ACCEPTANCE OF PARENTS ON CHILDREN PSORIASIS
Jessica Laurent Undergraduate Program, Faculty of Psychology Gunadarma University http://www.gunadarma.ac.id
Keywords: Parent Reception, Psoriasis, Children
ABSTRACT Psoriasis is a chronic inflammatory skin disease in which sufferers experience skin turnover process that is too fast, the emergence of this disease took place in a long time that can arise or disappear, the disease is clinically not life-threatening nature, and not contagious, but because of the emergence can occur anywhere on the body so it can reduce quality of life if not treated properly. This study aims to obtain a detailed picture of parental acceptance of children with psoriasis, and to know what are the factors that cause the acceptance of parents who have children with psoriasis. This study used qualitative methods (case study) with two respondents are fathers and mothers as well as a significant other and using data collection techniques with unstructured interview is where the interview is flexible but still did not deviate from the purpose of the interview which has been established to facilitate the interviewer to interview interviewee regarding the acceptance of parents to their children who suffer from psoriasis and nonparticipant observation technique in which researchers can observe and record directly on the subject. From this research there are several factors that influence the acceptance of parents of religious factors and economic factors. Then there is the picture about parental acceptance of children with psoriasis is against control children, the demands of maturity of the child, the existence of clear communication in children and elderly care.
JURNAL PENERIMAAN ORANG TUA TERHADAP ANAK PENDERITA PSORIASIS Jessica Laurent
ABSTRAKSI Psoriasis adalah merupakan suatu penyakit peradangan kronis pada kulit dimana penderitanya mengalami proses pergantian kulit yang terlalu cepat ,kemunculan penyakit ini berlangsung dalam jangka waktu yang lama yang dapat timbul atau menghilang, penyakit ini secara klinis sifatnya tidak mengancam jiwa, dan tidak menular tetapi karena timbulnya dapat terjadi pada bagian tubuh mana saja sehingga dapat menurunkan kualitas hidup seseorang bila tidak dirawat dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mendetail mengenai penerimaan orang tua terhadap anak penderita psoriasis, serta mengetahui faktor-faktor apa sajakah yang menyebabkan penerimaan orang tua yang memiliki anak penderita psoriasis. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif (studi kasus) dengan dua responden yaitu ayah dan ibu serta satu significant other dan menggunakan teknik pengumpulan data dengan wawancara tidak berstruktur yaitu dimana wawancara tersebut bersifat fleksibel tetapi tetap tidak menyimpang dari tujuan wawancara yang telah ditetapkan agar memudahkan pewawancara untuk mewawancarai interviewee mengenai penerimaan orang tua terhadap anaknya yang menderita psoriasis serta menggunakan teknik observasi non partisipan dimana peneliti dapat mengamati dan mendata secara langsung mengenai subjek. Dari hasil penelitian ini terdapat beberapa faktor yang menpengaruhi penerimaan orang tua yaitu faktor agama dan faktor ekonomi. Kemudian terdapat gambaran menganai penerimaan orang tua terhadap anak penderita psoriasis yaitu kontrol tehadap anak, tuntutan kematangan anak, adanya komunikasi yang jelas pada anak serta pengasuhan orang tua.
Kata kunci : Penerimaan Orang Tua, Psoriasis, Anak
i
JOURNAL ACCEPTANCE OF PARENTS ON CHILDREN PSORIASIS Jessica Laurent
ABSTRACT Psoriasis is a chronic inflammatory skin disease in which sufferers experience skin turnover process that is too fast, the emergence of this disease took place in a long time that can arise or disappear, the disease is clinically not life-threatening nature, and not contagious, but because of the emergence can occur anywhere on the body so it can reduce quality of life if not treated properly. This study aims to obtain a detailed picture of parental acceptance of children with psoriasis, and to know what are the factors that cause the acceptance of parents who have children with psoriasis This study used qualitative methods (case study) with two respondents are fathers and mothers as well as a significant other and using data collection techniques with unstructured interview is where the interview is flexible but still did not deviate from the purpose of the interview which has been established to facilitate the interviewer to interview interviewee regarding the acceptance of parents to their children who suffer from psoriasis and nonparticipant observation technique in which researchers can observe and record directly on the subject. From this research there are several factors that influence the acceptance of parents of religious factors and economic factors. Then there is the picture about parental acceptance of children with psoriasis is against control children, the demands of maturity of the child, the existence of clear communication in children and elderly care.
Keywords: Parent Reception, Psoriasis, Children
ii
misalnya ada yang merasa marah
PENDAHULUAN
karena
Latar Belakang Masalah Kulit
merupakan
menyesali psoriasis
individu. Penampilan fisik, khususnya
individu
sehingga kondisinya lebih segera
yang
mendalam
penderitanya
dirasakan.
Dalam
berespons
persepsi tergantung
yang pada
dan
proses
dalam jangka waktu yang lama yang
lebih
dapat
menghadapi
timbul
atau
menghilang,
penyakit ini secara klinis sifatnya tidak mengancam jiwa, dan tidak
mempunyai
menular tetapi karena timbulnya dapat
berbeda-beda kepribadian
mengalami
Kemunculan penyakit ini berlangsung
perubahan tersebut, setiap individu akan
harus
pergantian kulit yang terlalu cepat.
cukup lama, biasanya perubahanakan
tetap
peradangan kronis pada kulit dimana
pada
sudah dialami dalam waktu yang
tersebut
namun
mengubah
psoriasis merupakan suatu penyakit
penampilan kulitnya, apalagi apabila
perubahan
walaupun
Effendi (2005) berpendapat
terjadi
perubahan-perubahan
yang
Indonesia, 1999).
