JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 2, April 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERAPI KONSERVATIF (ROM) PADA LANSIA PENDERITA NYERI SENDIDI UNIT PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA “WENING WARDOYO” UNGARAN
Sukis*) Drs. Syamsulhuda B.M., M.Kes.**) Besar Tirto Husodo S.Sos., M.Kes.***) *)Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro **)Dosen Bagian Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku ***)Dosen Bagian Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku Email:
[email protected] ABSTRACT The elderly people will face more problems by getting older. One of whicf is degerative diseases due to of aging process, such as joint pain disease. Data for 2000 put the number of elderly in Indonesia amounted to (7.28%) of the total population, in 2020 this number is projected to be (11.43%) of the population of Indonesia. Eight percent of people aged 50 years and older have a complaint at the joint, especially rheumatic pain, stiffness and sometimes very painful. One of the measures to overcome the problem of joint pain is with conservative therapy (ROM). Conservative therapy (ROM) is an effort to overcome joint pain, therefore it is related with conservative therapy (ROM) carried out the research.This study aimed to identify factors associated with the behavior of conservative therapy (ROM) elderly patients with joint pain in Unit of Elderly Social Services "Wening Wardoyo" Ungaran. This research uses a kind of analytic approach with quantitative research descriptive research design using correlation and cross sectional by using limit significance of α (alpha) 0.05. Population and sample in this research is elderly sufferers of joint pain with a total number of 50 elderly taken in total population. Results of the study showed that 72% of respondents have bad behavior associated with conservative therapy (ROM), whereas a good behavior has only 28%. The analysis shows that there is a meaningful relationship regarding the knowledge factor (0,039), attitude (0.001) and the availability of resources (0,029), while the only factors support (1.000) that have no meaningful relationship. Of research results then it is advisable to increase public awareness, motivation and guidance to improve conservative therapy (ROM) social service unit at “Wening Wardoyo” Ungaran. Keywords
: Elderly, Joint pain, Therapy Conservative (ROM)
228
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 2, April 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
A. Latar Belakang
akibatdegenerasi
Setiap orang akan mengalami proses
penuaan
atau
kerusakan
pada permukaan sendi tulang yang
seiring
banyak
Menua
terutama yang gemuk.10 Nyeri sendi
(menjadi tua) adalah suatu proses
adalah suatu peradangan sendi yang
menghilangnya secara perlahan-lahan
ditandai dengan pembengkakan sendi,
kemampuan
warna kemerahan, panas, nyeri dan
denganbertambahnya
usia.
jaringan
memperbaiki
diri
atau
untuk mengganti,
ditemukan
terjadinya
pada
gangguan
lansia,
gerak.
Pada
mempertahankan struktur dan fungsi
keadaan ini lansia sangat terganggu,
normalnya
apabila lebih dari satu sendi yang
sehingga
bertahan
terhadap
memperbaiki diderita.
tidak
dapat
infeksi
kerusakan
terserang.10
dan yang
Nyeri sendi akan mengakibatkan
1
penurunan aktivitas pada lansia serta
Menjadi tua, dengan segenap
imobilisasi
berkepanjangan.
keterbatasannya, pasti akan dialami
Keterbatasan dalam pergerakan dan
2
berkurangnya pemakaian sendi akan
oleh seseorang bila ia panjang umur. Memasuki
masa
mengalami
tua
berarti
kemunduran,
kemunduran
fisik
dengan kulit
misalnya
yang
yang
memperparah muskuloskeletal
ditandai
kondisi
sistem
akibat
proses
penyakit. Oleh karena itu, diperlukan
mengendur,
adanya
penatalaksanaan
untuk
rambut memutih, gigi mulai ompong,
mengatasi
pendengaran
Tujuan dari penatalaksanaan adalah
penglihatan gerakan
kurang semakin
lambat
yang tidak
dan
jelas,
memburuk, figur
proporsional.
