--
..
---.-------~---------------.-------------------------------
t<1<13
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS PIIA-I(/J174ec)N09~ . AIRLANGGA
o J'"':
KI<.
I
DEPARTEMIN PINDmlKAN DAN KEBUDAYAAN DIRIKTORAT JlNDIRAL PINDmlKAN TlNGGI UNIVERSITAS AlRLANGGA
3rt I
-4.rt-
p-<
PENGARUH PEMBERIAN
EKSTRAK BUAH WALUH JIPANG DAN EKSTRAK
KECAMBAH KEDELAI
TERHADAP FERTILITAS MENCIT BETINA
..?~OS-0703IY/ V Ketua Peneliti :
Dr. G.N. Astika .
?~
tW!t
~1r--";,4~ f~[·.~~'''A''''M
"~AC.:!.ii·L"!i!'! ""~l!hJ.ll • •" ·
Iva&.
aliA
LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS AIRLANGGA Dibiayai Oleh : DRK DPP Unair 1996/1997
SK..Rektor Nomor: 6230/J03ILP/1996
Nomor : 19
LAPORAN PENELITIAN '--
.-.------~--.-
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH
[SELES.~ ~ ASTIKA
-
-- --
-
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DIP.AlmDIIII PllDIDIIAI DAI1 IIBIllYAMJ
DIlB.l'ORAT JlIIDBRAL PJIIDIDIIAI1 TIlIJGI
UHIv:BRSITAS AIRl.AJ.IDJA
P.B:NGARUH P'.B'MBBRIAR Klt.STRAK. BOAR WALUH JIPAHG DAR EKSTRAK. KHICAMBAH KBDELAI TERHAD.AP P"BRTILITAS HBNCIT BETINA
Peneliti :
Dr. G.B. Astika F.AKlJLTAS FARMASI
2~SbCZ!l3IY/
-.-=
-
..--1<.. 'I •
l'fIJIlL~.....;~"lf' A .. ~ ...lII
~~1'l.'1i'o.UU"""• • ' · " \ .11 . . . ·,... .....
LBHBAGA PBRBLITIAB URIVKRSITAS AIRLAIGGA
Dibi.Qai Oleh : IR.-II?P tmiwrsitaa Air. . . . Tatun ~ 1998/1997
SI..~ ~ : 8230/J03IPl.IUHS
1Ic:.or:19
LAPORAN PENELITIAN
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH
ASTIKA
_.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
LEMBAGA PENELITIAN
1. PUliit dan Pembangunan Reglon.1 2. Pusllt Ob.t Tr.dision.1 3. Pusllt Pengembang.n Hukum
4. Pusllt Lingkungan Hldup
5. Pu.Ut d.n Pengemb.n".n Gizi 6. PusUtlStudl Wanlt. 7. Pu.1It Ol....r.".
8. PUllit Kependuduk.n d.n Pemb.ngunln 8. PUllU Bloener,,1 10. PUllltlStudl K..ehilin Reproduk.1
JI. Darmawangsa Dalam No.2 Telp. (031) 5342322 Fax. (031) 5342322 Surabaya 60286
IDENTITAS DAN PENGESAHAN
LAPORAN AKHIR HASIL PENELITIAN
1. a. Judul Penelitian
Pengaruh Pemberian Ekstrak Buah Waluh Jipang Dan Ekstr'ak Kecambah Kedelai Terhadap Fertili tas Mencit Betina
b. Macam Penelitian
( ) Fundamental, (V) Terapan, ( ) Pengembangan ( ) Institusional ( ) I (V) II ( ) III ( ) IV
c. Kategori Penelitian 2. Kepala Proyek Penelitian
a. b. c. d. e. f. g.
Nama Lengkap Dengan Ge 1ar Jenis Kelamin Pangkat/Golongan dan NIP Jabatan Sekarang Fakultas/Jurusan/Puslit. Univ./lnst./Akademi Bidang Ilmu Yang Diteliti
Dr. Gde Nyoman Astika Laki-Laki Pembina Tk.I/IVb/130 368 707 Staf Pengajar Farmasi/Kimia Farmasi Universitas Airlangga MIPA/Farmasi
3. Jumlah Tim Peneliti
1 (satu) orang
4. Lokasi Penelitian
Fakultas Farmasi Unair
5. Kerjasama dengan Instansi LaIn a. Nama Instansi b. A 1 a mat 6. Jangka Waktu Penelitian
6 (enam) bulan
7. Biaya Yang Diperlukan
Rp 2.000 000,00
8. Seminar Hasil Penelitian
a.·Dilaksanakan Tanggal b. Hasil Penilaian
31 Maret 1997
( ) Bai k Seka1 ; ( ) Sed a,n 9
( V) Ba i k ) K u ran 9
(
SUrabaya, 31 Maret 1997
.Dr. Noor Chol ies Zain; J. P. 130 355 372 1
LAPORAN PENELITIAN
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH
ASTIKA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Ringkasan Penelitian Judul Penelitian
Peneliti Anggota Peneliti Fakultas/Puslit 5umber Biaya
Pengaruh Pember ian Ekstrak Buah Waluh Jipang dan Ekstrak Kedelai Terhadap Fertilitas Hencit Betina G.N. Astika Fakultas Farmasi ORK-OPP Universitas Airlangga Tahun Anggaran 1996/1997 5K. Rektor nomor : 6230/J03/PL/1996 Tanggal : 30 Juli 1996
Program KB. telah mencapai hasil yang nyata dengan dapat ditekannya jumlah kelahiran di Indonesia. Oi sisi lain banyak pasangan 5uami-istri yang kesulitan untuk mendapatkan anak dari perkawinannya . 5eorang Pengobat tradisional / alternatif, mengata kan bahwa gabungan antara buah waluh jipang dan kecambah kedelai sangat baik untuk meningkatkan fertilitas wanita Oalam rangka pengembangan obat tradisional/obat bahan alam, terhadap kecambah kedelai dan buah waluh jipang dilakukan uji aktivitas terhadap mencit betina. Agar di dapat dosis yang lebih tepat uji pengaruh buah waluh jipang dan kecambah kedelai dilakukan dalam bentuk ekstraknya. Dari uraian di atas dapat dirumuskan masalah 1. Apakah pemberian ekstrak buah waluh jipang (EWJ) dapat meningkatkan fertilitas mencit betina ? 2. Apakah pemberian ekstrak kecambah kedelai (EKK) dapat meningkatkan fert1litas mencit betina ? 3. Apakah pemberian EKK dan EWJ dapat meningkatkan fertilitas mencit betina ? Terhadap 7 kelompok mencit bet ina yang tidak fertil dilakukan 7 macam uji dengan pemberian dosis per-30g
ii
LAPORAN PENELITIAN
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH
ASTIKA
--
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
berikut; berat badan per-hari per-oral sebagai kelompok I (100 mg EKK),II (150 mg EKK), III (100 mg EWJ), IV (200 mg EWJ), V (50 mg EKK + 50 mg EWJ), VI (100 mg EKK + 100 mg EWJ), K (1 ml aquades). Setiap kelompok terdiri dari 10 ekor menoit betina. Setelah pemberian dosis semua menoit betina dikum pulkan dengan pejantan yang fertil selama seminggu. Pada hari ke 16 kebuntingan atau 16 hari setelah pejantan dipisahkan, menoit betina dibedah dan dilakukan penghi tungan jumlah menoit yang bunting, badan kuning, tapak implantasi dan jumlah fetus. Analisis X2 terhadap jumlah kebuntingan uji I dan II terhadap kontrol didapatkan peningkatan jumlah ke buntingan yang bermakna. Namun bila dilakukan koreksi Yates dan Coohran peningkatan jumlah kebuntingan menjadi tidak bermakna. Untuk uji III, IV, V dan VI tidak dida patkan peningkatan jumlah kebuntingan yang bermakna. Jumlah badan kuning, tapak implantasi dan jumlah fetus tidak didapatkan adanya perbedaan yang bermakna. Dari uraian di atas disimpulkan bahwa baik EKK, EWJ maupun oampuran EWJ dan EKK belum dapat meningkatkan fertilitas menoit betina. Berdasarkan hasil analisis statistik dan kriteria yang analog dengan kriteria Lee dan Chi untuk obat antifertilitas, perlu dilakukan uji ulang terhadap EKK dengan jumlah menoit 16 ekor setiap kelompoknya atau dosis ditingkatkan. Karena efek samping dari buah waluh jipang yang antara lain menyebabkan terjadinya hipokalemia, "intrau terine bradyoardia" dan "heart blook" penggunaan buah ini untuk peningkatan fertilitas sebaiknya dihindari.
iii
LAPORAN PENELITIAN
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH
ASTIKA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Kata Pengantar
Penelitian
ini
merupakan suatu penelitian awal
dari
pemanfaatan bahan alam/pengembangan obat tradisional nya
terhadap
buah waluh jipang dan kecambah
kedelai
usaha
khusus
dalam
rangka meningkatkan fertilitas pasangan infertil.
Peneliti mengucapkan terima kasih kepada Yth.:
Rektor Universitas Airlangga
Ketua Lembaga Penelitian Universitas Airlangga
Dekan Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
at as
kesempatan
yang diberikan untuk
melakukan
penelitian
ini. Juga kepada semua fihak yang telah memberikan bantuan
hingga
dapat
terima
diselesaikannya
penelitian ini
kami
ucapkan
kasih.
Surabaya, Maret 1997
Peneliti
iv LAPORAN PENELITIAN
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH
ASTIKA
-.
-.--.~~--
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Daftar lsi Halaman
Ringkasan ...............................................
i i
Kata Pengantar ........................................
iv
Daftar lS1
v
........................•••.•....••.•..•..•.
Daftar tabel .......................................... vii
Daftar lampiran ....................................... viii
Bab
Bab
I. PENDAHULUAN .................................
1
1.1. Latar belakang masalah ........ ..... ....
1
1.2. Rumusan masalah ........................
3
1.3. H ipotes is .................................
3
III
•
•
1.4. Tujuan penelitian ..................... .
3
1.5. Kanfaat penelitian .................... .
3
II. TINJAUAN PUSTAKA ........................... .
4
2.1. Waluh j ipang ...........................
4
2.2. Kedelai
4
2.3. Vitamin B ................................ .
4
2.4. Uraian tentang mencit ( Hus musoulus ) ...
5
2.4.1. Siklus estrus .. ........ ............
S
2.4.2. Perkembangan folikel ...............
7
2.4.3. Ovulasi dan pembentukan badan kuning
(corpus luteum) .................... 2.4.4. Fertilitas dan masa kopulasi mencit Bab
9
10
I I I. KETODE PENELITIAN ...........................
