Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
11 Pages
ISSN 2302-0253 pp. 95- 104
KAJIAN PENATAAN SEMPADAN SUNGAI KRUENG ACEH DITINJAU DARI RENCANA TATA RUANG WILAYAH KOTA BANDA ACEH Indra Moulwian1, Mirza Irwansyah2, Azmeri3 1)
Magister Teknik Sipil Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2,3) Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
Email:
[email protected] Abstract: Spatial planning, the city of Banda Aceh 2009-2029 is expected to make the Krueng Aceh river border into the area of green open space, protected areas, tourism development, the city's transportation system development plan and regional development banks of the river water front city support programs. The purpose of this study conducted to assess the existing condition of the surrounding area Krueng Aceh river banks, and determine the factors supporting the government's policy of Banda Aceh, on the arrangement of Krueng Aceh river banks, which are reviewed and Spatial Banda Aceh 2009-2029, as well as knowing the strategy structuring the development of riparian areas Krueng Aceh, which consists of the strategy structure and strategy pattern space. Factors affecting riparian assessment arrangement Krueng Aceh affected by the restructuring plan, management plan, insight and level of public confidence, which will affect the community's participation in the arrangement of riparian Krueng Aceh and recommendations that can be applied to future arrangements associated riparian Krueng Aceh. The method used in this research is descriptive research approach combined (mixed methods), which supported the qualitative data processing quantitative data. To find significant relationships and test each of respondents used the validity and reliability. The result is that the arrangement of riparian reviewed and Spatial Krueng Aceh Banda Aceh 2009-2029, based plans (Spatial) Banda Aceh from 2009 to 2029, to improve the knowledge society to spatial planning based on the Spatial Plan of Banda Aceh 2009-2029. Keywords: Riparian, Region, City Planning, Spatial Abstrak: Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Banda Aceh 2009-2029 diharapkan mampu menjadikan sempadan sungai Krueng Aceh menjadi kawasan Ruang Terbuka Hijau, kawasan lindung, pengembangan kawasan wisata, rencana pengembangan sistem transportasi kota dan pengembangan kawasan tepi sungai untuk mendukung program water front city. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengkaji kondisi eksisting kawasan sekitar sempadan Sungai Krueng Aceh, dan mengetahui faktor-faktor yang menjadi pendukung kebijakan Pemerintah Kota Banda Aceh, terhadap penataan sempadan sungai Krueng Aceh, yang ditinjau dari RTRW Kota Banda Aceh 2009-2029, serta mengetahui strategi pengembangan penataan daerah sempadan sungai Krueng Aceh, yang terdiri atas strategi struktur ruang dan strategi pola ruang. Faktor yang mempengaruhi Kajian penataan sempadan sungai Krueng Aceh dipengaruhi oleh rencana penataan, rencana pengelolaan, wawasan dan tingkat kepercayaan masyarakat, yang akan berpengaruh terhadap partisipasi masyarakat dalam penataan sempadan sungai Krueng Aceh serta rekomendasi yang dapat diterapkan ke depannya terkait penataan Sempadan Sungai Krueng Aceh. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan penelitian kombinasi (mixed methods), dimana data kualitatif didukung dengan pengolahan data kuantitatif. Untuk mencari hubungan dan menguji signifikan masing-masing jawaban responden digunakan uji validitas dan reliabilitas dengan metode korelasi dan metode persentase. Hasil penelitian didapat bahwa responden setuju penataan sempadan sungai Krueng Aceh ditinjau dari RTRW Kota Banda Aceh 2009-2029, dengan Meningkatkan wawasan masyarakat terhadap Penataan Ruang berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Banda Aceh 2009-2029. Kata kunci : sempadan sungai, wilayah, tata kota, tata ruang
95 -
Volume 4, No. 4, November 2015
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala usaha peternakan dan perkebunan, tempat usaha
PENDAHULUAN Sistem perkotaan biasanya dibentuk
dan industri rumah tangga.
oleh ketersediaan fasilitas publik baik darat, air dan udara yang saling menghubungkan pada kawasan-kawasan kelengkapan
fungsional
sarana
dan
kota
prasarana
Undang-Undang Nomor 26 tahun 2007
dengan yang
tentang Penataan Ruang menyatakan bahwa penataan
memadai. Peran serta masyarakat dalam penataan ruang dapat berupa keterlibatan secara langsung maupun tidak langsung yang dapat berupa kritikan dan saran maupun bantuan keuangan serta hibah harta benda.
