JI II (1) (2017)
INDRIA Jurnal Ilmiah Pendidikan PraSekolah dan Sekolah Awal http://journal.umpo.ac.id/index.php/indria/index
PERAN ORANG TUA PADA PAUD INKLUSI Nurul Kusuma Dewi Universitas Sebelas Maret Info Artikel ________________ Sejarah Artikel: Diterima Febuari 2017 Disetujui Febuari 2017 Dipublikasikan Maret 2017
________________ Keywords: The Role of Parents, Early Childhood, Inclusion.
_________________
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran orang tua di PAUD Inklusi. Penelitian dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Peneltian dilakukan di Labschool Rumah Citta dengan subyek penelitian peran orang tua Labschool Rumah Citta. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawacanra, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan model interaktif Miles dan Huberman. Hasil dari penelitian ini meliputi: peran orang tua wali murid Labschool Rumah Citta dan manfaat yang diperoleh orang tua dari keterlibatan orang tua dalam kegiatan sekolah. Bentuk peran orang tua di Labschool Rumah Citta, yaitu: (1) parenting; (2) orang tua mendampingi anak dalam kegiatan fied trip; (3) orang tua menjadi relawan dalam kegiatan pasar murah; (4) narasumber dalam kegiatan diskusi reguler; (5) orang tua dan anak melakukan proyek membuat mainan dari limbah; (6) orang tua menjadi guru tamu di kelas sesuai tema; dan (7) orang tua terlibat dalam komite sekolah yang disebut POM (paguyuban orang tua murid). Sedangkan manfaat yang dirasakan orang tua dari keteribatan aktif di PAUD inklusi antara lain: (1) orang tua dapat mendampingi dan menstimulasi perkembangan anak; (2) orang tua mau menerima, mengakui, memberikan kesempatan, dan memberikan apresiasi terhadap pencapaian anak biasa pada umumnya dan ABK pada khususnya; (3) orang tua mengetahui kebutuhan, minat dan bakat anak; serta (4) orang tua menghargai hak-hak anak.
Abstract Thisreserch aims to determine how the role of parents in early childhood inclusion. The study was conducted using a qualitative approach with case study. Course of a study conducted in Labschool House Citta with research subjects the role of parents Labschool House Citta. Methods of data collection using observation, wawacanra, and documentation. Data were analyzed using an interactive model of Miles and Huberman. Results from the study include: the role of parents guardians Labschool House Citta and parental benefits from the involvement of parents in school activities. The shape of the role of parents in Labschool House Citta, namely: (1) parenting; (2) parents accompany children in activities fied trip; (3) parents to volunteer in the market's activities; (4) speakers in regular discussion activities; (5) parent and child to make toys from waste project; (6) the parents a guest teacher in the classroom according to the theme; and (7) parents are involved in school committees called POM (association of parents). While the perceived benefits of keteribatan active parents in early childhood inclusion, among others: (1) parents can accompany and stimulate the development of the child; (2) parents will accept, acknowledge, give it a chance, and give appreciation to the achievement of an ordinary child and crew in particular; (3) parents to know the needs, interests and talents of the child; and (4) the parents respect children's rights.
Alamat korespondensi: Kampus Unmuh Ponorogo. Jln Budi Utomo 10.Ponorogo E-mail:
[email protected]
28
© 2017 Universitas Muhammadiyah Ponorogo e-ISSN 2524-004X
Kusuma, Nurul Dewi. Peran Orang Tua Pada PAUD Inklusi
dalam memasuki pendidikan dasar,
PENDAHULUAN Kebijakan pemerintah tentang
mengarungi
kehidupan
dimasa
pelaksanaan pendidikan inklusi sudah
dewasa serta membantu menyiapkan
banyak
anak
diterapkan
pada
jenjang
mencapai
kesiapan
belajar
pendidikan dasar sampai menengah.
(akademik) di sekolah. Pendidikan
Implementasi kebijakan pemerintah
prasekolah memegang peranan yang
tentang pendidikan inklusi dicapai
signifikan dalam mengoptimalkan
dengan bantuan pemerintah daerah
perkembangan
melalui peraturan pemerintah daerah
mengembangkan konsep diri dan
dan masyarakat yang membantu
keperdulian sosialnya (Nurcholimah,
mengakomodasi
implementasi
2012: 27). Pendapat Nurcholimah
pendidikan inklusi. Pemerintah dan
diatas menjelaskan bahwa PAUD
masyarakat
menekankan
semakin
sadar
akan
demokrasi dan pelayanan pendidikan
bangsa
tanpa
pada
dan
penanaman
karakter dan keterampilan hidup.
yang berkualitas untuk mencetak generasi
anak
Lembaga PAUD (Pendidikan
adanya
Anak
Usia
Dini)
merupakan
diskriminasi. Pendidikan inklusi pada
pendidikan dasar bagi anak setelah
anak usia dini menekankan pada
keluarga. Program pemerintah dalam
perkembangan anak-anak baik anak
menggalakan PAUD menjadi acuan
normal maupun anak yang memiliki
semakin berkembangnya lembaga
berkebutuhan
fisik,
PAUD di Indonesia secara kuantitas.
mental, sosial, agama, budaya, dan
PAUD menjadi pilihan bagi setiap
sebagainya dapat dioptimalkan sedini
orang tua untuk persiapan ke jenjang
mungkin.
