JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print)
1
Analisa Teknis Dan Ekonomis Pembangunan Fasilitas Terpadu untuk Meningkatkan Produktivitas Kapal Di Galangan Tepian Mahakam Samarinda Tatum Monika Mustikasari, Sri Rejeki Wahyu Pribadi, Triwilaswandio Wuruk Pribadi
Jurusan Teknik Perkapalan, Fakultas Teknologi Kelautan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia e-mail:
[email protected]
Abstrak - Proses pembangunan kapal di daerah Tepian Mahakam masih menggunakan fasilitas produksi yang konvensianal seperti pemotongan pelat dan profil manual. Hal ini menyebabkan waktu pembangunan kapal menjadi lama, penggunaan tenaga kerja yang besar dan kualitas hasil produksi yang kurang baik. Tujuan tugas akhir ini adalah menganalisa secara teknis dan ekonomis pembangunan fasilitas terpadu untuk meningkatan produktivitas galangan kapal di Tepian Mahakam Samarinda. Pertama, dilakukan analisa produktivitas galangan kapal di Tepian Mahakam Samarinda. Kedua, direncanakan fasilitas terpadu yang diperlukan. Ketiga, dilakukan analisa peningkatan produktivitas galangan kapal setelah perencanaan fasilitas terpadu. Berdasarkan analisa produktivitas didapatkan besar produktivitas galangan kapal di Tepian Mahakam Samarinda saat ini adalah 7.02 Kg/Jo dengan lama pembangunan kapal 232 hari. Peningkatan produktivitas dapat dilakukan dengan pembangunan fasilitas terpadu yang meliputi pekerjaan persiapan material dan fabrikasi material dengan menggunakan mesin otomatis seperti mesin NC Plasma Cutting, Hydraulic bending machine 500 Ton. Hasil perencanaan fasilitas terpadu menunjukkan bahwa produktivitas galangan kapal akan mengalami peningkatan produktivitas menjadi 10.78 Kg/Jo dan pengurangan lama proses pembangunan kapal menjadi 151 hari. Total biaya investasi yang dibutuhkan diperkirakan sebesar Rp 55 Milyard dengan BEP (Break Event Point) terjadi pada tahun ke-10. Kata kunci: Fasilitas, Produktivitas,Galangan Kapal, Samarinda I. PENDAHULUAN eiring dengan pesatnya pertumbahan ekonomi pasar global, kegiatan ekspor impor ikut tumbuh dengan pesat. Kebutuhan distribusi barang dari negara ke negara maupun dari kota ke kota semakin banyak dan membutuhkan alat transportasi yang memadai. Jasa angkutan laut menjadi salah satu pilihan yang sering dipilih karena kuantitas angkut yang besar. Karena banyaknya kebutuhan distribusi barang maka permintaan kapal untuk pemenuhan kebutuhan juga semakin banyak. Ini membuat potensi pasar dalam negeri di Indonesia mengalami banyak peningkatan. Tercatat pada Klas BKI pertumbuhan permintaan jumlah kapal dari Tahun ke tahun rata – rata naik sebanyak 5,6 % per tahun untuk kapal baru. Sedangkan untuk reparasi kapal, jumlah populasi kapal di Indonesia untuk seluruh tingkatan umur dan jenis kapal mencapai 11.000 kapal. Jumlah kapal yang banyak ini disertai dengan
S
