Katalog BPS : 7102019.3322
BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SEMARANG Jln. Garuda No. 7 Ungaran Telp. (024) 6921029 Homepage: semarangkab.bps.go.id, E-mail :
[email protected]
KERJASAMA BAPPEDA KABUPATEN SEMARANG BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SEMARANG
No. Katalog
: 7102019.3322
No. Publikasi
: 33224.14.05
Ukuran Buku
: 5,83 inci x 8,27 inci
Jumlah Halaman
: 71 halaman
Penyusun
: Yayan Arum Wulandari, SE
Editor
: E. Mulyono, SH,
Design Cover
: Ade Sandi P. SSt. MM
Diterbitkan oleh
: Badan Pusat Statistik Kabupaten Semarang dan BAPPEDA Kabupaten Semarang Jl. Garuda No.7 Ungaran 50511 Telp. (024) 6921029 Fax. (024) 6921029 E-mail :
[email protected] Homepage : semarangkab.bps.go.id
Boleh dikutip dengan menyebutkan sumbernya
Profil Kesejahteraan Petani Kabupaten Semarang Tahun 2014
ii
KATA SAMBUTAN Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan berkah dan rahmat-Nya sehingga Buku Profil Kesejahteraan Petani Tahun 2014 ini dapat diselesaikan. Penyusunan buku ini terutama bertujuan untuk mengukur tingkat kesejahteraan petani dan menciptakan pertumbuhan ekonomi yang bermuara kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Semarang dimana sebagian besar masyarakat masih tinggal di pedesaan dengan mata pencaharian pada sektor pertanian. Buku Profil Kesejahteraan Petani Tahun 2014 ini disusun oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Semarang dengan menggunakan data dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Semarang. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyusun buku ini sehingga dapat dipublikasikan. Semoga buku ini bermanfaat bagi penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan masyarakat, dan peningkatan keberhasilan pembangunan daerah ke depan. Kami sadar bahwa publikasi ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, maka segala kritik dan saran untuk perbaikan dan penyempurnaan publikasi berikutnya sangat kami harapkan.
Ungaran, Desember 2014 BAPPEDA KABUPATEN SEMARANG Kepala,
Ir. YUSUF ISMAIL, MT Pembina Utama Muda NIP. 19600607 198907 1 001
Profil Kesejahteraan Petani Kabupaten Semarang Tahun 2014
iii
KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, BPS Kabupaten Semarang bekerja sama dengan BAPPEDA Kabupaten Semarang telah menerbitkan publikasi Profil Kesejahteraan Petani Kabupaten Semarang Tahun 2014. Data yang disajikan dalam publikasi ini adalah data Indeks Nilai Tukar Petani (NTP), Indeks Harga Yang Diterima Petani, dan Indeks Harga Yang Dibayar Petani yang masing-masing terbagi dalam Subsektor/kelompok komoditi. Publikasi ini juga memuat metodologi, konsep dan definisi, serta ulasan singkat, dengan maksud agar pemakai data dapat memahami muatan yang tersaji dalam publikasi ini. Publikasi ini belum sepenuhnya dapat memenuhi kebutuhan pemakai data. Oleh karena itu saran dan kritik yang konstruktif sangat diharapkan untuk penyempurnaan dan pengembangan pada masa yang akan datang. Akhirnya kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga buku Profil Kesejahteraan Petani Kabupaten Semarang Tahun 2014 ini bisa diterbitkan dengan harapan semoga bermanfaat bagi konsumen data.
Ungaran, Desember 2014 BPS Kabupaten Semarang Kepala,
ROCHWAN, SE, MM NIP. 19590119 198003 1 001
Profil Kesejahteraan Petani Kabupaten Semarang Tahun 2014
iv
DAFTAR ISI Halaman KATALOG...................................................................................................... ii KATA SAMBUTAN ........................................................................................ iii KATA PENGANTAR ....................................................................................... iv DAFTAR ISI .............................................................................................. v DAFTAR TABEL ............................................................................................. vi DAFTAR GRAFIK ........................................................................................... viii I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang .................................................................... 1 1.2. Kegunaan ............................................................................ 2 1.3. Ruang Lingkup .................................................................... 3 II KONSEP DAN DEFINISI .............................................................................. 4 III METODOLOGI .......................................................................................... 8 3.1. Diagram Timbang ............................................................... 13 3.2. Klasifikasi Indeks................................................................. 16 IV GAMBARAN UMUM WILAYAH ............................................................... 4.1. Letak Geografis ................................................................... 4.2. Kependudukan ................................................................... 4.3. Struktur Ekonomi ............................................................... 4.4. Pertumbuhan Ekonomi ...................................................... 4.5. Luas Penggunaan Lahan ..................................................... 4.6. Komoditas Pertanian ..........................................................
18 18 20 27 29 31 33
V ANALISA 5.1 5.2 5.3
52 52 54 57
.............................................................................................. Indeks Diterima Petani (It) ................................................. Indeks Dibayar Petani (Ib) .................................................. Nilai Tukar Petani (NTP) .....................................................
Profil Kesejahteraan Petani Kabupaten Semarang Tahun 2014
v
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 4. 1.
Luas Wilayah Kabupaten Semarang dirinci per Kecamatan Tahun 2013 ................................................................................. 19
Tabel 4. 2.
Jumlah Penduduk Kabupaten Semarang Menurut Jenis Kelamin Tahun 2013 .............................................................. 22
Tabel 4. 3.
Penduduk yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten Semarang Tahun 2013 .......................................... 23
Tabel 4. 4.
Jumlah Usaha Pertanian Menurut Kecamatan di Kabupaten Semarang, ST2003 dan ST2013 .................................................. 24
Tabel 4. 5.
Jumlah Usaha Pertanian Menurut Subsektor di Kabupaten Semarang, ST2003 dan ST2013 .................................................. 25
Tabel 4. 6.
Distribusi Prosentase PDRB Menurut Lapangan Usaha (sektoral) Atas Dasar Harga Berlaku Di Kabupaten Semarang Tahun 2011-2013 ....................................................... 28
Tabel 4. 7.
Indeks Berantai PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000 Di Kabupaten Semarang Tahun 20112013 (Tahun 2000=100) .............................................................. 30
Tabel 4. 8.
Luas Wilayah dan Penggunaan Lahan Menurut Kecamatan Di Kabupaten Semarang Tahun 2013 (ha)................................... 32
Tabel 4. 9.
Luas Panen, Rata-rata Produksi dan Produksi Padi Sawah/Ladang Di Kabupaten Semarang Tahun 2013 ................. 34
Tabel 4. 10. Produksi Jagung, ketela Pohon, ketela Rambat, Kacang Tanah dan Kedele Di Kabupaten Semarang Tahun 2013 ........ 35 Tabel 4. 11. Produksi Tanaman Sayur-sayuran Di Kabupaten Semarang Tahun 2009-2013 ........................................................................ 37 Tabel 4. 12. Produksi Tanaman Buah-buahan Di Kabupaten Semarang Tahun 2013 (Kw) ......................................................................... 38 Tabel 4. 13. Luas/Banyaknya Pohon Tanaman Perkebunan Rakyat Di Kabupaten Semarang Tahun 2013 .............................................. 40
Profil Kesejahteraan Petani Kabupaten Semarang Tahun 2014
vi
Tabel 4. 14. Produksi Tanaman Perkebunan Rakyat Di Kabupaten Semarang Tahun 2013 ................................................................ 42 Tabel 4. 15. Banyaknya Ternak Kecil Tiap Kecamatan Di Kabupaten Semarang Tahun 2013 ................................................................ 45 Tabel 4. 16. Banyaknya Ternak Besar Tiap Kecamatan Di Kabupaten Semarang Tahun 2013 ................................................................ 46 Tabel 4. 17. Produksi Susu dan Telur Tiap Kecamatan Di Kabupaten Semarang Tahun 2013 ................................................................ 47 Tabel 4. 18. Banyaknya Ayam Ras, Ayam Buras, Itik, Brung Puyuh, dan Itik Manila Di Kabupaten Semarang Tahun 2013 ....................... 48 Tabel 4. 19. Luas Mina Padi, kolam dan lainnya Di Kabupaten Semarang Tahun 2013 ................................................................................. 50 Tabel 4. 20. Produksi Ikan Air Tawar Dirinci Asal Ikan Di Kabupaten Semarang Tahun 2013 ................................................................ 51 Tabel 5. 1.
Indeks Diterima Petani (It) menurut Subsektor Di Kabupaten Semarang Tahun 2014 .............................................. 53
Tabel 5. 2.
Indeks Dibayar Petani (Ib) menurut Subsektor Di Kabupaten Semarang Tahun 2014 .............................................. 55
Tabel 5. 3.
Indeks Diterima Petani (It), Indeks Dibayar Petani (Ib) dan Nilai Tukar Petani Di Kabupaten Semarang Tahun 2014............. 58
Tabel 5. 4.
Nilai Tukar Petani (NTP) Menurut Subsektor Di Kabupaten Semarang Tahun 2014 ................................................................ 62
Tabel 5. 5.
Nilai Tukar Petani (NTP) Per Subsektor Di Kabupaten Semarang Tahun 2013 – 2014 .................................................... 63
Profil Kesejahteraan Petani Kabupaten Semarang Tahun 2014
vii
DAFTAR GRAFIK Halaman Grafik 4.1. Luas Wilayah Kabupaten Semarang dirinci per Kecamatan Tahun 2013 ................................................................................... 20 Grafik 4.2. Jumlah Penduduk Kabupaten Semarang Menurut Jenis Kelamin Tahun 2013 ...................................................................... 21 Grafik 4.3. Jumlah Rumah Tangga Usaha Pertanian Menurut Subsektor di Kabupaten Semarang, ST2003 dan ST2013 ............................... 26 Grafik 4.4. Distribusi Prosentase PDRB Menurut Lapangan Usaha (sektoral) Atas Dasar Harga Berlaku Di Kabupaten Semarang Tahun 2013 ................................................................... 27 Grafik 4.5. Indeks Berantai PDRB Menurut Lapangan Usaha (sektoral) Atas Dasar Harga Konstan 2000 Di Kabupaten Semarang Tahun 2011-2013 ........................................................................... 29 Grafik 4.6. Prosentase Luas Penggunaan lahan Pertanian sawah Menurut kecamatan dan Jenis Pengairan (irigasi) Di Kabupaten Semarang Tahun 2013............................................. 31 Grafik 4.7. Produksi Perikanan Budidaya Kolam Pembesaran Di Kabupaten Semarang Tahun 2013............................................. 49 Grafik 5.1. Indeks Diterima Petani (It) menurut Subsektor Di Kabupaten Semarang Tahun 2014............................................. 52 Grafik 5.2. Indeks Dibayar Petani (Ib) menurut Subsektor Di Kabupaten Semarang Tahun 2014............................................. 56 Grafik 5.3. Diterima Petani (It), Indeks Dibayar Petani (Ib) dan Nilai Tukar Petani Di Kabupaten Semarang Tahun 2014 ....................... 57
Profil Kesejahteraan Petani Kabupaten Semarang Tahun 2014
viii
BAB I PENDAHULUAN 1.1.
LATAR BELAKANG Sektor pertanian memiliki peranan penting terhadap perekonomian,
baik langsung maupun tidak langsung. Secara langsung yaitu sumbangannya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), penyediaan sumber devisa, bahan baku industri, sumber bioenergi, pengentasan kemiskinan, penyedia lapangan kerja dan peningkatan pendapatan masyarakat. Sedangkan secara tidak langsung berupa keterkaitan input-output antar industri, konsumsi dan investasi. Pembangunan di segala bidang merupakan arah dan tujuan kebijakan Pemerintah Kabupaten Semarang. Adapun hakikat sosial dari pembangunan itu sendiri adalah upaya peningkatan kesejahteraan bagi seluruh penduduk. Mengingat 60% penduduk Kabupaten Semarang masih tinggal di pedesaan dan sebagian besar menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian, maka sangat
diharapkan
sektor
pertanian
merupakan
motor
penggerak
pertumbuhan yang mampu meningkatkan pendapatan para petani dan sekaligus mengentaskan kemiskinan. Untuk melihat keberhasilan pembangunan, selain data tentang pertumbuhan ekonomi, diperlukan juga data pengukur tingkat kesejahteraan penduduk khususnya petani. Salah satu indikator yang dapat mengukur tingkat kesejahtaraan petani adalah indeks Nilai Tukar Petani (NTP), sebagai tingkat hubungan antara hasil pertanian yang dihasilkan petani dengan barang dan jasa yang dikonsumsi dan dibeli petani. Publikasi ini menggambarkan profil
kesejahteraan petani di
Kabupaten Semarang selama periode tahun 2014, yang digambarkan dari hasil penghitungan Nilai Tukar Petani sehingga dapat memberikan masukan bagi
stake holder
terkait dalam menetapkan kebijakan di bidang pertanian
terutama menyangkut harga komoditas pertanian, sehingga petani sebagai produsen memperoleh nilai tambah yang layak dari usaha taninya. Dengan demikian fenomena yang ada, dimana Nilai Tukar Petani (NTP) khususnya petani produsen yang selalu berada pada tingkat yang lebih rendah, secara berangsur akan bergeser pada tingkat yang semakin baik.