sekolah dasar. Menurut Rosdiana
khusus
baik
Tujuan pendidikan anak usia dini
(2005: 59)
tumbuhnya lembaga-
(PAUD) secara umum adalah untuk
lembaga PAUD yang begitu cepat,
membentuk anak Indonesia yang
tidak dibarengi tranformasi suatu
berkualitas, yaitu anak yang tumbuh
pemahaman
dan
memadahi kepada masyarakat luas
berkembang
sesuai
dengan
yang
merata
tingkat perkembangannya sehingga
tentang
memiliki kesiapan yang optimal
pembelajaran secara terencana dan
29
pemberian
dan
bentuk
Kusuma, Nurul Dewi. Peran Orang Tua Pada PAUD Inklusi berjenjang
kepada
prasekolah.
anak
Pendapat
usia
dalam
mengawal
perkembangan
Rosdiana
anak, pola pendidikan, pelaksanaan
dalam
program, dan komunikasi. Sekolah
mengoptimalkan perkembangan anak
seharusnya melibatkan orang tua
bukan hanya tugas lembaga, tapi juga
disetiap program yang berhubungan
harus didukung peran serta orang tua.
dengan pendidikan anak. Menurut Ki
menjelaskan
bahwa
Keyakinan
yang
selama
ini
Hajar
Dewantara
(1962:
27)
berkembang di masyarakat adalah
pendidikan anak meliputi tiga bagian
tanggung jawab pendidikan pada
yang saling berkaitan yaitu keluarga,
anak itu hanya dibebanankan pada
sekolah dan masyarakat. Pendapat Ki
sekolah saja dan pendidik yang
Hajar
mempunyai
proses
penjelasan bahwa ketiga elemen ini
pendidikan, sedangkan orang tua
(keluarga, sekolah, dan masyarakat)
hanya tau “beres” hanya menerima
saling berkaitan dan harus bekerja
hasilnya. Pendapat orang tua yang
sama dalam memberikan pendidikan,
seperti ini membentuk sikap “masa
menstimulasi
bodoh”
menanamkan nilai serta keterampilan
andil
orang
dalam
tua
terhadap
pendidikan dan perkembangan anak
Dewantara
memberikan
perkembangan,
dan
hidup kepada anak.
usia dini, sehingga tidak ada bentuk
Bentuk peran orang tua dalam
kerja sama antara orang tua dengan
pendidikan dan perkembangan anak
pendidik maupun orang tua dengan
ini terlihat pada studi pendahuluan di
sekolah. Orang tua tidak mempunyai
Lab. School Rumah Citta. Studi
peran serta dalam setiap kegiatan dan
pendahuluan ini menemukan berbagai
program sekolah, sehingga tidak
program kegiatan yang menghargai
terbentuk sebuah hubungan kerja
inklusifitas. Labschool Rumah Citta
sama dalam memberikan pendidikan
Program
pada anak.
Labschool Rumah Citta dilaksanakan
Masalah
pendidikan
pendidikan
inklusi
di
dan
dengan menerima anak usia 2-7 tahun
perkembangan anak tidak selesai
dari berbagai latar belakang termasuk
hanya dengan menyerahkan anak
ABK dan melakukan pembelajaran
pada sekolah atau guru, tapi sekolah
bersama antara ABK dan anak biasa
dan orang tua harus menjalin baik
di dalam satu kelas. Lab. School
30
Kusuma, Nurul Dewi. Peran Orang Tua Pada PAUD Inklusi Rumah Citta menjadi salah satu
tanggung
jawab
PAUD inklusi di Yogyakarta yang
berbagai
pihak
melibatkan orang tua dalam setiap
penentu keberhasilan pelaksanaan
program sekolah maupun program
pendidikan inklusi. Seluruh elemen
pembelajaran. Pihak sekolah juga
adalah sebuah tim
menjalin kerja sama dengan orang tua
mendukung,
wali murid untuk ikut berperan serta
melengkapi
dalam
dalam berbagai program di sekolah.
pendidikan
inklusi.
Hal ini menjadi perhatian khusus bagi
inklusi dapat dilaksanakan diberbagai
peneliti
lebih
jenjang pendidikan mulai dari PAUD,
dalam bagaimana peran serta orang
pra sekolah, sekolah dasar, sekolah
tua di PAUD inklusi Labschool
menengah, dan pendidikan tinggi.
untuk
mengetahui
Rumah Citta.
PAUD
dan
dukungan
menjadi
yang saling
membantu
dan
melaksanakan Pendidikan
inklusi
lembaga
faktor
merupakan
PAUD
yang
mengkoordinasi dan mengintegrasi
PAUD INKLUSI Konsep dasar pendidikan inklusi
anak usia prasekolah dan anak
adalah sebuah program pendidikan
penyandang cacat dalam program
yang bertujuan untuk memberikan
yang sama dari awal mempersiapkan
hak kepada seluruh warga negara
pendidikan bagi semua anak untuk
Indonesia
melaksanakan
tanpa
diskriminasi.
pendidikan
untuk
Menurut Kepala Bidang PNFI (2012)
semua serta pendidikan dasar (Latif,
mengatakan melaksanakan
bahwa
dalam
2013: 232). PAUD merupakan salah
pendidikan
inklusi
satu jenjang pendidikan dasar yang
salah satunya melibatkan peran serta
berfungsi
menanamkan
orang tua secara bermakan dalam
karakter,
membetuk
proses
perencanaan.
melatih keterampilan hidup (life
program
skill), dan mempersiapkan anak untuk
Implementasikan
sikap
anak,
pendidikan inklusi didasarkan pada
kejenjang
pengetahuan konsep inklusi secara
terutama jenjang pendidikan formal.
menyeluruh
dalam
PAUD inklusi juga memiliki peran
melaksanakan program inklusi dapat
yang sama dalam pendidikan anak
berjalan dengan baik. Selain itu,
usia
sehingga
31
dini
pendidikan
nilai-nilai
untuk
selanjutnya
menciptakan
Kusuma, Nurul Dewi. Peran Orang Tua Pada PAUD Inklusi pendidikan
untuk
anak,
berkesinambungan;(6)pengintegrasia
menghargai
n anak tunagrahita secara bertahap
perbedaan bahwa semua anak sama.