3
untuk
mengalami
termasuk
pada
mengalami
sendi, dan untuk mengatasi nyeri serta kekakuan
sistem
pada
lansia
meningkatkan kualitas hidup
4
nyeri
guna 12
Salah satu upaya yang dapat dilakukan
rematik, penyakit gout,
gejala
sendi
mempertahankan mobilitas.
dalam lansia
adalah dengan mengatasi gangguan
Penyakit pada sendi yang sering menyebabkan
menahan
Semua
sering
nyeri sendi dan lumbago.
atau
sendi.
kerusakan yang lebih lanjut pada
kemunduran,
muskuloskeletal.Lansia
mencegah
nyeri
tubuh
sistem dalam tubuh orang lanjut usia (lansia)
masalah
kesehatan yang umum terjadi pada
adalah
lansia. Lansia dengan nyeri sendi 229
Comment [i1]: (Constantinides, 1994). (R. Budhi Darmojo, H. Hadi Martono: Buku Ajar Geriatri: Ilmu Kesehatan Usia Lanjut, 2000)
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 2, April 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
dapat
diberikan
keperawatan menangani
asuhan
khusus nyeri
mempertahankan
untuk
rentang
gerak,
sendi-sendi harus dilatih dua sampai tiga kali pengulangan per hari.15
tersebut yaitu medikamentosa,
Terapi
perlindungan sendi dengan koreksi
mengatasi
postur tubuh
diet,
merupakan salah satu bentuk dari
persoalan
perilaku kesehatan.Perilaku kesehatan
terapi
adalah respon seseorang terhadap
dengan
cara
dukungan
buruk,
psikososial,
seksual,
operasi
konservatif.
dan
13
Terapi satu
yang
masalah
untuk
nyeri
sendi
stimulus atau objek yang berkaitan dengan
konservatifadalah salah
terapi
konservatif
nonfarmakologi
sehat-sakit,
faktor-faktor
yang
yang
dan
mempengaruhi
mencakup penggunaan kompres air
sehat
hangat, latihan rentang gerak sendi
lingkungan, makanan, minuman, dan
atau Range Of Motion (ROM) dan
pelayanan
upaya untuk mengistirahatkan sendi
kesehatan adalah semua aktivitas
serta
menghindari
(kesehatan)
kesehatan.
seperti
Perilaku
yang
atau kegiatan seseorang baik yang
berlebihan pemakaian alat-alat ortotail
dapat diamati maupun yang tidak
untukmenyangga
dapat diamati, yang berkaitan dengan
mengalami
sendi
sakit
penyakit
sendi
inflamasi
isometrik
serta
dan
postural.
yang latihan
pemeliharaan
Terapi
kesehatan.
dan
peningkatan
16
konservatif (ROM) diharapkan dapat di
Beberapa
lakukan oleh setiap lansia secara
mempengaruhi
mandiri (aktif).Latihan rentang gerak
seseorang berdasarkan teori L. Green
(ROM) aktif dan pasif memberikan
yaitu faktor predisposisi (predisposing
keuntungan-keuntungan
faktors) yang terdiri dari pengetahuan
yang
berbeda.Latihan
aktif
mempertahankan
fleksibilitas
dan
membantu
sikap
faktor perilaku
yang kesehatan
masyarakat
terhadap
sendi
kesehatan, tradisi dan kepercayaan
dan kekuatan otot serta meningkatkan
masyarakat terhadap hal-hal yang
penampilan
kognitif.Sebaliknya,
berkaitan dengan kesehatan, sistem
gerakan pasif, yaitu menggerakkan
nilai yang dianut masyarakat, tingkat
sendi
pendidikan, status pekerjaan, tingkat
seseorang
geraknya
oleh
mempertahankan
melalui
orang
lain,
rentang
sosial
hanya
ekonomi,
dan
sebagainya,
faktor pemungkin (enabling factors)
fleksibilitas.Untuk 230
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 2, April 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
yang terdiri dari sarana dan prasarana
seksual,
atau fasilitas untuk terjadinya perilaku kesehatan,
dan
faktor
operasi
konservatif.
dan
terapi
13
penguat
Berdasarkan latar belakang di
(reinforcing factors) yang terwujud
atas, maka peneliti tertarik untuk
dalam sikap dan perilaku petugas
mengadakan
penelitian
kesehatan atau petugas lain, yang
“Faktor-faktor
yang
merupakan kelompok referensi dari
dengan terapi konservatif (ROM) pada
perilaku masyarakat. Berdasarkan
16
tentang
berhubungan
lansia penderita nyeri sendi di Unit
Data
Penerima
Pelayanan Sosial Lanjut Usia “Wening
Manfaat Tahun 2015, penghuni Unit
Wardoyo“Ungaran”.
