JURNAL PENELITIAN POS dan INFORMATIKA VOL 5 Edisi Desember Tahun 2015
JURNAL PENELITIAN POS DAN INFORMATIKA e-ISSN. 2476-9266 p-ISSN. 2088-9402 VOL. 5 No.2 Desember Tahun 2015
SUSUNAN REDAKSI SK Sekretaris Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Komunikasi dan Informatika Nomor : 48B/KEP/KOMINFO/BLSDM-1/5/2015 PENGARAH Kepala Badan Litbang SDM Kementerian Komunikasi dan Informatika DEWAN REDAKSI PENANGGUNG JAWAB
Dr. Hedi M Idris M.Sc (Kapuslitbang Penyelenggaraan Pos dan Informatika) ANGGOTA DEWAN REDAKSI
Dr. Ramon Kaban, M.Si (Komunikasi Politik-Kementerian Kominfo) Drs. Sumarsono Soemardjo, M.Si (Media dan Penyiaran – Kementerian Kominfo) Dr. Ashwin Sasongko (Manajemen Teknologi Informasi - LIPI) Dr. I Nyoman Adhiarna (Telekomunikasi – Kementerian Kominfo) Dr. Dadang Rahmat Hidayat. M.Si (Penyiaran – Universitas Padjadjaran) MITRA BESTARI / PEER REVIEWER : Dr. Ir. Suntoro (Logistik Pos – PT. Pos Indonesia) Dr. Yan Rianto (Teknologi Informasi – LIPI) Dra. Siti Meiningsih, M.Sc (Informatika – Kementerian Kominfo) Ir. Nonot Harsono (Telekomunikasi – ITS) Dr L.T Handoko (Informatika – LIPI) Wahyudi Adi Saputra, S.E.,M.M (Logistik dan Pos – Sekolah Tinggi Manajemen Logistik) Dr Udi Rusadi MS (Komunikasi – Kementerian Kominfo) Dr Fadhilah Mathar (Informatika – Pusat TIK Nasional) Dr. Ir. Rudi Lumanto, M.Eng (Telekomunikasi - ID-SIRTII) Somo Arifianto, SE, M.A (Media – Kementerian Kominfo) REDAKTUR PELAKSANA : Diah Arum Maharani, SE, MM Yane E Marentek, SS Reza Bastanta Sitepu, S.Si.
SEKRETARIAT REDAKSI : Pusat Penelitian dan Pengembangan Penyelenggaraan Pos dan Informatika Badan Litbang SDM Kemkominfo Kementerian Komunikasi dan informatika Jl. Medan Merdeka Barat no. 9 Gedung B Lt. 4 Jakarta 10110 Telp/Fax : 021- 3846189
JURNAL PENELITIAN POS DAN INFORMATIKA (JPPI) adalah jurnal ilmiah yang menjadi media publikasi karya tulis ilmiah mengenai ilmu pengetahuan dan teknologi bidang perposan, penyiaran telekomunikasi, dan informatika. Terbit pertama kali tahun 2011 dengan frekuensi terbit dua kali setahun pada bulan September dan Desember. Jurnal ini bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan pengetahuan serta menjadi wadah tukar pikiran bagi peneliti, akademisi, dan praktisi khususnya dalam bidang perposan, penyiaran, telekomunikasi, dan informatika dan menerima tulisan berupa hasil penelitian maupun tinjauan teori atau karya ilmiah lain (analisis empirik dan studi kasus) yang bersifat asli dan belum pernah dipublikasikan di media lain.
ii
JURNAL PENELITIAN POS DAN INFORMATIKA e-ISSN. 2476-9266 p-ISSN. 2088-9402
VOL. 5 NO. 2 Desember 2015
DAFTAR ISI
iii
PENGANTAR REDAKSI
v
Efektivitas Penyelenggaraan Layanan Pos Siti Wahyuningsih
115 – 138
Fenomena Perkembangan TIK, Strukturasi, Spasialisasi dan Media Cetak Hasyim Ali Imran
139 – 160
Optimasi Pembagian Rute Operasi Pusat Layanan Internet Kecamatan Bergerak
161 – 174
Mukhlis Amin Kajian Literatur Sinkronisasi Waktu Dengan Network Time Protocol Untuk Pemantauan Aktivitas Jaringan Telekomunikasi
175 – 190
Ahmad Budi Setiawan Meretas Hambatan Komunikasi Perdesaan Dengan Media Komunitas Di Daerah Istimewa Yogyakarta
191 – 212
Ika Yuliasari dkk Pengaruh Faktor-Faktor Penerimaan Masyarakat Pada Masa Simulcast Free To Air TV Digital
213 – 232
Diana Sari KETENTUAN PENULISAN NASKAH
iii
iv
PENGANTAR REDAKSI Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena Jurnal Penelitian Pos dan Informatika volume 5 Nomor 2 Desember 2015 ini dapat terbit sesuai dengan jadwal yang ditentukan. Pada jurnal edisi akhir tahun ini sebagaimana biasanya juga memuat 6 artikel terpilih yang ditulis oleh para peneliti dari berbagai lembaga baik Perguruan Tinggi, Unit Pelaksana Teknis didaerah maupun dari Pusat Litbang dilingkungan Kementerian Kominfo. Dengan beragamnya asal penulis ini dapat diartikan bahwa Jurnal ini telah dibaca dan menarik minat bagi kalangan ilmuwan yang lebih luas dan harapan para pengelola hal yang demikian akan semakin meningkat terus di masa yang akan datang. Adapun enam buah karya ilmiah terpilih yang disajikan dalam Jurnal Penelitian Pos dan Informatika volume 5 nomor 2 Desember 2015 kali ini antara lain : Artikel pertama berjudul : Efektivitas Penyelenggaraan Layanan Pos yang ditulis oleh Siti Wahyuningsih,
peneliti
Puslitbang
Penyelenggaraan
Pos
dan
Informatika,
Kementerian
Kominfo.Penelitian ini memilih pendekatan kualitatif berdasarkan tinjauan literature dan fokus group discussion (FGD) dan bertujuan mendeskripsikan data mengenai tingkat implementasi penyelenggaraan LPU (Layanan Pos Universal) sesuai kebijakan (Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2009 tentang Pos). Artikel kedua merupakan sebuah tinjauan yang berjudul : Fenomena Perkembangan TIK, Strukturasi, Spasialisasi Dan Media Cetak, ditulis oleh Hasyim Ali Imran, peneliti dari Balai Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika Jakarta. Tinjauan ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis data skunder untuk menjawab dua permasalahan tinjauan. Analisis bersifat deskriptif mengacu pada konsep spasial dan strukturasi dari theori ekonomi politik Vincent Mosco Artikel ketiga berjudul : Optimasi Pembagian Rute Operasi Pusat Layanan Internet Kecamatan Bergerak ditulis oleh Mukhlis Amin, peneliti dari Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika Makassar. Tulisan ini berisi hasil penelitian yang berupaya untuk mengoptimalkan pembagian rute operasi Mobile Pusat Layanan Internet Kecamatan (MPLIK) dengan mencari solusi pembagian rute terbaik agar dapat melayani masyarakat secara keseluruhan di wilayah kerjanya secara efektif dan efisien. Pembagian wilayah layanan dilakukan dengan menggunakan algoritma k-means sedangkan pencarian rute terbaik dilakukan dengan menerapkan algoritma koloni semut. Kajian Literatur Sinkronisasi Waktu Dengan Network Time Protocol Untuk Pemantauan Aktivitas Jaringan Telekomunikasi, merupakan judul artikel keempat yang ditulis oleh Ahmad Budi Setiawan, peneliti dari Puslitbang Aplikasi Informatika dan Informasi Komunikasi Publik, Kementerian Kominfo. Kajian ini membahas mengenai implementasi sinkronisasi waktu dengan network time protocol v
