Prosiding Seminar Keselamatan Nuklir, 5 – 6 Agustus 2009
KAJIAN PENERIMAAN DOSIS RADIASI EKSTERNA MELEBIHI BATAS YANG DITENTUKAN.
Dra.Rr.Djarwanti Rahayu PS, Eko Lestariningsih, S.ST
ABSTRAK : KAJIAN PENERIMAAN DOSIS RADIASI EKSTERNA MELEBIHI BATAS YANG DITENTUKAN. Sehubungan pada periode Triwulan III Tahun 2008 ada seorang pekerja radiasi yang telah menerima dosis radiasi eksterna yang cukup besar, maka perlu dilakukan tindakan investigasi dan kajian untuk membuktikan kebenaran besarnya dosis radiasi eksterna yang diterima pekerja radiasi tersebut. Lingkup investigasi dan kajian yang dilakukan meliputi riwayat pekerjaan yang dilakukan oleh pekerja radiasi pada periode tersebut, riwayat penerimaan dosis radiasi, upaya penanggulangan dan upaya pencegahan. Dari hasil investigasi dan kajian yang telah dilakukan, nilai paparan radiasi pada saat pelaksanaan pekerjaan memberikan kontribusi yang sangat signifikan terhadap penerimaan dosis radiasi yang dialami pekerja radiasi tersebut. Sementara itu dari riwayat penerimaan dosis, nilai – nilai dosis yang diterima oleh yang bersangkutan masih di bawah batas yang diizinkan. Sebagai wujud pertanggungjawaban manajemen, untuk membuktikan kebenaran adanya penerimaan dosis radiasi yang cukup besar tersebut, maka kepada pekerja radiasi tersebut telah dilakukan pemeriksaan radiasi interna melalui pemeriksaan whole body counting dan pemeriksaan kesehatan. Selanjutnya untuk mencegah adanya penerimaan dosis radiasi yang cukup besar di masa yang akan datang, telah dilakukan beberapa upaya pencegahan, agar para pekerja radiasi dapat bekerja dengan aman, selamat dan sehat. ABSTRACT: STUDY OF RADIATION EXTERNAL DOSE REVENUES EXCEED THE LIMITS SPECIFIED. Due to the period of Year 2008 Quarter III, there is a worker who has received a radiation dose of radiation external large enough, then the action investigation needs to be done and the study to prove the truth about the large dose of radiation external received by radiation workers. Scope of investigation and study of the history covering the work done by the workers during the period, the radiation dose reception history, response efforts and prevention efforts. From the results of the investigation and study that was done, the value of radiation exposure at the time of execution of the work provides a very significant contribution to the reception of the radiation dose experienced by radiation workers. The history of the reception of dose, the values of the dose received by the people who are under the limit allowed. Questioned as the form management, to prove the truth of the receipt of radiation dose which is large enough, the workers to radiation has been carried out inspections radiation through the examination internal whole body counting and health examination. Then to prevent the reception of radiation dose which is large enough in the future, the efforts of prevention has made, so that the radiation worker can work with secure, safe and healthy.
1
Prosiding Seminar Keselamatan Nuklir, 5 – 6 Agustus 2009
BAB I
2. TUJUAN Tindakan investigasi dan kajian
PENDAHULUAN
yang dilakukan mempunyai tujuan untuk mencari penyebab dan membuktikan
1. LATAR BELAKANG
kebenaran besarnya dosis radiasi eksterna
Pada periode triwulan III tahun
yang diterima pekerja radiasi, sehingga
2008, seorang pekerja radiasi Pusat
dapat
Radioisotop dan Radiofarmaka menerima
tujuan berbagi pengalaman dengan
Hendarto.Oleh karena itu perlu dilakukan
pembaca makalah ini dan penulis
tindakan investigasi untuk menyelidiki
berharap pembaca juga memberikan
penyebab penerimaan dosis eksterna
masukan (input) untuk perbaikan
tersebut. Dari pelaksanaan kegiatan
penanggulangan jika terjadi kasus yang
investigasi selanjutnya dilakukan kajian
sama.
beberapa variabel yang memberikan kontribusi terhadap penerimaan dosis
03. MASALAH
radiasi eksterna pekerja radiasi tersebut.
