JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-10
1
ANALISA PERBANDINGAN METODE ERECTION GIRDER MENGGUNAKAN LAUNCHER GIRDER DAN TEMPORARY BRIDGE DARI SEGI BIAYA DAN WAKTU PADA JEMBATAN KALI SURABAYA MOJOKERTO Dwi Dian Pratama,Tri Joko Wahyu Adi, ST., MT.PhD Jurusan S1 Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 E-mail:
[email protected] ;
[email protected] Seiring dengan pertumbuhan penduduk yang semakin pesat, maka harus diimbangi dengan sarana transportasi yang memadai agar perpindahan dari daerah asal ke daerah tujuan menjadi lebih cepat. Makalah ini membahas tentang salah satu ruas jalan tol Surabaya – Mojokerto seksi IV-3 yang berada pada daerah Mlirip dan Mlirip Rowo yang terletak pada Sta. 601+150 hingga Sta 601+350 ini melintasi sungai Kali Surabaya. Oleh karena itu perlu dibangun Jembatan Kali Surabaya agar transportasi angkutan bisa berjalan lancar. Rencana pembangunan Jembatan Kali Surabaya yang terletak di daerah Mlirip (Kabupaten Mojokerto) dan Mlirip Rowo (Kabupaten Sidoarjo) ini direncanakan dengan bentang sepanjang ± 137 m. Jembatan Kali Surabaya ini terdiri dari 3 bentang yang terdiri dari 2 Abutment dan 2 Pier. Jarak antara A1 dan P1 42,92 m, jarak antara P1 dan P2 51,22 m, dan jarak antara P2 dan A2 42,94 m dengan struktur utama beton bertulang dan balok PCI Girder. Dengan jumlah girder pada satu span sejumlah 12 buah girder. Dalam perencanaan pembangunan jembatan terdapat rencana metode pelaksanaan kontruksi (Erection) untuk Girder yang digunakan, Metode pelaksanaan kontruksi (Erection) tersebut yaitu dengan Metode Temporary Bridge dan Metode Launcher. Pada awal rencana proyek, yang digunakan adalah metode Launcher Girder sedangkan untuk metode pembanding agar lebih tepat dan efektif menggunakan metode Temporary Bridge menggunakan jenis Jembatan Truss semi Launcher dengan rangka utama profil Baja WF yang direncanakan dengan system knockdown yang dikombinasikan dengan Crawler Crane. Dari perhitungan biaya dan waktu beberapa alternatif didapat hasil yang paling optimal untuk pekerjaan erection girder jembatan kali surabaya proyek jalan tol surabaya – mojokerto seksi 4 adalah dengan metode launcher girder dengan biaya sebesar Rp.996.000.000,00 dan waktu pelaksanaan 48 hari. Kata Kunci : Jembatan Kali Surabaya, erection, Launcher Girder, Temporary Bridge
I. PENDAHULUAN S eiring dengan pertumbuhan penduduk yang semakin pesat, maka harus diimbangi dengan sarana transportasi yang memadai agar perpindahan dari daerah asal ke daerah tujuan menjadi lebih cepat. Pembangunan jalan tol trans jawa merupakan salah satu proyek untuk memperlancar transportasi di pulau jawa. Salah satu segmen pada tol trans jawa ini adalah proyek Tol Surabaya – Mojokerto yang menghubungkan antara kota Surabaya dengan kota Mojokerto. Proyek Tol Surabaya – Mojokerto ini dibagi menjadi 4 seksi yaitu seksi I, II, III, dan IV. Tugas akhir ini membahas tentang salah satu ruas jalan tol Surabaya – Mojokerto seksi IV-3 yang berada pada daerah Mlirip dan Mlirip Rowo yang terletak pada Sta. 601+150 hingga Sta 601+350 ini melintasi sungai Kali Surabaya. Oleh karena itu perlu dibangun Jembatan Kali Surabaya agar transportasi angkutan bisa berjalan lancar. Rencana pembangunan Jembatan Kali Surabaya yang terletak di daerah Mlirip (Kabupaten Mojokerto) dan Mlirip Rowo (Kabupaten Sidoarjo) ini direncanakan dengan bentang sepanjang ± 137 m. Jembatan Kali Surabaya ini terdiri dari 3 bentang yang terdiri dari 2 Abutment dan 2 Pier. Jarak antara A1 dan P1 42,92 m, jarak antara P1 dan P2 51,22 m, dan jarak antara P2 dan A2 42,94 m dengan struktur utama beton bertulang dan balok PCI Girder.Dengan jumlah girder pada satu span sejumlah 12 buah girder. Dalam perencanaan pembangunan jembatan terdapat rencana metode pelaksanaan kontruksi(Erection) untuk Girder yang digunakan, dalam hal ini terdapat dua rencana metode pelaksanaan kontruksi(Erection) pada pembangunan Jembatan Kali Surabaya. Dua metode pelaksanaan kontruksi(Erection) tersebut yaitu dengan Metode Temporary Bridge dan Metode Launcher.pada awal rencana proyek, yang digunakan adalah metode Launcher Girder,sedangkan untuk metode pembanding agar pilihan tersebut tepat dan efektif adalah dengan metode Temporary Bridge yang menggunakan jenis Jembatan Truss semi Launcher dengan rangka utama profil Baja WF yang direncanakan dengan system knockdown yang dikombinasikan dengan Crawler Crane. Dari kedua metode tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan untuk metode erection girder mengunakan launcher dari segi keamanan lebih baik dari pada erection
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-10
