JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6
1
Rancang Bangun Aplikasi Pemantau Performa Jaringan Telekomunikasi Terpadu Dengan Metode Unified Process Model di Network Operation Telkomsel Regional Jawa Timur Muhammad Khoirul Hasin, Ir. Khakim Ghozali, M. MT., dan Radityo P.W., S.Kom., M.Kom. Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 E-mail:
[email protected],
[email protected],
[email protected]
Abstrak—Kemudahan, kecepatan, dan ketepatan dalam mendapatkan informasi performa jaringan telekomunikasi di Network Operation Telkomsel Regional Jawa Timur sangatlah penting. Salah satu tujuannya adalah untuk memperbaiki pelayanan dan meningkatkan pendapatan. Jika terjadi kesalahan dalam performa jaringan telekomunikasi namun luput dari pantuan maka perusahaan ini dapat mengalami kerugian besar. Maka diperlukan sistem informasi yang dapat menyajikan informasi secara mudah, cepat, dan tepat. Selama ini Network Operation Telkomsel Regional Jawa Timur menggunakan Microsoft Excel untuk memantau performa jaringannya. Sehingga data yang ingin ditampilkan dalam bentuk grafik membutuhkan proses yang lama. Selain itu banyak data jaringan yang hanya tersimpan di database padahal data jaringan tersebut perlu dipantau performanya. Jurnal ini akan membahas rancangan dan pembuatan aplikasi sistem informasi pemantau performa jaringan. Aplikasi ini dirancang dengan menggunakan metode Unified Process Model. Untuk implementasi metode Unified Process Model ini, penulis menggunakan dokumentasi ReadySet. Dalam melakukan konstruksi sistem informasi ini, penulis menggunakan framework PHP, codeigniter, dan database MySQL. Hasil dari penelitian ini adalah desain, aplikasi, dan panduan pengguna sistem informasi pemantau performa jaringan terpadu. Kata Kunci—Unified Process Model, ReadySet, aplikasi pemantau performa jaringan telekomunikasi terpadu.
I. PENDAHULUAN Saat ini, perusahaan dituntut mengetahui kinerja yang ada pada tubuh perusahaan itu sendiri, salah satu tujuannya adalah untuk memperbaiki pelayanan dan meningkatkan pendapatan. Semakin banyak pesaing yang mengancam keberadaan perusahaan tersebut menjadikan perusahaan sadar bahwa tidak hanya sekedar memantau kinerja namun juga kecepatan untuk mendapatkan informasi kinerja. Selain itu, pihak manajer sangat membutuhkan kemudahan dalam mengakses dan membaca informasi kinerja untuk pengambilan keputusan strategis. Namun, Malcolm Gladwell dalam bukunya yang berjudul Blink berpendapat bahwa cepat dalam mengambil keputusan akan mengeluarkan hasil yang jelek jika tidak dibarengi dengan adanya infomasi yang cukup dan benar[2]. Pendapat tersebut mendasari perlu adanya pengurangan campur tangan manusia dalam menyediakan informasi dengan memanfaatkan teknologi komputerisasi. Komputerisasi mengurangi kesalahan manusia dalam proses penginputan data dan menampilkan informasi. Pada era serba cepat ini,
komputerisasi belum bisa menjawab kebutuhan dalam menampilkan informasi jika tidak dibarengi dengan adanya teknologi internet. Teknologi internet membantu perusahaaan untuk mendapatkan informasi dimanapun dan kapanpun secara realtime. Salah-satu perusahaan yang sangat membutuhkan informasi cepat dan tepat adalah perusahaan telekomunikasi. Layanan telekomunikasi tidak hanya berhenti pada jam-jam kerja saja, tetapi sehari penuh perusahaan telekomunikasi harus menyediakan layanannya kepada pelanggan. Perusahaan telekomunikasi akan mengalami kerugian besar jika lima menit saja kesalahan atau kerusakan pada jaringan telekomunikasi luput dari pantauan. Perusahaan