JURNAL SKRIPSI PELAKSANAAN PENDIDIKAN MAKAN BERSAMA (Studi Deskriptif Kualitatif Di PAUD IT IQRA’ Kota Bengkulu
Disusun Oleh : Asmiati A1I011064
Pembimbing: Dra. Sri Saparahayuningsih, M.pd. Dr.Hj Sumarsih, S.pd. PG Pendidikan Anak Usia Dini
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BENGKULU 2015
EDUCATION OF EATING TOGETHER (Descriptive Study Qualitative EGC IT IQRA 'Bengkulu City) By Asmiati ABSTRACT The problem in this research is how the preparation, process and follow-up educational eat together. The aim of the study was to describe the preparation, process and follow-up educational eat together. Subjects numbered 13 children in Group B2 ECD It Iqra 'city of Bengkulu. This study used a qualitative descriptive method. Data collection techniques used were observation and interviews. The data obtained in the analysis of the interactive analysis model Milles and Hiberman. Results of this study were 1) the preparation of a meal together activities not in accordance with the rules and procedures of eating together 2) the education process eating together is not in accordance with the procedure of eating right and 3) the educational activities of the follow lannjut eating together is in conformity with the rules. It is therefore recommended to the managers to improve the preparation and early childhood education process eating together. On further research in order to conduct educational research ate with developments related to the child Keywords: Education meal together PELAKSANAAN PENDIDIKAN MAKAN BERSAMA (Studi Deskriptif Kualitatif Di PAUD IT IQRA’ Kota Bengkulu) Oleh : Asmiati
ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana persiapan, proses dan tindak lanjut pendidikan makan bersama. Tujuan dari penelitian adalah untuk mendeskripsikan persiapan, proses dan tindak lanjut pendidikan makan bersama. Subjek penelitian berjumlah 13 orang anak pada Kelompok B2 PAUD It Iqra’ Kota Bengkulu. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan wawancara. Data yang diperoleh di analisis dengan model analisis Interaktip dari Milles dan Hiberman. Hasil penelitian ini adalah 1) pada kegiatan persiapan makan bersama belum sesuai dengan aturan dan tata cara makan bersama 2) proses pendidikan makan bersama belum sesuai dengan tata cara makan yang benar dan 3) pada kegiatan tindak lannjut pendidikan makan bersama sudah sesuai dengan aturan. Oleh karena itu direkomendasikan pada pengelola PAUD untuk memperbaiki persiapan dan proses pendidikan makan bersama. Pada peneliti selanjutnya agar dapat melakukan penelitian pendidikan makan bersama yang berkaitan dengan perkembagan anak. Kata Kunci : Pendidikan makan bersama
pendidikan pembentukan nilai-nilai dan moral
BAB I
anak dapat dilakukan melalui kegiatan rutin,
PENDAHULUAN
kegiatan spontan, kegiatan dengan teladan atau
A. Latar Belakang Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Pasal 1
contoh, dan kegiatan yang direncanakan. Salah satu cara pembentukan nilai-nilai dan moral
angka 14 menyatakan bahwa pendidikan anak
dengan
usia dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan
pendidikan makan bersama yang dilakukan di
yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai
taman kanak-kanak (Zaman, 2010: 3).
dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian
rangsangan
membantupertumbuhan
pendidikan dan
untuk
perkembangan
kegiatan
rutin
Mengingatpentingnya
yaitu
perkembangan
PAUD It Iqra kota bengkulu pelaksanaan makan bersama
dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
tertarik
2003 Bab II pasal 3 menyatakan ‘’Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermatabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
Bangsa,
berkembangnya
bertujuan
potensi peserta
untuk
didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakal mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui rangsangan
membantupertumbuhan
deskriptif
untuk
melakukan
kualitatif
pada saat maka peneliti
penelitian
tentang
Studi
pelaksanaan
pendidikan makan bersama. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimanakah persiapan pelaksanaan pendidikan makan bersama di PAUD IT IQRA’? 2. Bagaimanakah pelaksanaan pendidikan makan bersama di PAUD IT IQRA’? 3. Bagaimanakah kegiatan tindak lanjut pelaksanaan pendidikan makan bersama di TK IT IQRA’? C. Tujuan Penelitian
Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah
pemberian
nilai
dan moral anak dan juga masalah yang ada di
jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan
Selain itu Undang-undang Nomor 20 Tahun
pelaksanaan
pendidikan dan
untuk
perkembangan
jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan informal (Yamin dkk, 2013 ).