(Holdsworth, Nh). Program Taman
Menurut
Kanak-Kanak
mengenalkan
semua
serta
keputusan kepala dinas
inklusi
dapat
pendidikan kota Yogyakarta bahwa
pendorong anak untuk belajar aktif
dalam
ketika
teknis
penyelenggarakan
proses
pembelajaran
pendidikan inklusi harus memenuhi
bermain
dengan
beberapa standar sebagai berikut: (1)
dukungan
belajar
tersedianya
dimana
guru
pembimbing
teman
dan
menggunakan teman
sebaya
dapat
saling
khusus; (2) tersedianya sarana dan
membantu. Dukungan untuk Taman
prasarana
Kanak-Kanak
yang
memperhatikan
Inklusi
aksesibilitas sesuai kebutuhan; (3)
dibutuhan
memiliki program kegiatan yang
program, dukungan dapat diperoleh
bertujuan
dari orang tua, masyarakat serta
mengembangkan
untuk
sangat
pelaksanaan
pendidikan inklusi; dan (4) memiliki
pemerintah
salah
satunya
sistem evaluasi dan sertifikasi serta
pembentukan komite sekolah yang
manajemen dan proses pendidikan
dapat memberikan dukungan dan
inklusi.
masukan. Berbagai pelatihan berbasik
Taman Kanak-Kanak di Anhui,
sekolah untuk pendidik harus selalu
Cina mempunyai program rintisan
dilakukan untuk dapat memfasilitasi
pendidikan inklusi untuk mendorong
siswa.
beberapa hal, antara lain: (1) anak
berkebutuhan pada umumnya dan
belajar
tungrahita khususnya dengan anak
aktif
dalam
kelompok
bermain; (2) terjalin hubungan yang
Menggabungkan
anak
normal dilakukan secara bertahap.
lebih erat dengan keluarga; (3)
Penjabaran berbagai teori di atas
menggunakan pendekatan seluruh
menjelaskan
sekolah (wholes school approach)
pendidikan
dan dukungan belajar teman sebaya;
inklusi
(4) dukungan dari administrator dan
pengetahuan guru tentang kebutuhan
masyarakat
melalui
anak terutama kebutuhan khusus,
pembentukan komite; (5) pelatihan
kesamaan hak-hak anak, penerimaan,
guru
serta menyiapkan lingkungan yang
setempat
berbasis
sekolah
secara
32
bahwa inklusi
harus
implementasi pada
didasarkan
PAUD pada
Kusuma, Nurul Dewi. Peran Orang Tua Pada PAUD Inklusi kondusif untuk tempat belajar anak
menjelaskan bahwa keterlibatan aktif
dimana anak ABK dapat belajar
orang tua dalam proses pendidikan
bersama dengan anak biasa di kelas
memberikan manfaat kepada orang
reguler
tua, anak, serta pelaksanaan program.
dengan
memberikan
dukungan dan sikap yang tepat
Peran
serta
orang
tua
dapat
dengan bekerjasama dengan orang tua
memberikan motivasi pada anak,
dan berbagai pihak sehingga dapat
guru, dan pengambil kebijakan.
memberikan kemampuan sosial serta
Parents may participate in the
akademis bagi semua anak. Selain itu,
school in several ways. They may sit
peran orang tua menjadi faktor
on policy-making committees, play a
pendorong
supporttive role, act as aides in the
tercapainya
perkembangan anak dengan baik.
classroom,
or
the
trained
as
theachers of their own children at home (Klick and Karkos, 2008: 401).
Peran Orang Tua Tanggung
jawab
pendidikan
Orang tua dapat berpartisipasi di
tidak hanya dibebankan pada pihak
sekolah
sekolah
tua,
pengawas sekolah, ikut terlibat aktif
masyarakat dan lingkungan memiliki
dalam kegiatan, membantu kegiatan
peran dan tanggung jawab yang sama
di kelas, serta menjadi pembimbing
dalam mendidik anak. Partisipasi
dan pendamping anak di rumah.
orang tua dalam pendidikan dan
Menurut Catron dan Allen, orang tua
proses pembelajaran dapat menjadi
dapat berpartisipasi menjadi volunter
motivasi dan meningkatkan prestasi
atau relawan di kelas, sponsor pada
anak. Orang tua merupakan bagian
kegiatan field trip atau event tertentu,
dari proses pendidikan. Keterlibatan
guru tamu dan berbagi pengetahuan
orang tua merupakan suatu proses
tentang topik budaya, hobi, dsb.
dimana orang
dengan
dan
guru.
