Jurnal IKA IKIP Singaraja Vol. 2, No. 2, November 2004 (ISSN 1829-5282) SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI IKIP NEGERI SINGARAJA SEBAGAI PENDUKUNG PERTUMBUHAN IKLIM AKADEMIK Oleh I Made Candiasa ABSTRAK Jaringan komputer untuk mendukung sistem teknologi informasi IKIP Negeri Singaraja telah dikembangkan. Jaringan antar gedung menggunakan sistem koneksi melalui kabel, sedangkan jaringan antara lokasi kampus dan jaringan antar gedung yang jaraknya lebih dari 150 meter menggunakan sistem koneksi nirkabel. Paket aplikasi komputer untuk layanan sistem informasi IKIP Negeri Singaraja berbasis web telah dikembangkan dan dipasang pada jaringan sistem teknologi informasi IKIP Negeri Singaraja. Informasi yang dapat disajikan mulai dari informasi kemahasiswaan, informasi akadeimik, informasi kepegawaian, informasi perpustakaan, informasi terbitan, seperti jurnal atau modul, serta informasi penting lainnya yang bersifat temporer. Sistem teknologi informasi diharapkan mampu meningkatkan efisiensi, meningkatkan kecepatan, ketepatan dan konsistensi informasi, serta meningkatkan iklim akademik. Kata kunci: sistem teknologi informasi ABSTRACT Computer network for information technology systems of IKIP Negeri Singaraja has developed. Computer network among campus buildings use connection system by cabel, while connection systems among campus locations or among campus buildings with distance of more than 150 meters use wireless connection systems. Also, computer apllications for information service at IKIP Negeri Singaraja has been developed and has been installed at information technology system of IKIP Negeri Singaraja. The application serves the information about university student affairs, academic affairs, employee affairs, journal, library and other temporary information. It is expected that the information technology systems will enhance efficiency. Futhermor, it is expected that it will enhance the accuracy, punctuality and consistency of information. Finally, it is expected that it will enhance academic climate. Keyword information technology systems
1. Pendahuluan 1
Jurnal IKA IKIP Singaraja Vol. 2, No. 2, November 2004 (ISSN 1829-5282) Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Negeri Singaraja telah berusaha mengemban tridharma perguruan tinggi sebaik mungkin. Berbagai usaha telah diupayakan, agar mampu memberikan layanan yang terbaik kepada masyarakat. Salah satu upaya yang sedang dilakukan adalah pengembangan sistem teknologi informasi. Sistem teknologi informasi memegang peran yang amat penting dalam upaya menjaga kebenaran, kecepatan, konsistensi, dan sinkronisasi informasi. Sistem teknologi informasi memerlukan biaya yang cukup besar. Semakin canggih teknologi yang digunakan, semakin besar biaya yang diperlukan. Sebagai lembaga pendidikan tinggi kecil yang relatif baru, IKIP Negeri Singaraja belum bermaksud untuk mengadopsi keseluruhan fasilitas yang ada pada sistem teknologi informasi, melainkan hanya ingin mengadopsi sistem website lokal dan e-mail lokal untuk keperluan pertukaran informasi dan transfer file. Sasaran yang ingin dicapai dari pembangunan sistem teknologi informasi IKIP Negeri Singaraja adalah sebagai berikut. 1) komunikasi antar pimpinan lembaga, antara pimpinan lembaga dengan staf, dan antara staf dengan staf dapat dilakukan melalui e-mail 2) Informasi seputar kampus dapat diakses dari server melalui workstation di unit kerja masing-masing secara on-line, seperti informasi kemahasiswaan, informasi akademik, informasi kepegawaian dan sebagainya, sehingga informasi terbaru dapat diakses setaip saat untuk berbagai kepentingan. 3) Terbitan kampus, berupa jurnal, majalah ilmiah atau terbitan lainnya dapat diakses dari server melalui workstation di unit kerja masing-masing. 4) Perpustakaan kampus dapat diakses setiap saat dari workstation yang ada di unit kerja masing-masing. 5) Berita kampus dapat diakses setiap saat melalui workstation yang ada di unit kerja masing-masing. 6) kegiatan diskusi, konsultasi, atau pertemuan ilmiah lainnya yang sifatnya temporer dan frekuensinya agak sering bisa dilakukan melalui bulletin-board. 7) transfer data atau informasi untuk keperluan penyampaian proposal penelitian atau laporan penelitian ke pusat penelitian bisa dilakukan melalui transfer file dokumen ke komputer yang ada di Pusat Penelitian melalui komputer yang ada di unit kerja masing-masing 8) transfer data atau informasi untuk keperluan penyampaian artikel ke redaksi majalah ilmiah kampus untuk diterbitkan bisa dilakukan melalui transfer file dokumen ke komputer yang ada di kantor redaksi majalah ilmiah kampus melalui komputer yang ada di unit kerja masing-masing 9) transfer data atau informasi untuk keperluan penyampaian paper yang akan diseminarkan, penyampaian materi untuk dilokakaryakan, atau penyampaian modul untuk pelatihan ke panitia penyelenggara bisa dilakukan melalui transfer file dokumen ke komputer yang ada di sekretariat panitia penyelenggara melalui komputer yang ada di unit kerja masing-masing 10) Akses informasi dari internet dapat dilakukan melalui komputer kerja yang ada pada unit kerja masing-masing. 11) Melalui semua kegiatan itu diharapkan semua staf edukatif IKIP Negeri Singaraja trampil mengoperasikan komputer, bukan hanya untuk kerja sendiri melainkan juga untuk berkomunikasi.