Undang-Undang
Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang menjelaskan bahwa masyarakat mempunyai hak, kewajiban dan peran serta dalam penataan ruang,
KAJIAN KEPUSTAKAAN
sehingga
penataan
ruang
adalah
suatu
proses
perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang yang meliputi ruang darat, ruang laut dan ruang udara termasuk ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah tempat manusia dan makhluk lain hidup melakukan kegiatan dan memelihara kelangsungan hidupnya. Pengaruh Besaran Sampling
kota
berorientasi kepada kepentingan masyarakat.
ruang
Penentuan jumlah sampel ditentukan dengan rumus Slovin dalam Novita (2010) :
Penataan ruang bukanlah semata-mata suatu
n
kegiatan yang rasionalistik, teknis dan estetis
N ...................(1) Nd 2 1
tetapi merupakan pula proses sosial politis yang
Dimana:
dinamis
n= jumlah sampel yang dicari (responden)
dan
sarat
dengan
konflik
(Yuditrinurcahyo, 2005). Rencana Tata Ruang
N= jumlah populasi
Wilayah
d=
Kota
diharapkan
Banda
mampu
Aceh
menjadikan
2009-2029 sempadan
sungai Krueng Aceh menjadi kawasan ruang
Nilai
kritis
(batas
ketelitian)
yang
diinginkan, Missal yang dikehendaki adalah 90%, maka d=10%
terbuka hijau, kawasan lindung, pengembangan kawasan wisata, rencana pengembangan sistem
Analisis Uji Validitas dan Reabilitas
transportasi kota dan pengembangan kawasan
Untuk mengetahui kuisioner yang telah
tepi sungai untuk mendukung program water
dibuat valid atau tidak maka perlu dilakukan uji
front city. Permasalahan yang timbul saat ini
validitas dan reabilitas. Dengan adanya uji
lebih pada penataan kawasan yang belum
validitas tersebut maka kuisioner tersebut dapat
maksimal, dimana pola penyusunan ruang yang
digunakan sebagai alat pengukur penelitian.
telah
yang
Hasil uji validitas digunakan untuk mengetahui
disalahfungsikan, seperti untuk tempat tinggal,
tingkat keabsahan data yang dapat dilihat pada
ditetapkan
masih
banyak
angka Corrected Item-Total Correlation. Volume 4, No. 4, November 2015
- 96
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Analisis Korelasi Menurut
METODE PENELITIAN Suwigno
(2009)
analisis
Penelitian
dilakukan
di
sepanjang
korelasi adalah metode statika yang digunakan
sempadan sungai Krueng Aceh dalam wilayah
untuk
Kota Banda Aceh, yang dimulai dari Jembatan
menentukan
kuatnya
atau
derajat
hubungan linier antara dua variabel atau lebih
Pangoe sampai dengan Jembatan Pante Pirak,
Besar kecilnya sumbangan nilai variabel
yang terdiri dari 4 (empat) kecamatan yaitu
X terhadap Y dapat ditentukan dengan rumus
Kecamatan Ulee Kareng, Kuta Alam, Lueng
koefisien determinasi sebagai berikut :
Bata dan Kecamatan Baiturrahman.