Orang
tua menggunakan
dengan
menjadi
kegiatan
komite
yang
segala kemampuan mereka untuk
menyenangkan, aktif dalam kegiatan
memberikan
diri
proyek, serta berbartisipasi pada
sendiri, anak, dan program yang
kegiatan akhir pekan (Carol and
dijalankan oleh anak (Morisson,
Allen, 1999: 78). Pendapat tersebut
2012:
menjabarkan bahwa orang tua dapat
274).
mafaat
kepada
Pendapat
Morrison
33
Kusuma, Nurul Dewi. Peran Orang Tua Pada PAUD Inklusi berpartisipasi aktif dalam berbagai
tua harus berperan aktif dalam
kegiatan di kelas maupun di luar
program sekolah baik dalam kegiatan
kelas.
di
kelas,
kegiatan
akhir
tahun,
Orang tua dapat ikut serta dalam
maupun kegiatan sekolah lainnya
mengecek perkembangan anak yang
sehingga terjalin kerjasama antara
dapat dilihat dari talenta individu
sekolah dan orang tua sehingga orang
anak meliputi self control, intra-
tua
communication
perkembangan anak.
dan
inter
dapat
mendampingi
communication (Mudjito, 2012: 79). Peran
serta
orang
melaksanakn
tua
dalam inklusi
Penelitian ini bertujuan untuk
dapat dibangun dengan komunikasi
mengetahui peran serta orang tua di
yang
sekolah.
sekolah dan peran orang tua dalam
Keterlibatan orang tua untuk bekerja
mendampingi perkembangan anak.
sama menyatukan tujuan pendidikan
Penelitian
bagi anak menjadi sangat penting
pendekatan kualitatif dengan jenis
dalam
penelitian
baik
pendidikan
METODE
oleh
pihak
menyusunan
program,
ini
studi
menggunakan
kasus.
Obyek
sehingga kegiatan di sekolah dapat di
penelitian adalah peran orang tua wali
dukung atau di aplikasikan di rumah.
murid Labschool Rumah Citta. Tenik
Keluarga juga menjadi konteks sosial
pengumpulan data pada penelitian ini
bagi anak untuk belajar, selain di
adalah observasi, wawancara, dan
sekolah. Oleh karena itu, komunikasi
dokumentasi.
efektif antara guru dan orang tua
menggunakan menggunakan model
dapat
interaktif Miles dan Huberman.
membantu
mengembangkan perkembangan Kerjasama
potensi anak.
antara
pihak
dalam
Analisis
data
dan Manfaat
HASIL PENELITIAN
sekolah
Program
inklusi
yang
dengan orang tua dapat dilakukan
dilaksanakan oleh sekolah tidak dapat
dengan kunjungan rumah (home
berjalan
visit),
raport,
bekerja sama dengan orang tua,
parenting, dsb. Berbagai pendapat di
pemerintah, dan masyarakat. Orang
atas dapat disimpulkan bahwa orang
tua mempunyai peran penting dalam
laporan
harian,
34
sendiri,
sehingga
harus
Kusuma, Nurul Dewi. Peran Orang Tua Pada PAUD Inklusi melaksanakan program pendidikan
Rumah Citta melibatkan orang tua
inklusi pada pendidikan anak usia dini
secara aktif dalam kegiatan di sekolah
(PAUD Inklusi) dan perkembangan
tapi yang paling di tekankan oleh
anak. Hasil penelitian Orang tua
sekolah adalah orang tua mampu
terlibat dalam pelaksananaan program
sejalan dalam mendampingi anak dan
di sekolah, sehingga orang tua juga
melaksanakan nilai-nilai inklusi yang
dapat
dari
sudah disepakati antara pihak sekolah
program pendidikan inklusi yang
dan orang tua. Di Labschool Rumah
dilaksanakan di PAUD inklusi. Hasil
Citta, orang tua diharapkan dapat
penelitian di Labschool Rumah Citta,
memahami, mendukung, dan terlibat
meliputi peran serta orang tua dan
dalam
berbagai manfaat yang diperoleh oleh
sekolah, sehingga diharapkan orang
para orang tua. Labshool Rumah Citta
tua juga belajar dengan anak.
merasakan
manfaat
melaksanakan
program
merupakan salah satu PAUD inklusi
Sekolah melibatkan orang tua
yang melayani anak-anak usia 2-7
dengan berbagai kegiatan, seperti:
tahun
pembelajaran
dari
berbagai
macam
dan
pelaksanaan
kebutuhan. Labschool Rumah Citta
program, sehingga orang tua dapat
selalu melibatkan orang tua dalam
berperan aktif dalam mendampingi
setiap program sekolah.
tumbuh kembang anak baik anak
Peran orang tua pada sekolah
biasa
maupun
ABK.
Labschool
inklusi pada pendidikan anak usia
Rumah Citta melibatkan orang tua
dini, yaitu: (1) orang tua berperan
dalam
dalam
pendidikan inklusi, sehingga orang
kegiatan
sekolah
seperti
melaksanakan
pengawas sekolah, sponsor kegiatan
tua
sekolah, parenting, dan berpartisipasi
memberi
pada kegiatan akhir; (2) orang tua
mengapresiasi setiap anak. Orang tua
terlibat dalam kegiatan kelas seperti
dapat mendampingi tumbuh kembang
kegiatan
anak.
proyek,
volunter
atau
dapat
menerima,
program
mengakui,
kesempatan,
Beberapa
kegiatan
dan
yang
relawan di kelas, guru tamu; serta (3)
dilakukan oleh Labschool Rumah
orang tua sebagai narasumber atau
Citta dengan melibatkan peran orang
informan dalam kegiatan diskusi,
tua, antara lain:
seminar, atau pengayaan. Labschool
35
Kusuma, Nurul Dewi. Peran Orang Tua Pada PAUD Inklusi secara aktif dalam kegiatan pasar
a) Relawan atau volunter Orang tua terlibat dalam kegiatan
murah.
pembelajaran anak baik di kelas
Pasar murah merupakan agenda
maupun di luar kelas. Orang tua
tahunan yang dilaksanakan untuk
menjadi relawan atau volunter, guru
memperingati hari kartini dengan
tamu pada tema-tema tertentu, dan
kegiatan jual beli. Anak-anak juga
terlibat aktif dalam kegiatan proyek
dilibatkan dalam panitia kegiatan
(CL-O/POT/17,
penilaian
pasar murah. Anak-anak membuat
3.1). Orang tua menjadi relawan atau
karya yang kemudian dijual dan hasil
volunter pada kegiatan bersama.