Pelayanan Sosial Lanjut Usia ”Wening METODE PENELITIAN
Wardoyo” Ungaran saat ini mencapai 84 orang yang terdiri dari 25 orang
Jenis penelitian ini adalah analitik
laki-laki dan 59 orang wanita. Dari
observasional dimana bertujuan untuk
jumlah
mencari hubungan antara variabel
tersebut,
menurut
laporan
poliklinikUnit Pelayanan Sosial Lanjut
bebas
Usia ”Wening Wardoyo” Ungaran60%
Sedangkan desain studi penelitian ini
lansia mengalami masalah nyeri sendi
yaitu
dengan 50% diantaranya mengalami
penelitian
ini
tidak
melakukan
imobilisasi.
intervensi
dan
hanya
melakukan
Tindakan yang dilakukan Unit
Ungaran
pada
cross
variabel
sectional,
terikat.
dimana
pengukuran dan pengamatan pada saat bersamaan.25
Pelayanan Sosial Lanjut Usia “Wening wardoyo”
dengan
lansia
Sampel adalah sebagian yang
dengan masalah nyeri sendi selama
diambil dari keseluruhan objek yang
ini lebih banyak dengan tindakan
diteliti dan dianggap mewakili seluruh
pengobatan
untuk
populasi.25Sampel dalam penelitian ini
sendi,
adalah
dapat
mengalami masalah nyeri sendi atau
farmakologi
mengurangi
masalah
sedangkan
terapi
nyeri yang
semua
responden
population,
dimana
yang
diberikan pada masalah nyeri sendi
total
antara lain tindakan medikamentosa,
populasi dijadikan sebagai sampel.
perlindungan sendi dengan koreksi postur
tubuh
dukungan
yang
buruk,
HASIL PENELITIAN
diet,
Gambaran Lokasi Penelitian
psikososial,persoalan 231
semua
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 2, April 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
Panti sosial milik pemerintah ini
2.
berdiri sejak tanggal 1 Desember 1978. Dengan biaya operasional dari anggaran
proyek
bantuan
3.
dan
penyantunan Lanjut Usia (LU) Jawa Tengah sampai dengan bulan maret 1979 dan pada tahun 1979/1980 selanjutnya dari biaya rutin
Kantor
Wilayah
4.
operasional
20 80
Status Marital: Kawin Tidak kawin Cerai hidup Cerai mati
7 2 2 39
14 4 4 78
Pendidikan terakhir: Tidak sekolah Sekolah
38 22
76 24
Berdasarkan hasil penelitian yang
Dan sesuai tugas pokok dan maka
10 40
Departemen
Sosial Propinsi Jawa Tengah.
fungsinya
Jenis kelamin: Laki-laki Perempuan
berubah
telah
menjadi
disajikan
dapat
sebelumnya,
dideskripsikan
maka tentang
Pergub nomor 53 tahun 2013, tentang
karakteristik
organisasi
unit
sebagian besar responden terdiri dari
Dinas
(62%) berumur 70-79 tahun karena
dan
pelaksana
tata
teknis
SosialProvinsi
pada
yang
pada umur ini lebih banyak terjadi proses degenerasi terutama sistem
“Wening Wardoyo” Ungaran menjadi
muskuloskeletal sehingga mengurangi
Unit Pelayanan Sosial Lanjut Usia
kelenturan otot yang salah satunya
“Wening Wardoyo” Ungaran.
akan menyebabkan nyeri pada sendi.
Unit
Secara
Tengah
yaitu
Sosial
tadinya
Jawa
kerja
responden,
Rehabilitasi
karakteristik
Sebagian besar responden adalah
responden dapat dilihat dalam tabel
perempuan yaitu (78%) dan sisanya
4.1tentangkarakteristik
laki-laki
berdasarkan
terinci
umur,
responden jenis
kelamin,
mati karena setelah hidup sendiri yang
Tabel 4.1: Distribusi Frekuensi Karakteristik responden berdasarkanumur, jenis kelamin, status marital dan pendidikanterakhir Karakteristik responden
1.
Rentang umur: 60 – 74 tahun (lanjut usia) 75 – 88 tahun (lanjut usia tua)
marital
responden sebagian besar yaitu cerai
status marital dan pendidikan terakhir.
No.
