Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana
ISSN : 2086‐9479
RANCANG BANGUN PROTOTIPE ELEVATOR MENGGUNAKAN MICROCONTROLLER ARDUINO ATMEGA 328P Andi Adriansyah1,Oka Hidyatama2 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana, Jakarta, Indonesia Email :
[email protected]
1,2
Abstrak - Sistem kendali elevator atau lift yang digunakan di gedunggedung
bertingkat
umumnya
menggunakan sistem kontrol PLC ( Programmable Logic Controller ). Dalam pembuatan prototype ini menggunakan alternatife lain untuk menggantikan peran PLC dalam mengendalikan proses Elevator atau Lift
yang
bekerja
menggunakan
yaitu
Mikrokontroler
Prototype elevator atau lift ini berpedoman pada Lift sebenarnya, yang terdiri dari sensor di setiap yang
melalui tersebut
perangkat-perangkat menjadikan
alat
ini
meyerupai dengan elevator atau lift sesungguhnya. Berdasarkan pengujian pada alat ini dapat disimpulkan, penggabungan antara
hardware
dan
software
menjadikan alat ini dapat berfungsi dengan baik, yaitu lift dapat naik ataupun turun, pintu lift dapat membuka ataupun menutup sesuai
Arduino Uno
lantai
keatas dan ke bawah. Sehingga
digunakan
sebagai
dengan perintah. Kata
kunci
:
Mikrokontroller,
elevator atau lift tiga lantai, sistem kontrol
gerakan batas lift, beberapa tombol yang terletak baik di dalam sangkar lift
ataupun
di
luar
lift
PENDAHULUAN Elevator atau Lift adalah
yang
digunakan untuk memanggil lift ataupun melayani tujuan lantai, dua sensor mekanik untuk membatasi pergerakan pintu dan dua buah motor DC untuk menggerakan pintu lift dan juga untuk menggerakan lift
seperangkat alat yang digunakan untuk
mengangkut
atau
barang dari suatu tempat atau lantai ke tempat atau lantai lainnya secara vertikal
dengan
seperangkat Perkembangan
Vol.4 No.3 September 2013
orang
alat
menggunakan mekanik. teknologi
120
Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana
menjadikan semakin
elevator
baik
atau
lift
perkembangannya,
mulai dari mekanik lift, sistem
ISSN : 2086‐9479
DASAR TEORI Sejarah Diciptakannya Elevator atau Lift
juga keamanannya.
Elevator atau yang lebih
Sehingga menjadikan elevator atau
akrab dikenal oleh masyarakat luas
lift
alat
dengan nama lift. Lift adalah salah
transportasi yang paling aman dan
satu alat bantu dalam kehidupan
cepat
manusia
kontrol
dan
adalah
di
satu-satunya
sebuah
gedung
atau
yang
berfungsi
bangunan tinggi. Saat ini banyak
mempermudah
sekali elevator atau lift yang dijual
yang rutinitasnya lebih sering berada
di pasaran dengan berbagai merk,
didalam gedung-gedung bertingkat.
namun tentu saja harganya tidaklah
Elevator merupakan alat transportasi
murah. Sistem kontrol pengendali
bekerja secara otomatis. Keberadaan
elevator atau lift yang digunakan
dari elevator ini merupakan sebagai
pada umumnya menggunakan sistem
pengganti fungsi dari pada tangga
pengendali lift Programmable Logic
dalam mencapai tiap-tiap lantai
Controller dengan bantuan relay dan
berikutnya
kontaktor.
bertingkat,
Disini
peneliti
akan
aktifitas
untuk
pada
manusia
suatu
dengan
keberadaan
gedung demikian
elevator
merancang sebuah prototipe sebagai
dikesampingkan
alat peraga yang berfungsi sama
dapat mengefisienkan energi dan
seperti
yang
waktu pengguna elevator tersebut.
sebenarnya yang digunakan pada
Sistem keberadaan elevator dan
gedung-gedung
segala kemajuan dan kehandalannya
elevator
atau
lift
bertingkat.
dikarenakan
Perancangan ini akan memudahkan
tidak
dalam memahami bagaimana sistem
perkembangan perkembangan secara
kerja dan pengendalian lift, tentunya
bertahap,
dengan biaya yang murah, yaitu
pertama
kali
dibangun.
