Journal of Dynamics 1(1) (2016) 8-16
Journal of Dynamics e-ISSN: 2502-0692 http://ejournal.kopertis10.or.id/index.php/dynamics/
Estimation of the Manufacturing Product Complexity Based on the Product Information on Turning Process Product Penilaian Kompleksitas Produk Manufaktur Berbasis Informasi Produk Terhadap Produk Proses Bubut Romiyadi 1,*, Emon Azriadi 1 1
Department of Maintenance and Repair Machinery, Politeknik Kampar
Received 11 March 2016; revised 8 April 2016; accepted 15 April 2016, Published 31 May 2016 Academic Editor: Asmara Yanto (
[email protected])
Correspondence should be addressed to
[email protected] Copyright Β© 2016 Romiyadi. This is an open access article distributed under the Creative Commons Attribution License, which permits unrestricted use, distribution, and reproduction in any medium, provided the original work is properly cited.
Abstract Product complexity index was an indicator of a manufacturing product that describes the products are designed and manufactured with a level of complexity. In this study, assesment of product complexity was conducted on milling processing product. Assesment conducted on the variable of turning processing product complexity based on features of the products and specifications of materials, shapes, geometry, tolerance, general surface finish and hardness. ElMaraghy introduced the method in this study and Urbanic based on information product were absolute quantity information, diversity of information, and content of product information. The results of product complexity assesment indicated that the product of original External Thread Bearing Housing had product complexity index of 6.28. While the results of product complexity assesment indicated that, the product of redesign External Thread Bearing Housing had product complexity index of 8.96. Keywords: Information Product, Weighted Value, Turning Processing Product, Product Complexity Index
1. Pendahuluan Perkembangan dan kemajuan dunia industri manufaktur akan terus berjalan seiring dengan perkembangan dan kemajuan teknologi. Dalam industri manufaktur, terdapat tiga jenis kompleksitas yang harus diperhatikan dalam lingkungan manufaktur yaitu kompleksitas produk, kompleksitas proses dan kompleksitas operasional, dan masing-masing kompleksitas saling mendukung satu sama lainnya [1] . Kualitas produk pada industri manufaktur selain menekankan pada produk yang dihasilkan, juga perlu diperhatikan kualitas pada proses produksi. Bahkan yang terbaik adalah apabila perhatian pada kualitas bukan pada produk akhir, melainkan proses produksinya atau produk yang masih ada dalam proses (work in process), sehingga bila Β© 2016 Kopertis Wilayah X. All rights reserved.
diketahui ada cacat atau kesalahan masih dapat diperbaiki. Dengan demikian, produk akhir yang dihasilkan adalah produk yang bebas cacat dan tidak ada lagi pemborosan yang harus dibayar mahal yang mengakibatkan produk tersebut harus dibuang atau dilakukan pengerjaan ulang. Suatu produk yang dihasilkan dari suatu industri manufaktur dengan kualitas yang telah ditetapkan, mempunyai suatu indeks kompleksitas produk yang menggambarkan bahwa produk tersebut dibuat dengan kompleksitas atau kerumitan tertentu. Dengan demikian, kompleksitas produk merupakan salah satu indikator dari penilaian terhadap kualitas produk manufaktur. Menurut ElMaraghy [1] bahwa kompleksitas produk merupakan fungsi dari fitur (feature) dan DOI 10.21063/JoD.2016.V1.1.8-16
Romiyadi / Journal of Dynamics 1(1) (2016) 8-16
spesifikasi (specification) suatu produk. Fitur merupakan bentuk yang ingin dihasilkan sedangkan spesifikasi adalah kualitas yang diinginkan berkaitan dengan fitur yang ingin dihasilkan. Untuk melakukan penilaian terhadap kompleksitas produk manufaktur, ElMaraghy dan Urbanic telah mengembangkan suatu metode penilaian kompleksitas produk manufaktur berbasis informasi produk. Informasi produk tersebut terdiri dari jumlah absolut informasi / entropi informasi, ragam informasi dan konten / isi dari informasi produk tersebut.
