Edisi 1/Thn 1/Maret 2016
Kabar Condet
Jendela Informasi Condet dan Sekitarnya
Tujuh Keunggulan Budaya Betawi
Daendels Pernah Tertahan di Jalan Raya Bogor Untitled-1.indd 1
3/18/2016 1:18:10 PM
2 Teras
Jendela Informasi Condet dan Sekitarnya
Dari Redaksi Alhamdulillah, meskipun waktunya mepet, KABAR CONDET edisi pertama ini dapat terbit tepat waktu. Kabar Condet merupakan media kawasan yang diterbitkan oleh Rumpun Masyarakat Betawi (RMB) bekerjasama dengan Jonru Media Center (JMC). Kabar Condet diterbitkan dengan tujuan memberikan informasi tentang info-info terkini di wilayah Condet dan sekitarnya yang meliputi sejarah, budaya, ekonomi kreatif, kesehatan, kuliner, pendidikan, dan sebagainya serta mengakomodir kebutuhan pengusaha dalam mempromosikan produk dan jasa mereka yang dibutuhkan pembaca. Kami berharap para pembaca yang ingin mempromosikan dapat memanfaatkan media ini untuk berpromosi. Demikian juga dengan rekan-rekan pemilik sanggar yang ingin mempromosikan sanggarnya dapat memanfaatkan media yang didistribusikan secara GRATIS ini. Di edisi ini kami mengangkat tema Save Betawi. Ini merupakan bentuk kepedulian kami terhadap orang dan budaya Betawi yang semakin lama terpinggirkan karena perkembangan ibukota yang begitu pesat. Selain itu tema ini juga untuk mengingatkan masyarakat, khususnya warga Betawi agar lebih peduli dengan sejarah dan budayanya yang terancam punah. Akhir kata, selamat membaca dan selamat berpromosi. Tabe
Jendela Informasi Condet dan Sekitarnya
Kabar Condet
Redaksi
Kabar Condet Untitled-1.indd 2
|
Penasihat : Nur Ali, SH Pemimpin Umum/ Perusahaan : Imam Nur Azis Pemimpin Redaksi : Jon Riah Ukur Redaktur Pelaksana : Asep Setiawan Redaktur : Maulana Muladi Sekertaris Redaksi : Riky Prayuda Koordinator Iklan/ Marketing : Danu Pamungkas Kontributor : DPP Rumpun Masyarakat Betawi Layout : Achmad Luthfi Alamat Redaksi : Jl. Kerja Bakti No.9 Kel. Makasar, Kec. Makasar, Jakarta Timur Telepon : 021-8098208 Email :
[email protected] Facebook : Redaksi Kabar Condet Percetakan CV Usnita Printing ( Isi Diluar Tanggung Jawab Percetakan)
Edisi 1/Thn 1/Maret 2016 Jendela Informasi Condet dan Sekitarnya
3/18/2016 1:18:11 PM
Jendela Informasi Condet dan Sekitarnya
Condet Punya Gaye
15
Calon Gubernur Oleh Dhannie Praphass
D
i Minggu malam yang rada mendung,Udin dan Mamat lagi asyik ngupi di warungnya Mpok Lela, yang berada di ujung gang tak jauh dari jalan raya. “Mat, pilkada masih jauh, tapi suasana ibukota udah rada panas. Banyak bakal calon pada nongol, mulain dari bekas menteri, anggota dewan, artis, sampe pengusaha, “ Udin buka obrolan sembari nyruput kupi. “Ntu mah biasa Din, udah dari sono-sononya begono. Pan selalu begitu kalu udah deketin hari-hari pilkada.” jawab Mamat santai. “Terus mereka cuap-cuap di media. Yang beginilah, yang begitulah. Pokoknya pegimana supaya warga tertarik dan pilih dia-dia pada,” lanjut Mamat lagi. “Tapi kita ntar jangan salah pilih. Kalu menurut elu, pegimana caranya kita kagak salah pilih ?” timpal Mpok Lela. “Kalu menurut gua, kita harus balik ngeliat gubernur-gubernur sebelomnya, kalu kata orang belah sonoan, sebagai bahan perbandingan. Dari situ kita bisa ngeliat siapa yg pantes jadi gubernur “ jawab Mamat sembari robah duduknya. “Oh begitu,”. “Iya Din. Semisal contoh, waktu di jaman bang ALI SADIKIN ngejabat, dia udah berhasil bikin satu kawasan buat lokalisasi pelacuran Kramat Tunggak. Tujuannya biar para pelaku dan lelaki hidung belang kagak berkeliaran di
lingkungan yang bisa bikin resah warga. Dia juga ngijinin peredaran perjudian supaya ada pajak yang dari situ buat pembangunan Jakarta sendiri. Emang banyak yang pro dan kontra pada waktu itu. Tapi, yang paling penting adalah, Bang Ali udah bikin satu kawasan budaya Betawi yg adanya di CONDET sebagai kawasan cagar budaya, melalui perda yang ampe ari gini belom dicabut keberadaannya,” cerocos Mamat kayak Pak Lurah lagi pidato dengan semangat ’45. Nyambung edisi depan yee...
