Jurnal Keperawatan, Vol.1 No.1, Januari 2011
25
HUBUNGAN SIKAP MASYARAKAT DENGAN UPAYA PENCEGAHAN STROKE (Studi di Desa Tambakberas,KecamatanTambakrejo, Kabupaten Jombang) RELATIONS OF COMMUNITIE’S ATTITUDE WITH STROKE PREVENTIONMEASURES. (Studies in Tambakberas Village, District of TambakrejoJombang Regency) Elly musyafi’* Ruliati** Lusiana Meinawati*** *Mahasiswa S1 Keperawatan **Dosen DIII Keperawatan ***Dosen DIII Kebidanan ABSTRAK Perubahangaya hidup masyarakat yang tidak sehat menyebabkan masyarakat banyak terkena stroke.Sehingga perlu adanya peningkatan pemahaman tentang upaya pencegahan stroke. Hasil studi pendahuluan 5 dari 10 orang mereka mengatakan mengetahui cara mencegah stroke, dan 5 dari 10 orang mereka mengatakan tidak mengetahui cara mencegah stroke.Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan sikap masyarakat dengan upaya pencegahan stroke di dusun Tambakberas desa Tambakrejo Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang.Desain penelitiancross sectional.penelitian dimulai bulan maret – juli 2014. Populasinya semua masyarakat umur di atas 45 tahun sejumlah 110KK. Sampel masyarakat dusun Tambakberas desa Tambakrejo Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang sejumlah 80 responden. Metode sampling simple random sampling. Variable bebas yaitu sikap masyarakat dan variabel terikat yaitu upaya pencegahan stroke. Instrumen berupa kuesioner. Pengolahan data dengan melakukan editing, coding, scoring, dan tabulating. Kemudian menganalisa data menggunakan uji spearman rho.Dari hasil uji spearman rho dengan angka signifikan (0,005) < lebih rendah (0.05), maka H1diterima atau ada hubungan. Hasil penelitian menunjukkan masyarakat memiliki sikap positif sejumlah 40 responden (50%) dan memiliki sikap negative sejumlah 40 responden (50%). Dan upaya pencegahan stroke pada masyarakat dengan kategori baik sejumlah 24 responden (30%), kategori cukup sejumlah 38 responden (47,5%), dan kategori kurang sejumlah 18 responden (22.5%).Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan sikap masyarakat dengan upaya pencegahan stroke di dusun Tambakberas desa Tambakrejo Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang. Kata Kunci : Sikap, masyarakat, upaya pencegahan stroke ABSTRACT Revolusion of unhealthy people's lifestylesthatcause manypeopleget stroke, so it needs foran increasedunderstanding of thepreventionof stroke. Results ofpreliminary studies5out of 10 peoplesaytheyknowhow toprevent stroke, and5out of 10peoplesaytheydo notknowhow topreventa stroke. The purposeof thisstudywas to know the relationship of the societyattitude tothe preventionof strokeinthe Tambakberas village TambakrejoDistrict ofJombang.Design research used was Crosssectiona. The research was begun on March – July 2014. The populationof allpeopleaged over45years a total of110households. SamplescommunityTambakberasvillage Tambakrejo sub-districtof Jombangnumber of80respondents. Samplingmethod used was simple random sampling. Variableindependent variable is theattitude ofthe publicandthe dependent variable Isthe preventionof stroke. Instrumentin the form ofa questionnaire. Data processingby doingediting, coding, scoring, andtabulating. Thenanalyzethe datausingSpearman's rho test. Spearmanrhotest resultswitha significantnumber(0,005)
Jurnal Keperawatan, Vol.1 No.1, Januari 2011
PENDAHULUAN Stroke sudah merupakan kata yang sangat akrab dengan kehidupan kita sehari – hari. Stroke suatu kondisi yang terjadi ketika aliran darah kesuatu bagian otak tiba-tiba mengalami gangguan (Auryn, 2007). Akan tetapi masyarakat awam maupun masyarakat yang berpendidikan kurang menyadari dan peduli dengan gejala awal yang mengisyaratkan serangan stroke. Stroke paling banyak menyebabkan orang cacat pada kelompok usia di atas 45 tahun. Stroke telah merajalela di masyarakat, baik masyarakat perkotaan maupun pedesaan. Tingginya angka kejadian stroke bukan hanya di negara maju saja namun juga banyak menyerang