9
Dengan CI product adalah Indeks kompleksitas produk, DRproduct adalah Rasio variasi informasi, c j,product adalah Koefisien kompleksitas relatif, dan H product adalah Faktor kompresi/entropi dari informasi. Rasio variasi informasi (DRproduct), Koefisien kompleksitas relatif (cj,product), Entropi dari informasi (H product ), masing-masing didefinisikan sebagai : π·π
πππππ’ππ‘ =
π π
(2)
Dengan n adalah Jumlah variasi informasi yang dianggap unik dan N adalah Total jumlah informasi,
Gambar 1. Elemen Dasar Kompleksitas Manufaktur [1]
Kompleksitas produk diwakili oleh indeks kompleksitas produk (CIproduct) dan merupakan fungsi informasi / entropy produk (Hproduct), rasio keragaman produk (DRproduct) dan koefisien relatif kompleksitas produk (cj,product). Nilai dari koefisien kompleksitas produk yang relatif berdasarkan pada prinsip-prinsip umum manufaktur dan bergantung pada jenis proses atau volume. Nilainya semakin meningkat dengan upaya yang diperlukan untuk menghasilkan komponen akhir dari produk. Contoh kompleksitas produk diilustrasikan dalam Gambar 3.
H = log2(N+1)
(3)
ππ,πππππ’ππ‘ = βπΉπ=1 π₯π β ππ,ππππ‘π’ππ
(4)
Degan cf adalah Koefisien kompleksitas feature relatif dan xf adalah Persentase bentuk kesekian xth yang tidak sama. Koefisien kompleksitas relatif adalah ratarata yang terkait dengan kompleksitas relatif dari berbagai aspek spesifikasi dan fitur yang diberikan, dan diwakili oleh: ππ,ππππ‘π’ππ =
πΉπ βπΉπΆπΉ +ππ βππΆπΉ πΉπ +ππ
(5)
Dngan FN adalah Jumlah feature, FCF adalah Faktor kompleksitas feature, SN adalah Jumlah aspek yang mempengaruhi spesifikasi, dan SCF adalah Faktor kompleksitas spesifikasi.
FCF =
βJj=1 factor_levelj J
(6)
Dengan J adalah Jumlah aspek yang mempengaruhi feature, dan factor_level j adalah Faktor untuk kategori ke j yang sekian (jth). Gambar 2. Elemen Kompleksitas Produk [1]
Indeks kompleksitas produk (CIproduct) dapat dihitung dengan menggunakan persamaan dibawah ini [1] : πͺπ°ππππ
πππ = (π«πΉππππ
πππ + ππ,ππππ
πππ ) β π―ππππ
πππ (1)
ππΆπΉ =
βπΎ π=1 ππππ‘ππ _πππ£πππ πΎ
(7)
Dengan K adalah Jumlah aspek yang mempengaruhi spesifikasi dan factor_levelk adalah Faktor untuk kategori ke k yang sekian (kth). Dalam industri manufaktur, proses permesinan merupakan salah satu cara untuk menghasilkan produk dalam jumlah banyak
10
Romiyadi / Journal of Dynamics 1(1) (2016) 8-16
dengan waktu relatif singkat. Proses pemesinan merupakan salah satu proses manufaktur yang kompleks karena harus mempertimbangkan banyak faktor agar produk yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi kualitas yang ditetapkan. Proses bubut (turning) adalah proses pembentukan benda kerja dengan mengurangi material (material removal). Pengurangan material dilakukan pada benda kerja yang berputar dengan alat potong (pahat) yang bergerak secara linear (melintang, memanjang, atau membentuk sudut), sehingga benda kerja yang dihasilkan umumnya memiliki penampang berbentuk lingkaran. Prinsip kerja atau gerakan utama untuk melakukan pemakanan dalam proses turning meliputi gerakan benda kerja berputar, gerakan pahat memasukkan / kedalaman pemakanan (depth of cut) dan gerakan pahat menyayat benda kerja atau disebut juga gerak umpan.
