MEDIA MATRASAIN VOL 9 NO 3 NOPEMBER 2012
KAJIAN PERUBAHAN BENTUK ARSITEKTUR DENAH RUMAH TINGGAL KAITAN DENGAN SOSIAL EKONOMI DAN BUDAYA MASYARAKAT PEMUKIM PADA PERUMAHAN KARYAWAN KANTOR GUBERNUR DI WINANGUN MANADO1 Oleh: 2
Joseph Rengkung , Vicky H. Makarau2, Herry Kapugu2 (1Penelitian Dengan Sumber Dana DIPA UNSRAT no. 0748/023_04.2.01/27/2012 TA 2012) (2Staf Pengajar Prodi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Sam Ratulangi)
ABSTRAK Perumahan Karyawan Kantor Gubernur di Desa Winangun Dua Manado dibangun tahun 1978 dan awal ditempati tahun 1981, berjumlah 70 unit terdiri dua tipe yaitu tipe 70 M2 dan tipe 54 M2. Dalam perkembangan perumahan tersebut telah mengalami perubahan bentuk arsitektur dimana ada indikasi perubahan terkait dengan kehidupan sosial ekonomi dan latar belakang budaya masyarakat pemukim. Penelitian ini bertujuan mengetahui perubahan bentuk Arsitektur difokuskan pada perubahan bentuk denah rumah dari ke dua tipe rumah yang ada diperumahan ini dengan melihat kaitan terhadap indikasi tersebut di atas. Metode kualitatif digunakan dalam penelitian ini dan pengambilan sampel penelitian dilakukan secara proposive (sampel bertujuan) dengan melihat indikasi visual terhadap kondisi perubahan rumah yang ada. Sampel yang diperoleh dapat menggambarkan secara faktual fenomena yang terjadi pada ke dua tipe rumah yang ada di perumahan ini. Sedangkan untuk mendapatkan data sosial ekonomi dan latar belakang budaya masyarakat pemukim dilakukan observasi terhadap populasi rumah yang ada di perumahan ini. Kajian dilakukan secara deduktif untuk menguji kebenaran konsep penelitian yang dibangun dari kajian teori. Hasil kajian penelitian ditemukan bahwa perubahan bentuk denah rumah terdiri dari tiga kategori yaitu; (1) Reparasi denah, (2) Modifikasi denah dan (3) Rekonstruksi denah, dimana perubahan ini meliputi; penambahan ruang, penghapusan ruang dan perubahan fungsi ruang. Hasil kajian menunjukan bahwa perubahan yang ada terkait dengan kondisi sosial ekonomi serta tuntutan rutinitas melakukan aktivitas kehidupan dan merupakan aplikasi konsep keluarga yang erat hubungan dengan nilai budaya masyarakat pemukim. Kata kunci : Perubahan Rumah,Sosial ekonomi dan Budaya masyarakat Pemukim
PENDAHULUAN
melakukan aktifitas kehidupan sehari hari
1.
serta sebagai tempat berlangsung proses
Latar Belakang Rumah merupakan kebutuhan dasar
sosialisasi.
Oleh
Soebroto
manusia disamping kebutuhan sandang dan
mengatakan
bahwa
rumah
pangan,
menjadi tempat berlindung rumah juga
Rumah yang berfungsi sebagai
tempat tinggal dan merupakan tempat
digunakan
sebagai
tempat
(1983) disamping
berlangsung
KAJIAN PERUBAHAN BENTUK ARSITEKTUR DENAH RUMAH TINGGAL KAITAN DENGAN SOSIAL EKONOMI DAN BUDAYA MASYARAKAT PEMUKIM PADA PERUMAHAN KARYAWAN KANTOR GUBERNUR DI WINANGUN MANADO
33
MEDIA MATRASAIN VOL 9 NO 3 NOPEMBER 2012
proses
sosialisasi
dari
nilai
budaya
pemukim ada hubungannya dengan
masyarakat yang bersangkutan. Perumahan
perubahan tersebut ?.
Karyawan Kantor Gubernur yang terletak di desa Winangun Dua Kecamatan Malayang
3.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Kota Manado dibangun oleh PT. Hebron
Tujuan yang ingin dicapai dalam
(Pengembang) pada tahun 1978 dan mulai
penelitian ini adalah untuk
ditempati pada akhir tahun 1981. Rumah
perubahan bentuk arsitektur yakni perubahan
dibangun sebanyak 70 unit terdiri dari dua
denah rumah tinggal yang terjadi, kaitan
tipe yakni tipe 70 m2 sebanyak 28 unit dan
dengen sosial ekonomi dan latar belakang
tipe 54 m2 sebanyak 42 unit. Pengamatan
budaya masyarakat pemukim. Sedangkan
secara visual terhadap perumahan tersebut
untuk manfaat penelitian dapat dijadikan
memperlihatkan terjadi perubahan arsitektur,
masukan kepada Pemerintah dalam hal
dimana indikasi kondisi fisik yang ada
evaluasi
secara umum mengalami perubahan dari
masyarakat, dimana faktor sosial budaya
bentuk aslinya. Perubahan bentuk arsitektur
masyarakat merupakan variabel penting
yang terjadi di perumahan dengan indikasi
yang perlu di apresiasai dalam perwujudan
tersebut,
pembangunan dikemudian hari serta dapat
merupakan
fenomena
menarik
untuk dijadikan objek penelitian.
penyediaan
mengetahui
perumahan
bagi
memperkaya kasanah ilmu pengetahuan khususnya ilmu Arsitektur.