R² = r² x 100% ....................... (2)
Teknik Pengumpulan Data
Di mana:
Data primer diperoleh dari kuisioner
R² = nilai koefisien determinasi
yang dibagikan kepada masyarakat yang tinggal
r = nilai koefisien korelasi (r > 0,3)
di sepanjang sempadan sungai dalam lokasi penelitian. Kuisioner
Analisis Persentase
tertutup. Data sekunder diperoleh dari telaah
Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang diperoleh dari hasil
pustaka, wawancara dengan instansi terkait dan dokumentasi (tercetak, tergambar).
kuesioner, kemudian dideskripsikan dengan cara menggunakan analisis persentase. Untuk menghitung persentase jawaban yang diberikan responden, penulis menggunakan rumus seperti yang dikemukakan Khusnul Khotimah, 2007, adalah sebagai berikut: P = F/N x 100
Teknik sampling yang dilakukan pada penelitian ini adalah teknik simple random sampling yaitu pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak, tiap unit sampel memiliki peluang yang sama untuk dipilih. Jumlah sampel dibagi menurut jumlah
................ (3)
kecamatan dengan menggunakan rumus slovin
Di mana:
sehingga
P = Persentase
sampel
yang
dilihat pada tabel 1 berikut:
N = Jumlah responden
Tabel 1.
Setelah dibuat persentase, selanjutnya jumlah responden
dihitung
kembali
berdasarkan zona-zona yang telah dibagi per kecamatan. Perhitungan menggunakan Metode kombinasi (mixed methods) dengan pendekatan deskriptif, dimana data kualitatif didukung dengan pengolahan data kuantitatif. 97 -
jumlah
Secara lebih jelas jumlah sampel dapat
persentasenya (frekuensi jawaban)
data
diperoleh
proporsional untuk tiap kecamatan.
F = Frekuensi yang sedang dicari
seluruh
yang dipakai bersifat
Volume 4, No. 4, November 2015
Rekapitulasi Sampel Tiap Kecamatan
No
Kecamatan
1 2 3 4
Ulee Kareng Kuta Alam Lueng Bata Baiturrahman Total
Jumlah penduduk 25702 50895 25947 37470 140014
Jumlah responden 18 36 19 27 100
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala umur tua (>40 tahun) yaitu berjumlah 48%,
Metode Analisis Data Dalam penelitian ini digunakan metode deskriptif
dengan
pendekatan
serta umur responden yang terendah Berusia
penelitian
antara 21-30 tahun berjumlah 20%. Sementara
kombinasi (mixed methods), dimana data
itu, distribusi frekuensi jenis kelamin pada
kualitatif didukung dengan pengolahan data
penelitian ini yakni laki-laki lebih banyak dari
kuantitatif, metode yang digunakan untuk
perempuan
pengukuran dengan skala Likert. Di dalam
hanya berjumlah 14%. Bila ditinjau dari tingkat
mencari hubungan dan menguji signifikan
pendidikan, maka dominasi tingkat pendidikan
masing-masing
responden
responden paling banyak adalah SMA yang
digunakan uji reliabilitas dan validitas dengan
berjumlah 55 orang dan diikuti dengan tingkat
analisa korelasi dan analisa persentase.
sarjana yaitu 26 orang. Hal ini menunjukkan
jawaban
dari
yaitu 86% dan yang perempuan
bahwa responden yang berpendidikan tinggi HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi
Eksisting
masih kurang.
Kawasan
Sekitar
Sempadan Sungai Krueng Aceh Ditinjau Dari Rencana Tata Ruang Wilayah Kota
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Kuisioner Uji
reliabilitas
dilakukan
untuk
mengetahui suatu konsistensi hasil pengukuran
Banda Aceh Kondisi eksisting Sungai Krueng Aceh
dari instrumen penelitian yang dipakai. Dalam
saat ini telah dimanfaatkan dan dibangun
pengukuran reliabilitas ini digunakan cara one
bermacam usaha masyarakat yang belum
shot atau pengukuran sekali saja. Suatu
mendapatkan izin dari pemerintah kota Banda
instrument dikatakan reliabel apabila memiliki
Aceh. Hal ini telah menyebabkan kondisi
nilai cronbach alpha lebih besar dari 0,60
eksisting Sungai Krueng Aceh tidak terawat
(Gozhali, 2005). Secara ringkas hasil uji
dan
reliabilitas instrumen penelitian ini ditunjukkan
terbengkalai
sehingga
mengurangi
keindahan Kota Banda Aceh.
pada Tabel 2 di bawah ini.