Penerimaan dosis radiasi eksterna
Selanjutnya dari hasil investigasi dan
maupun Interna pada setiap pekerja
kajian yang dilakukan ini disimpulkan
radiasi telah dirancang agar dapat berada
tentang kebenaran penerimaan dosis
dibawah batas yang diijinkan (Keputusan
radiasi eksterna tersebut. Data dari hasil
Kepala BAPETEN No.01/Ka
investigasi ini diharapkan akan
BAPETEN/V 99 tentang Ketentuan
memberikan masukan untuk upaya
Keselamatan Kerja Terhadap Radiasi).
pencegahan penerimaan dosis berlebih,
tindakan
ini disajikan dalam makalah dengan
BAPETEN yaitu atas nama Robertus Dwi
dengan
Kajian penerimaan dosis radiasi eksterna
triwulanan yang ditentukan oleh
dipastikan
penanggulangan yang harus dilakukan.
dosis radiasi eksterna melebihi batas
misalnya
Penerimaan dosis radiasi pada selang
penambahan
waktu tertentu misalnya triwulanan harus
perlengkapan proteksi radiasi personel,
dievaluasi sehingga diketahui penyebab
perbaikan fasilitas keselamatan kerja di
terjadinya penyimpangan jika seorang
laboratorium, pengaturan rotasi pekerja
pekerja radiasi menerima dosis radiasi
radiasi dan manajemen pekerjaan setiap
eksterna melampoi batas yang telah
pekerja radiasi.
ditentukan. Pada periode triwulan III
2
Prosiding Seminar Keselamatan Nuklir, 5 – 6 Agustus 2009
tahun 2008, seorang pekerja radiasi Pusat
2. Peraturan Pemerintah Nomor 33
Radioisotop dan Radiofarmaka menerima
Tahun 2007 tentang Keselamatan
dosis radiasi eksterna melebihi batas
Radiasi Pengion Dan Keamanan
triwulanan yang ditentukan oleh
Sumber Radioaktif.
BAPETEN yaitu atas nama Robertus Dwi
3. Keputusan Kepala BAPETEN
Hendarto.Oleh karena itu perlu dilakukan
No.01/Ka BAPETEN/V 99
tindakan investigasi untuk menyelidiki
tentang Ketentuan Keselamatan
penyebab penerimaan dosis eksterna
Kerja Terhadap Radiasi.
tersebut, dan dari pelaksanaan kegiatan
Kajian dilakukan dengan cara
investigasi selanjutnya dilakukan kajian
membandingkan penerimaan dosis radiasi
beberapa variabel yang memberikan
eksterna pekerja radiasi yang
kontribusi terhadap penerimaan dosis
bersangkutan dengan nilai batas yang
radiasi eksterna pekerja radiasi tersebut.
ditentukan. Analisa penerimaan dosis
Hasil kajian tersebut selanjutnya
radiasi eksterna dilakukan terhadap setiap
dijadikan
untuk
pekerjaan yang dilakukan selama kurun
memberikan sanksi atau putusan terhadap
waktu triwulan III – tahun 2008.
pekerja radiasi yang bersangkutan.
Pekerjaan yang memberikan kontribusi
pertimbangan
penerimaaan dosis paling tinggi akan 04. METODOLOGI
dianalisa pelaksanaan, fasilitas dan waktu
Pelaksanaan tindakan investigasi
kerja terhadap pekerja yang bersangkutan
dan kajian yang dilakukan dalam rangka
untuk selanjutnya dilakukan pengambilan
untuk mencari penyebab dan
keputusan solusi terbaik bagi pekerja
membuktikan kebenaran besarnya dosis
yang bersangkutan.
radiasi yang diterima personil dilakukan dengan mengacu pada :
05. TEORI DAN PEMBAHASAN
1. Undang – Undang Republik
Besarnya dosis radiasi eksterna
Indonesia Nomor 10 Tahun 1997
yang diterima oleh Robertus Dwi
tentang Ketenaganukliran.
Hendarto pada periode Triwulan III Tahun 2008 diberikan pada Tabel 1.
3
Prosiding Seminar Keselamatan Nuklir, 5 – 6 Agustus 2009
Tabel 1. Penerimaan Dosis Radiasi Eksterna Periode Triwulan III Tahun 2008
NO. 01
NAMA Robertus Dwi
NO. ID 3666
DOSIS ( mSv ) Hp (0,07 ) Hp (10 ) 45.61
17.61
Hendarto
KETERANGAN Batas dosis radiasi eksterna yang diijinkan tiap triwulan 12.5 mSv
Untuk menyelidiki penyebab besarnya
sewajarnya ataukah melebihi batas yang
dosis radiasi yang diterima oleh Robertus
seharusnya.