telekomunikasi yang menjadi studi kasus ini adalah PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) pada bagian Network Operation Regional Jawa Timur. Perusahaan tersebut mengalami kesulitan dalam melakukan pemantuan kualitas performa jaringan telekomunikasi. Selama ini di PT Telkomsel Network Operation Regional Jawa Timur, proses bisnis yang dilakukan untuk mendapatkan informasi belum menjawab bahwa informasi harus di dapat dengan cepat dan tepat, diantaranya adalah: a. Pihak manajer sulit mendapatkan informasi performa jaringan telekomunikasi karena harus meminta technical support untuk membuatkan grafik terlebih dahulu. b. Technical support menggunakan Microsoft Excel untuk menghasilkan grafik yang diinginkan manajer. c. Microsoft Excel tidak dapat menyajikan data secara cepat dan realtime. d. Data-data performa yang dimiliki perusahaan belum terorganisasi dengan baik karena masih dalam bentuk Microsoft Excel. e. Ada beberapa data yang hanya tersimpan pada database server lain padahal data tersebut perlu dipantau. Dari masalah-masalah inilah akhirnya muncul ide untuk pembuatan jurnal ini. Dengan pembuatan sistem informasi ini diharapkan lebih memudahkan pihak manajer mendapatkan informasi performa yang cepat dan tepat. II. METODE PENELITIAN Metodologi atau tahapan pengerjaan merupakan hal yang sangat diperlukan dalam melakukan suatu penelitian, hal ini berlaku juga dalam pengerjaan jurnal. Metodologi diperlukan sebagai kerangka dan panduan proses pengerjaan jurnal,
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 sehingga rangkaian pengerjaan jurnal dapat dilakukan secara terarah, teratur, dan sistematis. Berikut ini merupakan langkah-langkah pengerjaan jurnal yang dilakukan oleh penulis, yaitu : INPUT
AKTIFITAS
OUTPUT
Pengumpulan data dan informasi lapangan
Identifikasi Masalah
Perumusan masalah
buku, jurnal, website
Studi Literatur
Tinjuan Pustaka
Rumusan masalah, tinjauan pustaka
Menentukan Metode Penyelesaian Masalah
Metode Penelitian
Wawancara, dokumen, data-data pendukung
Analisa Kebutuhan Pengguna
Dokumen Kick-Off
Dokumen Kick-Off
Analisa Kebutuhan Perangkat Lunak
Dokumen Requirement Specification
Dokumen Requirement Specification
Pembuatan Desain Perangkat Lunak
Dokumen Design
Dokumen desain sistem
Pembuatan Aplikasi
aplikasi
Melakukan Uji Coba
Dokumen Uji Coba
Pembuatan Panduan Pengguna
Panduan Pengguna
Penyusunan Buku Tugas Akhir
Buku Tugas Akhir
aplikasi
Dokumen ReadySet
Gambar 1 Diagram alur metode penelitian
Identifikasi Masalah Pada tahap ini dilakukan penggalian informasi untuk mendapatkan kebutuhan-kebutuhan apa saja yang diperlukan dalam perencanaan dan pembangunan aplikasi. Identifikasi masalah ini dilakukan dengan melakukan wawancara dengan pihak SQA Telkomsel Jatim. Pada kasus tugas akhir ini masalah yang dihadapai perusahaan adalah bagaiaman cara memantau performa jaringan dengan cara yang efektif dan efisien. Dengan menemukan masalah-masalah perusahaan tersebut maka penulis dapat menemukan gambaran kasar penyelesaian masalah yang dihadapi. Pada tahap ini akan menghasilkan perumusan masalah. Studi Literatur Studi literature merupakan tahapan untuk mempelajari konsep dan teknologi yang telibat dalam proses kerja dan pembangunan aplikasi, serta kajian ilmiah yang berhubungan. Studi literatur ini diperoleh dari buku-buku, dokumentasi, informasi dari internet dan stakeholder. Informasi-informasi yang mendukung pengerjaan tugas akhir ini, didapatkan pada tahap studi literatur ini akan digunakan sebagai bahan referensi. Tahap ini akan menghasilkan tinjauan pustaka.