2.
Rumusan Masalah Berdasarkan
permasalahan
latar
tersebut
di
belakang atas,
maka
TINJAUAN PUSTAKA 1.
Rumah sebagai Proses.
dirumuskan bahwa ke dua tipe rumah di
Rumah sebagai kebutuhan dasar
perumahan mengalami perubahan arsitektur,
manusia
pada bentuk denah menunjukan perubahan
kehidupan sehari hari,
penambahan ruang, penghapusan ruang
berlindung dari gangguan alam dan manusia
dan perubahan fungsi. Secara kuantitatif
lainnya. Oleh Sundjaya (1989) mengatakan
maupun kualitatif ada indikasi perubahan
bahwa rumah sebagai tempat berlindung
tersebut
terkait
(Shelter) dan berteduh terhadap cuaca dan
ekonomi
dan
dengan latar
kondisi
belakang
sosial budaya
dalam
gangguan
lain.
melakukan sebagai
Pengertian
aktivitas tempat
rumah
masyarakat pemukim. Hal ini merupakan
(perumahan) dalam kaitan dengan proses
fenomena menarik untuk diketahui, sehingga
menurut
muncul
perumahan sebagai suatu proses berkembang
pertanyaan
penelitian
sebagai
berikut : a.
b.
34
Silas (1983) adalah rumah atau
sesuai dengan kehendak, kemampuan dan
Bagaimana
perubahan
bentuk
peluang yang ada setiap saat sejalan dengan
arsitektur denah rumah tinggal yang
pertumbuhan/ perkembangan biologis, sosial
ada pada perumahan tersebut ?.
dan
Apakah sosial ekonomi dan latar
Selanjutnya dikatakan bahwa perkembangan
belakang
rumah
budaya
masyarakat
ekonomi
adalah
keluarga
multi
bersangkutan.
dimensi
KAJIAN PERUBAHAN BENTUK ARSITEKTUR DENAH RUMAH TINGGAL KAITAN DENGAN SOSIAL EKONOMI DAN BUDAYA MASYARAKAT PEMUKIM PADA PERUMAHAN KARYAWAN KANTOR GUBERNUR DI WINANGUN MANADO
artinya
MEDIA MATRASAIN VOL 9 NO 3 NOPEMBER 2012
perkembangan tidak selalu harus bertambah
untuk dipahami. Ada beberapa rumusan
atau perkembangan tidak hanya dari segi
yang
fisik saja (kuantitatif) tetapi juga dari segi
memahami
mutu (kualitatif). Dalam perkembangan
kebudayaan seperti dikatakan Koenig (dalam
rumah juga dipengaruhi oleh nilai sosial
Soekanto, 1990) bahwa perubahan sosial
budaya masyarakat pemukim, oleh Soebroto
menunjukan pada modifikasi modifikasi
(1983) mengatakan bahwa rumah juga
yang terjadi dalam pola kehidupan manusia,
sebagai
modifikasi mana terjadi disebabkan faktor
tempat
berlangsung
proses
dapat
dijadikan perubahan
untuk
sosial
dan
sosialisasi, proses dimana seorang individu
internal
diperkenalkan kepada nilai, adat kebiasaan
menurut Rapoport (1983) bahwa perubahan
berlaku
dengan
budaya berpengaruh terhadap rumah dan
demikian bisa terjadi bahwa pola pemakaian
lingkungannya, dimana bentuk perubahan
ruang merupakan cermin dari nilai budaya
tidak berlangsung spontan dan menyeluruh,
masyarakat yang bersangkutan.
tetapi tergantung pada kedudukan elemen
dalam
masyarakatnya,
maupun
pedoman
eksternal.
Sedangkan
rumah dan lingkungannya dalam sistem 2.
budaya
Konsep Kebudayaan Proses sosialisasi yang berdampak
(sebagai
core
atau
sebagai
peripheral elemen).
terhadap fisik rumah dengan pencerminan nilai budaya merupakan tindakan dan hasil karya manusia yang dapat dikategorikan sebagai
kebudayaan.
Menurut
4.
Kehidupan Masyarakat Minahasa. Solidaritas yang merupakan premis
masyarakat
Minahasa
dalam
aktivitas
Koentjaraningrat (1994), kebudayaan adalah
kehidupan sosial terlihat dominan, sejak
seluruh serta gagasan, tindakan dan hasil
dahulu gejala solidaritas telah terpatri dalam
karya
kehidupan
kehidupan masyarakat Minahasa bahwa ada
bermasyarakat dijadikan milik diri manusia
kebiasaan seorang musafir dapat meminta
dengan belajar. Tindakan manusia yang
dan memperoleh makan kapan saja pada
adalah kebudayaan menurut Greetz (1974)
setiap rumah jaga yang ada di desa, dimana
adalah sebuah fenomena psikologis, suatu
bantuan yang diberikan itu merupakan
sifat dari pikiran, kepribadian serta struktur
tanggungan negeri (bersama) dan ini berlaku
kognitif orang.
pada setiap desa yang ada di Minahasa
manusia
dalam
(Graafland 1991). Masyarakat Minahasa 3.
