B-4
Jurnalllmiah Bidang Sains - Teknologi Murni Disiplin dan Antar Disiplin
Vol. 1, ~o. 9, Tahun V, Maret 2011
•
Analisis Struktur Shell Akibat Bcban Tcmpcratur (Studi Kasus Kiln lndarung V PT. Semen Padang) Oleh Dedi Slll:radi, Adi Yussanto, StafPengajar Teknik Mesin UNJB
•
Analisis Perubahan Tata Guna Laban Terhadap Kualitas Air Dengan Program tinier (Studi Kasus : Pada Beberapa Sungai Besar di ProYinsi Bengkulu, Indonesia) Oleh Gusta Gunmra11, Stq(Pe11gajar Teknik Sipil UN/8
15
•
Using Bee Colony Optimization To A Financial Time Series Prediction Oleh Emmrati, Staf'Pengajar Teknik b!formatika UNIB
23
•
lmplementasi DekoderViterbi Pada Kode KonYolusi (2,1,2) Berbasis FPGA Olch Re:a Satria Rinaldi, Stc~f'Pengajar Teknik Elektro
31
•
Analisa Perhitungan Efisiensi Turbin Uap Tipe Back Pressure Turbine Pada Kondisi Beban Puncak (Studi Kasus di PT. Agra Sawitindo) Oleh Angki Puspawan, StafPengajar Teknik Mesin
41
•
Analisis Pendangkalan Alur Pelayaran Akillat Sedimentasi Di Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu . - Oleh Muhammad Fau:i, Stq( Pengajar Teknik Sipil UN/8
53
•
Studi Efek Harmonisa Pad a Lampu Hemat Enerdi (LHE Ber SNI dan LHE tanpa SNI) _ _ Oleh /mancla Priyadi, Yenni SUhartini, Staf Pengajar Teknik Elektm UNIB
•
Watak Harmonik Pada lnYerter Berbeban Oleh Rika Favoria Gusa, lka Not•ia Anggraini StafPengajar Teknik Elektro Unirersitas Bangka Belitung. Teknik Elektro UNIB
~
61
69
Oiterbitkan Oleh : Program Tcknik- Cnivcrsitas Bcngkulu . .I alan Raya Kandang limun Bcngkulu 3X 123 Telp. : (0736) 21170 Fax. : (0736) 22105 E-mail : tcknosia(c_lyahoo.com
JSSN : 1978- 8819
Vol. I, No.9, Tahun V, Maret 2011 Jumal Teknosia mempublikasikan karya tutis di bidang Sain - Teknologi ..Mumi Disiplin dan Antar Disiplin. berupa penelitian dasar. pcrancangan dan studi pengembangan tcknologi. Jurnal tcrbit bcrkala enam bulanan (Maret dan Se tem~cr).
Pelindung . Dr.
lr~
Muhammad Syaiful, M.S
Penyunting Ahli (Mitra ·Bestari) DR. Eddy Hermansyah, (UNlB) Dr. lr. Febrin Anas Ismail, M.Eng (UNAND) Prof. Mulyadi Bur Dr-Ing. (UNAND) Dr Jr. Refdinal Nafsir (UNAND)
Red~ktur
Anizar fndriani. ST., MT.
Redaktur Pelaksana Elhusna. ST.MT
Dewan Rcdaksi lrnanda Priyadi. ST .• MT. Nurullman Supardi. ST., MP.
Drs. Boko Susilo .. M.Kom. Ade Sri Wahyuni. ST. M.Eng
Penerbit FAKlJLTAS TEKNIK- UNIVERSITAS BENGKlJLU
Sekretariat Redaksi Gcdung V Fakuhas Teknik - Universitas Bengkulu. 'Jalan Raya Kandang Limun Oengkulu 38123 Tclp.: (0376) 21170,344067 Fax.: (0376) 22105 E-mail: tcknosia@ yahoo.com
STUD/ EFEK HARMON/SA PADA LAMPU HEMAT ENERGI (LHE Ber SNI dan LHE tanpa SNI)
Irnanda Priyadi, ST, MT11J, Yenni Suhartini, ST, MT121 [1] Stafpengajar Teknik Elektro Fakultas Teknik UNIB [2] Stafpengajar Teknik Elektro Fakultas Teknik UNIB
ABSTRACT Nowadays, the using of energy saving lamp (LHE) in our society is getting more increase day after q~y since energy crisis. Based on industrial department as mentioned in Republika website, the need of -LHE in Indonesia on 2009 will be increased until 60%. As known, in general there are two categories ofLHE's type used in our society. They are licensed LHE's and not licensed LHE's. Both of them have different characteristic each other. Usually, not licensed LHE's have bad impact in their lifetime. On the other hand, LHE is one of the major factors of harmonic causes in power systems. This paper focus on how far harmonics affect to the lifetime of energy saving lamp in electric power system. Keywords: Voltage, Current, Harmonic Distortion.