1.2.
KEGUNAAN Dalam kaitan dengan NTP sebagai alat ukur profil kesejahteraan petani,
mempunyai kegunaan untuk mengukur kemampuan tukar (term of trade) produk yang dijual petani dengan produk yang dibutuhkan petani dalam berproduksi dan konsumsi rumah tangga. Dari indeks harga yang diterima petani (It) dapat dilihat fluktuasi harga barang-barang yang dihasilkan petani. Indeks ini digunakan juga sebagai data penunjang dalam penghitungan pendapatan sektor pertanian. Dari indeks harga yang dibayar petani (Ib), dapat digunakan untuk melihat fluktuasi harga barang-barang yang dikonsumsi oleh petani yang merupakan bagian terbesar dari masyarakat dipedesaan, serta fluktuasi harga barang yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Angka NTP menunjukkan tingkat daya saing produk pertanian dibandingkan dengan produk lain. Atas dasar ini upaya produk spesialisasi dan peningkatan kualitas produk pertanian dapat dilakukan.
Profil Kesejahteraan Petani Kabupaten Semarang Tahun 2014
2
1.3.
RUANG LINGKUP Ruang lingkup
yang dicakup
pada sektor pertanian
untuk
menggambarkan profil kesejahteraan petani meliputi : 1.
Subsektor Tanaman Bahan Makanan (NTPP)
2.
Subsektor Hortikultura (NTPH)
3.
Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR)
4.
Subsektor Peternakan (NTPT)
5.
Subsektor Perikanan (NTNP) 5.1. Perikanan Tangkap (NTN) 5.2. Perikanan Budidaya (NTPi)
Diagram timbang yang disusun meliputi diagram timbang untuk penghitungan indeks harga yang diterima petani dan indkes harga yang dibayar petani.
Profil Kesejahteraan Petani Kabupaten Semarang Tahun 2014
3
BAB II KONSEP DAN DEFINISI Dalam arti yang sempit pertanian adalah suatu kegiatan bercocok tanam. Dalam arti yang luas pertanian adalah segala kegiatan manusia yang meliputi kegiatan bercocok tanam, perikanan, peternakan dan kehutanan. Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya. Kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang termasuk dalam pertanian biasa dipahami orang sebagai budidaya tanaman atau bercocok tanam serta pembesaran hewan ternak. Namun demikian, pada sejumlah kasus
yang
sering dianggap bagian dari pertanian dapat berarti ekstraksi semata, seperti penangkapan ikan atau eksploitasi hutan. Petani adalah orang yang mengusahakan usaha pertanian (tanaman pangan dan hortikultura) atas resiko sendiri dengan tujuan untuk dijual, baik sebagai petani pemilik maupun petani penggarap (sewa/kontrak/bagi hasil). Orang yang bekerja di sawah/ladang orang lain dengan mengharapkan upah (buruh tani) bukan termasuk petani. Kesejahteraan petani merupakan tujuan pembangunan pertanian dan pembangunan nasional. Merupakan perjuangan setiap keluarga untuk mencapai kesejahteraan anggota keluarganya. Secara sederhana keluarga petani dikatakan sejahtera manakala dapat memenuhi kebutuhan dasar anggotanya. Keluarga sejahtera dimaknai secara luas yaitu: ” keluarga yang dibentuk berdasarkan atas perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual, dan materiil yang layak, bertaqwa kepada Tuhan
Profil Kesejahteraan Petani Kabupaten Semarang Tahun 2014
4
Yang Maha Esa, memiliki hubungan yang serasi, selaras, dan seimbang antar anggota dan antara keluarga dengan masyarakat dan lingkungan”. Dengan orientasi pembangunan pertanian ke arah perbaikan kesejahteraan petani, diperlukan alat ukur untuk menilai perkembangan kesejahteraan petani tersebut. Salah satu alat ukur kesejahteraan petani yang digunakan saat ini adalah Nilai Tukar Petani (NTP). NTP dihitung dari rasio antara indeks harga yang diterima petani (It) dengan indeks harga yang dibayar petani (Ib) dalam persentase. It merupakan suatu indikator tingkat kesejahteraan petani produsen dari sisi pendapatan, sedangkan Ib adalah indikator tingkat kesejahteraan petani produsen dari sisi kebutuhan petani baik untuk konsumsi maupun produksi. Bila It atau Ib lebih besar dari 100, berarti It atau Ib lebih tinggi dibandingkan It atau Ib pada tahun dasar. Secara konsepsional NTP adalah pengukur kemampuan tukar barang-barang (produk) pertanian yang dihasilkan petani dengan barang atau jasa yang diperlukan untuk konsumsi rumah tangga dan keperluan dalam memproduksi produk pertanian. Salah satu unsur kesejahteraan petani adalah kemampuan daya beli dari pendapatan petani untuk memenuhi kebutuhan pengeluaran rumah tangga petani. Peningkatan kesejahteraan dapat diukur dari peningkatan daya beli pendapatan untuk memenuhi pengeluarannya tersebut. Semakin tinggi daya beli pendapatan petani terhadap kebutuhan konsumsi maka semakin tinggi Nilai Tukar Petani dan berarti secara relatif lebih sejahtera. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) adalah indeks harga yang menunjukkan perkembangan harga produsen atas hasil produksi petani. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) adalah indeks harga yang menunjukkan perkembangan harga biaya faktor produksi, non faktor produksi, barang-
Profil Kesejahteraan Petani Kabupaten Semarang Tahun 2014
5
barang modal dan barang/jasa yang dibutuhkan petani dalam berproduksi serta pemenuhan konsumsi rumahtangga petani. Harga yang diterima petani adalah rata-rata harga produsen dari hasil produksi petani sebelum ditambah biaya transportasi/pengangkutan dan biaya pengepakan ke dalam harga penjualannya atau disebut Farm Gate (harga di sawah/ladang setelah pemetikan). Pengertian harga rata-rata adalah harga
yang
bila
dikalikan
dengan
volume
penjualan
petani
akan
mencerminkan total uang yang diterima petani tersebut. Data harga tersebut dikumpulkan dari hasil wawancara langsung dengan petani produsen. Harga yang dibayar petani adalah rata-rata harga eceran barang/jasa yang dikonsumsi atau dibeli petani, baik untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya sendiri maupun untuk keperluan biaya produksi pertanian. Data harga barang untuk keperluan produksi pertanian dan harga barang/jasa untuk keperluan konsumsi rumah tangga dicatat dari hasil wawancara langsung dengan pedagang atau penjual jasa di pasar terpilih. Data upah buruh tani dikumpulkan dari hasil wawancara langsung dengan petani produsen. Pasar adalah tempat terjadinya transaksi antara penjual dengan pembeli atau tempat yang biasanya terdapat penawaran dan permintaan. Pasar yang dicatat haruslah pasar yang cukup mewakili dengan syarat antara lain : paling besar, banyak pembeli dan penjual, jenis barang yang diperjualbelikan cukup banyak dan terjamin kelangsungan pencatatan harganya, serta terletak di desa perdesaan (rural). Harga Eceran Perdesaan adalah harga transaksi antara penjual dan pembeli secara eceran di pasar setempat untuk tiap jenis barang yang dibeli dengan tujuan untuk dikonsumsi sendiri dan bukan untuk dijual kepada pihak lain. Harga yang dicatat adalah harga modus (yang terbanyak muncul) atau
Profil Kesejahteraan Petani Kabupaten Semarang Tahun 2014
6
harga rata-rata biasa dari beberapa pedagang/penjual yang memberikan datanya. Harga Transaksi Petani adalah harga yang diterima petani pada waktu terjadinya transaksi antara petani dan pedagang pengumpul/tengkulak yang ditemukan pada hari dilaksanakannya observasi dengan kualitas apa adanya. Diagram timbangan adalah bobot/nilai masing-masing komoditas hasil produksi pertanian dan barang/jasa termasuk dalam paket komoditas.
Profil Kesejahteraan Petani Kabupaten Semarang Tahun 2014
7
BAB III METODOLOGI Untuk mengukur profil kesejahteraan petani salah satu indikator yang digunakan adalah Nilai Tukar Petani (NTP) yang merupakan hubungan antara hasil pertanian yang dijual petani dengan barang dan jasa lain yang dibeli oleh petani. Secara konsepsional NTP adalah mengukur kemampuan tukar barangbarang (produk) pertanian yang dihasilkan petani dengan barang atau jasa yang diperlukan untuk konsumsi rumah tangga petani dan keperluan dalam memproduksi barang-barang pertanian. Disini petani dalam kapasitas sebagai produsen dan konsumen. Dalam kapasitas sebagai produsen, dapat dihitung NTP terhadap biaya produksi dan penambahan barang modal, sedangkan jika petani dalam kapasitas khusus sebagai konsumen, dihitung NTP terhadap konsumsi rumah tangga petani, dan besaran indeks yang disebut NTP adalah hasil bagi antara indeks harga yang diterima (dari hasil produksi) dengan indeks harga yang dibayar petani untuk keperluan rumah tangga petani dan untuk keperluan dalam memproduksi barang-barang pertanian. Dalam penghitungan NTP, Pengumpulan data harga dilakukan melalui wawancara langsung kepada petani atau pedagang/penjual jasa dengan menggunakan daftar pertanyaan atau kuesioner, yang terdiri dari daftar HKD-1, HKD-2.1, HKD-2.2 untuk daftar konsumsi perdesaan dan HD-1, HD-2, HD-3, HD-4, HD-5.1, HD-5.2 untuk daftar produksi perdesaan.
Profil Kesejahteraan Petani Kabupaten Semarang Tahun 2014
8
DAFTAR KUESIONER 1.
DAFTAR HKD-1 Digunakan untuk mencatat harga eceran barang/jasa kelompok makanan untuk keperluan konsumsi rumah tangga petani.
2.
DAFTAR HKD-2.1 Digunakan untuk mencatat harga eceran barang/jasa kelompok konstruksi, jasa dan transportasi untuk keperluan konsumsi rumahtangga petani
3.
DAFTAR HKD-2.2 Digunakan untuk mencatat harga eceran barang/jasa
kelompok
aneka perlengkapan rumah tangga dan lainnya untuk keperluan rumah tanga petani. 4.
DAFTAR HD-1 Digunakan untuk mencatat harga produsen yang dihasilkan petani dan harga eceran barang/jasa untuk keperluan produksi pertanian tanaman padi palawija.
5.
DAFTAR HD-2 Digunakan untuk mencatat harga produsen yang dihasilkan petani dan harga eceran barang/jasa untuk keperluan produksi pertanian tanaman hortikultura.
6.
DAFTAR HD-3 Digunakan untuk mencatat harga produsen yang dihasilkan petani dan harga eceran barang/jasa untuk keperluan produksi tanaman perkebunan rakyat.
Profil Kesejahteraan Petani Kabupaten Semarang Tahun 2014
9
7.
DAFTAR HD-4 Digunakan untuk mencatat harga produsen yang dihasilkan petani dan harga eceran barang/jasa untuk keperluan produksi peternakan.
8.
DAFTAR HD 5.1 Digunakan untuk mencatat harga produsen yang dihasilkan petani dan harga eceran barang /jasa untuk keperluan produksi perikanan (penangkapan ikan)
9.
DAFTAR HD-5.2 Digunakan untuk mencatat harga produsen yang dihasilkan petani dan harga eceran barang /jasa untuk keperluan produksi perikanan (budidaya ikan)
Responden dipilih dari kecamatan terpilih dan biasanya adalah petani/pedagang yang memiliki variasi komoditas terbanyak serta mempunyai persediaan cukup besar. Sedangkan pemilihan kecamatan didasarkan pada kecamatan yang memiliki sentra produksi pertanian. Pemilihan pasar dilakukan secara purposif terhadap pasar di wilayah masing-masing dengan kriteria : 1.
Paling besar di kecamatan yang bersangkutan
2.
Beraneka ragam komoditas yang diperdagangkan
3.
Banyak masyarakat berbelanja di pasar tersebut
4.
Kelangsungan pencatatan komoditas terjamin
5.
Terletak di desa perdesaan (rural)
Profil Kesejahteraan Petani Kabupaten Semarang Tahun 2014
10
Formula yang digunakan pada penghitungan It dan Ib adalah formula Indeks Laspeyres yang dikembangkan (Modified Laspeyres Indeces), yaitu :
In
m
Pni
i 1
( n 1) i
P
P( n 1)i Q0i X 100
m
P Q i 1
0i
0i
Keterangan : In
=
Indeks harga bulan ke-n (It maupun Ib)
Pni
=
Harga bulan ke-n untuk jenis barang ke-i
P(n-1)i
=
Harga bulan ke-(n -1) untuk jenis barang ke-i
Pni/ P(n-1)i
=
Relatif harga bulan ke-n untuk jenis barang ke-i
P0i
=
Harga pada tahun dasar untuk jenis barang ke-i
Q0i
=
Kuantitas pada tahun dasar untuk jenis barang ke-i
m
=
Banyaknya jenis barang yang tercakup dalam paket komoditas
Pertimbangan yang mendasari penggunaan formula di atas adalah sebagai berikut : 1.