Selamat atas terbitnya media kawasan KABAR CONDET, semoga menjadi wadah memperbanyak kawan dan saling bekerjasama dalam kebaikan. Safitri Hariyani, SH, MH Jl. Warung Buncit Raya No. 7, Duren Tiga, Pancoran, Jakarta 12760, Indonesia
[email protected] +62-21-7997973 & +62-21-7997975 +62-21 7997981
Edisi 1/Thn 1/Maret 2016 Jendela Informasi Condet dan Sekitarnya
Untitled-1.indd 3
|
Kabar Condet 3/18/2016 1:18:11 PM
Untitled-1.indd 4
3/18/2016 1:18:11 PM
Jendela Informasi Condet dan Sekitarnya
Budaya
Palang Pintu Betawi
13
Palang Pintu Betawi merupakan upacara adat Betawi yang biasanya dilaksanakan untuk pernikahan adat Betawi. Dalam perkembangannya, Palang Pintu juga digunakan dalam menyambut tamu kehormatan.
P
alang Pintu ditinjau dari sisi bahasa terdiri dari dua kata Palang dan Pintu. Palang berarti penghalang agar siapapun tidak mudah untuk lewat, sementara Pintu adalah akses masuk ke suatu wilayah. Jadi istilah Palang Pintu adalah penghalang untuk siapapun yang akan memasuki pintu atau wilayah (keluarga Betawi). Sampai pada saat ini belum diketahui siapa yang menciptakan dan mencetuskan upacara palang pintu ini. Meski dalam sejarah belum ada catatan secara pasti sejak kapan Tradisi Palang Pintu ini dimulai. Dalam tradisi Betawi, istilah Palang Pintu adalah untuk membuka orang lain yang akan memasuki daerah tertentu dimana suatu daerah mempunyai jawara (penghalang/palang). Tradisi ini biasanya digelar pada acara perkawinan atau besanan. Umumnya, Palang Pintu dalam prosesi perkawinan dilakukan dengan
saling adu seni beladiri antara pihak mempelai laki-laki untuk bisa diterima sebagai keluarga oleh pihak mempelai perempuan. Pada hakekatnya, Palang Pintu adalah untuk menghalangi pihak mempelai laki-laki agar memperhatikan norma adat yang berlaku di pihak keluarga mempelai perempuan.Selain itu, pihak mempelai laki-laki juga harus mampu menguasai ilmu agama atau mengaji. Dalam prosesi Buka Palang Pintu, terdapat beberapa urutan, mulai dari ngarak diiringi shalawat dustur atau yang lebih dikenal dengan shalawat Nabi, besambut pantun, beklai (berkelahi-red), dan pelantunan sike (pembacaan ayat Al Quran). Shalawat dustur diibaratkan sebagai pembuka kata salam dari pihak mempelai pengantin pria atau tuan raja mude kepada pihak mempelai wanita atau tuan putri. Besambut pantun merupakan gambaran adat dan kebiasaan masyarakat Betawi dalam berkomunikasi. Sebuah dialog sampi-
Edisi 1/Thn 1/Maret 2016 Jendela Informasi Condet dan Sekitarnya
Untitled-1.indd 5
ran-isi antara kedua pihak mempelai. Sedangkan pencak silat dan pelantunan sike mempresentasikan pihak mempelai pria yang nantinya sebagai kepala keluarga, dituntut bisa maen pukulan agar dapat melindungi calon istrinya dari orang – orang yang ingin berbuat jahat. dan juga penganten laki – laki dituntut harus bisa mengaji agar nantinya bisa menjadi imam yang baik dalam segi agama Islam dan mencontohkan hal – hal baik kepada anak dan istrinya. Adegan beklai atau perkelahian pencak silat yang menjadi inti prosesi Buka Palang Pintu, sejatinya tidak harus ada yang menang dan yang kalah. Ketika perkelahian sedang berlangsung sengit para sesepuh dari kedua mempelai berlakon mendamaikan, sebab adat Buka Palang Pintu ini diadakan untuk menghantarkan niat baik untuk menyatukan kedua pihak keluarga dalam satu ikatan pernikahan.* Asep
|
Kabar Condet 3/18/2016 1:18:11 PM
6 Lepas
Jendela Informasi Condet dan Sekitarnya
Jawara Betawi dan Gelang Akar Bahar
J
