KABUPATEN SEMARANG 2012
Berdiri tahun 1986, bahan baku nira kelapa, jumlah pengrajin 54 orang Sentra di Desa Reksosari Kecamatan Suruh, dengan produksi 7-9 kw/minggu Kontak person : DALDIRI Hp. 081901134545
Berdiri tahun 1998, bahan baku padi, jumlah pengrajin 169 orang Sentra di Kecamatan Susukan, Suruh, dan Pabelan, dengan produksi 12.5 ton beras organik Kontak person : 1. Al Barokah/MUSTOFA 081575390599
2. Green Grow/TRIYOKO 085293768059
Berdiri tahun 1999, bahan baku limbah perca Dijadikan asesoris rumah tangga Sentra di Kecamatan Pringapus, Tuntang, dan Bawen Omzet 3000-5000 pcs/hr (sekitar 700 pengrajin) Kontak person : Hj. ROHPRIYATI 081226272382
Berdiri tahun 2010, bahan baku kunyit, temu lawak dan empon-empon Produksi : - Asalan kunyit dan temulawak basah mencapai 74 ton/musim - Simplisia 37 ton Lokasi di Desa Regunung Kecamatan Tengaran Kontak person : 1. Sugiyanto Hp. 085640127319 2. Sunarno Hp. 081902026426
Berdiri tahun 1996 “KELOMPOK PONCO MARGO TANI” Tahun 2004 mendapat Penghargaan Menteri Pertanian Produksi : Bibit tanaman hias, Pupuk, Pot Lokasi di Desa Kopeng Kecamatan Getasan Kontak person : 1. PAULUS SURYANTO
Berdiri tahun 2001 Bahan baku : Lokal Produksi : Alat pertanian, mesinmesin teknologi tepat guna Lokasi Mapagan, Lerep Kecamatan Ungaran Barat Kontak person : SARWONO Hp. 08122820723
Berdiri tahun 2002 Bahan baku : Kopi Produksi : kopi ose/kering, kopi bubuk, kopi luwak Omzet : 15 ton Lokasi Desa Bedono Kecamatan Jambu Kontak person : HALIP TARMIAJI Hp. 085727426966
Berdiri tahun 2010 Bahan baku : Lidi dari pohon kelapa Produksi : - Rigen, tempat parcel, tempat pensil,piring - Tenun lidi dibuat : taplak, tutup kulkas, tempat tisu, tempat lukisan Omzet : 50.000 keping/bulan Lokasi Desa Plumutan Kecamatan Bancak Kontak person : SLAMET BUDIYANTO Hp. 0857122825379
Berdiri tahun 2008 Produk : Kain batik tulis, cap, kombinasi, pasta indigo (pewarna alami) Ciri / motif khas : Kembang kopi, Baru Klinting, Candi Gedongsongo, Sepur Kluthuk, Tawon Lokasi Desa Gemawang Kecamatan Jambu Omzet : - 300 lembar batik cap / bulan 60 lembar batik tulis/bulan 300 kg pasta indogo / bulan Kontak person : ABDUL KHOLIQ FAUZI Hp. 081225059855 / 088124431013
1. Kecamatan Getasan Jumlah Sapi Perah 13.420 ekor Produksi : 12.778.784 liter/th Terdiri dari 43 kelompok Peternak Tersebar di desa Samirono, Jetak, Tajuk, Sumogawe, Tolokan, Nogosaren, Polobogo, Ngrawan, Wates, Batur, Manggihan, Kopeng dan Getasan Kontak person : SUYITNO Hp. 081914311256 2. Kecamatan Tengaran Jumlah Sapi Perah 7.785 ekor Produksi : 5.278.952 liter/th Terdiri dari 15 kelompok Peternak Tersebar di desa Karangduren, Butuh, Patemon, Bener, Sruwen, Sugihan, Barukan dan Tengaran Kontak person : KABUL BUDIONO Hp. 08540813003