I. PENDAHULUAN
kedapatan beberapa merek LHE tidak ber
Penggunaan Lampu Hemat Energi (LHE)
semakin
meningkat
SNI, terutama produk impor.
semenjak
Tingginya minat konsumen terhadap
air.
LHE yang tidak ber SNI ini disebabkan karena
Berdasarkan data Ketua Umum Asosiasi
harga LHE tanpa SNI di pasaran lebih murah
Perlampuan Indonesia (Aspelindo) perkiraan
dibandingkan harga LHE ber SNI (harga LHE
konsumsi LHE tahun 2010 bisa mencapai 200
tanpa
juta unit atau naik dari tahun 2009 lalu yang
Rp.5.000,-per
hanya 160 juta unit. Dari 160 juta unit
penggunaannya, masa usia pakai LHE tanpa
tersebut, sekitar 135 juta unit merupakan LHE
SNI umumnya jauh lebih singkat dari LHE ber
impor, dan sisanya domestik. Dari sumber
SNI. Salah sah1 faktor yang mempengaruhi
yang berbeda, menurut Kasubdit Pengawasan
umur suatu peralatan adalah melihat efek
Barang Beredar dan Jasa Ditjen Perdagangan
harmonisa yang dihasilkan oleh peralatan
Dalam Negeri Departemen Perdagangan,
tersebut.
berdas?rkan hasH razia di sejumlah kota
menyebutkan bahwa salah sat\l contoh alat
teijadinya
krisis
energi
ditanah
yang
SNI
kisaran unit).
Djiteng
mempunyai
[4],
Rp.4.500,-
sampai
Namun
dalam
dalam
impedansi
Jurnal Jlmiah Bidang Sains- Teknologi Afurni Disiplin dan Antar Disiplin, Vo/J, No. 9, Maret 2011
papernya
tidak
linier
61
b teijadinya
berdasarkan pada berpendamya radiasi ultra
tenaga adalah
violet pada permukaan yang dilapisi dengan
Paper ini akan
serbuk t1uorescent misalnya jenis phospor.
yang dihasilkan oleh
Pada LHE, proses emisi
elektron
dilakukan dengan proses pemanasan elektrodastandar
elektroda terlebih dahulu, proses ini dilakukan oleh alat yang dikenal dengan nama starter (penganjak). Untuk dapat meny~a maka lampu
Tinjauan Pustaka
tabung fluorescent memerlukan tegangan yang
mpo Hemat Energi (LHE)
cukup tinggi yaitu kurang lebilt 400 volt, jadi
Lampu Bernat Energi adalah jenis
tegangan ini jauh lebih tinggi dari tegangan
pu fluorescent yang menggunakan ballast
jala-jala yang tersedia, oleh karena itu fungsi
elek1ronik.
Prinsip
kerja
lampu
LHE
selain
starter
membantu
memanaskan
berdasarkan pelepasan muatan listrik (emisi),
elektroda, j uga berfungsi sebagai alat untuk
pelepasan elektron dari kutub negatif ke kutub
menciptakan tegangan penyalaan bagi lampu.
positif
Elektron yang terlepas
akan
Jika penyalaan telah selesai dilakukan,
bertabrakan dengan atom gas yang diisikan ke
arus listrik akan mengalir melalui tabung lampu
dalam tabung tersebut. Tumbukan elektron dan
fluorescent, dan karena tegangan pada starter
atom gas ini akan menghasilkan elektron yang
lebih besar sehingga bimetal pada starter akan
akan menabrak atom berikut, dan seterusnya.
terbuka.