(22%).Status
disebabkan ditinggal mati pasangan dan
tidak
ada
yang
merawat
responden memutuskan untuk tinggal di Unit Pelayanan Sosial Lanjut Usia f “Wening
%
Wardoyo”
Ungaran.Pendidikan responden 33 sebagian besar 66 tidak sekolah yaitu 17 34 (76%) karena pendidikan untuk lansia 232
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 2, April 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
pada jaman dahulu masih sangat
petugas/pendamping
jarang.
pelaksanaan
Kesimpulan
(ROM)
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang
tentang
berhubungan
konservatif
nyeri
lansia
konservatif
penderita
nyeri
sendi di Unit Pelayanan Sosial
faktor-faktor
Lanjut Usia “Wening Wardoyo”
terapi
Ungaran adalah baik, sedangkan
pada
lansia
yang
sendi
di
Unit
Ungaran,
maka
menjawab
kurang
baik
sebesar (30%).
Pelayanan Sosial Lanjut Usia “Wening Wardoyo”
terapi
dengan
(ROM)
penderita
terhadap
5. Hasil
dapat
penelitian
bahwa
menunjukan
72%
responden
diambil kesimpulan sebagai berikut:
mempunyai perilaku buruk terkait
1. Responden
dengan terapi konservatif (ROM),
yang
mempunyai
tingkat pengetahuan kurang baik
sedangkan
terkait dengan terapi konservatif
perilaku baik hanya 28%.
(ROM) lebih besar dari pada yang mempunyai
pengetahuan
6. Dalam
baik
yang
analisa
mempunyai
secara
menunjukkan hasil bahwa ada
yaitu sebesar 52%, sedangkan
hubungan
antara
responden yang berpengetahuan
pengetahuan
dengan
baik hanya 48%.
responden
dalam
2. Responden sikap
yang
tidak
mempunyai
mendukung
konservatif
terkait
Pelayanan
dengan terapi konservatif (ROM) sebesar
sikap
7. Dalam
mendukung
analisa
besar
responden
di
Unit
Lanjut
Usia
secara
statistik
perilaku responden dalam terapi konservatif
daya
tenaga
Pelayanan
cukup
yaitu
kesehatan sebesar responden
tidak (74%),
(ROM) Sosial
di
Unit
Lanjut
Usia
“Wening Wardoyo” Ungaran.
yang
8. Dalam
menjawab cukup sebesar (26%).
analisa
secara
statistik
menunjukkan hasil bahwa ada
4. Sebagian besar (70%) responden mengatakan
terapi
hubungan antara sikap dengan
menjawab ketersediaan sumber
sedangkan
Sosial
perilaku
menunjukkan hasil bahwa ada
hanya 22%. 3. Sebagian
(ROM)
tingkat
“Wening Wardoyo” Ungaran.
78%, sedangkan yang
mempunyai
statistik
hubungan
dukungan
antara
ketersediaan
sumber daya tenaga kesehatan 233
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 2, April 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
dengan perilaku responden dalam
dengan
terapi konservatif (ROM) di Unit
(ROM).
Pelayanan
Sosial
Lanjut
Usia
analisa
secara
kenservatif
b. Berdasarkan
“Wening Wardoyo” Ungaran. 9. Dalam
terapi
distribusi
frekuensi jawaban responden
statistik
penelitian didapatkan hasil,
menunjukkan hasil bahwa tidak
bahwa
ada hubungan antara dukungan
responden mempunyai sikap
petugas/pendamping
tidak
dengan
sebagian
mendukung
besar
terhadap
perilaku responden dalam terapi
terapi
konservatif
Unit
sehingga
Usia
peningkatan dalam kegiatan
Pelayanan
(ROM) Sosial
di Lanjut
“Wening Wardoyo” Ungaran.
konservatif
motivasi
Sosial
Institusi
Unit
Lanjut
Usia
adanya
pengawasan, bimbingan dan
Saran 1. Bagi
(ROM),
perlu
kepada
lansia
Pelayanan
(penerima manfaat) oleh Unit
“Wening
Pelayanan Sosial Lanjut Usia
Wardoyo” Ungaran
“Wening Wardoyo” Ungaran
a. Berdasarkan
distribusi
untuk
memperbaiki
frekuensi jawaban responden
lansia
(penerima
penelitian didapatkan hasil,
terhadap
bahwasebagian besar tingkat
(ROM).