awara Betawi tak hanya identik dengan kumis tebal yang melintang dan pakaian serba hitam lengkap dengan ikat kepala hitam. Jawara Betawi biasanya juga mengenakan gelang akar bahar sebagai aksesoris. Gelang akar bahar tak hanya sebagai pemanis lengan yang memakainya. Bahkan dulu, gelang akar bahar ternyata memiliki makna dan dapat memberikan tanda pada siapa yang memakainya. Akar bahar atau biasa disebut black coral berasal dari tanaman laut yang merambat dan tumbuh di atas kerang. Bentuk akar bahar memanjang, dan akan menjadi kaku jika dikeringkan. Biasanya pada akar bahar yang bagus terdapat bagian keras layaknya seperti batu. Bagian yang keras ini adalah asli bawaan tumbuhan itu yang telah menjadi fosil dan mengeras. Tumbuhan laut akar bahar ternyata bukan tumbuhan biasa, karena memiliki kegunaan dan fungsi bagi yang memakainya. Konon tumbuhan akar bahar ini mampu menjaga kesehatan dan menimbulkan kekuatan tubuh bagi pemakainya. Tak hanya itu, secara fisik gelang akar bahar dapat menambah kharisma yang sangat luar biasa bagi jawara yang memakainya. Untuk mendapatkan akar bakar bahar bukanlah hal yang mudah. Karena itu, siapa yang memiliki gelang ini dianggap jagoan karena usahanya memiliki akar bahar. Akar bahar biasanya didapat dari dasar laut dengan kedalaman 600 meter. Sebelum digunakan, biasanya tumbuhan akar bahar dipanaskan hingga kaku dan dibentuk menjadi sebuah gelang. Selain gelang, akar bahar juga dapat dijadikan cincin ataupun pipa untuk merokok (cangklong). Menurut sebuah sumber, gelang akar bahar memiliki khasiat bagi siapa saja yang memakainya. Tak hanya itu, di kalangan masyarakat Betawi gelang akar bahar juga digunakan sebagai simbol. Bagi para centeng atau jagoan Betawi yang mengabdi pada kompeni Belanda atau kerajaan-kerajaan, lanjut Azis, gelang akar bahar dipakai pada lengan yang berbeda agar simbol dan makna gelang akar bahar dapat dipahami. Jika gelang akar bahar di-
Kabar Condet Untitled-1.indd 6
|
gunakan di lengan kanan merupakan abdi dalem. Sedangkan di lengan sebelah kiri merupakan penjaga di luar. Gelang akar bahar digunakan jawara Betawi saat zaman penjajahan Belanda. Kalangan masyarakat Betawi yang menggunakan aksesoris adalah centeng, para jawara atau jagoan Betawi. Saat ini gelang akar bahar yang menja-
di aksesoris peninggalan sejarah Betawi ini mulai langka, bahkan kerena kelangkaannya gelang ini banyak diburu para kolektor. Harga gelang akar bahar yang asli dan berusia tua bisa mencapai jutaan rupiah. Karena selain sebagai hiasan, gelang akar bahar juga dinilai sebagai benda bersejarah peninggalan budaya Betawi.*Asep
Edisi 1/Thn 1/Maret 2016 Jendela Informasi Condet dan Sekitarnya
3/18/2016 1:18:11 PM
Jendela Informasi Condet dan Sekitarnya
Ini Kampung Kite 11
DKM Masjid Nurul Abyadl
Selenggarakan Ruqyah Massal P
ara jamaah baru saja selesai menunaikan ibadah shalat Zhuhur. Namun, mereka tidak beranjak dari dalam Masjid Jami Nurul Abyadl RT 007/07 Kelurahan Tengah, Kramatjati, Jakarta Timur, Sabtu (5/3) lalu. Mereka tengah bersiap untuk mengikuti praktik ruqyah mandiri. Sebelumnya, pada pukul 09.30 mereka mengikuti kajian tentang ruqyah yang disampaikan Ustadz Irfan Abu Naveed, praktisi ruqyah dari Sukabumi. Puluhan jamaah yang mengikuti acara tersebut bukan hanya orang dewasa, tetapi juga diikuti remaja dan anak-anak. Ustadz Irfan mencoba untuk memberikan penjernihan kepada para jamaah terkait masalah ruqyah, yang menurutnya saat ini tengah
banyak disalahartikan oleh orangorang yang tak bertanggung jawab. “Ruqyah menjadi sesuatu yang tidak asing lagi bagi kita. Tapi, banyak mereka yang tidak bertanggung jawab menggunakan istilah ruqyah. Di koran-koran sekarang ada iklan ruqyah syariah, tapi isinya pasang susuk, bekam, sihir, dan lain-lain,” katanya. Sebelum mempraktikkan beberapa metode ruqyah, Ustaz Irfan menjelaskan keajaiban ayat-ayat Alquran terlebih dahulu. Karena, kata dia, Alquran merupakan petunjuk bagi umat manusia. Dengan adanya kegiatan ruqyah tersebut, jamaah diharapkan tidak malas lagi dalam melaksanakan ibadah.*Asep
Selamat atas terbitnya media kawasan KABAR CONDET, semoga menjadi wadah memperbanyak kawan dan saling bekerjasama dalam kebaikan.
