PENERAPAN NILAI-NILAI BUDI PEKERTI MELALUI PEMBELAJARAN PKN DI SDN 2 TELAGA KABUPATEN GORONTALO
JURNAL Diajukan Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh
JULEHA HASAN NIM: 151 411 225
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR 2015
LEMBAR PENGESAHAN JURNAL
PENERAPAN NILAI-NILAI BUDI PEKERTI MELALUI PEMBELAJARAN PKN DI SDN 2 TELAGA KABUPATEN GORONTALO (JULEHA HASAN NIM 151 411 225 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo) Telah diperiksa dan disetujui untuk dipublikasikan
NIP. 19580823 198602 2 001
NIP. 19800401 200501 2 001
Penerapan nilai-nilai budi pekerti melalui pembelajaran pkn di sdn 2 telaga Kabupaten gorontalo Juleha Hasan¹, Dra. Elmia Umar.², Nurhayati Tine. ³ ¹Mahasiswa Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FIP, UNG
[email protected] ²Dosen Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FIP, UNG
[email protected] ³Dosen Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FIP, UNG
[email protected]
Permasalahan dalam penelitian ini adalah “Bagaimana cara guru untuk menerapkan nilai-nilai budi pekerti melalui pembelajaran Pkn di SDN 2 Telaga?” Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Data yang dikumpulkan dari penelitian ini berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Tujuan penelitian Untuk mendeskripsikan penerapan nilai-nilai budi pekerti melalui pembelajaran Pkn di SDN 2 Telaga. Hasil penelitian, bahwa penerapan nilai-nilai budi pekerti melalui pembelajaran Pkn guru menerapkan metode pembiasaan, keteladanan, modelan dalam pembelajaran Pkn yaitu di variasikan dengan metode yang lain seperti tanya jawab, diskusi, dan penugasan. Dan kendala guru untuk menerapkan nilai-nilai budi pekerti melalui pembelajaran Pkn yaitu bertemu dengan anak-anak yang memiliki keterbatasan di bawah mereka susah diajak untuk menerapkan nilai-nilai tersebut. Maka dapat di simpulkan bahwa penerapan nilai-nilai budi pekerti melalui pembelajaran Pkn Di SDN 2 Telaga, guru-guru tidak mengalami terlalu banyak kendala di dalam pembelajaran Pkn di dalam kelas karena guru menggunakan media belajar yang menarik ketika di kelas, kemudian guru memberikan arahan dan nasehat buat siswa yang memiliki keterbatasan di bawah yang susah untuk menerapkan nilai-nilai budi pekerti di dalam kelas ataupun di dalam kehidupan siswa sehari-hari. Kata kunci: Nilai Budi Pekerti, Pembelajaran Pkn The problem in this research is "How can a teacher to apply moral values through learning Civic Education in SDN 2 Telaga?". The method used is descriptive qualitative. Data collected from this research in the form of observation, interviews and documentation. The purpose of research To describe the application of moral values through learning Civic Education in SDN 2 Telaga.
Results of the study, that the application of moral values through Civic Education teacher implement instructional lecture method in teaching Civic Education ie vary with other methods such as question and answer, discussion, and assignments. And constraints of teacher to apply moral values through learning Civic Education is met with children who have their limitations under difficult encouraged to apply these values. Then it can be concluded that the application of moral values through teaching Civic Education at SDN 2 Telaga, teacher do not run into too many obstacles in the Civic Education learning in the classroom because the teacher uses an interesting learning media when in class, then the teacher provides direction and advice for students who have limited under difficult to apply moral values in the classroom or in the student's life evryday. Keywords : Value Budi Character, On Learning Civic Education
1. Pendahuluan
pendidikan merupakan sarana yang sangat berguna bagi perkembangan bangsa, karena adanya pendidikan maka akan tercipta sumber daya manusia yang bermutu dan berdaya saing serta memiliki kualitas untuk mewujudkan cita-cita bangsa adalah mencerdaskan kehidupan bangsa di awali dari perbaikan kurikulum dan bagaimana kemudian seorang guru mampu untuk menggunakan media pembelajaran untuk melancarkan proses pembelajaran berlangsung, apabila guru tersebut sering menggunakan media pembelajaran, maka otomatis akan tercipta proses pembelajaran yang menyenangkan dan tidak membosankan. Adapun untuk memajukan mutu pendidikan yang berkualitas maka tidak terlepas dari beberapa komponen terutama komponen guru yang paling utama untuk menghasilkan pembelajaran yang menyenagkan, Karena guru yang mengelola semua proses pembelajaran yang berlangsung disekolah selama proses pembelajaran berlangsung.
Mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan ( PKn ) merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib di pelajari oleh peserta didik dari mulai sekolah dasar sampai keperguruan tinggi. Karena pembelajaran ini memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk moral, nilai, dan norma yang terkandung dalam diri seseorang dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sehingga untuk dapat menjadi tenaga pengajar mata pelajaran PKn dengan baik, maka di butuhkan guru yang propesional dan sabar untuk menghadapi tingkah laku atau karakter dari para peserta didik dan untuk membentuk suatu suasana belajar para siswa menjadi semangat dalam belajar dan melibatkan para siswa berperan aktif di dalam kelas pada saat proses pembelajaran berlangsung, biasanya dalam pembelajaran PKn ini siswa sangat malas di sebabkan oleh media pembelajaran yang kurang menarik bagi mereka. Bahkan di saat guru menjelaskan siswa hanya menghayal dan tidak memberikan umpan balik terhadap apa yang di tanyakan oleh
guru, jadi pendidikan kewarganegaraan ini sangat perlu di ajarkan kepada peserta didik. Pendidikan budi pekerti merupakan karakter Bangsa Indonesia sejak sebelum terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia. karakter sebagai moral excellence atau akhlak atau pula budi pekerti dibangun di atas kebijakan (virtues) yang pada gilirannya hanya memiliki makna ketika dilandasi atas nilai-nilai yang berlaku dalam budaya (bangsa). Karakter bangsa indonesia adalah karakter yang dimiliki warga negara indonesia berdasarkan tindakantindakan yang dinilai sebagai suatu kebijakan berdasarkan nilai yang berlaku di masyarakat dan bangsa indonesia. Pendidikan Nilai yang ada pada diri anak ada juga pendididkan moral menyangkut baik buruknya perilaku seseorang atau tingkah laku contohnya dalam kehidupan seharihari tidak bisa memilih-milih teman sepermainan, seharusnya perilaku yang baik di terapkan dalam diri anak yaitu Menghargai keragaman Suku, Adat, Budaya, dan Agama Setiap anak Indonesia harus dibekali dengan ilmu dan pengetahuan yang cukup. pendidikan budaya dan karakter bangsa diarahkan pada upaya mengembangkan nilai-nilai yang mendasari suatu kebijakan sehingga menjadi suatu kepribadian tersendiri dari warga negaranya dengan bertingkah laku yang berbudi pekerti luhur. Pendidikan budi pekerti salah satu wujud karakter bangsa indonesia yang harus dimiliki oleh setiap warga negara. Selain pendidikan Nilai yang ada pada diri anak ada juga pendididkan moral menyangkut baik
buruknya perilaku seseorang atau tingkah laku contohnya dalam kehidupan sehari-hari tidak bisa memilih-milih teman sepermainan, seharusnya perilaku yang baik di terapkan dalam diri anak yaitu Menghargai keragaman Suku, Adat, Budaya, dan Agama Setiap anak Indonesia harus dibekali dengan ilmu dan pengetahuan yang cukup. Dengan demikian, dapat tumbuh menjadi warga negara yang cerdas dan kreatif. Persatuan dan kesatuan dapat tercapai jika setiap orang mampu menghargai keragaman suku bangsa, adat, budaya, dan agama. 2. Kajian Literatur 1. Pengertian Nilai, Moral, Norma Nilai menurut kamus Poerwadarminto (Kabul 2009:139) berarti sifat-sifat atau hal-hal yang penting. Nilai adalah kumpulan sikap perasaan ataupun anggapan terhadap sesuatu hal mengenai baik-buruk, benar-salah, patut-tidak patut, muliahina, penting-tidak penting seseorang. Nilai bersumber pada budi yang berfungsi mendorong dan mengarahkan (motivator) sikap dan perilaku manusia. Nilai berperan sebagai pedoman menentukan kehidupan setiap manusia. Nilai manusia berada pada hati nurani, kata hati dan pikiran sebagai suatu keyakinan dan kepercayaan yang bersumber pada berbagai sistem nilai. Moral menurut kamus Poerwadarminto (Kabul 2009:140) ajaran tentang baik buruknya perbuatan dan kelakuan ( ahlak,kewajiban,dan sebagainya). Moral berasal dari kata mos (mores), Moral adalah ajaran tentang hal yang baik dan buruk, yang menyangkut tingkah laku dan perbuatan manusia.