Perubahan Sosial dan Kebudayaan
mengenal bentuk kerja sama yang disebut
Sistem sosial dan kebudayaan yang
Mapalus, Oleh Turang (1986) Mapalus
tercermin dari aktivitas kehidupan individu
adalah suatu bentuk
maupun bermasyarakat dapat mengalami
tradisional yang diwariskan nenek moyang
perubahan dalam proses bermukim, dimana
di tanah Minahasa dari dahulu hingga
perubahan sosial dan kebudayaan yang
sekarang, dimana mapalus adalah sesuatu
berupa
perilaku
untuk kepentingan bersama oleh masing
manusia sangat kompleks dan bervariasi
masing anggota secara bergilir. Mapalus
wujud
atau
abstraksi
gotong royong
KAJIAN PERUBAHAN BENTUK ARSITEKTUR DENAH RUMAH TINGGAL KAITAN DENGAN SOSIAL EKONOMI DAN BUDAYA MASYARAKAT PEMUKIM PADA PERUMAHAN KARYAWAN KANTOR GUBERNUR DI WINANGUN MANADO
35
MEDIA MATRASAIN VOL 9 NO 3 NOPEMBER 2012
merupakan sistem prosedur, metode atau
ditetapkan kepala keluarga dan ibu rumah
teknik kerja sama muncul atas dasar
tangga karena ke duanya di nilai merupakan
kesadaran
penentu (berperan) dalam pertumbuhan dan
akan
adanya
kebersamaan,
keterbatasan akan kemampuan baik cara
perkembangan rumah.
berpikir dan berkarya.
Pengambilan data terhadap objek penelitian dilakukan observasi langsung
METODOLOGI PENELITIAN
terhadap populasi rumah yang ada, dimana
1.
data fisik maupun non fisik dilakukan
Metode Penelitian Kualitatif Penelitian
metode
ini
menggunakan
kualitatif yang diharapkan dapat
memperoleh
pemahaman
dan
penggambaran,
dokumentasi
dan
tentang
wawancara yang dilakukan secara tidak
seperti
terstuktur dengan harapan dapat menggali
Marshal dkk (Hendri J, 2011)
permasalahan yang ada. Sedangkan analisis
kompleksitas dikatakan
dengan cara mencatat informasi, pengukuran
objek
penelitian,
bahwa penelitan kualitatif didefinisikan
data
sebagai suatu proses yang mencoba untuk
permasalahannya,uraian
mendapatkan pemahaman yang lebih baik
penjelasan penjelasan atas permasalahan
mengenai kompleksitas yang ada dalam
yang ada. Kemudian membuat generalisasi
interaksi manusia. Proses pengambilan data
dimana
dalam
berlandaskan rasionalistik menurut Muhadjir
penelitian
proposive
ini
dilakukan
secara
(sampel bertujuan) terhadap
(1996)
di
analisis
dalam
berdasarkan
pengertian
penelitian
dilakukan
konteks
dalam
atau
kualitatif
dua
tahap
populasi rumah yang ada. Pengambilan
generalisasi yakni generalisasi dari objek
sampel didasari pada gejala visual yang
spesifik atas hasil uji makna empirik dan
terlihat secara keseluruhan pada populasi
pemaknaan hasil uji reflektif kerangka
rumah yang ada di perumahan tersebut dan.
teoritis dengan pemaknaan indikasi empirik.
difokuskan pada perubahan denah rumah.
Interpertasi peneliti dari informasi informasi
Setiap
dapat
fisik maupun non fisik yang diperoleh dapat
menggambarkan secara faktual fenomena
memperoleh spesifikasi perubahan bentuk
yang terjadi dan dijadikan sebagai responden
denah. Hasil interpertasi merupakan kasus
dan diperlakukan sebagai kasus. Penentuan
per kasus dengan fenomena menarik untuk
kasus
konteks
dikaji lebih lanjut. Deskripsi dan analisis
permasalahan yang fokus pada perubahan
konteks permasalahan dilakukan eksplanasi
bentuk arsitektur yakni denah rumah, sosial
secara
ekonomi
disederhanakan dalam bentuk gambar bagan
sampel
kajian
yang
sesuai
diperoleh
dengan
dan latar belakang budaya
masyarakat pemukim. Sedangkan penentuan responden
36
untuk
diminta
verbal.
Proses
penelitian
proses penelitian (Gambar 1)
informasi
KAJIAN PERUBAHAN BENTUK ARSITEKTUR DENAH RUMAH TINGGAL KAITAN DENGAN SOSIAL EKONOMI DAN BUDAYA MASYARAKAT PEMUKIM PADA PERUMAHAN KARYAWAN KANTOR GUBERNUR DI WINANGUN MANADO
dapat
MEDIA MATRASAIN VOL 9 NO 3 NOPEMBER 2012
Gambar 1 Proses Penelitian HASIL
PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN 1.
Kajian
a.