Edisi 1/Thn 1/Maret 2016 Jendela Informasi Condet dan Sekitarnya
Untitled-1.indd 7
Dite Abimanyu
Anggota DPRD DKI Jakarta
|
Kabar Condet 3/18/2016 1:18:12 PM
8 Baheula
Jendela Informasi Condet dan Sekitarnya
Daendels Pernah Tertahan di Jalan Raya Bogor Jalan Raya Bogor terbentang sepanjang 45 kilometer dari Cililitan Jakarta Timur di utara hingga Bogor di sebelah selatan.
J
alan raya ini merupakan sepenggal jalan tua yang legendaris, sebagai penghubung Batavia (Jakarta) dan Buitenzorg (Bogor). Jalan ini melewati berbagai daerah, seperti Kramatjati, Condet, Pasar Rebo, Cijantung, Cimanggis, Cibinong, Citeureup, hingga sampai di Kota Bogor di daerah Jambu Dua. Di tiap kawasan sepanjang Jalan Raya Bogor, masih terdapat pasar tradisional yang masing-masing tidak lepas dari romantisisme kolonialisme Belanda. Jalan yang oleh orangtua dulu disebut Jalan Jakarta ini telah ada sebelum Marsekal Herman Willem Daendels memerintahkan membangun De Grote Posweg atau Jalan Raya Pos antara Anyer sampai Panarukan yang kebetulan melewati jalur ini. Jalan ini bermula di Cililitan dan merupakan sambungan dari Mesteer Cornelis Weg (sekarang Jalan Matraman Raya), yang selanjutnya terhubung dengan Batavia. Dahulu jalan ini merupakan akses utama dari Batavia ke Buitenzorg. Saat ini pun, masih menjadi rute favorit warga Jakarta sebab menghubungkan tiga kota, yakni Jakarta Timur, Depok, dan juga Bogor. Hanya saja, jalan ini mungkin relatif lebih lengang. Sebab, jalan ini mendapat pesaing, yakni Tol Jagorawi yang dibangun pemerintah Orde Baru pada 1974. Dahulu, menurut cerita Baron Gustaaf Willem van Inhoff (Gubernur Jenderal Hindia Belanda 1743 - 1750), untuk mencapai Buitenzorg dari Batavia diperlukan waktu sekitar 4 jam melewati jalan ini. Bahkan Marsekal Herman Willem Daendels pernah tak bisa mencapai Buitenzorg dalam waktu satu hari karena kondisi jalan yang buruk, disebabkan sungai di tepi jalan ini meluap hingga menyebabkan jalan yang dilewati bagaikan rawa-rawa. Pada KM 34 terdapat Pasar Cisalak. Dalam satu lukisan Jonathan Rach abad ke-19, terlihat kawasan Cimanggis menjadi salah satu pos perhentian. Di kawasan yang sekarang menjadi Pasar Cisalak ini zaman dulu merupakan pos bagi orang-orang yang ingin beristirahat atau mengganti kudanya dalam perjalanan menuju Buitenzorg atau Tjipanas. Maklum perjalanan ke Buitenzorg bukanlah hal yang mudah dikarenakan kondisi jalan yang buruk waktu itu. Kondisi Jalan Raya Bogor saat ini memang sangat jauh berbeda dibandingkan masa lalu. Di kanan kirinya
Kabar Condet Untitled-1.indd 8
|
telah penuh dengan bangunan-bangunan baru dengan peruntukan sebagai rumah pribadi, kantor, pabrik maupun toko-toko. Kalaupun masih ada yang bisa dijadikan penanda masa lalu, itu adalah pohon-pohon asam tua yang masih tumbuh beberapa buah berderet di sepanjang jalan ini. Disamping itu masih ada satu-dua rumah besar milik bekas tuan-tanah yang masih berdiri menunggu runtuh secara perlahan karena sikap generasi sekarang juga.*Asep
Selamat atas terbitnya media kawasan KABAR CONDET, semoga menjadi wadah memperbanyak kawan dan saling bekerjasama dalam kebaikan. Sandiaga S. Uno, MBA
Edisi 1/Thn 1/Maret 2016 Jendela Informasi Condet dan Sekitarnya
3/18/2016 1:18:14 PM
MENGUCAPKAN
Selamat atas terbitnya media kawasan KABAR CONDET, semoga menjadi wadah memperbanyak kawan dan saling bekerjasama dalam kebaikan. Selamat atas terbitnya media kawasan KABAR CONDET, semoga menjadi wadah memperbanyak kawan dan saling bekerjasama dalam kebaika n.
