol LDL/HDL serum ayam petelur
METODE PENELITIAN Manajemen Pakan Ampas kecap diperoleh dari pabrik kecap di Jombang Jawa Timur Indonesia, dalam kondisi lembab (kadar air sekitar 35%), asin, dan kotor. Tahap pertama ampas dibersihkan dari kotoran secara fisik, kemudian dilakukan perendaman untuk menetralisir kandungan gula, garam NaCl dan bumbubumbu lainnya. Ampas kecap direndam didalam air dingin yang dicampur larutan asam asetat. Campuran ; ampas kecap 1 kg, air dingin 2 liter suhu awal 28 C dan asam asetat 6 cc dengan pH 3, direndam selama 24 jam, kemudian dicuci dengan air mengalir sampai pH 7, selanjutnya dilakukan penirisan (Sukarini et al., 2004). Kedelai ampas kecap yang sudah bersih dikeringkan sampai kadar air 16 % kemudian digiling menjadi tepung untuk dilakukan analisa kandunngan nutrisi dan isoflavon. Bahan pakan terdiri dari tepung ikan, tepung daging, CGM, DDGS, BKK, jagung, bekatul, minyak, tepung kerang, asam amino lisin, methionin dan tepung ampas kecap. Untuk mengedalikan jumlah kandungan isoflavon dalam pakan perlakuan, maka bahan pakan yang digunakan didalam formula pakan tidak menggunakan bahan pakan dari kacang-kacangan seperti bungkil kacang kedelai. Pakan untuk P0 tidak mengandung ampas kecap, P1 mengandung isoflavon 40 mg/100g setara ampas
253
Seminar Nasional Hasil - Hasil Penelitian dan Pengabdian LPPM Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Sabtu, 26 September 2015 ISBN : 978-602-14930-3-8 kecap 5,77%, P2 mengandung isoflavon 80 mg/100g setara ampas kecap 13,5% dan P3 mengandung isoflavon 120 mg/100g setara ampas kecap 17.4%. Tabel 1. Kandungan nutrisi dan isoflavon ampas kecap Nutrisi Unit Energi Metabolis kkal/kg Protein % Lemak % Serat Kasar % Ca % P % Lisin % Metionin % Isoflavon mg/g
Kandungan 2550 kkal/kg 32.0 3.70 3.76 0.36 0.33 1.03 1.67 13.68
Menejemen pemeliharaan Penelitian ini dilakukan di UD Amaliah Farm Kabupaten Jombang Jawa Timur Indonesia. Ayam ditempatkan dikandang batarai individu dengan ukuran 20 cm x 40 cm per ekor ayam. Pemberian pakan secara terukur disesuaikan dengan kebutuhan. Tabel 2 menyajikan kandungan nutrisi pakan penelitian. Pakan diberikan dua kali pada jam 06.00 dan jam 13.00. Air minum diberikan secara bebas. Tambahan lampu penerangan diberikan selama 4 jam per hari Tabel 2. Kandungan nutrisi pakan penelitian Nutrisi Unit Kandungan Energi Metabolis kkal/kg 3000 Protein % 18.0 Lemak % 6.80 Serat Kasar % 2.23 Ca % 3.09 P % 1.02 Lisin % 0.98 Metionin % 0.36 Keterangan : T-0 : pakan control tidak mengandung ampas kecap T-1 : Isoflavon 40 mg/100 g pakan setara dengan ampas kecap 5,7% T-2 : Isoflavon 40 mg/100 g pakan setara dengan ampas kecap 13,5% T-3 : Isoflavon 40 mg/100 g pakan setara dengan ampas kecap 17,4% Menejemen pemeliharaan Penelitian ini dilakukan di UD Amaliah Farm Kabupaten Jombang Jawa Timur Indonesia. Ayam ditempatkan dikandang batarai individu dengan ukuran 20 cm x 40 cm per ekor ayam. Pemberian pakan secara terukur disesuaikan dengan kebutuhan. Tabel 2 menyajikan kandungan nutrisi pakan penelitian. Pakan diberikan dua kali pada jam 06.00 dan jam 13.00. Air minum diberikan secara bebas. Tambahan lampu penerangan diberikan selama 4 jam per hari Pengambilan sampel Setelah ayam mendapatkan pakan perlakuan selama 10 minggu, pada hari ke 70 penelitian dilakukan pengambilan sampel darah untuk analisa Superoksida dismutase (SOD) sebanyak 3 ml, dan cholesterol LDL dan HDL sebanyak sebayak 3 ml. Setiap ulangan diambil sebanyak 3 ekor, darah diambil melalui vena sayap yang ditampung pada tabung reaksi yang mengandung EDTA. Aktivitas SOD (metode Misra dan Fridovich (1971). Sedangkan kadar HDL dan LDL menggunakan metode Kit, DSI (2005). Analisa statistik Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan analisis ragam untuk mengetahui pengaruh perlakuan terhadap materi percobaan.. Apabila terdapat pengaruh nyata pada perlakuan, maka dilanjutkan dengan uji Duncant (steel and Torrie, 1994)
254