1. Mendeskripsikan persiapan pelaksanaan pendidikan makan bersama di PAUD IT IQRA 2. Mendeskripsikan proses pelaksanaan pendidikan makan bersama di PAUD IT IQRA 3. Mendeskripsikan tindak lanjut pelaksanaan pendidikan makan bersama di PAUD IT IQRA
sebelum makan, menggunakan alat makanan
BAB II KAJIAN TEORI
yang benar dan mengelap bibir setelah makan
A. Deskripsi Teoritik 1. Pengertian
(Murni, 2014:13). Pendidikan
Makan
Bersama Pada Anak Usia Dini
Menurut Lie Geon Hong dalam Matondang (2007: 6) pola makan adalah berbagai informasi
Pendidikan makan bersama dapat diartikan
yang memberikan gambaran macam dan jumlah
sebagai reaksi-reaksi atau urutan tingkah laku
bahan makanan yang dimakan setiap hari oleh
yang berhubungan dengan makan, termasuk di
satu orang dan merupakan ciri khas untuk suatu
dalamnya cara makan, pola makan, dan adab
kelompok masyarakat tertentu.
makan
b. Adab Makan
(Murdiono,
2010:9).
Menurut
Koentjaraningrat (1984) bahwa kebiasaan makan
Adab makan menurut Ziad (2007) sebagai
individu, keluarga dan masyarakat dipengaruhi
berikut:
faktor (1) prilaku (2) lingkungan sosial (3) lingkungan ekonomi (4) linkungan ekologi (5) ketersediaan
bahan
makanan
dan
faktor
perkembangan teknologi.
1) Membaca Basmalah dilanjutkan
membaca
doa sebelum makan 2) Duduk dengan baik 3) Mencuci tangan sebelum makan
Dalam penelitian ini peneliti merujuk pada
4) Makan Menggunakan tangan kanan
penelitian Murdiono (2010:9) tentang urutan
5) Tidak dianjurkan makan yang terlalu banyak
kegiatan makan bersama, tingkah laku yang
6) Mulai mengambil makananan yang dekat
berhubungan dengan pendidikan makan bersama
7) Ketika makan berjamaah dalam satu tempat
meliputi cara makan, pola makan, dan adab
makan maka jangan mengembalikan apa yang
makan.
peneliti
tersisa ditangan ke tempat makan, akan tetapi
adab makan
ambilah suapan yang sedikit hingga tidak
Pada
penelitian
ini
memfokuskan pada pendidikan
anak usia dini yang meliputi kegiatan persiapan, kegiatan peoses dan kegiatan tindak lanjut
bersisa 8) Tidak mengeluarkan suara keras ketika
pelaksanaan pendidikan makan bersama.
mengunyah
a. Cara Makan
mengganggu orang lain
Cara makan pada anak berbagai cara yang dilakukan
merupakan
makanan,
karena
hal
itu
9) Jangan mencela makannan
orang tua agar
10)
Tidak menyisakan makanan dipiring,
anak dapat makan dengan benar. Cara makan
11)
Membaca hamdalah dan doa setelah
misalnya disuapi, makan menggunakan sendok atau
makan
menggunakan
makan,
duduk
bersama keluarga dan mengerti etika bertingkah
makan 1. Manfaat Pelaksanaan Pendidikan Makan Bersama Anak Usia Dini
laku sopan santun, membaca doa sebelum dan
Menurut Hayati (2003: 3) Manfaat
sesudah makan, tidak berbicara saat makan, tidak
pelaksanaan pendidikan makan bersama anak,
berbunyi saat mengunyah, mencuci tangan
di TK adalah sebagai salah satu pembelajaran yang
dapat
mengembangkan
diri
anak
tersebut. Diantara perkembangan itu yaitu: Perkembangan kognitif, Bahasa, Sosial, Fisik motorik, Agama
moral, kedisiplinan dan
kerja Sama.
dikaitkan dengan kehidupan anak.
