ISSN : 2088-9321
vOlume .1, !'lomor
~,
Mel LU.1L
1::>::>1'4
LUi:li:I-~~L.1
JIJRNAI TEKNIK SIPII
Jurnal Teknik Sipil Unsyiah merupakan wadah bagi seluruh civitas akademika dibidang konstruksi dan lingkungan mengembangkan dan menginformasikan perkembangan teknologi dan pengetahuan. Frekuensi terbit tiga kali setahun pada bulan September, Januari, dan MeL
DAFTARISI Kajian Efektivitas Kegiatan Tenaga Kerja Proyek Konstruksi Berdasarkan Nilai Labor Utilization Rate (Lur) Buraida
227 - 238
Penyebab Cost Overrun Pada Proyek Konstruksi Cut Mutiawati
239 - 248
The Interaction Effect Of Technology Utilization Toward Project Perfonnance: A hierarchical regression analysis Hafnidar Abdul Rani, Che Sobry Abdullah, Shahimi Mohtar
249-258
Identifikasi Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Tidak Tercapainya Umur Rencana Pada Konstruksi Jalan Raya Di Kota Banda Aceh Tripoli
259 - 268
Renaturalisasi Saluran Dengan Penanaman Rumput Pada Tebing Dirwan, Ngajari Bangun
269 - 278
Analisa Efisensi Jaringan Irigasi Daerah Irigasi Pandrah Kabupaten Bireuen Maimun Rizalihadi, Amir Fauzi, Reza Tanzil
173 -184
A Physical Model On Bed Profile Changes As The Effects Of The Detached Submerged Breakwater Zouhrawaty A. Arijf, Isnanda, Fachrianoza
291 - 298
Pemodelan Kebutuhan Pergerakan Berbasis Aktivitas Dari Komplek Perumahan di Kecamatan Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar Gumala Ashari H.R, Renni Anggraini, Nurlely
299 - 312
Model Tarikan Perjalanan Ke Kampus Universitas Malikussaleh Berdasarkan karakteristik Pengguna Moda Transportasi Muhammad Isya, Lulusi, Mukhlis
313 - 322
Analisis Kinerja Simpang Bersinyal Dan Berlengan Empat ( Studi Kasus Simpang BPKP, Banda Aceh) ~ohDn M. Saleh, Noer Fadhly, RuMi Faisa/
323 - 332
JUrrldl
leKfllK ::llpll
.1.,:).,:)1'1
LUOO-:7JLJ.
pp. 323- 332
Universitas Syiah Kuala
ANALISIS KINERJA SIMPANG BERSINYAL DAN
BERLENGAN EMPAT (STUDI KASUS SIMPANG BPKP,
BANDA ACEH) Sofyan M. SalehI, Noer Fadhly2, Ruhdi Faisae Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala 11. Tgk. Syeh Abdul RaufNo. 7, Darussalam Banda Aceh 23111, email:
[email protected] 3) Alumni JUrLJsan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala JI. Tgk. Syeh Abdul RaufNo. 7, Darussalam Banda Aceh 2311 J I.ll
Abstract: BPKP intersection is lucated in Banda Aceh City. This intersectiun was modif/ed from three approaches beMeen T P. Nyak Makam Street and T Tskandar Street, to be jrJUr approaches intersection. The new approaches is connected T P. Nyak Makam Street to B. Aceh - Medan Natiunal road afier j1nishing Santan Bridge. The obiective of this study is to analyze the perfrJr/lIance ofjrJllr approaches junction with tratlic signal. Video Camera was instal/ed in the data col/ectlon then ana~J'ze with Tndonesian Highway Capacity Manual (THCM. 1997) and the result would he come out in graphs and tables. The result showed that at peak hour and the highest flm..· are from the North approaceh, South approaches, east approach, and West approache consecutively: 810 {Jcu/hour, 571 pcu/hour. 797 pell/hour, and 870 pcu/hour. Meanwhile the capacityfor the existing eondtionfhr thosefrJUr approaches are conseel/tively: 596 pcu/hr. 766 pcu/hr, no peu/hr, and 557 peu/hr. From these data of the existing condition then can hefbund that the average degree of saturation (DS) is 1,18 and average delay is 402,6 sec/pcu, with eye/us time 89 second. Afier adjusting the geometric of junction. the performance is gelling beller with increase in capacity al/ approaches namely: the North approaceh tobe 1093 peu/hr, SOlllh approaches n I pcu/hr, East approach 1076 pell/hr, and West approache I I 74 peu/hr. The average DSfor all approach become lower to 0.74, and the average delays to be 24,4 sec/pcl/. Afier predicting 5 years later with average trajfic gruUlh of I 7.5% per year, so DS wil/ be 1.66, it means that need to be evaluated. Keywords: Fluw, capacity, degree ufsaturation, delay, cyclus time.