Seminar Nasional Hasil - Hasil Penelitian dan Pengabdian LPPM Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Sabtu, 26 September 2015 ISBN : 978-602-14930-3-8 HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 3 menunjukan kondisi kandungan SOD darah ayam petelur setelah diberi perlakuan isoflavon ampas kecap selama 8 minggu. Hasil analisa menunjukkan bahwa penggunaan isoflavon sampai 120 mg/100 g pakan memberi pengaruh yang nyata (P < 0.05) terhadap kandungan SOD darah ayam petelur. Tabel 3. Pengaruh Isoflavon ampas kecap terhadap SOD rasio kholesterol LDL/HDL Perlakuan
SOD (U/mg)
Rasio LDL/HDL mg/dL
Kontrol (tidak mengandung isoflavon)
3.008 ± 0.19
a
42.15 ± 0.23a
40 mg / 100 g pakan
4.511 ± 0.12b
30.85 ± 0.13b
80 mg / 100 g pakan
5.039 ± 0.31c
30.18 ± 0.17c
120 mg / 100 g pakan 3.300 ± 0.11d 32.11 ± 0.25d Keterangan : Superskrip yang berbeda (a, b, c dan d) menunjukkan berbeda nyata (p<0.05)
U/mg
Semua ayam yang mendapatkan pakan mengandung isoflavon ampas kecap kandungan SOD darahnya lebih tinggi dibandingkan dengan ayam yang mendapat pakan kontol. Hal ini menunjukkan bahwa isoflavon ampas kecap mempunyai fungsi antioksidan yang baik bagi tubuh ayam. Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang Hong, et al. (2011) pada tikus, Wei, et al., (2011) pada ayam broiler, dan Ni et al. (2013) pada ayam layer periode ahir bahwa isoflavon dalam pakan dapat meningkatkan status antioksidan SOD darah.
5,039
6
4,511
5 4
3,3
3,008
3 2 1 0
0 mg
40 mg
80 mg
120 mg
Gambar 1. Pengaruh isoflavon ampas kecap terhadap SOD SOD adalah salah satu antioksidan enzimatik yang memiliki fungsi menetralkan radikal bebas menjadi H2O2 dan O2 (Haliwed, et al., 1998). Efek peningkatan kadar SOD sel darah merah , kemungkinan disebabkan senyawa aktif dari isoflavon yang memiliki efek antioksidan. Arora et al., (1998), senyawa bioaktif isoflavon yang mengandung gugus fenoliq mempunyai kemampuan sebagai antioksidan dan mencegah terjadinya kerusakan akibat radikal bebas melalui dua mekanisme yaitu ; mendonorkan ion hydrogen dan bertindak sebagai scavenger radikal bebas secara langsung. Isoflavon sebagai antioksidan mampu menangkap radikal bebas (free radikal scavenger) secara langsung yang terbentuk selama tahap inisiasi maupun propagasi yang akan mengoksidasi lemak. Flavonoid/isoflavon (OH) dilaporkan dapat bereaksi sebagai scavenger radikal peroksil (ROO*) yang akan diregenerasi menjadi ROOH, dan bertindak sebagai scavenger radikal hidroksil (OH*) yang akan diregerasi menjadi H2O. Senyawa hasil regenarasi radikal peroksil dan radikal hidroksil bersifat lebih stabil, sedangkan radikal fenoksil yang terbentuk (flavonoid-O*) menjadi bersifat kurang reaktif. Hasil analisis terhadap rasio kolesterol LDL/HDL ayam petelur (tabel 3) menunjukkan adanya perbedaan yang sangat nyata P<0.01) antara kelompok kontrol (P0) dengan kelompok ayam yang mendapatkan perlakuan isoflavon ampas kecap. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian isoflavon ampas
255
Seminar Nasional Hasil - Hasil Penelitian dan Pengabdian LPPM Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Sabtu, 26 September 2015 ISBN : 978-602-14930-3-8 kecap terbukti dapat menurunkan rasio kolesterol LDL/HDL darah ayam petelur. Semakin rendah rasio kolesterol LDL/HDL semakin baik dalam arti resiko untuk mengalami penyakit akibat kolesterol semakin kecil (Mayes, 1999). Penurunan terjadi karena isoflavon dapat menurunkan kadar LDL serta meningkatkan kadar HDL. Anderson (1995) menjelaskan bahwa isoflavon bisa menurunkan kolesterol total (9%), LDL (13%) dan trigliserida (11%) serta meningkatkan HDL (2.4%). Keadaan ini disebabkan isoflavon merupakan sterol yang berasal dari tumbuhan (fitosterol) yang jika dikonsumsi dapat menghambat absorbsi dari kolesterol baik yang berasal dari pakan maupun kolesterol yang diproduksi dari hati. Fitosterol ini berkompetisi dan menggantikan posisi kolesterol dalam micelle. Adanya mekanisme tersebut, maka kolesterol yang terserap oleh usus menjadi berkurang sehingga pembentukan kilomikron dan VLDLterhambat sehingga kadar LDL turun dan peningkatan pada kadar HDL. Bila dihitung maka rasio kolesterol LDL/HDL akan turun (Silalahi, 2000).