5) Guru membacakan buku yang terkait dengan tema. Setelah selesai, guru menanyakan
2. Tahapan Kegiatan Pembelajaran di PAUD Menurut Hibana dan Rahman (2005:4) makna pendidikan anak usia dini adalah upaya yang terencana dan sistematis yang dilakukan oleh pendidik atau pengasuh anak usia 0-6 tahun dengan
4) Guru menyampaikan tema hari ini dan
tujuan
agar
anak
mampu
kenmbali isi cerita.
6) Guru mengaitkan isi cerita dengan kegiatan bermain yang akan dilakukan anak.
7) Guru mengenalkan semua tempat dan alat bermain yang sudah disiapkan.
8) Dalam
memberi
kegiatan,
guru
harus
mengembangkan potensi yang dimiliki secara
mengaitkan kemampuan apa yang diharapkan
optimal. Ada pun tahapan sistematis kegiatan
muncul
pembelajaran di PAUD meliputi:
pembelajaran yang telah disusun.
a. Kegiatan Penyambutan Anak
9) Guru menyampaikan bagaimana aturan
Guru menyambut kedatangan anak dengan tegur sapa, senyum dan salam. Anak-anak langsung diarahkan untuk bermain bersama teman-teman sambil menunggu kegiatan dimulai. b. Kegiatan Awal Pembelajaran
kegiatan lingkaran, lalu menyebutkan kegiatan pembuka yang akan dilaksanakan. Satu guru yang memimpin, guru lainnya menjadi peserta bersama anak (mencontohkan)
duduk melingkar, guru memberi salam pada anak-anak, menanyakan kabar anak-anak, dan dilanjutkan dengan kegiatan:
siapa teman mereka yang tidak hadir.
dan mengakhiri bermain, serta merapikan
10) Guru mengatur teman lain dengan memberi kesempatan kepada anak untuk memilih teman mainnya. Apabila ada anak yang hanya memilih anak tertentu sebagai mainnya,
absent,
atau
membalik atau menunjukkan. bersama,
anak
maka
untuk
guru
menukar
agar teman
mainnya.
11) Setelah
anak
siap
bermain,
guru
mempersilahkan anak untuk mulai bermain,
guru dapat menggilir kesempatan setiap anak untuk memulai bermain, misalnya
2) Minta anak mengambil “nametag” dan
memimpin do`a.
menggunakan alat-alat, kapan memulai
agar anak tidak berebut serta lebih tertib,
1) Guru meminta anak untuk memperhatikan
3) Berdo`a
rencana
bermain, memilih alat bermain, cara
menawarkan
Pada kegiatan inti ini Guru dan anak
papan
sesuai
bermain (digali dari anak), memilih teman
teman
a. Kegiatan Inti
ke
anak,
kembali alat yang sudah dimainkan.
Guru mempersiapkan seluruh anak dalam
menempelkan
pada
berdasarkan warna baju, usia, huruf depan nama anak, atau cara lainnya agar lebih teratur (Santoso: 2012).
secara
bergilir
1. Anak membereskan peralatan dan tempat
b. Kegiatan Istirahat/Makan Kegiatan istirahat dilakukan setelah jam
makan
pelajaran. Setelah kegiatan makan selesai, waktu
BAB III
yang tersisa dapat digunakan untuk bermain
METODELOGI PENELITIAN
dengan alat permainan di luar kelas yang bertujuan
mengembangkan
A. Tujuan Khusus Penelitian Penelitian ini secara khusus bertujuan
fisik/motorik
(Sudrajat: 2012).
mendeskripsikan dan menggambarkan tentang
b. Pelaksanaan Pendidikan Makan Bersama
persiapan, proses dan tindak lanjut pendidikan
Menurut Hayati (2003:5) pelaksanaan kegiatan makan bersama yang dilaksanakan di PAUD secara umum terbagi dalam 3 tahapan
makan bersama pada kelas B2 di PAUD IT IQRA’ tahun ajaran 2015/2016. B. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan
kegiatan yaitu: tahap persiapan makan, proses pelaksanaan
makan
dan
tindak
lanjut
dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif yang diartikan sebagai penelitian
pelaksanaan kegiatan makan bersama. a. Persiapan Pelaksanaan Pendidikan Makan
yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami subjek penelitian
Bersama persiapan pendidikan makan bersama terdiri
secara menyeluruh yang menghasilkan data
dari:
deskriptif
berupa
kata-kata
atau
lisan
1. menyiapkan tempat dan alat untuk makan
(Moleong, 2010:6). Sedangkan menurut Idrus
2. mengajak anak- anak mencuci tangan
(2010) penelitian deskriptif kualitatif adalah
3. menyiapkan makan
penelitian yang menghasilkan dan mengolah
4. dan anak-anak duduk dengan tertib
data
5. mengajak anak membaca
transkripsi wawancara, catatan lapangan,
basmalah dan
Pelaksanaan
Pendidikan
1. Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di PAUD IT
dari: diajarkan
mengambil
makanan
menggunakan tangan kanan
IQRA’
yang beralamat di Jl. Bandaraya RT 1
RW 1
Kelurahan Rawa Makmur Permai Kota
2. Anak makan dengan duduk
Bengkulu.
