JUDUL KEGIATAN: KAJIAN MODEL PTT DALAM BUDIDAYA JAGUNG LOKAL DAN POTENSI PENGEMBANGAN JAGUNG QPM SEBAGAI SUMBER PANGAN ALTERNATIF FORM B.3.6.RISTEK A
PERKEMBANGAN ADMINITRASI 1. Perkembangan Pengelolaan Anggaran s.d. akhir Juli 2012
2. Kendala-Hambatan Pengelolaan Anggaran 3. Rencana Penanganan Aset saat Paket selesai di laksanakan
Pembayaran honor tim peneliti (3 orang), asisten peneliti (1 orang), teknisi (2 orang) dan sekretariat (1 orang) bulan April sampai Mei dan Pengolahan Data 1 kegiatan Bahan Utama 2 kegiatan : 1.925.000 Foto copy, penjilidan dan dokumentasi : 240.000 Biaya perjalanan Tim Peneliti (3 orang) dan asisten peneliti (1 orang) Ke Kabupaten Maluku Tengah : 32.000.000 Reward petani : 4.020.000 Reward penyuluh (1 orang) 2 bulan : 400.000 Baliho,karung sampel, sampul sampel dan timbangan : 820.000 Temu Lapang 1 paket : 10.000.000 Total Dana di Keluarkan : 62.945.000 Belum Ada
Dalam Penelitian ini tidak ada aset fisik yang dihasilkan. Hasil penelitian berupa Kebijakan akan diserahkan kepada Dinas Pertanian Kabupaten Maluku Tengah. Paket Kebijakan tersebut adalah : 1. Rekomendasi budidaya meliputi : penggunaan varietas unggul, Hibrida dan lokal potensi hasil tinggi di Kabupaten Maluku Tengah 2. Rekomendasi dosis pemupukan berdasarkan PUTKefisiensi pemanfaatan air irigasi dan efisiensi penggunaan pupuk anorganik akibat penambahan pupuk organik berdasarkan hasil penelitian irigasi intermitten padi sawah di SBB 3. Rekomendasi pengendalian hama terpadu (PHT) meliputi : Penggunaan 5T (Tepat dosis, waktu, sasaran jenis hama dan penyakit) 4. Pelatihan pemanfaatan jerami jagung sebagai kompos dengan menggunakan Bio-aktifator Promi 5. Publikasi Jurnal Ilmiah sebanyak 2 tuli san
B
Metode-Proses Pencapaian Target Kinerja 1. Perkembangan Pengelolaan Target Kinerja hingga akhir Juli 2012
Berdasarkan hasil koordinasi maka lokasi penelitian ditentukan pada lahan petani di desa Haruru, kecamatan Amahai, Kabupaten Maluku Tengah. Kajian Adaptasi seluas 0,25 ha dengan menggunakan 10
varietas yang terdiri dari 3 varietas unggul (Sukmaraga, Srikandi Kuning, Gumarang); 2 varietas hibrida ( Bima 2 dan Bima 4) dan 5 varietas local(Orange Hati putih, Orange Hati Merah, Mutiara, Unggu Hati Putih, dan Merah) sebagai perlakuan dan diulang tiga kali. Kajian Model PTT seluas 1,5 ha dengan menggunakan varietas Bima 3 pada Model PTT1, varietas Bima 5 pada PTT2 dan Krisna pada model Petani, Kegiatan penanaman pada lahan Uji Adaptasi dilakukan pada tanggal 31 Mei 2012 dan dilanjutkan dengan penanaman pada lahan kegiatan PTT pada tanggal 1 Juni 2012. Kegiatan Pemupukan, pembumbunan, penyiangan dilakukan sesuai dengan juknis yang ada dan terjadwal. Pestisida yaitu Furadan 3 G yang berikan pada fase vegetative yaitu umur tanaman 7 hari setelah tanam dan 21 hari setelah tanam untuk mengendalikan hama penggerek batang sedangkan memasuki fase generative pengendalian hama dan penyakit dilakukan secara pemantauan dilapangan jika sudah melebihi ambang kendali baru dilakukan pengendalian. Namun hama babi adalah hama yang paling merugikan petani jagung sehingga dilakukan pengwendalian mekanis dengan menggunakan jarring sebagai pagar dan alat perangkap di samping itu perlu penjagaan ektra malam.