Sejak
dengan
pertama
kali
dibangun,
sistem
menggunakanMikrokontroler
penggerak
ARDUINO ATMEGA328P yang
perkembangannya dimulai dengan
memiliki kesamaan.
cara yang sangat sederhana, yaitu
Vol.4 No.3 September 2013
serta
ini
tidak
merta
sejak
mengalami
keberadaannya
elevator
pada
awal
121
Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana
ISSN : 2086‐9479
dengan menggunakan tenaga non
mengontrol arah putaran motor DC.
mekanik.
Satu buah L298 bisa dipergunakan
Elevator
penumpang
pertama dipasang oleh Otis
untuk mengontrol dua buah motor
Arduino Uno
DC. Selain bisa dipergunakan untuk adalah
mengontrol arah putaran motor DC,
sebuah board mikrokontroler yang
L298 ini pun bisa dipergunakan
didasarkan
ATmega328.
sebagai
Arduino UNO mempunyai 14 pin
bipolar.
digital input/output (6 di antaranya
IC
dapat digunakan sebagai output
kemampuan menggerakkan motor
PWM), 6 input analog, sebuah
DC sampai arus 2A dan tegangan
osilator Kristal 16 MHz, sebuah
maksimum 40 volt DC untuk satu
koneksi USB, sebuah power jack,
kanalnya. Pin enable A dan B untuk
sebuah ICSP header, dan sebuat
mengendalikan jalan atau kecepatan
tombol reset. Arduino UNO memuat
motor,
semua
digunakan
Arduino
UNO
pada
yang
dibutuhkan
untuk
driver
driver
pin
motor
Stepper
L298
input untuk
1
memiliki
sampai
4
mengendalikan
menunjang mikrokontroler, mudah
arah putaran. Pin output pada IC
menghubungkannya
sebuah
L298 13 dihubungkan kemotor DC
computer dengan sebuah kabel USB
yang sebelumnya melalui dioda
atau mensuplainya dengan sebuah
yang disusun secara H-bridge.
adaptor
Pengaturan
AC
menggunakan
ke
ke
DC
baterai
atau untuk
kecepatan
motor
digunakan teknik PWM (pulse width modulation) yang diinputkan dari
memulainya.
mikrokontroler melalui pin Enable. PWM untuk kecepatan rotasi yang bervariasi level highnya. Motor DC Prinsip Kerja Motor DC Gambar 2.1 Arduino Uno
Motor DC adalah suatu
Driver Motor (Motor Shield L298)
perangkat yang digunakan untuk
L298 adalah komponen elektronik
menghasilkan daya mekanis berupa
yang
putaran dengan masukan berupa
dipergunakan
Vol.4 No.3 September 2013
untuk
122
Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana
tegangan
yang
dihasilkan
dari
ISSN : 2086‐9479
Tombol
push-on
adalah
yang
digunakan
untuk
sumber tegangan DC. Putaran pada
tombol
motor DC didapat dari dorongan
mengontrol kondisi on atau off suatu
medan
dihasilkan
rangkaian listrik. Tombol push-on
penghantar yang dialiri arus DC.
memiliki tipe kontak NO (Normally
Penghantar
berupa
Open) dengan prinsip kerja tombol
yang di
tekan adalah kerja sesaat maksudnya
tempatkan pada bagian motor yang
jika tombol kita tekan sesaat maka
erputar.Bagian ini dikenal dengan
akan kembali pada posisi semula
istilah jangkar atau armature.
(hanya memicu Vcc sesaat).
magnet
ini
yang
biasanya
lilitan kawat tembaga
Gambar 2.5 Tombol push button Limit Switch (a)
Umumnya
(b)
limit
switch
Gambar 2.3 (a) Bagian – bagian
adalah sebuah saklar atau pembatas
Motor DC. (b) Bentuk Motor DC
aliran
Sensor Reed Switch
yang
mengetahui
digunakan ada
tidaknya
untuk suatu
Reed Switch adalah saklar
obyek di lokasi tertentu. Limit
yang dioprasikan dengan
switch akan aktif jika mendapatkan
medan magnet. Ini terdiri dari
sentuhan atau tekanan dari suatu
sepasang kontak pada tubuh logam
benda fisik.
besi dalam tertutup rapat kaca
Aplikasi Program Arduino IDE
amplop. Kontak dapat menutup dan
(Integrated
membuka ketika medan magnet
Environtment).
