BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1
Tinjauan Umum
2.1.1 Data Umum
2.1.1.1 Lebah Madu
Lebah madu merupakan hewan serangga bersayap yang memiliki tiga pasang kaki dan sengat, sehingga dapat dimasukkan dalam klasifikasi sebagai berikut : Divisio
: Arthropoda
Subdivisio : Mendibulata Classis
: Insecta (Hexapoda)
Ordo
: Nymenoptera
Genus
: Aphidae
Species
: Apis Indica, Apis Mellifica, Apis Dorsata, dan Apis Trigona.
Mereka masuk kedalam suku atau family Aphidae, yaitu serangga bersayap selaput. Biasanya hidup berkelompok dan hingga sekarang sudah hampir mencapai 20.000 spesies lebah yang telah ditemukan. Karena mereka hidup berkelompok atau bisa disebut juga berkoloni. Tapi terdapat pula lebah madu yang hidup menyendiri, tidak bergabung dalam kelompok / koloni. Jenis lebah ini biasa disebut Lebah Soliter.
2.1.1.2 Jenis-Jenis Lebah Madu
a. Apis Indica, umumnya dikenal sebagai lebah unduan, lebah lalat, tawon laler (bahasa Jawa), lebah gula, lebah sirup atau lebah
kecil.
Lebah-lebah
ini
ada
yang
dipelihara
(diternakkan) dan ada juga yang hidup liar diseluruh bumi 3
4 Nusantara. Bahkan ada yang mengatakan bahwa lebah tersebut adalah lebah yang asli dari kawasan Asia dan Polinesia. Selain bentuknya yang kecil, sifatnya juga agak ganas. Produksi madunya pun tidak begitu banyak, yaitu hanya sekitar 6-12 kilogram tiap tahun untuk satu koloni. Lebah ini cukup banyak dipelihara di desa-desa dengan menggunakan sistem pintu masuk kuno yang terbuat dari batang pohon kelapa yang dibelah dua dan biasanya diletakkan disamping rumah. Tetapi ada juga yang hidup liar di rongga-rongga pohon yang terlindung dari terik matahari dan hujan. Bahkan ada juga yang hidup diatap rumah-rumah tua yang sudah tak berpenghuni. b. Apis Mellifica, sering juga disebut lebah Italia, lebah impor Australia, lebah madu Internasional, lebah Selandia Baru atau lebah Melli. Lebah ini bentuknya lebih besar dibandingkan dengan Apis Indica dan sifatnya tidak ganas meskipun dapat menyengat. Lebah ini cukup mudah untuk diternakkan dan produksi madunya cukup tinggi, yaitu 3 hingga 60 kg per tahun untuk tiap koloni lebah. Lebah ini biasanya banyak diternakkan oleh pemerintah (Dinas Kehutanan/Perum Perhutani) dan perusahan-perusahaan swasta.
Gambar 2.1 Apis Mellifica Sumber : https://archive.is/20121129164443/alamhewan.blogspot.com/2011/07/jenis-jenis-lebah-madu.html
5
c. Apis Dorsata, biasa disebut lebah hutan atau lebah liar. Masyarakat sering menyebutnya dengan nama tawon gung (bahasa Jawa). Lebah ini sulit diternakkan, karena sifatnya yang ganas. Selain itu, sengatannya juga cukup berbahaya bagi manusia. Jenis lebah ini banyak terdapat di hutan-hutan belantara yang jarang dirambah oleh manusia. Jenis lebah ini ada juga yang menamakannya lebah raksasa, karena rumahnya sangat besar dan penghuninya jutaan ekor. Garis tengah dari sarang lebah Apis Dorsata kira-kira 1,5 hingga 2 meter. Produksi madunya setiap kali panen sekitar 50-60 kilogram. Bentuk sarang dari jenis lebah ini tidak seperti sarang lebah pada umunya yang berupa sisiran, tetapi bentuknya menjadi satu kesatuan.
Gambar 2.2 Apis Dorsata Sumber : https://archive.is/20121129164443/alamhewan.blogspot.com/2011/07/jenis-jenis-lebah-madu.html
d. Apis Trigona, biasa disebut Klanceng. Keistimewaan lebah ini adalah tidak mempunyai sengat. Senjata untuk membela diri adalah zat perekat seperti lem yang lekat sekali. Lebah ini bentuknya kecil-kecil dan produksi madunya juga sedikit sehingga jarang diternakkan orang. e. Apis Cerana, biasa juga disebut dengan lebah madu Asia yang menyebar mulai dari Afganistan, China, Jepang hingga Indonesia. Budidaya secara modern yaitu didalam kotak (steuep) yang dapat dipindah-pindahkan. Produksi madu Apis Cerana dalam setahun dapat menghasilkan 2-5 kg per koloni.
6
Gambar 2.3 Apis Cerana Sumber : https://archive.is/20121129164443/alamhewan.blogspot.com/2011/07/jenis-jenis-lebah-madu.html
f. Apis Florea, atau biasa disebut lebah madu kurcaci. Lebah ini terdapat di Oman, Iran, India dan Indonesia. Di beberapa tempat lebah madu ini hidup bersama-sama dengan Apis Mellifica, Apis Indica, dan Apis Dorsata. Produksi madunya dalam setahun hanya sekitar 1-3 kg per koloni.
Gambar 2.4 Apis Florea Sumber : https://archive.is/20121129164443/alamhewan.blogspot.com/2011/07/jenis-jenis-lebah-madu.html
g. Apis Nigrocincta, juga disebut sebagai lebah madu lokal Sulawesi. Lebah madu ini mendiami pulau Mindanao di Filipina serta pulau-pulau Indonesia Sangihe dan Sulawesi.
7
Gambar 2.5 Apis Nigrocincta Sumber : https://archive.is/20121129164443/alamhewan.blogspot.com/2011/07/jenis-jenis-lebah-madu.html
h. Apis Koschevnikovi yang biasa disebut dengan lebah madu merah. Lebah ini mendiami Malaysia dan Borneo Indonesia, dimana dia juga dapat tinggal bersama dengan Apis Indica. Spesies ini pertama kali dijelaskan oleh ButtelReepen, yang didedikasikan untuk Grigory Aleksandrovich Kozhenikov (1866-1933), pelopor morfologi lebah madu pada abad ke-19.