Ir. H. M. Sanusi
Untitled-1.indd 9
3/18/2016 1:18:14 PM
10 Bek
Jendela Informasi Condet dan Sekitarnya
Nur Ali SH, Ketua Umum RMB :
“ RMB Tidak Ke Mana-mana, tapi Ada di Mana-mana “
S
ejak terpilih sebagai ketua umum Rumpun Masyarakat Betawi, Nur Ali SH langsung menggebrak. Berbagai pertemuan digelar. Silaturahmi dengan tokoh Betawi atau tokoh yang peduli dengan budaya Betawi dilakukan secara intens. Dialog dan diskusi prihal budaya Betawi dihidupkan. Berbagai wacana soal Betawi ramai dibicarakan. Bagi Bang Ali -- demikian dia disapa akrab—ciri dari orang Betawi adalah terbuka dan toleran. Dan disinilah letak dinamisnya budaya Betawi yang mudah menerima masukan dan selalu menjaga kebersamaan. Lewat RMB yang didirikan enam tahun lalu, Bang Ali berupaya mengajak masyarakat Betawi untuk cinta dan melestarikan budaya dan kesenian
Kabar Condet Untitled-1.indd 10
Betawi. Hal ini amat penting mengingat ancaman ke’punah’an budaya dan kesenian Betawi begitu kentara akibat gempuran modenitas perkembangan kota Jakarta. Gebrakan ini membuat RMB dinamis dan menggeliat. Dalam pantauan Kabar Condet, RMB lebih hidup dan berkembang dari tahun sebelumnya. Gerak langkahnya kian mantap dalam menjaga dan memajukan budaya Betawi. Salah tekad lelaki kelahiran Jakarta, 17 Maret 1971 ini adalah membangkitkan kader-kader muda Betawi. Sebab kader-kader muda yang tersebar diberbagai departemen RMB mempuyai potensi dalam memajukan budaya Betawi. “RMB bukanlah organisasi masyarakat yang bersandar pada ketokohan seseorang. RMB memberikan peluang kepada orang muda Bet-
|
awi untuk tampil memajukan budaya Betawi,”ujarnya. Bang Ali yakin tampilnya kader-kader muda Betawi akan memberikan angin perubahan bagi masyarakat Betawi yang tersebar diberbagai wilayah Jakarta. Dengan modal semangat muda, RMB akan tampil sebagai organisasi anak muda Betawi yang Peduli, Intelek dan Santun. Bukan itu saja, RMB mendorong kader-kader mudanya untuk tampil ke muka lewat jalur partai politik. Kader-kader muda Betawi dipersilahkan aktif diberbagai politik. Penyebaran afiliasi politik ini bertujuan agar kader-kader muda Betawi dapat memperkenalkan budaya Betawi. “RMB mendorong kader-kader mudanya untuk tampil diberbagai partai politik. RMB tidak kemana-mana, tapi ada dimana-mana,”tegas alumnus Fakultas Hukum Universitas Ibnu Khaldun, Jakarta. Selain berprinsip, RMB tidak kemana-mana, tapi ada di mana-mana, RMB juga menekankan, lebih baik aktif di politik daripada dimanfaatkan politik. “Ini prinsip kami. RMB akan bangkit memajukan dan menjaga budaya Betawi,”tegas Bang Ali. *Moel
Edisi 1/Thn 1/Maret 2016 Jendela Informasi Condet dan Sekitarnya
3/18/2016 1:18:29 PM
Jendela Informasi Condet dan Sekitarnya
Bandar Jakarta
Bangunan Liar di Kali Baru Dibongkar B angunan liar yang berada di RW 01 dan 07 Kelurahan Tengah, Kramat Jati, Jakarta Timur, dibongkar petugas gabungan beranggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), polisi, dan Tentara Nasional Indonesia (TNI), Sabtu (12/3) lalu. Sebanyak 50 bangunan yang dibongkar berada di bantaran Kali Baru. Pantauan Kabar Condet, bangunan liar yang sudah berdiri puluhan tahun di Bantaran Kali Baru, dengan mudahnya dibongkar menggunakan beberapa alat berat. Bangunan yang terbuat dari seng, triplek, serta balok-balok kayu yang sebagaian rapuh itu begitu cepat dibongkar hingga rata tanah. Walikota Kota Adimistrasi Jakarta Timur, Bambang Musyawardhana menyebut penertiban berlangsung kondusif. Diakuinya, untuk jumlah bangunan yang dibongkar sebanyak 50 bangunan.
