Jl. Jenderal Sudirman No 790 Purwokerto
UMROH A. HIKMAH UMROH Umroh merupakan ibadah yang istimewa, karena hanya bisa dikerjakan ditempat yang istimewa. Yaitu Makkah al-Mukarramah. Juga untuk melakukannya dibutuhkan perjuangan dengan fisik dan harta benda. Selain itu dijelaskan dalam kitab Hadits.
Artinya : Orang-orang yang berjanji dan orang-orang yang berhajji dan orang-orang yang berumroh adalah Tamu Allah. Apabila meohon pasti diberi, Apabila berdoa pasti dikabulkan dan pabila berinfaq pati diganti. B. RUKUN UMROH Yang dimaksud Rukun dalam Hajji dan Umroh adalah hal-hal yang tidak bisa ditinggalkan dan tidak digantikan dengan Dam ataupun Fidyah Rukun Umroh itu ada 4 (empat) 1. Niat Niat baru dianggap sah apabila didalam hati Dan disunnahkan lisan ikut melafadzkannya.
- Mandi - Memakai Wewangian - Memakai pakaian ihrom yang bersih, putih dan baru - Shalat sunnah lil-ihrom dua rakaat 2. Thowaf Thowaf adalah memutari Ka’bah 7 (tujuh) kali dengan memenuhi syarat dan wajibnya. Adapun syarat dan wajibnya adalah: - Suci dari hadas dan najis - Menutup aurat - Setiap putaran diawali dan diakhiri dengan meluruskan pundak kiri kearah hajar Aswad - Seluruh anggota badan berada diluar Ka’bah, syadzrwan (Pondasi Ka’bah) dan Hijir Isma’il. - Selama memutari Ka’bah , Ka’bah harus selalu disebelah kirinya - Yakin dengan 7 (tujuh) kali putaran - Mengerjkannya hanya dengan maksud Thowaf, tidak dengan maksud lain misalnya menolong orang lain Ketika Thowaf dianjurkan untuk melakukan : -
Artinya: Saya berniat Imroh dan berihram karena Allah Sebelum berniat disunnahkan melakukan - Membersihkan kotoran - Memotong kuku, rambut ketiak dan rambut kemaluan 1
-
Memperbanyak membaca doa dan dzikir yang diajarkan Rasulullah Tidak menyakiti orang lain Mengusap dan mengecup Hajar Aswad bila memungkinkan dan tidak menyakiti orang lain Bila tidak memungkinkan dianjurkan melambaikan tangan dan menciumnya Tidak terputus putaran thowafnya Selsai thowaf disunnahkan shalat dua rakaat . lebih utama di belakang Maqam Ibrohim 2
3. Sa’i Sa’i adalah melakukan perjalanan antara Bukit Shofa dan Marwah sebanyak 7 (tujuh) kali. Perjalanan dari Shofa ke Marwah dianggap kali kesatu dan berikutnya dari ketujuh diakhiri di bukit Marwah. Sa’i dikerjakan setelah Thowaf yang sah Dalam Sa’i disunnahkan: - Suci dari hadas dan najis - Berlari kecil diantara dua lampu hijau, bagi laki-laki - Memperbanyak berdzikir dan berdoa - Berjalan kaki 4. Tahallul Tahallul adalah mencukur atau memotong rambut sedikitnya 3 helai. Bagi laki-laki yang utama dengan mencukur gundul 5. Tertib Maksudnya berurutan mendahulukan niat Umroh sebelum mengerjakan rukun-rukun lain. C. WAJIBUL UMROH Wajibul Umroh adalah hal-hal apabila ditinggalkan salah satunya harus diganti dengan membayar Dam atau Fidyah. Wajibul Umroh yaitu berniat ihram dari Miqot dan meningglkan semua yang diharamkan ketika ihrom. Dan ketika tinggal di Tanah Haram, Miqotnya dapat memilih: 1. Ji’ronah 2. Tan’im 3. Hudaybiyah