2 Menentukan Metode Penyelesaian Masalah Setelah melakukan identifikasi permasalahan yang ada dari para stakeholder untuk sistem yang akan dibangun, serta telah mempelajari literatur yang ada dan mengumpulkan data dan informasi, maka langkah selanjutnya dapat menentukan metodologi penyelesaian masalah yang cocok untuk diterapkan sesuai dengan kasus dalam penelitian ini. Metodologi yang dapat digunakan adalah metode pengembangan perangkat lunak unified process model. Analisa Kebutuhan Pengguna Pada tahap ini penulis lebih intensif melakukan wawancara kepada perusahaan yang isinya berhubungan dengan perumusan masalah yang telah didefinisikan. Selain wawancara, penulis juga mengumpulkan dokumen dan datadata pendukung lainnya yang nantinya digunakan dalam pembuatan aplikasi. Luaran pada tahap ini berupa dokumen kick-off yang sesuai dengan ReadySet. Dokumen kick-off ini terdiri dari: proposal proyek, target pemakai dan keuntungan pengguna, kebutuhan pengguna, cerita pengguna, catatan wawancara, dan daftar cek wawancara. Analisa Kebutuhan Perangkat Lunak Pada tahap ini, penulis melakukan pengelolaan hasil dari tahap sebelumnya, dokumen kick-off. Pengelolaan kick-off tersebut menghasilkan dokumen requirement specification yang disesuaikan dengan ReadySet. Dokumen kebutuhan sistem terdiri dari spesifikasi kebutuhan perangkat lunak, kebutuhan fungsional dan non-fungsional, kumpulan use case, dan use case. . Pembuatan Desain Perangkat Lunak Dalam tahapan ini, tools yang digunakan untuk mendesain adalah UML (Unified Modelling Language) dengan merepresentasikan domain model, class diagram, usecase diagram, robustness diagram, dan sequence diagram. Pada tahap ini menghasilkan dokumen design, yang terdiri dari: structural design (domain model dan class diagram), behavioral design (usecase diagram, robustness diagram, dan sequence diagram), build system, architecture, dan persistence. Pembuatan Aplikasi Tahapan ini merupakan tahapn pokok dari seluruh tahapan. Pembangunan aplikasi ini dilakukan sesuai rancangan desain yang telah dibuat, dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan menggunkan framework codeigniter. Melakukan Uji Coba Setelah aplikasi sudah dibangun maka perlu adanya tahapan uji coba. Tahapan ini merupakan tahapan untuk memastikan bahwa semua fungsi yang diidentifikasikan di mdalam tahapan kebutuhan perangkat lunak itu benar-benar terpenuhi dan berjalan dengan baik. Tahapn ini menghasilkan dokementasi uji coba. Pembuatan Panduan Pengguna Pada tahap ini akan dihasilkan pula panduan dalam instalasi dan penggunaan aplikasi atau biasa disebut user guide. Tujuan
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 dari pembuatan user guide ini untuk mempermudah pengguna dalam memakai aplikasi tersebut. Penyusunan Buku Tugas Akhir Setiap langkah-langkah pengerjaan tugas akhir dari awal sampai akhir didokumentasikan dan ditulis dalam sebuah laporan yang sesuai dengan format tugas akhir sehingga menghasilkan buku tugas akhir. III. HASIL DAN DISKUSI A. Analisa Kebutuhan Pengguna dan Perangkat Lunak Analisa kebutuhan pengguna dan perangkat lunak ini dalam UPM merupakan tahapan inception. Pada tahapan ini penulis melakukan wawancara, membuat kesepakatan dengan pengguna dan mengidentifikasikan lingkungan saat ini. Setelah itu, penulis menerjemahkan kebutuhan pengguna tersebut ke dalam kebutuhan perangkat lunak Dari analisa pengguna melalui wawancara, penulis memperoleh proses bisnis dari devisi SQA Telkomsel saat membuat laporan performa jaringan telekomunikasi. Proses bisnis tersebut sebagai berikut. Apabila seorang manajer menginginkan laporan, terlebih dahulu harus menghubungi technical support, technical support mencari data Excel atau melakukan query langsung ke database Oracle. Untuk yang melakukan query ke database, terlebih dahulu harus mengkonversinya ke file Excel dengan cara mengeksport. Selanjutnya, dengan bantuan Microsoft Excel, technical support membuat grafik, grafik yang sudah jadi tersebut disimpan dan diberikan technical support kepada manajer. Dilihat dari proses tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa banyak waktu yang terbuang sia-sia saat technical support mencari dan membuat grafik. Di samping itu, manajer hanya dapat meminta laporan kepada technical support pada saat