Jurnal Keperawatan, Vol.1 No.1, Januari 2011
37
MINAT LANSIA DALAM KEIKUTSERTAAN PELAYANAN POSYANDU LANSIA (Studi di Dusun Beron Desa Spanyul Kecamatan Gudo Kabupaten Jombang) ELDERLY INTEREST IN PARTICIPATION OF SERVICE POSYANDU ELDERLY (Studies in Hamlet Beron Spanyul Village District of Gudo Jombang) Guesnasih* Maharani Tri P** Inayatur R*** *Mahasiswa DIII Keperawatan **Dosen DIII Keperawatan ***Dosen DIII Keperawatan ABSTRAK Rendahnya minat yang diterima oleh lansia menyebabkan kurangnya minat dalam keikutsertaan pelayanan posyandu lansia sehingga banyak lansia yang kurang minat datang ke posyandu lansia. Berdasarkan studi pendahuluan dengan teknik interview pada bulan mei 2014 di Dusun Beron, Desa Spanyul, Kecamatan Gudo Kabupaten Jombang, pada 18 lansia didapatkan bahwa 12 (66,7%) lansia yang sering mengikuti posyandu lansia, sedangkan 6 (33,3%) lansia yang masih minimnya pengetahuan dan minat untuk berpartisipasi aktif dalam program posyandu lansia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui minat lansia tentang posyandu lansia di Dusun Beron Desa Spanyul Kecamatan Gudo Kabupaten Jombang.Jenis penelitian yang digunakan adalah “Deskriptif” dengan populasi sebanyak 32 lansia yang berada di Dusun Beron Desa Spanyul Kecamatan Gudo Kabupaten Jombang. Variabel dalam penelitian ini yaitu minat lansia dalam keikutsertaan pelayanan posyandu lansia. Teknik pengambilan Sampel total sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Instrumen pengolahan data menggunakan Editing, Coding, Scoring, Tabulating. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar dari responden yang memiliki minat sedang sebanyak 18 (56,25%) responden. Menurut peneliti dilihat dari minat lansia dalam keikutsertaan pelayanan posyandu lansia memiliki minat sedang dikarenakan rata-rata responden menyatakan kadang-kadang pada parameter psikomotor dan parameter afektif.Kesimpulan dari penelitian ini bahwa minat lansia dalam keikutsertaan pelayanan posyandu lansia di Dusun Beron Desa Spanyul Kecamatan Gudo Kabupaten Jombang tahun 2014 sebanyak 18 (56,25%) responden mengalami minat sedang. Di harapkan agar lansia lebih aktif dalam keikutsertaan posyandu lansia. Kata Kunci : Posyandu Lansia, Lansia, Minat ABSTRAK Low interest received by the elderly led to a lack of interest in the participation of elderly care posyandu so many elderly are less interest in coming to posyandu elderly. Based on preliminary studies with interview techniques in May 2014 in the hamlet Beron, Spanyul Village, District Gudo Jombang, on 18 elderly found that 12 (66.7%) elderly who often follow posyandu elderly, whereas 6 (33.3%) elderly is still lack of knowledge and interest to participate actively in the program posyandu elderly. The purpose of this study to determine interest in the elderly of the neighborhood health center in the village elderly Beron Gudo village Spanyul District of Jombang. Type of research is "descriptive" with a population of 32 elderly people residing in the hamlet village Beron Spanyul Jombang District of Gudo. The variables in this study are of interest in the participation of elderly care elderly posyandu. Total sample