3. Anak menghargai makanan
2. Waktu Penelitian
mengunyah makanan dengan baik
dan tidak bersuara 5. Anak tertib pada saat makan b.
seperti
C. Latar Penelitian
Proses pelaksanaan makan bersama terdiri
4. Anak
deskriptif,
Makan
Bersama
1. Anak
sifatnya
gambar, foto rekaman video dan lain-lain.
membaca do’a sebelum makan a. Proses
yang
Kegiatan Tindak Lanjut Pendidikan Makan Bersama:
Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015
pada bulan
Januari sampai dengan bulan Juli 2015. D. Data dan Sumber Data
Penelitian ini memiliki 2 (dua) jenis data yaitu data primer dan
data sekunder. Data primer
data atau sebagai pembanding terhadap data tersebut.
diperoleh dari observasi dan wawancara. Sumber
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
data primer tersebut adalah kepala sekolah, guru
Pelaksanaan pendidikan makan bersama
kelas dan anak kelas B2 PAUD It Iqra Kota
merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan di
bengkulu.
PAUD IT IQRA’ Kota Bengkulu. Berdasarkan
E. Prosedur Pengumpulan Data. Prosedur pengumpulan data primer diambil dari
hasil observasi dan
wawancara. Dan
pengumpulan data sekunder dalam penelitian ini dikumpulkan
dari
dokumen-dokumen
yang
berkaitan dengan pelaksanaan pendidikan makan seperti jurnal, skripsi dan lain-lain. Menurut Idrus (2009:101) Observasi atau pengamatan merupakan aktivitas pencatatan fenomena yang dilakukan secara sitematis dan bertujuan untuk mendaptkan deskripsi yang faktual, cermat dan terinci mengenai keadaan lapangan serta dimana kegiatan-kegiatan itu terjadi.Wawancara menurut Moleong (2010:186) adalah percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh dua pihak, yaitu
pewawancara
mengajukan
pertanyaan
(interviewer) dan
yang
terwawancara
(interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut F.
Analisis Data Penelitian Pelaksanaan pendidikan makan
bersama di PAUD IT IQRA’ menggunakan teknik analisis interaktif Miles dan Hiberman. G. Keabsahan Data Penelitian pelaksanaan pendidikan makan bersama menggunakan Triangulasi data sebagai keabsahan data. Menurut Moleong (2010:330) Triangulasi data adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu diluar data tersebut untuk keperluan pengecekan
hasil yang telah dilakukan oleh peneliti pada tahap persiapan pendidikan makan bersama, terdapat
kegiatan
berbaris
didepan
kelas.
Kegiatan berbaris didepan kelas menurut hasil wawancara dengan guru kelas dan kepala sekolah memang sengaja dilakukan agar anak tertib pada saat mencuci tangan, namun pada kegiatan tersebut masih ada anak yang masih susah diatur dan guru selalu memberikan motivasi dan penguatan agar anak-anak tertib. Setelah barisan rapih guru mengajak anak membaca beberapa hadist. Pembacaan hadist hadist ini agar anak mengetahui tentang berbuat baik,
berkata
baik
dan
juga
kebersihan.
Pembacaan hadist dipimpin langsung oleh guru kelas B2. Setelah pembacaan hadist selesai guru memanggil anak secara bergantian dimulai dari barisan yang paling depan. Selain kegiatan mencuci tangan kegiatan persiapan pendidikan makan bersama adalah menyiapkan
makanan.