jam-jam kerja saja. Berdasarkan permasalahan tersebut, tim, baik itu pihak pengembang maupun pihak pengguna membuat kesepakatan adanya suatu aplikasi yang dapat memotong proses permintaan manajer kepada technical support dan juga proses pembuatan grafik yang dilakukan technical support. Selain itu, sistem yang diusulkan juga harus dapat menampilkan laporan kinerja dalam bentuk grafik secara realtime. Ada beberapa poin penting yang diminta pimpinan SQA dalam aplikasi yang dibuat, diantaranya adalah: tampilan grafik dapat dibuat secara otomatis, data dan grafik dapat dipantau secara cepat dan realtime dengan menggunakan teknologi web, data excel dan SQL dapat diintegrasikan dalam satu database, membuat laporan yang ada fasilitas pemilihan tanggal laporan Data performa jaringan telekomunikasi yang akan dipantau merupakan data Radio dan Core. Data radio terdiri dari 2G, 3G, GPRS EDGE, 2 Busy Hourly Daily, dan Threshold Radio. Untuk data Core terdiri dari Circuit Switch (CS) dan Package Switch (PS). Data CS yang dipantau diantarnya: Clear Code, SCC, SCR, VLR, Subscriber, dan CGR. Data PS diantranya: Attach SR, PDP SR, ISRAU, Attach License, PDP Licence, SGSN Load, dan SGSN Throughput.
3 Dari analisa kebutuhan pengguna pada bagian lingkungan, yaitu lingkungan perangkat keras dan perangkat lunak diperoleh bahwa saat ini Telkomsel mempunyai dua server yang mendukung aplikasi yang akan dibangun, diantaranya: server web/hosting dan server database. Kedua server ini diletakkan pada suatu ruangan yang mempunyai pengatur suhu, pemadam kebakaran, dan UPS sehingga perangkatperangkat yang ada di ruangan tersebut relatif aman. Spesifikasi dari kedua server tersebut adalah sebagai berikut: Processor Intel Xeon, Memory 4 GB, VGA 256 MB, Sistem Operasi Linux Ubuntu, Apache (server web) dan MySQL (server database). Untuk membuka aplikasi ini tentunya menggunakan komputer klien, berikut ini rata-rata spesifikasi dari komputer klien yang ada di Telkomsel: Processor Intel Pentium 4, Memory 1 GB, VGA 128 MB, Monitor dengan resolusi 1024 x 768, Microsoft Windows XP, Browser Mozilla Firefox 3.6, Chrome 10.0 dan Internet Explorer 8.0, dan Plugin browser Shockwave Flash 6.0. Dari hasil pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa lingkungan teknologi informasi yang ada di Telkomsel saat ini sudah memenuhi kebutuhan minimum aplikasi yang penulis buat. Hal tersebut sangat membantu dalam mengimplementasikan aplikasi. Sedangkan untuk aktor, pimpinan SQA membaginya ke dalam tiga bagian, yaitu: super admin yang dipegang oleh pimpinan devisi SQA, admin dipegang oleh technical support, dan user dipegang oleh manajer Telkomsel. Kemudian, penulis melakukan analisa kebutuhan perangkat lunak. Pada bagian ini penulis menerjemahkan hasil dari analisa kebutuhan pengguna. Untuk kebutuhan aplikasi ini penulis membaginya ke dalam dua bagian, yaitu: kebutuhan fungsional dan kebutuhan non-fungsional. Kebutuhan fungsional merupakan semua kebutuhan yang diperoleh dari proses bisnis saat ini yang diterjemahakan ke dalam fungsi-fungsi yang ada di aplikasi ini. Kebutuhan fungsional untuk aplikasi ini sebagai berikut. Manipulasi data Radio, untuk menampilkan, menghapus, mengedit, menambah, dan mencari data Radio. Manipulasi data Area, untuk menampilkan, menghapus, mengedit, menambah, dan mencari data Area. Menampilkan grafik Radio, untuk menampilkan grafik data Radio diantaranya grafik 2G, 3G, GPRS EDGE, Threshold Radio, dan 2G Busy Hourly Daily. Menampilkan grafik Core CS, untuk menampilkan grafik data Core CS diantaranya grafik Clear Code, SCC, SCR VLR, Subscriber, dan CGR Laporan, untuk membuat laporan dari data Radio dan Core dalam bentuk Excel. Summary grafik, untuk menampilkan grafik simpulan dari data Radio dan Core. . Sedangkan, kebutuhan non-fungsional merupakan kebutuhan di luar aplikasi. Kebutuhan non-fungsional ini menyangkut kebutuhan penggunaan, keandalan dan ketersediaan sistem penyelamatan sistem, keamanan sistem dan operasional. Kebutuhan penggunaan, bagian ini menjelaskan tentang kemudahan sistem yang ditawarkan. Untuk kebutuhan penggunaan, penulis menekankan pada kemudahan dalam penggunaan aplikasi (user friendly), setiap field mempunyai validasi data sebelum masuk ke dalam database, dan grafik yang ditampilkan selalu realtime.