Abstrak Simpang BPKP terletak di Kota Banda Aceh, sebelumnya merupakan simpang berlengan tiga antara jalan T. P. Nyak Makam dengan jalan T. Iskandar. Setelah dibangunnya Jembatan Santan yang merupakan terusan jalan T. P. Nyak Makam menuju jalan NasionaJ B. Aceh - Medan di Desa Meooasah Manyang Aceh Besar, maka Simpang BPKP menjadi simpang berlengan empat. Penelitian ini berttuuan ootuk menganalisa kinerja simpang berlengan empat yang diatur dengan sinyal lalu lintas, Pengwnpulan data dilakukan dengan menggunakan kamera video yang kemudian dioJah menggunakan metode MKJI 1997 dan hasil yang didapat dalam bentuk tabel dan grafik. Hasil perhitungan jam puncak dengan ams tertinggi diperoleh pada lengan Utara, Selatan, Timur dan Barat masing-masing sebesar 810 smp/jam, 571 smp~iam, 797 smp/jam dan 870 smp/jam. Nilai kapasitas kondisi eksisting pada lengan Utara, Selatan, Timur dan Barat masing-masing sebesar 596 smp/jam, 766 smp~iam, 770 smp~iam dan 557 smp/jam. Nilai de~jat kejenuhan rata-rata pada kondisi eksisting sebesar 1,18. Nilai tundaan rata-rata sebesar 402,6 detlsmp. Waktu siklus eksisting yang disesuaikan sebesar 89 detik. Setelah dilakukan anal isis dengan perubahan geometrik, kineJja sil11pang menjadi lebih baik ditandai dengan nilai kapasitas pada lengan Utara, Selatan, Timur dan Barat masing-masing sebesar 1093 smpOam, 771 smp/jam, 1076 smp~jam dan 1174 smp/jam. Nilai derajat kejenuhan pada lengan Utara, Selatan, Timur dan Barat masing-masing sebesar 0,74. Nilai tundaan rata-rata sebesar 24,4 detlsmp. Apabila diprediksi pertwnbuhan kendaraan pertahun 17,5 %, l11aka untuk 5 tahoo l11endatang diprediksi simpang dengan perubahan geometrik memiliki nilai DS sebesar 1,66 untuk setiap lengan-lengan silllpang. Kata kunci : arus lalu lintas, kapasitas, derajat kejenuhan, tundaan, waktu siklu5. Salah satu masalah transportasi di Kota Banda
Aceh adalah di Simpang Surabaya. Sebelum
Volume 1, I\lomor 3, Mei 2012 - 323
Jurnal Teknik Sipil Universitas Syiah Kuala
dibangunnya Sumbaya
Jembatan
merupakan
Santan, jalan
Jembatan
utama
yang
jalan dan jembatan tersebut dihampkan dapat mengurangl
travel
time
dan
kebiasaan
menghubungkan arus lalu lintas dari kawasan
pengguna jalan dari arah kawasan Lueng Bata
Lueng Bata - Ingin Jaya dan sekitamya
- Ingin Jaya dan sekitamya menuju kawasan
menuju kawasan Ulee Kareng - Kuta Alam
Ulee Kareng - Kuta Alam - Syiah Kuala dan
Syiah Kuala dan sekitamya serta untuk arah
sekitamya serta untuk arah sebaliknya. Akibat
sebaliknya. Oleh sebab itu pada jam-jam sibuk
dibangunnya jalan ini teIjadilah persimpangan
mengakibatkan penumpukan arus lalu lintas di
pada Jalan T. Panglima Nyak Makam dengan
Simpang Surabaya, dikarenakan semua orang
Jalan T. Iskandar yang dinamakan dengan
mempunyai kebiasaan bergerak melalui ruas
Simpang
jalan yang sarna, yaitu Jembatan Surabaya.
simpang bersinyal berlengan tiga sekamng
BPKP,
sebelurnnya
merupakan
Untuk mengatasi masalah ini Pemerintah
menjadi simpang bersinyal berlengan empal.