2
Jurnal IKA IKIP Singaraja Vol. 2, No. 2, November 2004 (ISSN 1829-5282) Permasalahannya sekarang, dapatkah sistem teknologi informasi meningkatkan iklim akademik di IKIP Negeri Singaraja. Tentunya, apabila semua tujuan yang ditetapkan dalam pembangunan sistem teknologi informasi dapat dicapai, maka semestinya iklim akademik akan meningkat. Informasi untuk pengambilan keputusan akan dapat diperoleh dengan cepat, tepat dan konsisten. Informasi tentang penemuan baru dapat diakses dengan cepat oleh semua staf. Demikian pula, pertukaran informasi akan dapat dilakukan tanpa terbatas oleh tempat dan waktu, karena sistem teknologi informasi dapat menyajikan informasi secara sinkronus dan asinkronus. 2. Pembahasan Taksonomi penggunaan komputer dalam bidang pendidikan yang paling banyak digunakan adalah yang diusulkan oleh Taylor (1980:51), yang mengklasifikasikan penggunaan komputer dalam pendidikan menjadi tiga kelompok, yaitu komputer sebagai tutor, komputer sebagai alat bantu (tool), dan komputer sebagai obyek belajar (tutee). Komputer sebagai tutor dimaksudkan untuk menjelaskan peran komputer sebagai alat untuk menyajikan materi pembelajaran yang diprogram secara elektronik. Komputer sebagai tool menjelaskan fungsi komputer yang amat luas sebagai alat bantu, agar pekerjaan menjadi lebih cepat dan lebih efisien, misalnya, administrasi biaya pendidikan, administrasi nilai, administrasi perpustakaan, dan administrasi lainnya. Pada pihak lain, klasifikasi komputer sebagai tutee berarti komputer sebagai obyek untuk dikontrol melalui pemrograman, agar mampu memecahkan masalah. Sistem teknologi informasi dapat dikategorikan ke dalam pemanfaatan komputer sebagai tutor, alat bantu, maupun tutee. Sistem teknologi informasi dikategorikan sebagai tutor karena dapat memuat bahan ajar berbasis web yang dapat diakses oleh siswa atau mahasiswa. Jika didesain dengan tepat, bahan ajar berbasis web akan mampu memberikan tutorial kepada siswa atau mahasiswa. Di lain sisi, sistem teknologi informasi juga tergolong pemanfaatan komputer sebagai alat bantu. Alasannya, sistem teknologi informasi dapat dimanfaatkan sebagai media komunikasi pembelajaran, dengan memanfaatkan fasilitas e-mail, chatting atau message. Pada kesempatan yang lain, sistem teknologi informasi juga memainkan peran komputer sebagi obyek belajar. Siswa atau mahasiswa terkait dapat memanfaatkan sistem teknologi informasi untuk melakukan eksperimen, baik eksperimen perangkat keras maupun perangkat lunak. a. Jaringan Komputer sebagai Basis Sistem Teknologi Informasi Jaringan komputer (computer networks) merupakan basis dari sistem teknologi informasi. Electrical and Electronics Engineers (IEEE) (dalam Martin, 1989:4) mendefinisikan jaringan komputer sebagai sistem komputer yang memungkinkan beberapa piranti komputer yang saling independen berkomunikasi secara langsung satu sama lain dalam jarak tertentu melalui saluran komunikasi. Sementara itu Stalling (1991:6) mendefinisikan jaringan komputer sebagai komunikasi yang terjadi antara dua komputer yang dihubungkan langsung oleh medium transmisi tertentu. Jadi dua atau lebih komputer saling dihubungkan membentuk jaringan komputer. Bila komputerkomputer itu berada dalam satu bangunan maka jaringan komputer itu dinamakan jaringan komputer lokal. Apabila dua komputer yang termasuk dalam jaringan dihubungkan melalui jaringan telpon dalam jarak yang jauh maka jaringan komputer itu disebut jaringan komputer luas. Umumnya di perguruan tinggi atau lembaga lainnya, 3