Gambar 3. Prinsip Kerja Mesin Bubut [5]
Pada penelitian sebelumnya telah dilakukan penelitian yang membahas penilaian kompleksitas produk manufaktur berbasis informasi produk yang dikembangkan oleh ElMaraghy [1]. Budiono, dkk. [2] telah melakukan penelitian terhadap kompleksitas produk manufaktur dengan menggabungkan metode ElMaraghy dengan parameter DFMA pada produk Sand Casting dan Injection Mould. Budiono, dkk. [3] kembali melakukan penelitian tentang kompleksitas produk dengan membandingkan metode pembobotan multitier rangking terhadap metode normalisasi dalam pembobotan kompleksitas produk terhadap produk dies panel roof. Selanjutnya Romiyadi [4] juga melakukan penelitian tentang pengukuran indeks kompleksitas produk khususnya produk pressed part yaitu Bracket Air Box Component menggunakan metode berbasis informasi produk yang telah dikembangkan oleh ElMaraghy [1].
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan penilaian kompleksitas produk manufaktur berbasis informasi produk terhadap produk hasil proses pemesinan khususnya proses bubut yaitu External Thread Bearing Housing. Untuk membantu dalam melakukan penilaian kompleksitas produk tersebut, diperlukan suatu identifikasi variabel kompleksitas produk dan nilai pembobotan kompleksitas produk untuk produk hasil proses bubut untuk membantu peneliti dalam menilai atau memberi skor untuk masing-masing variabel kompleksitas produk. Oleh karena itu pada penelitian ini, dilakukan identifikasi variabel kompleksitas produk proses bubut dan pengembangan nilai bobot kompleksitas produk untuk produk hasil proses bubut.
2. Metodologi Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari 3 tahapan yaitu sebagai berikut : A. Identifikasi Parameter Kompleksitas Produk Proses Bubut Pada tahapan ini peneliti melakukan study literatur untuk menentukan parameterparameter yang mempengaruhi kompleksitas produk manufaktur khususnya produk hasil proses bubut berdasarkan dari fitur dan spesifikasi produk. B. Pengembangan Nilai Bobot Paramater Kompleksitas Produk Proses Bubut Nilai bobot parameter kompleksitas produk bertujuan untuk memudahkan peneliti untuk menilai atau memberi skor untuk masingmasing variabel kompleksitas produk. Hasil dari scoring tersebut digunakan untuk menghitung koefisien kompleksitas relatif (c Adapun langkah-langkah untuk j,product). membuat nilai pembobotan tersebut adalah sebagai berikut [4] : 1. Melakukan identifikasi nilai bobot produk hasil proses bubut. 2. Melakukan penilaian terhadap produk hasil proses bubut berdasarkan aspek-aspek dari variabel kompleksitas produk. 3. Membuat range dari hasil penilaian mulai nilai yang terendah sampai nilai yang tertinggi tiap-tiap paremeter kompleksitas produk 4. Dari hasil range tersebut akan diverifikasi oleh beberapa tenaga ahli yang berkompeten (expert) untuk memberi pembobotan.