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 Kebutuhan keandalan dan ketersediaan sistem, aplikasi yang akan dibangun ini dijamin andal dan up-time 7x24. Kebutuhan operasional, menjelaskan tentang apa saja yang menunjang dalam operasi yang dijalankan pada sistem yang ditawarkan. Hal ini dibutuhkan untuk pengguna apabila produk telah diimplementasikan. Pada kebutuhan operasional, penulis memberikan panduan pengguna tentang cara kerja dari apilkasi ini. Kebutuhan Keamanan, dalam aplikasi ini dilengkapi dengan login dan juga password yang ada di database dienkripsi sehingga password tidak bisa dibaca oleh siapapun. Selain itu, ketika aplikasi ini tidak ada interaksi maka sistem secara otomatis akan kembali ke halaman login. . B. Desain dan Pembangunan Perangkat Lunak Setelah melakukan analisa kebutuhan perangkat lunak, langkah selanjutnya adalah mendesainnya. Penulis mendesain sistem aplikasi ini menggunakan UML (Unified Markup Language), notasi atau diagram yang digambarkan, penulis dibagi ke dalam dua bagian, desain struktural dan desain tingkah laku. Desain structural terdiri dari domain model dan class diagram. Sedangkan desain tingkah laku terdiri dari use case diagram, robustness diagram, dan sequence diagram. Diagram yang terpenting dalam desain tersebut adalah class diagram. Dimana pada class diagram ini mendefinisikan kelas, variable, dan fungsi yang menyusun aplikasi ini. Pada Gambar 1 tersebut merupakan gambaran class diagram. Setiap class pada aplikasi ini tidak ada hubungan turunan dan kepemilikan, karena aplikasi yang akan dibuat menggunakan MVC (Model View Controller), sehingga penulis hanya memberikan hubungan antara class nya saja. Class perform_radio menampilkan grafik terkini dari data radio. Pada grafik radio dapat ditampil detailnya, yang digambarkan pada class detail_2g, detail_3g, detail_gprsedge, dan detail_threshold. Data lain yang dapat diperlihatkan dalam bentuk chart adalah data core yang digambarkan dalam class perform_cs dan perform_ps. Untuk detail core nya digambarkan dalam class detail_cs dan detail_ps. Sedangkan untuk data yang ditampilkan dalam bentuk tabel hanyalah data radio, yang ditampilkan dalam class radio_area beserta radio_3g, radio_gprsedge, radio_threshold, dan radio_2g. Untuk Summary grafik digambarkan dalam class Home. Untuk login dan manajemen user digambarkan ke dalam class login dan man_admin. Sedangkan untuk lupa password digambarkan pada class lupa_pass. Selanjutnya penulis membuat antar muka pengguna. Antar muka pengguna tersebut diperoleh dari hasil wawancara dari pihak Telkomsel yang disesuaikan dengan analisa perangkat lunak. Setelah itu, penulis mendefinisikan desain dari database dengan cara
4 melihat form-form yang ada di desain antar muka pengguna. Berikutnya, beranjak ke tahap pembangunan aplikasi, aplikasi yang penulis buat tentunya disesuaikan dengan desain sistem diatas. Untuk membangun aplikasi ini penulis menggunakan bahasa pemrograman PHP tepatnya menggunakan framework codeigniter. Database dalam aplikasi ini menggunakan MySQL. Tool yang digunakan dalam membuat aplikasi ini adalah Aptana, tool ini penulis gunakan untuk desain grafis aplikasi, baik itu HTML5 dan CSS3. Notepad++, tool ini digunakan untuk menulis program. XAMPP, tool ini merupakan paket dari web server Apcahe, MySQL, dan PHP5. MySQL Workbrench 5.2, digunakan untuk mendesain database yang akan diimplementasikan di aplikasi. Semua tool tersebut merupakan aplikasi gratis dan powerful serta banyak digunakan oleh pengembang web. Selain itu ada beberapa plugin yang penulis gunakan untuk membantu dalam