menggunakan temporary bridge maka diperlukan tinjauan ulang untuk segi biaya dan waktu dari metode – metode tersebut. Metode awal yang direncanakan pada proyek ini adalah Launcher Girder, dikarenakan masih perlu peninjauan lebih dalam hal biaya dan waktu maka metode alternative lain masih perlu untuk ditinjau kembali untuk pembanding dari metode awal perencanaan. Tugas akhir ini membahas tentang review metode pelaksanaan erection PCI Girder Jembatan Kali Surabaya dengan membandingkan antara metode Temporary Bridge dengan metode Launcher Girder dari aspek biaya, dan waktu. 1. ERECTION GIRDER 2. Umum metode pelaksanaan dengan Perbandingan menggunakan lancher dan temporary bridge pada saat erection girder menjelaskan konsep teori dasar yang berhubungan dengan analisa dilapangan karena kondisi existing yang cukup sulit dan diperlukan metode pelaksanaan yang ditinjau agar produktifitas waktu dan biaya bisa didapat dengan baik. Oleh karena itu dibutuhkan alat yang lebih besar kemampuan yang lebih baik, namun beaya yang akan dikeluarkan cukup besar dan alat tersebut belum siap sedia pada waktu itu. Pada metode pelaksanaan ini launcher girder dipilih sebagai metode yang digunakan tetapi perlu analisa perbandingan dengan metode erection lainnya disini dipilih metode pembandingnya adalah temporary bridge sehingga mendapatkan metode yang paling cocok sesuai dengan lokasi, biaya dan waktu yang paling optimal. Pada bab berikut ini menjelaskan tentang macam – macam alat yang biasa digunakan untuk erection beton pracetak menurut James R.Libby dalam bukunya yang berjudul “ Modern Prestressed Concrete : Design, Principles, and Construction Methods”. 1.1.2.1Girder Launcher Launcher adalah salah satu dampak positif dari kemajuan teknologi dibidang kontruksi jembatan. Dalam metode kontruksi ini, struktur atas jembatan (span pertama) dirangkai terlebih dahulu pada salah satu sisi abutmen jembatan kemudian didorong dari abutmen ke pierhead pertama. Kemudian pada bagian span kedua dirangkai kembali hingga selesai kemudian didorong kembali hingga span pertama bertumpu pada pier head kedua dan span kedua bertumpu pada pier head yang pertama. Launcher Girder bukan metode erection yang paling murah dalam pembangunan jembatan karena Launcher Girder membutuhkan banyak analisis, keahlian dan alat khusus dalam melaksanakannya. Namun Launcher Girder menjadi metode yang mungkin atau harus digunakan jika akses pelaksanaannya sulit atau tidak boleh merusak lingkungan bila menggunakan metode konvensional. Ketika dilakukan dalam pembangunan jembatan, Launcher Girder memberikan beberapa keuntungan baik bagi owner maupun kontraktor. Beberapa keuntungan tersebut adalah sebagai berikut:
2
-
Memberikan sedikit dampak buruk bagi lingkungan Hanya memerlukan sedikit area dalam pengerjaannya Tidak menutup akses jalan masyarakat yang berada dibawah tempat pelaksanaan erection Launcher Girder dapat digunakan untuk membangun jembatan diberbagai kontur yang sulit, area yang terbatas dan atau karena keterbatasan akses. Contoh yang termasuk dalam karakteristik adalah : Lembah yang Curam Sungai yang dalam atau selat Lereng yang curam dan keadaan tanah yang buruk sehingga sulit untuk akses mobilisasi Adanya lingkungan yang dilindungi di bawah jembatan Pada kenyataanya banyak macam variasi dari konstruksi girder launcher yang digunakan, namun secara umum cara kerjanya memiliki dan bergeser pada pier selanjutnya dengan bertumpu pada kaki yang berdiri pier untuk menahan beban girder yang akan dipasang pada bentang yang dikendaki. Pada saat girder launcher berpindah menuju pier selanjutnya, maka yang akan digunakan sebagai penyeimbangnya adalah girder yang akan dipasang nantinya setelah alat tersebut berada di posisi bentang yang direncanakan. ( lihat gambar 2.3 )
Gambar 2.3 ( a ) & ( b ) macam – macam contoh alat Girder Launcher. ( Sumber : Libby.,James R.,op.cit. ) Berikut ini adalah contoh dari metode pelaksanaan launching girder untuk pemakaian alat girder launcher. ( lihat gambar 2.4 )
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-10
3
Jembatan Kali Surabaya
Gambar 2.4 Urutan kerja pada pemakaian Girder Launcher. 1. Launcher yang sudah dirakit dihubungkan dengan girder yang berfungsi sebagai pemberat. 2. Launcher dan girder dipindahkan menuju bentang yang direncanakan. 3. Launcher sudah pada posisi untuk erection. 4. Girder dihubungkan pada ujung penggantung launcher. 5. Girder sudah terangkat oleh launcher 6. Girder telah ditempatkan. ( Sumber : Libby, james R.,”Modern Prestressed Concrete “) 1.1.2.2Temporary Bridge Temporary Bridge merupakan jembatan sementara yang dibangun untuk membantu dalam pengerjaan suatu proyek, dimana mobilisasi dalam pengerjaan suatu proyek tersebut harus melintasi sungai, ataupun sebagai akses jalan. Dalam erection method menggunakan Temporary Bridge, dibutuhkan utuhkan alat bantu dalam pelaksanaannya karena temporary bridge hanya sebagai akses untuk memudahkan dalam pelaksanaan erection Jembatan Kali Surabaya. Alat – alat bantu yang di pergunakan dalam pekerjaan erection pada metode Temporary Bridge adalah sebagai berikut : - Crawler Crane - Truck Boogie
Temporary Bridge
Gambar 2.6 Layout Temporary Bridge
Gambar 2. 2.7 Contoh Pelaksanaan Mengunakan Temporary Bridge Pada Jembatan Kali Pagerluyung Mojokerto. 3.1. Konsep Penelitian Penelitian ini adalah penelitian yang membandingkan penggunaan metode pelaksanaan erection girder pada awal rencana proyek menggunakan metode launcher girder dan dibandingkan dengan metode lain yaitu metode temporary bridge. Kedua metode pelaksanaan ini dibandingkan bandingkan dari segi biaya dan waktu pelaksanaanya. 3.2.