terus naiknya permintaan kapal menjadi pasar yang luar biasa bagi industri perkapalan Indonesia. Akan tetapi, disamping itu jumlah galangan kapal yang ada di Indonesia untuk galangan kapal baru adalah 165.000 GT pertahun sedangkan untuk kebutuhan permintaan bangunan baru di Indonesia mencapai 500.000 GT pertahun. Untuk kemampuan galangan Indonesia dalam reparasi kapal hanya mampu 353.000 GT per tahun sedangkan kebutuhan permintaan reparasi dalam satu tahun mencapai kisaran 10.533.564 GT. Hal ini dapat disimpulkan bahwa kemampuan galangan di Indonesia masih belum cukup untuk memenuhi permintaan kapal baik bangunan baru maupun reparasi di Indonesia. Dalam pemenuhan kebutuhan kapal bangunan baru maupun reparasi, galangan di Samarinda memiliki andil besar dalam pemenuhan kebutuhan tersebut. Banyak galangan kapal di tepian Sungai Mahakam yang memberikan jasa reparasi dan pembangunan bangunan baru. Akan tetapi galangan – galangan tersebut sejauh ini masih terkendala dengan sistem pembangunan yang tradisional, peralatan yang kurang memadai, dan sumberdaya manusia yang masing kurang. Dalam melaksanakan aktifitas produksi galangan kapal masih menggunakan cara tradisional seperti memotong pelat dengan sistem manual, bending pelat dengan menggunakan bantuan palu, dan bengkel mesin yang masih dilakukan di luar galangan. Kendala ini menjadi dampak yang besar terhadap berkembangnya galangan kapal di Samarinda. Kurangnya fasilitas produksi yang dimiliki menjadikan tingkat produktifitas di daerah Samarinda masih kurang dibanding daerah lain. Disamping itu besarnya potensi galangan yang dimiliki oleh Samarinda layak untuk diperhatikan dan diberikan kepedulian khusus. Apabila galangan – galangan tersebut tersedia fasilitas produksi yang memadai dan menunjang untuk pembangunan kapal, maka bisa jadi galangan di Samarinda akan tumbuh pesat dan menghasilkan kualitas produksi yang jauh lebih baik II. METODOLOGI PENELITIAN A. Pendahuluan Proses pengerjaan tugas akhir ini dilakukan secara sistematis berdasarkan urutan kerja yang dilakukan oleh penulis. Proses dan langkah – langkah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Studi Literatur Pada tahap ini dilakukan pengumpulan dasar – dasar teori meliputi produksi secara umum, proses produksi.di galangan kapal, produktivitas dan metode
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print)
2.
3.
4.
5.
6.
pengukuran produktivitas serta metode perhitungan investasi pembangunan. Pengambilan Data galangan yang terdapat di Samarinda Pada pengerjaan tugas akhir ini, obyek penelitian adalah galangan yang terdapat di Tepian Sungai Mahakam Samarinda. Maka untuk pengerjaannya diperlukan Data galangan kapal yang terdapat di daerah Tepian Sungai Mahakam Samarinda. Pengumpulan Data Sumber data yang diambil dalam melakukan penilitian adalah meliputi dua sumber data yaitu : Data Primer Data Primer didapatkan dengan melakukan Survey langsung ke galangan kapal di Tepian Mahakam Samarinda. Data ynag dibutuhkan yaitu data mengenai koefisien – koefisien yang akan digunakan untuk mengukur produktivitas dan merencanakan fasilitas terpadu. Data yang dibutuhkan meliputi jam orang, biaya produksi, serta waktu produksi. Yang nantinya juga akan digunakan untuk perencanaan pembangunan fasilitas terpadu Data Sekunder Data sekunder didapatkan dari studi literatur maupun penerapan teori – teori yang diperoleh dari berbagai macam literatur yang