Trend harga tidak dipengaruhi oleh perbedaan kualitas atau spesifikasi komoditas
2.
Perbedaan harga komoditas antar wilayah tidak berpengaruh
3.
Dapat dilakukan penggantian spesifikasi atau penggantian jenis barang
Profil Kesejahteraan Petani Kabupaten Semarang Tahun 2014
11
Formula untuk penghitungan Nilai Tukar Petani (NTP) :
NTP
It X 100 Ib
Keterangan : NTP
=
Nilai Tukar Petani
It
=
Indeka harga yang diterima petani
Ib
=
Indeka harga yang dibayar petani
Penyajian data berupa data runtun waktu (series data) baik bulanan maupun rata-rata tahunan. Pada publikasi ini data yang disajikan adalah series tahun 2014.
Profil Kesejahteraan Petani Kabupaten Semarang Tahun 2014
12
3.1.
DIGRAM TIMBANG Pemakaian formula Indeks Laspeyres yang dikembangkan dalam
penghitungan Nilai Tukar Petani (NTP) memerlukan diagram timbangan. Ada dua indeks yang digunakan untuk menghasilkan NTP yaitu Indeks Harga Yang Diterima Petani (It) dan Indeks Harga Yang Dibayar Petani (Ib).
1.
Indeks Harga yang Diterima Petani (It) Penimbang yang digunakan untuk It adalah nilai produksi yang dijual
petani dari setiap jenis barang hasil pertanian. Sebagai data pokok untuk penghitungan diagram timbangan ini diperlukan tiga macam data yaitu kuantitas produksi, harga produsen, dan persentase barang yang dijual (marketed surplus). a.
Kuantitas Produksi Tiap Jenis Tanaman Data kuantitas produksi dari Direktorat Statistik Pertanian BPS, disamping data dari Departemen Pertanian sebagai data penunjang.
b.
Harga Produsen Data harga produsen tahun dasar 2012 diperoleh dari hasil pencacahan harga produsen sektor pertanian. Sedangkan harga produsen bulanan diperoleh dari hasil pencacahan bulanan HKD1, HKD-2.1, HKD-2.2 untuk daftar konsumsi perdesaan dan HD-1, HD-2, HD-3, HD-4, HD-5.1, HD-5.2 untuk daftar produksi perdesaan
c.
Persentase Marketed Surplus (MS) Persentase Marketed Surplus adalah perbandingan antara nilai produksi yang dijual petani dengan nilai produksinya untuk setiap
Profil Kesejahteraan Petani Kabupaten Semarang Tahun 2014
13
jenis tanaman pertanian. Data MS didapat dari Survei Penghitungan Diagram Timbang (SPDT)
serta dari hasil
pengolahan khusus Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) tahun 2012. 2.
Indeks Harga Yang Dibayar Petani (Ib) Penimbang setiap jenis barang yang tercakup dalam pengeluaran
konsumsi rumah tangga, biaya produksi dan penambahan barang modal adalah nilai setiap jenis barang yang dibeli petani dan ini berarti tidak termasuk nilai barang yang diproduksi sendiri. a.
Kelompok Konsumsi Rumah Tangga Sumber
data
diperoleh
dari
hasil
SPDT
mengenai
konsumsi/pengeluaran rumah tangga. Karena penimbang yang diinginkan adalah nilai konsumsi total seluruh rumah tangga petani selama setahun, maka nilai konsumsi yang didapat dari hasil SPDT ini harus dikalikan dengan jumlah petani atau rumah tangga perdesaan dalam periode waktu selama setahun. Untuk sub kelompok makanan, karena data SPDT khusus sub kelompok makanan dalam mingguan, maka harus dikalikan dengan banyaknya minggu dalam setahun. Sementara untuk sub kelompok bukan makanan karena data dalam bulanan dikalikan dengan 12. Data jumlah petani atau rumah tangga perdesaan diperoleh dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS). Jenis barang (komoditas) yang terdapat dalam SUSENAS ini harus
Profil Kesejahteraan Petani Kabupaten Semarang Tahun 2014
14
disesuaikan dengan jenis barang yang ada pada daftar HD dan HKD untuk dipantau perkembangan harganya setiap bulan. b.
Kelompok Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) Kelompok Biaya Produksi, Upah dan Lainnya Penimbang untuk kelompok ini adalah pengeluaran ongkosongkos/biaya yang dibeli petani (tidak termasuk ongkos produksi yang berasal dari produksi sendiri). Data tersebut didapat dari hasil pengolahan SPDT dan disesuaikan dengan Survei Struktur Ongkos Pertanian.
Kelompok Penambahan Barang modal Jenis barang yang dicakup pada kelompok ini adalah barang yang penggunaannya tahan lama seperti cangkul, bajak dan lainnya. Penimbang untuk kelompok ini diperoleh dari SPDT dan disesuaikan dengan Survei Khusus Pendapatan Nasional dan Tabel Input-Output berupa persentase penambahan barang modal (cangkul, parang, linggis, arit dan lainnya) dari tiap jenis tanaman. Untuk mendapatkan penimbang kelompok ini adalah dengan mengalikan persentase penambahan barang modal dengan nilai produksi dari setiap jenis barang pertanian yang dihasilkan petani.
Profil Kesejahteraan Petani Kabupaten Semarang Tahun 2014
15
3.2.
KLASIFIKASI INDEKS Nilai Tukar Petani merupakan rasio antara Indeks Harga Yang diterima
Petani (It) dengan Indeks Harga Yang Dibayar Petani (Ib). A.
Indeks Harga Yang Diterima Petani (It) terdiri dari : 1.
2.
3.
Indeks Subsektor Tanaman Bahan Pangan a.
Indeks kelompok tanaman padi
b.
Indeks kelompok tanaman palawija
Indeks Subsektor Tanaman Hortikultura : a.
Indeks kelompok tanaman sayur-sayuran
b.
Indeks kelompok tanaman buah-buahan
c.
Indeks kelompok tanaman obat
Indeks Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat : a.
4.
5.
B.
Indeks kelompok tanaman perkebunan rakyat
Indeks Subsektor Peternakan : a.
Indeks kelompok ternak besar
b.
Indeks kelompok ternak kecil
c.
Indeks kelompok unggas
d.
Indeks kelompok hasil ternak
Indeks Subsektor Perikanan : a.
Indeks kelompok perikanan tangkap
b.
Indeks kelompok perikanan budidaya
Indeks Harga Yang Dibayar Petani (Ib) terdiri dari : 1.
Indeks Kelompok Konsumsi Rumahtangga (KRT) :
a. Indeks subkelompok bahan makanan b. Indeks subkelompok makanan jadi c. Indeks subkelompok perumahan d. Indeks subkelompok sandang Profil Kesejahteraan Petani Kabupaten Semarang Tahun 2014
16
e. Indeks subkelompok kesehatan f.
indeks subkelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga
g. Indeks subkelompok transportasi dan komunikasi 2.
Indeks Kelompok Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM), terdiri dari : a.
Indeks subkelompok bibit
b.
Indeks subkelompok pupuk dan obat-obatan
c.
Indeks subkelompok sewa, pajak dan lainnya
d.
Indeks subkelompok transportasi
e.
Indeks subkelompok penambahan barang modal
f.
Indeks subkelompok upah buruh tani
Profil Kesejahteraan Petani Kabupaten Semarang Tahun 2014
17
BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH 4.1.
LETAK GEOGRAFIS 0
Kabupaten Semarang secara geografis terletak pada 110 14’54,75” 0
0
0
sampai dengan 110 39’3” Bujur Timur dan 7 3’57” sampai dengan 7 30’ Lintang Selatan. Keempat koordinat bujur dan lintang tersebut membatasi wilayah seluas 95.020,674 Ha. Secara administratif letak geografis Kabupaten Semarang berbatasan langsung dengan 6 kabupaten/kota, selain itu di tengah-tengah wilayah Kabupaten Semarang terdapat kota Salatiga. Disisi sebelah barat, wilayah Kabupaten Semarang berbatasan dengan wilayah administrasi Kabupaten Kendal dan Kabupaten Temanggung, disisi selatan berbatasan dengan Kabupaten Boyolali, sementara disisi sebelah timur wilayah Kabupaten Semarang berbatasan dengan wilayah Kabupaten Grobogan dan kabupaten Demak. Sebelah utara berbatasan dengan Kota Semarang. Suhu udara rata-rata Di Kabupaten Semarang bisa dikatakan relatif sejuk. Hal ini memungkinkan jika ditilik berdasarkan ketinggian wilayah dari permukaan laut, Kabupaten Semarang berada pada ketinggian 318 meter dpl hingga 1450 dpl. Tercatat 3 (tiga) gunung utama yang bertengger di wilayah Kabupaten Semarang. Ketiga gunung tersebut adalah 1. Gunung Ungaran dengan wilayah Kecamatan Ungaran Barat, Bawen, Bandungan dan Sumowono sebagai wilayah kedudukannya, 2. Gunung Telomoyo yang letaknya meliputi wilayah Kecamatan Banyubiru dan Getasan serta 3. Gunung Merbabu yang didiami penduduk dari wilyah Kecamatan Getasan dan Tengaran
Profil Kesejahteraan Petani Kabupaten Semarang Tahun 2014
18
Tabel 4.1. Luas Wilayah Kabupaten Semarang dirinci per Kecamatan Tahun 2013 Kecamatan (1)
Luas (Ha) (2)
Prosentase (3)
010
Getasan
6.579,55
6,92
020
Tengaran
4.729,55
4,98
030
Susukan
4.886,60
5,14
031
Kaliwungu
2.995,00
3,15
040
Suruh
6.401,52
6,74
050
Pabelan
4.797,60
5,05
060
Tuntang
5.624,20
5,92
070
Banyubiru
5.441,45
5,73
080
Jambu
5.163,00
5,43
090
Sumowono
5.563,20
5,85
100
Ambarawa
2.822,10
2,97
101
Bandungan
4.823,30
5,08
110
Bawen
4.657,00
4,90
120
Bringin
6.189,10
6,51
121
Bancak
4.384,55
4,61
130
Pringapus
7.834,70
8,25
140
Bergas
4.733,10
4,98
151
Ungaran Barat
3.596,05
3,78
152
Ungaran Timur
3.799,10
4,00
Jumlah
95.020,67
100,00
Sumber : Kabupaten Semarang Dalam angka Tahun 2014
Profil Kesejahteraan Petani Kabupaten Semarang Tahun 2014
19
Grafik 4.1. Luas Wilayah Kabupaten Semarang dirinci per Kecamatan Tahun 2013
Getasan Tengaran Susukan Kaliwungu Suruh Pabelan Tuntang Banyubiru Jambu Sumowono Ambarawa Bandungan Bawen Bringin Bancak Pringapus Bergas Ungaran Barat Ungaran Timur
9,000.00 8,000.00 7,000.00 6,000.00 5,000.00 4,000.00 3,000.00 2,000.00 1,000.00 ,0.00
Kecamatan
Sumber : Kabupaten Semarang Dalam angka Tahun 2014 (diolah)
4.2.
KEPENDUDUKAN Penduduk Kabupaten Semarang hasil regristrasi penduduk akhir Tahun
2013 tercatat sebanyak 949.815 jiwa. Dibandingkan data penduduk Tahun 2012 sebesar 944.277 mengalami peningkatan sebanyak 5.538 jiwa atau mengalami pertumbuhan penduduk sebesar 0,59 %. Dari sejumlah penduduk Tahun 2013 menurut jenis kelamin, jumlah penduduk laki-lakinya tercatat 468.328 jiwa (49,31 %), penduduk perempuan sebanyak 481.487 jiwa (50,69 %). Rasio jenis kelamin diperoleh 97,27 %, yang menggambarkan bahwa penduduk laki-laki lebih sedikit dibandingkan dengan penduduk perempuan. Artinya disetiap 100 penduduk perempuan terdapat 97 penduduk laki-laki.
Profil Kesejahteraan Petani Kabupaten Semarang Tahun 2014
20
Secara
hitungan
matematis,
Kecamatan
Ungaran
Barat,
Kecamatan
Ambarawa. dan Ungaran Timur merupakan wilayah yang kepadatan penduduk per Km2-nya paling tinggi, tercatat masing-masing Kecamatan Ungaran Barat : 2.119, Ambarawa : 2.090 dan Kecamatan Ungaran Timur : 1.833 jiwa per Km2 . Sedangkan yang tingkat kepadatanya paling rendah adalah Kecamatan Bancak : 457 jiwa per Km2, Kecamatan Sumowono : 549 jiwa per Km2 , Kecamatan Pringapus : 653 jiwa per Km2.