Moral dalam perwujudannya dapat berupa peraturan dan atau prinsipprinsip yang benar, baik, terpuji, dan mulia. Moral dapat berupa kesetiaan, kepatuhan terhadap nilai dan norma yang mengikat kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Moral adalah bagian dari nilai yaitu nilai moral. Norma dalam kamus Poerwadarminto (Kabul 2009:140) adalah petunjuk-petunjuk, kaidahkaidah, aturan-aturan yang mengatur tingkah laku yang harus di jalankan dalam kehidupan sehari-hari yang merupakan kesadaran atas sikap luhur yang dikehendaki oleh tata nilai untuk dipatuhi. Adalah perwujudan martabat manusia sebagai makhluk budaya, moral, religi dan sosial. Norma merupakan suatu kesadaran dan sikap luhur yang dikehendaki oleh tata nilai untuk dipatuhi. Norma juga memiliki kekuatan untuk dipatuhikarena adanya sanksi. Norma merupakan kongkretisasi dari nilai (perwujudan dari nilai). Setiap norma pasti terkandung nilai di dalamnya. 3. Pengertian Budi Pekerti Budi pekerti berinduk pada etika atau filsafat moral. Secara etimologis kata etia sangat dekat dengan moral. Etika berasal dari bahasa yunani ethos ( jamak: ta etha ) yang berarti adat kebiasaan. Adapun Moral berasal dari bahasa latin mos ( jamak: mores ) yang juga mengandung arti adat kebiasaan. Menurut Zuriah ( 2011:17). Pendidikan budi pekerti merupakan program pengajaran di sekolah yang bertujuan mengembangkan watak atau tabiat siswa dengan cara menghayati nilainilai dan keyakinan masyarakat sebagai kekuasaan moral dalam
hidupnya melalui kejujuran, dapat dipercaya, disiplin, dan kerja sama yang menekankan rana afektif ( perasaan dan sikap ) tanpa meninggalkan rana kognitif ( berpikiran rasional ) dan rana skill/psikomotor ( keterampilan, terampil mengelola data, mengemukakan pendapat, dan kerja sama). Menurut Zuriah ( 2011:19-20 ) 2. Penerapan Nilai- nilai Budi Pekerti dalam KBM Sesungguhnya penerapan Nilai– nilai Budi Pekerti dapat dilakukan dalam setiap kegiatan belajar mengajar (KBM) dari seluruh mata pelajaran di kelas. Namun demikian diperlukan kecermatan dari guru untuk membuat jaring – jaring tema, atau paling tidak guru mampu melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan CTL (contextual teaching and learning). Secara umum penerapan Nilai–nilai Budi Pekerti dalam KBM dapat dilakukan melalui uapaya – upaya sebagai berikut: 1).Membudayakan salam pertemuan / salam penghormatan dengan mengucapkan“ Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatu ”untuk melalui semua mata pelajaran 2) Menanamkan sifat ketulusan hati dan kesungguhan dalam mengikuti setiap mata pelajaran. Sebab butuh ketulusan. Tanamkan bahwa belajar, bekerja, mengajar, melayani, semua itu dengan tulus 3) Menanamkan sikap yang baik, luwes dan nyaman ketika membaca (mengatur jarak buku dengan mata, membaca dengan sopan, tidak dengan suara keras); sikap etika bertanya atau interupsi dan sikap empati serta simpati