Variabel Penelitian
Tabel 3.1. Variabel Penelitian Tujuan
Memban -dingkan Dua Metode Erection
Va ria bel
Indikator
Sumb er Data
Bia ya
Biaya material Upah Biaya Alat
1.Harg a Satuan PT.wij aya karya 2 HSPK 2011
Teknik Pengu mpulan Data Data sekunder
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-10
4
Data sekunder
3.4.1. Analisa Perhitungan Kebutuhan Material (Volume) Metode erection launcher Perhitungan volume meliputi perhitungan jumlah girder,alat berat yang dipakai dan material – material pendukung pada saat pelaksanaan. Metode erection temporary bridge Perhitungan volume meliputi perhitungan jumlah girder,alat berat dan material – material pendukung pada saat pelaksanaan. 3.4.2. Analisa Produktivitas dan Durasi Pekerjaan Erecton Girder Metode erection launcher Waktu pekerjaan erection ditentukan berdasarkan pengamatan dan wawancara dilapangan serta produktifitas alat. Durasi = Volume / produktifitas Metode erection temporary bridge Waktu pekerjaan erection ditentukan berdasarkan menganalogi pada erection jembatan pagerluyung dan produktifitas alat. Durasi = Volume / produktifitas
Wa ktu
1.Produktiv itas 2.Durasi
1.Peng amata n
Pelaksanaa n
Lapan gan 2.HSP K 2011
3.3. Tahapan Penelitian Tahap penelitian dimulai dengan identifikasi latar belakang dan perumusan masalah kemudin dilanjutkan dengan kegiatan sebagai berikut : 3.3.1. Perhitungan temporary ( strukture support) Perhitungaan perkuatan erection meliputi perhitungan perkuatan pada metode Temporary Bridge. Sehingga bisa dibandingkan dengan metode launcher girder dari segi biaya dan waktu. 3.3.2. Metode Pelaksanaan Pekerjaan Erection Girder Metode pelaksanaan di dalam hal ini ada 2 metode yang dipilih yaitu metode launcher dengan metode temporary bridge dikarenakan jembatan berada di atas sungai. Perbedaan antara metode launcher dan temporary berada di tempat pelaksanaanya yaitu metode launcher berada di atas jembatan dan melakukan erection sedangkan metode temporary berada di samping jembatan dan pada saat pengangkatan girder ke atas bearing pad di bantu oleh 2 clawler crane. 3.3.3. Perhitungan Kebutuhan Material / Alat Perhitungan kebutuhan material dan alat pada masing-masing komponen pelaksanaan erection kedua metode yaitu temporary dan launcher. 3.3.4. Analisa Produktivitas dan Durasi Analisa produktivitas dan durasi launcher girder di dapat dari literatur buku,brosur alat dan wawancara di lapanagan, dan untuk analisa temporarry bridge menganalogi dari produktifitas dan durasi pada proses erection girder jembatan kali pagerluyung mojokerto. 3.3.5. Analisa Biaya Perhitungan estimasi biaya mulai dari kebutuhan material,alat dan tenaga kerja yang mendukung pekerjaan erection pada kedua metode yaitu metode launcher girder dan metode tamporary bridge. 3.4. Analisa Data Gambar yang diperoleh dari proyek digunakan untuk menghitung volume pekerjaan erection yang selanjutnya juga akan dihitung produktivitas pekerjaan erection pada masing-masing metode. Dari hasil perhitungan volume dan produktivitas dapat dihitung biaya dan waktu pekerjaan pelaksanaan yang optimal.