D. MUHARRAMATUL IHROM Muharramatul Ihrom adalah hal-hal yang terlarang ketika sudah niat ihrom Umroh hingga selesai tahallul, Muhharramatul ihram ada 11, yaitu : 1. Memakai pakaian yang membungkus dengan dijahit, bagi orang laki-laki 2. Memakai penutup kepala, bagi orang laki-laki 3. Memakai kaos tangan dan kaki, bagi laki-laki 4. Meminyaki rambut kepala dan jenggot walaupun tidak harum 5. Memakai kaos tangan yang menutupi telapak tangan, bagi perempuan 6. Memakai wewangian badan, pakaian alas dan makanan 7. Memotong kuku kecuali yang menyebabkan sakit 8. Memotong rambut manapun kecuali yang menyebabkan sakit 9. Nikah dan menikahkan 10. Jima’ / bersenggama dan pendahulunya 11. Berbau hewan buruan Termasuk kategori berburu adalah : - membunuh secara langsung - Memberi petunjuk orang lain agar diburu - Memakan daging hewan buruan yang diburu untuknya - Menguasai hewan buruan, seperti dengan membeli dan meminjamnya E. MAKRUHATUL IHROM Hal-hal yang dimakruhkan dalam ihrom diantaranya adalah : 1. Bertengkar, berdebat atau berkata kotor 2. Memandang dengan syahwat 3. Berharap-harap pemberian orang 4. Berbuat sesuatu yang dapat merontokan rambut dan kuku 5. Memakai cela (Penghitam bulu mata dan alis) yang tidak wangi tapi dimaksudkan berhias, kecuali karena udzur
3 4
6. Makan dan minum saat thowaf 7. Meletakkan tangan dimulut saat thowaf tanpa ada hajat 8. Berbuat sesuatu yang bisa mengganggu kekhusyu’an Thowaf
4. 5. 6. 7. 8. 9.
WUDLU’ MENGIKUTI MADZHAB HANAFI Wudlu. Menurut Madzhab syafi’i , jadi batal jika terjadi persentuhan kulit antara laki-laki dan perempuan. Padahal ketika thowaf sulit sekali menghindari persentuhan kulit tersebut. Untuk menghindari seringnya batal wudlu’ diperbolehkan intiqol madzhab (pindah madzhab) dengan melakukan wudlu’ mengikuti madzhab Hanafi. Tata cara intiqol madzhab adalah sebelum melakukan wudlu haruslah berkehendak (berazam mengikuti madzhab Hanafi dan mematuhi aturanaturannya. Tatacara intiqol madzhab adlah sebelum melakukan wudlu haruslah berkehendak (berazam) mengikuti madzhab Hanafi dan mematuhio aturanaturanya.
Menghirup air kedalam hidung Meratakan air di kepala saat mengusap kepala Mengusap kedua telinga Menggososok-gosok Tertib Muawalah/ bergegas, setelah menyelesaikan satu anggota wudlu’ bergegas mengerjakan anggota berikutnya
Hal-hal yang membatalkan wudlu’ menurut Madzhab Hanafi adalah : 1. 2. 3. 4.
Keluarnya benda apapun saja dari qubul ataupun dubur Hilangnya akal Karena (ayan) mabuk, atau gila Tidur, kecuali jika tidur dengan menetapkan pantat ditempat duduk Tertawa yang mengeluarkan suara bagi orang yang shalat sehingga terdengar orang yang berada disampinya 5. Jima’/bersenggama. Adapun bersentuhan kulit saja tidak membatalkan wudlu’ 6. Keluarnya najis, seperti keluarnya darah 7. Muntah-muntah
Rukun wudlu menurut Madzhab Hanafi adalah: 1. 2. 3. 4. 5.
Membasuh Muka Membasuh kedua tangan hingga siku Mengusap seperempat tangan hingga siku Mengusap seperempat kepala Membasuh kedu kaki hingga mata kaki
Hal-hal sunnah dalam wudlu’ menurut Hanafi adalah : 1. Membaca Basmalah 2. Niat bersiwak 3. Berkumur 6 5
CATATAN-CATATAN
7