“Total semua ada 87 bangunan. Sebanyak 37 bangunan sudah dilakukan pembongkaran, tersisa kini ada 50 bangunan yang kami upayakan untuk dibongkar hari ini, dan saat ini berlangsung kondusif tanpa perlawanan warga,” katanya. Bambang menambahkan, pihaknya mengerahkan tiga unit alat berat untuk mempercepat jalannya penertiban. Ia pun merincikan jumlah warga yang menjadi korban penertiban. “Rincian lokasi atau jumlah warga yang menjadi korban penertiban bangunan yakni di RW 01 Kelurahan Tengah, Kecamatan Kramat Jati, antara lain RT 05 terdapat 6 Kepala Keluarga (KK) dan 31 jiwa, RT 06 terdapat 4 KK dan 4 jiwa, RT 07 terdapat 33 KK dan 76 jiwa. Sementara untuk di RW 07 ada 3 RT antara lain di RT 01 terdapat 25 KK dan 90 jiwa, RT
Edisi 1/Thn 1/Maret 2016 Jendela Informasi Condet dan Sekitarnya
Untitled-1.indd 11
7
03 terdapat 11 KK dan 11 jiwa dan RT 05 terdapat 11 KK dan 45 jiwa,” ucapnya. Pasca-dibongkar, lahan yang telah puluhan tahun diduduki warga akan dikembalikan sesuai fungsinya sebagai jalur hijau dan jalan inspeksi. Bambang menuturkan, usai pembongkaran, Dinas Tata Air DKI Jakarta akan memasang sheetpile agar bantaran kali ini tidak mudah longsor. Menurut Bambang, dalam penertiban ini, pemilik bangunan tidak akan diberikan ganti rugi. Kecuali satu warga di RW 01 yang memiliki bukti kepemilikan tanah berupa girik. “Ganti rugi itu pun baru diberikan setelah bangunan dibongkar. Sebab letak bangunan juga berada di bantaran kali,” pungkas Bambang.* Asep
|
Kabar Condet 3/18/2016 1:18:29 PM
12 Keriaan
P
erhelatan pemilihan Gubernur DKI Jakarta tinggal 1 tahun lagi. Orang Betawi diharapkan kompak satu suara mendukung calon gubernur yang memiliki kepedulian terhadap aspirasi dan kepentingan orang Betawi. Keinginan itu muncul ketika digelar acara Gelar Tikar ala Betawi (Gelatik) di Sanggar Betawi Firman Muntaco, Condet Balekambang, 6 Maret 2016 lalu. Forum diskusi yang gelar oleh Rumpun Masyarakat Betawi (RMB) itu menghadirkan Ir.HM. Sanusi, anggota DPRD DKI Jakarta dari Partai Gerindra, sejarawan Betawi, JJ Rizal. Anggota DPRD DKI HM. Sanusi menegaskan orang Betawi harus tahu politik dan jangan jauh dari politik. “Orang Betawi wajib berpolitik agar dapat memperjuangkan budaya Betawi di tengah-tengah heterogen masyarakat Jakarta.” Menurut Sanusi, orang Betawi harus aktif menghidupkan kultur atau budayanya di tengah-tengah arus modernitas kota metropolitan. Sebab saat ini simbol-simbol budaya Betawi mulai tergerus oleh lajunya pembangunan kota. Salah satu jalur yang dapat ditempuh guna memperjuangkan eksisten-
Kabar Condet Untitled-1.indd 12
Jendela Informasi Condet dan Sekitarnya
Orang Betawi Harus Melek Politik Gelar Tiker ala Betawi (GELATIK)
si budaya Betawi adalah jalur politik. “Peran politik orang Betawi sangat penting dalam upaya menegakkan eksistensi budaya Betawi. Dan orang Betawi jangan alergi terhadap politik,”tegasnya. Sanusi menambahkan, budaya Betawi harus terus dipertahankan oleh orang Betawi. “Budaya Betawi yang sangat beraneka ragam ini tidak boleh hilang. Dan ini menjadi tanggungjawab bersama orang Betawi. Oleh karenanya, orang Betawi harus bersatu meski dipinggirkan oleh laju perkembangan zaman.” Dalam sesi berikutnya, sejarawan Betawi JJ Rizal mengungkapkan keprihatinannya atas kurang berper-
|
annya orang Betawi dalam berbagai lini kehidupan. Menurutnya, banyak orang Betawi yang berprofesi pengusaha dan bahkan aktif di dunia politik. Namun, sangat jarang berjuang untuk menegakkan eksistensi orang Betawi. “Bukan tidak ada orang Betawi yang aktif berpolitik, sangat banyak. Bahkan partisipasi orang Betawi dalam politik sangat besar. Tapi sayangnya kontribusi mereka begitu kecil untuk menegakkan dan memajukan budaya Betawi,”tegas sejarawan yang aktif menulis. JJ Rizal mengajak orang Betawi untuk lebih peduli pada budaya Betawi. Sebab saat ini telah terjadi kekeliruan masyarakat tentang budaya Betawi, sebagaimana yang ditampilkan di berbagai sinetron. *Moel