Romiyadi / Journal of Dynamics 1(1) (2016) 8-16
5. Nilai pembobotan yang dinginkan adalah rendah dengan nilai 0, menengah dengan nilai 0,5 dan tinggi dengan nilai 1 6. Hasil verifikasi tersebut, diolah dan dianalisis untuk mendapatkan nilai bobot yang dinginkan 7. Hasil dari pembobotan dibuat dalam sebuah tabel berdasarkan aspek dari parameter kompleksitas produk pemesinan. C. Pengukuran Indeks Kompleksitas Produk Langkah-langkah untuk mengukur indeks kompleksitas produk khususnya produk hasil dari proses bubut adalah sebagai berikut : 1. Memilih produk hasil proses bubut untuk dilakukan pengukuran indeks kompleksitas produk. 2. Melakukan identifikasi terhadap produkproduk pressed tersebut untuk menentukan : ο· Jumlah informasi (N) ο· Jumlah informasi yang dianggap unik (n) 3. Hitung nilai faktor kompresi / entropy produk (H) 4. Hitung nilai rasio variasi informasi (DRproduct) 5. Melakukan pembobotan terhadap variabelvariabel kompleksitas produk berdasarkan tabel pembobotan yang telah dibuat sebelumnya untuk menghitung nilai koefisien kompleksitas relatif (c j,product)
11
6. Hitung indeks (CIproduct)
kompleksitas
produk
3. Hasil dan Pembahasan A. Parameter Kompleksitas Produk Proses Frais Peneliti melakukan study literatur untuk menentukan parameter-parameter yang mempengaruhi kompleksitas produk proses pemesinan bubut dan frais. Dari study literature tersebut didapat bahwa parameter yang mempengaruhi kompleksitas produk proses bubut adalah sebagai berikut: 1. Material meliputi jenis bahan yang digunakan untuk dijadikan suatu produk. 2. Shape meliputi bentuk umum dari suatu produk yang meliputi jenis shape. 3. Geometri meliputi ukuran dari suatu produk yang dihasilkan. 4. Toleransi merupakan ukuran yang diizinkan untuk memproduksi suatu produk. 5. General Surface finish merupakan kondisi permukaan suatu produk setelah produk tersebut diproduksi yang meliputi kekasaran hasil permukaan Hardness yaitu kekerasan material suatu produk setelah produk tersebut diproduksi
Kompleksitas Produk Proses Bubut
Material
Jenis Material
Shape
Jenis Shape
Geometry
Toleransi
Panjang
Toleransi Panjang
Diameter Luar
Toleransi Diamater
Panjang Sisi Chamfer
Toleransi Chamfer
Radius Fillet
Toleransi Fillet
Diameter Hole
Toleransi Hole
Dimensi Tirus
Toleransi Sudut
General Surface Finish
Hardness
Roughness
Dimensi Thread
Gambar 4. Parameter Kompleksitas Produk Proses Bubut
B. Nilai Pembobotan Parameter Kompleksitas Produk Proses Frais Pembuatan nilai pembobotan tingkat kompleksitas produk bertujuan untuk memudahkan peneliti untuk menilai atau memberi skor untuk masing-masing variabel kompleksitas produk. Hasil dari scoring
tersebut digunakan untuk menghitung koefisien kompleksitas relatif (cj,product). Pengolahan data dilakukan dengan melihat hasil observasi dan hasil kuesioner penilaian tingkat kompleksitas produk. Dari hasil kuesioner dilihat kecenderungan masingmasing variabel kompleksitas produk. Setelah itu, dilanjutkan dengan memberikan bobot
12
Romiyadi / Journal of Dynamics 1(1) (2016) 8-16
tingkat kompleksitas masing-masing variabel dengan mengacu pada hasil observasi. Jika hasil kuesioner pada salah satu variabel menujukkan angka 1 berarti tingkat kesulitan variabel tersebut adalah tinggi dan jika hasil kuesioner pada salah satu variabel menujukkan nilai 0,5 berarti tingkat kesulitan variabel tersebut adalah sedang serta hasil kuesioner pada salah satu variabel menujukkan nilai 0 berarti tingkat
kesulitan variabel tersebut adalah rendah. Untuk menentukan interval antara nilai rendah sedang dan tinggi, Peneliti menentukan berdasarkan kuesioner. Berdasarkan hasil pengolahan data, maka dapat dibuat tabel nilai pembobotan tingkat kompleksitas produk pressed part. Tabel nilai pembobotan kompleksitas produk untuk proses bubut adalah sebagai berikut.