Dwi Hendarto,mulamula akan dilihat
Riwayat pekerjaan yang dilakukan oleh
beban pekerjaan yang ditanggung oleh
Robertus Dwi Hendarto selama periode
pekerja radiasi tersebut. Analisa
Triwulan III Tahun 2008 tercantum
dilakukan terhadap beban pekerjaan yang
dalam tabel 2,3 dan 4.
dijalani apakah pekerjaan tersebut sudah Tabel 2. Riwayat Pekerjaan Robertus Dwi Hendarto pada bulan Juli 2008
AKTIVITAS NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
TANGGAL 01 – 07 08 01 – 07 08 03 – 07 08 08 – 07 08 10 – 07 08 15 – 07 08 15 – 07 08 17 – 07 08 17 – 07 08 22 – 07 08 24 – 07 08 31 – 07 08 31 – 07 08 JUMLAH
PROSES Oral Hipuran Oral Oral Oral Oral Hipuran Oral Oral Oral Oral Oral Hipuran
(Ci) 0.2 0.15 1 0.7 1.35 1.315 0.15 0.829 0.0938 0.0821 1.465 1.6 0.15
WAKTU MENIT 120 60 120 120 150 180 60 120 120 120 180 120 120
PAPARAN BG RUANG ( mR/J ) ( mR/J ) 0.8 20.0 0.8 15.0 0.8 40.0 1.4 25.0 0.8 45.0 0.8 40.0 0.8 15.0 1.2 8.0 0.8 10.0 0.8 10.0 0.8 45.0 0.8 45.0 0.8 15.0
PERKIRAAN DOSIS (mSv) 0.384 0.142 0.784 0.472 1.105 1.176 0.142 0.136 0.184 0.184 1.326 0.884 0.284 7.203
Tabel 3. Riwayat Pekerjaan Robertus Dwi Hendarto pada bulan Agustus 2008 NO
TANGGAL
PROSES
WAKTU
4
PAPARAN BG RUANG
PERKIRAAN DOSIS
Prosiding Seminar Keselamatan Nuklir, 5 – 6 Agustus 2009
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
07 – 08 08 07 – 08 08 12 – 08 08 14 – 08 08 14 – 08 08 19 – 08 08 20 – 08 08 21 – 08 08 22 – 08 08 27 – 08 08 28 – 08 08 JUMLAH
Oral Hipuran Oral Oral Oral Hipuran Oral Oral Oral Oral Oral
3 0.15 0.4 1.8 0.9 0.15 0.8 1.8 0.55 0.14 2.5
MENIT 180 60 120 180 120 60 120 180 120 120 180
( mR/J ) 0.8 0.8 0.8 1.4 0.8 0.8 0.8 1.2 0.8 0.8 0.8
( mR/J ) 60.0 15.0 22.0 45.0 10.0 15.0 10.0 45.0 23.0 15.0 55
(mSv) 1.776 0.142 0.424 1.308 0.184 0.142 0.184 1.314 0.444 0.284 1.626 7.828
Tabel 4. Riwayat Pekerjaan Robertus Dwi Hendarto pada bulan September 2008
AKTIVITAS NO 1 2 3 4 5 6 7
WAKTU MENIT 60 180 180 180 120 180 120
TANGGAL PROSES (Ci) 01 – 09 08 Hipuran 0.12 04 – 09 08 Oral 1.2 05 – 09 08 Oral 1.2 11 – 09 08 Oral 2 18 – 09 08 Oral 1.2 19 – 09 08 Hipuran 2 19 – 09 08 Oral 0.5 JUMLAH JUMLAH TOTAL PERKIRAAN DOSIS
PAPARAN BG RUANG ( mR/J ) ( mR/J ) 0.1 14.0 0.8 30.0 0.8 10.0 1.4 15.0 0.8 10.0 0.8 15.0 0.8 23.0
PERKIRAAN DOSIS (mSv) 0.139 0.876 0.276 0.408 0.184 0.426 0.444 2.753
DARI JULI SEPTEMBER 2008
17.784
Perlu diketahui bahwa pada Periode
telah menandatangani kesepakatan
triwulan III tahun 2008 tersebut,
bersama (MOU) dalam melancarkan
Robertus Dwi Hendarto melakukan
proses produksi yang dilakukan
semua pekerjaan tersebut di gedung 10
PT.BATAN Teknologi.