terapi
sikap
manfaat) konservatif
pengetahuan
responden
c. Berdasarkan
hasil
tentang
konservatif
pengamatan
ditemukan
terapi
(ROM) kurang baik, sehingga
bahwa
perlu adanya kegiatan rutin
responden
oleh Unit Pelayanan Sosial
perilaku
Lanjut
pelaksanaan
Usia
“Wening
sebagian
besar
mempunyai buruk
dalam terapi
Wardoyo” Ungaran, dengan
konservatif (ROM), sehingga
meningkatkan
penyuluhan
perlu adanya kegiatan rutin
(edukasi) untuk memperbaiki
oleh Unit Pelayanan Sosial
pengetahuan
Lanjut
Usia
Wardoyo”
Ungaran
bagaimana
tentang mengatasi
“Wening berupa
masalah nyeri sendi pada
pendampingan, motivasi dan
lansia
pengawasan
(penerima
manfaat) 234
untuk
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 2, April 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
memperbaiki perilaku lansia
dan pengawasan tindakan terapi
(penerima
dalam
konservatif (ROM) oleh lansia di
terapi
Unit Pelayanan Sosial Lanjut Usia
manfaat)
pelaksanaan konservatif (ROM).
“Wening Wardoyo” Ungaran.
2. Bagi Dinas Sosial Provinsi Jawa DAFTAR PUSTAKA
Tengah Berdasarkan frekuensi
jawaban
penelitian
distribusi
1. Darmojo, R. Budhi, Martono Hadi.
responden
Buku Ajar Geriatri: Ilmu Kesehatan
didapatkan
bahwa
sebagian
hasil,
usia Lanjut, Edisi 8. Jakarta: Balai
besar
Penerbit FKUI: 2000
respondenmengatakan
2. Tamher,
Noorkasiani.
ketersediaan sumber daya tenaga
usia
kesehatan tidak cukup.Sehingga
Asuhan
perlu
Salemba Medika, 2012.
penambahan
pegawai tenaga
atau
jumlah
sumber
kesehatan
Keperawatan,
Jakarta:
(khususnya
pada Klien Lanjut Usia. Jakarta:
“Wening
Ungaran.Kebutuhan pada
Pendekatan
3. Kushariyadi. Asuhan Keperawatan
Salemba Medika, 2012.
di Unit Pelayanan Sosial Lanjut
didasari
dengan
daya
perawat lansia atau pramu rukti)
Usia
Lanjut
Kesehatan
4. Maryam, R. Siti, dkk. Mengenal usia
Wardoyo”
Lanjut dan perawatannya. Jakarta:
ini
Salemba Medika, 2008.
juga bahwa
5. Departemen Kesehatan Indonesia.
ketersediaan sumber daya tenaga
Profil Kesehatan 2013. diakses dari:
kesehatan
http://www.depkes.go.id/resources/d
perilaku
analisis
mempengaruhi lansia
(penerima
ownload/pusdatin/profil-kesehatan-
manfaat).
indonesia/profil-kesehatan-
3. Bagi Peneliti Lain Perlu
indonesia-2013.pdfpada tanggal: 10
dilakukan
penelitian
Maret 2015.
lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang lansia dengan
mempengaruhi
6. Ayuk Putri S,& I Nyoman B. Analisis
perilaku
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
penderita
nyeri
sendi
Angka Harapan Hidup di Jawa Timur
metode
yang
lebih
Menggunakan
ditujukan bagi petugas dalam hal
Regresi
Semiparametrik Spline. Jurnal Sains
pemberian pengetahuan, motivasi 235
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 2, April 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
dan Seni Pomits Vol. 2, No.1, (2013)
Posyandu Lansia Sejahtera. Jurnal
2337-3520.
Stikes Volume 6, No. 1, Juli 2013.
7. WHO. Ageing. diakses dari:
14. Myrnawati, H. Anies. Buku Ajar
http://www.who.int/healthinfo/survey/
Bunga
Rampai
ageingdefnolder/en/ pada tanggal 10
Keluarga.
Jakarta:
Maret 2015
Kesehatan
8. Pusat Data dan Informasi
Bagian
Masyarakat
Kedokteran
Kementrian Kesehatan Republik
Kedokteran Ilmu
Fakultas
Universitas
YARSI,
2004.
Indonesia. Gambaran Kesehatan
15. Muttaqin.Buku
Lanjut Usia di Indonesia. 2013.
Keperawatan
Diakses dari:
Sistem
http://www.depkes.go.id/download.p
EGC; 2008.
hp?file=download/pusdatin/buletin/b
Ajar
Asuhan
Klien
Gangguan
Muskuloskeletal,
Jakarta:
16. Notoatmojo, Soekidjo. Ilmu Perilaku
uletin-lansia.pdf pada tanggal 10
Kesehatan.
Maret 2015.
Cipta; 2010.
9. Naser. Jumlah Lansia Indonesia
17. Ulliya,
Jakarta:
S,
PT.