ketika mendengarkan orang lain berbicara. 4). Memupuk sikap dalam bekerjasama atau dinamika kelompok dalam hal ini diperlukan rasa saling menghargai, kesiapan untuk menerima dan memberi. 5) Dalam KBM hendaknya selalu menekankan kejujuran, kebenaran, baik itu dari pihak guru ketika mengajar maupun dari siswa, lebih – lebih ketika tes ulangan tau ujian. 6). Guru hendaknya memahami tentang sistem ajaran – ajaran dalam agama Islam dimasa lampau (seperti sejarah islam,sejarah para Nabi- nabi dan nama-nama baik dalam islam dan lain-lain). Untuk kemudian dapat menjadikannya referensi dalam KBM yang dilakukan saat ini. Haryanto.2012. Nilai-nilai budi pekerti di akses tanggal 27 april 2015 pkl 15:45 lewat wabsite (http://belajarpsikologi.com/pendid ikan-budi-pekerti/ 4.Penerapan Pendidikan Budi Pekerti Dalam Sekolah Secara teknis, penerapan pendidikan budi pekerti di sekolah setidaknya dapat ditempuh melalui empat alternatif strategi secara terpadu. a. Strategi pertama ialah dengan mengintegrasikan konten kurikulum pendidikan budi pekerti yang telah dirumuskan ke dalam seluruh mata pelajaran yang relevan, terutama mata pelajaran agama, kwarganegaraan, dan bahasa (baik bahasa Indonesia maupun bahasa daerah). b. Strategi kedua ialah dengan mengintegrasikan pendidikan
budi pekerti ke dalam kegiatan sehari-hari di sekolah. c. Strategi ketiga ialah dengan mengintegrasikan pendidikan budi pekerti ke dalam kegiatan yang diprogramkan atau direncanakan. d. Strategi keempat ialah dengan membangun komunikasi dan kerjasama antara sekolah dengan orang tua peserta didik. Haryanto : 2012, di akses tanggal 27 April 2015 pkl 15:45 lewat wabsite (http://belajarpsikologi.com/pend idikan-budi-pekerti/). 3. Metode Penelitian 1. Latar Penelitian Peneliti mengadakan penelitian ini dilaksanakan di kabupaten Gorontalo, tempatnya di SD Negeri 2 Telaga, terletak jln. Ahmad A.Wahab Desa. Bulila, Provinsi Gorontalo. Pemilihan SDN 2 Telaga sebagai tempat penelitian adalah berdasarkan hasil prapenelitian siswa di SDN 2 Telaga. Sulit memahami materi nilainilai budi pekerti. 2. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif, penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpotivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, ( sebagai lawanya adalah eksperimen ) Sugiyono ( 2011:15) dalam Potabuga ( 2014:18 ) 3. Prosedur Pengumpulan Data Tekhnik pengumpulan data merupakan yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan dari penelitian ini adalah untuk
memperoleh data yang valid. Dalam penelitian ini prosedur pengumpulan data mengguanakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. 4. Data dan Sumber Data 1. Data Data merupakan sesuatu yang didapat atau yang dikumpulkan dari sekolah guna mendukung penelitian ini adalah data-data yang bener-benar diperoleh dari sumber yang dipercaya keabsahanya. Yaitu berupa data primer serta data sekunder yaitu sebagai berikut : a. Data Primer Merupakan data yang di peroleh melalui observasi dan wawancara dengan: guru, dan siswa yang dapat memberikan informasi sehubung dengan masalah yang akan diteliti. Khususnya masalah yang dihadapi oleh guru. Didalam menerapkan nilai-nilai budi pekerti didalam kehidupan sehari-hari. b. Data Sekunder Merupakan data yang diperoleh secara tertulis melalui melalui bukubuku referensi atau kepustakaan dan dokumen-dokumen berupa pengertian dan teori-teori yang ada hubungan dengan permasalahan siswa yang belum menerapkan nilainilai budu pekerti di sekolah. 2. Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini adalah dari guru-guru sebagai tenaga pengajar yang berjumlah 13 orang yang berada di masingmasing kelas termasuk juga kepala sekolah SDN 2 Telaga Kabupaten Gorontalo. 5. Analisis Data Menurut Lexy Moleon (2012:288289). Secara umum proses analisis data mencakup : reduksi data, kategorisasi data, sintesisasi.