sebagai tenaga Outsourching yang
Perhitungan perkiraan dosis radiasi
diperbantukan untuk PT.BATAN
eksterna yang diterima dihitung dengan
Teknologi. Hal ini dimungkinkan karena
rumus
antara PRR dan PT. BATAN Teknologi D = [(Paparan Ruang – Paparan Back Ground) X Waktu] / 6000
5
Prosiding Seminar Keselamatan Nuklir, 5 – 6 Agustus 2009
Paparan diperoleh dari hasil pengukuran
Dari hasil evaluasi TLD – badge
dalam mR/Jam,
diperoleh ( 17.61 mSv, untuk Hp 10 ) dan
Waktu dihitung dalam menit
( 45.61 mSv, untuk Hp 0.07 ), ternyata
6000 adalah konversi 1 jam = 60 menit
besarnya nilai dosis radiasi eksterna yang
dikalikan 1 mSv = 100 mR
diterima oleh Robertus Dwi Hendarto telah melebihi nilai batas dosis yang
Sehingga jika dilakukan contoh
diizinkan untuk batas waktu satu triwulan
perhitungan perkiraan dosis radiasi
( 12.5 mSv ) penerimaan dosis radiasi
eksterna yang diterima Robertus Dwi
eksterna seluruh tubuh ini diperkirakan
Hendarto pada tanggal 01 September
diperoleh dari keseluruhan akumulasi
2009 (lihat tabel 4) diperoleh hasil :
pekerjaan yang bersangkutan dari tanggal
(14.00 – 0.1) X 60 : 6000 = 0.139 mSv
01 Juli 2009 sampai 19 September 2009 (seperti yang tercantum dalam tabel 2, 3
Dari hasil perhitungan perkiraan
dan 4). Adanya perbedaan nilai dosis
dosis yang diterima Robertus Dwi
antara perkiraan dengan hasil evaluasi
Hendarto dengan
TLD – badge sebesar 0.174 mSv
pembacaan hasil TLD (tabel 1), diketahui
kemungkinan berasal dari jenis – jenis
bahwa perkiraan dosis radiasi eksterna
pekerjaan yang telah dilakukan yang
yang dicatat sebesar 17.784 mSv
bersangkutan tetapi tidak terdeteksi oleh
sedangkan data TLD sebesar 17.61 mSv
TLD.
untuk dosis radiasi eksterna Hp (10) –
Sesuai dengan ketentuan pada
seluruh tubuh.
Surat Keputusan Kepala BAPETEN Nomor 01/Ka – BAPETEN/V – 99 :
Untuk menyelidiki kebenaran
maka penerimaan dosis radiasi eksterna
dosis radiasi yang diterima oleh pekerja
yang bersangkutan harus ditinjau
radiasi, dilakukan pemeriksaan kondisi
penerimaan dosis radiasi ekternanya
TLD – badge yang digunakan oleh
selama 12 bulan sebelum penerimaan
pekerja radiasi yang bersangkutan dengan
dosis radiasi eksterna yang melebihi
melakukan konfirmasi ke pihak PTLR –
batas, data tersebut dapat dilihat pada
BATAN.
Tabel 5.
6
Prosiding Seminar Keselamatan Nuklir, 5 – 6 Agustus 2009
Tabel 5. Data dosis radiasi Eksterna – yang dicatat TLD badge NO 1. 2. 3. 4.
PERIODE Juni 2007 – Okt 2007 Okt 2007 – Des 2007 Des 2007 – Mar 2008 Mar 2008 – Jun 2008
DOSIS RADIASI (mSv) Hp (0,07 ) Hp (10 )
J U M L A H
0.00 0.00 0.00 4.07
KETERANGAN 0.00 0.00 0.00 NBD Hp(0,07) Pertahun 7.08 50 mSv dan NBD Hp(10)
4.07
7.08
pertahun 500 mSv
Dari Tabel 5 tersebut di atas, besarnya
Agar kajian penerimaan dosis radiasi atas
dosis yang diterima oleh Robertus Dwi
nama Robertus Dwi Hendarto bersifat
Hendarto selama 12 bulan sebelumnya
menyeluruh, maka dipandang perlu untuk
baik untuk Hp (10) = 7,08 mSv maupun
melihat seberapa besar akumulasi nilai
untuk Hp (0,07) = 4.07 mSv nilainya
dosis
masih di bawah nilai batas yang
tahunan.Akumulasi penerimaan dosis
diizinkan.
radiasi eksterna atas nama Robertus Dwi
selama
periode
lima
Hendarto diberikan pada Tabel 6. Tabel 6. Penerimaan Dosis Radiasi atas nama Robertus Dwi Hendarto
NO
1.