Edisi 1/Thn 1/Maret 2016 Jendela Informasi Condet dan Sekitarnya
3/18/2016 1:18:29 PM
Jendela Informasi Condet dan Sekitarnya
Tamu Kondang
5
“Jakarta Harus Memiliki ‘spirit’ Betawi.” Biem T. Benyamin
B
udaya tradisional Betawi yang kian tergerus oleh budaya modern asing mengundang keprihatinan Biem Triani Benyamin S. Dia mengaku prihatin Pemprov DKI Jakarta dibawah kepemimpinan Basuki Tjahja Purnama alias Ahok belum memberikan perhatian yang maksimal pada pelestarian budaya Betawi. “Saya rasa belum yah mendapat perhatian baik penghargaan pada Budaya Betawi itu sendiri maupun pada pelaku budayanya,” kata putra almarhum Benyamin Sueb, seniman legendaris asli Betawi, seperti dikutip Rmoljakarta, beberapa waktu lalu. Pria yang kini mengikuti penjaringan Calon Gubernur DKI melalui Partai Gerindra berkomitmen akan memajukan kebudayaan Betawi. Diantaranya dengan cara menggelar banyak berbau festival Betawi. “Jakarta harus memiliki ‘spirit’ Betawi,” tegasnya. Menurutnya, dengan begitu Jakarta yang dihuni oleh berbagai macam suku, ras, dan budaya tidak melupakan karakter budaya khasnya. Selain itu, lanjut dia, tak hanya budaya Betawi, sebagai Ibukota, Jakarta akan dijadikan barometer untuk mendorong pelestarian budaya Nasional. “Semisal kalau budaya Betawi akan digelar bulan Juni, sedang festival budaya Nasional bulan Agustus. Yang jelas budaya ini akan jadi prioritas saya,” katanya. Suami dari Wahyuning Prihatini ini memang dikenal aktif memperjuangkan bu-
daya Betawi. Dia termasuk ke dalam para penggagas Kongres Rakyat Betawi (KRB) yang diikuti oleh seluruh ormas Badan Musyawarah Betawi yang salah satu tujuannya adalah agar bagaimana undang-undang mengakomodir budaya Betawi. Biem yang merupakan putra ketiga seniman Benyamin S. mengusung kebesaran nama sang ayah melalui kerja nyata yang terus berinovasi sehingga mampu memvisualkan kesuksesan Benyamin S tidak hanya dalam berkesenian tetapi juga berkarya dengan mengembangkan warisan kreativitas yang dapat diterima oleh berbagai kalangan, termasuk generasi muda yang tidak mengenal Benyamin S secara langsung. *Asep
MENGUCAPKAN
Selamat atas terbitnya media kawasan
KABAR CONDET, semoga menjadi wadah
memperbanyak kawan dan saling bekerjasama dalam kebaikan.
Edisi 1/Thn 1/Maret 2016 Jendela Informasi Condet dan Sekitarnya
Untitled-1.indd 13
|
Kabar Condet 3/18/2016 1:18:29 PM
14 Dapur Ngebul
Jendela Informasi Condet dan Sekitarnya
Bir Pletok
“Bir yang ini dijamin halal, karena kagak mengandung alkohol. Selain halal, insya Allah juga sehat dan bermanfaat bagi tubuh. Yuk, kita membuat bir pletok.” Bahan-bahan: - 2 Liter Air - 350 gr Jahe, memarkan/tumbuk - 6 butir Cengkih - 5 cm Kayu manis - 3 biji Kapulaga - 5 batang Serai/sere, memarkan/tumbuk - 25 gr Kayu secang - 1/2 butir Pala, memarkan/tumbuk - 500 gr Gula pasir - Garam secukupnya
Fisioterapi Terlambat Bicara Hiperaktif
Cara Membuat: 1. Campurlah air bersama gula ke dalam panci. 2. Tambahkan jahe, lalu rebus dengan menggunakan api sedang sampai mendidih dan gula larut seluruhnya. 3. Tambahkan ke dalam larutan gula dan jahe kayu secang, adukaduk hingga rata. 4. Tambahkan cengkih, kayu manis, kapulaga dan pala yang dimemarkan. 5. Masukkan batang serai yang dimemarkan, lanjutkan memasak di atas api kecil sampai tercium keluar aroma rempahnya. Proses ini membutuhkan waktu kurang lebih 1 jam. 6. Jika dirasa cukup angkat, saring dan sajikan saat cuaca dingin.