Provinsi Aceh tahun 2008 mengambil kebija
Sebagian dan arus lalu lintas yang duIunya
kan pembangunan lembatan Santan. 1embatan
menggunakan
ini menghubungkan dua kawasan yang selama
berpindah menggunakan Jembatan Santan.
ini
Aceh.
Karena ada perpindahan arus lalu lintas ke
Kawasan ini dihubungkan dengan membuat
Jembatan Santan, atamatis di Simpang BPKP
terusan jalan T. P. Nyak Makam menuju Desa
akan ada penambahan arus lalu Iintas.
tersekat
aleh
Sungai
Krueng
Jembatan
Surabaya
telah
Mcunasah Manyang Aceh Bcsar. Terusan
Gambar 1. Peta Kota Banda Aceh dan Lokasi Studi
Penelitian ini bertujuan untuk mengana
derajat kejenuhan pada kandisi
eksisting
lisa kinerja simpang berlengan empat yang
melebihi yang disarankan aleh Ananim ( I997)
diatur dengan sinyal lalu lintas. Jika niIai
maka akan diIakukan penyesuaian lebar len
324 - Volume 1, Nomor 3, Mei 2012
Jurnal Teknik Sipil Universitas Syiah Kuala
gan dan merencanakan ulang waktu sinyal.
Penggunaan sinyal dalam bentuk lampu
Dari penelitian ini diperoleh kinetja simpang
lalu Iintas.
BPKP pada kondisi eksisting dan kondisi perubahan geometrik simpang.
Penggunaan sinyal dengan lampu tiga wama (hijau, kuning, merah) diterapkan untuk memisahkan lintasan dari gerakan-gerakan'
TTNJAUAN KEPUSTAKAAN
lalu lintas yang saling bertentangan dalam
Menurut Bukhari (2004 : 120), kineda dimensi waktu, jalan adalah nilai-nilai terpisah dari masing masing unsur operasional yang tentunya punya arti tertentll dengan kelancaran arus lalu
Kapasitas dan Derajat Kejenuhan Sebelum kapasitas dan derajat kejenllhan
lintas sendiri. Kineda jalan tersebut dinyatakan
dihitung, harus ditentukan terlebih dahulu:
dengan kecepatan dan derajat kejenuhan yang
- Arus lalu lintas (Q);
digunakan sebagai indikator perilaku lalu
- Lebar lengan efektif (Jt: );
lintas dijalan. - Nilai arus jenuh dasar ( So );
Simpang
- Nilai arus jenuh yang disesuaikan (S);
Simpang adalah simpul jalan raya yang
- Rasio arus (FR);
terbentuk dari beberapa lengan, dimana arus
- Rasio fase (PR);
kendaraan dari berbagai lengan tersebut ber
- Waktu siklus sebelum penyesuaian (Cu.);
temu dan memencar meninggalkan simpang.
- Waktll sikills yang disesllaikan (c);
Tentunya pada simpang jalan yang merupakan
- Waktll hijau (g);
pertemuan dari beberapa lengan jalan, diperlu
- Rasio hijau (GR);
kan pengaturan agar terhindar dari kecelakaan. Simpang terbagi atas simpang sebidang, yaitu
Kemudian dapat dihitung kapasitas
(C) dan derajat Kejenuhan (DS),
dimana ruas jalan yang saling bertemu pada elevasi yang sa1lla (sebidang) dan simpang tak sebidang yang merupakan pertemuan dlla ruas
Penentuan Prilaku Lalu Lintas Menurut
Anonim
(1997:
jalan yang satu di atas dan di bawah atau
penentuan perilaku lalu liotas meliputi:
sebaliknya. Pada pengaturannya, simpang ter
- Penentuan jumlah rata-rata antrian
bagi atas dua kelompok besar, yaitu simpang bersinyal
dan
simpang
tak
bersinyal
(Wisnhllkoro, 2008: 19). Menurut Anonim (1997) simpang bersi
2-14),
kendaraan (NQ); Panjang antrian (QL); - Rasio kendaraan berhenti (NS); - Jumlah kendaraan terhenti (NsF);
nyal merupakan bagian dari siste1ll kendali
- Kendaraan terhenti rata-rata (NSmT);
waktu tetap yang dirangkai atau sinyal aktuali
- Tundaan (D).
sasi kendaraan terisolir, biasanya memerlukan metoda dan perangkat lunak khuslls dalam analisanya.