Bila
mengalami akan
psoriasis
lebih nyaman (Yayasan Psoriasis
merupakan penyakit kulit yang kronis
maka
menerima
dihadapi agar tetap hidup dengan
bagian tubuh yang lain. Psoriasis
psoriasis,
dapat
bahwa
penampilan,
dibandingkan dengan penyakit pada
individu
merasa
dialami sebetulnya tidak berbahaya
(dan juga diri sendiri) dan responsnya
seseorang
yang
kenyataan
mempengaruhi pandangan orang lain
kambuhan.
yang
suram. Di lain pihak banyak pula
itu sendiri maupun bagi orang lain),
bersifat
adapula
mengalami
sedih dan merasa masa depannya
tampak dari luar (baik bagi individu
dan
nasibnya
bersalah pada diri sendiri, merasa
kulitlah yang pertama kali terlihat dan
lebih
beruntung,
hal atau orang lain di sekitarnya atau
bagian yang penting bagi setiap
biasanya
tidak
sehingga cenderung menyalahkan hal-
bagian
terluas dari tubuh dan merupakan
pun
merasa
terjadi pada bagian tubuh mana saja
dan
sehingga dapat menurunkan kualitas
ketahanan diri terhadap stress, konsep
hidup seseorang bila tidak dirawat
diri dan citra diri, serta penghayatan
dengan
terhadap mengalami penyakit tersebut
baik.
Penderita
psoriasis
mengalami proses pergantian kulit iii
yang sangat cepat. Jika normalnya
psoriasis, namun lebih sering timbul
pergantian
pada wanita dibanding pada pria,
kulit
pada
manusia
berlangsung selama 21-28 hari, pada
umumnya pada umur 15-35 tahun.
penderita psoriasis bisa terjadi hanya
Setiap
orang
tua
dalam 2-4 hari. Walaupun belum
mendambakan
ditemukan secara pasti penyebab
terlahir
psoriasis,
psoriasis
bagaimanakah dengan orang tua yang
digolongkan sebagai suatu penyakit
memiliki anak penderita psoriasis
autoimun,
penyakit
tentu tidaklah mudah. Seorang anak
tubuh
yang menerima perlakukan orang tua
dimana
namun
artinya sistem
menyerang
suatu kekebalan
sel-sel
tubuh
sendiri.
dengan
seorang
pasti
dengan
sangat
anaknya
sempurna,
baik
tetapi
akan
lebih
Hingga saat ini, psoriasis belum bisa
memliki sikap percaya diri yang baik,
disembuhkan. Pengobatan yang ada
optimis dalam menghadapi hidup
hanya bersifat menekan gejala yang
kehidupannya sehari-hari, rasa malu
muncul, memperbaiki keadaan kulit,
berkurang,
dan mengurangi rasa gatal (Effendy,
keadaan diri sendiri secara lebih
2005). Pendapat Effendy tersebut
berarti dan merasa ada kenyamanan di
terdapat kemiripian dengan pendapat
lingkungan
Alai mengenai psoriasi. Alai (1996)
dengan seorang anak yang tidak
seorang professor yang ahli di bidang
menerima perlakuan orang tuanya
surgical dermatologist (bedah kulit)
dengan baik. Anak akan merasa
ini menyimpulkan bahwa psoriasis
rendah diri, ada perasaan denial
adalah penyakit kulit kronis yang
(individu
dipercaya berhubungan dengan sistem
psoriasisnya,
imunitas,
penyebab
menolaknya), percaya diri, cemas,
diketahui.
marah kepada orang lain, putus asa
Penyakit ini tidak menular. Gambaran
dan depresi. Para individu yang
yang timbul awalnya berupa bercak
memiliki
kemerahan
kemudian
mengalami kepercayaan diri yang
berkembang menjadi plaque, yaitu
menurun di akibatkan oleh kondisi
peninggian
ukuran
kulitnya yang selalu mengelupas,
bervariasi, yang berwarna kemerahan.
individu juga mengalami putus asa
Setiap
seperti tidak mau menikah karena
meskipun
pastinya
masih
pada
kulit
orang
tidak
kulit,
dengan
dapat
menderita iv
dan
dapat
sekitarnya.
merasa
menerima
Lain
bahwa
orang
psoriasis
hal
karena
lain
akan
biasanya
menganggap tidak ada satupun orang
Mencintai
yamg
Memperlihatkan
kecemasan
yang
minimal
kehadiran
anak,
mau
menerima
keadaan
kulitnya. Menurut
penelitian,
anak
dalam
tanpa
syarat,
pada
Menerima keterbatasan anak, Tidak
individu yang mengalami psoriasis
ada penolakan yang ditampakkan
dan mempunyai pekerjaan dan atau
pada anak, Adanya komunikasi dan
mereka yang mengalami psoriasisnya
kehangatan antara orang tua dan anak.