Autisme Hipoaktif (diam saja) Gangguan belajar Gangguan Perilaku, dll
Ahli Terapi Wicara Ahli Terapi ABA/Perilaku Ahli Terapi Pedagogik Ahli Terapi SI/OT/Motorik Jl. Raya Tengah No. 25 RT.05 RW. 09 Kel. Kp. Tengah, Kramat Jati, Jakarta Timur (Seberang kandang monyet). Telp. 021-80877570 - HP. 085882066893
Kabar Condet Untitled-1.indd 14
|
Catatan dan Tips dalam Pembuatan Bir Pletok Khas Betawi: 1. Diamkan hasil rebusan Bir Pletok semalam, untuk mendapatkan aroma rempah yang lebih tajam, baru kemudian disaring. 2. Pilih gula pasir yang berwarna putih bersih untuk menghasilkan Bir Pletok yang bagus. Nah, kini kita sudah siap menikmati bir pletok yang hangat, menyehatkan, dan baik bagi tubuh, tanpa khawatir bikin mabuk. Apalagi di musim hujan begini, pasti asyik minum yang anget-anget.
Sumber: menuinternasional.com
Edisi 1/Thn 1/Maret 2016 Jendela Informasi Condet dan Sekitarnya
3/18/2016 1:18:30 PM
Jendela Informasi Condet dan Sekitarnya
Pelampang Utama 3
Ayo #Save_Betawi
Tujuh Keunggulan Budaya Betawi S
elama ini, kebanyakan masyarakat kita memandang Betawi secara negatif; pemalas, kampungan, susah diajak maju, dan berbagai tudingan miring lainnya. Padahal sebenarnya, warga Betawi punya potensi besar untuk maju, sukses, berdiri sejajar dengan golongan masyarakat lain. 1.Budaya Warga Betawi harus didorong untuk menanamkan kecintaan dalam melestarikan budaya dan kesenian daerahnya, melindunginya dari kepunahan. Jangan sampai orang Betawi tercerabut dari akar budayanya. 2. Ekonomi Menolak ketidakadilan dalam bidang ekonomi, memperjuangkan kesempatan yang sama dalam berusaha untuk anak Betawi, memberikan jawaban yang rasional terhadap stigma negatif, di mana stifma tersebut selama ini mengakibatkan kita terpinggirkan dan tidak diberi ruang yang sama dengan suku bangsa lain.
lagi. Bahwa orang Betawi sangat terbuka dan egaliter terhadap suku bangsa lain. 5. Politik Peluang serta kesempatan terhadap putra daerah Betawi untuk menjadi pemimpin di daerahnya adalah cita-cita serta keinginan yang wajar dan pantas diperjuangkan. Mendorong anak Betawi untuk terlibat aktif dalam partai politik, kegiatan organisasi sosial sebagai wadah perjuangan untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat Betawi. Masyarakat Betawi tidak boleh dimanfaatkan dan dijadikan komoditas politik belaka, yang tidak memberikan kemaslahatan untuk masyarakat Betawi. 6. Pendidikan dan Peningkatan SDM Pendidikan adalah modal sosial terpenting untuk anak-anak dan generasi muda Betawi. Hendaknya kita anak Bet-
awi mendorong anak-anak kita untuk unggul dalam pendidikan dan meningkatkan mutu sumberdaya manusia Betawi di segala bidang, agar lebih kompetitif, diiringi dengan pemahaman keagamaan dan budaya serta budi pekerti sebagai mana leluhur kita mencontohkannya. 7. Hankam dan NKRI Harga Mati Jakarta adalah barometer Indonesia. Ketahanan keamanan Jakarta sangat penting dalam stabilitas nasiona. Sejarah membuktikan bahwa orang Betawi tidak pernah berbuat dan melakukan tindakan yang anti NKRI. Bahkan banyak syuhada pejuang Betawi yang berjuang untuk tegaknya NKRI tanpa pamrih, tanpa gelar pahlawan, tanpa pengakuan. Semoga lewat tujuh unsur di atas, masyarakat Betawi semakin maju dan dihormati oleh banyak kalangan. Aamiin... *jy
3. Aqidah Betawi dan Islam adalah dua hal yang tak terpisahkan. Tradisi dan budaya Betawi bercirikan nilai-nilai Islam yang sangat kental. Ini harus terus dijaga dan diperjuangkan, apalagi di zaman di mana pengaruh negatif terhadap umat Islam semakin kuat. Yuk jadikan Rasulullah SAW sebagai sosok figur panutan, untuk dijadikan pedoman dalam kehidupan pribadi dan bermasyarakat orang Betawi. 4. Sosial Dalam hal toleransi dan keterbukaan, kepedulian, gotong-royong, serta kesetaraan orang Betawi tidak diragukan
Edisi 1/Thn 1/Maret 2016 Jendela Informasi Condet dan Sekitarnya
Untitled-1.indd 15
|
Kabar Condet 3/18/2016 1:18:31 PM
MENGUCAPKAN
Selamat atas terbitnya media kawasan KABAR CONDET, semoga menjadi wadah memperbanyak kawan dan saling bekerjasama dalam kebaikan. Untitled-1.indd 16
3/18/2016 1:18:36 PM