Sebelum
pemagian
makanan guru mengingatkan dan menasehati anak-anak yang tidak tertib pada saat mencuci tangan tadi, guru menjelaskan bahwa kejadian tadi bukan merupakan ciri anak yang baik. Setelah anak-anak tertib dan berjanji tidak akan mengulangi kesalahannya, guru membagikan makanan kepada setiap anak. Makanan untuk anak di PAUD It Iqra’ disediakan
dari
pihak
sekolah.
Penyiapan
makanan dilakukan oleh guru pada saat anak-
Pada saat makan berlangsung kita tidak boleh
anak sedang istirahat dan bermain di luar kelas.
mencela makanan atau menyisahkan makan
Makanan dimasukan kedalam piring sesuai
karena hal tersebut bukan termasuk adab makan
dengan porsi anak masing-masing. Setelah anak-
yang
anak masuk kelas dan duduk dengan tertib guru
dilakukan di PAUD It Iqra’ Kota Bengkulu tidak
kemudian membagikan makanan kepada anak
ada anak yang mencela makanan namun masih
sesuai dengan porsinya masing-masing.
ada yang menyisahkan makanan bahkan ada
benar.
Berdasarkan
penelitian
yang
Sebelum berdoa dan makan guru mengajak
yang tidak makan sama sekali. Adapun hadist
anak-anak bernyanyi-nyanyi. Kegiatan bernyanyi
yang menjelaskan bahwa kita tidak boleh
merupakan cara untuk mengingatkan anak pada
mencelah dan menyisakan makanan adalah
suatu hal, seperti yang dilakukan oleh guru Kelas
sebagai berikut:
B2 yang mengajak anak bernyanyi keranjang
“Diriwayatkan
dari
Abu
Hurairah
r.a
sampah dan bila aku berdoa, hal ini dilakukan
katanya : Rasulullah s.a.w tidak pernah mencela
agar anak-mengetahui manfaat keranjang sampah
makanan
dan juga tata cara berdoa.
menyukai
satu
kalipun.
sesuatu
Apabila
makanan
baginda baginda
Kegiatan berdoa sebelum makan dilakukan
memakannya dan kalau tidak menyukainya
dengan dipimpin oleh salah seorang anak.
baginda meninggalkannya.” (HR Bukhari dan
Berdasarkan hasil penelitian pada saat berdoa
Muslim) dalam Ziad (2007)
sebelum makan masih ada anak yang tidak
Adapun kegiatan tindak lanjut pendidikan
bersungguh-sungguh dalam berdoa dan juga
makan bersama yang di amati oleh peneliti di
masih ada anak yang harus dibimbing.
PAUD It Iqra’ Kota Bengkulu ialah yaitu
Adab berdoa sebelum makan yang benar menurut Ziad (2001) adalah 1) duduk dengan
kegiatan membersihkan tempat dan alat makan dan juga adab berdoa sesudah makan.
baik dan tegap 2) mengangkat kedua tangan 3)
Pada saat kegiatan membersihkan tempat
memulai doa dengan membaca basmallah 4)
makan di kelas B2 PAUD It Iqra’ Kota Bengkulu
berdoa dengan sungguh-sungguh.
melibatkan anak, dengan cara membuat jadwal
Berdasarkan hasil penelitan dan teori yang
piket setiap harinya adapun
yang dikerjakan
dikemukakan oleh Ziad (2007) adab sebagian
anak cuma mengantar piring dan sendokm ke
anak berdoa sebelum makan di PAUD It Iqra’
tempat mencuci piring dan juga membersihkan
belum benar dan belum sesuai ketentuan yang
karpet. Kegiatan
ada.
membersihkan
tempat
makan
Pada saat makan kita diharusksn duduk
merupakan salah satu adab makan sesuai yang
dengan baik. Berdasarkan hasil penelitian di
dikemukakan oleh Solihati (2012) yaitu anak-
PAUD It Iqra’ anak-anak sudah duduk dengan
anak dibiasakan membersihkan tempat dan alat
baik hal ini sesuai dengan yang
makan, hal ini agar anak terbiasa hidup bersih
Rasulullah.
dicontohkan
dan rapih.
Berdoa sesudah makan merupakan bentuk
1.