setelah dewasa akan lebih tahan terhadap
stigmatisasi,
Coopersmith
(1967)
stigmatisasi
mengatakan bahwa penerimaan orang
adalah pandangan yang buruk dan
tua terungkap melalui perhatian pada
negatif kepada seseorang (Yayasan
anak, kepekaan terhadap kepentingan
Psoriasis Indonesia, 1999).
anak, ungkapan kasih sayang dan
Anak
penderita
Psoriasis
hubungan yang penuh kebahagiaan
mempunyai
tingkat
dengan anak. Maka dengan adanya
kepercayaan diri yang rendah dan
penerimaan orang tua tersebut si anak
karena penyakit psoriasis ini belum
dapat
bisa disembuhkan secara total dan
percaya
sifat
perjalanan
biasanya
pemberian obat
yang terus
diharapkan diri
menjadi
lebih
dalam
setiap
dan
hidupnya
dilihat
dari
menerus oleh karena itu sebaiknya
penyakit yang umumnya tidak dapat
orang tua memberikan dukungan yang
disembuhkan ini serta mengurangi
lebih secara moral, mental dan materi.
adanya
Ningrum (2007) menuturkan
kondisi
psikologis
yang
menurun drastis pada anak.
orang tua yang menerima anaknya akan menempatkan anaknya pada
A. Pertanyaan Penelitian
posisi penting dalam keluarga dan
1.
mengembangkan hubungan emosional
gambaran penerimaan orang
yang hangat dengan anak. Aspek-
tua terhadap anak penderita
aspek
psoriasis?
penerimaan
orang
tua
menurutnya adalah menghargai anak
2.
sebagai
sajakah
individu dengan segenap
Bagaimanakah
Faktor-faktor yang
apa
menyebabkan
perasaan, Mengakui hak-hak anak dan
penerimaan orang tua yang
memenuhi
memiliki
kebutuhan
mengekspresikan
untuk perasaaan,
psoriasis? v
anak
penderita
lebih memberi dukungan sosial dan Tujuan Penelitian
menerapkan pola asuh yang baik seperti adanya komunikasi yang jelas,
Penelitian ini ditujukan untuk mendapatkan mendetail
gambaran mengenai
mengerti
secara
penyakit
psoriasis
dan
perasaan
anaknya yang menderita psoriasis
penerimaan
serta
orang tua terhadap anaknya yang menderita
keadaan
lebih
menerima
keadaan
penyakit anaknya agar si penderita
dan
merasa kualitas hidupnya meningkat
untuk mengetahui faktor-faktor apa
seperti kepercayaan dirinya
saja yang mempengaruhi penerimaan
yang
lebih baik dan tidak terlalu stress.
orang tua terhadap anak penderita
Diharapkan pula penelitian ilmiah ini
psoriasis tersebut.
dapat memberikan wawasan bagi Manfaat Penelitian 1.
penulis adapun bagi para pembaca
Manfaat Teoritis Hasil
atau
penelitian
masyarakat
luas
perihal
berupa
gambaran tentang penyakit psoriasis
penerimaan orang tua terhadap anak
ini baik tentang pendeteksian awal
penderita
ataupun cara pengobatannya.
psoriasis,
mengetahui
dan
tentang
dapat
gambaran TINJAUAN PUSTAKA
penerimaan orang tua serta faktorfaktor yang menyebabkan penerimaan
A.
orang tua terhadap anak penderita
Penerimaan Orang Tua
1. Definisi Penerimaan Orang Tua
psoriasis. Selain itu dapat bermanfaat Menurut
dan memberikan sumbangan ilmiah
Roger
(dalam
dalam bidang Psikologi, khususnya
Sutikno 1993) mengatakan bahwa
Psikologi
Psikologi
penerimaan merupakan dasar bagi
kaitannya
setiap orang untuk dapat menerima
Klinis
Perkembangan mengenai
dan dalam
penerimaan
orang
kenyataan
tua
penghargaan
Manfaat Praktis Hasil
penelitian
penjelasan
mengenai
ini
Roger
mengungkapkan penerimaan berarti
terhadap anak penderita psoriasis. 2.
hidupnya.
yang
hangat
untuk
seseorang sebagai manusia dengan
berupa
nilai
penerimaan
harga
orang tua terhadap anak penderita
bagaimanapun
psoriasis. Bagi orang tua diharapkan
perlakuannya, vi
yang
tanpa
syarat
kondisinya, perasaannya
serta
penghormatan
dan
menyukai
kasih terhadap anak serta sikap
seseorang sebagai manusia yang
penuh kebahagiaan mengasuh anak. 2.
berbeda, keinginan untuk memilih perasaan sendiri dengan caranya
Faktor-faktor Menyebabkan Orang Tua
Yang Penerimaan
sendiri. Selanjutnya Ningrum
(2007)
Darling-darling
menurut
menjelaskan
mengungkapkan
tanggung
jawab
agama, penerimaan diri sendiri orang tua, alas an orang tua memiliki anak
perkembangan anak. Perlakuan yang
dan status sosial ekonomi.
diberikan oleh orang tua terhadap
Hurlock
anaknya akan memberikan dampak
orang tua adanya perhatian besar dan
terhadap anaknya adalah perhatian,
kasih sayang pada anak. Penerimaan
cinta atau kasih sayang serta sikap
orang
pengertian dari orang tua yang sikap
penuh bahagia dalam
(1978)
mengemukakan bahwa penerimaan
bagi anak. penerimaan orang tua
dengan
yang
terhadap anaknya adalah umur anak,
dan
peranan yang sangat penting dalam
ditunjukkan
faktor-faktor
menyebabkan penerimaan orang tua
orang tua dalam lingkungan keluarga memegang
(1982)
tua
Hurlock
yang
di dalam
pengertian
menerangkan
berbagai
macam sikap khas orang tua terhadap
mengasuh
anak. Sikap orang tua terhadap anak
anak. Menurut
Gordon
mereka merupakan hasil belajar.
