Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
9 Pages
ISSN 2302-0253 pp. 58- 66
KAJIAN PENATAAN MEDIA REKLAME TERHADAP TATA RUANG KOTA BANDA ACEH Effendi Nurzal1, Mochammad Afifuddin2, Izziah3 1) Magister
Teknik Sipil Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2,3) Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala Banda Aceh Email :
[email protected]
Abstract: Banda Aceh is the capital of Aceh province with various activities such as trading and services.. The need for promotion media becomes an important requirement in a trade and service area. The development of the business and Banda Aceh city leads to the impact of increasing the installation of billboards as a medium in the city space . The billboards make and even form the characteristics of one area, some even lead to chaotic city and bring negative impact to the aesthetic of the city. The development of the installation of billboards in the city of Banda Aceh can be seen along the city's main street, that is, at the intersection of Simpang Lima, SimpangSurabaya, SimpangJambo Tape, and Simpang BPKP area. Lots of advertising media that are installed is not appropriate, such as in terms of proportions, construction,and alignment among billboards that cause an impression of inharmonic city, interfere with the aesthetics of the city and also can give the impression of discomfort and interfere with public safety. The competition among advertising agencies to attract public attention makes the information that will be submitted become ineffective. The purpose of this study was to analyze the installation and arrangement of advertising media in terms of the aesthetic aspects, comfort and safety of the city, the effectiveness of spatial city information in support spatial of Banda Aceh, identify any deviation from the installation of existing billboards, and set strategy in the delivery of advertising media in the city of Banda Aceh. The method used was descriptive with mixed research approach, where the qualitative data were supported by the quantitative data processing with a Likert scale, and SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, and Threats)was used asthe data analysis for the primary data and secondary data. The SWOT analysis was obtained by three (3) alternative strategies, namely: 1) the preparation of the planning and installation of billboards (in the city space communication media) and spatial planning in order to involve the public and advertising agencies; 2) Increasing the dissemination of advertising regulations to the public and advertising agencies regarding the installation of advertising media; 3) The existence of Mayor regulations and Qanun billboard as guidelines in the implementation in the city space media communication. Keywords: aesthetic, city, trade and service, billboard
Abstrak : Kota Banda Aceh yang merupakan ibukota provinsi Aceh dengan berbagai aktifitas diantaranya yaitu perdagangan dan jasa. Kebutuhan akan media promosi menjadi kebutuhan yang penting pada sebuah kawasan perdagangan dan jasa. Perkembangan pemasangan reklame di Kota Banda Aceh dapat dilihat diantaranya pada ruas-ruas jalan utama kota, yaitu pada persimpangan jalan Kawasan Simpang Lima, Simpang Surabaya, Simpang Jambo Tape, Simpang BPKP. Banyak media reklame yang terpasang tidak sesuai, seperti dalam hal proporsi, konstruksi, keselarasan penempatan antara papan reklame yang satu dengan yang lainnya, sehingga timbul suatu kesan tidak harmonis sehingga dapat mengganggu estetika kota dan juga dapat memberikan kesan tidak nyaman dan mengganggu keselamatan masyarakat. memberikan efek saling berebut perhatian, sehingga informasi yang akan disampaikan menjadi tidak efektif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji pemasangan, penataan media reklame ditinjau dari aspek estetika kota, kenyamanan dan keselamatan, keefektifan informasi dalam mendukung tata ruang Kota Banda Aceh, mengidentifikasi adanya penyimpangan dari pemasangan media reklame yang ada, menetapkan strategi dalam penyelenggaran
Volume 3, No. 4, November 2014
- 58
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala media reklame di Kota Banda Aceh. Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan penelitian kombinasi (mixed methods), dimana data kualitatif didukung dengan pengolahan data kuantitatif, dan untuk pengukuran dengan skala Likert, serta analisis data secara analisa SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, Threats) terhadap data primer dan data sekunder. Hasil analisis SWOT diperoleh 3 (tiga) alternatif strategi yaitu: 1) Dalam penyusunan perencanaan dan pemasangan reklame (komunikasi media ruang luar) dan RTRW agar melibatkan masyarakat dan pihak-pihak biro reklame. 2) Meningkatkan sosialisasi peraturan ke masyarakat dan biro-biro periklananan dalam upaya penyelenggaraan pemasangan media reklame. 3) Adanya peraturan Walikota dan Qanun tentang reklame yang merupakan pedoman dalam penyelenggaraan reklame media ruang luar.