1. Reduksi Data a. Identifikasi satuan ( unit ). pada mulanya diidentifikasikan adanya satuan yaitu bagian yang terkecil yang ditemukan dalam data yang memiliki makna bila dikaitkan dengan fokus dan masalah yang diteliti. b. Sesudah satuan diperoleh langkah berikutnya adalah membuat koding. Membuat koding berarti memberikan kode pada setiap „satuan‟,agar supaya tetap dapat ditelusuri data/satuanya. 1. Kategorisasi a. Menyusun kategori. Kategorisasi adalah upaya memilah-milah setiap satuan ke dalam bagianbagian yang memiliki kesamaan. b. Setiap kategori diberi nama yang di sebut label. 2. Sintesisasi a. Mensistesiskan berati mencari kaitan antara satu kategori dengan kategori lainya. b. Kaitan satu kategori dengan kategori lainya diberi nama/label lagi. 6. Pengecekan Keabsahan Data Mengadakan pengecekan keabsahan data dari data yang diperoleh merupakan hal penting dalam penelitian kualitatif. Teknik yang digunakan oleh peneliti untuk memperoleh hasil yang maksimal dalam pengecekan keabsahan data yaitu dengan mengadakan observasi dan wawancara yang teliti lagi kepada guru-guru yang ada di SDN 2 Telaga Kabupaten Gorontalo dan menyesuain hasil, apakah sesuai dengan yang diharapkan oleh peneliti.
4. Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Deskripsi Hasil Penelitian Pengumplan data di mulai dengan pelaksanaan awal pada hari Senin 26 Mei 2015 yng di mulai dengan dari observasi lingkungan sekolah baik gedung, siswa, guru, sarana prasarana sekolah dan sekaligus konsultasi dengan kepala sekolah dan guru-guru kelas yang berada di SDN 2 Telaga. 2. Gambaran Umum Lokasi Penelitian SDN 2 Telaga merupakan sekolah yang di bangun pada tahun 1946 dan sekolah tersebut di namakan sekolah rakyat putri di mana yang sekolah di situ hanyalah putri dan hanya orangorang tertentu yang bisa sekolah pada jaman itu, kemudian pada tahun 2002 sekolah itu sudah berubah menjadi SDN 3 Bulila yang di pimpin oleh Ibu Asni Idhan dan sekolah itu dipimpin selama 2 tahun, kemudian pada tahun 2005 di pimpin oleh Bapak Herman Ahmad S.pd nama sekolah tetap masih sama, kemudian di lanjutkan oleh Bapak Agus Maliki S.pd pada tahun 2005-2008 nama sekolah telah berubah menjadi SDN 2 Bulila, sampai dengan adanya SK dari Bupati untuk penyusuaian nama sekolah dengan nama kecamatan maka nama sekolah di ganti dengan SDN 2 Telaga pada tahun 2009 sekolah di pimpin oleh Bapak Welfin Tuna S.pd MM sampai sekarang. 3. Keadaan Lingkungan Sekolah 1. Kadaan Lingkungan Sekolah a. Jenis bangunan yang mengelilingi sekolah Posisi sekolah menghadap ke utara, pada bagian depan sekolah terdapat jalan trans Ahmad A Wahab dan rumah warga, di bagian samping kiri terdapat lahan kosong, pada bagian samping kanan terdapat jalan
Musa Kaluku, rumah warga dan Toko Telaga Mart, dan pada bagian belakang terdapat jalan Husin Bilondatu dan terdapat sekolah taman kanak-kanak (TK) Kartini Kecamatan Telaga. b. Kondisi lingkungan sekolah Sesuai dengan wawancara dan observasi yang dilakukan peneliti, untuk kondisi sekolah mendukung untuk proses belajar mengajar, meskipun untuk fasilitas seperti buku-buku yang di gunakan guru masih kurang memadai. 