Gambar 2.6 Apis Koschevnikovi Sumber : https://archive.is/20121129164443/alamhewan.blogspot.com/2011/07/jenis-jenis-lebah-madu.html
2.1.1.3 Siklus Hidup Lebah Madu
Selama hidupnya lebah madu mengalami siklus hidup berupa metamorfosis lengkap (holometabola), dengan kata lain empat tahap kehidupan yaitu telur, larva (bentuk ulat), pupa (kepompong), imago (lebah dewasa). Pada setiap koloni (keluarga) lebah biasanya dihuni oleh tiga macam lebah yang mempunyai tugas sendiri-sendiri. Pembagian tugas tersebut berjalan sesuai dengan fungsinya masing-masing. Ketiga macam lebah tersebut adalah lebah ratu, lebah betina (lebah pekerja), dan lebah jantan. Jika koloni lebah tersebut diusik (diganggu),
maka
lebah-lebah
mempertahankan koloninya.
pekerjalah
yang
akan
8 a. Lebah Ratu, berjenis kelamin betina (memiliki ukuran tubuh paling besar di antara lebah betina dan lebah jantan) dan merupakan induk dari semua lebah di dalam suatu koloni, jumlahnya pun hanya satu ekor. Keistimewaannya adalah dapat menyengat berkali-kali tanpa merusak tubuhnya. Makanan lebah ratu pun berbeda karena merupakan sari madu (royal jelly) yang berguna untuk memanjangkan usianya hingga mampu bertahan sampai tiga tahun. Tugas utamanya adalah bertelur selama hidupnya, dimana dalam sehari lebah ratu mampu bertelur kira-kira hingga 2.000 butir.
Gambar 2.7 Tiga macam lebah berdasarkan tugasnya Sumber : Understanding The Honey Bee oleh Purdue University
b. Lebah Betina, lebah ini juga biasa disebut dengan lebah pekerja dimana tugasnya mengumpulkan serbuk sari, nektar, dan menghasilkan madu. Beberapa lebah betina juga bertugas membersihkan sarang dan merawat telur dan anakanak lebah. Usia lebah ini kurang lebih hanyalah tiga bulan. Makanan utamanya adalah madu itu sendiri. Lebah pekerja ini mampu bertelur dengan sendirinya, tetapi tidak pernah dikawini oleh lebah jantan. c. Lebah Jantan, nama lain lebah jantan adalah Drone. Lebah ini merupakan lebah dari telur yang tak terbuahi yang diberi makan nektar dan madu biasa. Jenis lebah ini bertugas mengawini lebah ratu yang masih perawan jika akan membentuk koloni baru. Perkawinan dengan lebah ratu
9
terjadi di alam terbuka dan hanya terjadi dalam satu musim kawin selama hidupnya. Perkawinan terjadi pada siang hari di udara yang cerah disaat lebah-lebah beterbangan di udara, biasanya disekitar sarang itu sendiri selama 2-10 hari. Selesai kawin, lebah ratu dan lebah jantan jatuh bersamasama di tanah dan lebah jantan pun segera mati.
2.1.1.4 Hasil Produksi Lebah Madu
a. Madu Madu merupakan sumber energi dan bahan yang diubah menjadi lemak dan glikogen. Lebah madu memperoleh sebagian energi dari karbohidrat dalam bentuk gula. Pada dasarnya, madu adalah zat manis alami yang dihasilkan lebah dengan bahan baku nektar bunga. Nektar itu sendiri adalah senyawa kompleks yang dihasilkan kelenjar tanaman dalam bentuk larutan gula. Nektar dikumpulkan lebah pekerja dari bunga dengan cara menghisapnya memakai mulut dan asaafagus, lalu masuk ke perut di dalam abdomen. Sebagian air nektar diserap sel-sel dinding perut lebah dan dibuang keluar melewati pipa malfigi dan poros usus. Bersama air dibuang juga asam oksalat dan turunannya, beberapa garam mineral, dan sebagian zat aromatik yang terdapat di nektar. Zat aromatik yang tertinggal memberikan aroma khusus pada madu. Selama perjalanan nektar yang berhasil dibawa pulang dioper kepada lebah pekerja lainnya untuk dicampur air liur dan dihilangkan airnya. Setelah dikunyah selama 20 menit, mungkin sambil menambahkan amilase dan invertase, bahan tadi diproses menjadi madu. adu yang sudah jadi disimpan dalam sel-sel sarang setetes demi setetes, dan sebagian kadar airnya diuapkan lagi dengan kipasan sayap
10 sebelum pintu sel sarang ditutup. Kadar airnya diturunkan sampai dibawah 18% untuk mencegah terjadinya peragian. Selanjutnya, madu disimpan didalam bilik penyimpanan. Simpanan madu itu sebenarnya merupakan pakan cadangan bagi anak-anak lebah nantinya.
Gambar 2.8 Madu Sumber : http://beeinformed.org/2013/11/honey-is-morethan-just-a-sweet-treat/
Untuk menghasilkan 1 kg madu, lebah harus mengumpulkan 120.000 -150.000 tetes nektar atau 3-4 kg nektar dengan menempuh jarak 360.000 - 450.000 km. Ada pun jenis-jenis madu yang dihasilkan oleh lebah madu berdasarkan peletakan sarang lebah madu (steuep) tersebut : 1.
Madu Bunga Kapuk Randu, madu yang berasal dari bunga pohon Kapuk Randu
2.
Madu Karet, madu yang berasal dari bunga pohon Karet
3.
Madu Kopi, madu yang berasal dari bunga pohon Kopi
4.
Madu Klengkeng, madu yang berasal dari bunga pohon Klengkeng
5.
Madu Durian, madu yang berasal dari bunga pohon Durian
6.
Madu Rambutan, madu yang berasal dari pohon Rambutan
7.
Madu Apel/Jambu Air, madu yang berasal dari bunga pohon Apel / pohon Jambu Air
11
8.
Madu Mangga, madu yang berasal dari bunga pohon Mangga
9.