sebagai salah satu bentuk pemantauan keamanan jaringan telekomunikasi. Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah naratif deskriptif mengenai implementasi sinkronisasi waktu Artikel kelima berjudul : Meretas Hambatan Komunikasi Perdesaan Dengan Media Komunitas Di Daerah Istimewa Yogyakarta, ditulis oleh tiga orang penulis yaitu Ika Yuliasari dari Universitas Jayabaya berkolaborasi dengan Amiruddin Saleh dan Musa Hubeis yang keduanya dari Institut Pertanian Bogor.Artikel ini mendeskripsikan tentang eksistensi radio komunitas sebagai agen informasi di perdesaan wilayah Yogyakarta berdasarkan teori strukturasi Anthony Giddens. Pendekatan kualitatif dengan paradigma konstruktivisme dipergunakan untuk menginterpretasikan dunia kehidupan, menekankan signifikansi realitas sosial, dan menemukan interaksi agen dan struktur. Lebih lanjut, teknik pengumpulan data dilakukan juga dengan wawancara, observasi, diskusi kelompok terfokus, dan dokumentasi. Etnografi komunikasi diaplikasikan sebagai upaya untuk menyelidiki perilaku dan pola komunikasi warga desa. Implementasi semiotika sosial menghasilkan beberapa kajian wacana penting tentang informasi pembangunan di desa . Artikel terakhir ditulis oleh Diana Sari, peneliti Puslitbang Penyelenggaraan Pos dan Informatika,dengan judul: Pengaruh Faktor-Faktor Penerimaan Masyarakat Pada Masa Simulcast Free To Air Tv Digital (Studi Kasus di wilayah Bandung Wetan). Penelitian ini dilakukan untuk melihat faktor apa saja yang berpengaruh dan seberapa besar pengaruh pada penerimaan masyarakat terhadap siaran televisi digital di masa simulcast dengan konsep penerimaan teknologi baru oleh masyarakat dengan menggunakan teori penerimaan Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT). Analisis dilakukan dengan analisis jalur untuk mengetahui tingkat signifikan variabel dan seberapa besar koefisien jalur memberikan pengaruh. Redaksi menyadari sepenuhnya bahwa Jurnal Penelitian Pos dan Informatika edisi ini tidak dapat terbit tanpa partisipasi dari para pembaca, oleh karena itu kami menyampaikan banyak terimakasih kepada semua kontributor tulisan yang telah mengirimkan karyanya. Kritik dan saran pembaca sangat kami harapkan demi kemajuan penerbitan Jurnal ini dimasa yang akan datang. Selamat membaca semoga bermanfaat.
REDAKSI
vi
Optimasi Pembagian Rute Operasi Layanan Internet Kecamatan Bergerak (Mukhlis Amin)
OPTIMASI PEMBAGIAN RUTE OPERASI PUSAT LAYANAN INTERNET KECAMATAN BERGERAK OPTIMIZATION OF ROUTE OPERATIONS MOBILE INTERNET SERVICE CENTRE DISTRICT Mukhlis Amin Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika Makassar Jl. Abdurrahman Basalamah II No. 25 Makassar, Telp. 0411-4660084
[email protected] Naskah diterima : 21 September 2015; Direvisi : 6 Oktober 2015; Disetujui : 13 Oktober 2015
Abstrak Bantuan Mobile Pusat Layanan Internet Kecamatan (MPLIK) diberikan kepada setiap Kabupaten/Kota untuk melayani masyarakat di seluruh kecamatan, namun jumlah MPLIK yang diberikan tidak sebanding dengan jumlah kecamatan di setiap daerah. Penelitian ini melakukan optimasi pembagian rute operasi MPLIK untuk mencari solusi pembagian rute terbaik agar dapat melayani masyarakat secara keseluruhan di wilayah kerjanya secara efektif dan efisien. Pembagian wilayah layanan dilakukan dengan menggunakan algoritma kmeans sedangkan pencarian rute terbaik dilakukan dengan menerapkan algoritma koloni semut. Hasil penentuan rute dan siklus jadwal pelayanan MPLIK menunjukkan bahwa siklus layanan pada masing-masing kelompok agar seluruh desa dapat dilayani memungkinkan untuk dilakukan dalam 5 – 6 hari pelayanan dengan rata-rata waktu pelayanan (online) setiap desa dalam satu kilus adalah 1 – 3 jam.
Kata Kunci: MPLIK, optimasi, Algoritma Koloni Semut, k-means
Abstrct Mobile Pusat Layanan Internet Kecamatan (MPLIK) is given to each district/city to serve people in all districts, but the number of MPLIK has provided is not proportional to the number of districts in each region. This study did optimization of route operations division MPLIK to find the best route-sharing solution in order to serve society as a whole in the areas effectively and efficiently. The division of the service area is done by using k-means algorithm and the best route search performed by applying ant colony algorithm. Results of determining the route and cycle service schedule MPLIK indicates that the service cycle in each group so that the entire village can be served allowing it to be done within 5-6 days of service with average service time (online) every village in one cycle is 1-3 hours.
Keywords: MPLIK, optimazation, Ant Colony Algorithm, k-means
161
Jurnal Penelitian Pos dan Informatika, Vol.5 No 2 Desember 2015 :161 – 174
Technology” yang dideklarasikan di Geneva tahun
PENDAHULUAN Program
MPLIK
merupakan
program
Kementerian Komunikasi dan Informatika yang diselenggarakan oleh Balai Penyelia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informasi (BP3TI) Dirjen SDPPI sebagai bagian dari Kewajiban Pelayanan
Universal
(KPU/USO).
Program
Universal Service Obligation (USO) yang dananya bersumber
dari
kontribusi
2003 bahwa untuk tahun 2015 diharapkan seluruh desa di dunia sudah tehubung secara online. Selain itu
telecenter
diharapkan
menjadi
tempat
dilaksanakannya kegiatan pemberdayaan masyarakat seperti pelatihan peningkatan keterampilan dan pengetahuan serta pelaksanaan kegiatan ekonomi masyarakat secara profesional.
penyelenggara
Program
KPU/USO
secara
keseluruhan
baik
sebagaimana
telekomunikasi sudah sangat tepat diharapkan dan
mempunyai
dapat
masyarakat.
dipaparkan di atas. Oleh karena itu, semua pihak
Salah satu program Universal Service Obligation
yang terlibat di dalamnya termasuk masyarakat
(USO) yang dilaksanakan oleh pemerintah adalah
sebagai
penyediaan
mensukseskannya. Sebagai peneliti, bagian yang
meningkatkan
Mobile
kesejahteraan
Pusat
Layanan
Internet
tujuan
pengguna
yang
perlu
berpartisipasi
dalam
Kecamatan (MPLIK) yang merupakan salah satu
dapat
program Kementerian Komunikasi dan Informatika
program KPU/USO khususnya MPLIK adalah
untuk mewujudkan “Desa Pinter” di seluruh wilayah
dengan melakukan kajian atau penelitian terkait
Indonesia
pelaksanaan program tersebut. Penelitian terkait
bekerja
sama
dengan
provider
diambil
dalam
rangka
mensuukseskan
telekomunikasi. MPLIK sendiri merupakan bentuk
MPLIK
kepedulian
terhadap
Kementerian Komunikasi dan Informatika. Yalia
melakukan
(2013) telah melakukan evaluasi kebijakan program
penetrasi Internet di Kawasan Timur Indonesia
MPLIK di Kabupaten Kuningan yang menunjukkan
(KTI) dan Kawasan Barat Indonesia (KBI) di setiap
bahwa diperlukan pengendalian, pengawasan dan
kecamatan kepulauan terpencil. Integritas Nasional
koordinasi yang baik dalam pengelolaan MPLIK.