Grafik 4.2. Jumlah Penduduk Kabupaten Semarang Menurut Jenis Kelamin Tahun 2013
Getasan Tengaran Susukan Kaliwungu Suruh Pabelan Tuntang Banyubiru Jambu Sumowono Ambarawa Bandungan Bawen Bringin Bancak Pringapus Bergas Ungaran Barat Ungaran Timur
45,000 40,000 35,000 30,000 25,000 20,000 15,000 10,000 5,000 ,0
Laki-laki
Perempuan
Sumber : Kabupaten Semarang Dalam angka Tahun 2014 (diolah)
Profil Kesejahteraan Petani Kabupaten Semarang Tahun 2014
21
Tabel 4.2. Jumlah Penduduk Kabupaten Semarang Menurut Jenis Kelamin Tahun 2013 Kecamatan
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
(1)
(2)
(3)
(4)
010
Getasan
24.195
24.771
48.966
020
Tengaran
32.898
31.764
64.662
030
Susukan
21.651
21.731
43.382
031
Kaliwungu
12.825
13.564
26.389
040
Suruh
30.012
30.274
60.286
050
Pabelan
18.879
18.915
37.794
060
Tuntang
30.507
31.248
61.755
070
Banyubiru
20.481
20.366
40.847
080
Jambu
18.533
18.937
37.470
090
Sumowono
15.405
15.138
30.543
100
Ambarawa
29.442
29.548
58.990
101
Bandungan
27.247
26.969
54.216
110
Bawen
27.558
28.428
55.986
120
Bringin
20.488
20.844
41.332
121
Bancak
9.793
10.236
20.029
130
Pringapus
24.032
27.099
51.131
140
Bergas
32.742
37.449
70.191
151
Ungaran Barat
37.164
39.051
76.215
152
Ungaran Timur
34.476
35.155
69.631
Jumlah
468.328
481.487
949.815
Sumber : Kabupaten Semarang Dalam angka Tahun 2014
Profil Kesejahteraan Petani Kabupaten Semarang Tahun 2014
22
Tabel 4.3. Penduduk yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten Semarang Tahun 2013 Jenis kelamin Lapangan Usaha (1)
Laki-Laki
Perempuan
Jumlah
(2)
(3)
(4)
A
Penduduk Belum / tidak bekerja
187.941
254.077
442.018
B
Penduduk Bekerja
280.387
227.410
507.797
1
Pertanian, perkebunan, kehutanan & perikanan
107.016
75.259
182.275
2
Pertambangan dan penggalian
1.249
176
1.425
3
Industri pengolahan
38.376
74.615
112.991
4
Listrik, gas dan air minum
1.301
171
1.472
5
Kontruksi
32.048
513
32.561
35.348
46.074
81.422
17.935
522
18.457
3.087
1.289
4.376
41.090
27.541
68.631
Lainnya
2.938
1.250
4.188
Jumlah
468.328
6 7 8 9 10
Perdagangan, rumah makan & akomodasi Angkutan, pergudangan dan komunikasi Lemb. keuangan, real estate, persewaan, jasa prsh Jasa kemasyarakatan, sosial dan perorangan
481.487
949.815
Sumber : Kabupaten Semarang Dalam angka Tahun 2014
Profil Kesejahteraan Petani Kabupaten Semarang Tahun 2014
23
Tabel 4.4. Jumlah Usaha Pertanian Menurut Kecamatan di Kabupaten Semarang, ST2003 dan ST2013
No
Kecamatan
Rumah Tangga Usaha Pertanian (Rumah Tangga) ST2003
(1)
(2)
ST2013
(3)
(4)
010
Getasan
11.114
10.418
020
Tengaran
12.860
8.436
030
Susukan
10.844
9.078
031
Kaliwungu
7.016
5.680
040
Suruh
13.954
11.432
050
Pabelan
8.350
7.065
060
Tuntang
10.415
7.060
070
Banyubiru
8.267
6.144
080
Jambu
8.088
7.145
090
Sumowono
6.528
6.630
100
Ambarawa
8.526
3.631
101
Bandungan
10.122
9.035
110
Bawen
7.972
5.529
120
Bringin
9.918
8.311
121
Bancak
5.551
5.211
130
Pringapus
8.110
6.156
140
Bergas
7.463
4.923
151
Ungaran barat
5.795
4.068
152
Ungaran Timur
6.461
4.433
167.354
130.385
Kabupaten Semarang
Sumber : Potret Usaha Pertanian Kabupaten Semarang Menurut Subsektor (diolah)
Profil Kesejahteraan Petani Kabupaten Semarang Tahun 2014
24
Tabel 4.5. Jumlah Usaha Pertanian Menurut Subsektor di Kabupaten Semarang, ST2003 dan ST2013
No
Sektor/Subsektor
(1)
(2)
Rumah Tangga Usaha Pertanian (Rumah Tangga) ST2003
ST2013
(3)
(4)
167.354
130.385
106.283
93.558
Padi
72.582
72.040
Palawija
73.493
47.893
2
Hortikultura
120.255
92.822
3
Perkebunan
87.821
72.434
4
Peternakan
125.860
86.155
5
Perikanan
3.680
4.450
Budidaya Ikan
1.985
3.581
Pengankapan Ikan
1.835
974
77.512
86.207
5.607
2.664
Sektor Pertanian *) Subsektor 1
Tanaman Pangan
6
Kehutanan
7
Jasa Pertanian
Sumber : Potret Usaha Pertanian Kabupaten Semarang Menurut Subsektor (diolah) *) Satu rumah tangga usaha pertanian dapat mengusahakan lebih dari 1 subsektor usaha pertanian, sehingga jumlah rumah tangga usaha pertanian di sektor pertanian bukan merupakan penjumlahan rumah tangga usaha pertanian dari masing-masing subsektor.
Profil Kesejahteraan Petani Kabupaten Semarang Tahun 2014
25
Grafik 4.3. Jumlah Rumah Tangga Usaha Pertanian Menurut Subsektor di Kabupaten Semarang, ST2003 dan ST2013 180000 160000 140000 120000 100000
80000 60000 40000 20000 0
ST2003
ST2013
Sumber : Potret Usaha Pertanian Kabupaten Semarang Menurut Subsektor
Profil Kesejahteraan Petani Kabupaten Semarang Tahun 2014
26
4.3.
STRUKTUR EKONOMI Struktur ekonomi Kabupaten Semarang atas dasar harga berlaku
didominasi oleh industri dengan kontribusi sebesar 41,81 persen. Kemudian disusul oleh sektor perdagangan, rumah makan dan jasa akomodasi dengan kontribusi sebesar 22,37 persen. Untuk sektor pertanian mempunyai kontribusi sebesar 14,00 persen yang terutama didukung oleh subsektor tanaman pangan sebesar 7,87 persen dan subsektor peternakan sebesar 4,00 persen dari nilai total PDRB.
Grafik 4.4. Distribusi Prosentase PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Di Kabupaten Semarang Tahun 2013
Sektor 7 Sektor 8 2.69% 4.25%
Sektor 9 9.12%
Sektor 1 14.00%
Sektor 2 0.10%
Sektor 6 22.37% Sektor 5 Sektor 4 4.30% 1.34%
Sektor 3 41.82%
Sumber : Kabupaten Semarang Dalam angka Tahun 2014 (diolah)
Profil Kesejahteraan Petani Kabupaten Semarang Tahun 2014
27
Tabel 4.6. Distribusi Prosentase PDRB Menurut Lapangan Usaha (sektoral) Atas Dasar Harga Berlaku Di Kabupaten Semarang Tahun 2011-2013 Lapangan Usaha
2011
2012
2013
(1)
(2)
(3)
(4)
Pertanian
14,81
15,13
14,00
1.1. Tanaman Pangan
8,14
8,29
7,87
1.2. Perkebunan
0,92
0,92
0,94
1.3. Peternakan
4,66
4,57
4,00
1.4. Kehutanan
0,92
1,16
1,01
1.5. Perikanan
0,17
0,19
0,19
2
Pertambangan & Penggalian
0,13
0,12
0,10
3
Industri Pengolahan
42,76
42,31
41,81
4
Listrik, Gas & Air
1,40
1,31
1,34
5
Konstruksi
4,03
4,03
4,30
6
Perdagangan, Hotel & Restoran
20,57
20,63
22,37
7
Angkutan & KomuniKasi
2,77
2,69
2,69
8
Keuangan, Persewaan & Jasa Prsh
4,21
4,19
4,25
9
Jasa-jasa
9,32
9,60
9,12
100
100
100
1
Jumlah
Sumber : Kabupaten Semarang Dalam angka Tahun 2014
Profil Kesejahteraan Petani Kabupaten Semarang Tahun 2014
28
4.4.
PERTUMBUHAN EKONOMI Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Semarang tahun 2013 yang
ditunjukkan oleh laju pertumbuhan pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan 2000 adalah sebesar 5,62 persen, menurun 0,40 persen di bandingkan dengan pertumbuhan ekonomi tahun 2012 yang tumbuh 6,02 persen. Turunnya laju pertumbuhan ekonomi ini secara persentase menjadi evaluasi untuk terus meningkatkan Produk Domestik Regional Bruto ditahun mendatang dengan melakukan berbagai langkah strategis guna mendongkrak nilai PDRB sekaligus meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan riil sektoral Tahun 2013 mengalami fluktuasi dari tahun sebelumnya. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh sektor keuangan sebesar 8,66%, meskipun peranannya terhadap PDRB hanya sekitar 3,62%. Sedangkan sektor pertanian selama Tahun 2013 mengalami penurunan sebesar -1,18% dibandingkan tahun sebelumnya, subsektor peternakan mengalami penurunan paling tinggi diantara subsektor pertanian lainya yaitu sebesar 5%. Grafik 4.5. Indeks Berantai PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000 Di Kabupaten Semarang Tahun 2011-2013 (Tahun 2000 = 100) 115.00 110.00 105.00 100.00 95.00 90.00 85.00
2012 Jasa-jasa
Perdagangan, Hotel &… Angkutan & Komunikasi Keuangan, Persewaan &…
Konstruksi
Pertambangan & Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas & Air
Pertanian
2011
2013
Sumber : Kabupaten Semarang Dalam angka Tahun 2014 (diolah)
Profil Kesejahteraan Petani Kabupaten Semarang Tahun 2014
29
Tabel 4.7. Indeks Berantai PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000 Di Kabupaten Semarang Tahun 2011-2013 (Tahun 2000 = 100) Lapangan Usaha
2011
2012
2013
(1)
(2)
(3)
(4)
Pertanian
104,21
108,28
99,82
1.1. Tanaman Pangan
108,78
106,72
99,90
1.2. Perkebunan
77,29
108,38
109,08
1.3. Peternakan
101,91
108,84
95,00
1.4. Kehutanan
109,31
131,70
99,05
1.5. Perikanan
107,11
119,22
104,00
2
Pertambangan & Penggalian
100,53
94,48
99,44
3
Industri Pengolahan
105,51
104,25
105,74
4
Listrik, Gas & Air
108,97
104,97
107,72
5
Konstruksi
109,31
107,20
112,29
6
Perdagangan, Hotel & Restoran
104,80
106,86
107,51
7
Angkutan & KomuniKasi
107,14
104,05
107,42
8
Keuangan, Persewaan & Jasa Prsh
104,53
105,46
108,66
9
Jasa-jasa
107,97
110,57
105,57
104,90
105,56
105,62
1
Indeks Total
Sumber : Kabupaten Semarang Dalam angka Tahun 2014
Profil Kesejahteraan Petani Kabupaten Semarang Tahun 2014
30
4.5.
LUAS PENGGUNAAN LAHAN Luas wilayah Kabupaten Semarang pada tahun 2013 seluas 95.020,67
Ha. Sebagian besar wilayah tersebut merupakan lahan pertanian yang terdiri dari lahan sawah dan bukan sawah, sedangkan sisanya merupakan lahan bukan pertanian. Luas penggunaan lahan pertanian sawah seluas 23 919,51 ha (25,17%), lahan pertanian bukan sawah : 36 360,07 (38,27%) sedangkan luas lahan bukan pertanian adalah 34 741,09 (36,56%). Luas lahan sawah sangat tidak merata
keterbandingan antar Kecamatan. Kecamatan Suruh, Pabelan dan Bringin mempunyai luas sawah lebih dari 2.000 ha. Kondisi ini kontradiksi dengan luas lahan sawah di Kecamatan Getasan yang hanya 26 ha. Hal ini tentunya berdampak pada produksi padi yang tidak merata antar kecamatan.