Madu Kaliandra, madu yang berasal dari bunga pohon Kaliandra
10. Madu Lokal/Madu Multiflora/Madu Hutan, madu yang berasal dari segala macam bunga pada tanaman dan pohon di hutan 11. Madu Mahoni/Jambu Mente, madu yang berasal dari bunga pohon Mahoni. b. Tepung Sari (Bee-Pollen) Bee-Pollen adalah sekumpulan serbuk sari (pollen) yang dibawa oleh para lebah madu pekerja hingga menjadi butiran dan dicampur dengan madu/nektar sebagai bahan makanan yang penuh protein bagi para lebah madu betina dan
jantan
untuk
bertahan
hidup.
Selama
proses
pembentukannya, serbuk sari bercampur dengan nektar, enzim, jamur, dan bakteri agar terjadi proses peragian.
Gambar 2.9 Bee-Pollen Sumber : http://beeinformed.org/2011/06/can-man-surviveon-water-and-pollen-alone/
c. Sari Madu (Royal Jelly) Royal Jelly merupakan hasil sekresi oleh kelenjar di kepala lebah pekerja, dan diberikan kepada larva lebah ratu
12 yangmana menjadi calon lebah ratu yang selanjutnya. Setelah dewasa pun lebah ratu tetap mengkonsumsi royal jelly sebagai menu makanannya untuk bertahan hidup kurang lebih hingga tiga tahun. Biasanya sarang lebah madu yang dikelola dengan baik selama 5-6 bulan mampu menghasilkan sekitar 500 gram royal jelly.
Gambar 2.10 Royal Jelly Sumber : http://www.lisaliseblog.com/2013/02/royal-jellyand-logic-of-beauty.html
d. Propolis Propolis itu sendiri merupakan perekat dari getah pohon yang dikumpulkan oleh lebah madu pekerja dari berbagai jenis pucuk tanaman dan dari tanaman yang patah. Getah tanaman tersebut kemudian dicampur dengan enzim yang terdapat dalam kelenjar ludah lebah pekerja dan digunakan untuk melindungi sarang dari berbagai bakteri, virus dan jamur.
Gambar 2.11 Propolis Sumber : http://beeinformed.org/2011/09/propolis-andhuman-health/
13
Biasanya Propolis berwarna gelap, coklat kehitaman atau hijau kehitaman. Namun ada juga yang berwarna merah dan kuning. Warna ini dipengaruhi oleh jenis resin dan getah yang digunakannya. Propolis pada sarang terletak pada pintu masuk sarang, seluruh epian sarang juga pada pembungkus telur, madu, dan pollen. Propolis miliki komposisi yang sangat kompleks. Berdasarkan hasil penelitian terhadap berbagai tipe propolis didapatkan lebih dari 300 unsur didalam propolis diantaranya
adalah
Flavanoids,
chalcones,
dehydrochalcones, asam alipatik dan ester lainnya, asam alipatik rantai panjang, minyak volatil rantai pendek, asam aromatik dan ester lainnya, asam benzoik dan turunannya, aldehida, senyawa alkohol, asam sinamat dan turunannya, ketone, phenol, asam amino, vitamin, mineral. Adapun unsur propolis secara kuantitatif adalah sebagai berikut :
1.
55 %
-
Getah / Resin
2.
7,5 - 35 % -
Lilin dan Asam Lemak
3.
10 %
-
Minyak Esensial
4.
5%-
Serbuk Sari (Pollen)
5.
5%-
Asam
Amino
dan
Mineral
lainnya 6.
4,4 - 19 % -
Minyak Terbang.
2.1.1.5 Manfaat Hasil Produksi Lebah Madu
a. Madu - Dunia kedokteran : sepanjang sejarah, madu sudah digunakan manusia untuk mengobati segala jenis penyakit, namun beberapa periode ini antiseptik dan
14 antibakteri yang berasal dari madu bisa dijelaskan secara kimiawi. - Obat bagi penderita diabetes : karena manisnya madu bukan berasal dari glukosa, melainkan fruktosa dan apabila masuk kedalam tubuh akan langsung diubah menjadi energi tanpa perlu hormon insulin untuk mengubahnya sehingga dapat menyembuhkan penderita diabetes. - Keasaman : nilai keasaman (PH) dari madu berkisar dari 3,2 sampai 4,5 dimana kondisi asam ini dapat mencegah tumbuhnya bakteri. - Aplikasi medis lainnya : penggunaan madu dapat mengurangi bau badan, bengkak, mengurangi alergi, dan mengobati luka. - Efek kosmetik : madu yang dioleskan kepermukaan wajah mampu membantu mengembalikan sel-sel kulit wajah yang mati lalu menggantinya dengan yang baru sekaligus membuat terlihat segar dan lembab.
b. Tepung Sari (Bee-Pollen) - Dunia kesehatan : bee-pollen membantu mengembalikan energi yang hilang sekaligus mampu menurunkan berat badan. - Dunia kedokteran : bee-pollen mampu bekerja sebagai sistem kekebalan tubuh, membantu melawan penyakit, dan detoksifikasi terhadap racun yang masuk ke dalam tubuh kita. - Rehabilitasi
:
bee-pollen
dapat
membantu
menghilangkan rasa candu pada orang-orang pecandu minuman beralkohol, mengurangi efek samping dari proses kemoterapi, menyembuhkan penyakit alergi serta asma, dan memperbaiki masalah pencernaan.
15
c. Sari Madu (Royal Jelly) - Dunia kesehatan : menambah stamina tubuh karena memiliki kandungan gizi yang tinggi. - Dunia kosmetik : membantu menjaga kulit, kuku, tulang, dan rambut agar tetap lembut dan sehat. - Royal Jelly mampu meningkatkan daya konsentrasi, meningkatkan daya ingat, mampu melawan tingkat stress. - Royal Jelly mampu menstabilkan tekanan darah dalam tubuh, melawan kolesterol jahat, menghilangkan anemia, dan memperlacar peredaran darah dalam tubuh. - Royal
Jelly
dapat
menyembuhkan
penyakit hati,
pankreas, dan ginjal. d. Propolis - University of Columbia : Propolis dapat membantu sistem kekebalan tubuh pada manusia dan juga sangat efektif melawan infeksi, serta merupakan suatu zat anti kanker. - Prof. Arnold Beckett : Propolis adalah obat yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit yang diakibatkan oleh virus, bakteri dan jamur. - Dr. Jhon Grange. Dept. Of Microbiology, National Health : Propolis dapat mengembangkan regenerasi jaringan penghubung tulang rawan. - Mitza Vosnjak (bekas menlu Yugoslavia) : memberikan propolis untuk temannya yang menderita kanker dan sembuh dalam waktu satu bulan - Dr Fang Chu (Workers Hospital Lienyukang RRC) : Pasien yang mengidap penyakit kandungan lemak tinggi dalam darah dan berpenyakit jantung dapat disembuhkan dengan propolis. - Dr. Remy Chauvint ( Perancis-1968 ) : Propolis mengandung mineral dan vitamin lengkap, antibiotic
16 alami. 100% dapat membunuh bakteri dan Virus serta tidak ada efek samping dari penggunaanya.