2.
3.
4.
PERIODE
EXTERNAL DOSE (mSv) GAMMA SKIN
0.00 0.40 0.00 0.04 TOTAL 0.80 FEB2005 – MAY 2005 1.04 MAY2005–SEPT 2005 0.00 SEPT 2005 –DEC 2005 0.10 TOTAL 1.14 DEC 2005– MAR 2006 0.00 MAR 2006– JUN 2006 0.00 JUN 2006 – SEP 2006 0.13 SEP 2006 – DEC 2006 0.00 TOTAL 0.13 DEC 2006 –MAR 2007 0.00 MAR 2007 – JUN 2007 0.00 DEC2003 – MAR 2004 MAR 2004 – JUL 2004 JUL 2004 – OCT 2004 OCT 2004 – FEB 2005
0.21 0.25 1.28 0.89 2.63 1.48 0.08 0.14 1.70 0.06 0.00 0.00 0.00 0.06 0.06 0.00 7
INTERNAL DOSE Radionuklida
Activity (Bq)
HE (mSv)
I131
43.55
0.03
45.33
0.03
Prosiding Seminar Keselamatan Nuklir, 5 – 6 Agustus 2009
5.
JUN 2007 – SEP 2007 SEP 2007 – DEC 2007 TOTAL DEC2007 – MAR 2008 MAR2008 – JUN 2008 JUN 2008 – SEP 2008 SEP 2008 – DEC 2008
0.00 0.00 0.00 0.00 4.07 17.61 0.00
0.00 0.00 0.06 0.00 7.08 45.61 0.00
TOTAL
21.68
52.69
I131 I131
184.10 184.10 3484.80
0.14 0.14 2.65
3484.80
2.65
Dari Tabel 6 di atas, maka Robertus Dwi
seluruh tubuh sebesar
Hendarto :
0.13 mSv dan untuk
1.
Pada periode Desember
kulit sebesar 0.06 mSv.
2004 – Februari 2005
Kedua nilai ini masih
telah menerima dosis
berada dibawah batas
radiasi eksterna untuk
yang diijinkan.
seluruh tubuh sebesar
2.
4.
0.80 mSv dan untuk
2006 – Desember 2007
kulit sebesar 2.63 mSv.
telah menerima dosis
Kedua nilai ini masih
radiasi eksterna untuk
berada dibawah batas
seluruh tubuh sebesar
yang diijinkan.
0.00 mSv dan untuk
Pada periode Februari
kulit sebesar 0.06 mSv.
2005 – Desember 2005
Kedua nilai ini masih
telah menerima dosis
berada dibawah batas
radiasi eksterna untuk
yang diijinkan.
seluruh tubuh sebesar
3.
Pada periode Desember
5.
Pada periode Desember
1.14 mSv dan untuk
2007 – Desember 2008
kulit sebesar 1.70 mSv.
telah menerima dosis
Kedua nilai ini masih
radiasi eksterna untuk
berada dibawah batas
seluruh tubuh sebesar
yang diijinkan.
21.68 mSv (nilai batas
Pada periode Desember
dosis yang diijinkan 50
2005 – Desember 2006
mSv) dan untuk kulit
telah menerima dosis
sebesar 52.69 mSv
radiasi eksterna untuk
(nilai batas dosis untuk 8
Prosiding Seminar Keselamatan Nuklir, 5 – 6 Agustus 2009
kulit pertahun adalah
keakuratan data yang direkam oleh TLD
500 mSv). Kedua nilai
tersebut dapat diyakini benar.
ini masih berada 06. UPAYA PENANGGULANGAN.
dibawah batas tahunan yang diijinkan.
06.1. Pengistirahatan Pekerja Radiasi.
Dosis radiasi internal untuk I
Robertus Dwi Hendarto yang telah
131 dengan aktivitas 3484.80
menerima dosis radiasi eksterna melebihi
Bq telah memberikan dosis
batas yang diizinkan untuk triwulan III
2.65 mSv.
tahun 2008, terhitung mulai tanggal 9 Oktober 2008 (1 – 2 Oktober 2008 Libur
Walaupun pada tahun 2008 yang
Lebaran, minggu pertama Oktober libur
bersangkutan menerima dosis radiasi
bersama)
eksterna dibawah batas tahunan yang
yang
bersangkutan
diistirahatkan dari bekerja di daerah
diijinkan, tetapi yang bersangkutan
radiasi dan atau daerah kontaminasi
menerima dosis radiasi per triwulan telah
sampai Desember 2008 dan sampai
melebihi batas yang ditentukan untuk
diketahuinya hasil pemeriksaan kesehatan
triwulan III tahun 2008 (12.5 mSv).