2. Perkembangan Pelaksanaan Strategi Pencapaian Target Kinerja
Panen tanaman jagung pada kegiatan Uji Adaptif mulai minggu kedua bulan Juli sampai awal Agustus sedangkan kegiatan Temu Lapang pada kegiatan PTT dilakukan pada tanggal 18 Juli 2012, mengingat petani memasuki bulan puasa sedangkan panen jagung dilaksanakan pada tanggal 8 Agustus 2012. 1. Perbaikan proposal dan petunjuk teknis penelitian telah selesai dilakukan 2. Perbaikan quisioner dan penjaringan responden telah dilakukan 3. Koordinasi dengan instansi terkait (Dinas Pertanian kabupaten Maluku Tengah dan BPP) telah dilakukan 4. Penentuan calon petani dan calon lahan serta penyuluh pendamping telah dilakukan 5. Pengadaan sarana produksi untuk penelitian telah dilakukan 6. Pengukuran lahan di lokasi penelitian untuk pelaksanaan uji Adaptasi dan PTT bulan April 2012 7. Pengolahan tanah, dan penanaman telah selesai dilakukan 8. Aplikasi pemupukan I dan ke II telah selesai dilakukan 9. Penyiangan, pengendalian hama dan penyakit telah selesai dilakukan 10. Pengukuran pertumbuhan tanaman dan
pengamatan pada setiap perlakuan telah selesai dilakukan 11. Kegiatan Temu Lapang pada lahan PTT telah selesai 12. Kegiatan panen beberapa varietas pada lahan Uji adaptasi telah selesai sementara prosesing 3. Kendala-Hambatan dalam Pelaksanaan Pencapaian Target Kinerja
C
Sinergi Koordinasi KelembagaanProgram 1. Perkembangan Koordinasi dengan Kelembagaan-Program terkait kurun waktu Juni-Juli 2012
2. Bentuk Pelaksanaan Koordinasi dengan Kelembagaan-Program Terkait 3. Kendala-Hambatan dalam Pelaksanaan Koordinasi hingga Perkembanga saat ini D
Curah hujan yang tinggi pada Bulan Juni dan Juli menyebabkan hama dan penyakit cukup tinggi namun dapat di atasi. Hama babi hutan cukup tinggi menyebabkan petani harus melakukan jaga malam pada lokasi PTT1 dan PTT2 sedangkan pada model Petani sekitar 50% terserang.
Koordinasi terus dilakukan dengan intensif dengan Koordinator PPL wilayah kecamatan Amahai, PPL setempat dan kelompok tani kampong baru. Melaporkan perkembangan penelitian kepada Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Maluku Tengah Mengundang Kepala Dinas pertanian Kabupaten Maluku tengah untuk menghadiri kegiatan Temu Lapang dan sekaligus sebagai Narasumber namun diwakili oleh sekertaris Dinas Pertanian (Ir.K.Ibas) Koordinator PPL pendamping, Peneliti, Asisten Peneliti dan Petani Kooperator bersama-sama melakukan pengawalan pelaksanaan penelitian Koordinator PPL pendamping, Peneliti, Asisten Peneliti dan Petani Kooperator bersama-sama melakukan pengawalan pelaksanaan penelitian
Capaian Pemanfaatan Hasil Litbangyasa 1. Perkembangan Strategi Pemanfaatan Hasil Litbangyasa 2. Bentuk Pemanfaatan Hasil Litbangyasa
3. Kendala-Hambatan Pemanfaatan
Perkembangan pemanfaatan hasil Litbangyasa hingga saat ini belum ada, karena kegiatan ini belum selesai. 1. Penggunaan inovasi teknologi budidaya tanaman jagung dengan menggunakan model pengelolaan tanaman terpadu (PTT) 2. Penggunaan varietas unggul, hibrida dan local yang potensi hasil tinggi Benih jagung QPM Bima-16 dan QPM Bima-17 yang
Hasil Litbangyasa hingga akhir Juli
tidak tersedia di Balitsereal Maros sehingga Tim Peneliti
2012
memutuskan untuk menggantikannya dengan varietas hibrida yang tersedia yaitu : Bima-2 dan Bima-4 untuk Keg. Uji Adaptif dan Bima-3 dan Bima-5 untuk keg. Model PTT.