Produksi : Meubel, tas gebyok, sandal, box file, tempat tisu, pensil, guci, jam dinding, dan handycraft lainnya Omzet : 6000 buah/bulan Lokasi Desa Kebondowo dan Tegaron Kec. Banyubiru, Desa Asinan Kec. Bawen, Kel. Panjang Kec. Ambarawa, Desa Tuntang dan Lopait Kec. Tuntang Kontak person : Banda (081901349292) BUDIMAN Hp. 081901061856
Tahu serasi merupakan produk makanan khas obyek wisata Bandungan. Produk bisa dinikmati bersama wedang susu kedelai. Produk dan pemasaran terdapat disepanjang jalan obyek wisata Bandungan dan supermaket. Kontak Person : Subiyati 081325662843 Khotijah 085290269182
Desa Kabupaten Kabupaten Provinsi Contact Person Phone e-Mail
: Gemawang : Jambu : Semarang : Jawa Tengah :Bambang Sugoro, : 0298 – 599555, 08170594510 : gemawang – wisata @ yahoo.co.id
1.Pariwisata alam : Ring Satu (di desa Gemawang) : Gunungwatu : tumpukan batu vulkanik raksasa yang membentuk lorong gua, dengan mitos Nyi Pujilestari yang mencintai lingkungan hidup dan menjadi acuan social wisdom. Triangulasi : lokasi tertinggi di tanah PTPN IX. Posisi tepat untuk melihat pemandangan danau Rawapening dan kota Ambarawa. Plantation Walk : berjalan-jalan di perkebunan PTPN IX sambil melihat kebun karet dan pengolahan kopi. Ring Dua ( di dekat desa Gemawang) Puncak Telomoyo : 30 menit berkendaraan ke lokasi. Air terjun Sekarlangit : 40 menit berkendaraan ke lokasi. Puncak Gampeng : hiking untuk wisata minat khusus.
2.Pariwisata Labsite Labsite (tempat melihat, mencoba, belajar dan membeli) Ring Satu (di dalam desa Gemawang) Pembuatan batik tulis dan cap, kursus “ Mari belajar membatik” Peternakan lebah madu Industri makanan kecil Pembuatan APE (alat permaian edukasi) Pembuatan pewarna batik 3.Pariwisata MICE Ring Satu (di dalam desa Gemawang) Ruang rapat kapasitas 200 orang Ruang computer dan warnet dengan 11 computer Pendopo “Gabriella” 9 m x 9 m Galeri “ Gemawang” 8 m x 14 m Taman Bacaan “Nafasku” Tempat parker luas
4.Wisata Belajar : Gemawang Desa Pembelajaran Bahasa Inggris Gemawang telah melalui mempersiapkan embrio dan infrastruktur Program “Gemawang Desa Pembelajaran Bahasa Inggris” , mirip dengan Desa Bahasa Inggris Pare, Kediri, Jawa Timur. Beberapa tamu sudah menginap di Gemawang untuk belajar bahasa Inggris intensif selama liburan sekolah setiap tahunnya dengan masa pembelajaran 14 hari dengan menginap di homestay ada di Desa Gemawang. 5.Wisata Budaya Ring Satu (di dalam desa Gemawang) Wisata Religi : Makam Nyai Lodra dan Dadung Awuk, tokoh legenda zaman kerajaan Demak. Tempat ini banyak dikunjungi peziarah. Wisata Kesenian etnik : Kurasiswa, Soreng, Warokan, Kuda Lumping. Kesenian ini dibawah asuhan LPM ISI (Institut Seni Indonesia) Surakarta dengan adanya kerjasama yang dimulai sejak tahun 2009. Setiap tahunnya LPM ISI menerjunkan mahasiswa ISI Surakarta jurusan teater mengadakan KKN di desa Wisata Gemawang untuk pelatihan koreografi etnik.