Kondisi
Fisik
Rumah
dan
yang
terdapat
Pola
Penataan Ruang Terhadap
Perubahan
rumah
di
perumahan ini sebanyak sebanyak 70
Bentuk Denah Pengkajian
Jumlah
konteks
unit terdiri dari dua tipe yakni tipe 70
verbal
m2 sebanyak 28 unit dan tipe 54 m2
meliputi: (a) kondisi fisik rumah dan pola
sebanyak 42 unit. Jelas dapat dilihat
penataan ruang (b) gambaran perubahan
pada site plan yang direncanakan seperti
bentuk denah rumah dan (c) hubungan
pada gambar (Gambar 2)
permasalahan
terhadap
dilakukan
secara
bentuk denah rumah dengan sosial ekonomi, adalah sebagai berikut :
KAJIAN PERUBAHAN BENTUK ARSITEKTUR DENAH RUMAH TINGGAL KAITAN DENGAN SOSIAL EKONOMI DAN BUDAYA MASYARAKAT PEMUKIM PADA PERUMAHAN KARYAWAN KANTOR GUBERNUR DI WINANGUN MANADO
37
MEDIA MATRASAIN VOL 9 NO 3 NOPEMBER 2012
KETERANGAN GAMBAR GMIM Bukit Moria Winangun Manado SD. Negeri 71 Winangun Manado Rumah Tipe 70 M2 jumlah 28 unit Rumah Tipe 54 M2 jumlah 42 unit
Gambar 2 Site Plan Perumahan Sumber : Peneliti, 2012 Sejak perumahan ini ditempati
observasi menunjukan pola penataan ruang
sampai dengan saat ini bentuk arsitektur
berkembang ke tiga sisi rumah inti. Terlihat
rumah
ada upaya pemukim memanfaatkan lahan
mengalami
perubahan,
hal
ini
merupakan konsekwesi logis dari proses
pada
interaksi rumah dan pemukim dalam siklus
pengembangan
waktu tertentu. Perubahan arsitektur rumah
bagian depan cenderung dikembangkan teras
khusus denah rumah tipe 54 M2 maupun 70
dan taman rumah. Penataan ruang dalam
M2
membentuk
memperlihatkan
indikasi
terjadi
tiga
sisi
rumah
ruang.
denah
inti
sebagai
Sedangkan
rumah
pada
dengan
penambahan ruang, penghapusan ruang
penambahan ruang , penghapusan ruang
dan perubahan fungsi ruang kaitan dengan
serta merubah fungsi dilakukan sesuai
kondisi sosial ekonomi pemukimnya. Hasil
dengan
38
prioritas
kebutuhan
keluarga
KAJIAN PERUBAHAN BENTUK ARSITEKTUR DENAH RUMAH TINGGAL KAITAN DENGAN SOSIAL EKONOMI DAN BUDAYA MASYARAKAT PEMUKIM PADA PERUMAHAN KARYAWAN KANTOR GUBERNUR DI WINANGUN MANADO
MEDIA MATRASAIN VOL 9 NO 3 NOPEMBER 2012
tercermin dari wujud bentuk perubahan yang
Perubahan fungsi ruang cenderung
ada. Untuk mengetahui perubahan bentuk
terjadi pada ruang makan serta pada
rumah dari kedua populasi rumah yang ada
ruang dapur,
di
perumahan
ini,
maka
pengkajian
2.
Rumah
mengalami
diungkapkan (dieksplanasi) dalam bentuk
bentuk denah
gambar perubahan bentuk denah rumah.
menunjukan
perubahan
kriteria ke dua perubahan
bentuk
meliputi: penambahan ruang baru b.
Gambaran Perubahan Bentuk Denah
yaitu ruang Makan,dapur, tidur,
Rumah
keluarga dan
Hasil identifikasi ditemukan spesifikasi
penambahan ruang lain yakni ruang
dua kriteria yaitu : (1) Perubahan bentuk
kerja,
denah
dengan
Penambahan ruang orientasi ke
perubahan
belakang juga ke arah samping kiri
fungsi ruang, dan (2) Perubahan bentuk
atau samping kanan rumah inti.
denah
Untuk
rumah,
dilakukan
penambahan ruang dan
rumah,
dilakukan
dengan
KM/WC, juga ada
gudang
ruang
dan
lain
garasi.
cenderung
penambahan ruang, penghapusan ruang
dikembangkan ke arah samping
dan perubahan fungsi ruang.
Hasil
digabungkan dengan ruang utama
observasi menunjukan kriteria pertama
dan bagian depan perluasan teras
cenderung pada populasi rumah tipe 54
maupun taman rumah.
M2 dan kriteria ke dua ditemukan pada
Perubahan bentuk denah rumah
ke dua tipe rumah yakni tipe 54 M2 dan
dengan keriteria ke dua rumah tipe 70 M2
tipe 70 M2
rumah
ditemukan perluasan ruang pada rumah inti
tersebut. Perubahan dengan dua kriteria
hingga terjadi perpaduan antara ruang
menunjukan sebagai berikut :
makan dan dapur. Terjadi perubahan bentuk
dari
populasi
denah rumah memperlihatkan sepesifikasi 1.