listrik
Development
Untuk memulai program
diterpakan. Arduino
(untuk
membuatnya
melakukan apa yang kita inginkan) Gambar 2.4 Sensor Reed Switch Tombol Push On
kita menggunakan IDE Arduino (Integrated
Development
Environtment), IDE Arduino adalah
Vol.4 No.3 September 2013
123
Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana
ISSN : 2086‐9479
bagian software opensource yang
• Bagian masukan
memungkinkan
• Bagian pengendali / controller
kita
untuk
memprogram bahasa Arduino dalam
• Bagian keluaran
bahasa C. IDE memungkinkan kita untuk
menulis
secara
step
by
sebuah
program
step
kemudian
Bagian masukan bertugas memberikan mengenai
segala
kondisi
yang
informasi sedang
instruksi tersebut di upload ke papan
terjadi pada lift kepada controller,
Arduino.
untuk selanjutnya diolah dan dikirim ke
bagian
selanjutnya
keluaran, dapat
untuk
menggerakkan
motor pintu dan motor penggerak. Diagram Blok Seperti Gambar 2.6 Tampilan Program IDE
dijelaskan
yang
telah
sebelumnya,
bahwa
(Integrated Development
controller dalam hal ini ATMEGA
Environtment)
328P berfungsi sebagai otak dari keseluruhan sistem yang mengatur
PROSES PERANCANGAN
kinerja secara keseluruhan. Diagram
Tinjauan Umum
blok dapat dilihat pada gambar 3.1
Perancangan elevator atau lift
prototype tiga lantai ini
mengacu pada lift-lift yang telah ada secara umum dengan tujuan agar hasil perancangan bisa menyerupai lift
yang
sebenarnya.
Gambar 3.1 Blok Diagram Sistem
Namun
Berdasarkan masukan yang
demikian ada beberapa fungsi yang
terdiri dari tombol, sensor dan limit
tidak diterapkan karena keterbatasan
switch
dalam segala hal mengenai sistem
memberi perintah yang kemudian
ini.
diolah
masing-masing
melalui
adalah
mikrokontroller
Secara garis besar sistem
Arduino Atmega 328P, sehingga
prototype elevator atau lift ini terdiri
menghasilkan keluaran motor pintu
dari tiga bagian utama, yaitu :
dan motor penggerak sesuai dengan
Vol.4 No.3 September 2013
124
Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana
kerja yang diinginkan. Berikut ini
ISSN : 2086‐9479
Rangkaian Catu Daya Rangkaian
adalah skema rangkaian sistem pada untuk
gambar 3.2 RESPACK-7
RESPACK-7
berfungsi
mensuplai
tegangan
keseluruhan rangkaian yang ada.
RP3
RP2
ini
DALAM_LT3
LT2 DALAM_LT2
LT1 DALAM_LT1
RESET
BUKA
BUKA
2 3 4 5 6 7 8
1 microcontrolandos.blogspot.com
LT 3
A0 A1 A2 A3 A4 A5
SEN_LT1 SEN_LT2 SEN_LT3 LUAR_LT1 LUAR_LT2 LUAR_LT3
PC0/ADC0 PC1/ADC1 PC2/ADC2 PC3/ADC3 PC4/ADC4/SDA PC5/ADC5/SCL
SENSOR LT 3
PB0/ICP1/CLKO
DIGITAL (~PWM)
ANALOG IN
TUTUP TUTUP
SW OPEN SW_PINTU_OPEN SEN_LT3
AREF PB5/SCK PB4/MISO
~PB3/MOSI/OC2A ~ PB2/SS/OC1B ~ PB1/OC1A 1121 ATMEGA328P-PU
2 3 4 5 6 7 8
1
DUINO1 TOMBOL DALAM
PD7/AIN1
~ PD6/AIN0 ~ PD5/T1 PD4/T0/XCK ~ PD3/INT1 PD2/INT0 TX PD1/TXD RX PD0/RXD
13 12 11 10 9 8
SW_PINTU_CLOSESEN_LT2
SW CLOSE SENSOR LT1
SW_PINTU_OPEN SW_PINTU_CLOSE
7 6 5 4 3 2 1 0
SEN_LT1
PINTU PINTU_PWM KATROL_PWM KATROL TUTUP BUKA U1(VS)
<--- BUKA | TUTUP --->