Desa: Gogik Kecamatan:Ungaran Barat Kabupaten:Semarang Provinsi:Jawa Tengah Kontak Person : Pamong Budaya : 08179553169 Potensi Pariwisata 1. Daya Tarik Wisata: Air Terjun semirang Indah Telaga Suko Ponco Bumi Perkemahan Bon Polo Wisata Religi 2. Seni Budaya: Rebana Rumah Baca Fatimah Az-Zahra Campur Sari
Desa : Kemetul Kecamatan : Susukan Kabupaten : Semarang Provinsi : Jawa Tengah Konntak Person : Pamong Budaya : 085225039374 Potensi Pariwisata 1. Makam Nyi Ketul (pendiri desa Kemetul) Lokasi : Siwaru, Dsn. Sipenggung Kijing terbuat dari batu
2. Makam Ulama Lokasi : Makam Punden, Dsn.Krajan Rt/Rw : 011/03 Ds. Kemetul Disebelah makam terdapat pohon Beringin yang besar dan tua dan berfungsi sebagai tempat penyimpanan air (Sumber mata air) 3. Obyek Wisata Bukit Sadang Lokasi : Dsn Kaliwarak Rt/Rw : 01/01 Ds.Kemetul Keindahan Bukit Sadang dilihat dari Puncak Bukit 4. Pohon Kanthil Atas/Daun Lokasi : Dsn. Kaliwarak Rt/Rw : 01/01 Ds.Kemetul Jumlah : 1 Pohon Keistimewaan : Bunga Kanthil tidak jatuh di bawah pohon, tetapi jatuh di Keraton Solo
5. Watu Lawang Lokasi : Dsn. Kaliwarak Rt/Rw : 01/01 Ds.Kemetul Jumlah : 1 Buah Keistimewaan : Sebagai tempat pertapaan, mitos warga setempat jika tujuan atau keinginan kita dikabukan batu tersebut akan membuka disertai kabut 6. Obyek Wisata Pemancingan Lokasi : Kali Sandang, Dsn. Krajan Rt/Rw : 014/013 Ds.Kemiri Jumlah : 4 Kolam Ikan : Nila dan Mujair 7. Obyek Wisata Pemandian Lokasi : Dsn. Krajan Rt/Rw : 014/003 ds. Kemetul Jumlah : 2 Kolam
8. Obyek Wisata Pemancingan Joglo Lokasi : Kali Sendang, Dsn. Krajan Rt/Rw : 014/013 Ds.Kemetul Ikan : Nila dan Mujair 9. Obyek Wisata Adat Jolenan Lokasi : 1 (satu) desa Jumlah : 19 macam (tiap Rt membuat 1 jolen) Diadakan setiap satu tahun sekali tiap Jum’at Kliwon untuk sedekah bumi 10. Obyek Wisata Adat Sadranan Lokasi : 3 tempat Tujuan : Mendoakan para leluhur Diadakan setiap bulan Ruah menjelang bulan puasa 11. Obyek wisata Kesenian Jumlah : 1 Kelompok Kesenian : Reog Turonggo Sekar Kanthil 12. Obyek Wisata Kesenian Jumlah : 1 Kelompok Kesenian : Rabana Modern Qiyamu Sabab
Desa : Candi Kecamatan : Bandungan Kabupaten : Semarang Contact Person : Sudarwanto Phone Number : 085225464764 Potensi Pariwisata 1. Daya Tarik wisata Merti dusun Makam bersejarah dan Upacara Adat di makam Obyek pemancingan Sadranan Home Industri
2. Seni Budaya
Wayang kulit setiap satu tahun sekali Rebana Kuda lumping Dangdut
3. Obyek wisata Obyek Wisata Candi Gedong 9 Obyek Wisata Candi Asu Peninggalan Purbakala di sekitar Candi asu Pemandian Air dari Kawah Gunung Ungaran Kawah Gunung Ungaran Kolam Pemancingan Hijau di desa Candi Makam Keramat Kyai Putih Pasar Tanaman Hias Budidaya Bunga Krisan Seni Kuda Lumping