11
3 . 1. Bahan tanaman ..........................
11
3.2. Bahan kimia ............................
11
v
LAPORAN PENELITIAN
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH
ASTIKA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
3.3. Hewan coba .............................
11
3.4. Alat - alat ............................
11
3.5. Pembuatan ekstrak ......................
12
3.5.1. Pembuatan ekstrak waluh jipang .....
12
3.5.2. Pembuatan ekstrak kecambah kedelai ..
12
3.5.2.1. Pembuatan kecambah kedelai .......
12
3.5.2.2. Pembuatan ekstrak kecambah kedelai
13
3.6. Penyiapan bahan untuk sediaan uji akti
Bab
IV.
vi tas ..................................
13
3.7. Uji aktivitas mencit jantan ............
14
3.8. Uj i akt i vi tas ..........................
14
3.9. Analisis statistik .....................
16
HASIL PENELITIAN ............................
17
4.1. Hasil ekstraksi kecambah kedelai .......
17
4.2. Hasil Uji fertilitas pejantan ......... .
17
4.3. Hasil uji aktivitas ................... .
17
Bab
V.
PEKBAHASAN HASIL PBNBLITIAN ................ .
25
Bab
VI.
SIKPULAN DAN SARAN ......................... .
29
DAFTAR PUSTAKA ............................. .
30
vi
LAPORAN PENELITIAN
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH
ASTIKA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Dattar Tabel
Halaman
Tabel 1
Data biologis mencit betina uji aktivitas fertilitas
Tabel 2
I
Data biologis mencit betina uji aktivitas fertilitas
Tabel 3
II
III
I V ...••••..•...•••.•.•....••••
21
V
· ... .. ... . ... . . ... . . ... . . .. .
22
Data biologis mencit betina uji aktivitas fertilitas
Tabel 7
· . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 20
Data biologis mencit bet ina uji aktivitas fertilitas
Tabel 6
19
Data biologis mencit betina uji aktivitas fertilitas
Tabel 5
............................
Data biologis mencit bet ina uji aktivitas fertilitas
Tabel 4
18
VI
· .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
23
Data biologis mencit betina uji aktivitas fertilitas
It .............. ,. ..............
24
vii
LAPORAN PENELITIAN
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH
ASTIKA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Daftar lUlpiran
Halaman
LallPiran
1
Oaf tar ulas vagina fertilitas
Lallpiran
2
3
4
Lallpiran
5
Lallpiran
6
LallPiran
7
Lallpiran
8
harian
harian
9
38
uji aktivitas
K .............................................. ..
39
Analisis X2 jUlllah kebuntingan dari semua
Analisis
X2 jumlah
kebuntingan
Analisis
X2 jUlllah
40
antara
kontrol dengan uji I Lallpiran 10
37
uji aktivitas
kelollPok . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Lallpiran
36
uji aktivitas
VI ................................................ .
Daftar ulas vagina fertilitas
harian
35
uji aktivitas
v ................. ,. .......................... .
Daftar ulas vagina fertilitas
harian
34
uji aktivitas
I V •..•.....•..••••..•.••••.
Daftar ulas vagina fertilitas
harian
33
uji aktivitas
III .........................
Daftar ulas vagina fertilitas
harian
................................................ ..
Oaf tar ulas vagina fertilitas
Lallpiran
II
uji aktivitas
.............................................. .
Oaf tar ulas vagina fertilitas
Lallpiran
I
harian
40
kebuntingan
antara
kontrol dengan uji II ...................
41
viii
LAPORAN PENELITIAN
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH
ASTIKA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Lampiran 11
Analisis
X2 jumlah
kebuntingan
antara
uji I dengan uji II Lallpiran 12
Analisis
X2 jUl11ah
41 kebuntingan
antara
kontrol dengan uji III .. ............ .... Lal1piran 13
Analisis
X2 jUl11ah
kebuntingan
antara
kontrol dengan uji VI......... .......... Lampiran 14
43
Ringkasan analisis statistik Anova Ranoa ngan Lugas. JUlllah
badan
kuning
l1enoit
yang mengalal1i buntingan .. ....... ....... Lal1piran 16
43
Data tapak il1plantasi Ilenoit yang Ilenga lal1i kebuntingan ............... .........
Lal1piran 17
42
Data jUl11ah badan kuning l1enoit yang l1e ngalal1i kebuntingan
Lal1piran 15
42
44
Ringkasan analisis statistik Anova Ranoa ngan Lugas.Jul11ah tapak il1plantasi l1enoit l1engalal1i kebuntingan .. ....... ..........
Lal1piran 18
Data fetus l1enoit yang l1engalal1i kebunti ngan
Lal1piran 19
44
45
Ringkasan analisis statistik Anova Ranoa ngan Lugas. JUl11ah fetus l1enoit yang l1e ngalal1i buntingan ............... ..... ...
45
ix
LAPORAN PENELITIAN
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH
ASTIKA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
8ab
I
PDDAHULUAI
1.1. Latar belakang aasalah Program KB. telah mencapai hasil yang nyata
dengan
dapat ditekannya jumlah kelahiran di Indonesia.
Di sisi lain banyak pasangan Suami-istri yang untuk
kesulitan
mendapatkan anak dari perkawinannya . Fertilitas
pada
seorang
wanita
tergantung
pada
keseimbangan dan keserasian aneka faktor intrinsik
dari
organ tubuhnya. Gangguan pada salah satu/beberapa faktor tersebut dapat menjadi penyebab timbulnya Infertilitas kelompok
merupakan
Pasangan
infertilitas.
masalah yang dialami
Usia Subur . Sebagian
besar
batkan
kegagalan mendukung
tidak
pada wanita antara lain dapat
karena kegagalan dalam maturasi ovum,
ovulasi,
fertilisasi, pertumbuhan
kondisi
faktor
(1).
penyebab infertilitas wanita sudah diketahui Infertilitas
11%
oleh
diaki
kegagalan
uterus
blastosista.
yang
Obat-obat
moderen yang telah digunakan dalam pengobatan infertili tas pada wanita antara lain epimestrol, klomifen sitrat, tanoksifen, serta beberapa macam hormon ( 2 ) Untuk mengatasi ketidaksuburan telah banyak dilaku kan usaha dengan en
menggunakan obat dan pengobatan moder
(3).
.• ••
111».111 1
~{B.AA.ut • -:..
:;;.:...~""I;<.
1 •• _ _ _,~!""'1411
~.~ ~.'~' ,~
LAPORAN PENELITIAN
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH
, ___ 4
_____ _
ASTIKA
pr ""
.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Selain dengan obat dan pengobatan moderen ada usaha-usaha
yang dilakukan dengan obat
dan
pula
pengobatan
tradisional/ alternatif. Seorang Pengobat tradisional / alternatif, mengata kan bahwa gabungan antara buah waluh jipang dan kecambah kedelai sangat baik untuk meningkatkan fertilitas wanita
( 4 ) .
(Glycine max Werr) mengandung vitamin
Kedelai digunakan
untuk
mengobati
mengalami keguguran Sedangkan dari
marga
wanita-wanita
E,
yang
yang
sering
(5).
buah waluh jipang ( Sechium
Cucurbitaceae,
belum
edule SW
diperoleh
)
informasi
pustaka mengenai pengaruhnya terhadap fertilitas.
Dalam
rangka
alam,
pengembangan obat tradisional/obat
bahan
terhadap kecambah kedelai dan buah waluh jipang kan
uji
aktivitas terhadap mencit
betina.
dilaku
Semua
zat
dalam bahan tumbuhan akan terekstraksi dalam etanol 80 X
( 6 ). Agar di dapat dosis yang lebih tepat buah
uji
pengaruh
waluh jipang dan kecambah kedelai dilakukan
dalam
bentuk ekstraknya.
2
LAPORAN PENELITIAN
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH
ASTIKA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
1.2. Ruausan aasalah 2.1. Apakah
pemberian ekstrak buah waluh jipang
dapat
meningkatkan fertilitas mencit betina ? 2.2. Apakah
pemberian
ekstrak kecambah
kedelai
dapat
meningkatkan fertilitas mencit betina ? 2.3. Apakah
pemberian
ekstrak
ekstrak
kecambah
kedelai
dan
waluh jipang dapat meningkatkan fertili
tas mencit bet ina ?
1.3.
Hipotesis Ekstrak
kecambah kedelai dapat meningkatkan
fertilitas
mencit betina.
1.4.
Tujuan penelitian 4.1. Kengetahui pengaruh pemberian ekstrak kecambah kedelai terhadap fertilitas mencit betina. 4.2. Kengetahui
pengaruh pemberian ekstrak
buah
waluh
jipang terhadap fertilitas mencit betina. 4.3. Mengetahui
pengaruh pemberian ekstrak
buah
waluh
jipang bersama-sama ekstrak kecambah kedelai terha dap fertilitas
mencit betina.
4.4. Tahap awal pengembangan nya
buah
bahan
waluh jipang dan kecambah
dapat meningkatkan
1.5.
obat
alam
khusus
kedelai
yang
fertilitas wanita.
Kantaat penelitian Memberikan
informasi mengenai bahan alam,
tentang kemampuan dalam
meningkatkan
khususnya
buah waluh jipang dan kecambah fertilitas mencit
gilirannya untuk kemungkinan dapat
betina
meningkatkan
kedelai
yang
pada
fertili
tas pada wanita.
3
LAPORAN PENELITIAN
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH
ASTIKA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Bab
II
TIRJAUAB PUSTAIA
2.1. Walah Jipang Waluh
Jipang (Sechium edule SW) adalah
batang
suatu
memanjat dari suku Cucurbitaceae
ditanam
di
seluruh
daerah beriklim
tumbuhan
Tanaman
panas
ini
Buahnya
berbiji tunggal, besarnya seperti tinju, rasanya seperti ketimun
yang
sayuran,
telah
sedangkan
masak. Buah
ini
umbi yang masih
digunakan muda
untuk
dimakan
rasanya enak. Di Mexico umbi yang berumur 1 tahun
dan dima
sak, diawetkan dan dijual sebagai penganan biasa. ( 7 ).