dan rekomendasi dari pihak PTKMR
Jumlah dosis radiasi eksterna sebesar 21.68 mSv tahun 2008 telah melebihi 20
BATAN.
mSv, ini berarti yang besangkutan selama
06.2. Pemeriksaan Kesehatan.
5 tahun ke depan harus diawasi
Untuk mengetahui dampak
penerimaan dosis radiasi eksternanya
radiologi yang mungkin dialami oleh
agar tiap tahun tidak melebihi ratarata 20
Robertus Dwi Hendarto yang telah
mSv seperti yang disyaratkan dalam
menerima dosis radiasi eksterna melebihi
Surat Keputusan Kepala BAPETEN
batas yang diizinkan, maka kepada yang
Nomor 01/Ka – BAPETEN/V – 99.
bersangkutan diwajibkan melakukan
Berdasarkan hasil konfirmasi
pemeriksaan kesehatan. Pada periode
yang dilakukan dengan pihak PTLR –
Triwulan III tahun 2008 tersebut, karena
BATAN pada tanggal 8 Oktober
yang bersangkutan bekerja untuk PT.
2008,TLD – badge yang dipakai
BATAN Teknologi, maka pemeriksaan
Robertus Dwi Hendarto dalam kondisi
kesehatan terhadap yang bersangkutan
baik dan belum jenuh. Sehingga
maka PT. BATAN Teknologi yang
9
Prosiding Seminar Keselamatan Nuklir, 5 – 6 Agustus 2009
menanggung biaya pemeriksaan
diijinkan bekerja didaerah radiasi adan
kesehatan atas nama Robertus Dwi
atau kontaminasi.
Hendarto. Laboratorium
06.3.
Keselamatan,
Penyempurnaan Fasilitas
Produksi Dan Fasilitas Penunjang
Kesehatan dan Lingkungan Pusat
Produksi
Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi Badan Tenaga Nuklir Nasional
Dalam rangka mencegah adanya
telah mengeluarkan hasil pengujian
penerimaan dosis radiasi yang melebihi
aberasi kromosom terhadap Robertuis
batas di masa mendatang, maka salah
Dwi Hendarto yang hasilnya tercantum
satu upaya yang dilakukan oleh PT.
dalam Lampiran 1.
BATAN Teknologi adalah melakukan
Dari kesimpulan yang diberikan
penyempurnaan fasilitas baik fasilitas
oleh dokter yang memeriksa yang
produksi maupun fasilitas penunjang
bersangkutan maka tidak ditemukan
produksi yaitu :
adanya kerusakan struktur kromosom
1. Menyempurnakan fasilitas
pada sel darah limfosit yang diamati.
produksi radiofarmaka seperti
Dengan demikian data tersebut
penambahan sistem shielding
menunjukan bahwa sel darah yang
dan penyediaan kontainer
bersangkutan dalam kondisi normal.
untuk I 131 bulk dalam
Artinya, penerimaan dosis radiasi
Glove Box.
eksternal yang melebihi batas yang
2. Menyempurnakan kondisi
ditentukan terhadap Robertus Dwi
sistem VAC dan pemasangan
Hendarto tidak mengakibatkan aberasi
exhaust system pada Glove
kromosom pada yang bersangkutan.
Box.
Walaupun demikian agar penerimaan dosis radiasi eksternalnya tidak melebihi
07. UPAYA PENCEGAHAN.
batas yang diijinkan pada triwulan ke IV
07.1. Penetapan Nilai Batas Dosis
tahun 2008 dan karena jumlah dosis
Untuk Pekerja Radiasi.
radiasi eksterna telah melebihi 20 mSv
Dalam rangka penerapan
maka pada triwulan ke IV tahun 2008
optimisasi sebagaimana yang ditetapkan
tersebut, Robertus Dwi Hendarto tidak
dalam pasal 34, 35 dan 36 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 10
Prosiding Seminar Keselamatan Nuklir, 5 – 6 Agustus 2009
33 Tahun 2007 serta dalam rangka untuk
radiasi eksterna telah mencapai
lebih memberikan jaminan keselamatan
penerimaan mendekati 75 % NBD yang
dan kesehatan bagi para pekerja radiasi,
diijinkan pada triwulan berjalan maka
maka pihak manajemen PT. BATAN
yang bersangkuatn meminta untuk
Teknologi ( Persero ) menetapkan nilai
digantikan oleh pekerja radiasi lainnya
batas dosis sebagai berikut :
agar penerimaan dosis radiasi eksterna
1.