di negara berkembang seperti Indonesia, itu di sebabkan karena perubahan tingkah laku dan gaya hidup masyarakatyang tidak sehat, sehingga menyebabkan masyarakat banyak terkena penyakit stroke.Kejadian seperti ini kebanyakan di karenakan seseorang yang bersikap kurangperduli dengan kesehatan Hal inilah yang menyebabkan tingginya angka kejadian penyakit stroke di masyarakat (Ida farida, 2009). Berdasarkan data yang di peroleh dari Dinas Kesehatan di Kabupaten Jombang tahun 2013 terdapat 217 penderita stroke. Sementara dari jumlah dan peringkat pertama dengan jumlah stroke terbanyak Desa Tambakrejo Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang (DinKes, 2013). Sementara data yang telah di peroleh dari Kepala Puskesmas Tambakrejo terdapat 29 orang penderita stroke beserta penderita dengan gejala sisa di Dusun TambakberasDesa Tambakrejo. Melihat gaya hidup dan sikap masyarakat masa kini banyak yang kurang peduli dengan kesehatan, dan akhirnya menyebabkan resiko masyarakat terkena serangan stroke, Perubahan gaya hidup sangat berpengaruh terhadap kesehatan dan peningkatan penyakit yang terjadi saat ini. Perubahan gaya hidup yang sangat mencolok mengakibatkan banyak masalah kesehatan. Adapun penyebab tingginya angka kejadian stroke di Indonesia di sebabkan karena gaya hidup masyarakat yang tidak sehat, seperti malas bergerak, makan makanan berlemak, dan kolestrol tinggi, sehingga banyak diantara mereka mengidap penyakit yang menjadi pemicu timbulnya serangan stroke di Masyarakat Untuk merubah perilaku dan sikap masyarakat agar supaya berperilaku hidup sehat dengan melakukan upaya – upaya pencegahan terhadap stroke, maka perlu di lakukan upaya dengan memberikan penyuluhan kepada masyarakat
26 tentang pencegahan, tanda – tanda serta penatalaksanaan penyakit stroke. Upaya itu antara lain berupa peningkatan kesadaran, pendidikan, dan sekaligus pelatihan hidup sehat yang di wujudkan melalui berbagai upaya di lingkungan masyarakat luas. Tujuannya agar masyarakat yang sehat disarankan untuk mengetahui pencegahannya. Pencegahan stroke dapat di lakukan dengan cara: tidak merokok, tidak minum alcohol, makan diet rendah lemak, dan rendah garam, jangan bermalas malasan, olahraga teratur, kurangi stress. Sehingga memerlukan penanganan yang tepat serta melakukan pencegahan dengan baik. Apakah ada hubungan sikap masyarakat dengan upaya pencegahan stroke di dusun Tambakberas desa Tambakrejo Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang ?Tujuan umum dari penelitian ini adalah Mengetahui hubungan antara sikap masyarakat dengan upaya pencegahan stroke di dusun Tambakberas desa Tambakrejo Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang.Sedangkan tujuan Khususnya adalah Mengidentifikasi sikap masyarakat tentang stroke di dusun Tambakberas desa Tambakrejo Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang, Mengidentifikasi upaya pencegahan stroke di dusun Tambakberas desa Tambakrejo Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang, Menganalisis hubungan sikap masyarakat dengan upaya pencegahan stroke di dusun Tambakberas desa Tambakrejo Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang. Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat memberikan konstribusi dalam perkembangan ilmu keperawatan tentang pencegahan stroke, dan juga dapat memberikan rekomendasi kebijakan untuk mempertahankan dan meningkatkan kelangsungan program pelayanan kesehatan. Sehingga masyarakat pun dapat menjadikan sebagai rujukan akan pentingnya pencegahan stroke sejak awal, dan dapat di praktekkan dalam kehidupan sehari – hari. Sehingga mampu dan bisa mengubah gaya hidup sehat untuk mencegah stroke. Hal ini dapat menjadi masukan bagi peneliti untuk meneliti lebih lanjut tentang hubungan sikap masyarakat dengan upaya pencegahan stroke serta menambah wawasan dalam rangka mengembangkan ilmu pengetahuan. BAHAN DAN METODE Desain penelitian menggunakan metode survey analityc dengan pendekatan cross sectional. penelitian ini dimulai pada bulan Maret – juli 2014. Populasinya semua masyarakat umur di