merupakan
memberikan
Hartiningsih (2013) meneliti implementasi MPLIK
pelayanan publik salah satunya dengan menyediakan
di Sulawesi Tengah, sedangkan Syarifuddin (2013)
layanan internet melalui MPLIK.
meneliti
provider
pembangunan
di
telekomunikasi
Indonesia
penanganan
dalam
untuk
Program MPLIK ini memiliki tujuan yang sangat baik dalam rangka mengedukasi masyarakat. Secara umum MPLIK ini merupakan sebuah telecenter
yaitu
tempat
mengakses
informasi,
berkomunikasi dan mendapatkan layanan sosial dan ekonomi dengan menggunakan sarana teknologi informasi dan komunikasi berupa komputer dan sambungan ke internet. Kegiatan ini sesuai pula dengan “World 162
Summit
Information
telah
beberapa
mekanisme
kali
dilakukan
pengelolaan
MPLIK
oleh
di
Sulawesi Selatan. Selain itu, juga telah dilakukan studi pemanfaatan MPLIK yang dikhususkan di Kabupaten penelitian
Pinrang tersebut
(Djaffar, hanya
2013).
Seluruh
membahas
seputar
pengelolaan dan pemanfaatan MPLIK. Kementerian Kominfo belum pernah secara khusus melakukan penelitian untuk melakukan optimasi program MPLIK.
Optimasi Pembagian Rute Operasi Layanan Internet Kecamatan Bergerak (Mukhlis Amin)
Program MPLIK merupakan program besar
cakupan layanan MPLIK juga perlu dioptimalkan
yang menghabiskan dana yang tidak sedikit. Oleh
mengingat jumlah MPLIK yang beroperasi di setiap
karena
langkah-langkah
Kabuaten/Kota tidak sebanding dengan jumlah
optimalisasi layanan MPLIK agar dapat melayanani
kecamatan yang harus dilayani. Posisi penelitian
masyarakat dengan baik sesuai dengan tujuan
yang akan dilakukan ini adalah untuk memecahkan
dilaksanakannya. Usaha-usaha optimalisasi sudah
permasalahan cakupan wilayah layanan MPLIK
MPLIK sudah seringkali dibicarakan dalam forum-
yang belum pernah dibahas dalam penelitian-
forum pemerintah. Dinas Kominfo Kalimantan
penelitian sebelumnya.
itu,
perlu
dilakukan
Timur telah melaksanakan kegiatan Koordinasi dan Sosialisasi
Kegiatan
Optimalisasi
PLIK
Kalimatan Timur. Menurut Kepala Dinas Kominfo Kaltim, kegiatan layanan internet kecamatan yang telah berjalan perlu optimalisasi dalam isi atau konten,
sehingga
lebih
memberikan
manfaat
langsung kepada masyarakat seperti informasi kesehatan, ekonomi, dan lain-lain (admin, 2012). Kegiatan senada juga telah dilaksanakan di Riau. Dinas Kominfo dan PDE Provinsi Riau telah melakukan dialog optimalisasi MPLIK yang telah melahirkan beberapa rekomendasi dimana salah satunya adalah “Perlu adanya perluasan layanan akses
internet
bagi
masyarakat
dan
sebagai
percepatan peningkatan keterjangkauan pemerataan layanan
informasi
untuk
tujuan
peningkatan
kecerdasan warga dan kesejahteraan masyarakat” (Irvan,
2013).
Penelitian
terkait
optimalisasi
program KPU/USO pernah dilakukan oleh Susanto (2012). Hasil penelitian tersebut menemukan bahwa kendala pelaksanaan program KPU/USO adalah kurangnya
sosialisasi
dan
edukasi
kepada
masyarakat terkait program tersebut, sehingga disarankan untuk memanfaatkan potensi perguruan tinggi untuk pelaksanaan implementasi, sosialisasi dan
mengedukasi
masyarakat
terkait
Penelitian
di
program
KPU/USO. Penelitian ini tentunya telah memberikan rekomendasi yang baik agar layanan KPU/USO bisa lebih optimal. Namun, disamping itu masalah
ini
melakukan
optimalisasi
pembagian rute layanan MPLIK agar seluruh wilayah dapat terlayani dengan efisien. Penelitian ini mengambil contoh pelayanan MPLIK di Kabupaten Luwu
Timur,
Sulawesi
Selatan.
Berdasarkan
penelitian sebelumnya, pengelolaan MPLIK di Luwu Timur cukup baik, pengelola memiliki keinginan yang besar untuk memanfaatkan MPLIK tersebut dan didukung dengan kesediaan pemerintah memberikan
dukungan
keuangan
(BBPPKI
Makassar, 2013). Data menunjukkan bahwa hanya ada lima MPLIK yang ada di Kabupaten Luwu Timur sementara jumlah kecamatan yang ada sebanyak 11 Kecamatan. Hal ini menunjukkan adanya ketidaksemibangan antara jumlah MPLIK dengan luas wilayah. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian guna memperoleh mekanisme pelayanan MPLIK sehingga cakupan daerah layanan MPLIK lebih optimal dengan biaya yang minimum. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan titik-titik pelayanan MPLIK, membagi wilayah operasional masing-masing unit MPLIK dan, menentukan rute masing-masing
unit
MPLIK.
Berdasarkan
permasalahan di atas maka pertanyaan penelitian yang perlu dipecahkan adalah : Dimana sebaiknya titik-titik pelayanan MPLIK ditempatkan, lalu bagaimana pembagian wilayah pelayanan MPLIK dan Bagaimana rute pelayanan MPLIK. 163
Jurnal Penelitian Pos dan Informatika, Vol.5 No 2 Desember 2015 :161 – 174
Pembagian
wilayah
operasional
dapat
dengan
mengamati program
secara
langsung
dilakukan dengan teknik clustering. Analisa cluster
pelaksanaan
telah banyak digunakan dalam berbagai aplikasi,
pendapat
termasuk penelitian pasar, pengenalan pola, data
pemerintah daerah setempat dalam memanfaatkan
analisis, dan pengolahan gambar. Dalam bisnis,
MPLIK tersebut. Secara garis besar, langkah-
clustering dapat membantu pengelola pasar untuk
langkah penelitian ini ditunjukkan pada Gambar 1.
dan
MPLIK
kondisi
keinginan
serta
menggali
pengelola
maupun
menemukan kelompok yang berbeda dalam basis Data penelitian ini bersumber dari peta
pelanggan dan mencirikan kelompok pelanggan berdasarkan pola pembelian. Dalam biologi, dapat digunakan untuk menurunkan taksonomi tumbuhan dan hewan, mengkategorikan gen dengan fungsi yang sama, dan mendapatkan gambaran ke dalam struktur yang melekat dalam populasi. Clustering juga dapat membantu dalam identifikasi bidang penggunaan lahan yang sama dalam sebuah database observasi bumi dan identifikasi kelompok rumah di kota menurut jenis rumah, nilai dan lokasi geografis, serta identifikasi kelompok pemegang polis asuransi mobil
dengan
biaya
klaim
rata-rata
tinggi.