pembuatan aplikasi. JQuery penulis gunakan untuk membantu tampilan, membuat validasi dan membuat AJAX. Penulis menggunakan Fusionchart untuk membuat grafik atau chart dan JqGrid untuk membuat tabel yang lebih interaktif. Tampilan aplikasi bisa dilihat pada Gambar 3. Untuk memastikan aplikasi yang telah dibangun berjalan dengan baik, perlu adanya skenario uji coba. Pada tahap ini penulis membuat beberapa skenario untuk melakukan pengujian aplikasi ini. Skenario ini tentunya sudah mencakup keseluruhan dari fungsi-fungsi yang diidentifikasikan pada tahap kebutuhan perangkat lunak. Di dalam skenario pengujian ini terdapat dua bagian. Pertama, sekenario uji coba normal, dimana skenario uji coba ini memberikan alur cerita ketika pengguna menjalankan aplikasi dengan baik dan benar. Kedua Skenario uji coba alternate, dimana skenario uji coba ini memberikan alur cerita ketika pengguna ada kekeliruan saat menjalankan aplikasi. Dalam hal ini, penulis membuat dua skenario uji coba, yaitu skenario import file excel ke database (baik itu data area ataupun radio) dan skenario melihat detail grafik (baik itu radio ataupun core). Skenario normal import file excel ke database digunakan untuk membuktikan bahwa aktor dapat import file excel ke database tanpa ada kesalahan sistem. Hasil dari uji coba ini sukses dengan berhasilnya file excel dapat masuk ke dalam database dan ditampilkan di tabel. Skenario alternatif import file excel ke database betujuan untuk membuktikan bahwa aktor tidak dapat import file excel ke database area ketika file yang dimasukkan ke database salah. Hasil dari uji coba ini sukses dengan munculnya kesalahan pada sistem. Untuk skenario kedua, skenario uji coba normal melihat detail grafik, skenario ini bertujuan untuk membuktikan bahwa
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6
5
CI_Controller CI_Controller
CI_Controller
perfom_radio
+ + + + + + + +
man_admin + + + + +
__construct() : var index() : var man_json() : var man_crud() : var tambah() : var
+ + + + + + + + + +
__construct() : var index() : var detail _gprsedge(var) : var form() : var getArea() : var kecamatan() : var chart(var) : var excel(var) : var
__construct() : var duag() : var tigag() : var gprsedge() : var threshold() : var refresh_2g() : var refresh_3g() : var refresh_gprsedge() : var chart_radio(var, var) : var refresh_threshold() : var
+ + + + + + + +
__construct() : var index() : var detail _tigag(var) : var form() : var getArea() : var kecamatan() : var chart(var) : var excel(var) : var
CI_Controller
CI_Controller
detail_threshold CI_Controller login + + + + + +
__construct() : var index() : var cek_user() : var user_masuk() : var logout() : var no_cache() : var
+ + + + + + + +
detail_2g
__construct() : var index() : var detail_threshold(var) : var form() : var getArea() : var kecamatan() : var chart(var) : var excel(var) : var
Lupas_pass __construct() : var kirim_email() : var reset_pass() : var
+ + + + +
__construct() : var index() : var tigag_json() : var tigag_crud() : var read_file() : var
__construct() : var area() : var area_json() : var area_crud() : var read_file() : var
CI_Controller
CI_Controller
radio_gprsedge + + + + +
__construct() : var index() : var gprsedge_json() : var gprsedge_crud() : var read_fil e() : var
radio_2g
radio_threshold + + + + +
__construct() : var index() : var threshold_json() : var threshold_crud() : var read_file() : var
+ + + + +
__construct() : var index() : var duag_json() : var duag_crud() : var read_file() : var
scc: var = "ROUND(MAX(scc_... scr: var = "ROUND(AVG(scr)... vlr_occ: var = "ROUND(AVG(vlr_...