Jurnal Keperawatan, Vol.1 No.1, Januari 2011
atas 45 tahun sejumlah 110KK. Sampel masyarakat dusun Tambakberas desa Tambakrejo Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang sejumlah 80 responden. Metode sampling simple random sampling. Variable independent yaitu sikap masyarakat dan variabel dependen yaitu upaya pencegahan stroke. Instrumen berupa kuesioner. Pengolahan data dengan melakukan editing, coding, scoring, dan tabulating. Kemudian menganalisa data menggunakan uji spearman rho. Dari hasil uji spearman rho dengan tingkat kemaknaan ρ =0,05. HASIL PENELITIAN Pencegahan Stroke Bai Cuku k p Kurang total Positif ∑ 16 20 4 40 % 20 25 5 50 Negatif ∑ 8 18 14 40 % 10 22.5 17.5 50 total ∑ 24 38 18 80 % 30 47.5 22.5 100 Sumber : Data Primer, 2014 PEMBAHASAN 1. Sikap masyarakat tentang penyakit stroke Berdasarkan dari pengolahan data pada table 5.5 di dapatkan hasil yaitu masyarakat yang bersikap positif setengah responden sejumlah 40 orang (50%).Sedangkanyang bersikap negative setengah responden sejumlah 40 orang (50%).Dari data tersebut menjelaskan bahwa setengahresponden mempunyai sikap positif, hal ini di sebabkan karena masyarakat masih peduli dengan kesehatannya dengan memiliki sikap positif,dari parameter sikap dapat dilihat parameter tertinggi pada masyarakat berupa sikap menghargai sejumlah 56 responden (70%) sikap menghargai mereka adalah dengan melakukan diskusi kepada orang lain tentang kesehatan, Dan merekapun berdiskusi tidak hanya dengan saudara maupun tetangga, namun mereka juga selalu ingin menambah pengetahuan tentang kesehatan dengan cara berdiskusi kepada orang kesehatan atau kepada mahasiswa kesehatan yang tinggal di dekat rumah mereka atau yang berada di dusun Tambakberas dan akhirnya dapat menambah pengetahuan dan wawasan mereka tentang ilmu kesehatan. dan mereka juga melakukan hal positif dengan mengajak orang lain untuk sama – sama menjaga kesehatan agar
27 terhindar dari stroke.Mereka mengajak orang lain untuk sama – sama menjaga kesehatan dengan cara olahraga teratur minimal seminggu sekali,seperti jalan kaki, lari, dan bermain badminton bersama tetangganya maupun teman seprofesinya, ini adalah sebagian kecil cara mereka mencegah penyakit stroke, jadi mereka masih mempunyai rasa tanggung jawab terhadap kesehatan dirinya sendiri. Dengan mereka melakukan hal seperti itu maka hasil penelitian sikap mereka adalah positif, dan sikap dapat di pengaruhi dari umur seperti berdasarkan table 5.1 diketahui umur responden lebih dari setengah responden 45 – 50 tahun sejumlah 51%, umur dapat mempengaruhi sikap seseorang. Dengan umur yang semakin dewasa atau umur yang semakin bertambah maka di umur sekian adalah umur yang cukup matang, jadi semakin bertambah umur maka akan betambah pula kematangannya, umur yang matang adalah umur yang bisa selalu untuk bersikap positif dan melakukan hal – hal positif juga untuk kesehatan dirinya sendiri. Karena dengan umur yang matang maka akan membentuk pribadi yang lebih baik dan peran yang lebih baik juga untuk bersikap positif, dan dapat membedakan mana yang positif dan mana yang negative atau mana yang baik dan mana yang buruk untuk kesehatan dirinya sendiri. Dengan umur yang matang di harapkan agar selalu lebih bersikap positif.Menurut (Bahtiar, 2012) umur merupakan salah satu aspek yang berperan pada motif seseorang untuk bersikap dan melakukan suatu tindakan. Namun sebagian dari masyarakat dusun Tambakberas desa Tambakrejo Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang dari 80 responden mempunyai sikap negative setengah responden sejumlah 40 responden (50%).Dari data tersebut menjelaskan bahwa setengahresponden masih kurang adanya kesadaran tentang kesehatan mereka. Jadi masyarakat juga kurang memperdulikan tentang bagaimana hidup yang sehat agar terhindar dari penyakit stroke. Hal ini dapat di lihat dari sikap mereka sehari – hari, tentu saja sikap yang tidak bertanggung jawab terhadap kesehatan mereka sendiri, dapat dilihat dari parameter sikap masyarakat yang paling rendah dengan persentase sejumlah 19 responden (23,75%) adalah sikap masyarakat yang kurang bertanggung jawab seperti selalu terbiasa merokok, karena mereka tidak pernah merasakan sakit gara – gara setiap hari mengkonsumsi rokok, kemudian persentase yang termasuk rendah juga adalah masyarakat mempunyai sikap