Nilai batas dosis efektif
yang dicatat TLD nya tidak melebihi
sebesar 75 % dari Nilai
batas yang ditentukan.
Batas Dosis yang ditetapkan ( 0,75 x 50
07.2. Peningkatan Disiplin Kerja Di
mSv = 37,5 mSv per
Lingkungan Pekerja Radiasi.
tahun ). 2.
Salah satu faktor penyebab
Nilai batas dosis untuk
adanya penerimaan dosis radiasi yang
lensa mata sebesar 75 %
melebihi batas yang diizinkan adalah
dari nilai batas dosis
masih rendahnya tingkat disiplin di
yang ditetapkan ( 0,75 x
kalangan pekerja radiasi. Pekerja radiasi
150 mSv = 112,5 mSv
umumnya tidak membuat perencanakan
per tahun ). 3.
kerja untuk menghitung perkiraan dosis
Nilai batas dosis untuk
yang diterima selama yang bersangkutan
permukaan kulit sebesar
bekerja, misalnya dalam periode bulanan
75 % dari nilai batas
atau triwulan yang berjalan. Kadang
dosis yang ditetapkan
kadang pekerja radiasi lupa memakai
( 0,75 x 500 mSv = 375
TLD ketika bekerja atau tidak
mSv per tahun ).
menambahkan lead break ( balok Pb ) untuk menambah tebal shielding ketika
Penerapan nilai batas ini
pekerja radiasi tersebut tahu bahwa
disosialisasikan juga terhadap pekerja
aktifitas bahan yang diproses cukup besar
radiasi PRR yang bekerja di laboratorium
dan menimbulkan paparan.
fasilitas produksi PT BATAN Teknologi.
Untuk meningkatkan disiplin pegawai
Sehingga ketika pekerja radiasi tersebut
serta untuk menumbuhkembangkan
mencatat data riwayat pekerjaan dan
budaya keselamatan, telah melakukan
berdasarkan perkiraan penerimaan dosis
upaya – upaya sebagai berikut :
11
Prosiding Seminar Keselamatan Nuklir, 5 – 6 Agustus 2009
1. PRR telah Mengadakan diklat
Sehubungan peralatan proteksi
penyegaran proteksi radiasi
radiasi yang ada kondisinya sudah sangat
pada 2425 Maret 2009
tua dan jumlahnya juga masih sangat
dengan mengikut sertakan
terbatas,
Robertus Dwi Hendarto
mengoptimalkan pemantauan baik radiasi
sebagai peserta diklat tersebut.
maupun kontaminasi, pihak manajemen
2. Pertemuan rutin mingguan di
PT. BATAN Teknologi (Persero) akan
PT BATAN Teknologi yang
menambah jenis dan jumlah peralatan
diadakan setiap senin pagi,
proteksi radiasi, dimana pengadaannya
membahas pelaksanaan tugas
dilakukan secara bertahap sesuai dengan
mingguan sesuai dengan
kemampuan perusahaan.
maka
untuk
lebih
prosedur dan penekanan pada disiplin
penggunaan
07.4. Penambahan Jumlah SDM.
perlengkapan proteksi radiasi
Faktor lain yang menyebabkan
personil.
adanya penerimaan dosis radiasi yang
3. Untuk
cukup besar bahkan melebihi batas yang
menumbuhkembangkan
diizinkan adalah terbatasnya jumlah
budaya keselamatan,setiap
SDM khususnya yang melakukan
pagi dan sore diumumkan
kegiatan proses produksi. Oleh karena itu
melalui paging tentang tata
untuk mencegah adanya akumulasi
cara bekerja di daerah kerja
penerimaan dosis yang cukup besar,
(khususnya daerah radiasi dan
pihak manajemen PT. BATAN Teknologi
atau kontaminasi).
akan melakukan proses penerimaan
4. Pencatatan setiap jenis
pegawai baru dan mengurangi jumlah
pelanggaran yang dilakukan
pekerja radiasi out sourching.
oleh pekerja radiasi, dimana hasil pencatatannya setiap
8. KESIMPULAN.
bulan dilaporkan ke atasannya
Dari hasil kajian yang telah
dan ke bagian personalia.