(2009)
Banyak
semua orang tua adalah pribadi-
dua
perasaan
terhadap
yang
dan
tidak
penerimaan
penerimaan
a.
didefinisikan
orang
Hurlock
(1978)
penerimaan
orang tua tersebut : Konsep “anak idaman”, yang terbentuk
sebagai pemberian cinta tanpa syarat sehingga
anak.
menyebabkan adanya
menerima.
Menurut Johnson dan Medinnus (1967)
turut
menjelaskan beberapa faktor yang
berbeda terhadap anak-anak mereka menerima
yang
menyebabkan adanya sikap orang tua
pribadi yang dari masa ke masa mempunyai
faktor
anak
tua
yang
romantisme,
terhadap anaknya tercermin melalui
sebelum
kelahiran
sangat
diwarnai
dan
didasarkan
gambaran anak ideal dari orang
adanya perhatian yang kuat, cinta
tua. vii
b.
Pengalaman awal dengan anak
anak dan memenuhi kebutuhan
mewarnai
untuk
sikap
orang
tua
terhadap anaknya.
perasaan.
c. Nilai budaya mengenai cara terbaik memperlakukan
anak,
otoriter,
demokratis
permisif,
akan
sikap
orang
b.
secara maupun
dapat
mempengaruhi tua
dan
Menilai anaknya sebagai diri yang unik sehingga orang tua memelihara keunikan
anaknya
cara
tanpa
batas
agar
mampu menjadi pribadi yang
memperlakukan anaknya.
sehat
d. Orang tua yang menyukai peran,
c.
Mengenal kebutuhan-kebutuhan
merasa bahagia, dan mempunyai
anak untuk membedakan dan
penyesuaian yang baik terhadap
memisahkan diri dari orang tua
perkawinan, akan mencerminkan
dan mencintai individu yang
penyesuaian yang baik pada anak.
mandiri
3.
Aspek Tua
Penerimaan
Pendapat
aspek
d.
Orang
Mencintai anak tanpa syarat. B. Psoriasis
penerimaan
orang tua yang diberikan oleh Haber
1. Definisi Psoriasis
dan Ruyon (1984) mengemukakan
Terdapat
bahwa keadaan orang tua yang baik yang
menerima
memberikan menerima
anaknya
cinta anak
memberikan
dan
adalah
kebebasan,
kronik residif dengan lesi yang khas
individu,
berupa
dan
eritema
tebal berlapis-lapis berwarna putih mengkilat. Pendapat Siregar tersebut
Porter (dalam Johnson dan
terdapat kemiripan dengan pendapat
Medinnus 1967) mengungkap aspek-
Effendy (2005) yang menyatakan
aspek penerimaan orang tua terhadap
psoriasis adalah merupakan suatu
anak sebagai berikut : individu
bercak-bercak
berbatas tegas di tutupi oleh skuama
disiplin secara terus menerus.
Menghargai
macam
Siregar (2005) yaitu penyakit kulit
perhatian,
sebagai
berbagai
definisi psoriasis, misalnya menurut
memberikan harapan yang jelas dan
a.
mengekspresikan
penyakit peradangan kronis pada kulit anak
sebagai
dengan
segenap
perasaan mengakui
hak-hak
dimana
penderitanya
mengalami
proses pergantian kulit yang terlalu viii
cepat,
kemunculan
penyakit
ini
dalam
jangka
waktu
lama
atau
berlangsung dalam jangka waktu yang
kambuhan dalam waktu yang tidak
lama
atau
menentu. Penyakit ini secara klinis
menghilang, penyakit ini secara klinis
bersifat tidak mengancam jiwa dan
sifatnya tidak mengancam jiwa, dan
tidak menular.
yang
dapat
timbul
tidak menular tetapi karena timbulnya
Berdasarkan beberapa definisi
dapat terjadi pada bagian tubuh mana
mengenai psoriasis di atas, maka
saja
menurunkan
dapat disimpulkan pengertian dari
kualitas hidup seseorang bila tidak
psoriasis adalah penyakit kulit kronis
dirawat dengan baik.