Grafik 4.6. Prosentase Luas Penggunaan lahan Pertanian sawah Menurut kecamatan dan Jenis Pengairan (irigasi) Di Kabupaten Semarang Tahun 2013 Pasang Surut Lebak Lainnya 0% 0% 0%
Tadah Hujan 31%
Irigasi 69%
Sumber : Kabupaten Semarang Dalam angka Tahun 2014 (diolah)
Profil Kesejahteraan Petani Kabupaten Semarang Tahun 2014
31
Tabel 4.8. Luas Wilayah dan Penggunaan Lahan Menurut Kecamatan Di Kabupaten Semarang Tahun 2013 (ha)
Penggunaan Lahan Kecamatan
(1)
Pertanian Sawah
Bukan Sawah
(2)
(3)
Bukan Pertanian (4)
Luas Wilayah
(5)
010
Getasan
26,00
3.997,71
2.555,84
6.579,55
020
Tengaran
883,47
1.884,02
1.962,11
4.729,60
030
Susukan
1.980,31
1.668,76
1.237,42
4.886,48
031
Kaliwungu
1.108,68
798,92
1.087,41
2.995,01
040
Suruh
2.951,74
1.379,14
2.070,60
6.401,48
050
Pabelan
2.332,18
1.113,30
1.352,05
4.797,53
060
Tuntang
1.460,49
2.001,88
2.161,86
5.624,23
070
Banyubiru
1.224,44
2.208,80
2.008,21
5.441,45
080
Jambu
450,81
3.915,23
796,68
5.162,71
090
Sumowono
729,69
3.591,67
1.241,94
5.562,99
100
Ambarawa
949,57
665,40
1.207,18
2.822,15
101
Bandungan
1.555,96
1.428,11
1.839,25
4.823,33
110
Bawen
1.107,50
1.839,93
1.709,57
4.657,00
120
Bringin
2.041,55
1.980,30
2.167,24
6.189,08
121
Bancak
1.186,75
1.590,80
1.607,00
4.384,55
130
Pringapus
1.254,85
1.737,16
4.843,16
7.835,17
140
Bergas
1.026,74
1.727,94
1.978,48
4.733,16
151
Ungaran Barat
912,47
1.436,46
1.247,10
3.596,06
152
Ungaran Timur
736,33
1.394,83
1.668,00
3.799,16
23.919,51
36.360,07
34.741,09
95.020,67
JUMLAH
Sumber : Kabupaten Semarang Dalam angka Tahun 2014
Profil Kesejahteraan Petani Kabupaten Semarang Tahun 2014
32
4.6. 1.
KOMODITAS PERTANIAN Tanaman Bahan Makanan Rata-rata produksi/produktivitas padi sawah Di Kabupaten semarang
pada tahun 2013 sebanyak 53,44 Kw/Ha dengan luas panen 1.446 Ha dan produksi 196.817,79 ton. Sedangkan rata-rata produksi/produktivitas padi ladang sebanyak 45,52 Kw/Ha dengan luas panen 625 Ha serta produksi sebesar 5.758,25 ton. Secara akumulatif produksi padi sawah pada tahun 2013 mengalami peningkatan produksi dibandingkan tahun 2012. Perbaikan sarana irigasi, pemberian bibit unggul, insektisida dan pupuk serta pola tanam petani diharapkan dapat mendorong peningkatan produksi padi. Selama tahun 2013 produksi padi ladang mengalami peningkatan baik peningkatan luas panen maupun dari sisi produksi. Adanya peningkatan luas panen padi ladang berdampak langsung pada peningkatan produksi. Hasil pertanian palawija pada tahun 2013 secara umum mengalami penurunan hampir disemua komoditas palawija. Komoditas yang mengalami penurunan prosuksi adalah : ketela pohon, ketela rambat, kacang tanah, kedele mengalami penurunan produksi, sedangkan untuk jagung mengalami peningkatan produksi.
Profil Kesejahteraan Petani Kabupaten Semarang Tahun 2014
33
Tabel 4.9. Luas Panen, Rata-rata Produksi dan Produksi Padi Sawah/Ladang Di Kabupaten Semarang Tahun 2013 Padi Sawah
Padi Ladang
Kecamatan
Luas Panen (Ha)
Ratarata Kwt/ Ha
Produksi (Ton)
Luas Panen (Ha)
Ratarata Kwt/ Ha
Produksi (Ton)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
010
Getasan
18
40,64
73,15
0,00
0,00
0,00
020
Tengaran
1.261
52,80
6.658,08
50,00
43,59
217,95
030
Susukan
3.743
53,01
19.841,64
0,00
0,00
0,00
031
Kaliwungu
2.200
56,40
12.408,00
160,00
46,32
741,12
040
Suruh
4.924
52,77
25.983,95
85,00
44,76
380,46
050
Pabelan
3.316
54,00
17.906,40
250,00
45,46
1.136,50
060
Tuntang
2.236
51,38
11.488,57
0,00
0,00
0,00
070
Banyubiru
1.737
59,57
10.347,31
0,00
0,00
0,00
080
Jambu
869
54,51
4.736,92
0,00
0,00
0,00
090
Sumowono
571
49,12
2.804,75
0,00
0,00
0,00
100
Ambarawa
1.584
55,01
8.713,58
0,00
0,00
0,00
101
Bandungan
1.167
49,48
5.774,32
0,00
0,00
0,00
110
Bawen
1.874
53,64
10.052,14
0,00
0,00
0,00
120
Bringin
3.565
54,31
19.361,52
272,00
46,24
1.257,73
121
Bancak
1.942
52,08
10.113,94
100,00
44,72
447,20
130
Pringapus
1.903
53,34
10.150,60
137,00
46,89
642,39
140
Bergas
1.253
52,72
6.605,82
113,00
42,06
475,28
151
Ung Barat
1.382
51,54
7.122,83
0,00
0,00
0,00
152
Ung Timur
1.285
51,94
6.674,29
98,00
46,90
459,62
36.830,00
53,44
196.817,79
1.265,00
45,52
5.758,25
Jumlah 2013
Sumber : Kabupaten Semarang Dalam angka Tahun 2014
Profil Kesejahteraan Petani Kabupaten Semarang Tahun 2014
34
Tabel 4.10. Produksi Jagung, ketela Pohon, ketela Rambat, Kacang Tanah dan Kedele Di Kabupaten Semarang Tahun 2013
Kecamatan
Jagung
Ketela Pohon
Ketela Rambat
Kacang Tanah
Kedele
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
010
Getasan
7.705,60
526,75
525,83
0,00
0,00
020
Tengaran
2.872,40
7.062,00
83,15
1,63
1,24
030
Susukan
1.733,50
10.122,22
1.363,16
86,33
26,38
031
Kaliwungu
3.325,58
4.915,34
369,78
321,20
0,00
040
Suruh
2.351,25
7.042,21
1.252,66
189,49
0,00
050
Pabelan
2.103,57
1.853,79
116,74
699,82
0,00
060
Tuntang
1.511,29
1.710,74
501,48
0,00
0,00
070
Banyubiru
693,88
889,59
1.244,25
9,02
0,00
080
Jambu
236,55
161,61
188,21
0,00
0,00
090
Sumowono
7.340,53
1.889,22
5.214,51
7,51
0,00
100
Ambarawa
88,36
942,08
171,24
5,45
0,00
101
Bandungan
1.547,48
1.541,47
1.616,62
0,00
0,00
110
Bawen
427,39
1.482,90
1.774,79
16,28
0,00
120
Bringin
10.960,00
1.983,60
0,00
171,86
31,59
121
Bancak
3.950,00
257,49
233,23
113,29
73,59
130
Pringapus
9.845,57
815,11
72,96
82,12
1,19
140
Bergas
2.190,37
1.609,01
9.263,17
430,43
0,00
151
Ung Barat
472,25
926,03
301,63
5,74
0,00
152
Ung Timur
1.805,85
3.779,47
253,53
85,88
0,00
61.161,42
49.510,63
24.546,94
2226,05
133,99
Jumlah 2013
Sumber : Kabupaten Semarang Dalam angka Tahun 2014
Profil Kesejahteraan Petani Kabupaten Semarang Tahun 2014
35
2.
Hortikultura Keadaan topografi daerah yang berbukit dan bergunung membuat
Kabupaten Semarang memiliki produksi sayur yang cukup besar. Selama tahun 2013 Di Kabupaten Semarang
produksi sayur tersebar hampir disemua
kecamatan kecuali Kecamatan Bringin. Kecamatan yang sangat potensi untuk tanaman sayuran adalah Kecamatan Getasan, Jambu dan Ambarawa. Hal ini berkaitan dengan lokasi kecamatan tersebut berada pada ketinggian dengan kultur tanah yang subur dan udara yang sejuk. Produksi sayuran lombok, kobis, wortel, tomat, bawang daun, sawi sangat dominan di bandingkan komoditi sayuran lainnya, sehingga tidaklah heran kalau banyak pedagang sayur dari dalam dan luar kota khususnya Kota Semarang menjadikan Kabupaten Semarang sebagai penyuplai berbagai sayuran. Produksi Buah-buahan di Kabupaten Semarang hampir sejalan dengan produksi sayuran. Buah alpokat banyak di Kecamatan Getasan, Jambu dan Ambarawa. buah mangga di Kecamatan Bawen dan Bringin, rambutan di Ungaran Timur, buah durian menjadi unggulan di Kecamatan Banyubiru dan Ungaran Barat. Buah melinjo di Ungaran Timur, sedangkan pisang sangat potensial di Kecamatan Getasan. Buah Kelengkeng merupakan komoditas unggulan di Kecamatan Ambarawa, walaupun penjualnya tersebar di sepanjang jalan ke Bandungan dan Jambu. Komoditas Hortikultura yang potensial di Kabupaten Semarang selain sayuran dan buah-buahan adalah tanaman hias. Tanaman hias cocok di daerah yang alamnya sejuk dan di ketinggian sehingga tidak mengherankan bila di Kecamatan Bandungan, Getasan dan Sumowono dan Ambarawa menjadi daerah sentra budidaya tanaman hias.
Profil Kesejahteraan Petani Kabupaten Semarang Tahun 2014
36
Tabel 4.11. Produksi Tanaman Sayur-sayuran Di Kabupaten Semarang Tahun 2009-2013 Produksi Sayuran per Tahun (Kw) Jenis Tanaman
(1)
2009
2010
2011
2012
2013
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
57.422
80.268
139.519
122.407
132.663
205.916
173.137
210.156
239.184
181.466
1.965
1.263
1.833
1.854
990
0
0
0
0
0
1
Lombok
2
Kobis
3
Bwg merah
4
Bawang putih
5
Wortel
85.271
123.288
119.778
104.591
104.981
6
Ketimun
15.051
26.671
22.933
22.281
31.160
7
Tomat
74.930
80.814
125.100
113.124
125.057
8
Buncis
40.073
44.183
44.017
42.870
46.927
9
Bwg. Daun
93.388
111.414
120.100
133.970
126.043
10
Petsai/ Sawi
167.865
174.058
197.196
194.696
182.369
11
Kcg. Panjang
11.524
11.061
11.370
9.203
13.065
12
Terong
7.744
15.235
30.701
22.495
33.410
13
Labu Siam
56.529
24.823
65.609
55.244
52.579
14
Bayam
3.789
4.768
5.398
4.614
4.446
15
Seledri
18.059
8.428
15.929
7.466
25.757
16
Petai
14.230
28.815
10.584
27.670
16.416
17
Melinjo
2.931
3.567
16.878
6.315
19.380
18
Lobak
320
0
424
2.130
13.845
19
Kangkung
0
11.977
9.901
9.745
8.444
20
Kentang
27.605
28.456
29.844
43.754
40.014
Sumber : Kabupaten Semarang Dalam angka Tahun 2014
Profil Kesejahteraan Petani Kabupaten Semarang Tahun 2014
37
Tabel 4.12. Produksi Tanaman Buah-buahan Di Kabupaten Semarang Tahun 2013 (Kw) T r i w u l a n Jenis Tanaman (1) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26.
Alpukat Belimbing Duku/Langsat/Kokosan Durian Jambu Biji Jambu Air Jeruk Siam/Keprok Jeruk Besar Mangga Manggis Nangka/Cempedak Nenas Pepaya Pisang Rambutan Salak Sawo Markisa/Konyal Sirsak Sukun Apel Anggur Melinjo Petai Jengkol Kelengkeng
Jumlah
I
II
III
IV
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
8.462 7 0 0 568 26 260 0 0 0 1.110 4 1.568 43.220 0 664 367 107 742 1.024 0 0 484 1.035 0 0
10.546 48 0 0 796 47 4.582 6 69.981 17 5.370 13 1.650 35.189 1.082 3.024 99 328 749 2.226 0 0 9.700 6.342 450 92.563
56.121 104 1.420 76.045 3.501 137 11.390 6 73.748 1.128 16.780 34 6.299 159.755 37.953 8.479 1.004 845 3.438 5.785 0 0 18.886 16.416 570 163.321
29.232 39 1.420 74.697 1.564 56 3.869 0 3.767 1.111 8.384 11 1.637 40.220 36.871 3.528 434 303 1.086 1.699 0 0 8.702 7.499 120 70.758
7.881 10 0 1.348 573 8 2.679 0 0 0 1.916 6 1.444 41.126 0 1.263 104 107 861 836 0 0 1.540 0 0
Sumber : Kabupaten Semarang Dalam angka Tahun 2014
Profil Kesejahteraan Petani Kabupaten Semarang Tahun 2014
38
3.