Jurnal IKA IKIP Singaraja Vol. 2, No. 2, November 2004 (ISSN 1829-5282) yang terjadi adalah masing-masing lembaga memiliki jaringan lokal, kemudian jaringanjaringan lokal tersebut terhubung ke jaringan luas. Beberapa jaringan luas kemudian terhubung ke jaringan antar jaringan atau jaringan global, yang populer dengan sebutan internet. Tanenbaum (dalam Markwood, 1981:201) mengidentifikasikan adanya empat alasan utama untuk membangun jaringan komputer, yaitu: 1) berbagi pakai sumberdaya, 2) reliabilitas dari redundansi, 3) desentralisasi operasi komputer, dan 4) menyiapkan alat komunikasi yang handal antar orang-orang dalam jarak yang berjauhan. Dalam bentuknya yang paling sederhana, jaringan komputer menghubungkan komputer dan paket aplikasinya (seperti wordprocessor, spreadsheet, database, games, dan sebagainya) dengan komputer yang lain beserta aplikasinya yang unik. Kedua komputer bisa dihubungkan secara fisik melalui kabel atau dihubungkan secara temporer melaui jaringan telpon atau gelombang radio. Ada beberapa keuntungan yang bisa diraih dari jaringan komputer. Pertama, memungkinkan komputer-komputer yang saling lepas untuk berhubungan satu sama lain, sehingga mendukung komunikasi antar operator. Kedua, komunikasi bisa terjadi pada komputer-komputer dipisahkan oleh jarak geografis tertentu. Ketiga, komunikasi bisa terjadi melalui jalur komunikasi kabel langsung atau dengan menggunakan medium komunikasi lainnya, seperti jaringan telpon atau gelombang radio. Keempat, kecepatan transfer data bisa diatur berdasarkan jalur komunikasi yang digunakan. Keunggulankeunggulan tersebut dapat dimanfaatkan untuk dua keperluan, yaitu untuk mendukung sistem informasi manajemen dan untuk mendukung sistem komunikasi. b. Jaringan Komputer Sebagai Pendukung Sistem Informasi Manajemen Jaringan komputer bisa digunakan untuk beberapa jenis aplikasi. Salah satu aplikasinya adalah untuk penggabungan manajemen, informasi, dan sistem yang dikenal dengan sebutan sistem informasi manajemen (Moleong dkk, 1997:243). Di perkantoran, jaringan komputer umumnya digunakan untuk keperluan akses data bersama. Selain itu jaringan komputer juga memungkinkan operator satu komputer mengakses data yang tersimpan pada harddisk komputer yang lain, atau sebaliknya menggunakan harddisk komputer yang lain untuk menyimpan data yang dibuat pada komputer pertama. Menurut cara pengimplementasiannya, sangat dimungkinkan beberapa operator untuk mengakses satu file dalam waktu yang bersamaan. Jaringan komputer juga memungkinkan beberapa operator untuk berbagipakai (sharing) printer. File yang dibuat pada satu komputer bisa dikirim ke komputer yang lain untuk dicetak pada komputer itu. Pada kesempatan ini, semua operator dalam jaringan dapat memanfaatkan hanya satu komputer, sehingga sangat menekan biaya pengadaan dan pemeliharaan barang (printer).Di kalangan perguruan tinggi jaringan komputer umumnya digunakan untuk mengoperasikan paket program aplikasi sitem informasi manajemen, seperti kepegawaian, penggajian, kemahasiswaan, SKS, perpustakaan, dan paket program lainnya. c. Jaringan Komputer Sebagai Pendukung Sistem Komunikasi Sejak awal pembentukannya, jaringan komputer digunakan sebagai sarana untuk berbagi pakai fasilitas, seperti pemakaian printer bersama, pemakaian hardisk bersama, pemakaian file bersama, pemakaian program bersama. Fasilitas-fasilitas itulah yang umumnya digunakan dalam sistem informasi manajemen. Selain fasilitas-fasilitas 4