(yang
sehingga
dapat
berlangsung
professor yang ahli di bidang surgical
imunitas,
dermatologist
pastinya
kulit)
yang
dipercaya berhubungan dengan sistem
Sedangkan Alai (1996) seorang
(bedah
lama)
ini
meskipun masih
penyebab
tidak
diketahui.
psoriasis
Penyakit ini tidak menular. Gambaran
adalah penyakit kulit kronis yang
yang timbul awalnya berupa bercak
dipercaya berhubungan dengan sistem
kemerahan
imunitas,
penyebab
berkembang menjadi plaque, yaitu
diketahui.
peninggian
menyimpulkan
bahwa
meskipun
pastinya
masih
tidak
pada
kulit,
kulit
kemudian
dengan
ukuran
Penyakit ini tidak menular. Gambaran
bervariasi, yang berwarna kemerahan
yang timbul awalnya berupa bercak
yang ditutupi oleh bentukan berwarna
kemerahan
keperakan seperti tetesan lilin.
pada
kulit,
kemudian
berkembang menjadi plaque, yaitu peninggian
kulit
dengan
2. Penanganan Psoriasis
ukuran
bervariasi, yang berwarna kemerahan. Setiap
orang
dapat
Cara
menderita
pada
Penderita
pengobatan
psoriasis
psoriasis, namun lebih sering timbul
sejak dulu sampai sekarang sangat
pada wanita dibanding pada pria,
banyak variasinya seperti dengan
umumnya pada umur 15-35 tahun.
obat
Wikipedia
bahwa
keduanya sekaligus. Fotokemoterapi
Psoriasis adalah sejenis penyakit kulit
seperti kombinasi antara obat dan
yang penderitanya mengalami proses
disinar ultraviolet. Hasilnya sangat
pergantian kulit yang terlalu cepat.
bervariasi.
Kemunculan penyakit ini terkadang
pengobatan penyakit lain ada yang
menambahkan
ix
luar,
obat
Seperti
sistemik
juga
atau
pada
sembuh ada pula yang tidak cocok.
samping dan harus dilakukan
Cara pengobatan ortodoks, biasanya
dibawah pengawasan dokter atau
menggunakan pengolesan obat luar,
di rumah sakit.
seperti krim, dan lotion, tetapi teknik
c. Sinar ultraviolet Tipe B (UVB)
pelaksanaan bisa berbeda beda dari
adalah yang paling banyak dipakai
mulai dengan mandi ter (tar), Sampai
dan sudah digunakan lebih dari 50
fotokemoterapi.
tahun yang lalu. Penderita harus bisa
Dengan
menggunakan sinar laser. Sekali lagi
bertoleransi
hasilnya tidak selalu konsisten dari
hingga harus dimulai dengan dosis
berhasil sampai gagal dan tidak ada
kecil dulu dan lambat laun dinaikan
gunanya.cara untuk mencuci darah
sampai dosis maksimun, dari mulai
pada penderita gagal ginjal sudah
hanya beberapa detik terus dinaikan
pernah dicoba, tetapi dalam jangka
secara palahan lahan. Sebetulnya
panjang belum diketahui manfaatnya.
efek ultraviolet B ini sama dengan
Menurut
kalau anda berjemur dibawah sinar
(2006)
IndonesiaIndonesia.com ada
beberapa
cara
matahari
penanganan bagi penderita psoriasis
terhadap
saja.
Sinar
sinar
ini
ini,
tidak
menembus sampai di bawah kulit.
antara lain adalah :
d. Methatrexate (MTX) adalah obat
a. Aromatik Retinoid adalah obat
untuk kanker. Biasanya diminum
seperti vitamin A. Pernah dicoba,
pada penderita kanker. Hati hati
hasilnya pada kondisi psoriasis
karena obat ini racun terhadap hati,
yang parah kadang sangat mujarap
maka harus dipantau terus agar
sekali.
fungsi hatinya tidak terganggu atau
Namun demikian cara
pengobatan harus hati hati, karena
rusak.
jika menggunakan dosis tinggi, bisa menyebabkan radang pada
3. Penerimaan orang tua terhadap anak penderita psoriasis
bibir, rambut rontok, kekeringan pada mata ,mulut dan kulit. b. Sinar Ultraviolet tipe A (UVA)
Menurut Lubis (2009) ada
bukan cara yang baik untuk
satu lagi penyakit yang ternyata
menghilangkan psoriasis. Sebab
penderitanya tak sedikit di Indonesia,
jika
tak dapat diobati, melainkan hanya
terlalu
berlebihan
cara
pakainya bisa menyebabkan efek x
perlu
dukungan psikologis,
yaitu
Secara lebih gamblang, Yati
psoriasis.
yang merupakan dekan dari Fakultas
Penyakit ini sudah dipastikan
Psikologi Universitas Indonesia ini
oleh banyak dokter tidak mematikan
menjelaskan
dan juga tak menular, namun psoriasis
setiap
akan menyerang siapa saja dari mulai
psoriasis dapat dihilangkan dengan
bayi baru lahir hingga orang dewasa.
diberikan berbagai macam dukungan
Menderita psoriasis, berarti kondisi
sosial.
kulit
dan
dukungan emosional (esteem) yaitu
berisisik
dukungan yang dapat memberikan
disekujur
tubuh
terdapat
bintik
bahkan
semakin
gatal
merah, lama
akan
bahwa,
orang
yang
Pertama,
perasaan
rasa
senang,
depresi
mengalami
beri
mereka
gembira
mengelupas. Akibatnya, rasa gatal
sebagainya.
yang berubah menjadi perih serta
bantuan perasaan, bentuk dukungan
mengering tersebut telah membuat
fisik
kondisi psikis penderita mengalami
pendukung kita bisa juga bawakan
perubahan. Awal mulanya penderita
makanan, buku-buku dan lainnya.