Rumah
perubahan
bentuk perubahan yang dapat dikelompokan
dengan kriteria pertama yakni ada
dalam tiga kategori bentuk perubahan yaitu :
penambahan ruang baru seperti
(1) Reparasi Denah, (2) Modifikasi Rumah
ruang makan dan ruang dapur
dan
(ruang utama) juga penambahan
mengetahui tiga kategori bentuk perubahan
ruang lain yakni ruang gudang dan
dimaksud, maka dieksplanasi perubahannya
garasi serta perluasan teras depan.
dengan
Orientasi
perubahan bentuk denah ke dua tipe rumah
utama
mengalami
pengembangan
dikembangkan
ke
ruang arah
(3)
dikembangkan
kesamping
Rumah.
menginterpretasi
Untuk
gambaran
sebagai berikut :
belakang rumah dan untuk ruang lain
Rekonstruksi
Pertama rumah yang mengalami tindakan reperasi denah adalah rumah
kanan dan samping kiri rumah.
dengan
Bagian
dikembangkan
interpretasi sebagai berikut: (a) Penataan
dan
ruang dikembangkan dari pola rumah inti,
perluasan
depan teras
taman.
gambaran
perubahan
dapat
KAJIAN PERUBAHAN BENTUK ARSITEKTUR DENAH RUMAH TINGGAL KAITAN DENGAN SOSIAL EKONOMI DAN BUDAYA MASYARAKAT PEMUKIM PADA PERUMAHAN KARYAWAN KANTOR GUBERNUR DI WINANGUN MANADO
di
39
MEDIA MATRASAIN VOL 9 NO 3 NOPEMBER 2012
merubah teras depan dan tidak merubah
makan.
Tiga kriteria ini menghasilkan
komposisi dan luas ruang rumah inti, (b)
perubahan bentuk denah rumah dengan
Orientasi pengembangan ruang utama ke
spesifikasi
arah belakang dan pada bagian depan
mempertahankan denah awal rumah inti
dikembangkan perluasan teras dan (c).
seperti pada gambar (Gambar 3)
utama
bentuk
perubahan
Perubahan fungsi ruang terjadi pada ruang
Gambar 3 Abstraksi dan Bentuk Perubahan Rumah Tipe 54 M2 Kategori Reparasi Denah Kedua rumah yang mengalami tindakan modifikasi denah rumah dapat di
40
interpretasi perubahan dengan gambaran perubahan seperti pada gambar (gambar 4)
KAJIAN PERUBAHAN BENTUK ARSITEKTUR DENAH RUMAH TINGGAL KAITAN DENGAN SOSIAL EKONOMI DAN BUDAYA MASYARAKAT PEMUKIM PADA PERUMAHAN KARYAWAN KANTOR GUBERNUR DI WINANGUN MANADO
MEDIA MATRASAIN VOL 9 NO 3 NOPEMBER 2012
Gambar 4 Abstraksi dan Bentuk Perubahan Rumah Tipe 54 M2 Kategori Modifikasi Denah Untuk kategori rekonstruksi denah rumah
cenderung sama dengan rumah tipe 54 M2,
tipe 70 M2, Abstraksi penataan ruang
seperti pada gambar (Gambar 5).
Gambar 5 Abstraksi dan Bentuk Perubahan Rumah Tipe 54 & 70 M2 Kategori Rekonstruksi Denah KAJIAN PERUBAHAN BENTUK ARSITEKTUR DENAH RUMAH TINGGAL KAITAN DENGAN SOSIAL EKONOMI DAN BUDAYA MASYARAKAT PEMUKIM PADA PERUMAHAN KARYAWAN KANTOR GUBERNUR DI WINANGUN MANADO
41
MEDIA MATRASAIN VOL 9 NO 3 NOPEMBER 2012
Ke tiga, rumah yang mengalami
perubahan
bentuk
dengan
kategori
tindakan rekonstruksi denah adalah: (a)
Modifikasi denah. Sedangkan pemukim
Penataan ruang dengan komposisi baru,
yang berpengasilan tinggi perubahan dengan
tidak terikat pola penataan ruang
lama,
kategori rekonstruksi denah. Hasil yang
sehingga tercipta citra baru dari pola
diperoleh tersebut dapat menjawab konsep
penataan ruang, (b) Orientasi pengembangan
yang diutarakan dalam penelitian ini.
ruang utama dikembangkan pada tiga sisi rumah inti dengan memanfaatkan lahan
2.
secara maksimal dan pada bagian depan perluasan
teras
Kajian terhadap perubahan bentuk
Perubahan fungsi ruang cenderung terjadi
denah rumah kaitan dengan sosial budaya
pada
dan
pemukim meliputi : (a) Konsep keluarga
KM/WC. Tiga kriteria (a,b dan c) di atas
dalam perubahan bentuk denah rumah (b)
menghasilkan
denah
karakteristik bentuk denah rumah dan (c)
rumah pada kategori ini dengan spesifikasi
hubungan karakteristik bentuk denah dan
utama, perubahan tidak terikat denah awal
latar belakang budaya pemukim sebagai
rumah inti, komposisi dan luas ruang
berikut :
berubah seperti pada gambar (Gambar 5).
a.