dari penjualan di sumbangkan. Hal ini
Labschool Rumah Citta melibatkan
bertujuan
orang tua dalam kegiatan field trip
menanamkan
akhir tahun. Orang tua dilibatkan
memupuk rasa solidaritas dan jiwa
sekolah untuk mendampingi dan ikut
wirausaha. Selain itu, kegiatan pasar
serta
murah
dalam
angket
kegiatan
out
bond
untuk nilai
memberikan
melatih
dan
berbagai
dan
pengetahuan
bersama anak (CW-O/POT/14, (CW-
yang berbeda dalam memperingati
O/POT/ST.03 p 3). Pada kegiatan out
hari kartini, bahwa untuk menjadi
bond, orang tua diharuskan ikut aktif
seorang
dan bekerja sama dengan anak
berperang tapi dengan berbagi dan
maupun
untuk
menolong orang lain juga bentuk jiwa
menyelesaikan tantangan. Sekolah
kepahlawanan. Pada kegiatan pasar
juga melibatkan orang tua dalam
murah, orang tua dilibatkan untuk
panitia teknis kegiatan open house
berjualan
sekolah. Beberapa orang tua yang
disediakan
bersedia diminta bantuan oleh pihak
mewakili kelas anak mereka. Orang
sekolah untuk menjadi penerima tamu
tua tiap kelas harus bekerjasama
dan tour gate yang bertugas untuk
dalam mengisi stand kelas.
memberikan
b) Guru Tamu
orang
lingkungan diterapkan
tua
lain
informasi dan
nilai-nilai
sekolah
tentang yang
pahlawan
di
stand
oleh
Labschool
tidak
yang
panitia
Rumah
harus
telah untuk
Citta
(CW-
melibatkan orang tua sebagai guru
O/POT/ST.34 p 3). Selain kegiatan
tamu pembelajaran dengan tema-tema
open house, orang tua juga dilibatkan
budaya, profesi, dsb. Orang tua yang
36
Kusuma, Nurul Dewi. Peran Orang Tua Pada PAUD Inklusi mempunyai kompetensi dalam tema-
c) Kegiatan Proyek
tema tersebut diundang ke sekolah
Kegiatan
proyek
merupakan
untuk menjadi guru tamu. Pada acara
kegiatan kelompok maupun individu.
merayakan hari nyepi dengan budaya
Kegiatan proyek adalah kegiatan
bali, sekolah mengundang salah satu
untuk membuat suatu karya sehingga
ortu TK besar sebagai guru tamu
anak mendapat mengetahuan dan
untuk mengenalkan kebudayaan bali
keterampilan.
yaitu tari bali. Tema alat musik di
dimulai
kelas KB besar berkunjung kesalah
pelaksanaan, dan hasil. Kegiatan
satu orang tua murid yang menjadi
proyek dapat dilakukan di sekolah
musisi. Orang tua menjadi guru tamu
maupun di rumah. Labschool Rumah
dan
Citta membuat kegiatan proyek antara
mengajarkan
memainkan
Kegiatan dari
perencanaan,
beberapa alat musik, seperti: piano
anak
dan drum. Tema kelinci di TK besar
O/POT/17, CDt-O/POT/32, angket
juga mengundang orang tua sebagai
penilaian 3.1). Anak dapat membuat
guru tamu (CL-O/POT/17, angket
proyek dari bahan limbah anorganik
penilaian 3.1). Orang tua datang
dengan orang tua di rumah. Hasil
membawa kelinci dan mejelaskan
proyek difoto dan dibuat laporan
tentang kelinci. Tema donat di kelas
tentang cara membuat. Hasil proyek
KB sehari juga mengundang orang
kemudian dikumpulkan kepada guru
tua
(CW-
kelas masing-masing dan dibuat
O/POT/ST.34 p 3, angket penilaian
leaflat tentang pameran mainan. Hasil
3.1). Orang tua menjelaskan tentang
pengamatan
donat dan menjadi chef praktik
dengan pendapat Catron dan Allen,
membuat donat. Labschool Rumah
orang tua dapat berpartisipasi menjadi
Citta bekerjasama dengan orang tua
volunter atau relawan di kelas,
untuk ikut serta dalam kegiatan
sponsor pada kegiatan field trip atau
pembelajaran anak, sehingga orang
event tertentu, guru tamu dan berbagi
tua mempunyai pengalaman sebagai
pengetahuan tentang topik budaya,
guru dan dapat mendampingi anak.
hobi, dsb. dengan kegiatan yang
sebagai
guru
tamu
dengan
proyek
di
orang
tua
lapangan
(CL-
sesuai
menyenangkan, aktif dalam kegiatan proyek, serta berbartisipasi pada
37
Kusuma, Nurul Dewi. Peran Orang Tua Pada PAUD Inklusi kegiatan akhir pekan (1999: 78).
terutama
Pendapat
menunjang kegiatan pembelajaran.
tersebut
menjabarkan
bahwa orang tua dapat berpartisipasi
kertas,
sehingga
dapat
e) POM (Paguyuban Orang Tua
aktif dalam berbagai kegiatan di kelas
Murid)
maupun di luar kelas.