2.2. Kedelai
(Glycine
Kedelai
Leguminosae.
max Merr) adalah tumbuhan
dari
suku
Biji kedelai banyak digunakan antara
lain
untuk bahan pembuat tahu, tempe, taoco dan taoge (kecam bah). ( 8 ). Dalam
biji
kedelai antara lain terkandung
Vitamin
I,
isoflavon, saponin golongan triterpenoid. ( 9, 10, 11 ).
2.3 Vitaain E Vitamin
I
tokoferol.
larut
dalam lemak
dan
merupakan
Vitamin ini hanya disintesis oleh
senyawa tumbuhan.
Terkandung paling banyak di dalam minyak tumbuhan. Semua
4
LAPORAN PENELITIAN
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH
ASTIKA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
tumbuhan bagian
tin,gi men,andung a tokoferol dalam
daun
yang berwarna hijau. a tokoferol terdapat
kloroplast
sedang
0.
yan,
T
dan 6
terdapat
dan dalam
di
luar
partikel itu. Tumbuhan lebih
berwarna hijau cenderung mengandung vitamin
banyak dari pada yang berwarna kunin,.
E
Tokoferol
di alam terdapat dalam bentuk alkohol ( 8. 11 ). Vitamin alkohol.
E bebas larut dalam minyak, lemak.
kloroform dan eter. Secara
lambat
aseton,
dioksidasi
oleh oksigen. ( 12 ). Vitamin E dikenal sebagai anti oksidan. Dia meme,an, peranan
dalam
melindungi
membran sel
dari
produk
produk peroksidasi dari lipid. Vitamin E terlokasi membran
sel
dan berpartisipasi
dalam
pertahanan
pada sel
melawan radikal bebas yang dihasilkan oleh reaksi multi pel
dalam
sel. Vitamin E aemodulasi
metabolisme
asam
arahidonat. prostaglandin. lipid dan protein . Vitamin E antara
lain
efektif untuk
penyembuhan
/
pencegahan
gangguan menstruasi dan aborsi spontan (13,14.15).
2.4. Uraian tentang .enoit (Nus ausculus) Hencit umur betina tahun
betina mencapai tingkat dewasa setelah
35 - 60 hari dengan berat badan masa reproduksinya
berlangsung
ber
20 - 30 g. Hencit selama 1 -
1.5
(16).
5
LAPORAN PENELITIAN
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH
ASTIKA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
2.4.1. Siklus estrus Hencit estrus
termasuk binatang yang poli estrus.
dibedakan
metestrus,
menjadi 4
diestrus
dan
stadium
yaitu
proestrus.
Daur estrus,
Hasing-masing
stadium dapat dikenal melalui pemeriksaan oles vagina. Adanya banyak sel bersisik pada oles vagina pakan
karakteristik stadium estrus, sedangkan
leukosit
di
antara
sel-sel
bersisik
meru adanya
yang
makin
meningkat sampai hilangnya sel-sel bersisik dan tampak
leukosit
metestrus. akan
Pada stadium
berupa
berubah sel.
merupakan
metestrus
dan pada
oles vagina
seperti
ini
stadium diestrus. Satu hari tampak
memanjang.
stadium
ini oles
vagina
lendir yang kental. Keadaan ini kemudian
Keadaan
akan
karakteristik
hanya
sel-sel
Tampaknya
karakteristik
hanya
tampak
merupakan sebelum
karakteristik
stadium
berinti berbentuk sel-sel seperti
stadium
proestrus.
sedikit
koma
ini
Daur
estrus, yang
merupakan estrus
ini
berlangsung selama 4-5 hari . Helalui
pengamatan oles vagina dapat diduga
daan
sistem
reproduksi dari mencit
oles
vagina yang dilakukan
kea
betina
pada pagi
Kalau
hari
menunjukkan adanya sel-sel bersisik menandakan
pertama mencit
dalam stadium estrus. Ovulasi telah terjadi pada hari
sebelumnya. Pada keadaan ini
uterus
dini
memben,kak
karen a adanya cairan uterus. Henjelang malam pada oles
6
LAPORAN PENELITIAN
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH
ASTIKA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
vagina
akan
tampak leukosit dan pada
Malam
badan kuning telah terbentuk sempurna. Hari
har1nya berikutnya
akan tampak lebih banyak leukosit pada oles vaaina dan uterus
tumbuh
untuk mempersiapkan
implantasi.
Bila
tidak terjadi pembuahan uterus akan menlalami regresi. Sementara
sejumlah
uterus menebal Graaf
folikel
tumbuh~
Bulat
dan menjelanl terbentuknya folikel
sel-sel berinti tampak lagi pada
Kopulasi setelah
dindinl
oles
vagina.
jam
pertama
akan terjadi pada periode tiga terjadinya birahi. Bila
de
terjadi
kebuntingan
akan menunjukkan keadaan bervariasi dari
oleh valina
stadium metestrus sampai diestrus
(16).
2.4.2. Perke.ban.an folikel Pada primer.
saat Untuk
lahir~
oolonia telah
menjadi masak
turut men,alami stadium folikel terakhir
folikel
menjadi
folikel
ini
sekunder~
de Graaf. Folikel
folikel berturut
tersier
primer
dan
ditandai
dengan adanya selapis sel-sel granulosa sedan,kan yang sekunder
ditandai oleh adanya lebih dari
satu
lapis
sel-sel granulosa. Sampai pada stadium folikel sekund er mon.
ini perkembanlan folikel bebas dari penlaruh Pada
akhir
stadium
folikel
sekunder
hor
sel-sel
folikel Bulat membanlun reseptor-reseptor hormon. Sel sel granulosa membanlun reseptor untuk FSH dan estro
7
LAPORAN PENELITIAN
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH
ASTIKA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
gen sedangkan LH.
sel-sel teka membangun
reseptor
Folikel membutuhkan hormon ini untuk
untuk
melanjutkan
perkembangannya. Stadium
folikel
terbentuknnya
tersier ditandai
antrum.
dengan
telah
oosit
tetap
Pada stadium ini
dalam stadium diktioten. Oosit dikelilingi oleh lus
kumu
ooforus yang dihubungkan oleh lapisan tipis
sel
sel granulosa dengan lapisan luar sel-sel granulosa. Perubahan
struktur
ini diikuti
oleh
perubahan
aktivitas dimana terjadi peningkatan sintesis androgen dan
androstenedion
dan
testosteron diproduksi oleh sel-sel teka interna
yang
mempunyai
oleh
LH.
estrogen.
Androgen,
yaitu
reseptor yang secara kuat
dirangsang
Sintesis estrogen terjadi pada sel-sel
granulosa
yang dapat mengaromatisasi androgen yang berasal
dari
sel-sel teka. Sintesis ini dirangsang oleh FSH. Adanya luar
rangsangan
sel-sel
granulosa
pada reseptor LH menyebabkan
di
lapisan
diproduksinya
progesteron oleh folikel. Adanya reseptor LH pada sel sel
granulosa
sebelah luar
menandai
akhir
stadium
folikel tersier. Banyak folikel yang mencapai stadium ini akan mengala mi
atresia kecuali bila diselamatkan dengan
tajam
tingkat
gonadotrofin, terutama
LH
lonjakan yang
akan
membawa folikel ke stadium preovulasi ( 16, 17).
8
LAPORAN PENELITIAN
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH
ASTIKA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
2.4.3. Ovulasi dan peabentutan badan tunin" (corpu. lutou) Selaaa tumbuh.
stadiua
Dari
proestrus
banyak
folikel
folikel-folikel yang tuabuh
aula!
ini
hanya
sebagian yang dapat menjadi folikel de Graaf sedangkan yang lainnya akan mengalami sembilan kuning
atretik. Ovulasi terjadi
jam setelah aemasuki stadium
estrus.
tumbuh dari semua folikel-folikel
melepaskan ovulasi
semua
sel
telurnya.
Bmpat
yang jam
dinding folikel aulai melakukan
terutama granulosa
teka
internanya.
tidak
Aktivitas
Badan telah setelah
reorganisasi pad a
sel-sel
tampak paling tidak sampai
dua
kemudian. Stigma akan tertutup 12 jam setelah
jaa
ovulasi
sedangkan pembentukkan sel-sel lutein setelah 24
jam.
Sel-sel
yana
lutein ini aempunyai pigmen
berwarna
kuning/jingaa. Badan kuning
karotenoid akan
terbentuk
sempurna dan meneapai ukuran maksimalnya setelah
tiaa
hari. Bila terjadi kopulasi tetapi tidak terjadi fertili sasi
maka badan kuning ini akan mengalami
sedangkan
degenerasi
bila terjadi fertilisasi badan kuning
terus
tumbuh
lebih
laaa.
dan berfungsi dalam jangka Masing-aasing badan kuning
waktu ini
badan kuning kebuntingan seau dan badan kuning
akan yang
disebut kebun
tingan.
9
LAPORAN PENELITIAN
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH
ASTIKA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Badan kuning kebuntingan semu berfungsi salama hari
sedangkan
hari.
badan kuning
kebuntingan
Selama berfungsi badan kuning
selama
banyak
12 18
menerima
darah. Oleh karenanya badan kuning yang aktif ini akan tampak
pada permukaan ovarium sebagai suatu
tonjolan
yang berwarna merah cerah . ( 16 ).
2.4.4. Pertilitas dan aasa kopulasi aenoit Siklus estrus mencit, berlangsung 4-5 hari. bet ina
yang
fertil
menunjukkan
keteraturan
Hencit siklus
estrusnya paling tidak selama dua siklus. ( 18, 1S). Hencit betina dan mencit jantan dewasa, bila dikumpul kan paling lambat dalam waktu satu minggu telah
mela
kukan kopulasi. ( 20 ) Infertilitas mencit terutama disebabkan oleh infek si
dan penyakit. Hal-hal lain yang
dapat
menurunkan
fertilitas antara lain herediter, gizi makanan, fisio logik
dan lingkungan, stres, penyinaran
dan
produk
produk yang toksik. ( 16 ).