collection sampling techniques. Instrument research using questionnaires. Instrument data processing using Editing, Coding, Scoring, Tabulating. The results showed that most of the respondents who have an interest in being as much as 18 (56.25%) respondents. According to the researchers viewed from an interest in the participation of elderly care elderly posyandu have interest was due to the average respondent stated sometimes the parameters of psychomotor and affective parameters. The conclusion of this study that the interest in the participation of elderly care elderly posyandu Hamlet Village Beron Spanyul Jombang District of Gudo 2014 as many as 18 (56.25%) of respondents had an interest being. It is hoped that the elderly are more active in participation posyandu elderly. Key Words: Posyandu Elderly, Elderly, Interesting
Jurnal Keperawatan, Vol.1 No.1, Januari 2011
38
PENDAHULUAN Proses menua di dalam perjalanan hidup manusia merupakan suatu hal yang wajar akan di alami semua orang yang dikaruniai umur panjang. Dengan semakin lanjut usia seseorang, mereka akan mengalami kemunduran terutama di bidang kemampuan fisik, yang dapat mengakibatkan penurunan pada peranan-peranan sosialnya (Padila,2013). Posyandu lansia merupakan perwujudan pelaksanaan program pengembangan dari kebijakan pemerintah melalui pelayanan kesehatan lansia. Dalam keberadaan posyandu lansia ini terdapat kegiatan untuk memperbaiki dan meningkatkan kesehatan msyarakat. Partisipasi lansia dalam posyandu lansia diharapkan dapat bersama-sama mewujudkan kesehatan dengan cara berperan aktif dalam kegiatanp enyuluhan, olah raga secara teratur sesuai kemampuan, menjalani pemeriksaan kesehatan secara berkala, menjalani pengobatan dan meningkatkan upaya kemandirian dan pemenuhan kebutuhan pribadi. Minat adalah perpduan antara keinginan dan kemauan yang berkembang jika ada motivasi, kurangnya minat dalam mengikuti posyandu lansia yang dihadapi oleh para lansia ini dikarenakan kurangnya pengetahuan tentang maanfaat posyandu, jarak rumah dengan lokasi posyandu yang jauh atau sulit dijangkau, kurangnya dukungan keluarga untuk mengantar maupun mengingatkan lansia untuk datang ke posyandu, sikap yang kurang baik terhadap petugas posyandu, dan sarana dan prasarana penunjang pelaksanaan posyandu lansia. Di seluruh dunia jumlah lansia diperkirakan 500 juta dengan usia rata-rata 60 tahun dan diperkirakan ada 500juta dengan usia rata-rata 60 tahun dan diperkirakan pada tahun 2025 akan mencapai 1,2 milyar (Padila,2013). Menurut data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 2012 terdapat 260.000 posyandu di Indonesia dengan jumlah lansia sekitar 24 juta jiwa hampir 10 persen jumlah penduduk. Setiap tahun, jumlah lansia bertambah rata-rata 450.000 orang. Pada tahun 2050 di perkirakan ada 60 juta lansia (Kompas,2012). Sedangkan jumlah Posyandu di Provinsi Jawa Timur jumlah Posyandu mencapai 46.752 dengan jumlah lansia mencapai 2,971,004 jiwa atau 9,36% (DinSos,2012). Menurut Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang 2012 diketahui terdapat 1.536 Posyandu dengan jumlah lansia mencapai 18.328 jiwa lansia (DinKes Kab Jombang,2012).