mg/dL
42,15 45 40 35 30 25 20 15 10 5 0
30,85
0 mg
40 mg
30,18
80 mg
32,11
120 mg
Gambar 1. Pengaruh isoflavon ampas kecap terhadap rasio LDL/HDL Para peneliti lain melaporkan bahwa isoflavon mempunyai kesamaan struktural dengan estrogen, dan hal ini yang memungkinkan isoflavon untuk mengikat reseptor estrogen berbagai jenis sel (Chen et al., 2002 ; Kostelac et al., 2003). Estrogen dapat meningkatkan kadar dan produksi apolipoprotein A-1 dan menurunkan aktivitas enzim lipase hepatik dengan menekan transkripsi gen untuk lipase hepatik. Peningkatan produksi apolipoprotein A-1 memberikan kontribusi pada peningkatan HDL nascent dimana dalam perjalanannya akan berubah menjadi HDL2. Hidrolisis fosfolipid HDL dan triasilgliserol memungkinkan HDL2 melepaskan muatan ester kolesterilnya ke dalam hati dimana partikel tersebut menjadi lebih padat dengan membentuk kembali HDL3 yang memasuki kembali siklus HDL sehingga penurunan aktivitas lipase hepatik dapat meningkatkan HDL2, sehingga jumlah kolesterol HDL dalam darah meningkat (Wilson et.al., 1998). Pemberian isoflavon ampas kecap melebihi 80 mg/100 g ternyata berdambak negative, ini ditunjukan dengan ayam yang mendapat isoflavon 120 mg/100 g kandungan SOD nya menurun. Begitu juga rasio cholesterol LDL/HDL mengalami peningkatan. Kondisi ini menunjukkan bahwa isoflavon mempunyai sifat anagonis dan antagonis (Cassidy, A. 2003). Isoflavon sebagai fitoestrogen dapat berikatan dengan reseptor estrogen sebagai bagian dari aktivitas hormonal, menyebabkan serangkaian reaksi yang menguntungkan tubuh. Pada saat kadar estrogen menurun, akan terdapat banyak kelebihan reseptor estrogen yang tidak terikat, walaupun aktfinitasnya rendah, isoflavon dapat berikatan dengan reseptor tersebut. Jika tubuh mendapatkan suplai isoflavon, maka akan terjadi pengaruh pengikatan isoflavon dengan reseptor estrogen yang menghasilkan efek menguntungkan. Namun pada saat isoflavon berlebihan maka akan terjadi kompetisi KESIMPULAN Penggunaan isoflavon ampas kecap dalam pakan ayam mampu meningkatkan kandungan antioksidan SOD darah ayam petelur dan pemberian sebanyak 80 mg/100 g pakan memberikan kandungan antioksidan SOD dan rasio LDL/HDL darah ayam petelur yang paling optimal.