Jurnal IKA IKIP Singaraja Vol. 2, No. 2, November 2004 (ISSN 1829-5282) tersebut, belakangan ini dikembangkan beberapa fasilitas baru untuk mendukung sistem komunikasi, seperti electronic mail (e-mail), bulletin board, dan telnet. E-mail salah satu cara untuk berkomunikasi melalui jaringan komputer dengan mengirimkan file surat dari komputer yang satu ke komputer yang lain. E-mail tidak menuntut komputer yang dituju harus dalam keadaan on-line, sehingga bisa dilakukan kapan saja. E-mail bisa dilampiri dengan berbagai jenis file, termasuk file gambar, file program, atau file dokumen, sehingga sangat efektif untuk digunakan sebagai fasilitas transfer data. Bulletin board mirip dengan konferensi melalui e-mail. Siapa saja bisa mengirim surat ke bulleti board, dan apabila isi surat itu menarik maka akan dibalas oleh peserta yang lain. Bulletin board tidak memiliki organisasi yang jelas. Siapa saja bisa masuk dan berpartisipasi dalam diskusi, asalkan terhubung ke jaringan komputer. Bulletin boards sering memfokuskan diri pada pembahasan topik tertentu. Dalam bentuknya yang terbaik, bulletin boards dapat memfasilitasi diskusi jarak jauh yang amat berguna. Bulletin boards ada yang memiliki editor untuk mengedit apa yang akan dikirimkan. Konferensi komputer adalah bentuk khusus dari bulletin boards, di mana satu orang bertindak sebagai sumber informasi, kemudian ditanggapi oleh peserta yang lain. Komputer konferensi dapat digunakan sebagai fasilitas komunikasi antara satu sumber, seperti lembaga penelitian dengan staf edukatif yang memiliki kontrak penelitian dengan lembaga penilitian. Kelompok file terpisah yang mudah untuk diakses dapat dimanfaatkan sebagai media untuk menseminarkan hasil penelitian. Para peserta tidak mesti berada dalam satu ruangan. Telnet adalah fasilitas intranet yang dapat digunakan untuk masuk (logging) ke komputer yang lain. Komputer awal akan bertindak sebagai terminal dari komputer jarak jauh yang diakses. Fasilitas ini umumnya tersedia pada sistem perpustakaan, untuk menyiapkan katalog dan fasilitas lainnya kepada pelanggan. Pelanggan dapat menampilkan daftar buku untuk mencari judul buku yang diinginkan. Fasilitas tersebut juga bisa digunakan untuk keperluan yang lain dalam intranet. d. Sistem Teknologi Informasi IKIP Negeri Singaraja dan Manfaatnya IKIP Negeri Singaraja memiliki lima lokasi kampus, yaitu kampus bawah, kampus tengah, kampus atas, kampus jatayu, dan kampus denpasar. Aktifitas administrasi hanya berlangsung di dua kampus, yaitu kampus bawah dan kampus tengah. Mengingat terbatasnya dana yang tersedia, pembangunan jaringan komputer untuk mendukung sistem teknologi informasi diprioritaskan pada kedua kampus tersebut. Jarak antara kampus bawah dengan kampus tengah kurang lebih 1000 meter (1 kilo meter). Jarak antar gedung di kampus bawah tidak lebih dari 100 meter, sedangkan jarak antar gedung di kampus tengah maksimum 300 meter. Berdasarkan pertimbangan geografis tersebut diputuskan untuk menggunakan model koneksi seperti berikut. a. Koneksi antara kampus tengah dan kampus bawah menggunakan jaringan nirkabel (wireless), yakni dengan menggunakan wave LAN. Sentral ditempatkan di kampus tengah. Dengan demikian, jaringan nirkabel ini sekaligus digunakan untuk menjangkau gedung-gedung yang tidak dapat dijangkau dengan kabel. b. Koneksi antar gedung di kampus bawah menggunakan jaringan kabel UTP (unshielded twisted pair).