3.4.3. Analisa Biaya Pekerjaan Erection Girder
Metode erection launcher Biaya pekerjaan dapat dihitung dari biaya mobilisasi dan demobilisasi ,kebutuhan alat,produktifitas alat, dan material yang digunakan RAB (Rencana anggaran biaya proyek PT. WIKA) Metode erection temporary bridge Biaya pekerjaan dapat dihitung dari biaya mobilisasi dan demobilisasi, kebutuhan alat, produtifitas alat, dan material yang digunakan. Perhitungan biaya mengguanakan RAB ( Rencana anggaran biaya proyek PT. WIKA )
4.3 Perhitungan Bridge
Material
Jembatan
Temporary
Perhitungan material yang ditinjau adalah perhitungan kebtuhan material baja WF,dan perhitungan material pada abutment – abutmentnya. a. Perhitungan Kebutuhan WF 582x300x12x17 Berat Total = Jumlah (Bh) x Panjang (m) x (Berat kg/m) = 12 bh x 12 m x 137 kg/m = 19728 kg Untuk kebutuhan material yang lain bisa dilihat pada tael dibawah : Tabel 4.1 Perhitungan Kebutuhan Material Temporary
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-10 No. 1 2 3 4 5 6
Berat Jumlah Panjang Panjang Berat (kg/m) (buah) (m) Total (m) total (kg) 12 12 144 19728 WF 582x300x12x17 137 94 6 12 72 6768 H beam 300x300x10x15 21.3 9 12 108 2304 WF 200x100x5,5x8 21.1 10 12 120 2532 WF 148x100x6x9 12.2 16 6 96 1171.2 Siku 90x90x9 Siku 70x70x7 7.383 16 6 96 708.8 Berat total Struktur 33212 Asumsi berat baut sambungan, stifner, dll 1% 332.12 Berat total struktur akhir 33544.12 Item
Jadi total yang dibutuhkan material temporary untuk item baja WF adalah 33.232 kg dengan asumsi berat baut dan lain-lain adalah 1% = 332,2 kg. Berat total keseluruhan baut dan WF adalah 33,544 kg. 4.4 Analisa Produktivitas dan Durasi Analisa produktivitas dan durasi pada penelitian ini dilakukan melalui pengamatan lapangan . Pertimbangan lain yang mendasari penggunaan pengamatan lapangan adalah karena data yang didapatkan lebih akurat sesuai dengan kondisi lapangan. 4.5
Erection Girder Metode Tinggi Girder Crane dan Temporary Bridge ( Pararel ) Spesifikasi Mobil Crane yang digunakan : Merk/Type = Kobelco Model = CKE 1100 Kapasitas Angkat Max = 110 Ton Kemampuan Jangkauan Boom Length = 15,2 m Kecepatan Swing (Max) = 3,2 rpm = 1152 /menit Kecepatan angkat (v) = 57 m/menit Tabel 4.2 kebutuhan crane erection girder : Nama Jumlah Mobile crane 110 ton 4 buah Traiiler 1 buah Boogie 1 buah Dalam pelaksanaan erection girder ini digunakan 4 alat crane yaitu crane 110 ton untuk service dan untuk erection ditempat , dan trailler dan boogie sebagai mobilitas girder menuju tempat erection dari stock yard. Perhitungan waktu peleksanaan alat dihitung berdasarkan banyaknya volume material dan material yang akan diangkat. Bahan yang akan diangkat adalah girder jembatan dengan beban maksimal adalah 96,88 ton. Waktu pengangkatan oleh crawler crane dihitung berdasarkan jarak tempuh dan frekuensi alat melakukan pulang pergi dan waktu untuk bongkar muat, dimana waktu tersebut tergantung berdasarkan waktu Hoisting dan Swing. Adapun contoh perhitungan waktu pengangkatan material untuk pekerjaan Erection Girder Pada Zona A Bentang 40,6 m.