Karakteristik Responden Penelitian Responden pada penelitian ini berjumlah 100 orang, sedangkan sampel yang diambil adalah masyarakat yang tinggal di daerah sempadan sungai Krueng Aceh pada Wilayah Kota Banda Aceh yang terdiri dari 4 (empat) kecamatan yaitu: Kecamatan Ulee Kareng, Kecamatan Kuta Alam, Kecamatan Lueng Bata dan
Kecamatan
Baiturrahman.
Distribusi
Tabel 2. Hasil uji reliabilitas instrumen kuisioner Nilai Kegiatan Cronbach Kriteria Status Alpha Rencana penataan 0.735 0.600 Reliabel Sempadan Rencana Pengelolaan 0.834 0.600 Reliabel Sempadan Partisipasi Masyarakat Dalam 0.801 0.600 Reliabel Perencanaan Tata Ruang
frekuensi umur responden terbanyak adalah Volume 4, No. 4, November 2015
- 98
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Tingkat Kepercayaan Masyarakat Terhadap Tata Ruang Wawasan Masyarakat Terhadap Tata Ruang
0.818
0.600
Reliabel
0.719
0.600
Reliabel
Dari Tabel 2 tersebut di atas dijelaskan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
D. Tingkat Kepercayaan Masyarakat Terhadap Tata Ruang E. Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Tata Ruang
0,452 0,782 0,751 0,553 0,551 0,445 0,714 0,613 0,671 0,519
0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
bahwa nilai alpha cronbach yang diperoleh > 0,6 maka hasil jawaban kuisioner dinyatakan
Uji Faktor-Faktor yang Menjadi Pendukung
reliabel atau akurat.
Kebijakan Pemerintah Terhadap Penataan Sempadan Sungai Krueng Aceh
Hasil Uji Validitas Instrumen Kuisioner
Hasil Analisis Korelasi
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui suatu
dari
untuk mengetahui derajat hubungan antara dua
instrumen penelitian yang dipakai sudah valid.
variabel bebas (X) atau lebih secara bersama-
Pertanyaan pada kuesioner dapat dikatakan
sama (simultan) sebagai rencana penataan
valid apabila nilai koefisien korelasi > 0,3
sempadan,
(Gozhali, 2005). Secara ringkas hasil uji
masyarakat, tingkat kepercayaan masyarakat
validitas instrumen penelitian ini ditunjukkan
(independent) dengan variabel terikat (Y)
pada Tabel 3.
fungsi hasil yaitu faktor yang menunjang
Tabel 3.
konsistensi
hasil
pengukuran
Analisis korelasi berganda dilakukan
VARIABEL
1 2 3 4 5
A. Rencana Penataan Sempada
R hitung 0,552 0,418 0,326 0,790 0,479
R tabel 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3
1 2 3 4 5
B. Rencana Pengelolaan Sempadan
0,469 0,853 0,801 0,627 0,458
0,3 0,3 0,3 0,3 0,3
1 2 3 4 5
C. Wawasan Masyarakat Terhadap Tata Ruang
0,455 0,555 0,641 0,522 0,460
0,3 0,3 0,3 0,3 0,3
Ket
wawasan
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
ruang wilayah (dependent). Hasil deskriptif variabel bebas X1, X2, X3, X4 dan variabel terikat Y dalam tabel Descriptive Statistics, dijelaskan bahwa nilai rata-rata (mean) terbesar adalah 3,1500, dan simpangan baku (standar deviation) sebesar 0,90314, dari 100 responden (N) yang mengisi kuisioner. diperoleh
Volume 4, No. 4, November 2015
untuk
Nilai yang
membuktikan
hipotesis
terdapat hubungan antara variabel X1, X2, X3 dan X4 terhadap Y maka diuji dengan kaidah keputusan, jika nilai probabilitas 0,05 ≤ nilai probabilitas Sig maka tidak signifikan, dan apabila
99 -
pengelolaan,
persepsi masyarakat terhadap rencana tata
Hasil Uji Validitas
No
rencana
nilai
probabilitas
0,05
≥
nilai
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala probabilitas Sig maka signifikan. Maka secara
terhadap
partisipasi
masyarakat
keseluruhan uji signifikasi dapat disimpulkan,
perencanaan tata ruang wilayah.