4.Deskripsi Hasil Penelitian Dalam proses pelakasanaan penelitian deskriptif kualitatif ini di lakukan untuk mendeskripsikan cara guru menerapkan Nilai-nilai budi pekerti melalui pembelajaran Pkn di SDN 2 Telaga Kabupaten Gorontalo tahun ajaran 2014/2015. Proses pengumpulan data di mulai pada hari Senin 25 Mei 2015 peneliti melakukan kunjungan pertama diawali dengan mengantar surat izin meneliti yang di setujui oleh kantor cabang dinas pendidikan Kabupaten Telaga. Setelah itu peneliti langsung mengobserfasi sekaligus mewawancarai guru kelas I tentang cara guru menerapkan Nilai-nilai budi pekerti melalui pembelajaran Pkn di SDN 2 Telaga Kabupaten Gorontalo. Penerapan nilai-nilai budi pekerti di SDN 02 Telaga sudah mulai ada namun di sisi lain masih memiliki kendala untuk lebih jelasnya uraian penerapan dan kendala nilai-nilai budi pekerti akan dijelaskan melalui temun umum dan temuan khusus dan pembahasan dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil wawancara wali kelas dan kepala sekolah SDN 2 Telaga Kabupaten Gorontalo tahun
ajaran 2014/2015, dari hasil analisis data sebagai berikut : B.Temuan Umum Dalam temuan umum ini peneliti mendapati beberapa pamplet dan slogan, yang dipajang di sekolah itu. Kemudian di dalam kegiatan seharihari siswa melakukan jabat tangan dengan guru setiap pagi dan di saat mereka pulang. setelah apel pagi mereka melakukan kegiatan seperti pembacaan Asmaul Husna, membaca surat-surat pendek, dan kultum Hal ini sebagai upaya wujud pembiasaan nilai-nilai budi pekerti dilingkungan sekolah. Disamping itu peneliti mengamati keadaan siswa dalam pembelajaran, hasil pengamatan ini peneliti mendapati beberapa siswa yang menunjukan perilaku atau sikap yang tidak sesuai dengan nilai-nilai budi pekerti yang seharusnya di miliki oleh anak. Dari kelas I – VI hanya 13 orang yang susah di ajak untuk menerapkan nilai-nilai tersebut. A.Temuan Khusus Secara khusus peneliti menemukan gambaran yang terjadi di dalam proses belajar mengajar. Dalam hal ini proses pembelajaran yang terjadi masih memiliki kekurangan di mana guru masih kurang menggunakan media pembelajaran ketika mengajar, padahal media pembelajaran contohnya seperti LCD tersedia di setiap kelas dan guru-guru hanya memakai media gambar yang sudah tersedia. Penyajian materi dilakukan cenderung dengan ceramah dan siswa menyimak apa yang guru sampaikan. Dalam hal ini guru hanya memadukan ceramah dengan tanya jawab dan penugasan, sehingga masalah yang dihadapi guru dalam proses
pembelajaran Pkn di kelas adalah siswa masih kurang memahami materi dengan baik sehingga pada saat guru memberikan evaluasi, maka siswa akan sulit dalam mengerjakan soal yang diberikan oleh guru sebab ada siswa yang paham dapat mengerjakan soal dan siswa yang kurang paham tidak dapat mengerjakan soal dengan baik (Wawancara: Ani.Senin 25 Mei 2015 ). Dalam mengatasi masalah tersebut guru akan menjelaskan secara berulang sehingga siswa akan paham dengan materi yang jelaskan guru. Disamping itu guru menggunaan media, dalam pembelajaran Pkn. Guna membantu guru dalam menyampaikan materi. Namun demikian dalam kegiatan belajar mengajar ( KBM ) menerapakan nilai-nilai budi pekerti sudah nampak. Hal ini ditunjukan oleh sikap belajar siswa yang kooperatif di dalam menerima pelajaran di kelas dan di samping kegiatan belajar mengajar pihak guru menyelenggarakan sepekan pesantren kilat. Hal ini bertujuan untuk penanaman dan pembiasaan sikap, dan nilai-nilai budi pekerti di kehidupan sehari-hari. Pembahasan Berdasarkan penelitian deskriptif kualitatif ini peneliti menemukan beberapa temuan khusus dan temuan umum melalui metode dan prosedur penelitian yang sesuai dengan maksud untuk memperoleh hasil penelitian yang akurat terutama pada penerapan nilai-nilai budi pekerti melalui pembelajaran Pkn di SDN 2 Telaga Kabupaten Gorontalo.
