INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA
KAJIAN EFIKASI, EFISIENSI DAN PERKEMBANGAN GULMA JANGKA PENDEK DARI 3 HERBISIDA PADA KELAPA SAWIT RAKYAT DI PROVINSI BENGKULU
DR. IR. WAHYU WIBAWA, MP. FOKUS: KETAHANAN PANGAN
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU Jl. Irian Km. 6,5 Bengkulu Telp. 0736 23030, Fax. 0736 345568
PENDAHULUAN LATAR BELAKANG DAN POKOK PERMASALAHAN Kelapa sawit paling diminati petani di Bengkulu Luas lahan sawit di Bengkulu sudah mencapai 205.324 ha (34,55% total luas lahan perkebunan) Gulma dapat menurunkan produktivitas dan pendapatan secara signifikan. Pengendalian gulma secara khemis dinilai paling praktis, efektif dan ekonomis, tetapi juga mempunyai resiko. Penggunaan herbisida pada lahan sawit di Bengkulu diperkirakan > 900 ribu liter / tahun. Secara umum, pemahaman petani terhadap herbisida masih relatif rendah.
TUJUAN Menentukan efektifitas dari 3 herbisida berbahan aktif paraquat, glifosat dan oxyflourfene dalam pengendalian gulma campuran pada tanaman kelapa sawit. Menentukan lamanya masa pengendalian gulma yan efektif untuk masing-masing jenis herbisida. Untuk menentukan herbisida yang paling efisien dalam pengendalian gulma. Mengkaji tingkat pengetahuan dan keterampilan peta dikaitkan dengan penggunaan herbisida dan penggunaa perlengkapan keselamatan kerja.
METODOLOGI TEMPAT DAN WAKTU Percobaan dilaksanakan pada 2 tipe lahan (mineral dan bergambut) di Kabupaten Bengkulu Tengah. Percobaan dilakukan dari bulan Maret – September 2012 pada kebun sawit yang telah menghasilkan (4- 5 tahun). Kebun sawit yang digunakan harus memiliki komposisi Jenis gulma yang seragam (CC>71%). Dilakukan analisis vegetasi gulma awal...... Dengan metode kuadrat (square) Ukuran square (50 x 50 cm)
RANCANGAN PERCOBAAN RCBD dengan 3 ulangan Ukuran plot 8 x 27 m (3 tanaman sawit) Perlakuan 1.Tanpa penyemprotan sebagai kontrol 2.Paraquat 600 g bahan aktif (b.a.) ha-1 , 3.Glifosat 600 g b.a. ha-1 4.Oxyfluorfene 600 g b.a. ha-1 5.Paraquat 600 g b.a. + Metil metsulfuron 75 g b.a. ha-1 6.Glifosat 600 g b.a. + Metil metsulfuron 75 g b.a. ha-1 , 7.Oxyfluorfene 600 g b.a. + Metil metsulfuron 75 g b.a. ha1.
KALIBERASI SPRAYER Sprayer gendong (backpack Sprayer) kapasitas 15 L Kaliberasi untuk menentukan: 1.Volume semprotan /menit (flow rate, liter /menit) 2.Lebar bidang semprotan efektif (swath, m) 3.Kecepatan langkah (forward speed, m /menit) 4.Volume semprotan dalam liter /ha (application rate)
PARAMETER PENGAMATAN A. Analisis vegetasi awal 1. Jenis /spesies gulma yang ditemukan 1.Berat kering gulma per spesies, per kelompok (berdaun lebar / rumputan) dan total. 3. Kerapatan gulma per spesies (weed density) 4. Absolute density, frequency, dan dominance 5. Relative density, frequency, dan dominance 6. Important Value Index (IVI) 7. Summed Dominance Ratio (SDR) 8. Coeficient Community (CC)
PARAMETER PENGAMATAN B. EFIKASI, EFISIENSI DAN PERKEMBANGAN GULMA 1.Persentase gulma yang mati per spesies, kelompok, dan total pada 2, 4, dan 6 minggu setelah aplikasi. 2. Berat kering gulma per spesies, kelompok, dan total pada 4, 6, 8, 10, 12, 14, dan 16 minggu setelah aplikasi (MSA). 3. % penurunan pertumbuhan gulma (weed growth reduction) 4. Kerapatan gulma per spesies (4, 6, 8, 10, 12, 14, dan 16 MSA
HASIL (sementara) PARAMETER PENGAMATAN KALIBERASI SPRAYER Lanjutan....... Sprayer gendong (backpack kapasitas 15 L 5. Absolute density, frequency, danSprayer) dominance 6. Relative density, frequency, dan dominance Hasil Kaliberasi : (IVI) 7. Important Value Index 8. Summed Dominance Ratio (SDR) 1.VolumeCommunity semprotan (CC) /menit (flow rate, 0,9 liter /menit) 9.Coeficient 2.Lebar bidang/dihitung semprotan efektif - - - diamati pada 4, 6,(18,m) 10, 12, 14, dan 16 MSA. 3.Kecepatan langkah (forward speed, 30 m/ menit) 4.Volume semprotan dalam liter /ha (application rate = 300 l/ha)
Lanjutan......... ANALISIS VEGETASI GULMA AWAL 1. Lahan Mineral Ditemukan 35 spesies gulma 80,28% komposisi gulma didominasi oleh 10 spesies (berdaun lebar dan rumputan): Ipomoa triloba, Borreria leavis, Melastoma affine, Lindernia procumbens,Croton hirtus, Brachiaria reptans, Paspalum commersonii, Imperata cilindrica, Axonopus compresus, Paspalum conjugatum Komposisi spesies gulma seragam dengan nilai CC= 71,47 – 74,31%. Lahan layak untuk penelitian gulma.
Lanjutan.................. 2. Lahan Bergambut Ditemukan 48 spesies gulma Komposisi gulma didominasi oleh 15 spesies (berdaun lebar dan rumputan): P aspalum disticum , Paspalum commersonii, P. Longifolium, Ipomoa triloba, Bacopa procumbens, Paspalum conjugatum Komposisi spesies gulma seragam dengan nilai CC= 71,08 – 71,73%. Lahan layak untuk penelitian gulma
Lanjutan................ Persentase gulma yang mati pada 2 dan 4 MSA 1. Lahan Bergambut Persentase Gulma yang Mati Minggu ke-2
Perlakuan
Kontrol Paraquat 600 g bahan aktif (b.a.) ha-1 Glifosat 600 g b.a. ha-1 Oxyfluorfene 600 g b.a. ha-1 Paraquat 600 g b.a. + Metil Metsulfuron 75 g b.a. ha-1 Glifosat 600 g b.a. + Metil metsulfuron 75 g b.a. ha-1 Oxyfluorfene 600 g b.a. + Metil metsulfuron 75 g b.a. ha-1
Berdaun Lebar (%)
Rumputan (%)
Minggu ke-4 Total (%)
Gulma Berdaun Lebar (%)
Rumputan (%)
Total (%)
0.00 34.97 23.00 52.00
0.00 31.43 18.15 18.25
0.00 33.20 20.58 35.13
0.00 49.85 72.67 59.02
0.00 55.21 57.85 39.13
0.00 52.53 65.26 49.08
35.65
41.79
38.72
56.60
74.62
65.61
23.10
17.79
20.45
80.65
62.87
71.76
5.56
8.79
7.17
34.44
32.90
33.67
TERIMA KASIH