Tabel 1. Nilai Pembobotan Faktor Kompleksitas Produk Proses Bubut Variabel Material Jenis Material Tingkat Kompleksitas Aluminium 0 Brass 0 Thermo Plastic / Polymer 0 Composite 0 Cooper Alloy 0,5 Mild Stell / Low Carbon Steel 0,5 Medium-Carbon Steel 0,5 Bronze 0,5 Tungsten Alloy 0,5 High Carbon Steel 1 Stainless Steel 1 Gray Cast Iron 1 Titanium Alloy 1 Tabel 2. Nilai Pembobotan Faktor Kompleksitas Produk Proses Bubut Variabel Shape Jenis Shape Tingkat Kompleksitas Under Cut 0 Chamfer 0 Fillet 0 Knurling 0 Cylinder 0,5 Hole 0,5 Grove 0,5 Plane Surface (Bidang Datar/ Facing) 0,5 Cone (Tirus) 1 Excentric 1 Thread 1 Curved Surfaces 1 Tabel 3. Nilai Pembobotan Faktor Kompleksitas Produk Proses Bubut Variabel Geometry Panjang Tingkat Kompleksitas (0 < Panjang β€ 120) mm 0 (120 < Panjang β€ 1000) mm 0,5 Panjang > 1000 mm 1 Diameter Luar Tingkat Kompleksitas (0 < Diameter Luar β€ 50) mm 0 (50 < Diameter Luar β€ 120) mm 0,5 Diameter Luar > 120 mm 1 Panjang Sisi Chamfer Tingkat Kompleksitas (0 < Panjang Sisi Chamfer β€ 6) mm 0 (30 < Panjang Sisi Chamfer β€ 30 mm 0,5 Panjang Sisi Chamfer > 30 mm 1 Radius Fillet Tingkat Kompleksitas (0 < Radius Fillet β€ 6 mm 0 (6 < Radius Fillet β€ 30 mm 0,5 Radius Fillet > 30 mm 1 Diameter Hole Tingkat Kompleksitas (0 < Diameter Hole β€ 30) mm 0 (30 < Diameter Hole β€ 100 mm 0,5 Diameter Hole > 100 mm 1
Romiyadi / Journal of Dynamics 1(1) (2016) 8-16 Tabel 3. Lanjutan Dimensi Tirus (Panjang Sisi Terpendek) (0 < Panjang Sisi Terpendek β€ 10) mm (10 < Panjang Sisi Terpendek β€ 50 mm Panjang Sisi Terpendek > 50 mm Dimensi Thread (Diameter Nominal) (0 < Diameter Nominal Thread β€ 30) mm (30 < Diameter Nominal Thread β€ 100) mm Diameter Nominal Thread > 100 mm
13
Tingkat Kompleksitas 0 0,5 1 Tingkat Kompleksitas 0 0,5 1
Tabel 4. Nilai Pembobotan Faktor Kompleksitas Produk Proses Bubut Variabel Tolerance Toleransi Panjang Tingkat Kompleksitas A. Panjang Nominal 0 -120 mm (Β± 0,3 β€ Toleransi Panjang β€ Β± 0,8) mm 0 (Β± 0,15 β€ Toleransi Panjang β€ Β± 0,3) mm 0,5 (Β± 0 < Toleransi Panjang β€ Β± 0,15) mm 1 B. Panjang Nominal 120 - 1000 mm (Β± 0,8 β€ Toleransi Panjang β€ Β± 2) mm 0 (Β± 0,3 β€ Toleransi Panjang β€ Β± 0,8) mm 0,5 (Β± 0,15 < Toleransi Panjang β€ Β± 0,3) mm 1 C. Panjang Nominal Diatas 1000 mm (Β± 0,3 < Toleransi Panjang β€ Β± 0,5) mm 0 (Β± 0,5 β€ Toleransi Panjang β€ Β± 1,2) mm 0,5 (Β± 1,2 β€ Toleransi Panjang β€ Β± 3) mm 1 Toleransi Diameter Tingkat Kompleksitas Toleransi Diameter Luar > 0,1 mm 0 (Β± 0,01 β€ Toleransi Diameter Luar β€ Β± 0,1) mm 0,5 (Β± 0 β€ Toleransi Diameter Luar β€ Β± 0,01) mm 1 Toleransi Chamfer Tingkat Kompleksitas A. Panjang Nominal 0 - 6 mm (0,5 < Toleransi Chamfer β€ 1) mm 0 (0,2 < Toleransi Chamfer β€ 0,5) mm 0,5 (0 < Toleransi Chamfer β€ 0,2) mm 1 B. Panjang Nominal 6 -30 mm (1 < Toleransi Chamfer β€ 2) mm 0 (0,5 < Toleransi Chamfer β€ 1) mm 0,5 (0,2 < Toleransi Chamfer β€ 0,5) mm 1 C. Panjang Nominal Diatas 30 mm (4 < Toleransi Chamfer β€ 8) mm 0 (2 < Toleransi Chamfer β€ 4 ) mm 0,5 (1 < Toleransi Chamfer β€ 