Clustering adalah bidang penelitian yang menantang di mana aplikasi potensial menimbulkan kebutuhan khusus mereka sendiri (Han dan Kamber, 2007).
wilayah Luwu Timur. Dari peta wilayah Luwu Timur, ditentukan titik-titik koordinat setiap desa sebagai titik pelayanan MPLIK. Sebelum data diolah, dilakukan pra-pemrosesan data dimana data yang telah diinventarisir berupa titik-titik koordinat desa akan disesuaikan untuk mendapatkan data inputan yang sesuai dengan tahapan selanjutnya. Data
koordinat
desa
yang
telah
ditentukan
dikonversi dari bentuk DMS ke bentuk desimal, setelah itu dilakukan pembuatan tabel jarak yang menunjukkan jarak masing-masing desa dengan desa yang lainnya. Penentuan jarak antar masing-masing desa dilakukan dengan menggunakan google map. Pemilihan google map dalam pengukuran jarak didasarkan pada kelebihan google map yang
METODE
merupakan
salah
satu
alternatif
dalam
memanfaatkan fasilitas berbasis lokasi tanpa harus Penelitian ini melakukan simulasi penentuan
membangun peta geospatial. Selain fitur yang
rute pelayanan MPLIK dengan menggabungkan
berbayar google map juga menyediakan fitur gratis
metode k-means untuk pembagian wilayah dan
untuk pengaksesan fitur tertentu khususnya dalam
algoritma koloni semut untuk menentukan rute
perhitungan jarak. Hasil pengukuran jarak yang
terbaik. Sebelum simulasi dilakukan, terlebih dahulu
didapatkan dengan google map akan mendekati
dilakukan pengumpulan data awal di lapangan untuk
jarak sebenarnya karena telah memperhitungkan rute
menggali data dukung yang dibutuhkan untuk
atau jalur jalan.
pencarian solusi. Pengumpulan data dilakukan
164
Optimasi Pembagian Rute Operasi Layanan Internet Kecamatan Bergerak (Mukhlis Amin)
rata-rata nilai dari setiap variabel. Secara umum,
Riset Desain
algoritma k-means yang digunakan dalam penelitian ini ditunjukkan pada Gambar 2.
Pengumpulan data Awal Mulai
Penentuan Koordinat Desa
Tentukan Jumlah cluster
Pra Pemrosesan Data
Konversi data dari DMS ke Desimal
Tentukan centroid
Pembuatan Tabel Jarak
Hitung jarak dengan Formula Haversine
Pemrosesan Data Alokasikan objek berdasarkan similarity
Pembagian wilayah dengan algoritma K-Means
Konvergen ?
Selesai
Penerapan Algoritma Koloni Semut untuk Penentuan Rute
Gambar 2 Diagram Alir Algoritma K-Means
Jika
Analisis Hasil Optimasi
diberikan
X=(x1,x2,….xn) Gambar 1 Metodologi Penelitian
kemudian
diproses
untuk
algoritma
data
k-means
akan
mempartisi X dalam k buah cluster, setiap cluster
Setelah dilakukan pra pemrosesan data, data jarak
maka
sekumpulan
mendapatkan
memiliki centroid (titik tengah) atau mean dari datadata dalam cluster tersebut.
Pada tahap awal,
pembagian wilayah operasi masing-masing unit
algoritma k-means akan memilih secara acak k buah
MPLIK. Pembagian wilayah dilakukan dengan
data sebagai centroid (titik tengah), kemudian jarak
clustering
k-means
antara data dengan centroid dihitung dengan
(MacQueen, 1967). Clustering merupakan salah satu
menggunakan formula Heversine. Pada penelitian
metode Data mining yang tidak memerlukan
ini, ditentukan jumlah k (cluster) sebanyak 5 yang
pelatihan
k-means
disesuaikan dengan jumlah unit MPLIK yang
merupakan salah satu metode cluster analysis non
tersedia. Haversine formula merupakan salah satu
hirarki yang berusaha untuk mempartisi data yang
fungsi
ada kedalam satu atau lebih cluster atau kelompok
mendapatkan/mengukur
data berdasarkan karakteristiknya. Algoritma k-
koordinat data geospatial.
menggunakan
(unsupervised
algoritma
analisys),
means adalah metode yang bertujuan
jarak
yang jarak
digunakan antara
untuk 2
titik
untuk
mengelompokan objek atau data sedemikian rupa sehingga jarak tiap objek ke pusat cluster (centroid) adalah minimum, titik pusat cluster terbentuk dari
Haversine
formula,
pertama
kali
dipublikasikan oleh Sinnott, R. W pada tahun 1984 dalam Sky & Telescope Magazine, haversine formula merupakan persamaan yang digunakan 165
Jurnal Penelitian Pos dan Informatika, Vol.5 No 2 Desember 2015 :161 – 174
untuk menghitung jarak antara dua titik atau
centroid baru. Jika hasil cluster yang baru sama
koordinat pada lingkup dari bujur dan lintang. Posisi
dengan hasil cluster sebelumnya (konvergen) maka
bumi direpresentasikan dengan posisi garis lintang
proses k-means terhenti. Jika berbeda, maka proses
(latitude) dan bujur (longitude). Formulasi haversine
diulang kembali hingga kondisi konvergen tercapai.
telah memperhitungkan bentuk bumi yang bulat (spherical earth) dengan mengabaikan faktor bahwa bumi itu sedikit elips (elipsodial factor). Formula haversine ditunjukkan sebagai berikut (Sinnott,
Setelah didapatkan kelompok-kelompok desa, kemudian
dilakukan
pencarian
rute
terpendek
dengan menggunakan Algoritma Koloni Semut. Secara umum penerapan algoritma koloni semut
1998):
untuk mendapatkan jalur yang terpendek adalah (1)
sebagai berikut (Mindaputra, 2009): 1. Menentukan pheromone awal masing- masing semut. Tapi sebelum itu tentukan terlebih dahulu banyaknya semut dalam proses tersebut, setelah
Keterangan : R = jari-jari bumi sebesar 6371 (Km) ∆lat = besaran perubahan latitude (Km) ∆long = besaran perubahan longitude (Km) c = besaran perpotongan sumbu (Km) d = jarak (Km) Setelah menghitung jarak setiap data dengan titik tengah (centroid), data akan ditempatkan dalam cluster yang terdekat dihitung dari titik tengah cluster. Centroid baru akan ditetapkan jika semua data sudah ditempatkan dalam cluster terdekat. Perhitungan centroid
baru dilakukan dengan
menggunakan rumus berikut (Saepullah, 2010):
itu tentukan titik awal masing-masing semut. 2. Setelah itu tentukan titik selanjutnya yang akan dituju, ulangi proses sampai semua titik terlewati. Jika titik yang dimaksud bukanlah titik yang akan akan dilalui, maka kembali ke titik sebelumnya. 3. Apabila telah mendapatkan titik yang dituju, pheromone masing-masing pada titik tersebut diubah (pheromone lokal) 4. Setelah proses diatas selesai, hitung panjang lintasan masing-masing semut. 5. Kemudian akan didapatkan panjang lintasan yang minimal. 6. Ubah pheromone pada titik-titik yang yang
(2) dimana: Ck : centroid pada cluster ke k Xi : Data ke i Nk : Banyaknya objek/jumlah data yang menjadi anggota cluster ke k. Setelah centroid baru diperoleh, selanjutnya proses k-means diulang dengan menggunakan 166
termuat dalam lintasan tersebut 7. Setelah semua proses telah dilalui, maka akan didapatkan lintasan dengan panjang lintasan yang terpendek.