ARDUINO UNO R3 16 IN1
RP1 RESPACK-7
U2:A
6
7400
KATROL_PWM IN3 IN4
7400
LT3
VSS
8 VS OUT1 OUT2
9 10 15
EN2 IN3 IN4
GND
OUT3 GND OUT4
U1 3 6
PINTU
memiliki keluaran 12 volt. Keluaran 12 volt tersebut digunakan untuk mensuplai
11 14
KATROL
IN3
LUAR_LT3
IN1 IN2 EN1
IN2
5
2 3 4 5 6 7 8
1
TOMBOL LUAR
4 3
2
2 7 1
IN1 IN2 PINTU_PWM
U2:B
1 PINTU
Rangkaian catu daya yang dibuat
SENSOR LT2
DALAM_LT3 DALAM_LT2 DALAM_LT1
tegangan
ke
L293D
LT2 LUAR_LT2
U2:C LT1
10
LUAR_LT1
13 8
KATROL
<--- NAIK | TURUN ---->
U2:D
9
11 12
7400
mikrokontroler arduino dan motor
IN4
7400
Gambar 3.2 Skema Rangkaian
dc. Rangkaian catu daya ditunjukkan
Sistem
pada gambar 3.4 berikut ini : Pada
dapat
skema
rangkaian
dilihat
bagaimana
penyambungan berbagai komponen baik komponen masukan maupun keluaran dengan controller Arduino ATMEGA 328P. memanfaatkan pin
Gambar 3.4 Rangkaian Catu Daya Rangkaian Tombol dan Limit Switch
digital dan analog.
Rancangan
Perancangan Perangkat Keras Perancangan Kerangka Lift
menggunakan
acrylic
sebagai dinding-dinding lift. Acrylic yang dipakai sebagai dinding lift mempunyai ketebalan 4mm. Lift yang dibangun adalah lift tiga lantai ketinggian
yang
kerangka
lift
lift
3
lantai
ini
menggunakan 8 buah tombol dan 2
Pembuatan kerangka lift ini dibangun
elevator atau
prototype
buah limit switch. Delapan buah tombol dan 2 buah limit switch ini terhubung ke controller melalui pin digital yang telah tersedia pada arduino. Terpasang pada pin digital karena keluaran atau kerja tombol
mana adalah
60cm x 20cm. Masing-masing lantai
ini adalah antara on dan off atau 1 dan
0.
Berikut
adalah
gambar
rangkaian dari tombol-tombol lift.
memiliki ketinggian sekitar 20cm.
Vol.4 No.3 September 2013
125
Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana
Gambar 3.6 Diagram rangkaian
RP4 RESPACK-7
RP3
driver motor DC
2 3 4 5 6 7 8
2 3 4 5 6 7 8
1
1
RESPACK-7
TOMBOL LUAR
ISSN : 2086‐9479
TOMBOL DALAM
LT3
LT 3 LUAR_LT3
DALAM_LT3
LT2
LT2 LUAR_LT2
DALAM_LT2
LUAR_LT1
DALAM_LT1
Pada rangkaian diatas, driver L298
LT1
LT1
BUKA
BUKA
mendapat input dari pin 4, 5, 6 dan 7
TUTUP TUTUP
arduino. Pin – pin tersebut yang Gambar 3.5 Rangkaian Push Button
akan
dan limit switch
putaran motor dc sesuai dengan
Rangkaian Driver Motor DC
perintah
Untuk
mengendalikan
L298
mengatur
perubahan
arah
yang diberikan. Driver
mendapat
tegangan
kerja
perputaran motor dc dibutuhkan
sebesar 5 volt dc. Sedangkan untuk
sebuah driver. Driver ini berfungsi
menggerakkan motor dc dibutuhkan
untuk
power input sebesar 12 volt dc.
memutar
motor
dc
searah/berlawanan arah dengan arah jarum jam. Mikrokontroler tidak dapat
langsung
mengendalikan
Diagram Flow Chart Untuk dapat mempermudah perancangan
perangkat
lunak,
itu
terlebih dahulu dibuat diagram alur
dibutuhkan driver sebagai perantara
(flowchart) yang harus dikerjakan
antara mikrokontroler dan motor dc,
oleh mikrokontroler seperti tampak
sehingga perputaran dari motor dc
gambar 3.7 dan 3.8.