Perpindahan elektron yang akan menabrak
memiliki karakteristik arus - tegangan negatif,
atom
artinya tegangan pada lampu akan turun hila
berikutnya
inilah
ini
yang
akan
Oleh
karena
lampu
fluorescent
arus naik dan sebaliknya tegangan pada lampu
menghasilkan energi listrik. Adapun atom yang tidak cukup energi
akan naik bila arus turun, maka setelah proses
untuk lepas dari ikatan atom akan mengalami
penyalaan berlangsung, arus yang lewat pada
perpi ndahan dari ti ngkat energi rendah ke
tabung akan naik sampai tegangan ketja pada
tingkat energi tinggi. Karena pada tingkat
lampu tercapai. Tegangan ini jauh lebih rendah
energi tinggi ini keadaan elektron tidak stabil
dari tegangan jala-jala.
maka ia akan kembali ke lintasan semula
Untuk
memelihara tegangan
kerja
sambil
inilah maka pada lampu jenis fluorescent
elektromagnetik
digunakan alat bemama ballast. Fungsi utama
yang merupakan sinar ultra violet. LHE
dari ballast adalah mengendalikan arus yang
mengubah energi listrik menjadi energi cahaya
mengalir ke dalam tabung lampu sehingga
(tingkat
energi
mengeluarkan
lebih gelombang
rendah)
Jurnal Ilmiah Bidang Sains - Teknologi Murni Disiplin dan Anlar.Disiplin. Vol!, No. 9. Maret 201 I
lampu dapat beroperasi pada karakteristik
gelombang arus atau tegangan dari suplai akan
listrik yang sesuai.
menjadi terdistorsi sehingga bisa menimbulkan Stater
bahaya pada peralatan listrik. Dalam definisi lain harmonisa juga diartikan sebagai gejala pembentukan gelombang-gelombang dengan frekuensi berbeda yang merupakan perkalian
AC220V
bilangan bulat dengan frekuensi dasamya. !
Bilangan
Gambar 1. Skema Dasar LHE
bulat
pengali
pada
frekuensi
harmonisa adalah orde (n) dari harmonisa tersebut. Sebagai contoh, frekuensi dasar dari
11.2. Harmonisa
Dalam sistem tenaga 1istrik dikenal
sistem kelistrikan di Indonesia adalah 50 Hz
dua jenis beban yaitu beban linier dan beban
maka harmonisa kedua ada1ah 2 x 50 Hz (1 00
non linier. Behan linier adalah beban yang
Hz), ketiga adalah 3 x 50 Hz (150 Hz), dan
memberikan
seterusnya hingga harmonisa ke n
bentuk
gelombang
keluaran
yang linier artinya arus yang mengalir
yang
memiliki frekuensi n x 50 Hz.
sebanding dengan impedensi dan perubahan
Standar harmonisa diukur berdasarkan
tegangan. Sedangkan beban non linier adalah
standm· IEEE 519. Ada dua kriteria yang
bentuk
digunakan
gelombang
keluarannya
tidak
untuk
mengevaluasi
distorsi
sebanding dengan tegangan dalam setiap
harmonisa. Yaitu batasan untuk harmonisa
setengan siklus sehingga bentuk gelombang
arus, dan batasan untuk harmonisa tegangan.
arus maupun tegangan keluarannya tidak
Untuk standard harmonisa arus, ditentukan oleh
sama
masukannya
rasio lscllt. lsc adalah arus hubung singkat yang
(mengalami distorsi). Fenomena ini disebut
ada pada PCC (Point of Common Coupling),
sebagai harmonisa. Timbulnya harmonisa
sedangkan IL adalah arus beban fundamental
pada sistem tenaga listrik salah satunya
nominal. Sedangkan untuk standard harmonisa
disebabkan
tegangan ditentukan oleh tegangan sistem yang
dengan
gelombang
oleh
adanya
alat-alat
yang
mempunym impedansi tidak linier. Contoh
dipakai. [5]
peralatan dengan impedansi tidak linier yang sekarang pemakaiannya sangat berkembang adalah lampu hemat energi. '-
Harmonisa adaJah sebuah fenomena pada sistem tenaga listrik yang menimbulkan permasa\ahan
kualitas
dimana
bentuk
Jurna/1/miah Bidang Sains - Teknologi .\furni Disiplin dan Antar Disiplin. Vol I, Na. 9, Maret 2011
63
Tabel 1. Standard Harmonisa Arus HAAMOHIC ORDER lsc:'\.OAO <211 20-50 !50-100 10G-1000 > 1000
WheN 1sc And
't.
TDO
TDD ..
<11
tt-11
1742
23-24
>a
Tolal HMnonlc: Diltoflion
4.0 7.0 10.0
2.0 3.5 4.5 5.$ 7.0
1.5 2.5
o.e
0.3 0.5 0.7 1.0 1.4
5.0 ti.CI 12.0 15.0 20.0
12.0 15.0
t.O
4.0 5.0
2J)
11.0
2.5
1.$
4~-------------------.