sekedar merasa jengkel akan penyakit
Sedangkan ketiga, beri dukungan
yang dimiliki. Tetapi apabila terus
bersifat infor-masional. Ketika kita
menerus tidak menghilang, mereka
tahu ada orang lain mengalami sakit
sudah pasti beralih sedih bahkan putus
yang sama, bantu cari informasi. Bisa
asa, jika terjadi kekam-buhan dari
didapat dari mana saja, internet atau
tingkat
buku. Empat, dukungan pendamping
sedang hingga parah ke
bisa
Kedua,
dan
dilaksanakan.
seluruh tubuh. Keberadaan kejadian
(companionship).
ini
disinyalir
kualitas
disamping
Saat
Sebagai
dimana
dapat
menurunkan
penderita meminta uluran bantuan,
hidup
pasien.
penderita juga perlu orang yang dapat
Pemicunya,dikarenakan
rasa
malu
mendampinginya.
Sekedar
untuk
yang muncul, para penderita psoriasis
menemani maupun dijadikan sahabat
sendiri
berbagi (Yati, 2009)
jadi
lebih
suka
kelainan
kulit.
Dalam hal ini penerimaan
Hilangnya kepercayaan diri mereka
orang tua dan dukungan terhadap
tunjukkan dengan menutup hampir
anaknya yang menderita psoriasis
seluruh bagian tubuh yang terkena.
sangatlah
menyembunyikan
bagaimanapun xi
penting, mereka
karena perlu
dukungan baik secara moral dan
anak dan pengasuhan orang tua itu
materi agar kondisi psikisnya tidak
sendiri.
terancam.
Terkadang
menyadari
kalau
tak
Hal ini sesuai dengan teori
macam-macam
Musen, dkk (1979) yang berpendapat
dukungan sosial, diantaranya secara
bahwa aspek-aspek penerimaan orang
emosional, dukungan instrumental,
tua adalah
infor-masional
usaha –usaha untuk mempengaruhi
dan
kita
pendampingan
Adanya kontrol, yaitu
dapat mengembalikan harapan hidup
aktivitas
orientasi
cita-cita
anak,
para penderita psoriasis tersebut.
membatasi ketergantungan, agresif dan perilaku untuk terus bermain kemudian
Subjek Penelitian
tuntutan
kematangan,
tekanan pada anak untuk melakukan
a. Orang tua yang memiliki anak penderita psoriasis b. Usia 45-50 tahun c. Jumlah 2 orang
sesuatu sesuai dengan kemampuan intelektual, sosial dan emosional serta komunikasi jelas antara orang tua dengan
Teknik Pengumpulan Data
anak,
menggunakan a. Wawancara b. Observasi
menanyakan
contohnya
alasan pendapat
untuk anak
dan
perasaannya dan yang terakhir adalah
PEMBAHASAN Dari hasil penelitian ini dapat
pengasuhan
orang
kehangatan
(cinta,
tua,
meliputi
perhatian
dan
keharuan) dan keterbukaan (pujian
di jelaskan beberapa hal, yaitu :
dan kesenangan dalam prestasi anak).
gambaran
Responden 1 dan 2 menyatakan
penerimaan orang tua terhadap anak
adanya kontrol terhadap anak pada
penderita psoriasis?
saat mereka mengalami kecemasan
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa
sewaktu pertama kali mengetahui
gambaran
anaknya menderita penyakit psoriasis
1.
Bagaimanakah
terhadap
penerimaan anak
orang
penderita
tua
kemudian
psoriasis
menerima
penyakit
memilik empat tema yaitu adanya
anaknya. Responden 1 dan 2 selalu
kontrol
mendukung
terhadap
anak,
tuntutan
hobi
anaknya
serta
merasa bersyukur dan tidak malu
kematangan anak, komunikasi pada
mempunyai anak penderita psoriasis. xii
Dalam hal tuntutan kematangan pada
kontrol terhadap anak sebagai berikut
anak responden 1 dan 2 tidak pernah
kedua orang tuanya selalu mendukung
membatasi
kegiatannya seperti berenang. Kedua
dalam
kemampuan
belajar
anaknya
bahkan
sangat
orang
tuanya
sempat
mendukungnya. Responden pun tidak
kecemasan
pernah membeda-bedakan anaknya
mengetahui
dengan anak yang lain, mereka juga
penyakit psoriasis kemudian menerima
selalu
penyakit
menghibur
anaknya
yang
sewaktu
mengalami
pertama
anaknya
kali
menderita
anaknya.
SO
tidak
apakah
kedua
orang
menderita psoriasis pada saat anaknya
mengetahui
sedang
tuanya merasa bersyukur dan tidak
mengalami
kesedihan.
Kemudian dalam hal komunikasi pada
malu
anak responden 1 dan 2 adalah
psoriasis.