Dari survey awal di posyandu lansia di Dusun Beron Desa Spanyul Kecamatan Gudo Kabupaten Jombang dengan jumlah lansia 26 orang pada tahun 2014, dengan presentasi 8 lansia laki-laki dan 18 lansia perempuan. Berdasarkan data yang di dapat peneliti bahwa usia lansia yang berada di posyandu lansia Dusun Beron Desa Spanyul Kecamatan Gudo Kabupaten Jombang berusia 65 tahun keatas. Dalam hasil survey tersebut terdapat 6 lansia yang masih minimnya pengetahuan dan minat untuk berpartisipasi aktif dalam program posyandu. Kegiatan pelayanan posyandu lansia seharusnya dimanfaatkan oleh para lansia khususnya yang memiliki ancaman masalah kesehatan yang di hadapi lansia, sehingga peran keluarga sangatlah penting untuk mendorong minat lansia dalam keikutsertaan pelayanan posyandu lansia agar kesehatan fisik dan emosional serta deteksi dini atas penyakit atau ancaman kesehatan yang dihadapi lansia bisa dipantau dengan baik. Saat ini belum semua lansia melaksanakan kunjungan aktif ke posyandu lansia, walaupun kegiatan posyandu lansia telah lama dilakukan ketidakaktifan lansia dalam kunjungan ke posyandu di pengaruhi oleh faktor yang menyertai yaitu ketidaktahuan lansia tentang manfaat dari kegiatan posyandu lansia dan kurangnya informasi kesehatan yang dimiliki oleh para lansia, status jarak rumah dengan lokasi posyandu, kurangnya dukungan keluarga untuk mengantar maupun mengingatkan lansia untuk datang ke posyandu, sikap yang kurang baik terhadap petugas posyandu, dan sarana dan prasarana penunjang pelaksanaan posyandu lansia yang mempengaruhi minat kunjungan ke posyandu lansia. Hal ini akan mempengaruhi minat lansia untuk kunjungan ke posyandu. Rendahnya informasi yang di terima oleh lansia, mengenai manfaat posyandu, serta waktu,pelaksanaan posyandu menyebabkan kurangnya pengetahuan lansia tentang manfaat posyandu, sehingga banyak lansia yang tidak mengikuti pelayanan kesehatan posyandu lansia. Untuk mengatasi masalah diatas yakni dengan cara mensurvei mengenai minat lansia dalam keikutsertaan pelayanan posyandu lansia diharapkan dapat mengetahui dan merubah minat terhadap lansia tentang keikutsertaan pelayanan posyandu lansia yang merupakan suatu metode
Jurnal Keperawatan, Vol.1 No.1, Januari 2011
untuk memutuskan simpul permasalahan tersebut. Dari pemberian edukasi - edukasi dan informasi tentang posyandu lansia diharapkan dapat memberikan penjelasan kepada para lansia tentang pentingnya posyandu lansia sehingga upaya dalam meningkatkan derajat kesehatan lansia dapat meningkat. program pelayanan kesehatan posyandu lansia yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan lanjut usia yang mencakup peningkatan kualitas hidup mereka secara mandiri (Agustina ,2012). Mengingat minat lansia yang selama ini menjadi kendala, maka peneliti tetarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Minat lansia dalam keikutsertaan pelayanan posyandu lansia di Dusun Beron Desa Spanyul Kecamatan Gudo Kabupaten Jombang ”. Manfaat Penelitian Teoritis Menambah khasanah pengetahuan, khususnya untuk kemajuan dibidang ilmu keperawatan gerontik dan dapat menambah pengetahuan peneliti. Manfaat Praktis Bagi Petugas Kesehatan Penelitian ini dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan dan wacana kepustakaan, serta sebagai referensi penelitian selanjutnya. Bagi Institusi Pendidikan Meningkatkan wawasan keilmuan dan pengalaman dalam melakukan penelitian tentang minat lansia dalam keikutsertaan pelayanan posyandu lansia. Bagi Peneliti Selanjutnya Sebagai masukan data dan memberikan sumbangan pemikiran dalam melaksanakan penelitian tentang minat lansia dalam keikutsertaan pelayanan posyandu lansia. BAHAN DAN METODE PENELITIAN Waktu Penelitian ini dilakukan mulai perencanaan sampai dengan penyusunan laporan akhir. Penelitian dilakukan Mei 2014 sampai Juli 2014. Lokasi penelitian dilakukan di Dusun Beron Desa Spanyul Kecamatan Gudo kabupaten Jombang. Karena pemilihan ini di dasarkan pada cakupan kunjungan lansia ke Posyandu lansia sangat rendah. Dalam penelitian ini jenis rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian deskriptif. Rancangan penelitian deskriptif bertujuan untuk menerangkan atau mengambarkan masalah penelitian yang terjadi berdasarkan karakteristik tempat, waktu, umur, jenis kelamin, social, ekonomi, pekerjaan, status perkawinan, cara hidup (pola hidup) dan lain-lain (Hidayat, 2012 : 53). Dalam penelitian ini mendeskripsikan minat lansia dalam keikutsertaan pelayanan posyandu
39
lansia. Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah semua lansia yang berada di Dusun Beron Desa Spanyul Kecamatan Gudo Kabupaten Jombang sebanyak 32 lansia. Dalam penelitian ini pengambilan sampel di lakukan dengan cara tolat sampling yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan jumlah populasi (Notodmojo,2010) . Variabel dalam penelitian ini adalah minat lansia dalam keikutsertaan pelayanan posyandu lansia. Kuesioner adalah seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis yang ditujukan kepada responden untuk menjawabnya (Sulistianingsih, 2011). Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah kuesioner atau angket yang di berikan kepada responden. HASIL PENELITIAN Tabel frekuensi minat lansia tentang posyandu lansia di Dusun Beron Desa Spanyul Kecamatan Gudo Kabupaten Jombang Agustus 2014. No.