makan,
taman
dan
Bentuk Denah
(c)
ruang
serta
Kajian Terhadap Karakteristik
ruang dapur
perubahan
bentuk
Konsep Keluarga dalam Perubahan Bentuk Denah Rumah.
c,
Hubungan Bentuk Denah Rumah dengan Sosial Ekonomi. Perubahan
bentuk denah rumah
Perubahan bentuk denah yang terjadi di perumahan ini kaitan dengan variabel sosial ekonomi telah diinterpertasi dan
yang mewujud pada populasi rumah tipe 54
hasilnya
M2 dan tipe 70 M2 yang terdapat di
perubahan bentuk denah. Berdasarkan
perumahan ini, berdasarkan hasil interpertasi
hasil
ditemukan tiga kategori perubahan bentuk
perubahan bentuk denah yang mewujud
denah rumah yaitu :
pada penataan ruang, menunjukan ada
Reperasi
Denah,
Perubahan dengan
tersebut
nampak
terjadi
karakteristik
dengan
persamaan prioritas pemanfaatan ruang
Modifikasi Denah dan Perubahan dengan
dalam menunjang aktivitas keluarga, hal
Rekonstruksi Denah. Tiga bentuk perubahan
ini disebabkan konsep keluarga yang
tersebut masing masing memperlihatkan
teraplikasi dalam perubahan bentuk
spesifikasi perubahan bentuk denah yang
denah rumah cenderung sama. Hasil
berbeda sesuai dengan prioritas kebutuhan.
observasi
Perubahan bentuk denah dengan kategori
permasalahan ini ditemukan indikasi
reperasi denah umumnya ditemukan pada
perilaku
masyarakat pemukim dengan kondisi sosial
berlangsung
ekonomi berpenghasilan rendah. Sebaliknya
mempengaruhi pola penataan ruang.
masyarakat
disebut
Bila hal ini dikaitkan dengan hasil
ditemukan
interpretasi terhadap penataan ruang
berpenghasilan
42
perubahan
memperlihatkan
pemukim
yang
menengah
terhadap
proses
konteks
sosialisasi dalam
yang
keluarga
KAJIAN PERUBAHAN BENTUK ARSITEKTUR DENAH RUMAH TINGGAL KAITAN DENGAN SOSIAL EKONOMI DAN BUDAYA MASYARAKAT PEMUKIM PADA PERUMAHAN KARYAWAN KANTOR GUBERNUR DI WINANGUN MANADO
MEDIA MATRASAIN VOL 9 NO 3 NOPEMBER 2012
berdasarkan skala prioritas kebutuhan
kebutuhan akan ruang dalam menunjang
sesuai
penghasilan
aktivitas keluarga, khusus aktivitas yang
keluarga maka terlihat ada keragaman
dilakukan secara bersama (aktivitas
dalam penataan ruang. Namun dalam
kerohanian dan kerukunan).
karakteristik bentuk denah menunjukan
tersebut dapat dijabarkan seperti pada
ada
tabel.
dengan
tingkat
persamaan
memaksakan
konsep
kehendak
yaitu
Konsep
terhadap
Tabel Tranformasi Konsep Budaya Minahasa TRANSFORMASI BENTUK KEGIATAN
KEGIATAN
FASILITAS
KONSEP KEGIATAN UNSUR BUDAYA
Ibadah Kolom terdiri dari : Ibadah KKRT Ibadah Kaum bapak
Keagamaan : Pesta
Ibadah Kaum Ibu
Pengucapan syukur
Ibadah Pemuda
Aktivitas ibadah
Ruang Tamu.
dan remaja
Ruang organisasi
Ruang keluarga
Santap kasih
Teras depan
Ibadah anak anak sekolah minggu Kemasyarakatan
Pertemuan :
Rukun
Famili (keluarga)
Aktivitas Ibadah
Ruang Tamu
keluarga
Kelabat
Ruang organisasi
Ruang Keluarga
Santap kasih
Teras Depan
Arisan
Solidaritas Mapalus
Mengunjungi dan
Ibadah keluarga
Ruang Tamu
dikunjungi
Sumber : Peneliti ,2012
b.
Hubungan Karakter Bentuk Denah
tersedia
dengan Sosial Budaya.
diungkapkan bahwa pola pemakai ruang
Hasil kajian bila dikaitkan dengan
atau
merupakan
dengan
cermin
kata
dari
lain
nilai
dapat
budaya
pernyataan Soebroto (1983) terbukti , bahwa
masyarakat yang bersangkutan.Hasil kajian
rumah juga sebagai tempat berlangsung
terhadap karakter bentuk perubahan denah
proses sosialisasi, dimana kegiatan ini besar
rumah
pengaruh terhadap kebutuhan ruang yang
masyarakat pemukim adalah sebagai berikut:
kaitan
dengan
sosial
KAJIAN PERUBAHAN BENTUK ARSITEKTUR DENAH RUMAH TINGGAL KAITAN DENGAN SOSIAL EKONOMI DAN BUDAYA MASYARAKAT PEMUKIM PADA PERUMAHAN KARYAWAN KANTOR GUBERNUR DI WINANGUN MANADO
budaya
43
MEDIA MATRASAIN VOL 9 NO 3 NOPEMBER 2012
a. Perubahan bentuk denah rumah seperti
1.