5
Kecepatan hoisting = 57 m / menit Kecepatan swing = 3,2 rpm = 1152º/menit Dan dengan asumsi faktor waktu kerja efektif dalam kondisi baik dengan nilai efisiensi kerja 0,83 dan faktor – faktor keterampilan kerja operator dan crew rata – rata baik dengan efisiensi kerja adalah 0,75, yang mempengaruhi produksi dari alat mobile crane tersebut dalam melakukan pekerjaannya, maka : Kecepatan hoisting = 57 m / menit x 0,83 x 0,75 = 35,48 m/menit Kecepatan swing = 1152º/menit x 0,83 x 0,75 = 717.12º/menit Adapun contoh perhitungan waktu pengangkatan Erection Girder oleh mobile crane untuk ZONA A, ZONA B, ZONA C,dimana posisi mobile crane diletakkan pada 3 posisi. Bisa dilihat pada gambar 4.13 1
2
3
Gambar 4.13 alur erection girder pararel Jangkauan Boom Crane direncanakan : = 9.194 Tinggi bangunan = 10 m Tinggi Crane = 3,5 m Jarak Crane dari Girder terakhir = 3.0 m Selisih antara tinggi girder dengan tinggi crane = 10 m – 3,5 m = 6,5 m Mencari sudut agar boom crane tidak menyentuh girder teratas = arc tg =
6,5 3
= 65,2 Mencari jarak datar yamg dapat dijangkau ( jangkauan max) mobil crane = X = Panjang Boom Length x Cos 60 = 15,2 m x Cos 65,2 = 6,37 m Kecepatan Angkat = 57 m/menit 4.5.1 Perhitungan Waktu Siklus Erection Girder Zona A 4.5.1.1
Perhitungan girder type A Untuk tahap 1 dilakukan dari zona 1 dengan menggunakan 2 buah crane service dan 2 buah crane erection dengan urutan yang bisa dilihat pada gambar 4.14
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-10
6
Setelah produksi per jam dari crane (Q) telah diketahui, maka jika dalam 1 hari jam kerja selama 3jam ( karena perijinan pemberhentian lalu lintas yang berada di bawah jembatan A2-P2. Maka perhitungan durasi sebagai berikut:
Gambar 4.14 layout erection girder
TotalDuras i
12 buah 4 hari 3buah / hari
Pengaturan lalu lintas + service + boogie 4.5.2 Perhitungan Waktu Siklus Erection Girder Zona sampai di tempat erection + pemasangan (t1) B = 12 menit 4.5.3.1 Perhitungan girder type B Tin g gi .angkat Pengangkatan (t2) = Untuk tahap 2 dilakukan dari zona 2 dengan Kec .angkat menggunakan 2 buah crane service dan 2 buah 11,5m crane erection dengan urutan yang bisa dilihat = pada gambar 4.15 57 m / menit = 0,202 menit Pengangkutan / swing (t3) Jarak ( d ) 0,5( perpanjang anlengan ) Kecepatan ( v )
120,87 0,5 1152 = 0,605 menit =
Perletakan girder ke bearing (t4) = 15 menit Pengelasan (t5) = 10 menit Swing kembali (t6) = 0,22 menit Fixed time (t7) = 0,5 menit Waktu total pengangkatan : tT = t1 + t2 + t3 + t4 + t5 + t6 + t7 tT = 41,527 menit 4.5.1.2 Waktu Total Pengangkatan Girder Waktu total pengangkatan girder didapat dari waktu pengangkatan. Sehingga, dari table perhitungan didapatkan waktu total pengangkatan girder pada bentang 40,6 adalah 41,527 menit. Sehingga dari total waktu siklus tersebut kita dapat menentukan jumlah siklus dalam 1 jam (N), yaitu:
N
60 60 1, 44 WaktuSiklu sTotal 41,527
Asumsi faktor waktu kerja efektif dalam kondisi baik dengan waktu kerja efektif 50 menit per jam dimana nilai efisiensi kerja tersebut adalah 0,83 dan faktor ketrampilan operator dan crew rata-rata baik dengan efisiensi kerja 0,75 maka dapat ditentukan produksi per jam dari truck crane adalah sebagai berikut : Q = q x N x Ek = 1 x 1.44 x (0,75 x 0,83) = 0,89 buah/jam
A1
A2
Gambar 4.15 layout erection girder Pengaturan lalu lintas + service + boogie sampai di tempat erection + pemasangan (t1) = 12 menit Pemindahan Girder ke temporary = 20 menit Tin g gi .angkat Pengangkatan (t3) = Kec .angkat =
11,5m 57 m / menit
= 0,202 menit Pengangkutan / swing (T4) Jarak ( d ) 0,5( perpanjang anlengan ) Kecepatan ( v ) 120,87 = 0,5 1152 = 0,605 menit Perletakan girder ke bearing (t5) = 15 menit Pengelasan (t6) = 10 menit Swing kembali (t7) = 0,22 menit Fixed time (t8) = 0,5 menit Waktu total pengangkatan : tT = t1 + t2 + t3 + t4 + t5 + t6 + t7 tT = 61,527 menit 4.5.3.2 Waktu Total Pengangkatan Girder Waktu total pengangkatan girder didapat dari waktu Sehingga, dari table pengangkatan. perhitungan didapatkan waktu total pengangkatan girder pada bentang 40,6 adalah 41,527 menit.