Desa : Tegalwaton Kecamatan : Tengaran Kabupaten : Semarang Provinsi : Jawa Tengah Contact Person/HP : 085640452968 Potensi Pariwisata 1. Daya Tarik Wisata o Bumi perkemahan dan wisata mata air umbul Senjoyo o Lapangan pacuan kuda Nasioanal Losasi o Makam Ki Ageng Slamet
2.Seni Budaya o Kuda Lumping o Rebana o Grup Musik Dangdut o Grup Musik Maulud o Grup Teater Drama 3.Obyek Wisata o Arena Permainan Air o Tuk Umbul Senjoyo (Kungkume Joko Tingkir) o Tuk Penguripan o Ringin Ambruk Ngadek o Sumur Bandung o Out Bond,Camping Ground, Arena Menembak, Grestreck o Sekolah berkuda Arrowhead o Stadion Pacuan Kuda Losari o Petilasan Joko Tingkir o Wot Senggol o Pleret Karebet
Kontak Person : Pamong Budaya : 08156965981 Sesepuh Desa Keseneng yang dipercaya masyarakat setempat untuk menjadi pelindung desa adalah Kyai Wono Taruno, Kyai Logong/Gung Jati, dan Kyai Mandung, yang merupakan pengikut dari Pangeran Diponegoro yang gigih melawan Penjajah Belanda di Daerah Mataram. Pada masa penjajahan Belanda, Ketiga orang itu menjadi pelindung dari keamanan Desa Keseneng dan menjadi cikal bakal dari masyarakat ketiga pelindung desa mengeluarkan kepiawaiannya. Pasukan Belanda tidak jadi masuk atau menyambangi Desa Keseneng. Pasukan Belanda hanya menyisir pinggiran wilayah sebelah utara desa.
Asal usul nama-nama wilayah didasarkan pada fakta peristiwa atau kejadian yang monumental serta dapat membuat sebuah perubahan signifikan bagi masyarakat setempat. Namun berdasar cerita dari warga setempat, penamaan daerah itu juga tidak terlepas dari tentang pasukan Belanda di Desa Keseneng. Ketika pasukan Belanda menyisir pinggiran Keseneng, membuat hati warga menjadi seneng (senang, gembira) karena pasukan Belanda batal masuk ke wilayah mereka. Seiring perjalanan waktu, daerah yang dihuni warga dengan hati yang seneng/gembira itu dinamakan Keseneng. Kata itu diambil dari keadaan di mana suasana hati warga senang karena terhindar dari Pasukan Belanda.
Desa Keseneng merupakan desa yang kaya akan sumber daya alam, baik berupa sumber daya hayati dan nonhayati.Sumber daya alam tersebut yang selama ini menopang kehidupan warga desa dan berpotensi menjadi modal desa untuk maju. ◦ Sawah Musim tanam padi di Desa Keseneng secara umum tidak terpengaruhi perubahan musim, hal ini disebabkan sistem pengairan dan curah hujan yang tinggi karena letak desa berada di ketinggian kurang lebih 700 m dpl. Sebagian besar lahan sawah tersebut didukung oleh sarana irigasi teknis dan semiteknis. Sebagian besar lahan yang menghasilkan itu berada di Dusun Keseneng dan Dusun Keseseh. Meski menjadi produksi andalan, padi lebih banyak untuk konsumsi sendiri atau dijual di lingkungan desa. Biasanya, lahan di sela-sela petak padi ditanami berbagai jenis palawija. Selain itu, setelah panen juga dimanfaatkan untuk kapentingan yang sama.