Kata Kunci: estetika, kota, perdagangan dan Jasa, reklame
reklame di Kota Banda Aceh tersebut dapat
PENDAHULUAN Kota Banda Aceh yang merupakan ibukota
provinsi
Aceh
dengan
dilihat diantaranya pada ruas-ruas jalan utama
berbagai
kota, yaitu pada persimpangan jalan Kawasan
perdagangan dan
Simpang Lima, Kawasan Simpang Surabaya,
jasa. Kegiatan dan aktifitas perdagangan dan
Kawasan Simpang Jambo Tape, Kawasan
jasa
Simpang BPKP.
aktifitas diantaranya yaitu
yang
sangat
mengakibatkan
kompleks
persaingan
semakin ramai.
dapat
promosi
yang
Penempatan
media
reklame
yang
Kebutuhan akan media
dilakukan lebih kepada pendekatan ekonomi
promosi menjadi kebutuhan yang penting pada
yaitu untuk mendapatkan sumber pemasukan
sebuah kawasan perdagangan dan jasa.
pendapatan
Meningkatnya
persaingan
asli
daerah
sebesar-besarnya.
dalam
Banyak media reklame yang terpasang tidak
perdagangan dan jasa memacu munculnya
sesuai, seperti dalam hal proporsi, konstruksi,
private sign yaitu pesan-pesan komersial berupa
keselarasan penempatan antara papan reklame
reklame. Bentuk rancangan media reklame
yang satu dengan yang lainnya, sehingga timbul
sangat beragam, reklame layar (spanduk),
suatu kesan tidak harmonis sehingga dapat
baliho, billboard, videotron, large electronic
mengganggu estetika kota dan juga dapat
display, hingga berupa reklame berbentuk kecil
memberikan
yang ditempelkan pada fasade bangunan.
mengganggu
Perkembangan
keselamatan
nyaman
dan
masyarakat.
memberikan efek saling berebut perhatian,
perkembangan Kota Banda Aceh memberi
sehingga informasi yang akan disampaikan
dampak
menjadi tidak efektif.
banyaknya
usaha
tidak
dan
semakin
dunia
kesan
pemasangan
reklame sebagai media komunikasi ruang luar.
Berkaitan dengan latar belakang di atas,
Reklame yang sedemikian banyak, menjadikan
maka yang menjadi rumusan permasalahan
dan bahkan membentuk ciri kawasan, bahkan
dalam penelitian ini adalah:
ada
1. Sejauh mana pemasangan, penataan media
yang
menambah
kesemrawutan
dan
cenderung merusak pemandangan wajah kota. Perkembangan 59 -
pemasangan
papan
Volume 3, No. 4, November 2014
reklame ditinjau dari aspek estetika kota, kenyamanan dan keselamatan, keefektifan
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala informasi
dalam mendukung tata ruang
Kota Banda Aceh? 2. Sejauh
mana
KAJIAN KEPUSTAKAAN Tata ruang Kota
terjadi
penyimpangan
Tata ruang adalah wujud struktural yang
pemasangan media reklame yang ada di
merupakan
unsur-unsur
Kota Banda Aceh?
lingkungan
alam,
3. Bagaimana
menentukan
strategi
pembentuk
lingkungan
zona
sosial,
dan
yang
lingkungan hirarkis serta pola pemanfaatan
dilakukan dalam penyelenggaraan reklame
ruang yang meliputi pola lokasi, sebaran
di Kota Banda Aceh?