putaran
motor
dapat
dc,
karena
dikendalikan
oleh
mikrokontroler. Pada penelitian ini rangkaian driver
motor
dc
menggunakan
modul motor shield L298. Diagram rangkaian driver motor dc L298 dengan ATMega 329 ditunjukkan pada gambar 3.6 berikut ini : ATMEGA328P 13 12 11 10 9 8 7 7 7 1
PD0/RXD/PCINT16 PD1/TXD/PCINT17 PD2/INT0/PCINT18 PD3/INT1/OC2B/PCINT19 PD4/T0/XCK/PCINT20 PD5/T1/OC0B/PCINT21 PD6/AIN0/OC0A/PCINT22 PD7/AIN1/PCINT23 AREF AVCC
PB0/ICP1/CLKO/PCINT0 PB1/OC1A/PCINT1 PB2/SS/OC1B/PCINT2 PB3/MOSI/OC2A/PCINT3 PB4/MISO/PCINT4 PB5/SCK/PCINT5 PB6/TOSC1/XTAL1/PCINT6 PB7/TOSC2/XTAL2/PCINT7 PC0/ADC0/PCINT8 PC1/ADC1/PCINT9 PC2/ADC2/PCINT10 PC3/ADC3/PCINT11 PC4/ADC4/SDA/PCINT12 PC5/ADC5/SCL/PCINT13 PC6/RESET/PCINT14
2 3 5 4 2 3 5 4 13 12 11 10 9 8 7
12 V
16 2 9 1
11 12 19
IN1 IN2 EN1
VSS
Gambar 3.7 Proses inisialisasi dan
5V
Proses kerja pintu lift
8 VS OUT1 OUT2
3 8
MOTOR PENGGERAK EN2 IN3 IN4
GND
OUT3 GND OUT4
13 18
L298 MOTOR PINTU LIFT
Vol.4 No.3 September 2013
126
Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana
ISSN : 2086‐9479
Berdasarkan
hasil
Gambar 3.8 Proses keseluruhan
pengujian, untuk mengontrol motor
pengendali lift tiga lantai
pintu, jika EN1 dan IN2 juga diberi
Secara garis besar urutan
logika 1, maka motor pintu berputar
perintah pada prototype elevator
searah
jarum
jam.
Putaran
atau lift ini dapat dilihat pada flow
digunakan
chart diatas. Mulai dari saat lift
motor
stand by di lantai tertenu, saat ada
Sedangkan jika EN1 dan IN1 diberi
panggilan melalui tombol-tombol
logika 1 maka motor pintu berputar
lantai, sampai dengan kerja lift
berlawanan
secara keseluruhan.
untuk
pintu
menggerakan
(pintu
arah
ini
membuka).
jarum
jam
(counterclockwise).
Putaran
ini
digunakan
menggerakan
untuk
PENGUJIAN DAN ANALISA
motor
RANGKAIAN
Selanjutnya
Hasil Pengujian Perangkat Keras
motor pintu (pintu stop), maka
Driver Motor (Motor Shield L298)
hanya IN1 saja yang diberi logika
dan Motor DC
1.Begitu juga untuk menggerakan
Pada pengujian ini juga digunakan
Arduino
Atmega328P
yang telah dimasukan program,
pintu
(pintu untuk
menutup).
menghentikan
motor penggerak. Pengujian Tombol Pengujian
rangkaian
untuk memberikan kondisi tertentu
tombol-tombol
dilakukan
untuk
(high atau low) pada kaki input
mengetahui apakah rangkaian yang
L298 sehingga kedua motor dapat
dibuat telah tersambung dengan
bergerak.
benar.Berikut adalah program untuk
Tabel 4.1 Pengujian Driver Motor
rangkaian tombol.
Shield
Vol.4 No.3 September 2013
127
Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana
Tabel
4.2
Hasil
pengujian
ISSN : 2086‐9479
yang artinya pintu sudah membuka secara penuh. Begitu juga pada saat
rangakaian tombol
motor pintu bekerja (pintu menutup) dan daun pintu mengenai limit switch close (logika 1) maka pin 8 akan aktif (logika 1), yaitu motor pintu mati (pintu stop) yang artinya Masing-masing tombol yang ditekan
pintu sudah menutup secara penuh.