◦ Mata Air . Ada tiga mata air di Desa Keseneng, dua di antaranya ada di Dusun Keseneng, yaitu Sendang Tuk dan Sendang Boto. Satu lagi mata air yang berada di Dusun Keseseh, yaitu Sendang Kendi. Kini pemanfaatan mata air masih sebatas untuk cadangan air bersih. ◦ Sungai Desa Keseneng kaya akan sungai yang mengalir sepanjang tahun. Sungai ini tersebar di tiga dusun yaitu, Dusun Tlawah mempunyai dua sungai, Sungai Mandingan dan Sungai Wetan. Tiga sungai berada di Dusun Keseneng yaitu Kali Ringin, Kali Doh, dan Kali Banteng. Satu sungai lagi terletak di Dusun Keseseh yaitu Sungai Gongso. Dari keenam sungai ini hanya Sungai Ringin yang dimanfaatkan untuk irigasi. ◦ Hutan Hutan yang terdapat di Desa Keseneng adalah hutan buatan yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Ada empat jenis tanaman yang dikembangkan disana yaitu hutan bambu, hutan suren, hutan albasia dan hutan jabon. Selain mempunyai nilai ekonomi yang tinggi, hutan ini juga begfungsi menjaga keseimbangan ekosistem Desa Keseneng.
◦ Air Terjun Tujuh air terjun terletak di Dusun Keseneng yaitu Air Terjun Tujuh Bidadari, Kerincing, Kali Doh, Tampok/ Bakoan, Precet, Kedungmuning, dan Getas. Sembilan air terjun yang menawan dan derasnya deburan air mampu menyejukkan hati setiap wisatawan yang berkunjung. Dari tujuh air terjun, baru Air Terjun Tujuh Bidadari yang sudah dikelola secara baik oleh warga. ◦ Buah- buahan Tanah yang subur menjadikan tanaman-tanaman buah dapat hidup dengan baik di Desa Keseneng. Jenis tanaman buah yang hidup disini yaitu pepaya, mangga, pisang, dan apukat. Meski banyak jenis, warga belum bisa mengembangkan tanaman buah secara maksimal. Keterbatasan pengetahuan dan akses pasar yang masih sulit menyebabkan mereka belum bisa memasarkan hasil buah ini ke luar desa. Buah hanya dikonsumsi sendiri, dan sebagian kecil dijual di dalam desa. ◦ Rempah-rempah Ada berbagai jenis rempah-rempah yang tumbuh di Desa Keseneng, yaitu cengkeh, lada hitam, jahe, kayu manis, dan kapulogo. Tanaman ini tumbuh secara liar di tanah-tanah kosong dan belum dibudidayakan secara maksimal. Masyarakat Desa Keseneng lebih suka menanam tanaman-tanaman pangan seperti padi dan jagung karena dianggap lebih menguntungkan dan bisa untuk dikonsumsi.
◦ Buah- buahan Tanah yang subur menjadikan tanaman-tanaman buah dapat hidup dengan baik di Desa Keseneng. Jenis tanaman buah yang hidup disini yaitu pepaya, mangga, pisang, dan apukat. Meski banyak jenis, warga belum bisa mengembangkan tanaman buah secara maksimal. Keterbatasan pengetahuan dan akses pasar yang masih sulit menyebabkan mereka belum bisa memasarkan hasil buah ini ke luar desa. Buah hanya dikonsumsi sendiri, dan sebagian kecil dijual di dalam desa. ◦ Rempah-rempah Ada berbagai jenis rempah-rempah yang tumbuh di Desa Keseneng, yaitu cengkeh, lada hitam, jahe, kayu manis, dan kapulogo. Tanaman ini tumbuh secara liar di tanah-tanah kosong dan belum dibudidayakan secara maksimal. Masyarakat Desa Keseneng lebih suka menanam tanamantanaman pangan seperti padi dan jagung karena dianggap lebih menguntungkan dan bisa untuk dikonsumsi. ◦