permukiman, tempat kerja, aktivitas industri,
Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Mengkaji
serta pola penggunaan lahan lainnya (Budiharjo,
pemasangan, penataan
media
1991).
reklame ditinjau dari aspek estetika kota,
Perancangan
kota
dengan
kenyamanan dan keselamatan, keefektifan
tanggapan
informasi dalam mendukung tata ruang
lingkungan fisik kota: penampilan visual,
Kota Banda Aceh.
kualitas estetika, dan karakter spasial. Konsep
2. Mengidentifikasi
adanya
inderawi
berkaitan manusia
terhadap
penyimpangan
perancangan kota haruslah mengenali dan
dari pemasangan media reklame yang ada
menunjang elemen-elemen visual utama kota
di Kota Banda Aceh.
dengan menggunakan kualitas estetika (Branch
3. Menetapkan strategi dalam penyelenggaran media reklame di Kota Banda Aceh. Lingkup
batasan
pembahasan
Tata ruang Kota Banda Aceh
Aceh menurut pasal 72 adalah:
1. Lingkup pembahasan pada reklame yang bersifat permanen (tetap), yaitu reklame baliho
atau
billboard
dengan
terhadap
aspek
estetika,
kenyamanan, keselamatan serta keefektifan
3. Lingkup wilayah penelitian pada koridor jalan yaitu: radius 100 m seputaran Simpang Lima, 100 m seputaran Simpang Simpang
Surabaya dan 100 m seputaran Simpang BPKP di Kota Banda Aceh.
Prioritas pemanfaatan ruang dilakukan dalam
upaya
:
Untuk
mengantisipasi
ancaman bencana gelombang pasang dan
dan dinamika perkembangan ruang kota; Untuk
pemeliharaan
dan
perbaikan
lingkungan perkotaan.
informasi
Jambo Tape, 100 m seputaran
(1)
tsunami; Untuk memenuhi kebutuhan ruang
menggunakan rangka, tiang. 2. Kajian
Arahan pemanfaatan ruang Kota Banda
dari
penelitian ini adalah:
papan,
1995).
(2) Program pemanfaatan ruang yang akan dikembangkan meliputi: a. Pembangunan baru; b. Pemeliharaan lingkungan; c. Perbaikan lingkungan; d. Pemugaran; e. Peremajaan lingkungan. Volume 3, No. 4, November 2014
- 60
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala (3) Berdasarkan
sifat
intensitas
pengembangan
ruang
dan
prioritas
pengembangan
ruang,
dikelompokkan
sebagai berikut : a.
(Peraturan Walikota Banda Aceh No. 7 Tahun 2012).
METODE PENELITIAN
Ruang yang dibatasi perkembangannya diprioritaskan
pada
upaya
pelestarian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah
deskriptif
dengan
pendekatan
lingkungan serta upaya mitigasi bencana
penelitian kombinasi (mixed methods), dimana
serta pelestarian benda atau banguna cagar
data kualitatif didukung dengan pengolahan
budaya;
data kuantitatif, dan metode yang digunakan
b. Ruang
yang
perkembangannya
dikendalikan pada
analisis pengolahan data serta menguji validitas
dan
dan reliabilitas, digunakan program software
pemeliharaan lingkungan serta peremajaan
SPSS (Statistical Product and Service Solution)
lingkungan apabila diperlukan;
versi 17.0. Dalam merumuskan manajemen
upaya
untuk
diprioritaskan
untuk pengukuran dengan skala Likert. Proses
penataan/perbaikan
c. Ruang yang didorong perkembangannya diprioritaskan
pada
upaya
untuk
pembangunan baru.
strategi digunakan analisis SWOT (Strength, Weakness,
Opportunity,
Threat)
untuk
mengkaji kekuatan dan kelemahan internal
(4) Kawasan strategis merupakan kawasan yang
yang dimiliki sehingga nantinya diharapkan
menjadi prioritas pemanfaatan ruang pada 5
kekuatan
(lima) tahun pertama program pemanfaatan
semaksimal mungkin dan kelemahan dapat
ruang Kota.
dikurangi.