+ + + + + + + + + +
__construct() : var cs() : var refresh_cs() : var header(var) : var chart_cs(var, var, var, var) : var chart_cs_scc() : var chart_cs_scr() : var chart_cs_vlr_occ() : var buildCategories(var, var) : var buildDatasets(var, var, var) : var
Perform_ps + + + + +
attach_sr: var = "ROUND(sum(nume... pdp_sr: var = "ROUND(avg(nume... israu_sr: var = "ROUND(avg(nume... UnitLoad: var = "MAX(peak_load_... attach_occ: var = "ROUND(max(sau/...
+ + + + + + + + + + + +
__construct() : var ps() : var refresh_ps() : var header(var) : var chart_ps(var, var, var) : var chart_ps_attach_sr() : var chart_ps_pdp_sr() : var chart_ps_israu_sr() : var chart_ps_UnitLoad() : var chart_ps_attach_occ() : var bui ldCategories(var, var) : var bui ldDatasets(var, var, var) : var
CI_Controller Home + + + + + + + +
__construct() : var index() : var refresh_home() : var header() : var home_column() : var home_bar() : var buildCategories(var, var) : var buildDatasets(var, var, var) : var
CI_Controller CI_Controller
Detail_cs Detail_ps + + + + + + + + + + +
scr: var = "ROUND(AVG(scr)... vlr_occ: var = "ROUND(AVG(vlr_... scc: var = "ROUND(MAX(scc_... nsaverage: var = "ROUND(AVG(nsav... ccmeas_speech: var = "ROUND(AVG(ccme... ccmeas_signaling: var = "ROUND(AVG(ccme... ccmeas_ring: var = "ROUND(ccmeas_r... cgr_availability: var = "ROUND(AVG(cgr_... cgr_occ: var = "ROUND(MAX(cgr_... cgr_bhca: var = "ROUND(SUM(cgr_... cgr_succ_rate: var = "ROUND(AVG(cgr_...
+ + + + + + + + + +
__construct() : var index() : var det_cs() : var form() : var getArea() : var chart(var) : var buat_chart(var, var, var, var) : var buildCategories(var, var) : var buildDatasets(var, var, var) : var excel(var) : var
Gambar 2 Class diagram desain aplikasi pemantau jaringan telekomunikasi terpadu
Gambar 3 Tampilan home aplikasi pemantau jaringan telekomunikasi terpadu
CI_Controller
Perform_cs + + +
__construct() : var index() : var detail_duag(var) : var form() : var getArea() : var kecamatan() : var chart(var) : var excel(var) : var
CI_Controller
CI_Controller radio_3g CI_Controller
+ + +
+ + + + + + + +
CI_Controller radio_area + + + + +
CI_Controller
detail_3g
detail_gprsedge CI_Controller
+ + + + + + +
attach_sr: var = "ROUND(sum(nume... pdp_sr: var = "ROUND(avg(nume... israu_sr: var = "ROUND(avg(nume... UnitLoad: var = "MAX(peak_load_... attach_occ: var = "ROUND(max(sau/... throughput_occ1: var = "ROUND(max(thro... throughput_occ2: var = "ROUND(max(thro...