Kebun Ada berbagai jenis perkebunan yang dibudidayakan di Desa Keseneng yaitu kebun kopi, jengkol, kakao, petai, bambu, aren, ketela pohon, ubi jalar, dan kelapa. Hasil dari perkebunan yang dimiliki warga pada umumnya dipengaruhi oleh faktor musiman. Dari hasil perkebunan tersebut biasanya dijual kepada pengepul atau tengkulak. Secara garis besar pola persebaran tanaman kebun seperti kopi hampir di setiap dusun ada. Namun demikian, jenis topografi dan letak kemiringan tanah pada setiap dusun juga berpengaruh terhadap persebaran jenis tanaman kebun. Seperti tanaman aren, banyak terdapat di dusun Tlawah, dikarenakan di dusun yang lainnya lahan serta pemanfaatannya dikonsentrasikan untuk lahan padi dan sayur-sayuran. ◦ Satwa Hutan yang rimbun, masih terjaganya ekosistem dan kondisi desa yang sepi dari hiruk pikuk manusia membuat desa ini di jadikan tempat tinggal berbagai jenis satwa liar, baik satwa yang hidup di darat, air, maupun udara. Di antara satwasatwa liar itu, yaitu babi hutan, macan tutul, kijang, monyet, ikan sili tilam merah, ikan sili tilam totol, dan elang. Berbagai satwa liar dapat hidup harmonis dengan penduduk desa, hanya babi hutan yang kadang-kadang mengganggu tanaman petani. Selain satwa liar, ada beberapa jenis hewan ternak yang dibudidayakan oleh sebagian besar warga desa sebagai penopang ekonomi yaitu ayam, bebek, kambing, dan sapi.
Usaha peternakan ini masih bersifat sederhana, kandang-kandang ternak masih terdapat terdapat di halaman rumah, dan jumlah ternak juga masih terbatas. Jika peternakan ini dikembangkan secara maksimal, bukan tidak mungkin peternakan ini bisa dijadikan salah satu mata pencaharian andalan bagi masyarakat Desa Keseneng mengingat tersedia rumput hijau yang melimpah. Banyak sungai yang mengalir membuat Desa Keseneng kaya ikan. Berbagai ikan air tawar hidup dan berkembang biak. Ada sebagian ikan yang sudah dibudidayakan oleh penduduk, seperti ikan lele, gurami, emas dan nila. ◦ Ladang Selain persawahan, sistem pertanian yang berkembang di Desa Keseneng adalah ladang. Hasil dari tanaman ladang berupa jagung, kopi, ketela, dan berbagai jenis buah-buahan juga merupakan komoditi yang laku keras dipasaran. Secara umum pembudidayaan tanaman ladang juga merupakan tanaman pokok yang biasa dikonsumsi masyarakat desa yang memiliki nilai ekonomis. Tanaman jagung menyebar di semua dusun di Desa Keseneng. Tanaman jagung di Kesenenng terbilang unik, keunikannya dapat dilihat di Dusun Tlawah yang letak geografisnya merupakan dataran tinggi dan sulit. air. Sehingga tanaman jagung dipilih warga sebagai tanaman pokok pengganti Padi. Jenis tanaman lain yang sangat bernilai adalah ketelab rambat yang mudah cara tanamnya. Tanaman ketela rambat dipilih warga desa karena tanaman ini perawatannya relatif mudah dan memiliki nilai ekonomis tinggi.
Meski demikian, pemasaran ketela rambat masih mengandalkan peran tengkulak yang menguasai sistem pembelian hasil panen. Hal ini mengakibatkan petani tidak dapat menjual dengan harga yang tinggi karena memiliki posisi tawar yang lemah. Jenis tanaman hortikultura juga dibudidayakan oleh masyarakat di Dusun Keseseh dan Keseneng. Tanaman ini ditanam setelah panen Padi. Seperti tanaman yang lain, pemasaran hasil sayur mayur ini masih mengandalkan peran tengkulak yang datang ke desa untuk dijual ke berbagai wilayah sekitar. ◦ Gunung Gunung adalah satu lagi potensi di Desa ini, memanjakan mata dan terpampang sepanjang mata memandang. Gunung yang di desa ini dapat dikatakan unik, penamaan dan segi kontur adalah buktinya. Sebagai contoh Gunung Tugel di Desa Keseneng, apabila gunung dilihat dari kejauhan, akan terlihat patah. Dari situlah warga Dusun Keseneng menamakan gunung ini Gunung Tugel ( Tugel; berarti Patah ).