2.2
Tinjauan Khusus
2.2.1 Landasan Teori
2.2.1.1 Teori Animasi Edukasi (E-Learning)
a. Definisi E-Learning Seiring perkembangan zaman, perkembangan di dunia teknologi pun semakin meningkat. Begitu pula dengan perkembangan di dunia edukasi atau dunia pendidikan. Dalam perkembangan di kedua dunia tersebut, maka lahirlah yang disebut dengan E-Learning. E-Learning merupakan metode pembelajaran yang menggunakan jasa atau alat bantu elektronika sebagai media penyampaiannya. E-Learning berasal dari kata Electronic yang biasa disingkat menjadi huruf E saja dan juga learning yang berarti pembelajaran. E-learning merupakan dasar dan konsekuensi logis dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Di Indonesia E-Learning ini masih tergolong cukup baru. Biasanya e-learning juga disebut sebagai animasi edukasi. Dalam pelaksanaannya E-learning membutuhkan
sarana
video,
audio/suara,
dan
juga
komputer. Bisa juga dengan kombinasi dari ketiganya. Beberapa ahli mencoba menguraikan pengertian Elearning menurut versinya masing-masing, diantaranya : •
Jaya Kumar C. Koran (2002) E-learning
sebagai
sembarang
pengajaran
dan
pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN, atau Internet) untuk menyampaikan isi pembelajaran, INTeraksi, atau bimbingan.
17 •
Dong (dalam Kamarga, 2002) E-learning
sebagai
kegiatan
belajar
asynchronous
melalui perangkat elektronik komputer yang memperoleh bahan belajar yang sesuai dengan kebutuhannya. •
Rosenberg (2001) Menekankan
bahwa
e-learning
merujuk
pada
penggunaan teknologi internet untuk mengirimkan serangkaian
solusi
yang
dapat
meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan •
Darin E. Hartley (Hartley, 2001) E-learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajaran ke siswa dengan menggunakan media Internet, Intranet atau media jaringan komputer lain.
•
LearnFrame.Com dalam Glossary of E-learning Terms (Glossary, 2001) E-Learning adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung belajar mengajar dengan media Internet, jaringan komputer, maupun komputer standalone.
b. Teknologi Pendukung E-Learning E-Learning
memerlukan
bantuan
teknologi
pendukung. Dalam perkembangannya, komputer paling popular dipakai sebagai alat bantu pembelajaran secara elektronik.
Karena
teknologi
pembelajaran
terus
berkembang, maka teknologi tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu : Technology based learning :
terdiri
dari Audio
Information Technologies (radio, audio tape, telephone) dan Video Information Technologies (video tape, video text, video messaging).
18 • Technology based web-learning : terdiri dari Data Information Technologies
(misaslnya : bulletin board,
internet, e-mail). Dalam pelaksanaan pembelajaran yang sudah umum dan sering dijumpai adalah kombinasi dari teknologi di atas. Teknologi ini juga sering di pakai pada pendidikan jarak jauh, agar komunikasi antar murid dan guru bias terjadi dengan teknologi E-learning ini. c. Alasan Pembelajaran dengan E-Learning Banyak mendukung
hal yang dapat menjadi alas an yang pembelajaran
dengan
E-Learning.
Salah
satunya adalah karena semakin berkembangnya dunia teknologi jadi tak ada salahnya memanfaatkan sarana tersebut sebagai alat bantu yang dapat memberikan edukasi guna memajukan kualitas masyarakatnya. Selain itu juga ELearning
melakukan
pendekatan
dalam
system
pembelajaran yang lebih menarik dan juga bersifat interaktif sehingga membuat orang yang menggunakannya tidak cepat bosan dibandingkan dengan sistem pembelajaran yang ada di sekolah-sekolah. d. Karakteristik E-Learning Ada beberapa karakteristik yang menjadi ciri dari ELearning, antara lain : • Menggunakan sistem belajar mengajar yang bersifat mandiri (self learning materials) yang dapat disimpan berupa data di dalam komputer sehingga dapat digunakan kapan saja. • Memanfaatkan perkembangan elektronik dan teknologi agar komunikasi antara pengajar dan yang diajarkan menjadi lebih mudah. • Memanfaatkan keunggulan dunia komputer.
2.2.1.2 Teori Komunikasi
19
Dalam esainya yang berjudul "Communication Theory as a Field", Robert T. Craig mendefinisikan komunikasi adalah suatu proses penyampain informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Komunikasi dapat dilakukan baik verbal maupun non verbal. Namun untuk mencapai sebuah komunikasi yang baik harus ada beberapa komponen didalamnya antara lain: • Pengirim atau Komunikator (sender) adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak lain. • Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak kepada pihak lain. • Saluran (channel) adalah media dimana pesan disampaikan kepada komunikan. Media yang digunakan antara lain suara, bahasa isyarat, maupun visual. • Penerima atau komunikate (receiver) adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain. • Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan. Selain itu, komunikasi juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya sebagai berikut: • Latar
belakang
budaya
:
Suatu
pesan
yang
dikomunikasikan akan diinterpretasikan oleh pola pikir seseorang melaluai kebiasaan dan budayanya, sehingga semakin sama latar belakang budaya dalam proses komunikasi maka semakin efektif komunikasi tersebut. • Ikatan kelompok atau grup : Nilai-nilai yang dianut suatu kelompok sangat mempengaruhi cara mengamati pesan. • Harapan : Harapan mengenai pesan yang disampaikan mempengaruhi tanggapan dan interpretasi penerima pesan. • Pendidikan
:
Pendidikan
mempengaruhi
tingkat
pemahaman dan sudut pandang dalam menyikapi sebuah pesan yang disampaikan.