memberikan logika 1, sehingga pada
Pengujian Sensor Lantai
ke
Sensor lantai diletakkan di
mikrokontroller juga berlogika 1,
setiap lantai, yang berfungsi untuk
dimana selanjutnya diteruskan untuk
membaca pergerakan lift. Dimana
memberi perintah motor penggerak
saat lift melayani ke lantai yang
dan juga motor pintu.
dituju maka lift akan berhenti secara
Pengujian Limit Switch
otomatis, dalam hal ini sensor lantai
keluaran
Limit
yang
switch
terhubung
pada
alat
ini
lah yang berperan untuk membuat
merupakan batasan pintu membuka
lift (motor penggerak) berhenti.
secara penuh atau menutup secara
Tabel 4.4 Hasil pengujian
penuh yang terpasang pada kedua
rangakaian sensor lantai
sisi daun pintu lift, Tabel 4.3 Hasil pengujian rangakaian limit switch
Berdasarkan
program
dan
hasil
pengujian dapat disimpulkan jika Melalui program dan hasil pengujian
pada saat motor penggerak bergerak
dapat disimpulkan jika pada saat
naik ataupun turun sesuai dengan
motor
perintahnya ke lantai tertentu dan
pintu
bekerja
(pintu
membuka) dan daun pintu lift
mengenai
sensor
lantai
mengenai limit switch open (logika
(logika
1)
1) maka pin 9 akan aktif (logika 1),
perintahnya, maka pin pada arduino
sesuai
tertentu dengan
yaitu motor pintu mati (pintu stop)
Vol.4 No.3 September 2013
128
Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana
ISSN : 2086‐9479
akan akatif (logika 1), yaitu motor
Pada gambar 4.5 terlihat posis ilift
penggerak akan berhenti (stop).
sedang berada dilantai 1, dan jika
Hasil
ditekan tombol call atau tujuan
Pengujian
Secara
Keseluruhan
lantai 2 (tombol luar ataupun tombol
Pengujian Proses Lift Naik
dalam lift) maka motor penggerak
Pengujian proses naik ini adalah
sangkar lift aktif sehingga lift naik
untuk
kerja
setelah sensor lantai 2 aktif. Saat lift
sistem lift saat naik dapat berfungsi
mengenai sensor di lantai 2 maka
dengan baik atau tidak. Pada proses
motor penggerak sangkar lift akan
ini di uji dengan cara mengaktifkan
mati (lift berhenti) dan kemudian
tombol-tombol yang terletak diluar
terjadi proses buka dan tutup pintu.
ataupun didalam lift.
Begitu juga dengan kerja tombol-
mengetahui
apakah
tombol lainnya. Pengujian Sistem Buka, Tutup, Berhenti
Pintu
Lift
Secara
Otomatis Proses pengujian ini adalah dimana pintu lift dapat bekerja secara otomatis tanpa menggunakan Gambar 4.1 Proses lift saat naik
tombol buka tutup (DR-OP dan DR-
Berdasarkan proses lift saat naik
CL) pintu yang ada. Pada proses ini
seperti yang terlihat pada gambar
setiap lift berhenti di salah satu
4.6maka didapatkan hasil pengujian
lantai, maka pintu secara otomatis
pada proses lift naik ini seperti yang
membuka kemudian berhenti, lalu
terlihat pada table 4.5.
terdapat waktu tunggu, setalah itu
Tabel 4.5 Hasil Pengujian Proses
pintu
Lift Naik
otomatis. Hasil pengujian proses
menutup
kembali
secara
stop pada tiap-tiap lantai terlihat pada table dibawah 4.6.
Vol.4 No.3 September 2013
129
Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana
ISSN : 2086‐9479
Tabel 4.6 Hasil Pengujian Proses
Mikrokontroler Atmega 328P telah
Pintu Stop
dilakukan
pengujian
alat,
pengambilan data serta pembahasan, maka
dapat
diperoleh
beberapa
kesimpulan sebagai berikut : Pembuatan perancangan prototype Berdasarkan
tabel
4.6
dapat
elevator
menggunakan
disimpulkan, saat posisi lift arah
mikrokontroler
naik (dari lantai 1 ke lantai 2 dan 3),
dilakukan dalam tiga tahap, yaitu :
maupun saat posisi lift arah turun
1. Tahapan
(dari lantai 3 ke lantai 2 dan 1) adalah ketika lift berhenti atau stop, pintu
akan
membuka
secara
otomatis sampai dengan membuka
pertama
2. Tahapan
3. Tahapan
ketiga
(controller).