Pendukung Desa Wisata Prasarana perekonomian lain yang menunjang adalah transportasi seperti jalan, jembatan dan alat transportasi dan komunikasi.
Alat transportasi umum yang digunakan di daerah ini terdiri dari angkutan desa dan jasa-jasa pengangkutan masyarakat setempat seperti ojek. Pada awalnya transportasi yang ada di daerah ini hanyalah mobil pick up yang banyak digunakan oleh para penduduk untuk bepergian baik pergi belanja ataupun untuk mengangkut barang yang akan diperdagangkan. Hal ini juga berlaku bagi para pengunjung yang akan ke Curug 7 Bidadari.
Jasa angkutan tersebut akan mengantarkan penumpang ke daerah tujuan dengan membayar sesuai tarif yang sudah ditentukan. Jaringan sumber daya air yang ada di desa Keseneng antara lain tujuh saluran irigasi (Wangan Jati, Secebongan, Sependem, Semiri, Setro, Sekliwonan, Sejambe); talut; saluran air bersih; bak penampungan dan gorong-gorong. Kebutuhan air bersih di Desa Keseneng dipenuhi melalui beberapa sumber air bersih yaitu: jaringan PAMSIMAS, mata air, sumur, dan sungai. Air bersih yang diusahakan oleh PAMSIMAS banyak dimanfaatkan oleh masyarakat Dusun Tlawah. Sumber-sumber air yang dipakai masyarakat Desa Keseneng, antara lain diambil dari daerah Trayu, Kemawi, Getas, Mentor dan Ngaglik Desa Keseneng selama lima tahun kedepan bergerak serentak membangun desa serta menggali segala potensi yang ada di desa. Pembangunan infrastruktur desa terutama pada jaringan transportasi (jalan lingkungan, jalan utama dusun, jalan antar dusun, jalan antar desa, jalan antar kabupaten) dan jaringan sumber daya air (saluran irigasi, saluran air bersih, talud, drainage).
Kontak Person : Pamong Budaya : 081329492255 Sejak Tahun 2009, masyarakat tanon telah membuka diri untuk menerima tamu dan saling belajar diantara mereka. Tercatat telah ada 4 rombongan mahasiswa dari UNDIP,UKSW,STAIN SALATIGA,UMS dalam rentang waktu yang berbeda menjadikan dusun tanon sebagai media mereka untuk menggembleng diri mereka bagaimana bersosialisasi secara nyata dimasyarakat. Mereka tinggal dirumah-rumah penduduk untuk beberapa hari dan saling belajar diantara mereka. Bermula dari itu munculah kunjungan-kunjungan
berikutnya dari anak-anak sekolah baik tingkat Taman Kanak-Kanak maupun Sekolah Dasar dari Solo yang sengaja membuat media belajar sehari di dusun ini.
Apa yang mereka pelajari didusun tanon ternyata memunculkan kenangan tersendiri sehingga mereka tertarik untuk datang kembali kesini. Mereka dapat menikmati harmoni alam, belajar tata kehidupan keseharian masyarakat disini. Pra tercetusnya Dusun Wisata kami telah menawarkan paket pembelajaran bagi para tamu yang datang yaitu : pengenalan terhadap mata pencaharian masyarakat dusun tanon , memperkenalkan kembali dengan permainan tradisional tempo dulu yang sekarang sudah sering dilupakan, hingga melatih harmoni
diri dan alam dengan”mind and Soul Recreation” sebagai perwujudan rasa syukur akan berkah Tuhan yang telah diberikan.