Soempeno,
Rineka
B
dan
Akan Capai 36 Juta di Tahun 2015.
Kushartati,
Diakses dari: http://www.pikiran-
range of motion terhadap fleksibilitas
rakyat.com/bandung-
sendi lutut pada lansia di Panti
raya/2013/10/31/256952/jumlah-
Wreda Wening Wardoyo Ungaran.
lansia-indonesia-akan-capai-36-juta-
Media Ners; 2007.
di-tahun-2015. Tanggal: 10 Mei
18. Ineko,
2015.
RM.
Pengaruh
latihan
Diagnosis
And
Treatment Of Chronic Insomnia: A
10. Santoso, Kesehatan dan Gizi.
Review. PP:56;332-343. Psychiatr
Jakarta : Rineka Cipta, 2009.
Serve. 2012
11. Nugroho. W. Keperawatan gerontik,
19. Aru dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Jakarta: EGC. 2007.
Dalam. Jilid I. Edisi IV.
12. Price,Sylvia. Patofisiologi: Konsep
Dalam FK UI. Jakarta; 2009
6. EGC, Jakarta: 2005. Upaya
Pusat
Penerbit Departemen Ilmu Penyakit
Klinis Proses-Proses Penyakit. Edisi
13. Handono.
W.
20. Stanley,
Mickey,
Beare,
Patricia
Menurunkan
Gauntlett. Buku ajar Keperawatan
Keluhan Sendi Lutut Pada Lansia di
Gerontik Edisi 2. Jakarta: EGC; 2007 236
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 2, April 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
21. Nelson. Ilmu Kesehatan Anak. Alih bahasa.
30. Azwar. Sikap Manusia. Yogyakarta:
Samik Wahab. Jakarta:
Pustaka Pelajar; 2012
EGC; 2008 22. Dharmady Manajemen
31. Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Agus,
Dalam
Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Suatu
Cipta; 2006
Tatanan Tim Medis Multidisiplin.
32. Budiarto,E.
Majalah Kedokteran Atmajaya, 1(3):
kedokteran
1-5; 2004.
Masyarakat. Jakarta: EGC; 2002.
23. Tamsuri.
Nyeri
Triyanto.
Konsep
dan
Biostatistika dan
33. Mubarok. komunitas
2007.
Medika; 2009
24. Brunner & Suddarth. Buku ajar keperawatan
medical
Penelitian
bedah.
dan
Keperawatan
Hipotesis.
35. Ermayani, Agustina. Faktor-Faktor
Jakarta:
yang berhubungan dengan praktik
Rineka Cipta; 2010. 26. Lukman,
Uji
Yogyakarta,CAPS; 2011.
Soekidjo.Metode Kesehatan.
keperawatan
2,Jakarta,Salemba
34. Sunyoto, Dadang. Analisis Regresi
Volume 1.Jakarta : EGC; 2002 25. Notoatmojo,
Kesehatan
Ilmu
penatalaksanaa nyeri. Jakarta: EGC;
untuk
senam lansia di Panti Sosial Tresna Ningsih.Asuhan Pada
Dengan.Gangguan
Werdha (PSTW) Budi Mulia 01
Klien
Cipayung
Sistem
Jakarta
Timur.
Skripsi
FKIK Universitas Islam Negeri Syarif
Muskuloskeletal. Jilid 1. Jakarta :
Hidayatullah Jakarta; 2010.
Salemba Medika; 2012.
36. Isnaini,
Siti W.Hubungan
Antara
27. Astrand dan Rodahl, K. Textbook of
Pengetahuan Dan Sikap Terhadap
Work Physiology. 3rd ed. New. York:
Perilaku Gizi Seimbang Pada Lansia
McGraw-Hill Book Company; 2003.
Panti
28. Green L.W, promotion planning:
KreuterM.Health
Wreda
Pucang
Gading
Semarang. Skripsi, Jurusan Ilmu
aneducational
Kesehatan
andenvironmentalapproach.
Masyarakat,
FakultasIlmu
Mayfieldpublishingcompany,
Keolahragaan,
Universitas Negeri Semarang; 2009.
2ndedition; 2000.
37. Neil
29. Notoatmojo,Soekidjo.PromosiKeseh
Kesehatan,
atandanIlmuPerilaku.Jakarta:PT. Rineka Cipta;2007 237
Niven. Jakarta,
Psikologi EGC;
2002.
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 2, April 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
238