Jakstrada Iptek Kebijakan Strategis Pembangunan Daerah Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Provinsi Kalimantan Timur 2014 – 2019
Dewan Riset Daerah Provinsi Kalimantan Timur
Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
|1
2 | Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
Bab I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
K
emajuan satu bangsa dan satu daerah adalah sa ngat ditentukan oleh kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan yang dikuasai dan diterapkan dalam kehi dupan masyarakat mereka sehari-hari. Ilmu pengetahu an yang hebat namun tidak diterapkan dalam aplikasi teknologi yang canggih tidak akan membawa perubahan seperti apa yang diharapkan. Sebaliknya teknologi yang sophisticated juga tidak akan menjadi pemicu kemajuan dan kesejahteraan bila salah dalam penggunaan baik dari segi waktu, orang dan kondisi yang ada. Disadari atau tidak teknologi telah mewarnai kehidupan masya rakat di hampir seantero bumi ini, khususnya sekarang teknologi informasi yang menguasai banyak orang pada hampir semua lapisan warga negara, tanpa batas umur, pekerjaan dan suku bangsa. Infor masi dan komunikasi begitu cepat mengalir dan memenuhi relung-relung kehi dupan dan pemikiran yang selama ini kosong dan ham pa, apakah itu informasi yang benar, baik dan jelas atau pun sebaliknya, yaitu informasi yang salah, jelek dan bahkan tidak jelas. Ditangan siapa teknologi itu diguna Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
|3
kan adalah sangat penting untuk ditetapkan, sehingga pola pembangunan dan kedamaian untuk mencapai kese jahteraan masyarakat akan dengan mudah dan cepat untuk dicapai. Maka mengembangkan apa saja menjadi boleh saja, namun seberapa jauh dan seberapa melebar pengembangan tersebut menjadi bahan kajian dalam kesempatan ini untuk menentukan Kebijakan Strategis Daerah dalam bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Jakstrada Iptek) di Kalimantan Timur. Dalam era globalisasi, pembangunan Indonesia dihadapkan pada berbagai masalah dan tantangan yang cukup pelik, yaitu pembangunan sistem sosial politik baru, pembenahan sistem perbankan dan perekonomian nasional, pemenuhan kecukupan pangan, pemenuhan ke cukupan energi, persaingan pasar global, mencari sum ber pertumbuhan ekonomi, peningkatan kesejahteraan masyarakat, penyediaan lapangan kerja, peningkatan produktivitas angkatan kerja dan pertanian serta penge lolaan dan pelestarian sumber daya alam yang ada. Untuk mengatasi semua permasalahan dan tantangan tersebut diperlukan penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang memadai, sehingga dapat dibu at perencanaan yang baik dan terarah dan diperoleh nya solusi yang bersifat menyeluruh tanpa harus menimbul kan permasalahan yang baru. Beragamnya komposisi masyarakat baik dari segi umur, agama, suku dan pendapatan serta kesejahteraan menjadikan juga beragamnya pemahaman mereka terha dap kehadiran suatu teknologi ataupun informasi, begitu juga paralel dengan itu respon mereka terhadap apa 4 | Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
saja yang datang dari luar atau pun muncul dari dalam menjadi sangat bervariasi dan bertingkat. Ilmu pengeta huan dan teknologi haruslah bisa membawa dampak positif yang tidak saja menjamah ranah individu dan so sial tapi juga bisa menjangkau ranah ekonomi dan bah kan spiritual. Teknologi harus mengedepankan efisiensi, bila tidak maka tidak banyak orang mau memakainya. Pola berfikir masyarakat (masyarakat biasa dan masyara kat pengusaha) harus dibawa kepada pola berfikir baru, yaitu bagaimana menggunakan teknologi untuk mengha dirkan nilai tambah dari sumber daya yang dimiliki oleh satu daerah. Kekuatan dan daya saing daerah pada akhir nya akan diukur dari kemampuan penguasaan Iptek se bagai faktor primer ekonomi, menggantikan modal, la han dan juga enerji. Iptek bertujuan meningkatkan kese jahteraan manusia melalui peningkatan kesejahteraan mereka dan mencegah kerusakan lingkungan yang mungkin terjadi. Kalau selama ini itu belum lagi terlihat dengan baik dampak dari pemanfaatan teknologi, adalah dikarenakan adanya beberapa unsur yang mempenga ruhi jalan dan teraplikasinya fungsi ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut. Satu diantaranya yang terbesar adalah karena faktor perilaku masyarakat, baik secara individu maupun massal. Kedua adalah kebijakan yang salah ataupun kurang tepat sehingga memicu masyara kat untuk berperilaku konsumtif misalnya. Ketiga adalah masalah politik, seperti kerjasama bilateral yang mengha ruskan masuknya produk asing ke dalam negeri dan beberapa lainnya yang memang terkadang bersifat ambi gu, artinya sulit untuk dikatakan benar ataupun salah. Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
|5
Kebijakan pengembangan IPTEK tidak hanya un tuk mengejar ketertinggalan yang bersifat kekinian, tetapi harus juga menghasilkan sumberdaya manusia yang berkualitas dan mampu menciptakan teknologi yang mampu mendukung dan menjawab tantangan-tan tangan tersebut. Kebijakan dalam pembangunan IPTEK harus mempunyai arah yang dapat merangsang terben tuknya sistem industri nasional dan berorientasi pada pemberdayaan otonomi daerah. Industri nasional yang akan dibangun selayaknya berpangkal pada potensi dae rah, meliputi potensi Sumber Daya Manusia (SDM) mau pun Sumber Daya Alam (SDA), seperti yang diamanat kan dalam pembukaan UUD 1945 bahwa “penguasaan, pemanfaatan, dan kemajuan ilmu pengetahuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di Indonesia merupakan bagian yang sangat penting dan tidak terpisahkan”. Hal ini juga secara tegas dimuat da lam UUD 1945 Amandemen, Pasal 31 ayat 5, yang me nyebutkan bahwa, “Pemerintah memajukan Ilmu Penge tahuan dan Teknologi (IPTEK) dengan menjun jung ting gi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kema juan peradaban serta kesejahteraan umat manusia”. Sudah banyak tersedia produk Iptek dari yang bersifat sederhana sampai yang sangat rumit dan sophis ticated. Beberapa orang mengatakan kita tinggal pilih mau yang mana yang akan dipakai ataupun dikembang kan, maka pada saat itu banyak orang lupa untuk bisa mengembangkan teknologi sendiri dari sumber daya yang dibangun atas kebutuhan dan keuletan bangsanya sendiri. Dalam beberapa hal seperti teknologi nuklir, 6 | Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
baiklah kita hanya menggunakannya saja daripada ber susah payah untuk mengembangkannya karena kemaju an dibidang ini sudah sangat lama dicapai. Perlu mung kin disepakati bahwa kita tidak ingin mengalami persoal an kecelakaan nuklir seperti dibeberapa negara, jadi mari kita pikirkan strategi dan teknologi untuk memini malkan dampak tersebut, khususnya dinegara kepulauan dengan jutaan penduduk yang tersebar secara tidak merata seperti kita ini. Beberapa teknologi lainnya bisa kita transfer begitu saja dari para penemunya, namun secara perlahan tentu kitapun dapat menjadi penemu ataupun pencipta pertama sebuah teknologi, sebuah disain ataupun sebuah konsep misalnya tentang bagai mana pengelolaan lingkungan hidup dapat dilakukan dengan sebaik mungkin. Untuk itulah disusun dokumen Kebijakan Strategis Daerah bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Jakstrada Iptek) ini agar semua langkah dan pengembangan pembangunan dapat diarahkan un tuk pertama kali meningkatkan kualitas kehidupan manu sia dan mencegah kerusakan lingkungan hidup. Kita sering mendengarnya dengan pembangunan Berke lan jutan (Sustainable Development), jadi tidak boleh terjadi orang yang kaya bertambah kaya dan orang yang miskin semakin bertambah jumlahnya dan semakin mis kin pu la. Persoalan pembangunan kita adalah bagaimana mela kukan pendistribusian hasil-hasil pembangunan yang ada, bagaimana membuat agar semua orang dan semua masyarakat mampu dapat bekerja untuk memenuhi semua kebutuhannya baik dalam sandang, pangan dan kebutuhan lainnya agar beranjak menjadi masyarakat Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
|7
yang sejahtera dan sekaligus terjaganya lingkungan kehidupan selalu lebih baik dari sebelumnya. Sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Kalimantan Timur 2013-2018, maka Jakstrada disesuaikan dengan lima pilar pembangunan yang menjadi target bagi pemerintah provinsi untuk dicapai yang diantaranya adalah pengen tasan kemiskinan, ketahanan pangan, energi baru dan terbarukan dan beberapa lainnya yang berhubungan dengan infrastruktur, pendidikan dan lainnya. Dengan demikian kelima pilar pembangunan tersebut otomatis menjadi isu strategis yang melandasi kebijakan pemerin tah provinsi dalam menjalankan pembangunannya, sela in itu beberapa isu lainnya adalah juga sangat urgent untuk juga disampaikan dan akan ikut mewarnai kebijak an yang akan dikeluarkan seperti isu pemerintahan yang bersih (good governance), perubahan iklim dan infra struktur Kaltim yang banyak terbengkalai. Untuk itu disusunlah satu sistematika berdasarkan kebutuhan dae rah Kalimantan Timur untuk memudahkan banyak pihak dalam menelaah dan mempelajari dokumen kebijakan (Jakstrada Iptek) ini dan sekaligus untuk mempermudah mereka dalam melaksanakannya. Tanpa pelaksanaan dan adanya kemauan serta kekuatan politik (political will), maka dokumen ini hanya akan menjadi dokumen belaka sebagai penghias rak buku dan berhenti pada sebatas pemikiran dan ide saja. Provinsi Kalimantan Timur dalam Masterplan Per cepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indone sia (MP3EI) telah ditetapkan sebagai salah satu koridor 8 | Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
ekonomi nasional yang dijadikan sebagai pusat produksi dan pengolahan hasil tambang dan lumbung energi na sional sehingga Provinsi Kalimantan Timur dapat dikata kan memilki potensi perekonomian sangat strategis, hal ini terbukti dengan PDRB Kaltim pada tahun 2014 menca pai Rp 579,01 triliun, bertambah Rp. 8,7 triliun dibandingkan dengan tahun 2013. Setiap tahun PDRB Kaltim meng alami kenaikan yang signifikan. Nilai PDRB tahun terakhir ini sangat tinggi jika dibandingkan dengan tahun 2010 sebesar 418,21 trilliun rupiah sehingga peningkatan yang signifikan ini menjadi pemicu peningkatan perekonomian daerah. Sehubungan untuk tetap mempertahankan pe ningkatan pertumbuhan ekonomi maka pemerintah dae rah sebagai motivator pembangunan IPTEK di daerah harus memiliki arah kebijakan pembangunan IPTEK yang sejalan dengan arah kebijakan pembangunan nasional IPTEK. Undang-Undang tentang Sistem Nasional Peneliti an dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, yaitu UU 18/2002 (Sisnas Litbang IPTEK). Pasal 18 (2) menyebutkan “Pemerintah wajib merumuskan arah, prio ritas utama, dan kerangka kebijakan Pemerintah di bi dang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang dituangkan sebagai Kebijakan Strategis Pembangunan Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi,” (Pasal 18, ayat 2), yang selanjutnya disebut sebagai Jakstranas IPTEK. Sesuai Pasal 20 UU tersebut, Pemerintah Daerah perlu menetap kan Kebijakan Strategis Pembangunan Daerah Ilmu Pe ngetahuan dan Teknologi (JAKSTRADA) di daerahnya. Oleh karena itu Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
|9
melalui Balitbangda Provinsi Kalimantan Timur dan be kerjasama dengan Dewan Riset Daerah (DRD) Kaltim menyusun JAKSTRADA IPTEK Provinsi Kalimantan Timur 2014-2019 yang sepenuhnya mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pro vinsi Kalimantan Timur Tahun 2013-2018 dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2005-2025 dengan tetap mem perhatikan Kebijakan Strategis Pembangunan Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (JAKSTRANAS IPTEK) 2010-2014 dan juga draft JAKSTRANAS IPTEK 20152019 yang disusun oleh Tim Penyusun JAKSTRANAS IPTEK 2015-2019, Kementerian Riset dan Teknologi pa da tahun 2014, sebagai landasan dan dokumen perencanaan nasional secara menyeluruh dan disesuaikan de ngan kondisi daerah Kaltim demi tercapainya Visi Kali mantan Timur. Secara skematis proses penyusunan JAKSTRADA IPTEK Provinsi Kalimantan Timur 2014-2019 adalah sebagaimana pada gambar 1.
10 | Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
VISI IPTEK
RPJPD KALTIM 2005-2025
UUD 1945 UU No. 18 Tahun 2002 UU No. 17 Tahun 2007
JAKSTRADA IPTEK KALTIM 2014-2019
RPJMD KALTIM 2013-2018
ARD
PP No. 20 Tahun 2005 Perpres No. 2 Tahun 2015
ARAH KEBIJAKAN
KERANGKA KEBIJAKAN
Inpres No. 4 Tahun 2003 Kepmenristek RI No. 193/M/KP/IV/2010 DRAF JAKSTRANAS IPTEK 2015-2019
PRIORITAS KEBIJAKAN
KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
Nawacita Pemerintah RI
Gambar 1 Pola Pikir Penyusunan JAKSTRADA IPTEK Kaltim 2014-2019
Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
| 11
B. Tujuan Seperti sudah disebutkan bahwa tujuan disusun nya Jakstrada Iptek ini adalah agar tercapainya masyara kat yang sejahtera, mandiri dan terjaganya lingkungan hidup dari kerusakan. Hal ini digambarkan oleh adanya semboyan pemerintah daerah Kalimantan Timur yang ingin menjadikan bumi etam sebagai provinsi hijau (green growth) ditengah kemauan untuk menjadikan ka wasan ini sebagai lumbung enerji yang tidak akan per nah habis (sustainable development and renewable resources managament). Secara sistematis tujuan penyu sunan JAKSTRADA dikelompokan sebagai berikut : A. Merumuskan arah dan kerangka kebijakan serta prioritas bidang fokus dalam penyusunan dan pelak sanaan program penelitian, pengembangan serta penerapan IPTEK selama lima tahun (2014 - 2019) bagi SKPD dan berbagai lembaga IPTEK dalam mendukung pelaksanaan RPJMD Provinsi Kalimantan Timur 2014-2019. B. Sebagai pedoman baku yang menjadi acuan bagi semua pihak terkait baik unsur pemerintah provinsi, kabupaten/kota, maupun non pemerintah di Kaltim dalam mendukung pembangunan IPTEK Kalimantan Timur 2014-2019.
C. Landasan Hukum Sebagai landasan hukum penyusunan Jakstrada Iptek Kalimantan Timur 2014 – 2019 adalah beberapa peraturan perundangan ataupun keputusan Gubernur tentang hal terkait seperti disampaikan sebagai berikut: 12 | Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
1. Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945 Amandemen Pasal 31 ayat 5; 2. Undang-Undang RI Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan Pene rapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi; 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Ren cana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005 2025; 4. Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 2014 tentang Peme-rintahan Daerah; 5. Nawacita Pemerintahan RI 2014 - 2019, Program nomor 6 tentang peningkatan produktivitas dan daya saing bangsa untuk maju bersama bangsa Asia lainnya; 6. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015 - 2019; 7. Inpres No. 4 Tahun 2003 tentang Pengkoordinasian Perumusan dan Pelaksanaan Kebijakan Strategi Pem bangunan Nasional IPTEK; 8. PP Nomor 20 Tahun 2005 tentang Alih Teknologi Kekayaan Intelektual serta Penelitian dan Pengem bangan oleh Perguruan Tinggi dan Lembaga Peneliti an dan Pengembangan; 9. Keputusan Menteri Negara Riset dan Teknologi Nomor 193/M/Kp/IV/2010 tentang Kebijakan Strategi Pembangunan Nasional Ilmu Pengetahuan dan Tekno logi Tahun 2010-2014; 10. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur Nomor 15 tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
| 13
Jangka Panjang Daerah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2005-2025; 11. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur Nomor 07 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jang ka Menengah Daerah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2013-2018.
D. Sistematika Dokumen JAKSTRADA ini disusun dengan sistema tika sebagai berikut: Bab I. Pendahuluan yang memuat latar belakang, tujuan, Landasan Hukum dan tentang bagai mana sistematika dokumen ini dibuat Bab II. Gambaran Umum Kondisi Daerah, memu at kondisi saat ini dan isu strategis daerah seperti Penanggulangan Kemiskinan, Pertanian dan Ketahanan Pangan, Energi, Lingkungan Hidup, Koperasi dan wisata, Penguatan Sistem Inovasi Daerah, dan lain-lain Bab III. Visi dan Misi, menguraikan Visi Misi, Prinsip Dasar dan Nilai (Value) pengembangan Iptek Kalimantan Timur Bab IV. Kebijakan Strategis Pembangunan IPTEK, menguraikan Tujuan, Sasaran, Arah Kebijakan dan Prioritas Utama Bidang Fokus Bab V. Penutup, merupakan bagian pengakhiran yang memuat perlunya Jakstrada dijadikan acuan bagi semua pihak yang terkait.
14 | Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
Bab II
Gambaran Umum Kondisi Daerah
A. Kondisi Saat ini
P
rovinsi Kalimantan Timur merupakan salah satu pintu gerbang utama wilayah timur Indonesia kare na letaknya yang strategis di perbatasan wilayah tengah dan timur Indonesia. Provinsi yang beribu kota di Kota Samarinda ini terkenal sejak lama akan tambang minyak bumi dan batubara serta hasil hutan, namun sejak bebe rapa waktu belakangan ini keberadaan kayu, minyak bumi dan tambang sudah mulai berkurang. Selain itu, ratusan sungai yang tersebar seantero Provinsi Kaliman tan Timur menjadikan daya tarik tersendiri karena su ngai-sungai inilah penghubung utama antar wilayah di Provinsi Kalimantan Timur yang berbatasan darat lang sung dengan Malaysia. Provinsi Kalimantan Timur memiliki luas wilayah sebesar 6,66 persen dari luas wilayah Indonesia, sehing ga termasuk dalam 3 besar provinsi terluas di Indonesia. Luas wilayah yang mencapai 16.732.065 Ha yang terdiri dari daratan seluas 12. 638.892,63 ha, perairan darat seluas 95.799,12 Ha, dan pengelolaan laut seluas 3.997. 373 Ha menjadikan Provinsi Kalimantan Timur lebih me miliki peluang untuk mengelola sumber daya alam yang Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
| 15
ada di dalamnya. Sedangkan dari segi administrasi peme rintahan, Provinsi Kalimantan Timur terbagi menjadi 7 (tujuh) kabupaten yaitu Berau, Kutai Kartanegara, Kutai Timur, Kutai Barat, Paser,Penajam Paser Utara, dan Mahakam Ulu serta memiliki 3 (tiga) kota yaitu Balik papan, Bontang, dan Samarinda. Posisi Provinsi Kaliman tan Timur terletak antara 40 24‟ Lintang Utara (LU) dan 20 25‟ Lintang Selatan (LS), 1130 44‟ Bujur Timur (BT) dan 1190 000 Bujur Timur (BT). Geostrategis Provinsi Kalimantan Timur merupa kan satu dari 13 provinsi di Indonesia yang mempunyai wilayah perbatasan antar negara, yaitu dengan negara Malaysia. Selain itu, posisi Provinsi Kalimantan Timur berada pada Alur Laut Kepu lauan Indonesia (ALKI) II dari Laut Sulawesi ke Samudra Hindia melalui Selat Makasar dan Selat Lombok yang memiliki potensi perekonomian sangat strategis. PDRB Provinsi Kalimantan Timur (termasuk Kalta ra) mengalami peningkatan yang cukup signifikan setelah dalam penghitungan menggunakan tahun dasar 2010 dan diimplementasikan nya System of National Account (SNA) 2008 oleh BPS. Perubahan metodologi dan cakupan terse but membuat PDRB Kaltim melonjak sekitar 29% lebih. Angka yang baru menunjukkan PDRB Kaltim pada tahun 2014 mencapai Rp 579,01 triliun, bertambah Rp. 8,7 trili un dibandingkan dengan tahun 2013. Setiap tahun PDRB Kaltim mengalami kenaikan yang signifikan. Nilai PDRB tahun terakhir ini sangat tinggi jika dibandingkan dengan tahun 2010 sebesar 418,21 trilliun rupiah sehingga pening katan yang signifikan ini menjadi pemicu peningkatan perekonomian daerah. 16 | Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
Kenaikan pendapatan per Kapita secara bertahap terus terjadi mulai dari tahun 2009 hingga 2012. Dimulai dari Rp 34,48 juta pada tahun 2009 hingga menjadi Rp 47,52 juta. Selama kurun waktu itu, pendapatan per kapita penduduk Kaltim meningkat 34,44 persen atau 8,6% per tahunnya. Pada tahun 2013, pendapatan per kapita penduduk Kaltim sedikit mengalami penurunan karena faktor melemahnya sektor pertambangan batu bara maupun migas. Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, Indeks Pembangunan Manusia Provinsi Kaliman tan Timur selalu mengalami kenaikan. Pada Tahun 2008, IPM Provinsi Kalimantan Timur sudah termasuk kategori tinggi yang mencapai 74,52 dan sudah di atas rata-rata nasional bahkan peringkat 6 seIndonesia. Di tahuntahun berikutnya, IPM terus mengalami kenaikan hingga terakhir Tahun 2013 angka IPM Provinsi Kalimantan Timur mencapai 77,33 dan menduduki peringkat 4 level nasional. Jika dilihat dari angka kemiskinan, secara umum terjadi penurunan angka kemiskinan setiap tahunnya hingga pada tahun 2013 mencapai titik terendah kemis kinan Provinsi Kalimantan Timur yakni sebesar 6,06%. Namun pada tahun 2014 (kondisi maret) terjadi kenaik an angka kemiskinan hingga mencapai angka 6,42%. Gambaran-gambaran kondisi tersebut merupakan faktor pendorong dan pemicu peningkatan perekonomian dae rah dan perlu diimbangi dengan pembangunan peneliti an, pengembangan dan penerapan IPTEK. Pembangunan (development) penelitian dan pengembangan (Lit bang) IPTEK adalah proses perubahan yang mencakup Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
| 17
seluruh sistem sosial, termasuk politik, ekonomi, infra struktur, pertahanan, pendidikan dan teknologi, kelemba gaan, dan budaya. Pembangunan Litbang IPTEK juga dapat dipandang sebagai transformasi ekonomi, sosial, dan budaya. Ini berarti bahwa pembangunan IPTEK Provinsi Kalimantan Timur dipandang sebagai proses perubahan yang direncanakan untuk memperbaiki berba gai aspek kehidupan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara adil dan merata
A.1. Aspek Geografi dan Demografi Kondisi geografi dan demografi merupakan dua faktor penting, mendasar dan saling menunjang satu sama lain yang menentukan keberhasilan pembangunan. Kondisi geografi akan memberikan gambaran tentang ketersediaan sumber daya alam, luas lahan, mineral dan bahan tambang yang terkandung di dalamnya, hingga fisiografi lahan beserta flora dan fauna yang berada di atasnya. Sedangkan, kondisi demografi merupakan gam baran tentang ketersediaan sumber daya manusia, baik ditinjau dari aspek kualitas (kesukuan dan agama serta budayanya masing-masing) maupun kuantitasnya (jumlah individu atau keluarga setiap suku di masing-masing tem pat ataupun kota) dalam rangka mendukung pelaksanaan pembangunan. Karakteristik wilayah menjelaskan luas dan batas wilayah administrasi, kondisi geografis, kondisi topografi, kondisi geologi, kondisi hidrologi, kondisi iklim, dan kondi si penggunaan lahan Provinsi Kalimantan Timur. Provinsi Kalimantan Timur mempunyai luas wilayah sekitar 12. 18 | Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
726.752 ha yang terdiri dari daratan seluas 12.533. 681 ha dan perairan darat seluas 193.071 ha. Sebagai pro vinsi terluas ketiga, Provinsi Kalimantan Timur memiliki luas wilayah mencapai 6,66 persen dari luas wilayah Indonesia. Dari segi administrasi pemerintahan, Provinsi Kalimantan Timur terbagi menjadi 7 (tujuh) kabupaten (Berau, Kutai Kartanegara, Kutai Timur, Kutai Barat, Paser, Penajam Paser Utara, dan Mahakam Ulu) dan 3 (tiga) kota (Balikpapan, Bontang dan Samarinda). Kabupaten terluas di Provinsi Kalimantan Timur adalah Kabupaten Kutai Timur dengan luas sebesar 3. 173.519 Ha atau 25,32 persen dari total luas wilayah Provinsi Kalimantan Timur, sedangkan Kabupaten de ngan luas terkecil adalah Kabupaten Penajam Paser Utara yang hanya memiliki luas sebesar 313.195 Ha atau 2,50 persen dari total luas wilayah Provinsi Kalimantan Timur. Sedangkan untuk luas wilayah perkotaan, total luas wilayah 3 kota di Provinsi Kalimantan Timur hanya memiliki proporsi wilayah sebesar 1,09 persen saja. Posisi Provinsi Kalimantan Timur terletak antara 40 24‟ Lintang Utara (LU) dan 20 25‟ Lintang Selatan (LS), 1130 44‟ Bujur Timur (BT) dan 1190 000 Bujur Timur (BT). Secara administratif, batas wilayah Provinsi Kali mantan Timur adalah sebagai berikut:
Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
| 19
1. Sebelah Utara
2. Sebelah Barat 3. Sebelah Selatan 4. Sebelah Timur
Berbatasan dengan Provinsi Kalimantan Utara; Berbatasan dengan Negara Bagian Serawak Malaysia, Provinsi Kalimantan Barat, & Provinsi Kalimantan Tengah; Berbatasan dengan Provinsi Kalimantan Selatan; Berbatasan dengan Selat Makasar dan Laut Sulawesi.
Geostrategis Provinsi Kalimantan Timur merupa kan satu dari 13 provinsi di Indonesia yang mempunyai wilayah perbatasan antar negara, yaitu dengan negara Malaysia. Selain itu, posisi Provinsi Kalimantan Timur berada pada Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II dari Laut Sulawesi ke Samudra Hindia melalui Selat Makasar dan Selat Lombok yang memiliki potensi pereko nomian sangat strategis. ALKI berperan dalam memper lancar transportasi kapal-kapal dagang yang melintasi wilayah kepulauan Indonesia. Manfaat dari tersedianya jalur laut tersebut bagi Indonesia sangat besar, yaitu dapat meningkatkan hubungan dagang baik dengan negara-negara Afrika, Asia, dan Pasifik. Bagi Provinsi Kalimantan Timur, posisi ALKI II sangat bernilai strategis baik ditinjau aspek ekonomi maupun politis karena akan membuka peluang berkembangnya pelabuhan besar dan berstandar internasional yang dapat mendorong perkem bangan ekonomi daerah dan nasional. Wilayah Provinsi 20 | Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
Kalimantan Timur berada di pulau besar Kalimantan yang sangat luas dengan berbagai keaneka ragaman karakteristik wilayah seperti kawasan perkotaan, perba tasan, pedalaman, terpencil, pegunungan, pesisir, dan kepulauan. Batas antar negara dengan Malaysia pun langsung lintas darat.
a) Kondisi Topografi Berdasarkan kelerengan atau kemiringan lahan dan ketinggian tempat, karakteristik topografi Provinsi Kalimantan Timur didominasi oleh lahan-lahan dengan kelerengan di atas 40% dan ketinggian kurang dari 500 meter dpl. Kondisi demikian akan mempunyai pengaruh sangat besar dalam rangka pemanfaatan lahan sesuai dengan rencana tata ruang wilayah. Lahan datar (0-2%) di Provinsi Kalimantan Timur pada umumnya hanya terdapat di daerah pantai dan daerah aliran sungai-sungai besar yang luasnya sekitar 10,70% dari total wilayah. Sedangkan lahan dengan tingkat kelerengan landai (2-15%) luasnya mencapai 16,16%. Sisanya, lahan berbukit dengan tingkat kele rengan > 15% dengan luasnya mencapai sekitar 73, 14% dari luas wilayah Provinsi Kalimantan Timur. Pengembangan tanaman pangan hanya mungkin dilakukan di daerah yang datar hingga landai atau wila yah dengan kemiringan 0-15%. Sedangkan lahan de ngan tingkat kelerengan yang lebih tinggi (>15%) hanya cocok untuk tanaman tahunan dan kawasan konservasi. Berdasarkan ketinggian tempat di atas permukaan laut, 51,51% lahan di Provinsi Kalimantan Timur mempunyai Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
| 21
ketinggian di bawah 100 m dpl. Sedangkan luas lahan yang terletak pada ketinggian antara 100 dan 500 m dpl mencapai 26,94%. Selebihnya terletak pada ketinggian di atas 500 mdpl sekitar 21,55%. Berdasarkan data ketinggian tempat tersebut, diketahui bahwa wilayah Pro vinsi Kalimantan Timur sekitar 21,55% termasuk daerah yang berhawa sejuk dengan ketinggian di atas 500 mdpl. Wilayah yang suhunya relatif lebih rendah ini co cok untuk tempat pengembangan tanaman hortikultura, terutama sayuran dan buah-buahan.
b) Kondisi Geologi & Hidrologi Jenis tanah di wilayah daratan Provinsi Kaliman tan Timur didominasi oleh tanah podsolik merah kuning latosol dan litosol yang tersebar di bagian Tengah dan Utara Provinsi Kalimantan Timur. Jenis tanah lainnya adalah aluvial, organosol, latosol, podsol, dan podsolik merah kuning dengan tingkat kesuburan yang rendah. Jenis tanah ini sesuai untuk usaha pertanian, kebun campuran, pertanian sayur-sayuran, dan hutan. Jumlah sungai yang terdapat di Provinsi Kaliman tan Timur sebanyak 157 sungai besar dan kecil di antara nya adalah Sungai Mahakam yang memiliki panjang 920 km dengan luas Daerah Pengaliran Sungai (DPS) 77.913 km². Tedapat juga Sungai Kelay dengan panjang 254 km. Sedang jumlah danau yang ada sebanyak 18 (dela pan belas) buah, dengan 3 (tiga) danau terbesar adalah Danau Melintang seluas 11.000 Ha, Danau Semayang seluas 13.000 Ha dan Danau Jempang seluas 15.000 Ha. Selain dimanfaatkan sebagai prasarana transportasi dan 22 | Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
sumber air baku, sungai-sungai tersebut juga dapat di gunakan sebagai Pembangkitan Listrik Tenaga Air (PLTA) seperti Sungai Kelay, Sungai Telen, dan Sungai Medang. Sesuai dengan Permen PU No. 11 A/PRT/M/2006 ten-tang Pembagian Wilayah Sungai, sungai-sungai di Provinsi Kalimantan Timur (termasuk Kaltara) dikelom pokkan dalam 6 (enam) Satuan Wilayah Sungai (SWS), yaitu SWS Mahakam (Strategis Nasional) yang terdiri dari Sungai-sungai Besar antara lain Sungai Mahakam, Samboja, Senipah, dan Semoi; SWS Berau-Kelay (Lintas Kabupaten) yang terdiri dari sungai-sungai besar antara lain Sungai Kuning, Bakau, Berau, Pangkung, dan Sungai Pantai; SWS Karangan (Lintas Kabupaten) yang terdiri dari sungai-sungai besar antara lain Sungai Karangan, Sangata, Bengalon,dan Santan; SWS Kayan yang terdiri dari sungai-sungai besar antara lain Sungai Kayan, Bulu ngan, Selor Bengarak, dan Berasan; dan SWS Kandilo.
c) Kondisi Iklim Seperti iklim wilayah Indonesia pada umumnya, Provinsi Kalimantan Timur beriklim tropik dan mempu nyai dua musim yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Musim kemarau biasanya terjadi pada bulan Mei sampai dengan bulan Oktober, sedang musim penghujan terjadi pada bulan November sampai dengan bulan April. Keadaan ini terus berlangsung setiap tahun yang diselingi dengan musim peralihan/pancaroba pada bulan-bulan tertentu. Selain itu, karena letaknya di daerah khatulistiwa maka iklim di Provinsi Kalimantan Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
| 23
Timur juga dipengaruhi oleh angin Muson, yaitu angin Muson Barat (November-April) dan angin Muson Timur (Mei-Oktober). Namun dalam tahun-tahun terakhir ini, keadaan musim di Provinsi Kalimantan Timur kadang tidak menentu. Pada bulan-bulan yang seharusnya turun hujan dalam kenyataannya tidak ada hujan sama sekali, atau sebaliknya pada bulan-bulan yang seharusnya kemarau justru terjadi hujan dengan musim yang jauh lebih panjang. Suhu udara pada suatu tempat di daerah tropik antara lain ditentukan oleh ketinggian tempat terhadap permukaan laut. Secara umum, Provinsi Kali mantan Timur beriklim tropik dengan suhu udara pada tahun 2013 berkisar dari 20,8ºC (Stasiun Meteorologi Tanjung Redeb) sampai dengan 35,6ºC (Stasiun Meteo rologi Tanjung Redeb). Suhu udara rata-rata terendah adalah 22,1ºC dan rata-rata tertinggi adalah 35,1ºC. Selain itu, sebagai daerah beriklim tropik dengan habitat hutan yang sangat luas, Provinsi Kalimantan Timur mempunyai kelembaban udara relatif tinggi, de ngan rata-rata pada pencatatan selama tahun 2012 berkisar antara 83-87 persen. Keadaan angin di Provinsi Kalimantan Timur pada tahun 2012 yang dipantau di beberapa stasiun pengamat, menunjukkan bahwa kece patan angin rata-rata berkisar antara 3-4 knot. Kecepat an angin paling tinggi 6 knot terjadi di Kota Balikpapan, sedangkan terendah 3 knot terjadi di Kabupaten Berau, Kota Samarinda dan Balikpapan. Curah hujan bulanan di daerah Provinsi Kalimantan Timur sangat beragam menu rut bulan dan letak stasiun pengamat. Rata-rata curah hujan menurut masing-masing stasiun pengamat selama 24 | Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
tahun 2008-2012 yang terendah dicatat di stasiun Kem bang Janggut, Kabupaten Kutai Kartanegara dan yang tertinggi dicatat di stasiun Long Iram, Kabupaten Kutai Barat.
A.2 Potensi Pengembangan Wilayah Berdasarkan deskripsi karakteristik wilayah, Pro vinsi Kalimantan Timur diidentifikasi memiliki wilayah yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai kawasan budidaya seperti perikanan, pertanian, pariwasata, indus tri, pertambangan dan lain-lain dengan berpedoman pada rencana tata ruang wilayah. Sebagai dasar dalam pemenuhan kebutuhan pe ngembangan daerah, penataan ruang nasional telah mengatur pembentukan kawasan untuk meningkatkan ekonomi pada pusat pertumbuhan yaitu dengan Kawas an Andalan. Kawasan andalan merupakan bagian dari kawasan budidaya yang pengembangannya diarahkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi bagi kawasan tersebut dan kawasan disekitarnya. Kawasan Andalan Nasional yang terkait dengan wilayah Provinsi Kaliman tan Timur antara lain: 1. Kawasan Andalan Tanjung Redeb dan sekitarnya. 2. Kawasan Andalan Sangkulirang – Sangatta - Muara Wahau (SASAMAWA). 3. Kawasan Andalan Bontang – Samarinda – Tengga rong – Balikpapan – Penajam dan sekitarnya (BONSAMTEBAJAM) dan sekitarnya. 4. Kawasan Andalan Laut Bontang – Tarakan dan sekitarnya. Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
| 25
Dalam mendukung kebijakan nasional, tidak ha nya melihat pertumbuhan ekonomi namun juga pengem bangan wilayah dengan mendukung fungsi lingkungan. Secara berkelanjutan, pada Rencana Tata Ruang Wila yah Provinsi telah ditetapkan kawasan strategis provinsi dengan melihat nilai strategis penting dalam lingkup wilayah provinsi serta potensi dan pengaruh terhadap daerah sekitarnya, yaitu: 1) Kawasan yang memiliki nilai strategis dari sudut kepentingan ekonomi yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi provinsi meliputi: 1. Kawasan industri dan Pelabuhan Maloy di kabupa ten Kutai Timur; 2. Kawasan agropolitan regional di kabupaten Kutai Timur; dan 3. Kawasan pusat pertambangan regional (klaster pertambangan) di kabupaten Kutai Timur. 2) Kawasan yang dapat mempercepat pertumbuhan kawasan tertinggal provinsi terdapat di Kabupaten Kutai Barat. 3) Kawasan strategis dari sudut kepentingan sosial dan budaya di dalam wilayah provinsi meliputi: 1. Koridor Sungai Mahakam hingga ke hulu; 2. Museum Mulawarman, Museum Kayu Tengga rong, dan Bukit Bangkirai di Kabupaten Kutai Kartanegara; dan 3. Desa budaya Pampang di Kota Samarinda. 4) Kawasan yang memiliki nilai strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup di dalam wilayah provinsi meliputi: 26 | Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
1. Kawasan Delta Mahakam; 2. Kawasan Danau Semayang, Danau Jempang, Danau Melintang, Danau Siran, dan sekitarnya; 3. Kawasan Teluk Balikpapan (Sepaku-PenajamBalik papan); dan 4. Kawasan Pesisir dan Laut Kepulauan Derawan. Penduduk Provinsi Kalimantan Timur dari tahun ke tahun mengalami kenaikan yang cukup signifikan baik dikarenakan pertumbuhan penduduk alami (kelahiran) maupun efek dari migrasi. Hal ini terlihat pada saat Sensus Penduduk tahun 2000 dimana jumlah penduduk Provinsi Kalimantan Timur sejumlah 2.127.050 jiwa dan jumlah tersebut meningkat pesat 10 tahun kemudian menjadi 3.047.500 jiwa pada tahun 2010. Terakhir, ber dasarkan penghitungan proyeksi penduduk didapatkan jumlah penduduk Provinsi Kalimantan Timur tahun 2014 sebanyak 3.351.432 jiwa. Pada periode tahun 2000 hingga 2010, rata-rata pertumbuhan penduduk (rata-rata per tahun) di Provinsi Kalimantan Timur sebesar 3,60% sedangkan pada tahun 2010-2013 pertumbuhan penduduk hanya sebesar 2,43%. Selama kurun waktu 10 tahun (2000 s.d. 2010), kabupaten/kota yang paling cepat mengalami pertum buhan penduduk adalah Kabupaten Kutai Timur dengan pertumbuhan penduduk per tahun sebesar 5,72%, se dangkan kabupaten/kota yang pertumbuhannya paling lambat adalah Kutai Barat (termasuk Mahakam Ulu) yakni sebesar 1,96%. Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
| 27
Ketimpangan distribusi jumlah penduduk dengan luas wilayah di Provinsi Kalimantan Timur terjadi di antara wilayah kota dan kabupaten. Kota yang berada di Provinsi Kalimantan Timur sejumlah 3 kota dan luas wilayahnya pun hanya sebesar 1,09 persen dari total wilayah, namun distribusi penduduk sebanyak 46,74 persen berada di kota dan sisanya 53,26 persen tinggal di kabupaten. Distribusi penduduk yang tidak merata inilah salah satu faktor penghambat terbesar dalam membangun Provinsi Kalimantan Timur secara menyelu ruh di setiap lapisan masyarakat. Penduduk Provinsi Kalimantan paling banyak berdomisili di Kota Samarinda yaitu sebesar 23,84 persen. Hal ini tidak bisa dipungkiri mengingat Kota Samarinda menjadi pusat pemerintahan sekaligus jasa perdagangan di Provinsi Kalimantan Ti mur. Sedangkan jumlah penduduk Provinsi Kalimantan Timur yang kurang dari 5% terdapat di Kota Bontang (4,76%), Kabupaten Penajam Paser Utara (4,59%) dan paling sedikit jumlah penduduknya adalah Kabupaten Mahakam Hulu yang tidak mencapai 1% (0,78%). Secara umum, kepadatan penduduk Provinsi Kalimantan Timur sebesar 26,14 jiwa/km2. Hal ini disebabkan oleh luasnya wilayah Provinsi Kalimantan Timur yang tidak sebanding dengan jumlah penduduk yang tinggal dida lamnya. Selain itu, persebaran penduduk Provinsi Kali mantan Timur yang tidak merata menyebabkan terjadi nya perbedaan kepadatan penduduk antar daerah yang mencolok, terutama antar daerah kabupaten dengan kota. Wilayah 7 kabupaten dengan luas 98,91 persen dari wilayah Provinsi Kalimantan Timur dihuni oleh 28 | Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
sekitar 53,26% dari total penduduk Provinsi Kalimantan Timur. Sedangkan selebihnya, yaitu sekitar 46,74% menetap di 3 daerah kota dengan luas hanya 1,09% dari luas wilayah total Provinsi Kalimantan Timur. Akibatnya, kepadatan penduduk di daerah kabupaten hanya berki sar 1,68-47,96 jiwa/km² sedangkan kepadatan pendu duk di Kota Samarinda sebanyak 1.123,81 jiwa/km², Kota Balikpapan 1.178,42 jiwa/km² & Kota Bontang 955,80 jiwa/km².
B. Permasalahan Pembangunan Permasalahan pembangunan daerah menjadi salah satu rujukan penting dalam merumuskan berbagai kebijakan pembangunan. Permasalahan yang dirumus kan dalam RPJMD merupakan inti dari berbagai perma salahan sektoral yang digabung menjadi satu rumusan masalah pembangunan. Suatu kebijakan pembangunan harus memiliki dasar rumusan permasalahan yang rele van sehingga kebijakan publik memiliki pertimbangan matang sebagai dasar penentuan prioritas pembangun an. Prioritas pembangunan yang baik akan mencipta kan agenda utama pembangunan dan memberikan ha rapan baru bagi pemerintah dalam 5 (lima) tahun periode RPJMD. Berdasarkan hasil analisis permasalahan pembangunan untuk masing-masing aspek dan urusan pemerintahan serta kesepakatan dari para pemangku kepentingan, diketahui terdapat lima permasalahan uta ma pembangunan Provinsi Kalimantan Timur yaitu: ren dahnya daya saing SDM Provinsi Kalimantan Timur, Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
| 29
pertumbuhan ekonomi yang masih rendah dan fluktuatif, belum terpenuhinya pelayanan infrastruktur, belum ter wujudnya tata kelola pemerintahan yang baik, dan belum terciptanya kualitas lingkungan hidup yang baik dan sehat. Kelima permasalahan utama tersebut menjadi pemicu utama belum maksimalnya pembangunan dae rah di Provinsi Kalimantan Timur yang ditandai dengan belum meratanya kesejahteraan masyarakat.
B.1. Rendahnya Daya Saing SDM Provinsi Kalimantan Timur Daya saing Sumber Daya Manusia (SDM) berhu bungan dengan bagaimana kualitas masyarakat Provinsi Kalimantan Timur berperan di berbagai sektor penting dalam perekonomian daerah. Rendahnya daya saing SDM Provinsi Kalimantan Timur memiliki masalah inti yakni rendahnya kualitas SDM. Indikasi untuk mengukur kualitas SDM antara lain dengan mengukur sejauh mana SDM Provinsi Kalimantan Timur dapat bersaing dengan SDM wilayah lain, sekurang-kurangnya di “negeri” sen diri. Selain itu, masih dominannya produk primer yang menjadi andalan ekspor menunjukkan bahwa kemandiri an lokal SDM masih menjadi kendala utama pembangun an karena belum mampu memberi nilai tambah terhadap sumber daya alam yang dihasilkan. Rendahnya kualitas SDM Provinsi Kalimantan Timur berhubungan dengan permasalahan pokok antara lain rendahnya akses dan mutu pendidikan, rendahnya akses dan mutu pelayanan kesehatan, dan rendahnya pendapatan per kapita yang dipengaruhi oleh sektor 30 | Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
ekstratif skala besar. Permasalahan rendahnya akses dan mutu pendidikan dapat dilihat dari angka melek huruf di Provinsi Kalimantan Timur sebesar 97,55 persen pada tahun 2012 dan angka rata-rata lama sekolah 9,22 tahun. Oleh karena itu, untuk memperbaiki daya saing SDM di Provinsi Kalimantan Timur pada masa datang, perlu perhatian khusus dari pemerintah terkait pendidik an, terutama dari segi kualitas maupun infastruktur penunjangnya. Permasalahan berikutnya yang memengaruhi rendahnya daya saing SDM Provinsi Kalimantan Timur adalah akses dan mutu pelayanan kesehatan. Peningkat an layanan kesehatan sangat perlu dilakukan mengingat kesehatan merupakan kunci utama individu dalam melaksanakan aktivitasnya. Permasalahan turunan yang juga dapat memengaruhi rendahnya daya saing SDM Provinsi Kalimantan Timur adalah pendapatan per kapita terhadap sektor ekstratif dalam skala besar. Pendapatan per kapita di Provinsi Kalimantan Timur cukup berfluk tuatif dimana pada tahun 2008 sebesar 36,56 juta rupiah turun menjadi 32,09 juta rupiah di tahun 2009. Namun pada beberapa tahun terakhir cenderung mengalami kenaikandimana pada tahun 2011 menjadi sebesar 41,42 juta rupiahdan meningkat sebesar 44,65 juta rupiah di tahun 2012.
Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
| 31
B.2 Pertumbuhan Ekonomi yang Rendah dan Masih Fluktuatif Pertumbuhan ekonomi menjelaskan berbagai dampak dari kebijakan dan aktivitas ekonomi oleh masya rakat dan pelaku usaha. Di lain pihak, pertumbuhan ekonomi juga mem-beri dampak lanjutan terutama pada tingkat kesejahteraan masyarakat. Secara umum, laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Kalimantan Timur dalam beberapa dekade mengalami penurunan sebagaimana terlihat dalam gambar berikut ini. Perkembangan ekonomi Provinsi Kalimantan Ti mur sejak 40 tahun yang lalu dimana Provinsi Kaliman tan Timur telah melalui beberapa fase perkembangan ekonomi yang kurang sehat dan berkualitas sebagaima na ditunjukkan oleh gambar di atas. Penurunan tingkat pertumbuhan dari 7,42% pada periode “booming” kayu yang merupakan industri yang padat karya ( labour intensive) menjadi 5,71% pada era migas yang padat modal (capital intensive) mengakibatkan pengangguran meningkat hingga diatas 10%. Selanjutnya, penurunan laju pertumbuhan ekonomi akibat pergeseran basis eko nomi dari migas ke batu bara berimbas pada meningkat nya pengangguran hingga pada tahun 2007 angka pengangguran berada pada titik tertinggi dalam sejarah ekonomi Provinsi Kalimantan Timur yakni sebesar 12.83%. Selama periode 5-7 tahun terakhir, kinerja per ekonomian Provinsi Kalimantan Timur terus mengalami banyak tekanan. Perekonomian daerah bertumbuh pada laju rata-rata 3,47% per tahun, di bawah laju pertum 32 | Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
buhan rata-rata wilayah kalimantan dan nasional yang masing-masing sebesar 4,17% dan 5,89% per tahun. Laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Kalimantan Timur meningkat dari 3,17% pada tahun 2005 menjadi 3,98% pada tahun 2012 namun mengalami menurun drastis hingga mencapai 1,59% pada tahun 2013. Selain itu, fluktuasi laju pertumbuhan ekonomi terjadi pada tahun 2007 dan 2009 yang diakibatkan oleh terjadinya kenaik an harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan krisis ekonomi global. Perlambatan pertumbuhan ekonomi yang dimulai dari tahun 2010 (5,10%) hingga tahun 2013 (1,59%) perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah daerah terutama sektor-sektor yang memiliki andil besar (per tambangan dan penggalian) dalam pembentukan PDRB Provinsi Kalimantan Timur. Laju pertumbuhan ekonomi yang melambat ba nyak dipengaruhi oleh perlambatan pertumbuhan ekono mi sektor pertambangan dan penggalian selaku sektor yang memberikan kontribusi terbesar dalam perekonomi an Provinsi Kalimantan Timur. Penurunan yang drastis pada tahun 2013 pun dipicu oleh pertumbuhan ekonomi negatif sektor pertambangan dan penggalian (-0,23%). Bahkan sektor yang memiliki kontribusi terbesar kedua perekonomian Provinsi Kalimantan Timur yakni sektor industri pengolahan mengalami pertumbuhan ekonomi negatif selama kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir. Tingkat pengangguran terbuka yang tinggi mengindikasi kan bahwa sektor-sektor utama penggerak perekonomi an daerah belum mampu menyerap tenaga kerja lebih besar. Disamping itu, berbagai lapangan kerja juga Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
| 33
masih banyak dipenuhi oleh SDM dari luar Provinsi Kalimantan Timur karena tidak mampu dipenuhi oleh SDM lokal. Dari sisi angkatan kerja, data menunjukkan sebagian besar angkatan kerja di Provinsi Kalimantan Timur adalah SLTP, yakni mencapai proporsi 84% dari total angkatan kerja di Provinsi Kalimantan Timur pada tahun 2012. Sedangkan angkatan kerja dengan tingkat pendidikan level perguruan tinggi baru mencapai 5%. Kondisi ini mencerminkan kualitas tenaga kerja di wilayah Provinsi Kalimantan Timur relatif masih rendah. Dengan demikian, pemerintah Provinsi Kalimantan Timur harus melakukan peningkatan produktivitas sektorsektor yang mampu menyerap tenaga kerja relatif lebih tinggi dan sesuai dengan kondisi masyarakat Provinsi Kalimantan Timur. Kualitas SDM (angkatan kerja) menentukan ke mampuan tenaga kerja dalam memenuhi tuntutan spesifikasi tenaga kerja dari sektor ekonomi. Dengan basis ekonomi wilayah yang padat modal dan membutuh kan kemampuan yang cukup tinggi, kondisi pasar tenaga kerja lokal terbilang rentan dalam memenuhi kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan sektor-sektor utama per ekonomian Provinsi Kalimantan Timur. Pada tahun 2013, penyerapan tenaga kerja paling dominan berada di sektor pertanian dengan persentase sebesar 26,61%, sektor perdagangan 21,63%, dan jasa 20,86%. Sedang kan penyerapan tenaga kerja sektor pertambangan dan penggalian yang merupakan sektor andalan hanya sebe sar 10,15%. Hal ini mengindikasikan bahwa meskipun sektor pertambangan dan penggalian memiliki kontribusi 34 | Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
tertinggi dalam perkembangan perekonomian di Provinsi Kalimantan Timur, namun daya serap tenaga kerjanya masih kurang efektif jika dilihat dari sisi ketenagakerja an. Hal itu disebabkan sektor ini merupakan sektor padat modal serta membutuhkan skill yang cukup tinggi dari tenaga kerjanya. Kualitas tenaga kerja yang tinggi merupakan kebutuhan dasar pembangunan pemerintah Provinsi Kali mantan Timur dalam meningkatkan penyerapan tenaga kerja. Tenaga kerja yang mempunyai skill, handal, dan dapat dipercaya dalam mengelola sumber daya dengan maksimal akan menjadikan daya saing tenaga kerja lebih powerfull. Efek dari kondisi tersebut meningkatkan pe nyerapan tenaga kerja masyarakat lokal dan secara otomatis akan meningkatkan daya saing SDM Provinsi Kalimantan Timur. Salah satu permasalahan pokok di Provinsi Kaltim yaitu penurunan tingkat kemiskinan yang berjalan lambat. Hal ini sejalan dengan permasalahan pertumbuhan ekonomi dan pengangguran sehingga ting kat kemiskinan daerah mengalami perlambatan penurun an. Secara umum, selama periode 2008-2012, persenta se penduduk miskin menurun namun jika dilihat angka absolutnya maka dari 2009 hingga 2012 terjadi kenaikan jumlah penduduk miskin meski tidak signifikan hingga akhirnya menurun kembali menjadi 237.960 jiwa pada tahun 2013. Oleh karena itu, tantangan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur saat ini harus dapat mengha dapi dan menyiasati tingginya tingkat kemiskinan teruta ma di perdesaan. Hal ini dikarenakan meski terjadi penu runan tingkat kemiskinan namun berjalan relatif lambat, Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
| 35
sehinggamenegaskan adanya stagnasi pertumbuhan sek tor pertanian dan kegiatan ekonomi lainnya di daerah perdesaan terutama wilayah pedalaman. Tingginya kesenjangan pendapatan sangat meme ngaruhi laju pertumbuhan ekonomi di Kaltim. Ketimpang an pendapatan secara keseluruhan masih berada dalam batas “wajar” yaitu sebesar 0,3555 di tahun 2012. Meski pun begitu, pemerataan pendapatan di Provinsi Kaltim dari tahun ke tahun perlu diperhatikan dan diawasi lebih lanjut mengingat tingginya sektor-sektor padat modal yang berperan dalam pembentukan PDRB.
B.3 Belum Meratanya Pelayanan Infrastruktur Pengembangan infrastruktur merupakan salah sa tu faktor kunci keberhasilan pembangunan secara keselu ruhan. Hal ini mengingat dampaknya yang hampir meme ngaruhi indikator kunci keberhasilan pembangunan da sar, baik pendidikan, kesehatan, maupun ekonomi. Pembangunan infrastruktur berkualitas dengan kapasitas yang memadai dan merata merupakan faktor penting untuk mendorong konektivitas antarwilayah se hingga dapat mempercepat dan memperluas pemba ngunan ekonomi. Dibutuhkan jaringan infrastruktur yang efektif guna meningkatkan keterkaitan sektor primer berbasis pertanian dengan sektor industri pendukungnya melalui kluster dan pengembangan kawasan berdasar kan potensi dan unggulan komoditas daerah. Kualitas dan kapasitas infrastruktur yang memadai akan memper lancar konektivitas, menurunkan biaya transportasi dan 36 | Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
biaya logistik sehingga dapat meningkatkan daya saing produk dan mempercepat laju pertumbuhan ekonomi. Belum terpenuhinya infrastruktur (jalan, jembatan, pela buhan, air bersih, energi, dan kelistrikan) secara merata. Selain itu, sebab utama lainnya adalah kualitas infra struktur yang belum memadai dimana terlihat minimnya kemantapan jalan provinsi sebesar 47,71 persen pada tahun 2013 (data hasil survey IRMS Dinas Pekerjaan Umum). Dari sisi transportasi, kita lihat bersama bahwa rasio panjang jalan terhadap luas wilayah di Provinsi Kalimantan Timur adalah 52,53 Km/1000 Km2. Nilai ini masih jauh di bawah rasio nasional, yakni 115 Km/1000 Km2. Pada tahun 2009 masih terdapat 23 Kecamatan yang belum terhubung dengan prasarana jalan (9 dian taranya saat ini masuk dalam wilayah Provinsi Kaliman tan Utara) danpada tahun 2013 jumlah kecamatan yang belum terhubung dengan akses jalan sebanyak 15 Kecamatan (Khusus Provinsi Kalimantan Timur). Selain itu, akses jalan di wilayah perbatasan dan pedalaman belum berkondisi mantap, bahkan banyak jalan yang terputus oleh alur sungai maupun karena rusak parah sehingga sulit untuk dilalui.
B.4 Belum Terwujudnya Tata Kelola Pemerin tahan yang Baik Sekurang-kurangnya, terdapat empat elemen penting penyelenggaraan tata kelola pemerintahan yang baik, meliputi: accountability, transparancy, predictabili ty, dan participation. Tanpa empat elemen tersebut, sulit Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
| 37
sekali untuk menjamin bahwa pembangunan daerah diselenggarakan dengan efektif dan efisien. Mencermati kinerja “tata kelola pemerintahan yang baik” di ling kungan Pemerintahan Provinsi Kalimantan Timur yang belum terwujud, beberapa faktor penyebabnya dapat diidentifikasi antara lain: belum terwujudnya penyeleng garaan pemerintahan yang profesional, kompeten, ber sih, dan bebas KKN; pelayanan publik yang belum berkualitas; serta akuntabilitas kinerja yang belum memuaskan. Masing-masing permasalahan ditunjukkan oleh rendahnya indeks kepuasan masyarakat, rendahnya in deks persepsi korupsi, dan predikat akuntabilitas kinerja yang masih perlu ditingkatkan. Pada tahun 2012 hasil survei menyebutkan bahwa indeks kepuasan masyarakat hanya sebesar 6. Angka ini perlu ditingkatkan karena mengindikasikan kepuasan masyarakat terhadap pelayan an publik yang ada di Provinsi Kalimantan Timur. Indeks persepsi korupsi Provinsi Kalimantan Timur pada tahun 2012 masih diangka 2,8. Sementara pemerintah provinsi telah mencanangkan zona integritas kawasan bebas korupsi (ZI WBK) sebagaimana arahan dari Presiden RI. Adapun untuk predikat akuntabilitas kinerja mengalami kenaikan pada tahun 2012 menjadi B+ dari sebelumnya B dan opini BPK terhadap pengelolaan keuangan daerah adalah Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
38 | Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
B.5 Belum Terciptanya Kualitas Lingkungan Hidup Yang Baik dan Sehat Pembangunan berwawasan lingkungan adalah upa ya sadar dan berencana menggunakan dan mengelola sumberdaya secara bijaksana dalam pembangunan yang terencana dan berkesinambungan untuk meningkatkan mutu hidup. Terlaksananya pembangunan berwawasan lingkungan dan terkendalinya pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana merupakan tujuan utama pengelo laan lingkungan hidup. Tanpa disadari sepenuhnya bahwa kegiatan pem bangunan apalagi yang bersifat fisik dan berhubungan dengan pemanfaatan sumberdaya alam jelas mengan dung resiko terjadinya perubahan ekosistem yang selan jutnya mengakibatkan dampak yang bersifat negatif maupun positif. Beberapa prestasi membanggakan sebagai modal awal pembangunan ekonomi berwawasan lingkungan te lah diraih oleh insan Provinsi Kalimantan Timur. Pres tasi tersebut adalah juara pertama “Kompetisi Usaha Energi Baru dan Terbarukan” pada 22 November 2011 serta penghargaan dari ASEAN Center for Energy di Kamboja untuk Pengembangan Biogas Power Plant di Desa Bukit Harapan, Kutai Timur sebagai runner up kategori Off Grid pada even “ASEAN Renewable Energy Project Competition 2012”. Pembangunan bertujuan untuk mene mukan suatu keadaan yang lebih baik, berkualitas, sejah tera, seimbang, harmonis, dan berkelanjutan. Penyelesai an isu lingkungan berkaitan dengan masalah pengkate gorian limbah dan emisi serta menjalankan keterpaduan Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
| 39
kegiatan pasca tambang dengan konservasi lingkungan harus menjadi perhatian dalam pembangunan lima tahun ke depan. Lahan kritis di Provinsi Kalimantan Timur terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Bahkan pada tahun 2012, luas lahan kritis di Provinsi Kalimantan Timur mencapai 6.075.271 hektar dengan laju kerusakan lahan 500.000 Ha/ tahun. Pertumbuhan lahan kritis di Provinsi Kalimantan Timur disebabkan oleh penebangan hutan dan penambangan batu bara yang menjalankan kegiatan tanpa memerhatikan kaidah kelestarian ling kungan. Belum terciptanya kualitas lingkungan hidup yang baik dan sehat ditandai dengan indeks kualitas ling kungan Provinsi Kalimantan Timur yang masih rendah yakni sebesar 74,07 pada tahun 2013. Hal ini dipicu juga dengan menurunnya intensitas emisi sebesar 1.584 ton/1 juta USD. Selain itu pada tahun 2012 diperkuat pula oleh tingkat pencemaran udara sebesar 360 hari/ tahun dalam keadaan ISPU baik dan tingkat pencemaran sungai utama dalam tercemar berat. Selain permasalahan utama dari pembangunan Provinsi Kalimantan Timur, masalah-masalah yang mung kin timbul dalam pengembangan IPTEK di Provinsi Kalimantan Timur antara lain:
B.6 Keterbatasan Mutu Sumber Daya Manusia Pengembangan IPTEK memerlukan persyaratan SDM yang lebih tinggi. Pada kondisi dimana tingkat pendidikan masyarakat rendah, maka IPTEK akan sulit 40 | Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
berkembang. Pengembangan IPTEK tidak boleh hanya terkonsentrasi pada kalangan elit seperti dosen, peneliti, dan birokrat. IPTEK juga harus berkembang pada masya rakat pada umumnya dalam bentuk penguasaan tek nologi-teknologi tepat guna. Tingkat pendidikan yang makin tinggi umumnya memudahkan pengembangan IPTEK. Peningkatan mutu SDM dapat dilakukan dengan dengan: 1) Perbaikan tingkat dan mutu pendidikan dan pengua saan IPTEK baik pada tenaga pendidik, peneliti, birokrat, maupun para pengusaha dan pelaku ekonomi lainnya, 2) Perbaikan tingkat pendidikan masyarakat pada umumnya, 3) Peningkatan peran dan kapasitas kelembagaan pen didikan, penelitian, dan pelatihan IPTEK. Program Pemerintah Provinsi dalam rangka pe ningkatan mutu pendidikan adalah: 1) Pelaksanaan wajib belajar pendidikan dasar dua belas tahun, 2) Peningkatan pendidikan non-formal, 3) Peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependi dikan, 4) Peningkatan manajemen pelayanan kependidikan. SDM yang andal sangat diperlukan dalam mem buat perekonomian menjadi lebih berdaya saing. Untuk itu selain perbaikan tingkat dan mutu pendidikan, juga Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
| 41
perlu ditingkatkan penguasaan IPTEK melalui penelitian, pelatihan, magang, studi banding dan lain-lain. Sebagai gambaran, dalam rangka mendorong pengembangan agroindustri dan sumber energi terkemuka sebagaima na tersebut dalam Visi Kaltim Maju 2018, maka keter sediaan tenaga dosen dan peneliti dengan tingkat pendi dikan memadai dan program litbang yang intensif perlu dilakukan.
B.7 Belum Berkembangnya Budaya IPTEK Peranan budaya dalam pembangunan sangat penting. Terdapat kecenderungan suatu masyarakat tra disionil yang banyak dipengaruhi oleh takhayul, lebih sulit untuk menerima IPTEK. Masyarakat yang mudah menerima IPTEK biasanya lebih terbuka, menghargai ide-ide baru meskipun berbeda, dan beorientasi ke masa depan. Terkait dengan IPTEK, Budaya bangsa kita seca ra umum masih belum sepenuhnya mencerminkan nilainilai IPTEK seperti penalaran objektif, rasional, maju, unggul dan mandiri. Pola pikir masyarakat masih belum berkembang ke arah yang lebih suka mencipta daripada sekedar memakai, lebih suka belajar dan berkreasi daripada sekedar menggunakan teknologi yang ada. Masyarakat Kaltim khususnya dan Indonesia umumnya masih lebih cenderung “membeli” daripada harus “men cipta dan menjual”.
B.8 Lemahnya Sinergi Kebijakan IPTEK Provinsi Kaltim telah memiliki lembaga Litbang yang definitif. Sesuai dengan Keputusan Gubernur No 42 | Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
mor 21 Tahun 2000 dan diteruskan dengan Peraturan Daerah Nomor 02 Tahun 2001. Selanjutnya secara ber tahap melikuidasi fungsi lembaga-lembaga yang berkait an dengan penelitian (PDE, Balai Pengujian PU, LPTP, BPK, BPPI) ke dalam fungsi BALITBANGDA Provinsi Kali mantan Timur, selanjutnya dikukuhkan lagi dengan Perda Prov. Kaltim No.09 Th. 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pemba ngunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Kaltim. Hingga saat ini kegiatan penelitian di tingkat Ka bupaten/Kota hanya terdapat 3 lembaga penelitian yaitu di Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kutai Timur serta Kota Samarinda sedangkan kabupaten/kota lainnya ma sih dikoordinir oleh Bappeda. Meskipun Balitbangda telah ada di Provinsi dan beberapa kabupaten/kota, sinergi kebijakan IPTEK masih sangat lemah sehingga kegiatan IPTEK belum sanggup memberikan hasil yang signifikan. Lembaga litbang, jum lah, dan anggaran belum disinergikan dengan lembaga litbang yang lain sehingga jumlah yang sedikit makin tidak efektif karena banyak tumpang tindih. Perlu ada pembagian yang jelas siapa mengerjakan apa. Sebagai contoh, siapa yang melakukan penelitian ilmu murni/ dasar, ilmu rintisan teknologi, terapan, dan teknologi spesifik lokasi. Kebijakan bidang pendidikan, industri, dan IPTEK belum terintegrasi sehingga mengakibatkan kapasitas yang tidak termanfaatkan pada sisi penyedia, tidak berjalannya sistem transaksi, dan belum tumbuh nya permintaan dari sisi pengguna yaitu industri. Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
| 43
B.9 Keterkaitan Program Litbang dan Pembangunan Masih Lemah Hubungan antara kegiatan penelitian (research) dengan pengembangan (development) sangat erat, se hingga dalam bahasa Inggris biasanya dinyatakan dalam ”Research and Development” (R & D). Namun dalam konteks Indonesia termasuk Kaltim, penelitian lebih cocok diarahkan untuk dapat mendukung pembangunan, atau dalam bahasa Inggris berubah dari ”Research and Development” (R and D) menjadi “Research for Develop ment”. Pada kenyataannya, diakui atau tidak, hingga saat ini para pelaku kegiatan penelitian dan pengem bangan belum sepenuhnya mampu menjadikan Program Litbang untuk mendukung pembangunan. Penelitian bagi negara sedang berkembang diang gap mahal, sehingga sering dianggap sebagai beban atau biaya (cost). Akan tetapi bagi negara maju ter utama yang miskin sumberdaya alam seperti Jepang, Korea, Singapura penelitian merupakan investasi sehing ga sangat diharapkan dapat meningkatkan pendapatan negara baik langsung maupun tak langsung. Karena itu, bagi negeri kita termasuk Kaltim, penelitian sudah mulai harus dianggap menjadi investasi. Dengan teknologi produksi, manajemen, dan informasi pasar yang baik, maka daya saing produk kita diharapkan lebih tinggi. Di tingkatan pemerintah pusat, seperti Perguruan Tinggi besar dan Lembaga Penelitian Non Departemen (LPND) seperti LIPI, BATAN, BPPT, dan lain-lain diharapkan dapat melakukan penelitian dasar dan IPTEK lanjutan, 44 | Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
sedangkan Litbang Kementerian dan daerah sebaiknya penelitian IPTEK tepat guna.
B.10 Masih Rendahnya Aktivitas Riset di Perguruan Tinggi Perguruan tinggi yang diharapkan menjadi sebu ah pusat keunggulan (center of excellence) juga belum berhasil mengutamakan penelitian dan pengembangan dalam Tri Dharma perguruan tingginya. Hal ini beraki bat pada: 1. Terjadinya braindraning tenaga peneliti ke kegiatankegiatan non penelitian. 2. Bahan-bahan pelajaran yang kurang memadai. 3. Penurunan relevansi pendidikan dan layanan masya rakat. 4. Kelas kreatif dan kewirausahaan (enterpreneurships) tidak berkembang. Perguruan tinggi lebih menomorsatukan pendidik an sarjana S-1 dengan berbagai macam model rekrut men untuk menarik dana masyarakat. Pendidikan pasca sarjana belum mampu berbasis riset. Kerjasama pene litian dengan industri juga masih amat langka. Komunikasi ilmiah antar peneliti dan professional yang sejenis dalam Perguruan Tinggi juga masih rendah, sehingga kohesivisitas peneliti di Perguruan Tinggi juga rendah. Penggunaan sumberdaya bersama (resource sharing) antar laboratorium Perguruan Tinggi juga ren dah, akibatnya pemanfaatan peralatan laboratorium tersebut juga rendah. Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
| 45
Perguruan tinggi perlu menetapkan sebuah pro gram utama riset universitas yang dirumuskan bersamasama dengan para stakeholder penelitian dan secara sengaja mengalokasikan anggaran penelitian sebagai marching grants yang memancing dana kemitraan dari pemerintah dan industri. Sehingga volume clock grants yang diberikan oleh pemerintah untuk kegiatan peneli tian harus dikaitkan dengan alokasi anggaran penelitian perguruan tinggi yang bersangkutan.
C. Isu Strategis Analisis isu-isu strategis merupakan pemahaman permasalahan pembangunan dan isu-isu yang relevan sebagai pijakan penting dalam penyusunan rencana pembangunan daerah. Permasalahan pembangunan dae rah menggambarkan kinerja daerah atau kondisi ma syarakat yang belum sesuai harapan. Sedangkan, isu strategis merupakan tantangan atau peluang yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam perencanaan pembangunan karena dampaknya yang signifikan bagi masyarakat di masa mendatang. Suatu analisis isu-isu strategis menghasilkan rumusan kebijakan yang bersifat antisipatif dan solutif atas berbagai kondisi yang tidak ideal di masa depan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam jangka menengah dan panjang. De ngan demikian, rumusan tentang permasalahan pemba ngunan dan isu strategis merupakan bagian penting dalam penentuan kebijakan pembangunan jangka mene ngah maupun jangka panjang Provinsi Kalimantan Timur. 46 | Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
Pernyataan isu-isu strategis memberikan gambar an tentang hal-hal yang menjadi fokus dan prioritas penanganan oleh pemerintah karena pengaruhnya yang besar, luas, dan signifikan terhadap perbaikan kondisi masyarakat pada lima tahun mendatang. Isu-isu strate gis merupakan isu-isu yang jika diprioritaskan antisipasi dan penanganannya maka peluang tercapainya tujuan dan sasaran pembangunan lima tahun mendatang akan lebih besar dan lebih pasti. Namun jika isu-isu strategis ini tidak ditangani dengan serius, maka hal yang sebalik nya akan terjadi yakni tujuan dan sasaran menjadi sulit tercapai. Suatu isu strategis dirumuskan melalui identifika si berbagai isu internasional, nasional, dan regional. Berdasarkan identifikasi dari berbagai isu tersebut dapat ditentukan isu strategis yang akan ditangani dalam lima tahun kedepan. Kunci utama untuk membangun keman dirian bangsa adalah membangun daya saing nasional melalui strategi yang tepat untuk menciptakan keung gulan kompetitif. Untuk membangun keunggulan kompe titif, IPTEK berperan melalui penumbuhan aset dan kapabilitas masyarakat agar secara kolektif dapat men jadi sumber keunggulan bangsa (resource advan tage); memperkuat rantai pertambahan nilai produksi agar citra dan pangsa pasar produk dalam negeri yang ditopang oleh hasil litbang memiliki daya saing di pasar global (positional advantage) dan meningkatkan pen dapatan negara; serta mengatasi berbagai bentuk per saingan yang melemahkan posisi tawar negara, sehingga secara berkelanjutan dapat memperbaharui sumberJakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
| 47
sumber keunggulan bangsa (regenerating advan tage). Pernyataan isu-isu strategis memberikan gambar an tentang hal-hal yang menjadi fokus dan prioritas penanganan oleh pemerintah karena pengaruhnya yang besar, luas, dan signifikan terhadap perbaikan kondisi masyarakat pada lima tahun mendatang. Isu-isu strate gis merupakan isu-isu yang jika diprioritaskan antisipasi dan penanganannya maka peluang tercapainya tujuan dan sasaran pembangunan lima tahun mendatang akan lebih besar dan lebih pasti. Suatu isu strategis dirumuskan melalui identifikasi berbagai isu internasional, nasional, dan regional. Berda sarkan identifikasi dari berbagai isu tersebut dapat ditentukan isu strategis yang akan ditangani dalam lima tahun kedepan pada RPMD Provinsi Kalimantan Timur 2013-2018. Grand Strategi Pembangunan Provinsi Kalimantan Timur adalah Menuju Pembangunan Berkeadilan dan Berkelanjutan dengan 2 (dua) Strategi Utama, yaitu: Mengembangkan Industri Eksisting (Minyak, Pupuk, Gas, CPO, Batubara), dan Membangun Industri Berbasis Per tanian dengan Pendekatan Skala Ekonomi dan Cluster. Selain itu Kaltim telah mendeklarasikan sebagai Provinsi Hijau (Kaltim Green) pada 7 Januari 2010, dan merupa kan satu satunya provinsi yang memiliki Dewan Daerah Perubahan Iklim yang bertugas sebagai “Think Tank” dalam merespon Perubahan Iklim, dan memiliki Pokja REDD, yang turut aktif berperan dalam penurunan emisi gas rumah kaca. 48 | Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
Oleh karena itu, pembangunan di Provinsi Kali mantan Timur memerlukan dukungan penelitian, pe ngembangan dan penerapan IPTEK agar dapat mening katkan daya saing dan kemandirian dalam menghadapi persaingan global. Meski demikian, tidak berarti IPTEK dan inovasi hanya di orientasikan pada pembangunan industri tetapi juga harus memberi prioritas pada pe nelitian sosial kemanusian dan peningkatan kualitas lingkungan (air, tanah dan udara), sesuai dengan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Provinsi Kalimantan Timur 2014-2018. Untuk itu, terdapat beberapa isu-isu strategis yang memerlukan perhatian dalam upaya mewujudkan Kaltim Maju 2018.
C.1 Pemekaran Kaltara Melalui rapat paripurna DPR pada tanggal 25 Oktober 2012, wilayah Provinsi Kalimantan Timur meng alami pemekaran menjadi 2 Provinsi dimana 5 kabupa ten di wilayah utara menjadi Provinsi Kalimantan Utara sebagaimana ditegaskan dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2012 tentang Pembentukan Provinsi Kaliman tan Utara. Tujuan utama pemekaran Provinsi Kaliman tan Utara, disamping adanya aspirasi yang berkembang dalam masyarakat di wilayah perbatasan dan pulaupulau terluar, adalah dalam rangka mengoptimalkan pelayanan publik untuk dapat memperpendek rentang kendali (span of control) pemerintahan, sehingga lebih efisien dan efektif sejalan dengan prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik; yang pada akhirnya Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
| 49
diharapkan dapat mempercepat terwujudnya kesejahte raan masyarakat, memperkuat daya saing daerah, dan memperkokoh keutuhan Negara Kesatuan Republik Indo nesai (NKRI) di wilayah perbatasan dengan negara lain/ tetangga. Secara historis maupun kepentingan strategis yang lebih luas, Provinsi Kalimantan Timur tetap memiliki tanggung jawab yang besar agar pemekaran Provinsi Kalimantan Utara mencapai apa yang menjadi tujuan nya. Dukungan dari segi politik, teknokratik, dan penda naan dapat mempercepat peningkatan pelayanan di bidang pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakat an, serta dapat memberikan kemampuan dalam peman faatan potensi daerah untuk menyelenggarakan otonomi di Kalimantan Utara. Untuk itu, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur tetap berikoordinasi dengan baik agar selama fase persiapan pembentukan pemerintahan yang baru beserta perangkat daerah dan sarana prasarana yang dibutuhkan dapat terkondisi dengan baik. Sesuai amanat peraturan perundangan yang berlaku, Gubernur Provinsi Kalimantan Timur harus berkoordinasi dengan baik bersama Penjabat Gubernur Kalimantan Utara da lam mengatur dan melaksanakan pemindahan personel, penyerahan aset, serta dokumen kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara sesuai dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kalimantan Timur dan Gubernur Provinsi Kalimantan Timur.
50 | Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
C.2 Perubahan Iklim Rumah Kaca
Akibat
Emisi
Gas
Provinsi Kalimantan Timur sebagai daerah yang beriklim tropis dengan habitat yang sangat luas dan memiliki hutan lindung seluas 1.698.171 ha memiliki pe ranan penting dalam mengantisipasi perubahan iklim dan berada di garis terdepan dalam upaya-upaya inter nasional untuk mengatasi dampak perubahan iklim. Secara global disadari bahwa penanganan perubahan iklim merupakan bagian tak terpisahkan dari tantangan pembangunan nasional dan daerah. Perencanaan atas berbagai aspek perubahan iklim seharusnya dijalankan bersamaan dengan perencanaan pembangunan ekono mi nasional dan daerah, sehingga perencanaan untuk mitigasi dan adaptasi perubahan iklim harus terintegrasi dengan perencanaan pembangunan nasional dan daerah (kabupaten/kota). Provinsi Kalimantan Timur secara nyata memberi kan kontribusi penurunan emisi gas rumah kaca melalui Peraturan Gubernur Nomor 54 Tahun 2012 Tentang Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca yaitu penurunan emisi Gas Rumah Kaca skala nasional sebesar 26% dengan usaha sendiri dan akan meningkat hingga 41% dengan bantuan luar negeri hingga tahun 2020 dalam bentuk kebijakan, strategi, dan program serta kegiatan dengan penetapan tahapan-tahapan pen capaian dalam kurun waktu per lima tahun.
Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
| 51
C.3 Mainstreaming Ekonomi Hijau Perencanaan Pembangunan
dalam
Berawal dari komitmen terhadap arus pemikiran agar pembangunan harus menemukan titik tengah antara berbagai kekuatan dan kepentingan yang kerap saling bertolak belakang maka deklarasi Kaltim Green dapat dianggap sebagai salah satu cikal bakal transfor masi (pergerakan) perekonomian berbasis lingkungan. Kaltim Green didefinisikan sebagai kondisi Provinsi Kali mantan Timur yang memiliki perangkat kebijakan, tata kelola pemerintahan serta program-program pemba ngunan yang memberikan perlindungan sosial dan eko logis terhadap masyarakat Provinsi Kalimantan Timur, memberikan jaminan jangka panjang terhadap kesela matan dan kesejahteraan masyarakat serta keberlanjut an lingkungan hidup. Kaltim Hijau menandai dimulainya sebuah proses pelaksanaan pembangunan daerah yang berwawasan lingkungan (Green Development) dengan basis tata kelola pemerintahan yang berwawasan ling kungan (Green Governance). Sebagai tindak lanjut deklarasi Kaltim Green pa da Januari 2011 dan untuk mengkonkritkan program dan kegiatan pembangunan yang berazaskan ekonomi hijau, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur telah mem bentuk Dewan Daerah Perubahan Iklim (DDPI) di ting kat Provinsi. DDPI ini mewadahi, mengkoordinasikan, dan mendukung semua hal yang berhubungan dengan inisiatif perubahan iklim. Semua kelompok kerja yang berkaitan dengan REDD digabung sebagai subkomite dan sektor swasta. Selain itu, LSM juga berpartisipasi 52 | Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
aktif melalui dewan penasehat teknis. Sedangkan para bupati/walikota mendampingi steering committee dan memberi laporan secara langsung kepada Gubernur. Dalam konteks Internasional, Provinsi Kalimantan Timur telah berinisiatif menjadi anggota dan terlibat secara aktif dalam forum pertemuan tahunan Governors Climate and Forest (GCF) Taskforce sejak tahun 2009. Pertemuan tersebut dilaksanakan berturut-turut di Cali fornia, Matto Gruso-Brasil, Palangka Raya-Indonesia, Rio de Janeiro-Brasil, Santo Christobal-Meksiko. Forum perte muan tahunan GCF di California melahirkan Call for Lea dership yakni sebuah himbauan kepada pemimpin dunia untuk mengambil peran lebih progresif dalam upaya pencegahan pemanasan global. GCF dimaksudkan untuk menstimulasi pertumbuhan ekonomi untuk lapangan ker ja hijau, meningkatkan penggunaan energi bersih, me ngurangi polusi, menumbuhkan ekonomi hijau ( green economy), dan mengurangi pemanasan global.
C.4 Pentingnya Pengembangan Agroindustri di Masa Depan Dalam perekonomian nasional, umumnya sektor pertanian secara tradisional dikenal sebagai sektor pen ting sebagai sumber utama pangan dan pertumbuhan ekonomi. Peranan sektor ini di Provinsi Kalimantan Timur masih perlu ditingkatkan produktivitasnya, mengingat semakin langkanya dan menurunnya sumberdaya alam, seperti pertambangan, kehutanan, dan perkebunan, se mentara di Provinsi Kalimantan Timur. Masa depan Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
| 53
Provinsi Kalimantan Timur tidak boleh bergantung pada SDA semata. Kedepan transformasi ekonomi Provinsi Kalimantan Timur pengembangan industri agroindustri menjadi alternatif mengingat luasnya wilayah Provinsi Kalimantan Timur dan potensi-potensi pendukungnya cukup tersedia. Pengembangan sektor ini diharapkan dapat mengentaskan kemiskinan, penciptaan kesempat an kerja, peningkatan pendapatan daerah, dan mencipta kan ekspor non migas yang memberikan nilai tambah perekonomian daerah. Pengembangan agroindustri merupakan bagian (sub sistem) dari agribisnis secara lebih luas. Adanya pengembangan industrialisasisektorpertanian tersebut akan diikuti dengan pembangunan infrastruktur, trans portasi, komunikasi dan kelembagaan sosial yang secara alami dapat meningkatkan daya tarik investasi. Implikasi nya terhadap kegiatan ekonomi masyarakat adalah hasil produksi dari pusat pertumbuhan tersebut, dipakai oleh kegiatan ekonomi yang berada daerah sekitar (hinter land), sedangkan sisi lainnya adalah produksi hasil daerah hinterland tersebut juga dipakai untuk kegiatan ekonomi yang ada di pusat pertumbuhan. KIPI Maloy merupakan salah satu implementasi terpenting konsep agroindustri. Masing-masing sektormemiliki potensi dan keung gulan tersendiri dan saling berkaitan. Disinilah titik awal pergerakan ekonomi, keunggulan masing-masing kawas an industri, akan melahirkan suatu keterhubungan/inter koneksi, yang akan ber-lanjut pada ketergantungan/inter pendensi, hingga interelasi antar kawasan industri, khu 54 | Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
susnya pusat-pusat unggulan pertanian yang akan diko neksikan dengan manufakturnya. Diharapkan keberhasil an pembangunan sektor-sektorini merupakan representa si dari wajah pembangunan masa depan Provinsi Kali mantan Timur yang berdaya saing dan berkelanjutan. Pendekatan ini digunakan karena diyakini akan memberi kan dampak positif terhadap beberapa antara lain harus dapat mewujudkan agroindustri. Aspek penting dalam pergerakan roda perekonomian, diantaranya peningkat an nilai tambah, produktivitas, inovasi, serta memperluas lapangan pekerjaan.
C.5 Kelangkaan BBM dan Daya Listrik yang Tak Kunjung Terpecahkan Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan lis trik di tengah-tengah masyarakat akhir-akhir ini menjadi masalah sosial yang perlu mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah. Listrik merupakan hal yang sangat penting dalam menunjang kebutuhan hidup, selain sebagai alat penerangan juga mendukung untuk mendapatkan informasi serta pengembangan teknologi. Belum tercukupinya kuota listrik dan BBM pada sebagi an wilayah Provinsi Kalimantan Timur menyebabkan pembangunan terhambat. Energi listrik merupakan ener gi yang terbaharukan dimana proses produksi listrik perusahaan masih menggunakan sumber energi listrik fosil. Dalam perkem-bangan ilmu pengetahuan sekarang ini banyak ditemukan sumber-sumber energi yang dapat diolah menjadi sumber energi listrik. Namun kurangnya produksi listrik menyebabkan pemadaman-pemadaman Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
| 55
dilakukan di beberapa wilayah sebagai antisipasi mening katnya konsumsi listrik rumah tangga. Sedangkan kelangkaan BBM dapat dilihat dari panjangnya antrian di setiap SPBU yang berdampak pada kemacetan. Hal ini menyebabkan penyelewenganpenyelewengan dalam pendistri-busian BBM ke masyara kat. Masih maraknya para pengetap BBM dan belum mendapatkan tindakkan tegas oleh petugas merupakan salah satu bentuk permasalahan pasca langkanya BBM. Persoalan antrian BBM tersebut di Provinsi Kalimantan Timur sangat berpotensi memicu terjadinya konflik di masyarakat, kedepan diperlukan upaya yang sangat se rius dari pemerintah untuk mengatasi masalah tersebut. Kondisi kelangkaan BBM dan listrik ini sangat kon tras dengan kontribusi yang diberikan Provinsi Kaliman tan Timur dalam hal sumber daya alam. Masyarakat Pro vinsi Kalimantan Timur merasa dianaktirikan oleh peme rintah pusat baik dari segi pemerataan listrik maupun infrastruktur dan kuota BBM. Dalam hal ini, peran aktif Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dalam berkoordi nasi dengan pemerintah pusat untuk mengatasi masalah tersebut sangat dibutuhkan.
C.6 Komitmen Atas Pemberantasan dan Pencegahan Korupsi Di Indonesia, kejahatan korupsi sepanjang seja rah telah dijadikan musuh bersama dan bahkan perang terhadap praktik korupsi makin booming terdengar dikalangan politisi, pejabat publik, LSM, dan juga partai politik. Bila dicermati, hampir tidak ada pemimpin yang 56 | Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
tidak secara terbuka menyatakan unitnya untuk membe rantas korupsi dan tidak ada parpol satupun pro terha dap korupsi. Komitmen seluruh stakeholder terhadap setiap upaya pemberantasan korupsi oleh penegak hukum menjadi mutlak diperlukan dalam kesuksesan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan. Sebagai provinsi yang dikenal memiliki kekayaan alam melimpah, penyelenggaraan pemerintahan banyak disorot karena memiliki peluang untuk melakukan pe nyimpangan pengelolaan keuangan daerah. Pemerintah an daerah harus mengantisipasinya adanya penyimpang an dengan memperkuat sikap politik dalam penegakan hukum yang baik. Korupsi sebagai kejahatan kemanusia an yang bisa membangkrutkan keuangan daerah serta merupakan pelanggaran ekonomi, sosial dan budaya, harus dihadapi dengan cara yang luar biasa. Tingginya komitmen dari stakeholder di Provinsi Kalimantan Timur sangat diperlukan dalam pemberantasan korupsi demi pembangunan di Provinsi Kalimantan Timur yang lebih baik. Menuju pembangunan pemerintah “Good Gover nance” pemberantasan korupsi dapat ditekan dengan melibatkan peran serta masyarakat Provinsi Kalimantan Timur dengan ikut aktif mengawasi dan tidak bersikap permisif terhadap korupsi dan menunjukkan perilaku yang tidak koruptif. Pencegahan korupsi dapat dilakukan dengan perbaikan sistem (reformasi birokrasi yang men dorong good governance), pelaporan LHKPN, menjalan kan kode etik profesi yang diawasi dengan baik, pendidik an dan kampanye anti korupsi, hingga melakukan pener Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
| 57
tiban aset negara. Dengan reformasi birokrasi harus te rus dijalankan, kemudian perlu dilakukan pengawasan aktif dalam penganggaran terutama pada proses penge lolaan keuangan yang di setiap tahapannya ada peluang korupsi, mempertahankan temuan-temuan kegiatan po sitif dari KORSUPGAH (tim koordinasi dan supervisi pencegahan) dan melakukan tindak lanjut yang tegas dengan rencana aksi jika ada temuan negatif. Dalam rangka memberantas dan melakukan segala upaya da lam pencegahan korupsi, Pemerintah Provinsi Kaliman tan Timur hendaknya meningkatkan integritas diri dan integritas lembaga yang menuju pada wilayah (zona) bebas korupsi yang dilakukan seluruh pejabat Provinsi Kalimantan Timur. Hal ini bertujuan sebagai pengingat akan kesadaran anti-korupsi sehingga akan menuju Pro vinsi Kalimantan Timur yang berkeadilan dan sejahtera.
C.7 Koordinasi yang Lemah antara Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam Pengendalian Izin Eksploitasi UU Minerba menggariskan kewenangan eksklusif pusat dalam hal: a. Penetapan kebijakan nasional. b. Pembuatan peraturan perundang-undangan. c. Penetapan standar, pedoman, dan kriteria. d. Penetapan sistem perijinan pertambangan minerba nasional. e. Penetapan wilayah pertambangan setelah berkoordi nasi dengan Pemda dan berkonsultasi dengan DPR. 58 | Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
Di luar itu, jenis-jenis kewenangan (terutama ih wal perijinan) antar pusat, provinsi, dan kabupaten/kota bersubtansi sama dan hanya berbeda dalam skala cakupan wilayah. 1. Pemerintah daerah kabupaten/kota dalam kabupaten/ kota tersebut dan wilayah laut sampai 4 mil. 2. Pemerintah provinsi untuk wilayah lintas kabupaten/ kota dan wilayah laut sampai 4-12 mil. 3. Pemerintah pusat untuk wilayah lintas provinsi dan wilayah laut di atas 12 mil dari garis pantai. Pembagian semacam ini juga sesuai dengan garis PP No. 38/2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah an.
C.8 Peningkatan Ketahanan Pangan yang Berkelanjutan Pulau Kalimantan dimana Provinsi Kalimantan Timur berada, merupakan pulau yang sebagian besar berupa daratan dengan lahan-lahan potensial dalam bidang pertanian sebagai bahan pokok pangan yang dibutuhkan oleh masyarakat. Dalam menyikapi isu/per masalahan yang akan datang tentang kurangnya keter sediaan bahan pokok pangan, membuat Provinsi Kali mantan Timur harus mulai mewaspadai dan menyiasati ketahanan pangan daerah. Ketahanan pangan merupa kan permasalahan yang krusial karena hal ini akan memberi dampak pada sektor-sektor yang sedang berjalan. Ketahanan pangan menurut UU No. 7 Tahun 1996 tentang Pangan, diartikan sebagai kondisi terpe Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
| 59
nuhinya pangan bagi rumah tangga yang tecermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, merata dan terjangkau. Dengan ada nya hal itu, pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerin tah (PP) No. 68 tahun 2002 tentang ketahanan pangan, yang menyatakan bahwa penyediaan pangan diselengga rakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi rumah tangga yang terus berkembang dari waktu ke waktu. Ancaman ketahanan pangan ini berdasarkan perkem bangan yang kurang baik pada bidang sektor pertanian Provinsi Kalimantan Timur yang perkembangannya fluk tuatif dan isu terbaru dengan adanya Simposium Inter
national The 5th Head of research Councils in Asia (ASIAHORCs) di Bali. Dalam simposium ini membahas solusi untuk menciptakan ilmu pengetahuan dan tekno logi yang berkontribusi terhadap ketersediaan pangan di Asia. Pertumbuhan pendapatan yang tinggi di banyak negara Asia, dapat mendorong pergeseran konsumsi makanan ke arah yang lebih sehat sehingga diprediksi kebutuhan makanan sehat akan meningkat tajam dan mengancam ketahanan pangan. Selain itu, ancaman lain datang dari sisi demografi seperti penduduk negaranegara berkembang di Asia diperkirakan meningkat 3,6 hingga 4,5 miliar jiwa sejak 2010 hingga 2050. Permasalahan ketahanan pangan ini dapat meng ancam wilayah Provinsi Kalimantan Timur dikarenakan berkurangnya lahan pertanian yang potensial dan bahan pangan yang dialihfungsikan. Hal ini terkait dengan pengalihan fungsi lahan yang potensial terhadap bahan pangan menjadi lahan untuk sektor perkebunan (sawit) 60 | Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
dan sektor pertambangan (batu bara). Hal ini dikarena kan tingginya permintaan pasar domestik dan dunia ter hadap CPO (Crude Palm Oil) serta batu bara yang di dukung oleh potensi besar pada wilayah Provinsi Kali mantan Timur sehingga hal ini menjadi alasan utama alih fungsi lahan pertanian pangan. Selain pada masalah lahan, Keterjangkauan dan kesinambungan penyediaan pangan perlu alur pendistribusian yang didukung de ngan infrastruktur memadai sehingga memperlancar pendistribusian pangan dari produsen ke konsumen. Peran aktif pemerintah dan masyarakat khusus nya Provinsi Kalimantan Timur sangat diperlukan dalam mewujudkan ketahanan pangan yang tangguh melalui penciptaan iklim yang kondusif bagi berfungsinya subsis tem ketersediaan, distribusi, dan konsumsi pangan seca ra sinergi. Jika semua program berjalan semestinya, ma ka Provinsi Kalimantan Timur akan mampu meningkat kan pemberdayaan dan kemandirian masyarakat untuk mewujudkan ketahanan pangan berkelanjutan.
C.9 Pencapaian MDG’s dan MP3EI Konsep Millenium Development Goals–MDG‟s pada intinya bertujuan untuk membawa pembangunan ke arah yang lebih adil bagi semua pihak, baik untuk manusia dan lingkungan hidup, bagi laki-laki dan perem puan, bagi orangtua dan anak-anak, serta bagi generasi sekarang dan generasi mendatang. Konsep tersebut muncul dengan pemikiran bahwa ada beberapa hal yang menjadikan masyarakat tetap rentan dan tidak mampu memenuhi kebutuhan dasarnya dalam menjalani kehi Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
| 61
dupan. Oleh karena itu, ditetapkan delapan tujuan beser ta target-target yang diharapkan mampu membantu masyarakat keluar dari persoalan-persoalan pokok kehidupan. Sesuai dengan kondisi sumber daya dan geogra fis Pulau Kalimantan, tema pengembangan koridor Kali mantan dalam MP3EI adalah sebagai Pusat Produksi dan Pengolahan Hasil Tambang dan Lumbung Energi Nasio nal. Hal ini tercermin dalam daftar rencana investasi fast-track Masterplan Percepatan dan Perluasan Pemba ngunan Ekonomi Indonesia–MP3EI yang didominasi oleh kegiatan-kegiatan ekonomi utama energi (migas dan batubara) dan mineral (bauksit dan besi baja). Adapun kegiatan-kegiatan ekonomi utama di dalam koridor eko nomi Kalimantan akan berpusat pada empat pusat eko nomi yakni Pontianak, Palangkaraya, Banjarmasin, dan Samarinda yang terkoneksi melalui jalur penghubung koridor. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjuk kan bahwa penopang utama perekonomian Kalimantan adalah sektor migas dan pertambangan yang berkontri busi sekitar 50 persen dari total PDRB Kalimantan. Namun demikian, terdapat beberapa kendala terkait pengembangan perekonomian yang dihadapi oleh koridor ekonomi Kalimantan antara lain: a. Penopang utama perekonomian Kalimantan yakni sektor migas dan pertambangan mengalami penurun an nilai PDRB sehingga harus secara intensif dilaku kan pengembangan pada sektor-sektor lain guna mengimbangi penurunan sektor utama tersebut. 62 | Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
b. Terdapat disparitas pembangunan antar wilayah di dalam koridor, baik antara wilayah penghasil migas dengan non penghasil migas maupun antara kawas an perkotaan dengan kawasan perdesaan. c. Terdapat kesenjangan antara infrastruktur pelayanan dasar yang tersedia dengan yang dibutuhkan. Infra struktur dasar yang dimaksud mencakup infrastruk tur fisik seperti jalan, listrik, akses air bersih, dan lain-lain, serta infrastruktur non-fisik (sosial) seperti pendidikan dan layanan kesehatan. d. Realisasi investasi pembangunan di Koridor Kaliman tan yang sejauh ini masih tergolong rendah.
C.10 Sistem Inovasi Daerah (SIDa) Di era ekonomi berbasis pengetahuan, inovasi memegang peranan penting dalam meningkatkan daya saing dan memperkuat kohesi sosial dalam mendukung implementasi dari berbagai program Master Plan Perce patan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Inovasi tidak dapat berjalan secara parsial, dia harus merupakan kolaborasi antar aktor yang saling ber interaksi dalam suatu sistem atau sering disebut sebagai sistem inovasi yaitu suatu kesatuan dari sehimpunan aktor, kelembagaan, hubungan interaksi dan proses produktif yang mempengaruhi arah perkembangan dan kecepatan inovasi dan difusinya (termasuk teknologi dan praktek baik/terbaik) serta proses pembelajaran. Kesa daran mengenai pentingnya sinergi antar institusi yang terkait dalam penguatan Sistem Inovasi Daerah (SIDa) dan mengoptimalkan tupoksi yang melekat pada lemba Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
| 63
ga, maka pada tanggal 25 April 2012, telah ditandata ngani peraturan bersama antara Menteri Negara Riset dan Teknologi Republik Indonesia dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia No. 03 tahun 2012 dan No. 36 tahun 2012, yang merupakan pilar dari Sistem Inova si Nasional (SINAS) dan sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur Kalimantan Timur No. 652/K.795/2012 tanggal 14 November 2012 tentang Tim Koordinasi Sistem Inovasi Daerah Provinsi Kalimantan Timur. Balitbangda Provinsi Kalimantan Timur sejak tahun 2013 sampai dengan saat ini telah memfasilitasi Program Penguatan SIDa dengan kegiatan yang terdiri dari: 1. 2.
Penyusunan road map SIDa Penyusunan jejaring SIDa
3. 4.
Penyusunan tematik SIDa Peningkatan kapasitas SDM SIDa
5.
Penyusunan pusat unggulan IPTEK
6.
Pengembangan tematik produk strategis
7.
Pengembangan pusat unggulan IPTEK
Salah satu misi RPJMD Provinsi Kalimantan Timur yang mendukung Penguatan Sistem Inovasi Daerah ada lah misi kedua, yaitu mewujudkan daya saing ekonomi yang berkerakyatan berbasis SDA dan energi terbaru kan. Untuk mendukung program penguatan SIDa maka diperlukan strategi dan arah kebijakan. Strategi penguatan SIDa meliputi: pengembangan kluster industri, pengembangan teknoprener, pengem 64 | Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
bangan jaringan inovasi dan pengembangan pilar-pilar kebijakan tematik, sedangkan arah kebijakan SIDa yaitu: mengembangkan kerangka umum kebijakan inovasi dan bisnis, memperkuat kelembagaan dan daya dukung IPTEK dan inovasi atau litbangyasa, menumbuhkembang kan kolaborasi bagi inovasi dan meningkatkan difusi ino vasi (good/best practice), membangun budaya inovasi daerah, memperkuat keterpaduan pemajuan system ino vasi di daerah dan meningkatnya penyelarasan dengan perkembangan global.
Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
| 65
66 | Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
Bab III
Visi dan Misi
A. Visi isi Pembangunan IPTEK Provinsi Kalimantan Timur 2014-2019 adalah:
V
“Mewujudkan Kalimantan Timur Sejahtera yang Merata dan Berkeadilan, Berbasis Ilmu Pengetahuan dan Teknologi”.
Pembangunan IPTEK di Provinsi Kalimantan Timur pada hakikatnya bertujuan mewujudkan Provinsi Kali mantan Timur Sejahtera yang Merata dan Berkeadilan yang menekankan pada pertumbuhan ekonomi yang berkualitas pada pengembangan agroindustri dan energi ramah lingkungan dengan penerapan IPTEK. Upaya mewujudkan kesejahteraan tersebut tidak bisa lepas dari peran serta dukungan penelitian, pengembangan, pene rapan dan pendayagunaan IPTEK. Sedangkan untuk Visi IPTEK 2025 untuk Provinsi Kali mantan Timur adalah “Menjadikan IPTEK Sebagai Landasan Penghela Perekonomian Provinsi Kalimantan Timur”.
Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
| 67
B. Misi Misi pembangunan IPTEK Provinsi Kalimantan Timur 2014-2019 adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan penelitian, pengembangan, penerap an dan pendayagunaan IPTEK sebagai basis pemba ngunan kesejahteraan rakyat, peningkatan kualitas sumber daya manusia Kalimantan Timur yang mandi ri dan berdaya saing tinggi menuju masyarakat yang berpengetahuan (Knowledge Based Society). 2. Mewujudkan daya saing ekonomi yang berkerakyat an berbasis sumber daya alam dan energi terbaru kan dengan memperkuat daya dukung IPTEK yang aplikatif dan kompetitif menuju Kalimantan Timur Maju 2018. 3. Mewujudkan kualitas lingkungan yang baik dan sehat serta berperspektif perubahan iklim dengan mengembangkan kesadaran masyarakat akan pema haman IPTEK.
C. Prinsip Dasar Pembangunan IPTEK Provinsi Kalimantan Timur 2014-2019 dilaksanakan dengan berlandaskan pada prinsip: 1. Pembangunan IPTEK berlandaskan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan YME serta nilai-nilai luhur bangsa. 2. Pembangunan IPTEK berlandaskan pada budaya un tuk berinovasi yang berbasis pengetahuan , menekan kan pada universalitas, kebebasan ilmiah, kebebas 68 | Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
3.
4.
5.
an berpikir, profesionalisme, dan tanggung jawab ilmiah yang tinggi. Pembangunan IPTEK berlandaskan pada pendekat an sistem yang dapat menjembatani kepentingan makro dan mikro, yang berorientasi pada pemba ngunan berkelan-jutan. Pembangunan IPTEK berlandaskan pada hukum yang menjunjung tinggi keadilan dan kebenaran serta menghormati Hak Kekayaan Intelektual (HKI). Pembangunan IPTEK berlandaskan pada penguatan partisipasi aktifdan potensi masyarakat.
D. Nilai (value) Nilai yang menjadi acuan pembangunan IPTEK Provinsi Kalimantan Timur 2014-2019 adalah: 1. Visioner Pembangunan IPTEK merupakan cerminan dari pe mikiran dan orientasi pada kemajuan masa depan. Karena itu, hasil-hasil kegiatan Litbang harus mam pu memberikan solusi yang bersifat strategis atau jangka panjang, menyeluruh dan holistik. Dalam kon teks Kalimantan Timur Maju 2018, pengembangan Agroindustri dan energi ditopang sepenuhnya oleh dukungan IPTEK. Demikian halnya dengan memperkuat sektor perekonomian alternatif pada era pas ca tambang. Pembangunan IPTEK di masa kini seka ligus sebagai bagian integral dari solusi pembangun an IPTEK di masa depan.
Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
| 69
2.
Inovatif Pembangunan IPTEK diharapkan akan meningkat kan kemampuan inovatif masyarakat Kalimantan Ti mur. Kemampuan inovatif tersebut akan ditunjuk kan dengan produk-produk, metode-metode, atau pasar baru untuk pertanian, industri, pariwisata, dan sektor perekonomian lainnya. Nilai luhur inovasi da lam pembangunan IPTEK berarti bahwa pembangun an IPTEK senantiasa berorientsi pada segala sesuatu yang baru, mulai dari konteks upaya untuk memperoleh temuan-temuan baru sampai dengan upaya untuk menginduksikan proses pembangunan dalam dinamika kehidupan masyarakat. Lebih lanjut inova tif juga berarti bahwa pembangunan IPTEK memberi kan apresiasi yang tinggi pada segala bentuk upaya untuk memproduksi inovasi baru serta segala aktivi tas inovatif untuk mening-katkan produktivitas.
3.
Terpercaya Melalui kegiatan Litbang, harapan-harapan masa depan lebih mudah dicapai. Dengan kata lain, kegi atan Litbang akan menghasilkan produk yang dapat dipertanggung jawabkan atau terpercaya. Hal ini berarti bahwa seluruh denyut nadi pembangunan IPTEK berikut seluruh aspek yang ada di dalamnya dapat dipertanggung jawabkan kepada semua pi hak. Pertanggung jawaban di sini bukan hanya terba tas pada aspek finansial (seperti anggaran pemba ngunan IPTEK), akan tetapi lebih dari itu. Pertanggungjawaban disini mencakup aspek moralitas, dam pak lingkungan, dampak budaya, dampak sosio ke
70 | Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
masyarakatan, dampak politis, dan dampak ekono mis pada pembangunan nasional. 4.
Andal Hasil kegiatan Litbang tidak hanya menghasilkan produk-produk inovatif, tetapi juga berkualitas prima atau dapat diandalkan. Dengan kata lain, kegiatan Litbang akan menghasilkan produk, metode, atau informasi yang lebih bermutu, efektif, dan efisien. Kata ini dapat diartikulasikan sebagai terbaik dari yang terbaik atau berusaha menjadi yang terbaik. Pembangunan IPTEK yang dapat diartikan bahwa keseluruhan tahapan pembangunan IPTEK mulai da ri fase inisiasi perencanaan, pelaksanaan, pengawas an, evaluasi dan implikasinya pada masyarakat ini harus dapat diandalkan. Pembangunan IPTEK teruta ma dalam hal perencanaan, pelaksanaan dan dam paknya dapat dipertanggung jawabkan terhadap kemanusiaan maupun lingkungan.
E. Kelembagaan IPTEK Proses penyusunan arah kebijakan strategis pem bangunan IPTEK Kalimantan Timur, telah melibatkan seluruh unsur kelembagaan IPTEK. Kelembagaan Nasio nal IPTEK secara garis besar dibangun oleh 3 (tiga) institusi, yakni pemerintah (baik pusat maupun daerah) perguruan tinggi, dan swasta. Sedangkan komponen Lembaga IPTEK di Provinsi Kalimantan Timur terdiri dari:
Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
| 71
1. Lembaga Penelitian dan Pengembangan Kementerian Lembaga Penelitian dan Pengembangan Kemente rian mencakup lembaga-lembaga yang bertugas melaku kan kegiatan penelitian yang berhubungan dengan tugas utama lembaga induk. Lembaga yang dimaksud di sini adalah Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) yang berada di bawah kementerian, seperti Balai Pengka jian Teknologi Pertanian (BPTP) Provinsi Kalimantan Timur, Balai Besar Penelitian Dipterokarpa (BBPD), Balai Riset dan Standarisasi Industri (Baristand), dan lain-lain. Mandat lembaga-lembaga tersebut ada yang khusus Kalimantan Timur saja, Kalimantan Timur dan provinsi lain (Baristand), ataupun nasional (BBPD). Tugas dan fungsi lembaga-lembaga tersebut perlu dimaksimalkan untuk berkontribusi pada pembangunan Kalimantan Timur. Karena itu koordinasi dan sinkronisasi program perlu intensif dilakukan dengan dimotori Balitbangda Kalimantan Timur. Kegiatan dan hasil penelitian perlu didiseminasikan untuk seluruh pemangku kepentingan di Kalimantan Timur.
2. Lembaga Penelitian dan Pengembangan Daerah Lembaga IPTEK Pemerintah Daerah adalah insti tusi pemerintah daerah yang memiliki tugas pokok melakukan riset yang berada di daerah. Lembaga IPTEK Pemerintah Daerah KALIMANTAN TIMUR dikoordinir oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah yang meru pakan satuan kerja perangkat daerah (SKPD). Salah satu institusi yang diberlakukan setelah era otonomi daerah 72 | Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
adalah Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda). Sesuai UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah (sedangkan di Kabupaten/Kota baru 2 daerah yaitu Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kota Samarinda yang telah membentuk Balitbangda). Secara hukum, pembentukan Balitbangda dilakukan berdasar kan Peraturan Daerah (Perda) dan Pejabat-pejabatnya diangkat paling tidak berdasarkan Surat Keputusan Gubernur atau Bupati/Walikota.
3. Lembaga Penelitian dan Pengembangan Perguruan Tinggi Posisi dan peranan Perguruan Tinggi sangat pen ting karena selain memiliki fungsi dalam penelitian, juga dalam pencetakan SDM berpendidikan tinggi. Perguruan tinggi dengan mutu yang baik akan menghasilkan kaderkader pembangunan berkemampuan IPTEK yang baik. Kualitas Perguruan Tinggi akan makin baik tidak saja me lalui peningkatan kuantitas dan kualitas tingkat pendidik an dosen dan fasilitasnya, tetapi juga intensitas dan kualitas penelitian. Perguruan Tinggi negeri utama di Kali mantan Timur adalah Universitas Mulawarman (Unmul). Peranan Unmul dan universitas-universitas swasta lain perlu terus ditingkatkan. Penelitian-penelitian yang dila kukan perlu makin diarahkan pada penyelesaian berba gai masalah aktual Kalimantan Timur agar percepatan pengembangan perekonomian berbasis IPTEK di Kali mantan Timur dapat cepat tercapai. Teknologi-teknologi tepat guna di bidang pertanian, reklamasi lahan tam bang, kehutanan, perikanan dan kelautan, serta teknolo Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
| 73
gi industri hilirnya perlu terus digali, dan dikuasai. Begi tu juga upaya-upaya peningkatan kewirausahaan dan manajemen adalah sangat diperlukan.
4. Lembaga Penelitian dan Pengembangan Swasta Lembaga IPTEK swasta banyak dijumpai dan biasanya menyatu pada perusahaan. Karena perusaha an pertambangan dan pengolahannya sangat banyak di Kalimantan Timur, maka litbang terkait dengan sektor tersebut banyak namun biasanya menyatu dengan peru sahaan. Litbang-litbang tersebut, perlu didayagunakan juga untuk pembangunan. Penyelenggaraan seminar dan pelatihan perlu melibatkan kelembagaan maupun personal dari litbang-litbang tersebut.
5. Dewan Riset Daerah Dewan Riset Daerah (DRD) Kalimantan Timur dibentuk beberapa tahun yang lalu, namun keberadaan nya secara yuridis diakui Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur pada tahun 2009, melalui SK Gubernur No. 070/K. 246/2009 periode 2009-2014 tanggal 18 Mei 2009 dan kemudian diperbaharui melalui SK Gubernur No. 070/K. 490/2014 periode 2014-2019 tanggal 20 Agustus 2014. Gubernur Kalimantan Timur, H. Awang Faroek Ishak, merupakan tokoh perintis pembentukan DRD dan menjadi ketua selama beberapa tahun. Sejak Beliau menjadi Gubernur Kalimantan Timur, peran DRD makin nyata. Karena itu, momentum yang sangat baik itu perlu dimaksimalkan, sesuai dengan amanah UU No. 18 tahun 2002 pasal 20 ayat (4) yaitu: untuk mendukung peru 74 | Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
musan prioritas dan berbagai aspek kebijakan penelitian, pembangunan dan penerapan IPTEK. Pemerintah Dae rah membentuk Dewan Riset Daerah (DRD) yang ber anggotakan masyarakat dari unsur kelembagaan IPTEK di daerahnya. Kegiatan DRD berkaitan dengan penyusun an kebijakan IPTEK di daerah Provinsi Kalimantan Timur. DRD juga berfungsi untuk mendukung pemerintah dae rah dalam melakukan koordinasi di bidang IPTEK dengan daerah-daerah lain serta mewakili di Dewan Riset Nasio nal (DRN).
6. Masyarakat Kalimantan Timur yang Berorientasi IPTEK Peranan IPTEK sudah tidak diragukan lagi seba gai penghela perekonomian. Kalimantan Timur sebagai provinsi yang luas, memiliki SDA pertambangan yang kaya. Karena sifatnya yang tak terbarukan, maka pereko nomian yang ditopang oleh sektor pertambangan (dan olahannya) tidak selamanya akan kuat. Ketika tambang tersebut habis, maka sumber pendapatan akan menu run. Apalagi jika pengelolaan lahan pasca tambang tidak tepat. Maka kerusakan lingkungan dan dampaknya akan menyebabkan berbagai masalah kesehatan, aestetika, maupun keselamatan. Membangun perekonomian pasca tambang, saat ini sudah dapat dilakukan melalui penguasaan dan pene rapan IPTEK untuk mengembangkan sektor-sektor yang kreatif dan terbarukan seperti pertanian, industri, pariwi sata, perdagangan dan jasa lain. Salah satu pilihan stra tegi adalah apa yang dikenal dengan pembangunan Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
| 75
masyarakat berbasis pengetahuan (PMBP) atau know ledge based society (KBS) yaitu mengupayakan pening katan pengetahuan masyarakat secara luas untuk pe nguasaan IPTEK. KBS diilustrasikan sebagai suatu kon disi penciptaan, penyebaran, dan penggunaan pengeta huan manjadi faktor kunci dalam upaya memakmurkan dan mensejahterakan masyarakat. Konsep pembangunan ini pada dasarnya adalah membangun lembaga-lembaga litbang dan lembaga IPTEK lain untuk menghasilkan IPTEK tepat guna, kemu dian memasyarakatkannya untuk mendorong penerapan nya pada sektor-sektor riil baik mikro, kecil, menengah maupun besar. Sudah menjadi anggapan umum bahwa pengetahuan dan penerapannya diakui sebagai salah satu kunci utama dalam pengembangan ekonomi suatu negara. Sebagai contoh, dapat diambil pelajaran dari perkembangan ekonomi di Korea Selatan dibandingkan dengan perkembangan ekonomi di Ghana. Korea Selatan telah mengembangkan, menguasai, dan menerapkan IPTEK secara intensif sebagai landasan ekonominya, sedangkan Ghana bertumpu pada hal yang lain dalam pengembangan ekonomi negara. Pada pertengahan tahun 50-an pendapatan perkapita dari kedua negara tersebut sebesar USD 700 (World development report, 1998-1999). Namun memasuki tahun 1990-an pendapatan perkapita Korea Selatan mencapai hampir 6 kali pendapatan per kapita Ghana. Perbedaan kinerja ekono mi antara kedua negara ini disebabkan adanya peranan IPTEK sebagai penghela perekonomian. Implikasi dari fakta ini menunjukkan bahwa 76 | Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
IPTEK yang dapat diterapkan mampu memanfaatkan peluang pengembangan ekonomi. Jika IPTEK diterapkan dan diadaptasikan sebagaimana pada sektor-sektor pro duksi dan jasa, maka ia dapat menjadi penggerak utama dalam pembangunan, untuk menciptakan nilai tambah dan memperkuat daya saing. Prinsip penting knowledge based society adalah membangun dengan menggunakan modal IPTEK lebih besar dibandingkan dengan modal SDA. Dalam rangka menciptakan masyarakat pengeta huan di suatu negara maka ada empat pilar penting yang perlu dibuat yaitu: (a) penciptaan, (b) pemeliha raan, (c) diseminasi dan (d) pemanfaatan IPTEK. Ke empat pilar ini perlu dilandasi oleh keberagaman serta kebutuhan dan hak asasi manusia. Untuk dapat memba ngun keempat pilar tersebut langkah strategis memba ngun masyarakat berbasis IPTEK di Kalimantan Timur, adalah dengan melakukan strategi transformasi budaya melalui pola pendidikan termasuk manajemen dan kuriku lum pendidikan yang pro IPTEK. Pembangunan masyara kat berbasis IPTEK berusaha meningkatkan aktivitas intelektual dari warganya melalui pendidikan dan peneliti an sehingga kreativitas dan produktivitas masyarakat tersebut tinggi. Pada dasarnya, Pembukaan UUD 1945 alinea 4, merupakan merupakan keinginan para “foun ding fathers” kita untuk membangun masyarakat berbasis IPTEK.
Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
| 77
78 | Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
Bab IV
Kebijakan Strategis Daerah Pembangunan IPTEK
A. Arah Kebijakan
K
unci dari pembangunan suatu wilayah atau daerah di masa yang akan datang, terletak pada efektivitas penerapan IPTEK. Ilmu pengetahuan akan berkem bang terus dalam jangka waktu lama, serta terkait langsung dengan kemampuan manusia yang mampu berpikir secara sistematis dan melakukan analisis secara mendalam terhadap berbagai masalah yang ditemuinya, sehingga dikatakan kebijakan IPTEK akan sangat berpe ngaruh secara terus menerus dalam pembangunan daerah. Di samping itu, prospek perkembangan IPTEK di suatu daerah tidak terlepas isu-isu strategis baik dari luar negera maupun dalam negera sendiri. Perubahan lingkungan strategis yang terjadi baik di dalam maupun di luar negeri, termasuk didalamnya beberapa kesepakat an internasional seperti ASEAN Economic Community (berlaku mulai 1 Januari 2016), Pembentukan Dewan Negara-negara Penghasil Minyak Sawit (Council of Palm Oil Producing Country / CPOPC) Indonesia Malaysia dan kawasan Green Economic Zone (11 Oktober 2015), World Summit on Sustainable Development (WSSD), Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
| 79
World Summit on Information Society (WSIS) dan seba gainya membawa implikasi dalam meningkatkan peran IPTEK bagi kehidupan dan pembangunan bangsa. Untuk itu sasaran kebijakan pembangunan IPTEK Provinsi Kalimantan Timur 2014-2019, adalah: a. Tersusunnya arah dan kerangka kebijakan serta priori tas bidang fokus dalam program penelitian, pengem bangan serta penerapan IPTEK selama lima tahun (2014-2019) bagi SKPD dan berbagai lembaga IPTEK dalam mendukung pelaksanaan RPJMD Provinsi Kali mantan Timur 2013-2018. b. Meningkatnya penelitian, pengembangan, penerapan dan pendayagunaan IPTEK sebagai basis pembangun an kesejahteraan rakyat, peningkatan kualitas sumber daya manusia Kalimantan Timur yang mandiri dan berdaya saing tinggi menuju masyarakat yang berpe ngetahuan (knowledge based society). c. Terwujudnya daya saing ekonomi yang berkerakyatan berbasis sumberdaya alam dan energi terbarukan de ngan memperkuat daya dukung IPTEK yang aplikatif dan kompetitif menuju Kalimantan Timur Maju 2018. d. Terwujudnya kualitas lingkungan yang baik dan sehat serta berperspektif perubahan iklim dengan mengem bangkan kesadaran masyarakat akan pemahaman IPTEK. Secara spesifik kebijakan pengembangan IPTEK Provinsi Kalimantan Timur sesuai dengan Peraturan Dae rah Provinsi Kalimantan Timur Nomor 07 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Dae 80 | Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
rah (RPJMD) Provinsi Kalimantan Timur Tahun 20132018, maka arah kebijakan IPTEK Provinsi Kalimantan Timur 2014-2019 adalah: 1) Mengarahkan dan mempertajam prioritas penelitian, pengembangan, dan rekayasa IPTEK di Provinsi Kalimantan Timur agar berorientasi pada kebutuhan pembangunan baik level pemerintah, dunia usaha dan masyarakat. 2) Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas IPTEK mela lui penguatan kelembagaan, efisiensi pemanfaatan sumberdaya, dan perluasan jaringan IPTEK baik dengan sumber IPTEK dan pengguna IPTEK. 3) Mendorong peran IPTEK dalam peningkatan daya saing perekonomian melalui peningkatan produktivi tas, kualitas, dan efisiensi sektor pertanian, pertam bangan, perindustrian, perdagangan, dan berbagai jasa lainnya. 4) Menanamkan dan menumbuh kembangkan budaya IPTEK sehingga tercipta masyarakat Kalimantan Timur yang maju, produktif dan kreatif. 5) Memberi dukungan pada upaya menciptakan ling kungan hidup yang sehat, ramah, dan bersih.
B. Prioritas Utama dan Fokus Pembangunan IPTEK Prioritas utama Kebijakan Strategis Pembangunan Daerah IPTEK (JAKSTRADA IPTEK) Kalimantan Timur periode tahun 2014-2019 disesuaikan dengan RPJMD Provinsi Kalimantan Timur 2013-2018, dan memperhati Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
| 81
kan RPJPD Provinsi Kalimantan Timur 2005-2025, maka ditetapkan delapan bidang fokus strategis yang menjadi prioritas utama pembangunan IPTEK Provinsi Kalimantan Timur yaitu: 1. Bidang Pangan dan Agrobisnis/Industri 2. Bidang Energi Baru dan Terbarukan 3. Bidang Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim 4. Bidang Kehutanan dan Biodiversity 5. Bidang Infrastruktur, Penataan Wilayah dan Perbatasan 6. Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 7. Bidang Sumber Daya Manusia (SDM) 8. Bidang Perikanan dan Kelautan Adapun fokus pembangunan IPTEK pada masingmasing bidang adalah sebagai berikut:
B.1 Bidang Pembangunan Pangan dan Agrobisnis/Industri Provinsi Kalimantan Timur telah mendapat keper cayaan dari pemerintah pusat untuk membangun 2 (dua) klaster industri nasional yaitu klaster industri mi gas dan kondensat di kota Bontang dan klaster industri pertanian dan oleochemical di Maloy Kutai Timur. Kedua klaster ini saling terkait dimana klaster industri migas menghasilkan pupuk yang akan digunakan oleh klaster pertanian, dan diharapkan klaster ini dapat memacu pertumbuhan ekonomi di daerah. Pembangunan agroindustri diharapkan dapat me ningkatkan nilai tambah produk, komoditas tanaman pa ngan, hortikultura, perkebunan, kehutanan, peternakan 82 | Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
dan perikanan, pendapatan petani, dan pendapatan dae rah melalui inovasi teknologi, kelembagaan dan kebijak an. Produk agroindustri dapat berupa bahan pangan, industri, dan energi terbarukan. Fokus pembangunan IPTEK yaitu mengembang kan teknologi untuk meningkatkan produktivitas pangan dan agrobisnis/agroindustri meliputi: (1) Terwujudnya kemandirian dan ketahanan pangan serta peningkatan daya saing produk. (2) Revitalisasi nilai kearifan lokal untuk mendukung ketahanan pangan. (3) Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan adopsi teknologi oleh petani untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraannya (4) Membentuk jaringan kemitraan, sinergitas antar lembaga terkait baik di daerah, nasional maupun internasional. (5) Meningkatkan ekspor produk olahan unggulan daerah (6) Penguatan mata rantai kawasan-kawasan agribisnis (7) Penerapan Inovasi Teknologi agribisnis (8) Pengembangan industri pengolahan produk unggul an daerah. (9) Penerapan mekanisasi dan teknologi pertanian serta peningkatan areal pertanian melalui cetak sawah dan optimalisasi lahan. (10) Penyediaan tenaga kerja petani melalui program transmigrasi, (11) Peningkatan infrastruktur, produktivitas dan tata niaga pertanian. Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
| 83
B.2 Bidang Pembangunan (Energi) Baru dan Terbarukan Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa sejak tahun 1990 hingga saat ini, ekonomi Provinsi Kalimantan Timur bergantung pada sumber daya tak terbarukan setelah selama kurang lebih 20 tahun (1970-1990) sektor kehutanan menjadi tulang punggung ekonomi wilayah Provinsi Kalimantan Timur. Pergeseran basis sektor ekonomi terjadi pada tahun 90'an di mana sektor pertambangan mulai menjadi basis ekonomi wilayah menggantikan sektor kehutanan. Transformasi ini terjadi selain karena dimulainya eksploitasi tambang migas dan batubara secara masif, juga disebabkan karena semakin menipisnya potensi sumber daya hutan produk si akibat pemanfaatan yang tidak memerhatikan aspek keberlanjutan. Pada periode 1990-2000, dimana sektor pertam bangan migas, industri pengilangan minyak bumi dan gas alam cair, serta pertambangan batubara mulai meng ambil alih dominasi ekonomi wilayah Provinsi Kalimantan Timur. Hal ini menyebabkan pada tahun 2001 kontribusi sektor pertambangan batubara terhadap PDRB mening kat tajam. Karena basis sektor ekonomi adalah sumber daya alam tak terbarukan maka seiring berjalannya waktu tingkat pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun sektor tersebutrelatif menurun. Meskipun begitu, pada periode 2000-2013 sektor tambang migas dan batubara masih menjadi andalan dalam pembentukan PDRB meskipun kontribusi pertambangan minyak dan gas bumi mulai menurun. Pergeseran tersebut secara 84 | Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
otomatis juga diikuti dengan penurunan sektor industri pengolahan berbasis migas. Kesalahan pengelolaan sumberdaya alam baik yang terbarukan maupun yang tidak terbarukan bukan saja menyebabkan pertumbuhan ekonomi yang rendah dan fluktuatif tetapi juga menyebabkan tingginya tingkat pengangguran, kemiskinan, ketimpangan pembangunan antarwilayah, dan kesenjangan pendapatan antar pendu duk. Dari gambaran tersebut sudah saatnya Provinsi Kali mantan Timur untuk beralih kepada pemanfaatan sum ber daya alam baru atau terbarukan sehingga sumber daya alam Kalimantan Timur masih dapat dimanfaatkan oleh generasi yang akan datang. Fokus pembangunan IPTEK yaitu terlaksananya pembangunan melalui transformasi ke energi baru dan terbarukan, yaitu: (1) Pengembangan batubara untuk pembangkit tenaga listrik, peningkatan ekspor, dan pengembangan bri ket batubara rumah tangga dan industri kecil. (2) Pengembangan dan pemanfaatan gas bumi dan Listrik PLTG, gasifikasi (BBG) untuk sektor industri, rumah tangga, komersial dan transportasi. (3) Penelitian dan pengembangan serta pemanfaatan energi baru dan terbarukan melalui pengembangan energi hidro dan mikrohidro, energi geotermal, energi biomassa, energi surya dan energi angin untuk dipergunakan sebagai bahan bakar alternatif pengganti minyak. (4) Pengembangan IPTEK produksi biofuel berbahan baku lokal yang mudah diperleh dan haganya murah Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
| 85
serta terus berkesinambungan. (5) Pengembangan biofuel (CPO, jarak, ubi-ubian) sebagai bahan bakar alternatif pengganti BBM. (6) Alternatif penggunaan energi nuklir untuk pembang kit tenaga listrik.
B.3
Bidang Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim Tranformasi ekonomi berbasis unrenewable re sources ke renewable resources harus dilakukan dengan mewujudkan keseimbangan antara pilar ekonomi, ling kungan, dan sosial dalam perencanaan pembangunan menuju ekonomi hijau. Diharapkan transformasi pemba ngunan menuju ekonomi hijau atau ekonomi yang rendah karbon akan mewujudkan kondisi masyarakat yang lebih baik dan berkeadilan sosial serta mengurangi resiko lingkungan dan kerusakan ekologi. Sebagai upaya untuk mendukung ekonomi biru melalui ekonomi hijau, maka komitmen terhadap perbaik an lingkungan menjadi hal yang perlu diperhatikan. Kualitas lingkungan menjadi salah satu upaya balancing terhadap pembangunan ekonomi agar berdimensi “berke lanjutan”. Fenomena iklim saat ini tidak bisa terprediksi sehingga adaptasi terhadap perubahan iklim mutlak dila kukan, khususnya yang terkait dengan strategi pemba ngunan sektor kesehatan, pertanian, permukiman, dan tata ruang. Dalam rangka mewujudkan kualitas lingku ngan yang baik dan sehat, pemerintah Provinsi Kaliman tan Timur harus mulai menumbuhkan kesadaran masya rakat akan pentingnya menjaga lingkungan. Masyarakat 86 | Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
juga harus terlibat langsung dalam upaya menjaga dan merawat lingkungan di masa perubahan iklim yang tidak menentu ini. Fokus pembangunan IPTEK yaitu mengembang kan teknologi untuk meningkatkan produktivitas kualitas Ling-kungan Hidup dan Perubahan Iklim, meliputi: (1) Pengembangan IPTEK pemanfaatan SDA melalui neraca sumber daya alam dan pelestarian ling kungan. (2) Perumusan dan pelaksanaan kebijakan bidang pena taan ruang. (3) Penyusunan peta rawa bencana dan lokasi geografis wilayah. (4) Pengembangan riset IPTEK melalui kajian yang dapat meningkatkan Indeks Kualitas Lingkungan dan menurunnya tingkat emisi gas rumah kaca. (5) Penerapan konsep dan strategi pembangunan eko nomi (green economy) yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. (6) Meningkatkan kualitas udara, perairan, dan lingku ngan hidup perkotaan Pemanfaatan lahan-lahan terdegradasi. (7) Penegakan hukum lingkungan. (8) Pengarusutamaan perubahan iklim dalam perencana an pembangunan daerah nurunan emisi gas rumah kaca.
B.4 Bidang Kehutanan dan Biodiversity Kondisi sektor kehutanan terus mengalami peningkatan reboisasi dan rehabilitasi dari tahun 2008 Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
| 87
sebesar 36.089,33 Ha menjadi sebesar 47.198.772 Ha pada tahun 2013 atau naik sekitar 1,20. Sedangkan Tata Guna Hutan Kesepakatan (TGHK) cenderung meng alami penurunan dari tahun 2008 sampai tahun 2013. Hal tersebut disebabkan beberapa faktor diantaranya usaha izin pemanfaatan hasil hutan kayu dan izin usaha pertambangan. Namun demikian kegiatan tersebut terus mela kukan perbaikan melalui reboisasi dan rehabilitasi lahan hutan sehingga perkembangannya terus mengalami peningkatan. Kegiatan tersebut merupakan rangkaian dari kegiatan penyelamatan keanekaragaman hayati (biodiversity) dan sustainable resource atau sumber daya alam yang terdapat dalam areal kehutanan . Untuk itu diperlukan pengembangan IPTEK da lam menentukan tata ruang wilayah Provinsi Kalimantan Timur yang terstruktur dan teridentifikasi sebagai kawas an penyangga atau pun kawasan lindung sehingga da pat mengatasi permasalahan alih fungsi lahan gambut, kawasan hutan, dan tumpang tindih perizinan atas lahan. Fokus pembangunan IPTEK yaitu mengembang kan teknologi untuk perbaikan lahan hutan yang terdegradasi serta keberlanjutan Biodiversity, meliputi: (1) Pengembangan kegiatan reboisasi dan rehabilitasi lahan hutan. (2) Perbaikan tata kelola dan perijinan pemanfaatan hutan dan luas lahan Hutan menurut TGHK (3) Penetapan kawasan hutan sesuai tata ruang (Hutan Lindung, Hutan Suaka Alam dan Wisata, Hutan 88 | Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
(4)
(5)
(6) (7)
(8)
(9)
Produksi Terbatas, Hutan Produksi Tetap dan Hutan Pendidikan/ Penelitian). Meningkatkan kualitas perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian tata ruang dan luas tutupan lahan. Peningkatan pengawasan terhadap praktek KPH serta pemberian izin pemanfaatan lahan hutan, harus sesuai peraturan yang berlaku. Pemanfaatan biodiversity atau sumber daya alam atau yang berkelanjutan sesuai kaidah konservasi. meningkatkan daya dukung dan daya tampung lingkungan agar tidak terjadi penurunan kualitas lingkungan hidup. Penyusunan pemetaan keanekaragaman hayati melalui Sistem Inovasi Daerah (SIDa) yang berbasis teknologi. Penelitian dan pengembangan tentang konservasi sumber daya alam dan plasma nutfah, khususnya untuk tumbuhan langka (Ulin, Tumbuhan Obat dan lainnya) dan satwa liar langka (Badak, Gajah, Orangutan dan lainnya).
B.5 Bidang Infrastruktur, Penataan Wilayah dan Perbatasan Indikator kemakmuran dan kemajuan kualitas hi dup manusia tidak hanya didasarkan pada pertumbuhan ekonomi, akan tetapi sejauh mana komitmen dan usaha pemerintah suatu daerah dalam menyediakan fasilitas infrastruktur secara merata. Berdasarkan Global Competi tiveness Index Tahun 2012, dari tiga hal utama yang Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
| 89
menjadi problem daya saing di Provinsi Kalimantan Timur, salah satunya adalah kualitas infrastruktur yang belum memadai. Pembangunan infrastruktur secara merata merupakan faktor yang penting untuk mendorong konektivitas yang merupakan kunci pertumbuhan suatu wilayah dan menjadi salah satu faktor penting penentu pertumbuhan ekonomi dan daya saing. Penye diaan infrastrukur yang berkualitas akan menurunkan biaya transportasi dan biaya logistik sehingga dapat meningkatkan daya saing produk, mempercepat gerak ekonomi, serta mengurangi ketimpangan pembangunan antar daerah. Ketimpangan pembangunan antar wilayah meru pakan aspek yang umum terjadi dalam kegiatan eko nomi suatu daerah. Untuk Provinsi Kalimantan Timur, faktor dominan yang menyebabkan ketimpangan pemba ngunan antar wilayah. Rasio Gini Provinsi Kalimantan Timur dalam ku run 2006-2009 berfluktuasi dan memperlihatkan kecen derungan meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa kesen jangan pendapatan penduduk di Provinsi Kalimantan Timur juga relatif melebar sehingga perbedaan pendapat an antar individu juga semakin meningkat. Namun, sejak 2009 melalui pelaksanaan program-program prorakyat dan perhatian besar Pemerintah Provinsi terhadap pembangunan infrastruktur di perbatasan dan pedalaman mengakibatkan angka indeks gini menjadi relatif stabil dan menurun, bahkan lebih rendah dibandingkan dengan indeks gini nasional. Pembangunan infrastruktur 90 | Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
juga kerap dikaitkan dengan faktor utama (penggerak) pertumbuhan ekonomi. Terwujudnya infrastruktur dasar yang merata (sarana dan prasarana) bertujuan agar seluruh kabupa ten dan kota se-Provinsi Kalimantan Timur dapat terak ses secara lancar, baik terhadap sumber-sumber ekono mi produktif maupun modal sosial lainnya. Salah satu fokus pembangunan adalah kegiatan sektor transportasi yang merupakan tulang punggung pola distribusi baik barang maupun penumpang. Keberhasilan bidang infra struktur juga dikaitkan dengan penurunan inflasi dan kesenjangan pembangunan kewilayahan. Dengan me ngembangkan riset IPTEK untuk mendukung perbaikan Infrastruktur, Penataan Wilayah serta wilayah perbatas an. Fokus pembangunan IPTEK yaitu mengembang kan teknologi untuk perbaikan infrastruktur sesuai de ngan tata ruang perancanaan terutama untuk di daerah pedalaman atau perbatasan, meliputi: (1) Penyediaan infrastruktur dasar yang maksimal untuk memenuhi kebutuhan pokok penduduk Provinsi Kalimantan Timur seperti listrik dan air bersih. (2) Peningkatan pembangunan infrastruktur terkait sara na dan prasarana wilayah diukur dari kemajuan pembangunan fisik yang meliputi pembangunan jalan, jembatan, perhubungan sungai, perhubungan udara, perhubungan laut, kawasan industri, air baku dan bersih, jaringan irigasi, serta perumahan. (3) Mengembangkan potensi-potensi kewilayahan yang ada di perbatasan dan desa-desa terpencil. Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
| 91
(4) Mengidentifikasi sumber-sumber potensi bahaya di bidang Hankam dan kesejahteraan rakyat. (5) Mengembangan penelitian dan pengembangan melalui analisis kajian grand design pembangunan berbasis kewilayahan. (6) Membuat kajian untuk sinergi pembangunan wilayah per-batasan dan wilayah terpencil bagi pemerataan kesem-patan pembangunan. (7) Peningkatan kualitas dan kapasitas infrastruktur transportasi. (8) Peningkatan kualitas dan kapasitas infrastruktur dan transportasi di kawasan Maloy, kawasan industri lainnya dan pusat pertumbuhan. (9) Peningkatan konektivitas antar kawasan industri dan pusat pertumbuhan.
B.6 Bidang Pembangunan Pariwisata dan Ekonomi Provinsi Kalimantan Timur memiliki potensi obyek wisata yang layak untuk diperhitungkan sebagai daya tarik wisatawan baik dalam maupun luar negeri. Hal ini terlihat perkembangan obyek wisata di tiap tahunnya yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2013, obyek wisata di Provinsi Kalimantan Timur menca pai 425 obyek wisata padahal enam tahun sebelumnya yakni tahun 2008 hanya memiliki 393 obyek wisata saja. Tentu saja hal ini berdampak pada kenaikan wisatawan (nusantara dan mancanegara) yang meningkat dalam enam tahun terakhir hingga pada tahun 2013 mencapai 1.061.389 wisatawan meskipun angka tersebut lebih 92 | Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
rendah dari tahun 2012 yang mencapai angka 1.363.448 wisatawan. Jika dilihat peran jasa hiburan dan rekreasi pada pembentukan PDRB Provinsi Kalimantan Timur, dalam lima tahun terakhir ini tidak mengalami perubahan andil yakni hanya sebesar 0,02%. PDRB Provinsi Kalimantan Timur (termasuk Kalta ra) mengalami peningkatan yang cukup signifikan setelah dalam penghitungan menggunakan tahun dasar 2010 dan diimplementasikannya System of National Account (SNA) 2008 oleh BPS. Perubahan metodologi dan cakupan terse but membuat PDRB Kalimantan Timur melonjak sekitar 29% lebih. Angka yang baru menunjukkan PDRB Kaliman tan Timur pada tahun 2014 mencapai Rp 579,01 triliun, bertambah Rp. 8,7 triliun dibandingkan dengan tahun 2013. Setiap tahun PDRB Kalimantan Timur mengalami kenaikan yang signifikan. Nilai PDRB tahun terakhir ini sangat tinggi jika dibandingkan dengan tahun 2010 sebesar 418,21 trilliun rupiah sehingga peningkatan yang signifikan ini menjadi pemicu peningkatan perekonomian daerahseperti. Pembentukan nilai PDRB Provinsi Kalimantan Ti mur pada tahun 2014 masih didominasi oleh sektor per tambangan dan penggalian meskipun mengalami sedikit penurunan dari tahun sebelumnya menjadi 47,98% terhadap PDRB total. Sedangkan kontribusi sektor industri pengolahan mengalami peningkatan yakni menjadi 18, 45% jika dibandingkan dengan tahun 2013. Untuk kontri busi sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan yang Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
| 93
menjadi perhatian khusus pemerintah provinsi maupun nasional, pada tahun 2014 mencapai 7,96%. Struktur perekonomian di Provinsi Kalimantan Timur pada dasarnya didominasi sektor tambang dan energi serta Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Kalimantan Timur mengalami penurunan. Hal ini dipicu dengan terjadinya perlambatan pertumbuhan ekonomi pada sektor pertam bangan dan penggalian yang disebabkan terus melemah nya pertambangan migas maupun batubara. Kontribusi negatif pada industri migas juga cukup berperan dalam menghambat gerak pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur. Fokus pembangunan IPTEK yaitu mengembang kan teknologi untuk pengembangan kawasan pariwisata untuk peningkatan pertumbuhan ekonomi, meliputi: (1) Penelitian dan pengembangan tentang potensi ekowisata wisata budaya. (2) Meningkatnya kualitas infrastruktur destinasi pariwi sata, promosi paket wisata dan jasa pendukung pariwisata. (3) Transformasi ekonomi melalui industrialisasi berke lanjutan (green secara bertahap) dan penguasaan IPTEK. (4) Meningkatkan daya saing produk ekspor non migas manufaktur dan jasa (parawisata dan lainnya). (5) Meningkatkan ekonomi rakyat dengan menambah kapasitas produksi dan jasa dengan berbasis keung gulan lokal. 94 | Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
(6) Reduksi kemiskinan masyarakat baik melalui penum buhan aktifitas-aktifitas ekonomi di pedesaan mau pun pelibatan masyarakat dalam aktifitas pemba ngunan secara langsung. (7) Meningkatkan peran pemerintah (Dinas/Badan) da lam melakukan fungsi pelayanan pengembangan ekonomi masyarakat. (8) Meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masya rakat Kalimantan Timur untuk menaikkan posisi IPM Kalimantan Timur terhadap IPM nasional. (9) Menjaga stabilitas harga dan efisiensi distribusi barang. (10) Peningkatan investasi sektor UMKM dan Menjaga ekspektasi masyarakat melalui transparasi harga. (11) Peningkatan investasi daerah dengan menciptakan iklim investasi yang berdaya saing global. (12) Pengembangan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru. (13) Peningkatan nilai tambah produk pertanian dalam arti luas (Integrasi Proses Hulu Hilir). (14) Peningkatan ekspor produk olahan. (15) Pengembangan ekowisata.
B.7 Pembangunan Bidang Sumber Daya Manusia Daya saing Sumber Daya Manusia (SDM) berhu bungan dengan bagaimana kualitas masyarakat Provinsi Kalimantan Timur berperan di berbagai sektor penting dalam perekonomian daerah. Rendahnya daya saing SDM Provinsi Kalimantan Timur memiliki masalah inti Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
| 95
yakni rendahnya kualitas SDM. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya-upaya untuk memecahkan permasalah an terkait kualitas SDM yang akan berdampak pada peningkatan daya saing masyarakat Provinsi Kalimantan Timur. Adanya kecenderungan melemahnya entitas ke bangsaan yang diwujudkan dalam penurunan minat generasi muda terhadap isu budaya dan kedaerahan. Sehingga secara mental spiritual kondisinya masih labil terhadap eksistensi dan penguatan penciptaan karakter bangsa ke depan yang kuat dan membumi. Indikasi untuk mengukur kualitas SDM antara lain dengan mengukur sejauh mana SDM Provinsi Kaliman tan Timur dapat bersaing dengan SDM wilayah lain, sekurang-kurangnya di “negeri” sendiri. Selain itu, masih dominannya produk primer yang menjadi andalan ekspor menunjukkan bahwa kemandirian lokal SDM masih men jadi kendala utama pembangunan karena belum mampu memberi nilai tambah terhadap sumber daya alam yang dihasilkan. Rendahnya kualitas SDM Provinsi Kalimantan Timur berhubungan dengan permasalahan pokok antara lain rendahnya akses dan mutu pendidikan, rendahnya akses dan mutu pelayanan kesehatan, dan rendahnya pendapatan per kapita yang dipengaruhi oleh sektor ekstratif skala besar. Permasalahan rendahnya akses dan mutu pendidikan dapat dilihat dari angka melek huruf di Provinsi Kalimantan Timur sebesar 97,55% pada tahun 2012 dan angka rata-rata lama sekolah 9,22 tahun. Oleh karena itu, untuk memperbaiki daya saing SDM di Provinsi Kalimantan Timur pada masa datang, 96 | Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
perlu perhatian khusus dari pemerintah terkait pendidik an, terutama dari segi kualitas maupun infastruktur penunjangnya. Permasalahan berikutnya yang memengaruhi rendahnya daya saing SDM Provinsi Kalimantan Timur adalah akses dan mutu pelayanan kesehatan. Peningkat an layanan kesehatan sangat perlu dilakukan mengingat kesehatan merupakan kunci utama individu dalam melak sanakan aktivitasnya. Angka harapan hidup di Provinsi Kalimantan Timur cenderung naik perlahan dimana pada tahun 2011 sebesar 71,40 tahun dan meningkat sebesar 0,18 tahun menjadi 71,58 tahun. Selain itu masih tingginya angka kematian ibu yakni sebesar 101 juga perlu diberi perhatian khusus meskipun angka tersebut jauh berkurang dari tahun 2007 dimana terdapat 128 kematian ibu per 100 ribu kelahiran hidup. Mutu pelayan an kesehatan juga perlu ditingkatkan sampai ke wilayah terpencil mengingat penduduk dengan keluhan kesehat an sebesar 22,33% pada tahun 2013 tersebar di seluruh sudut wilayah Provinsi Kalimantan Timur. Permasalahan turunan yang juga dapat meme ngaruhi rendahnya daya saing SDM Provinsi Kalimantan Timur adalah pendapatan per kapita terhadap sektor ekstratif dalam skala besar. Pendapatan per kapita di Provinsi Kalimantan Timur cukup berfluktuatif dimana pada tahun 2008 sebesar 36,56 juta rupiah turun menjadi 32,09 juta rupiah di tahun 2009. Namun pada beberapa tahun terakhir cenderung mengalami kenaikan dimana pada tahun 2011 menjadi sebesar 41,42 juta rupiah dan meningkat sebesar 44,65 juta rupiah di tahun Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
| 97
2012. Fokus pembangunan IPTEK yaitu mengembang kan teknologi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, meliputi: (1) Meningkatkan akses pendidikan yang berkualitas untuk semua jenjang pendidikan dengan memberi kan perhatian lebih pada daerah 3T, penduduk miskin, dan anak dengan kebutuhan khusus. (2) Meningkatkan akses pendidikan yang berkualitas untuk semua jenjang pendidikan dengan memberi kan perhatian lebih pada daerah 3T, penduduk miskin, dan anak dengan kebutuhan khusus. (3) Meningkatkan kompetensi siswa Indonesia dalam bidang matematika, sains, dan literasi. (4) Menyelaraskan bidang studi SMK dengan kegiatan ekonomi utama di masing-masing kab/kota. (5) Memperkuat peran swasta dalam menyediakan laya nan pendidikan menengah yang berkualitas. (6) Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kese hatan, terutama bagi ibu dan anak. (7) Memperbaiki status gizi remaja putri, ibu hamil dan anak dibawah 2 tahun. (8) Meningkatkan pencegahan dan pengendalian penya kit serta penyehatan lingkungan. (9) Meningkatkan kualitas implementasi jaminan kese hatan masyarakat. (10) Pengembangan kebijakan afirmatif: pelayanan da sar, pengembangan penghidupan berkelanjutan, dan sistem perlindungan sosial yang komprehensif. 98 | Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
(11) Meningkatkan semangat dan eksistensi budaya dan karakter bangsa melalui kegiatan peningkatan revolusi mental bagi kalangan generasi muda pembangunan.
B.8
Bidang Perikanan dan Kelautan
Berdasarkan data produksi lima tahun terakhir, diketahui bahwa tingkat produksi perikanan laut di Pro vinsi Kalimantan Timur pada tahun 2008-2013 secara umum mengalami peningkatan. Pada tahun 2008 produk si perikanan laut sebesar 82.782,6 ton dan mengalami penurunan pada tahun 2011 namun kembali mengalami peningkatan kembali pada tahun 2012 dan 2013. Sedangkan untuk produksi perikanan darat secara keseluruhan terlihat juga trend kenaikan yang stabil dari tahun 2008-2013. Fokus pembangunan IPTEK yaitu mengembang kan teknologi untuk meningkatkan produksi perikanan dan kelautan, meliputi: (1) Program Pengembangan SDM Kelautan dan Perikan an Berkualitas. (2) Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan. (3) Pengembangan Kawasan Budidaya Laut, Air Payau, dan Air Tawar. (4) Pengembangan perikanan tangkap. (5) Meningkatkan nilai tambah produksi hasil perikanan kelautan.
Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
| 99
C. Kerangka Kebijakan Kerangka kebijakan merupakan program-program yang dilakukan yang merupakan penjabaran dari arah kebijakan dan prioritas utama, yang meliputi: (1) Program penelitian dan pengembangan Ilmu penge tahuan dan teknologi. (2) Program difusi dan pemanfaatan (pembangunan pilot project atau demplot/percontohan hasil-hasil penelitian dan pengembangan) ilmu pengetahuan dan teknologi (3) Program penguatan kelembagaan, fasilitas, SDM, insentif ilmu pengetahuan dan teknologi. (4) Program peningkatan kapasitas Ilmu pengetahuan dan teknologi sistem produksi. Selain itu kerangka kebijakan perlu dilengkapi isinya dengan Strategi Operasional dari Pelaksanaan dela pan fokus pembangunan IPTEK sangat perlu dilengkapi dengan indikator capaian pembangunan pada tahun awal 2014 dan akhir 2019 dan penjelasan ringkas bagai mana upaya pokok untuk mewujudkan indikator terse but. Strategis operasional diantaranya adalah mengacu kepada empat hal berikut ini: 1). Efisiensi pembangunan fisik dan pembangunan ber kelanjutan (pembangunan pertanian, kehutanan, perikanan & kelautan dan banyak inudustri hilir) berdasarkan kebutuhan masyarakat. 2). Transformasi ekonomi dari sumberdaya tidak terba rukan ke sumberdaya yang terbarukan. 3). Pemenuhan kebutuhan enerji melalui pemanfaatan 100 | Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
energi baru dan terbarukan serta pemanfaatan ener gi nuklir. 4). Keberpihakan kepada pertumbuhan hijau (pro green growth) dan antisipasi kerusakan lingkungan dan perubahan iklim.
Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
| 101
102 | Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
Bab V
Penutup
K
ebijakan Strategis Pembangunan Daerah Ilmu Pe ngetahuan dan Teknologi (JAKSTRADA IPTEK) Pro vinsi Kalimantan Timur Tahun 2014-2019, sebagaimana dimaksud berisi arah, prioritas utama, dan kerangka kebijakan pembangunan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Prasyarat umum dan khusus agar JAKSTRADA dapat terlaksana dengan baik, misalnya adanya peranan DRD secara khusus dalam konteks pro ses pengelolaan pembangunan IPTEK, khususnya meng awal/merevisi kebijakan dalam JAKSTRADA ataupun ARD yang sedang dijalankan, begitu juga dengan diperlukan nya kreativitas SKPD dalam memburu dana riset termasuk mendorong peran swasta dalam kegiatan riset adalah pra syarat khusus yang diasumsikan tidak menda pat masalah yang berarti. Pra syarat umum biasanya adalah masalah-masalah klasik seperti biaya yang tidak tersedia ataupun tidak cukup ataupun persoalan komunikasi antara peneliti di Perguruan Tinggi, pengusaha, pemerintah dan masyarakat dalam skla yang lebih luas. JAKSTRADA IPTEK Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2014-2019 berlaku bagi seluruh unsur pelaksana Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
| 103
pembangunan dan pemerintah se-kabupaten/kota Kali mantan Timur dalam merencanakan dan melaksanakan pembangunan IPTEK. Berdasarkan pada apa yang telah diuraikan pada bagian-bagian sebelumnya, beberapa hal penting terkait dengan JAKSTRADA IPTEK yaitu: 1. Untuk mencapai Visi Kalimantan Timur Maju 2018 yang pada dasarnya merupakan kristalisasi dari RPJMD Kalimantan Timur 2008-2013 dan telah disin kronkan dengan RPJMN Pemerintah Pusat, maka berbagai sektor pembangunan perlu secara terpa du dan optimal memanfaatkan potensi sumberdaya IPTEK yang ada di Kalimantan Timur. 2. Peranan IPTEK sangat penting, sebagaimana tercer min pada program terkait IPTEK yang banyak dijumpai di berbagai SKPD seperti dinas lingkup Pertanian, Industri, Perdagangan, dan Koperasi, serta pemanfaatan secara maksimal. 3. Koordinasi dan sinkronisasi kebutuhan teknologi antar SKPD perlu dilakukan agar pelaksanaan pe ngembangan IPTEK dapat dilakukan dengan lebih terarah dan terpadu, serta dapat dihindari tumpang tindih kegiatan. Terkait dengan itu, peranan DRD dan Balitbangda perlu dioptimalkan sesuai tugas dan fungsinya. 4. Upaya meningkatkan kapasitas dan kapabilitas lem baga-lembaga IPTEK di Kalimantan Timur harus terus dilakukan, baik dengan jejaring kerja antar lembaga IPTEK di dalam dan di luar Kalimantan Timur, begitu pula dengan para pengguna IPTEK itu sendiri. 104 | Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
5.
Dukungan lembaga IPTEK di Kalimantan Timur perlu ditingkatkan baik pada pemerintah, dunia usaha maupun masyarakat agar percepatan pemba ngunan dapat dilakukan sehingga masalah-masalah ketahanan pangan, kemiskinan, pengangguran, dan lingkungan dapat diatasi.
Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
| 105
106 | Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
Agenda Riset Daerah Provinsi Kalimantan Timur 2014 – 2019
Dewan Riset Daerah Provinsi Kalimantan Timur Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
| 107
108 | Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
Bab I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
A
genda Riset Daerah (ARD) Kalimantan Timur disu sun sedemikian rupa sebagai pengejawantahan dan operasionalisasi dari Kebijakan dan Strategi Pemba ngunan Daerah Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Jakstrada Iptek) Kalimantan Timur 2014 - 2019. ARD memuat tema riset besar dan merincinya menjadi tematema kecil (sub tema) dengan menampilkan target capai an dan indikator keberhasilan yang dapat dilihat setelah beberapa waktu atau periode (umumnya 5 tahun). Sedangkan capaian pada tahun 2025 yang merupakan obsesi dari RPJP Daerah menunjukkan apa yang diper oleh setelah kurun waktu 25 tahun pengelolaan pemerin tahan di Kalimantan Timur. Selain itu dalam pembahas annya disampaikan juga beberapa topik riset yang meru pakan prioritas untuk dikerjakan yang dapat dikategori kan sebagai riset unggulan. Agenda riset ini seyogyanya disusun bersama melalui beberapa pertemuan, sehingga semua yang berkepentingan akan dapat merasa terlibat dan dapat melaksanakannya dengan baik. Pada prinsipnya agenda Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
| 109
riset untuk periode 2014 – 2019 tidaklah jauh berbeda dengan agenda riset yang sebelumnya yang memang secara capaian masih jauh dari kenyataan yang ada, sehingga melanjutkan pekerjaan riset khususnya pointer yang belum dilaksanakan adalah menjadi prioritas untuk didanai dan dilaksanakan.
B. Tujuan Penyusunan Daerah (ARD) Kaltim
Agenda
Riset
Agenda Riset Daerah (ARD) Kalimantan Timur (2014 - 2019) merupakan dokumen yang disusun seba gai acuan kegiatan Riset berdasarkan prioritas kegiatan, tonggak capaian dan indikator capaian pembangunan Iptek daerah untuk kurun waktu 2014 - 2019. Secara umum tujuan penyusunan ARD adalah untuk mengarahkan dan memacu kegiatan Riset dalam rangka mendukung pembangunan Kaltim. Sehingga, kegiatan riset dapat berjalan terarah, efisien dan sesuai dengan kebutuhan pembangunan daerah Kaltim. Agenda Riset Daerah Kalimantan Timur ditetapkan berdasarkan Priori tas utama Kebijakan Strategis Pembangunan Daerah Iptek (Jakstrada Iptek) Kaltim periode tahun 2014 – 2019, sebagai berikut: 1. Menempatkan Iptek sebagai landasan kebijakan pem bangunan daerah yang berkelanjutan, 2. Tumbuhnya Iptek baru sebagai hasil penelitian, pengembangan, dan penerapan (Litbangrap) daerah, 3. Meningkatnya ketersediaan hasil guna dan daya guna sumber daya Iptek, baik meliputi SDM, sarana dan prasarana, dan kelembagaan, 110 | Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
4. Meningkatkan difusi Iptek melalui iventarisasi jaringan pelaku Iptek, 5. Tertatanya mekanisme intermediasi untuk meningkat kan pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan oleh dunia usaha dan industri maupun perguruan tinggi, 6. Terwujudnya iklim yang kondusif bagi berkembang nya kreativitas, sistem pembinaan, dan pengelolaan hak atas kekayaan intelektual, 7. Mewujudkan masyarakat Kaltim yang cerdas dan krea tif dalam suatu peradaban berbasis pada pengetahu an (knowledge based society).
C. Landasan Formal Pengembangan Iptek Pelaksanaan kegiatan Litbang di Indonesia sebenar nya telah didukung oleh landasan formal yang kuat, tetapi aktualisasi pelaksanaannya masih terbatas dan menghadapi banyak kendala, termasuk di Kaltim. Meru juk pada perundang-undangan dan peraturan pemerin tah secara nasional dan perda, pelaksanaan Litbang di Kaltim didukung oleh landasan formal sebagai berikut: 1) UUD 1945 (Amandemen IV) 2) UU Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan; 3) UU Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan; 4) UU Nornor 2 Tahun 2002 tentang POLRI; 5) UU Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara; 6) UU Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Iptek; Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
| 111
7) 8) 9) 10) 11) 12)
13)
14)
15)
16)
17) 18)
UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; UU Nornor 25 Tahun 2004 tentang TNI; UU Nomor 34 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah; UU Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi; PP Nornor 68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan; PP Nomor 20 Tahun 2005 tentang Alih Teknologi Kekayaan Intelektual serta Penelitian dan Pengembangan oleh Perguruan Tinggi dan Lembaga Penelitian dan Pengembangan; Inpres Nomor 4 Tahun 2003 tentang Pengkoordinasian Perumusan dan Pelaksanaan Kebijakan Strategis Pembangunan Nasional Iptek; Inpres Nomor 1 Tahun 2006 tentang Penyediaan dan Pemanfaatan Bahan Bakar Nabati (Biofuel) sebagai Bahan Bakar Lain; Inpres Nomor 2 Tahun 2006 tentang Penyediaan dan Pemanfaatan Batubara yang Dicairkan sebagai Bahan Bakar Lain; Perpres Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2004 2009; Perpres Nomor 5 Tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional 2025; Perda Kaltim No. 04 Tahun 2003 tentang Susunan Organisasi Lembaga Perangkat Daerah Kalimantan Timur.
112 | Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
19) Pergub Kaltim Nomor 54 Tahun 2012 tentang RAD GRK – Rencana Aksi Daerah Penurunan Emsisi Gas Rumah Kaca di Kalimantan Timur
D. Lingkungan Strategis Agenda Riset Kalimantan Timur menetapkan visi dan misi yang mengacu kepada Agenda Riset Nasional (ARN) 2014 - 2019 dan RPJMD Provinsi Kalimantan Timur 2013 - 2018, sebagai berikut: Visi : “Iptek sebagai kekuatan utama peningkatan kese jahteraan Masyarakat dan pembangunan yang berkelanjutan” Misi : 1) Menempatkan Iptek sebagai landasan kebijakan pembangunan yang berkelanjutan; 2) Memberikan landasan etika pada pengembang an dan penerapan Iptek; 3) Meningkatkan difusi Iptek melalui pemantapan jaringan pelaku dan kelembagaan Iptek; 4) Mewujudkan SDM, sarana dan prasarana serta kelembagaan Iptek yang berkualitas dan kompe titif. Sejak disusunnya Agenda Riset Nasional (ARN) 2006 - 2009 telah ditemukenali secara umum masalah dalam pembangunan nasional Iptek, yang juga dihadapi oleh pembangunan Iptek di Kaltim hingga saat ini, antara lain: 1) keterbatasan sumberdaya Iptek, 2) belum berkembangnya budaya Iptek, Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
| 113
3) belum optimalnya mekanisme intermediasi Iptek, 4) lemahnya sinergi kebijakan Iptek, 5) belum terkaitnya kegiatan riset dengan kebutuhan nyata, 6) belum maksimalnya kerja kelembagaan Litbang, 7) masih rendahnya aktivitas riset di perguruan tinggi, serta 8) kelemahan aktivitas riset. Selain itu secara umum perilaku para pelaksana iptek haruslah selalu diarahkan dan dikondisikan untuk menjaga profesionalismenya masing-masing, diantara nya adalah selalu bersikap tegas dan jujur, akuntabilitas dan mengedepankan efisiensi dalam segala hal.
114 | Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
Bab II
Peran Ilmu Pengetahuan & Teknologi dalam Pembangunan
A. Dinamika Pembangunan di Kalimantan Timur
S
eperti sudah diketahui bahwa penelitian dan pe ngembangan adalah modal dasar yang penting da lam pembangunan suatu bangsa. Dimulai dari belajar meneliti sampai kepada keperluan untuk melakukan penelitian itu sendiri, disadari bahwa penelitian adalah masa depan dari satu peradaban manusia. Banyak negara sudah mengalokasikan dana untuk penelitian dan pengembangan, sebaliknya sebagian be sar negara berkembang, seperti Indonesia baru mengalo kasikan 0,1% dari PDB untuk penelitian dan pengemba ngannya (ARN, 2006). Baru setelah reformasi dan diber lakukannya otonomi daerah beberapa daerah sudah mencoba merobah alokasi tersebut menjadi mendekati angka 10% yang kalau dicermati juga sebenarnya itu tidaklah murni untuk research atau penelitian tapi untuk pendidikan secara umum. Penyelenggaraan pembangunan di sektor iptek me rupakan bagian yang terpadu dari penyelenggaraan pem Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
| 115
bangunan nasional. Kemajuan iptek dan tingkat pengua saan iptek dari bangsa Indonesia merupakan sebuah faktor penting bagi peningkatan kapabilitas bangsa Indonesia. Tingkat kemajuan dan penguasaan iptek merupakan salah satu tolok ukur kemajuan bangsa, bersama dengan tolok ukur lainnya seperti pertumbuhan ekonomi, kualitas demokrasi, supremasi hukum. Namun demikian, untuk menjadikan iptek sebagai salah satu kekuatan pembangunan bangsa diperlukan satu perencanaan iptek yang terintegrasi dengan perencana an pembangunan nasional dalam satu kesatuan (ARN, 2010). Kemajuan Litbang dan Iptek yang dihasilkan, telah mem-pengaruhi pergeseran paradigma dalam peradaban manusia. Sehingga dirumuskan gagasan tentang Masyara kat Berbasis Pengetahuan (Knowledge Based Society; KBS) dan Ekonomi Berbasis Pengetahuan (Knowledge Based Economy; KBE) yang mencerminkan kristalisasi upaya tersebut. Gagasan KBS dan KBE tersebut mene gaskan peranan penting pengetahuan dalam sistem inovasi; bahwa daya saing ekonomi sebuah bangsa bukan hanya ditentukan oleh teknologi sebagai faktor produksi, tetapi juga oleh pengetahuan dan kreativitas sebagai faktor inovasi. Pergeseran paradigma tersebut berimplikasi pada pergeseran paradigma pembangunan negara-negara di dunia, termasuk Negara Kesatuan Re publik Indonesia. Pembangunan yang berbasis sumberda ya alam menuju pembangunan berbasis sumberdaya masyarakat berpengetahuan. Dalam kehidupan ekonomi, pergeseran paradigma tersebut memberikan implikasi 116 | Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
terhadap terjadinya proses transisi perekonomian dunia yang semula berbasiskan pada sumberdaya (Resource Based Economy) menjadi perekonomian yang berbasis pengetahuan (Knowledge Based Economy) (Anonim, 2006). Penelitian dan pengembangan merupakan kegiatan yang mendukung peran manusia sebagai subyek penen tu kerberhasilan pembangunan dan kemajuan peradaban manusia. Bahwa keberhasilan pembangunan tidak diten tukan oleh tersedianya sumberdaya alam yang melimpah saja, tetapi lebih ditentukan oleh sumberdaya manusia yang menguasai iptek itu sendiri, sudah lama disadari namun tidak terlaksana dengan baik. Untuk itu diperlu kan memang satu sistem pemerintahan yang kondusif dan sistem pembagian dan pengalokaasian pemanfaatan sumberdaya berdasarkan satu pemikiran dan pengkajian yang mengedepankan efisiensi dan pro kepada lingkung an dan rakyat jelata. Dengan demikian, bilamana keber hasilan pembangunan Kalimantan Timur (Kaltim) secara holistik akan dipercepat, dan agar hasilnya dapat dirasa kan lebih adil dan merata oleh seluruh masyarakat, maka kegiatan penelitian dan pengembangan harus mendapat dukungan dan perhatian yang serius oleh seluruh pemangku kepentingan, khususnya pemerintah. Keberhasilan pembangunan di Kaltim secara lang sung atau tidak langsung memerlukan dasar dan dukung an hasil-hasil Litbang sesuai dengan kondisi daerah. Dukungan Litbang sangat dibutuhkan, baik berupa pene litian dasar maupun penelitian terapan, baik yang dilaku kan secara lokal di Kaltim ataupun introduksi (dari luar Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
| 117
daerah atau luar negeri) yang kemudian diadaptasikan pada kondisi daerah Kaltim. Kenyataan yang menunjuk kan bahwa penelitian dan pengembangan belum lagi banyak dimanfaatkan, khususnya oleh eksekutif maupun legislatif, menjadikan perlunya disusun satu agenda riset yang terintegrasi dengan kebijakan dari level atas.
B. Fokus Pengembangan Iptek Banyak permasalahan pembangunan yang memer lukan solusi berupa penerapan teknologi. Oleh karena itu, kegiatan pengembangan dan pembangunan Iptek secara berkesinambungan harus terus dilakukan, seba gai upaya untuk memberikan dukungan terhadap dinami ka pembangunan. Merujuk pada Jakstrada Iptek Kaliman tan Timur 2014 - 2019, maka Agenda Riset Daerah (ARD) Kalimantan Timur mempunyai bidang fokus sebagai berikut: Swasembada Pangan, Perikanan & Kelautan, Plasma Nutfah & Biodiversity. Energi Terbarukan & Nuklir, Lingkungan Hidup & Perubahan Iklim. Pengembangan Ekowisata, Ekonomi Kreatif, Infra struktur dan Penataan Wilayah Perbatasan. Sumber Daya Manusia, Pendidikan, Politik, Sosial dan Budaya serta Kesehatan.
C. Semangat Pembangunan Iptek Semangat pembangunan ipteks ditekankan pada kemanfaatan dan kontribusi hasil-hasil iptek pada pem bangunan yang pada dasarnya adalah untuk kepenting 118 | Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
an peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pember dayaan masyarakat. Kondisi aktual di Kalimantan Timur yang memberikan dorongan kuat dan semangat pemba ngunan Iptek adalah salah satunya kegiatan eksploitasi sumberdaya alam. Kegiatan eksploitasi sumber daya alam di daerah ini dilakukan secara besar-besaran, tetapi pada saat yang sama kesejahteraan masyarakat tidak mengalami perubahan secara nyata. Justru kerusakan lingkungan yang parah terjadi di mana-mana, dan dam paknya membuat masyarakat menjadi lebih menderita. Berdasarkan kondisi seperti tersebut di atas, maka semangat pembangunan Ipteks di Kalimantan Timur di arahkan untuk mengatasi atau memecahkan permasalah an, antara lain: (1) pengelolaan sumberdaya alam yang tidak ramah lingkungan (2) kerusakan lingkungan hidup yang parah, (3) pengentasan kemiskinan, dan (4) ku rangnya penggunaan teknologi tepat guna oleh masyara kat. Sehingga dalam kebijakan dan agenda riset yang disusun diarahkan kepada aspek pencegahan kerusakan lingkungan, pemanfaatan industri hilir dalam memper siapkan sebanyak mungkin lapangan kerja, dan pengem bangan masalah pendidikan dan kesehatan.
C.1. Perbaikan Kerusakan Lingkungan Hidup Kerusakan lingkungan hidup yang parah sebagai akibat eksploitasi sumberdaya alam yang tidak terkendali harus segera dihentikan dan dicarikan solusinya. Salah satu penanganannya adalah dengan mempersiapkan agenda pencegahannya, yaitu menyusun Perda yang berhubungan dengan DAS misalnya. Selama ini tidak Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
| 119
pernah dihitung berapa daya dukung dari sebuah DAS untuk sebagai pembatas pemberian ijin pengusahaan sumberdaya alam seperti pertambangan, Perkebunan sawit dan lainnya. Selain itu memang diperlukan juga teknologi untuk mengatasai kerusakan lingkungan yang tidak bisa dihindari di daerah hilir. Kerusakan lingkungan yang mendapatkan perhatian paling serius adalah yang disebabkan oleh kegiatan pertambangan batubara. Pe nanganan terhadap kerusakan lingkungan yang terjadi memerlukan teknologi yang spesifik, untuk itu diperlukan pengembangan Ipteks yang sesuai dengan kebutuhan dan diupayakan secara serius, khususnya dalam menen tukan alokasi bekas tambang pada program penutupan tambang (mining closure)
C.2. Pengelolaan Sumberdaya Alam Pengelolaan sumberdaya alam harus dilakukan dengan baik dan benar, dengan memperhatikan kaedahkaedah pengelolaan lingkungan hidup. Kajian dan eva luasi harus segera dilakukan dalam upaya untuk mengen dalikan perusakkan lingkungan yang terjadi di daerah ini, terutama yang berkaitan dengan pelanggaran-pelangga ran yang dilakukan oleh perusahaan. Oleh karena, se sungguhnya peraturan dan perundang-undangan yang ada sudah cukup memadai, tetapi justru jumlah pelang garan yang terjadi tetap banyak. Batas dan jumlah ijin yang diberikan dapat menjadi pembatas untuk terjadinya kerusakan lingkungan lebih jauh.
120 | Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
C.3. Pengentasan Kemiskinan Berbagai tantangan yang dihadapi dalam upaya pengentasan kemiskinan, yaitu; (i) aspek kuantitatif, ter kait dengan jumlah penduduk miskin yang cukup besar, (ii) aspek kualitatif, terkait dengan minimnya keberpihak an dalam perencanaan dan penganggaran; lemahnya sinergi dan koordinasi kebijakan pemerintah pusat dan pemerintah daerah; dan (iii) keterbatasan pemahaman dalam mengembangkan potensi daerah berpenduduk miskin agar dapat menghasilkan atau mengembangkan potensi bagi sentra kegiatan ekonomi. Selanjutnya, untuk mewujudkan kemandirian, ke mampuan penguasaan teknologi untuk pengentasan ke miskinan perlu didukung oleh kemampuan mengembang kan potensi sumberdaya manusia (SDM), sehingga terca pai perubahan pola fikir yang akan berdampak kepada peningkatan produktivitas, pengembangan kelembaga an ekonomi yang efisien dengan menerapkan praktikpraktik terbaik. Berbagai bentuk teknologi yang dikem bangkan hendaknya dipusatkan kepada pemenuhan kebutuhan pokok dalam rangka peningkatan kesejahteraan rakyat yaitu pangan, energi, kesehatan, serta infrastruk tur dasar berupa perumahan, ketersediaan air bersih, akses transportasi dan komunikasi.
C.4. Penggunaan Teknologi Tepat Guna Ketersediaan teknologi tepat guna merupakan tantangan yang harus dipersiapkan dan dikembangkan di daerah ini. Termasuk dalam hal kepiawaian memilih teknologi yang akan digunakan baik oleh perusahaan Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
| 121
ataupun individu masyarakat. Kemampuan memilih dan mengaplikasikan teknologi tepat guna ini akan berpenga ruh kepada perubahan perilaku masyarakat secara luas. Misalnya masuknya internet sampai kepelosok desa di dalam hutan perlu mendapat kajian yang serius menge nai dampak positif dan negatifnya. Jangan sampai justru dana yang dikeluarkan untuk itu justru kontra produktif dengan hasil yang akan diperoleh. Semua arahan kebijak an dalam aplikasi iptek seyogyanya diselaraskan dengan kebutuhan masyarakat di setiap daerah.
122 | Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
Bab III
Difusi dan Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
A. Pengembangan dan Pemanfaatan Iptek
P
emanfaatan iptek adalah meliputi kegiatan riset dan pengembangan, pembuatan prototipe dan penguji an berskala laboratorium, up-scale dan produksi dalam jumlah besar, adopsi dan pemanfaatan iptek oleh masya rakat (sebagai pengguna/adopter). Keseluruhan proses bermula dari lokasi di mana riset berlangsung secara intensif (di laboratorium), sampai di area yang tersebar (di masyarakat) di mana kegiatan utama adalah peng operasian atau penggunaan iptek itu sendiri. Oleh kare na pemanfaatan iptek bergerak dari lokasi yang intensif riset menuju area yang tersebar di masyarakat luas (dimana riset sudah tidak intensif/tidak ada), proses ini disebut difusi iptek (Gambar 1).
Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
| 123
Gambar 1. Pengembangan Iptek, Difusi dan Pemanfaatan Iptek dalam Konstelasi Jejaring Pelaku Iptek di dalam Lingkungan Kebijakan dan Dinamika Sosio-kultural
Setiap kegiatan pengembangan Iptek yang diarah kan pada pemanfaatan iptek mengandung aspek desain/ perancangan di dalamnya. Perancangan Iptek didasar kan pada suatu asumsi (secara eksplisit ataupun implisit) tentang berbagai kondisi dari masyarakat yang akan memanfaatkan iptek tersebut. Proses difusi iptek akan menemui hambatan, atau bahkan mengalami kegagalan, 124 | Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
bila asumsi tersebut jauh berbeda dari kondisi aktual masyarakat. Untuk menghindari terjadinya kesenjangan di antara asumsi tentang kondisi masyarakat pengguna iptek dengan kondisi aktual masyarakat tersebut, perlu diperhatikan beberapa hal berikut: (i) keterlibatan yang cukup dari masyarakat dalam penentuan pilihan iptek yang akan dikembangkan dan dimanfaatkan; (ii) minima lisasi dampak negatif yang mungkin timbul dari pemanfa atan iptek (terutama dampak pada sebagian masyarakat yang termarjinalkan dari kegiatan pembangunan); (iii) pengembangan kapasitas masyarakat untuk mengadopsi dan mengadaptasi iptek, dengan memperhatikan poten si yang ada pada sumber daya alam lokal, pengetahuan dan kearifan lokal; (iv) kesiapan regulasi, infrastruktur metrologi legal, tata niaga, dan iklim investasi dalam pemanfaatan iptek untuk tujuan komersial. Di era ekonomi global ini, pengembangan sistem produksi nasional perlu mengombinasikan pemanfaatan iptek impor dan iptek lokal/domestik secara strategis untuk mencapai keseimbangan di antara peningkatan daya saing dan ketahanan/keberlanjutan. Bagi sebuah industri - sebagai elemen penting dalam sistem produksi, kemampuan untuk merencanakan pengadaan/pemanfa atan iptek menjadi faktor yang krusial. Kekeliruan dalam perencanaan ini dapat berakibat kegagalan dalam alih iptek, dan menjadikan pengoperasian industri tidak han dal dan tidak efisien. Lembaga riset iptek dan perguru an tinggi dapat berkontribusi untuk meningkatkan kapasi tas iptek sistem produksi nasional dengan mengembang kan beberapa hal berikut: (i) mengembangkan metodo Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
| 125
logi penilaian (assessment) kebutuhan iptek di industri yang memperhitungkan aspek ekonomis, lingkungan, keselamatan, dan legal; (ii) meningkatkan interaksi yang mendalam dengan para pelaku industri untuk mengem bangkan kapasitas adopsi iptek di industri; (iii) mengem bangkan (melalui dialog dengan pelaku industri) iptek yang strategis bagi peningkatan daya saing industri; (iv) mengembangkan reverse engineering untuk meningkat kan nilai guna teknologi yang telah ada dan meningkat kan ketersediaan suku cadang; (v) memfasilitasi proses standardisasi di industri; dan (vi) mengembangkan meto dologi untuk manajemen rantai pasokan (supply chain management) yang bersifat lintas-industri (rantai pasok an hulu-hilir, rantai pasokan dalam kluster industri). Berbagai sumber daya yang terdapat di lembaga perguruan tinggi (Academician), organisasi swasta (Busi ness), dan pemerintah (Government), dapat dimobilisasi untuk mengembangkan berbagai hal tersebut di atas melalui jejaring A-B-G.
B. Inovasi Iptek Terdapat berbagai definisi tentang inovasi. Seca ra umum „inovasi‟ diartikan sebagai „melakukan sesuatu dengan cara yang baru untuk menjawab permasalahan‟. Saat ini kita tengah menghadapi suatu kondisi perubah an yang sangat cepat dan dalam keadaan demikian cara-cara yang rutin dan lazim (as usual) tidak lagi memadai untuk memberikan hasil yang diinginkan. Oleh karena itu manusia bereksperimen dan belajar menemu kan dan menciptakan ( to create) cara-cara yang baru. 126 | Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
Ketika akhirnya menawarkan jawaban yang diterima oleh berbagai pihak, cara-cara baru tersebut dikatakan inovatif. Dalam lingkungan usaha atau bisnis, „inovasi‟ lazim dimaknai sebagai pengembangan gagasan baru ke dalam produk komersial atau proses produksi. Dalam lingkup sosial yang lebih luas, inovasi dapat dimaknai sebagai perbaikan kualitas kehidupan sosial (social wellbeing). Perlu diperhatikan bahwa sasaran pengembang an iptek dan kegiatan inovasi meliputi tiga pihak penggu na. Pertama adalah pihak pemerintah, misalnya berkait an dengan pengadaan peralatan untuk keperluan perta hanan dan keamanan negara. Kedua adalah industri dan bisnis yang melakukan kegiatan bernilai ekonomi. Dan ketiga adalah masyarakat yang mengharapkan dukung an iptek dalam kehidupan sehari-hari, menyangkut mulai dari komunitas pengguna prasarana dan sarana umum hingga pada keluarga dalam rumah tangga masingmasing. Dalam literatur akademik diyakini bahwa proses inovasi berwatak sistemik, dikarenakan kompleksitas ma salah yang hendak dijawab melalui inovasi. Pengembang an sistem inovasi melibatkan penyesuaian dan koordinasi antara banyak aktor/pelaku. Sebagai ilustrasi, produksi sebuah barang konsu mer (consumer goods) melibatkan berbagai komponen yang masing-masing diproduksi pada industri yang ber beda (tier industries). Dalam situasi demikian, inovasi produk atau proses produksi perlu melibatkan penyesuai an pada seluruh industri yang terlibat. Perubahan iklim global (global climate change) merupakan masalah yang menyentuh ranah publik dan ranah pasar sekaligus. Tran Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
| 127
saksi pasar di suatu belahan bumi menimbulkan degra dasi kualitas lingkungan di belahan bumi yang lain, dan untuk itu suatu kooperasi publik-swasta yang bersifat lintas-negara dibutuhkan untuk menjawab masalah terse but. Sebagai contoh dalam hal hutan sebagai penyerap CO2, obyek dan target pelaksana amat bervariasi serta tidak jarang juga diiringi dengan upaya pengentasan kemiskinan penduduk yang hidup di sekitar hutan, se hingga kerjasama antar lintas negara dibutuhkan. Pelak sanaan MRV (Monitoring, Reporting, and Verification) membutuhkan pendekatan riset guna peningkatan efek tivitas dan efisiensi serta untuk memberikan kemudahan mereplikasi pendekatannya pada berbagai proyek sejenis di masa mendatang. Epidemik penyakit (seperti flu) merupakan contoh yang lain lagi dimana, sebagai konse kuensi dari berkembangnya jaringan transportasi, virus dapat menyebar lebih cepat dan meluas melalui mobili tas manusia dan barang. Sejumlah ilustrasi di atas me nyarankan bahwa dalam banyak kasus, inovasi melibat kan kegiatan problem-solving di ranah yang kompleks. Unsur-unsur yang dipandang esensial dalam sebuah sis tem inovasi adalah perusahaan dan organisasi problemsolving, organisasi pengetahuan, organisasi masyarakat, institusi dan kaidah governance, serta interaksi yang meliputi: 1) Perusahaan, yang memiliki kepentingan akan iptek baru untuk meraih keuntungan yang kompetitif di ranah pasar. Selain itu, perusahaan tersebut berupa ya untuk mempertahankan daya saing mereka melalui 128 | Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
2)
3)
4)
5) 6)
pembelajaran dan pengembangan kapabilitas tekno logi; Organisasi iptek (perguruan tinggi atau lembaga riset milik pemerintah ataupun swasta), yang berkontribusi ke sektor produksi melalui komersialisasi hasil riset, atau dengan membantu perusahaan dalam proses pembelajaran dan pengembangan kapabilitas tekno logis. Selain itu, perguruan tinggi dapat berperan dalam meningkatkan kapasitas serap (absorptive capa city) dari perusahaan. Sebuah perusahaan membutuh kan kapasitas serap tersebut untuk dapat mengadopsi dan menggunakan iptek secara efisien; Sesuai dengan pluralitas pengguna iptek yaitu pemerintah, industri dan masyarakat, diperlukan pelibatan aktivitas organisasi yang dapat mengidentifikasi kebu tuhan nyata dan gagasan inovatif dari masyarakat, mengikutsertakan partisipasi komunitas, melakukan sosialisasi, hingga pada pengawalan atau penyertaan agar supaya manfaat iptek dan inovasi dapat dirasa kan secara penuh oleh masyarakat. Institusi pemerintahan dan regulasi yang berlaku, yang akan menentukan kondusif atau tidaknya ling kungan bagi tumbuhnya suatu usaha baru, atau bagi pengenalan, pengujian dan adopsi suatu iptek baru; Interaksi antara perusahaan, organisasi iptek, organi sasi; masyarakat dan institusi pemerintahan, merupakan proses fundamental yang memungkinkan peningkatan kapasitas dan kinerja sistem inovasi. Interaksi ini da pat difasilitasi atau ditingkatkan intensitasnya melalui Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
| 129
institusi yang berfungsi sebagai intermediator. Struk tur pokok dari sistem inovasi diperlihatkan pada Gambar 2.
Gambar 2. Struktur Pokok Sistem Inovasi
Dalam tataran implementasi, pengembangan Iptek di Indonesia diharapkan dapat memenuhi berbagai tuju an, yaitu: a) membangun kemandirian bangsa guna men ciptakan sistem pertahanan keamanan; b) mendorong pertumbuhan ekonomi guna meningkatkan daya saing nasional dalam rangka mengurangi pengangguran dan kemiskinan, serta memajukan kesejahteraan umum; c) mempercepat tercapainya kemajuan bangsa dan kesejah teraan kehidupan rakyat melalui pelayanan teknologi bagi publik maupun melalui keikutsertaan masyarakat; dan d) 130 | Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
menciptakan pembangunan berkelanjutan dalam rangka menangani masalah lingkungan global seperti pemanas an global, perubahan iklim dan kerusakan lingkungan hidup. Untuk itu perlu dibangun sebuah sistem yang mengatur hubungan antara unsur-unsur yang mampu menyediakan iklim yang mendorong inovasi yang dikenal sebagai sebuah Sistem Inovasi Nasional. Sistem inovasi yang dikembangkan hendaknya sesuai dengan karakteris tik sosial budaya setempat, sehingga akan menyubur kan proses peningkatan nilai tambah bisnis dan ekonomi (added value) pada berbagai tingkatan sejak lokal, regio nal, maupun nasional, menguatkan nilai terintegrasi (integrated value), memperbesar modal sosial (social capital) bagi pemajuan sosial budaya dalam masyarakat, yang secara timbal-balik dapat memperkuat sistem inovasi. Sistem inovasi yang kuat dapat berperan dalam berbagai aspek, antara lain: memenuhi kebutuhan pela yanan; meningkatkan standar hidup; menciptakan dan memperluas kesempatan kerja, membentuk dan mening katkan keunggulan daya saing; meningkatkan produktivi tas dan mendukung pertumbuhan ekonomi; mencipta kan dan memperluas pasar (daerah, nasional dan inter nasional). Belajar dari pengalaman negara lain, salah satu keberhasilan mengembangkan sistem inovasi ada lah dengan memperkuat basis iptek dan kemampuan industri dalam negeri yang berdampak pada perbaikan ekonomi dan sosial budaya, terutama berkaitan dengan kemampuan untuk menyediakan alokasi dan pemanfaat Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
| 131
an sumber daya dan kapabilitas secara efektif dan ber kembangnya economic and knowledge spillover dalam masyarakat yang pada gilirannya dapat melindungi ke pentingan kehidupan manusia secara utuh termasuk pertahanan dan keamanan negara, menjaga kelestarian fungsi lingkungan hidup, serta mengantisipasi dan me nanggulangi bencana pada berbagai sektor dan pada tataran pemerintahan nasional maupun daerah.
C. Fungsi Agenda Riset Daerah Sebagaimana telah diuraikan di depan, bahwa pe nyusunan dan implementasi Agenda Riset Daerah (ARD) mencakup aspek-aspek: (1) peningkatan sumbangan iptek dalam menjawab permasalahan pembangunan dae rah (yang diuraikan ke dalam bidang-bidang fokus ARD); (2) pengembangan dan pemajuan disiplin-disiplin Iptek (mencakup ilmu-ilmu kealaman, teknologi dan ilmu-ilmu sosial kemanusiaan) baik secara mono-disipliner maupun lintas-displiner; (3) pengembangan dan penguatan ke lembagaan, sumberdaya dan jaringan Iptek. Perencana an iptek yang mencakup keseluruhan aspek-aspek terse but diharapkan dapat meningkatkan keselarasan antara kegiatan penelitian dan pengembangan iptek di satu sisi, dan kegiatan pemanfaatan Iptek di sisi lain. Uraian terda hulu telah memberikan perspektif teoritis mengenai permasalahan difusi iptek dan perkembangan sistem inovasi. Di samping posisi legal yang dimiliki ARD, patut pula ditinjau kondisi yang terdapat di Kaltim dan Indone sia pada umumnya dewasa ini, antara lain sangat terba 132 | Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
tasnya anggaran untuk penelitian dan pengembangan. Dibandingkan PDB, anggaran Litbang tidak melebihi 0,1%, yang dapat dibandingkan misalnya dengan Singa pura yang sudah di atas 2%. Di pihak lain, koordinasi dalam pekerjaan riset masih lemah, seperti terungkap contohnya dari pemetaan kegiatan riset oleh DRN pada tahun 2006-2007. Sekaligus pada saat itu terdapat sebelas (11) pekerjaan riset tentang biofuel dari kelapa sawit dengan dana total sekitar Rp 15 milyar, tetapi satu sama lain tidak saling bekerjasama. Jelas kiranya diperlukan sinkronisasi dan koordinasi yang lebih erat, dan untuk keperluan ini keberadaan agenda riset sangatlah penting untuk menjadi acuan bersama, panduan ke arah pemusatan perhatian dan pemanfaatan dana yang amat terbatas dengan sebaikbaiknya. Dengan demikian secara keseluruhan, diharap kan kehadiran ARD dapat berfungsi sebagai: (i) media untuk berinteraksi dan berkoordinasi antara berbagai pelaku iptek dan inovasi, sehingga dapat meningkatkan kinerja secara kolektif; dan (ii) wahana untuk mengarah kan kegiatan penelitian, pengembangan, penyebarluas an, dan pemanfaatan iptek menuju pemecahan permasa lahan pembangunan daerah. Fungsi di atas diharapkan berlaku luas, seperti ARN dapat menjadi acuan riset seca ra nasional. ARD diharapkan dapat digunakan sebagai acuan kegiatan riset oleh berbagai lembaga dan SKPD di Kaltim. Untuk itu seyogyanya Agenda Riset Daerah (ARD) disusun secara bersama-sama dengan banyak lembaga riset yang sudah ada dan mengkaitkan banyak stake holder lainnya, seperti SKPD di semua Kabupaten/ Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
| 133
kota. Kemudian setelah itu paling tidak dilakukanlah sosialisasi kepada semua pihak agar diketahui dan ditindaklanjuti.
134 | Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
Bab IV
Agenda Riset Daerah
B
erdasarkan uraian seperti disampaikan sebelumnya dan dengan mempertimbangkan berbagai masukan khususnya dari Agenda Riset Daerah pada periode sebe lumnya, maka disusunlah kembali Agenda Riset Daerah (ARD) Kalimantan Timur 2014-2019. Tema dan sub tema riset yang disusun didasarkan dan disesuaikan dengan RPJMD Provinsi Kaltim 2013-2018 dan dengan masih memperhatikan ARD yang di susun pada lima tahun sebelumnya, disajikan dalam pembagian 4 kelompok besar sebagai berikut: 1) ARD: Pangan, Agri Bisnis, Biodi versity, Perikanan & Kelautan. 2) ARD: Energi terbaru kan, energi Alternatif & Nuklir, Teknologi Lingkungan Hidup & Perubahan Iklim. 3) ARD: Pariwisata & ekonomi Kreatif, Infrastruktur, Penataan Wilayah Perbatasan, 4) ARD: Sumberdaya Manusia, Pendidikan, Politik, sosial dan budaya serta Kesehatan.
A. ARD : Ketahanan Pangan (Agribisnis, Perikanan & Kelautan) Ketahanan pangan atau juga disebut dengan swa sembada pangan adalah program yang sejak lama sudah Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
| 135
dicanangkan oleh pemerintah Indonesia secara nasional dan dijabarkan di hampir semua provinsi dan banyak daerah di Indonesia. Program ini bersifat umum dari mu lai pengembangan pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan dan Kelautan. Program ini tentunya juga ada lah bagian daripada upaya pengentasan kemiskinan dibanyak tempat, termasuk di Kalimantan Timur. Begitu juga di bidang kehutanan yang dikenal memiliki banyak spesies tropis masih menunggu untuk dimanfaatkan da lam skala industri, seperti pembangunan Hutan Tanam an Industri dan Hutan Tanaman Rakyat dan atau upayaupaya penangkaran spesies liar baik satwa maupun tumbuhannya. Penelitian dan pengembangan terhadap spesies asli (native species) masih belum banyak dikerja kan dikarenakan sebagian besar industri kehutanan ma sih terpaku kepada pengembangan jenis dari luar ( exotic species). Begitu juga dengan keberadaan tumbuhan obat yang sudah dipastikan berstatus langka di alam, memerlukan satu political will untuk segera beralih kepada upaya budidaya (penanaman) dan pengolahan industri obat dalam skala komersil. Mestinya kita tidak berhenti hanya pada skala perolehan Hak Kekayaan Inte lektual (HAKI), karena dengan membangun industrinya di negeri atau tempat sendiri akan memberikan efek ke untungan yang berlipat ganda. Selain itu beberapa spesies satwa liar juga sudah dapat dan memang semestinya segera dicarikan peluang bisnisnya, melalui upaya penangkaran dan perbanyakan individunya. Melakukan eksploitasi terhadap mereka wa laupun masih dalam kuota tangkap yang diperbolehkan 136 | Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
sudah harus dihentikan dan dikaji ulang, mengingat per tumbuhan banyak populasi jenis liar adalah tidak sece pat eksploitasi yang dilakukan. Paling aman adalah mela kukan penangkaran kepada beberapa spesies yang memang bernilai secara ekonomi seperti untuk Rusa, Labi2 dan banyak lainnya daripada hanya mengeksploi tasinya di alam secara langsung. Penelitian dan pemba ngunan pilot project dari satu hasil penelitian untuk kepentingan usaha atau industri terkadang terdapat bersama-sama dan tidak bisa dilepaskan satu sama lainnya. Pemanfaatan penelitian yang sudah begitu ba nyak harus sudah dilakukan dan dimulai pelaksanaan nya. Tema riset dalam bidang ini sebenarnya sangat banyak dan bisa juga sangat beragam, namun demikian dibatasi menjadi 2 sub tema besar saja dengan bebera pa contoh yang bisa dikerjakan diantaranya adalah: a) Agro-bisnis Sub tema: 1. Swasembada Pangan, intensifikasi & ekstensifikasi Pertanian (tanaman bu ah-buahan, herbal & penangkaran) 2. Sistem Produksi Pangan. b) Perikanan & Kelautan Kedua tema besar dengan beberapa sub tema ter sebut diharapkan akan dapat memberikan hasil yang bermanfaat dan bisa diaplikasikan untuk kepentingan kemandirian pangan di Kalimantan Timur dan meningkat kan pendapatan per kapita para petani dan nelayan pelakunya. Kajian kapasitas dan jenis teknologi tepat gu na untuk spesifik lokasi, seperti kesesuaian alat mekani Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
| 137
sasi dengan jenis lahan. Berikut disampaikan target capaian dari masing-masing sub tema dan petunjuk keberhasilannya pada tahun 2019:
No
Topik Riset
Target Capaian 2019
Indikator Keberhasilan 2019
Capaian 2025
Agro Bisnis 1
Swasemba da beras (pangan), intensifikasi dan ekstensifika si, budaya bertani
2
Tanaman buahbuahan
3
Herbal dan tanaman hias
Luasan panen, produksi gabah (pangan), Konsumsi beras (pangan), Luas lahan produktif yang diperlukan.
B Budidaya pohon buah: Durian, lai, rambutan, duku, buah naga, dan banyak lainnya. Teridentifikasi nya status dan potensi tanaman obat & adanya upaya budidayanya (upaya
Peningkatan luas panen dan produktivitas lahan, Jumlah petani produktif, Implementasi UU 41 tahun 2009, adanya kajian hukum terhadap alih fungsi lahan pertanian produktif. Peningkatan luas panen untuk masingmasing jenis dan pembangunan industri pengolahan buah-buahan.
Swasembada beras (pangan) berkelanjutan didukung oleh sumber daya lokal yang tersedia & diversifikasi pangan tercapai.
Potensi Produksi tanaman obat (herbal) & hias meningkat dan diusulkan HAKInya untuk kepentingan komersialisasi.
Komersialisasi dan industri tanaman obat untuk kepentingan kesehatan.
138 | Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
Industri pengolahan buahbuahan sudah berjalan dan pasar siap menerima.
4
Membangun Ranch dan Padang penggemba laan
5
Riset formulasi pakan ternak berdasarkan perbedaan umur
budidaya tanaman obat dan tanaman hias di areal lahan non hutan). Luas lahan dan populasi ternak (sapi dll) meningkat, Teknologi budidaya dan pengolahan hasil ternak, Dimulainya pemanfaata n jenis liar untuk kepentingan budidaya, seperti Payau, burung belibis, dan lainnya. Terdeteksinya komposisi pakan berdasarkan kelas umur
Swasembada daging sapi, kambing, ayam dan telor, Teknologi budidaya dan pengolahan hasil ternak, Tersedianya alternatif pengadaan daging lainnya
Makin meningkat secara signifikan sentra Produksi Nasional daging sapi, susu dan telor
Terjadinya peningkatkan pertumbuhan berat badan (di atas 1 kg sd 1,3 kg per hari)
Peningkatan produksi dan pengurangan impor
Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
| 139
1
2
3
1
Uji adaptasi iklim dan lahan beberapa varietas introdusir baru padi.
Uji adaptasi iklim dan lahan beberapa varietas sumber pangan baru. Uji adaptasi elevasi beberapa varietas kentang dataran rendah.
Kajian domestikasi dan peningkatan produksi ikan lokal air tawar dan laut.
Sistem Produksi Pangan Tersedianya Tersedianya data dan data dan informasi informasi mengenai mengenai kesesuaian kesesuaian iklim iklim dan dan lahan lahan terhadap terhadap beberapa beberapa komoditi pangan komoditi baru di seluruh pangan di kab/kota. seluruh kab/kota. Rekomendasi Teridentifikasiny tindaklanjut a komoditi pengembanga pangan baru n beberapa potensial untuk komoditi direkomendasik pangan baru an potensial. pengembangan nya di Kaltim. Rekomendasi Tersedianya peningkatan data dan produksi informasi pangan mengenai melalui rekomendasi pendekatan PHT dan PHT dan pemupukan pemupukan spesifik lokasi spesifik lokasi. untuk peningkatan produksi pangan. Perikanan & Kelautan Optimalisasi Peningkatkan produksi & produksi potensi yang (kebutuhan lokal ada. dan nasional) melalui budidaya ikan lokal, rekayasa genetik (cepat
140 | Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
Berfungsinya database rekomendasi sistem produksi untuk pengembangan komoditi pangan baru diseluruh kab/ kota untuk mendukung terjaganya capaian swasembada pangan. Kawasan sentra pangan beroperasi secara nyata.
Persiapan tersedianya pasokan bahan baku ikan untuk pengembangan industri hilir.
2
Pelestarian sumberdaya ikan (SDI) dan habitat.
Jumlah nelayan meningkat dan jenis ikan maupun jumlah alat tangkap terus meningkat juga, sehingga banyak habitat ikan yang kualitasnya turun.
3
Evaluasi dan analisis ekosistem perairan tawar dan pesisir serta pulau-pulau kecil.
Penurunan kualitas berbagai ekosistem (mangrove, lamun, terumbu karang,
tumbuh) dan ikan yang potensial dibudidayakan untuk mengurangi penangkapan di perairan umum (rawa, sungai, danau), menyediakan spesies ikan restocking). Populasi ikan dalam keseimbangan dalam suatu perairan, populasi ikan dari berbagai spesies naik dan rehabilitasi habitat melalui survei dan penelitian berjalan dengan baik dan rencana penetapan suaka perikanan di berbagai daerah terjadi (konservasi laut dan reservasi ikan). Rehabilitasi dan upaya memperluas ekosistem dalam rangka peningkatan produksi organisme biota
Terjaminnya upaya penangkapan dengan tersedianya sumberdaya ikan dan habitatnya.
Tercapainya pelestarian berbagai ekosistem perairan.
Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
| 141
4
Kajian kegiatan pasca panen.
5
Kajian pemanfaatan tiga danau besar untuk kepentingan reservasi ikan Riset untuk kepentingan membuat pakan lokal ikan.
6
7
Studi tentang ikan-ikan eksotik (predator) seperti toman.
bahkan pulaupulau kecil danau, rawa, sungai dan lainnya) dapat terdeteksi dan dikendalikan. Tersedianya teknologi pasca panen perikanan dari hasil tangkapan dan budidaya ikan, maupun rumput laut. Optimalisasi pemanfaatan ketiga danau khususnya di musim kemarau
Mengurangi impor pakan ikan yang sangat tinggi.
Teridentifikasi persoalan predatorisme dan mekanisme penanganan nya.
laut dan perlindungan serta pengamanan pantai terlaksana dengan baik. Identifikasi dan teknologi tepat guna (home industry).
Pencemaran harus dikendalikan
Terdapatnya produk lokal sebagai alternatif pakan ikan, pengurangan pakan import, memberdayakan masyarakat dan membentuk kemandirian. Upaya pengendalian ikan-ikan yang berpotensi sebagai predator dan mengembang kan upaya pencegahannya.
142 | Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
Tercapainya efisiensi dan aspek komersialisasi dalam pemanenan utk peningkatan kesejahteraan.
Terselamatkanya ekosistem tiga danau besar beserta seluruh komponennya.
Mengurangi impor pakan ikan secara drastis.
Lestarinya spesies ikan yang memang dibutuhkan oleh masyarakat.