20 • Situasi : Tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan.
a. Semiotika “Komunikasi sebagai proses pertukaran simbol” Semiotika (semiotics) berasal dari bahasa Yunani “semeion”,
yang
berarti
tanda.
Semiotika
secara
terminologis adalah ilmu yang mempelajari sederetan luas Objek-objek,
peristiwa-peristiwa,
seluruh
kebudayaan
sebagai tanda. Semiotik atau semiologis adalah ilmu yang mempelajari tanda (sign) dan segala yang berhubungan dengannya baik cara, fungsi dan bagaimana proses pengiriman
dan
penerimaannya
oleh
mereka
yang
mempergunakannya. Tanda-tanda tersebut menyampaikan suatu informasi sehingga bersifat komunikatif, mampu menggantikan suatu yang lain (stand for something else) yang dapat dipikirkan atau dibayangkan (Broadbent,1980). Semiotik ditemukan pada abad ke-20 sebagai metode analisa yang digunakan para linguistic, antropologis, dan budayawan.Dalam
teori
mereka
menyatakan
bahwa
keberadaan simbol sangat penting dalam menjelaskan fenomena komunikasi. Simbol merupakan produk budaya suatu masyarakat untuk mengungkapkan ide-ide, makna, dan nilai-nilai yang ada pada diri mereka. Dalam perkembangannya
semiotika
juga
digunakan
dalam
menganalisis tentang iklan, novel, film, video klip, fotografi dan semacamnya. Teori semiotika itu sendiri terbagi atas tiga jenis, yaitu : 1. Semantic (bahasa), merujuk pada bagaimana hubungan antara tanda dengan objeknya atau tentang keberadaan dari tanda itu sendiri. 2.
Sintagmatic, atau kajian tentang hubungan antar tanda. Tanda hampir tidak dapat berdiri sendiri.
21
3.
Paradigmatic, yang melihat bagaimana sebuah tanda membedakan antara satu manusia dengan yang lain atau sebuah tanda bisa saja dimaknai berbeda oleh masingmasing orang sesuai dengan latar belakang budayanya. Selain itu salah satu tokoh yang mengemukakan teori
semiotika yaitu Charles Sanders Pierce menjelaskan bahwa manusia hanya dapat berkomunikasi melaui sarana tanda, baik berupa isyarat atau gerakan. Berdasarkan jenisnya, tanda dapat digolongkan menjadi : • Ikon Ikon adalah perwakilan yang mirip atau memiliki ciri-ciri yang sama terhadap dengan objek yang dimaksud. Ikon cenderung menyederhanakan bentuk sekaligus tetap mempertahankan hal yang esensial dari bentuk tersebut. • Indeks Indeks berarti tanda yang mempunyai hubungan sebabakibat dengan objek yang diwakilinya. Biasanya dapat berupa bukti atau peninggalan yang berhubungan dengan kejadian atau objek tersebut.
• Simbol Simbol adalah tanda berdasarkan kesepakatan, peraturan atau konvensi bersama. Simbol muncul akibat kebutuhan manusia dalam aspek komunikasi massal. b. The Phenomenological (Fenomologi) “Komunikasi sebagai pengalaman diri melalui dialog” Komunikasi
dipandang
sebagai
proses
berbagi
pengalaman antar individu melalui dialog. Inti teori fenomenologi keseharian
adalah dalam
mengamati suasana
yang
kehidupan
dalam
alamiah.
Teori
22 fenomenologi mempelajari tentang proses individu dalam berinteraksi dengan media. Dan bagaimana proses yang berlangsung dalam diri seseorang. Dalam teori ini menunjukan bahwa sebenarnya komunikasi adalah sebuah proses bertukar pengalaman dari pihak satu ke pihak yang lain Beberapa figur penting disini adalah James Lull, Ien Ang, dan sebagainya. Adapun jenis dari teori Fenomonologi ini, adalah : 1. Fenomonelogi Klasik, dipelopori oleh Edmund Husserl penemu
Fenomenologi
Modern
Husserl
percaya
kebenaran hanya bisa didapatkan melalui pengarahan pengalaman, tapi kita harus tau bagaimana pengalaman kita
bekerja.
Dengan
kata
lain
kesadaran
akan
pengalaman dari setiap individu. 2. Fenomenologi Persepsi, berlawanan dengan Husser yang membatasi fenomenologi pada objektivitas. 3. Fenomenologi
Hermeneutik,
aliran
ini
selalu
dihubungkan dengan Martin Heidegger dengan landasan filosofis yang juga biasa disebut dengan Hermeneutic of dasein yang berarti suatu “interpretasi untuk menjadi”. 2.2.1.3 Prinsip Dasar Animasi
Untuk membuat sebuah animasi yang baik, ada 12 prinsip yang dirumuskan oleh The “Old Men” of Walt Disney Studios, antara lain : Squash and Stretch, Anticipation, Staging, Pose to pose, Follow Through and Overlapping Action, Slow in and out, Arch, Secondary Action, Timing and Spacing, Exageration, Solid Drawing, dan Appeal. Ke-12 prinsip ini diperkenalkan oleh Frank Thomas dan Ollie Jhonston dalam bukunya Illusion of Life yang meliputi dasardasar gerak, pengaturan waktu, visual, teknis pembuatan sebuah animasi, dan semua itu saling berhubungan serta
23
mendukung satu sama lain. Dan prinsip animasi yang penulis gunakan antara lain adalah : a. Squash
and
Stretch,
adalah
gerak
memantul
dan
merenggang pada objeck untuk memberikan kesan berat pada benda dan bervolume dalam animasi. Hal ini berfungsi untuk memberikan kesan dinamis pada object sekaligus member kesan hidup pada animasi. b. Anticipation, merupakan awalan gerak atau ancang-ancang. c. Staging, yaitu bagaimana ‘lingkungan’ dibuat untuk mendukung suasana atau ‘mood’ yang ingin dicapai dalam sebagian atau keseluruhan scene. d. Pose To Pose, merupakan penentuan posisi key animation yang menjadi gerakan kunci pada suatu aniamasi, kemudian interval pada setiap key animation/ keyframe diisi dengan in between animation untuk memperhalus gerakan. e. Follow Through and Overlapping Action. Follow through merupakan bagian tubuh tertentu yang tetap bergerak meskipun seseorang telah berhenti bergerak. Misalnya, rambut yang tetap bergerak sesaat setelah berhenti berlari. Overlapping action adalah serangkaian gerakan yang saling mendahului. Contohnya pada pergerakan tangan dan kaki ketika berjalan. f. Slow In and Slow Out, adalah akselerasi dan deselerasi. Pada setiap gerakan pasti memiliki titik percepatan dan perlambatan yang dipengaruhi oleh gaya, massa dan kecepatan. g. Arcs, yaitu dalam animasi, sistem pergerakan tubuh pada manusia, binatang, atau makhluk hidup lainnya bergerak mengikuti pola/jalur (maya) yang disebut Arcs. Hal ini memungkinkan mereka bergerak secara ‘smooth’ dan lebih realistik, karena pergerakan mereka mengikuti suatu pola yang berbentuk lengkung (termasuk lingkaran, elips, atau parabola). Pola gerak semacam inilah yang tidak dimiliki
24 oleh sistem pergerakan mekanik/ robotik yang cenderung patah-patah. h. Secondary Action, merupakan gerakan-gerakan tambahan yang dimaksudkan untuk memperkuat gerakan utama supaya sebuah animasi tampak lebih realistik. Secondary action tidak dimaksudkan untuk menjadi ‘pusat perhatian’ sehingga mengaburkan atau mengalihkan perhatian dari gerakan
utama.