10
LAPORAN PENELITIAN
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH
ASTIKA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Bah
III
METODE PERELIITIAR
3 . 1. Bahan tanaaan
Buah waluh jipang dibeli di pasar
pada bulan
Agustus
1996. Biji kedelai didapat dari seorang
Petani
dari Lamo
ngan pada bulan Agustus 1996.
3.2. Bahan Kimia Etanol teknis yang didestilasi ulang Eter teknis Aquades Par L.
3.3. Bewan coba
Kencit (Nus musculus) galur Balb C dewasa berat 30 - 35 gram didapat dari Pusvetma Surabaya.
3.4. Alat - alat Kotak kandang mencit Seperangkat alat bedah mencit Seperangkat perkolator Hikroskop Carlzeiss Jena. Kaca pembesar Vacuum evaporator
11
LAPORAN PENELITIAN
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH
ASTIKA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Alat-alat gelas yang umum ada di Laboratorium kimia Oven.
Timbangan . CENT-O-GRAM Alat penggiling
OHAUS.
Arthur H Thomas CO. SXBPOOCE
3.S. Peabuatan ekstrak 3.5.1. Peabuatan ekstrak waluh jipang Waluh
jipang
dibersihkan
dari
kulitnya,
kemudian
dipotong-potong. Potongan-potongan ini dikeringkan dalam
oven pada temperatur SOGC. Potongan yang
di
sudah
kering dibuat menjadi serbuk dengan penggiling
Arthur
H
20.
Serbuk
diperkolasi
dengan
Thomas
waluh
Co.SXBPOOCE dengan ayakan
jipang
sebanyak SOO
gram
no.
etanol 80% sehingga didapat ekstrak cair sebanyak S L. Cairan ekstrak
kamudian diuapkan dalam vacuum
evapo
rator. Ekstrak yang tersisa kemudian disimpam di dalam eksikator.
Ekstrak ini adalah ekstrak waluh jipang
(
EWJ ).
3.5.2. Peabuatan ekstrak kecaabah kedelai 3.5.2.1. Peabuatan kecaabah kedelai Biji yang
kedelai
tercampur.
dipisahkan
dari
Biji kedelai ini
kotoran-kotoran kemudian
dicuci
dengan air, direndam selama satu malam. setelah itu
[H~"InA.------=.1 a'l.ll: "P'rIn:~~
,
1 "') ""-
LAPORAN PENELITIAN
;
4liU••••• • •
~1I·Jl.4W .. ---...:.
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH
ASTIKA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
air
rendaman
mengembang
dibuang.
Biji
kedelai
yang
diouoi, kemudian ditiriskan,
telah
diletakkan
dalam nyiru dan ditutup dengan daun pisang. Kelemba ban
biji
kedelai dijaga sedemikian
biji
kedelai
hari
biji-biji
rupa
tidak kelihatan kering. yang telah
Setelah
berkeoambah
dari biji-biji yang tidak tumbuh.
sehingga dua
disisihkan
Keoambah-keoambah
kemudian diouoi bersih.
3.5.2.2. Pembuatan ekstrak kecaabah kedelai Keoambah dalam
kedelai yang telah bersih
oven pada temperatur 50°C. Kemudian
yang telah kering H
dikeringkan
diserbuk dengan penggiling Arthur
Thomas CO. 5XBPOOCE dengan ayakan
keoambah
kedelai
keoambah
sebanyak
500
no.20.
gram
Serbuk
diperkolasi
dengan etanol 80X sehingga didapat ekstrak
sebanyak
5 L. Pelarut ekstrak diuapkan dalam vaouum
evapora
tor.
disimpan
Ekstrak yang tersisa dikumpulkan dan
dalam eksikator. Ekstrak ini adalah ekstrak kecambah kede1ai. ( E K K ).
3.6. Penyiapan bahan untuk sediaan uji aktivitas Ekstrak dicampur dengan aquades sedemikian rupa sehingga didapatkan campuran homogen masing-masing Uji
I
Uji
II
= =
Untuk
konsentrasi 100mg EKK / m1 konsentrasi 150mg EKK / m1
..... 1 ... '
LAPORAN PENELITIAN
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH
ASTIKA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Uji
III
Uji
IV
Uji
V
Uj i
VI
= = = =
konsentrasi 100mg EWJ / ml konsentrasi 200mg EWJ / ml konsentrasi 50mg+50mg (EKK+EWJ) / ml konsentrasi 100mg+l00mg (EKK+EWJ) / ml
3.7. Uji fertilitas aencit jantan Mencit betina ditempatkan dalam kandang tersendiri . Dilakukan
oles vagina . Bila pagi hari dijumpai
mencit
betina dalam stadium proestrus maka mencit jantan dikum pulkan
dengan
antara
pukul 16.00 sampai pukul 18.00. Pagi
mencit
jantan
kopulasi.
mencit betina tersebut
dipisahkan.
Diamati
pada
sore
berikutnya
terjadi
tidaknya
Adanya sumbat vagina menandai bahwa
kopulasi
telah terjadi . Mencit betina tersebut kemudian kan
sampai
teramatinya
teramati
terjadinya
kebuntingan
berarti
dibiar
kebuntingan. mencit
hari
Dengan
jantan
telah
layak sebagai pejantan. Hal yang sama dilakukan terhadap mencit
jantan yang lain sehingga didapat
suatu
koloni
pejantan .
3.8. Uji aktivitas Terhadap mencit betina dilakukan oles vagina harian. Mencit
bet ina yang mempunyai siklus estrus
teratur
selama
dua
siklus
yang
dikumpulkan.Kumpulan
tidak ini
merupakan koloni mencit betina yang tidak fertile Secara acak
koloni ini dikelompokkan menjadi 7
kelompok
mas
ing-masing kelompok terdiri dari 10 ekor mencit betina.
14
LAPORAN PENELITIAN
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH
ASTIKA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Tujuh kelompok mencit betina ini digunakan untuk uji
I.
II. III. IV. V, VI dan 1 kelompok kontrol (K). Selama 10 hari masing-masing mencit diberi sediaan yang
disesuai
kan dengan uji yang dilakukan terhadapnya dengan dosie 1 ml sediaan / 30 g bb/hari. per-oral. Sedangkan
kelompok
kontrol 1 ml aQuades/30 g. bb. Penimbangan berat badan (bb) dilakukan setiap diberi sediaan. Selama ini oles vagina terus Setelah
akan
dilakukan.
pemberian sediaan selama 10 hari mencit
bet ina
dikumpulkan dengan pejantan. Dua ekor betina dikumpulkan dengan
seekor pejantan. Mencit-mencit
selama 7 hari. Selama dikumpulkan
ini
dikumpulkan
pemberian sediaan dan
oles vagina terus dilakukan. Bila terjadi kopulasi. yang ditandai dengan tampak nya
sumbat
vagina. oles
dihentikan
dilanjutkan
sedangkan
pember ian
sediaan
terhitung
dari ditemukannya sumbat vagina. Bila
tujuh
terus
vagina
hari dikumpulkan tidak terjadi
jantan
dipisahkan.
oles vagina dan
selama
10
kopulasi.
hari selama mencit
pemberian
sediaan
mencit-mencit
betina
dihentikan. Hari
pembedahan
terhadap
dilakukan 16 hari setelah ditemukan sumbat vagina dan 16 hari setelah pejantan dipisahkan bagi betina yang
tidak
melakukan kopulasi. Sebelum dilakukan pembedahan mencit betina dimasukkan dalam
kotak yang jenuh dengan uap eter. Setelah
mencit
15
LAPORAN PENELITIAN
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH
ASTIKA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
betina mati dilakukan pembedahan dan penghitungan jumlah mencit yang bunting, badan kuning, tapak implantasi
dan
jumlah fetus.
3.9. Analisis statistik - Analisis terhadap laju kebuntingan dilakukan dengan analisis X2 (21, 22). - Analisis terhadap jumlah badan kuning,
tapak implan
tasi dan jumlah fetus dilakukan dengan analisis Anova rancangan lugas. (Completly Randomized Design). Jumlah badan kuning, tapak implantasi dan jumlah fetus hanya dihitung dari mencit yang bunting. (21, 22).
16
LAPORAN PENELITIAN
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH
ASTIKA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Bab
IV
BASIL PKBBLITIAB
4.1. Basil ekstraksi kecaabab kedelai dan buab walub Dari 1 kg kedelai didapatkan
2,1 kg
kecambah
jipang segar.
Dari 2,1 kg kecambah segar ini didapatkan 639,0 g ser buk kecambah kering. Dari 500 g serbuk kecambah kering didapatkan 85,5 g ekstrak kecambah kedelai ( BKK ). EKK merupakan masa berwarna coklat kehitaman,
konsis
tensinya seperti pasta, sangat higroskopis. Dari 1 kg buah waluh jipang segar didapatkan 40 g ser buk
buah
didapatkan EWJ
waIuh jipang dan dari 500 g
serbuk
kering
139,9 g ekstrak buah waluh jipang (EWJ
merupakan aasa berwarna coklat kehitaman
)
konsis
tensi seperti pasta, sangat higroskopis.
4.2. Basil uji fertilitas pejantan Semua
pejantan
yang
digunakan
dalaa
penelitian
ini
fertil .
4.3. Basil uji aktivitas Hasil uji aktivitas disajikan dalam tabel 1 sid 7 beri kut :
17
LAPORAN PENELITIAN
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH
ASTIKA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TABEL 1 Data biologis mencit betina Uji aktivitas fertilitas Sediaan Dosis Pelarut Nomor Mencit Betina 1 2 3 4 5 6 7 9 9 10
I
E K K 100 mg/ml/30 9 bb. Aquades.
BAD (
BKD )
9
33~90
25,10 27,30 26~52
22,30 24~80
28,40 33,40 24~OO
31,45
(
9
BP )
30,20 25,50 29,68 28,07 25,92 25,43 29,25 32,15
24,63 32,91
(
9
)
29,88 26,30 35,00 37,00 33,60 35,61 38,40 37,17 33,20
39,87
-X + sd
BK (g)
TI
Fe
-
-
7 12 7 9 11
6 12 7 9 9
6 10 7 9 9
9 7
9 6
8 5
-
-
8~96
hanya di hitung dari men cit yang bunting
+ 2,04
-
-
LK
-
701.