Jurnal Keperawatan, Vol.1 No.1, Januari 2011
kurang merespon terdapat 24 responden (30%) masyarakat kurang merespon saat menghadiri penyuluhan kesehatan dan bersikap pasif tanpa mau untuk bertanya tentang kesehatan yang mungkin belum mereka mengerti atau mereka fahami. Kemudian masyarakat selain tidak mau merespon dengan bertanya juga terdapat 28 responden (35%) yang juga pasif dan tidak mau menjawab saat di tanya tentang stroke karena mereka tidak tahu, dan karena ketidaktahuan mereka juga di sebabkan mereka tidak mau bertanya apa yang mereka tidak ketahui. Dan persentase yang rendah selanjutnya adalah pada parameter sikap menerima terdapat 24 responden (30%), masyarakat juga mempunyai sikap kurang menerima seperti kurang mau mengikuti penyuluhan dan memperhatikannya, hal itu di karenakan mereka sudah merasa sehat jadi tidak perlu mengikuti penyuluhan kesehatan tentang stroke, mereka juga tidak pernah merasa terkena sakit stroke, jadi mereka lebih memilih melakukan aktifitasnya sehari – hari dari pada membuang – buang waktu untuk mengikuti penyuluhan tentang penyakit yang tidak pernah mereka derita.Maka sebagian masyarakat dusun Tambakberas desa Tambakrejo Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang kurang bertanggung jawab terhadap kesehatan mereka sendiri, dan juga kurang merespon saat di Tanya tentang kesehatan maupun saat disuruh untuk bertanya terutama tentang stroke pada poin – poin yang mungkin kurang mereka fahami, . kemudian mereka juga kurang mempunyai sikap menerima seperti tidak mau mengikuti penyuluhan tentang kesehatan. Maka hasil penelitian sikap sebagian mereka adalah negative.Sikap merupakan pernyataan evaluative baik menyenangkan maupun tidak menyenangkan terhadap suatu obyek peristiwa maupun individu (Stephen, 2008). 2.
Upaya masyarakat terhadap pencegahan stroke Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 5.6 di dapatkan hasil lebih dari setengah respondenmelakukan upaya pencegahan stroke dengan kriteria cukup sejumlah 43 responden atau (54%), hal ini di sebabkan karena lebih dari setengah responden mempunyai gaya hidup yang kurang sehat, dapat dilihat dari parameter upaya pencegahan dengan persentase terendah terdapat 41 responden (51,25%) adalah tetang mengkonsumsi rokok, masyarakat sulit merubah gaya hidupnya untuk berhenti merokok
28 karena mereka merasa rokok sudah bagian dari mereka terutama kaum laki – laki, bahkan banyak masyarakat yang mengatakan lebih baik tidak makan nasi sehari dari pada tidak merokok sehari, apabila lapar karena tidak makan nasi maka hal itu bisa diganti dengan merokok setelah merokokpun mereka juga sudah tidak terlalu menginginkan makan, tetapi jika harus berhenti merokok mereka akan pusing dan sakit kepala, hal itu bagi kaum laki – laki yang sudah kecanduan dengan rokok. selain sulit untuk berhenti merokok parameter upaya pencegahan yang termasuk rendah dengan persentase sejumlah 44 responden (55%) adalah pencegahan tentang mengkonsumsi makanan yang mengandung kolestrol seperti gorengan dan makan – makanan yang bersantan, hal ini di sebabkan karena mereka sudah terbiasa mengkonsumsi lauk pauk yang di goreng dan sayur yang bersantan, tidak ada rasa takut bagi mereka mengkonsumsi makanan yang berkolestrol karena mereka selalu merasa bahwa selama ini kesehatan mereka tidak pernah terganggu dengan mengkonsumsi gorengan atau makanan bersantan yang sudah jelas mengandung kolestrol, dua parameter upaya terendah ini selalu mereka lakukan karena perubahan gaya hidup mereka dan kurangnya pengetahuan mereka terhadap penyebabpenyakit stroke, karena ketidaktahuannya mereka tidak ada rasa takut sedikitpun dengan mengkonsumsi makanan berkolestrol dan merokok setiap hari tanpa mereka sadari dua hal ini adalah pemicu terjadinya penyakit stroke. Makadari itu upaya pencegahan mereka kurang baik. Teori yang mengatakan bahwa individuyang mengetahui obyek, selanjutnya individu akan berupaya terhadap kesehatan tersebut (Ismail, 2010). 