dalam
seluruh variabel bebas X mempunyai hubungan yang kuat dan signifikan terhadap variabel
Rencana Penataan Sempadan Sebanyak 5 orang responden menjawab
terikat Y.
sangat setuju, 74 Orang responden menjawab Tabel 4.
Uji Korelasi Besarnya Hubungan Dan Kontribusi Variabel Bebas X2, X3, X4 Terhadap Variabel Terikat Y.
setuju dan 21 Orang responden menjawab cukup terhadap rencana penataan sempadan Sungai Krueng Aceh yang merupakan sumber
Change Statistics
Model
R 1
.869a
Adjusted R R F Square Square Change .755
.744
Sig. F Change
73.081
.000
air baku dan biohidrologis yang potensial bagi Kota Banda Aceh, tidak ada responden yang memberi pendapat kurang setuju dan sangat kurang setuju terhadap rencana tersebut, hal ini dapat dilihat dari
jawaban responden yang
Tabel 4 di atas menjelaskan bahwa
didominasi pendapat setuju sebanyak 74 orang
besarnya hubungan antara variable X dan Y
dari 100 orang responden yang mewakili 4
yang dihitung dengan koefisien korelasi adalah
(empat) zona penelitian.
sebesar 0,869. Hal ini menunjukkan pengaruh yang
kuat.
Sedangkan
kontribusi
secara
simultan variabel X1, X2, X3 dan X4 terhadap Y = R2 x 100% atau 0,8692 x 100% = 75,5%, sedangkan sisanya 24,5% ditentukan oleh variabel lain di luar penelitian ini. Untuk mengetahui tingkat signifikan koefisien korelasi secara keseluruhan digunakan uji signifikansi analisis jalur dengan bandingkan antara nilai probabilitas 0,05 dengan nilai probabilitas Sig. Dari tabel Model Summary diperoleh nilai R = 0,869 dengan nilai probabilitas (sig. Fchange) = 0,000, karena nilai sig. Fchange < 0,05, maka artinya rencana penataan sempadan, rencana pengelolaan sempadan, wawasan masyarakat
Rencana Pengelolaan Sempadan Sebanyak 9 orang responden menjawab sangat setuju, sebanyak 76 orang
responden
menjawab setuju dan 15 orang responden menjawab cukup terhadap rencana pengelolaan sempadan Sungai Krueng Aceh sebagai wilayah ruang terbuka hijau dan tempat sarana dan prasarana publik masyarakat Kota Banda Aceh, tidak ada responden yang memberi pendapat kurang setuju dan sangat kurang setuju terhadap rencana tersebut, hal ini dapat dilihat dari jawaban responden yang didominasi pendapat setuju sebanyak 76 orang dari 100 orang responden yang mewakili 4 (empat) zona penelitian.