-
9,14 7,14
+
n=7
+
2,12 1,80
-
-
Keterangan: BAD= berat bad an mencit betina pada awal pember ian dosis BKD= berat badan mencit betina pada akhir pemberian dosi BP = berat badan mencit betina pada saat pembedahan BK = badan kuning TI = tapak implantasi Fe == fetus LK == laju kebuntingan bb == berat badan
18
LAPORAN PENELITIAN
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH
ASTIKA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TABEL 2 Data biologis mencit betin_ Uji aktivitas fertilitas Sediaan Dosis Pelarut Nomor Mencit Betina 1 2 3
4 5 6 7 8 9
:II
E
BAD (
9
I(
I(
: 150 mg/ml/30 9 bb. : Aquades BKD
)
23,74 20,65 25,61 24,80 22,42 22,35 23,85 22,17 24,60
(
9
BP )
27,98 21,94 31,07 25,56 23,97 22,59 24,10 26,65 28,58
(
9
)
36,05 22,00 42,80 25,80 31,13 36,95 24,55 37,72 38,40
-
X t sd hanya di hitung dari men cit yang bunting Keterangan: BAD= BKD= BP = BK = TI = Fe = LK = bb =
BK (g)
TI
Fe
12
10
8
8
7
7
-
-
-
-
-
5 10
5 9
-
-
5 9
11 10
10 10
10 10
9,33 t
2,50
LK
66,71.
-
8,50 8,17 t
t
n=6
2,07 1,94
berat bad an mencit betin_ pada awal pemberian dosis berat badan mencit betina pada akhir pemberi_n dosis berat badan mencit betina pada saat pembedahan badan kuning tapak implantasi fetus laju kebuntingan berat badan
19
LAPORAN PENELITIAN
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH
ASTIKA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TABEL 3 Data biologis mencit betina Uji aktivitas fertilitas Sediaan Dosis Pelarut Nomor Mencit Betina 1 2 3
4 5 6 7 8 9 10
:
BAD (
9
I II
: E WJ : 100 mg/ml/30 9 bb. Aquades BKD
)
29,00 30,80 24,95 22,05 26,05 26,45 25,65 23,00 31,97 25,15
(
9
BP )
(
9
BK )
Fe
31,82 30,40 27,31
-
-
-
24,35
32,38
29,19 31.12 28,80 25,62 32,91 28,76
39,25 40,06 39,40 33,88 35,87 30,65
9 10 10 11 8
8 8 8 10 7
8 8 8 9 7
30,27 29,05 27,43
-X
t sd hanya di hitung dari men cit yang bunting
Keterangan: BAD= BKD= BP = BK = TI = Fe = LK = bb =
TI
LK
(g)
-
-
9,60 t
1,14
-
50%
-
8,20 8,00 t
t
n=5
1,10 0,71
berat badan mencit betina pada awal pember ian dosis berat badan mencit betina pada akhir pemberian dosis berat badan mencit betina pada saat pembedahan bad an kuning tapak implantasi fetus 1 aj Lt kebuntingan berat badan
20
LAPORAN PENELITIAN
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH
ASTIKA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TABEL 4 Data biologis mencit betina Uji aktivitas fertilitas Sediaan Dosis Pelarut Nomor Mencit Betina 1 2 3
4 5 6 7 8 9 10
:
BAD (
9
IV
E WJ I 200 mg/ml/30 9 bb. : Aquades BKD
)
25,72 21,25 22,04 23,71 22,75 24,12 24,77 21,65 21,28 24,00
(
9
BP )
28,05 21,90 22,57 26,65 29,96 26,41 25,65 23,30
21,90 24,62
(
9
)
38,85 22,24 25,50 35,50 38,54 35,86 27,10 25,75 22,74 37,04
-X
t sd hanya di hitung dari men cit yang bunting
BK (g)
TI
Fe
11
10
10
-
-
-
-
-
8 10 7
-
8 6 7
-
-
-
8 5 7
10
9
9
-
9,20
t 1,64
50i.
-
8,00 7,80 n=5
t
t
1,58 1,92 -
Keterangan: BAD= BKD= BP = BK = TI = Fe = LK = bb =
LK
.~.-.~
..
---~
--
berat badan mencit betina pada awal pemberian dosis berat bad an mencit betina pada akhir pemberi~n dosis berat badan mencit betina pada saat pembedahan badan I<".uning tapak implantasi fetus laju kebuntingan berat badan
21
LAPORAN PENELITIAN
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH
ASTIKA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TABEL 5 Data biologis mencit betina Uji aktivitas fertilitas Sediaan Oosis Pelarut Nomor Mencit Betina 1
2
.J
4 5 6 7 8 9 10
: V : E K K. + E W J. (50mg+50mg)/ml/30 9 bb. : Aquades
BAD (
9
BKO )
22,30 26,60 29,05 26,70 25,93 29,55 24,15 24,60 24,25 26,20
(
-
9
BP )
21,87 25,97 28,86 27,53 25,29 30,84 23,42 23,73
30,00 28,70
(
9
)
22,80 25,35 28,72 27,80 34,33 37,70 23,96 25,06 35,38 38,83
-X t
sd hanya di hitung dari men c.it yang bunting
BK (g)
-
8 12
6 11
t 2,52
-
-
5
3
-
LK
-
-
6
8,50
Fe
-
6 8
--
Keterangan: BAD= BKD= BP =: BK = TI = Fe = LK = bb =
TI
3
-
-
40i.
6 11
6,50 6,25 n=4
t
t
3,32 3,40
L..-
berat badan menc.it betina pada awal pemberian dosis berat bad an mencit betina pada a~~hir pember ian dosis berat bad an mencit betina pada saat pembedahan badan kuning tapak implantasi fetus laju kebuntingan berat badan
22
LAPORAN PENELITIAN
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH
ASTIKA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TABEL 6 Data biologis mencit betina Uji ~ktivitas fertilitas Sediaan Dosis Pelarut Nomor Mencit Betina 1 2 3
4 5 6 7 8 9 10
: VI : E K K. + E W J. (100mg+100mg)/ml/30 9 bb. : Aquades
BAD (
9
BP
BKD (
)
24,41 22,72 24,28 26,45 24,20 23,32 20,80 25,42 22,85 22,75
9
)
25,60 20,62 25,31 29,03 27,26 24,70 24,58 25,42 26,00 22,80
(
9
Fe
10 8
10 8
9 7
13 12
10 11
10 11
8
6
6
LK
(g)
35,00 30,69 27,65 40,11 37,75 26,24 31,63 29,43 34,00 24,84
-
10 -
-X t
sd hanya di hitung dari men cit yang bunting Keterangan: BAD= BKD= BP = BK ::: TI = Fe = LK = bb :::
TI
BK )
-
-
-
-
60%
2 -
6
-
10,17 8,50 7,50 n=6
t
t
t
2,04 2,17 3,27
berat badan mencit betina pada awal pemberian dosis berat badan mencit betina pada akhir pemberian dosis berat badan mencit betina pada 5aat pembedahan badan kuning tapak implanta5i fetus laju kebuntingan berat badan
(~-IIi-" : ~trr .fI.bu,.JioI, _ _• l·~~A' A.X,A..I\.j,
':VlI"B&lrk.
"
,
23
LAPORAN PENELITIAN
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH
ASTIKA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Tabel 7 Data bielegis mencit betina Uji aktivitas fertilitas Sediaan Oasis Pelarut Nemer Mencit Setina 1 2 3
4 5 6 7 8 9 10
: K Aquades 1 ml/30g bb. :
BAD (
9
BKO )
26,50 21,60 21,90 22,75 24,80 26,35 24,86 26,20 23,50 24,50
(
9
BP )
27,30 23,05 22,25 25,38 26,00 25,30 27,20 30,42 24,53 26,90
(
9
B~~
)
27,36 23,70 23,45 32,12 26,68 25,47 26.05 39,20 25,27 27,17
-X
Fe
8 10 -
-
LK
9 -
-
11
-
-
-
8
-
-
20%
10
-
-
10,00 9,00 9,00
t sd hanya di hitung dari men cit yang bunting Keterangan: BAO= BKO= BP = BK = TI = Fe == LK == bb =
TI
(g)
t 1,41
t
t
n=2
1,41 1,41
berat badan mencit betina pada awal pemberian dasis berat badan mencit betina pada akhir pemberian dasis berat bad an mencit betina pada saat pembedahan badan kuning tapak implantasi fetus laju kebuntingan berat badan
24
LAPORAN PENELITIAN
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH
ASTIKA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Bab
V
PEMBAHASAR HASIL PEBELITIAB
EKK pasta.
dan EWJ merupakan masa yang
konsistensinya
Kedua ekstrak ini sangat higroskopis,
seperti
sehingga
bila
diletakkan di udara terbuka akan cepat menjadi basah. Penyim panan
ekstrak
ini di dalam eksikator
merupakan
keharusan.
Konsistensi ekstrak ini seperti pasta memberi indikasi di
dalam
ekstrak terkandung cairan. Dalam
hal
ini
bahwa cairan
tersebut adalah minyak lemak yang terkandung di dalam
kecam
bah ataupun dalam buah waluh jipang. Hasil analisis X2 laju kebuntingan dari semua uji member ikan
hasil
hasil
analisa
dengan
(lampiran
X2 antara kontrol dengan uji
(lampiran 9, 10). Ini berarti ada
antara
Namun kontrol
akan
Cochran
daripada
meningkatkan
Hal
mencit
ataupun
didapatkan X2 terhitung lebih kecil
Ini berarti EKK tidak dapat
II.
fertilitas
Namun bila dilakukan koreksi Yates
X2
bermakna
kontrol baik dengan uji I maupun dengan uji
betina.
tabel.
dan
perbedaan
berarti bahwa EKK mampu meningkatkan
maka
I
8).
uji II didapatkan X2 hitung lebih besar dari pada
tabel
ini
bahwa tidak ada perbedaan
X2
fertilitas
mencit betina (lampiran 9, 10). Dalam kasus yang demikian ini diperlukan uji dengan sampel yang diperbesar (21, 22). Kalau yang
(23),
menggunakan kriteria yang analog
digunakan
Lee dan Chi untuk uji
bahan
dengan
kriteria
antifertilitas
maka bila kelompok kontrol yang terdiri dari 10
ekor
25
LAPORAN PENELITIAN
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH
ASTIKA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
mencit yang
seekor
diantaranya bunting maka untuk
uji
kelompok
terdiri dari 10 ekor mencit, bila paling tidak
bunting, bahan yang diujikan disimpulkan mempunyai
5
ekor
aktivitas
meningkatkan fertilitas . Uji yang memberi hasil laju
kebun
tingan 50% ke atas adalah uji I, II, III, IV dan VI (tabel
1
- 7). Namun dalam penelitian ini dari kelompok kontrol jumlah yang
bunting
adalah 2 ekor. Dalam kasus yang
demikian
terhadap uji I, II, III, IV dan VI harus dilakukan uji dengan sampel yang lebih besar yaitu setiap kelompok
ini ulang
terdiri
dari 16 ekor mencit betina. Hasil analisis Anova terhadap jumlah badan kuning, implantasi
dan
bermakna. dapat
Hal
menaikkan
jumlah
jumlah
fetus memberikan
hasil
ini berarti bahwa baik EKK maupun jumlah badan kuning, tapak
fetus mencit. Dalam uji-uji ini
tapak
yang
tidak
EWJ
tidak
implantasi
diperlakukan
dan
syarat
yang sangat ketat yaitu jumlah badan kuning , tapak implanta si dan jumlah fetus hanya dihitung dari mencit yang Hal
ini
untuk
disebabkan karena bahan
manusia.
Ada perbedaan yang
yang
diuji
sangat
bunting.
diproyeksikan
menyolok
jumlah
badan kuning, tapak implantasi dan jumlah fetus mencit dengan manusia dalam satu kali siklus reproduksi. Jadi kreteria yang paling
utama/mempunyai
prioritas tertinggi
dalam
hal
ini
adalah laju kebuntingan. Dari lampiran 1 sampai dengan 7 dapat diamati bahwa
pada
uji I dan II semua mencit melakukan kopulasi, sedang uji III, IV, V dan VI masing - masing seekor tidak melakukan kopulasi.
26
LAPORAN PENELITIAN
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH
ASTIKA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Dari kelompok kontrol 2 ekor mencit tidak melakukan Hal
ini memberi indikasi bahwa ekstrak yang
kopulasi.
diujikan
lebih
berperan pada penyiapan uterus dalam menerima sel telur
yang
telah dibuahi serta kelangsungan kebuntingan. Progesteron
adalah
hormon yang
sangat
berperan
dalam
menyiapkan uterus dalam menerima sel telur yang telah dibuahi dan
kelangsungan kebuntingan. Progesteron adalah salah
hormon
yang disintesis dari kolesterol. Langkah pertama
yang juga merupakan langkah penentu laju dalam sis
satu
steroidogene
ini adalah pemecahan rantai samping molekul
Reaksi
pemecahan rantai samping ini dikatalisis
sitokrom
P 450, suatu enzim pemecah
dan
kelesterol. oleh
enzim
rantai samping
koles
terol. Enzim ini sebagaimana halnya dengan enzim P 450
lain
nya,
bebas
menghasilkan
oksigen
ini
terjadinya
radikal
bebas oksigen
Radikal
dapat mengakibatkan kerusakan pada agregasi
protein (24). Vitamin E
sel
karena
sebagai
suatu
antioksidan dapat melindungi sel dari pengaruh radikal
bebas
oksigen tersebut. Badan kuning sebagai penghasil terlindungi
progesteron
pula oleh antioksidan terhadap pengaruh
bebas oksigen. Disamping Vitamin E di dalam kedelai
radikal terdapat
genestein suatu senyawa isoflavon yang juga bersifat
sebagai
antioksidan (25, 26). Belum didapatkan informasi mengenai kandungan buah jipang. bahwa
Dari
hasil pengeringan buah waluh
kandungan
jipang
air waluh jipang sangat tinggi
waluh
terlihat
yaitu
Waluh jipang mempunyai aktivitas diuretik yang kuat.
96%.
Wanita
27
LAPORAN PENELITIAN
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH
ASTIKA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
hamil mia.
yang makan buah ini ditemukan mengalami Efek hipokalemia terhadap fetus belum
hipokale
diketahui.
Akan
tetapi hipokalemia pada si Ibu berkaitan dengan "intrauterine bradycardia" yang diakibatkan oleh "heart block" (27). Dari
hasil penelitian invitro diketahui bahwa
konsentrasi embrio
kalium
dalam
medium
mempercepat
selama proses sigaran (28). Apakah
mempengaruhi
proses sigaran, hal ini
penurunan
perkembangan
hipokalemia
memerlukan
juga
penelitian
lebih lanjut.
28
LAPORAN PENELITIAN
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH
ASTIKA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Bab
VI
SIKPULAB DAB SARAH
Dari
pembahasan hasil uji aktivitas dapat dibuat
simpulan
dan saran sebagai berikut :
Siapulan 1. Pemberian ekstrak waluh jipang
belum
menunjukkan
peningkatan fertilitas mencit betina secara bermak na. 2. Pemberian ekstrak kecambah kedelai belum menunjuk kan peningkatan fertilitas
mencit
betina
secara
bermakna. 3. Pemberian campuran ekstrak
kecambah
kedelai
dan
ekstrak waluh jipang belum menunjukkan peningkatan fertilitas mencit betina secara bermakna.
Saran 1. Mengingat efek sampingan yang diakibatkannya.peng gunaan buah/umbi waluh jipang
untuk
peningkatan
fertilitas sebaiknya dihindaric. 2. Pengulangan uji aktivitas ekstrak kecambah kedelai untuk kan
peningkatan
fertilitas
sebaiknya
dilaku
dalam jumlah sampel yang lebih besar. jangka
waktu pember ian yang lebih lama atau desis yang lebih tinggi .
29
LAPORAN PENELITIAN
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH
ASTIKA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Bab VII DAFTAR
PUSTAKA
1. Jacoeb T.Z. (1990) Faktor Imunoendokrinologis dan Selular Lingkungan Hikro Zalis Peritonial yang Berperan Pada Infertilitas Idiopatik Nanita. Kaj.Obst. Ginekol. Indones,
18 : 236 - 245 2. Hammond, Mary G. (1995) Treatment of Ovulatory Disorders in Infertility Evaluation and Treatment. editor William R Keye, JR, R Jeffrey Chang, Robert W Rebar, Michael R Soules, Philadelpia : W.B. Saunders Company. 3. Glass, Robert H (1995) Female infertility in Infertility Evaluation and Treatment, editor. William R. Keye, JR, R Jeffrey Chang, Robert W Rebar, Michael R. Soules, Phila delpia : W.B. Saunders Company. 4. Astika, G.N. (1996). Hasil Nawancara Pribadi dengan Ida Lingsir. di Jalan Kapten Japa 111/7 Denpasar. 5. ----(1982) Hartindale The Extra Pharmacopoea 20 th.Ed, editor James E.F. Reynolds, Ass ed. Anne B.Prasad, London; The Pharmaceutical Press. 6. Santos, Alfredo C;Guevara, Beatrice Q., Mascardo,Alicia M. Estrada, Conception Q (1978) Phytochemical, Hicrobiologi cal and Pharmacological Screening of Hedicinal Plants~ Manila, GMS Publishing Corporation. 7. Heyne K (1987) Tumbuhan Berguna Indonesia III
Jakarta, Yayasan Sarana Wana Jaya.
8. Heyne K (1987) Tumbuhan Berguna Indonesia II
Jakarta, Yayasan Sarana Wana Jaya.
9. Combs, Gerald F Jr.(1992) The Vitamins Fundamental Aspect in Nutrition and Health. San Diego, Academic Press. 10. Xu,X., Harris,KS., Wang,HJ., Murphy, PS.(1995) Bioavail ability of Soybean Isoflavones Depen Upon Gut Hicroflora in Nomen. J. Hutr, 125 : 2307 - 15
30
LAPORAN PENELITIAN
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH
ASTIKA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
11. Liener, Irvin G. (1969). Toxic Constituents of Plant Food stuffs, New York: Academic Press. 12. Grant Roger, Grant Claire (ed)(1992) Grant and Hack's Chemical Dictionary. Mc Graw Hill, New York, Book Company. 13. Windholz. Martha (ed). Budavasi Susan (Co.ed) Blumessi Rosemary F (Ass.ed), Otterbein Elizabeth S.(Ass.ed) (1983) The Herck Index, 10 th ed. Rahway N.J. Merck & Co.,Inc. 14. Rombeau, John L. and Caldwell, Michael D. (1993) Clinical Nutrition. Parentral Nutrition 2nd Ed. Philadelpia, W.B. Saunders Company. 15. Mahan, L. Kathleen and Arlin, Marian T.(1992) Krause's Food Nutrition & Diet Therapy, Philadelpia, W.B. Saunders Company. I
16. Hafes, E.S.E. (1970). Reproduction and Breeding Techniques for Laboratory Animals, Philadelpia: Lee & Febiger. 17. Findlay, Alan L.R.(1984). Reproduction and the Fetus London: Edward Arnold. 18. Cohen, Jack (1977). Reproduction. London: Butterworths. 19. Farnsworth, Norman R., Bingel Audrey S.,Cordell Geoffrey A., Crane Frank A. and Fong Harry H.S.(1975). Potential Value of Planst as Sources of New Antifertility Agents I., J.Phara. Sci, 64 : 535 - 598. 20. Ritschel, W.A.(1974). Laboratory Hanual Biopharmaceutics and Pharmacokinetics, Cicinnati : University of Cicinnati College of Pharmacy. 21. Sutrisno Hadi (1980), Hetodologi Research Jilid III. Yogyakarta. Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi sitas Gadjah Mada.
Univer
22. Zar Yerrold.,(1984). Biostastitical Analysis 2 nd Ed. Pretice Hall, New Jersey. Englewood Cliffs. 23. Lee, Eun Bang and Chi Hyung Joon (1985). Female Antifer tility Evaluation of Natural Products. Proceeding from the Unesco Regional Workshop, Natural Products Research Insti tute Soul National University, Seoul.
31
LAPORAN PENELITIAN
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH
ASTIKA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
24. Young, FH., Luderer, WB., Rodgers, RJ.,(1995) The Antioxi
25.
26. 27.