METODE PENELlTlAN
Secara garis besar, metode penelitian Volume 1, Nomor 3, Mei 2012 - 325
Jurnal Teknik Sipil Universitas Syiah Kuala
yang digunakan dalam menganalisa simpang
meliputi: petajaringanjalan Kota Banda Aceh,
bersinyal berlengan empat adalah sebagai
jumlah penduduk dan pertumbuhan kendataan .
berikut.
yang diperoleh dari instansi terkait.
a. Tahap persiapan, berupa studi kepusta
Adapun yang termasuk data pruner
kaan yang berhubungan dengan sim
meliputi: data arus lalu lintas, geometrik.
pang bersinyal yang diperoleh dari ber
persimpangan, kondisi lingkungan dan kondisi
bagai literatur dan internet.
sinyal.
b. Tahap pilot survei, berupa pengamatan
Sebelum
menentukan
waktu
survey
dilapangan untuk menentukan waktu
untuk pengambilan data arus lalu lintas
pengamatan arus lalu lintas.
dilakukan pilot survEY secara visual untuk
c. Tahap pengumpulan data, baik data
menentukan waktu pengamatan yang akan diambil. Pada pilot survEY ini didapat data
primer maupun data sekunder. d. Tahap analisa kinerja simpang kondisi
geomet::rik, letak pos pengamatan dan waktu
eksisting dengan menggunakan metode
yang diperkirakan teIjadi peak hour Gam
MKJI. Adapun data yang di analisa
puncak).
adalah kapasitas, derajat kejenuhan dan tundaan. e. Hasil derajat kejenuhan yang diha rapkan pada kondisi eksisting :s 0,75. f. Perencanaan
simpang
dengan
P~1la4I
per
f---_
ubahan geometrik. Untuk memperbaiki kinerja simpang maka diperlukan per ubahan geometrik. g. Prediksi kinerja simpang kondisi per ubahan geometrik untuk 5 tahun men datang. Prediksi kinerja simpang untuk 5 tahun mendatang dilakukan dengan menggunakan data pertumbuhan ken daraan dan pertumbuhan penduduk.
Metode Pengumpulan Data Data yang digunakan untuk penelitian ini
An.liu D.1I denga. P,rub.han: 1. ¥,
meliputi data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh dari pengamatan langsung dilapangan, sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk yang telah jadi dari instansi yang terkait sebagai data penunjang. Data ini
326 - Volume 1, Nomor 3, Mei 2012
Gambar 2. Bagan Alir Penelitian
Ipll
ala
Jurnal Teknik Sipil Universitas Syiah Kuala
eh,
HASIL DAN PEMBAHASAN
taIl '
Berdasarkan hasil
berlengan empat (Simpang BPKP).
pengumpulan data
yang diperlukan diolah dengan rumus-rumus
ler
dan teori-teori yang disebutkan pada bab
rik
sebelumnya sehingga diperoleh hasil yang
lSI
menjadi tujuan dari penelitian ini. Dari
~
as
pengumpulan data tersebut dapat diketahui kinerja persimpangan scbelum dan scsudah perubahan geomctrik pada simpang bersinyal
Arus lalu lintas Survei arus lalu lintas dilakukan pada hari Senin, 20 Juni 2011, hari Kamis 23 Juni 2011 dan hari Sabtu 25 Juni 2011. Pelaksanaan survei dilakukan pada jam sibuk pagi 07.00 9.00 WIB, siang 12.00 - 14.00 WIB dan sore jam 16.00 - 18.00 WlB.