•
Muimum ohott cin:uit CUIIW1l .t poirt ol common couplllv. • MaJinlum dommdloood -·<~ ~) al pdnt o f - COUIIIIng. • TIMI cllmelnd cblOIIion (RSS) in ~of l'llllllim.lm demlnd
·t ,. r
4
0
" 1~ • Tot.tl lurrmorric disiDr!iOil
E --"-
11•2 fL tkmntl
Gambar 2. Bentuk-:.G . elombang Arus Dasar yang Dibasilkan Sumber
Tabel 2. Standard Harmonisa Tegangan SYStEM VOLTAGe
~~u~~n- Oistol'tiOft ~n'll.)
Btlow88kY
lt•138kY
>t31kV
3.0
t.5
1.0
lnclviclull Harmonic To111 Hannonic
[ 3
E -·sin(2n·50·t·3)
0
< 3
5.0
1.5
2.5
{For condillont falling 11101'1 lhln ont hour. Sholtlr periods inauae limir by
50%)
-
Distorsi
- -- -
dari
··- -
bentuk
gel om bang
harmonisa-harmonisa yaitu kedua, ketiga dan seterusnya dijumlahkan dengan gelombang dasar,
I
Waktu (detikl
Gam bar 3. Bentuk Gelombang Harmonisa Orde ke-3
maka bentuk gelombang tegangan atau arus Suatu sinyal arus yang murni sinusoida,
dikatakan akan terdistorsi. Untuk memperjelas pemahaman gambar
di
tentang bawah
harmonis::J., 1m.
Pada
perhatikan gambar
2.
menunjukkan sebuah gelombang dasar yang sempuma dengan nominal 3 Ampere pada frekuensi 50 Hz atau 20 milisecond per siklus. Sedangkan pada gambar 3. menunjukkan sebuah gelombang harmonisa arus orde ke-3. Jadi pada gam bar tersebut besar arusny(l _adalah 1/3 dari arus gelombang dasar yaitu 1 ampere dengan frekuensi 150 Hz, atau 3 kali dari frekuensi gelombang dasar.
dihasilkan oleh suatu sumber yang sedang mensuplai beban seperti ter1ihat pada gambar 1. Gambar 2 menunjukkan suatu si_nyal arus yang
juga
sinusoida
namun
memiliki
amplitudo 113 kali dan frekuensi tiga kali sinyal pertama. Hal ini bisa saja tetjadi, misalkan bila suatu sumber mensuplai beban non linier seperti LHE. Jadi, seandainya sinyal · yang pertama dinyatakan dalam : i1
= I sin (wt)
Maka sinyal kedua adalah :
Juma/llmiah Bidang Sains- Teknologi Murni Disiplin danil.ntar Disiplin, Vol!, No. 9, Maret 2011
64
i2
=
G)
•
I sin (wt)
LHE 15 watt merek X yang harganya Rp . 5.000,- sebagai LHE tanpa SNI
Apabila sinyal i1
dan i 2
di atas
•
disuperposisikan, maka hasilnya adalah suatu
30.000,- sebagai LHE ber SNI
sinyal yang dinyatakan sebagai :
•
h = I [sin (rot)+ (1/3) sin (rot)] yang bentuk sinyalnya adalah seperti gambar 3 di bawah ini :
LHE 15 watt merek Y yang harganya Rp.
Lampu pijar 15 watt merek Y sebagai
pembanding Rangkaian penelitian dirangkai seperti pada gambar 4 berikut :
,.
~ l-s int :!:-: 50· t }-2.3 . .,in( :!n· 50·t·Jl <.
-
4
0
0.0 I
0.02
0.03
' \\ ai.:tu (dctllq
Gambar 3. Bentuk Gelombang Terdistorsi Harmonisa Orde ke-3
Arus
yang
Besar total gangguan dari harmonisa pada suatu sistem tenaga listrik dinyatakan Gam bar 4. Rangkaian Pengujian LHE
dengan Total Harmonic Distortion (THD), yang didefinisikan sebagai berikut: THD
Setelah rangkaian
= lOOx ~
dengan mengukur keluaran tegangan sebelwn LHE dihidupkan. Pengujian kedua dilakukan
£11 : a.rus harmonisa pada orde ke-n
dengan menggunakan LHE 15 watt merek X.
arus fundamental (Irms)
Denga.n rumus yang sama, gangguan harmonisa total untuk tegangan juga dapat dihitung yaitu
Lalu
Peralatan Iampu yang akan diuji :
tegangan
diukur
menggunakan osiloskop. Selanjutnya pengujian
di
multimeter dan KWH meter.
gelombang
watt merek Y sedangkan LHE 15 watt merek X
Metode Penelitian
Peralatan ukur yang digunakan
keluaran
ketiga dilakukan dengan menggunakan LHE 15
mengganti komponen I dengan V.