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-10
7
Pengaturan lalu lintas + service + boogie sampai di tempat erection + pemasangan (t1) = 12 menit Tin g gi .angkat Pengangkatan (t2) = Kec .angkat
Sehingga dari total waktu siklus tersebut kita dapat menentukan jumlah siklus dalam 1 jam (N), yaitu:
N
60 60 0,97 WaktuSiklu sTotal 61,527
Asumsi faktor waktu kerja efektif dalam kondisi baik dengan waktu kerja efektif 50 menit per jam dimana nilai efisiensi kerja tersebut adalah 0,83 dan faktor ketrampilan operator dan crew rata-rata baik dengan efisiensi kerja 0,75 maka dapat ditentukan produksi per jam dari truck crane adalah sebagai berikut : Q = q x N x Ek = 1 x 0,97 x (0,75 x 0,83) = 0,6 buah/jam Setelah produksi per jam dari crane (Q) telah diketahui, maka jika dalam 1 hari jam kerja selama 2jam ( karena perijinan pemberhentian lalu lintas yang berada di bawah jembatan A2P2 dan ditengah bentang P2 – P1 terdapat kali surabaya . Maka perhitungan durasi sebagai berikut:
=
11,5m 57 m / menit
= 0,202 menit Pengangkutan / swing (t3) Jarak ( d ) 0,5( perpanjang anlengan ) Kecepatan ( v ) 120,87 = 0,5 1152 = 0,605 menit Perletakan girder ke bearing (t4) = 15 menit Pengelasan (t5) = 10 menit Swing kembali (t6) = 0,22 menit Fixed time (t7) = 0,5 menit Waktu total pengangkatan : tT = t1 + t2 + t3 + t4 + t5 + t6 + t7 tT = 41,527 menit
4.5.3.3 Waktu Total Pengangkatan Girder Waktu total pengangkatan girder didapat dari waktu pengangkatan. Sehingga, dari table perhitungan didapatkan waktu total pengangkatan girder pada Dan pada tahap erection P1 – P2 ini menggunakan bentang 40,6 adalah 41,527 menit. temporary bridge sehingga waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan yang mendukung Sehingga dari total waktu siklus tersebut kita dapat : menentukan jumlah siklus dalam 1 jam (N), yaitu: 12 buah TotalDuras i 6 hari 2 buah / hari
a) Mobilisasi Material Truss+Minipile : 2 hari b) Pemasangan Abutment Truss c) Fabrikasi Truss+Bongkar
: 7 hari
: 7 hari
d) 4.5.3 Perhitungan Waktu Siklus Erection Girder Zona C 4.5.3.1
Perhitungan girder type C Untuk tahap 3 dilakukan dari zona 3 dengan menggunakan 2 buah crane service dan 2 buah crane erection dengan urutan yang bisa dilihat pada gambar 4.1
Gambar 4.16 layout erection girder
N
60 60 1, 44 WaktuSiklu sTotal 41,527
Asumsi faktor waktu kerja efektif dalam kondisi baik dengan waktu kerja efektif 50 menit per jam dimana nilai efisiensi kerja tersebut adalah 0,83 dan faktor ketrampilan operator dan crew rata-rata baik dengan efisiensi kerja 0,75 maka dapat ditentukan produksi per jam dari truck crane adalah sebagai berikut : Q = q x N x Ek = 1 x 1.44 x (0,75 x 0,83) = 0,89 buah/jam Setelah produksi per jam dari crane (Q) telah diketahui, maka jika dalam 1 hari jam kerja selama 2jam ( karena perijinan pemberhentian lalu lintas yang berada di bawah jembatan A1-P1. Maka perhitungan durasi sebagai berikut:
TotalDuras i
12 buah 4 hari 3buah / hari
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-10
4.5.4
8
Total Waktu Erection Girder Menggunakan Crane dan Temporary Jadi total waktu yang diperlukan untuk erecton girder mengguanakan crane dan temporary bridge pada masing-masing bentang adalah : 1. A2-P2 : 4 hari 2.
P2-P1 : 28 hari
3.
P1-A2 : 4 hari
ANALISA KEBUTUHAN BIAYA ERECTION GIRDER MENGGUNAKAN CRANE DAN TEMPORARY BRIDGE No. A
Material Jembatan Truss
Deskripsi H Beam 300x300x10x15 IWF 582x300x12x17 IWF 200x100x5,5x8 IWF 148x100x6x9 Siku 90x90x9 Siku 70x70x7
Satuan Kg Kg Kg Kg Kg Kg
Timbunan & Pekerjaan Timbunan sisi P1 Pemadatan Timbunan sisi P2
untuk
Volume 6768 19728 2304 2532 1171.2 708.8
Harga Satuan (Rp) Rp 11,000 Rp 11,000 Rp 11,000 Rp 11,000 Rp 11,000 Rp 11,000
Jumlah (Rp) 74,448,000 217,008,000 25,344,000 27,852,000 12,883,200 7,796,800
3178.85 Rp 4073.48 Rp
34,000 34,000
Rp Rp
108,080,900 138,498,320
Beton K-250 Besi Tulangan
m3 kg
18 Rp 1666.46 Rp
1,100,000 7,000
Rp Rp
19,800,000 11,665,220
Pondasi Abutment Truss
Bottom A2 10m D40 Bottom B0.12m D60 Middle B0.8m D60 Pemancangan
m' m' m' m'
20 24 16 60
Rp Rp Rp Rp
220,000 383,000 507,000 49,000
Rp Rp Rp Rp Rp
4,400,000 9,192,000 8,112,000 2,940,000 668,020,440
B
Pekerjaan Fabrikasi Truss
Fabrikasi Truss Erection Truss Bongkar Truss
C
Mob De Mob
Crawler Crane 110 ton (57 hari - 4 crane ) Mob De Mob Material Truss Mob De Mob Peralatan Mob De Mob Tenaga Kerja Biaya Naik Turun (2x)
Erection Girder
Crawler Crane Trailler/boogie Tenaga Kerja
erection
Sub Total Material
Biaya yang diperlukan dalam pelaksanaan erection girder dengan metode Temporary Bridge.