Kriteria Frekuensi Persentase Minat (%) 1. Tinggi 9 28,1 2. Sedang 18 56,25 3. Rendah 5 15,65 Jumlah 32 100 Sumber : Data Primer, Agustus 2014. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti tentang minat lansia dalam keikutsertaan pelayanan posyandu lansia di Dusun Beron Desa Spanyul Kecamatan Gudo Kabupaten Jombang, dapat dilihat pada tabel 5.6 menunjukan bahwa minat lansia dalam keikutsertaan pelayanan posyandu lansia Dusun Beron Desa Spanyul Kecamatan Gudo Kabupaten Jombang pada bulan Agustus 2014 responden yang memiliki minat sedang sebanyak 18 (56,25%) responden. Menurut peneliti dilihat dari minat lansia dalam keikutsertaan pelayanan posyandu lansia memiliki minat sedang dikarenakan rata-rata responden menyatakan kadang-kadang pada parameter psikomotor, pada pernyataan psikomotor responden menyatakan kadangkadang pada pernyataan nomor 6 yang pernyataanya mengatakan saya mengikuti senam lansia secara teratur sesuai kemampuan saya. Rata-rata responden menyatakan kadang-kadang pada parameter psikomotor, pada pernyataan psikomotor responden menyatakan kadangkadang pada pernyataan nomor 7 yang
Jurnal Keperawatan, Vol.1 No.1, Januari 2011
pernyataanya mengatakan saya datang ke Posyandu karena diingatkan oleh keluarga saya. Rata-rata responden menyatakan kadang-kadang pada parameter psikomotor, pada pernyataan psikomotor responden menyatakan kadangkadang pada pernyataan nomor 8 yang pernyataanya mengatakan saya malas ke posyandu jika tidak ada yang mengantar saya Minat yang sedang dipengaruhi oleh umur. Ratarata responden menyatakan kadang-kadang pada parameter psikomotor, pada pernyataan psikomotor responden menyatakan kadangkadang pada pernyataan nomor 10 yang pernyataanya mengatakan pada saat penyuluhan posyandu di laksanakan saya selalu datang meskipun lansia lainya tidak hadir. Rata-rata responden menyatakan kadang-kadang pada parameter afektif, pada pernyataan afektif responden menyatakan kadang-kadang pada pernyataan nomor 11 yang pernyataanya mengatakan informasi yang didapat di posyandu lansia penting bagi para lansia. Rata-rata responden menyatakan kadang-kadang pada parameter afektif, pada pernyataan afektif responden menyatakan kadang-kadang pada pernyataan nomor 12 yang pernyataanya mengatakan pendidikan kesehatan yang diberikan oleh petugas kesehatan menambah ilmu pengetahuan bagi lansia. Rata-rata responden menyatakan kadang-kadang pada parameter afektif, pada pernyataan afektif responden menyatakan kadang-kadang pada pernyataan nomor 13 yang pernyataanya mengatakan saya datang ke posyandu lansia untuk meningkatkan status kesehatan sya. Rata-rata responden menyatakan kadang-kadang pada parameter afektif, pada pernyataan afektif responden menyatakan kadang-kadang pada pernyataan nomor 15 yang pernyataanya mengatakan minat saya datang ke Posyandu karena mendapat dorongan dari keluarga. Berdasarkan tabel 5.1 dapat ditunjukan bahwa hampir seluruhnya responden berumur 60-74 tahun sebanyak 25 lansia (78,1%). Menurut peneliti dengan bertambahnya umur dapat mempengaruhi minat seseorang. Semakin meningkatnya umur seseorang maka akan terjadi perubahan-perubahan seperti perubahan fisik, psikososial dan spiritual yang dapat mempengaruhi kemampuan kognitifnya. Teori Mubarok menyatakan bahwa dengan bertambahnya umur seseorang akan terjadi perubahan dan pada aspek fisik dan psikologis (Mental). Pertumbuhan pada fisik secara garis