Kemudian
dalam
seorang pendengar yang baik bagi
tuntutan
kematangan
pada
anaknya dan juga seorang yang sering
menurutnya kedua orang tuanya tidak
menanyakan
anaknya.
pernah
membatasi
Dalam hal pengasuhan orang tua
dalam
belajar
responden 1 dan 2
mendukungnya
perasaan
merasa telah
mempunyai
anak
anak
bahkan dan
membeda-bedakannya
mengurus
sangat
tidak
pernah
dengan anak
dan
juga
yang
terbaik
serta
menghiburnya pada saat mengalami
anaknya
kesedihan. Dalam hal komunikasi pada
mencintai
anak menurutnya kedua orang tuanya
anaknya tanpa satu syarat apapun,
adalah seorang pendengar yang baik
mencoba
dengan
baginya dan juga seorang yang sering
anaknya, memberi pujian pada saat
menanyakan perasaan anaknya . Dalam
anaknya berprestasi dan menghargai
hal pengasuhan orang tua menurutnya
anaknya
kedua orang tuanya telah merasa
memberikan
yang
mengetahui
kebutuhan
dengan
baik.
Ia
selalu
juga
terbuka
walaupun
menderita
psoriasis.
menyatakan
mereka
juga
selalu
menjadi orang tua yang baik dalam
Hal ini juga sesuai dengan pendapat
lain.
hal
kemampuanya
menjadi orang tua yang baik dalam anaknya
penderita
significant bahwa
other
mengurus dirinya dan memberikan
yang
yang
gambaran
terbaik
kebutuhannya
serta dengan
mengetahui baik
juga
penerimaan orang tua terhadap anak
mencintai anaknya tanpa satu syarat
penderita psoriasis mengenai adanya
apapun, xiii
mencoba
selalu
terbuka
dengan anaknya, terkadang memberi
ternasuk orang yang taat beragama
pujian pada saat anaknya berprestasi
dan menerapkan ajaran agama yang
dan menghargai anaknya walaupun
baik pada anaknya, dikarena kedua
menderita psoriasis.
responden orang yang taat beragama
2.
maka menerima apapun penyakit
Faktor-faktor apa sajakah yang
mempengaruhi penerimaan orang tua
anaknya
terhadap anak penderita psoriasis?
semangat
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa
faktor-faktor
dan
selalu
dan
memberikan
motivasi
terhadap
anaknya yang menderita psoriasis,
yamg
dengan demikian faktor agama turut
mempengaruhi penerimaan orang tua
memprngaruhi
terhadap
orang tua. Responden 1 dan 2 juga
anak
penderita
psoriasis
belajar
agama, faktor ekonomi yang mapan.
mengurus anaknya yang menderita
dari
Hurlock
(1978)
dan
penerimaan
terdiri dari beberapa faktor yaitu faktor
Hal ini sesuai dengan pendapat
ikhlas
faktor
sabar
dalam
psoriasis serta faktor ekonomi yang
yang
mapan
turut
mempengaruhi
mengemukakan bahwa penerimaan
penerimaan orang tua terhadap anak
orang tua adanya perhatian besar dan
penderita
kasih terhadap anak,
menurutnya
penyakit psoriasis tersebut belum ada
banyak faktor yang menyebabkan
obatnya hingga mengakibatkan harus
penerimaan orang tua yaitu konsep
melakukan pengobatan secara terus-
anak idaman, pengalaman dengan
menerus.
orang tua, nilai budaya, kebahagiaan
psoriasis
mengingat
Hal ini juga sesuai dengan
dalam perkawinan.
pernyataan significant other (SO)
Hal ini sesuai pula dengan
yang mengatakan bahwa faktor-faktor
teori Darling-darling (1982) yang
yang
berpendapat bahwa faktor-faktor yang
orang tua terhadap anak penderita
menpengaruhi penerimaan orang tua
psoriasis
adalah umur anak, agama dan faktor
menurut SO kedua orang tuanya
sosial
Menurut
ternasuk orang yang taat beragama
responden 1 dan 2 dengan bekal ilmu
dan menerapkan ajaran agama yang
agama yang kuat turut mempengaruhi
baik kepadanya. Menurut SO dalam
penerimaan orang tua terhadap anak
faktor ekonomi, kedua responden
penderita psoriasis, Kedua responden
mampu membiayai pengobatannya,
dan
ekonomi.
xiv
mempengaruhi
adalah
penerimaan
sebagai
berikut
kedua responden selalu memikirkan
apapun, mencoba selalu terbuka
biaya
dan
dengan anaknya, memberi pujian
kedua
pada saat anaknya berprestasi dan
pengobatannya
mempersiapkan
tabungan.
orang tuanya pun sangat rela dan
menghargai
ikhlas dalam proses penyembuhan
menderita psoriasis.
penyakitnya itu. Hal ini membuat SO
1.