Kemunculannya
lebih
berfungsi
memberikan empasis untuk memperkuat gerakan utama. i. Timing and Spacing, yaitu bagaimana cara menentukan waktu kapan sebuah gerakan harus dilakukan, sementara spacing adalah tentang menentukan percepatan dan perlambatan dari bermacam-macam jenis gerak. j. Exaggeration, merupakan upaya untuk mendramatisir sebuah animasi dalam bentuk rekayasa gambar yang bersifat hiperbolis. Dibuat untuk menampilkan ekstrimitas ekspresi tertentu, dan lazimnya dibuat secara komedi. k. Solid Drawing, karakter tokoh animasi yang kuat, lebih mendetail misalkan sifat baik atau jahat, latar belakangnya, sosial, dll. l. Appeal, merupakan keseluruhan look atau gaya visual dalam animasi yang berfungsi untuk menyampaikan suatu pesan dalam bentuk kesan yang menarik dan komunikatif dari sebuah karakter atau cerita yang ditampilkan.
2.2.1.4 Teori Penulisan Naskah
a.
Teori Penentuan Ide Skrip Menurut buku Wolff dan Cox (1988), pembuatan sebuah skrip harus dimulai dengan salability factors, yaitu faktor-faktor yang membuat skrip menjadi menarik dan menjual. Check list dari skrip yang menjual antara lain :
25
• Memiliki "strong hook", yaitu sebuah kalimat atau premis yang kuat. • Tingkat relevansi terhadap masyarakat. • Ide yang baru dan fresh. • Ada moral atau pesan yang ingin disampaikan. • Memiliki konflik batin bagi penonton maupun konflik antar karakter di skrip yang menarik dan di garap dengan baik. • Terbayang visual yang dapat menarik penonton yang sesuai visi penulis. b. Teori Struktur Plot Plot dari sebuah cerita dapat dibagi menjadi 3 bagian utama, yaitu : • Awal dari cerita Biasanya dimulai dengan pengenalan karakter dan setting yang dipilih. • Pertengahan dari cerita Berisikan tentang karakter dan tindakan terhadap masalah yang ada dimana klimaksnya ada pada dibagian ini juga.
• Akhir dari cerita Berisikan kesimpulan dari cerita baik diakhiri dengan senang, sedih, atau perasaan lainnya seperti akhir cerita yang menggantung atau bersambung.
2.2.1.5 Teori Psikologi Warna
Dalam "Color" karya Betty Edwards (2004), warna merupakan metode yang paling tepat didalam penyampaian suatu pesan dan tujuan. Warna adalah bagian dari proses
26 perlengkapan dan identitas. Warna juga mendorong dan bekerja secara bersamaan dengan seluruh arti, simbol dan konsep pemikiran yang abstrak. Warna mengekspresikan fantasi, mengingat kembali waktu, tempat dan memproduksi keindahan/reaksi secara emosional. Oleh karena itu, sebuah desain yang baik mengharuskan penulis untuk memahami berbagai emosi yang terkandung dalam tiap warna yang dipakai, dan pengelompokan warna terbagi antara lain : a.
Red
:
Darah,
api,
gairah,
bahaya,
serangan, cinta, aksi, kekayaan, kekuasaan,kesenangan, kecemasan, kemarahan. b.
Jingga
:
Hangat, sehat, riang, gembira,
ambisius, terpesona, eksotis, romantis. c.
Kuning : emas,
kepintaran,
Kebahagiaan, aib,
sinar
pengecut,
matahari,
pengkhianatan,
kesedihan, kecemburuan. d.
Hijau
:
Keseimbangan, harmoni, masa
muda, harapan, kesenangan, kesuksesan, kesehatan, kesuburan, beracun. e.
Biru
:
Misterius, stabil, tenang, bisa
diandalkan, tenang, setia, tulus, pasif, melankolis, dingin. f.
Ungu
:
Kasta, kekuatan, kehormatan,
kesedihan, rapuh, kerentanan. g.
Putih
:
Polos,
:
Elegan,
kuat,
berbahaya,
baik,
murni,
bersih,
dingin, hantu. h.