terhadap tata ruang dan tingkat kepercayaan masyarakat
terhadap
tata
ruang
wilayah
berhubungan secara simultan dan signifikan Volume 4, No. 4, November 2015
- 100
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Wawasan Masyarakat Terhadap Penataan
Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan
Ruang
Tata Ruang Wilayah
Sebanyak 78 orang responden menjawab
Sebanyak 4 orang responden menjawab
setuju dan 22 orang responden menjawab cukup
sangat setuju, sebanyak 68 orang
terhadap
masyarakat
menjawab setuju dan 28 orang responden
terhadap penataan ruang sebagai pengendali
menjawab cukup pada partisipasi masyarakat
dan sebagai kawasan strategis dalam wilayah
dalam perencanaan tata ruang wilayah sebagai
Kota Banda Aceh, tidak ada responden yang
bentuk
memberi pendapat sangat setuju, kurang setuju
penataan sempadan sungai baik secara langsung
dan sangat kurang setuju terhadap wawasan
(harta benda) maupun tidak langsung (pendapat,
masyarakat terhadap penataan ruang tersebut,
saran dan informasi) untuk penataan wilayah
hal ini dapat dilihat dari jawaban responden
Kota Banda Aceh, tidak ada responden yang
yang didominasi pendapat setuju sebanyak 78
memberi pendapat kurang setuju dan sangat
orang dari 100 orang responden yang mewakili
kurang setuju terhadap partisipasi masyarakat
4 (empat) zona penelitian.
dalam perencanaan tata ruang wilayah tersebut,
kuisioner
wawasan
keikutsertaan
responden
masyarakat
dalam
jawaban responden yang didominasi pendapat Tingkat Kepercayaan Masyarakat Terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah
responden yang mewakili 4 (empat) zona
Sebanyak 13 orang responden menjawab sangat setuju, sebanyak 73 orang
responden
menjawab setuju dan sebanyak 14 orang responden menjawab
cukup
setuju sebanyak 68 orang dari 100 orang
pada tingkat
kepercayaan masyarakat terhadap rencana tata
penelitian.
Hasil
rekapitulasi
persentase
jawaban kuisioner kajian penataan sungai Krueng Aceh ditinjau dari rencana tata ruang wilayah Kota Banda Aceh disajikan pada Tabel 5, di bawah ini.
ruang wilayah sebagai akibat dari pemanfaatan ruang yang sesuai dengan rencana tata ruang, tidak ada responden yang memberi pendapat kurang setuju dan sangat kurang setuju terhadap tingkat
kepercayaan
masyarakat
terhadap
rencana tata ruang wilayah tersebut, hal ini dapat dilihat dari
jawaban responden yang
didominasi pendapat setuju sebanyak 71 orang dari 100 orang responden yang mewakili 4 (empat) zona penelitian
101 -
Volume 4, No. 4, November 2015
Tabel 5.
Rekapitulasi Dominasi Jawaban Responden Persen Domina Jawaban Karakteristik tase si Kuision No Kuisioner Respo Jawaba er nden n Sangat 5 Rencana Setuju Penataan 74% 1 Setuju 74 Sempadan Cukup 21 Sangat 9 Rencana Setuju Pengelolaan 76% 2 Setuju 76 Sempadan Cukup 15 Wawasan Sangat Setuju 78% 3 Masyarakat Terhadap Setuju 78
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
4
5
Penataan Ruang Tingkat Kepercayaan Masyarakat Terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Tata Ruang Wilayah
Cukup
Strategi Pengembangan Penataan Daerah
22
Sangat Setuju Setuju
Sempadan Sungai Krueng Aceh
13 73
Cukup
73%
sempadan sungai Krueng Aceh yaitu:
14
Sangat Setuju Setuju
68
Cukup
28
Strategi yang digunakan pada penataan
Strategi
4 68%
Pengembangan
Struktur
Ruang
Sempadan Sungai Krueng Aceh yang disusun sebagai berikut: a. Peningkatan pelayanan bagi masyarakat di
Rata-Rata
Sangat Setuju
6,2 %
Setuju
73,8 %
Cukup
20 %
Jumlah
sepanjang sempadan sungai. b. Peningkatan kapasitas dan kualitas jaringan prasarana kota secara merata.
100 %
Strategi Pengembangan Pola Ruang Kota Dari
tabel
5
di
atas,
rekapitulasi
responden dapat disimpulkan bahwa, dominasi
Banda Aceh disusun sebagai berikut: 1. Kebijakan
dan
Strategi
jawaban responden setuju dengan nilai rata-rata
Kawasan Lindung
73,8% kemudian jawaban responden cukup
a. Pelestarian
dengan nilai rata-rata 20% dan terakhir responden menjawab sangat setuju dengan nilai rata-rata
6,2%.