Labschool Rumah Citta tidak mempunyai komite sekolah, tetapi
d) Donatur Orang tua dapat menjadi donatur
memiliki POM (Paguyuban Orang
tetap maupun tidak tetap. Bentuk
Tua Murid) (CL-O/POT/17, CW-
donatur
diberikan
O/POT/KEU/ST.19 p 4). Paguyuban
pakaian
orang tua murid ini seperti dengan
sembako,
komite sekolah, bedanya paguyuban
limbah anorganik, buku, uang, dsb.
orang tua murid ikuti oleh seluruh
(CL-O/POT/17, angket penilaian 3.1)
orang tua murid. Pada paguyuban
sesuai dengan kemampuan orang tua.
orang tua murid orang tua dapat aktif
Pada
mengetahui dan mengikuti kegiatan
yang
dapat
bermacam-macam, pantas
pakai,
yaitu:
mainan,
kegiatan
pasar
murah,
Labschool Rumah Citta meminta
sekolah.
orang
pertimbangan dari paguyuban orang
tua
sembako,
untuk mainan,
menyumbang dan
pakaian.
Sekolah
akan
meminta
tua murid jika ada sebuah kendala
Bentuk sumbangan yang diberikan
yang di hadapi sekolah.
oleh orang tua akan dijual di pasar
f) Narasumber
murah dan hasilnya di sumbangkan ke
Labschool
Rumah
Citta
tua
sebagai
yayasan kanker anak yogyakarta.
melibatkan
Selain itu, ketika Labschool Rumah
narasumber pada kegiatan-kegiatan
Citta mau membuat pagar inklusi
tertentu. Beberapa kegiatan yang
pihak sekolah juga menawarkan pada
mengundang
orang
orang orang untuk menyumbang
narasumber
adalah
papan
bisa
pengayaan untuk staf, dan diskusi
digunakan. Orang tua juga dapat
memperingati hari down syndrom
menjadi donatur dalam memberikan
dunia (angket penilaian 3.1, CL-
beasiswa pada anak yang kurang
O/POT/17).
mampu. Orang tua juga menjadi
parenting mengundang salah satu
donatur bahan limbah anorganik
wali murid yang berprofesi sebagai
kayu
yang
masih
38
orang
tua
sebagai parenting,
Narasumber
pada
Kusuma, Nurul Dewi. Peran Orang Tua Pada PAUD Inklusi dokter untuk memberikan materi
YKAY. Tema yang diangkat adalah
tentang kesehatan. Orang tua menjadi
mempersiapkan anak sekolah. Selain
narasumber dalam pengayaan untuk
materi, orang tua juga dapat bertanya
staf
dan diskusi tentang menyiapkan anak
tentang
materi
menginterpretasikan foto. Pada hari
masuk sekolah.
down syndrom, orang tua yang mempunyai
pengalaman
Hasil penelitian peran orang tua
dan
pada PAUD inklusi di Labschool
syndrom
Rumah Citta menggambarkan bahwa
membagi informasi dalam forum
antara orang tua dan pihak sekolah
diskusi down syndrom.
saling bekerja sama. Orang tua
g) Parenting
terlibat aktif dalam kegiatan yang
pengetahuan
down
Parenting
merupakan
dilakukan sekolah maupun dalam
pertemuan orang tua wali murid
pembelajaran. Peran serta orang tua
dengan pihak sekolah. Parenting
dalam kegiatan di sekolah meliputi
dilaksanakan pada awal dan akhir
kegiatan pembelajaran dan program
tahun
yang
sekolah antara lain: guru tamu dengan
dilaksanakan pada awal tahun ajaran
tema yang dipelajari anak, relawan,
bertujuan untuk memberikan pijakan
paguyuban atau komite, parenting,
pada orang tua tentang program dan
dan narasumber. Hal ini sesuai
nilai-nilai sekolah. Parenting di awal
dengan pendapat Klick and Karkos
tahun ajaran juga digunakan pihak
“parents may participate in the school
sekolah untuk mengenalkan sekolah
in several ways. They may sit on
tentang visi-misi dan tujuan sekolah,
policy-making committees, play a
sehingga terjalin kerjasama antara
supporttive role, act as aides in the
orang tua dan sekolah. Parenting yang
classroom,
dilaksanakan di akhir tahun ajaran
theachers of their own children at
dilaksanakan pada hari jum’at tanggal
home“ (2008: 401).
ajaran.
Parenting
or
the
trained
as
5 Mei 2015, pukul 15.00-17.00 WIB
Orang tua aktif dalam setiap
di ruang tengah (CL-O/POT/24),
kegiatan di sekolah sehingga orang
angket
CW-
tua mendapatkan manfaat secara
parenting
langsung dan tidak langsung dari
penilaian
O/POT/20). mendatangkan
Kegiatan
3.1,
narasumber
dari
pelaksanaan
39
program
pendidikan
Kusuma, Nurul Dewi. Peran Orang Tua Pada PAUD Inklusi inklusi di Labschool Rumah Citta.
sendiri, anak, dan program yang
Secara psikologi, keterlibatan orang
dijalankan oleh anak (Morisson,
tua
2012:
dalam
setiap
kegiatan
di
274).