Ik
ill
ta
11
n
Simpang BPKP kondisi eksisting
Simpang BPKP kondisi Rencana
Ket. U = Utara, S = Selatan, B = Barat , T - Timur Gambar 3. Kondisi Simpang BPKP an tara Eksisting dan Rencana Tabel 1. Ar"s lal" Hntas simpang per jam selama 3 han pengamatan
Arus lalu lintas (smp/jam) Senin Kamis Sabtu 2605 2688 2308 3448 3629 2784 3606 3509 3497 3178 3058 3305 3865 4147 3781
Waktu 07.00-08.00 08.00-09.00 12.00-13.00 13.00.14.00 17.00-18.00 18.00-19.00
4153
Dari Tabel 1 terlihat bahwa puncak arus lalu lintas pada hari Senin adalah 4153
3930
3825
pada jam sibuk sore pukul 18.00-19.00 WlB sebesar 3825 smp/jam.
smp/jam yaitu pada jam sibuk sore pukul 18.00-19.00 WIB. Pada hari Kamis arus lalu lintas puncak terjadi pada jam sibuk sore sebesar 3930 smp/jam yaitu pada jam sibuk sore pukul 18.00-19.00 WlB. Kemudian pada hari Sabtu arus lalu Iintas puncak juga terjadi
Kapasitas dan derajat kejenuhan Dalam menentukan kapasitas dan derajat kejenuhan harus ditentukan terlebih dahulu tipe lengannya apakah terlawan (0) atau terlindung (P), setelah itu ditentukan lebar
---------:--------------::-::-----=
Volume 1, Nomor 3, Mei 2012 - 327
Jurnal Teknik Sipil Universitas Syiah Kuala
efektif (We), nilai arus jenuh dasar (So),
(g)
sehingga
kemudian
dapat
dihitung
faktor-faktor penyesllaian, nilai ams jenuh
kapasitas (C) dan derajat kejenuhan (DS).
yang disesllaikan (S), rasio arus (FR), rasio
Untuk nilai kapasitas dan derajat kejenuhan
fase (PR), waktu siklus pra penyesuaian (cm ),
pada Simpang BPKP dapat dilihat pada tabel
waktu siklus disesuaikan (c), dan waktu hijau
tabel berikut ini :
Tabel 2. Nilai kapasitas dan derajat kejenuhan kondisi eksisting
Penggunaan Fase
Nama Lengan Simpang
Indikator Penilaian
4 Fase
Q FR PR g C OS c
Satuan UTARA smp/jam detik smp/jam smp/jam
derajat
kejenuhan
(OS)
810 0,229 0,545 15 596 1,36
571 0,109 0,259 13 766 0,75 89
detik
Dari tabel di atas dapat diketahui nilai masing-masing
lengan Utara, Selatan,. Timur dan Barat
TIMUR
SELATAN
BARAT
797 0,174 0,415 15 770 1,03
870 0,263 0,627 15 557 1,56
adalah sebesar 1,36, 0,75, 1,03 dan 1,56. Untuk derajat kejenuhan (OS) rata-rata adalah sebesar 1,18.
Tabel3. Nilai kapasitas dan derajat kejenuhan kondisi perubahan geometrik simpang
Penggunaan Fase 4 Fase
lndikator Penilaian
Q FR PR g
C OS c
Satuan smp/jam detik smp/jam smp/jam
UTARA 810 0,153 0,270 13
1093 0,74
detik
Berdasarkan perhitungan kapasitas dan derajat kejenuhan di atas dapat diketahui
Nama Lengan Simpang TIMUR SELATAN 571 797 0,109 0,142 0,193 0,252 9 12 771 1076 0,74 0,74 63
BARAT 870 0,161 0,285 14 1174 0,74
dari arah Beurawe). Nilai OS sebesar 0,74 untuk setiap lengan-Iengan simpang.
bahwa nilai kapasitas tertinggi terdapat pada
Untuk mengetahui kinerja simpang 5
Simpang BPKP yang telah dillbah geometrik
tahlln mendatang, digunakan data pertumbu
nya. Nilai kapasitas (C) llntuk masing-masing
han kendaraan yang besamya 15% pertahun di
lengan
1093
Banda Aceh dan 20% di Aceh Besar. Rata-rata
smp/jam untuk lengan Utara (11. T PangJima
pertumbuhan kendaraan di ke-2 kota ini
Nyak Makam dari arah kantor Gubemur), 771
adalah 17,5%. Untuk 5 tahun mendatang
smp/jam untuk lengan Selatan (11. T Panglima
diprediksi simpang yang direncanakan memi
Nyak Makam dari arah Jembatan Santan),
liki nilai OS sebesar 1,66 untuk setiap lengan
1076 smp/jam untuk lengan Timur (11. T.