Dapat
disimpulkan
fungsi
Pengembangan
sempadan
yang
berkelanjutan dalam jangka panjang. b. Penetapan kawasan RTH, kawasan cagar budaya dan kawasan rawan bencana di
bahwasannya 73,8% masyarakat yang tinggal di
sepanjang sempadan sungai
sepanjang sempadan sungai dalam Kota Banda
Kebijakan dan Strategi Pengembangan
Aceh dari Jembatan Pangoe sampai dengan
Kawasan Strategis di sempadan sungai.
jembatan Pante Pirak Setuju terhadap penataan
a. Pengembangan dan peningkatan fungsi
sempadan sungai Krueng Aceh ditinjau dari RTRW Kota Banda Aceh tahun 2009-2029. Nilai faktor tertinggi yang mempengaruhi karakteristik responden yang setuju terdapat pada wawasan masyarakat terhadap penataan ruang yaitu sebesar 78% terhadap rencana penataan sempadan sungai yang sesuai dengan RTRW Kota Banda Aceh.
sempadan sungai. b. Pelestarian nilai-nilai budaya dan sejarah di sepanjang sempadan sungai. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah: Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah: 1. Pemanfaatan lahan yang belum sesuai dengan peraturan dan izin pada sempadan Volume 4, No. 4, November 2015
- 102
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala sungai telah terjadi sebelum lahirnya RTRW
(x1), rencana pengelolaan sempadan (x2),
Kota
setelah
wawasan masyarakat terhadap tata ruang
dan
(x3) dan tingkat kepercayaan masyarakat
Banda
Aceh.
disahkannya
Namun
RTRW,
penataan
pemanfaatan lahan di sepanjang sempadan sungai belum juga dikelola secara maksimal, terutama pada zona II dan zona IV.
sebahagian besar lahan telah dikelola dan oleh
masyarakat
untuk
peternakan, pertanian dan tempat usaha. Seluruh kegiatan dan pembangunan yang dilakukan
masyarakat
tersebut,
5. Hasil
rekapitulasi
responden
dapat
disimpulkan bahwa, jawaban responden
2. Kondisi eksisting zona I dan zona III
dimanfaatkan
terhadap tata ruang wilayah (x4).
tidak
mendapat izin resmi instansi terkait dan
rata-rata 73,8% masyarakat yang tinggal di sepanjang sempadan sungai dalam Kota Banda Aceh dari Jembatan Pangoe sampai dengan jembatan Pante Pirak Setuju
terhadap
penataan
sungai
Krueng
Aceh
sempadan
ditinjau
dari
tidak sesuai dengan RTRW Kota Banda
rencana tata ruang wilayah Kota Banda
Aceh.
Aceh tahun 2009- 2029, serta sebahagian
3. Yang menjadi faktor pendukung diketahui bahwa, kajian penataan sempadan sungai Krueng Aceh dengan nilai korelasi R sebesar 0,869 ini menggambarkan bahwa keeratan hubungan variabel bebas (rencana penataan sempadan, rencana pengelolaan sempadan, wawasan masyarakat terhadap tata
ruang
dan
tingkat
kepercayaan
masyarakat terhadap tata ruang wilayah) dan variabel
terikat
(partisipasi
masyarakat
lainnya memberi jawaban cukup 20% dan sangat setuju 6,2%. 6. Strategi
pengembangan
kawasan
sempadan sungai diharapkan menjadi prioritas utama, dalam penataan kawasan Kota Banda Aceh dalam perencanaan jangka panjang pola ruang dan struktur 7. ruang.