Hitam berwibawa,
formal, kejahatan,
kuat, kesedihan,
kematian, berkabung. 2.2.1.6 Teori Tipografi
Di dalam bukunya Letters of Credit,Walter Tracy mengatakan ada 2 aspek yang mendasar untuk menghasilkan
27
tulisan yang bagus secara ‘look’. Kedua aspek tersebut adalah legibility dan readability (Tracy Walter, 1986: 30-31). Tipografi merupakan suatu ilmu dalam memilih dan menata huruf dengan pengaturan penyebarannya pada ruangruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan tertentu, sehingga dapat menolong pembaca untuk mendapatkan kenyamanan membaca semaksimal mungkin. Kriteria yang harus diperhatikan dalam menentukan jenis tipografi : •
Clarity
:
kejelasan
suatu
huruf
untuk dilihat. •
Readability :
keterbacaan dari suatu
Legability :
kemudahan suatu huruf
Visibility
kemudahan suatu jenis
huruf. • untuk dibaca. •
:
huruf untuk dilihat. Berikut adalah pengelompokkan yang dibuat sesuai dengan urutan waktu pembuatan, antara lain : • Old Style (Garamond, 1617) • Transitional (Baskerville, 1757) • Modern (Bodoni, 1788) • Egyptian/Slab Serif (Century Expanded, 1895) • Contemporary/Sans serif (Helvetica, 1957) Selain itu ada juga klasifikasi yang berdasarkan bentuk rupa hurufnya, antara lain : • Roman, pada awalnya adalah kumpulan huruf kapital seperti yang biasa ditemui di pilar dan prasasti Romawi, namun kemudian definisinya berkembang menjadi seluruh huruf yang mempunyai ciri tegak dan didominasi garis lurus kaku. Hal tersebut terlihat pada jenis-jenis huruf berikut : •
Serif, kategori juga serif didefinisikan oleh tambahan stroke horizontal pada setiap huruf (sering disebut
28 sebagai feet). Ada berbagai macam font serif yang dibagi menjadi tiga subkategori : old style, modern, transitional. Ada kategori tambahan dari font serif-serif slab-yang kini telah berevolusi dalam kategori tersendiri. Serif gaya lama diidentifikasi oleh bentuk miring, bulat. Setiap stroke huruf memiliki berat yang sama, memberikan setiap huruf terlihat seragam. Serif modern memiliki kontras stroke huruf tipis dan tebal. Berat huruf jauh lebih berat dari tipografi gaya lama. Stroke lebih tebal secara vertikal daripada horizontal. Serif transisi menggabungkan atribut dari gaya lama dan tipografi modern. •
Egyptian, atau populer dengan sebutan slab serif. Cirinya adalah kaki/sirip/serif yang berbentuk persegi seperti papan dengan ketebalan yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan adalah kokoh, kuat, kekar dan stabil.
•
Sans Serif, dengan ciri tanpa sirip/serif, dan memiliki ketebalan huruf yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan oleh huruf jenis ini adalah modern, kontemporer dan efisien.
•
Script, merupakan goresan tangan yang dikerjakan dengan pena, kuas atau pensil tajam dan biasanya miring ke kanan. Kesan yang ditimbulkannya adalah sifat pribadi dan akrab.
•
Miscellaneous, merupakan pengembangan dari bentukbentuk yang sudah ada. Ditambah hiasan dan ornamen, atau garis-garis dekoratif. Kesan yang dimiliki adalah dekoratif dan ornamental.
29
2.2.2 Studi Existing
Di sini penulis mengumpulkan beberapa referensi E-learning dan video-video yang menginspirasikan, lalu dianalisa guna memberikan perbandingan sekaligus perurmusan di dalam pembuatan animasi Elearning yang penulis akan kerjakan.
2.2.2.1 Studi Bentuk
a.
Proporsi Untuk studi bentuk penulis menganalisa beberapa video infografik seperti What is Bitcoin dan The Girl Effect - The Clock is Ticking. Pemilihan bentuk pada video-video ini merupakan gambar-gambar vektor yang simpel dan banyak terdapat unsur ikon dimana proporsi jumlah ikon dan gambar lainnya tidak seimbang sehingga sering membuat kerancuan didalam penangkapan pesan oleh penonton.
Gambar 2.12 Visual dari What is Bitcoin (kiri) dan The Girl Effect - The Clock is Ticking (kanan)
b. Karakter dan Environment Jadi untuk bentuk karakter dan environment penulis mengambil referensi dari game Death Spank. Pada game ini goresan garis dan bentuk yang dipakai merupakan sebuah goresan spontan, tapi bukan berarti goresan spontan itu adalah goresan sketsa / doodle, melainkan
30 dengan maksud memberikan efek santai, menghibur, dan lucu bagi penonton.
Gambar 2.13 Visual dari game Death Spank
2.2.2.2 Studi Warna
Dalam animasi edukasi yang penulis pelajari, penulis menyimpulkan bahwa penggunaan warna cerah dan warna yang harmoni seperti dalam animasi infografik Care to Click akan membuat penonton mudah memahami isi atau konten dari animasi edukasi tersebut. Dengan pemilihan warna yang menarik akan membuat atau memberikan guidance kepada mata audience untuk melihat point tertentu yang diinginkan oleh designer. Selain warna, disini juga ditambahkan efek grain sehingga warna yang tampak tidak terlalu polos, tidak lupa vignette memberikan value lebih dan efek dramatis dalam animasi tersebut.
Gambar 2.14 Visual dari Care To Click
31
2.2.2.3 Studi Alur Cerita (Storyline)
Seperti yang dikemukakan oleh Wolff dan Cox bahwa sebuah cerita harus menarik dan menjual, oleh karena itu sudah seharusnya suatu cerita merupakan buah ide yang fresh dan baru sehingga audien tertarik untuk menontonnya. Disini penulis melakukan studi pada film animasi seperti Glückskette, dimana didalam film tersebut menggunakan alur yang lucu dan simpel yaitu alur linear sehingga audien dengan mudah memahami maksud dari pesan yang disampaikan.
Gambar 2.15 Visual dari Glückskette
2.2.3 Target Audiens
a.
Target Primer Demografi : Pria / wanita, 18-21 tahun, berpendidikan, ekonomi menengah keatas. Psikografi : Punya rasa ingin tahu, imajinatif, kreatif, senang animasi, film, dan seni. Geografi
: Kota-kota besar.
32 b. Target Sekunder Demografi : Pria / wanita, semua umur, berpendidikan, ekonomi menengah keatas. Psikografi : Punya rasa ingin tahu, senang animasi, film, dan seni. Geografi
: Selain kota-kota besar.
2.2.4 Data Pendukung
Data pendukung disini merupakan latar belakang mengapa penulis memilih apa saja hasil produksi lebah madu serta manfaatmanfaatnya sebagai tema dari tugas akhirnya, oleh karena itu penulis melakukan survei melalui jasa survei online www.surveymonkey.com. Dengan survei tersebut penulis dapat mengetahui seberapa jauh pengetahuan, selera, pendapat, dan antusiasme dari 100 orang responden terhadap tema materi yang disajikan. Berikut adalah hasil survei tersebut : Survei periode Februari - Maret 2014, 100 responden. 1.
