Salah kalimasi Piringan Pedoman Yang dimaksud dengan salah kolimasi adalah sudut (penyimpangan) antara jarum-jarum magnit dan garis hubung arah Utara – Selatan mawar pedoman.
Sifat Peka Piringan Pedoman Yang dimaksud dengan sifat peka piringan pedoman adalah, apabila pada suatu saat piringan pedoman keluar dan keadaan seimbang karena suatu pengaruh dan luar, seperti karena pengaruh magnit lain, maka segera setelah pengaruh magnit lain, maka piringan pedoman harus segera kembali pada kedudukan seimbangnya. Agar piringan pedoman memiliki sifat peka harus dipenuhi beberapa syarat antara lain : a) Memiliki moment magnit (dan susunan jarum magnitnya) makin pekalah piringan pedoman dan ini tergantung dari : -
Panjang batang jarum magnitnya
-
Kekuatan kutub-kutub magnitnya Rumusnya : K = Mxa
K = mxa K = moment magnitis m = kekuatan magnetis a = panjang batang magnit
b) Intensitas horisontal yang besar
Intensitas horisontal = H H = T cos i M = Vektor, bila vektor lebih besar, piringan pedoman lebih peka. Makin dekat ke kutub magnit b bumi H makin kecil, sebab ZKM makin berimpit dengan ZV.
Akibatnya maka intensitasnya total (T) juga akan mengecil terhadap ZV ini menyebabkan piringan pedoman akan lebih mudah bergoyang bila makin mendekat kutub (kepekatannya makin berkurang). c) Kerat piringan harus ringan (lebih ringan lebih peka) d) Ujung semat harus tajam sekali (makin tajam makin peka)
Sifat Tenang Piringan Pedoman Yang dimaksud dengan sifat tenang piringan pedoman adalah, apabila pada saat ada gangguan dari pengaruh-pengaruh luar, maka keseimbangan piringan pedoman tidak mudah terganggu (tidak boleh mengayun / hanya mengayun sedikit). pengaruh-pengaruh luar itu antara lain adalah ofengan dan anggukan kapal, getaran-getaran, perubahan haluan dan sebagainya. Sifat terang piringan pedoman makin besar bila : a. Ujung semat semakin lancip b. Piringan pedoman semakin ringan c. Moment magnit besar
d. Moment lambain besar e. Intensitas horizontal besar Kepekaan dan ketenangan piringan pedoman terutama tergantung dari perbandingan:
G
= besar massa
TR
= moment lembam ; TR = m x d; m = massa dan d = jarak
M
= moment magnetis
Untuk memperbesar moment lembab sebagian besar piringan pedoman ditempatkan di bagian tepi piringan pedoman (Moment lembam piringan pedoman adalah gaga lawan terhadap gerakan mendatar piringan pedoman). Cara memeriksa kepekaan piringan pedoman, adalah sebagai berikut -
Putar piringan pedoman ke kanan atau ke kiri ± 30 dan kedudukan seimbang / tenang semula.
-
Lepaskan dan kemudian baca penyimpangan sudut pada sisi lainnya.
-
Ulangi pekerjaan yang sama pada sisi lainnya
-
Bila hasil penyimpangan pada kedua sisi sama atau berselisih 1/2° saja, berarti piringan pedoman cukup peka.
Perlengkapan Cadangan Pedoman di Kapal Untuk keperluan perbaikan sewaktu-waktu di kapal, maka terdapat Cadangan piringan pedoman, sungkup pedoman, dan semat.
Alat-alat harus disimpan dengan benar, yaitu sebagai berikut : a) Kesemuanya ditempatkan di suatu tempat yang kering / tidak lembab udaranya b) Piringan pedoman (mawar pedoman)
- Diletakkan minimum setengah meter dari massa besi - Piringan pedoman dalam kotaknya, disusun dengan kutub-kutub tidak senamanya Baling berdekatan c) Semat (ketel pedoman) - Semat disimpan dalam tabung simpanya dengan ujungnya mengarah keluar ke tutup gabus (ujungnya tidak akan rusak). d) Sungkup pedoman disimpan dalam kotaknya (tidak diluar)
Catatan : Pada pedoman titik gantung ketel dan cincin lenja yang terluar diletakkan membujur kapal, maksudnya agar pedoman dapat selalu dalam keadaan mendatar pada saat kapal menggoleng (kapal lebih banyak menggoleng daripada mengangguk).
Ketel Pedoman Ketel pedoman, seluruh ketel pedoman berbentuk bulat torak, umumnya terbuat dari bahan kuningan atau perunggu. Pada ketel bulat torak tersebut terdapat peralatan – peralatan sebagai berikut a. Tutup kaca jernih, sebagai penutup kedap air dan atas kaca tersebut dilengkapi dengan tugs atau paku di bagian tengah-tengahnya untuk meletakkan alat baring. b. Kaca baur di bagian bawah, berfungsi sebagai penutup bawah dan tembus cahaya (dari lampu yang dipasang di bawahnya). c. Garis layar adalah garis yang terletak tepat pada / sejajar bidang tunas tinggi kapal, berfungsi untuk melihat haluan kapal. d. Pemberat, dipasang di bagian bawah ketel, berfungsi sebagai alat untuk menjaga ketenangan dan kestabilan ketel. e. Penyangga semat dipasang di tengah-tengah ketel. Berfungsi sebagai penjepit semat.
a. Tutup kaca b. Ketel c. Minyak tumbuh-tumbuhan d. Kaca baur e. Penyangga semat f. Baut g. Semat
Pedoman magnit basah Ketel pedoman yang berbangun bulat torak dibuat kedap udara. Bagian atas berfungsi sebagai tutup ada bagian atas dipasang sebuah kaca boning bulat (agar angka-angka skala derajat dapat dibaca). Sedangkan tutup pada bagian bawahnya dapat menembus dan dapat menerangi angkaangka skala derajat. Di dalam ketel pedoman ini ditempatkan perangkat piringan pedoman.
Semat yang merupakan penunjang dan piringan pedoman dijepit di bagian tengahtengah kaca baur. Pada ketel pedoman type Thomson. Alat pemberat ini dtp berupa sebuah bejana berbentuk separuh bola yang diisi dengan cairan berupa minyak tumbuh-tumbuhan atau dapat juga berupa sebuah pemberat dan keping timah atau logam lain yang tidak magnetis. Bagian sisi dalam dari ketel pedoman diberi lapisan cat putih tug agar
bagian dalam ketel pedoman cukup terang meskipun hanya mendapat penerangan melalui kaca baur.
a. Tutup kaca b. Tanduk c. Sumbat (untuk menambah cairan) d. Pengapung e. Batang magnet dalam bumbung kuningan f. Semat g. Tromol berpegas h. Jembatan kuningan untuk menyangga semat i.
Pemberat
j.
Ketel
k. Cairan
Cairan garis (cat) hitam juga di bagian dalam, adalah garis layang. Garis ini dicat tegak pada bagian dalam ketel, di bagian depan semat pedoman dan sejajar atau pada bidang lungs tinggi kapal. Garis layar tersebut berfungsi sebagai penunjuk derajat haluan kapal (dibaca pada skala derajat bagian luar sisi ketel pedoman di pasang sepasang tanduk atau paku, tempat ketel ditunjang oleh cincin lenja.