Kegiatan
persiapan
pendidikan
makan
rasa syukur atas rizki yang telah Allah SWT
bersama di PAUD It Iqra’ belum sesuai
berikan. Berdasarkan hasil penelitian yang
dengan ketentuan yang ada, hal ini dapat
dilakukan oleh peneliti mengenai adab makan
terlihat dari a) pada saat mencuci tangan tidak
yaitu membaca doa setelah makan, di PAUD It
menggunakan sabun b) dan pada saat berdoa
Iqra’ sudah melaksanakan doa sesudah makan.
masih ada anak yang tidak bersungguh-
adapun doa yang dibacakan adalah sebagai
sungguh. 2. Kegiatan proses pendidikan makan bersama
berikut:
di PAUD It Iqra’ belum sesuai dengan ketentuan dan adab makan yang benar, hal ini dapat terlihat dari a) masih ada anak yang
artinya’’ Segala puji bagi Allah yang telah
mengambil makanan dengan tangan kiri b)
memberikan makan dan minum, dan telah
masih ada anak yang menyisahkan makanan
menjadikan kami sebagai seorang yang muslim.
di piringnya c) pada saat makan masih ada
Pada pelaksanaan berdoa setelah makan, peneliti
anak
melihat anak-anak tidak bersungguh-
berdoa, padahal sebelum berdoa gurunya sudah mengingatkan tidak boleh mengganggu satu sama lain dan juga berdoa dengan baik, anakanak tidak meng hiraukan kata-kata dari guruny tadi. Sebelum berdoa anak-anak tertib namun ketika doa sudah dimulai ada-ada saja tingkah laku anak yang membuat temannya yang lain tidak
konsentrasi
dan
bersungguh-sungguh
berdoa. Keadaan yang terjadi pada saat anak berdoa di kelas B2 PAUD It Iqra’ ini seperti belum sesuai dengan adab berdoa yang benar yaitu: 1) duduk dengan dengan baik 2) mengangkat kedua tangan 3) memulai doa dengan membaca basmallah dan 4) berdoa dengan sungguh-sungguh. BAB IV KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut:
mengganggu
temannya
dan
bermain-main.
sungguh dan tidak berkonsentrasi bahkan ada yang mengganggu temanyanya yang sedang
yang
3.
Kegiatan tindak lanjut pendidikan makan bersama sudah sesuai dengan tata cara yang benar yaitu berdoa setelah makan dan membersihkan tempat dan alat makan. DAFTAR PUSTAKA
Hibana dan Rahman. 2005. Aspek perkembangan anak usia dini. Samarinda: Lembaga Penelitian Universitas Mulawarman. Hayati. 2012. Menumbuhkan Kemandirian Anak. Yogyakarta. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta. Idrus, Muhammad. 2010. Metodologi penelitian. Jakarta: Rajawali Press. Matondang, Masitah. (2007). Status gizi dan pola makan di taman kanak-kanak muslimat R.A ittidahidayah. Makalah Seminar Nasional. Medan: Universitas Sumatera Utara. Moleong.(2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosda Karya. Murdiono, Mukhammad.(2010). Metode Penanaman Nilai Moral Untuk Anak Usia Dini. Jurnal pendidikan. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. Murni, Yelli. (2014). Usaha PAUD marhdatillah dalam membentuk kepribadian. Anak usia dini di kelurahan lapai kecamatan
nanggalo. Jurnal Skripsi. Padang: Universitas Muhammadiyah Sumatra Barat. Riyadi, S. 2012. Peran Ajaran Dan Pemikiran Islam Dalam Bidang Kesehatan. Jakarta: Pascasarjana UIN syarif hidayatullah. Santoso, E. (2012). Makalah Tentang Pendidikan Usia Dini (http://ipisumedang.blogspot.com/2012/01 /model-model-pembelajaran-paud-3habis.html#sthash.aTGWeebS.dpuf). Diakses 19 februari 2015. Sudrajat, A. (2012). Sistem pembelajaran di PAUD. (http://akhmadsudrajat.wordpress.com). Diakses 19 februari 2015. Yamin. 2013. Paduan PAUD ( pendidikan anak usia dini. Ciputat. Gaung Persada Press Group. Zaman, Badru. 2010. Strategi Pengembangan Moral Dan Agama Di Taman KanakKanak. Bahan plpg- tk. Bandung. Universitas pendidikan indonesia. Ziad, Abu. (2007). Cara Makan Rasulullah SAW. Jurnal islamhouse. Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah.