1
PERANCANGAN MESIN PENANAM BIBIT PADI KAPASITAS 80000 TITIK / JAM DENGAN JARAK 25 Cm TUGAS AKHIR Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Program Starta Satu (S1) Jurusan Teknik Mesin
Disusun Oleh : Berly Rudyanto 09510080
JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2014
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam bidang pertanian kegiatan penanaman merupakan salah satu kegiatan yang cukup penting dan juga menentukan hasil pertanian. Kita dapat mengetahui bahwa perkembangan pertanian meliputi perkembangan alat atau mesin pengolahan tanah. Namun tidak hanya sampai di situ, dalam kegiatan penanaman pun mengalami perkembangan sejalan dengan perkembangan teknologi. Nasi (beras) merupakan makan pokok seluruh rakyat Indonesia, yang seharusnya mampu dipenuhi bangsa ini sendiri,apalagi konsumsi beras di negeri ini sangat tinggi ,bila tidak di imbangi dengan produktifitas beras yang tinggi pula akibatnya melakukan impor beras, padahal indonesia adalah negara yang subur dan melimpah sumber daya alamnya. (harian detik news hal 7,16 oktober 2012)
Mayoritas petani khusunya di kediri jawa timur yang saat ini masih menggunakan cara tradisional dalam penanaman bibit padi mengakibatkan banyak menguras tenaga ,dan waktu, juga dari segi biaya. Itu merupakan salah satu penyebab harga beras kita kalah bersaing dengan harga beras impor yang pada dasar nya kualitas beras kita lebih baik dan dari segi waktu sangat kurang bila melihat luas sawah. Pada gambar 1.1 menurut seorang buruh tani yang biasanya bekerja sebagai penanam padi sebut saja namanya sutiyem (salah satu petani di kediri) ia bekerja selama 1 jam rata-rata mampu menanam bibit padi seluas 100 m2 tanpa berhenti. Dengan biaya di borong 80 ribu rupiah per 600 m2 ( Menurut hasil wawancara beberapa petani di Kediri khususnya di desa adan-adan )
1
2
Gambar 1.1 Buruh tani yang sedang menanam padi (tandur) ( foto diambil di desa adan-adan ) Menurut survey didesa adan-adan kec.gurah kab.kediri dijawa timur yang rata-rata petani tradisional masih menggunakan tenaga manusia (tandur) dan belum mengetahui tentang alat penanam padi, dan antusias mereka (petani) terhadap alat ini sangatlah tinggi. Benar sekali apabila ditinjau segi biaya tenaga maupun waktu lebih effisien “,kata bapak wit sebagai sekertaris desa tersebut. Ditinjau dari segi effisiensi biaya dan waktu maupun tenaga masih sangat rendah. Itu pun jika seorang petani tersebut mampu bekerja terus, belum lagi jika petani tersebut istirahat makan ataupun minum. jika seorang petani yang memiliki lahan luas dan ingin lebih cepat maka harus mengeluarkan biaya lagi agar proses penanaman lebih cepat dengan cara memborongkan pekerjaannya pada beberapa buruh tani . Hal itu yang menyebabkan biaya produksi meningkat yang berimbas pula pada harga jual dan waktu yang dibutuhkan pun masih terlalu lama. ( hasil wawancara dengan sekertaris desa adan-adan kec.Gurah kab.Kediri)
3
Gambar 1.2 Mesin penanam padi tipe berdiri Mesin tanam bibit padi Jajar legowo Ada pun cara lain agar dalam proses penanaman lebih cepat yang mampu menggantikan 20 dalam 1 hektar adalah dengan cara membeli alat penanam yang sudah ada sekarang ini, alat tersebut berharga 50-40 juta seperti pada gambar 1.2 , tapi harga mesin ini masih terlalu memberatkan bagi petani di indonesia dan pada tipe mesin ini bibit padi kemungkinan terinjak sangatlah besar karena operator berada dibelakang mesin penanam. (hasil wawan cara jajarlegowo di indonesia sains, 18 november 2013) Keunggulan mesin tersebut adalah :