Signage merupakan tanda tanda visual di yang
berfungsi
sebagai
sarana
informasi atau komunikasi secara arsitektural
Reklame adalah benda, alat, perbuatan atau media yang bentuk dan corak dirancang
komersial,
untuk
tujuan
memperkenalkan,
menganjurkan,
mempromosikan,
atau
untuk menarik perhatian umum terhadap barang, jasa, orang, atau badan, yang dapat dilihat, dibaca, didengar, dirasakan, dan/atau 61 -
dinikmati
dapat
dimanfaatkan
data terhadap jumlah penduduk masing- masing kecamatan kota Banda Aceh tahun 2012, jumlah populasi (N) dan tingkat kesalahan (e) sebesar 10%, maka jumlah responden yang akan
(Rubenstein ,1992).
ragamnya
ada
Dengan Menggunakan rumus Slovin dan
Tinjauan Reklame
perkotaan
yang
oleh
umum,
Volume 3, No. 4, November 2014
menjawab
kuesioner
yaitu
100
orang.
Rekapitulasi jumlah sampel dapat dilihat pada Tabel. 1 Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan
Proportionate
Stratified
Simple
Random Sampling. Dengan Rumus Slovin, jumlah sampel dalam penelitian ini adalah :
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala n =
N
= Jumlah Responden
syarat sah atau tidak untuk dijadikan sebagai
1 + N (e)²
data di dalam penelitian ini. Nilai kritis korelasi produk moment
Tabel.1 Rekapitulasi Sampel Masyarakat
No
Jumlah Penduduk
Kecamatan
(r tabel) untuk sampel yang
berjumlah 100 orang adalah sebesar 0,163, dimana derajat bebas Df = n – 2 = 100 – 2 = 98.
Jumlah Responden
Jadi r tabel untuk alpha 0.05 adalah 0,165.
1 Baiturrahman
36.726
14
2 Kuta Alam
50.268
20
3 Meuraxa
19.459
8
4 Syiah Kuala
36.116
14
pertanyaan tersebut valid karena memiliki nilai
5 Lueng Bata
25.511
10
korelasi yang lebih besar dari 0,165. Artinya
6 Kuta Raja
12.296
5
kuesioner yang akan kita gunakan untuk
7 Banda Raya
23.542
9
8 Jaya Baru
26.073
10
9 Ulee Kareng
25.252
10
pertanyaan, untuk lebih jelas diperlihatkan pada
255.243
100
Tabel. 2
Total
Hasil pertanyaan,
pembahasan
Sumber: Hasil Analisis 2014
dari
uji
bahwa
validitas item
penelitian
dari
dari
adalah
14
seluruh
14
butir
Hasil uji reliabilitas terhadap seluruh butir pertanyaan dapat dilihat pada tabel ini
HASIL PEMBAHASAN
Reliability Statistics
Lokasi Objek Penelitian
Cronbach's Alpha
N of Items
kawasan yang menjadi lokasi penelitian yaitu:
0.817
44
Simpang Lima, Simpang Jambo Tape, Simpang
Case Processing Summary
Dalam penelitian ini ada empat (4)
Surabaya dan Simpang BPKP di Kota Banda Valid
Aceh.
a
Cases
Excluded
Lokasi sesuai dengan peruntukkan lahan
Total
N
%
100
80.6
24
19.4
124
100,0
merupakan kawasan perdagangan dan jasa berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
kota
Banda
Aceh
2009-2029.