111.
disusun
seperti gambar 4, pengujian pertama dilakukan
11
Dimana:
[1 :
pengujian
off-kan.
Berikutnya
pengujian
keempat
dilakukan dengan menggunakan kedua lampu Osiloskop,
LHE 15 watt merek X dan Y. Terakhir pengujian kelima hanya dilakukan dengan menggunakan lampu pijar 15 watt merek Y.
Jurnal Ilmiah Bidang Sains _ Teknologi Mumi Disiplin dan Amar Disip/in, Vf!l I, No. 9, Maret 2011
65
IV.
Hasil dan Pembahasan Dengan
pengujian
menggunakan
pertama
osiloskop,
menghasilkan
output
gelombang tegangan keluaran berupa gelombang murni sinusoida yang belum terjadi distorsi (cacat) (gambar 5). Pada pengujian kedua, ketiga dan keempat setelah dibebani LHE menghasilkan gelombang
tegangan
keluaran
yang
sudah
terdistorsi dari gelombang fundamentalnya. Dari ketiga bentuk kombinasi pengujian menggunakan LHE,
terlibat distorsi
gelombang tegangan
keluaran cukup tinggi terjadi pada lampu LHE 15 watt merek X yang berkategori tidak ber SNI. Sebagai pembanding, pengujian juga dilakukan terhadap beban lampu pijar 15 watt merek Y yang
mengbasilkan
gelombang
tegangan
keluaran yang tidak terdistorsi.
Gam bar. 7. Output LHE ber SNI
Gambar 5. Output Gelombang Sumber
· Gambar 8. Output LBE SNI dan tanpa SNI
Jurnal Ilmiah Bidang Sains - Teknologi Murni Disiplin dan Amar Disiplin, Vol I. No. 9, Maret 2011
66
230V AC r·
.irt
EUROLITE 23W
Gb. 9. Output pijat· LHE ber SNI Gambar 10. Contoh Rangkaian LHE tanpa SNI
Dari gambar hasil pengujian dan data sistem dapat diketahui bahwa efek harmonisa
PHILIPS ECOTONE 11W
yang tertinggi terjadi pada pengujian kedua. Hannonisa
yang
terjadi
saat
pengujian
230V AC
menggunakan LHE 15 watt merek X tanpa SNI adalah hannonisa kelima. Sedangkan harmonisa
-0.2)~-
yang terjadi pada LHE 15 watt merek Y ber SNI
>~
adalah harmonisa ketiga Pengurangan harmonisa
0
yang terjadi pada LHE ber SNI dibandingkan LHE tanpa SNI bila dikaji dari gambar rangkaian bisa disebabkan karena pada LHE ber SNI terdapat rangkaian boost converter I filter (L2 dan C7 pada gambar 7) yang bisa memperbaiki efek
Gambar 11. Contoh Rangkaian LHE bet· SNI
harmonisa. V.
Kesimpulan dan Saran Kesiwpu,lan
1.
Terdapat dua
kategori
LHE
yang
digunakan masyarakat, LHE ber SNI dan LHE tanpa SNI. LHE tanpa SNI menghasilkan harmonisa yang lebih tinggi dari LHE ber SNL
Jurnall/miah Bidang Sains - Teknologi Murni Disiplin dan Amar Disiplin, Vall. No. 9, lvfaret 20 I I
67
2.
Tingkat Harmonisa yang lebih buruk
Menghadapi
akan
Universitas Trisakti, Jakarta.
mempengaruhi
umur
LHE
dibandingkan tingkat harmonisa yang ....
.).
J.Burke,
Energi
Power
Listrik,
Distribution
lebih baik.
Engineering
Penambahan rangkaian filter/ boost
Applications, New York : Marcel Dekker
converter berupa komponen L dan C
Inc., 1994.
akan mengurangi efek hannonisa yang terjadi pada LHE. LHE
4.
[5]. James
Krisis
And
[6]. Liem Ek Bien & Sudamo, Pengt4ian
..