2) mm 1 Toleransi Radius Fillet Tingkat Kompleksitas A. Radius Nominal 0 - 6 mm (0,5 < Toleransi Fillet β€ 1) mm 0 (0,2 < Toleransi Fillet β€ 0,5) mm 0,5 (0 < Toleransi Fillet β€ 0,2) mm 1 B. Panjang Nominal 6 -30 mm (1 < Toleransi Fillet β€ 2) mm 0 (0,5 < Toleransi Fillet β€ 1) mm 0,5 (0,2 < Toleransi Fillet β€ 0,5) mm 1 C. Panjang Nominal Diatas 30 mm (4 < Toleransi Fillet β€ 8) mm 0 (2 < Toleransi Fillet β€ 4 ) mm 0,5 (1 < Toleransi Fillet β€ 2) mm 1 Toleransi Diameter Hole Tingkat Kompleksitas Toleransi Diameter Hole > 0,1 mm 0 (Β± 0,01 β€ Toleransi Diameter Hole β€ Β± 0,1) mm 0,5 (Β± 0 β€ Toleransi Diameter Hole β€ Β± 0,01) mm 1 Toleransi Tirus Tingkat Kompleksitas 0Β°
1Β° 30'
0 0,5 1
14
Romiyadi / Journal of Dynamics 1(1) (2016) 8-16 Tabel 5. Nilai Pembobotan Faktor Kompleksitas Produk Proses Bubut Variabel General Surface Finish Roughness Tingkat Kompleksitas N 10 (12,5 Β΅m) 0 N 9 (6,3 Β΅m) 0 N 8 (3,2 Β΅m) 0 N 7 (1,6 Β΅m) 0,5 N 6 (0,8 Β΅m) 0,5 N 5 (0,4 Β΅m) 0,5 N 4 (0,2 Β΅m) 1 N 3 (0,1 Β΅m) 1 N 2 (0,05 Β΅m) 1 N 1 (0,025 Β΅m) 1 Tabel 6. Nilai Pembobotan Faktor Kompleksitas Produk Proses Bubut Variabel Hardness Hardness Tingkat Kompleksitas Tanpa Proses Pengerasan 0 Dengan Proses Pengerasan 1
C. Pengukuran Indeks Kompleksitas Produk Pengukuran indeks kompleksitas produk terhadap produk proses bubut dilakukan terhadap produk External Thread Bearing Housing. Produk ini merupakan salah satu yang berfungsi sebagai rumah bantalan (bearing housing) pada mesin pemeran santan kelapa.
Gambar 5. External Thread Bearing Housing
Berdasarkan dari identifikasi informasi terhadap produk External Thread Bearing Housing, maka didapat jumlah informasi (N) sebesar 65, dan jumlah informasi yang dianggap unik (n) sebesar 49. Sehingga dari jumlah informasi yang didapat, maka dapat dihitung nilai entropi produk (H) yaitu sebesar 6,04 dan nilai variasi informasi (DRproduct) sebesar 0,75. Selanjutnya dilakukan pembobotan terhadap variabel kompleksitas produk proses frais terhadap produk V β Block untuk menghitung nilai koefisien kompleksitas relatif (cj,product) dan dihasilkan nilai koefisien kompleksitas relatif (cj,product) sebesar 0,28. Dari hasil perhitungan diatas, maka dapat dihitung
nilai indeks kompleksitas produk (CIproduct) sebagai berikut : πΆπΌπππππ’ππ‘ = (π·π
πππππ’ππ‘ + ππ,πππππ’ππ‘ ) β π»πππππ’ππ‘ πΆπΌπππππ’ππ‘ = (0,75 + 0,28) β 6,04 πΆπΌπππππ’ππ‘ = 6,28 Hasil pembobotan dan nilai indeks kompleksitas produk External Thread Bearing Housing dapat dilihat pada Tabel 7 dan Tabel 8. Yang berpengaruh terhadap tingginya nilai indeks kompleksitas produk External Thread Bearing Housing adalah jumlah informasi yang dianggap unik (n) yang tinggi meskipun jumlah total informasi (N) dari produk tersebut yang mengakibatkan nilai rasio variasi informasi sangat tinggi. Jumlah total informasi (N) yang didapat dari produk tersebut sebesar 65 informasi dan jumlah informasi yang dianggap unik (n) sebesar 49 dan rasio variasi informasi (DRproduct) sebesar 0,75 . Sedangkan nilai koefisien kompleksitas relatif (Cj,product) yang didapat relatif rendah yaitu sebesar 0,28. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kompleksitas / kesulitan produk tersebut adalah rendah atau tidak terlalu sulit. Nilai koefisien kompleksitas relatif (Cj,product) juga berpengaruh terhadap tingginya nilai indeks kompleksitas produk (CIproduct). Jika pada produk External Thread Bearing Housing didesain dan dibuat ulang dengan menambahkan proses polishing dan proses hardening pada proses finishing pembuatan produk, maka akan mempengaruhi nilai indeks kompleksitas produk External Thread Bearing Housing. Proses polishing akan menghasilkan tingkat kekasaran permukaan sebesar 0,1 Β΅m (Kalpakjian, 2006) sehingga bardasarkan tabel 5 maka nilai bobot parameter general surface
Romiyadi / Journal of Dynamics 1(1) (2016) 8-16
finish adalah 1. Sedangkan dengan adanya proses hardening (proses pegerasan), nilai bobot parameter hardness juga berubah menjadi 1, sehingga nilai koefisien kompleksitas relatif (Cj,product) berubah menjadi 0,73. Dengan demikian, maka dapat dihitung nilai indeks kompleksitas produk (CIproduct) sebagai berikut:
15
πΆπΌπππππ’ππ‘ = (π·π
πππππ’ππ‘ + ππ,πππππ’ππ‘ ) β π»πππππ’ππ‘ πΆπΌπππππ’ππ‘ = (0,75 + 0,73) β 6,04 πΆπΌπππππ’ππ‘ = 8,96 Hasil pembobotan dan nilai indeks kompleksitas produk External Thread Bearing Housing yang didesain ulang dapat dilihat pada Tabel 9 dan Tabel 10.
Tabel. 7 Pembobotan Variabel Kompleksitas Produk Terhadap Produk External Thread Bearing Housing Description J=4 Aspects Number SUM Sum/J Material Shape Geometry Tolerance 2 0,5 0,5 0,5 1 2,5 0,63 Bearing Housing 1 0,5 1 1 1 3,5 0,88 External Thread Outside Cilindrical 1 0,5 0,5 0,5 0,5 2 0,50 Surface 3 0,5 0 0 0,5 1 0,25 Chamfer 2 0,5 0,5 0 0,5 1,5 0,38 Plane Surface Description K=2 Number Aspects SUM Sum/K General Surface Finish Hardness 2 0,5 0 0,5 0,25 Bearing Housing 1 0,5 0 0,5 0,25 External Thread Outside Cilindrical 1 0,5 0 0,5 0,25 Surface 3 0 0 0 0,00 Chamfer 2 0 0 0 0,00 Plane Surface Tabel 8. Perhitungan Indek Kompleksitas Produk External Thread Bearing Housing Feature Weighted Feature Complexity Complexity 0,44 0,10 Bearing Housing 0,56 0,06 External Thread 0,38 0,04 Outside Cilindrical Surface 0,13 0,04 Chamfer 0,19 0,04 Plane Surface Relative Product Complexity Coeficient, cj 0,28 CI Product 6,28 Tabel. 9 Pembobotan Variabel Kompleksitas Produk Terhadap Produk Redesign External Thread Bearing Housing Description J=4 Aspects Number SUM Sum/J Material Shape Geometry Tolerance 2 0,5 0,5 0,5 1 2,5 0,63 Bearing Housing 1 0,5 1 1 1 3,5 0,88 External Thread Outside Cilindrical 1 0,5 0,5 0,5 0,5 2 0,50 Surface 3 0,5 0 0 0,5 1 0,25 Chamfer 2 0,5 0,5 0 0,5 1,5 0,38 Plane Surface Description K=2 Number Aspects SUM Sum/K General Surface Finish Hardness 2 1 1 2 1,00 Bearing Housing 1 1 1 2 1,00 External Thread Outside Cilindrical 1 1 1 2 1,00 Surface 3 1 1 2 1,00 Chamfer 2 1 1 2 1,00 Plane Surface
Romiyadi / Journal of Dynamics 1(1) (2016) 8-16
16