HASIL DAN PEMBAHASAN Pengelolaan MPLIK di Luwu Timur
Optimasi Pembagian Rute Operasi Layanan Internet Kecamatan Bergerak (Mukhlis Amin)
Kabupaten Luwu Timur mendapatkan bantuan mobile
PLIK
sebanyak
5
(lima)
unit
yang
1
dimana masing-masing
unit melayani dua
kecamatan.
pengelolaannya dibawah koordinasi Bidang Kominfo, Dinas Perhubungan dan Kominfo Luwu Timur. Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Bidang Kominfo Dishubkominfo Kab. Luwu Timur
Tabel 1 Pembagian Wilayah Operasional MPLIK di Luwu Timur
No
dapat dinyaakan bahwa pengelolaan MPLIK di Luwu
Timur
cukup
baik.
Pada
awal-awal
MPLIK 1 MPLIK 2
pengoperasian MPLIK sejak diserahkan kepada pemerintah Kab. Luwu Timur, Dishubkominfo mengoperasikan
MPLIK
melalui
anggaran
MPLIK 3 MPLIK 4
pemerintah daerah sampai dikeluarkannya Petunjuk Teknis
Operasional
MPLIK
oleh
BP3TI
MPLIK 5
Kementerian Kominfo. Berdasarkan juknis tersebut, maka biaya operasional MPLIK secara keseluruhan ditanggung
pihak
Timur, hanya sepuluh kecamatan saja yang dilayani
pemerintah daerah dalam hal ini Dishubkominfo
oleh MPLIK. Satu kecamatan yaitu Kecamatan
hanya mengawasi dan mengkoordinir kegiatan
Nuha tidak dilayani MPLIK karena dinilai telah
operasionalnya. Salah satu kekurangan pengelolaan
memiliki fasilitas internet di hampir
MPLIK di Luwu Timur saat ini adalah tidak adanya
wilayahnya yang kapasitasnya lebih besar daripada
jadwal
MPLIK
tempat
penyedia
Dari sebelas kecamatan yang ada di Luwu
sedangkan
dan
oleh
Plat Wilayah Kendaraan Operasional B 9589 LZ Kec. Burau dan Wotu B 9156 MA Kec. Malili dan Angkona B 9614 LZ Kec. Mangkutana dan Kalaena B 9003 MA Kec. Tomoni dan Tomoni Timur B 9965 LZ Kec. Wasuponda dan Towuti
layanan
yang
jelas
dan
sehingga
MPLIK
yang
ada
seluruh
lebih
terorganisir. Mobil MPLIK biasanya hanya memilih
dimanfaatkan untuk daerah-daerah yang belum
beroperasi di sekolah-sekolah swasta atau tempat-
memiliki fasilitas internet yang memadai. Peta
tempat keramaian. Seluruh SMP dan SMA Negeri di
pembagian wilayah operasional MPLIK di Luwu
Luwu Timur saat ini telah terjangkau oleh internet,
Timur ditunjukkan pada Gambar 3.
sehingga pemilihan lokasi di sekolah negeri dinilai tidak perlu. Namun demikian, sebaiknya lo
kasi
operasi juga dapat ditentukan dengan menyasar semua segmen masyarakat, tidak hanya kepada pelajar saja sehingga pemilihan tempat keramaian juga harus diatur dengan baik. Pemerintah Kab. Luwu Timur membagi wilayah operasional MPLIK menjadi 5 (lima) wilayah sesuai dengan jumlah MPLIK yang dimiliki.
Gambar 3 Peta Wilayah Operasional MPLIK di Luwu Timur
Pembagian wilayah tersebut ditunjukkan pada Tabel
167
Jurnal Penelitian Pos dan Informatika, Vol.5 No 2 Desember 2015 :161 – 174
Bagian berwarna merah adalah wilayah
untuk mengelola MPLIK dengan baik dan mengikuti
MPLIK 1, bagian berwarna ungu adalah wilayah
petunjuk
teknis
pengelolaan
MPLIK 2, bagian berwarna hijau tua adalah wilayah
harapan pada lima tahun setelahnya dapat menjadi
MPLIK 3, yang berwarna krem adalah wilayah
milik dan tanggung jawab pemerintah daerah.
MPLIK 4 dan bagian yang berwarna hijau muda
Pemerintah
adalah wilayah MPLIK 5, sedangkan bagian yang
menganggarkan biaya operasional MPLIK yang jauh
berwarna hitam adalah wilayah Kec. Nuha yang
lebih besar dari biaya operasional MPLIK saat ini
tidak dilayani oleh MPLIK. Berdasarkan peta
sehingga
wilayah operasional MPLIK di Luwu Timur,
dioptimalkan,
terlihat adanya perbedaan luas wilayah operasional
menambah jam operasional MPLIK setiap harinya.
Kabupaten
pemanfaatan salah
MPLIK,
Luwu
MPLIK satu
dengan
Timur
dapat
siap
lebih
contohnya
dengan
masing-masing unit MPLIK yang cukup signifikan sehingga jika MPLIK diharapkan dapat melayani seluruh wilayah, maka beban masing-masing unit akan berbeda. Pembagian wilayah operasional ini harus diatur dengan baik agar MPLIK dapat menjangkau seluruh wilayah dan beban masing-
Berdasarkan temuan di lapangan, penjadwalan maupun lokasi pelayanan MPLIK belum diatur maka diusulkan agar MPLIK beroperasi di setiap desa yang ada di setiap kecamatan. Jumlah titik lokasi pelayanan MPLIK yang ditentukan sebanyak 95 desa yang tersebar di 10 kecamatan di Luwu
masing unit lebih merata.
Timur. Gambaran hasil penentuan titik koordinat MPLIK Kominfo
adalah
sebagai
program
kewajiban
Kementerian
pelayanan
setiap desa ditunjukkan pada Gambar 4.
yang
diberikan kepada masyarakat secara keseluruhan yang sumber dananya berasal dari kompensasi penyelenggaraan
telekomunikasi.
Dalam
pelaksanaan programnya, Kementerian Kominfo bekerja sama dengan pihak ketiga (penyedia) untuk mengadakan
dan
mengoperasikan
MPLIK.
Pengelolaan MPLIK diberikan kepada Pemerintah daerah
ataupun
pihak-pihak
lain
yang
ingin
Gambar 4 Hasil penentuan titik koordinat desa
Pembagian Wilayah Layanan MPLIK
mengelolanya dengan perjanjian bahwa pengelola harus
menjamin
keberlangsungan
penggunaan
Pembagian
wilayah
(clustering)
jam sehari. Dalam kurun waktu minimal 5 tahun,
algoritma
operasional MPLIK akan dievaluasi, dan jika telah
pengelompokan yang terbaik, dilakukan beberapa
memenuhi target yang ditentukan maka pengelolaan
percobaan. Hasil simulasi clustering ditunjukkan
dan pengoperasian MPLIK sampai pada kepemilikan
pada Tabel 2. Berdasarkan hasil penelitian, dimana
MPLIK
kepada
telah dipaparkan enam hasil percobaan yang
pemerintah daerah atau pengelolanya. Untuk itu,
hasilnya cukup baik. Pembagian wilayah operasi
pemerintah Kab. Luwu Timur tetap berkomitmen
MPLIK dilakukan dengan menggunakan algoritma
168
diberikan
sepenuhnya
k-means.
dengan
MPLIK
MPLIK dengan tetap terhubung (connect) minimal 4
akan
dilakukan
layanan
Untuk
menggunakan
memperoleh
hasil
Optimasi Pembagian Rute Operasi Layanan Internet Kecamatan Bergerak (Mukhlis Amin)
k-means. Jumlah cluster ditentukan sebanyak 5
sesuai dengan jumlah unit MPLIK yang ada.