40
besar ada empat kategori perubahan pertama, perubahan ukuran, kedua perubahan proposi, ketiga hilangnya ciri-ciri lama, keempat timbulnya ciri-ciri baru. Ini terjadi akibat pematangan fungsi organ (Maryam dkk,2008). Selain umur juga dipengaruhi oleh faktor pendidikan. Berdasarkan tabel 5.2 dapat ditunjukan bahwa sebagian besar dari responden berpendidikan SD,SMP sebanyak 18 lansia (56,25%). Orang yang berpendidikan tinggi akan memberi respon yang lebih rasional. Menurut peneliti rendahnya pendidikan pada lansia sangat mempengaruhi minat lansia dalam keikutsertaan pelayanan posyandu lansia, karena kurangnya minat akan menyebabkan mereka tidak bisa memahami dan kurang mampu menerima informasi yang diberikan mengenai posyandu lansia. Kuncoroningrat (1997) dalam Nursalam dan Pariani (2006) menjelaskan semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka mudah menerima informasi sehingga makin banyak pula minat yang dimiliki. Sebaliknya pendidikan yang kurang akan mengahambat perkembangan sikap seseorang terhadap nilai-nilai yang baru diperkenalkan.Tingkat pendidikan seseorang akan berpengaruh dan memberi respon sesuatu yang datang dari luar. Berdasarkan tabel 5.3 dapat ditunjukan bahawa sebagian besar dari responden yang tidak bekerja sebanyak 18 lansia (56,25%) yang mayoritas hanya berada dirumah saja. Menurut peneliti lansia yang tidak bekerja tidak dapat bertukar pikiran dengan teman kerjanya yang mempunyai pengetahuan yang berbeda yang dapat meningkatkan minat, dimana mereka sering dirumah dari pada keluar dan mencari informasi dari keluarga atau tetangga. Adapun waktu luang mereka gunakan untuk menonton televisi dengan acara sinetron dibandingkan dengan berita atau acara yang berpengaruh dengan kesehatan keluarga sehingga informasi tentang kesehatan kurang atau terbatas. Seperti yang dijelaskan oleh Markum (1991) dalam Nursalam dan Pariani (2008) bekerja umumnya merupakan kegiatan yang menyita waktu. Bekerja bagi orang khususnya lansia akan mempunyai pengaruh terhadap kehidupan keluarga. Status pekerjaan yang rendah akan mempengaruhi minat seseorang. Begitu pula sebaliknya, status pekerjaan yang tinggi dapat juga mempengaruhi minat yang baik. Minat juga dipengaruhi oleh faktor informasi. Berdasarkan tabel 5.4 dapat ditunjukan bahwa
Jurnal Keperawatan, Vol.1 No.1, Januari 2011
sebagian besar dari responden yang tidak pernah mendapatkan informasi tentang posyandu lansia sebanyak 18 lansia (56,25%). Menurut peneliti apabila responden tidak pernah mendapatkan informasi maka minat yang dimiliki responden kurang sehingga mempengaruhi minatnya. Teori Notoadmodjo (2009), menyatakan bahwa berbanding terbalik dengan pernyataan semakin banyak sumber informasi yang di dapat maka semakin banyak pula minat seseorang yang dimiliki. Namun jika informasi yang didapat kurang maka semakin sedikit pula minat seseorang yang dimiliki. Berdasarkan tabel 5.5 dapat ditunjukan bahwa hampir dari setengahnya responden