dilakukan, dapat disimpulkan bahwa : 1. Nilai paparan radiasi yang
07.3. Penambahan Peralatan Dan
memberikan kontribusi yang
Perlengkapan Proteksi Radiasi
12
Prosiding Seminar Keselamatan Nuklir, 5 – 6 Agustus 2009
sangat signifikan terhadap
(untuk Triwulanan). Tetapi
penerimaan dosis radiasi atas
jumlah tahunannya sebesar
nama Robertus Dwi
21.68 mSv tidak melebihi
Hendarto adalah paparan
batas yang diijinkan untuk
radiasi
Nilai Batas Dosis Tahunan
pada
saat
pelaksanaan kegiatan proses.
sebesar 50 mSv.
2. Pada periode Desember 2003
4. Secara
keseluruhan,
– Desember 2007 Robertus
besarnya nilai dosis radiasi
Dwi Hendarto
yang diterima oleh pekerja
telah
menerima dosis rata – rata
radiasi disebabkan oleh :
sebesar 0.52 mSv untuk
a. Beban kerja yang
dosis radiasi eksterna seluruh
cukup banyak.
tubuh dab 1.11 mSv untuk
b. Kondisi fasilitas (baik
dosis radiasi eksterna yang
fasilitas
produksi
diterima kulit, kedua harga
maupun
fasilitas
ini tidak melebihi nilai batas
penunjang produksi)
yang diizinkan sebesar 20
yang masih harus
mSv.
disempurnakan.
3. Pada periode Desember 2007
c. Terbatasnya jumlah
– Desember 2008 Robertus
SDM yang ada.
Dwi Hendarto telah
d. Masih
kurang
menerima dosis radiasi
disiplinnya pekerja
eksterna seluruh tubuh
dalam
sebesar 17,61 mSv nilai ini
kegiatan
proses,
melebihi nilai batas yang
karena
yang
diizinkan untuk jangka
bersangkutan tidak
waktu triwulanan (triwulan
membuat perkiraan
III) sebesar 12.50 mSv dan
penerimaan
dosis radiasi eksterna kulit
radiasi eksterna yang
sebesar 45.61 mSv nilai ini
diterima.
melakukan
dosis
tidak melebihi batas yang
5. Kepada yang bersangkutan
ditentukan sebesar 125 mSv
telah dilakukan pemeriksaan
13
Prosiding Seminar Keselamatan Nuklir, 5 – 6 Agustus 2009
WBC untuk mengetahui
perlengkapan
penerimaan dosis radiasi
radiasi dan penambahan
internanya dan
jumlah SDM.
untuk
proteksi
membuktikan kebenaran penerimaan dosis radiasi
DAFTAR PUSTAKA
eksterna yang melebihi nilai batas dosis radiasi eksterna
1.
triwulanan tersebut (17.61
Indonesia Nomor 10 Tahun 1997
mSv), maka kepada pekerja
tentang Ketenaganukliran.
radiasi yang bersangkutan dilakukan
2.
pemeriksaan
penanggulangan dilakukan
tentang
Terhadap Radiasi.
upaya
Ketentuan Keselamatan Kerja
BATAN. Disamping itu juga
Keputusan Kepala BAPETEN No. 01/KaBAPETEN/V99
kesehatan di PTKMR sebagai
Undang – Undang Republik
3.
telah
Surat Keputusan Kepala BAPETEN No. 04/Ka – BAPETEN /V – 1999
penyempurnaan
Tentang Ketentuan Keselamatan
fasilitas produksi dan
Untuk Pengangkutan Zat Radioaktif.
fasilitas penunjang produksi.
4.
6. Untuk mencegah adanya
Surat Keputusan Kepala BAPETEN No. 05/Ka – BAPETEN /V – 2000
penerimaan dosis radiasi
Tentang Pedoman Persyaratan
yang cukup besar di masa
Untuk Keselamatan Pengangkutan
yang akan datang, pihak
Zat Radioaktif.
manejemen PT. BATAN
5.
Teknologi (Persero) akan
Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2002 Tentang Keselamatan
menerapkan beberapa upaya
Pengangkutan Zat Radioaktif.
pencegahan berupa :
6.
penetapan pembatas dosis,
Peraturan Pemerintah No. 33 tahun 2007 tentang Keselamatan dan
peningkatan disiplin kerja,
Kesehatan Terhadap Pemanfaatan
penambahan peralatan dan
Radiasi Pengion.
14