lengan simpang. Perhitungan prediksi arus lalu
Iskandar dari arah Simpang 7) dan 1174
lintas
smp/jam untuk lengan Barat (JI. T. Iskandar
perhitungan di bawah ini.
persimpangan yaitu sebesar
328 - Volume 1, Nomor 3, Mei 2012
tahun
ke
5
dapat
dilihat
pada
pil
31a
Jurnal Teknik Sipil Universitas Syiah Kuala
ng ~)"
286.154 jiwa
= (1,175)5 x 810
Lengan Utara
smp/jam
an ~l-
1813
20 I0 adalah 350.225 jiwa. Laju pertumbuhan
Lengan Selatan = (L175)5 x 571 = 1280 Smp/jam 1786
smp/jam
pada
tahun
2015,
dapat
dilihat
pada
perhihmgan di bawah ini.
(1,175)5 x 870
Lengan Barat
penduduk per tahun di Aceh Besar adalah 3 %. Untuk prediksi jumlah penduduk Aceh Besar
(1,175)5 x 797
Lengan Timur
Jllmlah penduduk di Aceh Besar tahun
1949 P2015
smp/jam
= 350.225
x (I
+ 0,03)5
406.007 jiwa Jumlah penduduk di Kota Banda Aceh tahun 20 I 0 adalah 224.209 jiwa. Laju pertum buhan penduduk per tahlln di Banda Aceh adalah 5 %. Untllk prediksi jllmlah penduduk Banda Aceh pada tahlln 2015, dapat dilihat pada perhitungan di bawah ini. P10 \,
5 tahun mendatang total
Diprediksi
jumlah penduduk di Kota Banda Aceh dan Aceh Besar adalah sebesar 286.154 jiwa + 406.007
jiwa = 692.161 jiwa. Data ini
di6'1lnakan untuk menenhlkan faktor penye suaian ukuran kota 5 tahun mendatang.
= 224.209 x (I + 0,05)5
Tabel 4. Nilai kapasitas dan derajat kejenuhan prediksi 5 tahun mendatang
Penggunaan Fase 4 Fase
Jndikator Pem"I" alan Q FR PR
S
atuan
smp/jam
C
detik smp/jam smp/jam
DS c
detik
g
UTARA 1813 0,342 0,270 13 1093 1,66
BARAT 1949 0,361 0,285 14 1174 1,66
Berdasarkan perhitungan tundaan Slm
Tundaan simpang Penentuan tundaan lalll lintas meliputi penentuan jumlah
Nama Lengan Simpang SELATAN TIMUR 1280 1786 0,244 0,3 19 0,193 0,252 9 12 771 1076 1,66 1,66 63
(NQ),
bahwa nilai tundaan simpang kondisi eksisting
kendaraan
pada Simpang BPKP adalah sebesar 402,6
stop/smp (NS), jumlah kendaraan terhenti
det/smp atall 6,7 menit/smp. Kendaraan yang
(Nsv), kendaraan terhenti rata-rata stop/smp,
tertunda pada simpang tersebut adalah kenda
tundaan laJu lintas rata-rata (DT), tundaan
man yang paling belakang ketika ingin melin
geometri
total.
tasi simpang. Setelah dilakukan perubahan
Sehingga baru clapat dihitung nilai tllndaan
geometrik simpang, nilai tundaan simpang
slmpang
terendah terdapat pada Simpang BPKP yang
panJang
antrian
rata-rata
rata-rata.
kendaraan (QL),
(DG),
Untuk
antri
pang pada tabel 5 dan 6, dapat diketahui
rasio
tundaan
nilai
tundaaan
simpang rata-rata pada simpang BPKP clapat
telah
dilihat pada tabel 5 dan 6.
sebesar 24,4 det/smp.