5
Jurnal IKA IKIP Singaraja Vol. 2, No. 2, November 2004 (ISSN 1829-5282) c. Koneksi antar gedung di kampus tengah yang jaraknya kurang dari 150 meter juga menggunakan kabel UTP. Pertimbangan yang digunakan adalah efisiensi, karena kabel masih lebih murah dengan jaringan nirkabel. Jaringan komputer IKIP Negeri Singaraja memanfaatkan enam server, yang mana empat server merupakan server operasional dan dua server merupakan server cadangan (backup). Deskripsi dari masing-masing server adalah sebagai berikut. a. Server administrasi memuat data tentang semua kegiatan administrasi kemahasiswaan, akademik, kepegawaian, dan gaji. b. Server perpustakaan memuat data tentang semua kegiatan perpustakaan, seperti data buku, anggota, sirkulasi peminjaman buku, dan on-line publict access catalogue (OPAC) c. Server web memuat semua informasi di lingkungan IKIP Negeri Singaraja yang disajikan dalam bentuk web, seperti informasi kemahasiswaan, akademik, kepegawaiaan, perpustakaan, hasil penelitian, jurnal, bahan kuliah dan informasi lainnya yang dianggap penting. d. Server workshop memuat software dan modul terkait dengan perkomputeran, yang disiapkan untuk mahasiswa atau staf yang ingin mendalami perkomputeran. e. Server cadangan ada dua, masing-masing memuat semua data yang ada pada empat serever lainnya. Server cadangan dioperasikan apabila terjadi kerusakan pada salah satu dari empat server utama. Web yang dikembangkan masih bersifat web pasif. Pemakai hanya boleh membaca informasi, tanpa ada kesempatan untuk memberikan input. Kebijakan ini diambil atas pertimbangan keterbatasan sumber daya manusia yang dapat mengoperasikan sistem. Selain itu, disadari bahwa sumber daya lainnya juga masih sangat terbatas. Oleh karena itu, untuk sementara waktu program masih bersifat web pasif. Kondisi ini akan dikembangkan terus, sejalan dengan kemajuan sumber daya yang dimiliki IKIP Negeri Singaraja. Web IKIP Negeri Singaraja memuat semua informasi kemahasiswaan, akademik, kepegawaian, perpustakaan, Jurnal pendidikan dan pengajaran (JPP), produk penelitian dan produk ilmiah lainnya, termasuk bahan ajar. Keuntungan yang ingin diperoleh dari pengembangan sistem teknologi informasi berbasis web ini adalah: a) efisiensi biaya, b) kecepatan, ketepatan dan konsistensi informasi, dan c) pengembangan iklim akademik. Efisiensi biaya dapat dicapai karena sistem teknologi informasi berbasis web akan mengurangi biaya penggandaan. Jurnal kampus atau produk ilmiah lainnya dapat diakses dari terminal kerja, sehingga tidak perlu menggandakan produk tersebut terlalu banyak, melainkan hanya untuk bagian-bagian yang sangat terkait saja. Sementara itu, sistem teknologi informasi berbasis web juga dapat menjamin kecepatan, ketepatan dan konsistensi informasi dapat terjadi karena informasi bersifat sentral. Selain itu, fasilitas email juga dapat membantu penyampaian informasi penting yang tidak dapat dimuat pada web dengan cepat dan tepat, seperti undangan rapat, seminar atau pemberitahuan lainnya. Keuntungan yang tidak kalh pentingnya adalah menumbuhkan iklim akademik di lingkungan kampus. Kebiasaan berkomunikasi dengan sistem teknologi informasi lokal akan menumbuhkan minat dan kebiasaan untuk berkomunikasi dengan sistem teknologi informasi global, yaitu internet. Kondisi seperti ini, selain mengembangkan wawasan diri
6
Jurnal IKA IKIP Singaraja Vol. 2, No. 2, November 2004 (ISSN 1829-5282) masing-masing, juga sekaligus memperkenalkan lembaga kepada masyarakat yang lebih luas melalui produk-produk ilmiah yang dihasilkan para staf. Berikut ini disajikan beberapa tampilan dari sistem teknologi informasi IKIP Negeri Singaraja dalam bentuk web. 1) Halaman depan
2) Jurnal Pendidikan dan Pengajaran (JPP)
7
Jurnal IKA IKIP Singaraja Vol. 2, No. 2, November 2004 (ISSN 1829-5282) 3) Biro Administrasi Akademik
4) Perpustakaan
Sistem teknologi informasi IKIP Negeri Singaraja dapat menyajikan website IKIP Negeri Singaraja, dapat digunakan untuk mengirim e-mail lokal, dapat digunakan untuk mengirim pesan dan dapat digunakan untuk mengirim file. Apabila fasilitas tersebut 8