Pendapat
Morrison
Labschool Rumah Citta membawa
menjelaskan bahwa keterlibatan aktif
dampak positif. Orang tua merasakan
orang tua dalam proses pendidikan
sebuah proses perubahan yang lebih
memberikan manfaat kepada orang
baik, yaitu: (1) menerima dapat
tua, anak, serta pelaksanaan program.
menerima kelebihan dan kekurangan
Hasil penelitian yang diperoleh sesuai
anak
mendukung
dengan pendapat Mudjito yaitu orang
perkembangan anak; (2) orang tua
tua dapat ikut serta dalam mengecek
mau mengakui anak yang memiliki
perkembangan
berkebutuhan khusus; (3) orang tua
dilihat dari talenta individu anak
selalu memberikan kesempatan pada
meliputi
anak untuk berpendapat, mencoba,
communication
dan bersosialisasi; (4) orang tua
communication (Mudjito, dkk. 2012:
mermberikan
79). Peran serta orang tua di PAUD
dengan
setiap
selalu
apresiasi
keberhasilan
terhadap
anak
tanpa
inklusi
self
dapat
anak
yang
dapat
control,
intra-
dan
inter
dibangun
dengan
membandingkan dengan anak lain;
komunikasi yang baik oleh pihak
dan (5) orang tua mendampingi
sekolah. Sistem keterbukaan dan
perkembangan anak di rumah dan
memiliki satu tujuan antara sekolah
mampu
dan orang tua membuat peran orang
mengidentifikasi
perkembangan anak.
tua
sangat
penting
dalam
mendampingi perkembangan anak karena tugas stimulasi perkembangan
PEMBAHASAN Hasil penelitian yang dilakukan
bukan hanya tugas guru dan sekolah
di Lab. School Rumah Citta tentang
tapi juga peran orang tua di sekolah
peran orang tua
sangat mendukung perkembangan
sesuai
dengan
pernyataan bahwa keterlibatan orang
anak.
tua merupakan suatu proses dimana orang
tua
kemampuan memberikan
Orang tua di Lab.schol Rumah
menggunakan
segala
Citta tidak hanya terlibat dalam
mereka
untuk
kegiatan di sekolah tapi orang tua
diri
juga menstimulasi, memfasilitasi, dan
mafaat
kepada
40
Kusuma, Nurul Dewi. Peran Orang Tua Pada PAUD Inklusi mendampingi
perkembangan
Pada usia 0-8 tahun, anak-anak
perkembangan anak sesuai dengan
berkembang
dan
pola pendidikan sekolah sehingga
pengetahuan dari lingkungan yaitu
nilai pendidikan dan perkembangan
lingkungan keluarga, sekolah dan
anak bisa saling berkaitan tidak
masyarakat.
terputus antara sekolah dan di rumah
dengan ajaran Ki Hajar Dewantara,
sehingga perkembangan anak bisa
bahwa pendidikan untuk anak usia
optimal. Bentuk peran serta orang tua
dini itu diberikan melalui lingkungan
dirumah dierkuat dengan pendapat
keluarga, sekolah dan masyarakat.
Hal
memperoleh
tersebut
sesuai
Klick and Karkos (2008: 401) tentang
Ki Hadjar Dewantara (2001: 04)
bagaimana bentuk peran serta orang
mengungkapkan bahwa pendidikan
tua adalah membuat komitmen untuk
secara umum yaitu tuntunan di dalam
mendukung segala
hidup
kegiatan dan
tumbuhnya
anak-anak,
bermain anak baik di sekolah dengan
sedangkan
pengajaran
adalah
guru atau ketika anak di rumah.
pendidikan dengan cara memberi
Berbagai bentuk keterlibatan atau
ilmu atau pengetahuan serta memberi
peran serta orang tua di sekolah atau
kecakapan kepada anak-anak yang
lembaga PAUD maupun di rumah
dapat memberi faedah buat hidup
menjadi bentuk dukungan orang tua
anak-anak baik lahir maupun batin.
terhadap program sekolah baik dalam
Konsep pendidikan anak yang sesuai
pembelajaran dan program sekolah
dengan Ki Hajar Dewantara ini akan
lainnya yang menjadi faktor stimulasi
terlaksana jika orang tua ikut berperan
perkembangan anak. Peran serta
aktif
orang
tua
pendukung
ini
keikutsertaan
sekolah
dalam
menjadi
faktor
pendidikan dan pengajaran. Peran
positif
untuk
serta orang tua ini terlihat dalam kerja
Bentuk
sama Lab. School Rumah Citta dalam
dalam
dengan melibatkan orang tua dalam
yang
perkembangan
bersama
anak. orang
tua
program sekolah menjadi bentuk
program-program
kepedulian
program
orang
tua
terhadap
sekolah
pendidikan
maupun
pendidikan dan perkembangan anak.
pengajaran.
Lembaga
merupakan
orang tua dalam pendidikan dan
pendidikan dasar setelah keluarga.
pengajaran memberikan efek positif
PAUD
41
Bentuk
baik
keterlibatan
Kusuma, Nurul Dewi. Peran Orang Tua Pada PAUD Inklusi bagi orang tua, anak, guru, dan
inklusi yang sudah terlaksana di Lab.
sekolah.
School Rumah Citta yaitu sesuai
Orang
memahami
tua
kebutuhan
menjadi dan
dengan pendapat Carol and Allen
mampu menstimulasi perkembangan
yaitu orang tua dapat berpartisipasi
anak,
anak
menjadi volunter atau relawan di
berkembang
kelas, sponsor pada kegiatan field trip
dengan optimal. Terjalin komunikasi
atau event tertentu, guru tamu dan
dan
anak
berbagi pengetahuan tentang topik
antara guru dan orang tua sehingga
budaya, hobi, dsb. dengan kegiatan
guru dan orang tua bisa mencapai
yang menyenangkan, aktif dalam
visi-misi untuk perkembangan anak.
kegiatan proyek, serta berbartisipasi
Program
pada kegiatan akhir pekan (Carol and
sehingga
terpenuhi
dan
tranfer
anak
hak-hak anak
perkembangan
sekolah sebagai
sarana
untuk memfasilitasi kebutuhan dan
Allen, 1999: 78).
perkembangan anak dapat berjalan
Dilihat dari aspek psikologi,
dengan baik.