Kesimpulan
Penambahan ruang, penghapusan ruang
Hasil kajian dalam penelitian ini
dan perubahan fungsi ruang yang ada
dapat disimpulkan bahwa perubahan bentuk
diperumahan ini, terkait erat dengan
denah
sosial budaya masyarakat pemukim. Hal
sosial budaya masyarakat pemukim adalah
ini ditemukan mewujud pada pola
sebagai berikut :
terkait dengan sosial ekonomi dan
penataan ruang tamu, ruang keluarga
a. Perkembangan
yang
dan teras depan, dimana ada usaha
perumahan
tersebut,
pemukim menyediakan ruang ruang
perubahan bentuk denah terkait dengan
tersebut untuk
aktivitas
sosial ekonomi masyarakat pemukim,
keagamaan dan kemasyarakatan yang
sehingga secara kuantitatif maupun
secara rutin berlangsung diperumahan
kualitatif
ini.
perbedaan wujud.
menunjang
b. Konsep keluarga mempertahankan nilai budaya
(Minahasa)
seperti
unsur
komponen
terjadi
pada
mengalami
ruang
ada
b. Perubahan bentuk denah pada ke dua populasi
rumah
di
perumahan
ini
keagamaan dan kemasyarakatan terlihat
menunjukan perubahan yang dilakukan
pada pola penataan ruang tamu, ruang
pemukim dalam membentuk denah
keluarga
depan.
terjadi penambahan ruang, penghapusan
cenderung
ruang dan perubahan fungsi ruang
dan
Memperlihatkan
teras karakter
sama hanya berbeda pada luasan ruang. c. Rumah tipe 54 M2 dengan kategori reparasi
denah,
konsep
terjadi pada rumah inti. Perubahan dilakukan pemukim terdiri dari tiga
keluarga
kategori yaitu : (1) Reparasi denah, (2)
ditemukan mewujud pada ruang tamu
Modifikasi denah dan (3) Rekonstruksi
dipadukan dengan teras depan yang
denah. Untuk rumah tipe 70 M2
dalam penataan teras depan cenderung
perubahan dengan kategori reparasi
diperluas dan untuk kategori ini tidak
denah tidak ditemukan.
ditemukan pada rumah tipe 70 M2. Untuk
denah
Penambahan ruang, penghapusan ruang
konsep tersebut terlihat pada ruang
dan perubahan fungsi ruang ternyata
keluarga dan ruang tamu dipadukan
menunjukan ada keragaman penataan
dengan teras. Dalam penataan ruang
ruang dan penyatuan ruang, mewujud
keluarga disatukan. Sedangkan untuk
pada ruang tamu, ruang keluarga dan
kategori rekonstruksi denah, konsep
teras depan.
tersebut
kategori
modifikasi
c. Perubahan bentuk denah meliputi :
cenderung
sama
dengan
Untuk kajian perubahan bentuk
modifikasi denah yang dalam penataan
denah rumah kaitan dengan sosial budaya
ruang (perencanaan baru) juga ruang
masyarakat pemukim dapat disimpulkan
tamu dan ruang keluarga disatukan dan
sebagai berikut :
dipadukan dengan teras depan. KESIMPULAN DAN SARAN
44
a. Perubahan bentuk denah rumah dari kedua tipe rumah yang ada diperumahan
KAJIAN PERUBAHAN BENTUK ARSITEKTUR DENAH RUMAH TINGGAL KAITAN DENGAN SOSIAL EKONOMI DAN BUDAYA MASYARAKAT PEMUKIM PADA PERUMAHAN KARYAWAN KANTOR GUBERNUR DI WINANGUN MANADO
MEDIA MATRASAIN VOL 9 NO 3 NOPEMBER 2012
ini erat kaitan dengan latar belakang
membuat konsep perancangan arsitektur
budaya masyarakat pemukim. Hal ini
desain perumahan perlu diapresiasi latar
tercermin dari pola penggunaan ruang
belakang budaya pemukim.
dalam melakukan aktivitas kehidupan berlangsung setiap hari.
DAFTAR PUSTAKA
b. Aspek kebudayaan yang khas pada masyarakat kegiatan
ini
yakni
Cultur as Adaptation . Chicago
dalam
wujud
Aldine
perumahan
keagamaan
ibadah kelompok dilaksanakan secara rutin
dalam
Cohen,Y., 1974 The Cultural Present.
keluarga
Greetz C., 1974 The Interpretation of Culture . Hutchinson and practice
sangat
mempengaruhi eksistensi ruang dalam menampung aktivitas tersebut.
Allyn and Bacon, Inc. Graafland. N., 1991 Minahasa Negeri
c. Orientasi nilai budaya yang membentuk
Rakyat
dan
Budayannya,
pola pikir pemukim dijadikan konsep
terjemahan Montolalu R. Penerbit
keluarga
Pustaka Utama Grafiti Jakarta
dan
perubahan
dituangkan
bentuk
denah
dalam rumah
Hendri
J,
2011
Riset
merupakan karakter bentuk yang ada di
Universitas
perumahan ini.
staff.gunadarma.