Mampu menanam bibit padi dalam jumlah banyak dalam waktu singkat
Dapat menampung bibit padi dengan banyak
Kelemahan mesin tersebut adalah :
Harga terlalu tinggi untuk petani indonesia
Bibit padi yang telah tertanam dapat terinjak operator mesin
4
Gambar 1.3 Mesin penanam padi tipe duduk (foto didapat dari youtube, post by supli rahim) Alat ini lebih rapi dalam menanam bibit padi karena operator tidak berada dibelakang mesin. Namun alat ini masih sangat memberatkan petani indonesia yang mempunyai lahan tidak terlalu besar, dan apalagi petani yang berada didaerah pegunungan yang model sawahnya trasering maka akan sulit untuk memindahkan alat sebesar itu, dan harganya pun belum terjangkau oleh petani tradisional. Keunggulan mesin tersebut adalah :
Mampu menanam bibit padi dalam jumlah banyak dalam waktu singkat
Dapat menampung bibit padi dengan banyak
Hasil penanaman lebih rapi
Kelemahan mesin tersebut adalah :
Harga terlalu tinggi untuk petani indonesia
Alat terlalu berat
Tidak portable
5 Menurut paparan di atas penanaman bibit padi sebagai salah satu faktor yang berpengaruh dalam produktifitas beras, masih memiliki effisiensi yang sangat rendah pada segi biaya, waktu, maupun tenaga. Yang berakibat produksi beras kita kurang dan akhirnya melakukan impor beras. Maka perlu dicari solusinya yaitu merancang mesin penanam padi dengan sistem kerja simpel dan mampu di aplikasikan pada mesin pertanian yang telah ada (tractor) sehingga tidak membutuhkan biaya terlalu tinggi untuk memproduksi mesin ini. Maka penulis merancang sebuah mekanisme penanam bibit padi dengan kriteria :
Bisa manual atau pun mampu daplikasikan pada tractor
Mudah perawatannya
Simpel penggunaanya
Harga terjangkau bagi petani Indonesia
Lebih ringan (Portable)
6 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan permasalahan yang terdapat pada latar belakang di atasa, maka penulis meamberikan rumusan masalah: “ Bagaimanakah perancangan mesin penanam bibit padi 80000 titik/jam”
1.3 Tujuan Perencangan Berdasarkan pada rumusan masalah maka tujuan dari perancangan alat ini adalah mendapatkan desain dari dimensi komponen mesin penanam padi. 1.4 Manfaat Perancangan Dari hasil perancangan alat ini diharapkan bermanfaat untuk meningkatkan kemudahan petani padi sehingga mengurangi losses pada biaya , tenaga, atau pun waktu,dalam melakukan aktifitas kerja proses penanaman bibit padi sehingga prduktifitas tinggi dan biaya produksi lebih berkurang.
1.5 Batasan Masalah Mengingat luasnya permasalahan yang dihadapi dalam perancangan ini, maka perlu adanya batasan khusus didalamnya. Batasan ini diperlukan agar dalm perancangan tugas akhir ini tidak menyimpang dari permasalahan yang ada. Adapun batasan-batasan didalam perencanaan ini adalah : a) Rangka mesin (sambungan las) di asumsikan aman b) Getaran yang terjadi pada mesin tidak dilakukan perhitungan c) Tidak menghitung biaya produksi d) Dalam perancangan ini penulis tidak medesain mesin penggerak e) Tidak membahas kerangka alat f) Tidak membahas varietas bibit padi
7 1.6 Konsep Desain Dalam perancangan suatu produk sebelum menetukan konsep produk yang akan dibuat terlebih dahulu harus menyusun spesifikasi produk. Penyusunan spesifikasi produk harus dibuat terlebih dahulu karena merupakan dasar pertimbangan dalam konsep produk yang akan di pakai dalm perancangan. Pada perancangan mesin penanam padi ini spesifikasi produk yang ditentukan adalh sebagai berikut : a. Kinerja mesin praktis dan optimal b. Mudah cara pengoperasian c. Mudah perawatannya d. Harga terjangkau bagi petani Indonesia e. Lebih ringan (Portable)