Tabel 10. Perhitungan Indek Kompleksitas Produk Redesign External Thread Bearing Housing Weighted Feature Feature Complexity Complexity 0,81 0,18 Bearing Housing 0,94 0,10 External Thread 0,75 0,08 Outside Cilindrical Surface 0,63 0,21 Chamfer 0,69 0,15 Plane Surface Relative Product Complexity Coeficient, cj 0,73 CI Product 8,96
Dari hasil perhitungan indeks kompleksitas produk (CIproduct) terhadap produk External Thread Bearing Housing yang original dan produk External Thread Bearing Housing yang didesain ulang, maka terjadi perbedaan nilai indeks kompleksitas produk. Hal ini terjadi karena dengan adanya penambahan proses polishing dan proses hardening, membuat informasi yang didapat khususnya yang berhubungan dengan isi / konten informasi akan berubah sehingga akan merubah nilai koefisien kompleksitas relatif (Cj,product). Akibatnya nilai indeks kompleksitas produk (CIproduct) untuk produk External Thread Bearing Housing yang didesain ulang akan berbeda dengan nilai indeks kompleksitas produk (CIproduct) untuk produk External Thread Bearing Housing yang original.
proses hardening pada proses penyelesaian akhir produk, maka dihasilkan nilai indeks kompleksitas produk (CIproduct) sebesar 8,96.
Referensi [1]
[2]
[3]
4. Kesimpulan Pengukuran indeks kompleksitas produk dapat dilakukan berdasarkan informasi produk itu sendiri yang meliputi jumlah informasi, ragam informasi dan isi dari informasi. Pada penelitian ini, dilakukan pengukuran indeks kompleksitas produk terhadap produk External Thread Bearing Housing. Untuk membantu dalam penilaian kompleksitas produk, dikembangkan suatu nilai bobot parameter yang mempengaruhi kompleksitas produk khususnya produk hasil proses bubut. Nilai bobot tersebut digunakan untuk menentukan nilai koefisien kompleksitas relatif (Cj,product). Hasil penilaian kompleksitas produk terhadap produk External Thread Bearing Housing didapat nilai indeks kompleksitas produk (CIproduct) sebesar 6,28. Selanjutnya produk tersebut didesain ulang dengan menambahkan proses polishing dan
[4]
[5]
W. H. EIMaraghy and R. J. Urbanic, βModelling of Manufacturing Systems Complexity,β The Annals of CIRP, Vol. 5311, 2003. H. D. S. Budiono, W. Libyawati, dan G. Kiswanto, βIntegration of DFMA Method into Product and Process Complexity Calculation for Sand Casting, Case Study: Flange Yoke Component,β Proceeding of the 12th International Conference on QiR (Quality in Research), Bali β Indonesia, 4-7 July 2011. H. D. S. Budiono, R. Wicaksono, dan G. Kiswanto, βPerbandingan Metode Pembobotan dalam Perhitungan Nilai Kompleksitas Dies Panel Roof dan Pengaruhnya Terhadap Tingkat Perubahan Desain,β Prosiding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) XI, Yogyakarta, 16-17 Oktober 2012. Romiyadi dan H. S. Nugroho, βPengukuran Indeks Kompleksitas Produk terhadap Produk Pressed Part Berbasis Informasi Produk (Case Study: Bracket Air Box Component)β, Jurnal Teknobiologi, Vol. 4(1), Februari 2013. S. Kalpakjian, and R. S. Steven, Manufacturing, Engineering And Technology, 5th Edition, Pearson Education Inc, 2006.