digunakan untuk mendukung data primer dan tetap berkaitan dengan permasalahan yang dikemukakan. Perhitungan Produktivitas dan Kapasitas Terpasang Galangan Perhitungan produktivitas galangan dilakukan dengan menggunakan metode perhitungan produktivitas parsial dan total productivity. Pengkuran ini dilakukan untuk mendapatkan nilai produktivitas galangan di Samarinda. Selain itu juga dilakukan perhitungan kapasitas produksi galangan untuk mengetahui besar peningkatan kapasitas produksi yang ditimbulkan dengan adanya pembangunan fasilitas terpadu. Perencanaan Fasilitas Terpadu Perencanaan pembangunan fasilitas terpadu sesuai dengan data yang telah didapatkan dari hasil survey galangan dengan beban produksi sesuai dengan jumlah produksi galangan – galangan kapal di Tepian Mahakam Samarinda. Perencanaan fasilitas terpadu ini meliputi Analisa teknis fasilitas terpadu yaitu jumlah mesin yang dibutuhkan, kapasitas mesin yang akan digunakan, perencanaan layout fasilitas terpadu. Serta analisa ekonomis yaitu melakukan perhitungan biaya dan besarnya nilai investasi dengan beberapa asumsi dasar untuk mendapatkan besarnya profit yang digunakan untuk menghitung berapa lama periode untuk mencapai break even point. Sehingga diketahui apakah pembangunan fasilitas terpadu layak dibangun di Samarinda . Analisa Produktivitas dan Peningkatan Produktivitas Galangan Kapal Tahapan terakhir dalam proses penelitian ini adalah melakukan analisa perbandingan produktivitas dan kapasitas produksi galangan kapal sebelum dan setelah adanya fasilitas terpadu. Jadi nilai produktivitas yang didapatkan setelah perhitungan di fasilitas terpadu kemudian dimasukkan kedalam produksi galangan
2
kapal. Sehingga nantinya didapatkan nilai kenaikan produktivitas galangan kapal di Samarinda. 7. Kesimpulan Meliputi seluruh rangkuman hasil akhir dari seluruh penelitian yang dilakukan. III. ANALISA DATA A. Analisa Teknis Dalam perencanaan pembangunan pabrik "fasilitas terpadu - Samarinda" pasar yang menjadi sasaran adalah galangan - galangan kapal yang berada di daerah kota Samarinda atau sepanjang aliran Sungai Mahakam. Jumlah kapal, yang didapatkan pada tahun 2007 – 2013 untuk kapal tugboat adalah kisaran antara 68GT sampai dengan 404 GT. Dari data tersebut, selanjutnya dilakukan peramalan permintaan pasar untuk 10 tahun kedepan. Metode yang dilakukan untuk perhitungan peramalan permintaan pasar pada perencanaan pabrik "Fasilitas Terpadu Samarinda" adalah menggunakan metode moving average dan metode Exponensial Smoothing. Dari perhitungan forecasting yang telah dilakukan, maka didapatkan hasil peramalan sebagai berikut : Tabel 1 Hasil Perhitungan Forecasting Jumlah Produksi Kapal Di Samarinda Periode Tahun 2014 – 2024
Produk yang akan dibuat di pabrik ”Fasilitas Terpadu Samarinda” adalah komponen meliputi pelat dan profil bagian dari Hull Construction kapal. Analisa produk yang akan dilakukan adalah dengan cara memecah produk akhir menjadi komponen pembentuk tersebut secara detail. Maka diperlukan adanya suatu daftar komponen (part list), yaitu suatu daftar yang lengkap mengenai komponen produk yang akan dihasilkan.