Seluruh fasilitas sarana dan
prasarana
pendukung yang telah ada
dalam perencanaan tata ruang wilayah)
maupun yang akan dibangun, diharapkan
adalah sebesar
sesuai dengan standar/peraturan yang
86,9% (interval koefisien
0,800 – 1,000).
berlaku, mengingat sempadan sungai
4. Besarnya koefisien determinasi (Rsquare) sebesar
0,755,
Hal
ini
juga
berfungsi
sebagai
kawasan
menunjukkan
perlindungan setempat, kawasan rawan
pengertian bahwa partisipasi masyarakat
bencana, RTH dan kawasan strategis
dalam perencanaan tata ruang wilayah yang merupakan variabel Y dipengaruhi sebesar 75,5% oleh rencana penataan sempadan 103 -
Volume 4, No. 4, November 2015
lainnya.
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Kota, Studi Kasus Jalan DR. MR. H. T.
Saran Dari penjelasan di atas maka akan diberikan saran dan masukan antara lain: 1. Disarankan bagi peneliti selanjutnya, dapat melakukan penelitian yang lebih mendalam
2. Dari aspek tata ruang saat ini, maka akan terbentuk tata ruang kota yang tidak teratur. Keadaan ini perlu diantisipasi dengan tindakan pengendalian pemanfaatan lahan dini
mengendalikan
untuk
menghindari
dan
pelanggaran-pelanggaran
yang dimungkinkan akan terjadi secara berkelanjutan. 3. Perlu peningkatan kualitas kelembagaan baik dari tingkat bawah sampai dengan pemerintah pusat, dalam pengawasan daerah sempadan
melalui pengadaan pendidikan
dan pelatihan sesuai bidangnya. DAFTAR KEPUSTAKAAN 1.
Bambang, Prasetyo, Lina, Miftahul,
Jannah, 2003, Metodologi Penelitian, Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI), Bandung. 2.
Dian Kusuma Wardani, dan rekan,
2010, Spatial Urban Design Pada Area Sempadan Sungai (penerapan gis dalam urban design). Local Wisdom-Jurnal Ilmiah. 3.
Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis
Multivariate dengan program SPSS, Badan. Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Hasibuan, SP. Melayu. 2002. 4.
5.
Novita Diana, 2010, Faktor Dominan
Yang
Mempengaruhi
Masyarakat
Miskin
Terhadap Perumahan di Kota Kuala Simpang, Tesis, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.
dengan menambahkan faktor-faktor lain.
secara
Muhammad Hasan, Banda Aceh
Hasnidar, 2013, Kajian Setback (Maju
Mundur) Bangunan Terhadap Tata Ruang
6.
Novitasari Susilo, 2013, Rancangan
Dasar Penataan Kawasan Pemukiman Di Bantaran Sungai Brantas Bagian Tengah Kota Malang, Unbraw, Malang 7.
Pemerintah
Republik
Indonesia,
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2011, Tentang Sungai. 8.
Pontoh
Kurniawan
Kustiawan, 2009,
dan
Iwan
Pengantar perencanaan
Perkotaan, Penrbit ITB Bandung 9.
Sri Dewi Novita, 2010, Kajian Persepsi
Masyarakat Terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Banda Aceh 2009-2029, Ditinjau Dari Rencana Utilitas Kota. 10.
Subana, M & Sudrajat, 2005, Dasar-
dasar
Penelitian
Ilmiah,
Pustaka
Setia,
Bandung. 11.
Suciati, 2009, Partisipasi Masyarakat
Dalam Penyusunan Rencana Umum Tata Ruang
Kota
Pati,
Tesis,
Universitas
Diponegoro, Semarang. 12.
Suwigno, 2009, Partisipasi Masyarakat
Dalam Pemanfaatan Dan Pengendalian Ruang di
Kecamatan
Bawen,
Tesis,
Universitas
Diponegoro, Semarang.
13.
Yuditrinurcahyo, 2005, Kajian Persepsi
Masyarakat Terhadap RTRW Kota Kendal, Tesis, Universitas Diponegoro, Semarang.
Volume 4, No. 4, November 2015
- 104
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Volume 4, No. 4, November 2015
- 105