Tabel 2 Hasil Percobaan Clustering Wilayah Layanan MPLIK di Luwu Timur Perc. 1 2 3 4 5 6
Clus0 22 13 13 18 28 15
Clus1 38 21 34 13 22 23
Clus2 7 29 10 22 21 31
Clus3 13 12 13 13 11 14
Clus4 15 20 25 29 13 12
Gambar 5 Plotting pembagian cluster simulasi-4
Gambar 6 Plotting pembagian cluster simulasi-5
Clustering dilakukan beberapa kali untuk
yang paling sedikit, percobaan ke-4 lebih baik
mendapatkan distribusi pembagian jumlah anggota
dibandingkan
cluster yang seimbang. Dari enam percobaan yang
anggota
ditampilkan, percobaan yang memiliki distribusi
percobaan ke-4 adalah 13 sedangkan pada percobaan
pembagian kelompok dengan jumlah anggota yang
ke-5 adalah 11 desa. Plotting data k-means untuk
paling seimbang adalah percobaan ke-4 dan ke-5
percobaan ke-4 dan ke-5 masing-masing ditunjukkan
dimana
pada Gambar 5 dan Gambar 6.
jumlah
maksimal
anggota
kelompok
percobaan
kelompok
yang
ke-5
dimana
paling
sedikit
jumlah pada
sebanyak pada percobaan ke-4 adalah 29 desa dan pada percobaan ke-5 adalah 28 desa. Dari jumlah anggota kelompok yang terbanyak, percobaan ke-5 lebih baik dibandingkan dengan percobaan ke-4. Namun jika ditinjau dari jumlah anggota kelompok
Penentuan Rute Pelayanan MPLIK Penentuan rute pelayanan MPLIK dilakukan dengan menggunakan algoritma koloni semut. Algoritma koloni semut diterapkan pada bahasa java 169
Jurnal Penelitian Pos dan Informatika, Vol.5 No 2 Desember 2015 :161 – 174
script Framework
dengan For
mengacu
Ant
pada
Colony
A
Java
akumulasi total jarak tempuh yang harus dilalui
System
yang
oleh seluruh unit MPLIK yang paling pendek
dikembangkan oleh Chirico (Chirico, 2004).
adalah pada percobaan ke-5 dengan total jarak
Rekapitulasi hasil penentuan rute terbaik
tempuh kelima unit MPLIK yang harus dilalui
untuk setiap cluster pada enam percobaan yang
adalah 560,113 km. Hasil ini cukup berbeda
dilakukan ditunjukkan pada Tabel 3. Berdasarkan
dibandingkan
rekapitulasi ini dapat dilihat bahwa jika ditinjau dari
percobaan ke-4. Terdapat selisih sekitar 50 km.
total
jarak
tempuh
dari
hasil
Tabel 3 Rekapitulasi Hasil Percobaan Rute Terbaik Per-cluster
Percobaan
0 106,953 114,698 117,433 100,783 179,925 90,827
1 2 3 4 5 6 Berdasarkan
hasil
Jarak Tempuh Cluster (km) 1 2 3 148,073 99,09 111,697 104,96 187,863 111,698 129,195 111,957 111,886 118,038 177,212 111,886 107,202 109,766 42,634 185,714 115,245 129,599
percobaan
clustering
dan
4 124,613 96,382 117,76 105,762 120,586 85,933
Total (km) 590,426 615,601 588,231 613,681 560,113 607,318
setiap cluster ditunjukkan pada Tabel 4. Hasil
penentuan rute terbaik dapat diputuskan bahwa
pembagian
pembagian cluster dan rute terbaik yang diusulkan
pembagian wilayah operasional MPLIK saat ini
adalah sesuai hasil percobaan ke-5 meskipun hasil
yang mendasarkan pada pembagian berdasarkan
percobaan ke-5 menunjukkan distribusi pembagian
kecamatan
desa yang tidak imbang dari segi jarak tempuh
melayani dua kecamatan.
masing-masing cluster. Namun, hal ini diharapkan
Berdasarkan jumlah desa dan total jarak yang harus
dapat mengurangi biaya operasional pada salah satu
ditempuh oleh masing-masing unit MPLIK, dengan
unit MPLIK. Pada percobaan ke-5, anggota cluster
memperhitungkan
0 terdiri dari desa-desa yang berasal dari lima
MPLIK selama rata-rata setengah jam per lokasi,
kecamatan sementara cluster 1 terdiri dari desa-desa
waktu layanan minimum per unit MPLIK selama
yang berasal dari tiga kecamatan. Setaip kecamatan
seminggu adalah 30 jam dan waktu perjalanan
terbagi dalam dua cluster yang berbeda kecuali
(estimasi kecepatan mobil 50 km/jam) maka dapat
kecamatan
dihitung
Mangkutana,
Kalaena,
Burau
dan
Towuti. Data selengkapnya mengenai keanggotaan
170
kelompok.
kelompok
dimana
siklus
ini
berbeda
masing-masing
waktu
layanan
dengan
MPLIK
instalasi/positioning
pada
masing-masing
Optimasi Pembagian Rute Operasi Layanan Internet Kecamatan Bergerak (Mukhlis Amin)
Tabel 4 Keanggotaan dan Rute Operasional Setiap Cluster
Usulan Wilayah dan Rute Operasional Desa
Kelompok
Kecamatan
Cluster 0
Bangun Karya Bayondo Tadulako Beringin Jaya Tomoni Mandiri Lestari Mulyasari Bangun Jaya Purwosari Margamulyo Patengko Manggala Maleku Kalpataru Pertasi Kencana Kalaena Kiri Sumber Agung Argomulyo Mantadulu Taripa Non Blok Teromu Balai Kembang Wonorejo Panca Karsa Kasintuwu Margolembo
Tomoni, Tomoni Timur, Mangkutana, Kalaena, Angkona
Cluster 1
Burau Pantai Lumbewe Burau Jalajja Lambarese Bonepute Lanosi Lewonu Laro Cendana Hijau Pepuro Barat Sumber Alam Ujung Baru Tarengge Bawaipu Lera Balo-balo Mabonta Benteng Lagego Lauwo Batu Putih
Burau, Tomoni,
Cluster 2
Bahari Lampenai Maramba Kanawatu Karambua Manunggal Alam Buana Cendana Hitam Timur Cendana Hitam Kertoraharjo Kalaena(Wotu) Maliwowo Tampina Solo Lamaeto Lakawali Pantai Lakawali Manurung Tarabbi Tawakua Balirejo
Wotu, Tomoni Timur, Angkona, Malili
Cluster 3
Loeha Timampu Pekaloa Wawondula Langke Raya Baruga Lioka Asuli Wasuponda Tabarano Ledu-ledu
Towuti, Wasuponda
Cluster 4
Laskap Pongkeru Harapan Pasi-pasi Puncak Indah Wewangriu Balantang Malili Baruga (Malili) Ussu Atue Kawata Balambano
Malili, Wasuponda
Wotu,
Tabel 5 Hasil Perhitungan Siklus Pelayanan MPLIK
Cluster 0 1 2 3 4
Jumlah Jarak Desa Tempuh
Waktu Tempuh (jam)
179,925 107,202 109,766 42,634 120,586
3,5985 2,14404 2,19532 0,85268 2,41172
28 22 21 11 13
Hasil perhitungan ditunjukkan pada Tabel 5.