keterlibatan orang tua dalam setiap
Bentuk peran serta orang tua
kegiatan di Labschool Rumah Citta
murid Labschool Rumah Citta dalam
membawa dampak positif. Orang tua
melaksanakan
inklusi
merasakan sebuah proses perubahan
pada pendidikan anak usia dini, antara
yang lebih baik, yaitu: (1) menerima
lain: (1) parenting; (2) orang tua
kelebihan
mendampingi anak dalam kegiatan
dengan
fied trip; (3) orang tua menjadi
perkembangan anak; (2) orang tua
relawan dalam kegiatan pasar murah;
mengakui
(4)
kegiatan
berkebutuhan khusus; (3) orang tua
diskusi reguler; (5) orang tua dan
selalu memberikan kesempatan pada
anak melakukan proyek membuat
anak untuk berpendapat, mencoba,
mainan dari limbah; (6) orang tua
dan bersosialisasi; (4) orang tua
menjadi guru tamu di kelas; dan (7)
mermberikan
orang tua terlibat dalam komite
setiap
sekolah
POM
membandingkan dengan anak lain;
(paguyuban orang tua murid). Peran
dan (5) orang tua mendampingi
orang tua dalam lembaga PAUD
perkembangan anak di rumah dan
pendidikan
narasumber
yang
dalam
disebut
42
dan
kekurangan
selalu
anak
anak
mendukung
yang
apresiasi
keberhasilan
memiliki
terhadap
anak
tanpa
Kusuma, Nurul Dewi. Peran Orang Tua Pada PAUD Inklusi mampu
mengidentifikasi
umumnya dan ABK pada khususnya;
perkembangan anak.
(3) orang tua mengetahui kebutuhan, minat dan bakat anak; serta (4) orang tua menghargai hak-hak anak.
KESIMPULAN Bentuk peran serta orang tua murid Labschool Rumah Citta dalam melaksanakan
pendidikan
DAFTAR RUJUKAN Afia Rosdiana. Pendidikan Anak Usia Dini Analisis Kebutuhan Pengembangan Program. Jakarta: Direktorat PLS. 2005. Click, Phyllis and Karkos, Kimberly A. Administration of Programs for Young Children Seventh Edition. Australia: Thomson, 2008. Holdsworth, Janet. Anhui Cina, Taman Kanak-Kanak Inklusi buletin EENET no. 2. www.eenet.org.uk (diakses 13 Januari 2015). Ki Hadjar Dewantara. Karya Ki Hadjar Dewantara Bagian Pertama: Pendidikan. Yogyakarta: Majelis Luhur Persatuan Tamansiswa. 1962. ---------. Karya Ki Hadjar Dewantara Bagian Pertama: Pendidikan. Yogyakarta: Majelis Luhur Persatuan Tamansiswa. 2001. Latif, Mukhtar., dkk. Orientasi Baru Pendidikan Anak Usia Dini (Teori dan Aplikasi). Jakarta: Kencana, 2013. Masnipal. Siap menjadi Guru dan Pengelola PAUD Profesional. Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2013. Morisson, George S. Dasar-Dasar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Jakarta: Indeks, 2012. Mudjito, dkk. Pendidikan Inklusif (Jakarta: baduose Media, 2012. Nurcholimah. Upaya Peningkatan Partisipasi Orang Tua dan Kualitas Pendidikan pada
inklusi
pada pendidikan anak usia dini, antara lain: (1) parenting; (2) orang tua mendampingi anak dalam kegiatan fied trip; (3) orang tua menjadi relawan dalam kegiatan pasar murah; (4)
narasumber
dalam
kegiatan
diskusi reguler; (5) orang tua dan anak melakukan proyek membuat mainan dari limbah; (6) orang tua menjadi guru tamu di kelas; dan (7) orang tua terlibat dalam komite sekolah
yang
disebut
POM
(paguyuban orang tua murid). Berbagai orang
tua
macam dalam
keterlibatan melaksanakan
pendidikan inklusi pada pendidikan anak usia dini di Labschool Rumah Citta, maka manfaat yang di rasakan oleh orang tua, yaitu: (1) orang tua dapat mendampingi dan menstimulasi perkembangan anak; (2) orang tua mau
menerima,
mengakui,
memberikan
kesempatan,
memberikan
apresiasi
pencapaian
anak
biasa
dan
terhadap pada
43
Kusuma, Nurul Dewi. Peran Orang Tua Pada PAUD Inklusi Pendidikan Anak Usia Dini Di Indonesia Jurnal Pendidikan Usia Dini Cakrawala Dini Volume 3 Nomor 1. 2012 Sambutan Kepala Bidang PNFI DIKPORA Provinsi DIY pada Acara Talkshow dan Workshop PAUD Inklusi pada tanggal 10 Maret 2012. Smith, J. David. Inklusi: Sekolah Ramah untuk Semua terjemahan Denis, Ny. Enrica. Bandung: Penerbit Nuansa, 2006. UNESCO Jakarta and PLAN Indonesia, Compendium “Agreements, Laws and Regulation Guaranteeing All Children Equal Right to Quality Education in an Inclusive Setting (Jakarta: Kemendikbud, 2006) Agustyawati dan Solicha, Psikologi Pendidikan Anak berkebutuhan Khusus (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009. Nunuk,”Inclusive Education Award untuk Kota Yogyakarta”, http://pendidikan.jogjakota.go.id (diakses 5 Oktober 2014). Catron, Carol E and Allen, Jan. Early Childhood Curriculum “A Creative Play Model” Second Edition. New Jersey: PrenticeHall, Inc, 1999.
44