1 Penerapan Nilai-nilai Budi Pekerti Melalui Pembelajaran Pkn Di SDN 2 Telaga Kabupaten Gorontalo Perencanaan proses pembelajaran Di SDN 2 Telaga Kabupaten Gorontalo meliputi silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Terdiri atas (1), Standar Kompetensi, (2) Kompetensi Dasar, (3) Tujuan Pembelajaran terdiri atas Karakter Siswa yang di harapkan, (4) Materi Ajar, (5) Pendekatan dan Metode Pembelajaran, (6) Langkah-langkah Kegiatan, (7) Sumber/bahan Belajar, (8) Penilaian. Dalam penyusunan RPP salah satu yang diperhatikan adalah penggunaan Tujuan Pembelajaran terdapat penilaian karakter, sebab 18 tenaga pengajar yang ada di SDN 2, hanya 1 guru yang pernah mengikuti pelatihan tentang Budi Pekerti tepatnya Di SDN 3 Telaga. Budi Pekerti merupakan upaya untuk membekali peserta didik melalui bimbingan, pengajaran, dan latihan selama pertumbuhan dan perkembangan dirinya sebagai bekal masa depan. Dengan demikian, terbentuk pribadi yang seutuhnya yang mencerminkan pada perilaku berupa ucapan, perbuatan, sikap, pikiran, perasaan, kerja dan hasil karya berdasarkan nilai-nilai agama norma dan moral luhur bangsa. 5. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat di simpulkan bahwa dari beberapa informan yang peneliti wawancarai, peneliti menemukan adanya penerapan nilainilai budi pekerti melalui
pembelajaran Pkn di SDN 2 Telaga Kabupaten Gorontalo. Yaitu: Penerapan nilai-nilai budi pekerti pada pembelajaran Pkn yakni guru memvariasikan cara guru mengajar dengan menggunakan metode ceramah tanya jawab tersebut kepada siswa misalnya di dalam kelas guru kebanyakan melibatkan siswa berperan aktif atau membentuk kelolmpok-kelompok kecil supaya siswa bisa mengerti apa yang dibelajarkan pada hari itu. Faktor pendukung dalam menerapakan nilai-nilai budi pekerti melalui pembelajaran Pkn guru menggunakan alat peraga dan media sebagai pendukung guru mengajar. Kendala yang guru alami ketika penerapan nilai-nilai budi pekerti melalui pembelaran Pkn ataupun penerapan nilai-nilai budi pekerti di dalam kehidupan siswa sehari-hari yakni menemukan siswa yang memiliki keterbatasan, susah di ajak untuk menerapkan nilai-nilai tersebut, walaupun guru-guru mengalami kendala tetapi guru-guru tetap berusaha mengajak anak tersebut untuk melakukan kegiatan yang di lakukan oleh teman mereka yang lainya. 6. Referensi Susanto,Ahmad. 2013 Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group. Kaelan,2010.Pendidikan Kewarganagaraan Yogyakarta: Paradigma Yogyakarta Prayoga, ( 2008 ) Pendidikan Kewarganegaraan menjadi warga negara yang baik Tim Editor Pribumi Mekar
Edy , 2008 Departemen Pendidikan Nasional Jakarta : Pusat Perbukuan.
Syamsu, 2010. Buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Kementrian Pendidikan Nasional Universitas Negeri Gorontalo
Potabuga Ririn, 2014.Keterampilan Guru Menerapkan Metode Dalam Pembelajaran Pkn Di SDN 7 Batudaa Pantai Kecamatan Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo. Universitas Negeri Gorontalo Wafiah Nurwafa, 2014. Implementasi Model Pembelajaran STAD ( Student Teams Achievement Division) Pada Matapelajaran Pkn Di SDN 4 Bongomeme Kecamatan Bongomeme. Universitas Negeri Gorontalo Syamsu, 2014. Buku Panduan Karya Tulis Ilmiah Universitas Negeri Gorontalo Kabul, ( 2009) pendidikan pancasila Alfabeta bandung. Zuriah,Nurul.2012.Pendidikan moral dan budi pekerti dalam perspektif perubahan. Jakarta:Bumi aksara. Moleong, 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif .Alfabeta Bandung Haryanto, 2012 http://belajarpsikologi.com/pendi dikan-budi-pekerti/ 27 april 2015 pkl 15:45 ikacahya, 2013 blogspot.com http:///hubungan-antara-nilainorma-dan-moral. 27 april pkl 16:00
.