Tanaman Perkebunan Perkebunan rakyat di Kabupaten Semarang, utamanya di dominasi
oleh perkebunan kelapa dalam, kelapa deres, kopi robusta, dan gula kristal. Banyak dari komoditas perkebunan ini yang mengalami penyusutan lahan yaitu tanaman kelapa dalam, kelapa deres, kelapa hibrida, kopi robusta, kopi arabica, cengkeh, aren, kapuk, panili, casiavera dan tembakau, sedangkan untuk jenis komoditas jambu mete tetap. Dari sisi produksi tanaman perkebunan selama Tahun 2013 secara umum sebagian besar mengalami penurunan produksi, hal ini disebabkan karena menurunnya luas lahan untuk tanaman perkebunan.
Profil Kesejahteraan Petani Kabupaten Semarang Tahun 2014
39
Tabel 4.13 Luas/Banyaknya Pohon Tanaman Perkebunan Rakyat Di Kabupaten Semarang Tahun 2013 J e n i s
T a n a m a n
Kecamatan
Kelapa Dalam (Ha)
Kelapa Deres (Ha)
Kelapa Hibri da(Ha)
Kopi Robusta (Ha)
Kopi Arabi ka (Ha)
Cengkeh (Ha)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
010
Getasan
22,00
0,00
0,00
21,00
90,00
216,63
020
Tengaran
551,00
335,00
9,56
95,96
41,23
271,30
030
Susukan
685,00
54,25
4,82
35,32
0,00
241,25
031
Kaliwungu
280,45
6,50
0,00
11,71
0,00
2,00
040
Suruh
583,70
341,60
3,80
41,73
0,00
369,79
050
Pabelan
429,00
142,26
7,36
36,51
0,00
85,00
060
Tuntang
632,85
34,65
10,31
21,60
0,00
219,55
070
Banyubiru
381,62
0,00
8,00
167,34
60,00
218,47
080
Jambu
370,80
0,00
8,60
1.108,84
6,40
429,82
090
Sumowono
8,77
0,00
0,00
1.439,50
28,63
107,35
100
Ambarawa
229,65
0,00
10,95
16,83
13,05
188,34
101
Bandungan
41,55
0,00
0,00
198,46
4,70
57,37
110
Bawen
252,35
0,00
7,40
39,25
0,00
198,40
120
Bringin
534,77
8,60
4,24
11,74
0,00
9,50
121
Bancak
395,72
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
130
Pringapus
314,33
0,00
6,20
4,15
0,00
55,83
140
Bergas
286,79
0,00
5,76
63,23
0,00
174,25
151
Ung Barat
178,82
0,00
4,18
49,90
20,29
312,55
152
Ung Timur
290,54
0,00
6,80
23,70
9,70
31,61
6469,71
922,86
97,98
3.386,77
274
3189,01
Jumlah 2013
Sumber : Kabupaten Semarang Dalam angka Tahun 2014
Profil Kesejahteraan Petani Kabupaten Semarang Tahun 2014
40
Tabel 4.13 Lanjutan
J e n i s Kecamatan
(1)
T a n a m a n
Aren (Ha)
Kapuk (Ha)
Panili (Ha)
Casiavera (Ha)
Temba kau (Ha)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
010
Getasan
5,00
0,00
0,60
19,36
840,00
020
Tengaran
0,50
14,00
0,70
0,80
26,00
030
Susukan
0,00
1,00
3,50
0,00
0,00
031
Kaliwungu
0,00
2,40
0,00
0,00
3,00
040
Suruh
4,29
18,77
0,50
0,00
0,00
050
Pabelan
0,30
5,00
0,00
0,00
0,00
060
Tuntang
5,64
14,75
0,00
1,85
0,00
070
Banyubiru
112,96
5,50
8,50
17,71
26,00
080
Jambu
143,89
0,00
4,60
101,18
0,00
090
Sumowono
159,14
0,00
22,00
24,04
24,00
100
Ambarawa
2,90
3,20
0,15
4,50
0,00
101
Bandungan
25,50
0,00
3,00
23,20
21,00
110
Bawen
0,00
97,15
0,00
0,00
0,00
120
Bringin
0,00
146,40
0,00
0,00
0,00
121
Bancak
0,00
36,75
0,00
0,00
0,00
130
Pringapus
1,00
14,90
0,00
0,00
0,00
140
Bergas
5,40
134,50
0,25
0,00
18,00
151
Ung Barat
39,68
6,28
0,00
0,00
0,00
152
Ung Timur
0,00
92,98
0,00
0,00
0,00
Jumlah 2013
506,2
593,58
43,8
192,64
958
Sumber : Kabupaten Semarang Dalam angka Tahun 2014
Profil Kesejahteraan Petani Kabupaten Semarang Tahun 2014
41
Tabel 4.14. Produksi Tanaman Perkebunan Rakyat Di Kabupaten Semarang Tahun 2013 J e n i s
T a n a m a n
Kecamatan
Kelapa Dalam (Ha)
Kelapa Deres (Ha)
Kelapa Hibri da(Ha)
Kopi Robusta (Ha)
Kopi Arabi ka (Ha)
Cengkeh (Ha)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
010
Getasan
9,47
0,00
0,00
7,42
16,11
11,47
020 030
Tengaran
333,29
1.985,71
6,50
36,21
7,98
19,50
Susukan
448,85
313,09
5,22
15,22
0,00
14,10
031
Kaliwungu
213,88
39,33
0,00
5,20
0,00
0,19
040
Suruh
401,29
1.957,25
0,00
9,50
0,00
28,22
050
Pabelan
269,29
848,94
7,97
14,38
0,00
7,53
060
Tuntang
429,89
197,53
10,83
10,68
0,00
18,51
070
Banyubiru
314,78
0,00
4,32
49,56
16,50
14,90
080
Jambu
318,11
0,00
7,69
520,27
0,87
21,57
090
Sumowono
8,30
0,00
0,00
617,12
4,66
8,66
100
Ambarawa
190,33
0,00
0,00
7,56
3,56
14,12
101
Bandungan
26,03
0,00
0,00
57,00
0,91
3,98
110
Bawen
198,88
0,00
7,85
14,74
0,00
17,64
120
Bringin
275,70
49,02
3,52
4,73
0,00
0,93
121
Bancak
185,46
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
130
Pringapus
165,96
0,00
3,47
0,84
0,00
3,92
140
Bergas
163,48
0,00
5,70
10,75
0,00
9,50
151
Ung Barat
131,29
0,00
2,92
17,57
4,27
19,16
152
Ung Timur
205,57
0,00
7,39
10,58
2,42
1,40
4289,85
5.390,87
73,38
1409,33
57,28
215,3
Jumlah 2013
Sumber : Kabupaten Semarang Dalam angka Tahun 2014
Profil Kesejahteraan Petani Kabupaten Semarang Tahun 2014
42
Tabel 4.14 Lanjutan
J e n i s Kecamatan
(1)
T a n a m a n
Aren (Ha)
Kapuk (Ha)
Panili (Ha)
Casiavera (Ha)
Temba kau (Ha)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
010
Getasan
0,00
0,00
0,00
8,98
674,52
020
Tengaran
0,00
0,95
0,00
0,20
20,83
030
Susukan
0,00
0,00
0,10
0,00
0,00
031
Kaliwungu
0,00
0,46
0,00
0,00
2,25
040
Suruh
8,50
3,46
0,00
0,00
0,00
050
Pabelan
0,00
0,19
0,00
0,00
0,00
060
Tuntang
15,71
3,02
0,00
1,15
0,00
070
Banyubiru
177,28
1,05
0,18
8,54
20,67
080
Jambu
333,44
0,00
0,38
61,82
0,00
090
Sumowono
311,92
0,00
0,32
14,62
19,24
100
Ambarawa
4,56
0,00
0,02
1,29
0,00
101
Bandungan
8,35
0,00
0,15
6,33
16,71
110
Bawen
0,00
15,74
0,00
0,00
0,00
120
Bringin
0,00
9,90
0,00
0,00
0,00
121
Bancak
0,00
7,06
0,00
0,00
0,00
130
Pringapus
0,00
2,90
0,00
0,00
0,00
140
Bergas
0,00
23,60
0,00
0,00
12,21
151
Ung Barat
11,95
0,00
0,00
0,00
0,00
152
Ung Timur
0,00
15,40
0,00
0,00
0,00
871,71
83,73
1,15
102,93
766,43
Jumlah 2013
Sumber : Kabupaten Semarang Dalam angka Tahun 2014
Profil Kesejahteraan Petani Kabupaten Semarang Tahun 2014
43
4.
Peternakan Jenis ternak Di Kabupaten Semarang dibedakan menjadi dua yaitu
ternak kecil yang terdiri dari babi, kambing, domba ,kelinci dan ternak besar yaitu kuda, sapi potong, sapi perah, kerbau. Disamping itu, diusahakan juga aneka ternak unggas. Selama Tahun 2013 hampir semua jenis ternak kecil menurun, penurunan untuk ternak kelinci sangat signifikan. Menurunnya jumlahnya menjadi 20.352 dari 28.560 pada tahun 2012 atau menurun 8.208 ekor, ternak kambing menurun menjadi 197.029 atau menurun 7.705 ekor, ternak domba juga mengalami penurunan 4.979 ekor, sedangkan ternak babi tetap. Populasi ternak besar menurut Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Semarang pada Tahun 2013 sapi potong (51.901), sapi perah (22.308), kerbau (2.941) dan kuda (1.711). Kebutuhan susu secara nasional yang belum dapat dipenuhi dari dalam negeri ternyata dapat dimanfaatkan dengan cukup baik oleh peternak sapi perah di Kabupaten Semarang. Data produksi susu untuk Tahun 2013 adalah sebesar 27.530.077 liter, sedangkan kondisi tahun 2012 sebesar 34.385.423 liter, ada penurunan produksi sebesar 6.855.346 liter. Produksi telur ayam ras, ayam kampung, itik dan puyuh pada Tahun 2013 secara umum mengalami penurunan. Telur ayam ras mengalami penurunan produksi paling banyak yaitu 73.695.903 butir (19,61%) dari Tahun 2013.