diubah
geometriknya
dengan
nilai
Volume 1, Nomor 3, Mei 2012 - 329
Jurnal Teknik Sipil Universitas Syiah Kuala
Tabel 5. Nilai tundaan simpang kondisi eksisting
Penggunaan Fase 4 Fase
Nama Lengan Simpang Indikator Satuan Penilaian UTARA SELATAN TIMUR BARAT M QL 681,1 34,7 165,4 949,9 kend/smp 5,9 0,9 1,9 7,6 NS smp/jam Nsv 4768,0 4768,0 1544,0 6650,2 DT det/smp 700,6 40,9 142,8 1065,6 6,3 DO det/smp 12,3 3,8 26,3 D 712,9 44,7 149,1 1091,9 det/smp Tundaan simpang rata-rata (det/smp) 402,6
Tabel 6. Nilai tundaan simpang kondisi perubahan geometrik simpang
Penggunaan Fase
Indikator Penilaian
4 Fase
QL NS Nsv DT DO D
Nama Lengan Simpang
Satuan
UTARA SELATAN M 50,5 39,2 kend/smp 0,9 0,9 smp/jam 730,0 539,5 det/smp 26,6 30,1 det/smp 4,0 4,0 det/smp 30,6 34,1 Tundaan simpang rata-rata (det/smp)
TIMUR BARAT 44,9 48,6 0,9 0,9 723,2 777,9 27,2 25,9 3,9 3,8 31,0 29,8 24,4
Tabel 7. Nilai tundaan simpang prediksi 5 tahun mendatang
Penggunaan Fase 4 Fase
Nama Lengan Simpang Indikator Satuan Penilaian UTARA SELATAN TIMUR BARAT QL M 1287,9 905,1 1148,2 1256,5 kend/smp NS 11,3 11,3 11,3 11,3 smp/jam 20512,2 14415,0 20171,9 22075,5 Nsv DT 1223,0 1225,5 1223,1 1222,6 det/smp 12,9 16,6 18,9 DO det/smp 2,6 det/smp 1225,6 1238,4 1239,7 1241,5 D Tundaan simpang rata-rata (det/smp) 1064,9
Oengan memprediksi arus lalu \intas 5
nilai kapasitas juga pada kondisi eksisting,
tahun mendatang, dapat diketahui bahwa nilai
maka diperoleh derajat kejenuhan (OS) untuk
tundaan simpang yang telah direncanakan
lengan Utara (U) sebesar 1,36, pada lengan
pada 5 tahun mendatang adalah sebesar
Selatan (S) sebesar 0,75, pada lengan Timur
1064,9 det/smp.
(T) sebesar 1,03 dan pada lengan Barat (B) sebesar 1,56. Waktu siklus eksisting sebesar 89
Pembahasan Oari hasil perhitungan kapasitas dan derajat kejenuhan untuk setiap lengan secara keseluruhan pada jam paling puncak menun
detik. Oari uraian di atas menunjukkan bahwa pada kondisi eksisting hanya lengan (S) yang nilai OS masih rendah. Sementara 1engan lainnya OS > 0,75
jukkan bahwa OS > 0,75. hal ini menunjukkan bahwa kinerja simpang sama dengan level of
service E, yang ditandai dengan tingginya nilai tundaan. Untuk kondisi arus lalu lintas pada mas ing-masing lengan pada kondisi eksisting dan
330 - Volume 1, No.3, Mei 2012
Untuk menaikkan kapasitas dan 1engan maupun persimpangan dapat dilakukan den gan beberapa cara yaitu:
1.
Pada lengan-lengan dengan nilai FR kritis tertinggi, jika mungkin dilaku
dpil
ala
Jurnal leKnlK ~IPII Universitas Syiah Kuala
kan penambahan lebar lengan, pada
2011
Simpang BPKP pelebaran dimung
antara lain:
kinkan dilakukan pada lengan Utara
I. Kapasitas simpang pada kondisi eksrst
dapat diambil
beberapa kesimpulan
,9 ,6
(U), Timur (T) dan Barat (B), dikare
ing sudah jenuh, hal ini ditandai den
,2 .6 3 9
nakan arus lalu lintas sudah melewati
gan nilai OS masing-masing adalah
kapasitasnya.
lengan Utara sebesar 1,36, pada lengan
Merubah waktu siklus serta lama
Timur
nyala hijau untuk semua lengan den
Barat sebesar 1,56. fni diakibatkan
2.
gan memperhatikan volume dan ka pasitasnya.
sebesar 1,03 dan pada lengan
pemasangan lampu lalu lintas di Sim pang BPKP masih sementara.