E
Potensi Pengembangan Ke Depan
Potensi
Pengembangan
Ke
Depan
memberikan
gambaran rencana prospektif dari kegiatan litbangyasa yang telah dilakukan 1. Rencana Pengembangan Ke Depan Setelah Paket PKPP selesai dilaksanakan
2. Kerangka Strategi Pengembangan Ke Depan setelah Paket PKPP selesai dilaksanakan
BAB IV
1. Hasil penelitian uji adaptasi beberapa varietas dapat di gunakan untuk menggantikan varietas local yang selama ini dipakai. 2. Kerjasama dengan Pemerintah Daerah untuk melakukan kegiatan pengembangan tanaman jagung dilahan kering dengan model PTT 1. Paket rekomendasi hasil penelitian diseminarkan ditingkat instansi (BPTP Maluku) untuk mendapatkan validitas ilmiah 2. Bersama-sama dengan paket teknologi yang lain didiskusikan dengan Komisi Teknologi Pertanian Provinsi Maluku 3. Rekomendasi Teknologi pertanian yang telah dihasilkan oleh Komisi Teknologi Pertanian Provinsi Maluku diperbanyak dan dikirimkan kepada Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Maluku Tengah 4. Melakukan Presentasi hasil kepada Dinas Pertanian dan Peternakan kabupaten Maluku Tengah 5. Menjajaki upaya kerjasama penelitian lanjutan dalam skala ekonomi dengan Dinas Pertanian kabupaten Maluku tengah.
PENUTUP Kegiatan yang dilaksanakan sudah sesuai dengan semua tahapan yang direncanakan dan penggunaan anggaran untuk memperlancar jalannya kegiatan sudah dikelola secara baik dan maksimal. Metode yang digunakan untuk pencapaian target kinerja sudah dilakukan secara baik dan maksimal sesuai dengan petunjuk teknis. Diharapkan petani dapat menggunakan varietas-varietas yang direkomendasikan dalam kegiatan ini, agar dapat meningkatkan hasil produksi dan meningkatkan pendapatan petani. Koordinasi kelembagaan-program sudah berjalan dengan baik, dengan adanya hasil koordinasi awal dengan lembaga terkait (Kementrian Ristek, BPTP Maluku, Balitsereal Maros, Dinas Pertanian Kab. Maluku Tengah, PPL dan petani kooperator Paket rekomendasi hasil penelitian diseminarkan ditingkat instansi (BPTP Maluku) untuk mendapatkan validitas ilmiah; bersama-sama dengan paket teknologi yang lain didiskusikan dengan Komisi Teknologi Pertanian Provinsi Maluku;
Rekomendasi Teknologi pertanian yang telah
dihasilkan oleh Komisi Teknologi Pertanian Provinsi Maluku diperbanyak dan dikirimkan kepada DInas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Maluku Tengah ; Melakukan Presentasi hasil kepada Dinas Pertanian dan Peternakan kabupaten Maluku Tengah ; Menjajaki upaya kerjasama penelitian lanjutan dalam skala ekonomi dengan Dinas Pertanian kabupaten Maluku Tengah