Harmonisa Dan Upaya Pengurangan
banyak
digunakan
masyarakat
Fundamentals
oteh
karen a
Gangguan Harmonisa
Pada Lampu
apabila
Hemat Energi, JETri, ••.Volume 4, Nomor
dibandingkan dengan Jampu jenis pijar,
1, Agustus 2004, Halaman 53-64, ISSN
maka
1412-0372
lampu
jenis
LHE
tampak
mempunyai efisiensi yang lebih tinggi
[7}. Bambang Purwahyudi, Pembandingan
yaitu dengan besar daya yang sama,
Kendali Arus Puncak dan Histerisis pada
diperoleh kuat penerangan yang lebih
Rangkaian Koreksi Faktor Daya ACIDC
besar, selain itu pada lampu jenis pijar,
Boost Converter, hal 107-114
banyak energi
Jistrik yang diubah
menjadi energi panas saja.
[8]. Julius Sentosa Setiadji dkk, Pengaruh Harmonisa Pada Gardu Trafo Tiang Daya 100 K VA Di PLN APJ Surabaya
Saran
Perlu
dilakukan
studi
pembanding
Selatan, paper.
untuk menghitung tingkat harmonisa yang dihasilkan dari LHE tanpa SNl dan LHE ber SNI menggunakan standar hannonisa arus.
DAFTARPUSTAKA
[1]. http://www.aperlindo.com [2]. http://industri.kontan.co.id [3 ]. http://www .elektroindonesra.corn/elektro /ener25.html [4]. Djiteng Marsudi, Jr., 2002, Pengaruh
Harmonisa Listrik.
Dalam
Prosiding
Pasokan Seminar
Tenaga Kiat
Jurnal Ilmiah Bidang Sa ins- Teknologi Murni Disiplin dan Antar Disiplin. Vol I. No. 9, Maret 20I I
68
FORMAT PENULISAN JvfAKALAf! JURNAL TEKNOSIA [Times New Roman, font 12 I huruf besar seluruhnya /Bold/Italic/Center] Penulis[l], Penulis[2] [Times New Roman, font 10/Bold/Center] [I] Jurusan Teknik Mesin. Fakultas Teknik, Universitas Bengkulu [2] Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Bengkulu Staf Pengajar Program Studi Teknik Mesin Universitas Bengkulu
fTimes New Roman, font 10/ Center] Jl. Raya Kandang Limun, Bengkulu. Telp. (0736) 21170 !Times New Roman, font 10/Center] Email: tcknosiar[yyahoo.com [Times New Roman, font 9/CenterJ !'
ABSTRACT
[Times New Roman, font 11/Center/Italic/bold] Abstrak ditulis dalam bahasa Inggris, abstrak harus dapat mencerminkan secm·a singkat tujuan utama penelitian, basil dan kesimpulan penelitian. Penjang dari abstrak tidak lebih dari 200 kata dengan jenis huruf Timt>s New Roman, font I 0 serta jarak I spasi. Key words: ditulis dengan hun!l Times New Roman, font I 0/ Italic
1.
PENDAHULUAN [[Times New Roman~ font 11/Bold]
mm, tab 2,7 111111. lsi 111akalah yang ditulis
Makalah dapat ditulis dalam bahasa
New Roman, font 11, dan menggunakan
lndone~ia
atau bahasa lnggris.
dengan menggunakan jenis huruf
Times
2 ko1om.
Urutan Penulisan be1turut-turut: Pendahuluan. Teori. metodelogi, pembahasan,
2.
Persamaan Matematika Persamaan diketik dengan jelas dan
penutup. dan daftar pustaka. Makalah ditulis dengan menggunakan Ms Word, maksimum terdiri dari I 0 Halaman dengan ukuran kcrtas A4 (21 0 x 297 mm) dan jarak spasi I,5 spasi. Jarak Spasi antara Judul dengan Nama penulis
spasi, jarak nama
diberi
nomor serta menggunakan tanda
kurung yang diletakkan pada sisi bagian kanan setiap persaman matematika tersebut, Contoh: t: =
N¢BA {J} --=------
penulis dengan abstrak 2 spasi, jarak antara judul abstract dengan isi abstrak I spasi, jarak
dimana:
antara isi abstrak dengan key word I,5 spasi. Makalah harap dicetak dengan kualitas hasil cetakan yang jelas, dengan margin : Top 25 mm, bottom 25 mm, left 40 mm dan right 30
Jumlah kutub {J}
kecepatan putaran mesin (rad/s)
(6)