28.
dant Beta-carotene Prevent Cross-lingking between Choles terol Side Chain Cleavage Cytochrome P 450 and Its Elec tron Donor, Adrenodoxin , in Bovine Luteal Cells. Mol.Cell.Bndocrinol, 109 : 113-8 Barnes,S., Peterson, TG. (1995). Biochemical Targets of the Isoflavone Genestein in Tumor Cell Lines. Proc.Soc.Bxp.Biol.aed. 208 : 103-8. Sjamsul, A.A.,Enis, H.K., Lukman,H (1990) Flavonoid dan Phytomedika, Kegunaan dan Prospek. Pbytoaedika,l :120-127. Jensen Lars P., Lai Anthony R.(1986). Chayote (Sechiu. edule) Causing Hypokalemia in Pregnancy, Aa.J.Obstet Gynecol, 155 : 1048-9 Wiley Lynn M., Yamami Stacy, Muyden David Van (1986). Effect of Potassium Concentration, Type of Protein Sup plemant and Embryo Density on House pre Implantation Development in Vitro. Pertil steril. 45 : 111-119.
32
LAPORAN PENELITIAN
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH
ASTIKA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
LOIIIplron Ooto u los voq Ino hor Ion Ujl OUIV!tOS hrtllttos Sed 100 n Do. IS Pelorut NOItIER
IiIENCI T BETINA
I E k: C 1OO.q I,d 130Q bb Ihor AQuadu
I
UlAS VAGINA HARlAN
1 2 3 't 5
t)
I
HARI PEIiIBERIAN 00515
HARI A(LIIiIATISASI
7 8 9 10
1t 12 13 1't 15 1t) I 7 18 19 20
21 22 23 2't 25 2& 27 •
1
2
3 't 5
&
7
8 9
10
0 0 0 iii 0 III D P P P E D D 0 P P E iii D DOD 0 P P P E III ODD 0
iii
0 P P E iii iii 0 00 00 0 0 00 00 0 0 0 P E iii iii 0 0
o0 o0
P
0 0
P P
0
P OPE iii iii iii iii iii D P PEIIIOOOPEIiI 0 EIIIOOODDOD D
P P P P E iii 0 P E iii P P P P E III 0 P E iii P P P P E iii 0 P E III P P P E III o P E III D P P E III III D P E III 0 D D P P E iii OPE iii P E iii D P E III 0 P E E iii D P P E E III 0 P P P P E E iii iii D P P P P P E E iii D P E III
0 P
o o
.)
P E III 0 P t) P t) P t)
P t)
D P t)
iii D P t) t)
E
iii
OPt)
0 P .)
(ehronQon: t (opvlos, hloh teriadl ulOi ¥Oqlno dlhentll:on. pe.berlon dosls dlloniutl:an 10 harl .. KopvlOiI tldot teriodl peionton dlplSohl:on; pe.bulan dOllS d,hentll:on, ulas vaql nO dlhutlhn P : Proestrus E: Estrus III: liIetestrus D: Dlutrus Hor I 20 : liI,nclt bet Ina don pelanton dll:u.pull:an Hort 27 : Pel anton dill 1C0hl:on
33
LAPORAN PENELITIAN
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH
ASTIKA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Lomplron 2 Dolo u los vOQ Ino h~r Ion Uil ol::llvllos fertililos 5e d 100 n Dos IS Pelorul
II E K K.
150.41/.,/3041 bb/hor I
Aq uodes
ULAS VAGINA HARlAN
NO~ER
WENC IT BET INA
1 2 3 1 2 3 q
5 6 7 8 ~
10
HARI PEMBER IAN OOSIS
HARI AKLIMATISASI ~
5 & 7 8
~
EM~MOOPPP
o0
0 0 PP P EM E MOP E M M M 0 OPE M M M M M M 0 0 0 PEE M M E M M MOP P E Y E M MOP P E M M PEEMMOOPE EEMMOOPPP E M M M MOP P E
o
10 P 0 P M M M 0 M E III
11 12 13 1~ 15 1& 17 18 1~ 20 P P P M
o
M P M M M
E P P M P 0 E 0 0 0
M E E M E 0 M P P P
M E E M E 0 M E E E
P I.l M M M P 0 M M E
0 U M M 0 P P Y M
,
E 0 0 0 0 P E 0 0
E 0 0 P 0 E M 0 P
M 0 P E P M 0 P E
0 0 E M E 0 P P E
~
21 22 23 2q 25 2& 27 P P M M E P E f) Y
P P M M f) E ~
f) P f) 0 P f) 0 P f)
o
P f) M 0 P f)
M 0 P f)
I:eleronqon : f K0 pu 10$1 h 10 h h rio d i u los v 0 q I nod Ihen I I I:: 0 n. pnb erI 0 n dos 1$ d Ii 0 n j u I I:: 0 n 10 h 0 r I .. (opuloSi Ildol:: hr;odl PI;onlon dlplSohl::on ; puberlon do"s dlhenll~on. ulos voql no d Ihln I Il::on P : Proeslrus E· : Eslrus M: Meleslrus 0 : Oleslrus H0 r I 20 : Men C I I bel I nod 0 n PI Ion Ion d I I:: u IP u II:: 0 n HOrl 27 : Pelonlon dlPlSohl::on , .e nC I I 10 t I
34
LAPORAN PENELITIAN
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH
ASTIKA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Luplron 3 Ooto ulos yoqlno harlan Uil o~hYltos f.rtlldos Sedloon Oos IS Pe I oru t NO illER IIIENCI T BET INA
III
E U J.
100.q/.,/30q bb/hor Aquodes
I
ULAS VAGINA HARlAN HARI AKLIIilATISASI
1 2
3 '+
5
6
7
8 9
10
HARI PEIliBERIAN OOSIS
I 2 3 '+ 5 6 7 8 9 10
I I 12 I 3 I '+ I 5 I 6 I 7 18 I 9 20
III P P P E III 0 0 0 E III 0 P P P P P E IIIOOOOOOOP III 0 P E III III III III 0 EIIIIIIOOPEIliO OOPEIIIOPPP 0 0 0 0 0 0 PE OPEIIIOPPPP III 0 0 P E III 0 0 P E III 0 P 000 0 0
P III E E P E
o
-
0 E P P P P III P P 0
E III III E P E P P E E III P P
o
III 0 0 III P III E III III P
0 P 0 III E 0 III 0 0 E
P E P 0 III P
E III P P 0 P P P E P E III 0
o
--- - --------
III 0 P E P P E III III P
0 P E III E E III 0 0 E
P E III 0 III III 0 P P III
E III 0 P 0 0 P E E 0
------
21 22 23 2'+ 25 26 27 III 0 P E P P t) III III P
0 P t)
P P E III 0 P t)
III 0 P t)
t)
t)
H)
0 P t)
0 P t)
t) -
Keteronqon: t KopuloSi hloh hriodl; ulos YOQlno dlhenhton. pnbulon dOllS dlloniutton 10 horl .. Kopulul tldot tu/odl; p./onton dlPlSohton; liuberton dOllS dlhentlton. ulos Yoql no dihenttton P : Proestrus E: Estrus III: lII.tutrus 0 : Olestrus Hart 20 : lII.ned b.tlno don p./onton dltuepulton Hor I 27 : P./onton d IPlSohton
35
LAPORAN PENELITIAN
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH
ASTIKA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
La.plron If Ooto u los voq Ina hor Ion Uil oktlvdos hrtlldu Sed loon Dos IS P., or u t NOIilER IIIENCIT BEll NA
'V E 1.1 J,
200.~/.1/30Q
ULAS VAGINA HARlAN HARI A[LIIilATISASI
HARI PEIilBERIAN OOSIS
1 2 3 If 5 6 7 8 C3 10
1
2 3
If
5 6 7 8 C3 10
bb/hor,
Aquo u
OODPPEIIIDP D PEE III 0 0 P P III III III 0 P P E III 0 Ell DPEIII III 1110 0 P P E III III 0 P E III D P E III III III III OPE E III III III D D DOD 0 P PEE III E III III 0 P P E III III E III III III D P E III 0
o
P E 0 0 P III P 0 0 D
11 12 13 1If 15 16 17 18 1C3 20 III D P E III 0 III o P P E P E
E III P P E III E
III P E III 0 0 III E III E
III E III III 0 0 III III 0 III
D III III III P 0 0 D P
o
P III 0 D P P P P P P
E III D 0 E E E E E E
III 0 P D III III III III III
0 P
0 E 0 0
0
0
0
0
E III
0 III 0 P P 0 P P D
21 22 23 21f 2S 26 27 P P 0 P P .) P f)
.) E III III III III III P f) .) P .) E III E III
.) P E III
o o
H)
P .)
D P
f)
hhronQon: • [opuloll hloh teriod,; ulu ¥OQlno dlh.ntl[on, puberlon dOllS dlionluUon 10 horl H [OPUIOlI tldok t.r'od,; p.iohton dlplSohkon; puberlon dOli' dlh.ntl[on, ulO$ vaq," no dlhent.kon E: Estrus III: lI.testrus D: Dlutrus P : Prontrus Hor I 20 : lIeRe. t bet Ino don p. 'on ton dI[UPU Ikon Hor I 27 : P,'onton d ,plSohkon
38
LAPORAN PENELITIAN
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH
ASTIKA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
LUPIron 5 Data ulos ¥oQlno harlan U; 10k tlvdu f.rtll doc Sed loon Dos IS P,I Otu t NO illER IIIENel T BElINA
1 2 3 't 5 £>
7 8 '3 10
Y E [ [ f E 101 J. (50.q t 501q) 1.1/30q bb/hor AQuodn
I
ULAS YAGINA HARlAN HARI A[LIIilATISASI
HARI PEIliBERIAN OOSIS
I 2 3 't 5 & 7 8 '3 10
11 12 13 1't 15 1& 17 18 19 20
ODD D D D D D D P P E III III III III D P E III D P E III D D D D D D D D P E III III D P E III III III III D D E III III III D P E III II III III III II II III III III II E II III III III D P E III IIII11DDDDDDD EIII IIIIDPE 11111
D E E D P D D P P P
D P P D D II II 0 D D
D III III D P D D P E P
D II III D P P 0 P II P
D III III P E P P E P E
D III D P II E P III E II
D D D E D III E III II III
P P P III P D II 0 D 0
E E E D E P 0 P P P
III III III P III E P E E E
D III III E D II E III III III
21 22 23 2't D D D II P D II D D D
D P P D E P D P P P
2S 2& 27
D D D D D H) E III D P f)
f)
P III E P E E
f)
f)
D P f) III D P f)
f)
III 0 P .) II 0 P f) - - - - . -.. -......