Setelah dilakukan perubahan geometrik simpang didapati hasil yang lebih bagus dimana nilai kapasitas (C) pada lengan Utara (U) sebesar 1093 smp/jam. pada lengan
2. Setelah dilakukan perubahan geome trik simpang didapati nilai OS sebesar 0,74 lebih kecil dari 0,75 dan waktu siklus yang rendah, dan tingkat kinerja
Selatan (S) sebesar 771 smp/jam, pada lengan
jalan semakin baik. Untuk 5 tahun
Timur (T) sebesar 1076 smp/jam dan pada
mendatang
lengan Barat (B) sebesar 1174 smp/jam. Nilai
perubahan geometrik diprediksi memi
derajat kejenuhan (OS) pada lengan Utara (U),
liki derajat kejenuhan sebesar 1,66.
Simpang
BPKP dengan
pada lengan Selatan (S), pada lengan Timur (T) dan pada lengan Barat (B) masing-masing
Saran
sebesar 0,74. Waktu siklus yang disesuaikan
Oerajat kejenuhan yang lebih tinggi dari
sebesar 63 detik, dan kinelja simpang semakin
0,75 ini berarti bahwa kapasitas dari simpang tidak mencukupi, untuk menaikkan kapasitas
bagus. Untuk kondisi 5 tahun kedepan melalui prediksi pertumbuhan
kendaraan 5 tahun
mendatang, maka simpang yang direncanakan memiliki nilai OS prediksi sebesar 1,66 untuk masing-masing lengan. Waktu siklus yang disesuaikan tetap sebesar 63 detik, dan kinerja simpang semakin tidak bagus.
dan tetap mempertahankan sistem 4 (empat) fase maka diajukan
beberapa saran-saran
sebagai berikut:
1. Merencanakan
ulang
waktu
sinyal
lampu lalu lintas. 2. Pada lengan-Iengan dengan nilai FR kritis
tertinggi,
dapat
dilakukan
penambahan lebar lengan, sehingga SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan Berdasaran hasil perhitungan dan pengo
dapat meningkatkan kapasitas. 3. Mengatur eksisting
ulang
sinyal
lalu
lintas
yang
telah
disesuaikan
lahan data dari jam puncak tertinggi yaitu pada
dengan perubahan kondisi geometrik
jam puncak sore, hari Senin tanggal 20 Juni
simpang yang telah direncanakan.
Volume 1, No.3, Mei 2012 - 331
Jurnal Teknik Sipil Universitas Syiah Kuala
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1997, Manual Kapasitas Jalan
Indonesia, Direktorat Jendral Bina Marga,
Departemen
Pekerjaan
Umum RI, Jakarta. Bukhari RA, 2004, Rekayasa Lalu Lintas II,
Bidang
studi
Transportasi,
Fakultas Teknik Universitas Syiah Kula, Darussalam, Banda Aceh. Bukhari
RA dan
Sofyan
M.S,
2007,
Rekayasa Lalu Lintas 1, Bidang studi Transportasi, Fakultas Teknik Universitas
Syiah
Kuala,
Darussalam Banda Aceh. Hariyanto, J., 2004, Sistem Pengendalian
Lalu Lintas Pada Pertemuan Jalan Sebidang.
Jurnal
Universitas
Sumatera Utara. PP 10 Ing & Effendi, 2007, Evaluasi Kinerja
Jalan Jendral Ahmad Yani Depan Pasar Kosambi Bandung,
Jurnal
Universitas Kristen Maranatha. PP. 60 Khisty
&
Lall,
2003,
Dasar-dasar
Rekayasa Transportasi, Tejemahan Mira. F, Erlangga, Jakarta. Wisnhukoro,
Empat
2008,
Analisis
Simpang
Tak
Bersinyal
Dengan
Menggunakan
Manajemen
Lalu
Lintas.
Universitas
Islam
JumaJ
Indonesia. PP. 19
332 - Volume 1, No.3, Mei 2012