Kualitatif,
Gunadarma
hendri
ac.id/Downloads/./RISET+KUALIT 2.
ATIF pd
Saran Penelitian ini merupakan penelitian
dalam bidang
ilmu
Arsitektur
tentang
Koentjaraningrat.,1994
Kebudayaan,
Mentalitas dan Pembangunan .
perubahan arsitektur denah rumah tinggal
Cetakan
pada perumahan Karyawan kantor Gubernur
Gramedia Pustaka Utama Jakarta
Provinsi Sulawesi Utara yang ada di Desa Winangun
Dua
Manado.
Penelitian
ke 17.
Penerbit PT.
Lang.J., 1987 Creting Architecture Theory, The role of the Behavioral Scinces in
dilakukan dengan batasan kajian perubahan
Environmental
denah rumah kaitan dengan sosial ekonomi
Nostrand Reinhold company Inc.
dan sosial budaya masyarakat pemukim.
Maslow.A.H.,
1993
Design.
Van
Motivasi
dan
Sebagai saran untuk pengembangan ilmu
Kepribadian
pengetahuan khususnya ilmu Arsitektur
Imam.N. PT Remaja Rosdakarya
maka
Bandung.
penelitian
ini
dapat
diperluas
Cet. I Terjemahan
tinjauannya sehingga dapat membuat kajian
Moleong L.J., 2004 Metodologi Penelitian
yang lebih dalam dan menyeluruh seperti
kualitatif, Edisi Revisi, Penerbit PT.
halnya;
Remaja Rosdakarya Bandung.
arsitektur
Pengkajian
terhadap
perubahan
fasade bangunan, penggunaan
Muhadjir.N.H., 1996 Metodologi Penelitian
material maupun elemen arsitektur dan
Kualitatif.
Edisi
III
masih banyak lagi yang dapat dikaji. Juga
Rakesarasin Yogyakarta
Penerbit
disarankan pada praktisi Arsitek dalam KAJIAN PERUBAHAN BENTUK ARSITEKTUR DENAH RUMAH TINGGAL KAITAN DENGAN SOSIAL EKONOMI DAN BUDAYA MASYARAKAT PEMUKIM PADA PERUMAHAN KARYAWAN KANTOR GUBERNUR DI WINANGUN MANADO
45
MEDIA MATRASAIN VOL 9 NO 3 NOPEMBER 2012
Newmark.N.L.dkk, 1977 Self, Space and
Soebroto.P.E., 1983 Aspek Aspek Sosial
Shelter an Introduction to Huosing,
Phikologis
Harper and Row. Publisshers Inc.
Masyarakat
New York
Rendah
di
Makalah
pada
Poespawardojo.S.,1982 Beberapa Pokok Pemikiran Rangka
Fundamental Perumahan
dalam dan
Maissonet. Jurnal Ikatan Arsitek
pada
Persada Jakarta
Edisi
seminar
Habitat
ke4.
PT.
Rajagrafindo
Pengamatan.
Penerbit
Djambatan Jakarta Mudjiahardjo.com/artikel/336.html?t ask=view
Quality
Turang.J., 1986 Pembangunan Pedesaan Berwawasan
Rapoport. A., 1970 The Study of Spatial Journal
of
Aesthetic
Education Vo. 4 No. 4. October 1970
Lingkungan
di
Daerah Minahasa. Pent. yayasan Mapalus Minaesa Tomohon Turang.J., 1986 Pembangunan Pedesaan Berwawasan
Rapoport. A., 1983 Development Culture
Lingkungan
di
Daerah Minahasa. Pent. yayasan
Change and Supportive Design.
Mapalus Minaesa Tomohon
University of Wisconsin Milwaukee
Turner.J.F.C.,1977 Housing by People.
USA
Towars
Sarwono.S.W., 1992 Psikologi Lingkungan . PT. Gramedia Jakarta
Tentang
Perumahan
Perkampungan
di
Makalah
diskusi
dalam
Autonamy
Environments,
in
Building
Marion
Boyars
London
Silas.J., 1983 Beberapa Pemikiran Dasar dan
Indonesia. Ilmiah
mahasiswa Arsitektur Indonesia di
Van de Ven. C., 1991 Ruang Dalam Arsitektur.
Terjemahan
Djokmono.dkk. Cetakan Pertama, Penerbit
PT.
Gramedia
Utama Jakarta
Bandung
46
besar.
Sutedjo.S.B., 1996 Arsitektur Manusia dan
www.
kota
Soekanto., 1990 Sosiologi Suatu Pengantar
Oktober
Data Penelitian Kualitatif
kota
(IAI) Edisi Maret 1983
.
Metode Pengumpulan
berpengasilan
Nasional . Ikatan Arsitek Indonesia
Indonesia (IAI) No. Perdana Edisi
Rahardjo, 2011
Pemukiman
KAJIAN PERUBAHAN BENTUK ARSITEKTUR DENAH RUMAH TINGGAL KAITAN DENGAN SOSIAL EKONOMI DAN BUDAYA MASYARAKAT PEMUKIM PADA PERUMAHAN KARYAWAN KANTOR GUBERNUR DI WINANGUN MANADO
Pustaka