~--
-
(eieronqon: f [opulosl hloh t,nodl; ulas nqlno dlhentthn, publnon dUll dllonjuUon 10 horl H [opulul tldot hrlodl; p,'onton dlPuohhn; pnberlon dulS drhentlkon, ulos ¥QQI no dlhentlhn P : Proutrus E: EstrUl II: IIIltestrus D: Dlutrus Hart 20 : MIned bltlno don plnntan dlku.pulkon Hor I 27 : Pllonton dl,l.ahkon
37
LAPORAN PENELITIAN
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH
ASTIKA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Lo.plron b Doto ulo, voqlno harlan UJI oUlvdu ftrtllttos Sed loon 00'1 C
Pelorut HOlliER IIIENel T BETINA 1
2
3 tt
S b
7
8
9
10
VI EKKJEUJ tOO." JI00.q/.1/30q bbl h~r AQuadu
I
UlAS VACINA HARlAN HARI AKlllIIATISASI
HARt PEIllBERIAN 00SI5
1 2 3 tt 5 6 7 B Cj 10
11 12 13 1tt 1S 16 t 7 18 19 20
21 22 23 2tt 2S 26 27
EIllOPEIIIIIIIIIIII 0 EIIIIIIDPEIIIIIIII 0 E E III 0 P E III ODD III III 0 P P E III 0 0 P E III 0 P E III III III 0 P EIllOPEIIIOOO P E III 0 P E III III III III 0 OPE E III III III III 0 P E III III 0 P E III III 0 0 DP PP PP P PP P
P E III P E III DOD P P P E E III P E III P E E E P P P P P P E III
P E f) P E III
0 P 0 P E PEE E E III III 0 P P III P III E III III E E III 0 D D III
o o
E E E III III 0 0 0 E III E E P E D P 0 P D D
III
o
0 0 E E 0 0 0 P
P P III III III P E III D 0
t) III
P P P P 0 D
ot)
o
P E t)
P t)
t) t) t)
P t) 0 0 DOD
D
tt)
Kehranqan: • Kopula" hloh ttriedl: uloe uQlno dlhentlkon. pub.rlaR doSic dtlanluUon to hart .. Kapulo" tldak t.rlad,: p.,onton dlpuohkon; puberlon docle dlhentl[on. ulu voq,' no d Ih,nt I kon P : Proutrul E: Eetrul I I I : lII,tutruc 0 : Dltctruc Hor I 20 : lII.ne I t b.t rno don pilon ton d Iku.pu Ikan Hon 27 : Pu on to n dip I sohk an
38
LAPORAN PENELITIAN
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH
ASTIKA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Lo_plron 7 Data u los voq Ino hor Ion Uil oktlvdos ferllidu S,d loon DOl II P,I oru t NO illER IIIENel T BET INA 1 2 3 'I 5 G 7 8 CJ
10
a:::
Aquodu
1I11/30q bb/h or t ULAS VAGINA HARlAN
HARI A(LIIIIATISASI
HARI PEIIIBERIAN DOSIS
1 2 3 'I 5 6 7 8 CJ 10
1112131'115 IG 17 18 lCJ 20
21 22 23 2'1 25 2G 27
IIIDDDDDDDD
D
P E III POD 0 0 0 OPE E III 0 0 0 P E III 0 P E III 0 0 0 P P P P P P E III III 000 0 0 0 0 0 III 0 P E III 0 0 0 0 III III 0 0 P E III 0 0 E III 0 0 DOD 0 0 _ _ _-----_._-
0 P 0 0 P p P 0
o o o P o P
P t)
P E III 0 0 P 0 P t)
0 P E III 0 P 0 P t) 0 P .) III 0 P o P E
0000000000
o
_._-_ ......
.....
OPE III 0 0 0 P P E III 0 0 o 0 0 D 0 0
P P E III
0 0
P
0
P E III P P P E o P
o o P
P E III
0 P 0 0 0 0 P P P E III III 0 OPE III 0 P P E III D P E P E III 0 III P E III o P P
o
o
E E P E E P E
III III E II III E III
o P t)
E III ,0 0 III 0 P P t)
tt)
tt)
t)
III
0 P .)
--
....•...........
[ehrORGo,,: • hpulul hloh ttrjod,: ulOl ¥GOlno dlhentlkon. pubtrlon dUll dlionluHon 10 hart .. [.PUIOlI t Idot hriodl; p,'ontn dlpluHon: pnberton do", dlhent Ikon. ulOl voql no dlhtfttlkon P : Pro.. tru, E: E, tru III: III, tutru 0 : OtutrUi Han 20: Mned b,t,no don p,'onton dtknpulkon Haft 27: p,jonton d,pluhkon
39
LAPORAN PENELITIAN
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH
ASTIKA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Laapiran 8 Analisis X2 jualah kebuntingan dari seaua keloapok Uji
I
II
III
IV
V
VI
K
Bunting
7
6
5
5
4
6
2
35
Tidak Bunting
3
3
5
5
6
4
8
34
10
9
10
10
10
10
10
69
Parameter
HO Jumlah kebuntingan tidak tergantung kepada jenis uji yang dilakukan. X2 = 6,98
DF = (2-1) (7-1) = 6
X~,05.6= 12,592
HO diterima
Laapiran 9 Analisls X2 jualah kebuntlngan antara kontrol dengan uji I kelollpok I
K
7
2 (4,5)
9
(4,5) 3 (5,5)
8 (5,5)
11
10
10
20
Parameter Bunting Tidak Bunting
HO Jumlah kebuntingan tidak tergantung kepada jenis uji yang dilakukan. X2 = 5,050
X~,05.1= 3,841 Koreksi Yates
X~= 3,232
Koreksi Cochran
1 = 3,232
xg
40
LAPORAN PENELITIAN
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH
ASTIKA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Laapiran 10 Analisis X2 jualab kebuntingan antara kontrol dengan uji II kelollpok II
K
Bunting
6 (3,79)
2 (4,21)
8
Tidak Bunting
3 (5,21)
8 (5,79)
11
Paralleter
I
-
10
9
19
HO Jumlah kebuntingan tidak tergantung kepada jenis uji yang dilakukan. X2 = 4,2318
X~,05.1 = 3,841
Koreksi Yates
X~ = 2,534
Koreksi Cochran
X~1 = 3,464
Laapiran 11 Analisa X2 jualab kebuntingan antara uji I dengan uji II Uji I
II
7
6
13
3
6
9
19
Parameter Bunting Tidak Bunting _.
---
-
_
3 ........
_----_._
10
HO Jumlah kebuntingan tidak tergantung kepada jenis uji yang dilakukan. X2 = 0,024
X~,05.1= 3,841
HO diterilla
41
LAPORAN PENELITIAN
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH
ASTIKA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Laapiran 12 Analisis X2 jualah kebuntingan antara Kontrol dengan uji III Uj i III
K
Bunting
5
2
7
Tidak Bunting
5
8
13
10
10
Parameter
20
HO Jumlah kebuntingan tidak tergantung kepada jenis uji yang dilakukan. X2
= 1,978
XB,05.1= 3,841
HO diterima
Laapiran 13 Analisis X2 jualah kebuntingan antara kontrol dengan uji VI kelompok
VI
K
Bunting
6
2
8
Tidak Bunting
4
8
12
10
10
20
Parameter
HO JUlllah kebuntingan tidak tergantung kepada jenis uji yang dilakukan. X2
= 3,333
XB,05.1= 3,841
HO diterilla
42
LAPORAN PENELITIAN
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH
ASTIKA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Laapiran 14 Data jualab badan kuning aencit yang aengalaai kebuntingan Uji
I
II
n
7
6
III
IV
V
5
5
4
VI
K
6
2
-x
8,86
9,33
9,60
9,20
8,50
10,17
10,00
SD
2,04
2,50
1,14
1,64
2,52
2,04
1,41
-
--
N
= 35
Laapiran 15 Ringkasan anal isis statistik Anova Rancangan Lugas Ju.lab badan kuning .encit yang aengalaai kebuntingan SUliber variasi Kelompok Error Total
JUlilah kuadrat 8,95 107,64 116,59
Derajat bebas
Rerata kuadrat
6 28 34
1,43 3,84
F hitung
I
0,58
HO : Jumlah badan kuning tidak tergantung kepada uji yang dilakukan FO,05 (1).6.28 = 2,45. HO diterima
43
LAPORAN PENELITIAN
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH
ASTIKA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Laapiran 16 Data tapak iaplantasi mencit yang .engalaai kebuntingan Uji
I
II
III
IV
V
n
7
6
5
5
4
x
-
8,14
8,50
8,20
8,00
6,50
8,50
8,00
SD
2,12
2,07
1,10
1,58
3,32
2,17
1,41
,
N
VI
K
6
2
,
= 35
Laapiran 17 Ringkasan anal isis statistik Anova Rancangan Lugas Jumlab tapak implantasi mencit yang mengalaai kebuntingan SUllber variasi Kelollpok Error Total
JUDlah kuadrat 13,88 121, 66 135,54
Derajat bebas
Rerata kuadrat
8 28 34
2,31 4,35
F hitung
0,53
HO : JUlllah tapak i.plantasi tidak tergantung kepada jenis uji yang dilakukan FO,05 (1).6.28
HO
= 2,45.
diterilla
44
LAPORAN PENELITIAN
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH
ASTIKA
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Laapiran 18 Data fetus aencit yang aengalaai kebuntingan Uji
I
II
III
IV
V
VI
K
n
-x
7
6
5
5
4
6
2
7,14
8,17
8,00
7,80
6,25
7,50
9,00
SO
1,80
1, 94
0,71
1,92
3,40
3,27
1,41
N
= 35
Laapiran 19 Ringkasan anal isis statistik Anova Rancangan Lugas Jualah fetus aencit yang aengalaai kebuntingan SUllber variasi
JUlllah kuadrat
Oerajat bebas
Rerata kuadrat
6 28 34
2,31 5,19
F hitung
I
,
Kelollpok Error Total
13,83 145,31 159,14
0,45
HO : JUlllah badan kuning tidak tergantuna kepada uji yang dilakukan FO,05 (1).6.28 = 2,45. HO diterilla
45
LAPORAN PENELITIAN
\
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH
ASTIKA