Gambar 1 Komponen Konstruksi Kapal Tug Boat
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) Tabel 2 Daftar Komponen Hull Construction Kapal Tug Boat Dan Tongkang
3
Maka untuk memenuhi kebutuhan produksi tersebut diperlukan fasilitas produksi dan tenaga kerja untuk melaksanakan aktifitas produksi. Fasilitas yang direncanakan pada fasilitas Terpadu adalah sebagai berikut: Tabel 3 Fasilitas Produksi Dan Tenaga Kerja Langsung
Dalam proses pengolahan bahan baku menjadi output berupa produk jadi yang dikehendaki maka akan memerlukan berbagai tahapan proses manufacturing.Proses produksi komponen hull construction yang dilaksanakan pada pabrik ”Fasilitas Terpadu Samarinda” dapat digambarkan dengan flowchart sebagai berikut :
B. Analisa Ekonomis Dalam perencanaan pembangunan fasilitas terpadu Samarinda terdapat beberapa nilai investasi yaitu investasi untuk pembangunan pabrik, dan investasi untuk pengadaan sarana produksi. Selain itu juga terdapat estimasi mesin yang dibutuhkan untuk memenuhi beban produksi sesuai dengan jenis dan jumlah yang telah di rencanakan. Sehingga untuk keseluruhan Total investasi yang dibutuhkan untuk pembangunan sebuah pabrik fasilitas terpadu lengkap dengan seluruh sarana produksi, estimasi investasi total yang dibutuhkan adalah : Tabel 4 Investasi Bangunan Fasilitas Terpadu
Gambar 2 Flowchart Untuk Proses Manufacturing Komponen Hull Construction Kapal Tugboat dan Tongkang Penentuan kapasitas produksi diambil dari jumlah permintaan pasar yang telah diramalkan. Permintaan pasar yang diambil adalah pasar pada tahun 2016 dengan pertimbangan 2 tahun ( 2014 - 2016 ) merupakan proses pembangunan dan persiapan pabrik, sehingga pada tahun 2016 pabrik mulai melaksanakan proses produksi. Dalam hal ini pabrik "fasilitas terpadu Samarinda" direncanakan untuk siap menerima permintaan pasar sebesar 40% dari jumlah pasar yang ada pada tahun 2016. Sehingga didapatkan total kapal yang dikerjakan digalangan kapal pertahun adalah 44 kapal Tugboat dengan beban kerja 6719,24 Ton/Tahun atau sama dengan 22,624 Ton/Hari.
No Ketrangan 1 Biaya Langsung (Pembangunan Pabrik) 2 Biaya Perencanaan dan Pengawasan (10%) 3 Biaya Overhead (10%) 4 Biaya Contigency (5%) 5 Total Investasi Pembangunan 6 Biaya Langsung (Fasilitas Pabrik) 7 Biaya Perencanaan dan Pengawasan (10%) 8 Biaya Overhead (10%) 9 Biaya Contigency (5%) 10 Biaya Fasilitas Kantor 11 Total Investasi Fasilitas Total Biaya Investasi
Jumlah Rp 24,180,000,000.00
Total
Rp 2,418,000,000.00 Rp 2,418,000,000.00 Rp 1,209,000,000.00 Rp
30,225,000,000.00
Rp Rp
24,306,450,162.00 54,531,450,162.00
Rp 17,510,760,130.00 Rp 1,751,076,013.00 Rp 1,751,076,013.00 Rp 875,538,000.00 Rp 2,418,000,000.00
Dalam penentuan perhitungan biaya pendapatan untuk pabrik fasilitas terpadu didapatkan berdasarkan harga pekerjaan fabrikasi yang dilakukan di galangan kapal Samarinda. Dan disesuaikan dengan persentase pasar yang diambil oleh fasilitas terpadu. Pendapatan yang didapatkan oleh fasilitas terpadu meliputi seluruh jasa yang ditawarkan. Sehingga keseluruhan pendapatan yang diterima oleh fasilitas terpadu sesuai dengan jumlah target pasar adalah sebagi berikut :
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) Tabel 5 Jumlah Total Pendapatan Pabrik No 1 2 2