Pernahkah anda menonton acara edukasi yang berhubungan tentang lebah madu?
2.
Pilihan
Total
Ya, pernah
56 orang
Tidak pernah
44 orang
Apakah anda mengetahui berapa banyak jenis lebah madu di Indonesia? Pilihan
Total
2
2 orang
4
12 orang
6
5 orang
8
2 orang
Kurang tahu
79 orang
33
3.
Dari beberapa pilihan dibawah ini, menurut anda yang mana saja merupakan hasil produksi dari lebah madu?
4.
5.
6.
Pilihan
Total
Madu
24 orang
Madu dan Royal Jelly
19 orang
Madu, Royal Jelly, dan Propolis
9 orang
Madu dan Bee-Pollen
-
Semuanya yang ada diatas
48 orang
Berapa macam jenis madu yang anda ketahui? Pilihan
Total
5
19 orang
11
2 orang
7
2 orang
9
-
Kurang tahu
77 orang
Menurut anda, pentingkah "Madu" dalam kehidupan anda? Pilihan
Total
Tidak penting
2 orang
Kurang penting
-
Biasa saja
29 orang
Penting
48 orang
Sangat penting
21 orang
Apakah anda tahu kalau Propolis itu terbuat dari apa? Pilihan
Total
Ya, saya tahu
35 orang
Tidak, saya tidak tahu
65 orang
34
7.
Dari beberapa informasi dibawah ini, mana saja yang telah anda ketahui?
8.
Pilihan
Total
Madu sebagai antiseptik dan antibakteri
46 orang
Bee-Pollen terbuat dari serbuk sari
32 orang
Royal Jelly meningkatkan daya ingat
42 orang
Propolis terbuat dari getah pohon
9 orang
Royal Jelly juga disebut Susunya Lebah
21 orang
Tidak satu pun dari yang diatas saya ketahui
35 orang
Apakah anda ingin mengetahui lebih banyak tentang faktafakta selain yang ada diatas?
9.
Pilihan
Total
Ya, saya mau
70 orang
Tidak, terima kasih
30 orang
Jika ada tayangan yang menjelaskan tentang lebah madu dan hasil produksinya secara menarik, apakah anda berminat menontonnya? Pilihan
Total
Ya, saya berminat menontonnya
77 orang
Tidak, terima kasih
23 orang
10. Kira-kira tayangan edukasi seperti apa yang menurut anda unik dan menarik untuk menjelaskan tentang apa saja hasilhasil produksi dari lebah madu? Mayoritas para responden menginginkan tayangan yang simple, unik, menarik, kreatif, dan dapat dinikmati oleh semua umur, dimana didalam animasi edukasi tersebut dijelaskan bagaimana proses pembuatan hasil-hasil produksi lebah madu dengan memasukkan sedikit unsur cerita didalamnya, dan bentuk
35
penyampaian pesannya tidak membuat para penonton tidak merasa digurui seperti layaknya belajar. 2.2.4.1 Analisa Survei
Berdasarkan dari hasil survei periode Februari - Maret 2014
dengan
100
responden
diatas,
penulis
dapat
menyimpulkan beberapa analisa sebagai berikut : Pertanyaan 3 Walaupun sebagian besar yaitu tepatnya 48 orang sudah mengetahui tentang apa saja hasil-hasil produksi dari lebah madu, tapi masih ada beberapa responden yakni 24 orang yang masih berpikiran bahwa lebah madu hanya dapat menghasilkan madu saja. Disini penulis menyimpulkan masih kurangnya pemahaman dari para responden sehingga didalam animasi edukasi ini nantinya penulis dapat menambahkan informasi yang berhubungan tentang apa saja hasil-hasil produksi lebah madu. Pertanyaan 4 Dari pertanyaan ini penulis dapat menarik kesimpulan bahwa responden hanya mengetahui sedikit tentang jenis-jenis madu yang ada di pasaran, dan jika penulis memaparkan informasi tentang cukup banyaknya jenis madu yang ada di Indonesia pada responden maka pilihan mereka terhadap pengonsumsian madu dapat lebih variatif disesuaikan dengan selera mereka sendiri. Pertanyaan 7 Untuk pertanyaan ini sebenarnya penulis tidak hanya ingin mengetes seberapa jauh pemahaman responden terhadap manfaat-manfaat dari hasil produksi lebah madu, tetapi juga sekaligus
memberikan
informasi
bahwa
sebenarnya
pernyataan-pernyataan tersebut tidak ada yang salah yakni dengan maksud merangsang pra duga para responden tentang apakah pernyataan itu benar atau tidak sehingga dalam animasi
36 edukasi ini nantinya dapat memperjelas semua asumsi mereka tersebut.
Pertanyaan 8 Dengan jumlah 70 orang responden bersedia ingin mengetahui lebih banyak fakta-fakta selain pada pertanyaan 7, maka penulis yakin bahwa ketertarikan responden terhadap apa saja manfaat hasil produksi lebah madu sangatlah banyak dan penting sekali guna mendapatkan hidup sehat yang alami. Pertanyaan 9 Dalam pertanyaan ini penulis ingin memastikan sebarapa tinggi minat para responden untuk menonton animasi edukasi ini yang bertajuk hasil produksi lebah madu serta manfaatmanfaatnya, dan ternyata 77 orang bersedia menontonnya.
2.2.5 Faktor Pendukung dan Penghambat
a.
Faktor Pendukung •
Tingginya minat masyarakat terhadap tontonan berbau animasi.
•
Tersedianya banyak tutorial dan passion dalam art yang mendukung penulis dalam pembuatan proyek ini.
•
Banyaknya media teknologi yang memungkinkan dalam penyampaian pesan sekaligus upaya komersil.
•
Hasil karya yang menarik dan unik sangat diminati oleh masyarakat.
b. Faktor Penghambat •
Kurangnya pengalaman dalam pembuatan animasi E-learning.
•
Film dan hiburan yang lain lebih meresap di ingatan dan gampang dikenal oleh penonton dibanding E-learning.
37
•
Adanya asumsi dari masyarakat yang mengurangi minat akan buruknya kualitas animasi dalam negeri, terutama pada Elearning ini.
•
Susahnya menyusun sebuah storytelling yang menarik dan positif bagi penonton.