yang mendapatkan sumber informasi dari keluarga sebanyak 15 lansia (46,9%). Menurut peneliti seseorang yang kurang peduli terhadap kesehatan orang lain dikarenakan mereka tidak mengerti dampak akan kurangnya informasi kesehatan bagi lansia. Mereka hanya memperoleh informasi dari keluarga yang mungkin belum begitu mengetahui tentang posyandu lansia. Sehingga responden beranggapan jika kegiatan posyandu tidak penting untuk lansia. Hasil penelitian diatas sesuai dengan pendapat Azwar (2007). SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Minat lansia dalam keikutsertaan pelayanan posyandu lansia di Dusun Beron Desa Spanyul Kecamatan Gudo Kabupaten Jombang bulan Agustus tahun 2014 rata-rata mengalami minat sedang. Saran Bagi Tenaga Kesehatan (Dokter, Bidan, Perawat) Diharapkan dapat terus memberikan pelayanan yang berkualitas dan terpercaya kepada masyarakat dengan sebaik-baiknya. Lebih mendalam dalam memberikan penyuluhan kepada lansia tentang pentingnya mengikuti posyandu lansia agar meningkatkan derajat kesehatan dan mutu pelayanan kesehatan usia lanjut di masyarakat. Bagi STIKes ICMe Diharapkan dengan adanya penelitian ini institusi pendidikan bisa mengfasilitasi mahasiswa khususnya tentang minat Posyandu lansia agar para mahasiswa dapat mengaplikasikan ke masyarakat seperti diadakanya penyuluhan agar masyarakat paham dan lebih aktif dalam keikutsertaan pelayanan posyandu lansia. Bagi Peneliti Selanjutnya
41
Diharapkan agar peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian tidak hanya minat saja akan tetapi dapat mengembangkan variabel penelitian dan sampel penelitian lebih banyak dalam penyusunan karya tulis ilmiah selanjutnya. KEPUSTAKAAN Alimul ,H, A.A. (2010). Metode Penelitian Kebidanan Dan Teknik Analisa Data. Jakarta : Salemba Medika. Alimul, H, A.A. (2012). MetodePenelitian Kebidanan Dan Teknik Analisa Data. Jakarta : Salemba Medika. Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta. Azizah, L. (2011). Keperawatan Lanjut Usia. Yogjakarta : Graha Ilmu. Bandiyah, S. (2009). Lanjut usia dan Keperawatan Gerontik. Yogjakarta : Nuha Medika. Hidayat. (2007). Riset dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta : Salemba Medika. Ismawati, C. (2011). Posyandu Desa Siaga. Yogjakarta : Nuha Medika. Maryam, R. (2008). Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta : Salemba Medika. Notoatmodjo, S. (2010). Metodiologi Penelitian Kesehatan. Jakarta. Notoatmodjo, Soekidjo. (2011). Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Rineka Cipta; Jakarta : Rineka Cipta. Nugroho, W. (2008). Keperawatan Gerontik dan Geriatrik Ed.3. Jakarta : EGC. Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metediologi Riset. Jakarta : Salemba Medika. Nursalam. (2013). Konsep dan Penerapan Metediologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika. Padila. (2013). Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Yogjakarta : Nuha Medika. Sardiman. (2010). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Rajawali Pers. Tamher, S.. (2009). Kesehatan Usia Lanjut dengan Pendekatan Asuhan Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika
Jurnal Keperawatan, Vol.1 No.1, Januari 2011
42