3
membuat
sangkar lift
pintu lift akan berhenti. Setelah itu selama
membuat
kedua,
pembuatan
delay
328P
kerangk alift 3 lantai
penuh kemdian secara otomatis
terdapat
Atmega
sistem
Setelah
detik
adalah pengendali
semua
sebelum pintu lift tersebut menutup
dibuat,
kembali, kemudian secara otomatis
menggabungkan semua rangkaian
akan
atau
berhenti.
Melalui
hasil
maka
selesai
sistem
selanjutnya
yang
dibuat
pengujian tersebut dapat dikatakan
software
bahwa proses sistem buka, tutup,
sehingga menjadi sebuah prototype
dan
sistem pengendali lift menggunakan
berhenti
pintu
lift
secara
maupun
baik
hardware,
otomatis dapat bekerja dan berfungsi
mikrokontroler
dengan baik dan benar, sesuai
setelah
dengan yang diharapkan.
dengan cara menjalankan / uji coba
itu
Atmega
dilakukan
328P, pengujian
lift, sehingga lift dapat bergerak naik KESIMPULAN DAN SARAN
atau turun mencapai lantai yang
Kesimpulan
ingin dituju, dan proses yang terjadi
Dari penelitian yang telah dilaksanakan prototype
pada
perancangan
elevatormenggunakan
Vol.4 No.3 September 2013
pada kerja pintu lift dapat membuka dan
menutup
kembali
secara
otomatis. Dan semua sensor dapat
130
Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana
ISSN : 2086‐9479
bekerja dengan semestinya, maka
menjadi alat yang baik dan
dapat diketahui hasil kerja sistem lift
rapih.
3
lantai
menggunakan
Mikrokontroler 328P
Arduino
Atmega
DAFTAR PUSTAKA
sesuai
dengan
1. Andrianto,
bekerja
Heri.
2008.
keinginan.
Pemrograman
Saran
AVR ATMega16 Menggunakan Untuk pengembangan lebih
lanjut dimasa mendatang peneliti menyarankan
beberapa
hal,
Bahasa
Mikrokontroler
C
AVR).Bandung : Informatika. 2. Ardiwinoto.
2008.
antaralain :
Mikrokontroler
1. Menambahkan pin out pada
8/32/8535
AVR
ATMega
& Pemrogramannya
mikrokontroller agar perangkat-
Dengan Bahasa C WINAVR.
perangkat yang terpasang pada
Bandung :Informatika.
lift dapat dibuat secara real (nyata)
sesuai
keterbatasan Arduino
pin
3. Budiharto,
Widodo.
Perancangan Sistem dan Aplikasi
Karena
Mikrokontroler. Jakarta : PT.
out
Atmega
pada 328P,
Alex Media Komputindo. 4. Kadir, Abdul. 2013. Panduan
sehingga menjadikan alat ini
Praktis
menjadi
Mikrokontroller
terbatas
pada
2. Dengan begitu apabila terdapat pin
out
mikrokontroller,
Mempelajari
Aplikasi dan
Pemrograman
perangkat-perangkatnya.
banyak
2005.
lift
dengan
sesungguhnya.
3.
(Codevision
Arduino.Yogyakarta :Andi.
pada
5. Lukman,
maka
2010.
Ardiansyah,
Line
Follower
Nendi. Robot
perangkat lainnya seperti sensor
Peniup Lilin Berlengan Satu
pintu, buzzer, indicator lift dan
Berbasis
lain sebagainya dapat terpasang.
ATMEGA16. Jakarta : Universitas
Perbaikan atau perapihan pada
Mercu Buana.
struktur kerangka lift dan juga sistem
mekanik
yang
ada,
sehingga menjadikan alat ini
Vol.4 No.3 September 2013
6. Winoto, Mikrokontroler 8/16/32/8535
Microcontroller
Ardi. AVR
2008. ATmega dan
131
Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana
Pemrogramannya Bahasa
C
pada
ISSN : 2086‐9479
dengan WinAVR.
Bandung : Informatika. 7. Arduino.
2014.
Examples.
http://arduino.cc/en/Tutorial/Hom ePage. 5 Januari 2014. 8. Oomlout.
2014.
ARDX.
http://www.oomlout.com/a/produ cts/ardx/. 25 Maret 2014.
Vol.4 No.3 September 2013
132