Dari
anaknya
hasil
walaupun
penelitian, faktor
terdapat
merasa menjadi beban responden
beberapa
sehingga ingin cepat bekerja dan
mempengaruhi penerimaan orang
menghasilkan uang untuk mengobati
tua
penyakit psoriasisnya tersebut.
psoriasis yaitu faktor agama dan
terhadap
anak
yang
penderita
faktor ekonomi yang mapan turut mempengaruhi penerimaan orang
PENUTUP A. Kesimpulan
tua
terhadap
anak
penderita
psoriasis. 1. Dari hasil penelitian, dapat ditarik kesimpulan bahwa kedua responden
B. Saran
yaitu orang tua, ayah dan ibu dari
Dari hasil penelitian mengenai
anak penderita psoriasis memiliki
penerimaan orang tua terhadap anak
beberapa bentuk-bentuk penerimaan
penderita psoriasis ini, maka saran yang
orang tua terhadap anak penderita
diajukan peneliti terhadap penelitian ini
psoriasis antara lain berupa adanya
sebagai berikut :
kontrol terhadap anak, Kemudian
1. Untuk para orang tua yang anaknya
tuntutan kematangan anak, adanya
menderita
komunikasi yang jelas pada anak,
lebih menerima keadaan penyakit
dan
anaknya agar si penderita merasa
yang
pengasuhan
terakhir
kualitas hidupnya meningkat, serta
responden merasa telah menjadi
lebih memberi dukungan sosial dan
orang
dalam
menerapkan pola asuh yang baik
dan
juga
seperti adanya komunikasi yang
terbaik
serta
jelas
mengurus
yang anaknya
tua,
diharapkan
kedua
tua
orang
mengenai
psoriasis
baik
memberikan
yang
mengetahui
kebutuhan
pada
anak,
membuka
anaknya
komunikasi dua arah pada anak
dengan baik. Kedua responden juga
serta mengerti keadaan dan perasaan
mencintai anaknya tanpa satu syarat
anaknya yang menderita psoriasis. xv
2. Untuk keluarga besar responden
of birth defects in society. London : C.V. Mosby Company.
baik dari pihak ayah atau ibu, diharapkan dapat selalu memberi
Effendy, B. (2005). Kualitas dan harapan hidup penderita psoriasis dapat ditingkatkan dengan terapi dini dan tepat. http://www.rileks.com/lifestyle/ trendz/women/22600-psoriasissi-misterius-yang-kerapdiabaikan.pdf. Akses 05 Mei 2010.
dukungan kepada orang tua dan si penderita psoriasis tersebut. 3. Untuk penelitian selanjutnya, agar dapat mengembangkan penelitian mengenai penerimaan orang tua terhadap anak penderita psoriasis dan menggali lebih dalam faktorfaktor
yang
Gordon, T. (1999). Menjadi orang tua efektif, petunjuk terbaru mendidik anak yang bertanggung jawab. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
mempengaruhi
penerimaan orang tua terhadap anak penderita psoriasis seperti faktor ekonomi dan agama.
Hurlock, E. B. (1978). Perkembangan anak jilid II, Edisi keenam. Alih bahasa : dr. Med. Meitasari Tjandrasa. Jakarta : Erlangga.
DAFTAR PUSTAKA Anonim. (1999). http:// www.yayasanpsoriasisindonesi a.com. Akses 28 April 2010.
Haber, A. (1984). Psychology of adjustment. Illinois : The Dorsey Press.
Anonim. (2005). http://www.IndonesiaIndonesia .com. Akses 30 April 2010.
Heru Basuki, A. M. (2006). Penelitian kualitatif untuk ilmu-ilmu kemanusiaan dan budaya. Jakarta : Universitas Gunadarma.
Anonim. (2006). http://www.medicastore.com. Akses 01 Mei 2010. Alai,
Jariah, A. (2008). Orang tua adalah guru pertama dan utama. http://researchengines.com/0408ainun.j urnal-edukasi.html. Akses 02 Mei 2010.
M. (1996). Psoriasis. http://www.medicinenet.com/p soriasis/article.htm. Akses 01 Mei 2010.
Coopersmith, S. (1967). The antencedents of self esteem. San Francisco : W. H. Freeman & Company.
Jhonson, R, G. (1967). Child psychology behavior and development, edisi keenam. New York : John Wiley and Sons, Inc.
Darling, D (1982). Children who are different meeting the challenges xvi
Kartono, K. (1980). Pengantar metodologi research sosial. Bandung : Penerbit Alumni.
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Walgito, B. (1993). Peran orang tua dalam pembentukan kepercayaan diri : Suatu pendekatan psikologi humanistik. Yogyakarta : Universitas Gajah Mada.
Lubis, D. (2009). Penderita psoriasis butuh dukungan psikologis. http://bataviase.co.id/cintent/pe nderita-psoriasis-perludukungan-psikologis. Akses 05 Mei 2010. Mussen, P. (1979). Child development and personality, Fifth Edition. New York : Happer & Row. Nazir, M. (2003). Metode penelitian. Jakarta : Penerbit Ghalia Indonesia. Ningrum, D. P. (2007). Pengaruh penerimaan orang tua terhadap penyesuaian diri anak tuna rungu di sekolah tahun ajaran 2007-2009. Skripsi. (Tidak diterbitkan). Semarang : Fakultas Ilmu pendidikan Universitas Negeri Semarang. Poerwandari, E. (1998). Pendekatan kualitatif dalam penelitian psikologi. Jakarta : Lembaga Pengembangan saran dan Pengukuran pendidikan Psikologi (LPSP3) Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Siregar, R. (2005). Saripati penyakit kulit edisi 2. Jakarta : Buku Kedokteran EGC. Sugiono. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Jakarta : PT. Gramedia Sutikno, D. A. (2003). Persepsi tentang penerimaan orang tua, konsep diri, dan prestasi belajar pada remaja tuna rungu. Skripsi. (Tidak diterbitkan). Depok : xvii