Perkembangan media reklame yang ada pada kawasan tersebut diatas cukup banyak dan bervariasi, Lokasi penelitian merupakan kelas utama dari
kelompok kelas jalan pajak
reklame. Uji
Dari tabel hasil uji reliabilitas dapat disimpulkan bahwa kuesioner untuk penelitian ini reliable dan dapat diterima. Hal ini dapat dilihat bahwa nilai Croanbach’s Alpha lebih besar dari 0,600 yaitu 0,817 Kesimpulan Hasil kuesioner
kepada
masyarakat tentang pendapat dan persepsi validitas
dalam
kuesioner
ini
masyarakat
terhadap
pengetahuan
dan
bertujuan untuk mengetahui apakah pertanyaan
pemahaman dari reklame sebagai media ruang
yang terdapat dalam kuesioner memenuhi
luar pada objek penelitian adalah: Volume 3, No. 4, November 2014
- 62
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
ISSN 2302-0253 pp. 63- 71
9 Pages
Tabel 2. Uji Validitas Item Pertanyaan Corrected Item-Total Correlation No
Pertanyaan
a
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Keterangan
f
g
h
i
0.191
0.214
>
0.165
valid
0.257
0.189
0.176
>
0.165
valid
0.439
0.345
0.323
0.192
>
0.165
valid
0.497
0.58
0.437
0.617
>
0.165
valid
0.249
0.224
0.223
0.182
>
0.165
valid
0.569
0.506
0.55
0.567
>
0.165
valid
0.567
0.594
0.438
0.617
>
0.165
valid
0.43
0.492
0.461
0.354
>
0.165
valid
0.36
0.372
0.423
0.492
>
0.165
valid
0.529
0.573
0.488
0.595
>
0.165
valid
0.379
>
0.165
valid
0.45
>
0.165
valid
0.193
>
0.165
valid
0.204
>
0.165
valid
Simpang Lima
Simpang Surabaya
Simpang BPKP
c
d
e
0.356
0.28
0.247
b
1
Syarat
r tabel (r= n2, 1002=98)
Simpang Jambo Tape
Keberadaan Reklame Lokasi Strategis Efektif Penyampaian Info Keteraturan Jumlah reklame Ukuran reklame Kenyamanan Pencahayaan reklame Visualisasi Kriteria keindahan Keterlibatan masyarakat Konsekuen Peraturan Mengetahui peraturan Penerapan peraturan
Sumber: Hasil Analisis 2014
1. Keberadaan media reklame yang ada pada persimpangan jalan merupakan lokasi yang
Perumusan Manajemen Strategi Dengan Analisis SWOT
sangat strategis, informasi yang ditampilkan
Untuk memperoleh strategi yang perlu
merupakan kawasan yang efektif .
dirumuskan tentang penyelenggaraan media
2. Pendapat dari responden dalam hal segi
reklame di kota Banda Aceh, dilakukan dengan
keindahan yang mendukung tata ruang kota
analisis SWOT yang mengacu pada hasil
kurang
jawaban pejabat pada dinas terkait, pakar tata
memenuhi
kriteria,
hal
ini
dikarenakan kurangnya keteraturan, jumlah
ruang
yang sangat banyak.
Periklanan Aceh.
3. Pendapat masyarakat terhadap penerapan peraturan
yang
terkait
dengan
penyelenggaraan reklame yang kurang baik.
kota,
pakar
dari
pihak
Persatuan
Penentuan manajemen strategi untuk dilaksanakan berdasarkan hasil analisis SWOT yang sudah dilakukan sebelumnya. Pemilihan strategi sesuai dengan kebutuhan dari hasil
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3. Dominasi Jawaban Responden
kuisioner dan wawancara
kepada pejabat
ahli/pakar .
Volume 3, No. 4, November 2014
- 63
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
ISSN 2302-0253 pp. 64- 72
9 Pages
Tabel. 3 Dominasi Jawaban Responden S impang No
1 2 3
Rencana Pembahasan
Dominasi Jawaban
S impang
S impang
S urabaya
BPKP
%
Dominasi Jawaban
%
Dominasi Jawaban
%
Dominasi Jawaban
%
50
M engetahui
49
Sangat M engetahui
51
M engetahui
37
Sangat Strategis
55
Strategis
46
Sangat Strategis
46
Strategis
45
Efektif
43
Efektif
46
Efektif
49
Cukup Efektif
37
Keberadaan M engetahui Reklame Lokasi Strategis Efektif Peny amp aia n Info
S impang Jambo Tape
Lima
4
Keteraturan
Kurang Teratur
35
Cukup Teratur
36
Kurang Teratur)
38
Cukup Teratur
36
5
Jumlah Reklame
Sangat Bany ak
44
Bany ak
36
Sangat Bany ak
35
Cukup Bany ak
41
6
Ukuran reklame
Sesuai
41
Sesuai
47
Sesuai
40
Sesuai
35
Ny aman
35
Ny aman
36
Kurang ny aman
30
Ny aman
34
M emadai
53
M emadai
50
M emadai
43
M emadai
37
7 8
Keny amana n Pencahay aa n reklame
M enggangg u view Kurang M emenuhi
42
M engganggu view
45
27
Cukup M emenuhi
35
M engganggu view Kurang memenuhi
9
Visualisasi
10
Kriteria keindahan
11
Keterlibatan M asy arakat
“Cukup Perlu” adalah 33
Konsekuen p eraturan M engetahui p eraturan Penerap an p eraturan
“Cukup setuju” adalah 33
12 13 14
47 33
M engganggu view Kurang M emenuhi
50 34
“tahu” adalah 31 “kurang baik” 34
Sumber: Hasil Analisis 2014
Pemilihan strategi didasarkan pada bobot paling besar untuk kebutuhan kepentingan
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan kajian dan analisis dari
internal dan eksternal, dan dipilih 3 (tiga)
pembahasan pada bab sebelumnya,
alternatif strategi yaitu:
diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
maka
1. Pendapat dan persepsi masyarakat terhadap 1).
2)
Dalam
penyusunan
perencanaan
dan
tata
ruang
kota
dalam
pemasangan reklame (komunikasi media
mendukung
ruang luar) dan RTRW agar melibatkan
memenuhi kriteria keindahan,
masyarakat dan pihak-pihak biro reklame.
dikarenakan kurangnya keteraturan, jumlah
Meningkatkan sosialisasi peraturan ke
yang sangat banyak.
masyarakat dan biro-biro periklananan
3)
pemasangan reklame yang ada
kurang hal ini
2. Keberadaan media reklame yang terpasang
dalam upaya penyelenggaraan reklame.
pada pada persimpangan jalan utama yang
Adanya peraturan Walikota dan
merupakan ruang publik adalah
Qanun
lokasi
reklame yang merupakan pedoman, aturan
yang sangat strategis, serta orientasi dari
dalam penyelenggaraan reklame.
pemasangan reklame pada objek penelitian Volume 3, No. 4, November 2014
- 64
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala merupakan kawasan yang efektif untuk
ruang luar. Pedoman yang isinya mengatur
penyampaian info atau promosi
detail- detail teknis media reklame.
bagi
pemasangan media reklame. 3. Pemasangan media reklame yang ada ditinjau
dari
aspek
keindahan
belum
penelitian
reklame
adanya
pada
beberapa
terjadinya ketidaksesuaian
lokasi reklame
ditinjau dari
Berdasarkan analisis SWOT ada 3 (tiga) alternatif strategi yang dapat dilaksanakan
Dalam
penyusunan
perencanaan
dan
pemasangan reklame (komunikasi media ruang luar) dan RTRW agar melibatkan masyarakat dan pihak-pihak biro reklame. Meningkatkan peran serta biro periklanan dalam
menjalankan
peraturan
yang
berkaitan dengan penyelengaraan reklame, dan peran masyarakat dalam mengawasi keberadaan
reklame
terciptanya
tata
yang
kota
ada
yang
demi indah,
Meningkatkan sosialisasi peraturan ke masyarakat dan biro-biro periklananan dalam upaya penyelenggaraan pemasangan media
reklame,
sehingga
pemerintah,
masyarakat dan pihak biro reklame saling bersinergi
sehingga sehingga terciptanya
c. Adanya peraturan Walikota dan Qanun tentang reklame yang merupakan pedoman
65 -
publik, pihak swasta (biro periklanan) sebagai pemilik media reklame ruang luar
penyelenggaraan
kebijakan, kekuatan hukum dalam penataan media reklame ruang luar. 3. Pemerintah mengadakan sosialisasi tentang peraturan yang berkaitan dengan reklame, sehingga diharapkan dalam pelaksanaannya tidak mengganggu keindahan,
keserasian
lingkungan sekitar. 4. Perlunya perencanaan master plan tentang titik-titik
media
reklame, sehingga akan
terciptanya keteraturan,
ketertiban kota
reklame
5. Pemerintah dalam hal ini Dinas-dinas dan badan yang terkait
harus
koordinasi dan pengawasan
melakukan di lapangan
secara berkala agar dalam pelaksanaannya di lapangan tidak ada lagi pemasangan media reklame yang mengganggu estetika kota, kenyamanan dan keselamatan.
pemahaman dan persepsi yang sama.
dalam
2. Perlunya melibatkan seluruh stakeholder,
Banda Aceh.
keselamatan dan kenyamanan. b.
kota yang menarik.
dan peran pemerintah sebagai penentu
yaitu : a.
sehingga akan terbentuk visual tata ruang
yaitu masyarakat sebagai pengguna ruang
pedoman, peraturan yang berlaku. 5.
1. Perlunya peraturan yang mengatur secara teknis dalam hal penataan media reklame
mewujudkan visual kota yang menarik. 4. Penyelenggaraan
Saran
media
Volume 3, No. 4, November 2014
DAFTAR KEPUSTAKAAN Badan Perencanaan Daerah Kota Banda Aceh, Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Banda Aceh Tahun 2009-2029. Branch, M.C., 1995. Comprehensive City Planning.
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Chicago: Planner Press. Budiharjo, E., 1991. Arsitektur dan Kota di Indonesia. Bandung. Carr, S., et.all., 1992. Environment and Behavior Series. Publik Space, Cambridge University Press. Jefkins, F., 1997. Periklanan, Edisi Ketiga. Terjemahan Haris Munandar. Jakarta: Erlangga. Jogiyanto, 2005. Sistem Informasi Strategik untuk Keunggulan Kompetitif. Yogyakarta: Penerbit Andi Offset. Juniarko, O., 2010. Penataan Reklame Pada Koridor Jalan Utama Kota Mataram, Jurnal Tata Kota dan Daerah. Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Brawijaya. Kasali, R., 1993. Manajemen Periklanan, Pustaka Utama Graffiti. Jakarta: Cetakan Ketiga. Lynch, K, 1987. Good City Form, The Massachusetts Institute of Technology. Cambridge. Pemerintah Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007. Tentang Penataan Ruang. Jakarta. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum, Nomor 20/PRT/M/ Tahun 2010. Tentang Pedomanan Pemanfaatan dan Penggunaan Bagian-Bagian Jalan. Jakarta. Peraturan Walikota Banda Aceh, Nomor 7 Tahun 2012. Tentang Penyelenggaraan Reklame. Banda Aceh. Peraturan Walikota Banda Aceh, Nomor 7 A Tahun 2012. Tentang Nilai Sewa Reklame. Banda Aceh. Rangkuti, F., 2005. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Riduwan, dkk., 2011. Cara Mudah Belajar SPSS 17.0 dan Aplikasi Statistik Penelitian. Bandung: PT. Alfabeta. Rubinstein, H.M., 1992. Pedestrian Malls, Street and Urband Space, John Wiley and Sonc.Inc. Saaty, T. L., 1994. Fundamentals of Decision Making and Priority Theory with The Analytic Hierarchy Process, RWS Publications. USA. Shirvani, H., 1985. The Urban Design Process, Van Nostrand Reinhold. New York. Sugiyono, 2011. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: PT. Alfabeta.
Volume 3, No. 4, November 2014
- 66