256
Seminar Nasional Hasil - Hasil Penelitian dan Pengabdian LPPM Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Sabtu, 26 September 2015 ISBN : 978-602-14930-3-8 UCAPAN TERIMA KASIH Prof. Dr. Ejeng Supritna,M.P, Prof. Dr. Vitus Yunianto, MSc dan Dr Lutfi Djauhari, MSc. selaku promoter dan co promoter selama penelitian sehingga pelaksanaan penelitian dan penulisan laporan bisa berjalan dengan baik. DAFTAR PUSTAKA Anderson JW, Johnstone BM and Cook-Newell ME. 1995. Meta-analysis of the effects of soy protein intake on serum lipids. The New England Journal of Medicine 333:276-282. Arora, A., M. G. Nair, and G. M. Strasburg. 1998. Antioxidant activities of isoflavones and their biological metabolites in a liposomal system. Arch. Biochem. Biophys. 356 : 133-141 Cassidy, A. (2003).Potential risks and benefits of phytoestrogen rich diets . Int. J. Vidam. Nutr. Res., 73:120-126. Chen, T.R. and Q.K. Wei. 2002. Analysis of bioactive aglycone isoflavones in soybean and soybean products. Nutrition and Food Science, 38 :. 540–547. Halliwel B, Gutteridge JMC. (1998). Free radical in biology and medicine Third edition. New York: Oxford University Press Hong, Y., Guifang, J., Dongdong, R., Sijing, L, an Tianhong, Z. 2011. Mechanism of isoflavone aglycone’s effect on cognitive performance of senescence-accelerated mice. 76 : 206-210 Mayes, P.A. 1999. Pengangkutan dan Penyimpanan Lipid. In (Murray RK, Ganner DK, Mayes PA. Rodwell VW). Bokimia Harper edisi 24. Lange EGC. hal. 260-276. Mejia,E and B.O. Lumen. 2006. Soybean bioactive peptides: A new horizon in preventing chronic diseases Sexuality, Reproduction and Menopause, 4 (2) : 91–95 Ni,Y.D., J.Wu, H.Y.Tong, Y.B.Huang, L.Z.Lu, R.Gosmann and R.Q. Zhao. 2012. Effect of dietary isoflavon daidzein supplementation on egg laying rate was associated with the change of hepatic VTG-II mRNA expression and higher antioxidant activities during the post-peak egg laying period of broiler breeders. Animal Feed Science and Technology. 177 : 116-123. Novianti, A.I. (2009). Perbandingan Efek Pemberian Sari Kedelai Kuning dan Hitam Terhadap Rasio Kolesterol LDL/HDL Darah Tikus Putih (Rattus norvegicus) Dengan Diet Tinggi Lemak. Fak. Kedokteran Hewan.UNEIR. Surabaya. Parwiroharsono, S. 1997. Metabolisme Isoflavon dan Faktor II (6,7,4 trihidroksi isoflavon) pada Proses Pembuatan Tempe. D Dalam : Simposium Nasional Pengembangan Tempe dalam Industri Pangan Modenrn. Yogyakarta, 15 – 16 : 165 – 175. Shi., S.R., H. Gu, L.L. Chang, Z.Y. Wang, H.B. Tong and J.M. Zou. 2013. Safety evaluation of isoflavon daidzein in laying hens : Part I. Effecs on laying performance, clinical blood parameters, and organs development. Food and Chemical Toxicology. 55 : 684-688. Silalahi, J. 2000. Fats, Oils and Fat substitutes in Human Nutrition. Indonesian Food and Nutrition Process. 7(2): 56-66. Silva, L.H., Celeghini, R.M.S., and Chang, Y.K. 2011. Effect the fermentation of whole soybean flour on the conversion of isoflavones from glycosides to aglycones. Food Chemistry. 128, 640-644 Steel, R.G.D. and J.H. Torrie, 1994, Principles and Procedures of Statistics, Mc Graw-Hill Book Co. Inc. Pub. Ltd, London Sukarini, N.E. 2003. Studi Penggunaan Ampas kecap Yang Diproses dengan Larutan Asam Asetat untuk pakan Terhadap Komposisi Kilia dan Karakteristik Fisik Daging Ayam Broiler. Program Studi Magister Ilmu Ternak. Program PascaSarjana Fakultas PeternakanUNDIP. Semarang Tolleson, W.H., D.R. Doerger, M.I. Churchwell, M.M. Marques and D.W. Roberts, 2002. Metabolisme of Biochanin A and Formononetin by Human Liver Microsomes In Vitro. J.Agric. Food Chem. 50: 4783-4790.
257
Seminar Nasional Hasil - Hasil Penelitian dan Pengabdian LPPM Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Sabtu, 26 September 2015 ISBN : 978-602-14930-3-8 Wei, X.J., Ni, Y.D., Lu, L.Z., Grossmann, R., Zhao, R.Q., 2011. The effect of equol injection in ovo on posthatch growth, meat quality and antioxidation in broilers. Animal 5, 320–327. Yang, H., G. Jin, D. Ren, S. Luo and T Zhou. 2011. Mechanism of isoflavone aglycones effect on cognitive performance of senescence-accelerate mice. Brain and Conition. 76 : 206-2010 Wilson, J.D., Foster D.W., Kronenberg H.M and Larsen P.R.L. 1998. Williams Text Book of Endocrinology, 9th Edition. Philadelphia : W.B. Saunders Company. pp. 801-806, 1099-1144.
258