3. Hubungan sikap masyarakat dengan upaya pencegahan stroke. Berdasarkan hasil uji statistik spearman’s rho angka korelasi 0,309 dengan angka signifikan atau nilai probabilitas (0,005) lebih rendah standart signifikan 0,05 atau (<), dengan membanding rshitung dengan rstabel, maka didapat hasil rshitung (0,309) > rstabel (0,220) dikarenakan rshitung > rstabel yang berarti Ada pengaruh Sikap dengan Pencegahan Stroke. Maka dapat di simpulkan bahwa H1 di terima.Berarti ada hubungansikap masyarakat dengan upaya pencegahan stroke.Berdasarkan hasil dari tabulasi silang sesuai tabel 5.7 menunjukkan bahwa ada hubungan sikap masyarakat dengan upaya pencegahan stroke.dari 80 responden masyarakat
Jurnal Keperawatan, Vol.1 No.1, Januari 2011
dusun Tambakberas desa Tambakrejo Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang memiliki sikap positif sejumlah 40 responden (50%), dan memiliki sikap negative sejumlah 40 responden(50%). Hubungan sikap masyarakat dengan upaya pencegahan stroke pada masyarakat dapat di simpulkan bahwa upaya masyarakat dalam pencegahan stroke ada yang baik, cukup dan ada yang kurang.Menurut (Haghighi, 2009) jika sikapnya kurang baik (negative) maka berpengaruh pada upaya pencegahannya juga kurang baik, jika sikapnya baik (positif) maka upaya pencegahannya juga baik. Pada tabel 5.7 tampak bahwa masyarakat yang bersikap positif dan melakukan upaya pencegahan baik sejumlah 16 responden (20%), yang bersikap positif dan melakukan upaya pencegahan stroke dengan kriteria cukup 20 responden (25%), dan yang bersikap positif dengan melakukan upaya pencegahan stroke dengan kriteria kurang sejumlah 4 responden (5%). Kemudian masyarakat yang bersikap negatif denganmelakukan upaya pencegahan stroke dengan baik sejumlah 8 responden (10%), yang bersikap negatif dengan melakukan upaya pencegahan stroke dengan kriteria cukup sejumlah 18 responden (22,5%), dan yang bersikap negative dengan melakukan upaya pencegahan kurang sejumlah 14 responden (17,5%). Masyarakat dusun Tambakberasmemiliki sikap positif hal ini di sebabkan karena masyarakat masih peduli dengan kesehatannya dengan memiliki sikap positif berupa menghargai sejumlah 56 responden (70%), sikap menghargai mereka adalah dengan melakukan diskusi kepada orang lain tentang kesehatan dan juga berdiskusi dengan orang kesehatan atau mahasiswa kesehatan yang bertempat tinggal di dusun Tambakberas, selain berdiskusi mereka juga saling mengajak untuk sama – sama hidup sehat dengan melakukan olahrag setiap seminggu sekali bersama tetangga, saudara, maupun teman seprofesi. Olahraga yang mereka sering lakukan adalah jalan kaki, lari – lari, dan bermain badminton, dengan mereka mempunyai sikap menghargai untuk mengajak orang lain hidup sehat maka secara otomatis mereka juga sudah memiliki sikap tanggung jawab terhadap kesehatan mereka sendiri dengan melakukan olahraga bersama – sama. Namun setengahresponden juga masih banyak yang memiliki sikap negative, hal ini sebabkan karena masyarakat masih kurang peduli dengan kesehatan mereka sendiri, hal itu di buktikan dengan kurangnya sikap tanggung jawab mereka