Jenis Biaya Jasa Desain Jasa pengadaan Material Jsa Produksi Total Pendapatan
Total Rp 450,000,000.00 Rp 48,042,566,000.00 Rp 22,000,000,000.00 Rp 70,492,566,000.00
Perhitungan biaya operasional perusahaan ini digunakan untuk mengetahui besar keuntungan yang didapatkan pabrik fasilitas Terpadu pertahun. Biaya operasional galangan kapal akan dibagi menjadi 2 kelompok yaitu biaya variable dan biaya tetap. Tabel 6 Jumlah Total Pengeluaran Pabrik
Jika NPV < 0 berarti investasi menguntungkan Selanjutnya juga dilakukan perhitungan analisa ekonomis dengan menggunakan metode Pay Back Period untuk dapat mengetahui kapan waktu kembali modal untuk perencanaan fasilitas terpadu. Perhitungan menggunakan Pay Back Period adalah sebagai berikut : Tabel 7 Perhitungan NPV Tahun keTahun
Biaya Investasi
Rp 103,752,804,000.00 Rp 81,762,480,218.00 Rp 21,199,032,378.00 Rp 2,199,032,378.00 Rp 19,791,291,403.00
Dalam melakukan analisa investasi terdapat beberapa metode yang dapat digunakan. Salah satu metode tersebut adalah dengan menggunakan NPV (Net Present Value). NPV adalah suatu metode yang mengevaluasi kelayakan investasi suatu proyek. Metode ini menunjukkan periode titik impas dari investasi yang ditanamkan. Metode ini memerlukan data – data sebagai berikut : Investasi awal Suka bunga bank Pengeluaran untuk operasi dalam satu tahun Penerimaan dari hasil operasi dalam satu tahun Untuk perhitungan NPV dipakai cara tabulasi karena merupakan perhitungan berulang atau iterasi. Perhitungan NPV untuk tahun ke-n adalah sebagai berikut :
NPV ( Pw) j (Rj Yj ) Dimana: Pw = Present Worth = 1/(1+i) I = Suku bunga bank R = Pemasukan dalam satu tahun J = Tahun ke 1,2,3,…….n Analisa perhitungannya adalah sebagai berikut : Jika NPV > 0 berarti investasi menguntungkan
5
10
15
2021
2026
2031
Satuan
0
Rp103,752.80
Rp103,752.80
Rp103,752.80
Juta Rp
Rp 54,531.45
-
-
-
Juta Rp
Biaya operasi
-
Rp 81,042.48
Rp 81,042.48
Rp 81,042.48
Juta Rp
Depresiasi
-
Rp 1,635.94
Rp 1,635.94
Rp 1,635.94
Juta Rp
-
Rp 21,074.38
Rp 21,074.38
Rp 21,074.38
Juta Rp
Rp 29,816.47
Rp 6,663.28
Juta Rp
Rp 6,663.28
Rp 6,663.28
Juta Rp
Rp 23,153.19
Rp (0.00)
Rp 14,411.10
Rp 14,411.10
Rp 21,074.38
Juta Rp
Rp 3,602.77
Rp 3,602.77
Rp 5,268.60
Juta Rp
Rp 10,808.32
Rp 10,808.32
Rp 15,805.79
Juta Rp
Pendapatan sebelum pajak dan bunga Jumlah Pinjaman Pembayaran pinjaman
Rp 35,445.44
Sisa Pinjaman
Rp 35,445.44
Keuntungan sebelum pajak
-
Pajak (25%)
-
Keuntungan setelah pajak
-
Kas bersih pada PV Comulative cash
Estimasi Pendapatan Biaya Operasional pendapatan kotor pajak 10% Pendapatan bersih
0 2016
Total pendapatan
PV factor
Sehingga pendapatan bersih yang diperoleh galangan pertahun adalah sebagai berikut :
4
-
1
0.53 -
Rp(54,531.45)
0.28
Juta Rp
0.15
Rp 5,738.24
Rp 3,046.49
Rp 2,365.26
Juta Rp
Rp(16,975.31)
Rp 2,963.62
Rp 18,443.94
Juta Rp
C. Analisa Peningkatan Peningkatan Produktivitas Pada perencanaan pabrik ”fasilitas terpadu” yang telah dilakukan kapasitas produksi pertahun adalah kapal tugboat dengan jumlah 44 kapal dengan berat terpasang 152.71 Ton. Dengan produktivitas mesin yang telah direncanakan selanjutnya akan dilakukan perhitungan waktu yang diperlukan dalam pelaksanaan pembangunan 1 kapal tug boat : Tabel 8 Produktivitas Mesin Di Galangan Kapal