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
m3 m3
Abutment Truss
Total durasi yang dibutuhkan keseluruhan adalah 30 hari. 4.5.5
memperhitungkan material temporary dan peendukungnya. Analisa biaya ini dapat dilihat pada tabel 4.4. Tabel 4.4 Perhitungan Biaya erection P2 – P1
kg kg kg
33212 33212 33212
Rp Rp Rp
2,000 1,200 1,000
Rp Rp Rp Rp
66,424,000 39,854,400 33,212,000 139,490,400
jam Rit Trailer Rit Truck Trip kg
1824 4 4 2 33212
Rp Rp Rp Rp Rp
150,000 7,500,000 1,200,000 600,000 300
Rp Rp Rp Rp Rp
273,600,000 30,000,000 4,800,000 1,200,000 9,963,600
hari hari hari
6 6 6
Rp Rp Rp
20,800,000 2,000,000 1,000,000
Rp Rp Rp
124,800,000 12,000,000 6,000,000
Sub Total Fabrikasi Truss
Biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan erection girder Jembatan Kali Surabaya dengan metode Temporary Bridge dibagi atas 3 faktor, yaitu :
Sub Total Equipment
Rp
Total Amount (A+B+C)
a. Biaya material jembatan truss. b. Biaya fabrikasi dan pembongkaran jembatan truss.
4.5.6
c. Biaya mobilisasi peralatan, material, serta tenaga kerja. 4.5.8 Rincian biaya pelaksanaan erection girder dengan metode Temporary Bridge akan ditampilkan dalam table berikut : Biaya yang diperlukan dalam pelaksanaan erection girder pada bentang A2 – P2 Untuk metode ini digunakan metode konvensional menggunakan crawler crane dan rincian biaya dapat dilihat pada tabel 4.3. Tabel 4.3 Rincian biaya erection girder A1-P1dengan metode Temporary Bridge No A
Deskripsi
Satuan
Erection Girder Crawler crane 110 ton ( 4 bh ) hari Trailler / Boogie hari Tenega Kerja hari
Volume
Harga Satuan
4 Rp 20,800,000 4 Rp 2,000,000 4 Rp 1,000,000
Total Biaya untuk 1x pengangkatan girder 1 bentang 12 bh
83,200,000 8,000,000 4,000,000
Rp 95,200,000 Rp 7,933,333.33
Dari hasil perhitungan tabel diatas jumlah crawler crane yang dipakai sejumlah 4 buah dengan harga sewa crane /hari Rp.5.200.000,- didapatkan total Rp 83.200.000,- dan harga sewa truck trailler boogie adalah Rp 2.000.000 /hari dibutuhkan selama 4 hari menjadi Rp 8.000.000,- dan tenga 1 team /hari adalah Rp.1.000.000,- selama 4 hari menjadi Rp 4.000.000,jadi total kebutuhan biaya yang diperlukan untuk proses pengangkatan 1 bentang adalah Rp 95.200.000,4.5.7
Dari perhitungan tabel 4.4 ini didapat biaya pelaksanaan pada bentang P1 – P2 sebesar Rp.1.269.874.440,- dikarenakan pada bentang ini menambahkan perhitungan pembuatan jembatan temporary bridge. Biaya yang diperlukan dalam pelaksanaan erection girder pada bentang A1-P1 Untuk metode ini digunakan metode konvensional menggunakan crawler crane dan rincian biaya dapat dilihat pada tabel 4.5. Tabel 4.5 Rincian biaya erection girder A1-P1dengan metode Temporary Bridge No A
Jumlah
Rp Rp Rp
Biaya yang diperlukan dalam pelaksanaan erection girder pada bentang P2 – P1 Pada pelaksanaan erection pada bentang ini menggunakan metode khusus dengan menggunakan bantuan jembatan temporary yang dipasang di sebelah P2-P1 sehingga untuk kebutuhan biaya harus
462,363,600 1,269,874,440
Deskripsi
Satuan
Erection Girder Crawler crane 110 ton ( 4 bh ) hari Trailler / Boogie hari Tenega Kerja hari
Volume
Harga Satuan
4 Rp 20,800,000 4 Rp 2,000,000 4 Rp 1,000,000
Total Biaya untuk 1x pengangkatan girder 1 bentang 12 bh
Jumlah
Rp Rp Rp
83,200,000 8,000,000 4,000,000
Rp 95,200,000 Rp 7,933,333.33
Dari hasil perhitungan tabel diatas jumlah crawler crane yang dipakai sejumlah 4 buah dengan harga sewa crane /hari Rp.5.200.000,- didapatkan total Rp 83.200.000,- dan harga sewa truck trailler boogie adalah Rp 2.000.000 /hari dibutuhkan selama 4 hari menjadi Rp 8.000.000,- dan tenga 1 team /hari adalah Rp.1.000.000,- selama 4 hari menjadi Rp 4.000.000,jadi total kebutuhan biaya yang diperlukan untuk proses pengangkatan 1 bentang adalah Rp 95.200.000,4.5.9
Rekapitulasi Kebutuhan Biaya Temporary Bridge Pada rekapitulasi ini dijumlahkan total biaya pelaksanaan erection girder mulai dari A2-P2 P2-P1P1-A1 adalah Rp 95.200.000,- + Rp.1.269.874.440,+ 95.200.000,= Rp.1.460.274.440,-
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-10
4.6
9
dibandingkan dengan metode temporary + crane dengan cara zona 1 dan zona 3 dilakukan secara bersamaan. Sedangkan utuk metode launcher girder mempunyai kelebihan dari segi biaya yang lebih rendah dibandingkan metode yang lain dan waktu yang dibutuhkan lebih cepat dan efektif.