Pada bulan 12 februari 2012 masyarakat bermusyawarah tentang pengembangan Dusun Tanon kedepan. Terkonseplah ide untuk menawarkan Dusun Tanon ke masyarakat luas dengan siap untuk menerima kunjungan. Dari situlah tercetus gagasan membentuk Desa Wisata Ngrawan yang embrionya adalah Dusun Tanon dan terbentuklah Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) Ki Tanuwijoyo. Kami melakukan pembenahan terutama disisi SDM dan memoles sidikit perubahan lingkungan dengan tetap mempertahankan sisi orisinalitasnya. Jalinan kerjasama keluar mulai dijalin dengan menghubungi jejaring teman-teman yang pernah berkunjung ke Dusun Tanon maupun para penggerak kegiatan kampus yang pernah berkunjung. Disisi lain saat “krentek” ini mulai muncul
dengan kehendak_Nya kami dipertemukan dengan tim kreatif Destinasi Pariwisata Propinsi Jawa Tengah dan YTC yang di motori oleh Bang Yoss penggagas “one Day Tour”. Gayung bersambut kami menerima pembinaan secara maraton pada akhir minggu bulan februari.
Pada bulan maret 2012 kami melibatkan masyarakat secara keseluruhan untuk berperan dalam aktivitas desa wisata. Adapun sesuatu yang menarik dan dapat kami suguhkan untuk paket “one day Tour” adalah : Tamu datang disambut warga masyarakat dan diberikan kalung cindera mata Tamu menuju ke pos dalam gubuk mini untuk mengisi buku tamu dan mengambil welcome drink “wedang secang dan Getuk Sawut Teloroso” Tamu dipersilahkan duduk di lokasi Sanggar Ki Tanuwijoyo untuk menikmati sajian wedang secang dan Getuk Sawut Teloroso. Tamu disambut oleh pemandu desa wisata, diberikan penjelasan singkat mengenai peta wilayah Desa Wisata dan tempat-tempat yang mereka bias manfaatkan. Tamu diajak berdiri melingkar bersama-sama warga masyarakat bersama-sama menyanyikan lagu “DESAKU”
Tamu dipersilahkan duduk kembali dan diberikan sejarah singkat Desa Wisata serta paket-paket apa saja yang ditawarkan. Penampilan welcome Dance “ Topeng Ireng” serta ditengah pementasan para pengunjung diajak menari oleh para penari. Setelah welcome dance selesai para tamu diberi kesempatan untuk berfoto bersama dengan para penari. Setelah sesi foto selesai para pengunjung diarahkan untuk mengunjungi dan berbelanja oleh-oleh yang ada di pasar rakyat yang terletak di sisi kanan Sanggar Ki Tanuwijoyo. Sembari pengunjung berbelanja apabila masuk waktu Ibadah pengunjung dipersilahkan ber Ibadah di Masjid Al Barokah yang berada di sisi kiri sanggar Ki Tanuwijoyo. Setelah selesai semua dan pengunjung sudah naik kembali ke dalam kendaraan, warga masyarakat berjajar untuk melepas kepergian rombongan menuju tempat kunjungan berikiutnya. Apabila paket yang diambil plus Dolanan Tradisional dan makan besar, maka waktu berada di Desa Wisata lebih panjang.
Mulai bulan maret itulah paket yang kami tawarkan untuk kunjungan wisata yang diresmian oleh Plt Kepala DISPORABUDPAR Kabupaten Semarang mewakili Bupati Kabupaten Semarang. Kami juga menyiapkan untuk paket “Tour Plus Education” dan “Home stay Komunitas” dengan suguhan yang kami hadirkan dan dapat dipilih oleh mereka yang berminat berkunjung : Belajar Kesenian rakyat dari “Krido Budi Utomo” Belajar proses pemeliharaan, pemerahan dan pemrosesan susu menjadi industry kreatif” Belajar kerajinan anyaman Belajar pembuatan “sawut Teloroso” Belajar membuat dan memaknai “Pamongan Andum Roso” Belajar permainan tradisional Outbound Ndeso Relaksasi mental