Waktu Waktu Total Siklus Instalasi (jam) (hari) (jam) 14 41,5985 5,95 11 37,14404 5,39 10,5 36,69532 5,34 5,5 30,35268 4,54 6,5 32,91172 4,86
Waktu Online (jam) 1,07 1,36 1,43 2,73 2,31
PENUTUP
Masing-masing cluster dapat melayani seluruh desa
Penelitian ini telah mengidentifikasi perlunya
anggotanya dalam 5 – 6 hari dengan jam kerja
optimalisasi pelayanan MPLIK khusunya pada
perhari selama 8 jam. Setiap desa dapat dilayani
cakupan wilayah layanannya. Penelitian ini juga
MPLIK selama 1 sampai 3 jam setiap kali
telah melakukan optimalisasi pembagian rute
beroperasi. Agar dapat lebih seimbang, pengelola
pelayanan
MPLIK dapat menambah waktu online pada cluster
mengusulkan
3 dan 4 sehingga siklus masing-masing unit menjadi
diletakkan di desa-desa khususnya kantor-kantor
MPLIK agar
di
Luwu
titiik-titik
Timur
operasi
dan
MPLIK
6 hari. 171
Jurnal Penelitian Pos dan Informatika, Vol.5 No 2 Desember 2015 :161 – 174
desa untuk dimanfaatkan oleh masyarakat. Agar
DAFTAR PUSTAKA
seluruh desa dapat dijangkau, 5 unit MPLIK dibagi dalam lima kelompok wilayah operasi dimana rute masing-masing
unit
telah
ditentukan
dan
dijadwalkan. Jumlah keanggotaan masing-masing kelompok yang diusulkan adalah sebanyak 28, 22, 21, 13, dan 11 desa. Hasil penentuan rute dan siklus jadwal pelayanan MPLIK menunjukkan bahwa siklus layanan pada masing-masing kelompok agar seluruh desa dapat dilayani memungkinkan untuk dilakukan dalam 5 – 6 hari pelayanan dengan ratarata waktu pelayanan (online) setiap desa dalam datu kilus adala 1 – 3 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jadwal operasi layanan MPLIK belum dapat dilakukan dengan optimal dikarenakan jumlah titik/desa yang harus dilayani tidak sebanding dengan jumlah unit MPLIK yang ada. Agar pemberian bantuan lebih optimal, sebaiknya desa-desa yang telah terjangkau oleh layanan internet sebaiknya direduksi. Dengan berakhirnya program MPLIK yang selama ini dilakukan, perlu digalakkan program-program lain seperti mobile broadband, wifi-id dan Mobile Community Access Point (MCAP) yang diharapkan dapat menambah jangkauan layanan internet.
admin. (2012, 7 26). Pemerintah Optimalkan Layanan PLIK dan MPLIK. Dipetik 2 18, 2014,
dari
VivaBorneo.com:
http://www.vivaborneo.com/pemerintahoptimalkan-layanan-plik-dan-mplik.htm Djaffar, R. (2013). Studi Pemanfaatan Mobile Pelayanan Internet Kecamatan (MPLIK) di Kabupaten
Pinrang
Provinsi
Sulawesi
Selatan. Makassar: BBPPKI Makassar. Hartiningsih. (2013). IMplementasi MPLIK (Mobil Pusat
Layanan
Sebagai
Upaya
Informasi
Kecamatan)
Menuju
Masyarakat
Informasi (Observasi di Provinsi Sulawesii Tengah,
Kota
Palu
dan
Kecamatan
Marawola). Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi Pembangunan, 70-86. Irvan. (2013, Juli 3). Dipetik Feb 18, 2014, dari Media
Center
Riau:
http://mediacenter.riau.go.id/berita-557dialog-optimalisasi-mencari-solusi-kendalaoperasional-mplik.html MacQueen,
J.
(1967).
Some
method
for
classification and analysis of multivariate observation. 5th Berkeley Symposium on
UCAPAN TERIMA KASIH
Mathematical Statistics and Probability. Mindaputra, E. (2009). Penggunaan Algoritma Ant
Penulis mengucapkan terima kasih kepada BBPPKI Makassar yang telah mendanai penelitian ini. penulis juga sangat berterima kasih atas bantuan semua pihak yang telah membantu pelaksanaan penelitian ini khususnya kepada Saudara Rudy Hermayadi, Ibu Dra. Rohana, dan kepada Kepala Bidang Kominfo, Dishubkominfo Kab. Luwu Timur.
Colony System dalam Traveling Salesman Problem (TSP) pada PT. Eka Jaya motor. Semarang:
Fakultas MIPA Universitas
Diponegoro. Saepullah, D. (2010). Analisis Data Mining KMeans
Cluster
Analysis
untuk
Data
Berjenis Biner. Bandung: Unpad. Santosa,
B.,
&
Willy,
P.
(2011).
Metode
Metaheuristik Konsep dan Implementasi. Guna Widya. 172
Optimasi Pembagian Rute Operasi Layanan Internet Kecamatan Bergerak (Mukhlis Amin)
Sinnott, R. W. (1998). Virtues of The Haversine. Sky and Telescope, 68(2), 159. Susanto,
I.
(2012).
Optimalisasi
Model Layanan
Syarifuddin.
(2013).
Mekanisme
Pengelolaan
Mobile Pusat Layanan Internet Kecamatan
Pemberdayaan
di Sulawesi Selatan. Jurnal Pekommas,
Jasa
113-120.
Akses
Telekomunikasi dan Informatika KPU/USO
Yalia, M. (2013). Evaluasi Kebijakan Program
Lintas Perguruan Tinggi di Kabupaten
Mobile Pusat Layanan Internet Kecamatan
Purbalingga.
(MPLIK). Jurnal Penelitian Komunikasi,
Seminar
Nasional
Ilmu
Komputer Universitas Diponegoro 2012 (hal.
191-200).
Semarang:
205-220.
Universitas
Diponegoro.