Erection Girder dengan metode bentang A1-P1 dan A2-P2 dilakukan bersama – sama. Untuk perhitungan tentang pemilihan alur antara kedua bentang dilakukan bersama – sama maka didapat waktu yang lebih singkat yaitu : 1. Untuk bentang A2,P2 dan P1,A1 karena dilakukan bersama sama maka biaya yang didapat adalah Rp 142.800.000,- x 2 = Rp.285.600.000,- dengan efisiensi waktu 4 hari. 2. Untuk bentang P2-P1 karena tidak ada perubahan alur maka biaya yang dikeluarkan tetap yaitu Rp.1.269.874.440,- dan masa waktu pelaksanaan adalah 32 hari.
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1
Kesimpulan Setelah dilakukan perbandingan dari segi biaya dan , waktu, dari beberapa metode yang di analisa maka didapatkan hasil seperti tertera di bawah ini. 1. Pendekatan Biaya Dari ke tiga metode didapatkan hasil yaitu : a) Dari analisa perhitungan metode dengan temporary + crawler crane secara pararel didapatkan biaya sebesar Rp.1.460.274.440 dengan waktu 57 hari. b) Dari analisa perhitungan metode dengan temporary + crawler crane dari zona 1 dan 2 dilakukan bersamaan didapatkan biaya sebesar Rp.1.555.474.440 dengan waktu 55 hari. c) Dari analisa perhitungan metode dengan launcher girder secara pararel didapatkan biaya sebesar Rp.996.000.000 dengan waktu 48 hari.
Jadi total biaya yang dibutuhkan dalam metode ini adalah Rp.142.800.000,-+Rp.1.269.874.440,=Rp.1.555.474.440,Dengan waktu yang dibutuhkan adalah 55 hari. 4.7
4.8
Erection Girder
Girder
Menggunakan
Launcher
Total waktu yang dibutuhkan untuk proses launcher girder keseluruhan 3 bentang jembatan tersebut didapat 48 hari, dimulai dari install launcher girder hingga proses pengangkatan girder sampai dengan selesai. Dengan biaya yang diperlukan dalam pelaksanaan erection girder Rp.996.000.000,- dengan asumsi 1x pengangkatan girder sebesar Rp.27.666.666,Perbandingan Biaya dan Waktu Terhadap Ke 3 Metode
Kesimpulan : Dipilih metode Launcher Girder dikarenakan pada ke tiga metode tersebut dari segi biaya dan waktu yang paling murah dan efektif dibandingkan dengan metode temporary.
Tabel 4.6 Perbandingan Ke3 Metode Erection Girder Perbandingan Biaya dan Waktu Erection Girder Kali Surabaya Jenis Metode Durasi Temporary + crawler crane ( pararel ) 57 Hari Rp Temporary + crawler crane zona 1 dan 2 dilakukan bersama 55 Hari Rp Luncher Girder 48 Hari Rp
Dari tabel perbandingan diatas dapat dibuat grafik hubungan antara waktu dan biaya pekerjaan bekisting berdasarkan rotasi dan skenario zona seperti ( Grafik 4.1 )
Dari grafik 4.1 diketahui bahwa temporary bridge dengan alur secara pararel tidak bisa dipilih dikarenakan biaya yang ditimbulkan tinggi dan membutuhkan waktu yang cenderung terlalu lama
5.2 Saran Dari kesimpulan diatas, untuk pekerjaan erection girder suatu jembatan dapat disarankan hal-hal sebagai berikut : a) Setiap proyek jembatan mempunyai metode erection girder yang berbeda sehingga menghasilkan biaya dan waktu yang berbeda – beda pula. Saran dari penelitian selanjutnya bisa dibandingkan antara metode pelaksanaan jembatan apabila diganti menggunakan box culvert dari segi biaya dan waktu.
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-10
DAFTAR PUSTAKA Day,D,A., Neal B. H Benjamin.1991. Construction Equipment Guide. Second Edition. New York. John Wiley and Sons Inc. Dipohusodo, I. 1996. A. Manajemen Proyek dan Kontruksi. Jakarta : Kanisius. Jilid 1 dan 2 Libby, James R. 1984. Modern Prestressed Concrete : Design, Principles, and Construction Methods. New York. Van Nostrand Reinhold Company Inc. Peurofoy, R. L., 1988. Perencanaan Peralatan dan Metode Konstruksi. Jilid 1. Jakarta : Erlangga. Peurofoy, R. L., Clifford J. Schexnayder. 2002. Construction Planning, Equipment, and Methods. New York. McGrawHill Higher Education. PT. United Tractors. 1997. Latihan Dasar Sistem Mesin ( B ). Jakarta. Training Center Departement. Rochmanhadi. 1984. Pemindahan Tanah Mekanis. Jakarta. Yayasan Badan Penerbit Pekerjaan Umum Rochmandi. 1994. Kapasitas dan Produksi Alat – alat Berat. Jakarta. Yayasan Badan Penerbit Pekerjaan Umum. Sastramadja., A. S., 1994. Analisa ( cara modern ) Anggaran Biaya Pelaksanaan. Bandung : Nova.
10