Profil Kesejahteraan Petani Kabupaten Semarang Tahun 2014
44
Tabel 4.15. Banyaknya Ternak Kecil Tiap Kecamatan Di Kabupaten Semarang Tahun 2013 Jenis Ternak Kecil Kecamatan
(1)
Babi
Kambing
Domba
Kelinci
(2)
(3)
(4)
(5)
010
Getasan
32.640
4.087
32.306
3.817
020
Tengaran
0
19.606
25.183
427
030
Susukan
0
9.191
9.933
125
031
Kaliwungu
0
17.947
1.644
553
040
Suruh
0
9.805
8.316
284
050
Pabelan
0
7.449
9.016
200
060
Tuntang
0
4.456
7.340
732
070
Banyubiru
0
4.948
8.316
1.511
080
Jambu
0
19.348
4.283
1.907
090
Sumowono
0
5.028
56.818
1.779
100
Ambarawa
0
1.356
3.381
320
101
Bandungan
0
14.055
51.327
698
110
Bawen
0
5.766
2.782
138
120
Bringin
0
16.537
9.680
754
121
Bancak
0
6.963
15.331
166
130
Pringapus
0
6.462
5.236
579
140
Bergas
0
22.092
30.413
5.414
151 152
Ung Barat Ung Timur
0
1.555
3.466
948
0
20.378
5.993
0
32.640
197.029
290.764
20.352
Jumlah 2013
Sumber : Kabupaten Semarang Dalam angka Tahun 2014
Profil Kesejahteraan Petani Kabupaten Semarang Tahun 2014
45
Tabel 4.16. Banyaknya Ternak Besar Tiap Kecamatan Di Kabupaten Semarang Tahun 2013 Jenis Ternak Besar Kecamatan
(1)
Kuda
Sapi potong
Sapi perah
Kerbau
(2)
(3)
(4)
(5)
010
Getasan
95
3.629
15.621
0
020
Tengaran
54
4.758
1.618
11
030
Susukan
48
3.648
13
615
031
Kaliwungu
9
4.736
42
74
040
Suruh
10
4.627
143
433
050
Pabelan
0
2.964
215
288
060
Tuntang
11
864
539
242
070
Banyubiru
61
2.614
251
30
080
Jambu
9
1.434
17
10
090
Sumowono
0
3.185
260
0
100
Ambarawa
6
1.768
8
122
101
Bandungan
1.064
3.443
807
16
110
Bawen
219
2.908
88
0
120
Bringin
4
2.263
10
314
121
Bancak
0
2.620
5
9
130
Pringapus
15
2.146
10
225
140
Bergas
5
2.210
250
164
151 152
Ung Barat Ung Timur
29 72
921 1.163
1.830 581
130 258
1.711
51.901
22.308
2941
Jumlah 2013
Sumber : Kabupaten Semarang Dalam angka Tahun 2014
Profil Kesejahteraan Petani Kabupaten Semarang Tahun 2014
46
Tabel 4.17. Produksi Susu dan Telur Tiap Kecamatan Di Kabupaten Semarang Tahun 2013
Kecamatan
(1)
Telur
Susu Sapi Perah Rakyat (Liter)
Ayam Ras
Ayam Kampung
Itik
Puyuh
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
010
Getasan
22.024.061
93.654.175
6.779.533
19.816
0
020
Tengaran
1.376.504
10.196.743
755.597
1.249.275
138.798
030
Susukan
0
9.700.723
1.144.138
1.916.129
9.715.869
031
Kaliwungu
0
2.682.441
5.926.366
532.608
1.387.981
040
Suruh
0
4.345.554
2.476.545
804.866
8.030.463
050
Pabelan
825.903
32.374.283
1.311.244
728.629
2.577.679
060
Tuntang
550.602
63.361.096
742.542
678.399
0
070
Banyubiru
0
0
1.776.696
2.034.681
0
080
Jambu
0
6.937.346
144.523
43.725
0
090
Sumowono
0
18.152.723
1.426.909
16.657
0
100
Ambarawa
0
1.406.346
1.679.950
379.090
793.132
101
Bandungan
0
35.178.520
5.377.727
57.811
0
110
Bawen
0
0
229.038
184.203
0
120
Bringin
0
0
2.609.525
442.993
1.586.264
121
Bancak
0
110.117
3.218.584
122.596
0
130
Pringapus
0
809.357
999.065
287.333
0
140
Bergas
0
17.343.366
2.149.753
283.456
0
151
Ung Barat
2.753.007
5.781.122
991.598
142.900
0
152
Ung Timur
0
0
5.092.712
628.802
0
27.530.077
302.033.911
44.832.047
10.553.970
24.230.187
Jumlah 2013
Sumber : Kabupaten Semarang Dalam angka Tahun 2014
Profil Kesejahteraan Petani Kabupaten Semarang Tahun 2014
47
Tabel 4.18. Banyaknya Ayam Ras, Ayam Buras, Itik, Brung Puyuh, dan Itik Manila Di Kabupaten Semarang Tahun 2013 Jenis Ternak Kecamatan (1)
Ayam Ras Layer
Ayam Ras Boiler
Ayam Buras
Itik
Burung Puyuh
Itik Manila
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
010
Getasan
564.742
409.749
123.860
388
0
33.458
020
Tengaran
61.487
5.397.702
13.805
24.489
700
4.773
030
Susukan
58.496
560.612
20.903
37.561
49.000
1.945
031
Kaliwungu
16.175
1.052.311
108.273
10.440
7.000
1.568
040
Suruh
26.204
422.787
45.246
15.777
40.500
2.020
050
Pabelan
195.219
446.999
23.956
14.283
13.000
3.472
060
Tuntang
382.072
208.600
13.566
13.298
0
2.136
070
Banyubiru
0
74.500
32.460
39.885
0
6.044
080
Jambu
41.833
540.124
2.640
857
0
3.006
090
Sumowono
109.462
819.499
26.069
327
0
19.237
100
Ambarawa
8.480
93.870
30.692
7.431
4.000
4.523
101
Bandungan
212.129
793.111
98.249
1.133
0
4.850
110
Bawen
0
93.125
4.184
3.611
0
2.113
120
Bringin
0
186.250
47.675
8.684
8.000
4.107
121
Bancak
664
29.800
58.803
2.403
0
1.157
130
Pringapus
4.880
109.887
18.253
5.632
0
5.453
140
Bergas
104.582
409.749
39.275
5.556
0
1.738
151
Ung Barat
34.861
260.750
18.116
2.801
0
754
151
Ung Barat
0
136.894
93.042
12.326
0
612
Jumlah 2013
1.821.287
12.046.316
819.068
206.883
122.200
102.966
Sumber : Kabupaten Semarang Dalam angka Tahun 2014
Profil Kesejahteraan Petani Kabupaten Semarang Tahun 2014
48
5.
Perikanan Subsektor perikanan meliputi kegiatan usaha perikanan laut dan
perikanan darat. Di Kabupaten Semarang tidak ada usaha perikanan laut. Sedangkan perikanan darat terdiri dari perikanan tangkap dan usaha budidaya. Perikanan masih mengandalkan rawa sebagai sarana utama dalam memproduksi ikan dengan mengunakan karamba. Hingga tahun 2013, produksi ikan dari kolam masih sangat menonjol dibandingkan dengan produksi dari sarana yang lain. Tetapi secara umum untuk seluruh jenis sarana perikanan tetap menunjukkan peningkatan produksi. Jenis ikan lele, nila dan ikan mas/karper masih mendominasi produksi ikan Tahun 2013. bahkan apabila di tilik dari produksinya, ikan lele dan nila menunjukkan peningkatan yang sangat besar. Grafik 4.7. Produksi Perikanan Budidaya Kolam Pembesaran Di Kabupaten Semarang Tahun 2013 Ikan Lainnya, Lainnya, ,2.0 Bawal, ,18.0 ,4.7 Patin, ,4.9
Ikan Mas/Karper, ,95.2 Nila, ,332.4
Tawes, ,0.0 Gurami, ,48.6
Lele, 1,872.2
Sumber : Kabupaten Semarang Dalam angka Tahun 2014 (diolah)
Profil Kesejahteraan Petani Kabupaten Semarang Tahun 2014
49
Tabel 4.19. Luas Mina Padi, kolam dan lainnya Di Kabupaten Semarang Tahun 2013 Luas Kecamatan
(1) 010 020
Getasan Tengaran
Kolam (Ha)
Karamba (Unit)
Mina padi (Ha)
Rawa (Ha)
Sungai (Ha)
Genan gan Lain nya
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
0.30 10.00
0
0.00
0.00
0.15
0.00
0
0.00
0.00
0.25
0.00
0.00
030
Susukan
2.50
0
0.00
0.46
0.00
031
Kaliwungu
1.40
0
0.00
0.00
0.19
1.00
040
Suruh
3.70
0
0.00
0.00
0.86
1.00
0
0.00
0.00
0.16
0.60
707.00
1.78
1.00
2.08
3.00
050
Pabelan
3.70
060
Tuntang
10.10
129
0.00
070
Banyubiru
12.00
543
0.00
080
Jambu
4.01
0
0.00
606.00 0.00
0.25
0.00
0
0.00
0.00
0.12
0.90
090
Sumowono
2.20
100
Ambarawa
10.28
287
0.00
404.00
1.06
0.12
101
Bandungan
1.80
0
0.00
0.00
0.28
0.00
110
Bawen
8.00
605
0.00
0.00
0
303.00 0.00
0.10
0.00
0.14
0.00
0.00
120
Bringin
3.94
121
Bancak
0.00
0
0.00
0.14
0.00
130
Pringapus
5.70
0
0.00
0.00
0.90
0.00
140
Bergas
2.08
0
0.00
0.00
0.21
2.00
0.00
151 152
Ung Barat Ung Timur
5.13 2.50
0 0
0.00 0.00
0.00
0.27 0.10
0.00 0.00
Jumlah 2013
89.33
1.564
0.00
2.020
9.50
9.62
Sumber : Kabupaten Semarang Dalam angka Tahun 2014
Profil Kesejahteraan Petani Kabupaten Semarang Tahun 2014
50
Tabel 4.20. Produksi Ikan Air Tawar Dirinci Asal Ikan Di Kabupaten Semarang Tahun 2013 Produksi Ikan Air Tawar (ton) Kecamatan
(1) 010
Getasan
020 030
Kolam
Karam ba
Mina padi
Rawa
Sungai
Gena ngan Lain nya
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
0,00
0,00
0,00
0,00
0,66
0,00
Tengaran
370,64
0,00
0,00
0,00
1,71
0,00
Susukan
43,40
0,00
0,00
0,00
3,55
1,96
031
Kaliwungu
28,97
0,00
0,00
0,00
0,10
0,98
040
Suruh
90,57
0,00
0,00
0,00
5,22
2,79
050
Pabelan
155,76
0,00
0,00
0,00
0,82
0,00
060
Tuntang
456,23
105,73
0,00
435,40
9,31
7,00
070
Banyubiru
399,31
272,51
0,00
373,20
10,49
8,26
080
Jambu
51,59
0,00
0,00
0,00
1,65
0,00
090
Sumowono
39,29
0,00
0,00
0,00
0,79
0,00
100
Ambarawa
259,74
152,29
0,00
248,80
6,85
3,02
101
Bandungan
49,64
0,00
0,00
0,00
1,34
0,00
110
Bawen
79,56
280,34
0,00
186,60
0,00
0,00
120
Bringin
76,82
0,00
0,00
0,00
0,83
0,00
121
Bancak
17,30
0,00
0,00
0,00
0,78
0,00
130
Pringapus
50,69
0,00
0,00
0,00
5,03
0,00
140
Bergas
41,99
0,00
0,00
0,00
1,67
0,94
151 152
Ung Barat Ung Timur
66,74
0,00
0,00
0,00
2,16
0,00
100,13
0,00
0,00
0,00
1,02
0,00
2.378,37
810,87
0,00
1.244
53,98
24,95
Jumlah 2013
Sumber : Kabupaten Semarang Dalam angka Tahun 2014
Profil Kesejahteraan Petani Kabupaten Semarang Tahun 2014
51
BAB V ANALISA DATA 5.1.
Indeks Diterima Petani (It) Indeks harga yang diterima petani merupakan indeks harga yang
menunjukkan perkembangan harga produsen dari hasil-hasil produksi petani. Dari data Indeks harga yang diterima petani (It) dapat dilihat fluktuasi harga barang-barang yang dihasilkan petani. Indeks ini digunakan juga sebagai data penunjang dalam penghitungan pendapatan sektor pertanian. Grafik 5.1. Indeks Diterima Petani (It) menurut Subsektor Di Kabupaten Semarang Tahun 2014 140.00 120.00 100.00 80.00 60.00 40.00 20.00 Desember
Oktober
Nopember
Tanaman Bahan Makanan Hortikultura Tanaman Perkebunan Rakyat Peternakan
September
Agustus
Juli
Juni
Mei
April
Maret
Pebruari
Januari
0.00
Sumber : Nilai Tukar Petani Kabupaten Semarang Tahun 2014
Profil Kesejahteraan Petani Kabupaten Semarang Tahun 2014
52
Tabel 5.1. Indeks Diterima Petani (It) menurut Subsektor Di Kabupaten Semarang Tahun 2014 SUBSEKTOR Bulan
Tanaman Bahan Makanan
Tanaman Hortikultura Perkebunan Peternakan Perikanan Umum Rakyat
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Januari
95,37
129,19
116,00
117,07
100,49
114,01
Pebruari
101,74
98,96
114,45
99,34
99,62
100,93
Maret
97,04
96,73
94,53
98,60
98,33
97,31
April
100,74
97,95
101,17
100,00
99,11
99,67
Mei
102,32
83,72
100,12
98,74
103,08
95,45
Juni
100,30
104,32
106,89
100,46
98,36
101,96
Juli
102,94
99,66
100,90
104,32
103,95
102,29
Agustus
97,75
100,25
100,32
97,24
97,27
98,49
September
100,39
101,93
97,07
105,06
100,44
102,16
Oktober
101,32
114,54
98,73
97,62
102,34
103,91
November
106,47
121,37
96,83
98,17
91,29
107,37
Desember
101,86
116,51
100,19
102,23
100,82
106,24
Rata-rata
100,69
105,43
102,27
101,57
99,59
102,48
Sumber : Nilai Tukar Petani Kabupaten Semarang Tahun 2014
Profil Kesejahteraan Petani Kabupaten Semarang Tahun 2014
53
Indeks harga yang diterima petani masing-masing sub sektor menunjukkan fluktuasi harga komoditas pertanian yang dihasilkan oleh petani. Selama tahun 2014 terlihat pada tabel 5.1 menunjukkan kenaikan yang berfluktuasi. Kenaikan indeks ini terutama disebabkan oleh kenaikan It pada masing-masing Subsektor di sektor pertanian. Indeks umum yang diterima petani (It umum) sepanjang tahun 2014 mengalami fluktuasi. Nilai It umum tertinggi pada tahun 2014 terjadi pada bulan Januari sebesar 114,01 dan nilai terendah terjadi pada bulan Mei sebesar 95,45. Rata-rata indeks umum yang diterima petani tahun 2014 tercatat sebesar 102.48.
5.2.