173
Jurnal Penelitian Pos dan Informatika, Vol.5 No 2 Desember 2015 :161 – 174
174
UCAPAN TERIMA KASIH Dalam penerbitan Jurnal Penelitian Pos dan Informatika Vol. 5 No. 2 Desember 2015, proses penelaahan naskah melibatkan beberapa Mitra Bestari. Untuk itu, redaksi mengucapkan terima kasih kepada : 1. Wahyudi Adi S, SE., M.M (Logistik Pos – Sekolah Tinggi Manajemen Logistik) 2. Dr. Udi Rusadi MS (Komunikasi – Kementerian Kominfo) 3. Dra. Siti Meiningsih, M.Sc (Informatika – Kementerian Kominfo) 4. Dr.Ir Rudi Lumanto (Telekomunikasi – ID - SIRTII) 5. Somo Arifianto SE., M.A (Media – Kementerian Kominfo)
19
PEDOMAN / KETENTUAN PENULISAN JURNAL PENELITIAN POS DAN INFORMATIKA I. Pedoman Umum Penulisan Jurnal Penelitian Pos dan Informatika (JPPI) adalah jurnal yang diterbitkan secara periodik, yaitu dua kali setahun, yakni bulan September dan Desember, mengutamakan memuat Tulisan Karya Ilmiah (KTI) yang memenuhi standar (kaidah-kaidah ilmiah) atau minimal layaknya penulisan karya ilmiah, dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Ruang Lingkup Karya Ilmiah/Naskah KTI yang dapat dimuat di Jurnal PPI adalah hasil penelitian, studi, analisis data sekunder, pemikiran, resensi buku baru atau tinjauan kritis teori yang berkaitan dengan pos dan informatika. Naskah juga dapat berupa resensi buku, bedah buku, dan sejenisnya di bidang komunikasi, informatika, pos, atau telekomunikasi dengan mengikuti sistematika penulisan secara umum (universal). 2. Aktualitas (Actual) Aktualitas sebuah tulisan merupakan prioritas utama, yakni memuat isu-isu yang aktual, terpercaya, dan terkini atau yang sedang tren menjadi pembicaraan di kalangan masyarakat. Karena itu, hindari penulisan yang topiknya sudah usang atau kurang mendapat perhatian masyarakat atau publik. 3. Bahasa Yang Lugas KTI harus menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar (sesuai EYD) dan mudah dipahami, jelas, serta tidak membingungkan pembacanya. 4. Memuat Hal Yang Baru (Inovatif) KTI yang memuat hasil penelitian atau kajian atau analisis teori dan pengembangannya sehingga menghasilkan temuan baru atau informasi lain atau inovasi (inovations) bagi masyarakat/publik yang membacanya. 5. Keaslian atau Orisinil (Original) KTI atau Naskah yang dikirim harus orisinil (asli), dan belum pernah dipublikasikan atau tidak sedang dikirimkan ke Jurnal atau media lain. Hal ini untuk menghindari duplikasi atau penjiplakan atau plagiator. II. Pedoman Teknis Penulisan 1. Format Penulisan, naskah diketik dengan huruf Times New Roman ukuran 12, spasi 1.5, dan panjang naskah 15-25 halaman kertas A4. 2. Sistematika penulisan terdiri dari : a. Judul Judul diketik dengan huruf kapital tebal (bold) pada halaman pertama maksimal 4 baris atau sebelas kata. Judul harus mencerminkan isi tulisan (memiliki keterkaitan dengan masalah dan sesuai dengan metodologi penelitian). b. Nama dan Jenjang Jabatan Peneliti (optional) Nama penulis diketik lengkap di bawah judul beserta jenjang jabatan peneliti. Jika penulis lebih dari satu orang, kata penghubung digunakan kata “dan”.
c. Alamat lengkap penulis Alamat lengkap diketik di bawah Jenjang Jabatan Peneliti disertai dengan nomor telepon, fax, dan E-Mail. Contoh : Atjih Ratnawati1 dan Diana Sari2 Peneliti pada Puslitbang Penyelenggaraan Pos dan Informatika 12 Badan Litbang SDM Kementerian Komunikasi dan Informatika12 Jln. Medan Merdeka barat nomor 9, Jakarta Pusat 10110 Indonesia 12 e-mail :
[email protected] ,
[email protected] d. Abstrak Abstrak ditulis sebanyak 120-200 kata dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Abstrak diketik dengan huruf miring (italic) untuk bahasa Inggris berjarak satu spasi. Penulisan abstrak harus ringkas dan jelas, serta mewakili isi naskah. e. Kata kunci atau keywords Kata kunci terdiri atas empat sampai enam kata ditulis di bawah abstrak. Kata kunci dalam bahasa Inggris ditulis italic. f. Pendahuluan Bagian ini berisi Latar Belakang, Perumusan Masalah, dan Tujuan Penelitian. g. Metodologi Penelitian Bagian ini memuat paradigma penelitian, jenis penelitian, fokus penelitian, teknik pengumpulan data, sampel dan data, tempat dan waktu, teknik olah data, dan teknik analisis. h. Temuan/Hasil Hasil penelitian memuat temuan dan hasil analisis dalam berbagai bentuk dan berkaitan dengan masalah. i. Pembahasan/Analisis j. Penutup Bagian ini terdiri dari simpulan dan saran (jika perlu). Simpulan ditarik dari hasil diskusi dan masalah penelitian. k. Referensi sumber dituliskan: nama pengarang, tahun pengarang dalam halaman sumber di antara kurung. Contoh : Penelitian di Manado menunjukkan kebanyakan masyarakat menonton televisi pada waktu siang hari, karena sore harinya banyak dimanfaatkan untuk beristirahat (Rusdi, 2004 : 26). Atau bisa juga seperti ini : Menurut Rusdi (2008), budaya menonton televisi bagi masyarakat di Kota Manado….. l. Daftar Pustaka Penulisan Daftar Pustaka atau rujukan di halaman terpisah dan disusun menurut abjad. Urutan penulisan nama pengarang atau penyunting judul artikel (jika bukan buku) dicetak biasa, judul majalah atau buku dicetak tebal, kota dan nama penerbit biasa disertai tahun penerbitan diletakkan di bawah nama pengarang/penyunting. Contoh : Rakhmat, Jalaluddin. (1991). Metodologi Penelitian Komunikasi. Bandung: Remadja Rosdakarya. Atau disesuaikan dengan format APA-Style, sebagaimana terlihat dalam : http://owl.english.purdue.edu/owl/resource/560/01/
III. Ketentuan lainnya 1. Apabila di kemudian hari ada pemuatan ganda atas naskah yang sama maka segala resiko menjadi tanggung jawab penulis. 2. Apabila suatu saat ada pihak atau individu yang menuntut keaslian naskah merupakan tanggung jawab penulis, bukan tanggung jawab Redaksi. 3. Naskah penelitian yang disponsori oleh pihak tertentu harus memuat pernyataan yang berisi informasi sponsor yang mendanai. 4. Untuk Naskah / Tulisan mengenai Kebijakan, pada sistematika penulisannya perlu memuat Sub Rekomendasi dan Sub Implementasi, setelah sub pembahasan. (lihat pedoman penulisan) 5. Naskah diketik dengan memperhatikan aturan tentang penggunaan tanda baca dan ejaan yang dimuat dalam pedoman umum ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan. 6. Guna menentukan naskah yang sesuai dengan Jurnal PPI, naskah akan ditelaah dan disunting oleh Dewan Redaksi sesuai dengan mekanisme yang berlaku. 7. Pemuatan atau penolakan naskah akan diberitahukan secara tertulis. Naskah yag tidak dimuat akan dikembalikan, kecuali atas permintaan penulis. 8. Setiap naskah yang diterima akan melalui proses review tertutup oleh Mitra Bestari sesuai dengan kepakarannya. 9. Setelah dalam bentuk proof, Penulis artikel diminta menandatangani lembar pernyataan persetujuan untuk cetak menjadi Jurnal. 10. Kepada penulis yang tulisannya dimuat di Jurnal PPI akan diberikan 2 (dua) eksemplar Jurnal sebagai tanda bukti pemuatan. 11. Pengiriman naskah disertai nama, jabatan, unit kerja, alamat, nomor telepon, fax dan E-Mail. Dikirim via Redaksi di Pusat Penelitian dan Pengembangan Penyelenggaraan Pos dan Informatika, Badan Penelitian dan Pengembangan SDM, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Gedung Belakang, lantai 4 – Jln. Medan merdeka Barat No. 9 Jakarta Pusat. Telp./Fax. (021) 384 6189 Dikirim via email :
[email protected] 12. Contact Persons : Diah Arum Maharani : 082123734748 Reza Bastanta S : 085722556670 Yane Erima Marentek : 08121028131