B. ARD: Energi Terbarukan, Lingkungan Hidup
Nuklir &
Energi dan lingkungan adalah persoalan manusia sejak lama dan seterusnya. Energi diperlukan untuk ker ja dan energi yang terbanyak digunakan sampai seka rang ini adalah energi fosil, seperti minyak bumi, batu bara dan lain-lainnya. Ada beberapa energi alternatif yang belum banyak disentuh oleh bangsa Indonesia, seperti energi surya, panas bumi, gas bumi, pasang surut air laut dan terakhir ramai dibicarakan orang apa yang disebut dengan enerji baru dan terbarukan. Energi terbarukan atau biasa disebut dengan Biofuel adalah energi dengan bahan hayati yang bisa berupa apa saja, seperti Tandan Buah Sawit, limbah penebangan hutan, rerumputan sampai jenis pohon Jarak dapat diolah men jadi Energi yang menjanjikan. Namun demikian limbah dari penggunaan bahan hayati tersebut masih memerlu kan penelitian untuk bisa meminimalisirnya. Munculnya tema riset tentang Nuklir sebenarnya bukan hal baru, mengingat pemerintah melalui BATAN sudah beberapa kali melakukan survey dan kajian kela yakan beberapa lokasi di Kalimantan Timur sebagai tem pat yang layak untuk membangun Pusat Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Hal ini perlu disikapi dengan baik, meng ingat ketertinggalan dalam pemanfaatan teknologi nuklir sudah cukup lama terjadi sementara sebagian besar masyarakat masih merasa ketakutan terhadap kemungkinan kejadian kecelakaan nuklir di beberapa tempat di dunia beberapa waktu yang lalu. Melalui sosialisasi dan Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
| 143
banyak pertemuan yang intens diharapkan lompatan teknologi yang mendapat dukungan sepenuhnya dari Bapak Dr. H. Awang Faroek selaku Gubernur Kalimantan Timur akan menjadi kenyataan. Ada isu global sekarang ini yang menarik untuk diperhatikan dalam pengembang an kebutuhan energi sebagai berikut: 1. Penyimpanan Listrik dan pembangkitan kembali dengan fuell cell (hidrogen) 2. Produksi Etanol dan Cellulose 3. Bahan bakar hidrogen mesin/fuel cell listrik Secara umum tema riset dalam bidang ini bisa sangat banyak dan beragam, namun demikian dibatasi menjadi 4 tema besar saja dengan beberapa contoh yang bisa dikerjakan di antaranya adalah: a) Energi Terbarukan Sub Tema: 1. Penghematan & Diversifikasi energi 2. Proyeksi kebutuhan & Peningkatan Nilai Tambah energi 3. Pemetaan cadangan bahan energi & Zonasi sentra penggunaan energi dan standarisasi distribusi energi. b) Energi Alternatif Sub Tema: 1. Energi limbah 2. Energi matahari 3. Energi air 4. Nuklir. c) Pengelolaan Lingkungan 144 | Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
Sub Tema: 1. Terumbu Karang 2. Bekas Tambang 3. Tanggap darurat bencana 4. Bahan bakar untuk mesin mobil 5. Bahan bakar untuk listrik. Ke tiga tema besar dengan beberapa sub tema tersebut diharapkan akan dapat memberikan hasil yang bermanfaat dan bisa diaplikasikan untuk kepentingan kenyamanan tinggal dan berusaha di Kalimantan Timur dan membantu kelancaran arus komunikasi dan infor masi baik antar lembaga dan juga individu. Berikut di sampaikan target capaian dari masing-masing sub tema dan petunjuk keberhasilannya pada tahun 2019:
No
Topik Riset
Target Capaian 2019
Indikator Keberhasilan 2019
Capaian 2025
Energi Terbarukan 1
Penghema tan Energi.
Kesadaran dan pemahaman masyarakat dalam penghematan penggunaan energi.
Tingkat Efisiensi Penggunaan Energi oleh komponen masyarakat Kaltim seperti Instansi pemerintah, industri, dunia pendidikan dan rumah tangga.
Tingkat Efisiensi Pengguna an Energi oleh seluruh komponen masyarakat Kaltim.
Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
| 145
2
Diversifikasi Energi.
Sebagian besar penduduk telah menggunakan berbagai jenis bahan energy minimal ada 10 jenis sumber energi untuk kebutuhannya.
3
Perkira an Kebutuh an Energi (Proyek si.
Diperoleh hasil dari simulasi perhitungan kebutuhan masing-masing jenis sumber energi hingga periode sampai tahun 2025.
Tingkat capaian dari 10 jenis sumber energi tersebut serta jumlah penggunaanya yang tingkat capaian keduanya dihitung dalam persentase. Persentase penyelesaian hasil perhitungan prediksi kebutuhan sumber energi dalam berbagai jenisnya.
6
Zonasi sentrasentra produksi dan penggunaan atau pasar untuk jenis energy tertentu untuk wilayah Kaltim dan di dalam negeri.
Memiliki peta sentra produksi dan pengkhususan penggunaan jenis energy tertentu berdasarkan wilayah.
Persentase penyelesaian pembuatan peta zonasi sentra produksi dan penggunaan jenis energi tertentu di Kaltim.
1.
Energi Limbah & Teknologi nya
Energi Alternatif Prototipe Diterbitkannya teknologi regulasi tentang prosesing energi limbah, limbah sudah di25% sampah rekomendasika, kawasan Teknologi pemukiman dan pengelolaan fasilitas umum
146 | Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
Tingkat capaian lebih dari 10 jenis sumber energi serta penggunan nya seluruh masyarakat sesuai spesifik energi yang tersedia di wilayahnya. Terpenuhinya berapapun kebutuhan masyarakat untuk berbagai jenis sumber energi yang direncanakan misalnya 10 jenis energi. Peta zonasi menjadi acuan utama dalam eksploitasi dan distribusi sumber energi secara berkesinambung an.
50% limbah dari berbagai sumber sudah dapat dimanfaatkan sebagai energy alternative, 90% sampah organic,
sampah tersedia dan dapat dipergunakan. Panel pembangkit energi matahari mudah diperoleh.
dapat dimanfaatkan.
50% pemukiman yang berbatasan langsung dengan sungai sudah memiliki pembangkit listrik mikrohidro skala Lamin. Melemahnya aksi-aksi penolakan terhadap rencana pembangunan dan pemanfaatan nuklir sebagai sumber Energi, Terbentuknya komunitas Nuklir baik di lingkungan kampus ataupun masyarakat secara umum.
2.
Energi Matahari
3.
Energi Air
Pembangkit Listrik Mikrohidro menjadi energi alternatif pilihan.
4.
Nuklir
Perencanaan terbangunnya pusat studi nuklir di daerah Penajam Paser Utara.
75% Sistem listrik untuk prasarana umum (jalan) daerah pesisir sudah menggunakan panel surya
anorganik dan B3 dapat dikelola dengan baik. Sumber listrik panel surya untuk berbagai kebutuhan tersedia dalam bentuk praktis, mudah diperoleh dengan harga terjangkau 50% potensi sumber energi air dapat dimanfaatkan dalam bentuk mikrohidro dan PLTA. Terbangun dan berfungsinya Pusat Pembangkit Tenaga Nuklir di daerah Tali Sayan Kalimantan Timur.
Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
| 147
Pengelolaan Lingkungan 1
Terumbu karang
Teknik Karang massif buatan dikuasai stakeholder.
2
Pemanfaata n lobang bekas tambang.
Identifikasi kualitas air di lobang tambang.
3
Tanggap darurat bencana asap, kebakaran dan banjir.
Ditemukan teknologi untuk mengurangi ISPA (Masker, helm dsb), terdapatnya sekat antara 2 bangunan sekaligus sebagai akses.
4
Bahan Bakar Mesin Mobile (bergerak): Pemurnian Ethanol dari sing kong/ Nira (aren).
........................... .............
25% terumbu karang kawasan pesisir sudah direhabilitasi, Pembuatan karang massif buatan menjadi sumber pendapatan baru. Budidaya beberapa jenis ikan, burung air dan atau pemanfaatan lainnya. Peta sebaran kawasan rawan bencana alam (banjir, kebakaran, longsor, dll.). Model dan strategi penanganan bencana alam yang efektif dan spesifik wilayah.
75% terumbu karang sudah direhabilitasi.
Proses penyiapan dan pengkondisian bahan baku sudah dilaksanakan, Proses fermentasi (digester) dan
Tersedianya bahan bakar untuk kepentingan mobile dibanyak daerah terpencil.
148 | Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
Sumber protein baru dan sumber kunjungan wisata alternatif.
Korban bencana alam (manusia dan lingkungan wilayahnya) dapat ditangani secara proporsional dan tepat sasaran.
ekstraksi.
5
Pemurnian (Surifikasi) .
........................... .............
Bahan Bakar Untuk Listrik: Biomassa/ limbah pembakar an Biogas (methanol)
........................... .............
........................... .............
Teknik destilasi 99% dengan bahab bakar limbah/ kayu. Teknik uji sederhana untuk quality control. Teknik pembang kitan tenaga uap sederhana (sesuai) untk di pedesaan
Tersedianya bahan bakar untuk kepentingan mobile dibanyak daerah terpencil.
Teknik penyiapan bahan baku. Teknik operasionalis asi reaktor/ digester. Teknik pemurnian, pengumpulan, penampungan dan kompresi gas methanol. Teknik modifikasi mesin genera tor untuk peng gunaan gas.
Tersedianya bahan bakar untuk kepentingan mobile dibanyak daerah terpencil.
Tersedianya bahan bakar untuk kepentingan mobile di daerah terpencil.
Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
| 149
C. Plasma Nutfah & Pengembangan Ekowisata (Spesies Langka, Pariwisata & ekonomi Kreatif) Sudah sangat lama masyarakat menunggu untuk terjadinya perbaikan ekonomi, khususnya pendapatan per kapita mereka. Hanya saja bagaimana pendapatan mereka bisa bertambah kalau mereka tidak bekerja seca ra formal pada satu perusahaan ataupun lembaga yang memproduksi sesuatu. Kreatifitas ekonomi atau mungkin bisa juga disebut dengan ekonomi kerakyatan lebih banyak membiarkan mereka sebagian besarnya adalah menguasai jalan raya dengan bisnis kuliner, tukang parkir, jualan koran sampai kepada bisnis anak jalanan. Selain itu kreatifitas mereka telah membawa mereka untuk menghabisi sumberdaya alam, mereka memasuki hutan untuk menebang pohon, berburu dan membuka areal ladang dengan sistem tadah hujan, yang semua nya itu sangat sulit untuk dikendalikan mengingat keber adaan masyarakat adalah menyebar dimana saja. Ekonomi kreatif seperti pengembangan upaya kerajinan yang dipadukan dengan pengembanga wisata alam dapat menjadi alternatif bagi peningkatan pendapatan masyarakat dan sekaligus meningkatkan lapangan kerja dan perlindungan terhadap alam. Dalam pengembangan kepariwisataan sangat tera sa pentingnya infrastruktur yang baik dan lancar, apalagi dalam pengembangan wisata alam Kalimantan yang kaya akan flora dan faunanya. Persoalan lainnya adalah 150 | Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
berdekatannya sejumlah penduduk di daerah perbatasan dengan Malaysia dengan kondisi yang berbeda dengan di tanah air. Diperkirakan sebagian besar masyarakat perbatasan menggantungkan hidupnya kepada negara tetangga tersebut dan dikhawatirkan berdampak buruk terhadap rasa kesatuan dan persatuan bangsa dan Nega ra Kesatuan Republik Indonesia. Tema riset dalam bidang ini bisa sangat banyak dan beragam, namun demikian dalam hal ini dikelompok kan hanya menjadi 2 sub tema besar saja dengan beberapa contoh yang bisa dikerjakan diantaranya adalah: a) Plasma Nutfah Sub Tema : 1. Kajian kelayakan sistem KPH, 2. Pengelolaan hasil (diversifikasi produk Hasil Hutan Bukan Kayu), 3. Tumbuhan dan Fauna Obat, 4. Rehabilitasi lahan kritis kaltim, 5. Konservasi Plasma Nutfah. b) Kepariwisataan & Ekonomi kreatif Sub Tema : 1. Pengembangan Rekreasi Alam, 2. Riset Produk Unggulan Masyarakat daerah Perbatasan, 3. Riset Perdagangan barang lintas batas Negara, 4. Inventarisasi dan Evaluasi sektor Ekonomi Penyerap kerja Terbanyak, 5. Riset Produk Unggulan Masyarakat (Amplang, Anjat dan kerajinan Rumah Tangga lainnya), Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
| 151
6. Pemanfaatan limbah untuk ekonomi kreatif (Bank Sampah dan lain sebagainya). Kedua tema besar dengan beberapa sub tema tersebut diharapkan akan dapat memberikan hasil yang bermanfaat dan bisa diaplikasikan untuk kepentingan keterhubungan (konektisitas antar daerah) di Kalimantan Timur dan tentu saja juga adalah untuk meningkatkan pendapatan masyarakat khususnya di daerah perbatasan dan daerah lainnya secara umum. Berikut disampaikan target capaian dari masing-masing sub tema dan petun juk keberhasilannya pada tahun 2019:
No
Topik Riset
Target Capaian 2019
Indikator Keberhasilan 2019
Capaian 2025
Kehutanan, Biodiversity & Plasma Nutfah 1
2
Kelayakan sistem KPH)
Pengelolaan hasil hutan (diversifikasi produk: Hasil Hutan Bukan Kayu, Pelet).
Terbentuk percontohan Hutan Tanaman Rakyat, Hutan Rakyat, Hutan Kemasyarakatan Hutan Desa, KPH. Teknologi pengolahan hasil hutan kayu dan Hasil Hutan Bukan Kayu dapat di aplikasikan secara komersil.
Regulasi daerah Hutan Tanaman Rakyat, Hutan Rakyat, Hutan Kemasyarakata Hutan Desa yang implementatif. Terbentuknya industri-industri hasil hutan kayu dan Hasil Hutan Bukan Kayu.
152 | Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
Hutan lestari dan masyarakat sejahtera.
Hasil hutan berupa kayu yang berkelanjutan.
3
Rehabilitasi lahan kritis kaltim.
4
Konservasi plasma nuftah.
Regulasi daerah tentang kewajiban rehabilitasi lahan kritis Identifikasi jenis plasma nuftah per kab/kota, Identifikasi prospek pembudidaya an plasma nutftah per kab/kota & Pengalokasia n kawasan konservasi.
Tersedia teknologi pengelolaan lahan kritis spesifik lokasi. Keaneka ragaman tanaman spesifik lokasi tiap kabupaten/ kota, Peningkatan budidaya plasma nutfah dan Perlindungan HAKI, Terselamatka nnya Badak Sumatera di Kaltim (terbangunny a Suaka Badak di Kaltim).
Tidak ada atau berkurangnya lahan kritis di Kaltim. Makin meningkat luas tanaman spesifik lokasi, Makin meningkatnya luas tanaman plasma nutfah, Lestarinya habitat, Badak, Orangutan dan lainnya.
Kepariwisataan & Ekonomi Kreatif 1
2
Identifikasi 1 DTW berdasarkan jumlah pengunjung.
Terdapatnya data DTW & paket wisata.
Riset Produk Unggulan Masyarakat (Amplang, Anjat & kerajinan
Terdeteksinya persoalan pemasaran produk unggulan tersebut.
Terlaksa nanya upaya peningk atan jumlah kunjung an wisata. Inovasi terhadap produk unggulan dapat dilaksan
Meningkatnya jumlah DTW dan jumlah pengunjung Wisata.
Produk unggulan mendapatkan pasar yang potensial.
Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
| 153
Rumah Tangga lainnya).
akan.
3
Pemanfaata n limbah untuk ekonomi kreatif (Bank Sampah dsb)
Memiliki Bank Sampah paling tidak pada level kabupaten.
Terkelola nya sampah dengan baik.
Bank Sampah menjadi sumber pekerja an dan pendap atan.
4
Riset Produk Unggulan Masyarakat daerah Perbatasan.
Terdokumentasinya produk-produk unggul perbatasan baik jumlah maupun jenis.
75% jenis dan produk sudah teridentifi kasi.
Semua produk unggulan masyarakat perbatasan mendapatkan perlindungan hukum.
D. Pendidikan,Pemberdayaan Masyarakat & Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna Ada 2 tema besar dengan beberapa sub tema dalam bidang pemberdayaan masyarakat yang dapat dilakukan penelitian dan pengembangannya serta diha rapkan akan dapat memberikan hasil yang bermanfaat dan bisa diaplikasikan untuk kepentingan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat secara umum di Kaliman tan Timur. Tema yang disampaikan adalah sebagai berikut: a) Pendidikan & Proses Pendidikan (Peningkatan Tenaga Kependidikan, Pemenuhan Standar Pendidikan, Wajib Belajar 12 tahun, Link and Match). Sub Tema : 1. Identifikasi Sarana dan Prasarana Pendidikan, 154 | Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
2. Identifikasi persoalan Sertifikasi, 3. Penyebaran & pemerataan tenaga kependidikan, 4. Penciptaan Iklim Kompetisi Ilmiah, 5. Kurikulum berbasis stakeholders, 6. Beasiswa dan Penelitian (Kontribusi CSR dan lainnya), 7. Entrepreneurship lembaga pendidikan vokasi & swasta. b) Revitalisasi Kekayaan Seni dan Budaya Daerah Sub Tema : 1. Inventarisasi, Identifikasi dan kodefikasi jenis seni dan budaya asli daerah, 2. Kondusifitas penciptaan dan kreativitas seni dan budaya, 3. Aspek Hukum adat Budaya di mata Internasional (Pelestarian Seni dan Budaya Asli). Berikut disampaikan target capaian dari masingmasing sub tema dan petunjuk keberhasilannya pada tahun 2019:
Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
| 155
No
Topik Riset
1
Identifikasi Sarana dan Prasarana Pendidikan.
Target Capaian 2019
Indikator Keberhasilan 2019
Capaian 2025
Pendidikan & Proses Pendidikan
2
3
Meningkatnya angka partisifasi sekolah dasar dan mene ngah, Menurunnya jumlah pendu duk putus sekolah. Identifikasi Mengupaya kan Terwujud nya permasalah pening katan peningkat an an dalam tenaga pendidik kualitas guru memperoleh vokasi berserti berkualifikasi sertifikasi fikat keahlian S-1 se Kaltim Pendidik. tertentu, sebesar 95%, Kajian lembaga Meningkatnya pendidikan sertifikasi illegal terkait keahlian tena legalitas dan ga pendidik kualitas lulusan. lembaga pen didikan vokasi di kabupaten/ kota sebesar 75%. Penyebaran Menghasilkan Terwujudnya dan pemera lulusan yang rasio guru: taan tenaga berkualitas dan murid ideal pendidik dan sesuai dengan pada semua kependidik kebutuhan, jenjang pendi an. Kajian dikan di kabu disparitas/kualit paten / kota, as/infrastruktur Kesejahteraa lembaga n tenaga pendidikan pendidik dan antar wilayah kependidikan dan antar meningkat jenjang sesuai kompe Terbangunnya Prasarana pendidikan dasar dan menengah seluruh kecamatan wilayah perbatasan.
156 | Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
Tercapainya tingkat partisifasi sekolah dasar 100% dan menengah 90%.
Terwujudnya kualifikasi dan kompetensi para pendidik dan tenaga kependidikan di semua jenjang pendidikan di seluruh kabupa ten/ kota se Kaltim.
pendidikan, Kajian pemrioritasan sarana/ prasarana pendidikan. 4
tensinya sebesar 15% tiap tahun.
Riset Reformasi biro Terwujudnya Terwujudnya pelaksanaan krasi lembaga Boarding sekolah pemenuhan pendidikan. School di unggulan standar– Penerapan ma setiap berstandar standar najemen lemba Kab/Kota internasional di pendidikan. ga pendidikan minimal 1 unit setiap Kab/Kota yang transparan untuk jenjang minimal 2 unit dan akuntabel, SLTA, per jenjang Meningkatkan Terwujudnya pendidikan, mutu pelayahan Program Meningkatnya sarana sister school Indeks pendidikan, di kab./kota Pembangunan Kajian dampak minimal 1 unit Manusia (IPM) remunerasi untuk jenjang menjadi perikat terhadap SLTP dan 3 nasional. kualitas tenaga SLTA, pendidik/guru. Berkembangn ya kantin kejujuran di kab./kota minimal 1 unit per jenjang pendidikan, SBN meningkat pada semua jenjang pendidkan di kabupaten / kota sebesar 30% tiap tahun, Meningkatnya lembaga pendidikan bersertifikat Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
| 157
ISO 9001 : 2008 sebesar 10% tiap tahun, Meningkatnya prestasi akademik di level nasional dan internasional pada semua jenjang pendidikan sebesar 10% tiap tahun. Menciptakan Meningkatnya iklim kompetensi akses ilmiah antar terhadap ilmu siswa, antar pengetahuan pendidik dan yang relevan tenaga dan terkini kependidikan oleh semua dan antar satuan jenjang pendidikan. pendidikan di Kaltim sebesar 15% tiap tahun.
5
Riset penciptaan iklim kompetensi ilmiah
6
Riset Penerapan kurikulum penjaminan berbasis mutu, stakeholder. Meningkatnya peran swasta industri dasar dalam pendidikan.
Berkembangnya ilmu yang dinamis menuju akses pengayaan ilmu, baik guru maupun siwa dengan kelengkapan perpustakaan, laboratorium, bengkel ketrampilan, auditorium, dll. Menurunnya Lulusan sekolah masa tunggu kejuruan lulusan SMK mampu mandiri dalam dan trampil, mencari kerja Menurunnya sebesar 15% angka tiap tahun, pengangguran, Terwujudnya khususnya di rasio SMU : kota besar SMK ideal (30 wilayah Kaltim, : 70). di bawah ratarata angka nasional.
158 | Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
7
8
Menggalakk Memetakan an kontribusi eksisting CSR CSR. swasta dalam bidang pendidikan, Mengembang kan interdepen dency scheme lembaga pendidikan dengan swasta dalam bidang yang relevan.
Terwujudnya peta eksisting CSR swasta dalam bidang pendidikan di kabupaten / kota, Terwu judnya MoU lembaga pen didikan dengan swasta dalam bidang akade mik dan non akademik, Berkembangn ya bidang unggulan lembaga pendidikan di kabupaten / kota atas jalinan kemitraan dengan swasta. Riset Mengembang Meningkatnya enterprenurs kan enterprenur jumlah hip scheme ship scheme angkatan lembaga lembaga kerja yang pendidikan pendidikan bekerja vokasi dan vokasi dengan sebesar 3% swasta swasta dalam per tahun, bidang yang Menurunnya relevan, jumlah Kajian model penganggura peningkatan n sebesar 1% naluri dan per tahun, praktik Menurunnya enterprenurship jumlah bagi siswa penduduk SMK. miskin menjadi 9%
Menurunnya angka pe ngangguran di kabupaten/ kota wilayah Kaltim, di bawah ratarata angka nasional, Meningkatnya kebutuhan tersier masya rakat di kota besar wilayah Kaltim.
Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
| 159
dari jumlah penduduk, Menurunnya angka kemiskinan sebesar 8,7% dari jumlah penduduk, Meningkatnya peran swasta sebagai tempat anak didik magang pada semua jurusan di kab./kota sebesar 10% tiap tahun, Meningkatnya proposal dari lembaga pendidikan yang feasible untuk pengembanga n usaha yang sudah eksis sebesar 10%. Revitalisasi Kekayaan Seni Dan Budaya Daerah 1
Menginventa Inventarisasi Terinventarisir risir jenisberbagai jenis nya daftar jenis seni seni dan buda produk seni dan budaya ya asli daerah dan budaya asli daerah kab./kota se yang khas Kaltim, Kaltim atau Kajian model kabupaten / sosialisasi yang kota di Kaltim, efektif berbagai Terbitnya jenis seni dan Perda terkait budaya asli revitalisasi daerah Kaltim di kesenian tingkat nasional daerah.
160 | Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
Agenda lengkap proram seni dan budaya asli daerah di Kabupaten/ Kota di Kaltim dapat diakses dengan mudah dan cepat oleh pihak-pihak yang membu tuhkan dari manapun.
& internasional, Kajian mening katkan daya tarik kesenian daerah, Kajian kebutuhan perda untuk revi talisasi keseni an daerah (festi val tahunan, anggaran, infrastruktur), Kajian kebutuhan seko lah khusus seni, disinkronkan dg SMK, Kajian kebutuhan Per guruan tinggi khusus seni daerah Kaltim, Kajian keleng kapan infrastruk tur untuk pagu yuban kesenian daerah
No
2
Topik Riset
Target Capaian 2019
Indikator Keberhasilan 2019 Mengidentifi Kodefikasi Tersedianya kasi dan berbagai jenis kode berbagai mengkodefik seni dan jenis seni dan asi jenis seni budaya asli budaya khas dan budaya daerah Kaltim atau daerah kabupaten / kab./kota di kota se Kaltim, Kaltim, Tereksposeny Sosialisasi a kode melalui berbagai jenis berbagai even seni dan berbagai jenis budaya khas
Capaian 2025
Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
| 161
seni dan budaya asli daerah Kaltim di tingkat nasional dan internasional.
3
4
Kaltim atau kabupaten / kota di Kaltim di tingkat nasional dan internasional minimal 1 kali tiap tahun. Terlaksanany a agenda seni budaya tahunan kab./kota di tingkat lokal dan nasional minimal 1 kali tiap tahun, Terlaksanany a pameran atau eksebisi seni budaya Kaltim di ajang nasional dan internasional minimal 1 kali tiap tahun.
Peningkatan Kajian model kondusivitas penghargaan untuk kepada penciptaan inisiator seni, dan Kajian pola kreativitas penghargaan seni dan / tunjangan budaya hari tua bagi Kaltim seniman, Kajian efektifitas koordinasi stakeholder dalam pelaksanaan acara seni, Kajian model pendidikan seni daerah bagi anak usia dini (muatan/kearif an lokal/permain an tradisional). Perlindung Kajian model Diperolehnya an aspek (unit lembaga hak cipta hukum/ hak dan nasional adat personalia) dan/atau kebudayaan bantuan internasional di mata hukum (HAKI atau internasional khusus UNESCO) menangani produk seni hukum/hak dan/ budaya
162 | Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
Bidang seni dan budaya menjadi salah satu sumber utama/andalan pendapatan kelompok masyarakat tertentu pencinta seni dan sumber pendapatan asli daerah yang cukup strategis bagi kabupaten/ kota di Kaltim.
Seni budaya khas daerah yang terpilih di Kaltim telah diakui eksistensinya dari sisi hukum dan penampilannya
adat kebudayaan Kaltim, Kajian penyiapan dan penerapan proses untuk memperoleh hak paten, Kajian ketahanan mental sosial budaya terhadap pengaruh negatif budaya luar/ elektronik, Kajian bantuan hukum bagi masyarakat miskin yang bersentuhan dengan hukum.
yang khas Kaltim atau kab./kota di Kaltim, Terbantunya pendampinga n hukum (advokat) bagi masyarakat miskin yang terancam minimum 5 (lima) tahun.
di mata dunia internasional.
Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
| 163
164 | Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
BAB IV PENUTUP
U
ntuk dapatnya Agenda Riset Daerah (ARD) dilaksa nakan dengan baik, maka diperlukan langkahlangkah yang strategis dalam menindaklanjutinya: Pertama adalah masalah pendanaan yang cukup yang perlu dikoordinasikan dengan banyak stake holders yang ada. Bisa jadi prioritas pelaksanaan lebih ditentu kan oleh kesediaan pendanaan yang tidak pada satu sumber saja, karena pada prinsipnya semua agenda riset yang dibuat adalah berskala prioritas penting. Sudah sangat baik bilamana beberapa SKPD ataupun lembaga riset yang berkepentingan dapat mengalokasikan penda naan sesuai dengan rencana yang dibuat. Kedua, bahwa kualitas penelitian adalah juga diten tukan oleh kualitas dari para penelitinya, sehingga dirasa kan juga keperluannya untuk selalu melakukan up grade kemampuan dan pengetahuan, baik dalam metodologi maupun analisa yang lebih baik dan lebih kritis. Ketiga, untuk tercapainya hasil pelaksanaan Agen da Riset Daerah ini dengan baik disarankan untuk mela kukan kolaborasi secara tri patrit antara unsur pemerin Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
| 165
tah, pengusaha dan peneliti baik dari perguruan tinggi ataupun badan litbang yang ada. Selain itu distribusi hard copy ARD dan Jakstrada serta sosialisasinya ke banyak lembaga dan instansi ter kait adalah mutlak untuk dikerjakan. Dalam setiap kepe ngurusannya Dewan Riset Daerah (DRD) Provinsi selama 5 tahun dibantu oleh Badan Penelitian dan Pengembang an Daerah (Balitbangda) Provinsi mengeluarkan produk Jakstrada dan ARD. Namun demikian perlu diketahui bahwa produk tersebut bersifat aktual dengan banyak hal-hal baru tanpa melupakan apa yang sudah disusun pada periode-periode sebelumnya. Seperti masuknya masalah Nuklir dan ditemukannya Badak Sumatra di Kalimantan Timur merupakan tambahan ke dalam ARD dan Jakstrada pada periode ini, agar juga mendapat per hatian dan paling tidak di persiapkan sumberdayanya, baik pendanaan maupun para penelitinya.
166 | Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
Lampiran
Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019
| 167
168 | Jakstrada Iptek, Kalimantan Timur 2014-2019