Indeks Dibayar Petani (Ib) Indeks harga yang dibayar petani meliputi dua kelompok besar yaitu
Konsumsi Rumah Tangga (KRT) dan kelompok Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM). Kelompok KRT mencakup makanan, perumahan, pakaian dan aneka barang dan jasa. Kelompok BPPBM mencakup biaya produksi, non faktor produksi dan penambahan barang modal. Indeks harga yang dibayar petani adalah harga yang menunjukkan perkembangan harga biaya faktor produksi, bukan faktor produksi, barang-barang modal yang dibeli dan barang-barang atau jasa-jasa untuk kebutuhan rumah tangga petani.
Profil Kesejahteraan Petani Kabupaten Semarang Tahun 2014
54
Tabel 5.2. Indeks Dibayar Petani (Ib) menurut Subsektor Di Kabupaten Semarang Tahun 2014 SUBSEKTOR Bulan
(1)
Tanaman Bahan Makanan
Tanaman Hortikultura Perkebunan Peternakan Perikanan Rakyat
Umum
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Januari
110,95
111,20
110,58
106,09
115,67
109,47
Pebruari
100,29
100,28
100,80
100,28
100,47
100,32
Maret
99,76
100,02
99,54
99,83
101,09
99,87
April
99,58
99,01
98,87
99,75
100,24
99,43
Mei
99,68
99,73
99,93
99,33
99,54
99,59
Juni
100,70
100,93
100,94
100,73
100,38
100,79
Juli
100,60
100,67
100,64
100,42
101,29
100,58
Agustus
100,15
100,09
99,91
100,02
100,01
100,07
September
101,19
102,05
101,44
100,88
101,64
101,37
Oktober
100,66
100,70
99,87
101,08
100,09
100,75
November
101,08
100,94
100,75
100,33
100,84
100,77
Desember
104,25
104,37
105,05
104,52
106,61
104,46
Rata-rata
101,57
101,67
101,53
101,10
102,32
101,45
Sumber : Nilai Tukar Petani Kabupaten Semarang Tahun 2014
Profil Kesejahteraan Petani Kabupaten Semarang Tahun 2014
55
Grafik 5.2. Indeks Dibayar Petani (Ib) menurut Subsektor Di Kabupaten Semarang Tahun 2014 120.00 115.00 110.00 105.00 100.00
Tanaman Bahan Makanan Peternakan
Hortikultura Perikanan
Desember
Nopember
Oktober
September
Agustus
Juli
Juni
Mei
April
Maret
Pebruari
90.00
Januari
95.00
Tanaman Perkebunan Rakyat
Sumber : Nilai Tukar Petani Kabupaten Semarang Tahun 2014
Selama tahun 2014 terlihat pada tabel 5.2 menunjukkan kenaikan yang berfluktuasi. Kenaikan indeks ini terutama disebabkan oleh kenaikan Ib pada masing-masing Subsektor di sektor pertanian. Indeks umum yang dibayar petani (Ib umum) sepanjang tahun 2014 mengalami fluktuasi. Nilai Ib umum tertinggi pada tahun 2014 terjadi pada bulan Januari sebesar 109,47 dan nilai terendah terjadi pada bulan April sebesar 99,43. Rata-rata indeks umum yang diterima petani tahun 2014 tercatat sebesar 101,45.
Profil Kesejahteraan Petani Kabupaten Semarang Tahun 2014
56
5.3.
Nilai Tukar Petani (NTP) Selama periode Januari – Desember 2014, NTP Kabupaten Semarang
cukup berfluktuasi dengan range antara 95,84 – 106,55. Pada bulan Maret, Mei dan Agustus NTP per bulan berada pada angka dibawah 100, sedangkan delapan bulan lainnya di atas 100. Rata-rata NTP Kabupaten Semarang tahun 2014 sebesar 100,98 ini berarti rata-rata petani Di Kabupaten Semarang mempunyai daya beli untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan biaya produksi pertaniannya.
Grafik 5.3. Indeks Diterima Petani (It), Indeks Dibayar Petani (Ib) Dan Nilai Tukar Petani Di Kabupaten Semarang Tahun 2014 120.00 115.00 110.00 105.00 100.00 95.00 90.00
It
Ib
Desember
Nopember
Oktober
September
Agustus
Juli
Juni
Mei
April
Maret
Pebruari
Januari
85.00
NTP
Sumber : Nilai Tukar Petani Kabupaten Semarang Tahun 2014
Profil Kesejahteraan Petani Kabupaten Semarang Tahun 2014
57
Tabel 5.3. Indeks Diterima Petani (It), Indeks Dibayar Petani (Ib) Dan Nilai Tukar Petani Di Kabupaten Semarang Tahun 2014 INDEKS Bulan Indeks Diterima (It)
Indeks Dibayar (Ib)
Nilai Tukar Petani
(2)
(3)
(4)
Januari
114,01
109,47
104,15
Pebruari
100,93
100,32
100,61
Maret
97,31
99,87
97,44
April
99,67
99,43
100,24
Mei
95,45
99,59
95,84
Juni
101,96
100,79
101,16
Juli
102,29
100,58
101,70
Agustus
98,49
100,07
98,42
September
102,16
101,37
100,78
Oktober
103,91
100,75
103,13
November
107,37
100,77
106,55
Desember
106,24
104,46
101,70
Rata-rata
102,48
101,45
100,98
(1)
Sumber : Nilai Tukar Petani Kabupaten Semarang Tahun 2014
Profil Kesejahteraan Petani Kabupaten Semarang Tahun 2014
58
Kenaikan NTP tertinggi terjadi pada bulan Juni sebesar 5,56 persen, atau naik dari 95,84 menjadi 101,16. Kenaikan ini dipengaruhi naiknya It sebesar 6,82 dan naiknya Ib sebesar 1,20 persen. NTP mencapai nilai tertinggi pada bulan November 2014 yaitu 106,55, dengan It dan Ib masing-masing sebesar 107,37 dan 100,46. NTP mengalami penurunan terbesar pada bulan Desember sebesar 4,55 persen, atau turun dari 106,55 menjadi 101,70. Penurunan ini dipengaruhi turunnya It sebesar 3,33 persen dan naiknya Ib sebesar 0,02 persen. NTP terendah terjadi pada bulan Mei yaitu 95,84 dengan It dan Ib masing-masing sebesar 95,45 dan 99,59. Jika dilihat menurut subsektor, selama tahun 2014 rata-rata NTP subsektor perikanan menempati urutan terendah jika dibanding NTP subsektor lainnya. Disusul NTP subsektor tanaman bahan makanan, subsektor peternakan, kemudian subsektor tanaman perkebunan rakyat dan urutan teratas adalah NTP subsektor hortikultura. Rata-rata NTP subsektor perikanan dan subsektor tanaman bahan makanan masing-masing sebesar 97,48 dan 99,24 dimana nilainya kurang dari 100, hal ini mengindikasikan bahwa ratarata petani subsektor perikanan dan tanaman bahan makanan di Kabupaten Semarang belum mampu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan biaya produksi pertaniannya. Sebaliknya rata-rata NTP subsektor hortikultura sebesar 103,54, tanaman perkebunan rakyat sebesar 100,71 serta peternakan sebesar 100,42 yang ketiganya menunjukkan angka diatas 100 sehingga mengindikasikan bahwa petani subsektor tersebut di Kabupaten Semarang mempunyai daya beli untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan biaya produksi pertaniannya. Bila dibandingkan dengan tahun 2013 sub sektor Tanaman bahan makanan masih belum bisa mencapai angka 100 hal itu dikarenakan kenaikan
Profil Kesejahteraan Petani Kabupaten Semarang Tahun 2014
59
It diimbangi dengan kenaikan Ib yang lebih besar sehingga nilai NTP menjadi kecil. Sub sektor hortikultura masih tetap menduduki peringkat tertinggi dibanding sub sektor lainnya karena memang tanaman hortikultura sangat berpotensi di Kab. Semarang. Pada tahun ini sub sektor tanaman perkebunan rakyat mengalami kemajuan dibandingkan tahun lalu dimana tahun ini Nilai Tukar Petani berada di posisi lebih dari 100. Sub sektor peternakan posisi Nilai Tukar Petani masih diatas 100 seperti tahun lalu. Sedangkan sub sektor perikanan pada tahun ini mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu. Pada tahun ini Nilai Tukar Petani sub sektor perikanan berada di posisi dibawah 100 Nilai Tukar Petani berada pada titik terendah pada bulan Mei 2014 berada di posisi 97,44 hal ini kemungkinan besar dampak dari kenaikan BBM yang menyebabkan harga berbagai kebutuhan pokok melambung tinggi sedangkan harga produsen di tingkat petani tidak mengalami kenaikan. Nilai Tukar petani berada di posisi tertinggi pada bulan Januari sebesar 104,15. Meskipun dampak dari kenaikan BBM harga kebutuhan petani mengalami peningkatan namun bibarengi dengan kenaikan harga-harga produsen ditingkat petani khususnya sub sektor hortikultura sehingga Nilai Tukar Petani tetap di posisi lebih dari 100. Namun secara Umum nilai rata-rata NTP tahun 2014 sebesar 100,98 lebih tinggi bila dibandingkan nilai rata-rata NTP tahun 2013 yang sebesar 100,49. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum petani di Kabupaten Semarang lebih mampu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan biaya produksi pertaniannya dibandingkan tahun 2013. Peningkatan nilai tukar petani dapat dilakukan dengan menghilangkan kendala penerapan teknologi , kontrol harga input produksi dan harga jual komoditas pertanian, sehingga pertanian masih menguntungkan bagi petani.
Profil Kesejahteraan Petani Kabupaten Semarang Tahun 2014
60
Kendala teknologi seperti ketersediaan benih/kualitas benih , pupuk , obatobatan , sampai teknologi budidaya pasca panen yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pertanian. Tapi satu hal yang tidak boleh dilupakan adalah harga input produksi harus tetap terjangkau oleh petani dan harga jual komoditas ini masih memberikan keuntungan bagi petani. peningkatan produktivitas kurang berarti bagi petani jika harga kurang menguntungkan , pendapatan pertanian akan lebih rendah daripada rumah tangga pengeluaran . Pembangunan infrastruktur , pendidikan dan pelatihan keterampilan petani sangat penting bagi petani untuk bekerja secara mandiri dan meningkatkan nilai tukar petani. Perbaikan infrastruktur sangat diperlukan sehingga daya beli petani dan Nilai Tukar Petani dapat ditingkatkan.
Profil Kesejahteraan Petani Kabupaten Semarang Tahun 2014
61
Tabel 5.4. Nilai Tukar Petani (NTP) Menurut Subsektor Di Kabupaten Semarang Tahun 2014 SUBSEKTOR Bulan
(1)
Tanaman Tanaman Bahan Hortikultura Perkebunan Peternakan Perikanan Makanan Rakyat
Umum
(2)
(4)
(6)
(8)
(10)
(12)
Januari
85,96
116,18
104,90
110,35
86,88
104,15
Pebruari
101,45
98,69
113,54
99,06
99,15
100,61
Maret
97,28
96,71
94,97
98,77
97,26
97,44
April
101,16
98,92
102,33
100,25
98,87
100,24
Mei
102,65
83,95
100,19
99,40
103,56
95,84
Juni
99,60
103,36
105,89
99,73
97,99
101,16
Juli
102,32
98,99
100,26
103,88
102,63
101,70
Agustus
97,60
100,16
100,41
97,22
97,26
98,42
September
99,20
99,88
95,69
104,14
98,82
100,78
Oktober
100,66
113,74
98,86
96,57
102,25
103,13
November
105,33
120,23
96,11
97,84
90,53
106,55
Desember
97,71
111,63
95,37
97,80
94,56
101,70
Rata-rata
99,24
103,54
100,71
100,42
97,48
100,98
Sumber : Nilai Tukar Petani Kabupaten Semarang Tahun 2014
Profil Kesejahteraan Petani Kabupaten Semarang Tahun 2014
62
Tabel 5.5. Nilai Tukar Petani (NTP) Menurut Subsektor Di Kabupaten Semarang Tahun 2013 - 2014 Tahun No
Sub Sektor 2013
2014
1
Tanaman Bahan Makanan
99,91
99,24
2
Hortikultura
102,67
103,54
3
Tanaman Perkebunan Rakyat
99,69
100,71
4
Petenakan
100,55
100,42
5
Perikanan
100,43
97,48
100,49
100,98
Rata - rata
Sumber : Nilai Tukar Petani Kabupaten Semarang Tahun 2014
Profil Kesejahteraan Petani Kabupaten Semarang Tahun 2014
63
”DATA ITU MAHAL, TAPI LEBIH MAHAL MEMBANGUN TANPA DATA”
Katalog BPS : 7102019.3322
BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SEMARANG Jln. Garuda No. 7 Ungaran Telp. (024) 6921029 Homepage: semarangkab.bps.go.id, E-mail :
[email protected]
KERJASAMA BAPPEDA KABUPATEN SEMARANAG BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SEMARANG