Sedangkan Produktivitas Fasilitas Produksi pada Pabrik Fasilitas Terpadu adalah : Tabel 9 Produktivitas Mesin Di Fasilitas Terpadu
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) Maka dari data mesin atau fasilitas terpadu pada galangan kapal yang didapatkan sebelumnya, dengan fasilitas produksi pada fasilitas terpadu peningkatan kapasitas produksi yang dialami galangan setelah menggunakan fasilitas terpadu adalah sebagai berikut : Tabel 10 Jumlah Total Pengeluaran Pabrik
5
4. Peningkatan produktivitas galangan kapal sebelum dibangun fasilitas terpadu dan setelah fasilitas terpadu adalah sebagai berikut : Peningkatan lama pembangunan kapal dari 232 hari menjadi 151 hari Peningkatan jumlah kapasitas terpasang pertahun dengan tenaga kerja yang sama menghasilkan peningkatan kapasitas produksi sampai dengan 2 kali lipat Peningkatan produktivitas pembangunan kapal meningkat dari 7.02 Kg/Jo menjadi 10.78 Kg/Jo
UCAPAN TERIMA KASIH
Sehingga peningkatan produktivitas pembangunan produktivitas kapal adalah sebagai berikut : Tabel 11 Jumlah Total Pengeluaran Pabrik
Penulis bersyukur kepada Allah SWT berkat rahmat dan hidayat-Nya penelitian ini dapat terselesaikan. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah memberikan waktu dan pemikirannya dalam membantu menyelesaikan penelitian ini, yaitu bapak Ir. Triwilaswandio W.P dan Ibu Sri Rejeki Wahyu Pribadi. Tidak lupa ucapan terimakasih pada kedua orang tua yang memberikan dukungan dalam pengerjaan penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA
KESIMPULAN Dari hasil Berdasarkan pembahasan bab – bab sebelumnya maka dapat ditarik suatu kesimpulan sebagi berikut : 1. Didapatkan rata – rata produktivitas galangan kapal pertahun adalah sebesar 5.3 Kg/Jo 2. Fasilitas terpadu meliputi pekerjaan persiapan material dan pekerjan fabrikasi yaitu marking, cutting dan bending 3. Pengembangan Perencanaan Fasilitas terpadu menghasilkan beberapa hal sebagai berikut: Kapasitas produksi pabrik adalah 44 kapal tugboat Jumlah tenaga kerja yang direncanakan adalah 81 orang Nilai Investasi pembangunan adalah Rp 54,531,450,162.00 Pendapatan bersih pertahun adalah Rp 17,069,999,203.00, dengan Break Even Point (BEP) atau titik impas pada tahun ke -10 setelah pembangunan yaitu pada tahun 2026, sehingga usaha ini layak untuk didirikan
[1] Nazaruddin. (2008). Manajemen Teknologi. Yogyakarta: Graha Ilmu. [2] Soeharto, I. (2001). Manajemen Proyek (Dari Konseptual sampai Operasional) Jilid 2. Jakarta: Erlangga. [3] Soejitno. (1985). Diktat Manajemen Teknologi dan Produksi 1. Surabaya. [4] Upriyadi. (2012, Maret 28). http://ilmuperpustakaan.blogspot.com/2012/03/pengertianklasifikasi.html. [5] Sritomo Wignojosoebroto (2000).Tata Letak Pabrik Dan Pemindahan Bahan. Surabaya, Institut Teknologi Sepuluh Nopember [6] Roger G. Schroeder (1989). Manajemen Operasi jilid 2. Jakarta: Erlangga [7] International Labour Office (1983). Penelitian Kerja dan Pengukuran Kerja. Jakarta : Erlangga [8] Hardi Siagaian (2008), Analisa Pemanfaatan Areal Tanah Untuk Pengembangan Galangan Reparasi Kapal di PT. Dewa Ruci Agung Surabaya. Surabaya: Inatitut Teknologi Sepuluh Nopember