29 terhadap kesehatan mereka sendiri sejumlah 19 responden (23,75%). Kurangnya tanggung jawab terhadap kesehatan mereka sendiri di antaranya adalah banyak merokok, kemudian juga kurang memiliki sikap merespon sejumlah 24 responden (30%).Sikap masyarakat yang kurang merespon terhadap kesehatan, masyarakat enggan untuk bertanya tentang kesehatan yang belum mereka ketahui. Dan terdapat 28 responden (35%) masyarakat juga bersikap cuek dan pasif pada saat di Tanya tentang penyakit stroke karena mereka tidak tahu, kemudian prosentase yang rendah pada masyarakat adalah sikap menerima sejumlah 24 responden (30%) mereka enggan untuk mengikuti penyuluhan kesehatan karena mereka tidak merasa sakit jadi mereka merasa tidak perlu di beri penyuluhan, dan dengan mereka enggan untuk mengikuti penyuluhan maka mereka juga kurang pengetahuan tentang stroke, sehingga mereka masih banyak yang merokok, tanpa mereka tahu dampak dari rokok tersebut, Dan kurang dari setengah responden masyarakat melakukan upaya pencegahan stroke dengan kriteria cukup sejumlah 38 responden atau (47,5%). Jadi upaya pencegahan masyarakat juga tidak terlalu baik dan juga tidak terlalu buruk tetapi cukup.Terdapat 41 responden (51%) yang berumur 45 – 50 tahun, dengan umur sekian adalah umur yang cukup matang untuk bersikap positif dan melakukan upaya pencegahan stroke dengan baik, hal tersebut sesuai teori (Bahtiar, 2012) umur merupakan salah satu aspek yang berperan motif seseorang untuk bersikap dan melakukan suatu tindakan.Karena sebagian responden sejumlah 40 responden (50%) mempunyai sikap positif.Untuk itu masyarakat yang berpengetahuan tinggi dan mempunyai sikap positif di harapkan mau melakukan upaya pencegahan stroke dengan lebih baik lagi.Hal tersebut di dukung oleh sikap positif mereka untuk melakukan pencegahan dan pengetahuan mereka tentang penyakit stroke. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Sikap masyarakat tentang stroke di dusun Tambakberas desa Tambakrejo Kecamatan Jombang Kabupaten Jombangsetengah responden memiliki sikap positif dan setengah responden memiliki sikap negative. Tetapi upaya masyarakat tentang pencegahan stroke dusun Tambakberas desa Tambakrejo Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang kurang dari setengah responden dengan kriteria cukup. Sehingga dapatdi simpulkan bahwa ada
Jurnal Keperawatan, Vol.1 No.1, Januari 2011
hubungan sikap masyarakat dengan upaya pencegahan stroke di dusun Tambakberas desa Tambakrejo Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang. Saran Diharapkan perawat puskesmas dapat memberikan konseling kepada masyarakat melalui penyuluhan kesehatan tentang stroke yang fokus pada penyakitnya dan penatalaksanaannya sehingga masyarakat akan lebih tahu dan lebih pintar untuk menjaga kesehatannya. Dan juga dosen keperawatandiharapkan dapat melakukan pengabdian kepada masyarakat dengan melakukan penyuluhan kepada masyarakat. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan meneliti tentang “ pengaruh gaya hidup masyarakat masa kini terhadap terjadinya penyakit stroke”. agar mendapatkan pengetahuan yang lebih luas, karena keterbatasan waktu dan biaya peneliti menganggap perlu dilakukan penelitian lebih lanjut hubungan sikap masyarakat dengan upaya pencegahan stroke, untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal. KEPUSTAKAAN Alimul,
A.A. (2007). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data. Jakarta : Salemba Medika. Azwar, S. (2012). Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta : Pustaka pelajar. Batticaca, F.B. (2008). Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan System Persarafan. Jakarta : Salemba Medika Farida, Ida & Amalia. (2009). Mengantisipasi stroke. Yogyakarta : Buku Biru. Isgiyanto, A. (2009). Teknik pengambilan sampel. Jogjakarta : Mitra Cendekia. Muttaqin, A. (2008) Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan System Persyarafan. Jakarta : Salemba Medika. Notoadmojo, S. (2007). promosi kesehatan dan ilmu perilaku. Jakarta : Rienika cipta Notoadmojo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Nugroho, T. (2011). Asuhan Keperawatan Maternitas, Anak, Bedah, Dan Penyakit Dalam. Yogyakarta : Nuha Salemba. Nursalam. (2013). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Edisi 3. Jakarta : Salemba Medika. Sugiyono. (2007). Statistika untuk penelitian. Bandung : Alfabeta.
30