Jurnal IKA IKIP Singaraja Vol. 2, No. 2, November 2004 (ISSN 1829-5282) digunakan dengan baik, maka arus informasi akan menjadi lancar, sehingga informasi yang tepat dan konsisten dapat diterima dengan cepat. Inovasi di berbagai belahan dunia akan dapat diakses secara cepat oleh para staf melalui website IKIP Negeri Singaraja. Sekalipun belum semua workstation terhubung ke internet, namun operator dapat mengkases informasi tersebut dari internet dan menempatkannya di server lokal, sehingga dapat diakses oleh semua staf. Penyebaran informasi berupa undangan rapat, undangan seminar atau berita juga dapat dilakukan melalui e-mail lokal yang telah menajngkau semua fakultas dan semua lembaga maupun unit pelaksana teknis. Informasi akan dijamin lebih cepat sampai dan lebih cepat dikonfirmasi, apabila ada sesuatu yang ingin dikonfirmasikan. Pengiriman paper untuk seminar juga dapat dilakukan melalui e-mail lokal. Demikian pula, pertukaran file lainnya juga dapat dilakukan melalui e-mail lokal. Diskusi antar teman sejawat, selain dapat dilakukan melalui e-mail, juga dapat dilakukan melalui pengiriman pesan. Apabila semua fasilitas komunikasi yang terdapat pada sistem teknologi informasi itu dapat dimanfaatkan dengan baik, maka iklim akademik akan meningkat secara perlahan-lahan. Selain itu, sistem teknologi informasi juga dapat meningkatkan efisiensi penggunaan biaya. Bahan cetak dapat dikurangi karena informasinya sudah tersimpan di server dan dapat diakses sewaktu-waktu oleh semua staf. Semua itu akan bermuara pada peningkatan kualitas layanan kepada masyarakat. 3. Penutup Sistem teknologi informasi IKIP Negeri Singaraja telah berhasil dikembangkan. Sistem teknologi informasi tersebut mengintegrasikan semua sistem informasi yang digunakan di IKIP Negeri Singaraja, seperti sistem informasi kemahasiswaan, sistem informasi akademik, sistem informasi kepegawaian, sistem informasi perpustakaan, dilengkapi dengan jurnal IKIP dan sistem informasi produk ilmiah, termasuk bahan ajar. Sementara ini, sistem teknologi informasi yang dikembangkan dapat digunakan untuk menyajikan informasi melalui web, untuk pengiriman informasi melalui transfer file, dan berkomunikasi melalui e-mail. Web antara lain menyajikan informasi kemahasiswaan, akademik, kepegawaian, perpustakaan, jurnal, dan bahan ajar. Informasi yang disajikan sifatnya mingguan karena pembaharuan data dilakukan setiap minggu, yaitu setiap hari sabtu. Mengingat data diproses secara sentral, kebenaran dan konsistensi informasi lebih dapat dijamin. Demikian pula kecepatan informasi sampai ke unit-unit kerja lebih dapat dijamin karena terminal sudah di pasang pada setiap unit kerja. Selain itu, efisiensi biaya juga dapat ditingkatkan karena biaya penggandaan informasi tercetak dapat dikurangi. Sasaran penting lainnya yang diharapkan adalah meningkatnya iklim akademik berkat pergaulan luas melalui sistem teknologi informasi. Perlu disampaikan juga pada kesempatan ini, bahwa sistem teknologi informasi IKIP Negeri Singaraja belum mampu melakukan layanan input data secara on-line. Misalnya, pengisian kartu rencana studi (KRS) oleh mahasiswa secara langsung dari terminal belum bias dilakukan, melainkan masih harus melalui operator Pusat Komputer. Oleh karena itu, pihak yang berminat disarankan untuk mengembangkan paket aplikasi ini, agar memiliki fasilitas web dinamis, sehingga user dapat memasukkan sendiri data tanpa harus melalui operator.
9
Jurnal IKA IKIP Singaraja Vol. 2, No. 2, November 2004 (ISSN 1829-5282)
DAFTAR PUSTAKA Moleong, Lexy J. dkk., 1997, Perubahan Terencana: Konsep Dasar, Teori, Proses, dan Aplikasi, Jakarta: Margi Wahyu Martin, James, 1989, Local Area Networks: Architectures and Implementations, PrenticeHall, Inc. Englewood Cliffs, NJ. Stallings, William, 1991, Data and Computer Communications, Macmillan Publishing Company, New York Tanenbaum, “Computer Networks”, dikutip langsung oleh Richard A. Markwood, “Computer Tools for Distance Education”, 1994, Distance Education Strategies and Tools, ed. Barry Willis, Englewood Cliffs: Educational Technology Publications Taylor, Robert, 1980, The Computer in The School, New York: Teachers College Press, 1980
10