+ + + + + + + + + + +
__construct() : var index() : var det_ps() : var form() : var getArea() : var kecamatan() : var chart(var) : var buat_chart(var, var, var) : var buildCategories(var, var) : var buildDatasets(var, var, var) : var excel(var) : var
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6
aktor dapat melihat detail grafik ketika data di database tersedia. Pengujian ini berhasil dengan munculnya grafik pada sistem. skenario uji coba alternate melihat detail grafik, Ada dua tujuan dari skenario ini. Pertama, sistem tidak dapat menampilkan grafik karena ada form yang tidak diisi. Kedua, sistem tidak dapat manampilkan grafik karena data yang diminta tidak ada di database. Pengujian tersebut berhasil. Ketika aktor tidak melengkapi nilai dalam form maka sistem akan memunculkan kesalahan dan ketika data yang diminta tersebut tidak tersedia dalam database maka muncul peringatan “no data to display”. IV. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari uraian sebelumnya dapat diperoleh kesimpulan sebagaimana berikut ini: 1. Dari hasil analisa kebutuhan perangkat lunak maka diperoleh kebutuhan-kebutuhan fungsional yang meliputi manipulasi data radio, manipulasi data area, manampilkan grafik radio, menampilkan grafik core cs, menampilkan grafik core ps, manajemen user, keamanan, laporan dan summary grafik. Fungsi-fungsi tersebut merupakan kebutuhan yang tepat dan sesuai dengan permintaan pengguna. 2. Aplikasi ini membedakan tiga level pengguna, yaitu: super admin (pimpinan devis SQA), admin (technical support), dan user (manajer). Hal tersebut menjadikan pembagian peran pada aplikasi ini jelas dan sesuai dengan kebutuhan pengguna. 3. Dari hasil analisa kebutuhan pengguna dan perangkat lunak ditemukan bahwa kebutuhan lingkungan aplikasi ini sudah tersedia di lingkungan stakeholder Telkomsel. 4. Dari hasil desain perangkat lunak diperoleh 15 domain pada domain model, 18 class pada class diagram, 32 use case pada use case diagram, 32 robusteness diagram, dan 32 squence diagram. 5. Pada hasil pembangunan perangkat lunak diperoleh tujuh fitur umum, yaitu: melakukan login, melakukan logout, manajemen admin, lupa password, perform chart (radio dan core), detail chart (radio dan core), dan summary grafik.
6
6. Dari hasil pengujian perangkat lunak pada skenario import file ke database dan menampilkan detail grafik yang diusulkan berjalan dengan baik sesuai dengan hasil yang diinginkan pengguna. B. Saran Beberapa hal yang diharapkan dapat dikembangkan di masa mendatang adalah sebagai berikut : 1. Aplikasi yang dibuat hanya sebatas menampilkan performa jaringan telekomunikasi maka untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat melangkapinya dengan memberikan suatu peringatan ketika performa jaringan telekomunikasi tersebut melewati batas toleransi yang telah ditentukan. 2. Aplikasi ini dapat dikembangkan lebih interaktif dengan cara memberikan fungsi drilldown pada summary grafik di halaman Home. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis ucapkan terima kasih kepada Tuhan yang Maha Esa, yang telah memberikan penulis pertolongan dan ide-ide untuk membuat jurnal ini. Orang tua, terutama ibu, yang tidak pernah lepas mendoakan penulis. Dosen pembimbing dan penguji yang memberikan masukan-masukan yang membangun. Serta tidak lupa pada teman-teman yang selama ini memberikan dukungan di saat masa-masa kuliah. DAFTAR PUSTAKA [1]
[2] [3] [4] [5] [6] [7] [8]
EllisLab, Inc. (2011). CodeIgniter User Guide Version 2.1.0. Retrieved from codeigniter.com: http://codeigniter.com/user_guide/overview/mvc.html Gladwell, M. ( 2007). Blink: The Power of Thinking Without Thinking. Washington D.C.: Back Bay Books. Method Labs. (2010). Your Head Start: ReadySET Pro. Retrieved from ReadySET Pro: http://www.readysetpro.com/. Rosenberg, D., & Stephens, M. (2007). Use Case Driven Object Modeling with UML: Theory and Practice. New York: Apress. Telkomsel Jawa Timur. (2001). Peran SQA Telkomsel Jawa Timur. Surabaya. Telkomsel Jawa Timur. (2002). Jaringan Telekomunikasi Telkomsel. Surabaya. Windle, D. R., & Abreo, L. R. (2002). Software Requirements Using the Unified Process: A Practical Approach. New Jersey: Prentice Hall PTR. Young, R. R. (2004). The Requirements Engineering Handbook. London: Artech House.